• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA: Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA: Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X

SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi dan Koperasi

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Novi Widiati (060351)

(2)

2012

================================================================== PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X

SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)

Oleh

Novi Widiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Novi Widiati 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X

SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)

Skripsi ini telah diperbaiki dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. Leni Permana, S.Pd.

NIP. 19571205 198203 1 002 NIP. 19760318 200112 2 001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(4)

Abstrak

Novi Widiati (060351), “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa” (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas x SMA Negeri 1 Sindang Indramayu). Dibawah bimbingan Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. dan Leni Permana, S, Pd.

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tingkat SMA di Indonesia, karena kenyataan di lapangan pembelajaran konvensional belum mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian “Non Equivalent Pre Test and Post Test Control Group Design”. Jumlah subjek penelitian 63 orang siswa, yang terdiri dari 32 orang siswa kelas eksperimen dan 31 orang siswa kelas kontrol. Analisis data menggunakan uji homogenitas, uji normaliats, dan uji hipotesis.

Pengambilan data yaitu, dengan mengukur tingkat motivasi belajar dan hasil belajar siswa melalui pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengolahan data dengan uji t pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa motivasi belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. selain itu, hasil belajar yang diperoleh siswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

(5)

DAFTAR ISI

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 9

1.3.2 Manfaat Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 11

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15

2.2 Metode Pembelajaran ... 16

2.2.2 Pengertian Metode Pembelajaran ... 16

2.2.3 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran ... 17

2.3 Metode Pembelajaran Inkuiri ... 18

2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri ... 18

2.3.2 Teori yang Mendasari Proses Inkuiri ... 19

2.3.3 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inkuiri ... 19

2.4 Motivasi Belajar ... 24

2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 24

(6)

2.4.4 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar ... 26

2.4.5 Pengukuran Motivasi Belajar ... 28

2.5 Hasil Belajar ... 29

2.5.1 Pengertian Hasil Belajar ... 29

2.5.2 Bentuk Hasil Belajar ... 29

2.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ... 33

2.7 Kerangka Penelitian ... 34

2.8 Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Metode Penelitian... 40

3.2 Desain Penelitian ... 40

3.3 Operasional Variabel ... 41

3.4 Instrumen Penelitian... 43

3.4.1 Kuesioner Motivasi Belajar ... 43

3.4.2 Tes Soal Hasil Belajar ... 43

3.5 Ujicoba Instrumen Penelitian ... 44

3.5.1 Validitas Instrumen ... 44

3.5.2 Realibilitas Instrumen ... 46

3.5.3 Tingkat Kesukaran ... 47

3.5.4 Daya Pembeda... 48

3.6 Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian... 50

3.7 Prosedur Penelitian ... 54

3.8 Tehnik Pengolahan Data ... 56

3.9 Tehnik Analisis Data ... 57

3.9.1 Uji Normalitas ... 57

3.9.2 Uji Homogenitas ... 59

3.9.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 64

4.1 Hasil Penelitian ... 64

(7)

4.1.3 Deskripsi Motivasi Belajar Kelas Eksperimen

Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode

Pembelajaran Inkuiri ... 69

4.1.4 Deskripsi Motivasi Belajar Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah dilakukan Pembelajaran Metode Konvensional ... 78

4.1.5 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Antara Kelas Ekperimen dengan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 88

4.1.6 Deskripsi Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Pembelajaran dengan Metode Inkuiri ... 90

4.1.7 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Metode Konvensional pada Kelas Kontrol ... 93

4.1.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Ekperimen dengan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 96

4.1.9 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 98

4.1.9.1 Uji Prasyarat Analisis ... 98

4.1.9.2 Uji Hipotesis ...100

4.2 Pembahasan ...110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...112

5.1 Kesimpulan...112

5.2 Saran ...113

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

SMA Negeri 1 Sindang-Indramayu Tahun Ajaran 2010/2011 ... 4

1.2 Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1Sindang-Indramayu Tahun Ajaran 2010/2011 ... 5

2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

3.1 Desain Penelitian ... 41

3.2 Operasional Variabel ... 42

3.3 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar ... 43

3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Kolerasi ... 47

3.5 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 49

3.6 Hasil Validitas kuesioner Motivasi Belajar ... 50

3.7 Hasil Validitas tes hasil Belajar ... 51

3.8 Hasil Reliabilitas Instrument Penelitian ... 52

3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 53

3.10 Hasil Uji Daya Pembeda ... 54

3.11 Interpretasi Nilai n-Gain ... 57

4.1 Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Sindang Indramayu Periode 2011 -2012 ... 67

4.2 Status Kepegawaian Guru SMA Negeri 1 Sindang Indramayu Periode 2011 -2012 ... 68

4.3 Jenis Kelamin Responden ... 68

4.4 Riwayat Pendidikan ... 68

4.5 Umur Responden ... 69

4.6 Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 70

4.7 Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan

(9)

4.8 Tingkat Motivasi Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas Eksperimen ... 78

4.9 Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah

Penggunaan Metode Pembelajaran Konvensional... 79

4.10 Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan

SesudahPembelajaran Konvensional ... 86

4.11 Tingkat Motivasi Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas Kontrol ... 87

4.12 Perbandingan Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran

Metode Inkuiri ... 88

4.13 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 90

4.14 Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan

Sesudah Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 92

4.15 Tingkat Hasil Belajar Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas

Eksperimen ... 93

4.16 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 93

4.17 Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran dengan Model Konvensional ... 94

4.18 Tingkat Hasil Belajar Berdasarkan Uji N Gain pada Kelas Kontrol ... 95

4.19 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol Sebelum dan Sesudah Metode Pembelajaran Inkuiri ... 96

4.20 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data ... 98

4.21 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data ... 100

4.22 Hasil Uji-t Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum Proses Pembelajaran

dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 101

4.23 Hasil Uji-t Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Sebelum Proses Pembelajaran

dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 102

4.24 Hasil Uji-t Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

(10)

4.25 Hasil Uji-t Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Sesudah Proses Pembelajaran

dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri ... 104

4.26 Hasil Uji-t Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran dengan Menggunakan

Metode Pembelajaran Inkuiri ... 105

4.27 Hasil Uji-t Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran dengan Menggunakan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Proses Inkuiri ... 20

2.2 Skema Paradigma Penelitian ... 38

2.3 Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 1 Sindang

Indramayu ... 66

2.4 Perbandingan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas

Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol ... 90

2.5 Perbandingan Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Masalah pendidikan sesungguhnya telah banyak dibicarakan oleh para ahli

pendidikan. Mereka menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek

penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan

untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era

globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk

karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan

tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan

banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai

makhluk sosial.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga

yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan

yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika

seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang

bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk

menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun

yang akan datang.

Secara total, pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan

(13)

menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen)

yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali. Pendidikan dapat dilihat

dari hubungan elemen peserta didik (siswa), pendidik (guru), dan interaksi

keduanya dalam usaha pendidikan. Hubungan antara elemen peserta didik (siswa)

dengan pendidik (guru) seharusnya tidak hanya bersifat satu arah saja berupa

penyampaian informasi dari guru kepada peserta didik. Proses pembelajaran justru

lebih baik jika dilakukan secara aktif oleh kedua belah pihak yaitu guru dan

peserta didik agar terjadi interaksi yang seimbang antara keduanya. Selain itu,

tujuan utama pembelajaran adalah membelajarkan siswa. Oleh sebab itu kriteria

keberhasilan proses dan hasil belajar siswa dapat diukur dari sejauh mana siswa

telah melakukan proses pembelajaran.

Menurut Bloom dalam Gullo (2002:50), tujuan pembelajaran dapat

digolongkan berdasarkan taksonominya. Taksonomi tujuan pembelajaran dapat

dibedakan menjadi tiga kawasan (domain), yaitu:

a. Kawasan kognitif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan pengetahuan,

pengenalan, dan keterampilan serta kemampuan intelektual

b. Kawasan afektif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan sikap, nilai dan

perkembangan moral dan keyakinan.

c. Kawasan psikomotor, yaitu tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan

keterampilan motorik.

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka proses

(14)

dicapai lebih bermakna. Hal ini dipertegas oleh Burner yang dikutip dari Triyanto

(2007:260):

Siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa mengajar tidak ditentukan

oleh selera guru, akan tetapi sangat ditentukan oleh kebutuhan siswa sendiri, apa

yang akan dipelajari siswa dan bagaimana cara mempelajarinya. Siswa diberikan

kesempatan untuk belajar sesuai dengan gayanya sendiri. Dengan demikian, peran

guru berubah dari peran sebagai sumber belajar menjadi fasilitator. Artinya guru

lebih banyak berperan sebagai orang yang membantu siswa untuk melakukan

proses pembelajaran.

Namun demikian, masih sering ditemui dalam proses pembelajaran mata

pelajaran Ekonomi banyak guru yang masih menggunakan pembelajaran

konvensional, yaitu pembelajaran yang dalam pelaksanaannya lebih

mengandalkan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan dan kurang aktif,

hal ini berakibat pada motivasi belajar yang menurun dan hasil belajar yang

diperoleh rendah. Mata pelajaran Ekonomi pun masih dianggap sebagai mata

pelajaran yang menuntut kemampuan menghafal. Tanpa perlu upaya pemahaman

(15)

masalah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas tentu akan berpengaruh pada

hasil belajar. Begitu pula dengan permasalahan di atas. Penggunaan metode yang

tepat di dalam pelaksanaannya, serta pelaksanaan evaluasi hasil belajar,

merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasilan belajar.

Permasalahan diatas terjadi pula di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu.

Dari pra penelitian yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu,

penulis menemukan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi masih rendah. Motivasi belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran

ekonomi tampak sejak dimulainya pembelajaran ekonomi, siswa kurang

bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran, bahkan ada yang ngobrol,

mengantuk, mengambar tidak pada waktunya, memainkan hand phone, tidak

mengerjakan tugas ekonomi dengan baik bahkan ada yang memilih keluar kelas

dengan alasan pergi ke toilet dengan waktu yang cukup lama. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada data berikut ini:

Tabel. 1.1

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Sindang-Indramayu

Tahun Ajaran 2010/2011

No Kelas Motivasi belajar

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

(16)

9. X-9 7.37% 26.73% 41.24% 24.65%

10. X-10 8.10% 26.27% 43.36% 22.19%

Rata-rata 8.42% 24.99% 43.05% 23.55%

Sumber: Pra Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat kelas X SMA Negeri 1 Sindang

mempunyai motivasi belajar rendah pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini dapat

dilihat, bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi hanya sebanyak 8, 42% dan

yang mempunyai motivasi belajar sedang sebanyak 24,99% sedangkan siswa yang

mempunyai motivasi rendah sebanyak 66,60%. Dari data di atas dapat kita ketahui

siswa SMA Negeri 1 Sindang memiliki motivasi belajar rendah. Motivasi belajar

yang rendah tersebut, diduga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar yang

dicapai oleh siswa. Berikut data hasil belajar yang diperoleh siswa:

Tabel 1.2

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Sindang-Indramayu

Tahun Ajaran 2010/2011

(17)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa

pada mata pelajaran ekonomi rendah. Dari seluruh siswa kelas X yang berjumlah

310 orang, hanya 92 siswa yang memperoleh hasil belajar diatas Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM), sehingga dari seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1

Sindang Indramayu hanya 29,7% yang berhasil memperoleh hasil belajar diatas

KKM, sedangkan sisanya yang berjumlah 218 siswa memperoleh hasil belajar

dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM), sehingga dari seluruh siswa kelas

X di SMA Negeri 1 Sindang sebanyak 70,3% memperoleh hasil belajar dibawah

KKM.

Selama melakukan pra penelitian, penulis mengamati metode

pembelajaran yang digunakan guru ekonomi pada SMA Negeri Sindang

Indramayu. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru ekonomi di SMA

Negeri 1 Sindang Indramayu dalam proses pembelajaran cenderung monoton,

dimana guru berperan sebagai sumber belajar (teacher centered), pembelajaran

seperti ini menimbulkan rasa bosan dalam kegiatan pembelajaran yang pada

akhirnya akan berakibat pada motivasi belajar dan hasil belajar yang diperoleh

siswa menjadi rendah.

Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara,

antara lain: peningkatan aktivitas dan kreatifitas peserta didik, peningkatan

disiplin belajar, dan peningkatan motivasi belajar. Pendekatan yang sangat

membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif adalah pendekatan

(18)

dalam diskusi kelompok kecil. Peningkatan motivasi dapat menjadi pendorong

peserta didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dalam kaitan ini guru

dituntut memiliki kemampuan membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga

dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Ada banyak metode yang dapat digunakan guru dalam proses belajar

mengajar. Namun dalam pemilihan, penetapan dan penggunaannya harus

disesuaikan dengan tujuan, bahan, keadaan siswa, situasi dan kondisi serta

kemampuan guru itu sendiri. Pada dasarnya penggunaan metode pembelajaran

yang tepat, sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal.

Selain itu juga metode pembelajaran yang tepat akan berpengaruh pada

penciptaan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa tidak

merasa bosan dalam belajar dan motivasi belajar juga akan tercipta pada kondisi

yang menyenangkan.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode pembelajaran inkuiri

pada mata pelajaran ekonomi. Metode pembelajaran inkuiri, yaitu metode

pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa

hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh teori Richard Suchman. Dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh Suchman mengenai metode inkuiri ini,

menunjukan bahwa inkuri siswa meningkat dan motivasi belajarnya juga akan

meningkat, sejalan dengan itu semua maka hasil belajar yang akan di peroleh

(19)

Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

akan melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN

METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu)”.

1.2Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis perlu

merumuskan masalah penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

1) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri?

2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri?

3) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri?

4) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran

(20)

5) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada mata

pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri?

6) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata

pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

3) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

4) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran

(21)

5) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada

mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

6) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata

pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

1.3.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini sangat berguna untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin

mengkaji lebih dalam tentang tema penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini sangat berguna untuk menambah informasi bagi para guru

ekonomi dan sekolah serta pihak-pihak yang terlibat di dalam dunia

pendidikan tentang cara-cara mengatasi rendahnya motivasi belajar dan

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Menurut Nana Syaodih (2010:58), Metode penelitian merupakan rangkaian

cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang

dihadapi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen, yaitu suatu metode yang sesungguhnya hamper mendekati percobaan

sesungguhnya atau eksperimen murni. Namun pada kuasi eksperimen tidak

mungkin memanipulasi semua variabel yang relevan.

Hal ini sejalan dengan yang di ungkapkan Nazir (2003:73) bahwa

ekperimen semu ialah pendekatan yang mendekati percobaan sungguhan dimana

tidak mungkin mengadakan kontrol/manipulasi semua variabel yang relevan.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka, pola, atau rancangan yang

memberi alur arah penelitian didalamnya terdapat langkah-langkah atau

tahapan-tahapan yang menunjukan suatu urutan kerja. Dengan desain atau rancangan itu

peneliti dimungkinkan menentukan langkah-langkah secara terarah dan efisien.

Kemudian penulis memilih dan menggunakan desain non equivalent pre test and

pos test control group design. Hal ini dikarenakan baik dalam kelas eksperimen

(23)

penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok kelas siswa dimana satu

kelompok kelas dijadikan kelas kontrol dan yang satunya lagi dijadikan kelas

eksperimen. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan seperti tabel 3.1:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Observasi Awal Perlakuan Observasi Akhir

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan :

O1 : Pre Test

O2 : Post Test

X : Pemberian pembelajaran menggunakan metode pembelajaran inkuiri

dalam penelitian pemberian kuesioner tentang motivasi belajar dan tes hasil

belajar dilakuan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan setelah pembelajaran.

penerapan metode pembelajaran inkuiri pada kelas eksperimen diterapkan

sebanyak 3 kali dan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional

sebanyak 3 kali.

3.3 Operasional Variabel

Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep

teoritis, empiris, dan analitis. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang

bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan

(24)

darimana data itu diperoleh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2

berikut ini:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Item

Metode

Hasil penelitian terhadap model pembelajaran inkuiri yang digunakan guru.

1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar

2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran 3. Mengembangkan sikap

percaya diri pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri

1. Durasi kegiatan 2. Frekuensi kegiatan 3. Presistensinya

Skor rata-rata motivasi siswa dalam bidang studi ekonomi dengan indikator sbb: 1)berapa lama penggunaan

waktu belajar. 2)berapa sering belajar

dilakukan dalam periode waktu ttt.

3)ketetapan dan kelekatan pada tujuan belajar.

4)Ketabahan, keuletan dan kemampuan menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar

5)Pengabdian dan pengorbanan (uang, tenaga dan pikiran) untuk mencapai tujuan belajar.

6)Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target idolanya) yang hendak dicapai dalam belajar.

7)Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar.

(25)

dislike, positif atau negatif). Hasil Belajar

(Y2)

Hasil belajar adalah: kemampuan yang yaitu berupa nilai mata pelajaran Ekonomi

Nilai mata pelajaran Ekonomi diperoleh dari hasil pemberian perlakuan

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Kuesioner Motivasi Belajar

Kuesioner adalah cara mendapatkan data atau informasi dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan kepada pihak-pihak yang berhubungan dianggap

dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu

responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner

tentang motivasi belajar siswa. yang mengacu pada kisi-kisi kuesioner sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar

(26)

Motivasi

Belajar 

Waktu yang digunakan untuk belajar

 Kehadiran atau presensi selama proses pembelajaran

 Mengikuti pelajaran dengan penuh

perhatian

 Berusaha mempelajari materi yang tidak dimengerti

 Memiliki sumber-sumber belajar yang

berhubungan dengan pelajaran ekonomi

 Mengikuti kelompok belajar yang

berhubungan dengan mata pelajaran ekonomi

 Tujuan/cita-cita

 Kepuasan Terhadap apa yang telah

dicapai

 Berusaha belajar dengan keras untuk dapat bersaing dan memperoleh nilai yang tinggi

3.4.2 Tes Hasil Belajar

Instrumen kedua yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 butir soal. Setiap

soal dibuat untuk menguji hasil belajar siswa terhadap konsep-konsep yang

tercakup dalam pokok bahasan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan.

Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pre test sebelum pembelajaran dan pada

saat post test setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Instrumen penelitian

tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek

soal, nomor soal, dan jumlah item soal.

(27)

3. Mengkonsultasikan instrumen dengan kedua dosen pembimbing dan guru

bidang studi ekonomi kelas X.

4. Melakukan uji coba soal

5. Menghitung item soal dengan tingkat validitas, realibilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukaran.

6. Menggunakan soal untuk mengukur hasil belajar siswa.

7. Merumuskan kriteria pemberian skor dengan menggunakan skala likret

dengan ukuran ordinal untuk setiap item pertanyaan

3.5 Uji Coba Instrument Penelitian 3.5.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

tinggi sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.

Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:

  

rxy = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian

(28)

X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

XY = Jumlah perkalian X dan Y

N = Jumlah responden penelitian

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga

kriterianya adalah:

Sampai 0,20 = validasi sangat rendah

0,20 – 0,40 = validasi rendah

0,40 – 0,70 = validasi sedang

0,70 – 0,90 = validasi tinggi

0,90 – 1,00 = validasi sangat tinggi

Untuk uji validitas masing-masing butir soal tes materi (X) yang

menggunkan skor penilaian 0 dan 1, digunakan product moment, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengurutkan jawaban responden untuk masing-masing butir soal dari yang

menjawab benar (1) ke yang menjawab salah (0). Untuk selanjutnya pada tabel,

judul kolom,”nomor reponden” menjadi “nomor urut”.

b. Menjumlahkan banyaknya responden yang menjawab benar (Xi).

c. Menjumlahkan besarnya skor masing-masing responden (Yi), yaitu jumlah

yang menjawab benar untuk setiap responden dari seluruh nomor butir soal.

(29)

e. Menghitung skor responden yang menjawab benar dari masing-masing nomor

butir soal (XiYi) dan menjumlahkannya  (XiYi).

f. Menghitung besarnya koefisien korelasi dengan product moment dengan angka

kasar.

h. Mengkorelasikan dengan tabel harga kritik r product moment.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat

ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan

gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang

berbeda.

Untuk uji reliabilitas instrumen tes yang digunakan skor penilaian 0 dan 1,

digunakan metode korelasi awal akhir, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan banyaknya responden yang menjawab benar (Xi).

b. Menjumlahkan besarnya skor masing-masing responden (Yi), yaitu jumlah

yang menjawab benar untuk setiap responden dari seluruh nomor butir soal.

(30)

d. Memasukkan dalam rumus koefisien korelasi dengan product moment dengan

f. Hasil perhitungan rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi

nilai r, yaitu:

Tabel 3.4

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

Antara 0,800-1,000 Reliabilitas sangat tinggi

Antara 0,600-0,800 Reliabilitas tinggi

Antara 0,400-0,600 Reliabilitas cukup

Antara 0,200-0,400 Reliabilitas rendah

Antara 0,000-0,200 Reliabilitas sangat rendah

3.5. 3 Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran (TK) dari masing-masing butir soal tes

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung jawaban yang benar per item soal

b. Memasukkan ke dalam rumus

P

(Suharsimi Arikunto, 2006: 208)

Keterangan:

(31)

B : jumlah siswa yang menjawab benar per item soal

JS : jumlah seluruh siswa peserta

Indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut:

P 0,00 sampai dengan 0,30 = soal sukar

P 0,31 sampai dengan 0,70 = soal sedang

P 0,71 sampai dengan 1,00 = soal mudah

(Suharsimi Arikunto, 2006:211)

3.5.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan

siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai

kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal

disebut dengan Indeks Diskriminasi (D). Langkah-langkahnya dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Untuk kelompok kecil seluruh kelompok tes dibagi dua sama besar, 50%

kelompok atas (JA) dan 50% kelompok bawah (JB).

b. Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27%

skor teratas sebagai kelompok atas (JA) dan 27% skor terbawah sebagai

kelompok bawah (JB).

Daya pembeda ini digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba

instrumen penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan

(32)

B

JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PA = : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.5

Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

Daya Pembeda Kriteria

D : 0,00-0,20 Jelek (poor)

D : 0,20-0,40 Cukup (statistactory)

D : 0,40-0,70 Baik (good)

D : 0,70-1,00 Baik sekali (excellent)

D : negative Semuanya tidak baik

Sumber : Suharsimi Arikunto (2006:218)

(33)

Pemantapan instrumen penelitian dilakukan di kelas X.10 SMA Negeri 1

Sindang Indramayu dengan melakukan uji coba instrumen penelitian yang terdiri

dari tes hasil belajar dan angket mengenai motivasi belajar siswa yang dilakukan

terhadap 31 orang siswa sebagai sampel uji coba. Data angket yang terkumpul,

kemudian secara statistik dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, serta

tingkat kesukarannya.

1. Validitas

Perhitungan uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

korelasi product moment. Validitas yang diukur merupakan validitas butir soal

atau validitas item, dimana dalam perhitungan uji validitas item soal test apabila

thitung > ttabel maka item tersebut dianggap valid, dimana diketahui ttabel nya sebesar

2,045. Dari hasil analisis perhitungan validitas angket motivasi maka diperoleh

nilai-nilai sebagai berikut :

Tabel 3.6

Hasil Validitas Kuisioner Motivasi Belajar

(34)

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pertanyaan yang digunakan

dalam angket motivasi ini valid sehingga layak untuk dijadikan alat ukur

penelitian. Selain itu, hasil analisis perhitungan validitas tes hasil belajar siswa

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Hasil Validitas Tes Hasil Belajar

No Koefisien kolerasi t hitung t tabel keterangan

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa butir soal yang digunakan pada

tes hasil belajar dalam penelitian ini seluruhnya valid sehingga layak untuk

(35)

2. Reliabilitas

Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus split half

awal-akhir. Hasil korelasi skor awal – akhir tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam

rumus Spearman Brown, maka diperoleh hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

sebagaimana terlampir. Rekapitulasi nilai reliabilitas instrumen pada

masing-masing instrumen penelitian tampak pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Hasil Reliabilitas Instrumen Penelitian

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Angket Motivasi Belajar Siswa 0,650 0,355 Reliabel

2 Tes Hasil Belajar 0,751 0,355 Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini reliable sehingga layak untuk dijadikan alat ukur

penelitian.

3. Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal

tergolong sukar, sedang atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan dengan

menggunakan rumus sebagaimana yang telah, diketahui bahwa tingkat kesukaran

instrumen tes hasil belajar cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan tabel berikut

(36)

Tabel 3.9

Hasil Uji Tingkat Kesukaran

No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan

1 0,806 Mudah

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 20 soal yang dijadikan

instrumen tes hasil belajar, 2 soal diantaranya termasuk pada kategori mudah, 15

soal termasuk pada kategori sedang, dan sisanya sebanyak 3 soal termasuk pada

kategori sukar.

(37)

Uji daya pembeda, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal

mampu membedakan antara siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group)

dengan siswa-siswa yang temasuk kelompok kurang (lower group).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sebagaimana

yang telah dibahas, diketahui bahwa daya pembeda butir soal tes hasil belajar

cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Daya Pembeda

No Soal Nilai Daya Pembeda Keterangan

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 20 soal yang dijadikan

instrumen tes hasil belajar, terdapat 7 soal diantaranya termasuk pada kategori

cukup baik, 12 soal termasuk pada kategori baik, dan sisanya sebanyak 1 soal

(38)

3.7 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu persiapan penelitian

pelaksanaan penelitian, pengolahan data penelitian dan kesimpulan penelitian.

1. Tahap Persiapan Penelitian, meliputi:

a. Menentukan masalah

b. Melakukan pra penelitian untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar

siswa

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

a. Melakukan perizinan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini

b. Menentukan waktu penelitian, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

akan diteliti dan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

c. Memilih sampel secara acak. Dari sepuluh kelas, penulis mengambil kelas X.4

sebagai kelas eksperimen dan X.5 sebagai kelas kontrol berdasarkan

pertimbangan tertentu yaitu adanya karakteristik yang sama antara kedua kelas

tersebut.

d. Membuat skenario pembelajaran ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )

e. Menyusun angket motivasi belajar siswa

(39)

g. Melakukan ujicoba instrument penelitian, yang meliputi uji validitas dan realibilitas untuk angket motivasi belajar dan tes hasil belajar, serta uji daya

pembeda dan tingkat kesukaran untuk tes hasil belajar

h. Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui motivasi belajar awal siswa

i. Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui tes hasil belajar awal siswa

j. Memberi perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa penerapan metode

pembelajaran inkuiri, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran konvensional berupa metode ceramah.

k. Memberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah

pembelajaran berakhir untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar

siswa.

l. Memberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah

pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3. Tahap pelaporan penelitian

a. Menguji kesamaan dan perbedaan hasil pre test pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

b. Membandingkan perbedaan hasil skor atau gain kelas eksperimen dan kelas

kontrol

c. Melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

(40)

3.8 Tehnik Pengolahan Data

a. Memberikan skor pada angket motivasi belajar dan tes hasil belajar

b. Menganalisis skor mentah menjadi nilai berdasarkan PAP, dengan

menggunakan rumus konversi skala lima yaitu sebagai berikut:

Skor Maksimal Ideal = jumlah soal x bobot maksimal

Rata-rata Ideal (Mi) = ½ SM = ½ x skor maksimal ideal

St. Dev. Ideal (SDi) = 1/3 MI = 1/3 x rata-rata ideal

c. Menghitung nilai minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata

 Nilai maksimum= nilai tertinggi yang diperoleh dari penelitian

 Nilai minimum= nilai terendah yang diperoleh dari penelitian

d. Menghitung n-gain dari motivasi belajar dan hasil belajar, dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

Sf= Posttest

Si= Pretest

selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, yaitu:

Tabel 3.11

Interpretasi Nilai n-Gain Interval Nilai N-Gain Kriteria

n-gain > 0,7 Tinggi

0,7 > n-gain > 0,3 Sedang

(41)

(Hake: 1999)

3.9Tehnik Analisis Data 3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar

secara normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan tes kecocokan Chi-Kuadrat

dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Membuat distribusi frekuensi

a) Menentukan rentang

R = skor tertinggi-skor terendah

b) Menentukan banyaknya kelas interval (k)

K = 1 + 3,3 log n

c) Menentukan panjang interval (P)

P =

d) Memasukkan data skor ke dalam tabel berikut:

X Fi Xi Fi.xi (xi-x) Fi(xi-x)2

e) Menghitung rata-rata skor dengan rumus :

x =

f) Menghitung standar deviasi dengan rumus

(42)

2. Menguji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan batas kelas interval (L), yaitu dengan cara nilai ujung bawah

kelas interval – 0,5 da ujung kelas interval di tambah 0,5.

b) Mentransformasikan batas kelas interval ke dalam bentuk normal standar (Z)

dengan rumus :

Z =

c) Menghitung luas kelas interval (L)

L kelas interval dihitung dengan menggunakan standar Z yaitu dengan cara

Za-Zb.

d) Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei). Frekuensi yang diharapkan

dihitung dengan rumus :

Ei = L x N Dimana:

Ei : frekuensi yang diaharapkan

I : luas kelas interval

N : jumlah data

e) Menghitung Chi-Kuadrat dengan rumus:

x2 =

f) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus :

Dk=k-3

g) Menentukan nilai Chi Kuadrat pada daftar nilai x2 ditentukan pada α = 0,05

(43)

h) Menentukan kriteria uji normalitas

i) Jika x2 hitung < x2 tabel maka data terdiistribusi normal dan jika di luar

kriteria tersebut maka data tidak terdistribusi normal.

3.9.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua buah varians dilakukan untuk mengetahui apakah

kedua populasi mempunyai varians yang homogen atau heterogen. Tes uji

homogenitas dua buah varians ini dilakukan bila dua kelompok data ternyata

berdistribusi normal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan varians data penelitian

2. Menghitung nilai F dengan rumus:

F = S2 b S2 k

(Sudjana, 1996:249)

Dimana :

F : nilai terbesar uji homogenitas

S2 b : varians terbesar

S2 k : varians terkecil

3. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus :

Dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2-1

4. Menentukan nilai uji homogenitas daftar nilai F pada taraf signifikansi 0,05

dengan dk1 = dk2

(44)

Jika F hitung < F tabel maka data terdistribusi homogen dan jika di luar kriteria

tersebut maka data tidak terdistribusi homogen

3.9.3 Uji Hipotesis (Uji t)

Dalam penelitian ini terdapat beberapa macam hipotesis yang menyatakan

gain kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberikan perlakuan serta gain

kedua kelompok sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Untuk menganalisis

hasil eksperimen yang menggunakan pretest dan postest (sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan) digunakan uji t sebagai berikut:

t =

dimana :

Md = mean dari perbedaan pre test dan post test (post test-pre test)

Xd = deviasi masing-masing subjek

∑x2

d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

d.b = ditentukan dengan N-1

(Suharsimi Arikunto, 2006: 306)

Untuk menguji gain kedua kelompok sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan digunakan uji t sebagai berikut:

(45)

(Suharsimi Arikunto, 2006: 311)

dengan :

1

M = mean prestasi belajar kelas eksperimen

2

M = mean skor prestasi belajar kelas kontrol

N1 = N2 = jumlah siswa

x = deviasi setiap nilai dan

y = deviasi setiap nilai dari mean

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada tabel distribusi t untuk tes dua

sisi. Jika -ttabel < thitung < ttabel maka dismpulkan bahwa tidak terdapat hubungan

mean yang signifikan antara metode pembelajaran inkuiri terhadap motivasi

belajar siswa dan hasil belajar siswa. Adapun cara untuk mengkonsultasikan thitung

dengan ttabel adalah :

a. Menentukan derajat kebebasan dk = ( ) + ( )

b. Melihat tabel distribusi t untuk tes dua sisi pada taraf signifikansi tertentu,

misalnya pada taraf 0,05 atau interval kepercayaan 95%.

Bila thitung > ttabel maka H1 diterima dengan kata lain H0 ditolak.

jika data tidak berdistribusi normal maka dapat digunakan uji “Ma

nn-Whitney”, dengan rumus sebagai berikut:

U1 =n1n2 + 1

(46)

(Sugiono, 2006:252)

Keterangan :

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

1 = jumlah peringkat kelas eksperimen

2 = jumlah peringkat kelas kontrol

Jika n1+n2 > 20 maka distribusi mendekati normal, sehingga untuk

menguji hipotesisnya menggunakan harga Zhitung dengan rumus :

Zhitung =

(Sugiono, 2006:243)

Keterangan:

U = nilai minimum (U1,U2)

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

kriteria pengujian:

(47)
(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri

2) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sebelum proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri

3) Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri

4) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol pada mata pelajaran ekonomi sesudah proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri

5) Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada mata

pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan

(49)

6) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran

ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran inkuiri

5.2 Saran

Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan dengan menerapkan

metode pembelajaran inkuiri sebagai salah satu metode pembelajaran yang bisa

digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran ekonomi.

Oleh karena itu dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa khususnya

dalam mata pelajaran ekonomi, maka metode pembelajaran inkuiri dapat

dipertimbangkan sebagai metode pembelajaran yang digunakan dalam proses

belajar mengajar.

2. Guru dan pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan mengenai model,

metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang seharusnya digunakan, agar

semakin inovatif dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga bisa

meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa.

3. Pihak pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan, hendaknya melakukan uji

coba yang lebih luas mengenai penerapan metode pembelajaran inkuiri

sehingga diperoleh informasi tentang kelebihannya

4. Pihak praktisi pendidikan hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut

(50)

kemudian dikenalkan kepada dunia pendidikan melalui workshop mengenai

model pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam proses pembelajaran

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya.

Banaszak Ronald A. & Brennan Dennis C. (1983). Teaching Economics

Contentand Strategies. United States Of America: Wesley Publishing Company.

Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Eeng Ahman. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi Untuk SMA Kelas X. Jakarta:

Grafindo.

Gullo. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.

Mohammad Ali. (2008). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algen Sindo.

Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosda karya.

Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Nana Sudjana dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru Algensindo.

Nana Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.

. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja

Rosda Karya.

Neti Budiwati. (2006). Harmoni Ekonomi Untuk Kelas X. Bandung: Sinergi

Pustaka Indonesia.

(52)

Oemar Hamalik. (2009) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman. (2010). Interaksi dan Belajar Mengajar. Jakarta: Raya Grafindo

Perkasa.

Sofan Amri, dkk. (2010). Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas.

Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

Sugiyono. (2006) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

CV Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Pernada Media Grup.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis.

Jakarta: Prestasi Setia.

Skripsi:

Arini Dinata. (2005). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik

Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diktat Akutansi (Studi Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas X Akutansi SMKN 3 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Hertien Kurniawaty Suheri. (2007). Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada

(53)

Hani Nurhayanti. (2005). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Latihan

Inkuiri Terhadap Kemampuan Analisis Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Jimmy Adryfan. (2012). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri

Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMK Bina Bakti 3 Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Ratna Wiyati. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A

Macth Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 25 Bandung Tahun Pelajaran 2010-2011). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Internet:

Hake, Richard R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores (online). tersedia:

http://www.physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf [7 Maret

2012]

Joko Sutrisno. (2010) Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry Dalam Belajar

Sains Terhadap Motivasi Belajar Siswa. (Online). Tersedia:

Http://Disdik-Lampung.Info/2011/07/Contoh-Ptkmetode-Pembelajaran-Inquiry/ [11 Pebruari 2012]

Nuzulia Ratna Hidayati. (2008). Pengaruh Penggunaan Metode Ekspositori dan

(54)

Putu Yudanto. (2009). Pengertian Struktur Organisasi dan Organisasi (Online).

Tersedia:http://blogputuyuda01.blogspot.com/2009/11/pengertian-struktur-organisasi-dan.html [10 Maret 2012]

Trimanto. (2007). Pencapaian Hasil Belajar Biologi dengan Strategi

Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman dan Inkuiri ditinjau dari

Motivasi Belajar Siswa. (online). tersedia:

http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/07.005

pencapaian-hasil-belajar-biologi-dengan-strategi-pembelajaran-berdasarkan.pdf [10 Pebruari 2012]

Uaksena. (2012). Pengertian Metode Inkuiri, Kelebihan dan Kekurangan

(Online). Tersedia:

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel. 1.1 Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ekonomi
Tabel 1.2 Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... Analisis Kemampuan Komunikasi Matematik ... Analisis Kemampuan Awal Komunikasi Matematik ... Analisis Kemampuan

D ampak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Tingkat Kepercayaan D iri Siswa D i Sman 4 Kota Cirebon.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.. Analisis Potensi dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lebak Provinsi

Pengaruh penerapan metode pembelajaran bermain peran (role playing) terhadap kompetensi sosial afektif siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dibandingkan

PARAMETER BOBOT PAR 33   Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku dan penyampaian

Masyarakat,dengan ini diberitahukan bahwa Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat akanmenyelenggarakan Seminar Kelayakan Multi Tahun Pengabdian kepada Masyarakat untuk

Siregar (1996) menyatakan bahwa silase yang baik mempunyai ciri-ciri yaitu warna masih hijau atau kecoklatan. Oleh karena itu, warna silase-silase hasil percobaan,

Yahudi dari al-Aws, orang-orang merdeka (di kalangan) mereka dan mereka sendiri, mempunyai kedudukan yang sama dengan orang- orang yang terikat dengan piagam ini dalam loyalitas