• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Sistem Pakar Troubleshooting Software

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Sistem Pakar Troubleshooting Software"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING

HARDWARE DAN SOFTWARE LAPTOP

BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING

Proposal Skripi

Disusun untuk Memenuhi Tugas individu Metodologi Penelitian

Oleh :

Septian Maulana

1141177004039

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2014

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini, sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, shalawat serta salam semoga dapat tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarga dan para sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau untuk menegakkan ajaran Allah SWT kepada umat manusia di muka bumi ini.

Penyusunan proposal skripsi ini bertujuan untuk merancang dan

mengimplementasikan ilmu yang di dapat dengan membuat sistem pakar troubleshooting hardware dan software laptop berbasis web dengan menggunakan metode forward chaining dan pembuatan proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas individu yang diberikan.

Proposal skripsi ini dibuat untuk menjadikan penulis lebih bertanggung jawab atas apa saja ilmu yang telah didapat, dipahami dan diteliti.

Dalam penulisan proposal skripsi ini, banyak pihak yang memberikan bantuan baik itu batuan dalam segi moril maupun materil, maka dari itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada kedua orang tua yang tak pernah berhenti memberikan doa dan kepada para sahabat atas dukungan dan kerja keras dalam pembuatan proposal skripsi ini yang terakhir kepada dosen fasilkom metodologi penelitian Ade Andri S.Si, M.Kom.

Menyadari atas ketidaksempurnaan proposal skripsi yang penulis buat dan proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk meyempurnakan karya tulis selanjutnya.

Pada akhirnya semua itu kembali kepada Allah SWT dan kesempurnaan hanyalah milik-Nya, penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususya bagi penulis maupun pembaca proposal skripsi, semoga Allah SWT menilai semua kerja keras dan usaha dalam pembuatan proposal skripsi ini sebagai ibadah yang diridhoi oleh Allah SWT.

Karawang, 1 Juli 2014

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I

Pendahuluan ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 4 1.5.2 Manfaat Praktis ... 5 1.6 Metodologi Penelitian ... 6 1.7 Sistematika Penulisan ... 7 1.8 Jadwal Penelitian ... 8

BAB II

LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Literatur Umum ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar ... 9

2.1.2 Sejarah Sistem Pakar ... 9

2.1.3 Tujuan Sistem Pakar ... 10

2.1.4 Ciri-Ciri Sistem Pakar ... 10

2.1.5 Struktur Sistem Pakar ... 11

2.1.6 Kekurangan & Kelebihan Sistem Pakar ... 12

2.1.7 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 13

2.1.7.1 Kepakaran (Expertise) ... 13

2.1.7.2 Pakar (Expert) ... 13

2.1.7.3 Pengalihan Kepakaran (Transferring Expertse) ... 14

2.1.7.2 Inferensi (Inferencing) ... 14

2.1.8 Pengertian Personal Computer... 15

2.1.9 Hardware Computer ... 15

2.1.10 Software Computer ... 16

(4)

ii

2.1.12 Basis Data ... 16

2.1.13 Bahasa Pemrograman PHP ... 16

2.1.14 PHPmyAdmin MySQL ... 17

2.1.15 Notepad ++ ... 17

2.1.16 Diagnosis Kerusakan Software ... 17

2.1.17 Diagnosis Kerusakan Hardware ... 18

2.2 Literatur Metode ... 22

2.2.1 Metode Pengumpulan Data (KA) ... 22

2.2.2 Metode Inferensi ... 23

2.2.3 Metode Forward Chaining ... 23

2.2.4 Kekurangan dan Kelebihan Forward Chaining... 24

2.2.5 Perbandingan Metode Pengumpulan Data ... 24

2.2.5.1 Pemilihan Metode Pengumpulan Data... 25

2.2.6 Perbandingan Metode Inferensi ... 26

2.2.6.1 Pemilihan Metode Inferensi ... 28

2.2.7 Perancangan UML ... 28

2.2.6.1 Flowmap Diagnosis Kerusakan Komputer ... 29

2.3 Literatur Riview ... 30

2.3.1 Bahan Acuan Penelitian ... 30

2.3.2 Perbandingan Penelitian ... 30

2.3.3 Kekurangan dan Kelebihan Penelitian ... 31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Kerangka Pemikiran Metode Penelitian (Flowmap)... 32

3.2 Tahapan Metode Penelitian ... 33

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.3.1 Study Pustaka... 35

3.3.2 Study Literatur ... 35

3.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 37

3.4.1 Spesifikasi Hardware ... 37

(5)

ii

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... x

4.1 ... x

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... x

5.1 ... x

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN ... x

6.1 ... x

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada zaman globalisasi ini dunia IT semakin meningkat tak terkendali dan era komputerisasi pun tiba pada saatnya, semua sistem perekonomian, surat menyurat, administrasi, sistem pendidikan akademik dll. Semuanya dikemas dalam bentuk sistem terkomputerisasi baik dari penyimpanan data, menginput data mengoutput data maupun melakukan proses data.

Seiring berjalannya waktu sistem yang sudah ada didalam komputer pasti memiliki suatu trouble (permasalahan) baik itu permasalahan kecil, maupun permasalahan fatal yang berakibat kepada kerusakan dari segi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak), pada pembahasan kali ini berfokus pada perangkat computer yang berjanis laptop yang biasa digunakan pada kalangan remaja yang masih mengenyam pendidikan baik itu SD, SMP, SMA maupun diperkuliahan lalu tidak jarang juga pekerja kantoran menggunakan perangkat laptop ini untuk mendukung kinerja dengan apa yang ingin dilakukannya sesuai dengan kebutuhan.

Namun bila suatu perangkat komputer (laptop) tersebut tidak bisa digunakan sesuai dengan keinginan baik dari segi hardware maupun software maka kinerja orang yang menggunakan perangkat komputer (laptop) ini akan terganggu. Maka dari itu penulis ingin merancang suatu sistem pakar yang bisa mengatasi permasalahan tersebut agar memudahkan para pengguna perangkat komputer (laptop) lalu berbasis web agar bisa diakses oleh siapa saja dan kapan saja melalui suatu perangkat mobile maupun perangkat komputer asalkan terkoneksi melalui internet.

Perancangan yang akan dibuat nanti akan dirancang suatu sistem pakar berbasis web dengan menggunakan metodologi Knowledge Acquisition atau bisa disebut akuisisi pengetahuan dan menggunakan juga metode Forward Chaining atau biasa disebut pencarian kedepan yang kita tau bahwa metode Forward Chaining ini melakukan pendekatan pada pencarian yang dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya mencoba untuk menarik suatu kesimpulan atau mengambil suatu gambaran kesimpulan dari hasil diagnosis dari masalah tertentu dan dapat menghasilkan solusi untuk pengambilan suatu keputusan.

Dari permasalahan yang telah dibahas sebelumnya menulis akan merancang suatu

sistem pakar yang berjudul “SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING

HARDWARE DAN SOFTWARE LAPTOP BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING”.

(7)

2

Gambar 1.1 Grafik Kerusakan Laptop Berbagai Merek

(8)

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka dilakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang suatu sistem pakar troubleshooting hardware dan software berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining?

2. Bagaimana cara metodologi penelitian Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) dalam mengumpulkan suatu informasi penting yang dibutuhkan? 3. Bagaimana menganalisis dan mengimplementasikan suatu sistem pakar

troubleshooting hardware dan software berbasis web ini?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, adapun pembatasan masalah dalam perancagan sistem pakar ini yaitu sebagai berikut :

1. Sistem pakar ini dirancang berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan manajemen database MySQL PHPMyAdmin.

2. Metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil diagnosa adalah metode Forward Chaining.

3. Metodologi penelitian yang digunakan untuk pengumpulan pengetahuan atau informasi yang dibutuhkan dengan mengguanakan Knowledge Acquisition. 4. Sistem ini menghasilkan diagnosa berupa permasalahan kerusakan hardware dan

software serta hasil diagnosis dan solusi atau cara penyelesaian masalah.

5. Sistem ini ditujukan kepada end user yang menggunakan perangkat komputer (laptop) yang biasa dipergunakan pada kalangan pelajar maupun pekerja kantoran.

6. Pengimplementasian bisa berupa langsung ke dalam web hosting agar bisa digunakan oleh orang banyak, namun bila itu belum tercapai bisa juga dijalankan didalam localhost dengan menggunakan software pendukung salah satunya yaitu XAMPP.

7. Tingkat keakuratan persentasi ketepatan diagnosis tergantung dari metode apa yang diguakan.

8. Akan diberikan kontrol admin yang dapat menambahkan Knowledge Base (KB) untuk memperkaya pengetahuan sistem pakar.

9. Interface sistem pakar akan dibuat sesimple mungkin agar memudahkan pengguna awam untuk melakukan diagnosis.

10. Solusi yang diberikan harus sedetil mungkin informasinya bukan hanya berupa hasil deteksi namun harus berupa rincian dan gambaran yang mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna sistem pakar diagnosis ini.

(9)

4

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka dilakukan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Perancangan sistem pakar troubleshooting hardware dan software berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining mengingat bahwa metode ini melakukan pencarian kedepan dan hasil pencarian dimulai dari informasi yang dimasukan lalu mencoba menggambarkan suatu kesimpulan untuk pengambilan keputusan dari hasil diagnosis.

2. Penggunaan metodologi penelitian Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) mencari informasi yang dibutuhkan atau pengetahuan berharga yang dibutuhkan sistem melalui hasil dari Identifikasi, Konseptualisasi,

Formalisasi, Implementasi, Pengujian Sistem (Evaluasi) dan Revisi

Prototype.Mengingat bahwa Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) merupakan suatu proses komulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer, maka dari itu metodologi ini cocok digunakan untuk proses pengumpulan informasi dan pengetahuan yang berharga yang dibutuhkan oleh sistem.

3. Merancang dan membuat program aplikasi sistem pakar troubleshooting hardware dan software berbasis web yang hasilnya dapat menunjukkan hasil diagnosis kerusakan berupa kerusakan hardware yang harus ditangani dan diganti ataupun hasil dari diagnosis kerusakan pada software berupa bug ataupun utilities yang kurang baik dalam manajemen sistem komputer (laptop).

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pembahasan yang sebelumnya dijelaskan tentang sistem pakar ini, adapun pengertian suatu penelitian dibagi menjadi dua sub poin terpenting darimanfaat yang diberikan hasil perancangan sistem.

1.5.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu teknologi dan informasi terutama pastinya didunia IT dan menambah kajian ilmu komputer khususnya ilmu sistem pakar (ES) yang melakukan transfer ilmu pengetahuan (keahlian)seseorang kedalam bentuk sistem yang terkomputerisasi. Adapun manfaat teoritis lainnya dalam penelitian sistem pakar ini yaitu sebagai berikut :

(10)

5

1. Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan luas tentang dunia IT, serta bisa dijadikan bahan dalam penerapan ilmu metode penelitianAkuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition), khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang Perancangan sistem pakar troubleshooting hardware dan software berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining.

2. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam perancangan sistem pakar yang lebih baik dan lebih kaya dalam Knowledge Base (KB) hasil diagnosis kerusakan hardware dan software komputer (laptop). 3. Memberikan solusi yang efesien terhadap pengguna sistem dan memberikan

manfaat bagi user yang mengalami permasalahan dalam hardware dan software perangkat komputer (laptop).

1.5.2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengguna sistem yang mulai menyadari pentingnya suatu pengetahuan dalam mengatasi masalah kerusakan yang biasa dialami dalam sistem komputer (laptop) baik dari segi hardware maupun softwarenya, lalu sistem ini berguna bagi pengambilan keputusan pengguna yang ingin menangani masalahnya sendiri tanpa harus bantuan dari teknisi komputer dan memberikan gambaran positif terhadap dunia IT yang sangat banyak memberikan manfaat bagi penggunanya lalu akan berdampak pada peningkatan antusiasme pengguna untuk mempelajari atau sekedar mengetahui dunia IT khususnya dibidang ilmu Artificial intelligence (AI) bidang keilmuan sistem pakar. Lalu penelitian ini berguna juga untuk pihak lain dalam penyajian informasi untuk mengadakan penelitian serupa dengan penelitian ini.Adapun manfaat praktis lainnya dalam penelitian sistem pakar ini yaitu sebagai berikut :

1. Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan penetahuan end user maupun pengguna awam dalam peningkatan pengetahuan kerusakan komputer (laptop) dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi atau bisa di sebut dengan proses antisipasi dalam keadaan yang belum terjadi dan ini menjadi nilai positif bagi pengguna sistem (user).

2. Dapat dijadikan proses belajar bagi pengguna (user) maupun peneliti dalam menjadikan suatu sistem pakar yang utuh untuk melakukan hasil diagnosis kerusakan komputer.

3. Dapat menjadi suatu penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak dan dan dapat dipelajari lalu bisa juga dijadikan suatu bahan referensi dalam penelitian lainnya lalu akan memberikan hasil penelitian yang lebih baik.

(11)

6

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam proposal skirpsi ini yaitu dengan menggunakan Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) dengan pendekatan metode pencarian Forward Chaining, untuk lebih jelasnya metode pengembangan sistem pakar ini menurut firebaugh (1989) terdapat 6 metode utama dalam Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) yaitu sebagai berikut :

1. Identifikasi

Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi penentuan komponen kunci dalam system yang sedang dibangun. Antara lain yaitu Knowledge Engineer, Engineer, Pakar, Karakteristik Masalah, Sumber Daya dan Tujuan.

2. Konseptualisasi

Konsep kunci dan hubungannya yang telah ditentukan pada tahap pertama dibuat lebih jelas pada tahap ini.Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalambentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem.

3. Formalisasi

Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan, maka ditahap formalisasi konsep-konsep tersebut diimplementasikan secara formal. Pemetaan konsep-konsep kunci, sub masalah dan aliran informasi yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya ke dalam representasi formal yang paling sesuai dengan masalah yang ada.

4. Implementasi

Pemeteaan pengetahuan dari yang telah diformalisasikan ke dalam skema representasi pengetahuan yang dipilih.Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar implementasi kemudian memecahkan implementasi ke dalam modul-modul. Untuk memudahkan proses implementasi maka harusdi identifikasikan :

a. Apa saja yang menjadi inputan sistem.

b. Bagaimana proses penggambaran dalam bagan alur dan basis aturannya. c. Apa saja yang menjadi output atau hasil dan menjadi suatu kesimpulannya. 5. Pengujian Sistem

Seteleh suatu sistem yang telah berhasi dibangun menangani sebagian kecil permasalahan, maka suatu system tersebut harus menjalani serangkaian pengujian dengan teliti menggunakan beragam sampel masalah lainnya.

(12)

7

6. Revisi Prototype

Tahap ini merupakan kemampuan untuk kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk memperbaiki sistem. Tahap revisi prototype ini sangat penting agar sistem yang di bangun tidak out of date dan tidak terawat dan berakhir percuma. Dalam revisi prototype yang paling bergunaadalah proses dokumentasi sistem dimana didalamnya tersimpan semua hal penting yang dapat menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang termasuk didalamnya adalah kamus pengetahuan yang telah diselesaikan.

1.7. Sistematika Penulisan

Agar dalam penulisan proposal skripsi ini dapat lebih terarah, maka penulis berusaha melakukan penyusunan secara sistematis sehingga diharapkan tahap-tahap pembahasan akan tampak jelas kaitannya antara bab yang satu dengan bab yang lainnya. Adapun isi dari masing-masing bab tersebut yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan dan Jadwal Penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian. Pada bab ini membahas pengertian sistem pakar troubleshooting hardware dan software, basisdata yang digunakan, Pembahasan UML, Pembahasan PHP, MySQL PhpMyAdmin Localhost Xampp dan Notepad ++.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III membahas tentang metodologi yang digunakan, diagram pada metode yang digunakan, penjelasan secara rinci metode yang digunakan, metode pengumpulan data, alat dan bahan penelitian yang digunakan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisis masalah, analisis basisdata, analisis perangkat lunak (software), analisis perangkat keras (hardware), analisis pengguna (user), analisis data kerusakan komputer baik dari segi hardware dan software, Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Usecase Sistem, Diagram Sequensial, Flowmap Sistem, Class Diagram, Entity Relational Diagram (ERD), Perancangan Basisdata, Perancangan Konteks Diagram, Data Flow Diagram (DFD),dan Perancangan Antar Muka Aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Hardware & Software (Interface).

(13)

8

BAB V : IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari hasil perancangan secara keseluruhan beserta penjelasan dan penggunaan program yang telah rancang.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari rangkuman hasil penelitian yang ditelah di rancang sebelumnya dengan mengambil poin-poin terpenting dari hasil penelitian dan saran-saran yang disajikan lalu perlu diperhatikan bagi pengembangan sistem kedepannya yang ingin melanjutkan atau meningkatkan hasil penelitian sistem pakar ini.

1.8. Jadwal Penelitian

Nama : Septian Maulana NPM : 1141177004039

Judul Penelitian : Sistem Pakar Troubleshooting Hardware dan Software Berbasis WEB dengan Menggunakan Metode Forward Chaining.

No. Kegiatan

2014

May Juni Juli

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengajuan Judul 2 Penulisan BAB I 3 Penulisan BAB II 4 Penulisan BAB III 5 Penulisan BAB IV 6 Penulisan BAB V 7 Pengujian Sistem

(14)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Literatur Umum

Literatur Umum membahas tentang pengertian umum berkaitan dengan proposal skripsi yang dibuat dan dirancang sebelumnya.

2.1.1. Pengertian Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Kusumadewi, 2003:110). Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain : (Kusumadewi, 2003:109)

1. Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang

dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.

2. Menurut Ignizio : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang

berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.

3. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer

yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

4. Menurut Martin dan Oxman : Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer

yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

5. Menurut Prof. Edward Feigenbaum : Sistem Pakar adalah suatu program

komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan seorang yang ahli untuk menyelesaikannya.

2.1.2. Sejarah Sistem Pakar

Sejarah sistem pakar mulai dikembangkan oleh komunitas kecerdasan buatan pada pertengahan tahun 1960. Pada periode ini penelitian kecerdasan buatan didominasi pada kepercayaan terhadap beberapa pasang dari penalaran hukum dengan kemampuan komputer akan menghasilkan pakar atau bahkan menampilkan tujuan umum seorang manusia.

(15)

10

Pada pertengahan tahun 1970, beberapa sistem pakar sudah mulai muncul. Memahami pentingnya peranan pengetahuan pada sistem ini, para ilmuwan kecerdasan buatan bekerja untuk mengembangkan teori-teori representasi pengetahuan dan prosedur pengambilan keputusan secara umum dan kesimpulan-kesimpulan.

Pada awal tahun 1980–an, teknologi sistem pakar pertama dibatasi oleh pandangan akademis dan mulai terlihat sebagai aplikasi yang komersial seperti XCON, XSTL dan CATS-1. Sebagai tambahan untuk membangun sistem pakar, usaha yang sangat mendasar adalah membangun alat untuk mempercepat konstruksi dari sistem pakar seperti MYCIN dan AGE. Sejak akhir tahun 1980-an, perkembangan software berkembang sejalan dengan perkembangan komputer termasuk mikro komputer.

2.1.3. Tujuan Sistem Pakar

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan kemampuan (transferring expertise) dari seorang ahli atau sumber keahlian yang lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkannya dari komputer kepada pemakai yang tidak ahli (bukan pakar). Proses ini meliputi empat aktivitas yaitu:

1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) yaitu kegiatan mencari dan

mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.

2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan

menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh dalam komputer. Pengetahuan berupa fakta dan aturan disimpan dalam komputer sebagai sebuah komponen yang disebut basis pengetahuan.

3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan

inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan didalam komputer.

4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transfer) adalah kegiatan pemindahan

pengetahuan dari komputer ke pemakai yang tidak ahli.

2.1.4. Ciri-Ciri Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus), maka umumnya sistem pakar bersifat: (Arhami, 2005:23 dan Kusrini, 2006:14-15).

1. Memiliki informasi yang handal.

2. Mudah dimodifikasi

3. Heuristik pengetahuan untuk mendapatkan penyelesainannya.

4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

5. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.

(16)

11

7. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap.

8. Dapat mengemukakan rangkaian alasan.

9. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

10. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

11. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.

12. Output tergantung dari dialog dengan user.

13. Knowledge base dan Inference engine terpisah.

2.1.5. Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu :

1. Lingkungan Pengembangan (Development environment). Lingkungan

pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar.

2. Lingkungan Konsultasi (Consultation environment). Lingkungan konsultasi

digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

Komponen-komponen yang ada pada sistem pakar adalah sebagai berikut :

1. Subsistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk memasukkan

pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal dari: ahli, buku, database, penelitian dan gambar.

2. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk

memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.

3. Motor inferensi (Inference engine). Program yang berisi metodologi yang

digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. Ada 3 elemen utama dalam motor inferensi, yaitu :

a. Interpreter: mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan menggunakan aturan- aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai. b. Scheduler: akan mengontrol agenda.

c. Consistency enforcer: akan berusaha memelihara kekonsistenan dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat.

4. Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam

kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:

a. Rencana : bagaimana menghadapi masalah.

b. Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi.

(17)

12

c. Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.

5. Antarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program

6. Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan

penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan: a. Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar?

b. Bagaimana konklusi dicapai?

c. Mengapa ada alternatif yang dibatalkan?

d. Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?

7. Sistem penyaring pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi

kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan dimasa mendatang.

2.1.6. Kekurangan dan Kelebihan Sistem Pakar

Kekurangan dalam sistem pakar diantaranya yaitu sebagai berikut : (Arhami, 2005:10)

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya

sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di

bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.

3. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa

berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

4. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.

5. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan

sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.

6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar.

Kelebihan dalam sistem pakar diantaranya yaitu sebagai berikut : (Kusrini, 2006:15)

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang

termasuk keahlian langka).

5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.

(18)

13

7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia

memerlukan biaya sehari-hari.

8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktuyang minimal

dan sedikit biaya.

9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan

catatan menggunakan data yang sama.

10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat member nasehat yang

konsisten dan mengurangi kesalahan.

12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem

Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi.

13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem

pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

2.1.7. Konsep Dasar Sistem Pakar

Turban 1995 (dalam Arhami, 2005 : 11), menyatakan bahwa konsep dasar sistem pakar mengandung beberapa unsur, yaitu: keahlian/kepakaran, ahli/pakar, pengalihan keahlian/kepakaran, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan.

2.1.7.1. Kepakaran (Expertise)

Kepakaran merupakan suatu hal yang luas, untuk tugas khusus dimana pengetahuan diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Kepakaran itu sendiri meliputi pengetahuan tentang :

a. Fakta-fakta tentang bidang permasalahan. b. Teori-teori tentang bidang permasalahan.

c. Aturan-aturan dan prosedur-prosedur menurut bidang permasalahan umumnya. d. Aturan-aturan (heuristic) tentang apa yang harus dikerjakan dalam suatu situasi

tertentu.

e. Strategi global untuk memecahkan permasalahan semacam ini. f. Pengetahuan tentang pengetahuan (meta knowledge).

2.1.7.2. Pakar (Expert)

Dalam mendefinisikan apa yang dimaksud dengan seorang pakar merupakan hal yang sulit karena harus diperhatikan juga tentang derajat atau tingkat dari kepakaran (pertanyaannya adalah berapa banyak kepakaran yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum berhak dikatakan sebagai seorang pakar).

(19)

14

Kepakaran dari seorang manusia meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini yaitu : a. Mengenali dan memformulasikan permasalahan.

b. Memecahkan permasalahan secara cepat dan tepat. c. Menerangkan pemecahannya.

d. Belajar dari pengalaman. e. Merestrukturisasi pengetahuan. f. Memecahkan aturan-aturan. g. Menentukan relevansi.

2.1.7.3. Pengalihan Kepakaran (Transferring Expertise)

Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk memindahkan kepakaran dari seorang pakar ke dalam sebuah komputer dan kemudian kepada manusia lainnya (bukan pakar). Proses ini melibatkan empat kegiatan, yaitu :

a. Akuisisi pengetahuan (dari pakar atau sumber lain). b. Representasi pengetahuan (pada komputer).

c. Inferensi pengetahuan.

d. Pemindahan pengetahuan ke user.

2.1.7.4. Inferensi (Inferencing)

Inferensi merupakan bentuk yang unik dari sistem pakar karena kemampuannya dalam melakukan penalaran (“berpikir”). Semua hal yang diberikan oleh sistem pakar akan disimpan pada basis pengetahuan, kemudian program yang ada dapat mengakses ke dalam database. Komputer diprogram sehingga dapat mengambil kesimpulan. Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin inferensi dimana mencakup prosedur-prosedur mengenai pemecahan masalah.

A. Aturan-aturan (Rule)

Banyak peralatan (tool) sistem pakar yang komersial dan sistem yang siap jadi (ready-made) adalah sistem yang berbasis rule (rule-based system), yaitu pengetahuan disimpan terutama dalam bentuk rule, sebagai prosedur-prosedur pemecahan masalah. Contoh rule pada sistem ini adalah sebagai berikut :

JIKA mesin sedang tidak bekerja dan bahan bakar kurang dari 38 liter DAN alat pengukur berfungsi

(20)

15

B. Kemampuan menjelaskan (Explanation Capability)

Bentuk unik lainnya dari sistem pakar adalah kemampuannya untuk menjelaskan saran atau rekomendasi yang diberikannya. Penjelasan dan pembenaran tersebut dilakukan dalam subsistem yang disebut subsistem pembenaran (justifier) atau penjelasan (explanation). Bagian dari sistem ini memungkinkan sistem untuk memeriksa penalaran yang dibuatnya sendiri dan menjelaskan operasi-operasinya. Karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh sistem pakar membuatnya berbeda dari sistem konvensional.

2.1.8. Pengertian Personal Computer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Jadi, bisa diambil kesimpulan bahwa personal computer merupakan suatu alat hitung baik itu menginput, proses dan output data, milik pribadi yang bisa kita gunakan untuk keperluan tertentu dalam menunjang kinerja aktifitas kita dalam menyelesaikan sesuatu agar lebih mudah dan efesiensi dari segi waktu. Lalu perkembangan komputer juga sudah sangat meningkat dari waktu ke waktu, zaman era terkomputerisasi sudah banyak kita jumpai.

2.1.9. Hardware Computer

Hardware adalah komponen pada komputer yang dapat terlihat dan disentuh secara fisik. Jadi, rupa secara fisik dari komputer.

Perangkat keras (Hardware) terbagi menjadi 5 komponen yaitu sebagai berikut : 1. Input Device, peralatan masukkan (Keyboard, Mouse, dll)

2. Process Device, peralatan proses (Processor, Motherboard, RAM, dll) 3. Output Device, peralatan keluaran (Monitor, Printer, dll)

4. Storage Device, peralatan penyimpan (Harddisk, Flashdisk, dll) 5. Peripheral Device, peralatan tambahan (WebCam, Modem, dll)

(21)

16

2.1.10. Software Computer

Software adalah data-data yang terdapat pada sebuah komputer yang doformat kemudian disimpan secara digital. Bisa dibilang bahwa Software merupakan komponen yang tidak terlihat secara fisik, tetapi terdapat dalam sebuah komputer.

Software dikategorikan kedalam 2 kelompok yaitu sebagai berikut :

1. Software Operating System (OS), Contohnya adalah Windows, Linux, Dos, Android, Mac OS dll. Tanpa adanya Operating System ini, maka hardware hanyalah benda mati yang tidak bisa digunakan.

2. Software Application System, Contohnya adalah Ms. Office, Adobe Photoshop, Corel Draw, Program Database, Program Utilities, Browser, Software Pemrograman dll.

2.1.11. Brainware Computer

Brainware adalah perangkat yang mengoperasikan dan menjalankan perangkat lunak yang ada didalam komputer. Bukan hanya itu, ternyata brainware itu bukan hanya orang yang menggunakan komputer saja, namun orang yang merasakan manfaat dari komputer pun bisa di katakan Brainware.

Brainware dikategorikan sebagai beberapa kelompok yaitu sebagai berikut : 1. Programmer (IT) 2. Network Engineering 3. Designer Multimedia 4. Technical Support 5. User (Pengguna) 2.1.12. Basis Data

Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Pemilihan Basis Data tergantung object peneletian seperti apa yang ingin dilakukan bila dalam skala besar bisa menggunakan oracle.

2.1.13. Bahasa Pemrograman PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

(22)

17

2.1.14. PhpMyAdmin MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

PhpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar (World Wide Web). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi

(relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain).

2.1.15. Notepad ++

Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman.

2.1.16. Diagnosis Kerusakan Software

Diagnosis kerusakan software disini berfokus pada software dengan jenis system operasi windows, baik dari perawatan maintenance software apa yang digunakan untuk perawatan tiap minggunya, ataupun bisa dari segi keamanan komputer yang diguakan recommended antivirus yang digunakan dan masih banyak lagi. Saran-saran yang di berikan pada diagnosis software akan terus berkembang seiring dengan pengalaman penulis selama menggunakan perangkat komputer (laptop) sejak awal, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih rinci pada penjelasan berikut ini yaitu sebagai berikut :

A. Menggunakan Software Clenner

Tidak ada salahnya menginstall aplikasi clenner yang bisa membuang sampah-sampah program yang banyak terkumpul di sistem komputer dan tidak nampak secara kasat mata di file explorer.

B. Menggunakan Software Defraggler

Menginstall aplikasi Defragment untuk manajemen hardisk agar bisa memproses dan mengakses data lebih cepat karena defrag menggunakan proses perapatan hardisk.

(23)

18

C. Menggunakan Software Utilities

Software Utilities sangat berguna ketika kita ingin melakukan maintenance komputer kita secara keseluruhan setiap minggunya.

D. Menggunakan Software Antivirus

Software Antivirus sangat berguna ketika kita ingin memproteksi file file yang ada di dalam sistem komputer kita dari ancaman virus berbahaya, yang dapat merusak program, menghapus program, merubah program bahkan menghentikan program.

2.1.16. Diagnosis Kerusakan Hardware

Hardware merupakan komponen terpenting dari suatu sistem komputer, tanpa adanya harware software pun tidak akan bisa berjalan, begitu juga sebaliknya. Berikut ini 12 kerusakan umum yang biasa terjadi pada perangkat komputer (Laptop).

1. Masalah Laptop Mati Total

Ketika Anda pasang adaptor AC ke laptop, tidak ada lampu menyalakan sama sekali. Ketika Anda menekan tombol power, tidak ada reaksi yang terjadi. Laptop tampaknya benar-benar mati, tidak ada suara, tidak ada indikasi hidup.

Kemungkinan Masalah :

• AC adaptor gagal dan baterai habis sepenuhnya. Pertama-tama, uji AC adaptor.

Jika memang mati, ganti adaptor.

• DC jack terlepas dari motherboard (atau DC jack rusak) dan laptop tidak memperoleh daya listrik dari adaptor AC. Dalam hal ini jack DC harus diganti. • Motherboard Laptop rusak. Jika itu terjadi, kemungkinan besar laptop tidak

layak diperbaiki.

2. Laptop Menyala tapi Layar Blank

Laptop menyala, lampu LED pada laptop nyala, pendinginan kipas bekerja tapi tidak ada yang muncul di layar. Layar benar-benar hitam dan kosong. Tidak ada gambar di layar sama sekali, bahkan gambar sangat redup juga tidak ada.

Kemungkinan Masalah :

• Masalah ini dapat dikaitkan dengan kegagalan memori. Mungkin dari modul

memori gagal dan laptop tidak menyala karena itu. Dalam hal ini Anda dapat mencoba reseating modul memori untuk memastikan kontak yang baik dengan slot. Anda dapat mencoba melepas modul memori satu per satu dan menguji

(24)

19

laptop dengan hanya satu modul memori yang terpasang. Anda dapat mencoba mengganti modul memori dengan modul baru.

• Jika reseating / mengganti modul memori tidak membantu, coba lepas hard

drive, DVD drive, modem, kartu wireless, keyboard, dll. Dengan kata lain, bongkar laptop dan hanya terpasang peralatan minimal dan uji lagi. Jika laptop masih tidak menyala, kemungkinan besar kegagalan motherboard atau prosesor.

3. Laptop Menyala dan Mati Lagi

Laptop menyalakan tanpa menunjukkan gambar apapun pada layar. Setelah beberapa detik laptop akan mati dengan sendirinya. Kemudian menyala dan mati lagi. Ini terus terjadi sampai laptop kita matikan secara total.

Kemungkinan Masalah :

Kemungkinan besar hal itu terjadi karena beberapa jenis kegagalan motherboard. Anda dapat mencoba reseating / mengganti memori seperti yang saya jelaskan di masalah 2. Jika tidak membantu, berarti kerusakan motherboard. Dalam kebanyakan kasus, sangat sulit mengganti motherboard, lebih baik membeli laptop baru.

4. Laptop Sangat Bising

Laptop menyala dan semuanya bekerja dengan baik, ia membuat beberapa keanehan yaitu suara bising dan berderak. Beberapa laptop membuat suara setiap saat, laptop lain hanya sebentar-sebentar.

Kemungkinan Masalah :

Dalam kebanyakan kasus kebisingan ini berasal dari kipas pendingin atau hard drive laptop. Anda dapat mengaktifkan laptop, tunggu sampai suara itu muncul lagi dan setelah itu dengarkan dengan seksama pada bagian bawah laptop. Jika laptop membuat kebisingan ketika kipas pendingin mulai berjalan, kemungkinan besar rusak. Pasang kembali kipas pendingin. Jika laptop membuat suara bahkan ketika kipas tidak berputar, mungkin itu berasal dari hard drive. Back up semua data pribadi dari hard drive sesegera mungkin, kerusakan total dapat terjadi setiap saat. Pasang kembali hard drive. Berikut adalah teknik lain untuk mencari tahu apakah kebisingan yang berasal dari kipas atau hard drive. Lepaskan hard drive dari laptop dan start laptop. Tunggu sampai hangat dan kipas mulai berputar. Jika laptop masih membuat suara yang sama bahkan ketika hard drive dilepas, kemungkinan besar kipas rusak.

(25)

20

5. Laptop Mati atau Macet Ketika Sedang Digunakan

Laptop menyala dan berjalan dengan benar, tetapi setelah beberapa saat langsung hang atau mati tanpa peringatan apapun. Ketika itu terjadi, laptop terasa panas di bagian bawah. Juga, kipas pendingin bekerja lebih keras dari biasanya.

Kemungkinan Masalah :

Kemungkinan besar ini adalah masalah panas processor. Hal ini terjadi karena modul pendingin tersumbat dengan debu dan laptop tidak bisa “bernafas” dengan benar. Laptop dimatikan atau macet karena prosesor (CPU) terlalu panas. Bersihkan kipas pendingin dan heatsink untuk memperbaiki masalah.

6. Baterai Laptop Tidak Terisi

Baterai laptop tidak terisi dengan benar. Ini ada dua kemungkinan; tidak sama sekali ataukah setelah Anda mengatur posisi konektor adaptor AC di dalam konektor daya pada laptop.

Kemungkinan Masalah :

Kerusakan baterai. Jika baterai benar-benar tidak terisi sedikitpun, coba gunakan dulu baterai saja. Jika tidak membantu, keluarkan baterai dan coba jalankan laptop hanya dari AC adaptor. Jika laptop berjalan dengan baik dari adaptor AC tetapi tidak mengisi baterai sama sekali, kemungkinan besar baterai rusak atau masalah motherboard. Cobalah mengganti baterai dulu.

Lepas konektor daya DC. Jika pengisian baterai berhenti setelah Anda mengatur posisi ujung adaptor AC di dalam konektor, berarti DC jack bermasalah.

7. Layar Gelap Sementara Laptop Tetap Berjalan

Laptop start dengan benar, tetapi setelah beberapa saat lampu layar mati. Gambar masih muncul di layar tetapi sangat gelap. Dalam beberapa kasus lampu layar tidak pernah start tetapi Anda masih bisa melihat gambar yang sangat samar di layar. Dalam semua kasus video laptop tampaknya baik-baik saja jika menggunakan monitor eksternal atau TV.

Kemungkinan Masalah :

Kemungkinan besar itu baik inverter layar atau lampu layar backlight (CCFL) rusak. Keduanya jika rusak sangat mirip dan menyebabkan cahaya layar redup. Untuk trobuleshoot jenis kegagalan secara efektif, Anda memerlukan beberapa suku cadang: baik inverter kerja baru atau lampu backlight yang dikenal masih baik.

(26)

21

8. Laptop Memiliki Gambar Aneh atau Kacau di Layar

Laptop nyala dengan benar tetapi di layar menunjukkan gambar buruk atau kacau.

Kemungkinan Masalah :

• Kegagalan Kartu grafis. Pertama-tama, uji laptop Anda dengan output gambar pada monitor eksternal. Jika Anda melihat masalah yang sama pada layar eksternal, kemungkinan besar ini adalah kegagalan kartu grafis.

• Jika masalah hanya muncul di layar laptop, dapat dikaitkan dengan salah satu dari berikut: koneksi yang buruk antara kabel video dan motherboard atau layar LCD atau kabel video gagal atau layar LCD gagal.

9. Beberapa Tombol Keyboard Laptop Berhenti Bekerja

Laptop menyala dan berjalan dengan baik tetapi beberapa tombol keyboard tidak bekerja sama sekali atau karakter yang salah ketik.

Kemungkinan Masalah :

Kemungkinan besar beberapa tombol keyboard gagal. Keyboard laptop tidak dapat diperbaiki. Jika beberapa tombol berhenti bekerja, Anda harus mengganti keyboard.

10. Tombol Keyboard Laptop Hilang atau Rusak

Sebuah tombol hilang dari keyboard laptop. Kemungkinan Masalah :

Jika tombol hilang dari keyboard, masih mungkin untuk memperbaikinya tanpa mengganti seluruh keyboard. Mudah-mudahan Anda tidak merusak engsel tombol. Jika Anda memiliki banyak tombol hilang, mungkin masuk akal untuk mengganti seluruh keyboard.

11. Laptop Membuat Suara Beep yang Berulang Pada Startup

Anda menghidupkan laptop tapi tidak ada video di layar. Sebaliknya, laptop membuat suara bip berulang-ulang. Laptop akan jalan norman kebali jika menekan salah satu pada tombol keyboard.

Kemungkinan Masalah :

Kemungkinan besar itu terjadi karena ada tombol terjebak pada keyboard. Dalam hal ini Anda harus mengganti keyboard.

(27)

22

12. Cairan Tumpah di Laptop

Anda menumpahkan sesuatu pada laptop dan laptop berhenti bekerja. Kemungkinan Masalah :

Tumpahan cairan yang sangat berbahaya dan tak terduga. Jika itu terjadi, matikan laptop, keluarkan baterai dan jangan menggunakannya sampai semua bagian internal diperiksa dari kerusakan cair.

2.2. Literatur Metode

Literatur Metode merupakan suatu metode yang di gunakan dalam pengumpulan suatu informasi yang dibutuhkan entah dari itu sari sumber situs internet, dari jurnal bisa juga dari referensi buku cetak.

2.2.1. Metode Pengumpulan Data Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)

Akuisisi pengetahuan adalah akumulais, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program computer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.

Menurut firebaugh (1989) terdapat 6 metode utama dalam Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) yaitu sebagai berikut :

1. Identifikasi

Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi penentuan komponen kunci dalam system yang sedang dibangun. Antara lain yaitu Knowledge Engineer, Engineer, Pakar, Karakteristik Masalah, Sumber Daya dan Tujuan.

2. Konseptualisasi

Konsep kunci dan hubungannya yang telah ditentukan pada tahap pertama dibuat lebih jelas pada tahap ini. Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem.

3. Formalisasi

Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan, maka ditahap formalisasi konsep-konsep tersebut diimplementasikan secara formal. Pemetaan konsep-konsep kunci, sub masalah dan aliran informasi yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya ke dalam representasi formal yang paling sesuai dengan masalah yang ada.

(28)

23

4. Implementasi

Pemeteaan pengetahuan dari yang telah diformalisasikan ke dalam skema representasi pengetahuan yang dipilih. Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar implementasi kemudian memecahkan implementasi ke dalam modul-modul. Untuk memudahkan proses implementasi maka harus di identifikasikan :

d. Apa saja yang menjadi inputan sistem.

e. Bagaimana proses penggambaran dalam bagan alur dan basis aturannya. f. Apa saja yang menjadi output atau hasil dan menjadi suatu kesimpulannya. 5. Pengujian Sistem

Seteleh suatu sistem yang telah berhasi dibangun menangani sebagian kecil permasalahan, maka suatu system tersebut harus menjalani serangkaian pengujian dengan teliti menggunakan beragam sampel masalah lainnya.

6. Revisi Prototype

Tahap ini merupakan kemampuan untuk kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk memperbaiki sistem. Tahap revisi prototype ini sangat penting agar sistem yang di bangun tidak out of date dan tidak terawat dan berakhir percuma.

2.2.2. Metode Inferensi (Metode Pemecahan Masalah)

Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

2.2.3. Metode Forward Chaining

Forward Chaining (pelacakan maju) berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses menambahkan data ke memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil (Wilson,1998).

(29)

24

2.2.4. Kekurangan dan Kelebihan Metode Forward Chaining A. Kelebihan

Kelebihan metode forward chaining ini adalah data baru dapat dimasukkan ke dalam tabel database inferensi dan kemungkinan untuk melakukan perubahan inference rules.

B. Kekurangan

Kekurangan dari pendekatan ini adalah dari segi efesiensi, Walaupun kita dapat menuliskan aplikasi backward chaining ke system forward chaining dan sebaliknya, system tersebut tidak akan efisien dalam hal pencarian penyelesaiannya. Kekurangan yang selanjutnya adalah konseptual. Pengetahuan diperoleh dari pakar yang harus diubah untuk mengimbangi permintaan dari mesin inferensi.

2.2.5. Perbandingan Metode Pengumpulan Data 1. Metode Study Literatur

Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi. Referensi berasal dari bahasa inggris reference yg berarti “menunjuk pada” atau bisa di sebut bahan acuan penelitian.

Buku-buku referensi ini dapat berisi uraian singkat atau penunjukan nama dari bacaan tertentu. Bahan dari buku referensi tidaklah untuk dibaca dari halaman pertama sampai tamat, hanya bagian yang penting dan yang diinginkan saja.

Buku-buku referensi yang terdapat dalam Metode Pengumpulan data Study Literatur yaitu sebagai berikut :

1. Ensiklopedia 2. Buku teks 3. Jurnal 4. Periodical 5. Yearbook 6. Bulletin 7. Circular 8. Leaflet

(30)

25 9. Annual Review 10. Off Print 11. Reprint 12. Recent Advances 13. Bibliografi 14. Handbook 15. Manualbook

2. Study Pustaka dan Observasi

Metode Study Pustaka dan Observasi pada intinya merupakan metode pengumpulan data baik dari bentuk informasi langsung, metode wawancara dll, ataupun secara tidak langsung seperti data statistik, lalu metode observasi merupakan metode pengumpulan data secara langsung ke tempat object tertentu untuk mendapatkan inforamasi yang dibutukan. Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder.

3. Metode Knowledge Acquisition

Metode ini merupakan metode yang menurut penulis sangat cocok untuk digunakan dalam sistem pakar yang akan di teliti dan berbasis web, metode yang digunakan berfokus pada firebaugh (1989) terdapat 6 tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya.

2.2.5.1. Pemilihan Metode Penumpulan Data

Jadi, bisa di ambil keputusan bahwa Metode Pengumpulan Data Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) sangat cocok dalam penelitian ini yang bertemakan sistem pakar berbasis web, dibandingkan dengan metode penelitian dalam hal pengumpulan data di atas merupakan metode yang sebenarnya juga sebagai bahan acuan penelitian namun bukanlah sebagai inti metode yang diguakan.

Bisa diambil contoh metode pengumpulan data observasi, sangat tidak mungkin kita melakukan observasi pada object yang akan diterapkan secara luas (web based) namun hal itu bisa diatasi dengan suatu data empirik dengan kita membuat system pengujian statistik dengan melakukan survey pada penelitian yang akan kita ajukan.

(31)

26

2.2.6. Perbandingan Metode Inferensi (Metode Pemecahan Masalah) 1. Metode Certainty Factor

Certainty Factor di perkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN pada tahun 1975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran “inexact reasoning” seorang pakar.

Menurut (John Durkin, 1994) secara umum rule direpresentasikan dalam bentuk sebagai berikut :

IF E1 [AND / OR] E2 [AND / OR] … En THEN H (CF = CFi)

Catatan :

E1 … En : Fakta - Fakta “evidence” yang ada. H : Hipotesa atau Konklusi yang dihasilkan.

CF : Tingkat keyakinan (Certainty Factor) terjadinya hipotesa H akibat adanya fakta - fakta E1 s/d En.

Kelebihan Metode Certainty Factor

1. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit sebagai salah satu contohnya. 2. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat

mengolah dua data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. Kekurangan Metode Certainty Factor

1. Secara umum dari pemodelan ketidakpastian manusia dengan menggunakan numerik metode certainty factors biasanya diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode certainty factors diatas memiliki sedikit kebenaran.

2. Metode ini hanya dapat mengolah ketidakpastian/kepastian hanya 2 data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari 2 buah.

2. Metode Backward Chaining

Backward chaining atau Backward Reasoning merupakan salah satu dari metode inferensia yang dilakukan untuk di bidang kecerdasan buatan. Backward chaining dimulai dangan pendekatan tujuan atau goal oriented atau hipotesa.

(32)

27

Pada backward chaining kita akan bekerja dari konsekuen ke antesendent untuk melihat apakah terdapat data yang mendukung konsekuen tersebut. Pada metode inferensi dengan backward chaining akan mencari aturan atau rule yang memiliki konsekuen (Then klausa) yang mengarah kepada tujuan yang diskenariokan/diinginkan.

Gambar 2.1 Backward Chaining

Backward chaining merupakan strategi pengambilan keputusan atau kesimpulan dengan pencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN lebih dahulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

Jadi, pada intinya metode backward chaining merupakan suatu metode (cara) pelacakan kebelakang yang diambil dulu dari gejala atau bisa di sebut penyebab baru bisa disimpulkan faktanya, metode backward chaining metode yang berlawanan dengan metode forward chaining.

3. Metode Forward Chaining

Metode Forward Chaining adalah suatu metode pelacakan maju, atau bisa juga di sebut metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan / goal yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan forward chaining akan mencari antesendent (IF klausa) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.

(33)

28

Gambar 2.2 Forward Chaining

2.2.6.1. Pemilihan Metode Inferensi

Jadi, bisa di ambil keputusan bahwa Metode Forward Chaining sangat cocok dalam penelitian ini yang bertemakan sistem pakar berbasis web, dengan mengetahui fakta-fakta terlebih dahulu dari suatu komponen kerusakan komputer lalu di ambil suatu kesimpulan bahwa penyebab yang menyebabkan kerusakan tersebut oleh faktor-faktor apa, atau gejela-gejalanya seperti apa, hal tersebut dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan dari penelitian yang sedang dilakukan.

Sebenarnya dari ke dua metode di atas antara CF dan BC sama sama baik untuk di terapkan, bila CF merupakan suatu metode kepastian, metode ini menurut penulis cocok digunakan untuk suatu permasalahan yang membutuhkan kepastian penuh dalam pengambilan keputusan dari suatu permasalahan yang belum pasti, bila metode BC sebenarnya sama sama baik, namun BC merupakan kebalikan dari FC yang menemukan atau memberikan gejala-gejala dulu dari suatu object penelitian, lalu dilanjutkan dengan mencari suatu fakta.

2.2.7. Perancangan UML

UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,

memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukan berbagai aspek dari sistem.

(34)

29

Diagram use case (use case diagram)

Diagram aktivitas (activity diagram)

Diagram sekuensial (sequence diagram)

Diagram kolaborasi (collaboration diagram)

Diagram kelas (class diagram)

Diagram statechart (statechart diagram)

Diagram komponen (componen diagram)

Diagram deployment (deployment diagram)

Diagram Obyek (obyect diagram)

2.2.7.1. Diagram Aktivitas Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan PC (Flowmap)

User Admin System

Start Masuk Aplikasi Diagnosis Kerusakan PC Login/Create User Login Akun Pakar Create User Akun Pakar CU Login Melakukan Diagnosis Masuk Menu User

Pakar Ulangi Diagnosis ? Mendapatkan Hasil Diagnosis Log Out Mencatat Hasil Diagnosis Memanagement Control Admin DB Ya Memberikan Akses Untuk Melakukan Ulang Diagnosis User Tidak End

(35)

30

2.3. Literatur Review

Literatur Review merupakan bahan acuan dari penelitian dari sumber jurnal yang bisa dibandingkan atau menjadi bahan referensi dari penulisan proposal skripsi ini.

2.3.1. Bahan Acuan Penelitian

Bahan acuan proposal skripsi ini yang di ambil dari jurnal yang berjudul :

1. “APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PERANGKAT KERAS KOMPUTER DENGAN METODE BACKWARD CHAINING”

2. “DETEKSI KERUSAKAN NOTEBOOK DENGAN MENGGUNAKA METODE SISTEM PAKAR”

3. “PERANCANGAN SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PERSONAL COMPUTER”

2.3.2. Perbandingan Penelitian

Dari 3 jurnal di atas merupakan suatu referensi yang sangat berguna bagi penulis untuk membuat atau merancang suatu sistem pakar yang baru atau juga bisa di sebut suatu object penelitian baru, yaitu dengan melakukan penelitian yang berjudul “SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE LAPTOP BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING” dengan menambahkan diagnosis baru yaitu diagnosis kerusakan software yang penulis temui jarang ditemukan suatu sistem pakar diagnosis kerusakan komputer yang membahas tentang diagnosis kerusakan software dengan menambahkan pengetahuan penulis tentang software dan cara mengatasi atau memaksimalisasi penggunaan software atau langkah-langkah untuk melakukan maintenance rutin dalam merawat perangkan komputer baik itu dari segi hardware maupun software.

Dari 3 jurnal di atas dalam penentuan metode, sangat tidak jauh untuk menggunakan metode di antara BC, FC dan CF dalam menyelesaikan suatu permasalahan, untuk metode pengumpulan datanya menggunakan KA dan bisa juga mengguankan Study Literatur. Penulis jurnal menganalisis dari ketiga jurnal tersebut langkah-langkah yang diterapkan akan berbeda-beda karena menggunakan metode inferensi yang berbeda dan metode pengumpulan data yang berbeda juga, namun untuk dari segi tujuan akan menghasilkan Goal yang sama dalam membuat sistem pakar tersebut dari setiap jurnal yang penulis telah analisis.

(36)

31

2.3.3. Kekurangan dan Kelebihan Penelitian A. Kelebihan Penelitian

Kelebihan dari penelitian setiap jurnal yang penulis analsis yaitu biasanya jurnal di atas yang telah disebutkan telah memiliki kontrol admin untuk menambahkan pengetahuan baru.

Dalam sistem pakar pengetahuan baru atau penambahan KB sangat penting untuk memperkaya sistem pakar yang telah di rancang sebelumnya agar sistem tersebut selalu terupdate dan selalu memberikan solusi yang tepat bagi pengguna sistem.

Kelebihan dari metode yang digunakan yaitu dokumentasi yang cukup lengkap dan jelas untuk bagian implementasi, lalu proses metode pengumpulan datanya juga sesuai dengan apa yang akan dibutuhkan dalam perancangan sistem pakar dan apa yang tidak dibutuhkan.

A. Kekurangan Penelitian

Kekurangan yang terdapat dalam ketiga jurnal tersebut adalah inovasi, penulis menilai bahwa sistem yang di buat sebenarnya sudah ada, namun peneliti lain membuat sistem yang sama atau bisa di sebut object yang sama tanpa inovasi namun dengan metode yang berbeda. Hal ini menjadi kukurangan karena akan mengurangi tingkat keefektifan sistem pakar karena membuat sistem dengan object yang sama, namun itu menjadi tidak masalah karena berbagai penelitian tersebut akan menjadi dokumentasi lengkap bagi peneliti yang ingin meneruskan penelitian sebelumnya dengan berbagai masalah yang belum terselesaikan. Maka dari itu penulis berusaha untuk membuat inovasi baru dengan menambahkan diagnosis kerusakan software dari pengalaman penulis akan permasalahan yang pernah dihadapi oleh penulis.

(37)

32

BAB III

Metode Penelitian

3.1. Kerangka Pemikiran Metode Penelitian (Flowchart)

Bagan alur pemikiran metodologi yang digunakan yaitu metode akuisisi pengetahuan (Knowledge Acquisition), untuk proses pembuatan aplikasi berbasis Web (Web Based) untuk Sistem Pakar Troubleshooting Hardware dan Software Laptop. Dengan menggunakan 6 tahapan metode penelitian menurut firebaugh (1989) dapat diilustrasikan pada bagan alur (Flowchart) berikut ini.

Start

Identifikasi

Konseptualisasi Formalisasi Implementasi

Pengujian Sistem Hasil ? Revisi Prototype Baik Ada Perubahan ? Finish Project Tidak End Kurang Ya

(38)

33

3.2. Tahapan Metode Penelitian

Ada beberapa tahapan metode penelitian Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) dalam merancang program ini. Secara detail, beberapa tahapan yang di maksud menurut firebaugh (1989) yaitu sebagai berikut :

1. Identifikasi

Dalam tahapan identifikasi masalah dalam penelitian ini mencari atau melakukan penentuan dari suatu komponen terpenting (kunci) yang akan digunakan untuk membangun suatu sistem pakar diagnosis kerusakan hardware dan software. Antara lain komponen terpenting dalam mengidentifikasikan sistem pakar yang akan di bangun yaitu sebagai berikut :

1. Knowledge Engineer

KE berperan dalam penghubung antara seorang pakar dengan engineer dalam penambahan pengetahuan agar aplikasi yang di bangun pengetahuan nya hampir mewakili dari pengetahuan seorang pakar.

2. Engineer

Engineer berperan dalam pembuatan aplikasi pakar, melakukan transfer pengetahuan ke dalam KB (Knowledge Base) yang berasal dari pakar, lalu melakukan maintenance program yang telah di bangun sebelumnya, agar requirement dari sistem pakar telah terpenuhi.

3. Pakar

Pakar di sini berfungsi sebagai sumber pengetahuan dalam sistem pakar yang di bagun, setidaknya seorang pakar terwakili sumber pengetahuannya bila sistem pakar ini telah melalui tahap finish project dan siap untuk diimplementasikan. 4. Karakteristik Masalah

Karateristik masalah yang dihadapi adalah bagaimana suatu permasalahan yang di angkat dan di cari proses penyelesaian masalah (solusi) dengan mengguankan metode inferensi yang terbaik.

5. Sumber Daya

Sumber daya yang ada dalam sistem pakar ini yaitu mulai dari sumber daya pakar itu sendiri, KE, KB, ES, User (Pengguna).

6. Tujuan

Tujuan dari sistem pakar yang di bangun tentang pembuuatan aplikasi berbasis Web (Web Based) untuk Sistem Pakar Troubleshooting Hardware dan Software Laptop. Berguna untuk setidaknya mewakili seorang pakar komputer yang tidak bisa menjawab semua pertanyaan pengguna yang lebih banyak dari seorang pakar dan berguna juga untuk penambahan pengetahuan bagi pengguna awam agar bisa menyelesaikan masalah kerusakan dalam ruang lingkup komputer itu sendiri.

Gambar

Gambar 1.2 Tabel Kerusakan Hardware
Gambar 2.1 Backward Chaining
Gambar 3.1 Flowmap Tahapan Akuisisi Pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4 di bawah ini menunjukkan dalam proses pengumpulan data suatu sumber daya sebagai sebuah dunia nyata dikumpulkan sebagai sumber data, kemudian sumber data yang

Penelitian ini menggunakan model DEA CCR primal input-oriented, dimana model ini bertujuan untuk mengurangi jumlah input yang digunakan agar dapat mendapatkan hasil output

Media video yang dirancang telah memenuhi unsur efektif dan efisien dan telah memberikan promosi dan informasi mengenai produksi, hingga keunggulan dari perusahaan yang

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian – penelitian terdahulu Hanaysha (2016), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang dilakukan oleh

TAPM yang berjudul "Pengaruh Motivasi Guru dan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Pulan Batam" adalah hasil karya

Kemudian nomor Rekam Medis diinput menggunakan sistem yang ada di RSIA & KLINIK PERMATA CIBUBUR berdasarkan In – out yang artinya Rekam Medis dalam posisi in adalah Rekam

Pesan Yohanes yang merupakan kesaksian pengalaman yang ia alami ketika ia membangun hubungan yang erat dengan Bapa dan Anak adalah juga merupakan hubungan yang

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui kolaborasi guru keals VI dengan guru kelas lain dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SDN 1