• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN

TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan

Oleh :

HARI NOOR YASIN

NIM. S351402011

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN

TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS

DISUSUN OLEH :

HARI NOOR YASIN

NIM : S351402011

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing :

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda tangan

Tanggal

1. Pembimbing Dr. Al. Sentot Sudarwanto, S.H., M.Hum ……….. NIP. 19591127 198601 1 004

Mengetahui :

Ketua Program Magister Kenotariatan

(3)

iii

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN

TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS

DISUSUN OLEH :

HARI NOOR YASIN

NIM : S351402011

Telah disetujui oleh Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda tangan

Tanggal

Ketua

NIP. Sekretaris

NIP. Anggota 1.

NIP. 2. NIP.

Mengetahui :

Ketua Program Magister Burhanudin Harahap, S.H., M.H., M.S.I., Ph.D Kenotariatan NIP. 19600716 1985031 1 004

(4)

iv

PERNYATAAN

NAMA : HARI NOOR YASIN

NIM : S351402011

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Eksistensi Doktrin Piercing The Corporate Veil didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Terhadap Tanggungjawab Direksi Atas Terjadinya Kepailitan Perseroan Terbatas”, adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut diatas tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 11 Mei 2016

Yang membuat pernyataan,

(5)

v MOTTO

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

Segala sesuatu perbuatan harus dimulai dengan “Bismillahirrahmanirrahim”

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS Alam Nasyrah : 5)

Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk:

Kedua Orang tua, Ayahanda Sumartono dan Ibunda Hendrika Suryanti Tercinta

Istriku Siti Fatimah Tersayang

Adekku Rika Ramadhona Tercinta

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan Tesis yang berjudul “Eksistensi Doktrin Piercing The Corporate Veil didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas Terhadap Tanggungjawab Direksi Atas Terjadinya Kepailitan Perseroan Terbatas” dengan tepat pada waktunya guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tesis ini membahas tentang Doktrin Piercing The Corporate Veil diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan tanggungjawab direksi pada perseroan terbatas menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas atas terjadinya kepailitan perseroan terbatas dengan adanya Putusan Mahkamah Agung Nomor 1311 K/Pdt/2012 dan Nomor 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013.

Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan baik moril maupun materil serta doa dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta;

2. Bapak Prof. Dr. Moh. Furqon Hidayahtullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta;

(7)

vii

4. Bapak Burhanuddin Harahap, S.H., M.H., M.S.I., Ph.D., selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

5. Bapak Dr. Al. Sentot Sudarwanto, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar;

6. Dosen penguji eksternal yang telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis;

7. Segenap dosen pengajar Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

8. Segenap staff Sekretariat Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

9. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik berupa materil maupun spiritual untuk kelancaran studi bagi penulis;

10.Siti Fatimah, selaku istri penulis yang telah memberikan dukungan moril dan kasih sayang yang tercurah terhadap penulis;

11.Oktavian Prambudi, Muhammad Nurul Iksan, Eko Setyo Prambudi, Petrus Beny, Oky Ditya dan Lucky Pradipta, sahabat seperjuangan yang telah memberikan dukungan moril dan spritual kepada penulis, terima kasih banyak atas kebersamaan saat dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan, semoga kita bisa menjadi sahabat dan keluarga seterusnya;

12.Teman-teman seperjuangan Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

(8)

viii

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan moril kepada semia pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu dan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga tesis ini bermanfaat kepada semua pihak, baik untuk akademisi, praktisi maupun masyarakat umum.

Surakarta, 11 Mei 2016 Penulis

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ...iii

HALAMAN PERNYATAAN ...iv

MOTTO ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...ix

ABSTRAK ...xii

ABSTRACT ...xiii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Perumusan Masalah ...10

C. Batasan Masalah ...10

D. Tujuan Penelitian ...10

E. Manfaat Penelitian ...11

F. Sistematika Penulisan ...11

BAB II LANDASAN TEORI ...13

A. Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum Dengan Tanggungjawab Terbatas ...13

B. Asas-Asas Hukum Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas ...35

C. Doktrin Piercing The Corporate Veil ...46

D. Terjadinya Pailit Dalam Suatu Perseroan Terbatas (PT) ...52

(10)

x

F. Penelitian Yang Relevan ...66

G. Kerangka Berpikir ...71

BAB III METODE PENELITIAN ...74

A. Jenis Penelitian ...74

B. Sifat Penelitian ...75

C. Pendekatan Penelitian ...75

D. Jenis Data ...76

E. Sumber Data ...77

F. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ...78

G. Teknik Analisis Bahan Hukum ...78

H. Teknik Penafsian Hukum ...78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...80

A. Hasil Penelitian ...80

1. Doktrin Piercing The Corporate Veil diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ...80

2. Tanggungjawab Direksi Pada Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ...94

B. Pembahasan ...111

1. Doktrin Piercing The Corporate Veil didalam UUPT dilihat dari Teori Kepastian Hukum ...111

2. Tanggungjawab Direksi atas Terjadinya Kepailitan Perseroan Terbatas dikaitkan Teori Keadilan ...114

BAB V PENUTUP ...117

A. Kesimpulan ...117

(11)

xi

C. Saran ...118

(12)

xii ABSTRAK

Hari Noor Yasin, S351402011, 2016, Eksistensi Doktrin Piercing The Corporate Veil didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Terhadap Tanggungjawab Direksi Atas Terjadinya Kepailitan Perseroan Terbatas.

Tesis : Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Doktrin Piercing The Corporate Veil diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan untuk menganalisis tanggungjawab Direksi pada Perseroan Terbatas menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas atas terjadinya kepailitan Perseroan Terbatas dikaitkan pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 1311 K/Pdt/2012 dan Nomor 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013.

Penilitian ini adalah penelitian hukum normatif, dengan pendekatan historis dan pendekatan konseptual. Sifat penelitian deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan adalah data hukum sekunder. Sumber bahan hukum yang digunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum adalah studi kepustakaan (Library research). Teknik analisis bahan hukum adalah analisis kualitatif dan hasil analisa bahan hukum akan diinterprestasikan menggunakan metode interprestasi sistematis dan interperstasi gramatikal.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Doktrin Piercing The Corporate Veil diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yaitu Keberadaan doktrin piercing the corporate veil telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dibuktikan dalam Pasal 3 ayat (2), tujuan diaturnya piercing the corporate veil adalah memberi perlindungan pemeganggang saham minoritas dan perlindungan kepada kreditur, karena dengan diaturnya perihal doktrin Piercing The Corporate Veil memberikan kepastian hukum bagi organ perseroan terbatas untuk menjalankan perseroan terbatas dan memberikan kepastian hukum bagi pihak ketiga untuk bekerjasama dalam perseroan terbatas.

Tanggungjawab Direksi pada Perseroan Terbatas menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas atas terjadinya kepailitan Perseroan Terbatas adalah Direksi dapat dimintai pertanggungjawaban secara pribadi maupun tanggung renteng atas tindakannya yang menyebabkan kerugian pada Perseroan Terbatas.

(13)

xiii ABSTRACT

Hari Noor Yasin, S351402011, 2016, The Existence of Piercing The Corporate Veil Doctrine in Law Number 40 in 2007 about Limited Incorporation on Board of Directors’ Responsibility for the Bankruptcy of Limited Incorporation.

Thesis: Notary Master Program of Surakarta Sebelas Maret University

This research aimed to analyze the Piercing The Corporate Veil Doctrine in Law Number 40 in 2007 about Limited Incorporation and to analyze the Board of

Directors’ Responsibility in Limited Corporation according to Law Number 40 in

2007 about Limited Incorporation for the bankruptcy of Limited Incorporation related

to Supreme Court’s Verdict Number 1311 K/Pdt/2012 and Number 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013.

This study was a normative law research using historical and conceptual approaches. This study was descriptive analytical in nature. The type of data used was secondary one. The law material source used included primary, secondary and tertiary law materials. Technique of collecting data used was library research. Technique of analyzing law material was qualitative one and the result of law material analysis would be interpreted using systematical and grammatical interpretation methods. The result of research on the Piercing The Corporate Veil Doctrine governed in Law Number 40 in 2007 about Limited Incorporation showed that the existence of Piercing The Corporate Veil Doctrine had been governed in Law Number 40 in 2007 about Limited Incorporation as could be seen in Article 3 clause (2), aiming to give protection to minority shareholder and creditor, because the regulation of Piercing The Corporate Veil Doctrine provided law certainty to limited incorporation organ to operate its business and to the third party cooperating with it.

The Board of Directors’ responsibility, according to Law Number 40 in 2007 about

Limited Incorporation, for the bankruptcy of limited incorporation was that it was asked to be accountable personally or collectively for their action resulting in the

Limited Incorporation’s loss.

Keywords: Existence, Piercing The Corporate Veil Doctrine, Board of Directors’

Referensi

Dokumen terkait

a) Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang/ ujung tangkai daun, yaitu: runcing/ acutus (pada daun bangun

Pelaksanaan kurikulum 2013 sekolah dasar di kecamatan bajawa kabupaten Ngada dari Conteks, Input dan Proses berada pada kategori siap, ini artinya secara umum bahwa dukungan

Sanjaya, Ridwan, 2005, Pengolahan Database MYSQL 5 Dengan Java 2 disertai Teknik Pencetakan Laporan , Penerbit ANDI, Yogyakarta.. Sutarman,2009, Pengantar

Diinduksi parasetamol pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan EETM 1 jam setelah. perlakuan di hari terakhir Dipuasakan semua kelompok selama

Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) bagaimana kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru PAI dalam praktikum materi ibadah praktis, (2)

1.Pembangunan politik secara geografis berarti proses perubahan politik pada neggara berkembang dengan menggunakan konynsep dan metode yang pernah digunakan

351 2018301775 18256015710018 ROKHAENI ROSPA Pendidikan Bahasa Inggris.. Universitas

Kandungan karbohidrat pada sagu yang tertinggi di antara bahan pangan lainnya, tidak semata-mata berpotensi sebagai pengganti beras, tetapi ada produk lain yang