NO. 491/UN.40.FPEB.I.PL/2012
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP
PROFITABILITAS BANK SYARIAH
(Studi Pada Bank Syariah Mandiri)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Oleh:
Reza Prawira Kusumah
0707679
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas Bank
Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri)
Oleh
Reza Prawira Kusumah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Reza Prawira Kusumah
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP
PROFITABILITAS BANK SYARIAH
(Studi pada Bank Syariah Mandiri)
SKRIPSI
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Umar Faruk., M.Si Mimin Widaningsih, S.Pd NIP. 19530703.198703.1.001 NIP. 19790702.2005.01.2.003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK
SYARIAH
(Studi Pada Bank Syariah Mandiri)
Oleh:
Reza Prawira Kusumah
0707679
Pembimbing I : Drs. Umar Faruk., M.Si
Pembimbing II : Mimin Widaningsih, S.Pd
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bagi hasil, profitabilitas, dan pengaruh tingkat bagi hasil terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Variabel-variabel yang diuji ialah tingkat bagi hasil sebagai variabel bebas dan profitabilitas sebagai variabel terikat. Dimana dalam penelitian ini, peneliti mengambil indikator untuk profitabilitas yaitu ROA (Return On Asset).
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Semua data yang digunakan diambil dari data sekunder yang bersumber dari Laporan Keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bank Syariah Mandiri. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Product Moment dan Koefisien Determinasi. Teknik pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS V.16 for windows.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menggunakan korelasi product moment dan koefisien determinasi maka diperoleh bahwa tingkat bagi hasil mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun setiap tahun, tingkat profitabilitas pernah mendapat ROA yang sangat kecil karena dipengaruhi tingkat bagi hasil yang cenderung turun yang mengakibatkan perolehan profitabilitas yang menurun, dan tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
THE EFFECT OF REVENUE SHARING LEVEL ON SHARIA BANK PROFITABILITY
(Study In Bank Syariah Mandiri)
By:
Reza Prawira Kusumah
0707679
Counselor I : Drs. Umar Faruk., M.Si
Counselor II : Mimin Widaningsih, S.Pd
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the revenue sharing level, profitability, and the effect of revenue sharing level on profitability of Bank Syariah Mandiri. The variables, that are tested, are revenue sharing level as a free variable and profitability as a bounded variable. In this research, the researcher takes ROA (Return On Asset) as the indicator for profitability.
The method used in this research is a descriptive method and verificative method. All used data are taken from secondary data, which are got from financial statement that have been published by Mandiri Sharia Bank. The data analysis technique that is used in this research is a simple linear regression analysis and coefficient determination. The data processing technique uses the SPSS V.13 program for windows.
Based on the result of this research using product moment correlation and coefficient determinant, it indicated that the revenue sharing level had fluctuated with a declining trend each year, then the profitability level had a very low ROA because influenced by the revenue sharing level tends to fall which resulted in the acquisition of declining profitability, and the effect of revenue sharing level have positive impact on the Sharia Mandiri Bank.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………..i
KATA PENGANTAR ……..iii
DAFTAR ISI ………..v
DAFTAR TABEL ………viii DAFTAR GAMBAR ……….ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah … 1 1.2Rumusan Masalah 7 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 7
1.4Kegunaan Penelitian 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, & HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 9 2.1.1 Bank Syariah………. 9
2.1.2 Perbedaan Prinsip Bank Konvensional Dan Syariah …. 10 2.1.3 Tujuan Bank Syariah …… 11
2.1.4 Prinsip Operasi Bank Syariah ……… 12
2.1.5 Pembiayaan ……… 13
2.1.5.1 Unsur-Unsur Pembiayaan ………..14
2.1.5.2 Tujuan Dan Fungsi Pembiayaan ………...15
2.1.6 Pembiayaan Bagi Hasil ………16
2.1.6.1 Musyarakah ………. 17
2.1.6.2 Mudharabah ………...17
2.1.7 Prinsip Distribusi Bagi Hasil ………...18
2.1.7.1 Pengertian Profit Sharing ………...20
vi
2.1.8 Profitabilitas Bank Syariah ………....23
2.1.9 Hubungan Tingkat Bagi Hasil Dan Profitabilitas ………...24
2.1.2 Kerangka Pemikiran ………..26
2.1.3 Hipotesis ………...31
BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 32
3.2 Metode Penelitian 32 3.2.1 Desain Penelitian 32 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 33
3.2.3 Populasi & Sample Penelitian……….. 35
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 36 3.2.5 Teknik Analisis Data ………. 37
3.2.5.1 Uji Normalitas ……….37
3.2.5.2 Korelasi Product Moment ……..………37
3.2.5.3 Koefisien Determinasi ……… 38
3.2.6 Pengujian Hipotesis ………....39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian ………40
4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri ………...40
4.1.2 Visi Dan Misi PT Bank Syariah Mandiri ………..42
4.1.3 Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri ………42
4.1.4 Job Description PT Bank Syariah Mandiri ………..43
4.1.5 Aspek Kegiatan Bank Syariah Mandiri ………..43
4.2.1 Tingkat Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri ……….………49
4.2.2 Profitabilitas Bank Syariah Mandiri ………...………53
4.2.3 Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Dan Profitabilitas ………57
4.3 Analisis Statistik Dan Pengujian Hipotesis ………....59
4.3.1 Uji Normalitas ...………...60
4.3.2 Korelasi Product Moment ………...61
4.3.3 Koefisien Determinasi ……….62
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ………63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………68
5.2 Saran ………...69 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya
bank berbasis syariah. Disusul lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998,
pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam rangka
kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda, memungkinkan bank
sepenuhnya beroperasi secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
Hal tersebut menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada
masyarakat Indonesia. Atas dasar itu pula telah disahkan regulasi terkini untuk
perbankan syariah, yaitu Undang-Undang No.21 tahun 2008 mengenai perbankan
syariah, yang memberikan kejelasan dan peluang yang cukup besar untuk mengelola
lembaga keuangan secara syariah.
Perkembangan bank syariah beserta unit usaha syariah dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Sampai sekarang jumlah bank syariah yang ada di Indonesia
ada sebelas, diantaranya Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI Syariah, Bank Mega
Syariah Indonesia, Bank BCA Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin,
Bank Victoria Syariah, Bank Maybank Syariah Indonesia, dan Bank Syariah Mandiri
(BSM). (www.bi.go.id)
Pesatnya pertumbuhan ini mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat
Indonesia terhadap bank syariah semakin tinggi. Maka dari itu, produk bank syariah
kinerjanya, yaitu dengan profitabilitas. Melalui profitabilitas yang tinggi, bank akan
terus bisa beroperasi dan melayanai kebutuhan masyarakat. Menurut Hasibuan
(2007:99), “Pendapatan bank mutlak harus ada, untuk menjamin kontinuitas bank
yang bersangkutan”. Menurut Kasmir (2008:44), “Profitabilitas merupakan
kemampuan bank dalam mendapatkan laba. Bank yang sehat adalah bank yang
diukur secara profitabilitas yang terus meningkat diatas standar yang telah ditentukan
penilaiannya”. Dengan meningkatkan rasio profitabilitas, maka bank tersebut dapat
bertahan dan berkompetensi serta dapat pula terhindar dari kebangkrutan..
Rasio profitabilitas memberikan informasi mengenai seberapa efisien suatu
bank dalam kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar
keuntungan dapat diperoleh rata-rata dari setiap rupiah asetnya. Kuswandi (2005:52)
Mengungkapkan bahwa “Profitabilitas bank dapat diukur melalui rasio profitabilitas
yang meliputi: net profit margin, gross profit margin, return on investment, return on
asset (ROA), dan return on equity (ROE)”. Namun menurut peraturan Bank
Indonesia no.6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum
yang tertuang dalam pasal 4 ayat 4 menilai bahwa yang dapat dipakai adalah rasio
Return On Asset (ROA), begitupun dalam jurnal Meythi (2005:254) mengemukakan
bahwa “Rasio profitabilitas diproksikan dengan ROA yang paling baik dalam
memprediksikan pertumbuhan laba.” Hal ini disebabkan karena Bank Indonesia
sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mementingkan nilai profitabilitas
suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya berasal dari simpanan
masyarakat. ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam
3
keuntungan (Muhammad, 2005:257). ROA dihitung dengan cara membandingkan
laba sebelum pajak dengan total aktiva.
Berikut ini adalah perbandingan data tahunan mengenai tingkat ROA pada
PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dan PT. BNI Syariah:
Grafik 1.1 ROA
PT. Bank Syariah Mandiri Dan PT. BNI Syariah (Dalam Persen)
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Dan PT. BNI Syariah, Tbk. (data diolah kembali)
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai ROA Bank Syariah Mandiri
dan Bank BNI Syariah mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Perolehan ROA pada
dilihat pada dua tahun terakhir dimana perolehan ROA menjadi 2.21% pada tahun
2010 dan 1.95% pada tahun 2011. Berbeda dengan Bank BNI Syariah yang selalu
mengalami kenaikan dari tiap tahunnya, Kondisi ROA Bank Syariah Mandiri yang
mengalami penurunan menjadi kritis, mengingat batas minimum yang diatur oleh
Bank Indonesia adalah 1.5%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Syariah
Mandiri kurang efektif bila dibandingkan dengan BNI Syariah.
Profitabilitas sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank
yang digunakan oleh masyarakat dalam menilai kualitas suatu bank. Keuntungan
yang layak, diperlukan setiap bank guna menarik minat para pemilik dana untuk
menitipkan uang mereka di bank, lalu pada dasarnya kepercayaan masyarakat dalam
memilih suatu bank ialah tingkat kesehatan bank. Bukan tidak mungkin jika
penurunan ROA terus terjadi, Bank Syariah Mandiri akan ditinggalkan oleh
nasabahnya dan beralih pada kompetitornya.
Hal mendasar yang membedakan perbankan syariah dengan perbankan
konvensional adalah prinsip pembagian laba yang diterapkan bank syariah. Sistem
perbankan syariah mengharamkan sistem bunga, yang dikenal dengan riba dan
menghalalkan sistem bagi hasil. Pembiayaan dengan skema bagi hasil adalah produk
yang memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan kredit yang dtawarkan oleh
Bank konvensional. Skema bagi hasil merupakan skema yang ditawarkan oleh
produk pembiayaan yang menggunakan akad mudharabah atau musyarakah. Dengan
sistem bagi hasil (loss/profit sharing) ini diharapkan adanya keadilan dalam
pengelolaan dan pembagian hasil usaha atas usaha yang dijalankan berdasarkan
5
Akan tetapi pada realitanya, produk pembiayaan bagi hasil (Mudharabah &
Musyarakah) yang diberikan bank syariah masih kurang diminati bila dibandingkan
dengan produk jual-beli (Murabahah). Cukup disayangkan pembiayaan bagi hasil
yang merupakan pembiayaan yang menjadi pembeda antara pembiayaan yang
diberikan oleh bank syariah dengan kredit yang ditawarkan oleh Bank konvensional
ternyata dalam perkembangan perbankan syariah tidak menjadi produk yang popular.
Hal tersebut dapat dilihat melalui komposisi dana yang disalurkan oleh Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Komposisi Dana yang disalurkan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (dalam Milyaran rupiah)
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia
Mengapa produk yang menjadi pembeda antara bank syariah dengan bank
konvensional kurang popular? Apakah jika tingkat bagi hasil meningkat, akan
Akad 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 (Januari) Mudharabah 4.062 5.578 6.205 6.597 8.631 10.229 10.133 Musyarakah 2.335 4.406 7.411 10.412 14.624 18.960 18.759
Murabahah 12.624 16.553 22.486 26.321 37.508 56.365 56.473
Salam 0 0 0 0 0 0 0
Istishna 337 351 369 423 347 326 307 Ijarah 836 516 765 1.305 2.341 3.839 3.872 Qardh 250 540 959 1.829 4.731 12.937 12.145
membuat profitabilitas perbankan syariah menurun? Apakah karena hal ini membuat
skema bagi hasil kurang diminati? Menurut penelitian sebelumnya, Afni Avriani
(2008) menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat bagi hasil dan
profitabilitas perbankan syariah. Menurut Elina Sofa Devis (2009), menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dari pendapatan bagi hasil Mudharabah
terhadap tingkat profitabilitas di Perbankan Umum Syariah, dan terdapat pengaruh
positif dari pendapatan bagi hasil Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas di
Perbankan Umum Syariah. Sedangkan Dwi Fany Wicaksana (2011), dengan judul
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia, bahwa secara parsial variabel pembiayaan Mudharabah
dan Musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah. Secara
simultan pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Dua dari tiga penelitian sebelumnya, menyatakan tingkat bagi hasil
berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan satu penelitian oleh Dwi Fany
Wicaksana (2001), belum diketahui arahnya. Hal ini membuktikan bahwa masih
perlunya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh tingkat bagi hasil terhadap
profitabilitas bank syariah. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka
penulis melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan, penulis
mengidentifikasi masalah yang akan menjadi pokok pembahasan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat bagi hasil Bank Syariah Mandiri.
2. Bagaimana profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
3. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil terhadap profitabilitas di Bank Syariah
Mandiri.
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian untuk mengetahui, mengumpulkan, mengolah dan
menganalisis data-data yang berhubungan dengan proses pencatatan bagi hasil,
tingkat bagi hasil, dan profitabilitas sehingga diperoleh gambaran tentang pengaruh
dari tingkat bagi hasil terhadap profitabilitas perbankan syariah. Sedangkan tujuan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat bagi hasl Bank Syariah Mandiri.
2. Untuk mengetahui profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat bagi hasil pada profitabilitas
Bank Syariah Mandiri.
1.4 Kegunaan Penelitian
Merujuk pada maksud dan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini
1. Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori dan memberi
sumbangan pemikiran yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
mengenai perbankan, khususnya perbankan syariah.
2. Kegunaan praktis
Dapat memberikan masukan yang berarti bagi sistem perbankan, khususnya
perbankan syariah dalam menerapkan sistem bagi hasil sehingga dapat lebih
menarik minat para penyandang dana untuk dapat mempercayakan penyimpanan
dana di bank syariah. Pengelola dana juga dapat memanfaatkan fasilitas kerja
sama yang menguntungkan dengan lebih luas di bank syariah. Sehingga
32
Reza Prawira Kusumah, 2013
BAB III
OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) „obyek penelitian adalah
fenomena atau masalah penelitian yang telah diabtraksi menjadi suatu konsep atau
variabel. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian‟. Obyek
penelitian penulis terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (Independent
Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Maka dari itu yang menjadi
objek dalam penelitian ini adalah tingkat bagi hasil (Independent Variable) serta
profitabilitas (Dependent Variable).
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Suatu penelitian memerlukan adanya metode penelitian karena metode
penelitian akan memberikan langkah-langkah di dalam melakukan suatu
penelitian. Menurut Sujoko Eferin dkk (2008:48) “desain penelitian merupakan
framework dari suatu penelitian”. Sehingga dapat dikatan bahwa desain penelitian
diperlukan untuk melakukan penelitian mulai dari tahap awal hingga sampai pada
tahap pelaporan hasil penelitian.
Dalam menganalisis masalah yang akan dibahas penulis akan
Reza Prawira Kusumah, 2013
dkk (2008:12), “penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang
detil-detil spesifik dari sebuah situasi, lingkungan social, atau hubungan”.
Suharsmi Arikunto (2006:8) menyatakan bahwa “penelitian yang bertujuan untuk
mengecek hasil penelitian lain inilah yang diberi nama penelitian verifikatif”.
Jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan
melalui pengumpulan data dilapangan.
3.2.2 Definisi & Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Suharsimi membedakan variabel
menjadi dua yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab,
variabel bebas, atau independent variabel (X), dan variabel akibat yang disebut
variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variabel
(Y).
Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,
yaitu:
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen yaitu suatu variabel bebas yang mempengaruhi
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah besarnya
tingkat bagi hasil. Tingkat bagi hasil adalah hasil usaha yang didapatkan oleh
bank dari pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah melalui
34
Reza Prawira Kusumah, 2013
Tingkat bagi hasil dapat dihitung dengan rumus:
Tingkat Bagi Hasil = x 100%
(Muhammad Ghafur, 2007:80-81)
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen yaitu suatu variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel lainnya. Yang menjadi
variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah,
dalam hal ini adalah profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
Dalam penelitian ini, tingkat profitabilitas dihitung dengan menggunakan
Return on Assets (ROA). ROA adalah salah satu rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode
tertentu. ROA digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi dari
aset perusahaan. Menurut Muhammad Ghafur W (2007:36), untuk menghitung
ROA digunakan rumus sebagai berikut:
x 100%
Dalam menentukan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia (BI)
lebih mementingkan penilaian besarnya Return On Asset (ROA) dan tidak
memasukan ROE. Hal ini disebabkan karena Bank Indonesia sebagai pembina dan
Reza Prawira Kusumah, 2013
diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan
masyarakat.
Menurut peraturan Bank Indonesia (BI) no.6/10/PBI/2004 tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum yang tertuang dalam pasal 4 ayat 4
menilai bahwa yang dapat dipakai adalah rasio Return On Asset (ROA),
Begitupun dalam jurnal Meythi (2005:254) mengemukakan bahwa ”Rasio
profitabilitas diproksikan dengan ROA yang paling baik dalam memprediksikan
pertumbuhan laba.”
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
3.2.3 Populasi & Sample Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Tingkat Bagi Hasil Revenue sharing Total pendapatan bagi hasil yang
Return on Assets (ROA) Laba sebelum pajak
Total Asset
Dikalikan 100%
Taswan (2008:80)
36
Reza Prawira Kusumah, 2013
Menurut Sugiyono (2002:72) dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Bisnis, mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”.
Berdasarkan pengertian diatas, populasi merupakan obyek atau subyek
yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2008:68).
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu
data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengmpul
data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini cara yang
digunakan adalah studi dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan
laporan keuangan publikasi yang memuat data mengenai laba bersih, total aktiva,
Reza Prawira Kusumah, 2013
penulis diperoleh dari website PT. Bank Syariah Mandiri di
http://www.syariahmandiri.co.id
3.2.5 Teknik Analisis Data 3.2.5.1Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen,
indenpenden, atau keduanya berdistribusi mengikuti sebaran baku normal atau
tidak.normal. Pengujian normalitas dilakukan melalui tes Kolmogorov-Smirnov
koreksi Lilliefors. Dengan bantuan software SPSS 16.
3.2.5.2 Analisis Korelasi
Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah Korelasi Product Moment. Alasan penulis memakai analisis
korelasi karena penelitian ini untuk mengetahui pengaruhnya positif atau negatif
dan bukan untuk meramalkan seperti analisis regresi.
“Teknik korelasi Korelasi Product Moment digunakan untuk mencari
hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel atau lebih tersebut adalah
sama.” Sugiyono (2011:228)
Karena dependent variable (variabel Y) dipengaruhi oleh satu independent
variable (variabel X), maka penulis menggunakan analisis koefisien korelasi dan
38
Reza Prawira Kusumah, 2013
Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan dua
variabel yaitu antara variabel independen (tingkat bagi hasil) dengan variabel
dependen (profitabilitas) yang diteliti. Apakah mempunyai hubungan yang kuat
atau lemah. Kuat atau tidaknya hubungan antara variabel yang terlibat
ditunjukkan oleh besarnya koefisien korelasi. Rumus yang digunakan yaitu:
= antara variabel X dan variabel Y.
r = -1 hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif sempurna antara variabel X dan variabel Y.
r = 0 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y.
3.2.5.3Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari Bagi hasil (X) terhadap
Reza Prawira Kusumah, 2013
determinasi (KD). Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien
determinasi adalah sebagai berikut:
Kd = rxy2 x 100 % (Ridwan, 2004:136)
Keterangan :
Kd = Nilai Koefisien determinasi
r xy = Nilai Koefisien Korelasi
3.2.6 Pengujian Hipotesis
Husein umar (2004: 104) mengemukakan pengertian hipotesis sebagai
berikut:
“Hipotesis merupakan suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya”.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel X (tingkat bagi hasil) terhadap
variabel Y (profitabilitas bank), maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H0: r=0: H0 diterima, artinya tingkat bagi hasil tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas bank.
H1: r ≠ 0: H0 ditolak, artinya tingkat bagi hasil berpengaruh terhadap
68
Reza Prawira Kusumah, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai penelitian pengaruh Tingkat bagi
hasil terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA pada Bank Syariah Mandiri
dan setelah dianalisis dengan menggunakan teori yang ada, maka dibawah ini
diperoleh suatu kesimpulan yang diambil oleh penulis bahwa :
1. Tingkat bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri dari tahun 2001-2011
mengalami fluktuasi dengan pergerakan yang cenderung menurun dari tahun
ke tahun.
2. Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Mandiri dari tahun 2001-2011 yang
diindikasikan dengan rasio Return on asset (ROA), pernah mendapat ROA
yang sangat kecil, hal ini salah satunya diakibatkan tingkat tingkat bagi hasil
yang cenderung turun dan berakibat pada perolehan profitabilitas yang
menurun.
3. Dari hasil perhitungan korelasi product moment dengan program SPSS 16,
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara tingkat bagi hasil
terhadap profitabilitas. Dari hasil perhitungan korelasi tersebut, yang
kemudian dihitung Koefisien Determinasi didapatkan nilai 30.7%. Angka
Reza Prawira Kusumah, 2013
tingkat bagi hasil, sedangkan sisanya 69.3% oleh faktor lain yang tidak diteliti
pada penelitian ini.
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan profitabilitas dengan peningkatan keuntungan bank
salah satu upaya dengan meningkatkan tingkat bagi hasil.. Untuk memperoleh
pendapatan bagi hasil yang besar, maka bank harus memperbesar ekspansi
pembiayaan bagi hasil, yang diiringi dengan pengelolaan dan pengawasan
yang baik dan tepat agar pembiayaan tersebut dapat produktif dan tidak gagal
dalam pengembaliannya. Selain itu ekspansi pembiayaan bagi hasil harus
dilakukan karena pembiayaan bagi hasil merupakan pembeda antara Bank
Syariah dengan Bank Konvensional.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menggunakan variabel-variabel lain
seperti Murabahah, Dana Pihak Ketiga, dan lainnya karena tidak hanya
tingkat bagi hasil yang berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah.
Selain itu, diperluas obyek penelitian dan jumlah data sehingga akan
DAFTAR PUSTAKA
Gujarati, Damodar. (2003). Basic Econometrics. McGraw-Hill Companis: Amerika. Hasibuan, Malayu S.P, Drs, H. (2009). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Husein Umar. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Muchdarsyah Sinungan. (1999). Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.
Muhammad. (2005). Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria.
Muhammad Ghafur W. (2007). Potret Perbankan Syariah Indonesia Terkini (Kajian Kritis Perkembangan Perbankan Syariah). Yogyakarta: Biruni Press Bina Ruhani Insan.
Muhammad Syafi’i Antonio. (1999). Bank Syariah Bagi Bankir dan Praktisi
Keuangan. Jakarta: Diterbitkan atas Kerjasama Bank Indonesia dan Tazkia Institute.
(2000). Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Galia Indonesia.
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. (2005). Buku Saku Perbankan Syariah. Jakarta: PKES.
Riduwan dan Sunarto. (2009). Pengantar Statistika.Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Trimeka Cipta.
Taswan. (2006). Manajemen Perbankan, Konsep, Teknik dan Aplikasi+Bank Risk Assesment. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wiroso. (2005). Produk dan Prinsip Penghimpunan Dana di Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Sucafindo.
(2007). Bisnis Syariah. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Karya Ilmiah
Afni Avriani, (2008). Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadapProfitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah), Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung.
Dwi Fany Wicaksana, (2011). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
Indah Rohmawati. (2003). Perbandingan Kinerja BPR Syariah dengan BPR Konvensional di Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, UGM. Yogyakarta.
Meythi. (2005). Rasio Keuangan Paling Baik Sebagai Prediktor Risiko Sistematik
: Analisis Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol XI No. 2,
September 2005:254-271.
Muhammad Ghafur W. (2003). Pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Suku Bunga dan Pendapatan Terhadap simpanan Mudharabah: Studi Kasus bank Muamalat Indonesia (BMI), Jurnal Ekonomi Syariah Muamalah, Vol.1,No.1, Oktober 2003. Yogyakarta: Shariah Economics Forum UGM.
Slamet Margono. (2008). Pelaksanaan Sistem Bagi Hasil pada Bank Syariah (Tinjauan Umum pada BTN Syariah Cabang Semarang), Tesis S-2, Fakultas Ilmu Hukum Universitas Dipenogoro. Semarang.
Undang-Undang
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992.
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pasal 1 ayat 12 tentang Perbankan.