• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN

ILMU STATIKA DAN TEGANGAN DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan

Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Oleh:

NAILUL ROHMAH

0900205

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Penggunaan Media Mind Mapping Pada

Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan

di SMK Negeri 1 Majalengka

Oleh Nailul Ruhmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

© Nailul Rohmah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NAILUL ROHMAH 0900205

PENGGUNAAN MEDIA MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr, Rina Marina Masri, M.P. NIP. 19650530 199101 2 001

Pembimbing II,

Dr.Dedy Suryadi, M.Pd, NIP. 19670726 199703 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

(4)

ABSTRAK

Penggunaan Media Mind Mapping pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 1 Majalengka

Nailul Rohmah (0900205)

Pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik merupakan salah satu upaya dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini Mind Mapping diharapkan menjadi salah satu media pembelajaran yang menjadi solusi dalam permasalahan kurangnya pemahaman serta keaktifan siswa dikelas pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK negeri 1 Majalengka. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran umum mengenai pelaksanaan serta hasil pembelajaran ilmu Statika dan Tegangan dilihat dari prestasi dan respon siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan membandingkan dua kelas antara kelas kontrol menggunakan media konvensional (pencatatan di papan tulis) dan kelas eksperimen menggunakan media Mind Mapping. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket dan tes serta lembar observasi. Sampel penelitian dalam penelitian ini berjumlah 45 siswa dari jumlah populasi 69 siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Majalengka. Dari hasil observasi pembelajaran, media Mind Mapping terbukti lebih efektif dibandingkan dengan media konvensional. Sejalan dengan itu, dari hasil tes hipotesis didapatkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol. Kesimpulan penelitian adalah penggunaan media pembelajaran Mind Mapping sangat efektif digunakan pada proses belajar mengajar Ilmu Statika dan Tegangan dilihat dari respon dan prestasi belajar siswa. Rekomendasi dari penelitian ini adalah media pembelajaran Mind Mapping dapat dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sholawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, sahabatnya dan kita sebagai umatnya.

Skripsi dengan judul “Penggunaan Media Mind Mapping pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 1 Majalengka” ini penulis susun sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan kelulusan, disamping itu besar harapan dari penulis semoga dengan dibuatnya skripsi ini menjadi media pembelajaran yang kelak pengalaman ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, harapan berikutnya semoga para pembaca memperoleh manfaat yang banyak dari skripsi ini.

Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap skirpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Bandung, Juli 2013

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas do’a,motivasi, dan segala bentuk bantuan, penulis sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Rina Marina Masri, M.P., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

2. Dr. Dedy Suryadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

3. Drs. Sukadi, M.Pd., M.T., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

4. Seluruh dosen dan asisten dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membagi ilmunya selama penulis duduk di bangku kuliah. 5. Pak Rahmat selaku staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

FPTK UPI yang telah membantu penulis di dalam memperlancar segala administrasi.

6. Adik-Adik tercinta Umu Rohmah, Ainurrohmah, dan Nikmaturrohmah yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis agar segera menyelesaikan studi, serta sepupu Ang Hafid yang selalu memberi motivasi, doa dan tiada henti-hentinya bertanya kapan skripsi penulis selesai.

7. Sahabat-sahabat tercinta (Cici, Rani, Susi, Malik, Nime, Lya, Dwi, Vivit), keluarga besar PPL Majalengka ( Amar , Dani , Pei ) dan semua sahabat seperjuangan Pendidikan Teknik Sipil 2009, yang selalu menjadi tempat penulis berbagi canda, tawa dan cerita.

8. Keluarga besar SMK Negeri 1 Majalengka, yang telah memberi penulis kesempatan berbagi pengalaman dan ijin serta membantu pelaksanakan penelitian ini.

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, semangat, dan dukungan, baik doa maupun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dipersembahkan untuk Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Rusjaya dan Ibunda Elah Marlaelah yang selalu memberi doa, dorongan serta kasih sayang kepada penulis. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan dengan pahala yang berlipat ganda.Amiin

(7)

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pengertian Media Pembelajaran ... 7

B. Fungsi Media Pembelajaran ... 7

C. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 8

D. Mind Mapping ( Pemetaan Pikiran ) ... 9

1. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping ... 9

2. Prosedur Pembelajaran dengan metode Mind Mapping ... 11

(8)

4. Cara Membuat Mind Mapping ... 12

5. Indikator Mind Mapping ... 16

6. Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping ... 16

E. Ilmu Statika dan Tegangan ... 16

1. Pengertian ... 16

2. Ruang Lingkup ... 17

3. Deskripsi Pembelajaran Statika ... 17

4. Tujuan Penggunaan Mind Mapping ... 18

F. Prestasi Belajar ... 19

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 18

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 20

G. Respon Siswa ... 23

H. Kerangka Pemikiran... 24

I. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian ... 30

C. Metode Penelitian ... 31

D. Variabel dan Definisi Operasional ... 31

1. Variabel ... 31

2. Definisi Operasional... 32

E. Instrumen dan Kisi-kisi Penelitian ... 33

1. Instrumen Penelitian ... 33

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 35

F. Pengujian Instrumen Penelitian ... 37

1. Pengujian Instrumen Penelitian Tes ... 37

a) Uji Validitas ... 37

b) Reliabilitas ... 39

c) Indeks Kesukaran ... 41

(9)

2.Pengujian Instrumen Penelitian Angket ... 44

a) Uji Validitas Angket ... 44

b) Uji Reliabilitas Angket ... 46

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Analisis Data ... 49

1. Pengolahan Data Tes ... 45

a. Uji Normalitas ... 49

b. Uji Homogenitas ... 51

c. Perhitungan Skor Gain yang dinormalisasi ... 53

c. Uji Hipotesis Penelitian ... 55

2. Pengolahan Data Angket ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 57

1. Deskripsi Pembelajaran Menggunakan Mind Mapping ... 57

2. Deskripsi Data Prestasi Belajar ... 62

3. Data Respon Siswa pada penggunaan Mind Mapping ... 66

B. Pembahasan ... 75

1. Gambaran Penggunaan Media Pembelajaran ... 75

1.1 Media Pembelajaran Mind mapping ... 75

1.2 Media Pembelajaran Konvensional ... 76

2. Gambaran Hasil dan Analisis Data ... 78

3. Gambaran Respon Siswa ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Jumlah Populasi Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan ... 29

3.2 Jumlah Sampel Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan... 30

3.3 Format Desain Penelitian ... 30

3.4 Skala Pengukuran Likert... 34

3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 36

3.6 Klasifikasi Koefisien Validitas Berdasarkan Angka Korelasi ... 38

3.7 Hasil Uji Validitas ... 39

3.8 Klasifikasi Koefisisen Reliabilitas Berdasarkan Angka Korelasi ... 40

3.9 Hasil Uji Reliabilitas... 40

3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 41

3.11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal ... 42

3.12 Kriteria Pemilihan Soal Pilihan Ganda ... 43

3.13 Hasil Uji Daya Pembeda ... 44

3.14 Validitas Angket Uji Coba... 46

3.15 Hasil Uji Normalitas Data Pretes ... 50

3.16 Hasil Uji Normalitas Data Postes ... 51

3.17 Hasil Uji Normalitas N-Gain ... 51

3.18 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes ... 52

3.19 Hasil Uji Homogenitas Data Postes ... 53

3.20 Hasil Uji Homogenitas N-Gain ... 53

3.21 Klasifikasi Nilai N-Gain ... 54

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen ... 60

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Kelas Kontrol ... 60

4.3 Perbandingan Aktivitas Dua Kelas ... 61

(11)

4.5 Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 61

4.6 Nilai Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 62

4.7 Hasil Uji T Data Pretest ... 65

4.8 Hasil Uji T Data Posttest ... 65

4.9 Hasil Uji T Nilai Gain... 66

4.10 Distribusi Frekuensi Respon Siswa ... 67

4.11 Indikator Ketertarikan terhadap Komponen Pembelajaran ... 69

4.12 Indikator Minat terhadap Pembelajaran Menggunakan Mind Mapping .... 72

4.13 Indikator Memperhatikan dan Serius Dalam Mengikuti Pembelajaran .... 71

4.14 Indikator Mengemukakan Suatu Fakta ... 71

4.15 Indikator Mengajukan Pertanyaan ... 72

4.16 Indikator Memberikan Saran ... 72

4.17 Indikator Mengemukakan Pendapat dan Diskusi ... 73

4.18 Indikator Membuat Suasana di Kelas Hidup dan Menarik ... 73

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping Inview ... 15

2.2 Contoh Aplikasi Mind Mapping Preview ... 15

2.3 Contoh Aplikasi Mind Mapping Review ... 15

2.4 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 26

3.1 Gambaran Variabel ... 32

4.1 Grafik Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 64

4.2 Diagram Frekuensi Relatif Respon Siswa ... 68

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran Perangkat Administrasi Mengajar

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 4. Lembar Kerja Diskusi

5. Materi Penelitian B. Instrumen Penelitian

1. Soal Pretes dan Postes

2. Lembar Judgment Instrumen Penelitian 3. Angket Penelitian

4. Lembar Observasi

C. Analisis Uji Coba Instrumen Tes

1. Data Uji Coba Siswa Kelas X TGB - C 2. Perhitungan Uji Validitas

3. Uji Reliabilitas

4. Analisis Daya Pembeda dan Tinggkat Kesukaran Soal D. Analisis Uji Coba Instrumen Angket

1. Perhitungan Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas

(14)

E. Analisis Hasil Belajar

1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 2. Skor Peningkatan N-Gain

3. Uji Normalitas 4. Uji Homogenitas 5. Uji T Hipotesis

6. Hasil Lembar Observasi F. Dokumentasi dan Surat-Surat

1. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari UPI

2. Surat Keterangan Penelitian dari SMK Negeri 1 Majalengka 3. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

4. Lembar Asistensi

5. Foto-Foto Kegiatan Penelitian

a. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen tes b. Pelaksanaan Pretest

c. Pelaksanaan Pembelajaran d. Pelaksanaan Posttest G. Daftar tabel konsultasi

1. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t 2. Tabel Nilai-nilai Chi Kuadrat 3. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi F

(15)
(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang-undang dasar 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan sarana paling tepat untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis lembaga pendidikan formal hasil dari perkembangan ilmu dan teknologi. SMK ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. SMK sebagai lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada, dan di SMK ini para peserta didik dididik dan dilatih keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya masing-masing.

Bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah salah satu program keahlian yang ada di SMK yang membekali peserta didik dengan keterampilan,pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam hal merancang suatu bangunan, di bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan terdapat berbagai mata diklat yang menunjang keterampilan,pengetahuan dan sikap para peserta didik.

Salah satu mata diklat yang ada di bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah Ilmu Statika dan Tegangan, yang merupakan mata diklat produktif yang sangat penting. Hal ini disebabkan mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan merupakan mata diklat bagian dari Ilmu Mekanika Teknik yang sangat dibutuhkan dalam dunia konstruksi. Oleh karena itu, Ilmu Statika dan Tegangan perlu diberikan kepada peserta didik bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan dengan tujuan untuk membekali peserta didik agar berpikir logis,analitis dan sistematis.

(17)

2

Pengalaman Lapangan (PPL) dari tanggal 28 Januari sampai 11 April ditemukan bahwa standar kompetensi menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan masih belum bisa mencapai indikator pembelajaran, serta nilai siswa masih banyak belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), hal ini disebabkan Ilmu Statika dan Tegangan merupakan mata diklat yang dianggap peserta didik sulit, melelahkan dan membosankan. Peserta didik kurang termotivasi, kurang aktif dan kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas. Keadaan ini mengakibatkan tidak efektifnya kegiatan pembelajaran.

Digambarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Dasar Kompetensi Keahlian, dengan standar kompetensi menerapkan Ilmu Statika dan tegangan, pada kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan, indikator pembelajaran pada kompetensi dasar menjelaskan besaran vektor adalah siswa diharapkan memahami dan menerapkan mengenai besaran vektor, serta dapat menghitung dan menggambarnya dengan benar, akan tetapi pada kenyataannya seperti yang telah diungkapkan di atas masih banyak siswa yang telah memperoleh materi ini masih kebingungan untuk menyelesaikan soal – soal yang berkaitan dengan materi memahami dan menerapkan besaran vektor.

Proses belajar mengajar Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 1 Majalengka masih menggunakan sistem pengajaran konvensional seperti metode ceramah dalam penyampaian materi, dan sesekali membuat catatan kecil di papan tulis, kemudian menyuruh siswa untuk mencatat kembali materi tersebut. Hal ini mengakibatkan kondisi siswa cepat merasa bosan dan kurang menyimak materi yang disampaikan guru, yang akhirnya membuat hasil belajar siswa kurang memuaskan. Untuk itu, diperlukan adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang lebih mengutamakan aktivitas siswa di dalam kelas.

(18)

3

rencana, dan memeriksa kembali sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi. Sedangkan dengan latihan interaktif siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif secara langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan dapat ditingkatkan. Dengan demikian siswa belajar Ilmu Statika dan Tegangan tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan di depan kelas saja, namun diperlukan keaktifan siswa didalam proses belajar mengajar.

Bertitik tolak dengan permasalahan yang ada di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Penggunaan Media Mind Mapping Pada Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Di SMK Negeri 1 Majalengka”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah terlebih dahulu diantaranya sebagai berikut :

1) Rendahnya cara berpikir analitis, sistematis dan logis siswa pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan

2) Rendahnya pemahaman siswa pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan karena jarang berlatih soal

3) Proses Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan masih menggunakan media pencatatan kecil di papan tulis sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang aktif didalam pembelajaran.

2. Batasan Masalah

Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah ini dibatasi pada :

(19)

4

2) Media pembelajaran yang dieksperimenkan adalah media Mind Mapping untuk kelas eksperimen dan media pencatatan konvensional (membuat catatan di papan tulis) di kelas kontrol

3) Konsep yang diteliti yaitu berupa prestasi belajar dilihat dari ranah kognitif siswa dan respon siswa setelah menggunakan media Mind Mapping.

3. Rumusan Masalah

Merujuk dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan dari penelitian, yaitu:

1) Bagaimana deskripsi pembelajaran menggunakan media Mind Mapping ? 2) Bagaimana prestasi belajar siswa setelah menggunakan media Mind Mapping

yang terfokus pada ranah kognitif ?

3) Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Mind Mapping?

C. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai :

1) Memperoleh deskripsi gambaran pembelajaran menggunakan media Mind Mapping .

2) Memperoleh gambaran prestasi belajar siswa menggunakan media Mind Mapping yang terfokus pada ranah kognitif siswa.

3) Memperoleh gambaran respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Mind Mapping.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

(20)

5

Sebagai bahan kajian guru dalam memberikan atau menyampaikan materi (media Mind Mapping dan keaktifan belajar Ilmu Statika dan Tegangan)

2) Bagi Siswa

Memberi alternatif lain untuk mempelajari suatu mata pelajaran dengan cara membuat ringkasan yang menarik dan siswa terdorong untuk belajar Ilmu Statika dan Tegangan.

3) Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan ketua jurusan atau lembaga pendidikan di SMK sebagai bahan kajian dalam usaha perbaikan proses pembelajaran di kelas menjadi lebih baik.sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

4) Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap penelitian-penelitian serupa untuk pengembangan ilmu pendidikan. Serta sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri sebagai calon pendidik.

E. Sistematika Penulisan

Agar skripsi ini dapat dengan mudah dipahami oleh berbagai pihak, maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini penulis mengungkap pembahasanan latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah yang diteliti itu timbul, identifikasi pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(21)

6

Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoritis dan empiris yang mendasari variabel-variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berfikir dalam penelitian ini, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Pada bagian ini dibahas mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, insrtrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bagian ini menyajikan pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

Bab V Kesimpulan Dan Saran

(22)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka yang beralamatkan Jl. Raya Tonjong - Pinangraja No. 55 Tlp./Fax. ( 0233 ) 282913 Majalengka.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2012: 117).

Riduwan (2011: 10) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Majalengka kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan di SMK Negeri 1 Majalengka

Sumber: SMK Negeri 1 Majalengka 3. Sampel Penelitian

Lucas, Samuel R. (2013) menjelaskan bahwa terdapat macam-macam teknik pengambilan sampel salah satunya adalah:

Purpose sampling , merupakan teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan

(23)

30

Tabel 3.2 Sampel Penelitian di Program Keahlian Teknik Gambar bangunan Kelas X SMK Negeri 1 Majalengka

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

Kelas Jumlah siswa

X TGB B ( KELAS KONTROL) 21

X TGB C ( KELAS EKSPERIMEN) 24

Total 45

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok dari populasi yang sama. Kelompok satu diberi perlakuan dan kelompok dua tanpa perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelas intervensi dan kelompok tanpa perlakuan disebut kelas non intervensi. Kelas intervensi dan kelas non intervensi sama-sama dinilai dari pemberian materi sampai dengan pengujian soal . Rancangan penelitian disajikan dengan skema:

Tabel 3.3 Format Desain Penelitian

KELOMPOK PERLAKUAN (TREATMEN) UNJUK KERJA

Ge X O

Gk O

Keterangan:

Ge : kelas intervensi Gk : kelas non intervensi

X : perlakuan pembelajaran media Mind Mapping - : perlakuan pembelajaran konvensional

O : unjuk kerja

(24)

31

C. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen.

Dalam praktiknya penelitian eksperimen dibedakan menjadi 3 yaitu, non eksperimen, quasi eksperimen dan eksperimen murni (Sukamto: 1995). Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (Treatment) pada suatu objek (Kelas intervensi) serta melihat besar pengaruh perlakuannya, Penelitian quasi eksperiment merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subyek yang diteliti. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok pembanding yang menerima perlakuan.

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Sugiyono (2011:61) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: a. Variabel Bebas (Variabel X1)

Variabel X disebut juga sebagai variabel pengaruh, yaitu variabel yang menjadi penyebab atau pengaruh terhadap variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas X1 adalah respon siswa kelas X TGB pada pembelajaran statika dan tegangan menggunakan media Mind Mapping.

b. Variabel Bebas (Variabel X2)

(25)

32

Gambar 3.1 Gambaran Variabel 2. Definisi Operasional

Definisi Operasional yang digambarkan secara umum adalah sebagai berikut: a. Media Mind Mapping merupakan salah satu media pembelajaran berupa media

pencatatan yang menggunakan garis, warna, beserta gambar agar mempermudah siswa dalam menyerap materi serta memahami pembelajaran dengan ringkas dan jelas serta menarik.

b. Statika dan Tegangan merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang keseimbangan benda-benda yang dikenai oleh gaya-gaya.

c. Penggunaan media Mind Mapping pada pembelajaran statika dan tegangan adalah penggunaan suatu media visual berupa peta pikiran yang menekankan pada cara mencatat siswa agar lebih ringkas dan menarik dengan penggunaan warna serta dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran yang kemudian hasilnya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa tentang ilmu keseimbangan benda-benda yang dikenai oleh gaya.

d. Respon Siswa adalah reaksi akibat penerimaan stimulus, dimana stimulus adalah berita, pengetahuan, informasi, sebelum diproses atau diterima oleh indra. Individu manusia berperan sebagai unsur pengendalian antara stimulus dan respon, sehingga yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus adalah stimulus dan faktor individu itu sendiri.

e. Prestasi Belajar ( achievement ) Merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah diketahui oleh peserta didik, dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan,

Variabel Respon Siswa (X1)

Variabel Prestasi Belajar Siswa (X2) Penggunaan Media

(26)

33

karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.

E. Instrumen dan kisi-kisi Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono. 2012:305). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa dokumentasi dan angket berikut penjelasannya:

a. Tes

Tes merupakan instrumen sejumlah pertanyaan yang mengukur keterampilan atau kemampuan seseorang. Tes digunakan untuk mendapatkan data melalui pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman siswa tentang materi Ilmu Statika dan Tegangan yang diajarkan. Dalam penelitian ini dilakukan instrument yang digunakan terlebih dilakukan uji coba terhadap responden.

b. Angket

Kuosioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan responden (Sugiyono. 2012:199). Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai penerapan media Mind Mapping. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Riduwan. 2011:71).

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model skala likert. Skala likert menurut Riduwan (2011: 87) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

(27)

34

Tabel 3.4 Skala Pengukuran Likert

Pernyataan Positif (Skor) Negatif (Skor)

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 5

Pada penelitian ini diukur bagaimana pendapat dan respon siswa tentang menarik atau tidaknya pembelajaran menggunakan media Mind Mapping, dan apakah berpengaruh terhadap hasil belajar yang berupa prestasi dalam peningkatan nilai. Maka dilakukan instrument angket sebagai pendapat responden tentang variabel yang diukur dan dijabarkan pada angket.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun angket yang digunakan untuk instrument penelitian adalah sebagai berikut:

1) Membuat kisi-kisi angket yang berhubungan dengan definisi operasional variabel yang ditelah dijelaskan serta aspek aspek yang dijelaskan pada setiap variabel dan indikator-indikatornya.

2) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.

3) Menyusun secara runut per item pertanyaan serta alternatif jawaban secara singkat dan jelas.

4) Angket yang sudah dibuat, kemudian diperbanyak untuk diujicobakan kepada responden

5) Mengevaluasi hasil uji coba angket dalam mengadakan pengujian validitas dan realibilitas angket.

c. Lembar Observasi

(28)

35

Data observasi digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan siswa didalam kelas dan data aktivitas peneliti didalam kelas.

2. Kisi-kisi Instrument Penelitian

Arikunto (2010:149) menjelaskan bahwa :

“Titik tolak dari penyususan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan instrument, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen.”

Kisi-kisi merupakan sebuah daftar yang membuat peneliti untuk memudahkan dalam rancangan instrument penelitian, di dalamnya terdapat indicator-indikator yang disiapkan untuk penyusunan angket. Kisi-kisi angket yang telah disusun sesuai dengan point-point dari definisi operasional variabel.

Kisi-kisi penelitian adalah langkah yang dilakukan untuk penyusunan instrument penelitian. Berikut langkah-langkah dalam penyusunannya:

1) Merumuskan aspek aspek yang akan diteliti kepada responden.

2) Menentukan indikator-indikator yang akan diujikan kepada responden 3) Menyusun pertanyaan dan alternatif dengan singkat dan jelas.

(29)

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Judul Variabel Aspek Yang

Diungkap Indikator No item Instrumen Responden

Penerapan Mind

1. Ketertarikan terhadap komponen pembelajaran (respon menarik/ tidak menarik) / kesan

2. Minat terhadap pembelajaran

menggunakan media Mind Mapping ( respon minat / tidak minat )

3. Memerhatikan,dan serius dalam mengikuti pembelajaran

4. Mengemukakan suatu fakta 5. Mengajukan pertanyaan 6. Memberikan saran

7. Mengemukakan pendapat dan diskusi 8. Membuat suasana dikelas hidup dan

menarik

1. Mendefinisikan Besaran Vektor 2. Menjumlahkan dan Menggambarkan

vektor mengunakan metode Segaris 3. Memproyeksikan Vektor dengan

perbandingan Trigonometri

4. Menjumlahkan dan Menggambarkan Vektor menggunakan Jajaran Genjang 5. Menjumlahkan dan Menggambarkan

Vektor menggunakan Metode Polygon 6. Menjumlahkan dan Menggambarkan

(30)
(31)
(32)

37

F. Pengujian Instrumen

Dalam instrumen penelitian, peneliti dalam menggunakan instrumen penelitian harus disusun sendiri termasuk menguji validitas dan realibilitasnya. Oleh karena itu, sebelum digunakan instrumen yang hasilnya valid dan reliabel di uji cobakan terlebih dahulu kelayakan penggunaan instrumen. Kebenaran dan ketepatan data sangat bergantung baik atau tidaknya instrumen pengumpul data. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam penelitian ini, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.

1. Pengujian Instrumen tes

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesasihan suatu instrumen (Arikunto, 2006 : 168). Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson ( Surapranata, 2004:58) , yaitu : X = Skor tiap item dari tiap responden

Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden ΣXY = Jumlah perkalian antara x dengan y

ΣX = Jumlah skor tiap item dari tiap responden

(33)

38

Nilai koefisien yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan untuk mengetahui kriteria klasifikasi validitas instrumen. Adapun klasifikasi koefisien korelasi yang dipakai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Validitas Berdasarkan Angka Korelasi

Angka Korelasi Makna

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 - 0,40 Rendah

0 - 0,20 Sangat rendah

Sumber : (Surapranata, 2006: 59) Setelah diketahui koefisien korelasinya, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan taraf signifikasi korelasi dengan menggunakan rumus tstudent, yaitu:

Keterangan:

t : Daya pembeda dari uji t N : Jumlah subjek

rxy : Koefisien korelasi

(34)

39

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas

No

t-hitung t-tabel Interpretasi Valid

Soal /invalid

Dari 15 soal yang digunakan untuk ujicoba instrumen tes, berdasarkan kriteria validitas tes dari Surapranata (2006: 59) diperoleh sembilan item yang mempunyai validitas cukup, empat item mempunyai validitas tinggi, satu rendah, dan satu sangat tinggi. Artinya tidak semua item mempunyai validitas yang baik. Untuk kriteria signifikasi dan korelasi pada tabel diatas, terlihat 15 soal tes yang signifikan atau valid.

b) Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Adapun uji reliabilitas untuk soal pilihan ganda pada penelitian ini menggunakan rumus untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus Kuder-Richardson 20 (K-R20):

(35)

40

Keterangan :

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah n = banyaknya item

s = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalahakar varians)

Nilai koefisien yang diperoleh diinterpretasikan untuk mengetahui tinggi, sedang atau rendahnya validitas instrumen. Adapun klasifikasi interpretasi koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8 Klasifikasi koefisien reliabilitas berdasarkan angka korelasi

Angka Korelasi Makna

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 - 0,40 Rendah

0 - 0,20 Sangat rendah

Sumber : (Surapranata, 2006: 59)

Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Microsoft office excel, perhitungan lengkap untuk perhitungan signifikasi disajikan pada lampiran. Adapun gambaran hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas

R

Kriteria

Keterangan Sedang Tinggi

Sangat tinggi

0.693 √ Reliabel

(36)

41

c) Indeks Kesukaran

Untuk melihat soal tersebut baik atau tidak, perlu diketahui tingkat kemudahan atau kesukaran dari soal tersebut. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran.

Rumus untuk mencari indeks kesukaran soal pilihan ganda (Arikunto, 2010 : 208), yaitu:

P =

s

J B

Keterangan :

P = Tingkat kesukaran

B = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta test

Klasifikasi tingkat kesukaran tiap butir soal, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Klasifikasi indeks kesukaran

P Klasifikasi

P < 0,3 Sukar

0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang

P > 0,7 Mudah

Sumber: (Surapranata,2006 : 21) Tabel 3.10 Klasifikasi indeks kesukaran

0,70 < IK <1,0 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

(37)

42

Tabel 3.11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk soal ujicoba siswa yang terdiri dari 15 soal tes, terdapat tiga belas soal yang mempunyai tingkat kesukaran sedang, satu soal memiliki tingkat kesukaran mudah, dan satu soal lagi memiliki kriteria sukar. d) Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok Dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Menurut Surapranata, (2006:23) indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination). Daya pembeda menurut indeks daya pembeda untuk soal pilihan ganda dapat dicari dengan menggunakan rumus dari Zulaiha, (2008:4) yaitu:

(38)

43 ΣA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar

ΣB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

nA = Banyaknya peserta kelompok atas

nB = Banyaknya peserta kelompok kelompok bawah

Untuk memilih soal yang baik, nilai daya pembeda tiap butir soal selanjutnya diinterpretasikan kedalam kriteria pemilihan soal, sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kriteria Pemilihan Soal Pilihan Ganda

Besarnya D Klasifikasi

> 0, 25 Diterima

0 s.d 0,25 Diperbaiki

≤ 0 Ditolak

Sumber: (Zulaiha, 2008 : 5)

(39)

44

Tabel 3.13 Hasil Uji Daya Pembeda

Dengan demikian dari tabel diatas, semua mempunyai daya pembeda yang diterima dan dapat dijadikan sebagai instrumen tes dalam penelitian ini.

2. Pengujian Instrumen Angket

a) Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:144). Untuk menguji tingkat validitas alat ukur ini digunakan teknik dari Karl Pearson dengan rumus korelasi product moment:

  

(40)

45

 Y : Jumlah skor Y

( X)2 : Kuadrat jumlah skor X ( Y)2 : Kuadrat jumlah skor Y

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria sebagai berikut :

rxy < 0,199 : Validitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Validitas rendah

0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : Validitas tinggi

0,90 – 1,00 : Validitas sangat tinggi

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam uji t dengan rumus :

(Sugiyono, 2011 : 259) Keterangan :

t = uji signifikasi korelasi n = jumlah responden uji coba r = koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kepercayaan 5 % dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung ≥ ttabel maka suatu item dikatakan valid, apabila thitung ≤ ttabel berarti tidak valid.

(41)

46

Tabel 3.14 Validitas Angket Uji Coba

Validitas Nomor Soal Jumlah

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9,10, 11, 12, 13,14, 15, 16,

17, 18, 19, 21, 22, 23, 24,25,26,27,28,29,30 30

Total 30

b) Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas angket digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya (reliabel). Reliabelitas pada penelitian adalah alat ukur yang dipergunakan secara konstan memberikan hasil yang sama, sehingga dapat dipergunakan sebagai instrumen pengumpul data. Pengujian reliabilitas variabel tes dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya menggunakan Teknik KR-20 (Kuder Richardson), dengan langkah perhitungan sebagai berikut :

(Riduwan, 2011:115) Keterangan :

r11 = nilai reliabilitas

∑Si = jumlah varians skor tiap-tiap item St = varians total

K = jumlah item

Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas instrumen dengan Metode Alpha sebagai berikut:

1) Menghitung Varians Skor tiap-tiap item

(Riduwan, 2011:115) Keterangan :

: Varians skor tiap-tiap item

 : Jumlah kuadrat item Xi. (Xi)2 : Jumlah item Xi dikuadratkan N : Jumlah responden

2) Menjumlahkan Varians semua item

(42)

47

Keterangan :

: Varians item ke-1,2,3,….n : Jumlah Varians semua item

3) Menghitung Varians total

(Riduwan, 2011:116) Keterangan :

: Varians total

 : Jumlah kuadrat X total. (Xi)2 : Jumlah X total dikuadratkan N : Jumlah responden

Setelah itu masukkan nilai varians item dan varians total ke dalam rumus alpha di atas. Hasil perhitungan koefisien dinyatakan dengan r11 kemudian dibandingkan dengan derajat reliabilitas sebagai pedoman penafsiran.

Kriteria r11 sebagai pedoman penafsirannya, yaitu : r ll < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah 0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat

(Sugiyono, 2007 : 216) Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r11 > rtab dengan tingkat kepercayaan 5%, maka tes tersebut dikatakan reliabel. sebaliknya jika r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. Pada taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 15 – 2 = 13 sehingga diperoleh rtabel = 0,486.

(43)

48

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang diinginkan dan memenuhi standar data yang ditetapkan. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisis oleh peneliti secara statistik.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah mencari literatur untuk menunjang data dalam penelitian ini dan menggunakan instrumen penelitian sebagai bahan pengumpulan data. Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti :

a. Tes

Tes yang digunakan ada dua macam yaitu pre-tes yang dilaksanakan sebelum media pembelajaran Mind Mapping diterapkan dan yang kedua pos-tes yang dilaksanakan setelah media pembelajaran Mind Mapping diterapkan. Semuadata tersebut untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Dokumentasi

Data-data tertulis yang dibutuhkan untuk memperkuat data sebelumnya. Data-data tersebut berupa daftar nilai siswa dan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian. Dokumentasi Foto untuk memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan penelitian.

c. Angket

Pemberian angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen sebagai data pelengkap berupa respon siswa setelah diberi penerapan media pembelajaran mind mapping.

d. Observasi

(44)

49

H. Analisis Data

Hasil tes berupa pretes dan postes dianalisis dengan menggunakan analisis inferensial pada tingkat kognitif, hasil angket dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan kegiatan yang meliputi :

1. Pengolahan Data Tes

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari skor tes awal (pretes), skor tes akhir (postes). Setelah memperoleh data yang diperlukan, kemudian dilakukan pengolahan data dengan rincian sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:

1. Mencari skor terbesar dan terkecil 2. Mencari nilai Rentangan (R)

3. R = skor maksimum – skor minimum 4. Mencari banyaknya kelas (BK) 5. Rumus STURGES:

6. BK = 1 + 3,3 log n

7. Keterangan: n = banyaknya data i. 5 K

8. Mencari nilai panjang kelas (i) 9. i =

10. Membuat tabel distribusi frekuensi

11. Menghitung rata-rata skor (M) dengan rumus:

12.

13. Menghitung Simpanan Baku dengan rumus:

14.

(45)

50

17. Mencari nilai Z-score dari Tabel Kurve Normal dari O-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

i.

18. Mencari luas tiap kelas interval

19. Mencari frekusensi yang diharapkan (fe) 20. Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung)

21.

22. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel

23. Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk dan derajat kebebasan

(dk) = k-1 dengan pengujian kriteria pengujian sebagai berikut: 24. Jika hitung tabel berarti Distribusi data tidak normal, sebaliknya

25. Jika hitung < tabel berarti Data Distribusi Normal.

Uji normalitas ini dilakukan terhadap skor pretes, postes , dan gain ternomalisasi dari dua kelompok siswa ( eksperimen dan kontrol ), berikut data normalitas yang diperoleh :

Uji Normalitas Data Pretes

Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan program Microsoft Office Excel 2007. Untuk taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan n-3 = 6-3 =

3 maka diperoleh X2 tabel sebesar 7,815. Berdasarkan pengujian Chi Kuadrat, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.15 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen Kontrol

x2hitung 7.751 7.362

dk 3 3

x2tabel(95%) 7.815 7.815

Kriteria Normal Normal

(46)

51

Uji Normalitas Data Postes

Pada nilai postes siswa untuk taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan n-3 = 6-3 = 3 maka diperoleh X2 tabel sebesar 7,815. Berdasarkan pengujian Chi Kuadrat, maka diperoleh data sebagai berikut

Tabel 3.16 Hasil Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen Kontrol

x2hitung 4.972 2.019

dk 3 3

x2tabel(95%) 7.815 7.815

Kriteria Normal Normal

Dari tabel diatas dimana x2 hitung < x2 tabel, dapat kita simpulkan bahwa data postes dari kedua kelas berdistribusi normal.

Uji Normalitas N-Gain

Pada nilai postes siswa untuk taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan n-3 = 6-3 = 3 maka diperoleh X2 tabel sebesar 7,815. Berdasarkan pengujian Chi Kuadrat, maka diperoleh data sebagai berikut

Tabel 3.17 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain

Kelas Eksperimen Kontrol

x2hitung 6.400 7.508

dk 3 3

x2tabel(95%) 7.815 7.815

Kriteria Normal Normal

Dari tabel diatas dimana x2 hitung < x2 tabel, dapat kita simpulkan bahwa data postes dari kedua kelas berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

(47)

52

Berdasarkan hasil dari uji F tersebut keudian mencari Ftabel dengan taraf signifikasi 0,05 dan dk = n-1 . Selanjutnya diklasifikasikan dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Fhitung< Ftabel : Data Homogen Jika Fhitung≥ Ftabel : Data tidak Homogen Maka Hipotesis statistik :

H0 : varians populasi kel eksperimen dan kel kontrol homogen H1 : Varians populasi kel eksperimen dan kel kontrol tidak homogen Kriteria pengujian :

Terima H0 jika F < Ftabel

Uji Homogenitas Data Pretes

Berdasarkan data pretes perhitungan maka dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.18 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes

Data Data n Varians Fhitun

Berdasarkan tabel perhitungan diatas diperoleh F hitung sebesar 1,617 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk1 = n-1 dan dk2 = n2-1 maka dari hasil interpolasi diperoleh F 2,092. Dimana F hitung < F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen).

Uji Homogenitas Data Postes

(48)

53

Tabel 3.19 Hasil Uji Homogenitas Data Postes

Data Data n Varians Fhitun

Berdasarkan tabel perhitungan diatas diperoleh F hitung sebesar 0,634 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk1 = n-1 dan dk2 = n2-1 maka dari hasil interpolasi diperoleh F 2,092. Dimana F hitung < F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretes dari kelas eksperimen dan kelas control berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen).

Uji Homogenitas Data N-Gain

Berdasarkan perhitungan data postes maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.20 Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain

Data Data n Varians Fhitung Ftabel KET

N-Gain Eksperimen 24 0.03 0.696 2.092 Homogen Kontrol 21 0.04

Berdasarkan tabel perhitungan diatas diperoleh F hitung sebesar 0,696 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk1 = n-1 dan dk2 = n2-1 maka dari hasil interpolasi diperoleh F 2,092. Dimana F hitung < F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretes dari kelas eksperimen dan kelas control berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen).

c. Perhitungan skor gain yang dinormalisasi

Skor gain diperoleh dari selisih skor tes awal dan tes akhir. Perbedaan skor tes awal dan tes akhir ini diasumsikan sebagai efek dari treatment (Panggabean, 1996). Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain adalah:

(49)

54

= skor tes awal

= skor tes akhir

Penggunaa media Mind Mapping dianggap lebih baik dari media konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar besaran vektor dan kemampuan pemahaman siswa akan ditanjau dari perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (normalized gain) yang dicapai kelas eksperimen dan kontrol. Untuk perhitungan nilai gain yang dinormalisasi dan pengklasifikasiannya akan digunakan persamaan dari Hake (1998:65) sebagai berikut:

Keterangan:

< g > = rata-rata gain yang dinormalisasi < G > = rata-rata gain aktual

= gain maksimum yang mungkin terjadi

= rata-rata skor tes akhir

= rata-rata skor tes awal

Nilai <g> yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.21 Klasifikasi nilai gain

Nilai <g> Klasifikasi

<g> ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > <g> ≥ 0,3 Sedang

<g> < 0,3 Rendah

(50)

55

d. Uji hipotesis penelitian ( Uji T )

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji – t (Arikunto, 2006 : 311) dengan taraf signifikasi α = 0,05. Rumus uji – t yang digunakan adalah :

t =

Mx = Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen My = Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol Nx = Banyaknya data kelompok eksperimen Ny = Banyaknya data kelompok kontrol

X = Deviasi setiap nilai pretes dan postes kelompok eksperimen Y = Deviasi setiap nilai pretes dan postes kelompok control

(Arikunto,2006 :311) Setelah menghitung nilai Thitung kemudian melihat harga Ttabel dengan taraf signifikasi 0,05 dan dk= nx + ny -2 . maka keputusan pengujian hipotesis dapat dilihat :

H0 : Thitung≥ Ttabel Tidak terdapat perbedaan prestasi yang diraih siswa dengan menggunakan media mind mapping dengan media konvensional

H1 : Thitung< Ttabel Prestasi belajar yang diraih siswa dengan menggunakan media mind mapping lebih baik disbanding menggunakan media konvensional Hasil ada di lampiran

2. Pengolahan data angket

(51)

56

siswa. Untuk mengolah data yang diperoleh dari angket, dilakukan dengan menggunakan frekuensi dan presentase,

P = f/n

Keterangan :

P =Presentase jawaban

f = Frekuensi jawaban

(52)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti mengenai penggunaan media pembelajaran Mind Mapping pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 1 Majalengka, dapat ditarik beberapa kesimpulan:

1. Pembelajaran menggunakan media Mind Mapping yang diterapkan pada kelas eksperimen telah dilaksanakan dengan langkah-langkah yang sesuai tahapan pelaksanaannya, meliputi mengemukakan pembelajaran menggunakan Mind Mapping, memerintahkan siswa membuat Mind Mapping secara kelompok ketika berdiskusi,memberikan bantuan secara

individual kepada siswa yang membutuhkannya, memberi soal latihan tes kecil, serta memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok. Setiap anggota diharuskan untuk mempunyai Mind Mapping berdasarkan pandangan terhadap materi yang mereka terima untuk selanjutnya dibahas bersama dalam kelompok sehingga dari setiap Mind Mapping tersebut dapat saling melengkapi materi dan dijadikan kesimpulan akhir materi, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung aktifitas siswa menjadi lebih aktif.

(53)

83

3. Berdasarkan hasil angket yang telah disebar kepada siswa, menunjukkan respon positif siswa terhadap penerapan media Mind Mapping. Oleh karena itu media Mind Mapping ini menjadikan pembelajaran lebih menarik serta menjadikan siswa berperan aktif didalam kelas.

B. Saran-Saran

1. Bagi pengajar, media Mind Mapping dapat dijadikan alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran, karena media ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

2. Untuk peneliti lain yang tertarik pada topik pembelajaran menggunakan media Mind Mapping, diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut mengenai media ini dalam pembelajaran mata pelajaran yang berbeda dengan sampel penelitian yang berbeda pula, dan dapat mengimplementasikan keempat langkah penggunaan media mind mapping, karena dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 langkah

penggunaan, kemudian akan lebih terlihat nilai Gain antar 2 kelas yang dibandingkan jika menggunakan mata pelajaran non eksak, karena mind mapping sendiri akan lebih optimal jika digunakan pada pelajaran yang

bersifat non eksak, dan untuk daya pembeda pada soal yang akan diberikan kepada siswa harus terdapat kriteria jenis soal yang sesuai dengan aturan yaitu 20% untuk soal mudah 20% untuk soal sukar dan 60% untuk soal sedang, hal ini agar nilai Gain pada kedua kelas dapat lebih terlihat.

(54)

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Alwiyah, (2009). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Mizan Media Utama

Arifin, Zainal (2012) Evaluasi Pembelajaran Bandung: Rosda

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006).Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Bantala, Agung. (2010). Penerapan Pembelajaran E-Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Diklat Teknik Jaringan Komputer Dasar fi PPPPTK BMTI Bandung. Tesis S2 Prodi Pendidikan dan Kejuruan UPI Bandung: tidak diterbitkan

Buzan, Tony. (2012). Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Djamarah, dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Furqon (2009) Statistika Terapan untuk Penelitian Bandung: CV Alfabeta

Hanf, M.P. (1971). Mapping: A Technique for Translating Reading into Thinking. Journal of Reading 14, p.225-230, 270.

Tersedia : http://mahmmudin.wordpress.com/2012/11/16/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/ [25 Februari 2013]

Mulyana, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Riduwan, (2011) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

(55)

85

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sukamto. (1995). Panduan Penelitian Eksperimen.Yogyakarta : IKIP Yogyakarta

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa . (2008) . Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online] Tersedia : http//pusatbahasa.kemendiknas.go.id/kbbi

Wikipedia. [2013]. http://id.wikipedia.org/wiki/Respon. [Online]. Pembelajaran. [22 Juni 2013].

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan ......................  29
Grafik Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol ......................  64
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Tabel 3.3 Format Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mempergunakan data tersebut dan data dimensi persimpangan dan akses kondisi saat ini maupun kondisi desain sesuai dengan usulan Master Plan UKP (Tabel 2),

Berdasarkan data (17) yang telah dipaparkan, polisi menggunakan pilihan bentuk informal tabe dalam komunikasinya dengan masyarakat. Bentuk tabe adalah bahasa Makassar yang

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, beberapa hal berikut ini dapat diajukan sebagai saran untuk pihak-pihak terkait yang terlibat dalam praksis perjuangan

tertampung oleh alur sungai atau saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja. Dan air itu keluar dari sungai atau saluran karena

Oleh karena itu penulis berupaya membahas mengenai waktu dengan cara menjelaskan definisi waktu, term- term waktu dalam al-Qur’an dengan memaparkan Asbâb al-Nuzul,

Anan Wiraswasta / Guru Ngaji Buniasih, Rajadatu, Cineam, Tasikmalaya

Setelah selesai tanya jawab, guru menjunjukan contoh pengumuman yang ditempelkan pada

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sebuah pergeseran pemikiran tentang Maqasid Syariah menurut pemikiran Jasser Auda yang saat ini dikenal dengan Maqasid Syariah