• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji ada tidaknya dampak dari dimensi-dimensi keadilan pajak yang mungkin mempengaruhi perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode survei kuesioner pada staf perpajakan atau staf akuntansi yang mewakili beberapa perusahaan yang merupakan Wajib Pajak Badan dalam perannya mengelola dan mencatat transaksi pajak di perusahaan. Dalam mengidentifikasi dimensi keadilan pajak yakni keadilan umum, timbal balik dengan pemerintah, kepentingan pribadi,ketentuan-ketentuan khusus,dan struktur tarif pajak yang berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan pajak penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya pengaruh tingkat keadilan secara umum dan struktur tarif pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dan tidak adanya pengaruh timbal balik dari pemerintah, kepentingan pribadi, dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus teerhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hasil analisis tersebut didapatkan dengan menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas,dan Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas).

Adanya perbedaan metode analisis dan lokasi survei/ penyebaran kuesioner menyebabkan adanya perbedaan hasil dari penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) subdimensi yang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research was conducted in order to test whether there is any impact from dimensions of tax fairness that might affect taxpayer compliance behavior in implementing the taxation liabilities.

This research is done by applying methods of a questionnaire survey on staff taxation or accounting staff representing several companies that are corporate taxpayers in his role managing and recording transactions in corporate tax. In identifying the dimensions of tax fairness that, general fairness, exchange with government, self interest, special provisions, and tax rate structures that affect the behavior of tax compliance the authors use multiple linier regression analysis. The analysis using validity test, reliability test, and classic assumption test (Normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test).

The existence of different methods of analysis and location surveys questionnaire cause differences in the results of this research with the results of the previous research, which in this research there are two subdimensions that significantly affect taxpayer compliance behavior.

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.4 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel ... 31

3.4.1 Variabel Independen ... 31

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

4.1.3.2 Tanggapan Responden Tentang Timbal Balik dari Pemerintah ... 49

4.1.3.3 Tanggapan Responden Tentang Kepentingan Pribadi ... 51

4.1.3.4 Tanggapan Responden Tentang Ketentuan Khusus . 53 4.1.3.5 Tanggapan Responden Tentang Struktur

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 63

4.1.5 Metode Analisis Data ... 64

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 45

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 1 ... 46

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 2 ... 47

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 3 ... 47

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 4 ... 48

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 5 ... 49

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 6 ... 49

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 7 ... 50

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 8 ... 51

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 9 ... 51

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 10 ... 52

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 11 ... 53

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 12 ... 53

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 13 ... 54

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 14 ... 55

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 15 ... 55

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 16 ... 56

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 17 ... 57

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 18 ... 57

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 19 ... 58

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 20 ... 59

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 21 ... 59

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 22 ... 60

Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

Tabel 4.33 Hasil Regresi Linier Berganda ... 64

Tabel 4.34 Hasil Statistik Uji t ... 68

Tabel 4.35 Pengaruh Keadilan Secara Umum Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan ... 69

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang setiap perilaku

rakyatnya harus berdasarkan hukum yang didasari oleh pancasila dan Undang-undang

1945 yang isinya menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat. Salah satu

perwujudan dari kewajiban setiap warga negara dalam hal perpajakan dalam rangka

kegotongroyongan nasional sebagai peran serta aktif masyarakat dalam membiayai

pembangunan negara (Andarini, 2010).

Pengadaan dana merupakan suatu masalah penting demi pencapaian tujuan

pembangunan nasional. Dana tersebut dapat diperoleh baik dari luar negeri maupun

dalam negeri. Namun sumber dana dari dalam negeri merupakan hal yang lebih

diutamakan dibanding sumber dana dari luar negeri. Alternatif sumber dana dalam

negeri yang paling potensial adalah pajak yang dibayarkan oleh seluruh warga negara

yang terdaftar sebagai wajib pajak di Indonesia. Mengingat besarnya peranan Pajak

Penghasilan bagi penerimaan negara, menuntut pemerintah untuk memberikan

perhatian dan penanganan yang lebih serius dalam pengelolaannya. Masalah

perpajakan bukan hanya masalah pemerintah saja dan pihak-pihak yang terkait

didalamnya akan tetapi masyarakat juga sangat mempunyai kepentingan yang sama

(8)

2

Universitas Kristen Maranatha

Pajak bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi dan

sosial sehingga menuntut adanya perbaikan baik secara sistemik maupun operasional.

Perbaikan sistem perpajakan berupa penyempurnaan kebijakan dan sistem

administrasi perpajakan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi perpajakan yang

tersedia dengan menjunjung asas keadilan sosial (Andarini, 2010).

Salah satu upaya perbaikan sistem perpajakan di Indonesia adalah dengan

disahkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang merupakan perubahan

ke-empat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ini disahkan pada tanggal 23 September

2008 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009. Terdapat lima perubahan penting

dalam peraturan Pajak Penghasilan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008 yang diantaranya (1) perubahan penghasilan tidak kena pajak (PTKP);

(2) insentif bagi sumbangan wajib keagamaan; (3) insentif bagi perusahaan terbuka di

Bursa Efek; (4) insentif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah berupa potongan tarif

hingga 50%; serta (5) beberapa poin penerimaan (Saifhul A.S dan Asfida P.R, 2014).

Menurut Jackson dan Milliron dalam Andarini (2010), salah satu variabel

non-ekonomi kunci dari perilaku kepatuhan pajak adalah dimensi keadilan pajak.

Menurut Vogel, Spicer, dan Becker dalam Andarini (2010) pembayar pajak

cenderung untuk menghindari membayar pajak jika mereka menganggap sistem pajak

tidak adil. Hal tersebut menunjukkan pentingnya dimensi keadilan pajak sebagai

variabel yang mempengaruhi perilaku kepatuhan pembayar pajak (Saifhul A.S dan

(9)

3

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh keadilan pajak terhadap

perilaku kepatuhan menunjukkan ketidakkonsistenan hasil penelitian. Jackson dan

Milliron (1986) dan Richardson dan Sawyer (2001), seperti yang dikutip Richardson

(2006), menyatakan bahwa alasan utama ketidakkonsistenan ini adalah sifat

multidimensi dari keadilan pajak sebagai variabel kepatuhan pajak. Christensen dkk

dalam Azmi dan Perumal (2008) menyatakan bahwa keadilan sulit didefinisikan

karena empat masalah utama : (1) merupakan masalah dimensional; (2) dapat

didefinisikan pada tingkat individu pada masyarakat luas; (3) keadilan terkait dengan

kompleksitas; dan (4) kurangnya keadilan dan menjadikan pertimbangan atau

menyebabkan ketidakpatuhan (Andarini, 2010).

Penelitian-penelitian mengenai dampak dimensi keadilan terhadap tingkat

kepatuhan pajak pada umumnya banyak dilakukan di negara-negara barat, seperti

Amerika Serikat dan Australia namun hanya sedikit yang dilakukan di negara-negara

Asia, seperti Hong Kong dan Malaysia. Penelitian-penelitian tersebut umumnya

meneliti persepsi individu atas keadilan sistem perpajakan yang mempengaruhi

perilaku keadilan pajak dalam konteks budaya Hofstede. Konteks budaya Hofstede,

seperti kolektivisme/individualisme dan jarak kekuasaan, akan membentuk pola

kecenderungan masyarakat untuk berpikir dan bertindak. Konteks budaya Hofstede

lebih relevan untuk membandingkan budaya antar negara daripada untuk

membandingkan budaya organisasi atau kelompok dalam suatu negara (Andarini,

2010).

Jika dilihat dari kondisi yang ada sekarang ini dimana negara Indonesia

(10)

4

Universitas Kristen Maranatha

APBN yakni sebesar Rp 1.360 triliun yang sampai bulan Ferbruari ini baru tercapai

sekitar 9 persen atau senilai Rp 122,4 triliun, penulis merasa pajak penghasilan juga

menjadi salah satu faktor pajak yang mungkin sulit untuk ditegakan

(Republika.co.id).

Kondisi tersebut menarik minat penulis untuk melakukan penelitian dan

menganalisa pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di

Indonesia dengan perspektif Wajib Pajak Badan (WP Badan). Penelitian dan analisa

ini dikembangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN”.

Tingkat kepatuhan wajib pajak yang dimaksud dalam penelitian ini terkait

dengan diberlakukannya Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang perubahan

keempat atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dengan

mengambil sudut pandang Wajib Pajak Badan.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah adalah suatu penyimpangan dari ketidakseimbangan antara apa yang

diinginkan dan yang seharusnya terjadi dengan yang sebenarnya terjadi. Masalah

kepatuhan dalam pelaksanaan perpajakan merupakan masalah yang terjadi tidak

hanya di Negara Indonesia namun juga menjadi masalah perpajakan utama di

berbagai negara. Penelitian-penelitian di negara barat umumnya dilakukan pada

Wajib Pajak Orang Pribadi yang dirasa kurang mewakili persepsi keadilan pajak dari

(11)

5

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan latar belakang dan beberapa alasan tersebut, pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu

dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak

Badan?

2. Apakah timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government)

sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Badan?

3. Apakah kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan

pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?

4. Apakah ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special

provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap

kepatuhan Wajib Pajak Badan?

5. Apakah struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi

keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data

yang objektif dan mengkaji mengenai sangkut paut tentang dimensi keadilan pajak

terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah

(12)

6

Universitas Kristen Maranatha

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat keadilan secara umum (general fairness)

sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Badan.

2. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik yang diterima pemerintah (exchance

with government) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

3. Untuk mengetahui pengaruh kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah

satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak

Badan.

4. Untuk mengetahui pengaruh ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara

khusus (special provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

5. Untuk mengetahui pengaruh struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai

salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib

Pajak Badan.

1.4 Manfaat Penelitian

- Bagi penulis, merupakan tambahan ilmu mengenai masyarakat dalam

mentaati peraturan perpajakan khususnya peraturan dalam Undang-Undang

No.36 Tahun 2008 mengenai kepatuhan wajib pajak, terutama wajib pajak

badan.

- Bagi masyarakat, diharapkan dapat menjadi tambahan literatur penelitian

(13)

7

Universitas Kristen Maranatha

serta diharapkan dapat membantu meyakinkan dan memberikan pengetahuan

sehingga menjadi wajib pajak yang taat. Juga mampu membantu pembaca

yang berminat memperdalam keahlian dan menambah ilmu dalam bidang

perpajakan, dan sebagai bahan masukan atau media informasi.

- Dapat melakukan pendalaman teori yang penulis peroleh dari buku maupun

dari perkuliahan kedalam praktek melalui penelitian ini sehubungan dengan

dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan di daerah kota

(14)

73 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya tentang

pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan, maka

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu dimensi

keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan.

Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Tingkat

pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 75,5%.

2. Timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government) sebagai

salah satu dimensi keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,824 lebih

besar dari 0,05.

3. Kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak

tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,270 lebih besar dari 0,05.

4. Ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special provisions)

(15)

74

Universitas Kristen Maranatha

kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,657 lebih besar dari 0,05.

5. Struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi keadilan

pajak berpengaruh terhadap kepatuhan WP Badan. Hal ini ditunjukkan oleh

nilai sig. sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang

dihasilkan adalah sebesar 54,9%.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan kesimpulan

penelitian, antara lain:

1. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memperluas wilayah penelitian

dan menambah jumlah sampel, sehingga bisa mengetahui dampak keadilan

pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara keseluruhan.

2. Peneliti selanjutnya bisa memasukkan dimensi keadilan pajak lain yang

memiliki pengaruh kuat terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, bisa

mengganti objek penelitian, misalnya pengaruh keadilan pajak terhadap

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Sebagai masukan, penelitian selanjutnya bisa menganalisis tentang Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dan pengaruhnya terhadap kepatuhan

(16)

DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

PRINITA AMELIA

115193

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(17)

KATA PENGANTAR

Puji syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih karunia-Nya yang luar biasa, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terasa jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Setiap kritik dan saran yang positif dan membangun akan diterima dengan senang hati oleh penulis, sebagai bahan untuk perbaikan diri dan menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Djoni Dwikoriyanto Hadi selaku ayah yang selalu mendukung dan mendoakan segala sesuatunya

2. Ibu Iis Aisyah selaku ibu yang dengan sabar selalu mencurahkan kasih sayang dan semangat

3. Ibu Erna, S.E., M.Si. sebagai Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

4. Ibu Se Tin, S.E., M.S.i., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

5. Ibu Hanny dan Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E., M.Si. selaku Ketua dan Sekertasis Program Studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha

6. Setiap akuntan yang dengan segala kesibukannya masih mau memberikan waktunya dalam mengisi kuesioner penulis dalam pengumpulan data

7. Saudara Hanter Alexander selaku teman dekat penulis yang telah bersusah payah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

8. Teman-teman yang selalu ada di saat-saat yang tak terduga dalam menyemangati penulis.

Akhir kata, semoga kasih karunia dan berkat dari Tuhan selalu berlimpah kepada semua pihak yang terkait dalam tugas akhir ini atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Februari 2016

(18)

75

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Armia, Chairuman. (2002). Pengaruh Budaya terhadap Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede. JAAI, Vol. 6 No 1. Juni 2002. Diakses tanggal 18 Oktober 2015 dari http://google.co.id/

Azmi, Anna A. Che and Kamala A. Perumal. (2008). Tax Fairness Dimensions in an Asian Context: The Malaysian Perspective, International Review of Business

Research Papers, Vol. 4 No.5 October-November 2008 Pp.11-19. Diakses

tanggal 1 November 2015 dari http://google.co.id/

Azwar, Saifuddin. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hofstede, Geert. n.d. Dimensions of National Cultures, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015

Itim International. n.d. Geert Hofstede TM Cultural Dimensions, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015

Pajak Online.com, Java Triangle Solution. Ulasan mengenai “Wajib Pajak Patuh II”.

Diakses tanggal 3 November 2015 dari

pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=217.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 mengenai tarif penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Pris, Andarini. (2010). Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS versi 20. Edisi Revisi Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Ke-4. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

(19)

76

Universitas Kristen Maranatha

Undang-undang No. 28 tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Wikipedia. Ulasan tentang Direktorat Jendral Pajak. Diakses tanggal 1 November 2015 dari https://id.m.wikipedia.org>wiki>Direktorat_Jendral_Pajak .

Gambar

Gambar 2.1  Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

mengatakan bahwa, intensi berwirausaha adalah faktor subjektif individu yang nampak dalam bentuk suatu keinginan yang kuat untuk menjadi seorang wirausahawan. Seseorang

Dampak kedepannya terhadap pengelolaan sampah yakni diharapkan terdapat penyempurnaan fungsi kelembagaan yang berperan untuk mengawasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk membahas suatu strategi pembangunan ekonomi bagi Kota Payakumbuh yang mana dapat dianalisis dengan melihat

 Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tentang variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan

Coca-Cola Bottling Indonesia Medan.” Tugas sarjana ini disusun dan diolah berdasarkan literatur yang berhubungan dengan sistem distribusi perusahaan, pengumpulan data

Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Suraji (2005) pada jaringan lalu lintas di kawasan kota Malang didapatkan bahwa kecelakaan sepeda motor dipengaruhi oleh

a. Pada variabel kualitas produk, nilai rata-rata jawaban responden yang memiliki nilai terendah adalah indikator “Service center smartphone Samsung Galaxy

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa perasaan terhadap iklan media luar ruang calon legislatif ialah 59,5% yang berarti dalam kurang baik, karena