• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL BELAJAR DASAR PATISERI TERHADAP MINAT USAHA PATISERI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH HASIL BELAJAR DASAR PATISERI TERHADAP MINAT USAHA PATISERI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK…………..……….. KATA PENGANTAR………...….……….

i ii

DAFTAR ISI………..…….……. iii

DAFTAR TABEL………...…………. iv

DAFTAR GAMBAR………...…….... v

DAFTAR DIAGRAM………..…... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….……… 1

B. Rumusan Masalah ……….…….…….. C. Pembatasan Masalah………..………… 4 5 D. Tujuan Penelitian………...……… 6

E. Asumsi………...…….. 7

F. Hipotesis ……….………..………. 9

G. Metode Penelitian………..……... 10

H. Lokasi dan Sampel Penelitian………..……... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Belajar dan Hasil Belajar………..……….…..… 11

1. Pengertian Belajar……….………….... 11

2. Pengertian Hasil Belajar………..…... 12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar……….... 16

B. Tinjauan Umum Mata Kuliah Dasar Patiseri……….…………..….. 21

1. Tujuan Mata Kuliah Dasar Patiseri………..……….……….…..… 21

2. Materi Mata Kuliah Dasar Patiseri……….……... 22

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Patiseri……….…..…. 22

b. Bahan, Sifat dan Fungsi Bahan Patiseri……….……..…. 23

c. Peralatan Hygiene dan P3K dalam pembuatan Produk Patiseri……….…….. 31

d. Daftar konversi ukuran dan temperatur dan tingkat temperatur oven……….. 35

e. Klasifikasi Adonan dan Jenis-jenis Produk Patiseri……….. 38

(2)

DAFTAR TABEL

d. Hasil belajar Dasar Patiseri dan pengaruhnya terhadap minat mahasiswa membuka usaha patiseri ditinjau dari kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor……….…… 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian……… 49

B. Definisi Operasional……… 50

C. Populasi dan Sampel………... 51

D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian………. 52

E. Teknik Pengolahan Data Penelitian……… F. Prosedur Penelitian………. 54 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian……….……. 66

B. Pembahasan Penelitian……….………….…... 80

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan………... 86

B.Implikasi dan Rekomendasi……….…... 88

DAFTAR PUSTAKA……….……. 90

(3)

3.1 Alternatif penskoran alternative jawaban positif untuk variabel Y……….. 53

3.2 Alternatif penskoran alternative jawaban negatif untuk variabel Y…….…………... 54

3.3 Kriteria Skore Minat………...……….. 54

3.4 Interpretasi Nilai r11……….……….. 53

3.5 Analisis Varians Uji Linieritas Sederhana………. 62

4.1 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri……… 70

4.2 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan kognitif…………. 72

4.3 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan afektif..…………. 72

4.4 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan psikomotor……... 73

4.5 Sebaran Frekuensi Minat Usaha Patiseri……..……… 74

4.6 Sebaran Frekuensi Minat Volunter pada Usaha Patiseri……..……… 75

4.7 Sebaran Frekuensi Minat Involunter pada Usaha Patiseri……..………. 75

4.8 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri terhadap Minat Usaha Patiseri…… 76

4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel X………... 78

4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Y………... 78

4.12 Analisis Varians Uji Linieritas Regresi………. 80

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

menunjang keberhasilan pembangunan nasional di segala bidang termasuk bidang

pendidikan. Pendidikan tidak hanya berfungsi mempersiapkan individu mampu

menempati lapangan kerja, tetapi juga mempersiapkan individu yang mampu

menciptakan lapangan kerja. Pendidikan dapat membantu individu dalam

mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya, sehingga pada

akhirnya dapat hidup secara mandiri, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung

jawab atas diri, keluarga, dan masyarakat.

Pendidikan akan merangsang kreativitas seseorang atau pengembangan diri

dalam segala segi kehidupannya, sanggup menghadapi tantangan-tantangan alam,

masyarakat, teknologi serta kehidupan yang semakin kompleks. Indonesia di

penghujung akhir abad ke- 20, dilihat dari jumlah penduduknya telah menjadi Negara

terbesar kelima di dunia. Jumlah yang besar ini sebenarnya merupakan potensi

pembangunan apabila diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

baik.

Program Studi Pendidikan Tata Boga merupakan salah satu Program yang

diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dengan tujuan

(6)

menerapkan dalam Pendidikan Tata Boga. Tujuan ini sesuai dengan kurikulum

Program Studi Pendidikan Tata Boga (2010), yaitu :

a. Mendidik tenaga kependidikan untuk menghasilkan sarjana pendidikan Tata Boga yang kompeten secara akademis dan profesional dalam lingkup ilmu Tata Boga sehingga memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM Indonesia.

b. Melakukan penelitian dan menerapkan pengetahuan , sikap dan keterampilan di bidang Pendidikan Tata Boga untuk pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia.

c. Membangun jaringan kerjasama kelembagaan dengan institusi pendidikan lain, pemerintahan daerah, dunia usaha, dan dunia industri untuk pengembangan Pendidikan Tata Boga.

Tujuan tersebut untuk membekali mahasiswa dengan berbagai ilmu

pengetahuan, keterampilan, dan seni untuk dijadikan tenaga ahli dalam bidang boga

melalui kegiatan perkuliahan yang memadukan bidang teknologi dan kejuruan dengan

bidang profesi kependidikan. Mahasiswa lulusan Pendidikan Tata Boga tidak hanya

menjadi tenaga pengajar tetapi disiapkan menjadi seorang tenaga ahli yang dapat

membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya maupun orang lain yang dapat menunjang

program pembangunan padat karya. Mahasiswa dalam memilih dan memulai jenis

usahanya, dapat disesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuannya.

Dasar Patiseri sebagai Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) Program Studi

Pendidikan Tata Boga terbagi atas 16 kali pertemuan. Ruang lingkup materi

(7)

“Konsep Dasar Patiseri, pengertian dan tujuan Dasar Patiseri, bahan, fungsi dan sifat bahan dalam pembuatan produk patiseri, peralatan yang digunakan dalam pembuatan patiseri, sanitasi dan hygiene, daftar konversi ukuran temperatur dan tingkatan temperatur oven, klasifikasi adonan dan jenis-jenis produk patiseri, macam-macam teknik pembuatan kue dan Roti, metode pembuatan produk Dasar Patiseri yang termasuk dalam klasifikasi pour better, drop better, stiff dough dan soft dough”.

(Silabus Dasar Patiseri : 2009)

Hasil Belajar Dasar Patiseri diharapkan menumbuhkan minat terhadap

pengalaman yang diperoleh dan dipahami oleh diri mahasiswa baik pengetahuan,

sikap, kemampuan, dan keterampilan dalam membuat produk patiseri khususnya pada

pembuatan produk patiseri berdasarkan klasifikasi adonan serta dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu memodifikasi secara

kreatif dan inovatif. Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan dapat dilihat adanya

perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan Kognitif, Afektif, Psikomotor,

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (2008 : 28) bahwa “…adanya suatu

perubahan tingkah laku setelah melalui proses pembelajaran, perubahan sebagai hasil

belajar ditunjukan dalam bentuk aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor yang ada

pada individu”.

Berdasarkan studi awal melalui wawancara kebeberapa mahasiswa Program

Studi Pendidikan Tata Boga angkatan 2006, bahwa mahasiswa berminat membuka

usaha patiseri. Minat membuka usaha dapat muncul setelah mengikuti beberapa mata

kuliah sebelumnya, karena adanya hasil belajar yang telah diperoleh dijadikan acuan

(8)

Minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk membuka usaha

Patiseri, tanpa minat sebuah usaha tidak berjalan dengan baik. Slameto (2003:180)

mengemukakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Jenis minat menurut Surya,M

(2003:99) terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Minat Volunter ,Minat Involunter, dan

Minat Non volunter : Minat Volunter ialah minat yang timbul secara sukarela,timbul

dengan sendirinya dari pihak pelajar tanpa ada pengaruh dari luar., Minat Involunter

ialah minat dari luar diri pelajar dengan pengaruh suatu situasi yang diciptakan oleh

pelajar, sedangkan Minat Non volunter ialah minat yang timbul sengaja dipaksakan

atau diharuskan. Dengan adanya minat tersebut maka mahasiswa akan membuka

usaha atas keinginan sendiri bukan paksaan dari orang lain.

Berdasarkan kutipan di atas, Penulis sebagai mahasiswa program studi

Pendidikan Tata Boga yang mendalami keahlian patiseri mengangkat permasalahan

dalam penelitian ini untuk lebih mengetahui dan memperluas wawasan dalam bidang

patiseri melalui bagaimana Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat

Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Pendidikan Tata Boga.

B. Rumusan Masalah 1. Perumusan Masalah

Sugiyono (2008 :55) mengemukakan bahwa “ Suatu Pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, namun demikian terdapat kaitan

(9)

harus berdasarkan pada masalah ”, setiap penelitian perlu adanya kejelasan masalah

yang akan diteliti, sehingga penelitian jelas dan terarah sesuai tujuan yang

dikehendaki. Pada hakekatnya manusia berbeda sifat, tingkah laku, dan kemampuan.

Kemampuan seseorang tidak akan bermanfaat, bila kemampuan itu tidak

dikembangkan. Apakah Hasil belajar Dasar patiseri berpengaruh terhadap minat

usaha patiseri?

2. Pembatasan Masalah

Pembatasan Masalah dalam penelitian ini tentang Pengaruh Hasil belajar

Dasar patiseri terhadap minat usaha patiseri , dibatasi :

1. Mengetahui hasil belajar Dasar Patiseri mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Boga angkatan 2006 PKK FPTK UPI berkaitan dengan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor.

2. Mengetahui minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK, FPTK,

UPI untuk membuka usaha patieri berkaitan dengan minat Volunter, minat

Involunter,minat Non Volunter.

3. Mengetahui pengaruh hasil belajar mata kuliah Dasar Patiseri terhadap minat

membuka usaha patiseri.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi penulis untuk menentukan sikap

(10)

tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini ada dua tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hasil belajar

Dasar Patiseri terhadap minat usaha Patiseri pada mahasiswa Pendidikan Tata

Boga.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang diharapkan dari penelitian ini adalah memperoleh

gambaran mengenai :

a. Hasil belajar Dasar Patiseri berupa perubahan tingkah laku mahasiswa

Program Studi Pendidikan Tata Boga

b. Minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Tataboga terhadap usaha patiseri

yang mencakup minat Volunter (secara sukarela), In Volunter (pengaruh dari

luar), Non-Volunter (dipaksakan untuk timbul)

c. Pengaruh hasil belajar dasar patiseri terhadap minat usaha patiseri.

D. Asumsi

Asumsi merupakan kebenaran yang tidak diragukan lagi atau tidak perlu diuji

lagi. Asumsi digunakan sebagai dasar berpijak pada masalah yang sedang diteliti,

juga dapat membantu untuk menentukan objek penelitian dan membuat instrument

pengumpulan data. Asumsi menurut Surakhmad yang dikutip Arikunto (2006 : 65)

(11)

Sesuai dengan pendapat tersebut diatas, maka asumsi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar Dasar Patiseri merupakan gambaran keberhasilan pada

mahasiswa berupa kemampuan dan penguasaan tentang teori, keterampilan

serta sikap setelah mengikuti perkuliahan Dasar Patiseri.

Asumsi ini mengacu pada pendapat Surya,M (2003 : 75), bahwa “ Hasil

belajar adalah tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan sikap setelah melalui proses tertentu sebagai hasil belajar

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”.

2. Mahasiswa yang telah mempelajari mata kuliah Dasar Patiseri, diharapkan

mampu menguasai kemampuan dasar yang meliputi bidang pengetahuan,

sikap, dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan diri dalam membuka

usaha patiseri .

Asumsi ini diperkuat oleh pendapat yang dikemukkan oleh Sudjana (2002 :

31), bahwa : “siswa dianggap berhasil apabila sanggup menerapkan

pengetahuannya kedalam praktek kehidupan”.

3. Minat yang tumbuh pada mahasiswa untuk membuka usaha patiseri,

tergantung pada masing-masing individu yang termasuk kedalam jenis minat,

minat volunter, minat Involunter, minat Non Volunter.

Asumsi ini menurut pendapat Surya,M ( 2003 : 99 ) bahwa “Minat volunter

(12)

pelajar tanpa ada pengaruh dari luar”. “Minat Involunter ialah minat dari luar

diri pelajar dengan pengaruh suatu situasi yang diciptakan oleh pelajar”.

Sedangkan Minat Non volunter ialah minat yang timbul sengaja dipaksakan

atau diharuskan”.

4. Pengaruh Hasil belajar Dasar Patiseri yang diperoleh mahasiswa setelah

mengikuti mata kuliah Dasar Patiseri secara optimal akan memberikan

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat usaha Patiseri pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga. Asumsi ini sesuai dengan

pendapat Poerwadarminta (2000:664) bahwa “Pengaruh adalah daya yang ada

atau timbul dari suatu perbuatan seseorang yang ikut membentuk watak,

kepercayaan atau perbuatan seseorang”. Hasil belajar Dasar Patiseri dikatakan

berhasil apabila mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diperoleh dari mata kuliah Dasar Patiseri untuk usaha

patiseri.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dianggap sebagai jawaban

yang bersifat sementara terhadap permasalahan dalam penelitian, seperti yang

diungkapkan Nazir (1988 : 182), hipotesis diartikan sebagai “Pernyataan yang

diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat

fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta paduan dalam verifikasi. Hipotesis

(13)

Dalam penelitian ini variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan

menjadi objek pengamatan penelitian.variabel dibedakan menjadi dua kategori utama

yaitu variabel bebas (independen) yang disimbolkan dengan X yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel terikat, dan variabel terikat (dependen) yang disimbolkan

dengan Y yaitu variabel yang timbul akibat variabel bebas atau respon dari variabel

bebas. Pendapat tersebut menjadi acuan bagi penulis untuk merumuskan hipotesis,

yaitu “ada pengaruh yang positif antara hasil belajar Dasar Patiseri dan Praktek Usaha

Boga terhadap minat usaha patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata

Boga Jurusan PKK FPTK UPI yang sudah menempuh mata kuliah tersebut”. Suatu

kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai

peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang akan dinyatakan dalam bentuk

prosentase. Peluang yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu kesalahan 5% maka

taraf kepercayaan 95%.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik dengan statistik inferensial. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

penulis adalah tes untuk variabel X (independen) yaitu hasil belajar Dasar Patiseri,

dan angket untuk variabel Y (dependen) yaitu minat usaha patiseri. Teknik

pengambilan sampel yang dilakukan mahasiswa adalah sampel purposif. Sampel

(14)

Pernyataan tersebut diambil menurut Patton (1990). Sehingga Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 40 orang, mahasiswa Pendidikan Tata Boga Angkatan tahun

2006 yang telah menempuh mata kuliah Dasar Patiseri dan Praktek Usaha Boga.

G. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang penulis pilih di Jurusan PKK FPTK UPI Jalan Dr.

Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 , dengan populasi Mahasiswa Pendidikan Tata

Boga PKK FPTK UPI yang telah menempuh Mata kuliah Dasar Patiseri dan Praktek

Usaha Boga. Sampel penelitian sebanyak 40 orang angkatan tahun 2006, atas dasar

pertimbangan bahwa masalah yang akan diteliti ada di Program Studi Pendidikan

(15)

BAB III

METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian

Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (2008 : 52) mengemukakan bahwa

“Metode dalam suatu penelitian berkenaan dengan cara bagaimana memperoleh data

yang diperlukan. Metode ini lebih menekankan kepada strategi dan pendekatan dalam

memilih jenis, karakteristik, serta dimensi ruang waktu yang dibutuhkan”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan seberapa pengaruh hasil

belajar Dasar Patiseri terhadap minat usaha patiseri mahasiswa pada mahasiswa

program studi pendidikan tata boga. Bertitik tolak dari tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini, maka metode yang cocok adalah deskriftif analitik dengan

statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel yang hasilnya dapat

digunakan untuk populasi, seperti pendapat yang diungkapkan oleh Sugiyono

(2008:209) bahwa “Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menggunakan data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.

Pendapat lain tentang statistik inferensial adalah menurut Arikunto (2006 :

298) bahwa “Statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian yang dilakukan pada sampel, bagi populasi”. Statistik inferensial disebut

statitstik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi

berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu

(16)

peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk

persentase.

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk umum

dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar Dasar Patiseri terhadap

minat usaha patiseri pada mahasiswa pendidikan tata boga. Penelitian ini membahas

tentang hasil belajar Dasar Patiseri dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor,

terhadap minat mahasiswa berkaitan dengan minat volunter, minat involunter,dan

minat non volunter. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari hasil belajar

Dasar Patiseri (Variabel X) terhadap Minat usaha Patiseri (Variabel Y) pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI angkatan 2006.

B. Definisi Oprasional

Definisi operasional diperlukan dalam penelitian untuk menghindari

kesalahpahaman penafsiran antara pembaca dan penulis mengenai beberapa istilah

dalam penelitian ini yaitu :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Poerwadarminta,

(17)

2. Hasil belajar dasar patiseri

Hasil belajar menurut Slameto (2003:2) bahwa, “Belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”. Hasil belajar mata kuliah Dasar Patiseri

merupakan penguasaan dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor

mahasiswa sebagai minat usaha patiseri.

Pengertian hasil belajar dalam pengertian ini yaitu kemampuan yang dimiliki

oleh mahasiswa yaitu pengalaman belajar tentang konsep dasar patiseri.

3. Minat dalam usaha patiseri

Minat menurut Surya,M (2003:99) terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Minat

Volunter ,Minat Involunter, dan Minat Non Volunter. Usaha patiseri adalah upaya

mengerahkan tenaga pikiran untuk memproduksi patiseri pernyataan tersebut

menurut Subekti, S (2001 :1)

Pengertian minat dalam usaha patiseri pada penelitian ini yaitu upaya

mahasiswa mengerahkan tenaga dan pikiran untuk membuka usaha patiseri.

Minat mahasiswa tergantung pada tiga jenis minat yaitu minat yang timbul secara

sukarela, minat dari luar diri pelajar dengan pengaruh suatu situasi yang

(18)

Pengaruh Hasil belajar Dasar Patiseri terhadap minat usaha patiseri pada

mahasiswa program studi pendidikan tata boga adalah suatu daya yang ada atau

timbul dari penguasaan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa

terhadap minat usaha patiseri yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Minat Volunter

,Minat Involunter, dan Minat Non volunter.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi menurut Arikunto ( 2006 : 130 ) “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sesuai

dengan pendapat yang telah diuraikan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah menempuh

mata kuliah Dasar Patiseri dan Praktek Usaha Boga sebanyak 110 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sampel purposif. Sampel ini dipilih karena

mempunyai beberapa karakteristik didasarkan pada fenomena yang menarik perhatian

yang khas dan khusus seperti menonjolkan keberhasilan sesuatu. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2006 yang sudah menempuh

mata kuliah Dasar Patiseri sebanyak 40 orang mahasiswa. Sampel tersebut diambil

(19)

patiseri, hal ini terlihat dengan adanya mahasiswa yang menunjukkan keinginan

untuk membuka usaha patiseri dan menumbuhkan minatnya dengan cara menambah

wawasan pengetahuan Dasar Patiseri.

D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematika dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan, adapun teknik pengumpulan data yang akan

penulis gunakan adalah :

1. Tes

Tes menurut Arikunto (2002 : 127) adalah “Serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes dalam

penelitian ini ditunjukan untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar Dasar

Patiseri sebagai variabel X. Tes dalam penelitian adalah pertanyaan dalam bentuk

pilihan ganda yang terdiri dari 25 item pertanyaan. Setiap item pertanyaan diberi

skor 1 untuk jawaban yang tepat dan skor 0 untuk jawaban salah.

2. Angket atau Koesioner

Angket menurut Arikunto (2002 : 128) bahwa “Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket yang

(20)

yang telah menempuh mata kuliah Dasar Patiseri tentang minat usaha patiseri sebagai

variabel Y. angket dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang

dirancang dalam bentuk pertanyaan tertulis yang didistribusikan secara langsung

kepada mahasiswa. Angket ini terdiri dari 30 item pertanyaan. Setiap item pertanyaan

diberi nilai maksimal 5 dan nilai minimal 1. Alat pengumpulan data yang digunakan

yaitu Skala Likert, responden diminta untuk merespon setiap pertanyaan sesuai

dengan keadaan dirinya dan keadaan yang dirasakan oleh diri responden dengan cara

memberi tanda check list ( √ ) pada alternatif jawaban yang tersedia.

E. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Menentukan karakteristik data yang dapat memenuhi persyarataan uji

hipotesis diperlukan data dan uji persyaratan data. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Hasil belajar Dasar

Patiseri sebagai variabel X terhadap Minat Usaha Patiseri sebagai variabel Y pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Angkatan 2006

yang telah menempuh mata kuliah Dasar Patiseri dan Praktek Usaha Boga. variabel

yang diteliti dalam penelitian ini yaitu hasil belajar Dasar Patiseri sebagai variabel

bebas dan minat usaha patiseri sebagai varibel terikat.

1. Pengujian Instrumen

(21)

a. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian ini dengan validitas dan reliabilitas yang

dilakukan pada 10 orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Tata Boga angkatan tahun

2007 yang tidak termasuk kedalam sampel, apabila terdapat soal yang tidak valid

maka dapat dihilangkan atau diganti pada penelitian ini peneliti akan menghilangkan

soal yang tidak valid.

b. Uji Validasi Instrumen Penelitian

Validitas adalah ketepatan antara data ada pada obyek penelitian dengan data

yang dihasilkan oleh peneliti. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono

(2008:363) bahwa :

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Validitas instrumen menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk

variabel X dan variabel Y (Arikunto, 2006 : 170), yaitu :

= xy r

}

{

}

{

− − − 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

(22)

Setelah besar keofisien korelasi diketahui, langkah selanjutnya adalah

menguji taraf signifikansi korelasi dengan menggunakan rumus uji signifikansi

korelasi product moment (Sugiyono, 2008:257), yaitu :

2 1

2

r n r t

− − =

Keterangan :

t = uji signifikansi korelasi r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel.

Ketentuannya apabila thitung lebih kecil dari ttabel , maka butir soal tersebut valid

sehingga dapat digunakan, apabila thitung lebih besar dari ttable maka butir soal tersebut

tidak valid sehingga tidak dapat digunakan atau diperbaiki.

c. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Ruseffendi (2005:158) mengungkapkan bahwa reliabilitas instrumen adalah :

Ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan responden dalam menjawab alat evaluasi itu. Apabila alat evaluasi itu reliabel, maka hasil dari dua kali atau lebih pengevaluasian dengan dua atau lebih alat evaluasi yang senilai pada masing-masing pengetesan di atas akan serupa. Suatu alat evaluasi (tes atau non tes) dikatakan baik bila reliabilitasnya tinggi.

Reliabilitas instrumen hasil belajar Dasar Patiseri (variabel X) terhadap Minat

Usaha Patiseri (variabel Y) diuji dengan menggunakan Cronbach Alpha dengan

(23)

a) Untuk memperoleh jumlah varians setiap butir : 2 σ =

( )

n n x x

2 2

b) Menghitung variabel varians total :

2 σ =

( )

n n y y

2 2

c) Menghitung reliabilitas angket dengan alpha :

Keterangan :

r 11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

2

b

σ = Jumlah varians butir

2

t

σ = Varians total

Reliabilitas akan terbukti jika r11 > ttabel dengan tingkat kepercayaan 95%.

Apabila keadaan tersebut sebaliknya, maka angka instrumen penelitian ini tidak

reliabel.

2. Analisis Deskriptif

Menurut Sudjana (2001 : 64) penelitian deskriptif adalah “penelitian yang

berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala, peristiwa yang terjadi

sekarang”. Adapun cirri-ciri dari metode deskriptif analitik menurut Surakhmad

(2000) adalah sebagai berikut :

r

ii

=

(24)

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang actual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan lalu dianalisis, oleh karena itu metode ini sering pula disebut analitik.

Data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban

pertanyaan yang diajukan, tes tentang Hasil Belajar Dasar Patiseri dan angket

tentang Minat Usaha Patiseri. Kriteria menurut Arikunto (2002:221), yaitu :

Tabel 3.1

Kriteria Skor Hasil Belajar Dasar Patiseri Rentang Skor Kategori 80% - 100%

60% - 80% 40% - 60% 20% - 40% 0% - 20%

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Rendah

Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 3.1 penulis menafsirkan kriteria untuk penelitian ini yaitu :

Tabel 3.2

Kriteria Skor Hasil Belajar Dasar Patiseri Rentang Skor Kategori

70%< x <100% 40%< x <69%

x< 39%

Tinggi Cukup Rendah

Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan lima

option positif dan lima option negatif sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Positif Untuk Variabel Y Alternatif Jawaban Bobot

SS ( Sangat Setuju) 5

ST ( Setuju ) 4

BS ( Biasa Saja ) 3

KS (Kurang Setuju) 2

(25)

Tabel 3.4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Negatif Untuk Variabel Y

Alternatif Jawaban Bobot

SS ( Sangat Setuju) 1

ST ( Setuju ) 2

BS ( Biasa Saja ) 3

KS (Kurang Setuju) 4

TS (Tidak Setuju) 5

Jumlah skor ideal (kriteria) untuk seluruh item 5 x 30 = 150 ( jika semua

menjawab SS ), dan skor kurang 1 x 30 = 30 ( jika menjawab TS ). Dengan

persentase sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Skor Minat Usaha Patiseri

Alasan peneliti menggunakan metode Deskriptif analitik karena penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk umum

dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar Dasar Patiseri terhadap

minat usaha patiseri pada mahasiswa pendidikan tata boga.

3. Analisis Statistika Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan data dan uji persyaratan data

untuk menentukan karakteristik data yang memenuhi persyaratan uji hipotesisi.

Rentang

Skor Kategori

116-150 Volunter 71-115 Involunter

(26)

(

)

=

h h f

f

fo 2

2

χ

Belajar Dasar Patiseri terhadap variabel Y yaitu Minat Usaha Patiseri pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah menempuh mata kuliah

Dasar Patiseri dan Praktek Usaha Boga.

Penelitian ini membahas tentang hasil belajar Dasar Patiseri dari kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor, terhadap minat mahasiswa berkaitan dengan minat

volunter, minat involunter,dan minat non volunteer. Terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari hasil belajar Dasar Patiseri (Variabel X) terhadap Minat usaha

Patiseri (Variabel Y) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK

FPTK UPI angkatan 2006.

a. Uji Normalitas Data Variabel X dan Y

“Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris.

Penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal.” (Sugiyono,2008:241). Oleh karena itu

pengujian normalitas data harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pengujian

hipotesis. Pengujian normalitas data tersebut menggunakan analisis Uji Chi Kuadrat

dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

χ 2 : Nilai Chi-Kuadrat

fo : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

h

(27)

b. Uji Linieritas Regresi Sederhana

Analisis regresi bertujuan untuk menentukan hubungan fungsional yang

diharapkan berlaku untuk populasi berdasarkan data sampel yang diambil dari

populasi yang bersangkutan. Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linier

sederhana, sedangkan metode yang digunakan adalah metode kuadrat kecil.

Langkah-langkah analisis regresi linier ini adalah sebagai berikut :

1) Menentukan persamaan linier Y atas X dengan rumus :

bX a

Y = +

^

(Sudjana, 2002 : 312 )

Koefisien arah regresi dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan

perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian.

Koefisien a dan b dicari dengan rumus :

α =

( )

− − 2 2 . ) ( )( ( ) )( ( 2 X X n xy x y X

b =

( )

∑ ∑

− − 2 2 . ) ).( ( ) .( X X X n Y n XY

2) Uji kelinieran dan keberartian regresi, bertujuan untuk apakah model linier

yang telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaannya atau tidak. Uji

kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat (JK) yang

disebut variasi, rumusnya adalah :

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Mencari jumlah kuadrat Regresi (JK) dengan rumus:

JK(a) =

( )

n

Y 2

(28)

b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK(b/a))dengan rumus:

JK (b/a) =

        −

n Y X XY

b. .

c) Menghitung jumlah kuadrat residu (JK) dengan rumus:

JK (S) = Jk (T) – JK (a) – Jk (b/a)

d) Mencari jumlah kuadrat Tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JK (TC) = JK (S) – JK (E)

(ANAVA) menurut Riduwan ( 2006:128) , seperti pada table 3.4 berikut ini :

Tabel 3.6

Analisis Varians untuk Uji Kelinieran Regresi

Sumber Variasi DK JK RJK F

Total N ∑Y2 ∑Y2 -

Regresi a Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2 JK (a) JK(b/a) JK (S) JK (a) S2reg = JK(b/a)

S2res = JK (S)

n – 2

S2reg

S2res

Tuna cocok Kekeliruan k-2 n-k JK(TC) JK(E)

S2tc = JK (TC)

k-2 S2E = JK (E)

n-k

S2tc

S2E

Keterangan :

dk = Derajat kebebasan RJK = Rata-rata kuadrat JK = Jumlah kuadrat F = F hitung

Harga yang diperoleh dalam rata-rata jumlah kuadrat digunakan untuk menguji :

(29)

b) Bentuk regresi linier melawan regresi non linier. Pengujian kelinieran regresi dan

keberartian arah regresi berdasarkan data dari table ANAVA, yaitu dengan

ketentuan sebagai berikut :

(1) Hubungan dinyatakan linier apabila hasil dari perhitungan Fhitung < Ftabel

dengan dk pembilang = (k - 2) dan dk penyebut = (n-k).

(2) Keberartian arah regresi apabila hasil dari perhitungan Fhitung > Ftabel, maka

arah regresi signifikan (berarti) dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = (n - 2

e. Uji Signifikasi Koefisien Korelasi

Analisis korelasi sederhana dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan

atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dengan menggunakan

rumus koefisien Product Moment dari Pearson yaitu :

= xy r

}

{

}

{

− − − 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah rseponden X = nilai variabel 1 Y = nilai variabel 2

Uji signifikasi korelasi dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan yang

signifikan atau bermakna antara variabel X dan Y, untuk menghitung koefisien

(30)

(

)

( )

2

1 2

r n r t

− − =

Keterangan :

t = Uji signifikan korelasi

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Kriteria pengujian yaitu jika ternyata t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan

hipotesis diterima atau dengan kata lain terdapat koefesian korelasi antara variabel X

dan Y yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, serta dk = n-2.

f. Koefisien Determinasi

Penghitungan besarnya koefisien determinasi digunakan untuk mencari

pengaruh varians variabel dalam penelitian. Koefisien determinasi dihitung dengan

mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan

dengan 100%. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen (%) (Sugiono,

2008:216).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan susunan kegiatan atau langkah-langkah yang

dilakukan selama penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Prosedur penelitian

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Persiapan yaitu pembuatan outline (rancangan penelitian) yang meliputi

pemilihan masalah, perumusan masalah, asumsi serta penentuan alat

pengumpulan data.

(31)

b. Penyusunan BAB I, landasan teoritis Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri

Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata

Boga PKK FPTK UPI.

c. Penyusunan BAB III, metode penelitian

d. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian

e. Penyusunan instrumen penelitian yaitu dengan menggunakan tes untuk

mengetahui hasil belajar Dasar Patiseri meliputi kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor dan angket untuk mengetahui Minat Usaha Patiseri meliputi minat

volunter, minat involunter, dan minat non volunter.

f. Penyebaran instrumen penelitian berupa tes dan angket tertulis pada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Angkatan 2006.

g. Pengumpulan kembali tes dan angket

h. Mengecek data

i. Mentabulasi data yang diperoleh dari instrumen penelitian dengan memberikan

skor pada setiap soal.

j. Menyusun laporan hasil penelitian

k. Membuat pembahasan terhadap hasil penelitian

l. Membuat kesimpulan

m. Membuat implikasi penelitian

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebelum tahun 1970-1980-an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan

Brebes adalah sebagai petani atau buruh tani, mereka bercocok tanam padi dan

bawang merah. Setelah berkembangnya industri telur asin yaitu sekitar tahun

1970-an, mata pencaharian masyarakat bertambah menjadi seorang petani sekaligus

sebagai pengrajin telur asin (Home Industry). Industri telur asin merupakan salah satu

industri kecil di Kecamatan Brebes yang telah mulai ada pada tahun 1959. Usaha

pembuatan telur asin pertama kali dirintis oleh seorang WNI keturunan Cina bernama

In Tjiauw Seng di Desa Brebes. Usaha telur asin ini baru mulai dikenal secara meluas

pada tahun 1980-an berkat keterampilan pengusaha dalam mengolah telur asin dalam

mengembangkan kreativitas, ketekunan, dan keuletan yang dibangun selama

memproduksi telur asin. Dalam perkembangannya, jumlah pengusaha telur asin

mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan mampu bersaing dengan para

pengusaha lainnya. Adapun dasar dari bertambahnya jumlah pengusaha adalah karena

bisnis ini mampu membantu perekonomian keluarga. Walaupun kreativitas dan

keuletan pengusaha tidak mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat tetapi

(33)

Dasar lapisan masyarakat di Kecamatan Brebes adalah kekayaan, kekuasaan,

kehormatan, dan pendidikan. Orang kaya pada masa sistem ekonomi pertanian adalah

mereka yang mempunyai lahan/sawah yang luas, tetapi pada masa ekonomi industri,

orang kaya yang dimaksud adalah orang yang mempunyai modal yang besar.

Perekonomian masyarakat Kecamatan Brebes mulai tahun 1990-an sudah mulai maju

yang ditandai berupa bangunan perumahan penduduk yang permanen dan tingkat

pendidikan masyarakat juga sudah mulai meningkat.

Selama kurun waktu 1970-2005, industri telur asin di Kecamatan Brebes

mengalami dinamika dalam proses perkembangannya. Peningkatan jumlah pengusaha

industri telur asin yang signifikan terjadi pada tahun 1990-an, dilihat dari banyaknya

para pengusaha yang bermunculan dan mampu bersaing dengan pengusaha kecil

lainnya. Adanya penurunan yang dialami industri terjadi pada kurun waktu 1997,

karena terjadinya krisis ekonomi yang menyebabkan tingginya harga bahan baku

telur itik dan sulitnya harga bahan baku yang di dapatkan. Setelah beberapa tahun

industri ini mulai bangkit dari krisis dan pada tahun 2001 industri ini mulai

“menggeliat” kembali. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengusaha baru yang

bermunculan. Memasuki tahun 2005 industri ini mengalami penurunan kembali

karena sulitnya bahan baku akibat banyaknya peternak itik yang merugi karena

hewan ternaknya banyak yang mati akibat diserang wabah penyakit. Hal tersebut

mengakibatkan produksi bahan baku telur itik menurun yang menyebabkan tingginya

(34)

Dalam kurun waktu 1970-2005 di Kecamatan Brebes telah terjadi perubahan

perekonomian yaitu dari ekonomi pertanian ke ekonomi industri tanpa meninggalkan

pertanian sepenuhnya. Industri yang dimaksud adalah industri telur asin dimana

pekerjaan membuat telur asin pada awalnya merupakan pekerjaan sambilan

masyarakat Kecamatan Brebes. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi petani

meninggalkan pekerjaan pertanian di Kecamatan Brebes yaitu: lahan pertanian yang

semakin menyempit, desakan kekuatan pemilik modal terhadap petani kecil,

meningkatnya jumlah penduduk, ingin mencari bayaran atau pendapatan yang lebih

baik, ketidakmungkinan mensupport kebutuhan keluarga dengan tanah milik yang

kecil, kesulitan meningkatkan kenaikan sosial, kebijaksanaan pemerintah yang

mendorong pertumbuhan industri di pedesaan, pertanian tergantung sekali pada

musim, sedangkan industri telur asin tidak. Dalam memproduksi telur asin masih

secara tradisional.

Pengaruh industri telur asin terhadap kehidupan sosial ekonomi dan

dampaknya sangat terasa bagi masyarakat Kecamatan Brebes. Berkembangnya

industri telur asin telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat

Kecamatan Brebes. Pengaruh perubahan tersebut ada yang bersifat positif yang

tentunya akan membangun masyarakat, tetapi ada juga yang berpengaruh negatif.

(35)

lapangan kerja baru bagi masyarakat yang nantinya dapat mengurangi jumlah

pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat yang tentunya akan

meningkatkan pula kesejahteraan masyarakat, mengurangi arus urbanisasi,

melahirkan para pengusaha-pengusaha baru, dalam hal pendidikan meningkatkan

pendidikan para pekerja menginginkan anak mereka bisa melanjutkan sekolahnya ke

jenjang yang lebih tinggi dan merubah kehidupan mereka , dan melahirkan jiwa-jiwa

yang disiplin yang mempunyai prinsip efektif dan efisien dalam segala segi

kehidupannya. Selain pengaruh positif tersebut, ada juga pengaruh negatifnya yaitu:

melahirkan mentalitas masyarakat yang lebih cenderung individualistis, materialistis

dan konsumtif. Walaupun demikian, perkembangan sebuah industri lebih banyak

berpengaruh positif daripada negatifnya.

Keberadaan industri telur asin di Kecamatan Brebes pada kenyataannya

memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Brebes ditandai dengan adanya interaksi

sosial yang terjalin tidak hanya antar sesama warga Kecamatan Brebes tersebut

namun juga dengan warga di luar Kecamatan. Hubungan antar sesama warga

masyarakat yang harmonis tersebut juga tercermin dalam hubungan di dalam

lingkungan industri telur asin. Begitu juga halnya dengan hubungan yang terjalin baik

antara para pekerja dengan pihak pengelola industri telur asin dengan baik meskipun

(36)

Kehidupan ekonomi yang dialami oleh sebagian besar para pekerja industri

telur asin di Kecamatan Brebes hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup yang

mendasar (pas-pasan). Meskipun penghasilan yang mereka dapatkan tidak sebanding

dengan apa yang mereka kerjakan tetapi mereka mampu bertahan mengingat tidak

adanya kemampuan khusus yang mereka miliki untuk mencari pekerjaan lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya, mereka harus bekerja lebih keras lagi

membanting tulang dengan cara berdagang di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, industri telur asin di

Kecamatan Brebes yang berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Berikut saran yang diperoleh dari hasil penelitian antara lain:

1. Bagi pengusaha telur asin, hendaknya menemukan cara-cara kreatif lainnya untuk

memasarkan produknya. Koperasi di Kecamatan Brebes sudah didirikan tetapi

sebagian pengusaha tidak memperdulikannya karena koperasi tersebut dianggap tidak

memberikan kontribusi bagi kemajuan usahanya. Seharusnya keberadaan Koperasi

diharapkan bisa menyalurkan dana bantuan kepada yang seharusnya menerima dan

membantu para pengusaha dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, bagi

pengusaha yang sudah maju, di dalam membina dan mengembangkan industri telur

asin hendaknya tidak berorientasi pada keuntungan belaka. Dalam hal ini diharapkan

(37)

perubahan tingkah laku masyarakat secara ekonomis yang tadinya sangat bergantung

pada nasib menjadi masyarakat yang kreatif dan dinamis untuk merubah nasib

Untuk para pekerja, diharapkan dapat lebih bersemangat lagi dalam

melaksanakan tugasnya, karena dengan meningkatnya jumlah permintaan, maka

penghasilan yang didapatkan oleh para pekerja pun akan meningkat. Dari hal diatas

diharapkan industri telur asin sebagai produk daerah yang memiliki nilai kualitas

produk yang tinggi dan bisa bersaing dengan industri kecil lainnya.

2. Untuk pemerintah, diharapkan untuk lebih memberikan perhatian pada para

pengusaha kecil di wilayah Brebes, khususnya pengusaha industri telur asin. Selama

ini, para pengusaha telur asin baru sedikit merasakan adanya bantuan dari

pemerintah, padahal industri telur asin ini bisa mengangkat citra daerah. Melalui

Disperindag, pemerintah sebenarnya mampu memberikan pembinaan. Pembinaan

tersebut berupa kegiatan penyuluhan yang sudah ada bagi pengembangan industri

kecil di Brebes, tetapi implementasinya di Kecamatan Brebes belum sepenuhnya

berjalan secara optimal, dan sering terjadi tumpang tindih antar program, sehingga

perlu dilakukan reorientasi konsep penyuluhan industri. Untuk mengoptimalkan hasil

penyuluhan, agar dilakukan koordinasi baik program yang menyangkut fungsi

penyuluhan maupun fungsi penunjang lainnya. Koordinasi tersebut misalnya,

Disperindag menekankan pada penyuluhan teknis produksi, bimbingan organisasi

niaga dan pemasaran. Dinas Koperasi dan UKM menekankan pada penyuluhan dan

(38)

secara formal, terutama sekolah kejuruan perlu memikirkan adanya jurusan khusus

kerajinan sesuai potensi wilayah industri.

Pemerintah daerah setempat seharusnya meningkatkan perhatian pada potensi

dan perkembangan industri kecil telur asin Brebes melalui pembinaan khusus, bekerja

sama dengan instansi terkait, pada industri telur asin mengenai perbaikan manajemen

usaha dan teknologi produksi, dengan lebih banyak melibatkan generasi muda

setempat. Upaya ini diharapkan mampu menarik perhatian generasi muda setempat

untuk menekuni usaha telur asin sehingga keberadaan telur asin Brebes dapat

dipertahankan sebagai komoditi unggulan Kabupaten Brebes

Pemerintah daerah juga bisa menjadikan keterampilan membuat telur asin

sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal (Mulok) yang ada di sekolah.

Langkah ini bertujuan agar usaha telur asin dapat terus bertahan dari setiap generasi,

dengan cara ini industri telur asin dapat dengan mudah disosialisasikan kepada

generasi muda mengingat telur asin sudah menjadi salah satu trade mark dan ciri

khas kota Brebes. Pemberian bantuan modal dari pemerintah juga dapat memajukan

industri kecil terutama industri telur asin sehingga para pengrajin atau pemilik

industri dapat mengatasi permasalahan modal yang selama ini dihadapi.

3. Bagi masyarakat Kecamatan Brebes, supaya terus meningkatkan pendapatan ekonomi

yang lebih besar melalui pengembangan industri telur asin yang seimbang dengan

(39)

Ali, M. (1998). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Sinar Baru.

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitin: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

(2006). Prosedur Penelitin: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Associates, Wheat U.S. (1981). Pedoman Pembuatan Roti dan Kue. Jakarta :Djambatan.

Dimyanti dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Ruseffendi (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksata

Lainnya. Bandung : Tarsito

Silabus Program Studi Pendidikan Tata Boga. (2006) : Tidak Diterbitkan

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

. (2008). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Subekti. (2001). Modul Manajemen Usaha Patiseri. Bandung :Tidak diterbitkan.

Surya, M. (2003). Pengaruh faktor-faktor Non Intelektual Terhadap Gejala

Berprestasi Kurang. Bandung : FPTK UPI

Suprian,A,S. (2007). Modul Statistik. Bandung : FPTK IKIP

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(40)

Rosdakarya.

Surakhmad. (2000). Dasar Metode Teknik. Bandung : Tarsito.

Tim Pengembangan MKDK. (2010). Kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Boga. Bandung : Jurusan PKK FPTK UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung.

. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Poerwadarminto. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia

Sudewi. (2005). Modul Dasar Patiseri. Bandung : PKK FPTK UPI. Tidak diterbitkan

Winkel,W.S. (2007). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.

Sumber lain :

Meti Rohaeti. (2007). Kontribusi Hasil Belajar Pengolahan Makanan Siap Hidang Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Usaha Jasa Boga Siap Saji, , Skripsi Pendidikan. Bandung, PKK FPTK UPI : Tidak Diterbitkan.

Rostika Anggraeni. (2009). Pengaruh Hasil Belajar Tata Hidang Terhadap Minat Siswa Sebagai Waiter/Waitress Restoran, Skripsi Pendidikan. Bandung, PKK FPTK UPI : Tidak Diterbitkan.

Yoyos Juhartini. (2003). Kontribusi Hasil Belajar Manajemen Usaha Pastry Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Perintisan Usaha Pastry, Skripsi Pendidikan. Bandung, PKK FPTK UPI : Tidak Diterbitkan.

Tn. (2010). Adonan Cake. Tersedia :

http://www.google.co.id/images =adonan+cake&btnG=Telusuri [15 November 2010]

Tn. (2010). Adonan muffin. Tersedia :

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Skor Hasil Belajar Dasar Patiseri
Tabel 3.5 Kriteria Skor Minat Usaha Patiseri
Tabel 3.6 Analisis Varians untuk Uji Kelinieran Regresi

Referensi

Dokumen terkait

The results of this study show that: ( 1) The summative test constructed by the English teacher has sufficient content validity, (2) The summative test constructed by

perbandingan densitas latihan kecepatan (3x, 4x, dan 5x dalam satu minggu) terhadap hasil peningkatan kecepatan lari atlet.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari hasil pelaksanaan penelitian dapat peneliti simpulkan bahwa; Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran aktivitas ritmik di

Bahasa pemrogaman web PHP ternyata sangat mendukung untuk membuat suatu toko online, selain cukup kuat dan mudah dalam penggunaannya, pada bahasa pemrograman PHP terdapat fungsi

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHYA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aplikasi ini dibuat sebagai alternatif penyajian informasi yang mungkin diakses untuk pengguna tanpa batasan ruang dan waktu. Aplikasi dibuat dengan PHP, MySQL dan

Dari hasil perhitungan, dapat diketahui perhitungan dengan mengunakan 4 kasir dengan menggunakan metode Singlechanel-singlephase pada Hari Tidak Libur menghasilkan waktu sibuk

Pertemuan ke 1 Sabtu, 5 Agustus 2017 Konsep High Order Thinking Skils 4 JP Guru Pemandu Pertemuan ke 2 Sabtu, 12 Agustus 2017 Pemetaan soal USBN dengan konsep HOTS dan LOTS 4 JP