PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE GUIDED DISCOVERYPADA SISWA
KELAS V SDN 2 PAGUNDAN KECAMATAN LEBAKWANGI KABUPATENKUNINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untukMemperolehGelarSarjanaPendidikanGuru SekolahDasar
Oleh
HERMAWAN 0903256
PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA
KELAS V SDN 2 PAGUNDAN KECAMATAN LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN
Oleh Hermawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Hermawan2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ii
B. RumusanMasalahdanPemecahanMasalah ... 8
1. PerumusanMasalah ... 8
1. HakikatPendidikanJasmani ... 12
2. PembelajaranPendidikanJasmani... 17
3. KarakterisitikSiswaKelas V SD... 20
4. PerkembanganKemampuanGerakdanMinatMelakukan AktivitasFisik ... 21
5. Metodepembelajaranpendidikanjasmani ... 22
6. Metodeguided discovery (metodepenemuan) ... 24
7. HakikatPermainan Bola Voli ... 27
8. Pembelajaranpassingbawahmelalui metodeguided discovery ... 34
B. Kajian Yang Relevan ... 36
C. Hipotesis Tindakan ... 38
BAB III METODE PENELITIAN………. ... 39
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 39
1. Lokasi Penelitian ... 39
iii
1. Tahap Perencanaan Penelitian ... 45
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 46
3. Tahapan Observasi ... 47
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50
1. Pengolahan Data ... 50
1. PaparanData Awal Perencanaan Pembelajaran ... 57
2. Paparan Data Awal Pelaksanaan Kinerja Guru ... 58
3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa... 60
4. Paparan Data Awal Test Hasil Belajar ... 61
5. Analisis dan Refleksi ... 63
B. Paparan Data Tindakan ... 66
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 66
a. Paparan Data Perencanaan ... 66
b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 68
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 72
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 74
e. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 75
2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 81
a. Paparan Data Perencanaan ... 82
b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 84
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 87
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 89
e. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 90
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 96
iv
b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 99
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 102
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 104
e. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 105
C. PaparanPendapatSiswadan Guru ... 110
1. DeskripsiPendapatSiswa... 110
2. DeskripsiPendapatGuru ... 110
D. PembahasanHasilPeneltian... 111
1. TahapPerencanaan ... 111
2. TahapPelaksanaan ... 113
3. AktivitasSiswa ... 114
4. HasilBelajar ... 115
5. RekapitulasiHasilPenelitianSeluruhAspek ... 117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 120
A. Kesimpulan... 120
B. Saran…... ... 121
DAFTAR PUSTAKA ... 122
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 126
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data HasilObservasiTesPassingBawahKelas V
SDN 2 Pagundan……….... 6
3.1 Jadwal Penelitian ... 40
4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 57
4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru ... 59
4.3 Data Awal Hasil ObservasiAktivitas Siswa ... 60
4.4 Data AwalHasilObservasiTesBelajarSswa ... 62
4.5Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 67
4.6Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 71
4.7DataHasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 73
4.8 Daftar Nilai Observasi Tes Belajar Siswa Siklus I ... 74
4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 76
4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 77
4.11Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 78
4.12Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 80
4.13Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus Ii ... 83
4.14Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus Ii ... 86
4.15 DataHasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Ii ... 88
4.16Data Nilai Hasil Test Belajar Siswa Tindakan Siklus Ii ... 89
4.17Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaanran Pembelajaran Siklus Ii ... 90
4.18Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Kineja Guru Siklus Ii ... 92
4.19 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Ii ... 93
4.20 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus Ii ... 95
4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus Iii ... 98
vi
4.23Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus Iiii ... 103
4.24Data Nilai Test Belajar Siswa Tindakan Siklus Iii ... 104
4.25 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus Iii ... 106
4.26Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus Iii ... 107
4.27Rekapitulasi Hasil ObservasiAktivitasSiswaSiklus Iii ... 108
4.28Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus Iii ... 109
4.29Data Hasil Pengamatan Perencanaan Tiap Siklus... 112
4.30Data Hasil Pengamatan Kinerja Guru Tiap Siklus... 113
4.31 Data Hasil Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 114
4.32 Data Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ... 116
4.33 Rekapitulasi Hasil Penelitian Pembelajaran Passing Bawah ... 117
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Lapangan Bola Voli ... 29
2.2 Bola Voli ... 30
2.3Posisi Tangan Perkenaan Dengan Bola ... 32
2.4Rangkaian Gerak Tehnik Pasing Bawah ... 33
2.5Anak Belajar Bergerak Kearah Bola Yang Datang Ketepat Tubuhnya ... 35
2.6 AnakBelajarMemantulkanAtauMengoperkan Bola Dari Bola Yang DatangKeArahnya……… 35
2.7 AnakBelajarMemantulkandanMengoperkan bola melaluipermainanBeregu……….……… 35
viii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1 Hasil perolehan Perencaaan Pembelajaran Siklus I ... 76
4.2Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 77
4.3Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 79
4.4 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 80
4.5Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 91
4.6Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 92
4.7Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 93
4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 95
4.9Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 106
4.10Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 107
4.11Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 108
4.12 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 109
4.13Peningkatan Perencaaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 112
4.14Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 114
4.15Peningkatan Observasi Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 115
4.16 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Data Awal, Siklus I, Siklus II, Siklus III Tiap Siklus ... 116
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1) ... 127
2 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2) ... 138
3 FormatObservasi Aktivitas Siswa ... 143
4 FormatHasil Tes Belajar Siswa ... 145
5 Format Pedoman Catatan Lapangan ... 147
6 Format Pedoman Lembar Wawancara Siswa ... 148
7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 149
8 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I... 154
9 Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 156
10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 158
11 Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus I ... 159
12 Lembar Observasi Wawacara Siswa Siklus I ... 160
13 Lembar Observasi Catatan Lapangan Siswa Siklus I ... 161
14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 162
15 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 166
16 Lembar Observasi PelaksanaanKinerja Guru Siklus II ... 168
17Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 170
18 Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus II ... 171
19 Lembar Observasi Wawancara Siswa Siklus II ... 172
20 Lembar Observasi Catatan Lapangan Siklus II... 173
21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 174
22 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 178
23 Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 180
24 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 182
25 Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus III ... 183
26 Lembar Observasi Wawancara Siswa Siklus III ... 184
27 Lembar Observasi Catatan Lapangan Siswa Siklus III ... 185
x
29 SK Pembimbing Skripsi ... 187
30 Surat Keterangan Penelitian ... 188
31 Daftar Monitoring Bimbingan Skripsi ... 189
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam perjalanan hidupnya
dengan berbagai tantangan secara terus menerus serta mengalami perubahan dan
perkembanganya dari berbagai aspek kehidupan. Dinamika serta problematika itu
hendaknya disikapi dan ditanggapi dengan tetap berpijak pada komitmen bersama
insan-insan pendidikan sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia
Indonesia yang kian terpuruk di tengah-tengah kompetisi bangsa di dunia dan
perbaikan mutu pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya
manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan
berdemokrasi,serta mampu bersaing secara terbuka,sehingga dapat meningkatkan
kesejahtraan seluruh warga Negara Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan harus diawali dengan
komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat dan praktisi pendidikan, serta
pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Langkah awal yang yang harus dilakukan
yaitu membangun landasan yang kuat, pendidikan di tingkat dasar harus menjadi
skala priooritas utama.
Mata pelajaran pendidikan jasmani yang tertuang dalam Kurikulum mulai
dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi mempunyai peran dan
kontribusi terhadap pendidikan.hal ini seperti yang dikemukakan oleh Suherman
(2009: 5) bahwa“Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui dan tentang
aktivitas fisik atau dalam bahasa aslinya adalah physical education is education of
and through movement. Terdapat tiga kata kunci dalam definisi tersebut, yaitu 1)
pendidikan (education), yang direfleksikan dengan kompetensi yang ingin diraih
siswa 2) melalui dan tentang (through and of), sebagai kata sambung yang
menggambarkan keeratan hubungan yang dinyatakan dengan berhubungan
langsung dan tidak langsung dan 3) gerak (movement), merupakan bahan kajian
2
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani,yang bertujuan mengembangkan
individu secara organik, neromuskular, intelektual dan emosional.Pendidikan
jasmani perlu ditingkatkan dan dimasyarakatkan sebagai cara pembinaan
kesehatan jasmani dan rohani dilingkungan sekolah. Pengembangan prestasi
untuk menciptakan iklim yang lebih mendorong masyarakat berprestasi secara
bertanggung jawab dalam pembina dan pengembangan olahraga.
Pendidikan jasmani dan kesehatan dilingkungan sekolah yang berpedoman
pada isi kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan ( KTSP ) menjelaskan cabang-cabang olahraga yang dipelajari
disekolah antara lain, atletik, senam dan permainan.
Adapuntujuandaripendidikanjasmanimenurut (Tim Penyusun PLPG, 2012:
27)
4. Meletakanlandasankarakter moral yang kuatmelaluiinternalisasinilai-nilai yang terkandung di dalampendidikanjasmani, olahragadankesehatan
5. Mengembangkansikapsportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percayadiri, dandemokratis
6. Mengembangkanketerampilanuntukmenjagakeselamatandirisendiri,oran g lain danlingkungan
7. Memahamikonsepaktivitasjasmanidanolahraga di lingkungan yang bersihsebagaiinformasiuntukmencapaipertumbuhanfisik yang sempurna, polahidupsehatdankebugaran, terampil, sertamemilikisikap yang positif.
Salah satu cabang olahraga yang paling menarik perhatian siswa adalah
cabang olahraga permainan salah satunya permainan bola voli, permainan bola
voli merupakan salah satu cabang olahraga yang lumayan relatif cukup
murahuntuk semua kalangan, karena hanya memerlukan perlengkapan dan
lapangan dibuat seadanya menurut kondisi serta permainan relatif mudah.
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. ia
3
Association (YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, AmerikaSerikat. Nama permainan ini semula disebut “Mintonette” yang hampir serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni
untuk mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara
massal. William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan
permainan tersebut agar mencapai cabang olah raga yang dipertandingkan.Nama
permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem
-volibola.
Permainan bola volimerupakanpermainanberegu yang
menuntutadanyakerjasamadansalingpengertiandarimasing-masinganggotaregutuntutaniniakanlebihdalampermainankelastinggi.„Permainan
memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di
atas lapangan yang mempunyai ukuran ukuran
tertentu‟.(YudianadanSubroto,2010:36).
Dalam permainan bola voli harus dilaksanakan semenjak usia sekolah
ataupun usia dini sebagai tahap persiapan. Agar anak-anak sudah memilki
kemampuan dasar fisik dan menguasai dasar-dasar permainan bola voli yang baik,
meliputi teknik passing atas, teknik passing bawah, teknik smash, dan teknik
servis. Sehingga kelak dikemudian hari anak akan menjadi pemain bola voli yang
cekatan dan tangguh.
Tujuan dari permainan bola voli yaitu mematikan bola didaerah lawan
dengan cara, ditipu, dismash pada daerah yang kosong dan sebaliknya kita
menahan bola saat lawan kita kembali akan mematikan bola didaerah kita, selain
itu tujuan dari permainan bola voli adalah menghabiskan point yang ditentukan,
apabila point habis maka permainan selesai dan berpindah tempat.
Teknik dasar dari permainan bola voli adalah teknik passing karena passing
merupakan dasar dari permainan bola voli. Seorang pemain voli tanpa menguasai
passing bawah maupun atas saat permainan bola voli tidak akan berjalan dengan
lancar.
Teknik passing dilakukan tentunya agar bola dapat dikontrol pada saat bola
4
Faktor yang menyebabkan kegagalan saat menerima bola baik passingbawah
maupun passingatas dikarenakan si pemain tidak konsentrasi pada saat bola
datang dari arah lawan dan posisi badan, tangan tidak mengikuti arah bola datang
sehingga bola yang seharusnya diarahkan pada pengumpan melenceng keluar atau
kearah yang tidak diinginkan sehingga membuat si pengumpan bola kesusahan
pada saat ingin mengumpan bola.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diatas, maka siswa harus
mengetahui dan memahami cara-cara pembelajarandangerakdasar dari permainan
bola voli salah satunya passingbawah.
Setelah peneliti melakukan observasi ke lapangan, peneliti menemukan
beberapamasalah yang harus dipecahkan. Masalah yang dimaksudyaituketika
peserta didik mengalamikesulitan dalam melakukan
pembelajarangerakanpassingbawah,haltersebutdikarenakan proses
pembelajaranhanyaterfokuspada guru atau guru
hanyamendemonstrasikansecaralangsungkemudiansiswamelakukanapa yang
dicontohkanoleh guru. Selainitukeadaansiswa yang
kurangkondusif,mengakibatkan guru
sangatkesulitandalammemberiperhatiandanbimbingansecaramenyeluruhkepadase
muasiswa.
Sehinggabeberapa kesulitan yangdihadapiketika proses
pembelajarandilakukanyaitudiakibatkanolehbeberapafaktordiantaranyasebagaiberi
kut.
1. Kurang kondusifnya kondisi kelas atau lapangan, banyak siswa yang masih
bercanda saat guru menjelaskan materi
2. Model pembelajaran yang digunakan kurang efektif
3. Metodepembelajaran yang digunakankurangtepat
4. Guru yang kurang membantu pada saat proses pembelajaran
5. Serta siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.
6. Guru kurangmengawasipembelajaran yang dilakukan
7. Pehamanansiswakurangterhadapmateri yang diajarkan
5
9. Banyak siswa yang diam tidak melakukan aktivitas/ kegiatan
Untuk itu, perlu dilakukan pemahaman dan penguasaan dasar-dasar
pendidikan jasmani secara mendalam perlu dimiliki oleh setiap penyelenggara
pendidikan jasmani.
Pada saat pembelajaran, guru hanya menitikberatkan pada aspek fisik saja,
sedangkan tiga aspek pendidikan jasmani yang lainnya belum terpenuhi. Itu
merupakan hambatan-hambatan yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan
jasmani.
Karena pendidikan jasmani pada dasarnya adalah proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
jasmani, maka pendidikan jasmani dapat dilakukan di sekolah dan juga di luar
sekolah. Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan aktivitas
jasmaninya.
Sementaraitudalampembelajaranpendidikanjasmaniselaluimemilikiserangkai
anmetode-metodepembelajaran yang
senantiasaselaludigunakanolehparapengajaruntukmeningkatkankankemampuanpe
sertadidiknya.
Metodemerupakansuatucara yang dipergunakanuntukmencapaitujuan yang
telahditetapkan (DzamarahdanZain, 2002: 53).
Dalamkegiatanbelajarmengajar guru
tidakharusterpakudenganmenggunakansatumetode, tetapi guru
sebaiknyamenggunakanmetode yang bervariasi agar
jalanyapengajarantidakmembosankan,
tetapimenarikperhatianpesertadidiksalahsatunyamenggunakanmetodeguided
discoveryataumetodepenemuan.
MenurutSuryosubroto (2009: 178).
Metodepenemuanadalahsuatumetodedimanadalam proses belajarmengajar guru
memperkenankansiswa-siswanyamenemukansendiriinformasi yang
secaratradisionalbiasadiberitahukanataudiceramahkansaja.
Penerapan metode dan penggunaan teknik mengajar yang kurang tepat,
6
hasil akhir belajar daripada proses pembelajaran dapat menimbulkan minat siswa
akan menjadi rendah. Oleh karena itu, peneliti harus lebih bisa lagi
untukmenguasai metode-metode pembelajaran yang lebih menarik sehingga bisa
membuat sebuah perubahan terhadap siswa.
Sesuaidenganhasilobservasi yang dilakukanolehpenelitipadabulan
November 2012 padasaatpembelajaran bola volikelas V di SDN 2
Pagundantentangpassingbawah,
siswamasihmengalamikesulitandalammelakukanya
Adapun nilai yang diproleh siswa dari tes melakukan gerak dasar
passingbawahdapatdilihat dari tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
DataHasilObservasiTesPassingBawahKelas V SDN 2 Pagundan
7
Presentase% 56% 29% 71%
Keterangan :
T = Tuntas
BT =BelumTuntas
Nilai = Skor yang diperoleh X 100 %
Skor Ideal
Skor Ideal = 12
Berdasarkan tabel 1.1 hasil tes yangdilaksanakan dari 24 siswa dengan
KKM 70. Hanyasebagiansiswa yang bisa mencapai ataupun melewati batas lulus
yang telah ditentukan, atau bisa dikatakan tingkat ketidaklulusanhampir 71%.
Setelah dianalisis, hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang
berlangsung pada materipassingbawahdalam pembelajaranpermainan bola voli,
tidak terlibat adanya keaktifan siswa yang menonjol, walaupun hanya beberapa
siswa saja yang terlihataktif. Jadi menurut peneliti jatuhnya tingkat tidaktuntasnya
siswa tentang pembelajaranpassingbawahdalampermainan bola
volidikarenakankurangmenariknya proses pembelajaran yang digunakanoleh
guru,serta guru tidakmenggunakanmetode yang tepatsaatpembelajarandilakukan.
Dengan data yang diperoleh saat observasi awal dalam
pembelajaranpassingbawahdalampermainan bola voli, peneliti merasa perlu
memberikan alternatif atau solusi yang dihadapi oleh siswa kelas V. Yaitu dengan
memberikan alternatif dengan menggunakan metodeguided discoveryuntuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran passingbawahpermainan
bola voli.
Dari paparan data
diatasdiperlukandiperlukansuatuinovasiterhadappembelajaran yang dilakukanoleh
guru,
untukmeningkatkkanpemahamansiswaterhadapmateripelajaran.Sehinggaterjalinint
eraksi yang duaarahantara guru
8
menitikberatkanpadapeningkatanpemahamansiswasebagaibentukhasilbelajarpadap
ermainan bola voli.
Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Passing Bawah Permainan Bola Voli Melalui Metode Guided Discovery Pada Siswa Kelas VSDN 2 Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan”.
B. Rumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi fokuspermasalahan
yang muncul di kelas V SDN 2 Pagundan dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran passing bawah permainan bola
volimelalui metodeguided discoverypadasiswakelas V di SDN 2
PagundanKecaamatanLebakwangiKabupatenKuningan?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran passing bawah melaluimetodeguided
discoverypada permainan bolavoli di SDN 2
PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuningan?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalampembelajaran gerak dasarpassingbawahdalam
permainan bola volimelalui metodeguided discoverypada siswa kelas V SDN 2
PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuningan?
d. Bagaimana hasil pembelajaran passing bawah permainan bola
volimelaluimetodeguided discoverydi SDN 2
PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuningan ?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan, maka langkah selanjutnya mencari alternatif pemecahan masalah
tersebut yaitu dengan menggunakan metodeguided discoverydalam pembelajaran
passing bawah bola voli.
Pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli
9
a. Tahapan perencanaanpada tahapan ini guru mempersiapkan siswa kearah
pembelajaran passing bawahmelaluimetodeguided discovery. Guru
menjelaskan kepada siswa mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dan
ketentuan permainan. Dan langkahpembelajaranyamelaluisiklus-siklus yang
telahdirencanakan. Padasiklus I guru
memberikansebuahtugaskepadasiswauntukmelakukanlempartangkapdansiswad
iberikankebebasanuntukbereksplorasidalampembelajaranyatersebut,
setelahitudiberikanpertanyaan-pertanyaanoleh guru, siklus II guru
memberikansebuahpernyataan-pernyataan yang
harusdikerjakansiswadenganmelakukangerakanpassingbawahberpasangandanp
adasiklus III
gurumemberikomandokepadasiswauntukmelakukangerakanpassingbawahdeng
ansebuahrintangantali.AlatpenilaianmenggunakanlembarInstrumenPenilaianKi
nerja Guru (IPKGI).
b. Tahapan pelaksanaan, pada tahapan ini guru memberikan bimbingan kepada
siswa mengenai cara-cara pembelajaran passing bawah permainan bola voli
serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaranpermainan bola
voli.Selamapelaksanaanpembelajaranberlangsung, kinerja guru diamatioleh
observer denganmenggunakanlembarPenilanKinerja Guru (IPKG II).
c. Tahapan aktivitas siswa, pada tahapan ini guru mengetahui aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
Melaluipembelajaranmetodeguideddiscoverymakaaktivitassiswamenunujukann
ilaisemangat, kerjasama, dankedisiplinan.
d. Hasil pembelajaran passingbawahdalampermainan bola
volimeningkatmelaluimetodeguided discoverypada siswa kelas V SDN 2
Pagundan Kecamatan LebakwangiKabupaten Kuningan.
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dipaparkan, maka tujuan penelitian tindakan
10
1. Inginmengetahuibagaimanaperencanaanpembelajaran pasing bawah
permainanbola voli melalui metodeguided discoverydi SDN 2 Pagundan.
2. Inginmengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran passing
bawahpermainan bola volimelaluimetodeguide discoverydi SDN 2 Pagundan.
3. Inginmengetahui bagaimanaaktivitas siswa dalam pembelajaran
passingbawahpermainan bola volimelalui metodeguided discoverypada siswa
kelas V SDN 2 Pagundan.
4. inginmenerapkanmetodeguided discoveryyang
diharapkandapatmemberikankemudahanpada guru dalammeningkatkanproses
belajarsiswadalampeningkatanpembelajaranpassingbawahpermainan bola voli.
D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa tidak lagi mengalami kesulitan
dalam melakukan passing bawah.
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa
mampumelaksanakanpembelajaranpassingbawahpermainan bola voli yang
baikdalampembelajaranpendidikanjasmani, sebagai pengaruh dari
metodeguided discovery(penemuanterbimbing).
c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa bisa lebih termotivasi
dalammelaksanakan pembelajaran permainan bola volisaat mengikuti mata
pelajaran pendidikan jasmani.
d. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan rasa percayadiri siswa dapat
meningkat dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa lebih
kreatif dalam menciptakanmetode-metodepembelajaran untuk berjalannya
11
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa lebih
memahami akan pentingnya metodeguided discovery (penemuanterbimbing)
pada pembelajaran pendidikan jasmani.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa,
khususnya dalam pembelajaranbola voli.
b. Dapat dijadikan bahan evaluasi tentang keberhasilan pembelajaran pendidikan
jasmani di sekolah dasar
4. Bagi Lembaga
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat
memberikan suntikan motivasi untuk menciptakan tenaga pengajar yang
berkualitas di masa yang akan datang.
5. Bagi Penulis
a. Dapat menambah wawasan tentang permainan bola voli.
b. Dapat mengembangkan pembelajaran penjas melalui pengembangan
metode-metodepembelajaran.
c. Mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran gerak dasar passing bawah
mealuimetodeguided discovery.
6. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber atau referensi bagi peneliti lain
dalam melakukan penelitian selanjutnya.
E. Batasan Istilah
Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan
sebagai berikut :
1. Pembelajaranadalahsuatupandanganterpadu yang
sistematistentangcaramanusiaberinteraksidenganlingungansehinggaterjadiperub
ahankelakuan.(Nasution,2003: 6).
2. Passing bawah merupakan caramemainkan bola yang dating
12
dirapatkan. Passinginibiasanyadigunakanuntukmemainkan bola yang
datangdarilawanmaupunkawanseregu (Subrotodan Yudiana,2010: 51)
3. Permainan bola voli Permainan bola voliadalah permainan
memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas
lapangan yang mempunyai ukuran ukuran tertentu.(Subrotodan
Yudiana,2010:36).
4. MetodeGuided Discovery (metodepenemuanTerbimbing)
Metodepenemuanadalahsuatumetode di manadalam proses belajarmengajar
guru memperkenankansiswa-siswanyamenemukansendiriinformasi yang
secaratradisionalbiasadiberitahukanataudiceramahkansaja.(Suryosubroto,2009:17
39 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di SDN Pagundan 2 yang beralamat
di Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan. Lokasi
penelitian ini dipilih sebagai pelaksanaan penelitian, sebab SDN 2 Pagundan
memilki prestasi dalam kegiatan pertandingan bola voli Porseni SD sehingga
peneliti berupaya mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran passing bawah permainan bola voli sebagai teknik yang harus
dikuasai untuk dapat bermain bola voli.Adapun alasan peneliti memilih lokasi
penelitian di sekolah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sebagai guru penjas wajib meningkatkan keterampilan siswa agar hasil belajar
siswa meningkat.
b. Sebagai guru bertanggung jawab besar untuk meningkatkan kualitas sekolah
untuk melakukan inovasi pembelajaran.
c. Mitra di sekolah ini memudahkan untuk mengumpulkan data dan melakukan
konfirmasi bila menemukan masalah teknis yang perlu diperbaiki.
d. Latar belakang dan karakter siswa lebih dipahami sehingga memudahkan untuk
mengidentifikasi siswa yang selama ini dianggap mengalami kesulitan, serta
memudahkan untuk memantau perkembangan siswa dan mencari data.
e. Terdapat permasalahan yang belum terselesaikan terutama dalam pembelajaran
voli sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
f. Selain itu juga kondisi pihak tenaga pendidik yang sangat mendukung adanya
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
Maka dari itu saya sebagi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di
SDN 2 Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan dengan memakai
penelitian tindakan kelas yang berorientasi untuk lebih meningkatkan
40
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian terhadap peningkatan kemampuan siswa
dalam pembelajaran passing bawah permainan bola voli dengan mengembangkan
metode guided discoverydi kelas V SDN Pagundan Kecamatan Lebakwangi
Kabupaten Kuningan,terhitung dari tabel dibawah ini .
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN2 Pagundan,tahun
ajaran 2012/2013. Jumlah siswa sebanyak 24orang terdiri dari siswa perempuan
sebanyak 12 orang dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang. Karakteristik
keseluruhan siswa kelas V pada saat pembelajaran aktif, sifat siswa yang aktif ini
kurang diarahkan sehingga penguasaan teknik passing bawah permainan bola voli
ini belum mencapai KKM (70) yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas,
peneliti mengambil subyek penelitian pada siswa kelas V SDN 2 Pagundanuntuk
41
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran passing bawah permainan
bola voli melalui metode guided discovery.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian sampai saat ini dipercaya sebagai kegiatan penting dalam rangka
memecahkan berbagai masalah yang dialami dalam dinamika kehidupan manusia
modern seperti sekarang ini. Karena itu, pemahaman sekaligus penggunaan
metode ilmiah dalam penelitian, menyebabkan penelitian dipahami secara meluas
sebagai salah satu proses belajar berulang dari serangkaian pengalaman.
Metode penelitian merupakan rangkaian untuk mencari sebuah pencarian
dalam kegiatan serta penyelidikan ataupun percobaan dalam sebuah bidang
tertentu yang dimungkinkan untuk mencari fakta-fakta dan bertujuan untuk
menaikan tingkat keilmuan maupun teknologi dalam bidang-bidang yang akan di
telitinya.
Banyak klasifikasi metode penelitian yang diajukan oleh para ahli dimana
dalam mengelompokan metode-metode penelitian , kritera yang dipakai adalah
teknik serta prosedur penelitian. Klasifikasi metode penelitian menurut para ahli
dalam Suherman (2011 : 35) diantaranya :
1. Furchan, (2004: 39), mengelompokan metode penelitian ke dalam empat kelompok besar, yaitu : (1) Penelitian Eksperimental, (2) Penelitian Ex Past Facto, (3) Penilitian Deskriptif, (4) Penelitian Historis.
2. Hadi dan Haryono, (2005: 48-49), membagi penelitian berdasarkan sifat permasalahannya menjadi delapan kelompok, yaitu : (1) Penelitian Historis, (2) Penelitian Deskriptif, (3) Penelitian Perkembangan, (4) Penelitian Kasus Dan Penelitian Lapanga, (5) Penelitian Korelasional, (6) Penelitian Kausalkomperatif, (7) Penelitian Eksperimental, (8) Penelitian Tindakan.
3. Nazir (2005: 47), metode penelitian dapat dikelompokan dalam empat kelompok sebagai berikut : (1) Metode Sejarah, (2) Metode Deskriptif/ Survei, (3) Metode Grounded Research, (4) Metode Peneltian Tindakan.
Dari pendapat-pendapat di atas mengenai macam-macam metode penelitian,
maka penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian ini dapat dimasukkan ke
42
penelitian ini yaitu tindakan dalam kelas dalam upaya memperbaiki hasil
pembelajaran siswa.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan
kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan istilah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Adapun tindakan yang
digunakan dalam pembelajaran, yakni melalui sebuah metode pembelajaran
dengan menggunakan metode guided discovery untuk meningkatkan pembelejaran
passing bawah pada permainan bola voli. Karena penelitian ini mampu
menawarkan pendekatan dan prosedur yang mempunyai dampak langsung bentuk
perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses
pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah
untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan ketika
proses belajar mengajar berlangsung yang bersifat reflektif-kolaboratif dengan
melakukan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjek yang diteliti adalah siswa.
Bogdan dan Tylor (Moleong, 2004: 3) mendefinisikan bahwa “metodologi
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang yang berperilaku yang dapat dinilai”.
Metode peneletian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas dengan rancangan model spiral Kemmis dan Taggart.
Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi
kesulitan anak dalam belajar passing bawah permainan bola voli, sehingga dengan
metode guided discovery, hasil belajar siswa dapat meningkat.
Adapun yang mendasari alasan penulis memilih PTK adalah karena objek
permasalahan penelitian ini adalah metode pembelajaran yang merupakan
permasalahan praktik faktual. Permasalahan faktual ini muncul dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari yang diperoleh guru. PTK menurut Ebbut dalam
Wiriatmadja (Muningar, 2006: 12) menyatakan:
43
Penelitian sampai saat ini dipercaya sebagai kegiatan penting untuk
memecahkan masalah, karena itu pemahaman metode ilmiah dalam penelitian
menyebabkan penelitian dipahami secara meluas sebagai salah satu proses belajar
berulang dari serangkaian pengalaman.
Dari pengertian-pengertian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan, yang dilakukan untuk memperdalam pemahaman terhadap tindakan
yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pembelajaran tersebut. Apabila proses
inquiri dan perbaikan pembelajaran dilakukan secara terus menerus diyakini
sepenuhnya bahwa kemampuan proffesional guru akan terus meningkat.
Penggunaan PTK ditujukan untuk kepentingan praktisi di lapangan dalam
hal ini guru kelas dan bukan untuk kepentingan sendiri. Artinya melalui PTK
dapat mendorong dan membangkitkan para praktisi di lapangan agar memiliki
kesadaran diri untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap aktivitas
kinerja profesionalnya guna meningkatkan iklim belajar dan situasi sosial di
sekolah menuju arah yang lebih baik.
Penelitian tindakan kelas memberi pengaruh positif terhadap peningkatan
kerja guru dalam memberikan pelayanan pendidikan yang telah baik dengan
kemampuan untuk membagi kelas dalam kelompok kerja dan diskusi. Membagi
tugas kelompok, memimpin dan dan melakukan fungsi fasilitator dan moderator
dalam diskusi kelompok dan kelas. Serta melakukan penilaian proses dan hasil
belajar. Disamping itu bagi siswa terjadi peningkatan belajar dalam bentuk
kelompok dan bukan hanya belajar individual, kerjasama, membuat dan
melaksanakan tugas, berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan kerja dengan
mengemukakan pendapat dan bertanya, serta belajar menghargai pendapat siswa
44
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berbentuk siklus
yang terdiri dari beberapa siklus. Siklus akan berlanjut apabila target belum
tercapai dan dikatakan berhenti apabila target telah tercapai. Desain penelitian
yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja:
2009: 66). Model ini dipilih karena lebih efesien, dengan empat tahapan penelitian
tindakan yang mudah dipahami yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),
observasi (observe), dan refleksi (reflective).Gambar spiral refleksi seperti di
bawah ini.
Gambar 3.2
Model Spiral Dari Kemmis dan Mc Taggart (1988) (Rochiati Wiriaatmadja, 2009:66)
Gambar diatas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang
diawali dengan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan yang akan
45
solusi penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti
sebagi upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan yang diinginkan,
mengobservasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu tindakan
yang akan dilakukan dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan
mengkaji dan melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil
refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana
tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan
cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara
optimal.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang
sudah didesain dalam faktor yang diselidiki. Dari evaluasi dan observasi awal,
maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk
meningkatkan kemampuan maksimal passing bawah dengan menggunakan
metode guided discovery yaitu sebuah pernyataan pernyataan yang mengacu
kepada peningkatan guling belakang bulat. Dari refleksiawal yang digunakan
sebagai tolak ukur, maka dilaksanakanlah PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
dengan prosedur sebagai berikut :
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini
berbentuk siklus yang akan dilaksanakan tiga siklus. Penulis menggunakan model
spiral Kemmis dan MC. Taggart, yaitu siklus yang dilakukan secara berulang dan
berkelanjutan.Model siklus mengikuti rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi.Hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan
pertimbangan untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.
Langkah-langkah prosedur penelitian ini diantaranya :
1. Tahap Perencanaan (planning)
Setelah mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta
46
obsevasi langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran Penddikan Jasmani tentang
pembelajaran passing bawah permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 2
Pagundan, untuk mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian, ditemukan
permasalahan bahwa sebagian besar siswa kurang mampu melakukanpassing
bawah dalam permainan bola voli, karena guru kurang menerapkan strategi
pembelajaran yang sesuai, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru
kurang tepat untuk melakukan pembelajaran.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini dimulai dari menganalisis
kurikulum Pendidikan Jasmani SD tentang keterampilan dasar salah satu
pembelajaran permainan bola voli yang dalam hal ini adalah passing bawah,
kemudian hasil analisis tersebut dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan perencanaan tindakan ini diantaranya meliputi :
a. Kegiatan awal pembelajaran
Siswa dibariskan menjadi empat barisan
1) Mengecek kehadiran siswa
2) Berdo’a bersama-sama yang di pimpin oleh guru.
3) Guru menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
4) Siswa melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti,
meliputi pemanasan statis dan pemanasan dinamis yang dipimpin oleh guru.
5) Guru memberikan apresiasi dan motivasi siswa dalam melakukan
pembelajaranpassing bawah
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan pembelajaran passing bawah bola voli terhadap siswa
2) membagi siswa menjadi 4 kelompok
Pada siklus I ini siswa menyimak penjelasan dari guru tentang materi
yang akan disampaikan ,guru memberikan tugas kepada masing-masing
47
kebebasan bereksplorasi dalam permainan lempar tangkap bola, tapi dengan
posisi yang menangkap bola sedikit condong kedepan dengan jarak 5 meter
dari penangkap dan pelempar bola;siswa menjawab pertanyaan –pertanyaan
dari guru dalam bentuk gerakan.
Pada siklus IIguru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
untuk melakukan passing bawah secara berpasangan dengan cara siswa 1
melempar lalu di passing oleh siswa 2, siswa diberikan pernyataan oleh
guru untuk melakukan gerakan passing bawah secara berpasangan dengan
jarak 5 meter, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bereksplorasi secara berkelompok untuk melakukan passing bawah
berpasangan.
Pada siklus IIIguru memberikan komando kepada siswa untuk
melakukan passing bawah dengan rangkaian gerak yang telah diberikan
pada pembelajaran sebelumnya, guru memberikan komando kepada siswa
untuk melakukan passing bawah dengan rintangan tali yang dibentangkan.
c. Kegiatan Akhir
1)Guru mengevaluasi pembelajaran dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh siswa saat melakukan passing bawah.
2) Selanjutnya diberikan tes untuk melakukanpassing bawah.
3. Tahapan observasi
Padakenyataannyatahapobservasitindakandilakukanbersamaandenganpelaks
anaantindakanobservasi, merupakansemuakegiatanuntukmengenal,
merekamdanmendemonstrasikan setiaphaldari proses danhasilyangdicapai
daritindakanyang direncanakan.
Observasidilakukanuntukmengetahuisejauhmanaketerlibatansiswadalampembelaj
aran. Melaluitahapobservasisemua data dikumpulkandenganmembuat
catatanlapangan yang lengkapmengenaihalyangterjadidalam proses pembelajaran.
4. Tahapan analisis dan refleksi
Adapun langkah-langkah analisis dan refleksi yang dilakukan adalah sbb :
48
b. Analisis, sintesis, dan interpretasi terhadap semua informasi atau data yang
diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
c. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tundakan.
d. Mendiskusikan dan pemaknaan data yang dilakukan antara guru, peneliti
dan pihak lain yang terlibat.
e. Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam sekenario
pembelajaran dengan berdasarkan pada analisis data proses dalam
tindakansebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
E.Instrumen Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, pengumpulan data mengenai
pelaksanaan dan hasil belajar akan dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrumen penelitian sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan dalam upaya untuk mengamati hal-hal yang terjadi
selama tindakan berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran
untuk memperoleh informasi proses pembelajaran gerak dasar passing bawah
melalui metode guided discovery. Lembar observasi digunakan untuk mencatat
kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran passing bawah pada siswa
kelas V di SDN 2 Pagudan.
Observasi dalam penelitian tindakan berfungsi untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan terkait dengan orientasi ketindakan berikutnya sebagai dasar
bagi refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Maka dari itu peneliti
menyusun lembar observasi. Adapun lembar observasi ini adalah data yang
berupa perencanaan pembelajaran (IPKG I) dan pelaksanaan pembelajaran (IPKG
II) serta lembar aktivitas siswa (format terlampir).
2. Pedoman Wawancara
49
Wawancara digunakan untuk mengetahui pandangan dan pendapat yang
diperoleh dari guru dan siswa sebelum proses pembelajaran, saat proses
pembelajaran berlangsung, dan akhir proses pembelajaran dalam pembelajaran
passing bawah permainan bola voli yang dilaksanakan. (format terlampir)
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran,
interpretasi, koreksi dan saran dari peneliti selama proses pelaksanaan penelitian berlangsung. Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2004: 153) “Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif”.Catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran. (format
terlampir).
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian yang dihasilkan
dari suasana kegiatan selama pembelajaran di kelas V SDN 2 Pagundan pada saat
melakukan hasil dari pembelejaran passing bawah permainan bola voli melalui
metode guided discoveryberlangsung .Dokumentasi dapat berupa gambar-gambar
foto, rekaman video, atau rekaman tape.
Namun dalam pelaksanaan ini peneliti hanya menggunakan data dari
gambar-gambar atau foto melalui kamera. (format terlampir)
5. Tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan, Suharsimi dalam (Nurhasan,2001:3). Kaitannya dengan pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah dasar untuk mengukur keberhasilan belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran.
Tes praktek diberikan kepada siswa secara individu setelah pembelajaran
selesai (kegiatan pembelajaran terakhir) untuk mengetahui adanya peningkatan
hasil belajar siswa pada pembelajaran passing bawah permainan bola voli melalui
50
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data
Data penelitian yang dikaji, yaitu data pelaksanaan tindakan dan data hasil
belajar siswa. Pertama, data pelaksanaan tindakan berupa deskripsi pelaksanaan
proses pembelajaran permainan bola besar yaitu passing bawah dalam permainan
bola voli dengan menggunakan metode guided discovery. Data pelaksanaan
tindakan diperlukan untuk memonitor tahap-tahap pelaksanaan tindakan dengan
cara observasi dan wawancara, dengan instrumen berbentuk pedoman wawancara,
dengan instrumen berbentuk pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan
lapangan, dan rekaman foto yang digunakan untuk merekam suasana
pembelajaran, detail tentang peristiwa-peristiwa penting/ khusus yang terjadi, atau
ilustrasi dari episode tertentu, alat elektronik ini dapat saja digunakan untuk
membantu mendeskripsikan apa yang anda catat di catatan lapangan apabila
memungkinkan (Wiriaatmadja, 2009 : 122).
Kedua,data hasil belajar siswa berupa evaluasi hasil belajar dan sikap siswa
selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data hasil tindakan ini
diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas pembelajaran passing
bawah permainan bola voli dengan menggunakan metode guided discovery.
Teknik pengolahan data yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif
berupa uraian/ pembahasan. Hal ini dikarenakan bahwa dalam metode penelitian
tindakan peneliti mencermati betul-betul proses selama proses dan setelah
tindakan dilaksanakan, sehingga diperoleh informasi yang akurat tentang dampak
perlakuan yang dibuat.
Sedangkan teknik pengolahan data untuk data yang kedua yaitu hasil
belajar, dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui data hasil yang diperoleh siswa.
Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar adalah sebagai berikut.
a. Data dan Cara pengambilannya
1) Sumber Data : Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan
51
2) Jenis Data : Jenis data yang di dapat adalah data kualitatif yang terdiri
dari:
a) Proses belajar
b) Rencana pembelajaran
c) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
b. Cara Pengambilan Data
1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa
2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan
diambil dengan menggunakan lembaran observasi
3) Data tentang repleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di
kelas, diambil dari catatan yang dibuat guru
4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan
didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi
2. Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data
yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan
jalan membuat abstraksi yaitu merangkainya menjadi inti sari yang terjaga
kebenarannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorisasikan, kemudian
disajikan, dimaknai, dan terakhir diperiksa keabsahannya.
Menurut sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data
adalah sebagai berikut.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematika data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatn lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit menyusun pola, melakukan sintesi, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat di informasikan kepada orang lain.
Analisis dataini dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
a) Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,
pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang
52
b) Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam
bentuk paparan naratif, repsentasi gerak dan sebagainya.
c) Penyimpulanadalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah
diorganisasikan dalam bntuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat
dan padat tetapi mengandung arti luas.
G. Validasi Data
Menurut Hopkins (1993) dalam Wiriaatmadja, (2006: 168), validasi data
yang dapat digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah sebagai berikut:
1. Member Chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara terhadap aktivitas
siswa dan kinerja guru dengan cara mengkonfirmasikan dengan siswa dan gurudi
SDN 2 Pagundan melalui diskusi pada akhir tindakan. Data-data hasil observasi
diperiksa kembali kebenarannya melalui diskusi dengan siswa dan guru pada
akhir tindakan, sehingga data atau informasi akan tetap sifatnya dan tidak
berubah. Dengan demikian data akan terperiksa kebenarannya.
Adapun proses kegiatanya yaitu memeriksa
a. Daftar hadir siswa kelas V SDN Pagundan 2
b. Nomor induk siswa
c. Daftar I
d. Jadwal pelajaran
2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.
Hasil dari observasi dan wawancara terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru
dibandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain yang hadir
menyaksikan proses pembelajaran. Triangulasi dapat dilakukan berdasarkan tiga
sudut pandang yaitu siswa, guru dan mitra peneliti. Jadi, sudut pandang siswa,
guru dan mitra peneliti yang hadir menyaksikan proses pembelajaran
dibandingkan secara kolaboratif sehingga menghasilkan data yang ajeg. Maka
53
a. Kegiatan yang divalidasi data
1) Mengkaji kurikulum yang berlaku.
2) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan kelas V.
3) Disesuaikan dengan kompetensi.
4) Disesuaikan dengan kompetensi dasar.
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 20 April, 4 Mei, 18Mei 2013
Tempat : SDN 2 Pagundan
c. Peneliti mengadakan diskusi dengan :
1) Guru Penjas : Juju Julaeha S.Pd
NIP : 196208311983052002
2) Kepala Sekolah : H.Suhaena S.Pd
NIP : 196205111982041009
3. Audit Trail, yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur yang dipakai peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan. Audit trail
juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra
penelitian lainnya. Tentang :
a. Data awal (nilai tes awal) gerak dasar Passing bawah
b. Data akhir observasi nilai aktivitas serta nilai hasil belajar siswa siklus pertama
sampai terakhir mengenai pembelajaran passing bawah melalui metode guided
discovery
c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut
4. Expert Opinion dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada para ahli,. Dalam kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil
temuan peneliti kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan
54
Kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan
pembimbingyaitu
a. Dr.Herman Subarjah. M.Si
NIP 196009181986031003
Sebagai Pembimbing I
b. Dewi Susilawati. M.Pd
NIP 197803102008122001
Sebagai Pembimbing II.
Untuk mengadakan pengecekan akhir dalam penemuan penelitian agar
diperoleh kesahihan Sedangkan waktu pelaksananya yaitu:
a. Pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal penelitian
b. Pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian
Masalah masalah yang akan dibahasnya meliputi :
a. Jadwal penelitian
b. Masalah penelitian
c. Pemecahan penelitian
120 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh
dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran passing
bawah permainan bola voli pada kelas V SDN 2 PagundanKecamatan
Lebakwangi Kabupaten Kuningan. Kedua hal tersebut akan diuraikan sebagai
berikut.
A. Kesimpulan
Pembelajaranpassingbawahmelaluimetodeguided discovery di kelas V
SDN 2
PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuninganpadaprosesnyameliputipere
ncanaan, pelaksanaan kinerja gurudanaktivitassiswa, danevaluasisebagaiberikut.
1. Perencanaanyang dilakukanpada
pembelajaranpassingbawahmelaluimetodeguided
discoverydimulaidenganmenganalisisperumusantujuanpembelajaran,
mengembangkandanmengorganisasikanmaterisumberbelajardanmetodepembel
ajaran, merencanakan scenario kegiatanpembelajaran, merencanakanprosedur,
jenisdanmenyiapkanalatpenilaian,
dantampilandokumenrencanapembelajaranuntukmengetahuihasilpembelajaran
passing bawahpermainan bola volimelaluimetode guided discovery.
Berikuthasildariperencanaantersebutdariobservasidata awalhanya 60%,
makapenelitimelakuanpenelitiandarisiklus I sampaisiklus III, siklus I menjadi
70%, sikluske II menjadi 85% danpadasiklus III menjadi 100%,
makadapatdisimpulkanpeningkatandariperencanaaninitelahmencapai target
yang telahditetapkan.
2. Pelaksanaan PembelajaranKinerja guru dalam pembelajaran passing bawah
permainan bola voli melalui metode guided discovery mengalami peningkatan.
Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat peningkatan proses
121
siklus I menjadi 71% , Siklus II menjadi 83%, da pada Siklus III menjadi
100%. Maka dapat dikatakan pelaksanaan ini telah mencapai tagert yang telah
ditentukan.
3.Dalam Aktivitas siswa setelah pembelajaran passing bawah permainan bola
voli melalui metode guided discoverymengalami peningkatan. Berdasarkan
analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukkan
peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Para siswa merasa lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berikut peningkatan dari data
awal sampai siklus III, mulai dari data awal terlihat 49%, lalu siklus I
meningkat menjadi 60% kemudian siklus II menjadi 75% dan pada siklus III
menjadi 85%, maka dapat disimpulkan peningkatan aktivitas siswa telah
mencapai target yang telah ditentukan.
4. Peningkatan hasil belajar passing bawah yang dilaksanakan di kelasV SDN
2PagundanKecamatanLebakwangiKabupatenKuninganmelalui Metode guided
discoverymenunjukan peningkatan hasil belajar yang signifikan dari setiap
siklusnya, dapat dilihat peningkatan mulai dari data awal, siklus I, siklus II dan
siklus III berikut rincian peningkatanya, mulai dari data awal 7 orangyang
tuntasatau29%, lalu meningkat pada siklus I menjadi 12orang atau50%, siklus
II menjadi 19 orang atau 79%, dan pada siklus III menjadi 23orang atau 95%.
Maka dapat disimpulkan bahwa metode guided discovery dapat meningkatkan
hasil dari pembelajaran passing bawah.
B. Saran
Denganpembahasandankesimpulan yang telahdiuraikan di
atasmakadikemukakan saran-saran sebagaiberikut :
1. Bagi Guru
a. Metode guided discoverymerupakan salah satu alternatif yang dapat
digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran
passing bawah. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu
memilih dan mengembangkan metode maupun tehnik pembelajaran lainnya
122
karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainya yang masih perlu
dipertimbangkan.
b. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada
cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus
mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan
pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan
lebih menarik.
2. BagiSiswa
a. Teknik dasar passing bawah perlu diajarkan kepada para siswa dengan
memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan passing bawah yang bermanfaat bagi
dirinya, sehingga dengan pembelajaran passing bawah permainan bola voli ini
nantinya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran
pendidikan jasmani. Inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang
dimilikisetiapanak.
3. BagiLembagaSekolah
a. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,
makapihaksekolahdiharapkanberupayauntukmemberikankontribusi yang
maksimal agar pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal
tersebutdapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembelajaranbaik
untuksiswamaupun guru.
b. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru
jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar
dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembelajaran
pendidikanjasmani.
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
a. Sebagaiprodi penjas diharapkanlebihmemperbanyaksarana
123
mengajar di sekolah dasar
lebihtertarikdalammenguasaimateriPendidikanJasmanisebagaibekalmengajar
di sekolahkelak.
b. Sebagailembagapendidikantinggipihak UPI
KampusSumedangdiharapkanlebihmemperbanyakbukusumberpanduantentan
gpengajaranPendidikanJasmanikhususnyauntuk program PGSD Penjas. Agar
mahasiswalebihtertarikdalammenguasaimateriPendidikanJasmanisebagaibeka
lmengajar di sekolahkelak.
5. BagiPeneliti Lain
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan
penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan metode dalam
pembelajaran sebagai tindakan.
c. Bagipeneliti lain yang
akanmelakukanpenelitiantindakankelashendaknyamenggunakansumber yang
lebihbanyaklagi,
124
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: Dharma Bhakti.
DzamarahdanZain,(2002). StartegiBelajarMengajar, Jakarta: RinekaCipta.
Indrawan.(2010). Perkembangan Motorik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas Siliwangi.
Moleong, Lexy, (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2003).Asas-asasKurikulum.Edisikedua. Jakarta: BumiAksara
Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran. Direktorat Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga.
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon 136. (2012). Materi
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.
Tasikmalaya: UNIVERSITAS SILIWANGI.
Rochiati Wiriaatmadja. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Program Pascasarjana UPI Bandung ; Rosdakarya
Rosdiani, Dini.(2012). Model PembelajaranLangsungDalamPendidikanJasmani Dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta
Safari, Indra.(2012). PerencanaanPembelajaranPendidikanJasmani. Prodi PGSD PenjasUniversitasPendidikan Indonesia KampusSumeang,
Saptani, Entan, (2010). “Penggunaan alat dan media pembelajaran yang
bervariatif dalam pembelajaran lempar lembing”. Jurnal Mimbar
Pendidikan Dasar. 2,(1),11-15.
Somantri, HendradanSujana, AtepPermainan Net.Program Studi-S1 PendidikanJasmaniPendidikan Guru SekolahDasarUniversitasPendidikan Indonesia KampusSumedang
Sugiono.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta
Suherman,Adang (2009). RevitalisasiPengajaranDalamPendidikanJasmani, bandung: BintangWarliArtika.
125
Suryono dan Haryanto,(2011). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, (2009).Proses BelajarMengjar di Sekolah.Edisirevisi, Jakarta, Rinekacipta.
UladanSomantri, (2010). “Meningkatkan Gerak Dasar Passing Atas Bola Voli Melalui Modifikasi Bola pada Siswa Kelas IV SDN Cibodas 1 Kecamatan
Tanjung Kerta”. Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 2,(2),35-38.
YudianadanSubroto,(2010). Permainan Bola Voli.FPOK UniversitasPendidikan Indonesia.