• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELEVANSI KOMPETENSI KURIKULUM 2006 PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR DENGAN CAKUPAN KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN DI DUNIA INDUSTRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RELEVANSI KOMPETENSI KURIKULUM 2006 PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR DENGAN CAKUPAN KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN DI DUNIA INDUSTRI."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Perumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.7 Penjelasan Istilah dan Judul ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Kurikulum ... 6

2.1.1 Pengertian Kurikulum ... 6

2.1.2 Karakteristik Kurikulum ... 6

2.1.3 Konsep Kurikulum ... 8

2.1.4 Landasan dan Pengembangan Kurikulum ... 8

2.1.5 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 9

2.1.6 Model Pengembangan Kurikulum ... 10

2.2 Kajian Arsitektur ... 11

2.2.1 Pendidikan Arsitektur ... 11

(2)

2.3 Kurikulum Teknik Arsitektur ... 13

2.4 Kurikulum Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI ... 15

2.4.1 Deskripsi Mata Kuliah PTA ... 20

2.5 Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ... 21

2.6 Cakupan Kemampuan Arsitek (IAI) ... 21

2.7 Matrikulasi Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI dengan Cakupan Kemampuan Arsitek (IAI) ... 25

2.8 Matrikulasi Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI dengan Cakupan Kemampuan Arsitek dan Taksonomi ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 35

3.3.1 Variabel Penelitian ... 35

3.3.2 Paradigma Penelitian ... 35

3.4 Data dan Sumber Data ... 36

3.4.1 Data Penelitian ... 36

3.4.2 Sumber Data ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Deskripsi Penelitian ... 40

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

(3)

5.1 Kesimpulan ... 87

5.1.1 Relevansi Kompetensi Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI dengan Cakupan Kemampuan Arsitek (IAI) ... 88

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... xii

LAMPIRAN ... xiii

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang bertugas menciptakan tenaga-tenaga pendidik yang handal dan professional, sudah selayaknya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki suatu program yang dapat mempersiapkan lulusannya sesuai dengan tujuan tersebut.

Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang mampu mengembangkan, mengelola dan melaksanakan program pendidikan Teknologi Kejuruan yang akan menangani lembaga-lembaga pendidikan/latihan tingkat menengah adalah suatu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu keberadaan jurusan-jurusan di lingkungan Fakultas Pendidikan Tekniknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI sebagai suatu lembaga yang menghasilkan tenaga pendidik dalam bidang Teknologi Kejuruan tidak dapat dipisahkan dengan dunia Pendidikan Menengah dan Kejuruan/latihan.

Salah satu jurusan yang terdapat di FPTK UPI adalah jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, dimana diharapkan dari jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur ini akan muncul tenaga pengajar di tingkat SMK yang handal dan profesional dalam bidang arsitekur. Walaupun pada kenyataannya, lulusan yang dihasilkan dari jurusan ini banyak yang mengambil jalur non-pendidikan di dunia kerja.

Fenomena seperti inilah yang pada akhirnya sering memunculkan pertanyaan, seberapa layak lulusan Pendidikan Teknik Arsitektur di Universitas Pendidikan Indonesia jika ingin menempuh jalur profesi di dunia industri ke-arsitekan. Karena pada dasarnya kurikulum yang ada di Pendidikan Teknik Arsitektur memiliki kompetensi dasar yang diperuntukkan untuk seorang guru, dengan spesialisasi seorang arsitek.

(5)

pendidikan secara filosifis merupakan proses memanusiakan manusia yang diperlukan untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pendidikan harus menjadikan manusia memiliki berbagai kemampuan dan nilai-nilai kemanusiaan, dan lembaga pendidikan merupakan bagian yang harus menjadi wahana yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pendidikan dalam upaya mewujudkan maknanya. Proses pendidikan tidak tergantung pada pendidikan formal saja tetapi juga mencakup pendidikan nonformal, karena pendidikan dapat dikatakan sebagai proses dalam kehidupan dan merupakan bagian dari proses peradaban manusia.

Dengan munculnya fenomena pendidikan diatas dan keingintahuan akan relevansi Kurikulum Pendidikan Teknik Arsitektur 2006 dengan cakupan kemampuan arsitek (IAI), menjadi latar belakang judul yang diambil oleh penulis, yaitu “Relevansi Kompetensi Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur

FPTK-UPI dengan Cakupan Kemampuan Yang Dibutuhkan di Dunia Industri”.

1.2. Identifikasi Masalah

Mengacu pada pendapat Nana Sudjana (1989 : 99) mengemukakan bahwa Identifikasi masalah yaitu menjelaskan aspek-aspek masalah yang muncul dari tema atau judul yang telah dipilih, maka identifikasi masalah itu merupakan pengungkapan dari berbagai masalah yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut. Kemudian Mohammad Ali (1992 : 37), menjelaskan lebih lanjut bahwa identifikasi masalah, merupakan rumusan dan deskripsi tentang analisa ruang lingkup masalah yang dirumuskan baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

Sesuai dengan penjelasan di atas, maka identifikasi masalah perlu ditetapkan lebih dahulu untuk memudahkan, mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul dalam melaksanakan penelitian, sehingga identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

(6)

2. Kurangnya kepercayaan beberapa konsultan dan kontraktor di Bandung, akan kompetensi lulusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI.

3. Kurangnya cakupan kemampuan yang dimiliki oleh lulusan Pendidikan Teknik Arsitektur dalam bidang ke-Arsitekturan.

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian yang berjudul “Relevansi Kompetensi Kurikulum 2006

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI dengan Standar Kompetensi Yang

Dibutuhkan di Dunia Konstruksi”, dibatasi permasalahannya agar tercapai sasaran

dan arah yang jelas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur di Universitas Pendidikan Indonesia (mata kuliah keahlian progran studi ke-Arsitekturan, mata kuliah perluasan-pendalaman dan mata kuliah pilihan).

2. Cakupan kemampuan arsitek yang di butuhkan di dunia industri (IAI). .

1.4.Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu problematika, dan merupakan sumber kegiatan pokok pada kegiatan penelitian. Agar penelitian itu dapat dilakukan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan masalahnya, sehingga jelaslah dari mana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa. (Suharsimi Arikunto 1996 : 36).

Adapun masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia ?

2. Bagaimana gambaran cakupan kemampuan arsitek yang dibutuhkan di dunia industri (IAI) ?

(7)

1.5. Tujuan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian kita harus menetapkan lebih dulu tujuan penelitian. Ada beberapa tujuan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui terpenuhi tidaknya cakupan kemampuan yang dibutuhkan di dunia industri, oleh isi dari kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI.

1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa

Mengetahui lebih dalam tentang kurikulum Pendidikan Teknik Arsitektur 2006 dan dari pengetahuan tentang kurikulum tersebut, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dalam hal apa kemampuan mereka sebagai seorang arsitek perlu dikembangkan dan diperbaiki, dan dalam hal apa kemampuan mereka dirasakan sudah cukup memadai dengan tuntutan di dunia industri.

2. Bagi Penyelenggara Pendidikan

Mengetahui tingkat relevansi kurikulum Pendidkan Teknik Arsitektur 2006 dengan cakupan kemampuan yang di butuhkan di dunia industri.

Dapat dijadikan masukan bagi pihak jurusan untuk memperbaiki kurikulum yang telah ada disesuaikan.

1.7. Penjelasan Istilah Dalam Judul

Berdasarkan judul yang diambil penulis, yaitu :

“Relevansi Kompetensi Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur dengan

Cakupan Kemampuan Yang Di Butuhkan di Dunia Industri”

(8)

1. Relevansi

a) Relevan : Kait / Mengait

(kamus besar Bahasa Indonesia oleh Drs. Bambang Marhijanto) b) Relevansi : Keterkaitan / Kesesuaian

2. Kompetensi

Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (Pedoman Sertifikasi Kompetensi Pendidik,2004).

3. Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur

Seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan yang digunakan oleh program jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur di Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Cakupan Kemampuan Yang Di Butuhkan di dunia Industri

(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jalan Setiabudi No. 207 Bandung. Pelaksanaan penelitian dan pengolahan data dilakukan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2007

3.2 Metode Penelitian

Metoda adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan yang disengaja oleh seorang (peneliti) untuk menjawab suatu permasalahan yang ditemukannya. Jadi dapat disimpulkan metoda penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Sehubungan dengan hal ini, Winarno Surakhmad (1991:131) mengemukakan :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu, dan cara utama itu dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penelitian serta situasi penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini digunakan karena sesuai dengan maksud penelitian, yakni untuk menggambarkan kemudian mengungkapkan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata ( 2005 : 96 ) tentang metode penelitian Kualitatif adalah :

Secara umum penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu : menggambarkan dan mengungkapkan ( to describe and explore ), dan menggambarkan dan menjelaskan ( to describe and explain ).

(10)

fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini mengungkap mengenai relevansi antara Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur dengan standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia konstruksi.

Hasil dan kesimpulan dari suatu penelitian dengan menggunakan metode kualitatif umumnya ingin memberikan gambaran mengenai Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur dan cakupan kemampuan yang dibutuhkan di dunia industri agar dapat mengetahui tingkat relevansi antara variabel yang ada.

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.3.1 Varibel Penelitian

Nana Sudjana (1988:3) menyatakan “variabel secara sederhana dapat diartikan ciri individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1989 : 91) menyatakan “ ... variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal dengan alasan karena peneliti memandang perlu bahwa variabel dalam penelitian ini merupakan kesatuan yang utuh, artinya variabel yang digunakan bukan lagi yang sudah jadi melainkan suatu proses. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah relevansi kompetensi kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI dengan cakupan kemampuan yang dibutuhkan di dunia industri (IAI).

3.3.2 Paradigma Penelitian

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto ( 1997 : 49 ) : “ Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang menggambarkan alur pikiran peneliti”.

(11)

Gambar 3.2 : Paradigma Penelitian

Keterangan :

= Proses Penelitian

= Pengaruh variabel X terhadap variabel Y = Pengaruh hasil temuan

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto ( 1998 : 99-100 ) :

Data adalah hasil pencatatan peneliti baik berupa fakta ataupun angka. Data yang diperlukan sebagai bahan yang akan diolah dan analisis data sebagai bagian dari analisis penelitian.

Menurut Nana Sudjana ( 1989 : 7 ), data harus benar-benar jujur, yakni kebenarannya harus dipercaya.

Perubahan Kurikulum

Temuan Relevansi Kurikulum

Saran Kurikulum

PTA 2006

(12)

Berdasarkan pernyataan diatas sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data. Syarat data yang diperoleh harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

3.4.2 Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung ( Suharsimi Arikunto 1997 : 114 ).

Table 3.1 : Data dan sumber data penelitian yang dibutuhkan

No Data Sumber Data

Sebagai prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah studi dokumenter. Teknik pengumpulan data ini diambil karena sesuai dengan penelitian yang akan diteliti. Hal ini didukung dengan yang dikemukakan Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata ( 2005 : 221 ), yaitu :

(13)

dokumen-dokumen tersebut, bukan dokumen-dokumen-dokumen-dokumen mentah ( dilaporkan tanpa analisis ).

Untuk mengetahui hubungan antara variabel peneliti menggunakan instrument wawancara, karena teknik ini sesuai dengan metode penelitian yang diambil. Seperti yang diungkapkan Prof. Dr. Nana Syaodih S ( 2005 : 223 ): Instrument wawancara :

1. Berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden,

2. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian,

3. bentuk pertanyaan atau pernyataan bersifat terbuka, sehingga responden mempunyai keleluasaan untuk memberikan jawaban atau penjelasan,

4. pertanyaan atau pernyataan dalam pedoman wawancara juga bisa berstruktur, suatu pertanyaan atau pernyataan umum diikuti dengan pertanyaan atau pernyataan yang lebih khusus atau lebih terurai, sehingga jawaban atau penjelasan dari responden menjadi lebih dibatasi dan diarahkan.

5. Untuk tujuan-tujuan tertentu sub pertanyaan atau pernyataan-pernyataan tersebut bisa sangat berstruktur, sehingga jawabannya menjadi singkat-singkat atau pendek-pendek, bahkan membentuk instrument berbentuk ceklis

Dalam pembuatan catatan hasil wawancara, selain dicatat jawaban atau respon-respon dari responden yang langsung berhubungan dengan pertanyaan, juga dicacat reaksi-reaksi lainya baik yang dinyatakan secara verbal maupun non verbal. Juga perlu dibuat catatn-catatan khusus atau interpretasi langsung-sesaat dari pewawancara terhadap jawaban, respon atau reaksi tertentu yang penting atau perlu mendapat perhatian dari peneliti.

Tabel 3.2 : Instrument Wawancara

(14)

3.6 Teknik Analisis Data

Adapun teknik untuk menganalisis data yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 : Instrument Analisis Data

No Cakupan Kemampuan

Arsitek

Mata Kuliah/ Kompetensi

Pendidikan Teknik Arsitektur

Deskripsi Mata Kuliah

Pendidikan Teknik Arsitektur

Selanjutnya jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara dihimpun dan dianalisis, karena dalam wawancara ini hanya menggunakan 2 responden yang oleh peneliti dianggap kompeten untuk memberikan jawaban dan respon.

Dihimpun disini, dimaksudkan untuk menghimpun jawaban yang diberikan oleh 2 responden. Karena wawancara ini sendiri dilakukan secara bertahap, dimana responden pertama diwawancara terlebih dahulu kemudian jawaban yang diberikan responden pertama oleh peneliti diberikan kepada responden kedua dan dimintai tanggapan yang sama seperti yang diberikan oleh responden pertama.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pemberlakuan kurikulum berbasis kompetensi telah menegaskan akan pentingnya kompetensi bagi lulusan sarjana S1 untuk jurusan apapun termasuk di dalamnya arsitektur. Dalam disiplin arsitektur kompetensi itu bisa diacu pada beberapa sumber seperti yang dituntut oleh asosiasi profesi (IAI) dengan 13 kompetensinya atau kompetensi dari referensi lain yang relevan dengan tuntutan kompetensi lulusan sarjana arsitektur.

Meski ke-13 kompetensi arsitek yang di buat oleh Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), sudah cukup baik untuk dijadikan panduan bagi perguruan tinggi arsitektur di Indonesia. Tetapi ada beberapa hal yang perlu dikaji dan disempurnakan dari butir-butir kompetensi arsitek (IAI).

Sebagai suatu rencana yang merupakan pernyataan awal dari maksud (tujuan, cita-cita, sasaran), dan sebagai sekumpulan pernyataan daripada hasil belajar yang dimaksudkan. Kurikulum 2006 Pendidkkan Teknik Arsitektur FPTK-UPI sudah sangat memadai, bila mengacu kepada tujuan pendidikan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan-UPI. Selain diberikan kemampuan dan wawasan untuk mengajar (mata kuliah pendidikan), mahasiswa juga diberikan kemampuan dan wawasan umum dan khusus (mata kuliah umum dan mata kuliah keahlian).

(16)

bagi lulusan jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur untuk mengembangkan diri dalam persaingan di dunia kerja.

5.1.1 Relevansi Kompetensi Kurikulum 2006 Pendidikan Terknik Arsitektur FPTK-UPI dengan Cakupan Kemampuan Arsitek (IAI)

Berdasarkan penelitian tentang relevansi kompetensi kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI dengan cakupan kemampuan arsitek yang dibutuhkan di dunia industri (IAI) dapat diambil kesimpulan, bahwa dari 13 point cakupan kemampuan arsitek cukup relevan dengan kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI. Itu dibuktikan dengan terpenuhinya sebagian besar dari kemampuan yang dibutuhkan di dunia industri oleh mata kuliah yang terdapat di Kurikulum 2006 Pendidikan Teknik Arsitektur. Tetapi dalam beberapa hal, belum tercapai relevansi yang diinginkan dan perlu diberi perhatian khusus dari pihak jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, seperti pada point :

Pada point 4, tentang pengetahuan dan keterampilan yang memadai

tentang perencanaan dan perancangan kota, dirasakan sangat tidak memadai. Karena tidak ada mata kuliah yang secara khusus memberikan pengetahuan tentang perencanaan dan perancangan kota.

Pada point 6, tentang pengetahuan yang memadai mengenai cara mencapai perancangan yang dapat mendukung lingkungan yang berkelanjutan. Kalaupun terdapat mata kuliah yang dapat mendukung kemampuan siswa pada point ini, itu mengenai perancangan yang mendukung umur bangunan, ketahanan terhadap kondisi alam dan lingkungan bangunan .

(17)

Pada point 12, memiliki pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, dan prosedur dalam penerjemahan konsep rancangan menjadi wujud bangunan serta menyatukan rencana ke dalam suatu perencanaan menyeluruh.

Pada point 13, memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pandangan manajemen proyek dan pengendalian biaya. Pada point ini jika untuk pengendalian biaya mungkin alokasi mata kuliah di PTA 2006 cukup memadai. Tetapi untuk pandangan manajemen proyek, telebih dahulu mahasiswa harus memiliki pengetahuan tentang manajemen proyek dan itu juga yang tidak di dapatkan dari kurikulum PTA 2006.

5.2 SARAN

Dengan mempertimbangkan peneliti yang merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, yang pernah merasakan sendiri perkuliahan di jurusan ini dan melihat kemampuan yang mungkin didapatkan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Kemudian melihat dari kesimpulan penelitian diatas, ada beberapa saran yang coba peneliti munculkan. dan diharapkan masukan ini memberikan perubahan yang bersifat positif dan membangun.

1. Dengan panduan satu mata kuliah dengan satu fokus kompetensi, dan mengurangi overlapping mata kuliah. Dimana terdapat dua mata kuliah yang berbeda tetapi memiliki kompetensi yang hampir sama. Akan lebih baik jika kompetensi tersebut di fokuskan pada satu mata kuliah dan mata kuliah yang lain dialokasikan untuk kompetensi lain yang dirasakan kurang memadai.

2. Pemadatan kompetensi dalam beberapa mata kuliah mutlak dilakukan, melihat alokasi mata kuliah (komprehensif) yang kurang dan tuntutan kemampuan yang sama pada setiap lulusan.

(18)

4. Bagi jurusan Pendidikan Teknik arsitektur, kebutuhan akan kurikulum yang relevan dengan tuntutan di dunia kerja mutlak adanya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan yang intensif tentang perkembangan tuntutan di dunia kerja, agar kurikulum yang akan digunakan di jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur selalu relevan dengan tuntutan itu.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. ( 1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (2006).

Kurikulum Ketentuan Pokok dan Struktur Program, Bandung : Universitas

Pendidikan Indonesia

Nana Sudjana dan Ibrahim (1989), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru.

Permana, Asep Yudi (2006). Meniti Jalan Kearah Profesionalisme Arsitek :

Antara Proses dan Harapan. Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan

Arsitektur 2006, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Sukmadinata, Nana Syaodih. ( 2005). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo.

. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

. (2003). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

http://www.puskur.net

http://www.astudio.id.or.id

http://www.iai.or.id/download/sap.pdf.

Gambar

Gambar 3.2 : Paradigma Penelitian
Table 3.1 : Data dan sumber data penelitian yang dibutuhkan
Tabel 3.2 : Instrument Wawancara
Tabel 3.3 : Instrument Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dalam rangka berupaya memperoleh informasi tentang implementasi kurikulum yang sesuai dengan tuntutan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), pada

Tujuan dari Tugas Akhir Skripsi ini adalah mengetahui: (1) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum program produktif Kompetensi Keahlian

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan yang diajarkan di SMK; (2) mengetahui kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan yang dibutuhkan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan relevansi kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan industri dapat diketahui dengan

Deskripsi Pandangan Guru Tentang Kesulitan Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kompetensi Nurudin, 2013 Implementasi Kurikulum Untuk Memenuhi Tuntutan Dunia Usaha Dan Dunia Industri

Dicermati dari penggunaan KKO (kata kerja operasional), hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2006 mengandung muatan kompetensi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan relevansi kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan industri dapat diketahui dengan

Arifin (2014) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Elemen kompetensi tersebut ialah landasan kepribadian, keilmuan dan ketrampilan, keahlian berkarya, sikap dan perilaku