• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Animate Grease Pencil 2D dalam Produksi Film Animasi 3D Mira Diwana Menggunakan Teknik Frame By Frame

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKP : Animate Grease Pencil 2D dalam Produksi Film Animasi 3D Mira Diwana Menggunakan Teknik Frame By Frame"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)ANIMATE GREASE PENCIL 2D DALAM PRODUKSI FILM ANIMASI 3D MIRA DIWANA MENGGUNAKAN TEKNIK FRAME BY FRAME. KERJA PRAKTIK. Program Studi DIV Komputer Multimedia. Oleh:. FARIS ANHAR 15510160012. FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2018.

(2) ANIMATE GREASE PENCIL 2D DALAM PRODUKSI FILM ANIMASI 3D MIRA DIWANA MENGGUNAKAN TEKNIK FRAME BY FRAME. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Disusun Oleh: Nama. : FARIS ANHAR. NIM. : 15.51016.0012. Program. : DIV (Diploma Empat). Jurusan. : Komputer Multimedia. FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2018 ii.

(3) LEMBAR MOTTO. “Frame selanjutnya menunggumu”. iii.

(4) LEMBAR PERSEMBAHAN. Ku persembahkan untuk Hi Animation studio, Almamater tercinta, Prodi DIV Produksi Film dan Televisi, Teman-Teman kos saat magang, Dan Keluargaku.. iv.

(5) LEMBAR PENGESAHAN. ANIMATE GREASE PENCIL 2D DALAM PRODUKSI FILM ANIMASI 3D MIRA DIWANA MENGGUNAKAN TEKNIK FRAME BY FRAME. Laporan Kerja Praktik oleh: Faris Anhar NIM: 15.51016.0012 Telah diperiksa, diuji dan disetujui. Surabaya, 19 November 2018 Disetujui : Pembimbing. Penyelia. Yunanto Tri Laksono, M.Pd. Stormy Yudo Prakoso. NIDN. 07040688505. Mengetahui, Ketua Program Studi DIV Komputer Multimedia. Ir. Hardman Budiarjo, M.Med.Kom., MOS. NIDN. 07110867 v.

(6) LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN KEASLIAN KARYA ILMIAH. Sebagai civitas akademika Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, saya: Nama. : Faris Anhar. NIM. : 15.51016.0012. Program Studi. : DIV Komputer Multimedia. Jurusan/Fakultas : Fakultas Teknologi dan Informatika Judul karya. : Animate Grease Pencil 2D Dalam Produksi Film Animasi 3D Mira Diwana Menggunakan Teknik Frame by Frame. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, saya menyetujui untuk memberikan kepada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Hak Bebas Royalty Non Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah atas seluruh isi atau sebagian karya ilmiah saya tersebut di atas untuk disimpan, dialihmediakan, dan dikelola dalam bentuk pangkalan data (database) untuk selanjutnya didistribusikan atau dipublikasikan demi kepentingan akademis dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. 2. Karya tersebut diatas adalah karya asli saya, bukan plagiat baik sebagian maupun keseluruhan. Kutipan karya atau pendapat orang lain yang ada dalam karya ilmiah ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalah Daftar Pustaka saya. 3. Apabila dikemudian hari ditemukan dan terbukti terdapat tindakan plagiat pada karya ilmiah ini, maka saya bersedia untuk menerima pencabutan terhadap gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Surabaya, 24 September 2018. Faris Anhar NIM : 15.51016.0012 vi.

(7) ABSTRAK Animasi adalah gambar bergerak yang di hasilkan dari tumpukan frame atau gambar yang berganti secara berurutan dengan cepat hingga menghasilkan suatu gerakan. Animasi sendiri memiliki bebrapa teknik diantaranya adalah frame by frame. Jenis animasi ini terkenal akan tingkat kesulitan yang tinggi dan terbilang lama dalam waktu pengerjaannya (Jayne, 1997). Dengan berkembangnya jaman teknik ini menjadi lebih mudah di lakukan dan banyak animator yang masih menggunakan teknik ini untuk produksi sebuah film khususnya Animasi dua dimensi. dalam animasi tiga dimensi teknik ini membantu dalam efek atau latar belakang yang menggunakan animasi dua dimensi karena animasi tiga dimensi dalam hal efek dan latar belakang dapat menurunkan efisiensi pekerjaan karena memakan waktu yang lama saat proses rendering (Chon, 2010). Oleh karena itu, di perlukan suatu pemahaman antara kedua jenis Animsi ini karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini diambillah judul “Animate Grease Pencil 2D Dalam Produksi Film Animasi 3D ‘Mira Diwana’ Menggunakan Teknik Frame by Frame”. Kata Kunci: Animasi, Animasi 2D, Frame by Frame. vii.

(8) KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga penyusunan Laporan Kerja Praktik dengan judul “Animate Grease Pencil 2D Dalam Produksi Film Animasi 3D ‘Mira Diwana’ Menggunakan Teknik Frame by Frame” dapat diselesaikan dengan baik. Dalam Penyelesaian laporan Kerja Praktik ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang memberikan masukkan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu diucapkan banyak terima kasih kepada: 1.. Bapak Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd selaku Rektor Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.. 2.. Bapak Dr. Jusak selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.. 3.. Bapak Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom., MOS. selaku Ketua Program Studi DIV Produksi Film dan Televisi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.. 4.. Bapak Yunanto Tri Laksono, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.. 5.. Mas Stormy Yudo Prakoso Selaku Direktur dan Mentor Animasi 2D Hi Animation.. 6.. Mas Adnan Khoderi dan Mas Anang Subekti yang selalu sabar membimbing dan mendidik saat proses Kerja Praktik.. 7.. Kedua orang tua yang saya cintai dan teman-teman yang saya banggakan. Demikian Laporan Kerja Praktik ini disusun jika terdapat kesalahan dalam. penulisan, maupun penyusunan Laporan Kerja Praktik ini dimohon memberikan kritik dan saran. Sehingga Laporan Kerja Praktik ini menjadi lebih baik. Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membaca khususnya bagi teman-teman Jurusan DIV Komputer Multimedia Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Surabaya, 24 September 2018 Penulis. viii.

(9) DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ....................................................................................................... vii. KATA PENGANTAR .................................................................................... viii. DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix. DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi. DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1. 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 3. 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3. 1.3 Batasan masalah ............................................................................. 3. 1.4 Tujuan ............................................................................................ 3. 1.5 Manfaat .......................................................................................... 4. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 5. 2.1 Profil Instansi ................................................................................... 5. 2.2 Sejarah Singkat Hi Animation ........................................................ 5. 2.3 Overview Instansi ............................................................................ 7. 2.4 Visi, Misi dan Tujuan Hi Animation ............................................ 10. BAB III LANDASAN TEORI ........................................................................... 11. 3.1 Pengertian Film ............................................................................. 12. 3.2 Animasi 2D .................................................................................... 13. 3.3 Animasi 3D ................................................................................... 14. 3.4 Teknik Animsi .............................................................................. 25. 3.5 Animator ....................................................................................... 25. 3.6 Frame by Frame ............................................................................ 26. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ................................................................. 31. 4.1 Analisa Sistem .............................................................................. 31. 4.2 Posisi Dalam Instansi ................................................................... 32. 4.3 Kegiatan Selama Kerja Praktik di Hi Animation ......................... 32. BAB V PENUTUP............................................................................................. 47. ix.

(10) 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 47 5.2 Saran ............................................................................................... 48. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 49. LAMPIRAN ....................................................................................................... 50. BIODATA PENULIS ........................................................................................ 59. x.

(11) DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Logo Hi Animation .............................................................. 06 Gambar 2.2 Peta Lokasi Hi Animation ..................................................... 07 Gambar 2.3 Letak Hi Animation .............................................................. 07 Gambar 3.1 Film bioskop Spiderman Homecoming................................. 12 Gambar 3.2 Pemutaran film pendek di malang ......................................... 14 Gambar 3.3 Film dalam media online “Lucas The Spider” ...................... 15 Gambar 3.4 Pengerjaan Animasi Tradisional ........................................... 16 Gambar 3.5 Proses Pengerjaan Animasi Cell ........................................... 17 Gambar 3.6 Contoh Animasi Tradisional “He Man” ............................... 18 Gambar 3.7 Proses Animasi 2D Digital .................................................... 19 Gambar 3.8 Contoh Animasi 2D Digital “Kairos” .................................. 20 Gambar 3.9 Proses Pembuatan Animasi 3D “Nuscemboda” ................... 21 Gambar 3.10 Contoh Animasi 3D “Monster Inc” .................................... 21 Gambar 3.11 Contoh Film Visual Effect “Transformers” ....................... 22 Gambar 3.12 Teknik frame by frame ........................................................ 23 Gambar 3.13 Proses pembuatan animasi 2D menggunakan teknik motion tween ................................................................................... 27 Gambar 3.14 Rini Sugianto animator asal Indonesia ................................ 27 Gambar 3.15 Animasi frame by frame ...................................................... 28 Gambar 3.16 Contoh Animasi frame by frame “The Simpsons”.............. 28 Gambar 4.1 Pembuatan asset animasi 2D karakter ................................... 32 Gambar 4.2 Penambahan gerak kedalam asset ......................................... 33 Gambar 4.3 Proses penambahan ekspresi wajah....................................... 34 Gambar 4.4 Proses pemberian detail gerak kaki ....................................... 35 Gambar 4.5 Pembuatan Pose dasar ........................................................... 35 Gambar 4.6 pemberian gerak dari pose..................................................... 36 Gambar 4.7 Proses pemberian animasi efek tumpahan kopi .................... 37 Gambar 4.8 Proses pemberian animasi efek tetesan air ............................ 38 Gambar 4.9 Suasana Produksi................................................................... 39 xi.

(12) Gambar 4.10 Foto bersama Staff Hi Animation ....................................... 40. xii.

(13) DAFTAR LAMPIRAN. Halaman Lampiran 1 Surat Balasan Hi Animation .................................................. 50 Lampiran 2 Form KP-5 (Acuan Kerja) .................................................... 51 Lampiran 3 Form KP-5(Garis Besar Rencana Mingguan) ...................... 52 Lampiran 4 Log Harian Dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ................ 54 Lampiran 5 Kehadiran Kerja Praktik ....................................................... 56 Lampiran 6 Kartu Bimbingan Kerja Praktik ............................................ 58. xiii.

(14) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era modern saat ini, dibutuhkan sebuah media yang dapat dijangkau dengan mudah dan bebas diakses kapan saja. Salah satu media tersebut adalah animasi, saat ini animasi di Indonesia sedang berkembang cukup pesat, karena perkembangan yang pesat ini animasi lokal mulai dipandang oleh perusahaan televisi karena nilai potensinya yang cukup tinggi (Rissa, 2018). Animasi sendiri adalah kumpulan gambar atau frame yang ditumpuk secara berurutan agar menghasilkan gerakan (Jayne, 1997). Ada dua jenis animasi yaitu dua dimensi dan tiga dimensi, kedua jenis animasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan kemajuan jaman dan semakin berkembangnya alat sekarang menjadi mungkin untuk menggabungkan kedua jenis animasi ini. Animasi dua dimensi dikenal susah dan merepotkan berbeda dengan animasi tiga dimensi yang hampir semua pekerjaannya dilakukan dengan komputer atau CGI (Computer Generated Imagery). Animasi dua dimensi adalah jenis animasi yang mulai ditinggalkan, namun jenis animasi ini seiring dengan berkembangnya jaman menjadi semakin mudah digunakan walaupun masih bisa dibilang sulit dan memakan waktu namun prosesnya lebih singkat dibandingkan dengan jaman lampau karena hampir semua proses animasi sekarang bisa dilakukan lewat komputer. Tetapi animasi tiga dimensi juga memiliki kekurangan dalam proses produksi modeling atau pembuatan asset dalam animasi tiga dimensi lebih memakan waktu daripada animasi dua dimensi namun dalam proses animasi atau 1.

(15) 2. menggerakkan karakter animasi tiga dimensi lebih cepat mengalahkan animasi dua dimensi yang dapat lebih memakan waktu. Kekurangan lain dalam proses animasi tiga dimensi adalah rendering karena animasi tiga dimensi menggunakan bidang yang memliki volume dan diameter sehingga membuat proses render lama berbeda dengan animasi dua dimensi yang hanya berupa grafis. Penggunaan animasi dua dimensi dalam animasi tiga dimensi kebanyakan dilakukan dalam proses pembuatan efek atau latar belakang agar proses dapat lebih efisien. selain meringankan waktu proses rendering, animasi dua dimensi meringankan proses modeling environtment atau pembuatan latar belakang dan pembuatan efek seperti ledakan, aura, gerakan cepat, dan lain-lain (Andy, 2012).. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam Kerja Praktik ini yaitu bagaimana cara membuat Animate Grease Pencil 2D Dalam Produksi Film Animasi 3D “Mira Diwana” Menggunakan Teknik Frame by Frame.. 1.3 Batasan Masalah Dalam Kerja Praktik ini dilakukan oleh tim. Penulis berperan sebagai Animator 2D dalam proyek produksi film animasi “Mira Diwana” milik Hi Animation. Adapun batasan masalah yang dibahas di dalam Kerja Praktik ini antara lain: 1.. Teknik yang di gunakan adalah Frame by Frame.. 2.. Menggabungkan Animasi 2D ke 3D.. 3.. Animasi yang di kerjakan adalah animasi 2D..

(16) 3. 1.4 Tujuan Tujuan dari Kerja Praktik ini adalah bagaimana membuat Animate Grease Pencil 2D Dalam Produksi Film Animasi 3D “Mira Diwana” Menggunakan Teknik Frame by Frame.. 1.5 Manfaat Manfaat dari Kerja Praktik ini sangat banyak. Manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:. 1.. Manfaat bagi Penulis. a.. Mengetahui proses produksi industri animasi yang sesungguhnya.. b.. Dapat menerapkan sekaligus mengembangkan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan dengan kerja lapangan.. c.. Menambah Pengalaman kerja di bidang industri Animasi.. d.. Membentuk sikap kerja profesional, kritis serta memahami deadline kerja.. e.. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri baik secara teoritis maupun secara praktis.. 2.. Manfaat bagi Perusahaan. a.. Mempererat hubungan antara industri dan perguruan tinggi.. b.. Instansi/perusahaan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa-mahasiswa yang melakukan Kerja Praktik.. c.. Memudahkan instansi/perusahaan dalam mencari tenaga kerja di bidang Animasi..

(17) 4. 3.. Manfaat bagi Akademik. a.. Mengaplikasikan keilmuan Animasi pada pembuatan film dan iklan.. b.. Kerja Praktik dapat dijadikan sebagai alat promosi keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia kerja.. c.. Perguruan tinggi yang akan lebih dikenal di dunia industri..

(18) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Profil Instansi Nama Instansi. :. Hi Animation. Alamat. : Jl. Eltari VD-15, Kedungkandang, Malang. Telp/Fax. : 085655595619. Email. : hianimation.studio@gmail.com. Website. : www.hianimation.com. 2.2 Sejarah Singkat Hi Animation Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang. Dengan animasi akan mempermudah penyampaian sebuah informasi, animasi menjadi sebuah media yang akan sangat dicari untuk pemasaran produk atau pembuatan film. Mulailah dengan yang kecil, itulah yang dilakukan oleh Stormy Yudo selaku Founder atau Owner Hi Animation Studio. Stormy memiliki cita-cita sejak masih dibangku sekolah untuk menjadi seorang animator, sehingga setiap jam sekolah selesai Ia tak langsung pulang melainkan pergi ke sebuah studio animasi satusatunya yang ada di kota Malang pada saat itu, setelah sampai disana Stormy duduk 5.

(19) 6. di depan studio atau di bangku tamu hanya untuk ingin mengetahui suasana atau atmosphere di sebuah studio animasi, dan itu dilakukannya setiap selesai jam sekolah. Tahun 2011 dimana pada era ini masih belum banyak atau populer studio animasi di Indonesia, Stormy mencoba untuk memulai dan menyokong pondasi industri animasi di Indonesia dengan membangun studio animasi kecil-kecilan di sebuah kota pendidikan yaitu kota Malang.. 2.3 Overview Instansi Dalam melakukan kerja praktik, sangat penting sekali bagi mahasiswa dalam mengenal sebuah lingkungan dari perusahaan/instansi tersebut. Baik dari segi perorangan hingga dari segi lingkungan disekitar perusahaan/instansi. Karena ini akan sangat dibutuhkan ketika melakukan masa kerja. Hi Animation bertempat di Sebuah perumahan gunung buring yang beralamatkan di Jl. Eltari VD-15, Cemorokandang, Kedungkandang, Malang. Gambar 2.2 dan gambar 2.3 merupakan tempat di Hi Animation. Berikut ini adalah logo Hi Animation.. Gambar 2.1 Logo Hi Animation. (Sumber: www.hianimation.com).

(20) 7. Gambar 2.2 Peta Lokasi Hi Animation. (Sumber: https://goo.gl/maps/eqSeSJDjqw42). Gambar 2.3 Letak Hi Animation. (Sumber: Olahan Penulis). 2.4 Visi dan Misi Hi Animation Hi Animation merupakan sebuah studio animasi professional yang berfokus mengembangkan produk-produk berkualitas khususnya animasi. Berpusat di Kota Malang (Jawa Timur) dan telah berdiri sejak September 2011 hingga saat ini..

(21) 8. Hi Animation telah mengerjakan banyak proyek baik dari dalam, maupun luar negeri seperti Serial Animasi (3 Dimensi dan 2 Dimensi), TVC, Short Movie, Konten Wahana, Webseries, dan produk kreatif berbasis IP (Intelectual Property). 1.. Visi: Menjadi perusahaan professional yang mampu bersaing di tingkat. internasional. 2.. Misi: a. Menghasilkan karya yang dapat diakui market nasional dan internasional. b.. Menciptakan lapangan kerja.. c. Memberikan layanan yang terbaik dan professional kepada klien..

(22) BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Film Definisi dari film adalah sebuah cerita atau naskah yang direkam di gulungan film melalui kamera untuk ditampilkan di bioskop atau televisi dan internet (Sarah, Freddie, & John, 2006). Menurut (Zoebazary, 2010) film adalah salah satu genre seni bercerita yang memadukan antara audio-visual, atau cerita yang dituturkan pada penonton melalui rangkaian gambar yang bergerak secara berurutan.. Gambar 3.1 Film bioskop Spiderman Homecoming. (Sumber: indianexpress.com) Sudah tak dipungkiri lagi penyebaran film pada saat ini sangat fleksibel dan cepat dengan adanya film indie, dan perkembangan media sosial yang semakin bertambah penggunanya tiap detik. Layar-layar alternatif membuka kesempatan untuk masyarakat agar bisa menikmati beragam film yang biasanya hanya disiarkan di bioskop. Tingginya keinginan dan kebutuhan untuk mengakses film-film non 9.

(23) 10. bioskop tersebut akhirnya membuat keberadaan layar alternatif bisa menjamur seperti sekarang ini (Shadia, 2015).. Gambar 3.2 Pemutaran film pendek di malang. (Sumber: cinemapoetica.com). Gambar 3.3 Film dalam media online “Lucas The Spider”. (Sumber: youtube.com).

(24) 11. 3.2 Animasi 2D Animasi 2D atau biasa dipanggil animasi tradisional / animasi cell menurut webterdictionary (1997) adalah kumpulan beberapa gambar yang disusun secara berurutan untuk menghasilkan gerakan.. Gambar 3.4 Pengerjaan Animasi Tradisional. (Sumber: dodyanimation.com) Animasi cell adalah animasi dimana sang animator bekerja menggunakan lapisan celluloid, lembaran-lembaran ini nantinya akan di susun dan di gerakkan lalu di gabungkan dengan background maupun foreground untuk menjadi animasi..

(25) 12. Gambar 3.5 Proses Pengerjaan Animasi Cell. (Sumber: dodyanimation.com). Gambar 3.6 Contoh Animasi Tradisional “He Man”. (Sumber: imdb.com).

(26) 13. Namun dengan berkembangnya teknologi banyak studio yang berpindah menggunakan komputer dan meninggalkan lapisan celluloid.. Gambar 3.7 Proses Animasi 2D Digital. (Sumber: rotoscopers.com).

(27) 14. Gambar 3.8 Contoh Animasi 2D Digital “Kairos”. (Sumber: laughingsquid.com). 3.3 Animasi 3D Merupakan istilah umum yang menggambarkan keseluruhan industri yang mengerjakan melalui komputer dan berupa 3D menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras dalam banyak jenis produksi salah satunya animasi. Animasi 3D telah menjadi sebuah keharusan kususnya di film, televisi, dan video games, dan menjadi bagian penting untuk industri lain yang di awal tidak terlalu membutuhkan. Seperti arsitektur, hukum, kesehatan, dan bahkan forensik menggunakan animasi 3D (Andy, 2012).. Gambar 3.9 Proses Pembuatan Animasi 3D “Nuscemboda”. (Sumber: Olahan Penulis).

(28) 15. Dua tipe animasi 3D yang digunakan dalam film ada dua yaitu: film animasi penuh dan film dengan visual effects.. Gambar 3.10 Contoh Animasi 3D “Monster Inc”. (Sumber: amazon.co.uk).

(29) 16. Gambar 3.11 Contoh Film Visual Effect “Transformers”. (Sumber: pinterest.com). 3.4 Teknik Animasi Menurut Zeembry (2013) Terdapat dua teknik animasi 2D yaitu teknik frame by frame dan teknik motion tween. Teknik frame by frame adalah teknik animasi tradisional yang dilakukan dengan menggambar di tiap frame..

(30) 17. Gambar 3.12 Teknik frame by frame. (Sumber: computerhindinotes.com) Dan teknik motion tween adalah proses animasi yang hanya dilakukan dengan menentukan posisi awal gerak dan akhir gerakan. hampir mirip dengan salah satu prinsip animasi pose to pose namun inbetween dilakukan secara otomatis oleh aplikasi..

(31) 18. Gambar 3.13 Proses pembuatan animasi 2D menggunakan teknik motion tween. (Sumber: dummies.com). 3.5 Animator Animator yaitu orang yang pekerjaannya menggerakkan animasi baik karakter, background, maupun foreground. Animator memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah produksi.baik tiga dimensi maupun dua dimensi sangat membutuhkan peran animator, karena yang membuat sebuah gambar terlihat hidup dan tersampaikan kepada audience adalah animator. Selain itu jumlah animator dalam satu produksi dapat mencapai delapan puluh persen lebih banyak dari bidang yang lain (Chon, 2010).. Gambar 3.14 Rini Sugianto animator asal Indonesia. (Sumber: voaindonesia.com).

(32) 19. 3.6 Frame by Frame Frame by frame sering disebut dengan animasi tradisional namun karena menggunakan komputer maka teknik ini berubah nama dengan frame by frame. Menurut Malika (Malika, 2013) animasi frame by frame adlah membuat sebuah ilusi gerakan dari sebuah gambar atau objek yang diam (still image) frame demi frame.. Gambar 3.15 Animasi frame by frame. (Sumber: manual.reallusion.com). Gambar 3.16 Contoh Animasi frame by frame “The Simpsons”. (Sumber: posters.eu).

(33) BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan Kerja Praktik di Hi Animation. Pada pelaksanaan Kerja Praktik, diberikan tugas yang berhubungan dengan program studi Komputer Multimedia. Dalam kesempatan ini diberikan kepercayaan untuk menjadi Animator 2D dalam proyek film animasi milik Hi Animation.. 4.1 Analisa Sistem Kerja praktik yang dilaksanakan ialah sebagai berikut: Nama Institusi. : Hi Animation. Divisi. : Animator. Tempat. : Jl. Eltari VD-15, Cemorokandang, Kedungkandang, Malang, Jawa Timur.. Kerja praktik dilaksanakan selama dua bulan, dimulai pada 16 Juli 2018 sampai 16 Agustus 2018, dengan alokasi waktu Senin sampai Jum’at pada pukul 09.00-17.00 WIB.. 4.2 Posisi Dalam Instansi Pada saat pelaksanaan Kerja Praktik, posisi yang didapat oleh penulis ialah sebagai animator 2D, yang memiliki tugas membuat berbagai macam efek film dalam animasi 2D menurut storyboard yang telah disediakan.. 20.

(34) 21. 4.3 Kegiatan Selama Kerja Praktik di Hi Animation Kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Kerja Praktik di Hi Animation dilaporkan dengan rincian sebagai berikut. Laporan kegiatan disertai gambar hasil pekerjaan serta keterangan pada tiap gambar. 1.. Minggu Ke -1 Pada Minggu pertama kegiatan Kerja Praktik di Hi Animation adalah kontrak kerja untuk menentukan dibagian mana saya harus berkerja. Setelah mendapat posisi di animasi 2D, di hari pertama yang di lakukan adalah pengujian kemampuan untuk membuat asset animasi 2D karakter.. Gambar 4.1 Pembuatan asset animasi 2D karakter (Sumber: Olahan Penulis) Proses ini dilakukan hampir satu minggu penuh karena memang memakan cukup banyak waktu untuk menggambar tiap bagian asset agar bisa di gerakkan untuk proses selanjutnya..

(35) 22. 2.. Minggu Ke-2 Setelah selesai membuat asset dasar maka selanjutnya akan di lakukan penambahan gerakan badan.. Gambar 4.2 Penambahan gerak kedalam asset (Sumber: Olahan Penulis) Hari berikutnya setelah pemberian gerak dasar telah selesai dilakukan penambahan ekspresi wajah dan detail gerakan lain seperti jari dan kaki..

(36) 23. Gambar 4.3 Proses penambahan ekspresi wajah (Sumber: Olahan Penulis). Gambar 4.4 Proses pemberian detail gerak kaki (Sumber: Olahan Penulis) 3.. Minggu Ke-3 Setelah melakukan. proses. pemberian. detail. gerakan. diperbolehkan untuk membuat pose untuk di animasikan.. barulah. saya.

(37) 24. Gambar 4.5 Pembuatan Pose dasar (Sumber: Olahan Penulis) 4. Minggu Ke-4 Pada Minggu ke-4 ini dilanjutkan dengan memberikan gerakan pada pose yang sudah di buat minggu sebelumnya.. Gambar 4.6 pemberian gerak dari pose (Sumber: Olahan Penulis) 5. Minggu Ke-5 Pada Minggu kelima ini hasil dari animasi membuat asset yang sudah saya buat di terima, dan saya berkesempatan membantu projek untuk membuat efek tumpahan gelas menggunakan animasi 2D..

(38) 25. Gambar 4.7 Proses pemberian animasi efek tumpahan kopi (Sumber: Olahan Penulis) Hari berikutnya saya mendapatkan tugas lain yaitu membuat efek tetesan air dari baju di animasi Mira Diwana.. Gambar 4.8 Proses pemberian animasi efek tetesan air (Sumber: Olahan Penulis).

(39) 26. Gambar 4.9 Suasana Produksi (Sumber: Olahan Penulis). Gambar 4.10 Foto bersama Staff Hi Animation (Sumber: Olahan Penulis).

(40) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengalaman yang didapat selama melakukan kerja praktik di Hi Animation, maka dapat disimpulkan beberapa hal yakni: 1.. Sebagai seorang Animator 2D, kerjasama tim yang baik dan cepat adalah prioritas dan tidak lupa kualitas.. 2.. Dengan majunya teknologi jaman sekarang para animator menjadi terbantu dan dapat lebih berkembang.. 5.2 Saran Adapun saran yang disampaikan berkaitan dengan penulisan laporan kerja praktik ini sebagai berikut: 1.. Bagi Perusahaan Agar lebih mengembangkan pelatihan animasi 2D, karena industri animasi 2D juga mulai berkembang dan banyak pelajar yang ingin belajar tentang animasi 2D.. 2.. Bagi Mahasiswa yang akan Melakukan Kerja Praktik Bagi mahasiswa yang tertarik dengan bidang Animasi khususnya 2D carilah tempat yang sesuai passion kalian dan kembangkan hingga kalian merasa puas dengan semua ilmu yang didapat di perusahaan.. 27.

(41) DAFTAR PUSTAKA. 1. Diambil dari Buku: Andy, B. (2012). 3D Animation Essentials. Canada: John Wiley & Sons, Inc., Indianapolis, Indiana. Chon, J. (2010). Animator. New York: Gareth Stevens Publishing. Jayne, P. (1997). A Reader In Animation Studies. Los Angeles: Indiana University Press, John Libbey Publishing. Sarah, C. B., Freddie, G., & John, W. (2006). AS Film Studies: The Essential Introduction. New York: Routledge. Zoebazary, M. I. (2010). Kamus Istilah Televisi & Film. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.. 2. Diambil dari Internet: Malika, M. (2013, November 6). Animasi Flash: Animasi Frame by Frame. Retrieved from idseducation.com: https://idseducation.com/articles/animasi-flash-animasi-frame-by-frame/ Muchlis, R. (2013, April 1). Pengertian, Teknik dan Perancangan Animasi. Retrieved from kajianpustaka.com: https://www.kajianpustaka.com/2013/04/pengertian-teknik-danperancangan.htm Rissa, I. (2018, Juli 13). Faza Meonk Ungkap Perkembangan Animasi Indonesia Sangat Potensial Retrieved from grid.id: http://www.grid.id/read/04897914/faza-meonk-ungkap-perkembangananimasi-indonesia-sangat-potensial?page=all Shadia, P. (2015, Oktober 27). Sineas dan Layar Alternatif. Retrieved from cinemapoetica.com: https://cinemapoetica.com/sineas-dan-layar-alternatif/. 28.

(42)

Gambar

Gambar 2.2 Peta Lokasi Hi Animation.
Gambar 3.1 Film bioskop Spiderman Homecoming.
Gambar 3.2 Pemutaran film pendek di malang.
Gambar 3.4 Pengerjaan Animasi Tradisional.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian menjadikan suatu problem yang menarik bagi peneliti untuk menambahkan fly ash dan serat bendrat pada campuran bahan pembuatan beton mutu tinggi, sehingga

Determinan adalah pemetaan domain berupa matriks bujur sangkar .Determinan matriks sering digunakan dalam pengecekan atau pemerikasaan suatu matriks seperti

Hal ini menunjukkan nilai heritabilitas yang lebih rendah daripada sebelumnya ketika belum dilakukan pemisahan pengaruh lingkungan yang sama sehingga dapat

atas s ga garis ris .!r .!rma masi si unt untuk uk sal salur uran an ya yang ng di dilap lapisi isi, , ata atau u pa pada da ke ketin tinggi ggian an pe perm

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta dengan sebaik-baiknya sebagai syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ahli Madya dalam Bidang Manajemen Administrasi, Fakultas

Keterbatasan produksi minyak dalam negeri dari tahun ke tahun menyebabkan pemerintah melakukan impor minyak mentah dan memberikan subsidi terhadap harga jual BBM jenis premium

Faktor produksi luas lahan, benih, pupuk kandang, pupuk Urea, pupuk NPK, tenaga kerja dan pestisida secara parsial berpengaruh terhadap produksi padi di Kecamatan