• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBERDAYAAN MGMP PAI-SMA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBERDAYAAN MGMP PAI-SMA TAHUN 2015"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN PEMBERDAYAAN

MGMP PAI-SMA

TAHUN 2015

DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DIREKTORAT JEDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3 – 4, Jakarta

(2)

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 5623 TAHUN 2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MGMP-PAI)

PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bimillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan karunia dan nimat-Nya kepada kita semua, sehingga akhirnya penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI-SMA Tahun Anggaran 2015 terselesaikan.

Juknis ini disusun secara khusus untuk menjadi acuan bagi penerima Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI-SMA MGMP PAI-SMK tingkat Provinsi, Kab/Kota Tahun 2015, sehingga diharapkan dana bantuan tersebut dapat dikelola secara baik dan benar serta dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan demi kepentingan dan keberlanjutan serta aktifitas organisasi MGMP PAI-SMA tersebut.

Program pemberian Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI-SMA Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI-SMA ini sangat penting dan stretegis, sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan dan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah, dimana memposisikan MGMP PAI-SMA tingkat Provinsi, Kab/Kota sebagai forum strategis bagi pengembangan kompetensi para guru PAI, khususnya pada Sekolah Menengah Atas (SMA).

MGMP PAI-SMA tingkat Provinsi, Kab/Kota merupakan forum komunikasi dan silahturahmi bagi para guru PAI pada SMA, yang tujuannya antara lain untuk : (a) meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru PAI pada SMA, (b) menyetarakan kompetensi dan propfesionalisme guru PAI pada SMA sehingga terwujud pemerataan mutu PAI di lingkungan SMA, dan (c) memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi guru PAI dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Beberapa hal penting yang melatarbelakangi perlunya program bantuan pemberdayaan MGMP PAI SMA Provinsi dan Kab/Kota antara lain :

Pertama, Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007 Bab II

pasal 2 tentang Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Keagamaan mengamanatkan agar pengelolaan Pendidikan Agama Islam mampu membetuk manusia Indonesia yang beriman, bertaqawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukukan hubungan intra dan antar umat beragama. Pendidikan juga diharapkan mampu mewujudkan berkembangnya kemampuan peserta didik dlam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Agama Islam yang menyelaraskan penguasaan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sesuai amanat pasal 3, Sekolah menengah Atas (SMA) sebagai satuan pendidikan formal wajib menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik muslim dan diajarkan oleh guru yang seagama. Pada pasal yang lain disebutkan bahwa Pengelolaaan Pendidikan Agama dilaksanakan oleh Menteri Agama. Sesuai Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementeria Agama Pusat, Pengelolaan PAI dilaksanakan oleh Ditjen Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam.

Kedua, untuk mewujudkan tujuan dan fungsi Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SMA perlu dipersiapkan suatu pengelolaan PAI yang betul-betul terencana, terarah, sesuai kebutuhan dan potensi sekolah, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar peserta didik. Pengelolaan hasil pembelajaran PAI yang berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya : kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, tata kelola, dan peserta didik itu sendiri. Dari sekian banyak faktor, pendidik atau guru adalah faktor yang paling dominan, karena

(4)
(5)

dalam proses pembelajaran guru atau pendidik merupakan subjek dan pelaku utamanya.

Ketiga, peran fungsi guru dalam system dan proses pendidikan

sangat penting. Karena itu Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen mensyaratkan agar guru pada setiap satuan pendidikan minimal berkualifikasi S.1 atau D.4. Di samping itu, guru wajib lulus mengikuti program sertifikasi untuk memastikan bahwa guru tersebut profesional. Bagi guru PAI yang sudah berkualifikasi S.1 dan sudah lulus sertifikasi, pada tahap berikutnya memiliki kewajiban untuk setiap saat meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kompetensinya sehingga terjamin kinerjanya tetap baik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan. Sejalan dengan itu, ada 9 (Sembilan) Kode etik Guru yang dirumuskan oleh pengurus besar PGRI yang harus menjadi perhatian guru, salah satunya adalah : Guru secara sendiri-sendiri dan atau

bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

Keempat. Secara eksplisit tujuan pendidikan nasional begitu luas,

ideal, dan nuansa agamisnya sangat kuat. Hal tersebut, memposisikan pentingnya PAI, sekaligus menempatkan guru agama khususnya guru mata pelajaran PAI di SMA pada peran, fungsi, tugas, dan tanggungjawab yang relative lebih berat di banding guru mata pelajaran lainnya. Pembelajaran PAI tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan, tetapi lebih dari itu harus mampu menanamkan dan membiasakan sikap, karakter, kepribadian, dan perilaku terpuji. Karena itu pula, guru PAI perlu memiliki kesadaran dan keikhlasan yang lebih pula untuk menjalankan kode etiknya sebagai guru, terutama kesadaran untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya baik dilakukan secara sendiri-sendiri guru PAI lainya.

Kelima, Peraturan Menteri Agama RI Nomor. 16 tahun 2010

tentang Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah, mengamanatkan agar guru agama memiliki sejumlah kompetensi yang meliputi 6 (enam) kempetensinya, yaitu :

(6)

1. Kompetensi pedagogik 2. Kempetensi kepribadian 3. Kompetensi sosial

4. Kompetensi profesional

5. Kompetensi kepemimpinan, dan 6. Kompetensi spiritual

Kompetensi-kompetensi tersebut dimaksudkan bahwa guru pendidikan agama khususnya guru Pendidikan Agama Islam di SMA tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfere of knowledge, tetapi juga sebagai qudwah hasanah yang digugu dan ditiru sikap dan perilakunya sebagai cerminan pengejawantahan nilai-nilai ajaran Islam.

Keenam, Secara kuantitas jumlah guru PAI SMA yang bersatus

PNS dan non PNS, secara nasional kurang lebih ada 14.000 orang. Secra kualitas, kondisi Guru PAI saat ini pada umumnya relative masih rendah, dan harus terus ditingkatkan. Kualitas yang dimaksud, antara lain wawasan dan kompetensi sebagai Guru PAI, serta kompetensi dalam mengembangkan RPP, mengembangkan bahan ajar, implementasi pembelajaran, dan kemampuan mendesain intrumen penilaian (otentik) pembelajaran mengacu kepada kurikulum 2013 PAI dan budi pekerti. Dengan diberlakukannya system kurikulum 2013 saat ini, guru-guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif, dan professional. Guru harus mampu mendesain perencanaan, melaksanakan, dan membuat penilaian yang lebih baik dibanding dengan guru masa lalu sebelum menggunakan kurikulum 2013.

Ketujuh, Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama

RI secara teknis telah menetapkan bahwa perlu ada program berkelanjutan tentang pembinaan terhadap guru PAI SMA terkait dengan peningkatan wawasan dan kompetensinya yang diformat sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI, kebutuhan guru PAI, dan juga situasi, kondisi, dan potensi yang berkembang di sekolah. Program pembinaan tersebut dimaksudkan adalah Pemberdayaan MGMP PAI SMA, merupakan wadah guru-guru untuk membicarakan berbagai hal terkait dengan pembelajaran

(7)

PAI, baik metode, materi, maupun perkembangan kurikulum 2013 PAI SMA. Oleh sebab itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI pada tahun anggaran 2015 memprogramkan bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang kegiatannya dititik beratkan kepada pengembangan kurikulum 2013. Dan program tersebut diharapkan menghasilkan RPP dan penilaian (dalam bentuk lembar instrument) PAI.

Kedelapan, agar program tersebut secara substantive maupun

administrative, berjalan lancar, efektif dan efisien, maka harus dibuat buku Panduan Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA Provinsi dan Kab/Kota tahun 2015.

B. Landasan

1. Undang-undang Dasar Tahun 1945.

2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Organisasi tata Kerja Kementerian Agama Pusat.

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah.

7. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 12A Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Sekolah.

C. Tujuan

Program Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA provinsi dan Kab/Kota mempunyai tujuan sebagai berikut :

(8)

1. Memberi kesempatan kepada MGMP PAI SMA berkreasi, berinovasi, dan memberdayakan anggotanya mengembangkan model pembelajaran terkait kurikulum 2013.

2. Mengaktifkan semua pengurus MGMP dalam rangka meningkatkan kemampuan mengelola lembaga MGMP masing-masing.

3. Menjadikan MGMP sebagai wadah untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan kendala-kendala dalam proses pembelajaran.

4. Mempererat tali silaturrahim di antara sesama GPAI SMA. 5. Memotivasi GPAI untuk bekerja lebih baik.

D. Sasaran

Sasaran dari Pengelolaan bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA tahun 2015 adalah MGMP PAI SMA tingkat Provinsi, Kab/Kota yang telah terbentuk kepengurusannya, memiliki perlengkapan administrasi, program/kegiatan yang rutin dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru PAI SMA di lingkungan kerjanya.

MGMP tersebut adalah sejumlah 50 lokasi di indonesia

E. Pelaksanaan

Pelaksanaan program bantuan ini dilakukan dengan tahapan dan mekanisme sebagai berikut :

1. Ditetapkan MGMP PAI SMA Provinsi dan Kab/Kota yang siap untuk menyelenggarakan kegiatan Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA tahun 2015.

2. Setiap MGMP PAI SMA yang ditetapkan sebagai penyelenggara harus berkoordinasi dengan Kepala Kantor Kemenag Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat cq Kasi PAIS/PAKIS/PENDIS.

3. Masing-masing lokasi MGMP PAI SMA memperoleh dana bantuan sebesar Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupuah).

4. MGMP PAI yang ditetapkan sebagai penyelenggara kegiatan Pengelolaan bantuan pemberdayaan MGMP PAI SMA harus

(9)

menyiapkan TOR, RAB dan jadwal pelaksanaan kegiatan secara lengkap sesuai panduan dari Direktorat Pendidikan Agama Islam.

5. Dalam pelaksanaannya, MGMP dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkompeten agar memperoleh hasil yang optimal.

6. Tempat kegiatan dapat dilaksanakan di kampus, balai diklat, wisma, sanggar atau tempat lain yang representatif.

7. Waktu pelaksanaan kegiatan adalah 1 bulan sejak bantuan diterima. 8. Setelah kegiatan selesai, MGMP penyelenggara menyampaikan laporan

ke Direktorat PAI paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah selesai pelaksanaan. Laporan terdiri dari atas 2 (dua) aspek, yaitu: substantif dan administratif.

(10)

BAB II

MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN A. Mekanisme Rekruitmen

1. Persyaratan MGMP PAI Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, yaitu :

a. Memiliki kepengurusan yang disahkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi atau Kabupaten/Kota;

b. Organisasi profesi pendidik yang masih aktif (Surat keterangan dari Kepala Kantor Kementeraian Agama Provinsi atau Kabupaten/Kota; c. Memiliki profil organisasi MGMP PAI SMA tingkat provinsi dan

Kabupaten/Kota (kondisi kelembagaan, data guru dan program kegiatan);

d. Mempunyai alamat sekretariat dalam melaksanakan aktifitas organisasi;

e. Mengajukan permohonan bantuan pemberdayaan MGMP PAI SMA tahun 2015 yang ditandatangani oleh ketua MGMP dan disetujui dan diketahui oleh Kabid/Kasi PAIS/PAKIS/PENDIS;

f. Menyerahkan proposal pelaksanaan program/kegiatan yang akan dilaksanakan, dengan data pendukung TOR, Rencana Anggaran Belanja (RAB), Nomor Rekening Bank dan NPWP, daftar operasional MGMP PAI;

g. Memenuhi administrasi keuangan yang dibutuhkan dan ditetapkan.

2. Seleksi :

Seleksi dilakukan melalui penilaian terhadap proposal dan administrasi yang diajukan oleh masing-masing MGMP PAI SMA yang mengajukan permohonan bantuan pemberdayaan MGMP PAI SMA.

3. Penetapan Penerima Bantuan :

Penerima dana Bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

(11)

B. Mekanisme Pelaksanaan

1. Prosedur Pengajuan dan Pemberian Bantuan

a. MGMP PAI SMA Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota mengajukan proposal bantuan pemberdayaan yang telah direkomendasikan oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Proposal dikirim selambat-lambatnya pada tanggal 7 November

2015 (stempel Pos) ke alamat :

Direktur Pendidikan Agama Islam, UP. Subdit PAI SMA, Direktorat Pendidikan Agama Islam, Ditjen Pendidkan Islam, Lt. 6, Jl. Lapangan Banteng Barat No.3-4, Jakarta Pusat.

Proposal bantuan terdiri dari : 1) Surat permohonan bantuan;

2) Rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Provinsi atau Kabupaten/Kota;

3) Struktur proposal meliputi kegiatan yang mempunyai latar belakang, dasar hokum, tujuan dan target, materi kegiatan, jadwal kegiatan, nara sumber/intruktur, waktu dan tempat kegiatan, daftar peserta, panitia dan TOR rencana anggaran biaya (RAB);

4) Surat keterangan aktif MGMP PAI SMA yang dikuarkan oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi atau Kab/Kota (lamp.1);

5) Profil Organisasi MGMP PAI SMA (lamp. 2);

6) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan bantuan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, bermaterai, ditandatangai dan distempel (lampiran 3);

7) Foto copy buku rekening Bank (Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN), validasi keaktifan rekening dari bank, dan NPWP atas nama MGMP PAI SMA.

2. Alokasi Anggaran Bantuan.

Alokasi anggaran bantuan pemberdayaan MGMP PAI SMA, bersumber dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2015.

(12)

3. Penggunaan Bantuan

Dana Bantuan bemberdayaan MGMP PAI SMA Tahun 2015 dapat digunakan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut :

a. Persiapan, rapat-rapat pengurus dan anggota MGMP PAI SMA; b. Penyusunan dan penggandaan;

c. Belanja ATK/Bahan;

d. Akomodasi, konsumsi, transportasi panitia, narasumber dan peserta kegiatan;

e. Pembuatan laporan kegiatan (laporan akademik dan laporan keuangan);

f. Komponen penggunaan anggaran bantuan sebagi berikut :

1) Belanja Bahan : ATK, fotocopi, sertifikat, dokumentasi, publikasi, pelaporan dan penggandaan ( 15 % );

2) Honor panitia : Pengarah, Ketua, Sekretaris dan Anggota ( 10 % ); 3) Belanja Jasa Profesi : Honor Narasumber ( 15 % );

4) Akomodasi dan konsumsi : Sewa tempat, snack & makan (20 % ); 5) Transportasi : Narasumber, Panitia dan Peserta ( 40 % ).

4. Tatakelola

Penanggungjawab pengelolaan dana bantuan pemberdayaan MPMP PAI SMA adalah ketua MGMP penerima bantuan.

5. Prosedur Pencairan Anggaran

a. MGMP PAI SMA mengajukan surat permohonan ke Direktorat Pendidikan Agama Islam Up. Subdit PAI SMA dilampiri proposan kegiatan;

b. Direktorat PAI melakukan seleksi terhadap permohonan yang masuk, dengan mempertimbangkan proposal, TOR dan RAB pelaksanaan kegiatan MGMP PAI SMA;

c. Berdasarkan hasil seleksi tersebut di atas, Direktur Jenderal Pendidikan Islam menetapkan MGMP PAI SMA yang memenuhi syarat sebagai penerima bantuan dengan menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam;

(13)

d. Berdasarkan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang diajukan oleh MGMP PAI SMA, Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Direktorat Pendidikan Agama Islam selanjutnya mengajukan UP/TUP ke Bendahara Pengeluaran (BP) Ditjen Pendidikan Islam;

e. Bendahara Pengeluaran (BP) Ditjen Pendidikan Islam selanjutnya mengajukan besaran UP/TUP sesuai permintaan BPP Direktorat PAI ke KPPN;

f. Setelah mendapat persetujuan, KPPN akan membayar UP/TUP tersebut ke BP Ditjen Pendidikan Islam, selanjutnya BP membayar UP/TUP ke BPP untuk kemudian ditransfer ke rekening atau didistribusikan ke MGMP PAI SMA penerima bantuan oleh BPP Direktorat PAI;

g. Dana bantuan pemberdayaan MGMP PAI SMA harus segera direalisasikan secepatnya dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI termasuk lampiran SPJ (berupa kwitansi, faktur, bukti penyetoran pajak, kwitansi dan daftar penerima honor) sebagaimana contoh terlampir.

6. Output / Hasil Yang Diharapkan

Dari kegiatan ini diharapkan akan memperoleh hasil sebagai berikut :

a. Meningkatnya pemahaman terhadap implementasi kurikulum 2013. b. Meningkatnya pemahaman tentang pelaksanaan penilaian di

sekolah.

c. Meningkatnya pemahaman GPAI terhadap pengembangan model

pembelajaran PAI SMA.

7. Struktur Program

Struktur Program bantuan Pemberdayaan MGMP PAI mengacu kepada :

a. Kebijakan Teknis pengembangan dan implementasi PAI pada

sekolah.

b. Pengembangan kurikulum 2013 dan perangkat pembelajaran PAI

pada SMA.

c. Pengembangan implementasi pembelajaran PAI SMA mengacu

(14)

d. Pengembangan dan implementasi pembelajaran PAI melalui kegiatan

ekstrakurikuler.

e. Wawasan tentang pemanfaatan informasi dan teknologi dalam

pembelajaran PAI.

f. Pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan pembagian tugas

penyiapan RPP, lembar instrument penilaian, dan model pembelajaran.

(15)

BAB III

KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB A. Kewajiban Penerima Bantuan

1. Memanfaatkan dana bantuan pemberdayaan yang diterima untuk aktifitas kegiatan organisasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan rencana anggaran yang telah dibuat, dengan menandatangai surat pernyataan kesanggupan (lampiran 3).

2. Membuat laporan pertanggungjawaban yang terdiri dari laporan akademik dan laporan keuangan (format terlampir).

B. Tugas dan Tanggungjawab

1. Direktorat Pendidikan Agama Islam :

a. Menyusun petunjuk teknis pengelolaan bantuan pemberdayaan; b. Menerima dan melakukan seleksi proposal yang masuk;

c. Menetapkan penerima bantuan melalui SK Dirjen Pendidikan Islam; d. Mendistribusikan dana bantuan;

e. Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dalam rangka pendistribusian abntuan dan pelaksanaan monitoring pemanfaatan bantuan;

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Bidang PAI/PAKIS/PENDIS :

a. Membina dan membantu MGMP PAI SMA dalam proses pengajuan proposal dan persyaratan administrasi serta kelengkapan lainnya dalam proses pengajuan bantuan;

b. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan dana bantuan berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Provinsi, Kabupaten/Kota.

(16)

a. Membina dan membantu MGMP PAI SMA dalam proses pengajuan proposal dan persyaratan administrasi serta kelengkapan lainnya dalam proses pengajuan bantuan;

b. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan dana bantuan berkoordinasi.

4. MGMP PAI SMA Provinsi, Kabupaten/Kota

a. Menyusun rencana pemanfaatan bantuan; b. Menyusun kepanitiaan kegiatan;

c. Melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk teknis pengelolaan bantuan; d. Menyusun dan menggandakan laporan bantuan, dikirim

selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan.

C. Pertanggungjawaban Anggaran

1. Pembayaran honor panitia dan narasumber berdasarkan Standar Biaya Masukan (SBM) dengan kwitansi dan daftar penerimaan honor sebagaimana contoh terlampir.

2. Pembayaran transport panitia, peserta dan narasumber dengan kwitansi/daftar penerimaan transport sebagaimana contoh terlampir. 3. Setiap pembelian belanja bahan harus dilampirkan bukti kwitansi yang

sah termasuk faktur.

4. Memungut dan menyetor pajak sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, bukti setoran pajak (asli) dilampirkan dalam laporan pertanggungjawaban keuangan.

5. Laporan pertanggungjawaban dengan lampiran bukti-bukti kwitansi asli, SSP asli dikirm ke Direktorat Pendidikan Agama Islam Cq. Subdit PAI SMA, Gedung Kemeterian Agama Lt. 6, Jl. Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta.

(17)

BAB IV

PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI A. Pelaporan

Sistem pelaporan kegiatan terdiri dari :

1. Pendahuluan (menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan kegiatan, sasaran kegiatan);

2. Pelaksanaan kegiatan (mendeskripsikan persiapan kegiatan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan kegiatan, seperti waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan, organisasi pelaksana, peserta, narasumber dan materi/bahan ajar, fasilitator, dll);

3. Penutup ( menjelaskan problematika dan solusi pelaksanaan kegiatan, kesimpulan, saran dan rekomendasi);

4. Lampiran : SK Kegiatan, SK panitia (Kepala Sekolah), Bukti Transaksi (Faktur. Kwitansi dan Pajak), Undangan peserta, Biodata narasumber dan biodata peserta, Daftar hadir kegiatan (Panitia dan Peserta), Daftar Nara Sumber (Materi ajar), Jadwal acara, Dokumentasi/Foto-foto kegiatan, Soft Copy (USB atau CD) tentang produk yang dihasilkan, Lain-lain yang dianggap perlu.

Laporan penyelenggaraan kegiatan ini harus dibuat sesuai dengan susunan atau sistematika penulisan yang tercantum diatas. Laporan dibuat 2 (dua) rangkap dan disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah kegiatan dilaksanakan kepada Subdit PAI pada SMA Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam, Lt. 6, Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat.

B. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemberian bantuan Pemberdayaan MGMP PAI SMA Tingkat Provinsi, Kab/Kota oleh Kasi PAI/PAIS Kantor Kementrian Agama Provinsi, Kab/Kota setempat berdasarkan instrumen. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut disampaikan ke Kantor Kementerian Agama Provinsi untuk selanjutnya dikirim ke Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementeian Agama RI).

(18)

Referensi

Dokumen terkait

”Tilintarkastajan ammattitaito on katoava luonnonvara, jollei sitä jatkuvasti harjoita ja opiskele uutta” (Hyvönen 2009b, 27). Näin ollen voidaan päätellä yksittäisen

Analisis Rasio Likuiditas ( Likuidity Ratio ) pada PT Siantar Top Tbk apabila ditinjau dari Current Ratio dalam menandakan keadaan likuiditas perusahaan kurang

hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan model pembelajaran poster. comment Telah dijelaskan di atas bahwa Ha diterima sehingga terdapat

• Aplikasi SIMDA Keuangan yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk se- bagai aplikasi pengolah data keuangan merupa- kan aplikasi sistem informasi manajemen

kritikan yang disampaikan pengamat juga dapat membuat seniman patah semangat karena merasa sudah tidak mampu lagi membuat yang lebih mirip dengan benda aslinya..

Proses pembuatan biogas dilakukan secara fermentasi yaitu proses terbentuknya gas metana dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob di dalam suatu digester

Dalam Islam shalat adalah rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan tiang agama apabila shalat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka agama seseorang akan kokoh,

Dalam pandangan Nasr, demikian juga pandangan filsafat Islam, 18 alam semesta adalah wujud atau eksistensi Tuhan dalam kehidupan ini, atau alam sebagai perwujudan dari