• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN RINGKAS. Tahun 2016 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT T I M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN RINGKAS. Tahun 2016 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT T I M"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

1

LAPORAN RINGKAS

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

Tahun 2016

T I M

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

(2)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

2 P E N Y U S U N

Penanggung Jawab

Dr. Agung Yunanto, M.Si

Anggota

Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K Megananda, S.E

Ricky Janitra, S.E

Desain Sampul

Ricky Janitra, S.E

Diterbitkan Oleh:

Balai Penelitian dan Observasi Laut

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jl. Baru Perancak, Negara, Jembrana – Bali 82251 Telp. : (02365) 44266/44268/44277, Fax. : (0365) 44278

e-mail: monevbrok@gmail.com www.bpol.litbang.kkp.go.id

(3)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

3 K a t a P e n g a n t a r

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan lingkup Balai Penelitian dan Observasi Laut tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan ini merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir. BPOL pada tahun 2016 melaksanakan 8 kegiatan penelitian dengan pagu awal anggaran sebesar Rp 5.522.246.000 dan mengalami pemotongan serta selfblocking anggaran menjadi Rp 5.150.246.000. Laporan ini menggunakan pagu anggaran setelah penghematan dan selfblocking dan kegiatan ini menghasilkan 2 output kegiatan utama yaitu:

 Kawasan Pesisir yang terpetakan Sumberdayanya.

 Data dan Informasi Sumberdaya Laut dan Pesisir.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai hasil kegiatan penelitian dan perkembangan yang telah dicapai. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan informasi, oleh karena kami sangat mengaharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi tercapainya visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jembrana, Desember 2016

Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut

Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc NIP. 19720402 199803 1 005

(4)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

4 D a f a r I s i

Kawasan Pesisir yang terpetakan Sumberdayanya

Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumberdaya Kelautan Analisis Sebaran Kapal Ikan di Zona Penangkapan Ikan

Adaptasi Ekosistem Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di Wilayah Pesisir

Data dan Informasi Sumberdaya Laut dan Pesisir

Validasi Daerah Potensi Penangkapan Ikan Operasional Oseanografi untuk Prediksi Dinamika Laut

Validasi Aplikasi INDESO INDESO Join Expedition Program

(5)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

5 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

KAJIAN DINAMIKA LAUT UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN

Batimetri Pulau Lirang

Suhu Permukaan Laut Pulau Lirang

Latar Belakang :

Sebagai negara maritim terbesar di dunia, indonesia memiliki potensi kelautan yang sangat besar dan beragam. Potensi kelautan tersebut menjadi salah satu modal dasar yang harus dikelola dengan optimal untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Dari 17.504 pulau, 10.000 pulau diantaranya merupakan pulau-pulau kecil dan 92 pulau adalah pulau-pulau kecil terluar (PPKT). Dari 92 pulau-pulau kecil terluar tersebut, 31 pulau berpenghuni tetap, 16 pulau berpenghuni musiman dan 61 pulau tidak berpenghuni. Pulau-pulau kecil terluar tersebut secara ekonomis memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar.

Apabila dikembangkan secara optimal dan berkelanjutan akan menjadi sumber pertumbuhan baru sekaligus akan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Kawasan Timur Indonesia sebagai salah satu isu pembangunan wilayah nasional. Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya pulau-pulau kecil terluar dari wilayah Republik Indonesia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan pemetaan potensi sumber daya pulau-pulau kecil merupakan salah satu upaya untuk menyediakan data dan informasi potensi sumber daya pulau sekaligus memberikan informasi awal mengenai arah pemanfaatan ruang pulau yang rasional dan berkelanjutan

Tujuan :

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji Kondisi Oseanografi Perairan di Pulau Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku.

2. Mengkaji Ekosistem Pesisir di Pulau Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku 3. Melakukan Pemetaan Potensi Sumber Daya Kelautan di Pulau Lirang Kabupaten Maluku

Barat Daya Provinsi Maluku.

Target /Output:

Paket Data dan Informasi Kondisi Oseanografi, Ekosistem Pesisir dan Pemetaan Potensi Sumber Daya Kelautan di Pulau Lirang

(6)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

6 Kesesuaian lahan untuk Daerah Penangkapan

Ikan di Perairan Pulau Lirang

Metode :

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah melalui pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan analisis data serta penyusunan potensi sumber daya kelautan melalui analisis kesesuaian lahan. Data primer yang dikumpulkan meliputi data oseanografi (fisika, kimia, dan biologi) dan ekosistem pesisir (mangrove, lamun dan terumbu karang).

Hasil :

1. Kondisi Oseanografi P. Lirang memeliki dasar perairan mencapai 2800 Meter, Karakteristik pasut adalah Mixed tide prevailing semidiurnal, suhu permukaan 26-30 derajat selcius, TSS 0-77mg/l, pH permukaan 7,20-8,80, Salinitas 30,7-33,5 , Nitrat 0,072 mg/l, phosfat0,015 mg/l, silikat 0,041 – 0,223 mg/l. terdapat 3 kelas Fitoplankton 32 Spesies Makroxoobenthos. Dari hasil penelitian telah dihasilkan peta tematik kondisi oseanografi peta Kondisi Oseanografi perairan Pulau Lirang masih sangat baik dan berada dalam kisaran Baku Mutu Air Laut.

2. Ekosistem Pesisir P.Lirang memliki beberapa spesies mangrove, 9 jenis lamun, dan tipe terumbu karang tepi ( fringing reef ) dengan rata lebar dari daratan 1 km dan hampir mengelilingi pulau dan berdasarkan hasil kegiatan penelitian kondisi mangrove, lamun dan terumbu karang kondisi ekosistem masih dalam keadaan sangat baik.

3. Potensi Sumberdaya Berdasarkan peta kelayakan sumberdaya yang dihasilkan maka Perairan Pulau Lirang memiliki potensi sumber daya kelautan yang layak untuk dikembangkan yaitu berupa perikanan tangkap, budidaya ikan dengan karamba jaring apung dan budidaya rumput laut hal ini didukung oleh kondisi kualitas perairannya yang masih sangat baik dari hasil pengukuran yang telah dilakukan.

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian hanya terkendala tranpsortasi namun telah dilakukan antisipasi dengan melakukan koordinasi dengan penduduk setempat dan stakeholder dalam kegiaan penelitian.

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

(7)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016 7 Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan :

Teguh Astiadi, S.T

Mukti Trenggono,

M.Si

Bayu Priyono, M.Si

Eko Susilo, S.Pi

Rizky Hanintyo, S.Si

Nadya . Mahdalena,

S.Si

Dewa Adhyatma,

S.Kel

Fikrul Islamy, S.Pi

Aldino Jusach, S.Kel

Sri Hadianti, S.Ik

Mardatillah, S.Si

Program Renstra Program APBN : :

Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : Dinas KP Kab. Maluku Barat Daya IPB, UNPAD, UGM,UNDIP, UNSOED, UNTIRTA, UB, UNDIKSA - Stake Holder bidang Perikanan dan Kelautan serta Institusi Akademisi Anggaran Realisasi ` RM PHLN PNBP : : : Rp.745,057,000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 738.960.664 Rp. ,- Rp. ,-

(8)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

8 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

ANALISIS SEBARAN KAPAL DI ZONA PENANGKAPAN IKAN

Validasi posisi dan ukuran kapal

Latar Belakang :

Penelitian dan pengembangan tentang teknik penentuan lokasi potensi penangkapan ikan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) telah berjalan sejak lama. Metode ini masih memerlukan analisis lebih dalam untuk mengetahui akurasi teori atau metode dalam penentuan fishing ground dengan jumlah kapal ikan khususnya diatas 30GT atau kelas menengah yang beroperasi secara legal dan illegal di area potensi penangkapan ikan tersebut. Ada empat aspek penelitian yang dilakukan yaitu mengetahui sebaran daerah potensi penangkapan ikan di WPP NRI-711 dengan pendekatan teknologi penginderaan jauh ataupun model matematis, validasi peta potensi dengan menggunakan informasi sebaran kapal yang dihasilkan oleh deteksi satelit radar, validasi ukuran kapal-kapal dengan menggunakan alat GPS tracker dan deteksi kapal illegal ilegal dengan menggunakan tambahan informasi dari Vessel Monitoring System (VMS) ataupun AIS serta menyusun kerugian ekonomi akibat dari adanya kapal – kapal ilegal yang beroperasi pada daerah kajian.

Tujuan :

1. Mengetahui sebaran daerah potensi penangkapan ikan di WPP NRI-711 dengan pendekatan teknologi penginderaan jauh menggunakan data tahun 2012 – 2014.

2. Memvalidasi daerah potensi penangkapan ikan dengan menggunakan informasi sebaran kapal yang dihasilkan oleh deteksi satelit radar.

3. memvalidasi ukuran kapal dengan menggunakan alat GPS tracker.

4. Mendeteksi kapal ilegal dengan menggunakan informasi dari Vessel Monitoring System (VMS) ataupun AIS serta menyusun kerugian ekonomi akibat dari adanya kapal – kapal ilegal yang beroperasi pada daerah kajian.

Target /Output:

Daerah potensi penangkapan ikan dan akurasinya, Validasi posisi dan ukuran kapal di wilayah perairan Bangka Belitung, Estimasi kerugian ekonomi akibat kapal ilegal

Metode :

1. Sebaran daerah potensi penangkapan ikan disusun dengan menggunakan data penginderaan jauh dengan memanfaatkan informasi front dan konstrasi klorofil-a sebagai indikator

kesuburan perairan tahun 2012 – 2014.

2. Validasi dilakukan dengan menggunakan alat GPS tracker sehingga diketahui posisi kapal tersebut dan akan dibandingkan dengan data radar.

(9)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

9 Sebaran Daerah Potensi Penangkapan

Ikanmenggunakan data tahun 2012 – 2014

3. Dengan menggunakan data VMS atau AIS yang akan dioverlay dengan data radar akan

diketahui mana kapal yang bertransmitter (legal) dan mana yang tidak bertrasnmitter (ilegal), setelah diketahui berapa kapal yang illegal, dengan menggunakan acuan produktivitas kapal yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 61/KEPMEN-KP/2014 tentang Produktivitas Kapal Penangkapan Ikan dan asumsi harga ikan maka akan dapat

dihitung nilai kerugian akibat kapal ilegal tersebut

Hasil :

1. Frekuensi kemunculan daerah potensi dilambangkan dengan warna, dimana warna biru menunjukkan frekuensi kemunculan <5, warna kuning antara 5-10 dan warna merah >10 kali. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan data PPDPI selama 3 tahun. Pada peta tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa lokasi dibagian tengah WPPNRI 711, dibeberapa bagian wilayah barat dan diwilayah selatan bernilai >10. Kadar unsur zat hara diperairan dekat dengan daratan umumnya lebih tinggi daripada peraiarn Laut Natuna bagian tengah. Pola arus musiman dan aliran sungai dari daratan Pulau Bangka, Pulau Sumatera di bagian barat serta aliran sungai dari Sungai Kapuas (dari daratan Kalimantan) di bagian timur juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi variabilitas konsentrasi nilai klorofil-a di perairan WPP-RI 711 (Nababan dan Simamora, 2012). Uji akurasi PPDPI dengan menggunakan data Radarsat-2 menunjukkan bahwa secara rata-rata, tingkat akurasi PPDPI berada pada kisaran 40,27%

2. Validasi data Radar dengan menggunakan GPS tracker menunjukkan bahwa hanya 3 dari 10 (30%) kapal yang dilengkapi dengan GPS tracker yang mampu diidentifikasi dari data radar, sedangkan dari validasi ukuran kapal menunjukkan bahwa hasil analisis radar over-estimate antara 7,5-8 m dari panjang kapal yang sebenarnya..

3. Berdasarkan data radar pada tanggal 25 Oktober 2016, terdapat 110 kapal yang dapat dikategorikan ilegal sehingga potensi kerugian ekonomi yang terjadi adalah US $ 7797.71

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

-

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

(10)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016 10 Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan : Komang Iwan Suniada Dendy Mahabror Program Renstra Program APBN : :

Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : PPN Tanjung Pandan, PSDKP - Stake Holder bidang Kelautan dan Perikanan, Nelayan, PPN Tanjung Pandan Anggaran Realisasi ` RM PHLN PNBP : : : Rp 181.798.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 179.049.000 Rp. ,- Rp. ,-

(11)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016 11 0.0 0.5 1.0 1.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 Tahun P e rt a m b a h a n d ia m e te r p o h o n ( cm )

R.apiculata (tepi sungai) R.apiculata (inferior)

X.granatum (tepi sungai) X.granatum (inferior)

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

ADAPTASI EKOSISTEM PESISIR TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

Lokasi Penelitian

Laju Pertumbuhan mangrove berdasarkan species dominan di hutan mangrove Dumai

Latar Belakang :

Ekosistem pesisir (terumbu karang dan mangrove) sangat vital dalam mendukung kehidupan manusia secara ekologi, sosial, dan ekonomi. Namun saat ini perubahan pada ekosistem pesisir sudah banyak terjadi karena kegiatan manusia, seperti polusi, konversi lahan, dan eksploitasi sumberdaya yang berlebihan. Selain itu, perubahan iklim global juga turut memberikan kontribusi nyata terhadap degradasi ekosistem tersebut, seperti kenaikan paras laut (sea level rise), kenaikan suhu muka laut (sea surface temperature) (Murray et al., 2011).

Secara alami ekosistem memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan atau disebut self-recovery. Banyak faktor yang mempengaruhi proses adaptasi ekosistem pesisir dan hal tersebut perlu dipelajari sebagai data dan informasi ilmiah untuk justifikasi upaya pengelolaan. Respon atau adaptasi setiap ekosistem berbeda-beda tergantung pada kondisi ekosistemnya.

Tujuan :

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam proses adaptasi mangrove terhadap kenaikan muka laut serta (2) mengetahui kemampuan karang dalam menyerap logam berat dan pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan tahunannya.

Target /Output:

1. Data dan informasi kemampuan mangrove dalam beradaptasi terhadap kenaikan muka laut di Kabupaten Dumai, Riau;

2. Data dan Informasi yang terkait dengan pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan karang di Taman Nasional Bunaken dan Taman Nasional Taka Bonerate;

3. Stasiun monitoring mangrove di Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali; 4. Laporan Kegiatan; Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Metode :

Mengetahui Ruan0g Lingkup Kegiatan, menganalisis data secara statistik, numerik, dan spasial

Hasil :

1. Berdirinya stasiun monitoring hutan mangrove di Nusa Lembongan, dengan 9 benchmark untuk pengukuran elevasi dengan metode RSET-MH;

2. Respon ekosistem mangrove terhadap perubahan lingkungan dapat diperlihatkan oleh tingkat produktivitas (pertumbuhan mangrove) dan proses geomorfologi yang terjadi (perubahan

(12)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

12 Tren Konsentrasi Salah Satu Logam Berat

(Copper, Cu) di TN Taka Bonerate

Tren Kenaikan Elevasi Hutan Mangrove di Dumai

elevasi dan sedimentasi);

3. Pertumbuhan karang massive (Porites) dan analisis konsentrasi logam berat yang terkandung di dalamnya dengan alat ICP-OES dapat menggambarkan respon karang terhadap perubahan lingkungan.

Capaian Kinerja Fisik hingga Semester II:

1. Koordinasi dan konsultasi: 100%

2. Pengambilan data (survei lapangan): 100% 3. Pengolahan dan analisis data: 100% 4. Laporan: 100%

Kendala:

1. Adanya restrukturisasi dan perubahan nomenklatur di KKP menyebabkan adanya revisi anggaran, sehingga terjadi pula perubahan pada rencana pelaksanaan kegiatan,

2. Alat pengukuran yang dipasang di lokasi penelitian mengalami kerusakan

3. Keterbatasan jadwal penggunaan alat ICP-OES dan SDM di Lab. PAIR BATAN dan jumlah sampel yang sangat banyak.

Pemecahan Masalah:

1. Berkoordinasi dengan bagian program dan keuangan BPOL

2. Memperbaiki atau mengganti alat dengan yang baru serta memasang papan pemberitahuan/peringatan di lokasi pemasangan alat

3. Berkoordinasi dengan pihak Lab. BATAN dan melibatkan salah satu personil pengolah data dari lab. Tersebut.

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

Lokasi Kegiatan : KKP Nusa Penida, Klungkung, Bali , Taman Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Taman Nasional Taka Bonerate, Selayar, Sulawesi Selatan , KKLD Derawan, Berau, Kalimantan Timur, Stasiun Kelautan Universitas Riau, Dumai, Riau.

(13)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016 13 Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan : Nuryani Widagti, M. Si Dr. Frida Sidik, Ph.D Dr. Agung Yunanto, M. Si Dr. Dessy Berlianty, M. Si Amandangi W. Hastuti, S. Ik Riski Hanintyo, S. Si Novia Arinda Pradisty, M. Si Hanggar Prasetio K., S. Si Untung Sugiharto, A. Md Program Renstra Program APBN : :

Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : UNRI, BATAN, UNSRAT, BTN Bunaken, BTN Taka Bonerate - Ditjen teknis, universitas, pemerintah lokal, LSM Anggaran Realisasi ` RM PHLN PNBP : : : Rp 509.442.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 505.081.424 Rp. ,- Rp. ,-

(14)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

14 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR Latar Belakang :

BPOL telah menerbitkan informasi daerah penangkapan ikan (DPI) yang dikenal dengan istilah Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) sejak tahun 2000-an. Namun untuk melakukan pendugaan DPI di wilayah pesisir, resolusi spasial citra MODIS masih dirasa kurang mendetail. Oleh karena itu diperlukan sumber data SPL dan konsentrasi klorofil-a dengan resolusi spasial yang lebih tinggi untuk menghasilkan prediksi PPDPI di wilayah pesisir. Informasi ini nantinya dperuntukkan bagi nelayan yang beraktivitas di area penangkapan I dan II (<4 mil laut). Kegiatan penelitian ini bersifat berkelanjutan (multi years) selama kurun waktu 3 tahun. Pada tahun pertama kegiatan penelitian berupa pengambilan data lapangan dan penyusunan algoritma SPL dan konsentrasi klorofil-a berdasarkan citra Landsat 8 untuk mendukung kegiatan pengembangan metode prediksi daerah penangkapan ikan untuk wilayah pesisir.

Tujuan :

Tersusunnya algoritma suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a berdasarkan data citra satelit Landsat.

Target /Output:

Data dan Informasi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a dan citra Landsat 8 dan KTI (3 Buah)

Metode :

Data citra satelit Landsat 8 yang telah terkoreksi radiometri dan geometri diunduh melalui U.S. Geological Survey. Koreksi atmosferik dilakukan menggunakan metode FLAASH pada perangkat lunak ENVI. Nilai Digitial Number (DN) yang terkoreksi diubah menjadi nilai radiasi dan reflektansi (Roy et al. 2014; USGS 2015). Survei lapangan dilakukan bertepatan dengan waktu melintas satelit Landsat 8 untuk mengumpulkan data SPL dan klorofil-a. Penyusunan algoritma SPL dan klorofil-a berdasarkan pendekatan hubungan empiris antara hasil pengukuran lapangan dengan nilai radiasi dan reflektansi Landsat 8. Analisis korelasi dan root mean square error (RMSE) digunakan untuk melakukan pemilihan dan uji performa algoritma.

Hasil :

1. Telah dilakukan penyusunan algoritma SPL dan klorofil-a di lokasi penelitian

(15)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

15 Perbandingan resolusi spasial SPL - MODIS dan

brightness temperature TIRS Landsat 8 di

Selat Madura

SPL maupun klorofil-a. Hal ini menunjukkan setiap perairan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga diperlukan kajian dan perlakuan yang berbeda pula. Hasil evaluasi algoritma SPL dan klorofil-a menunjukkan nilai korelasi yang tidak terlalu tinggi dan nilai error yang relatif masih besar. Hal ini dimungkinkan karena ketersediaan jumlah dataset yang sangat sedikit, khususnya untuk variabel klorofil-a. Karakteristik Landsat 8 yang sangat dipengaruhi oleh liputan awan (cloud covered) menjadi tantangan saat melakukan pengambilan data lapangan.

3. Telah diterbitkan 1 karya tulis ilmiah (IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 47 (2016) 012010, doi: 10.1088/1755-1315/47/1/012010)

4. Telah disusun 4 draft karya tulis ilmiah.

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

1. Cuaca seringkali tidak mendukung kegiatan pengukuran lapangan

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

Lokasi Kegiatan : Perairan Taman Nasional Wakatobi (WPP-NRI 715) dan Selat Madura (WPP-NRI 712). Penanggungjawab

Peneliti /Pelaksana Kegiatan

: Eko Susilo Adi Wijaya, Rizky Hanintyo

Fikrul Islamy, Sri Hadianti, RM Putra Mahardika, Aldino Jusach Saputra, Mardatillah Ridla Kumarahadi Program Renstra Program APBN : :

Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : LPTK Wakatobi, UPT PTPI Probolinggo, UGM - Nelayan Masyarakat sekitar daerah

(16)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

16

Anggaran Realisasi pesisir, peneliti akademisi pemerintah daerah sekitar lokasi penelitian. Dan Peneliti ` RM PHLN PNBP : : : Rp 344.543.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 310.547.050 Rp. ,- Rp. ,-

(17)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

17 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

Validasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan

Peta Frekuensi Daerah Penangkapan Ikan September 2012,2013, 2014, 2015,2016 untuk

penentuan titik experimental fishing.

Validasi PPDPI WPP RI-714 dengan metode experimental fishing.

Latar Belakang :

Informasi tentang daerah potensial penangkapan ikan pelagis di seluruh WPP di Indonesia yang disusun di BPOL dan tertuang dalam bentuk Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Nasional (PPDPI Nasional) diharapkan mampu membantu nelayan dalam kegiatan operasional penangkapan ikan. Prediksi tersebut didasarkan pada informasi tentang kondisi oseanografi yang diperoleh dari data satelit oseanografi yang berupa sebaran konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut, dan anomali tinggi permukaan air laut.Penelitian dan pengembangan sistem prediksi daerah potensial penangkapan ikan pelagis terus dilakukan. Ada tiga aspek penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu (1) frekuensi penerbitan, (2) metode yang digunakan dan (3) akurasi informasi. Berkaitan dengan metode prediksi, diharapkan PPDPI mampu memberikan informasi daerah penangkapan ikan untuk jenis ikan tertentu, khususnya yang bernilai ekonomis tinggi misalnya tuna, cakalang maupun lemuru dengan tingkat keakurasian yang baik. Hal ini penting karena ikan hidup di habitat yang dinamis, sehingga keberadaan dan kelimpahan ikan pun mengikuti variasi lingkungan tempat ikan hidup. Informasi yang akurat akan sangat membantu nelayan dalam membuat rencana kegiatan operasional penangkapan dengan baik. Sejalan dengan tuntutan untuk meningkatkan efisiensi dalam pembuatan PPDPI serta keakuratan daerah potensial penangkapan ikan, maka BPOL telah berhasil membangun sebuah sistem pemrosesan yang semi otomatis dalam pembuatan PPDPI. Dengan otomatisasi ini proses pembuatan PPDPI akan menjadi lebih cepat dan juga dapat meminimalisir humanerror. PELIKAN Tuna adalah salah satu produk yang sudah dilakukan secara semi otomatis dengan memanfaatkan hasil model HYCOM (HYbrid Coordinate Ocean Model) dan pemodelan statistika non linear dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem otomatisasi juga sudah diterapkan pada penyusunan PPDPI Nasional dan Pelabuhan. Penentuan lokasi potensi penangkapan ikan didasarkan pada keberadaan thermal fronts pada perairan. Indentifikasi thermal fronts menggunakan metode Single Image Edge Detection (SIED) dari data suhu permukaan laut (Aqua MODIS). Selain itu saat ini masih dilakukan penelitian untuk pengembangan sistem otomatisasi PPDPI ikan Cakalang dan Lemuru. Keduanya menggunakan pemodelan statistika non linear dan Sistem Informasi Geografis (SIG). PPDPI ikan cakalang memanfaatkan data pemodelan MyOcean dengan parameter suhu permukaan laut, salinitas, dan arus baik pada lapisan permukaan air maupun lapisan di bawahnya sampai kedalaman 50 meter. Sedangkan PPDPI ikan lemuru menggunakan pendekatan rantai makanan, yaitu berdasarkan kelimpahan zooplankton di perairan. Lemuru adalah plankton feeder dengan komposisi makanan terbesar berupa zooplankton.

(18)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

18 Validasi PELIKAN Cakalang WPP RI-714 dengan

metode experimental fishing.

Pengukuran suhu, salinitas, klorofil vertikal kedalaman dengan menggunakan CTD

Kelimpahan zooplankton diprediksi menggunakan data harian Aqua MODIS yang meliputi parameter suhu permukaan laut, klorofil-a dan PAR.

Tujuan :

Tujuan penelitian untuk memvaliasi data PPDPI dengan menggunakan metode experimental

fishing di WPP-RI 714 (Laut Banda dan Teluk Tolo). Tingkat akurasi PPDPI akan diukur dengan

membandingkan data experimental fishing dengan data hasil prediksi. Lokasi penelitian akan dilakukan di perairan WPP-RI 714 yang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor. Per.01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia meliputi wilayah perairan

Target /Output:

Jumlah Data dan Informasi parameter oceanografi, validasi potensi penangkapan ikan, KTI (Karya Tulis Ilmiah)

Metode :

Analisis data logbook tangkapan yang didaratkan di beberapa pelabulan perikanan, dengan analisis statistic kuantitatif dan nilai akurasi, Analisis densitas ikan yang diperoleh dari pengukuran biosonik, Melakukan experiment fishing di lokasi PPDPI kemudian dianalisis statistic deskriptif sederhana.

Hasil :

1. Validasi PPDPI dengan metode experimental fishing pada periode musim timur dari 4 titik tangkapan diperoleh 1 titik bertampalan dengan daerah penangkapan, 2 titik bertampalan dengan daerah potensi penangkapan dan 1 titik tidak bertampalan keduanya.

2. Nilai persen Validasi PELIKAN Cakalang dengan metode experimental fishing pada periode musim timur sebesar 48,8 %

3. Informasi oseanografi yang didapatkan di daerah penelitian pada saat muson tenggara adalah SPL 29 – 29,5 oC, konsentrasi klorofil maksimum di kedalaman 45 – 50 m sebesar 0,66 -0,88 mg/m3, Salinitas permukaan 33,72 – 33,86 psu dengan nilai salinitas maksimum di kedalaman 5— 60 m berkisar 34,2 psu. Konsentrasi nitrat 0,004 – 0,014 mg/L, Fosfat 0,002 – 1,011 mg/L, Silika 0,016 – 0,027 mg/L

4. Validasi baru bias mewakili waktu sesaat saja yaitu muson timur dan perlu dilakukan validasi di muson baratlaut dengan memperbanyak jumlah titik experimental fishing sehingga dihasilkan nilai akurasi yang lebih akurat, Telah di Semnaskan jumlah KTI di UNDIP 12 Novemeber 2016

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

(19)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

19

rencana awal, namun dalam pelaksanaan telah berhasil didapatkan data dan informasi yang cukup.

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

Lokasi Kegiatan : Laut Banda Provinsi Maluku di WPP 714

Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan

: a) Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si. b) Dessy Berlianty c) Komang Iwan

Suniada, M.Si. d) Dr. Agung Yunanto e) Eko Susilo, S.Pi. f) Aldino Jusach,

S.Kel.

g) Fikrul Islamy, S.Pi. h) Sri Hadianti, S.IK. i) Rashita Megah Mahardhika, S.Kel. j) Mardatilah, S.Si. k) I Nyoman Surana Program Renstra Program APBN : :

Data dan Informasi Sumberdaya Laut dan Pesisir

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : IPB, BPPT, PPN Kendari - Nelayan Masyarakat sekitar daerah pesisir, peneliti akademisi pemerintah daerah sekitar lokasi penelitian. Dan Peneliti Anggaran Realisasi RM PHLN PNBP : : : Rp 298.780.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 191.179.209 Rp. ,- Rp. ,-

(20)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

20 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

OPERASIONAL OSEANOGRAFI UNTUK PREDIKSI DINAMIKA LAUT

Lokasi Pelaksanaan Kegiatan WPP 714

Latar Belakang :

Kebutuhan informasi mengenai kondisi laut yang bersifat real-time ataupun ramalan terus meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia di laut. Tidak saja informasi tentang kondisi fisik laut yang berhubungan dengan keselamatan, informasi dinamika kondisi biokimia serta perikanan juga dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dalam beraktivitas. Salah satu ilmu dan teknologi yang berkembang dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi tersebut adalah model numerik laut.

Model numerik untuk prediksi kondisi laut yang dijalankan dalam bentuk operasional yang kemudian secara berkesinambungan divalidasi dan diverifikasi dengan data observasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi kondisi laut yang bersifat real-time ataupun ramalan. Sebagai daerah perairan dengan intensitas aktivitas pelayaran dan perikanan yang tinggi, perairan Laut Banda yang masuk dalam WPP-RI 714 adalah perairan yang akan menjadi fokus dalam kajian tentang prediksi dinamika laut melalui operasional oseanografi ini.

Tujuan :

Menyediakan informasi kondisi fisik, biokimia dan distribusi potensi perikanan hasil prediksi dalam bentuk operasional oseanografi yang telah terverifikasi, khususnya perairan Laut Banda dan sekitarnya (WPP-RI 714).

Mengetahui dinamika Laut Banda dan sekitarnya, baik kondisi fisik, biokimia dan distribusi potensi perikanan melalui model komputasi.

Target /Output:

1. Pelaksanaan simulasi numerik dalam konteks operasional untuk memperoleh prediksi variabel fisik, biokimia, dan dinamika populasi di laut.

2. Verifikasi dan validasi hasil prediksi dengan menggunakan data hasil observasi yang diperoleh dari hasil pengukuran/kajian terdahulu dan hasil pengukuran insitu yang dilaksanakan dalam kegiatan ini.

3. Data dan Informasi Fenomena Laut dan potensi perikanan

Metode :

Pengembangan model hidrodinamika laut, Pengembangan model biologi kimia laut,

Pengembangan model dinamika populasi di laut, Verifikasi hasil model serta Data dan informasi dinamika laut dan distribusi spasial densitas ikan.

(21)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

21 Suhu Permukaan Laut Agustus WPP714

Produktifitas Primer bersih Agustus (Monsun TImur)

Hasil :

Hasil validasi menunjukkan prediksi model operasional mempunyai kesesuaian yang baik dengan hasil pengukuran di perairan Laut Banda. Hal ini ditunjukkan dengan kesamaan profil variabel terhadap kedalaman serta perbedaan nilai variabel yang tidak signifikan antara data model dan pengukuran.

1. Pada monsun timur, hasil prediksi model operasional mengindikasikan adanya upwelling di perairan Laut Banda, terutama di bagian timur. Dari aspek fisik, adanya air laut yang lebih dingin dan lebih asin di lapisan permukaan pada periode monsun timur menunjukkan naiknya massa air laut dengan densitas tinggi dari kedalaman. Fenomena ini dikonfirmasi oleh hasil prediksi variabel biogeokimia yang menunjukkan peningkatan konsentrasi nutrien (amonia, nitrit, fosfat, dan silikat), klorofil, dan plankton pada periode yang sama. Tingkat kesuburan perairan yang lebih tinggi sebagai efek dari adanya upwelling terlihat pada tingginya produktivitas primer bersih hasil perhitungan model.

2. Informasi mengenai karakteristik dan dinamika kondisi fisik dan biogeokimia di perairan Laut Banda secara umum dapat diketahui melalui hasil operasionalisasi model numerik INDO12. Data prediksi model operasional INDO12 di WPP-RI 714 dapat digunakan sebagai representasi yang mendekati kondisi fisik dan biogeokimia laut yang sebenarnya

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

1. Banyak Pekerjaan yang bersifat administrative dalam pelaksanaan kegiatan penelitian

2. Anggota tim yang terlibat telah mempunyai tugas dan tanggung jawab kegiatan lain sehingga menggagun konsentrasi untuk analisa kegiatan hasil pelaksanaan cruise laut banda, baik dari anggota peneliti dan manajerial.

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

(22)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016 22 Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan : Bayu Priyono Dr. Dessy Berlianty Mukti Trenggono, M.Si Adi Wijaya, M.Si Wingking Era R.S, M.Si Romy Ardianto, M.Sc Nyoman Surana Gusti Putu Sukadana

Program Renstra Program APBN : :

Data dan Informasi Sumberdaya Laut dan Pesisir

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : P2O LIPI - Stakeholder bidang kelautan dan perikananan Anggaran Realisasi ` RM PHLN PNBP : : : Rp 1.530.509.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 1.388.849.980 Rp. ,- Rp. ,-

(23)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

23 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

Validasi Aplilkasi INDESO Latar Belakang :

Salah satu program pemerintah dalam menjaga dan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara lestari adalah dengan mengembangkan infrastruktur oseanografi berbasis teknologi satelit melalui proyek kerja sama dengan Pemerintah Prancis. Proyek Infrastructure Development for Space Oceanography (INDESO) menjadi inovasi teknologi pertama di Indonesia yang mengadopsi sistem operasional satelit radar. Beberapa aplikasi yang tersedia dalam project INDESO dengan pemanfaatan citra satelit radar untuk pemantauan aktivitas Illegal Fishing dan Oil Spill menjadi salah satu output dari operasional rutin stasiun bumi radar INDESO. Dua aplikasi satelit radar yaitu Illegal Fishing dan Oil Spill menjadi salah satu program prioritas KKP dimana data dan informasinya sangat dibutuhkan secara cepat dan tepat untuk dijadikan acuan dalam penindakan di lapangan oleh para stakeholders seperti PSDKP, BAKAMLA, TNI-AL dan unsur pengawas lainnya. Operasionalisasi radar INDESO saat ini mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan data dan informasi secara near realtime terkait potensi aktifitas Illegal Fishing dan deteksi tumpahan minyak secara cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan stakeholders dimana hasil analisis data radar harus didistribusikan dalam kurun waktu kurang dari 2 jam sehingga dibutuhkan sebuah pengembangan sistem pengolahan data yang berbasis komputerisasi dan otomatis untuk dapat mengurangi potensi kesalahan produksi data dan informasi akibat human error, selain itu juga didapatkan beberapa keuntungan seperti meminimalisir waktu proses, kemudahan dalam penggunaan dan tersusunnya basis data yang baik dan terstruktur.

Tujuan :

1. Peningkatan korelasi secara otomatisasi data echo SAR dengan data transmitter VMS dan AIS dalam mengidentifikasi kapal legal dan kapal illegal.

2. Menganalisis penelusuran polluter tumpahan minyak yang terdeteksi melalui citra SAR dan data transmitter AIS.

3. Tersedianya data dan informasi dengan tingkat validasi citra SAR secara tepat untuk deteksi kapal dan pola sebaran tumpahan minyak.

Target /Output:

(24)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

24 Hasil Tracking Kapal yang menjadi Suspect Oil

Spill

Metode :

1. Melakukan analisis trajectory kapal dari data VMS (Vessel Monitoring System) dan AIS (Automatic Identification System) dengan melakukan ekstrapolasi dan pembobotan untuk analisis korelasi echo SAR dengan VMS-AIS.

2. Melakukan analisis trajectory untuk identifikasi polluter pada kejadian oil spill. 3. Melakukan pemodelan sebaran oil spill dengan software MIKE 21.

Hasil :

1. Berdasarkan metode pembobotan weight sum rangking dengan parameter jarak dan ukuran kapal yang digunakan, didapatkan persentase (%) kesesuaian korelasi echo SAR dan data kapal VMS-AIS mencapai 76,58 % yang dapat diproses secara otomatisasi.

2. Penelusuran suspect polluter dengan memanfaatkan trajectory data AIS, klasifikasi tipe tumpahan minyak, dan ekstrapolasi linier posisi kapal dapat digunakan untuk menduga suspect polluter di lapangan.

3. Pendekatan model oil spill dengan software MIKE 21, dapat diketahui oil spill trajectory sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pengendalian di lapangan.

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

Terbatasnya waktu untuk melakukan verifikasi hasil model tumpahan minyak di lapangan dan sharing data dan informasi dengan mitra kerja DKP Kab.Bintan jika terdapat tumpahan minyak.

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

(25)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016 25 Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan : Dendy Mahabror Romy A, AR Zaky, Jejen JH, AC Reymonza, Christiani S, AB Oryza, Todhi P Program Renstra Program APBN : :

Data dan Informasi Sumberdaya Laut dan Pesisir

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendampin g Pengguna : : : PSDKP, TNI-POLRI, PEMDA - Kapal Pengawas KKP, BAKAMLA, SATGAS 115, TNI-AL, DKP Bintan Anggaran Realisasi ` RM PHLN PNBP : : : Rp 212.167.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 163.311.400 Rp. ,- Rp. ,-

(26)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

26 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT –TAHUN 2016

INDESO Join Expedition Program

Pengukuran Nitrat, Nitrit, dan Ammonia

Analisa Phosphate, Silicate, Chloro a

Radar Arppa Pada RV BJ VIII

Latar Belakang :

Pemerintah Indonesia melalui KKP dan BalitbangKP untuk mendukung perikanan, oseanografi, pemantauan, manajemen lingkungan laut dan pengembangan model oseanografi dengan melaksanakan kegiatan INDESO yang berlangsung sejak 2013 – 2017. Dengan berjalannya kegiatan INDESO maka diperlukan suvey ground truth agar data yang diperoleh dari Echo Radar dan Ocean Numerik Model terkorelasi oleh data operasional oseanografi ini.

Pengelolaan sumberdaya kelautan dalam operasional oseanografi ini meliputi : - Pengamatan berbasis ruang

- In situ Obeservasi dan

- Pemodelan laut fisika, biogeokimia dan ekosistem

Sebagai daerah perairan dengan intensitas aktivitas pelayaran dan perikanan yang tinggi, perairan Laut Banda dan Laut Maluku yang masuk dalam WPP-RI 714 dan 715 adalah perairan yang akan menjadi fokus dalam kajian tentang prediksi dinamika laut melalui operasional oseanografi ini.

Tujuan :

1. Menyediakan informasi citra radar (RADARSAT / COSMOSKY MET) terhadap deteksi benda laut (kapal, rumpon dan off shore) pada lokasi cruise.

2. Menyediakan informasi AIS pada zona yang ditentukan.

3. Menyediakan informasi kondisi fisik, biokimia dan distribusi potensi perikanan hasil prediksi dalam bentuk operasional oseanografi yang telah terverifikasi, khususnya perairan Laut Banda dan Laut Maluku (WPP-RI 714 dan 715).

Target /Output:

Paket survey lapangan untuk pemanfaatan data INDESO dan informasi hasil deteksi citra radar, KTI

Metode :

1. Overlay data lapangan dengan data AIS dan Echo SAR di beberapa lokasi Cruise

2. Verifikasi dan validasi hasil prediksi dengan menggunakan data hasil observasi yang diperoleh dari hasil pengukuran insitu yang dilaksanakan dalam kegiatan ini.

3. Penyediaan data dan informasi hasil analisa sebagai bahan penyusunan rekomendasi dan kebiajakan lebih lanjut.

Hasil :

Telah dilaksanakan kegiatan analisis didapatkan hasil sebagai berikut :

(27)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

27 Analisa Temperature 19 stasiun

Persiapan Release Avani Net dalam Pelaksanaan Kegiatan Penelitian.

pengamatan ECDIS pada kapal Baruna Jaya VIII. Namun menjadi perhatian karena rumpon tersebut diluar zona yang ditentukan dan diizinkan.

2. Dari hasil penelitian didapatkannya kapal kargo yang menggunakan AIS (automatic Idendtification System dalam frame radar menuju arah selatan keluar dalam frame pengamatan. Namun dalam konfirmasi Operator stasiun bumi satelit radar INDESO keberadaan kapal tersebut belum dapat dipastikan ketepatan posisinya.

3. Data model biogeokimia INDESO yang digunakan adalah konsentrasi klorofil nanofitoplankton harian hasil perhitungan dari Pelagic Interaction Scheme for Carbon and Ecosystem Studies

(PISCES) versi 3.2 yang digabungkan dengan model hidrodinamika dari sistem OPA (Océan

Parallélisé)/NEMO (Nucleus for European Modelling of the Ocean) dengan resolusi 1/120 atau 8 km

(INDESO Team, 2015).

4. Rata-rata konsentrasi klorofil-a harian di Laut Maluku untuk tanggal 7 (kiri), 8 (tengah), dan 9 (kanan) September 2016 dari model biogeokimia INDESO.

3. Konsentrasi fosfat dan silikat anorganik terlarut dan klorofil-a didapatkan pada : a. - Fosfat : Stasiun IJEP 02, kedalaman 1000 m (14.635 µM)

b. - Silikat : stasiun IJEP 02, kedalaman 1000 m (99.511 µM) c. - Klorofil-a: stasiun IJEP 17, kedalaman 40 m (0.23 mg/m3)

4. Data – data survey in situ sudah terkumpul termasuk data radar INDESO dan running data sedang berjalan

(28)

Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir | BPOL Th.2016

28

Kendala/ dan Pemecahan Permasalahan :

Tim pada IJEP banyak terlibat pada kegiatan lain, sehingga belum terselesaikan untuk analisis Air hasil kegiatan penelitian di Lab BPOL, untuk itu akan segera dilakukan koordinasi intens untuk melakukan analisis kegiatan penelitian hingga tercapai output laporan Akhir Kegiatan IJEP.

Satuan Kerja : Balai Penelitian dan Observasi Laut

Alamat : Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

Lokasi Kegiatan : Perairan WPP 714, 715 dan 716 Penanggungjawab

Peneliti /Pelaksana Kegiatan

: Indra Hermawan MSi Dr. Agung Yunanto Novia Arinda P, S.Si Aditya Chandra Reymonza, S.Kel Komang Widiadnyana, Amd

Nadya Crista Mahdalena, ST

Fikrul Islami, S.Pi

Iwan Pramesti Anwar, ST Nikita Pusparini, S.Si

Program Renstra Program APBN : :

Data dan Informasi Sumberdaya Laut dan Pesisir

Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumberdaya Laut dan Pesisir

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : P2OLIPI - Stakeholder bidang kelautan dan perikananan Anggaran Realisasi ` RM PHLN PNBP : : : Rp 1.328.375.000 Rp. ,- Rp. ,- RM PHLN PNBP : : : Rp 1.321.191.552 Rp. ,- Rp. ,-

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode titrasi argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar klorida yang dilakukan. dengan mempergunakan AgNO 3 0.5M

Jum'at, 22 Januari 2016 19.00 WIB s.d 22.00 WIB Menghadiri Siaran Langsung (Live Streaming) Malam Tasyakuran dalam rangka HAB Kemenag ke-70 Kemenag Prov.Sumsel Ruang Rapat Kanwil

Namun demikian, ia juga terlibat secara aktif dalam politik menjadi salah seorang pendiri Partai Islam Indonesia (PII), Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), Masyumi dan

Uji F merupakan perhitungan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdiri dari variabel-variabel Kompensasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2), secara simultan

Perusahaan yang tergolong LQ45 tentunya sudah memenuhi kategori yang ditentukan maka dari itu keadaan keuangan atau kinerja keuangan perusahaan juga sudah baik dan

Untuk menghindari timbulnya masalah dalam situasi yang tidak pasti seperti ini adalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu, mencari informasi sebanyak mungkin

Penerapan proses manajemen risiko dapat dilakukan pada seluruh aktivitas bisnis perusahaan air minum atau secara khusus lebih menekankan pada aktivitas manajemen aset

Hasil : setelah dilakukan terapi sebanyak kali didapatkan hasil adanya penurunan spasme dengan palpasi yaitu pada m.upper trapezius, penurunan spastisitas