vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditor dapat mempertimbangkan going concern suatu perusahaan dari hasil operasi perusahaan, kondisi ekonomi perusahaan, kemampuannya dalam membayar hutang, dan likuiditas dimasa yang akan datang. Maka dari itu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui pengaruh dari ukuran perusahaan, likuiditas (current ratio), solvabilitas (debt to total asset ratio), dan debt default
terhadap penerimaan opini audit going concern. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 81 perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi logistik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel solvabilitas saja yang berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan secara simultan, variabel ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas, dan debt default berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Going concern audit opinion is an opinion issued by the auditor to make sure if a company can maintain its survival. The auditor may consider a company's going concern from the company's operating results, the economic condition of the company, its ability to repay debt, and liquidity in the future. Therefore, conducted a test to determine the influence of company size, liquidity (current ratio), solvency (debt to total asset ratio), and debt default toward acceptance of going concern audit opinion. The population used in this study is all companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) in the period of the year 2013 through 2015. Sampling conducted using purposive sampling method in order to get a sample of 81 companies. Logistic regression used as the analytical tool. The result shows that partially, only the solvency variable that has influence positively to the receipt of a going concern audit opinion. While simultaneously, all the variables: company size, liquidity, solvency, and debt default are significantly influenced to the receipt of a going concern audit opinion.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9
2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 28
2.3.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 28
2.3.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 29
ix Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN... 31
3.1 Objek Penelitian ... 31
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
3.3 Metode Penelitian ... 33
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 34
3.5 Operasionalisasi Variabel ... 35
3.6 Teknik Analisis Data ... 37
3.6.1 Statistik Deskriptif ... 37
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38
3.6.3 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)... 38
3.6.4 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ... 39
3.6.5 Menguji Kelayakan Regresi ... 39
3.6.6 Model Regresi Logistik ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.1.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 41
4.1.1.1 Analisis Frekuensi ... 41
4.1.1.2 Analisis Deskriptif ... 42
4.1.2 Analisis Data... 43
4.1.2.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ... 43
4.1.2.2 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ... 45
4.1.2.3 Menguji Kelayakan Regresi ... 45
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis (Regresi Logistik) ... 46
4.2 Pembahasan ... 49
4.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 49
4.2.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 50
4.2.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 51
4.2.4 Pengaruh Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 52
4.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Solvabilitas, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ... 53
BAB V PENUTUP ... 54
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 32
Tabel 4.1 Distribusi Debt Default Pada Sampel Penelitian ... 41
Tabel 4.2 Distribusi Opini Audit Pada Sampel Penelitian ... 41
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 42
Tabel 4.4 Iteration Historya,b,c ... 43
Tabel 4.5 Iteration Historya,b,c,d ... 44
Tabel 4.6 Model Summary ... 45
Tabel 4.7 Homer and Lameshow Test ... 45
Tabel 4.8 Classification Tablea ... 46
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Perusahaan Sampel... 59
Lampiran B Ukuran Perusahaan Sampel... 62
Lampiran C Likuiditas Perusahaan Sampel ... 65
Lampiran D Solvabilitas Perusahaan Sampel ... 68
Lampiran E Debt Default Perusahaan Sampel ... 71
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengampunan pajak atau tax amnesty yang diberlakukan pemerintah untuk wajib pajak mulai berpengaruh terhadap pasar modal. Di mana, Bursa Efek Indonesia (BEI) wilayah Yogyakarta mencatat pertumbuhan signifikan jumlah investor di wilayah ini. Bahkan, sejak dikumandangkan amnesti pajak pada 1,5 bulan lalu, jumlah investor terus tumbuh. Kepala Perwakilan BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza mengungkapkan, sejak pemerintah mengundangkan peraturan amnesti pajak, respons masyarakat di pasar bursa memang bertambah. Banyak masyarakat yang mulai bertanya terkait amnesti pajak dan menjadi investor di pasar bursa yang mereka selenggarakan selama ini. Jumlah investor yang mengalami kenaikan signifikan tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Dampaknya turut mendongkrak jumlah transaksi di pasar bursa.BEI Yogyakarta mencatat jumlah transaksi yang dilakukan investor DIY rata-rata Rp373 miliar per bulan (Sindonews, 2016 oleh Erfanto Linangkung).
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2001 pada Monica dan Ni Ketut, 2016).
Kelangsungan hidup perusahaan merupakan hal yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan terutama investor. Keberadaan entitas bisnis dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan. Kondisi dan peristiwa yang dialami oleh suatu perusahaan dapat memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan, seperti kerugian operasi yang signifikan dan berlangsung secara terus menerus sehingga menimbulkan keraguan atas kelangsungan hidup (Foroghi, 2012 pada Monica dan Ni Ketut, 2016).
Going concern adalah kemampuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode waktu pantas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan. Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001)
Perlunya seorang auditor dalam menjembatani kepentingan pengguna laporan keuangan dan penyedia laporan keuangan guna memberikan opini audit atas laporan keuangan tersebut. Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengevaluasi status kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya (Fanny dan Saputra, 2005 pada Yashinta, 2015).
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Dengan opini yang diterbitkan tersebut, investor dapat menilai keadaan suatu perusahaan yang mana sangat bermanfaat sebelum melakukan keputusan investasi. Begitupun dengan pihak kreditor dalam mengambil keputusan untuk memberikan fasilitas kredit (Endra, 2008).
Dampak negatif yang ditimbulkan akibat diterbitkan opini audit going concern terhadap perusahaan adalah turunnya harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan terhadap manajemen perusahaan. Hilangnya kepercayaan publik terhadap citra perusahaan dan manajemen perusahaan tersebut akan member imbas yang sangat signifikan terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan ke depannya. Memburuknya citra perusahaan serta hilangnya kepercayaan kreditur akan menyulitkan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan tambahan dana guna membiayai operasional usahanya. Begitu juga dengan pelanggan, hilangnya pelangan akan mengakibatkan terhentinya bisnis perusahaan. Apabila perusahaan tidak segera mengambil tindakan penanganan maka kebangkrutan usaha akan benar-benar terjadi (Endra, 2008).
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
Ukuran perusahaan menggambarkan bersar kecilnya suatu perusahaan. Auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan yang lebih kecil. Maka semakin besar perusahaan akan semakin kecil kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern. Hal ini disebabkan karena opini going concern cenderung lebih dibutuhkan oleh perusahaan kecil untuk menjamil kelangsungan hidup perusahaannya (Suriani dan Linda, 2014). Perusahaan besar memiliki akses yang lebih mudah dalam mendapatkan dana baik itu berupa pinjaman dari kreditur atau dana investasi dari investor, maupun dari sumber dana eksternal lainnya. Kemudahan ini dikarenakan trust yang didapat oleh perusahaan besar dari calon sumber dana. Kreditur misalnya, akan lebih merasa secure memberikan pinjaman pada perusahaan dengan skala yang lebih kecil, baik itu tatanan birokrasi perusahaan, sistem pengendalian internal, manajerial perusahaan, teknologi informasi yang dipakai, dan aspek-aspek lain yang nantinya akan berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam mencapai target (Yashinta, 2015).
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Subramanyam dan John, 2010). Rasio solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio debt to total asets. Rasio solvabilitas yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio solvabilitas, semakin menunjukan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern (Lutfi, 2015).
Debt default dalam PSA 30 merupakan kegagalan dalam memenuhi kewajiban hutangnya (default) banyak digunakan auditor dalam memberikan keputusan opini audit going concern. Saat auditor mengetahui bahwa perusahaan kesulitan untuk memenuhi hutangnya, maka akan diberikan status debt default
pada perusahaan tersebut (Putri, 2015).
Beberapa penelitian sebelumnya terkait opini audit going concern
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ismawati Haribowo (2013) ditemukan bahwa likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Herry Sussanto dan Nur Mettani Aquariza (2012) ditemukan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Ira Kristiana (2012) ditemukan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Putri Karina Alamanda (2015). Dalam penelitian Putri Karina Alamanda (2015) terdapat empat variabel independen yang dianggap mempengaruhi penerimaan opini audit going concern yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas dan debt default. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi opini going concern yang terdapat pada penelitian terdahulu maka penelitian ini memilih variabel independen antara lain ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas dan debt default. Penelitian ini dimaksudkan untuk melanjutkan penelitian terdahulu dengan variabel independen yang hampir sama namun perusahaan yang menjadi objek penelitian disesuaikan dengan situasi saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan beberapa penelitian sebelumnya, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern ?
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
3. Apakah solvabilitas secara parsial berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern ?
4. Apakah debt default secara parsial berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern ?
5. Apakah ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas, dan debt default secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan, tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern.
2. Untuk menguji dan menganalisis apakah likuiditas secara parsial berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern.
3. Untuk menguji dan menganalisis apakah solvabilitas secara parsial berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
4. Untuk menguji dan menganalisis apakah debt default secara parsial berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
5. Untuk menguji dan menganalisis apakah ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas, dan debt default secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern.
1.4 Manfaat Penelitian
BAB I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai topic yang diteliti.
2. Bagi perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.
3. Bagi investor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan investasi.
4. Bagi pembaca dan peneliti lain
54 Universitas Kristen Maranatha
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut sebagai jawaban atas rumusan masalah :
1. Ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Sesuai dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan bukan merupakan sinyal ataupun patokan bagi auditor dalam memberikan opini audit going concern. Kelangsungan hidup usaha biasanya dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan agar tetap bertahan hidup. Oleh karena itu, meskipun suatu perusahaan tergolong dalam perusahaan kecil akan tetap bertahan hidup dalam jangka wajtu yang panjang karena memiliki manajemen dan kinerja yang bagus sehingga semakin kecil potensi perusahaan mendapatkan opini audir going concern.
2. Likuiditas yang diukur dengan current ratio secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern.
BAB V Penutup 55
Universitas Kristen Maranatha
bermasalah akan mempengaruhi keberlangsungan dari perusahaan atau tidak.
3. Solvabilitas yang diukur dengan debt to total asset ratio berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Semakin tinggi rasio solvabilitas, semakin menunjukan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan.
4. Debt default tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, karena status debt default sering ditemukan pada perusahaan-perusahaan menengah kebawah. Tetapi tidak demikian dengan perusahaan-perusahaan berskala besar seperti perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Jadi debt default tidak berpengaruh karena rata-rata sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan berskala besar.
5. Ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas dan debt default secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah :
1. Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada jenis industri lain.
BAB V Penutup 56
Universitas Kristen Maranatha
3. Periode pengamatan dalam penelitian ini hanya tiga tahun sehingga belum cukup lama untuk melihat tren penerbitan opini audit going concern oleh auditor.
5.3 Saran
1. Kepada investor yang ingin berinvestasi disarankan untuk berhati-hati dalam memilih perusahaan yang akan dipilih dan mempertimbangkan opini yang diberikan oleh auditor.
2. Kepada manajemen perusahaan hendaknya mengenali sejak dini kondisi keuangan perusahaan yang terjadi, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat dilakukan upaya penyelamatan sejak awal.
3. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode pengamatan opini audit going concern sebanyak 5 tahun, menambah variabel lain seperti reputasi KAP atau ukuran KAP sebagai variabel dan melakukan penelitian pada jenis perusahaan yang berbeda misalnya perusahaan properti,
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS,
SOLVABILITAS, DAN DEBT DEFAULT TERHADAP
PENERIMAAN OPINI AUDIT
GOING CONCERN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
THIO CINDY MAGDALENA
1351036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
THE INFLUENCE OF COMPANY SIZE, LIQUIDITY,
SOLVENCY, AND DEBT DEFAULT TOWARD
ACCEPTANCE OF GOING CONCERN
AUDIT OPINION
THESIS
In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of
Bachelor of Science in Accounting
By
THIO CINDY MAGDALENA
1351036
BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
v
KATA PENGANTAR
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Solvabilitas, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”, bertujuan
untuk mengetahui pengaruh yang diberikan rasio-rasio yang terdapat pada penelitian dalam penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Peneliti mengambil data keuangan yang diperlukan pada laporan keuangan perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Setelah itu peneliti melakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas, dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Penelitian ini hanya berfokus pada ukuran perusahaan, rasio likuiditas yang dilihat dari current ratio, solvabilitas yang dilihat dari debt to total asset ratio, dan debt default pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015, maka dari itu terdapat kemungkinan adanya data yang berbeda dikemudian hari sehingga tidak dapat menjadi bahan acuan yang pasti.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:
1. Kepada Tuhan yang selalu menyertai saya dalam penyusunan tugas akhir ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
2. Kepada dosen pembimbing yaitu Ibu Lidya Agustina, S.E., M.Si., Ak., CA. yang selalu memberikan bimbingan yang sangat baik sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar.
3. Kepada orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan dan doa selama saya menyusun tugas akhir ini.
4. Kepada komsel Captain Maranatha yang selalu mendukung dan mendoakan saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir dengan baik. 5. Kepada yang terkasih Ko Yudi Yohanes yang selalu memberikan semangat,
dukungan, doa, dan masukan dalam penyusunan tugas akhir ini.
6. Kepada teman-teman saya yang selalu memberikan dukungan dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu, Siska Widyastuti, Brigitte Tirza, Ci Agnes Grasiela.
Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan member nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan memberkati.
Bandung, Januari 2017
57 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aiisiah, Nurul dan Sugeng Pamudji. (2012). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 1 (No. 1).
Alamanda, Putri Karina. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013. E-Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya.
Alichia, Yashinta Putri. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Penelitian. Universitas Negeri Padang.
Arens, Alvin A., Mark B., dan Randal J. Elder. (2012). Auditing dan Jasa Assurance Jil. 1 Ed. 12. Jakarta: Erlangga.
Arma, Endra Ulkri. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia). E-Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang. Vol. 1 (No. 3). Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Pendidikan. Yogyakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 21 Ed 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting, Suriani dan Linda Suryana. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol. 4 (No. 2). Gudono. (2014). Teori Organisasi. Yogyakarta: BPFE.
Hall, James A. (2007). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Haribowo, Ismawati. (2013). Analisis Perbandingan Pengaruh Kualitas Audit,
Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern
(Studi Perbankan Syariah Di Asia). Study & Accounting Research. Vol. X (No. 3).
Daftar Pustaka 58
Universitas Kristen Maranatha
Krissindiastuti, Monica dan Ni Ketut Rasmini. (2016). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 14 (No. 1).
Lutfi, Muchamad. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rafflesia, Yandie. (2015). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Debt Default, Firm Growth dan Disclosure Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2013. E-Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya.
Sari, Kumala. (2011). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI tahun 2005-2010).
Setiawan, Feri. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 4 (No. 3).
Subramanyam, K.R dan John J. Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
www.idx.co.id