v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji ada tidaknya dampak dari dimensi-dimensi keadilan pajak yang mungkin mempengaruhi perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode survei kuesioner pada staf perpajakan atau staf akuntansi yang mewakili beberapa perusahaan yang merupakan Wajib Pajak Badan dalam perannya mengelola dan mencatat transaksi pajak di perusahaan. Dalam mengidentifikasi dimensi keadilan pajak yakni keadilan umum, timbal balik dengan pemerintah, kepentingan pribadi,ketentuan-ketentuan khusus,dan struktur tarif pajak yang berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan pajak penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya pengaruh tingkat keadilan secara umum dan struktur tarif pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dan tidak adanya pengaruh timbal balik dari pemerintah, kepentingan pribadi, dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus teerhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hasil analisis tersebut didapatkan dengan menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas,dan Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas).
Adanya perbedaan metode analisis dan lokasi survei/ penyebaran kuesioner menyebabkan adanya perbedaan hasil dari penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) subdimensi yang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This research was conducted in order to test whether there is any impact from dimensions of tax fairness that might affect taxpayer compliance behavior in implementing the taxation liabilities.
This research is done by applying methods of a questionnaire survey on staff taxation or accounting staff representing several companies that are corporate taxpayers in his role managing and recording transactions in corporate tax. In identifying the dimensions of tax fairness that, general fairness, exchange with government, self interest, special provisions, and tax rate structures that affect the behavior of tax compliance the authors use multiple linier regression analysis. The analysis using validity test, reliability test, and classic assumption test (Normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test).
The existence of different methods of analysis and location surveys questionnaire cause differences in the results of this research with the results of the previous research, which in this research there are two subdimensions that significantly affect taxpayer compliance behavior.
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30
3.4 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel ... 31
3.4.1 Variabel Independen ... 31
viii Universitas Kristen Maranatha
4.1.3.2 Tanggapan Responden Tentang Timbal Balik dari Pemerintah ... 49
4.1.3.3 Tanggapan Responden Tentang Kepentingan Pribadi ... 51
4.1.3.4 Tanggapan Responden Tentang Ketentuan Khusus . 53 4.1.3.5 Tanggapan Responden Tentang Struktur
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 63
4.1.5 Metode Analisis Data ... 64
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
x Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 45
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 1 ... 46
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 2 ... 47
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 3 ... 47
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 4 ... 48
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 5 ... 49
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 6 ... 49
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 7 ... 50
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 8 ... 51
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 9 ... 51
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 10 ... 52
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 11 ... 53
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 12 ... 53
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 13 ... 54
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 14 ... 55
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 15 ... 55
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 16 ... 56
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 17 ... 57
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 18 ... 57
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 19 ... 58
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 20 ... 59
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 21 ... 59
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 22 ... 60
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas ... 61
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62
Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63
Tabel 4.33 Hasil Regresi Linier Berganda ... 64
Tabel 4.34 Hasil Statistik Uji t ... 68
Tabel 4.35 Pengaruh Keadilan Secara Umum Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan ... 69
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang setiap perilaku
rakyatnya harus berdasarkan hukum yang didasari oleh pancasila dan Undang-undang
1945 yang isinya menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat. Salah satu
perwujudan dari kewajiban setiap warga negara dalam hal perpajakan dalam rangka
kegotongroyongan nasional sebagai peran serta aktif masyarakat dalam membiayai
pembangunan negara (Andarini, 2010).
Pengadaan dana merupakan suatu masalah penting demi pencapaian tujuan
pembangunan nasional. Dana tersebut dapat diperoleh baik dari luar negeri maupun
dalam negeri. Namun sumber dana dari dalam negeri merupakan hal yang lebih
diutamakan dibanding sumber dana dari luar negeri. Alternatif sumber dana dalam
negeri yang paling potensial adalah pajak yang dibayarkan oleh seluruh warga negara
yang terdaftar sebagai wajib pajak di Indonesia. Mengingat besarnya peranan Pajak
Penghasilan bagi penerimaan negara, menuntut pemerintah untuk memberikan
perhatian dan penanganan yang lebih serius dalam pengelolaannya. Masalah
perpajakan bukan hanya masalah pemerintah saja dan pihak-pihak yang terkait
didalamnya akan tetapi masyarakat juga sangat mempunyai kepentingan yang sama
2
Universitas Kristen Maranatha
Pajak bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi dan
sosial sehingga menuntut adanya perbaikan baik secara sistemik maupun operasional.
Perbaikan sistem perpajakan berupa penyempurnaan kebijakan dan sistem
administrasi perpajakan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi perpajakan yang
tersedia dengan menjunjung asas keadilan sosial (Andarini, 2010).
Salah satu upaya perbaikan sistem perpajakan di Indonesia adalah dengan
disahkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang merupakan perubahan
ke-empat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ini disahkan pada tanggal 23 September
2008 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009. Terdapat lima perubahan penting
dalam peraturan Pajak Penghasilan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 yang diantaranya (1) perubahan penghasilan tidak kena pajak (PTKP);
(2) insentif bagi sumbangan wajib keagamaan; (3) insentif bagi perusahaan terbuka di
Bursa Efek; (4) insentif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah berupa potongan tarif
hingga 50%; serta (5) beberapa poin penerimaan (Saifhul A.S dan Asfida P.R, 2014).
Menurut Jackson dan Milliron dalam Andarini (2010), salah satu variabel
non-ekonomi kunci dari perilaku kepatuhan pajak adalah dimensi keadilan pajak.
Menurut Vogel, Spicer, dan Becker dalam Andarini (2010) pembayar pajak
cenderung untuk menghindari membayar pajak jika mereka menganggap sistem pajak
tidak adil. Hal tersebut menunjukkan pentingnya dimensi keadilan pajak sebagai
variabel yang mempengaruhi perilaku kepatuhan pembayar pajak (Saifhul A.S dan
3
Universitas Kristen Maranatha
Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh keadilan pajak terhadap
perilaku kepatuhan menunjukkan ketidakkonsistenan hasil penelitian. Jackson dan
Milliron (1986) dan Richardson dan Sawyer (2001), seperti yang dikutip Richardson
(2006), menyatakan bahwa alasan utama ketidakkonsistenan ini adalah sifat
multidimensi dari keadilan pajak sebagai variabel kepatuhan pajak. Christensen dkk
dalam Azmi dan Perumal (2008) menyatakan bahwa keadilan sulit didefinisikan
karena empat masalah utama : (1) merupakan masalah dimensional; (2) dapat
didefinisikan pada tingkat individu pada masyarakat luas; (3) keadilan terkait dengan
kompleksitas; dan (4) kurangnya keadilan dan menjadikan pertimbangan atau
menyebabkan ketidakpatuhan (Andarini, 2010).
Penelitian-penelitian mengenai dampak dimensi keadilan terhadap tingkat
kepatuhan pajak pada umumnya banyak dilakukan di negara-negara barat, seperti
Amerika Serikat dan Australia namun hanya sedikit yang dilakukan di negara-negara
Asia, seperti Hong Kong dan Malaysia. Penelitian-penelitian tersebut umumnya
meneliti persepsi individu atas keadilan sistem perpajakan yang mempengaruhi
perilaku keadilan pajak dalam konteks budaya Hofstede. Konteks budaya Hofstede,
seperti kolektivisme/individualisme dan jarak kekuasaan, akan membentuk pola
kecenderungan masyarakat untuk berpikir dan bertindak. Konteks budaya Hofstede
lebih relevan untuk membandingkan budaya antar negara daripada untuk
membandingkan budaya organisasi atau kelompok dalam suatu negara (Andarini,
2010).
Jika dilihat dari kondisi yang ada sekarang ini dimana negara Indonesia
4
Universitas Kristen Maranatha
APBN yakni sebesar Rp 1.360 triliun yang sampai bulan Ferbruari ini baru tercapai
sekitar 9 persen atau senilai Rp 122,4 triliun, penulis merasa pajak penghasilan juga
menjadi salah satu faktor pajak yang mungkin sulit untuk ditegakan
(Republika.co.id).
Kondisi tersebut menarik minat penulis untuk melakukan penelitian dan
menganalisa pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di
Indonesia dengan perspektif Wajib Pajak Badan (WP Badan). Penelitian dan analisa
ini dikembangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN”.
Tingkat kepatuhan wajib pajak yang dimaksud dalam penelitian ini terkait
dengan diberlakukannya Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang perubahan
keempat atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dengan
mengambil sudut pandang Wajib Pajak Badan.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah adalah suatu penyimpangan dari ketidakseimbangan antara apa yang
diinginkan dan yang seharusnya terjadi dengan yang sebenarnya terjadi. Masalah
kepatuhan dalam pelaksanaan perpajakan merupakan masalah yang terjadi tidak
hanya di Negara Indonesia namun juga menjadi masalah perpajakan utama di
berbagai negara. Penelitian-penelitian di negara barat umumnya dilakukan pada
Wajib Pajak Orang Pribadi yang dirasa kurang mewakili persepsi keadilan pajak dari
5
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan latar belakang dan beberapa alasan tersebut, pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu
dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak
Badan?
2. Apakah timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government)
sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
Wajib Pajak Badan?
3. Apakah kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan
pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?
4. Apakah ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special
provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak Badan?
5. Apakah struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi
keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data
yang objektif dan mengkaji mengenai sangkut paut tentang dimensi keadilan pajak
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah
6
Universitas Kristen Maranatha
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat keadilan secara umum (general fairness)
sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
Wajib Pajak Badan.
2. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik yang diterima pemerintah (exchance
with government) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah
satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Badan.
4. Untuk mengetahui pengaruh ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara
khusus (special provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.
5. Untuk mengetahui pengaruh struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai
salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak Badan.
1.4 Manfaat Penelitian
- Bagi penulis, merupakan tambahan ilmu mengenai masyarakat dalam
mentaati peraturan perpajakan khususnya peraturan dalam Undang-Undang
No.36 Tahun 2008 mengenai kepatuhan wajib pajak, terutama wajib pajak
badan.
- Bagi masyarakat, diharapkan dapat menjadi tambahan literatur penelitian
7
Universitas Kristen Maranatha
serta diharapkan dapat membantu meyakinkan dan memberikan pengetahuan
sehingga menjadi wajib pajak yang taat. Juga mampu membantu pembaca
yang berminat memperdalam keahlian dan menambah ilmu dalam bidang
perpajakan, dan sebagai bahan masukan atau media informasi.
- Dapat melakukan pendalaman teori yang penulis peroleh dari buku maupun
dari perkuliahan kedalam praktek melalui penelitian ini sehubungan dengan
dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan di daerah kota
73 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya tentang
pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan, maka
peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu dimensi
keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan.
Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Tingkat
pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 75,5%.
2. Timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government) sebagai
salah satu dimensi keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,824 lebih
besar dari 0,05.
3. Kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,270 lebih besar dari 0,05.
4. Ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special provisions)
74
Universitas Kristen Maranatha
kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar
0,657 lebih besar dari 0,05.
5. Struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi keadilan
pajak berpengaruh terhadap kepatuhan WP Badan. Hal ini ditunjukkan oleh
nilai sig. sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang
dihasilkan adalah sebesar 54,9%.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan kesimpulan
penelitian, antara lain:
1. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memperluas wilayah penelitian
dan menambah jumlah sampel, sehingga bisa mengetahui dampak keadilan
pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara keseluruhan.
2. Peneliti selanjutnya bisa memasukkan dimensi keadilan pajak lain yang
memiliki pengaruh kuat terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, bisa
mengganti objek penelitian, misalnya pengaruh keadilan pajak terhadap
tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Sebagai masukan, penelitian selanjutnya bisa menganalisis tentang Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dan pengaruhnya terhadap kepatuhan
DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
PRINITA AMELIA
115193
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih karunia-Nya yang luar biasa, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terasa jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Setiap kritik dan saran yang positif dan membangun akan diterima dengan senang hati oleh penulis, sebagai bahan untuk perbaikan diri dan menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Djoni Dwikoriyanto Hadi selaku ayah yang selalu mendukung dan mendoakan segala sesuatunya
2. Ibu Iis Aisyah selaku ibu yang dengan sabar selalu mencurahkan kasih sayang dan semangat
3. Ibu Erna, S.E., M.Si. sebagai Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik
4. Ibu Se Tin, S.E., M.S.i., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha
5. Ibu Hanny dan Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E., M.Si. selaku Ketua dan Sekertasis Program Studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha
6. Setiap akuntan yang dengan segala kesibukannya masih mau memberikan waktunya dalam mengisi kuesioner penulis dalam pengumpulan data
7. Saudara Hanter Alexander selaku teman dekat penulis yang telah bersusah payah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
8. Teman-teman yang selalu ada di saat-saat yang tak terduga dalam menyemangati penulis.
Akhir kata, semoga kasih karunia dan berkat dari Tuhan selalu berlimpah kepada semua pihak yang terkait dalam tugas akhir ini atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.
Bandung, Februari 2016
75
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Armia, Chairuman. (2002). Pengaruh Budaya terhadap Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede. JAAI, Vol. 6 No 1. Juni 2002. Diakses tanggal 18 Oktober 2015 dari http://google.co.id/
Azmi, Anna A. Che and Kamala A. Perumal. (2008). Tax Fairness Dimensions in an Asian Context: The Malaysian Perspective, International Review of Business
Research Papers, Vol. 4 No.5 October-November 2008 Pp.11-19. Diakses
tanggal 1 November 2015 dari http://google.co.id/
Azwar, Saifuddin. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hofstede, Geert. n.d. Dimensions of National Cultures, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015
Itim International. n.d. Geert Hofstede TM Cultural Dimensions, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015
Pajak Online.com, Java Triangle Solution. Ulasan mengenai “Wajib Pajak Patuh II”.
Diakses tanggal 3 November 2015 dari
pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=217.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 mengenai tarif penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.
Pris, Andarini. (2010). Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan.
Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS versi 20. Edisi Revisi Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Ke-4. Bandung: Alfabeta.
Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.
76
Universitas Kristen Maranatha
Undang-undang No. 28 tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Wikipedia. Ulasan tentang Direktorat Jendral Pajak. Diakses tanggal 1 November 2015 dari https://id.m.wikipedia.org>wiki>Direktorat_Jendral_Pajak .