PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X
SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi dan Koperasi
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Novi Widiati (060351)
2012
================================================================== PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X
SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)
Oleh
Novi Widiati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Novi Widiati 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X
SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)
Skripsi ini telah diperbaiki dan disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. Leni Permana, S.Pd.
NIP. 19571205 198203 1 002 NIP. 19760318 200112 2 001
Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Abstrak
Novi Widiati (060351), “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa” (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas x SMA Negeri 1 Sindang Indramayu). Dibawah bimbingan Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. dan Leni Permana, S, Pd.
Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tingkat SMA di Indonesia, karena kenyataan di lapangan pembelajaran konvensional belum mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian “Non Equivalent Pre Test and Post Test Control Group Design”. Jumlah subjek penelitian 63 orang siswa, yang terdiri dari 32 orang siswa kelas eksperimen dan 31 orang siswa kelas kontrol. Analisis data menggunakan uji homogenitas, uji normaliats, dan uji hipotesis.
Pengambilan data yaitu, dengan mengukur tingkat motivasi belajar dan hasil belajar siswa melalui pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengolahan data dengan uji t pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa motivasi belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. selain itu, hasil belajar yang diperoleh siswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 9
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 9
1.3.2 Manfaat Penelitian... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 11
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15
2.2 Metode Pembelajaran ... 16
2.2.2 Pengertian Metode Pembelajaran ... 16
2.2.3 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran ... 17
2.3 Metode Pembelajaran Inkuiri ... 18
2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri ... 18
2.3.2 Teori yang Mendasari Proses Inkuiri ... 19
2.3.3 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inkuiri ... 19
2.4 Motivasi Belajar ... 24
2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 24
2.4.4 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar ... 26
2.4.5 Pengukuran Motivasi Belajar ... 28
2.5 Hasil Belajar ... 29
2.5.1 Pengertian Hasil Belajar ... 29
2.5.2 Bentuk Hasil Belajar ... 29
2.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ... 33
2.7 Kerangka Penelitian ... 34
2.8 Hipotesis ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
3.1 Metode Penelitian... 40
3.2 Desain Penelitian ... 40
3.3 Operasional Variabel ... 41
3.4 Instrumen Penelitian... 43
3.4.1 Kuesioner Motivasi Belajar ... 43
3.4.2 Tes Soal Hasil Belajar ... 43
3.5 Ujicoba Instrumen Penelitian ... 44
3.5.1 Validitas Instrumen ... 44
3.5.2 Realibilitas Instrumen ... 46
3.5.3 Tingkat Kesukaran ... 47
3.5.4 Daya Pembeda... 48
3.6 Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian... 50
3.7 Prosedur Penelitian ... 54
3.8 Tehnik Pengolahan Data ... 56
3.9 Tehnik Analisis Data ... 57
3.9.1 Uji Normalitas ... 57
3.9.2 Uji Homogenitas ... 59
3.9.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 64
4.1 Hasil Penelitian ... 64
4.1.3 Deskripsi Motivasi Belajar Kelas Eksperimen
Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode
Pembelajaran Inkuiri ... 69
4.1.4 Deskripsi Motivasi Belajar Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah dilakukan Pembelajaran Metode Konvensional ... 78
4.1.5 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Antara Kelas Ekperimen dengan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 88
4.1.6 Deskripsi Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Pembelajaran dengan Metode Inkuiri ... 90
4.1.7 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Metode Konvensional pada Kelas Kontrol ... 93
4.1.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Ekperimen dengan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 96
4.1.9 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 98
4.1.9.1 Uji Prasyarat Analisis ... 98
4.1.9.2 Uji Hipotesis ...100
4.2 Pembahasan ...110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...112
5.1 Kesimpulan...112
5.2 Saran ...113
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
SMA Negeri 1 Sindang-Indramayu Tahun Ajaran 2010/2011 ... 4
1.2 Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1Sindang-Indramayu Tahun Ajaran 2010/2011 ... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ... 33
3.1 Desain Penelitian ... 41
3.2 Operasional Variabel ... 42
3.3 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar ... 43
3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Kolerasi ... 47
3.5 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 49
3.6 Hasil Validitas kuesioner Motivasi Belajar ... 50
3.7 Hasil Validitas tes hasil Belajar ... 51
3.8 Hasil Reliabilitas Instrument Penelitian ... 52
3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 53
3.10 Hasil Uji Daya Pembeda ... 54
3.11 Interpretasi Nilai n-Gain ... 57
4.1 Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Sindang Indramayu Periode 2011 -2012 ... 67
4.2 Status Kepegawaian Guru SMA Negeri 1 Sindang Indramayu Periode 2011 -2012 ... 68
4.3 Jenis Kelamin Responden ... 68
4.4 Riwayat Pendidikan ... 68
4.5 Umur Responden ... 69
4.6 Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 70
4.7 Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan
4.8 Tingkat Motivasi Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas Eksperimen ... 78
4.9 Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah
Penggunaan Metode Pembelajaran Konvensional... 79
4.10 Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan
SesudahPembelajaran Konvensional ... 86
4.11 Tingkat Motivasi Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas Kontrol ... 87
4.12 Perbandingan Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
Metode Inkuiri ... 88
4.13 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 90
4.14 Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan
Sesudah Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 92
4.15 Tingkat Hasil Belajar Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas
Eksperimen ... 93
4.16 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 93
4.17 Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran dengan Model Konvensional ... 94
4.18 Tingkat Hasil Belajar Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas Kontrol ... 95
4.19 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Sebelum dan Sesudah Metode Pembelajaran Inkuiri ... 96
4.20 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data ... 98
4.21 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data ... 100
4.22 Hasil Uji-t Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 101
4.23 Hasil Uji-t Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 102
4.24 Hasil Uji-t Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
4.25 Hasil Uji-t Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Sesudah Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 104
4.26 Hasil Uji-t Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran Inkuiri ... 105
4.27 Hasil Uji-t Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran dengan Menggunakan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Proses Inkuiri ... 20
2.2 Skema Paradigma Penelitian ... 38
2.3 Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 1 Sindang
Indramayu ... 66
2.4 Perbandingan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas
Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol ... 90
2.5 Perbandingan Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Masalah pendidikan sesungguhnya telah banyak dibicarakan oleh para ahli
pendidikan. Mereka menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek
penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan
untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era
globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk
karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan
tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan
banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai
makhluk sosial.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan
yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika
seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang
bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun
yang akan datang.
Secara total, pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan
menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen)
yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali. Pendidikan dapat dilihat
dari hubungan elemen peserta didik (siswa), pendidik (guru), dan interaksi
keduanya dalam usaha pendidikan. Hubungan antara elemen peserta didik (siswa)
dengan pendidik (guru) seharusnya tidak hanya bersifat satu arah saja berupa
penyampaian informasi dari guru kepada peserta didik. Proses pembelajaran justru
lebih baik jika dilakukan secara aktif oleh kedua belah pihak yaitu guru dan
peserta didik agar terjadi interaksi yang seimbang antara keduanya. Selain itu,
tujuan utama pembelajaran adalah membelajarkan siswa. Oleh sebab itu kriteria
keberhasilan proses dan hasil belajar siswa dapat diukur dari sejauh mana siswa
telah melakukan proses pembelajaran.
Menurut Bloom dalam Gullo (2002:50), tujuan pembelajaran dapat
digolongkan berdasarkan taksonominya. Taksonomi tujuan pembelajaran dapat
dibedakan menjadi tiga kawasan (domain), yaitu:
a. Kawasan kognitif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan pengetahuan,
pengenalan, dan keterampilan serta kemampuan intelektual
b. Kawasan afektif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan sikap, nilai dan
perkembangan moral dan keyakinan.
c. Kawasan psikomotor, yaitu tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan
keterampilan motorik.
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka proses
dicapai lebih bermakna. Hal ini dipertegas oleh Burner yang dikutip dari Triyanto
(2007:260):
Siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa mengajar tidak ditentukan
oleh selera guru, akan tetapi sangat ditentukan oleh kebutuhan siswa sendiri, apa
yang akan dipelajari siswa dan bagaimana cara mempelajarinya. Siswa diberikan
kesempatan untuk belajar sesuai dengan gayanya sendiri. Dengan demikian, peran
guru berubah dari peran sebagai sumber belajar menjadi fasilitator. Artinya guru
lebih banyak berperan sebagai orang yang membantu siswa untuk melakukan
proses pembelajaran.
Namun demikian, masih sering ditemui dalam proses pembelajaran mata
pelajaran Ekonomi banyak guru yang masih menggunakan pembelajaran
konvensional, yaitu pembelajaran yang dalam pelaksanaannya lebih
mengandalkan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan dan kurang aktif,
hal ini berakibat pada motivasi belajar yang menurun dan hasil belajar yang
diperoleh rendah. Mata pelajaran Ekonomi pun masih dianggap sebagai mata
pelajaran yang menuntut kemampuan menghafal. Tanpa perlu upaya pemahaman
masalah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas tentu akan berpengaruh pada
hasil belajar. Begitu pula dengan permasalahan di atas. Penggunaan metode yang
tepat di dalam pelaksanaannya, serta pelaksanaan evaluasi hasil belajar,
merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasilan belajar.
Permasalahan diatas terjadi pula di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu.
Dari pra penelitian yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu,
penulis menemukan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi masih rendah. Motivasi belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran
ekonomi tampak sejak dimulainya pembelajaran ekonomi, siswa kurang
bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran, bahkan ada yang ngobrol,
mengantuk, mengambar tidak pada waktunya, memainkan hand phone, tidak
mengerjakan tugas ekonomi dengan baik bahkan ada yang memilih keluar kelas
dengan alasan pergi ke toilet dengan waktu yang cukup lama. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada data berikut ini:
Tabel. 1.1
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Sindang-Indramayu
Tahun Ajaran 2010/2011
No Kelas Motivasi belajar
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
9. X-9 7.37% 26.73% 41.24% 24.65%
10. X-10 8.10% 26.27% 43.36% 22.19%
Rata-rata 8.42% 24.99% 43.05% 23.55%
Sumber: Pra Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat kelas X SMA Negeri 1 Sindang
mempunyai motivasi belajar rendah pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini dapat
dilihat, bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi hanya sebanyak 8, 42% dan
yang mempunyai motivasi belajar sedang sebanyak 24,99% sedangkan siswa yang
mempunyai motivasi rendah sebanyak 66,60%. Dari data di atas dapat kita ketahui
siswa SMA Negeri 1 Sindang memiliki motivasi belajar rendah. Motivasi belajar
yang rendah tersebut, diduga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar yang
dicapai oleh siswa. Berikut data hasil belajar yang diperoleh siswa:
Tabel 1.2
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Sindang-Indramayu
Tahun Ajaran 2010/2011
Dari data di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa
pada mata pelajaran ekonomi rendah. Dari seluruh siswa kelas X yang berjumlah
310 orang, hanya 92 siswa yang memperoleh hasil belajar diatas Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM), sehingga dari seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Sindang Indramayu hanya 29,7% yang berhasil memperoleh hasil belajar diatas
KKM, sedangkan sisanya yang berjumlah 218 siswa memperoleh hasil belajar
dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM), sehingga dari seluruh siswa kelas
X di SMA Negeri 1 Sindang sebanyak 70,3% memperoleh hasil belajar dibawah
KKM.
Selama melakukan pra penelitian, penulis mengamati metode
pembelajaran yang digunakan guru ekonomi pada SMA Negeri Sindang
Indramayu. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru ekonomi di SMA
Negeri 1 Sindang Indramayu dalam proses pembelajaran cenderung monoton,
dimana guru berperan sebagai sumber belajar (teacher centered), pembelajaran
seperti ini menimbulkan rasa bosan dalam kegiatan pembelajaran yang pada
akhirnya akan berakibat pada motivasi belajar dan hasil belajar yang diperoleh
siswa menjadi rendah.
Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain: peningkatan aktivitas dan kreatifitas peserta didik, peningkatan
disiplin belajar, dan peningkatan motivasi belajar. Pendekatan yang sangat
membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif adalah pendekatan
dalam diskusi kelompok kecil. Peningkatan motivasi dapat menjadi pendorong
peserta didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dalam kaitan ini guru
dituntut memiliki kemampuan membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Ada banyak metode yang dapat digunakan guru dalam proses belajar
mengajar. Namun dalam pemilihan, penetapan dan penggunaannya harus
disesuaikan dengan tujuan, bahan, keadaan siswa, situasi dan kondisi serta
kemampuan guru itu sendiri. Pada dasarnya penggunaan metode pembelajaran
yang tepat, sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal.
Selain itu juga metode pembelajaran yang tepat akan berpengaruh pada
penciptaan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa tidak
merasa bosan dalam belajar dan motivasi belajar juga akan tercipta pada kondisi
yang menyenangkan.
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode pembelajaran inkuiri
pada mata pelajaran ekonomi. Metode pembelajaran inkuiri, yaitu metode
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh teori Richard Suchman. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Suchman mengenai metode inkuiri ini,
menunjukan bahwa inkuri siswa meningkat dan motivasi belajarnya juga akan
meningkat, sejalan dengan itu semua maka hasil belajar yang akan di peroleh
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
akan melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)”.
1.2Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis perlu
merumuskan masalah penelitiannya, yaitu sebagai berikut:
1) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri?
2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri?
3) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri?
4) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran
5) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada mata
pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri?
6) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata
pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri?
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
3) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
4) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran
5) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada
mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
6) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata
pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
1.3.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini sangat berguna untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin
mengkaji lebih dalam tentang tema penelitian ini.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah informasi bagi para guru
ekonomi dan sekolah serta pihak-pihak yang terlibat di dalam dunia
pendidikan tentang cara-cara mengatasi rendahnya motivasi belajar dan
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Menurut Nana Syaodih (2010:58), Metode penelitian merupakan rangkaian
cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen, yaitu suatu metode yang sesungguhnya hamper mendekati percobaan
sesungguhnya atau eksperimen murni. Namun pada kuasi eksperimen tidak
mungkin memanipulasi semua variabel yang relevan.
Hal ini sejalan dengan yang di ungkapkan Nazir (2003:73) bahwa
ekperimen semu ialah pendekatan yang mendekati percobaan sungguhan dimana
tidak mungkin mengadakan kontrol/manipulasi semua variabel yang relevan.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka, pola, atau rancangan yang
memberi alur arah penelitian didalamnya terdapat langkah-langkah atau
tahapan-tahapan yang menunjukan suatu urutan kerja. Dengan desain atau rancangan itu
peneliti dimungkinkan menentukan langkah-langkah secara terarah dan efisien.
Kemudian penulis memilih dan menggunakan desain non equivalent pre test and
pos test control group design. Hal ini dikarenakan baik dalam kelas eksperimen
penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok kelas siswa dimana satu
kelompok kelas dijadikan kelas kontrol dan yang satunya lagi dijadikan kelas
eksperimen. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan seperti tabel 3.1:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Observasi Awal Perlakuan Observasi Akhir
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan :
O1 : Pre Test
O2 : Post Test
X : Pemberian pembelajaran menggunakan metode pembelajaran inkuiri
dalam penelitian pemberian kuesioner tentang motivasi belajar dan tes hasil
belajar dilakuan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan setelah pembelajaran.
penerapan metode pembelajaran inkuiri pada kelas eksperimen diterapkan
sebanyak 3 kali dan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional
sebanyak 3 kali.
3.3 Operasional Variabel
Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep
teoritis, empiris, dan analitis. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang
bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan
darimana data itu diperoleh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut ini:
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Item
Metode
Hasil penelitian terhadap model pembelajaran inkuiri yang digunakan guru.
1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar
2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran 3. Mengembangkan sikap
percaya diri pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri
1. Durasi kegiatan 2. Frekuensi kegiatan 3. Presistensinya
Skor rata-rata motivasi siswa dalam bidang studi ekonomi dengan indikator sbb: 1)berapa lama penggunaan
waktu belajar. 2)berapa sering belajar
dilakukan dalam periode waktu ttt.
3)ketetapan dan kelekatan pada tujuan belajar.
4)Ketabahan, keuletan dan kemampuan menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar
5)Pengabdian dan pengorbanan (uang, tenaga dan pikiran) untuk mencapai tujuan belajar.
6)Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target idolanya) yang hendak dicapai dalam belajar.
7)Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar.
dislike, positif atau negatif). Hasil Belajar
(Y2)
Hasil belajar adalah: kemampuan yang yaitu berupa nilai mata pelajaran Ekonomi
Nilai mata pelajaran Ekonomi diperoleh dari hasil pemberian perlakuan
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Kuesioner Motivasi Belajar
Kuesioner adalah cara mendapatkan data atau informasi dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan kepada pihak-pihak yang berhubungan dianggap
dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu
responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tentang motivasi belajar siswa. yang mengacu pada kisi-kisi kuesioner sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar
Motivasi
Belajar
Waktu yang digunakan untuk belajar
Kehadiran atau presensi selama proses pembelajaran
Mengikuti pelajaran dengan penuh
perhatian
Berusaha mempelajari materi yang tidak dimengerti
Memiliki sumber-sumber belajar yang
berhubungan dengan pelajaran ekonomi
Mengikuti kelompok belajar yang
berhubungan dengan mata pelajaran ekonomi
Tujuan/cita-cita
Kepuasan Terhadap apa yang telah
dicapai
Berusaha belajar dengan keras untuk dapat bersaing dan memperoleh nilai yang tinggi
3.4.2 Tes Hasil Belajar
Instrumen kedua yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis
dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 butir soal. Setiap
soal dibuat untuk menguji hasil belajar siswa terhadap konsep-konsep yang
tercakup dalam pokok bahasan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan.
Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pre test sebelum pembelajaran dan pada
saat post test setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Instrumen penelitian
tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek
soal, nomor soal, dan jumlah item soal.
3. Mengkonsultasikan instrumen dengan kedua dosen pembimbing dan guru
bidang studi ekonomi kelas X.
4. Melakukan uji coba soal
5. Menghitung item soal dengan tingkat validitas, realibilitas, daya pembeda, dan
tingkat kesukaran.
6. Menggunakan soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
7. Merumuskan kriteria pemberian skor dengan menggunakan skala likret
dengan ukuran ordinal untuk setiap item pertanyaan
3.5 Uji Coba Instrument Penelitian 3.5.1 Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang
tinggi sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.
Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:
rxy = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y
X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian
X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
XY = Jumlah perkalian X dan Y
N = Jumlah responden penelitian
Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga
kriterianya adalah:
Sampai 0,20 = validasi sangat rendah
0,20 – 0,40 = validasi rendah
0,40 – 0,70 = validasi sedang
0,70 – 0,90 = validasi tinggi
0,90 – 1,00 = validasi sangat tinggi
Untuk uji validitas masing-masing butir soal tes materi (X) yang
menggunkan skor penilaian 0 dan 1, digunakan product moment, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengurutkan jawaban responden untuk masing-masing butir soal dari yang
menjawab benar (1) ke yang menjawab salah (0). Untuk selanjutnya pada tabel,
judul kolom,”nomor reponden” menjadi “nomor urut”.
b. Menjumlahkan banyaknya responden yang menjawab benar (Xi).
c. Menjumlahkan besarnya skor masing-masing responden (Yi), yaitu jumlah
yang menjawab benar untuk setiap responden dari seluruh nomor butir soal.
e. Menghitung skor responden yang menjawab benar dari masing-masing nomor
butir soal (XiYi) dan menjumlahkannya (XiYi).
f. Menghitung besarnya koefisien korelasi dengan product moment dengan angka
kasar.
h. Mengkorelasikan dengan tabel harga kritik r product moment.
3.5.2 Reliabilitas Instrumen
Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat
ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan
gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang
berbeda.
Untuk uji reliabilitas instrumen tes yang digunakan skor penilaian 0 dan 1,
digunakan metode korelasi awal akhir, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menjumlahkan banyaknya responden yang menjawab benar (Xi).
b. Menjumlahkan besarnya skor masing-masing responden (Yi), yaitu jumlah
yang menjawab benar untuk setiap responden dari seluruh nomor butir soal.
d. Memasukkan dalam rumus koefisien korelasi dengan product moment dengan
f. Hasil perhitungan rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi
nilai r, yaitu:
Tabel 3.4
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
Antara 0,800-1,000 Reliabilitas sangat tinggi
Antara 0,600-0,800 Reliabilitas tinggi
Antara 0,400-0,600 Reliabilitas cukup
Antara 0,200-0,400 Reliabilitas rendah
Antara 0,000-0,200 Reliabilitas sangat rendah
3.5. 3 Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran (TK) dari masing-masing butir soal tes
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung jawaban yang benar per item soal
b. Memasukkan ke dalam rumus
P
(Suharsimi Arikunto, 2006: 208)
Keterangan:
B : jumlah siswa yang menjawab benar per item soal
JS : jumlah seluruh siswa peserta
Indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut:
P 0,00 sampai dengan 0,30 = soal sukar
P 0,31 sampai dengan 0,70 = soal sedang
P 0,71 sampai dengan 1,00 = soal mudah
(Suharsimi Arikunto, 2006:211)
3.5.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal
disebut dengan Indeks Diskriminasi (D). Langkah-langkahnya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Untuk kelompok kecil seluruh kelompok tes dibagi dua sama besar, 50%
kelompok atas (JA) dan 50% kelompok bawah (JB).
b. Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27%
skor teratas sebagai kelompok atas (JA) dan 27% skor terbawah sebagai
kelompok bawah (JB).
Daya pembeda ini digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba
instrumen penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan
B
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA = : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.5
Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Daya Pembeda Kriteria
D : 0,00-0,20 Jelek (poor)
D : 0,20-0,40 Cukup (statistactory)
D : 0,40-0,70 Baik (good)
D : 0,70-1,00 Baik sekali (excellent)
D : negative Semuanya tidak baik
Sumber : Suharsimi Arikunto (2006:218)
Pemantapan instrumen penelitian dilakukan di kelas X.10 SMA Negeri 1
Sindang Indramayu dengan melakukan uji coba instrumen penelitian yang terdiri
dari tes hasil belajar dan angket mengenai motivasi belajar siswa yang dilakukan
terhadap 31 orang siswa sebagai sampel uji coba. Data angket yang terkumpul,
kemudian secara statistik dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, serta
tingkat kesukarannya.
1. Validitas
Perhitungan uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
korelasi product moment. Validitas yang diukur merupakan validitas butir soal
atau validitas item, dimana dalam perhitungan uji validitas item soal test apabila
thitung > ttabel maka item tersebut dianggap valid, dimana diketahui ttabel nya sebesar
2,045. Dari hasil analisis perhitungan validitas angket motivasi maka diperoleh
nilai-nilai sebagai berikut :
Tabel 3.6
Hasil Validitas Kuisioner Motivasi Belajar
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pertanyaan yang digunakan
dalam angket motivasi ini valid sehingga layak untuk dijadikan alat ukur
penelitian. Selain itu, hasil analisis perhitungan validitas tes hasil belajar siswa
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7
Hasil Validitas Tes Hasil Belajar
No Koefisien kolerasi t hitung t tabel keterangan
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa butir soal yang digunakan pada
tes hasil belajar dalam penelitian ini seluruhnya valid sehingga layak untuk
2. Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus split half
awal-akhir. Hasil korelasi skor awal – akhir tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam
rumus Spearman Brown, maka diperoleh hasil uji reliabilitas instrumen penelitian
sebagaimana terlampir. Rekapitulasi nilai reliabilitas instrumen pada
masing-masing instrumen penelitian tampak pada tabel berikut:
Tabel 3.8
Hasil Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Angket Motivasi Belajar Siswa 0,650 0,355 Reliabel
2 Tes Hasil Belajar 0,751 0,355 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini reliable sehingga layak untuk dijadikan alat ukur
penelitian.
3. Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal
tergolong sukar, sedang atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagaimana yang telah, diketahui bahwa tingkat kesukaran
instrumen tes hasil belajar cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan tabel berikut
Tabel 3.9
Hasil Uji Tingkat Kesukaran
No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0,806 Mudah
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 20 soal yang dijadikan
instrumen tes hasil belajar, 2 soal diantaranya termasuk pada kategori mudah, 15
soal termasuk pada kategori sedang, dan sisanya sebanyak 3 soal termasuk pada
kategori sukar.
Uji daya pembeda, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal
mampu membedakan antara siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group)
dengan siswa-siswa yang temasuk kelompok kurang (lower group).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sebagaimana
yang telah dibahas, diketahui bahwa daya pembeda butir soal tes hasil belajar
cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Daya Pembeda
No Soal Nilai Daya Pembeda Keterangan
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 20 soal yang dijadikan
instrumen tes hasil belajar, terdapat 7 soal diantaranya termasuk pada kategori
cukup baik, 12 soal termasuk pada kategori baik, dan sisanya sebanyak 1 soal
3.7 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu persiapan penelitian
pelaksanaan penelitian, pengolahan data penelitian dan kesimpulan penelitian.
1. Tahap Persiapan Penelitian, meliputi:
a. Menentukan masalah
b. Melakukan pra penelitian untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar
siswa
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan perizinan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini
b. Menentukan waktu penelitian, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
akan diteliti dan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Memilih sampel secara acak. Dari sepuluh kelas, penulis mengambil kelas X.4
sebagai kelas eksperimen dan X.5 sebagai kelas kontrol berdasarkan
pertimbangan tertentu yaitu adanya karakteristik yang sama antara kedua kelas
tersebut.
d. Membuat skenario pembelajaran ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
e. Menyusun angket motivasi belajar siswa
g. Melakukan ujicoba instrument penelitian, yang meliputi uji validitas dan realibilitas untuk angket motivasi belajar dan tes hasil belajar, serta uji daya
pembeda dan tingkat kesukaran untuk tes hasil belajar
h. Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui motivasi belajar awal siswa
i. Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui tes hasil belajar awal siswa
j. Memberi perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa penerapan metode
pembelajaran inkuiri, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode
pembelajaran konvensional berupa metode ceramah.
k. Memberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah
pembelajaran berakhir untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar
siswa.
l. Memberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah
pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3. Tahap pelaporan penelitian
a. Menguji kesamaan dan perbedaan hasil pre test pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
b. Membandingkan perbedaan hasil skor atau gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol
c. Melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
3.8 Tehnik Pengolahan Data
a. Memberikan skor pada angket motivasi belajar dan tes hasil belajar
b. Menganalisis skor mentah menjadi nilai berdasarkan PAP, dengan
menggunakan rumus konversi skala lima yaitu sebagai berikut:
Skor Maksimal Ideal = jumlah soal x bobot maksimal
Rata-rata Ideal (Mi) = ½ SM = ½ x skor maksimal ideal
St. Dev. Ideal (SDi) = 1/3 MI = 1/3 x rata-rata ideal
c. Menghitung nilai minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata
Nilai maksimum= nilai tertinggi yang diperoleh dari penelitian
Nilai minimum= nilai terendah yang diperoleh dari penelitian
d. Menghitung n-gain dari motivasi belajar dan hasil belajar, dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
Sf= Posttest
Si= Pretest
selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, yaitu:
Tabel 3.11
Interpretasi Nilai n-Gain Interval Nilai N-Gain Kriteria
n-gain > 0,7 Tinggi
0,7 > n-gain > 0,3 Sedang
(Hake: 1999)
3.9Tehnik Analisis Data 3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar
secara normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan tes kecocokan Chi-Kuadrat
dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Membuat distribusi frekuensi
a) Menentukan rentang
R = skor tertinggi-skor terendah
b) Menentukan banyaknya kelas interval (k)
K = 1 + 3,3 log n
c) Menentukan panjang interval (P)
P =
d) Memasukkan data skor ke dalam tabel berikut:
X Fi Xi Fi.xi (xi-x) Fi(xi-x)2
e) Menghitung rata-rata skor dengan rumus :
x =
f) Menghitung standar deviasi dengan rumus
2. Menguji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan batas kelas interval (L), yaitu dengan cara nilai ujung bawah
kelas interval – 0,5 da ujung kelas interval di tambah 0,5.
b) Mentransformasikan batas kelas interval ke dalam bentuk normal standar (Z)
dengan rumus :
Z =
c) Menghitung luas kelas interval (L)
L kelas interval dihitung dengan menggunakan standar Z yaitu dengan cara
Za-Zb.
d) Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei). Frekuensi yang diharapkan
dihitung dengan rumus :
Ei = L x N Dimana:
Ei : frekuensi yang diaharapkan
I : luas kelas interval
N : jumlah data
e) Menghitung Chi-Kuadrat dengan rumus:
x2 =
f) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus :
Dk=k-3
g) Menentukan nilai Chi Kuadrat pada daftar nilai x2 ditentukan pada α = 0,05
h) Menentukan kriteria uji normalitas
i) Jika x2 hitung < x2 tabel maka data terdiistribusi normal dan jika di luar
kriteria tersebut maka data tidak terdistribusi normal.
3.9.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dua buah varians dilakukan untuk mengetahui apakah
kedua populasi mempunyai varians yang homogen atau heterogen. Tes uji
homogenitas dua buah varians ini dilakukan bila dua kelompok data ternyata
berdistribusi normal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan varians data penelitian
2. Menghitung nilai F dengan rumus:
F = S2 b S2 k
(Sudjana, 1996:249)
Dimana :
F : nilai terbesar uji homogenitas
S2 b : varians terbesar
S2 k : varians terkecil
3. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus :
Dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2-1
4. Menentukan nilai uji homogenitas daftar nilai F pada taraf signifikansi 0,05
dengan dk1 = dk2
Jika F hitung < F tabel maka data terdistribusi homogen dan jika di luar kriteria
tersebut maka data tidak terdistribusi homogen
3.9.3 Uji Hipotesis (Uji t)
Dalam penelitian ini terdapat beberapa macam hipotesis yang menyatakan
gain kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberikan perlakuan serta gain
kedua kelompok sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Untuk menganalisis
hasil eksperimen yang menggunakan pretest dan postest (sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan) digunakan uji t sebagai berikut:
t =
dimana :
Md = mean dari perbedaan pre test dan post test (post test-pre test)
Xd = deviasi masing-masing subjek
∑x2
d = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d.b = ditentukan dengan N-1
(Suharsimi Arikunto, 2006: 306)
Untuk menguji gain kedua kelompok sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan digunakan uji t sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2006: 311)
dengan :
1
M = mean prestasi belajar kelas eksperimen
2
M = mean skor prestasi belajar kelas kontrol
N1 = N2 = jumlah siswa
x = deviasi setiap nilai dan
y = deviasi setiap nilai dari mean
Hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada tabel distribusi t untuk tes dua
sisi. Jika -ttabel < thitung < ttabel maka dismpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
mean yang signifikan antara metode pembelajaran inkuiri terhadap motivasi
belajar siswa dan hasil belajar siswa. Adapun cara untuk mengkonsultasikan thitung
dengan ttabel adalah :
a. Menentukan derajat kebebasan dk = ( ) + ( )
b. Melihat tabel distribusi t untuk tes dua sisi pada taraf signifikansi tertentu,
misalnya pada taraf 0,05 atau interval kepercayaan 95%.
Bila thitung > ttabel maka H1 diterima dengan kata lain H0 ditolak.
jika data tidak berdistribusi normal maka dapat digunakan uji “Ma
nn-Whitney”, dengan rumus sebagai berikut:
U1 =n1n2 + 1
(Sugiono, 2006:252)
Keterangan :
n1 = jumlah sampel kelas eksperimen
n2 = jumlah sampel kelas kontrol
1 = jumlah peringkat kelas eksperimen
2 = jumlah peringkat kelas kontrol
Jika n1+n2 > 20 maka distribusi mendekati normal, sehingga untuk
menguji hipotesisnya menggunakan harga Zhitung dengan rumus :
Zhitung =
(Sugiono, 2006:243)
Keterangan:
U = nilai minimum (U1,U2)
n1 = jumlah sampel kelas eksperimen
n2 = jumlah sampel kelas kontrol
kriteria pengujian:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
2) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
3) Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
4) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri
5) Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada mata
pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan
6) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran
ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri
5.2 Saran
Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan dengan menerapkan
metode pembelajaran inkuiri sebagai salah satu metode pembelajaran yang bisa
digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
Oleh karena itu dapat disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa khususnya
dalam mata pelajaran ekonomi, maka metode pembelajaran inkuiri dapat
dipertimbangkan sebagai metode pembelajaran yang digunakan dalam proses
belajar mengajar.
2. Guru dan pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan mengenai model,
metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang seharusnya digunakan, agar
semakin inovatif dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa.
3. Pihak pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan, hendaknya melakukan uji
coba yang lebih luas mengenai penerapan metode pembelajaran inkuiri
sehingga diperoleh informasi tentang kelebihannya
4. Pihak praktisi pendidikan hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut
kemudian dikenalkan kepada dunia pendidikan melalui workshop mengenai
model pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Banaszak Ronald A. & Brennan Dennis C. (1983). Teaching Economics
Contentand Strategies. United States Of America: Wesley Publishing Company.
Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Eeng Ahman. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi Untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Grafindo.
Gullo. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.
Mohammad Ali. (2008). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algen Sindo.
Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosda karya.
Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Nana Sudjana dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Nana Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja
Rosda Karya.
Neti Budiwati. (2006). Harmoni Ekonomi Untuk Kelas X. Bandung: Sinergi
Pustaka Indonesia.
Oemar Hamalik. (2009) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman. (2010). Interaksi dan Belajar Mengajar. Jakarta: Raya Grafindo
Perkasa.
Sofan Amri, dkk. (2010). Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas.
Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Sugiyono. (2006) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Pernada Media Grup.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis.
Jakarta: Prestasi Setia.
Skripsi:
Arini Dinata. (2005). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik
Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diktat Akutansi (Studi Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas X Akutansi SMKN 3 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Hertien Kurniawaty Suheri. (2007). Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada
Hani Nurhayanti. (2005). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Latihan
Inkuiri Terhadap Kemampuan Analisis Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Jimmy Adryfan. (2012). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMK Bina Bakti 3 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Ratna Wiyati. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Macth Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 25 Bandung Tahun Pelajaran 2010-2011). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Internet:
Hake, Richard R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores (online). tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf [7 Maret
2012]
Joko Sutrisno. (2010) Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry Dalam Belajar
Sains Terhadap Motivasi Belajar Siswa. (Online). Tersedia:
Http://Disdik-Lampung.Info/2011/07/Contoh-Ptkmetode-Pembelajaran-Inquiry/ [11 Pebruari 2012]
Nuzulia Ratna Hidayati. (2008). Pengaruh Penggunaan Metode Ekspositori dan
Putu Yudanto. (2009). Pengertian Struktur Organisasi dan Organisasi (Online).
Tersedia:http://blogputuyuda01.blogspot.com/2009/11/pengertian-struktur-organisasi-dan.html [10 Maret 2012]
Trimanto. (2007). Pencapaian Hasil Belajar Biologi dengan Strategi
Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman dan Inkuiri ditinjau dari
Motivasi Belajar Siswa. (online). tersedia:
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/07.005
pencapaian-hasil-belajar-biologi-dengan-strategi-pembelajaran-berdasarkan.pdf [10 Pebruari 2012]
Uaksena. (2012). Pengertian Metode Inkuiri, Kelebihan dan Kekurangan
(Online). Tersedia: