• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ex Post Opportunism Versus Ex Ante Efficient Contracting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ex Post Opportunism Versus Ex Ante Efficient Contracting"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Ex Post Opportunism Versus Ex Ante Efficient Contracting

Kontrak agensi menyediakan dorongan bagi para agen untuk bertindak dengan perilaku yang berlawanan dengan kepentingan para principal.. Seberapa kuat dorongan ini, tidak pernah jelas. Salah satu pendekatan untuk memahami ini adalah bahwa agen itu bersifat oportunis dan selalu mencari kesempatan untuk mentransfer kesejahteraan dari prinsipal karena para agen mempertimbangkan bahwa harga perlindungan tidaklah lengkap dan bahwa ex post settling up apapun bagi disfunctional behaviour juga tidaklah lengkap. Argumen ini diistilahkan sebagai perspektif “oportunistik”. Diistilahkan juga sebagai pendekatan ex post karena menganggap kontrak perusahaan bersifat given, dan membantah bahwa ex post (misal setelah kontrak ditetapkan), agen memiliki dorongan untuk mentransfer kesejahteraan dari para prinsipal karena syarat kontraktual dan renegosiasi atas kontrak yang berlaku seakan tidak terbangun secara komplit atau mengeliminasi keuntungan yang mungkin didapat. Riset pendahuluan dalam teori agensi menilai perilaku oportunistik ex post. Hipotesis atas bonus plan dan atas utang terhadap ekuitas adalah dua contoh prediksi yang berbasis kepada teori yang dikembangkan dari perspektif oportunistis. Menerapkan perspektif oportunis dari teori kontrak untuk kontrak utang berimplikasi kepada bahwa manager akan bertindak dalam perilaku yang mengusahakan transfer kekayaan dari lender kepada shareholder. Sebagai contohnya, Jika manajemen berpersepsi bahwa perusahaan mengalami distressed secara keuangannya, mereka akan mengambil tindakan untuk meyakinkan bahwa perusahaan tidak melanggar perjanjian utang dan bahwa para lender tidak awas atas extremitas dari masalah selama mungkin. Tindakan tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dan membayar dividen bagi para pemegang saham, yang secara simultan akan mengurangi jumlah yang tersedia untuk melunasi utang ketika akhirnya perusahaan jatuh bangkrut. Sebuah contoh yang bisa diambil dari tindakan manajer adalah menggunakan teknik akuntansi yang profit-increasing bagi periode-periode saat ini meskipun atribut eknomomi yang mendasarinya tidak terpengaruh (semisal dengan mempercepat pengakuan income dan memperlambat pengakuan beban).

Sebuah alternatif dari pendekatan oportunistik adalah pendekatan kontrak efisisen. Jika sebuah kontrak efisien, mereka akan menyesuaikan kepentingan agen dan prinsipal sehingga tindakan yang menguntungkan agen, juga akan menguntungkan para prinsipal, dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Bagaimanapun, mengakui bahwa agen memiliki insentif untuk memindahkan kekayaan dari prinsipal, pendekatan kontrak efisien, atau ex ante, pendekatan ke teori agensi berpendapat bahwa agen mengakui bahwa jika mereka berusaha memindahkan kekayaan dari prinsipal, mereka akan dipenalti atas aktivitas tersebut di masa mendatang. Itulah, akan selalu ada penyelesaian yang pada akhirnya akan mengikis keuntungan dari perilaku oportunistik. Argumen ini mengakui bahwa efek reputasi akan mengurangi remunerasi yang dibayarkan kepada agen di masa mendatang jika mereka melakukan disfunctional behaviour. Oleh karenanya, agen akan menegosiasikan kontrak yang menyelaraskan kepentingan mereka dengan kepentingan prinsipal. Bahkan jika kontrak tersebut tidak membatasi aktivitas mereka secara komplit, agen akan bertindak seolah bahwa kontrak telah memasukan batasa-batasan. Perpekstif ini diistilahkan sebagai “efektif” karena agency cost diminimalisir sepanjang istilah. Makanya,

(2)

nilai perusahaan, nilai klaim prinsipal, dan nilai remunerasi agen lebih besar dan lebih teralikasi dengan equitabel dibandingkan dengan pendekatan oportunistik perpektif. Pendekatan ini juga disebut ex ante dikarenakan agen bertindak seakan kontrak dinegosiasikan sebelumnya untuk membatasi tindakan mereka. Di bawah pendekatan kontrak efisien, manajer mungkin sekali menyediakan informasi yang merefleksikan seakurat mungkin atas situasi ekonomi perusahaan. Hal ini akan mengurangi biaya monitoring dan menambah reputasi manajer, yang pada ujungnya akan menambah nilai perusahaan dan nilai human caiptal manajer. Jika kontrak efisien perspektif diterapkan pada situasi dimana perjanjian utang perusahaan sangat mungkin untuk dilanggar karena situasi temporer yang menyebabkan leverage melebihi stipulated maximum, manajer mungkin akan merubah depresiasi gars lurus untuk mencegah kegagalan teknis. Bagaimanapun hal ini juga merupakan tindakan yang akan diambil manajemen dalam pendekatan oportunistis, dalam kasus ini, hal itu efisien dikarenakan mencegah kegagalan yang akan menimbulkan biaya yang tak perlu bagi lender maupun perusahaan. Jika terjadi kegagalan teknis, baik lender maupun manajer, bertindak mewakili pemegang saham, akan mengerahkan sumberdaya untuk menentikan apakah akan menegosiasi ulang persyaratan perjanjian utang, menghapus utang, pembiayaan ulang, atau mengabaikan pelanggaran. Karena lender dan sharehilder sama-sama lebih baik menghindari biaya ini, tindakan ini efisien dalam konteks perusahaan yang gangguan atas perjanjian utangnya hanya sementara. Hal itu juga berarti, oportunistis dalam hal tindakan yang dilakukan untuk menutup masalah selanjutnya.

Contoh lain dari kontrak efisien ketika perusahaan menggunakan metode akuntansi (semisal menggunakan metode saldo menurun) dikarenakan pola dari pengakuan bebannya cocok dengan penggunaan aset service potensial. Pendekatan oportunistik mungkin saja mengharuskan penggunaank garis lurus karena dapat meninggikan profit dan oleh karenanya dapat menambah pembayaran bonus atau menghindari pelanggaran perjanjian utang. Perbedaan esensinya adalah kualitas signalling jangka panjang dari kontrak akuntansi.

Walaupun ex ante kontrak efisien dan ex post oportunism secara teoritis berbeda, dalam praktik keduanya sulit untuk dibedakan

Signalling Theory

Sebagai tambahan untuk perspektif kontrak, Holthausen menggambarkan perspektif lebih jauh atas pilihan kebijakan akuntansi –Perspektif Informasi. Di bawah perspektif ini, manajer secara sukarela menyediakan informasi bagi investor untuk membantu mereka dalam membuat keputusan. Manajer melakukan peran ini karena mereka mamiliki keuntungan komparatif dalam menghasilkan dan diseminasi informasi. Senada dengan kontrak efisien, manajer menyediakan infomasi untuk pembuatan keputusan dikarenakan memiliki keuntungan komparatif dan mengurangi biaya pengawasan dan biaya dari ex post settling up. Holthausen kemudian membedakan perspektif kontrak dan informasi berdasarkan waktu cash flow dan informasi akuntansi. Di bawah perpektif informasi, infomasi akuntansi memprediksi cash flow yang mempengaruhi nilai perusahaan. Informasi akuntansi digunakan untuk menunjukan bagaimana nilai perusahaan dan klaim yang berkawanan akan berubah. Di bawah persoektif efisien kontrak , akuntansi merefleksikan perubahan cash flow yang berpengaruh bagi perusahaan: laporan akuntansi

(3)

yang digunakan untuk mengawasi kejadian ekonomis dan transaksi yang telah terjadi.

Hipotesis infomasi mendasari kebanyakan riset pasar modal di awal-awal. Dalam studi pasar modal, manajer diasumsikan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh investor. Maka, perubahan apapun dalam metode akuntansi harus berarti bahwa informasi telah berubah dan keputusan investasi harus berubah. Akibatnya, perubahan dalam keputusan nvestasi harus terefleksi dalam harga saham atau volume perdagangan dan volatilitas.

Hipotesis infomasi sejalan dengan signalling theory dimana manajer menggunakan akun-akun untuk menunjukan ekspektasi dan intensi terkait masa depan. Menurut signalling theory, jika manajer mengharapkan pertumbuhan perusahaan pada level tinggi di masa depan, mereka akan mencoba melakukan sinyaling kepada para investor melalui akun-akun. Manajer perusahaan lain yang berkinerja baik akan memiliki insentif yang sama, dan manajer perusahaan dengan berita yang netral akan memiliki insentif untuk melapotkan berita positif sehingga mereka tidak dianggap memiliki hasil kinerja yang buruk. Manajer dari perusahaan dengan berita buruk akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Bagaimanapun, mereka juga memiliki insentif untuk melaporkan berita butuk mereka, untuk mempertahankan kredibilitas dalam pasar efektif dimana saham mereka diperdagangkan. Mengasumsikan insentif-insentif ini memberi sinyal informasi bagi pasar modal, signalling theory mempredikasi bahwa perusahaan akan mengungkapkan infomasi lebih dari yang diminta.

Konsekuensi logis dari signalling theory adalah bahwa selalu ada insentif bagi semua manajer untuk mengisyaratkan expektasi dari keuntungan profit masa depan karena jika investor mempercayai isyarat tersebut, harga saham akan naik dan shareholder akan memperoleh keuntungan. Bagaimanapun, satu masalah timbul: Bagaimana perusahaan meyakinkan bahwa isyarat mereka dapat dipercaya oleh investor, ketika perusahaan lain juga akan mengisyaratkan berita baik? Untuk isyarat via akun yang akan dipercaya oleh user, isyarat tersebut tidak boleh mudah dan murah untuk direplikasi oleh perusahaan lain. Biaya-biaya dapat termasuk kerugian jangka panjang dari kredibilitas jika kinerja aktualnya tidak cocok dengan apa yang dilaporkan dan disajikan dalam akun. Salah satu cara untuk menyediakan tambahan kredibilitas untuk memperoleh isyarat adalah dengan memberikan isyarat dividen. Hal ini berbiaya karena terkait pembagian kas kepada shareholder. Lebih jauh lagi, perusahaan pada umumnya memperhalus dividen mereka dan manajer sangat segan untuk mengurangi dividen ini. Oleh karenanya, jika dividen bertambah, maka manajer yakin dividen ini tidak akan lagi berkurang. Maka penambahan dividen dapat menciptakan ekspektasi atas pertambahan profit di masadepan yang cukup untuk mendukung dividen pada lebel yang lebih tinggi di masa depan.

Riset atas signalling incentiv melibatkan studi yang menyelidiki mengapa perusahaan secara sukarela mengungkapkan berita buruk, mengurangi dan menambah dividen, smooth earning dan revaluasi dan menurunkan nilai aser, serta mengakui internally generated asset.

Political Processes

Teori akuntansi positif juga memodelkan proses politik yang melibatkan hubungan antara perusahaan dengan pihak lain yang berkepentingan dengan

(4)

perusahaan, seperti pemerintah, asosiasi dagang, dan kelompok komunitas. Seperti dalam konteks debt dan manajemen compensation contracting, akuntansi merupakan hal yang penting dalam proses politiknya sebagai salah satu sumber informasi tentang perusahaan

Perbedaan besar diantara pasar politik dengan pasar modal adalah adanya permintaan yang lebih sedikit, sehingga insentifnya lebih sedikit, untuk menghasilkan informasi dalam pasar politis. Analis ekonomi menyarankan agar hal ini merupakan hasil dari keuntungan marginal yang lebih rendah dari individu kepada proses politis, karena akan lebih sulit bagi individu untuk menangkap keuntungan dari informasi tersebut, Ada banyak biaya informasi tinggi untuk individual, heterogentiasm dan biaya organisasi

Biaya informasi tinggi muncul karena lingkungan politik, probabilitas bahwa tindakan individu akan berpengaruh terhadap kekayaan orang tersebut adalah kecil. Masing-masing pribadi hanyalah satu dari sekian banyak voter dalam arena politik, ada begitu banyak keputusan politik yang dibuat kapanpun, dan banyak diantara mereka yang dapat mempengaruhi kekayaan pribadi. Mendapatkan informasi atas seluruh permasalahan tidak berarti menguntungkan secara biaya dan probabilitas yang rendah bahwa pribadi tersebut akan memberi pengaruh kepada hasil politik. Biaya politis akan disebar diantara orang-orang. Sebagai contoh, keputusan politik untuk meningkaykan harga susu 10 sen/liter. Biaya tersebut disebar kepada seluruh konsumen tetapi tital jumlahnya diterima oleh perusahaan susu secara substansial. Melakukan lobi atas cost/benefit bagi pribadi-pribadi itu tinggi.

Jika konsumen dari kelompok yang berkepentingan dan kelompok lobi maka hal ini akan menambah sebagian hasil politik. Bagaimanapun, heterogentias dari kepentingan masing-masing kelompok berarti tindakan kelompok tidak akan begitu penting dalam bagian kepentingan pribadi. Lebih jauh lagi, formasi dari interest grup juga mahal. Tidak hanya grup member yang terlibat dalam pencarian untuk membentuk kelompok, akan tetapi kelompok menimbulkan biaya lobi atas sebabnya, menginformasikan kepada member, dan lain-lain. Transaksi-transaksi biaya ini berarti pribadi-pribadi akan memilih untuk tetap tidak terinformasi secara rasional atau jika keuntungan pribadi cukup tinggi mereka akan membentuk kelompok kepentingan untuk menangkap skala ekonomi dalam proses information-generaton

Jumlah informasi yang dihasilkan untuk tujuan sosial dan politik akan bergantung pada efek persebaran kepada kebijakan pemerintah dan biaya transaksi atas lobi yang efektif. Oleh karena itu, dikarenakan biaya informasi yang lebih tinggi, reward yang tersebar, dan monitoring cost yang tinggi, ada cakupan yang lebih besar bagi terjadinya residual oportunism. Teori akuntansi positif sering mengutip tahun 1931 dan 1933 Sec Acts dalam US yang mengikuti 1929 pasar modal crash sebagai contoh dalam teori biaya politik dalam praktik.

Akuntansi memainkan peranan dalam alokasi biaya politik dikarenakan jumlahnya seringkali dilihat sebagai bukti dari krisis yang dapat diselesaikan oleh politisi dan pihak lain yang terlibat sehingga mempromosikan keterlibatan mereka.

(5)

Dalam diskusi di atas pada teori keagenan kami secara implisit mengasumsikan bahwa kontrak yang dibuat antara prinsipal dan agen dalam perusahaan, pada dasarnya berbicara tentang tata kelola perusahaan internal dengan pemegang saham dan demokrasi perusahaan terhadap kontrak yang efisien dengan meminimalkan biaya keagenan.

Pendekatan lain menuju ke arah model kontrol agen dengan kekuasaan terbatas untuk kreditor dan pemegang saham. Hal ini muncul karena manajer memiliki jabatan yang terbatas dan ini memberikan pengaruh bias dalam perkiraan nilai. Dalam ekstrim, jika manajer sebagai agen memiliki kekuatan diktator dan berusaha untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka mungkin juga ada efek yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Pandangan konservatisme Tradisional dalam akuntansi berarti mempercepat pengakuan beban dan menunda pengakuan pendapatan yang bertujuanuntuk mengantisipasi keuntungan selain mengantisipasi semua kerugian. Konservatisme muncul karena ada keperluan verifikasi asimetri yang memaksakan tingkat yang lebih tinggi verifikasi untuk pendapatan jika dibandingkan dengan pengeluaran dan ini umumnya berfungsi untuk mengurangi pelaporan laba. Selanjutnya, sistem penilaian didasarkan pada nilai historis dan revaluasi tidak mengikuti aturan di amerika serikat. Penggunaan biaya hisrorical konservatif secara efektif berarti nilai-nilai peningkatan aset apapun akan berpengaruh ke pendapatan karena mereka direalisasikan melalui transaksi, bukan melalui pengungkapan nilai segera. Akhirnya, prinsip akuntansi dapat mengurangi pengungkapan pendapatan, sehingga mengurangi kemampuan manajer untuk melaporkan peluang dari angka akuntansi. Oleh karena itu probabilitas manajer dan auditor yang disetujui meningkatkan atau menurunkan lebih atau kurang percepatan pelaporan pendapatan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pembahasan ini penulis menganalisis mengenai pengenaan pajak PPh Pasal 23 atas Uang Muka Dinas Sementara (UMDS) sehubungan dengan pembelian barang, jasa atau

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebagai pelatihan untuk menerapkan teori

Konsep yang mencangkup istilah sukku bangsa adalah suatu golongan manusia yan terikat oleh suatu kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan dari kebudayaan tidak ditentukan

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson (1987), data tersebut menggunakan strategi intensity interest to Hearer yaitu memperhatikan minat dan

Meskipun unit usaha jasa service komputer telah didirikan, tetapi dengan mempertimbangkan karakteristik para santri, motivasi dan kemampuan mereka, maka unit usaha

Speaking is productive skill. It gives direct effect when we are learning a new language. Therefore it plays important role in communication. When we are learning a

French baguette adalah produk roti berbentuk lonjong yang berasal dari Perancis. French baguette kacang tunggak merupakan modifikasi roti yang memanfaatkan puree

1) Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Ketepatan waktu, yaitu suatu