• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM.L) DARI BIBIT UMBI KENTANG (G0) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM.L) DARI BIBIT UMBI KENTANG (G0) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI KENTANG (Solanum

tuberosum.L) DARI BIBIT UMBI KENTANG (G0) DENGAN

PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi

oleh:

Widdy Hardiyanti 0905692

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI KENTANG (Solanum tuberosum) DARI

BIBIT UMBI KENTANG (G0) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL

Oleh Widdy Hardiyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Widdy Hardiyanti Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI KENTANG (Solanum tuberosum) DARI

BIBIT UMBI KENTANG (G0) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL

Oleh:

Widdy Hardiyanti

NIM. 0905692

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dra. Kusdianti, M.Si

NIP. 196402261989032004

Pembimbing II

Rini Solihat, S.Pd, M.Si

NIP. 197902132001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. Riandi, M.Si

(4)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit

Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan dan produksi umbi kentang dari bibit umbi kentang (G0) dengan pemberian paclobutrazol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil produksi umbi tanaman kentang terhadap

beberapa konsentrasi paclobutrazol. Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman, biomassa dan kadar klorofil daun serta parameter produksi yang diamati yaitu jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi, dan kelas umbi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan empat perlakuan yaitu 0 ppm (kontrol), 50 ppm, 100 ppm dan 150 ppm. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan saat umur tanam 2 MST (Minggu Setelah Tanam) hingga panen dengan interval pengamatan dilakukan setiap dua minggu dan parameter lainnya diukur saat usia tanam 12 MST (panen). Pemberian paclobutrazol dilakukan pada usia tanam 8 MST. Hasil menunjukkan bahwa pemberian paclobutrazol tidak berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tanaman kentang dan produksi umbi kentang.

(5)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

The Growth and Production of Potato Tubers (Solanum tuberosum.L) of Potato Seed

Tubers (G0) with Paclobutrazol

ABSTRACT

ABSTRACT

The research was conducted about growth and production of potato tubers (G0) with paclobutrazol. This research aimed to investigate the response of the growth and yield of potato tubers against some paclobutrazol concentration. Growth parameters observed are the potato plant height, biomass and leaf chlorophyll. Production parameters such as number of tubers, tuber diameter, tuber weight and tuber class.Complete Random Draft (CDR) with six repetition and four treatment 0 ppm (control), 50 ppm, 100 ppm and 150 ppm used in this. Plant height also measured at the 2 WAP (Week After Planting) until harvest interval of observation research was two weeks and other parameters were measured at the age of 12 WAP (harvest). Paclobutrazol gave to the planting at the age of 8 WAP. The results that paclobutrazol had no was effect on plant growth and production parameters of potato tuber.

(6)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian …...……... 19

(7)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

3. Pembuatan Larutan Uji (Paclobutrazol) .…... 23

4. Pemberian Pupuk NPK ...……... 23

5. Pemberian Paclobutrazol ... 24

6. Pemeliharaan Tanaman... 24

7. Pemanenan... 25

G. Pengamatan Parameter Ukur... 25

H. Analisis Data ...……... 28

I. Alur Penelitian ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) ... 30 2. Pengukuran Faktor Abiotik ... 35

(8)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Biomassa Pada Empat Perlakuan ... 31

4.2 Kadar Klorofil Pada Empat Perlakuan ... 31

4.3 Faktor Abiotik ... 35

(9)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

2.5 Fase Perkembangan Tanaman Kentang ... 15

2.6 Rumus Bangun Paclobutrazol ... 16

2.7 Mekanisme Kerja Paclobutrazol ... 17

3.1 Desain Penelitian... 19

3.2 Umbi Bibit Kentang G0 ... 21

3.3 Screenhouse Kentang Lokasi Penelitian ... 21

3.4 Penanaman Bibit G0 Kentang pada Media Tumbuh... 22

3.5 Media Tanam... 22

3.6 Pembuatan Larutan Uji ... 23

3.7 Penyemprotan Paclobutrazol pada Tunas Daun... 24

3.8 Pengukuran Faktor Abiotik... 25

3.9 Pengukuran Tinggi Tanaman Kentang... 26

3.10 Penimbangan Berat TanamanKentang... 26

3.11 Pengukuran Kadar Klorofil... 27

3.12 Pengukuran Diameter Umbi (a) dan Pengukuran Bobot Umbi (b)... 28

3.13 Alur Penelitian... 29

4.1 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kentang... 30

4.2 Jumlah Umbi yang Dihasilkan... 32

4.3 Rata-rata Diameter Umbi ... 33

4.4 Rata-Rata Bobot Umbi ... 33

4.5 Pembagian Jumlah Umbi Menurut Kelasnya... 34

4.6 Tinggi Tanaman Kentang Tiap Perlakuan ... 36

(10)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

(11)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Alat dan Bahan ... 51

(12)

1

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia yang merupakan negara agraris memiliki masyarakat yang banyak bekerja di bidang pertanian. Tanaman holtikultura merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan dan memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan pangan

di Indonesia. Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman holtikultura yang mempunyai peranan penting bagi petani dataran tinggi atau daerah pegunungan, memiliki potensi sumber karbohidrat dan prospek yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato Center, 2008; Bugisinesia, et al., 2010).

Kentang merupakan tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di dataran tinggi di atas 800 mdpl. Tanaman kentang merupakan tanaman pangan utama dunia sesudah padi, gandum dan jagung. Di Indonesia kentang masih dikonsumsi sebagai sayur dan pangan ringan dan belum sebagai makanan pokok pengganti beras (Direktorat Jendral Hortikultura, 2006; Nova dan Yuliansyah, 2011). Beberapa faktor yang memacu meningkatnya permintaan kentang adalah: (1) digemari anak-anak sampai orang tua karena rasanya yang nikmat; (2) mengandung nilai gizi yang tinggi bila dibandingkan dengan sayuran yang lain, dan (3) hasil olahan umbi kentang juga banyak dipasarkan di supermarket sebagai makanan ringan dan makanan cepat saji (Puspita, 2011).

Di Indonesia, budidaya kentang sudah lama dilakukan namun produktivitasnya masih rendah. Hal ini dikarenakan kualitas umbi yang menjadi faktor pembatas bagi

(13)

2

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

morfologi kentang serta mempunyai adaptasi luas di berbagai iklim dan tipe tanah (Asandhi, et al., 1989).

Produksi kentang di Indonesia, dari tahun ke tahun luas area, hasil produksi, dan produktivitas kentang terus menurun. Pada tahun 2009 luas panen kentang di Indonesia sekitar 71.238 ha dengan produksi 1.176.304 ton serta produktivitas 16.51 ton/ha. Tahun 2010, produksi kentang menjadi 1.060.805 ton dari luas panen kentang sekitar 66.531 ha dengan produktivitas 15.94 ton/ha. Produksi terus menurun hingga tahun 2011 menjadi 955.488 ton dari luas area panen 59.882 ha

dengan produktivitas 15,96 ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2011). Rendahnya hasil tersebut terkait dengan pemakaian bibit yang rendah mutu karena terbatasnya ketersedian bibit kentang bermutu tinggi yang bebas virus. Teknik budidaya kentang yang masih konvensional menyebabkan hasil produksi tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan. Tempat budidaya kentang masih terbatas karena dipengaruhi oleh faktor topografi, iklim, dan cuaca yang sesuai. Penanganan pasca panen yang masih kurang maksimal, serta daerah Indonesia yang tropis merupakan tempat yang optimum untuk perkembangbiakan hama dan penyakit tanaman kentang. Hal tersebut yang menyebabkan berkurangnya produktvitas kentang (Asandhi dan Suryadi, 1982; Subhan, 1992; Ummah dan Purwito, 2009; Nova dan Suliansyah, 2011).

Pada pembenihan kentang, prinsip menghasilkan jumlah umbi yang banyak lebih diperhatikan daripada menghasilkan bobot. Benih kentang yang telah memenuhi syarat dan standar mutu akan dinyatakan lulus dan diberi sertifikat. Pada setiap kemasan benih yang telah lulus diberi label dan didistribusikan sebagai benih kentang bermutu tinggi. Sistem perbanyakan benih kentang bermutu dimulai dari penyediaan benih sumber G0 (Breeder Seed) bebas patogen melalui teknik kultur jaringan. Bibit GO diperbanyak di screen house dan menghasilkan mini tuber yang

(14)

3

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kentang dari bibit GO dapat dilakukan dengan perlakuan pemberian retardan (zat penghambat tumbuh). Retardan adalah zat pengatur tumbuh yang berperan sebagai inhibitor dalam menghambat aktivitas meristematik dibagian apikal (Abidin, 1983). Zat Kimia yang dikelompokkan dalam retardan adalah paclobutrazol (Pbz), ancymidol, coumarin, cycocel (CCC), amo-1618, phosfon-D, Succinic acid-2,2-dimethyl hydradize (SADH), dan lain-lain (Abidin, 1983; Puspita, 2011). Retardan merupakan faktor yang menentukan tipe pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Retardan juga

merupakan senyawa organik yang dapat menghalangi perpanjangan batang (ruas) dan penghambat biosintesis giberelin acid (GA). Retardant sebagai inhibitor bekerja berlawanan dengan kerja giberelin pada perpanjangan batang. Penelitian Lang, et al (Abidin, 1983) menggunakan CCC dan Amo-1618 pada Fusarium moniliforme untuk memblokir sintesis giberelin. Proses pembentukan umbi mikro akan dapat terhambat karena pertumbuhan tunas terus bertambah hal ini disebabkan biosintesis giberelin berfungsi dalam proses memperpanjang batang, meskipun giberelin tersebut hanya terdapat pada konsentrasi rendah (Nova dan Suliansyah, 2011).

Retardan memiliki peran fisiologis untuk menekan perpanjangan batang, mempertebal batang, mendorong pembungaan, mendorong pembentukan pigmen (klorofil, xantofil, antosianin), mencegah etiolasi, mendorong perakaran stek, menghambat senescen, memperpanjang ketahanan masa panen bahan segar (buah, bunga, sayur), meningkatkan keberhasilan pembuahan, tahan terhadap cekaman dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara seperti ozon dan sulfida (Puspita, 2011). Pemberian retardan akan meningkatan kadar klorofil yang nantinya akan mempengaruhi pembentukan umbi. Pada pengumbian kentang secara in vitro, retardan berperan penting dalam mendorong pembentukan umbi mikro, terhambatnya pertumbuhan dapat meningkatkan akumulasi asimilat pada batang dan

daun sehingga mampu menginduksi terbentuknya umbi (Cathey, 1975).

(15)

4

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

terhambat (Yasin, 2009). Senyawa pacobutrazol mampu menghambat biosintesis giberelin (GA) dan katabolisme asam absisat (ABA) (Ashrafuzzaman et al., 2009). Asam absisat dalam tanaman menyebar dalam jaringan yang mempunyai fungsi berlawanan dengan zat pengatur tumbuh auksin, gibberelin dan sitokinin. Penelitian Weaver (Abidin, 1983) menyatakan aktivitas GA3 yang membantu sintesis α -amylase pada bulir sejenis gandum dihambat oleh asam absisat. Menurut Prawiranata (Susanto dan Poerwanto, 1999) penghambatan terhadap biosintesis giberelin akan merangsang biosintesis hormon ABA, dimana hormon ini memiliki

pengaruh fisiologis pada tunas yang menjadi dorman sehingga pertumbuhan vegetatif menjadi dorman. Terhambatnya biosintesis giberelin menyebabkan perpanjangan dan pembelahan sel pada meristem apikal berjalan lambat sehingga menekan perpanjangan tunas, pada pembungaan hal ini merupakan pengaruh sekunder, sedangkan pengaruh primernya adalah penekanan pertumbuhan vegetatif (Khrisnamoorthy, 1981).

Pemberian paclobutrazol 100 ppm yang diaplikasikan pada kacang tanah dapat menekan berat kering brangkasan dan ILD pada 8 MST serta menurunkan tinggi tanaman hingga 17.3% (Mas’udah, 2008). Paclobutrazol juga memberikan pengaruh yang nyata dalam menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman gloksinia untuk tinggi tanaman, pertambahan tinggi tanaman, pertambahan panjang daun, pertambahan lebar daun, diameter bunga dan jumlah bunga (Santiasrin, 2009). Paclobutrazol mempengaruhi pertumbuhan tinggi bibit cengkeh (Eugenia aromaticum L.). Makin tinggi konsentrasi aplikasi paclobutrazol, makin pendek bibit cengkeh yang dihasilkan (Runtunuwu, et al., 2011).

Penelitian oleh Senoo dan Isoda (2003) di Jepang, pemberian paclobutrazol pada kacang tanah menunjukkan adanya peningkatan jumlah polong pada tanaman dengan perlakuan paclobutrazol 100 ppm dan 200 ppm sehingga meningkatkan

(16)

5

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mini kentang kultivar Red Pontiac (Hutabarat, 2004). Wattimena (Mas’udah,2008) menyatakan pemberian paclobutrazol dalam konsentrasi yang rendah dapat mempertinggi ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan dan produksi umbi kentang dari bibit G0 dengan pemberian paclobutrazol.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi umbi kentang (Solanum tuberosum) dari Bibit Kentang (G0) ?

Berdasarkan rumusan masalah tersebut dikemukakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perbedaan tinggi tanaman, kadar klorofil dan biomassa tanaman kentang yang diberi zat paclobutrazol dan yang tidak diberi zat paclobutrazol ? 2. Bagaimana perbedaan jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi dan kelas

umbi kentang yang diberi zat paclobutrazol dan yang tidak diberi zat paclobutrazol?

3. Berapakah konsentrasi zat paclobutrazol yang optimum bagi produksi umbi kentang (G1)?

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian menjadi lebih terarah dan tidak terlalu meluas, membatasi beberapa hal sebagai berikut:

1. Parameter pertumbuhan berupa tinggi, biomassa dan kadar klorofil tanaman kentang.

(17)

6

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Parameter abiotik yang diukur meliputi suhu udara dan tanah, intensitas

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis respon

pertumbuhan dan produksi umbi tanaman kentang terhadap beberapa konsentrasi paclobutrazol. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian pacloburazol terhadap tinggi tanaman, kadar klorofil, biomassam jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi dan kelas umbi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat dijadikan sebagai data formulasi Paclobutrazol untuk meningkatkan produksi umbi kentang (G1) .

2. Dapat mengetahui efek pemberian paclobutrazol pada perumbuhan dan produktivitas umbi yang dihasilkan

F. Asumsi

1. Retardan berperan penting dalam mendorong pembentukan umbi mikro hal tersebut terjadi karena terhambatnya pertumbuhan tunas sehingga meningkatkan akumulasi asimilat pada batang dan daun yang kemudian menginduksi pembentukkan umbi (Cathey, 1975).

2. Retardan merupakan senyawa organik yang dapat menghalangi perpanjangan

(18)

7

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Penyemprotan paclobutrazol pada kentang memberi efek memperpendek tanaman dan mengurangi diameter umbi, dan bobot basah umbi per tanaman pada produksi umbi mini kentang kultivar Red Pontiac (Hutabarat,2004).

G. Hipotesis

(19)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi kentang.

B. Desain Penelitian

Lokasi screenhouse menghadap barat, dengan posisi matahari pada pagi hingga siang berada di belakang screenhouse dan sore hingga malam berada di bagian depan screenhouse. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan (kontrol, 50 ppm, 100 ppm dan 150 ppm) dan enam pengulangan. Peletakan tanaman kentang di dalam screenhouse dilakukan secara acak dengan desain penelitian (Gambar 3.1) sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(20)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dimulai pada bulan Februari – Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di screenhouse kebun kentang, Lembang Jawa Barat. Analisis dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Laboratorium Fisiologi, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Pra-penelitian

Pra-penelitian dilakukan sebelum dilaksanakan penelitian agar dapat mempermudah pada saat penelitian. Hal-hal yang dilakukan sebelum penelitian diantaranya:

a. Melakukan studi literatur

b. Menentukan pemberian tingkatan konsentrasi 2. Tahap Penelitian Utama

a. Merancang atau membangun percobaan. b. Menentukan variable-variabel percobaan.

c. Melaksanakan percobaan sesuai teknik yang digunakan

d. Menyusun alat dan bahan serta teknik untuk pengumpulan data. e. Menganalisis data secara manual dan prosedur statistika

f. Menyusun laporan hasil percobaan, termasuk proses penelitian, kekurangan penelitian, serta penganjuran beberapa saran.

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tanaman kentang (Solanum tuberosum) dari umbi G0 sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian

(21)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Metode Kerja

1. Pemilihan Bibit

Pemilihan umbi kentang yang sudah bertunas terlebih dahulu disesuaikan keseragamannya dengan panjang tunas ± 0,5 cm (Gambar 3.2).

Gambar 3.2 Umbi Bibit Kentang G0 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

2. Penanaman

Screenhouse yang dijadikan lahan penelitian lokasinya berada di kawasan Balai

Besar Pelatihan Pertanian, Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang merupakan lahan milik Dinas Pertanian setempat. Screenhouse berukuran ± 140 m2 dan hanya ± 70 m2 yang digunakan sebagai lahan penelitian (Gambar 3.3).

(22)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penanaman dilakukan dengan komposisi media tanah humus, sekam bakar, dan pupuk kascing (1:1:1). Jarak antar tanaman 20x20 cm dengan waktu pengakaran stek selama ± 2 minggu (Gambar 3.4).

Gambar 3.4 Penanaman Bibit G0 Kentang pada Media Tumbuh (Sumber: Dokumentasi Pribadi).

Sebelum melakukan penanaman, dilakukan pencampuran media tanam berupa tanah, pupuk kandang, dan arang sekam. Media tersebut di aduk menggunakan cangkul. Kemudian bibit kentang G0 di tanam dengan jarak 20x20 cm. Pupuk NPK dilarutkan dalam air kemudian disiramkan ke tanah (tidak menyentuh umbi bibit) sebagai pupuk kimia dasar untuk tambahan nutrisi yang dibutuhkan tanaman (Gambar 3.5).

Gambar 3.5 Media Tanam (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Keterangan: a. Campuran tanah humus, pupuk kascing dan arang sekam; b. Pupuk NPK Phonska

Bibit Kentang

(23)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Pembuatan Larutan Uji (Paclobutrazol)

Pembuatan larutan uji dilakukan di laboratorium Fisiologi, paclobutrazol di larutkan dengan aquades kemudian dimasukan ke dalam botol kaca untuk penyimpanannya dan botol semprot untuk perlakuan (penyemprotan) (Gambar 3.6).

Gambar 3.6 Pembuatan Larutan Uji (Sumber: Dokumen pribadi)

Keterangan: a. Paclobutrazol dalam Kemasan b. Pembuatan Larutan Paclobutrazol

c. Larutan Paclobutrazol dalam Botol Semprot.

4. Pemberian Pupuk NPK

Pemberian pupuk NPK sebagai pupuk kimia tambahan diberikan 2 Minggu Setelah Tanam (MST) tiap 2 minggu sekali.

a b

(24)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Pemberian Paclobutrazol

Paclobutrazol diberikan melalui tunas daun dengan cara disemprotkan dengan konsentrasi 0, 50, 100, dan 150 ppm pada waktu tanaman berumur 8 MST sebanyak 25 ml (Gambar 3.7)

Gambar 3.7 Penyemprotan Paclobutrazol pada Tunas Daun (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

6. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman dilakukan dua kali sehari pagi dan sore saat tanaman berusia 0 – 3 minggu. Kemudian setelah daun cukup rimbun, penyiraman dilakukan satu kali sehari pada sore hari disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah dan air. Dalam perkembangannya, tanaman kentang seringkali mengalami kendala yang muncul. Serangan hama seringkali terjadi dan menyebabkan produksi kentang menurun. Pemberian insektisda dan fungisida digunakan sebagai pencegahan. Pemberian zat kimia ini dilakukan setelah usia tanaman 2 Minggu Setelah Tanam (MST) yang kemudian diberikan secara berkala 2 minggu sekali. Pemberian fungisida dan insektisida dilakukan secara bersamaan, kedua zat tersebut dicampur dan dilarutkan ke dalam air kemudian disemprotkan ke seluruh populasi tanaman.

(25)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 7. Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah kentang berumur 12 MST hari setelah tanam dengan cara mencabut tanaman.

G. Pengamatan Parameter ukur

Pengukuran faktor abiotik dilakukan setiap pengamatan, pengukurannya meliputi suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya, kelembaban tanah, suhu tanah, pH tanah dan materi organik terlarut (MOT) tanah (Gambar 3.8).

Gambar 3.8 Pengukuran Faktor Abiotik (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Keterangan: a. Kelembaban Udara dan Suhu b. Kelembaban dan pH Tanah c. MOT Tanah

Parameter pertumbuhan yang diukur berupa tinggi (cm), biomassa (gr) dan kadar klorofil daun. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan selang waktu 2 minggu untuk melihat pertumbuhan. Tinggi tanaman kentang diukur dari pangkal

b a

(26)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

batang (permukaan tanah) hingga tunas tertinggi (Gambar 3.9). Biomassa diukur sesaat setelah panen (untuk berat basah) dan kemudian tanaman kentang dikeringkan sampai berat konstan (Gambar 3.10)

Gambar 3.9 Pengukuran Tinggi Tanaman Kentang (Sumber Dokumentasi Pribadi).

Keterangan: a. Tanaman usia 2 MST b. Tanaman usia 6 MST

c. Tanaman usia 12 MST (panen)

Gambar 3.10 Penimbangan Berat Tanaman Kentang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Keterangan: a.Penimbangan Berat Basah b.Penimbangan Berat Kering

b a

a b

(27)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengukuran klorofil dilakukan di laboratorium dengan menggunakan Spectrofotometer. Sampel daun segar ditimbang sebanyak 0,25 gr dan digerus menggunakan mortar. Hasil gerusan di larutkan dengan aceton lalu disentrifugasi untuk memisahkan fasa dan supernatannya kemudian dipindahkan ke tabung spectrofotomoternya kemudian diuji menggunakan alat spectrofotometer untuk melihat nilai absorbansinya dengan dua panjang gelombang yang berbeda yaitu 645 dan 663 (Gambar 3.11).

Untuk parameter produksi umbi yang diukur adalah jumlah, bobot dan

diameter umbi. Umbi dipisahkan dari tanaman kentang, kemudian dihitung jumlah umbinya tiap tanaman perlakuan. Pengukuran diameter dan berat umbi dilakukan di laboratorium (Gambar 3.12).

Gambar 3.11 Pengukuran Kadar Klorofil (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Keterangan: a. Sampel daun sebelum dan sesudah dihaluskan b. Larutan ekstrak daun dan aceton

c. Pengukuran klorofil menggunakan Spectrofotometer d. Larutan ekstrak uji dan blanko

a b

(28)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.12 Pengukuran Diameter Umbi (a) dan Pengukuran Bobot Umbi (b) (Sumber: Dokumentasi Pribadi).

H. Analisis Data

Dalam pengujian hipotesis, dilakukan uji perbedaan rerata. Sebelumnya, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (Uji Levene Statistic) sebagai

asumsi uji mana yang akan digunakan dalam uji perbedaan rerata. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan rerata menggunakan uji One Way Anova. Untuk mengetahui manakah yang memiliki pengaruh positif secara signifikan dilakukan uji Post Hoc dengan menggunakan Uji Duncan. Alternatif jika uji normalitas dan homogenitas tidak dipenuhi dilakukan uji Kruskal-Wallis.

(29)

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu I. Alur Penelitian

Alur dari penelitian ini (Gambar 3.13) dijelaskan sebagai berikut :

(30)

45

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai pertumbuhan dan produksi umbi kentang dari bibit umbi kentang (G0) dengan pemberian paclobutrazol dapat disimpulkan bahwa pemberian paclobutrazol tidak berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tanaman kentang dan produksi umbi kentang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini dikemukakan saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya adalah:

1. Pengukuran klimatik diusahakan dengan waktu yang berkala. Jika memungkinkan pengukuran suhu juga dilakukan malam hari untuk mengetahui suhu optimum pembentukkan umbi.

(31)

46

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (1983). Buku Dasar-dasar Pengetahuan Zat Pengatur Tumbuh. Bandung: Angkasa.

Ahmad, I dan Iram, S. (2011). Potato Crop Health Management through IPM Approach. [Online]. Tersedia: http//www.pakissan.com [27 Juni 2013].

Ani, N. (2004). “Pengaruh Konsentrasi Paclobutrazol dan Urea pada Stek Kentang

terhadap Produksi Tuberlet Varietas Granola”. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu

Pertanian. 2, (1), 29-35.

Ashrafuzzaman, M., Nasrul, M., Razi, I., Uddin, M.K., Shahidullah, S.M. dan Meon, S. (2009). “Paclobutrazol and Bulb Size Effect on Onion Seed Production”. International Journalof Agriculture and Biology. 11, 245–250.

Asandhi, A., Sastrosiswojo, S., Suhardi, Abidin, Z. dan Subhan. (1989). Kentang. Edisi Kedua. Lembang: Balai Penelitian Holtikultura Lembang.

Asandhi, A. dan Suryadi. (1982). “Pengaruh Naungan Jagung dan Mulsa terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang”. Buletin Penelitian Holtikultura. IX,

(4), 25-38.

Badan Pusat Statistik. (2011). Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Kentang. [Online]. Tersedia: http//www.bps.com [3 Januari 2013].

Bugisinesia, Tj., Nurwahidah, U dan Gafar, A. (2010). Pengaruh Teknik Aplikasi Cendawan Antagonis Trichoderma spp Menekan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum F.sp) Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)”. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan.

Bukit, A. (2008). ”Pengaruh Berat Umbi dan Dosis Pupuk KCL terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.)”. Skripsi sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara: tidak diterbitkan.

Cathey, H. (1975). “Comparative Plant Growth – Retarding Activities of Ancymidol

with ACPC, Phosfon, Chlormequat and SADH on Ornamental Plant Species”. Horticultura and Science. 10, (3), 204 – 216.

Chaney, E. (2004). “ Paclobutrazol: More Than Just a Growth Retardant”. Pro-Hort

(32)

47

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Cronquist, A. (1988). The Evolution and Classification of Flowering Plants. Second Edition. Bronx, NY: The New York Botanical Garden.

Duaja, D, M. (2012). “Analisis Tumbuh Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Di

Dataran Rendah”. Jurnal Ilmiah 1, (2), 88-97.

Department of Primary Industries, Parks, Water and Environment. (2013). Potato Virus Details. [Online]. Tersedia: http://www.dpipwe.tas.gov.au/inter.nsf/ WebPages/TTAR-5CL57C?. [20 Januari 2013].

Direktorat Jendral Hortikultura. (2006). Standar Mutu Sayuran Umbi,Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka.

Ewing, PC., dan Struick EE. (1982). Crop Physiology of potato (Solanum tuberosum L): Respons to photoperiod and temperature relevant to crop modelling. London. Kluwer academic publisher. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=iak56s694eoC&oi=fnd&pg=PA41 &dq=crop+physiology+of+potato%28Solanum+tuberosum,L%29:+respons+to+p hotoperiod+and+temperature+relevant+to+crop+modelling&ots= [20 Januari 2013].

Flach, M dan Rumawas, F. (1996). “Plant Resources of South –East Asia: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates”. Prosea Foundation. 9, 148-154 hal.

Gunawan, E. (1999). “Pengaruh Jarak Tanam dan Konsentrasi Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Produksi Umbi Mini Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Handini, I, F. (2000). ”Pengaruh Kombinasi Kerapatan dan Jumlah Umbi Per Lubang

terhadap Produksi Umbi Bibit”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Hutabarat, R. (1994). “Pengaruh Media BAP dan Paclobutrazol terhadap Produksi Umbi Mini Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Red Pontiac”. Tesis Master pada F akultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan. Indrawati, R. (1991). “ Pengaruh Media MS dan Paclobutrazol pada Medium

Pertunasan terhadap Produksi Umbi Mikro Kentang secara In vitro Sistem

Cair-cair”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tidak

Dipublikasikan.

(33)

48

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kusumawati, A., Lubis, I. dan Purnamawati, H. (2010).”Analisis Pertumbuhan Source Sink Dua Varietas Kacang Tanah Akibat Pemberian Konsentrasi Paclobutrazol. Jerami. 3, ( 3), 158 -166.

Lembaga Biologi Nasional. (1980). Ubi-ubian. Proyek Sumber Daya Ekonomi LIPI Bogor. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Lutaladio, N., Ortiz, O., Havekort, A. dan Caldiz, D. (2009). Sustainable Potato Production. Peru: Food and Agriculture Organization of The United Nations.

Martodireso, S. dan W.A. Suryanto. (2001). Terobosan Teknologi Pemupukan dalam Era Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius.

Mas’udah, S. (2008). “Pengaruh Paclobutrazol Terhadap Kapasitas Source-Sink pada

Delapan Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaeal.)”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Tidak dipublikasikan.

Nova dan Suliansyah I, (2011). “Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pemberian Cycocel Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Umbi Mini Kentang (Solanum tuberosum L.)”. Jerami. 4, (3),185-196 hal.

Puspita, D.Y. (2011). “Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Coumarin Terhadap Umbi G1 Kentang (Solanum tuberosum L.)”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang. Tidak dipublikasikan.

Ramlafatma, Widajati dan Budiarti. (1999). “Pengaruh Jarak Tanam dan Paclobutrazol terhadap Produksi dan Viabilitas Benih Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)”. Buletin Agronomi. 27, (1), 1-9.

Rubatzky, V dan Yamaguchi, M. (1995). Sayuran Dunia 1 Prinsip, Produksi dan Gizi Edisi Kedua. Bandung:ITB

Rukmana, R. (2006). Usaha Tani Kentang Sistem Mulsa Plastik. Yogyakarta: Kanisius

Runtunuwu, S., Mamarimbing, R., Tumewu, P dan Sondakh, T. (2011). “Konsentrasi Paclobutrazol dan Pertumbuhan Tinggi Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Merryl & Perry”. Eugenia. 17, (2).

Saefudin. (2012). Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan. [Online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19630701 1988031SAEFUDIN/Pertumbuhan_dan_perkembangan_pada_tumbuhan.pdf [20 Januari 2013].

(34)

49

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Santiasrin, R. (2009). “Pengaruh Paclobutrazol Terhadap Pertumbuhan dan

Pembungaan Gloksinia (Sinningia speciosa Pink)”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Senoo, S dan Isoda, A. (2003). Effects of Paclobutrazol on Dry Matter Distribution and Yield in Peanut. Plant Production Science. [Online]. Tersedia:http//www.h.chiba-u.jp/cropReport. [20 Januari 2013].

Setiadi dan Surya, F. (1994). Kentang Varietas dan Pembudidayaan. Jakarta: PT Penebar Swadaya, Anggota IKAPI.

Subhan. (1992). “Pengaruh Pembelahan Bibit Kentang dan Dosis Pupuk K terhadap pertumbuhan dan Hasil Kentang Kultivar Granola”. Buletin Penelitian Holtikultura. XXIV, (2), 35-48 hal.

Sulistiono, R. (2005). “Model Simulasi Perkembangan Penyakit Tanaman Berbasis

Agroklimatologi Untuk Prediksi Penyakit Hawar Daun Kentang (Phytophthora infestans)”. Disertasi Doktor pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Sunarjono, H. (2007). Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Suryadi dan Sahat, S. (1992). “Pengaruh Asal dan Ukuran Umbi Bibit Terhadap Perkembangan Tanaman dan Hasil kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar

Desiree”. Buletin Pertanian Holtikultura. XXIV, (2), 61-66 hal.

Susanto, S dan Poerwanto,R. (1999). “Pengaruh Paclobutrazol dan Hidrogen Sianida

terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Mangga’Arumanis’”. Buletin

Agronomi. 27, (3), 22-29 hal.

Sutapradja,H. (2008). “Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit” . Hortikultura. 18, (2), 155-159 hal.

Suwarno, B.W. (2008). Sistem Perbenihan Kentang di Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.situshijau.co.id.pdf/ [3 Januari 2013].

Taiz, L., dan Zeiger, E. (2003). Fisiologia Vegetal. Edisi 3. Sunderland: Sinauer Associates, Inc.

The International Potato Center . (2008). Facts and Figures. The International Year of the Potato. CIP. [Online]. Tersedia: http://www.potato2008.org [18 Januari 2013]. Toatin, W. (2006). “ Pengaruh Konsentrasi Paclobutrazol Unsur Seng (Zn) dan Boron

(35)

50

Widdy Hardiyanti, 2013

Pertumbuhan dan Produksi Umbi Kentang (Solanum Tuberosum.L) dari Bibit Umbi Kentang (G0) dengan Pemberian Paclobutrazol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Ulfa, F. (2013). “Peran Senyawa Bioaktif Tanaman sebagai Zat Pengatur Tumbuh

dalam Memacu Produksi Umbi Mini Kentang (Solanum Tuberosum L.) pada Sistem Budidaya Aeroponik”. Proposal Disertasi Doktor pada Program Pasca Sarjana Universitas Hasanudin. Tidak dipublikasikan.

Ummah dan Purwito. (2009). ”Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

dengan Aspek Khusus Pembibitan di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat”. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wijayanti, T. (2011). Perbedaan Antara Hama dan Penyakit pada Tumbuhan. [Online]. Tersedia: http:// inspirasicintawijaya.wordpress.com [27 Juni 2013].

Yasin, Y, Y. (2009). “Penggunaan Pupuk Daun dan Retardan Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum) dalam Polybag. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.3 Screenhouse di Lokasi Penelitian (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kriminalitas yang terjadi seperti sering diberitakan oleh media massa membuat masyarakat lebih waspada dan berjaga – jaga setiap saat terutama karena hal

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat “Aplikasi Pemesanan dan Pengelolaan/inventori di Percetakan Karya Simpatik” agar dapat mempermudah terhadap

In control and hypercholesterolemic rabbits treated with 17b- estradiol, charybdotoxin alone or with apamin or glibenclamide suppressed this indomethacin- and L -

Harapan hasil dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan dan masukan bagi pihak sekolah, utamanya guru BK sebagai landasan pengambilan keputusan

Dari berbagai defnisi yang ada dapat disimpulkan bahwa benchmarking merupakan suatu proses belajar yang berlangsung secara sistematik dan terus- menerus atas produk

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Dalam makalah ini ditinjau hasil penentuan koefisien muai termal dan perubahan panjang sebagai fungsi temperatur dan waktu pada pelat elemen mini, bahan bakar U 3 Si 2− Al