Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas Dalam Akuisisi Suatu Perusahaan Yang Merugikan Pemegang Saham Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Teks penuh
Dokumen terkait
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi penerapan prinsip Piercing The Corporate Veil di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama, bahwa pengangkatan Direksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur pada Undang-Undang Nomor 40
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Eksistensi Doktrin Piercing The Corporate Veil didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Sifat tanggung jawab Direksi Perseroan yang secara bertanggung renteng atas setiap perbuatan pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh mereka secara menyimpang,
Tanggung jawab Direksi ketika terjadinya Kepailitan pada Perseroan Terbatas menurut Ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, adalah dalam hal Kepailitan terjadi karena
Trans Makassar Utama yang dimana dalam pasal 3 ayat (1) UUPT dijelaskan bahwa “Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat
Dalam Pasal 104 ayat (2) UUPT menye- butkan bahwa dalam hal kepailitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan
Memperhatikan ketentuan Pasal 31 UUKPKPU maka diketahui bahwa dengan adanya putusan pernyataan pailit mengakibatkan segala penetapan pelaksanaan pengadilan terhadap setiap