• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SDN 2 PAGUNDAN KECAMATAN LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SDN 2 PAGUNDAN KECAMATAN LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE GUIDED DISCOVERYPADA SISWA

KELAS V SDN 2 PAGUNDAN KECAMATAN LEBAKWANGI KABUPATENKUNINGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untukMemperolehGelarSarjanaPendidikanGuru SekolahDasar

Oleh

HERMAWAN 0903256

PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

(2)

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA

KELAS V SDN 2 PAGUNDAN KECAMATAN LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN

Oleh Hermawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Hermawan2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

ii

B. RumusanMasalahdanPemecahanMasalah ... 8

1. PerumusanMasalah ... 8

1. HakikatPendidikanJasmani ... 12

2. PembelajaranPendidikanJasmani... 17

3. KarakterisitikSiswaKelas V SD... 20

4. PerkembanganKemampuanGerakdanMinatMelakukan AktivitasFisik ... 21

5. Metodepembelajaranpendidikanjasmani ... 22

6. Metodeguided discovery (metodepenemuan) ... 24

7. HakikatPermainan Bola Voli ... 27

8. Pembelajaranpassingbawahmelalui metodeguided discovery ... 34

B. Kajian Yang Relevan ... 36

C. Hipotesis Tindakan ... 38

BAB III METODE PENELITIAN………. ... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

(6)

iii

1. Tahap Perencanaan Penelitian ... 45

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 46

3. Tahapan Observasi ... 47

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50

1. Pengolahan Data ... 50

1. PaparanData Awal Perencanaan Pembelajaran ... 57

2. Paparan Data Awal Pelaksanaan Kinerja Guru ... 58

3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa... 60

4. Paparan Data Awal Test Hasil Belajar ... 61

5. Analisis dan Refleksi ... 63

B. Paparan Data Tindakan ... 66

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 66

a. Paparan Data Perencanaan ... 66

b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 68

c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 72

d. Paparan Data Hasil Belajar ... 74

e. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 75

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 81

a. Paparan Data Perencanaan ... 82

b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 84

c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 87

d. Paparan Data Hasil Belajar ... 89

e. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 90

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 96

(7)

iv

b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 99

c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 102

d. Paparan Data Hasil Belajar ... 104

e. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 105

C. PaparanPendapatSiswadan Guru ... 110

1. DeskripsiPendapatSiswa... 110

2. DeskripsiPendapatGuru ... 110

D. PembahasanHasilPeneltian... 111

1. TahapPerencanaan ... 111

2. TahapPelaksanaan ... 113

3. AktivitasSiswa ... 114

4. HasilBelajar ... 115

5. RekapitulasiHasilPenelitianSeluruhAspek ... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 120

A. Kesimpulan... 120

B. Saran…... ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 122

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 126

(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data HasilObservasiTesPassingBawahKelas V

SDN 2 Pagundan……….... 6

3.1 Jadwal Penelitian ... 40

4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 57

4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru ... 59

4.3 Data Awal Hasil ObservasiAktivitas Siswa ... 60

4.4 Data AwalHasilObservasiTesBelajarSswa ... 62

4.5Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 67

4.6Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 71

4.7DataHasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 73

4.8 Daftar Nilai Observasi Tes Belajar Siswa Siklus I ... 74

4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 76

4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 77

4.11Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 78

4.12Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 80

4.13Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus Ii ... 83

4.14Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus Ii ... 86

4.15 DataHasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Ii ... 88

4.16Data Nilai Hasil Test Belajar Siswa Tindakan Siklus Ii ... 89

4.17Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaanran Pembelajaran Siklus Ii ... 90

4.18Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Kineja Guru Siklus Ii ... 92

4.19 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Ii ... 93

4.20 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus Ii ... 95

4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus Iii ... 98

(9)

vi

4.23Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus Iiii ... 103

4.24Data Nilai Test Belajar Siswa Tindakan Siklus Iii ... 104

4.25 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus Iii ... 106

4.26Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus Iii ... 107

4.27Rekapitulasi Hasil ObservasiAktivitasSiswaSiklus Iii ... 108

4.28Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus Iii ... 109

4.29Data Hasil Pengamatan Perencanaan Tiap Siklus... 112

4.30Data Hasil Pengamatan Kinerja Guru Tiap Siklus... 113

4.31 Data Hasil Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 114

4.32 Data Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ... 116

4.33 Rekapitulasi Hasil Penelitian Pembelajaran Passing Bawah ... 117

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lapangan Bola Voli ... 29

2.2 Bola Voli ... 30

2.3Posisi Tangan Perkenaan Dengan Bola ... 32

2.4Rangkaian Gerak Tehnik Pasing Bawah ... 33

2.5Anak Belajar Bergerak Kearah Bola Yang Datang Ketepat Tubuhnya ... 35

2.6 AnakBelajarMemantulkanAtauMengoperkan Bola Dari Bola Yang DatangKeArahnya……… 35

2.7 AnakBelajarMemantulkandanMengoperkan bola melaluipermainanBeregu……….……… 35

(11)

viii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Hasil perolehan Perencaaan Pembelajaran Siklus I ... 76

4.2Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 77

4.3Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 79

4.4 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 80

4.5Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 91

4.6Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 92

4.7Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 93

4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 95

4.9Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 106

4.10Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 107

4.11Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 108

4.12 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 109

4.13Peningkatan Perencaaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 112

4.14Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 114

4.15Peningkatan Observasi Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 115

4.16 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Data Awal, Siklus I, Siklus II, Siklus III Tiap Siklus ... 116

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1) ... 127

2 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2) ... 138

3 FormatObservasi Aktivitas Siswa ... 143

4 FormatHasil Tes Belajar Siswa ... 145

5 Format Pedoman Catatan Lapangan ... 147

6 Format Pedoman Lembar Wawancara Siswa ... 148

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 149

8 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I... 154

9 Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 156

10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 158

11 Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus I ... 159

12 Lembar Observasi Wawacara Siswa Siklus I ... 160

13 Lembar Observasi Catatan Lapangan Siswa Siklus I ... 161

14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 162

15 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 166

16 Lembar Observasi PelaksanaanKinerja Guru Siklus II ... 168

17Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 170

18 Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus II ... 171

19 Lembar Observasi Wawancara Siswa Siklus II ... 172

20 Lembar Observasi Catatan Lapangan Siklus II... 173

21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 174

22 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 178

23 Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 180

24 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 182

25 Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus III ... 183

26 Lembar Observasi Wawancara Siswa Siklus III ... 184

27 Lembar Observasi Catatan Lapangan Siswa Siklus III ... 185

(13)

x

29 SK Pembimbing Skripsi ... 187

30 Surat Keterangan Penelitian ... 188

31 Daftar Monitoring Bimbingan Skripsi ... 189

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam perjalanan hidupnya

dengan berbagai tantangan secara terus menerus serta mengalami perubahan dan

perkembanganya dari berbagai aspek kehidupan. Dinamika serta problematika itu

hendaknya disikapi dan ditanggapi dengan tetap berpijak pada komitmen bersama

insan-insan pendidikan sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia

Indonesia yang kian terpuruk di tengah-tengah kompetisi bangsa di dunia dan

perbaikan mutu pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya

manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan

berdemokrasi,serta mampu bersaing secara terbuka,sehingga dapat meningkatkan

kesejahtraan seluruh warga Negara Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan harus diawali dengan

komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat dan praktisi pendidikan, serta

pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Langkah awal yang yang harus dilakukan

yaitu membangun landasan yang kuat, pendidikan di tingkat dasar harus menjadi

skala priooritas utama.

Mata pelajaran pendidikan jasmani yang tertuang dalam Kurikulum mulai

dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi mempunyai peran dan

kontribusi terhadap pendidikan.hal ini seperti yang dikemukakan oleh Suherman

(2009: 5) bahwa“Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui dan tentang

aktivitas fisik atau dalam bahasa aslinya adalah physical education is education of

and through movement. Terdapat tiga kata kunci dalam definisi tersebut, yaitu 1)

pendidikan (education), yang direfleksikan dengan kompetensi yang ingin diraih

siswa 2) melalui dan tentang (through and of), sebagai kata sambung yang

menggambarkan keeratan hubungan yang dinyatakan dengan berhubungan

langsung dan tidak langsung dan 3) gerak (movement), merupakan bahan kajian

(15)

2

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani,yang bertujuan mengembangkan

individu secara organik, neromuskular, intelektual dan emosional.Pendidikan

jasmani perlu ditingkatkan dan dimasyarakatkan sebagai cara pembinaan

kesehatan jasmani dan rohani dilingkungan sekolah. Pengembangan prestasi

untuk menciptakan iklim yang lebih mendorong masyarakat berprestasi secara

bertanggung jawab dalam pembina dan pengembangan olahraga.

Pendidikan jasmani dan kesehatan dilingkungan sekolah yang berpedoman

pada isi kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan ( KTSP ) menjelaskan cabang-cabang olahraga yang dipelajari

disekolah antara lain, atletik, senam dan permainan.

Adapuntujuandaripendidikanjasmanimenurut (Tim Penyusun PLPG, 2012:

27)

4. Meletakanlandasankarakter moral yang kuatmelaluiinternalisasinilai-nilai yang terkandung di dalampendidikanjasmani, olahragadankesehatan

5. Mengembangkansikapsportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percayadiri, dandemokratis

6. Mengembangkanketerampilanuntukmenjagakeselamatandirisendiri,oran g lain danlingkungan

7. Memahamikonsepaktivitasjasmanidanolahraga di lingkungan yang bersihsebagaiinformasiuntukmencapaipertumbuhanfisik yang sempurna, polahidupsehatdankebugaran, terampil, sertamemilikisikap yang positif.

Salah satu cabang olahraga yang paling menarik perhatian siswa adalah

cabang olahraga permainan salah satunya permainan bola voli, permainan bola

voli merupakan salah satu cabang olahraga yang lumayan relatif cukup

murahuntuk semua kalangan, karena hanya memerlukan perlengkapan dan

lapangan dibuat seadanya menurut kondisi serta permainan relatif mudah.

Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. ia

(16)

3

Association (YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, AmerikaSerikat. Nama permainan ini semula disebut “Mintonette” yang hampir serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni

untuk mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara

massal. William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan

permainan tersebut agar mencapai cabang olah raga yang dipertandingkan.Nama

permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem

-volibola.

Permainan bola volimerupakanpermainanberegu yang

menuntutadanyakerjasamadansalingpengertiandarimasing-masinganggotaregutuntutaniniakanlebihdalampermainankelastinggi.„Permainan

memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di

atas lapangan yang mempunyai ukuran ukuran

tertentu‟.(YudianadanSubroto,2010:36).

Dalam permainan bola voli harus dilaksanakan semenjak usia sekolah

ataupun usia dini sebagai tahap persiapan. Agar anak-anak sudah memilki

kemampuan dasar fisik dan menguasai dasar-dasar permainan bola voli yang baik,

meliputi teknik passing atas, teknik passing bawah, teknik smash, dan teknik

servis. Sehingga kelak dikemudian hari anak akan menjadi pemain bola voli yang

cekatan dan tangguh.

Tujuan dari permainan bola voli yaitu mematikan bola didaerah lawan

dengan cara, ditipu, dismash pada daerah yang kosong dan sebaliknya kita

menahan bola saat lawan kita kembali akan mematikan bola didaerah kita, selain

itu tujuan dari permainan bola voli adalah menghabiskan point yang ditentukan,

apabila point habis maka permainan selesai dan berpindah tempat.

Teknik dasar dari permainan bola voli adalah teknik passing karena passing

merupakan dasar dari permainan bola voli. Seorang pemain voli tanpa menguasai

passing bawah maupun atas saat permainan bola voli tidak akan berjalan dengan

lancar.

Teknik passing dilakukan tentunya agar bola dapat dikontrol pada saat bola

(17)

4

Faktor yang menyebabkan kegagalan saat menerima bola baik passingbawah

maupun passingatas dikarenakan si pemain tidak konsentrasi pada saat bola

datang dari arah lawan dan posisi badan, tangan tidak mengikuti arah bola datang

sehingga bola yang seharusnya diarahkan pada pengumpan melenceng keluar atau

kearah yang tidak diinginkan sehingga membuat si pengumpan bola kesusahan

pada saat ingin mengumpan bola.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diatas, maka siswa harus

mengetahui dan memahami cara-cara pembelajarandangerakdasar dari permainan

bola voli salah satunya passingbawah.

Setelah peneliti melakukan observasi ke lapangan, peneliti menemukan

beberapamasalah yang harus dipecahkan. Masalah yang dimaksudyaituketika

peserta didik mengalamikesulitan dalam melakukan

pembelajarangerakanpassingbawah,haltersebutdikarenakan proses

pembelajaranhanyaterfokuspada guru atau guru

hanyamendemonstrasikansecaralangsungkemudiansiswamelakukanapa yang

dicontohkanoleh guru. Selainitukeadaansiswa yang

kurangkondusif,mengakibatkan guru

sangatkesulitandalammemberiperhatiandanbimbingansecaramenyeluruhkepadase

muasiswa.

Sehinggabeberapa kesulitan yangdihadapiketika proses

pembelajarandilakukanyaitudiakibatkanolehbeberapafaktordiantaranyasebagaiberi

kut.

1. Kurang kondusifnya kondisi kelas atau lapangan, banyak siswa yang masih

bercanda saat guru menjelaskan materi

2. Model pembelajaran yang digunakan kurang efektif

3. Metodepembelajaran yang digunakankurangtepat

4. Guru yang kurang membantu pada saat proses pembelajaran

5. Serta siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.

6. Guru kurangmengawasipembelajaran yang dilakukan

7. Pehamanansiswakurangterhadapmateri yang diajarkan

(18)

5

9. Banyak siswa yang diam tidak melakukan aktivitas/ kegiatan

Untuk itu, perlu dilakukan pemahaman dan penguasaan dasar-dasar

pendidikan jasmani secara mendalam perlu dimiliki oleh setiap penyelenggara

pendidikan jasmani.

Pada saat pembelajaran, guru hanya menitikberatkan pada aspek fisik saja,

sedangkan tiga aspek pendidikan jasmani yang lainnya belum terpenuhi. Itu

merupakan hambatan-hambatan yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan

jasmani.

Karena pendidikan jasmani pada dasarnya adalah proses pendidikan melalui

aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan

jasmani, maka pendidikan jasmani dapat dilakukan di sekolah dan juga di luar

sekolah. Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan aktivitas

jasmaninya.

Sementaraitudalampembelajaranpendidikanjasmaniselaluimemilikiserangkai

anmetode-metodepembelajaran yang

senantiasaselaludigunakanolehparapengajaruntukmeningkatkankankemampuanpe

sertadidiknya.

Metodemerupakansuatucara yang dipergunakanuntukmencapaitujuan yang

telahditetapkan (DzamarahdanZain, 2002: 53).

Dalamkegiatanbelajarmengajar guru

tidakharusterpakudenganmenggunakansatumetode, tetapi guru

sebaiknyamenggunakanmetode yang bervariasi agar

jalanyapengajarantidakmembosankan,

tetapimenarikperhatianpesertadidiksalahsatunyamenggunakanmetodeguided

discoveryataumetodepenemuan.

MenurutSuryosubroto (2009: 178).

Metodepenemuanadalahsuatumetodedimanadalam proses belajarmengajar guru

memperkenankansiswa-siswanyamenemukansendiriinformasi yang

secaratradisionalbiasadiberitahukanataudiceramahkansaja.

Penerapan metode dan penggunaan teknik mengajar yang kurang tepat,

(19)

6

hasil akhir belajar daripada proses pembelajaran dapat menimbulkan minat siswa

akan menjadi rendah. Oleh karena itu, peneliti harus lebih bisa lagi

untukmenguasai metode-metode pembelajaran yang lebih menarik sehingga bisa

membuat sebuah perubahan terhadap siswa.

Sesuaidenganhasilobservasi yang dilakukanolehpenelitipadabulan

November 2012 padasaatpembelajaran bola volikelas V di SDN 2

Pagundantentangpassingbawah,

siswamasihmengalamikesulitandalammelakukanya

Adapun nilai yang diproleh siswa dari tes melakukan gerak dasar

passingbawahdapatdilihat dari tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1

DataHasilObservasiTesPassingBawahKelas V SDN 2 Pagundan

(20)

7

Presentase% 56% 29% 71%

Keterangan :

T = Tuntas

BT =BelumTuntas

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 %

Skor Ideal

Skor Ideal = 12

Berdasarkan tabel 1.1 hasil tes yangdilaksanakan dari 24 siswa dengan

KKM 70. Hanyasebagiansiswa yang bisa mencapai ataupun melewati batas lulus

yang telah ditentukan, atau bisa dikatakan tingkat ketidaklulusanhampir 71%.

Setelah dianalisis, hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang

berlangsung pada materipassingbawahdalam pembelajaranpermainan bola voli,

tidak terlibat adanya keaktifan siswa yang menonjol, walaupun hanya beberapa

siswa saja yang terlihataktif. Jadi menurut peneliti jatuhnya tingkat tidaktuntasnya

siswa tentang pembelajaranpassingbawahdalampermainan bola

volidikarenakankurangmenariknya proses pembelajaran yang digunakanoleh

guru,serta guru tidakmenggunakanmetode yang tepatsaatpembelajarandilakukan.

Dengan data yang diperoleh saat observasi awal dalam

pembelajaranpassingbawahdalampermainan bola voli, peneliti merasa perlu

memberikan alternatif atau solusi yang dihadapi oleh siswa kelas V. Yaitu dengan

memberikan alternatif dengan menggunakan metodeguided discoveryuntuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran passingbawahpermainan

bola voli.

Dari paparan data

diatasdiperlukandiperlukansuatuinovasiterhadappembelajaran yang dilakukanoleh

guru,

untukmeningkatkkanpemahamansiswaterhadapmateripelajaran.Sehinggaterjalinint

eraksi yang duaarahantara guru

(21)

8

menitikberatkanpadapeningkatanpemahamansiswasebagaibentukhasilbelajarpadap

ermainan bola voli.

Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Passing Bawah Permainan Bola Voli Melalui Metode Guided Discovery Pada Siswa Kelas VSDN 2 Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan”.

B. Rumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi fokuspermasalahan

yang muncul di kelas V SDN 2 Pagundan dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran passing bawah permainan bola

volimelalui metodeguided discoverypadasiswakelas V di SDN 2

PagundanKecaamatanLebakwangiKabupatenKuningan?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran passing bawah melaluimetodeguided

discoverypada permainan bolavoli di SDN 2

PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuningan?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalampembelajaran gerak dasarpassingbawahdalam

permainan bola volimelalui metodeguided discoverypada siswa kelas V SDN 2

PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuningan?

d. Bagaimana hasil pembelajaran passing bawah permainan bola

volimelaluimetodeguided discoverydi SDN 2

PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuningan ?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan, maka langkah selanjutnya mencari alternatif pemecahan masalah

tersebut yaitu dengan menggunakan metodeguided discoverydalam pembelajaran

passing bawah bola voli.

Pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli

(22)

9

a. Tahapan perencanaanpada tahapan ini guru mempersiapkan siswa kearah

pembelajaran passing bawahmelaluimetodeguided discovery. Guru

menjelaskan kepada siswa mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dan

ketentuan permainan. Dan langkahpembelajaranyamelaluisiklus-siklus yang

telahdirencanakan. Padasiklus I guru

memberikansebuahtugaskepadasiswauntukmelakukanlempartangkapdansiswad

iberikankebebasanuntukbereksplorasidalampembelajaranyatersebut,

setelahitudiberikanpertanyaan-pertanyaanoleh guru, siklus II guru

memberikansebuahpernyataan-pernyataan yang

harusdikerjakansiswadenganmelakukangerakanpassingbawahberpasangandanp

adasiklus III

gurumemberikomandokepadasiswauntukmelakukangerakanpassingbawahdeng

ansebuahrintangantali.AlatpenilaianmenggunakanlembarInstrumenPenilaianKi

nerja Guru (IPKGI).

b. Tahapan pelaksanaan, pada tahapan ini guru memberikan bimbingan kepada

siswa mengenai cara-cara pembelajaran passing bawah permainan bola voli

serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaranpermainan bola

voli.Selamapelaksanaanpembelajaranberlangsung, kinerja guru diamatioleh

observer denganmenggunakanlembarPenilanKinerja Guru (IPKG II).

c. Tahapan aktivitas siswa, pada tahapan ini guru mengetahui aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

Melaluipembelajaranmetodeguideddiscoverymakaaktivitassiswamenunujukann

ilaisemangat, kerjasama, dankedisiplinan.

d. Hasil pembelajaran passingbawahdalampermainan bola

volimeningkatmelaluimetodeguided discoverypada siswa kelas V SDN 2

Pagundan Kecamatan LebakwangiKabupaten Kuningan.

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang dipaparkan, maka tujuan penelitian tindakan

(23)

10

1. Inginmengetahuibagaimanaperencanaanpembelajaran pasing bawah

permainanbola voli melalui metodeguided discoverydi SDN 2 Pagundan.

2. Inginmengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran passing

bawahpermainan bola volimelaluimetodeguide discoverydi SDN 2 Pagundan.

3. Inginmengetahui bagaimanaaktivitas siswa dalam pembelajaran

passingbawahpermainan bola volimelalui metodeguided discoverypada siswa

kelas V SDN 2 Pagundan.

4. inginmenerapkanmetodeguided discoveryyang

diharapkandapatmemberikankemudahanpada guru dalammeningkatkanproses

belajarsiswadalampeningkatanpembelajaranpassingbawahpermainan bola voli.

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa tidak lagi mengalami kesulitan

dalam melakukan passing bawah.

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa

mampumelaksanakanpembelajaranpassingbawahpermainan bola voli yang

baikdalampembelajaranpendidikanjasmani, sebagai pengaruh dari

metodeguided discovery(penemuanterbimbing).

c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa bisa lebih termotivasi

dalammelaksanakan pembelajaran permainan bola volisaat mengikuti mata

pelajaran pendidikan jasmani.

d. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan rasa percayadiri siswa dapat

meningkat dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Manfaat Bagi Guru

a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa lebih

kreatif dalam menciptakanmetode-metodepembelajaran untuk berjalannya

(24)

11

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa lebih

memahami akan pentingnya metodeguided discovery (penemuanterbimbing)

pada pembelajaran pendidikan jasmani.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa,

khususnya dalam pembelajaranbola voli.

b. Dapat dijadikan bahan evaluasi tentang keberhasilan pembelajaran pendidikan

jasmani di sekolah dasar

4. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat

memberikan suntikan motivasi untuk menciptakan tenaga pengajar yang

berkualitas di masa yang akan datang.

5. Bagi Penulis

a. Dapat menambah wawasan tentang permainan bola voli.

b. Dapat mengembangkan pembelajaran penjas melalui pengembangan

metode-metodepembelajaran.

c. Mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran gerak dasar passing bawah

mealuimetodeguided discovery.

6. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber atau referensi bagi peneliti lain

dalam melakukan penelitian selanjutnya.

E. Batasan Istilah

Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan

sebagai berikut :

1. Pembelajaranadalahsuatupandanganterpadu yang

sistematistentangcaramanusiaberinteraksidenganlingungansehinggaterjadiperub

ahankelakuan.(Nasution,2003: 6).

2. Passing bawah merupakan caramemainkan bola yang dating

(25)

12

dirapatkan. Passinginibiasanyadigunakanuntukmemainkan bola yang

datangdarilawanmaupunkawanseregu (Subrotodan Yudiana,2010: 51)

3. Permainan bola voli Permainan bola voliadalah permainan

memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas

lapangan yang mempunyai ukuran ukuran tertentu.(Subrotodan

Yudiana,2010:36).

4. MetodeGuided Discovery (metodepenemuanTerbimbing)

Metodepenemuanadalahsuatumetode di manadalam proses belajarmengajar

guru memperkenankansiswa-siswanyamenemukansendiriinformasi yang

secaratradisionalbiasadiberitahukanataudiceramahkansaja.(Suryosubroto,2009:17

(26)

39 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di SDN Pagundan 2 yang beralamat

di Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan. Lokasi

penelitian ini dipilih sebagai pelaksanaan penelitian, sebab SDN 2 Pagundan

memilki prestasi dalam kegiatan pertandingan bola voli Porseni SD sehingga

peneliti berupaya mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran passing bawah permainan bola voli sebagai teknik yang harus

dikuasai untuk dapat bermain bola voli.Adapun alasan peneliti memilih lokasi

penelitian di sekolah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sebagai guru penjas wajib meningkatkan keterampilan siswa agar hasil belajar

siswa meningkat.

b. Sebagai guru bertanggung jawab besar untuk meningkatkan kualitas sekolah

untuk melakukan inovasi pembelajaran.

c. Mitra di sekolah ini memudahkan untuk mengumpulkan data dan melakukan

konfirmasi bila menemukan masalah teknis yang perlu diperbaiki.

d. Latar belakang dan karakter siswa lebih dipahami sehingga memudahkan untuk

mengidentifikasi siswa yang selama ini dianggap mengalami kesulitan, serta

memudahkan untuk memantau perkembangan siswa dan mencari data.

e. Terdapat permasalahan yang belum terselesaikan terutama dalam pembelajaran

voli sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

f. Selain itu juga kondisi pihak tenaga pendidik yang sangat mendukung adanya

kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

Maka dari itu saya sebagi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di

SDN 2 Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan dengan memakai

penelitian tindakan kelas yang berorientasi untuk lebih meningkatkan

(27)

40

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian terhadap peningkatan kemampuan siswa

dalam pembelajaran passing bawah permainan bola voli dengan mengembangkan

metode guided discoverydi kelas V SDN Pagundan Kecamatan Lebakwangi

Kabupaten Kuningan,terhitung dari tabel dibawah ini .

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN2 Pagundan,tahun

ajaran 2012/2013. Jumlah siswa sebanyak 24orang terdiri dari siswa perempuan

sebanyak 12 orang dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang. Karakteristik

keseluruhan siswa kelas V pada saat pembelajaran aktif, sifat siswa yang aktif ini

kurang diarahkan sehingga penguasaan teknik passing bawah permainan bola voli

ini belum mencapai KKM (70) yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas,

peneliti mengambil subyek penelitian pada siswa kelas V SDN 2 Pagundanuntuk

(28)

41

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran passing bawah permainan

bola voli melalui metode guided discovery.

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian sampai saat ini dipercaya sebagai kegiatan penting dalam rangka

memecahkan berbagai masalah yang dialami dalam dinamika kehidupan manusia

modern seperti sekarang ini. Karena itu, pemahaman sekaligus penggunaan

metode ilmiah dalam penelitian, menyebabkan penelitian dipahami secara meluas

sebagai salah satu proses belajar berulang dari serangkaian pengalaman.

Metode penelitian merupakan rangkaian untuk mencari sebuah pencarian

dalam kegiatan serta penyelidikan ataupun percobaan dalam sebuah bidang

tertentu yang dimungkinkan untuk mencari fakta-fakta dan bertujuan untuk

menaikan tingkat keilmuan maupun teknologi dalam bidang-bidang yang akan di

telitinya.

Banyak klasifikasi metode penelitian yang diajukan oleh para ahli dimana

dalam mengelompokan metode-metode penelitian , kritera yang dipakai adalah

teknik serta prosedur penelitian. Klasifikasi metode penelitian menurut para ahli

dalam Suherman (2011 : 35) diantaranya :

1. Furchan, (2004: 39), mengelompokan metode penelitian ke dalam empat kelompok besar, yaitu : (1) Penelitian Eksperimental, (2) Penelitian Ex Past Facto, (3) Penilitian Deskriptif, (4) Penelitian Historis.

2. Hadi dan Haryono, (2005: 48-49), membagi penelitian berdasarkan sifat permasalahannya menjadi delapan kelompok, yaitu : (1) Penelitian Historis, (2) Penelitian Deskriptif, (3) Penelitian Perkembangan, (4) Penelitian Kasus Dan Penelitian Lapanga, (5) Penelitian Korelasional, (6) Penelitian Kausalkomperatif, (7) Penelitian Eksperimental, (8) Penelitian Tindakan.

3. Nazir (2005: 47), metode penelitian dapat dikelompokan dalam empat kelompok sebagai berikut : (1) Metode Sejarah, (2) Metode Deskriptif/ Survei, (3) Metode Grounded Research, (4) Metode Peneltian Tindakan.

Dari pendapat-pendapat di atas mengenai macam-macam metode penelitian,

maka penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian ini dapat dimasukkan ke

(29)

42

penelitian ini yaitu tindakan dalam kelas dalam upaya memperbaiki hasil

pembelajaran siswa.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan

kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan istilah

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Adapun tindakan yang

digunakan dalam pembelajaran, yakni melalui sebuah metode pembelajaran

dengan menggunakan metode guided discovery untuk meningkatkan pembelejaran

passing bawah pada permainan bola voli. Karena penelitian ini mampu

menawarkan pendekatan dan prosedur yang mempunyai dampak langsung bentuk

perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses

pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah

untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan ketika

proses belajar mengajar berlangsung yang bersifat reflektif-kolaboratif dengan

melakukan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjek yang diteliti adalah siswa.

Bogdan dan Tylor (Moleong, 2004: 3) mendefinisikan bahwa “metodologi

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang yang berperilaku yang dapat dinilai”.

Metode peneletian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian tindakan kelas dengan rancangan model spiral Kemmis dan Taggart.

Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi

kesulitan anak dalam belajar passing bawah permainan bola voli, sehingga dengan

metode guided discovery, hasil belajar siswa dapat meningkat.

Adapun yang mendasari alasan penulis memilih PTK adalah karena objek

permasalahan penelitian ini adalah metode pembelajaran yang merupakan

permasalahan praktik faktual. Permasalahan faktual ini muncul dalam kegiatan

pembelajaran sehari-hari yang diperoleh guru. PTK menurut Ebbut dalam

Wiriatmadja (Muningar, 2006: 12) menyatakan:

(30)

43

Penelitian sampai saat ini dipercaya sebagai kegiatan penting untuk

memecahkan masalah, karena itu pemahaman metode ilmiah dalam penelitian

menyebabkan penelitian dipahami secara meluas sebagai salah satu proses belajar

berulang dari serangkaian pengalaman.

Dari pengertian-pengertian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan, yang dilakukan untuk memperdalam pemahaman terhadap tindakan

yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pembelajaran tersebut. Apabila proses

inquiri dan perbaikan pembelajaran dilakukan secara terus menerus diyakini

sepenuhnya bahwa kemampuan proffesional guru akan terus meningkat.

Penggunaan PTK ditujukan untuk kepentingan praktisi di lapangan dalam

hal ini guru kelas dan bukan untuk kepentingan sendiri. Artinya melalui PTK

dapat mendorong dan membangkitkan para praktisi di lapangan agar memiliki

kesadaran diri untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap aktivitas

kinerja profesionalnya guna meningkatkan iklim belajar dan situasi sosial di

sekolah menuju arah yang lebih baik.

Penelitian tindakan kelas memberi pengaruh positif terhadap peningkatan

kerja guru dalam memberikan pelayanan pendidikan yang telah baik dengan

kemampuan untuk membagi kelas dalam kelompok kerja dan diskusi. Membagi

tugas kelompok, memimpin dan dan melakukan fungsi fasilitator dan moderator

dalam diskusi kelompok dan kelas. Serta melakukan penilaian proses dan hasil

belajar. Disamping itu bagi siswa terjadi peningkatan belajar dalam bentuk

kelompok dan bukan hanya belajar individual, kerjasama, membuat dan

melaksanakan tugas, berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan kerja dengan

mengemukakan pendapat dan bertanya, serta belajar menghargai pendapat siswa

(31)

44

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berbentuk siklus

yang terdiri dari beberapa siklus. Siklus akan berlanjut apabila target belum

tercapai dan dikatakan berhenti apabila target telah tercapai. Desain penelitian

yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja:

2009: 66). Model ini dipilih karena lebih efesien, dengan empat tahapan penelitian

tindakan yang mudah dipahami yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),

observasi (observe), dan refleksi (reflective).Gambar spiral refleksi seperti di

bawah ini.

Gambar 3.2

Model Spiral Dari Kemmis dan Mc Taggart (1988) (Rochiati Wiriaatmadja, 2009:66)

Gambar diatas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang

diawali dengan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan yang akan

(32)

45

solusi penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti

sebagi upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan yang diinginkan,

mengobservasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu tindakan

yang akan dilakukan dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan

mengkaji dan melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil

refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana

tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan

cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya.

Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara

optimal.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang

sudah didesain dalam faktor yang diselidiki. Dari evaluasi dan observasi awal,

maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk

meningkatkan kemampuan maksimal passing bawah dengan menggunakan

metode guided discovery yaitu sebuah pernyataan pernyataan yang mengacu

kepada peningkatan guling belakang bulat. Dari refleksiawal yang digunakan

sebagai tolak ukur, maka dilaksanakanlah PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

dengan prosedur sebagai berikut :

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini

berbentuk siklus yang akan dilaksanakan tiga siklus. Penulis menggunakan model

spiral Kemmis dan MC. Taggart, yaitu siklus yang dilakukan secara berulang dan

berkelanjutan.Model siklus mengikuti rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi.Hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan

pertimbangan untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.

Langkah-langkah prosedur penelitian ini diantaranya :

1. Tahap Perencanaan (planning)

Setelah mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta

(33)

46

obsevasi langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran Penddikan Jasmani tentang

pembelajaran passing bawah permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 2

Pagundan, untuk mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian, ditemukan

permasalahan bahwa sebagian besar siswa kurang mampu melakukanpassing

bawah dalam permainan bola voli, karena guru kurang menerapkan strategi

pembelajaran yang sesuai, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru

kurang tepat untuk melakukan pembelajaran.

Untuk menyelesaikan permasalahan ini dimulai dari menganalisis

kurikulum Pendidikan Jasmani SD tentang keterampilan dasar salah satu

pembelajaran permainan bola voli yang dalam hal ini adalah passing bawah,

kemudian hasil analisis tersebut dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan perencanaan tindakan ini diantaranya meliputi :

a. Kegiatan awal pembelajaran

Siswa dibariskan menjadi empat barisan

1) Mengecek kehadiran siswa

2) Berdo’a bersama-sama yang di pimpin oleh guru.

3) Guru menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

4) Siswa melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti,

meliputi pemanasan statis dan pemanasan dinamis yang dipimpin oleh guru.

5) Guru memberikan apresiasi dan motivasi siswa dalam melakukan

pembelajaranpassing bawah

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan pembelajaran passing bawah bola voli terhadap siswa

2) membagi siswa menjadi 4 kelompok

Pada siklus I ini siswa menyimak penjelasan dari guru tentang materi

yang akan disampaikan ,guru memberikan tugas kepada masing-masing

(34)

47

kebebasan bereksplorasi dalam permainan lempar tangkap bola, tapi dengan

posisi yang menangkap bola sedikit condong kedepan dengan jarak 5 meter

dari penangkap dan pelempar bola;siswa menjawab pertanyaan –pertanyaan

dari guru dalam bentuk gerakan.

Pada siklus IIguru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok

untuk melakukan passing bawah secara berpasangan dengan cara siswa 1

melempar lalu di passing oleh siswa 2, siswa diberikan pernyataan oleh

guru untuk melakukan gerakan passing bawah secara berpasangan dengan

jarak 5 meter, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bereksplorasi secara berkelompok untuk melakukan passing bawah

berpasangan.

Pada siklus IIIguru memberikan komando kepada siswa untuk

melakukan passing bawah dengan rangkaian gerak yang telah diberikan

pada pembelajaran sebelumnya, guru memberikan komando kepada siswa

untuk melakukan passing bawah dengan rintangan tali yang dibentangkan.

c. Kegiatan Akhir

1)Guru mengevaluasi pembelajaran dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan

yang dilakukan oleh siswa saat melakukan passing bawah.

2) Selanjutnya diberikan tes untuk melakukanpassing bawah.

3. Tahapan observasi

Padakenyataannyatahapobservasitindakandilakukanbersamaandenganpelaks

anaantindakanobservasi, merupakansemuakegiatanuntukmengenal,

merekamdanmendemonstrasikan setiaphaldari proses danhasilyangdicapai

daritindakanyang direncanakan.

Observasidilakukanuntukmengetahuisejauhmanaketerlibatansiswadalampembelaj

aran. Melaluitahapobservasisemua data dikumpulkandenganmembuat

catatanlapangan yang lengkapmengenaihalyangterjadidalam proses pembelajaran.

4. Tahapan analisis dan refleksi

Adapun langkah-langkah analisis dan refleksi yang dilakukan adalah sbb :

(35)

48

b. Analisis, sintesis, dan interpretasi terhadap semua informasi atau data yang

diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.

c. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tundakan.

d. Mendiskusikan dan pemaknaan data yang dilakukan antara guru, peneliti

dan pihak lain yang terlibat.

e. Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam sekenario

pembelajaran dengan berdasarkan pada analisis data proses dalam

tindakansebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah

dilakukan.

E.Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, pengumpulan data mengenai

pelaksanaan dan hasil belajar akan dilakukan dengan menggunakan beberapa

instrumen penelitian sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dalam upaya untuk mengamati hal-hal yang terjadi

selama tindakan berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran

untuk memperoleh informasi proses pembelajaran gerak dasar passing bawah

melalui metode guided discovery. Lembar observasi digunakan untuk mencatat

kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran passing bawah pada siswa

kelas V di SDN 2 Pagudan.

Observasi dalam penelitian tindakan berfungsi untuk mendokumentasikan

pengaruh tindakan terkait dengan orientasi ketindakan berikutnya sebagai dasar

bagi refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Maka dari itu peneliti

menyusun lembar observasi. Adapun lembar observasi ini adalah data yang

berupa perencanaan pembelajaran (IPKG I) dan pelaksanaan pembelajaran (IPKG

II) serta lembar aktivitas siswa (format terlampir).

2. Pedoman Wawancara

(36)

49

Wawancara digunakan untuk mengetahui pandangan dan pendapat yang

diperoleh dari guru dan siswa sebelum proses pembelajaran, saat proses

pembelajaran berlangsung, dan akhir proses pembelajaran dalam pembelajaran

passing bawah permainan bola voli yang dilaksanakan. (format terlampir)

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran,

interpretasi, koreksi dan saran dari peneliti selama proses pelaksanaan penelitian berlangsung. Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2004: 153) “Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan

dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif”.Catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran. (format

terlampir).

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian yang dihasilkan

dari suasana kegiatan selama pembelajaran di kelas V SDN 2 Pagundan pada saat

melakukan hasil dari pembelejaran passing bawah permainan bola voli melalui

metode guided discoveryberlangsung .Dokumentasi dapat berupa gambar-gambar

foto, rekaman video, atau rekaman tape.

Namun dalam pelaksanaan ini peneliti hanya menggunakan data dari

gambar-gambar atau foto melalui kamera. (format terlampir)

5. Tes

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan, Suharsimi dalam (Nurhasan,2001:3). Kaitannya dengan pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah dasar untuk mengukur keberhasilan belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran.

Tes praktek diberikan kepada siswa secara individu setelah pembelajaran

selesai (kegiatan pembelajaran terakhir) untuk mengetahui adanya peningkatan

hasil belajar siswa pada pembelajaran passing bawah permainan bola voli melalui

(37)

50

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data

Data penelitian yang dikaji, yaitu data pelaksanaan tindakan dan data hasil

belajar siswa. Pertama, data pelaksanaan tindakan berupa deskripsi pelaksanaan

proses pembelajaran permainan bola besar yaitu passing bawah dalam permainan

bola voli dengan menggunakan metode guided discovery. Data pelaksanaan

tindakan diperlukan untuk memonitor tahap-tahap pelaksanaan tindakan dengan

cara observasi dan wawancara, dengan instrumen berbentuk pedoman wawancara,

dengan instrumen berbentuk pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan

lapangan, dan rekaman foto yang digunakan untuk merekam suasana

pembelajaran, detail tentang peristiwa-peristiwa penting/ khusus yang terjadi, atau

ilustrasi dari episode tertentu, alat elektronik ini dapat saja digunakan untuk

membantu mendeskripsikan apa yang anda catat di catatan lapangan apabila

memungkinkan (Wiriaatmadja, 2009 : 122).

Kedua,data hasil belajar siswa berupa evaluasi hasil belajar dan sikap siswa

selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data hasil tindakan ini

diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas pembelajaran passing

bawah permainan bola voli dengan menggunakan metode guided discovery.

Teknik pengolahan data yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif

berupa uraian/ pembahasan. Hal ini dikarenakan bahwa dalam metode penelitian

tindakan peneliti mencermati betul-betul proses selama proses dan setelah

tindakan dilaksanakan, sehingga diperoleh informasi yang akurat tentang dampak

perlakuan yang dibuat.

Sedangkan teknik pengolahan data untuk data yang kedua yaitu hasil

belajar, dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan

untuk mengetahui data hasil yang diperoleh siswa.

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar adalah sebagai berikut.

a. Data dan Cara pengambilannya

1) Sumber Data : Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan

(38)

51

2) Jenis Data : Jenis data yang di dapat adalah data kualitatif yang terdiri

dari:

a) Proses belajar

b) Rencana pembelajaran

c) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

b. Cara Pengambilan Data

1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan

diambil dengan menggunakan lembaran observasi

3) Data tentang repleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di

kelas, diambil dari catatan yang dibuat guru

4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan

didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi

2. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data

yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan

jalan membuat abstraksi yaitu merangkainya menjadi inti sari yang terjaga

kebenarannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorisasikan, kemudian

disajikan, dimaknai, dan terakhir diperiksa keabsahannya.

Menurut sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data

adalah sebagai berikut.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematika data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatn lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit menyusun pola, melakukan sintesi, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat di informasikan kepada orang lain.

Analisis dataini dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

a) Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang

(39)

52

b) Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam

bentuk paparan naratif, repsentasi gerak dan sebagainya.

c) Penyimpulanadalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah

diorganisasikan dalam bntuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat

dan padat tetapi mengandung arti luas.

G. Validasi Data

Menurut Hopkins (1993) dalam Wiriaatmadja, (2006: 168), validasi data

yang dapat digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah sebagai berikut:

1. Member Chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara terhadap aktivitas

siswa dan kinerja guru dengan cara mengkonfirmasikan dengan siswa dan gurudi

SDN 2 Pagundan melalui diskusi pada akhir tindakan. Data-data hasil observasi

diperiksa kembali kebenarannya melalui diskusi dengan siswa dan guru pada

akhir tindakan, sehingga data atau informasi akan tetap sifatnya dan tidak

berubah. Dengan demikian data akan terperiksa kebenarannya.

Adapun proses kegiatanya yaitu memeriksa

a. Daftar hadir siswa kelas V SDN Pagundan 2

b. Nomor induk siswa

c. Daftar I

d. Jadwal pelajaran

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

Hasil dari observasi dan wawancara terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru

dibandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain yang hadir

menyaksikan proses pembelajaran. Triangulasi dapat dilakukan berdasarkan tiga

sudut pandang yaitu siswa, guru dan mitra peneliti. Jadi, sudut pandang siswa,

guru dan mitra peneliti yang hadir menyaksikan proses pembelajaran

dibandingkan secara kolaboratif sehingga menghasilkan data yang ajeg. Maka

(40)

53

a. Kegiatan yang divalidasi data

1) Mengkaji kurikulum yang berlaku.

2) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan kelas V.

3) Disesuaikan dengan kompetensi.

4) Disesuaikan dengan kompetensi dasar.

b. Waktu pelaksanaan

Hari : Sabtu

Tanggal : 20 April, 4 Mei, 18Mei 2013

Tempat : SDN 2 Pagundan

c. Peneliti mengadakan diskusi dengan :

1) Guru Penjas : Juju Julaeha S.Pd

NIP : 196208311983052002

2) Kepala Sekolah : H.Suhaena S.Pd

NIP : 196205111982041009

3. Audit Trail, yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur yang dipakai peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan. Audit trail

juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra

penelitian lainnya. Tentang :

a. Data awal (nilai tes awal) gerak dasar Passing bawah

b. Data akhir observasi nilai aktivitas serta nilai hasil belajar siswa siklus pertama

sampai terakhir mengenai pembelajaran passing bawah melalui metode guided

discovery

c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut

4. Expert Opinion dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada para ahli,. Dalam kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil

temuan peneliti kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan

(41)

54

Kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan

pembimbingyaitu

a. Dr.Herman Subarjah. M.Si

NIP 196009181986031003

Sebagai Pembimbing I

b. Dewi Susilawati. M.Pd

NIP 197803102008122001

Sebagai Pembimbing II.

Untuk mengadakan pengecekan akhir dalam penemuan penelitian agar

diperoleh kesahihan Sedangkan waktu pelaksananya yaitu:

a. Pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal penelitian

b. Pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian

Masalah masalah yang akan dibahasnya meliputi :

a. Jadwal penelitian

b. Masalah penelitian

c. Pemecahan penelitian

(42)

120 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh

dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran passing

bawah permainan bola voli pada kelas V SDN 2 PagundanKecamatan

Lebakwangi Kabupaten Kuningan. Kedua hal tersebut akan diuraikan sebagai

berikut.

A. Kesimpulan

Pembelajaranpassingbawahmelaluimetodeguided discovery di kelas V

SDN 2

PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuninganpadaprosesnyameliputipere

ncanaan, pelaksanaan kinerja gurudanaktivitassiswa, danevaluasisebagaiberikut.

1. Perencanaanyang dilakukanpada

pembelajaranpassingbawahmelaluimetodeguided

discoverydimulaidenganmenganalisisperumusantujuanpembelajaran,

mengembangkandanmengorganisasikanmaterisumberbelajardanmetodepembel

ajaran, merencanakan scenario kegiatanpembelajaran, merencanakanprosedur,

jenisdanmenyiapkanalatpenilaian,

dantampilandokumenrencanapembelajaranuntukmengetahuihasilpembelajaran

passing bawahpermainan bola volimelaluimetode guided discovery.

Berikuthasildariperencanaantersebutdariobservasidata awalhanya 60%,

makapenelitimelakuanpenelitiandarisiklus I sampaisiklus III, siklus I menjadi

70%, sikluske II menjadi 85% danpadasiklus III menjadi 100%,

makadapatdisimpulkanpeningkatandariperencanaaninitelahmencapai target

yang telahditetapkan.

2. Pelaksanaan PembelajaranKinerja guru dalam pembelajaran passing bawah

permainan bola voli melalui metode guided discovery mengalami peningkatan.

Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat peningkatan proses

(43)

121

siklus I menjadi 71% , Siklus II menjadi 83%, da pada Siklus III menjadi

100%. Maka dapat dikatakan pelaksanaan ini telah mencapai tagert yang telah

ditentukan.

3.Dalam Aktivitas siswa setelah pembelajaran passing bawah permainan bola

voli melalui metode guided discoverymengalami peningkatan. Berdasarkan

analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukkan

peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Para siswa merasa lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berikut peningkatan dari data

awal sampai siklus III, mulai dari data awal terlihat 49%, lalu siklus I

meningkat menjadi 60% kemudian siklus II menjadi 75% dan pada siklus III

menjadi 85%, maka dapat disimpulkan peningkatan aktivitas siswa telah

mencapai target yang telah ditentukan.

4. Peningkatan hasil belajar passing bawah yang dilaksanakan di kelasV SDN

2PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuninganmelalui Metode guided

discoverymenunjukan peningkatan hasil belajar yang signifikan dari setiap

siklusnya, dapat dilihat peningkatan mulai dari data awal, siklus I, siklus II dan

siklus III berikut rincian peningkatanya, mulai dari data awal 7 orangyang

tuntasatau29%, lalu meningkat pada siklus I menjadi 12orang atau50%, siklus

II menjadi 19 orang atau 79%, dan pada siklus III menjadi 23orang atau 95%.

Maka dapat disimpulkan bahwa metode guided discovery dapat meningkatkan

hasil dari pembelajaran passing bawah.

B. Saran

Denganpembahasandankesimpulan yang telahdiuraikan di

atasmakadikemukakan saran-saran sebagaiberikut :

1. Bagi Guru

a. Metode guided discoverymerupakan salah satu alternatif yang dapat

digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran

passing bawah. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu

memilih dan mengembangkan metode maupun tehnik pembelajaran lainnya

(44)

122

karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainya yang masih perlu

dipertimbangkan.

b. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada

cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus

mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan

pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan

lebih menarik.

2. BagiSiswa

a. Teknik dasar passing bawah perlu diajarkan kepada para siswa dengan

memperhatikan tingkat perkembangan siswa.

b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan passing bawah yang bermanfaat bagi

dirinya, sehingga dengan pembelajaran passing bawah permainan bola voli ini

nantinya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran

pendidikan jasmani. Inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang

dimilikisetiapanak.

3. BagiLembagaSekolah

a. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,

makapihaksekolahdiharapkanberupayauntukmemberikankontribusi yang

maksimal agar pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal

tersebutdapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembelajaranbaik

untuksiswamaupun guru.

b. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru

jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar

dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembelajaran

pendidikanjasmani.

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

a. Sebagaiprodi penjas diharapkanlebihmemperbanyaksarana

(45)

123

mengajar di sekolah dasar

lebihtertarikdalammenguasaimateriPendidikanJasmanisebagaibekalmengajar

di sekolahkelak.

b. Sebagailembagapendidikantinggipihak UPI

KampusSumedangdiharapkanlebihmemperbanyakbukusumberpanduantentan

gpengajaranPendidikanJasmanikhususnyauntuk program PGSD Penjas. Agar

mahasiswalebihtertarikdalammenguasaimateriPendidikanJasmanisebagaibeka

lmengajar di sekolahkelak.

5. BagiPeneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan

penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan metode dalam

pembelajaran sebagai tindakan.

c. Bagipeneliti lain yang

akanmelakukanpenelitiantindakankelashendaknyamenggunakansumber yang

lebihbanyaklagi,

(46)

124

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: Dharma Bhakti.

DzamarahdanZain,(2002). StartegiBelajarMengajar, Jakarta: RinekaCipta.

Indrawan.(2010). Perkembangan Motorik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas Siliwangi.

Moleong, Lexy, (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2003).Asas-asasKurikulum.Edisikedua. Jakarta: BumiAksara

Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran. Direktorat Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga.

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon 136. (2012). Materi

Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.

Tasikmalaya: UNIVERSITAS SILIWANGI.

Rochiati Wiriaatmadja. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Program Pascasarjana UPI Bandung ; Rosdakarya

Rosdiani, Dini.(2012). Model PembelajaranLangsungDalamPendidikanJasmani Dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta

Safari, Indra.(2012). PerencanaanPembelajaranPendidikanJasmani. Prodi PGSD PenjasUniversitasPendidikan Indonesia KampusSumeang,

Saptani, Entan, (2010). “Penggunaan alat dan media pembelajaran yang

bervariatif dalam pembelajaran lempar lembing”. Jurnal Mimbar

Pendidikan Dasar. 2,(1),11-15.

Somantri, HendradanSujana, AtepPermainan Net.Program Studi-S1 PendidikanJasmaniPendidikan Guru SekolahDasarUniversitasPendidikan Indonesia KampusSumedang

Sugiono.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta

Suherman,Adang (2009). RevitalisasiPengajaranDalamPendidikanJasmani, bandung: BintangWarliArtika.

(47)

125

Suryono dan Haryanto,(2011). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya

Suryosubroto, (2009).Proses BelajarMengjar di Sekolah.Edisirevisi, Jakarta, Rinekacipta.

UladanSomantri, (2010). “Meningkatkan Gerak Dasar Passing Atas Bola Voli Melalui Modifikasi Bola pada Siswa Kelas IV SDN Cibodas 1 Kecamatan

Tanjung Kerta”. Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 2,(2),35-38.

YudianadanSubroto,(2010). Permainan Bola Voli.FPOK UniversitasPendidikan Indonesia.

Gambar

Gambar                                                                                             Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Gambar 3.2 Model Spiral Dari Kemmis dan Mc Taggart (1988)

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Efektivitas Manajemen Pembelajaran Pendidikan Calon Guru Penjas Orkes Di Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan (Fpok) Universitas Pendidikan Indonesia.. (Upi)

Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut DMRT daya serap air setelah pemaparan.. Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah

Website RanyCatering ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dari usaha pemasaran yang dilakukan oleh catering ini dan mempermudah pelanggan dalam

(2) Anggota Pelaksana Harian yang berasal dari asosiasi diangkat oleh. Ketua Harian untuk masa tugas 4 (empat) tahun dan

Universitas Sumatera Utara) apabila sistem informasi akuntansi tidak baik akanc. menimbulkan suatu gejala yang merugikan, misalnya terjadi

• Teman-temanku, Anink, Anggi, Haeckel, Bangkit, Agus Tri, Agus Padi, Deni, Bayu Ngapak, Ito, Thitis, yang selalu saling support dalam meraih gelar sarjana. • Saudara-saudara

Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak