• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

25

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEUANGAN DAERAH (SIMDA KEUANGAN) DALAM

PENGOLAHAN DATA KEUANGAN PADA ORGANISASI

PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA DINAS

KESEHATAN KABUPATEN NGANJUK)

Harmadhani Adi Nugraha Yuli Widi Astuti

Universitas Negeri Malang E-mail: Harmadhani.Adi@gmail.com

Abstract: The rapidly development of evolving technology is one of the main factors of developed a computer-based information systems. To facilitate the financial management in local government orga-nization, then developed applications Financial Management Information System or SIMDA. SIMDA been applied by the Nganjuk’s Department of Health since 2007 as the financial Management informa-tion systems and financial reporting informainforma-tion system. In 2011 the Nganjuk’s Department of Health defined as the second priority in the Local Government Nganjuk’s budgeting, so the SIMDA of Health Department will be assisted in managing and administering financial data with a fairly large amount. This research was conducted to describe the application and internal control are applied in the man-agement of financial data through SIMDA, and to analyze the quality of information generated by SIMDA. This research is descriptive qualitative research. The type of data used are primary data and secondary data. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Analysis of the data used in this research is descriptive analysis and using variables relevant, accurate and timeless to analyze the quality of information generated by SIMDA.

Keywords: regional financial management information system, SIMDA, financial data management of government organization

Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi komunikasi yang semakin pesat telah mempengaruhi sistem pengolahan data dan sistem informasi pada entitas yang melakukan pelaporan data keuangan. Untuk dapat melakukan pengolahan data keuangan secara efektif dan efisien maka dibutuhkan suatu sistem informasi terintegrasi yang dapat diandalkan, cepat dan akurat sehingga suatu sistem dapat diinte-grasikan secara menyeluruh dan mampu memberi-kan informasi yang handal dan relevan.

Sistem informasi manajemen adalah suatu sis-tem yang bersifat menyeluruh, bertujuan untuk me-nyajikan informasi yang jauh lebih luas daripada infor-masi akuntansi yang bersifat historis (Widjayanto, 2001:21). Sistem informasi manajemen yang selalu

menggunakan teknologi pengolahan data elektronik, dengan menggunakan teknologi komputer maka tingkat efisiensi pekerjaan akan semakin meningkat. Lebih jauh lagi sistem informasi manajemen dapat mengkomunikasikan seluruh output yang dihasilkan dari masing-masing subsistem yang kemudian diinte-grasikan menjadi sebuah informasi yang diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Organisasi sektor publik khususnya organisasi pemerintahan merupakan entitas yang memiliki ke-wajiban untuk menyampaikan laporan keuanganya kepada publik. Pemerintah adalah sebuah organisasi sektor publik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dan merupakan pendorong serta fasili-tator dalam keberhasilan pembangunan di suatu

(2)

daerah (Handayani, 2010). Organisasi sektor publik yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat juga harus dapat menyediakan sistem informasi yang bersifat interaktif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Tujuan dari pelaporan keuangan sektor publik adalah (Bastian, 2010:297) menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan, menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya, menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komit-mennya, menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas dan perubahan yang terjadi, dan menyediakan informasi secara keseluruhan yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas menyangkut biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Guna mewujudkan praktik pengelolaan keuang-an daerah ykeuang-ang cepat, tepat, dkeuang-an akurat, Badkeuang-an Pe-ngawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengembangkan sistem aplikasi komputer yang dapat mengolah data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan setiap saat, yakni Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) sebuah sistem berbasis aplikasi teknologi yang dikembangkan untuk mendukung tercapainya akuntabilitas bagi pemerintah daerah baik ditingkat pelaporan (SKPKD) ataupun ditingkat akuntansi (SKPD). Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran, serta pelaksanaan dan penata-usahaan APBD dan pertanggungjawaban APBD. (www.BPKP.go.id)

Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk merupa-kan salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang telah menerapkan SIMDA sebagai sistem informasi pengelola keuangan dan sistem informasi pelaporan keuangan. Dinkes kabupaten Nganjuk menerapkan SIMDA sebagai sistem infor-masi manajemen yang lebih luas dari berbagai sub-sistem yang ada dalam SIMDA tersebut. Terdapat banyak paket aplikasi SIMDA yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk salah satunya adalah SIMDA Keuangan yang membantu dinas mengolah data keuangan serta melaporkan data ke-uangan tersebut ke instansi diatasnya (PEMDA dan DP2KAD). Dinas kesehatan kabupaten Nganjuk telah menerapkan SIMDA sejak tahun 2007, diawal

penerapannya sistem ini masih menemui beberapa kendala teknis terkait dengan proses pelaporan keuangan, akan tetapi output yang dihasilkan oleh sistem ini lebih terstuktur daripada penyusunan dengan sistem manual.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana SIMDA Keuangan sebagai sistem informasi akuntansi daerah dapat memper-mudah tugas pelaporan dan pengelolaan keuangan daerah, pengendalian intern sistem yang diterapkan guna mencapai tujuan pelaporan, dan cakupan anali-sa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk data primer adalah metode wawancara dan metode observasi. Wawancara dilakukan secara langsung dengan Kepala Dinas selaku pengguna anggaran, Kepala bagian masing-masing bidang, Kepala Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Bagian pengembangan aplikasi/Software dan Admin/Operator SIMDA Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada proses entry data keuangan pada aplikasi SIMDA Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Data sekunder diperoleh dengan teknik pengumpulan data dokumentasi.

Fakta yang terkumpul, disusun, dijelaskan dan dianalisa dengan menggunakan pendekatan deskrip-tif. Berikut hasil analisa dengan metode pendekatan deskriptif:

• Analisis pengolahan data keuangan oleh aplikasi SIMDA Keuangan.

• Analisis pengendalian internal aplikasi SIMDA Keuangan dalam pengolahan data keuangan. • Analisis karakteristik kualitas laporan keuangan

hasil keluaran (output) SIMDA Keuangan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik kualitatif laporan keuangan yang digunakan untuk menilai kualitas laporan keuangan yang dihasilkan dari aplikasi SIMDA Keuangan. Kualitas informasi diukur dengan kriteria; Ke-sesuaian (relevancy), Ketelitian (accuracy), dan Ketepatan Waktu(timeliness). Adapun definisi operasional dan skala pengukuran ditunjukkan pada tabel 1.1

(3)

Pengukuran kualitas laporan keuangan hasil ke-luaran (output) SIMDA Keuangan dengan meng-gunakan model pengujian Pre test and post test seperti model penelitian yang dilakukan oleh Zakaria (2005). Dalam penelitian tersebut pengujian dilaku-kan dengan perhitungan nilai rata-rata tertimbang sebelum dan setelah pengembangan sistem. Pengu-kuran dilakukan dengan menggunakan Skala Likert, yang terdiri dari 4 jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Sistem (SIMDA Keuangan) dalam

Pengolahan Data Keuangan SKPD

Sistem Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah harus disusun dalam bentuk produk hukum pemerintah daerah yang berperan juga sebagai Ma-nual Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan Permendagri No.13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah kegiatan pengelolaan keuangan daerah mencakup kegiatan penganggaran, penatausahaan keuangan (prosedur tata usaha keuangan penerima-an/pengeluaran kas), dan pelaporan atau prosedur akuntansi. Sementara itu Pada SKPD Dinas Kese-hatan Kabupaten Nganjuk prosedur yang dicakup oleh aplikasi SIMDA Keuangan meliputi: prosedur Anggaran (RKA, DPA), prosedur pada PPK-SKPD (Verifikasi, Perbendaharaan, dan Akuntansi), prosedur Bendahara Pengeluaran, dan prosedur Bendahara Penerimaan.

Berikut adalah uraian prosedur pengelolaan keuangan dengan aplikasi SIMDA Keuangan:

Prosedur Penganggaran

Prosedur penganggaran tahap awal dalam pengolahan data keuangan, prosedur ini membentuk suatu database anggaran kinerja/program/kegiatan

SPKD atau SKPKD selama satu tahun. Di tingkat SKPD prosedur penganggaran dalam aplikasi SIMDA Keuangan mencakup:

• Penyusunan RKA-SKPD

• Penyusunan Anggaran Kas • Prosedur DPA.

Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas

Prosedur penatausahaan Bendahara Penerima-an merupakPenerima-an Prosedur yPenerima-ang digunakPenerima-an untuk menatausahakan kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan memper-tanggungjawabkan penerimaan uang yang berada dalam pengelolaan bendahara penerimaan. Untuk melakukan prosedur penatausahaan bendahara penerimaan melalui aplikasi SIMDA Keuangan, terdapat dua prosedur yaitu prosedur penginputan Bukti Penerimaan dan prosedur penginputan Surat Tanda Setoran (STS).

Prosedur Pengelolaan Pengeluaran Kas

Langkah pertama prosedur penatausahaan pengeluaran kas adalah penerbitan SPD (Surat penyediaan dana), dokumen kesediaan dana untuk Tabel 1. Definisi Operasional Kualitas Informasi dan Skala Pengukuran

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Gambar 1. Gambaran Aplikasi dan Menu SIMDA Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk

Ku alitas Informasi Definisi Op erasion al Skala Penguku ran Relevan Informasi benar-benar m emberikan

manfaat bagi pengguna

Ordinal

(STS, TS, S, SS) Akurasi Ketepatan proses pengum p ulan,

pengolahan, penyajian data serta, ketepatan informasi yang d ihasil kan

Ordinal

(STS, TS, S, SS) Ketepatan Waktu Informasi dapat diperoleh/d igunakan

saat dibutuhkan

Ordinal

(4)

melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), oleh PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) melalui BUD (Bendahara Umum Daerah) dan tidak dilakukan oleh operator SIMDA keuangan SKPD. Pembuatan SPD dilaksanakan dengan membuat rencana peng-gunaan dana sampai ke rekening rincian obyek.

Terdapat lima jenis pembayaran dalam aplikasi SIMDA Keuangan, yaitu pembayaran Uang Perse-diaan (UP), Ganti Uang PersePerse-diaan (GU), Tambah Uang Persediaan (TU), Langsung (LS), dan Nihil. Dalam aplikasi SIMDA Keuangan prosedur penata-usahaan pengeluaran kas meliputi penatapenata-usahaan sebagai berikut:

• Pembuatan SPP & verifikasi SPP • penerbitan SPM & verifikasi SPM • penerbitan SP2D & verifikasi SP2D

• pemberian panjar, SPJ Panjar, dan pengembali-an ppengembali-anjar

• pembuatan SPJ dan pengesahan SPJ • penerimaan dan penyetoran pajak

Prosedur Akuntansi dan Pelaporan

Prosedur akutansi dalam SIMDA Keuangan meliputi tiga hal yaitu: input saldo awal, input data transaksi, dan koreksi/penyesuaian. Sementara prosedur pelaporan dimaksudkan untuk pengiriman database keuangan yang telah tersimpan dalam aplikasi SIMDA Keuangan ke server PEMDA dan DP2KAD melalui server SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Prosedur ini dilakukan untuk keperluan rekonsiliasi laporan keuangan PEMDA Kabupaten Nganjuk.

Dalam SIMDA Keuangan laporan keuangan dapat ditampilkan dalam bentuk sesuai dengan format dalam Permendagri 13 tahun 2006 dan Permendagri no. 59 tahun 2007, juga dapat dalam

format sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerin-tahan dalam PP No. 24 tahun 2005.

Pengendalian Intern SIMDA Keuangan

dalam Pengolahan Data Keuangan

Suatu pengolahan data keuangan berbasis pe-ngolahan data elektronik memerlukan suatu pengen-dalian intern yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem yang telah dirancang bisa mencapai efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan pelaporan keuangan. Terdapat beberapa jenis pengendalian intern yang diterapkan dalam pengelolaan data ke-uangan melalui aplikasi SIMDA Keke-uangan.

Yang pertama adalah pengendalian akses dan wewenang user, hal ini memungkinkan pembatasan akses aplikasi SIMDA Keuangan yang ditujukan hanya kepada pihak tertentu seperti operator SIMDA Keuangan. Para operator yang merupakan bendahara pengeluaran pembantu setiap bidang dibekali account akses dan password sendiri. Gambar 2. Prosedur Input Bukti Penerimaan pada

Aplikasi SIMDA Keuangan

Gambar 3. Tampilan login user aplikasi SIMDA Keuangan

Pengendalian wewenang user dilakukan dengan pembagian tingkat kewenangan, meliputi: adminis-trator, supervisor, dan operator. Administrator memi-liki kewenangan pembuatan user dan otoritas user, setting aplikasi, posting anggaran, dan unposting jurnal. Supervisor memiliki kewenangan mengotori-sasi input data, maupun penyesuaian/koreksi. Ope-rator hanya memiliki kewenangan untuk menginput data dan melihat laporan.

Yang kedua adalah pengendalian keamanan umum, hal ini dilakukan secara fisik (pemeliharaan peripheral/hardware) dengan membekali UPS pada setiap unit komputer server sebagai pengaman daya. Dalam hal pengamanan data, terdapat kebijakan larangan mengcopy data lewat media flashdrive agar komputer server tercegah dari penyebaran virus. Sedangkan untuk antisipasi hilangnya data,

(5)

server selalu mengirimkan data backup ke server PEMDA atau DP2KAD.

Yang ketiga adalah pengendalian menu berda-sarkan fungsi untuk menjamin validitas input data aplikasi SIMDA Keuangan secara terintegrasi, maka diterapkan pengendalian berdasarkan fungsi-fungsi: penganggaran, pengendalian dilakukan dengan ada-nya jejak rekam (log) user pelaksana posting ang-garan di tiap-tiap SKPD dan SKPKD; penatausa-haan, pengendalian dilakukan dengan adanya peringatan apabila saldo sisa SPD tidak mencukupi untuk pengajuan SPP ataupun ada pengajuan TU untuk kegiatan yang sama dan belum dipertanggung-jawabkan dan pembukuan; penatausahaan, validasi terhadap dokumen SPM dilakukan oleh pejabat yang berwenang dengan menetapkan status draft, final atau batal.

Pengendalia internal yang terakhir adalah pe-ngendalian aplikasi yakni pepe-ngendalian khusus yang didesain untuk memastikan bahwa sistem yang diaplikasikan telah berjalan sesuai yang diharapkan. Tujuannya untuk menjamin bahwa seluruh transaksi yang diproses dalam aplikasi SIMDA Keuangan merupakan transaksi yang valid, terotorisasi dan dicatat secara lengkap, akurat dan benar. Pengen-dalian aplikasi dikategorikan menjadi pengenPengen-dalian masukan, pengendalian proses, dan pengendalian output.

• Pengendalian Masukan

Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap ma-sukan pengolahan data. Pengendalian ini meli-puti berbagai hal seperti otorisasi transaksi, validasi, akurasi dan kelengkapan data. • Pengendalian Proses

Pengendalian proses dirancang untuk memasti-kan apakah proses pengolahan data keuangan melalui aplikasi SIMDA Keuangan telah dila-kukan secara benar. Pengendalian ini pada da-sarnya telah terintegrasi dengan pemrogaman pada aplikasi SIMDA Keuangan seperti fungsi penolakan otomatis terhadap transaksi yang tidak sesuai dengan jenis transaksinya, fungsi koreksi bila terjadi kesalahan penginputan. • Pengendalian Output

Pengendalian output dirancang untuk memasti-kan bahwa output yang telah diproses oleh apli-kasi SIMDA Keuangan merupakan output yang benar, sah, dan didistribusikan kepada pengguna laporan yang tepat. Pengendalian output dalam aplikasi SIMDA Keuangan

dilakukan dengan verifikasi oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) pada saat pelaporan hasil pengolahan data keuangan melalui aplikasi SIMDA Keuangan. Sebelum dilakukan konsoli-dasi dan penyusunan laporan keuangan peme-rintah daerah bendahara umum dareah pada tingkat SKPKD memverifikasi semua data yang diinputkan oleh tiap-tiap SKPD dan mem-bandingkannya dengan data ABPD yang telah disusun pada awal tahun. Bila sesuai maka akan dilakukan prosedur penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, bila tidak sesuai maka dilakukan proses koreksi.

Kualitas Informasi/

Output

(Laporan

Keuangan) SIMDA Keuangan

Kualitas informasi dinilai melalui persepsi res-ponden terhadap kualitas informasi aplikasi SIMDA Keuangan yang dilakukan melalaui wawancara ter-struktur dengan pengguna laporan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Pengguna laporan keuangan yang dimaksud antara lain: Kepala Dinas selaku Pengguna Anggaran, Kepala Bidang selaku kuasa pengguna anggaran, PPTK, dan Staf keuang-an. Kualitas informasi diketahui dari hasil perban-dingan rata-rata tertimbang yang diperoleh dari check list. Penilaian kualitas informasi mengguna-kan skala pengukuran ordinal, yaitu, Sangat Setuju (SS) dengan bobot 4, Setuju (S) dengan bobot 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan bobot 1

Hasil penilaian kualitas informasi sebelum dan setelah penerapan SIMDA Keuangan ditunjukkan pada tabel 1.2, 1.3 dan 1.4

Hasil evaluasi penilaian kualitas laporan ke-uangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dengan menggunakan Aplikasi SIMDA Keuangan Keuangan menunjukkan kenaikan nilai rata-rata tertimbang dari kriteria relevan sebesar 59,64% yang berarti informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIMDA Keuangan lebih berkualitas untuk mempe-ngaruhi pengambilan keputusan manajemen. Kuali-tas pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan meningkat karena aplikasi SIMDA Ke-uangan mampu menghasilkan laporan keKe-uangan dan segala bukti pendukung yang lebih lengkap, cepat dan sesuai dengan kebutuhan untuk memantau posi-si keuangan dan kinerja yang telah dicapai oleh Dinas.

(6)

Keterangan:

STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 poin

TS (Tidak Setuju) : 2 poin

S (Setuju) : 3 poin

SS (Sangat Setuju) : 4 poin

Sumber: diolah oleh peneliti

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kualitas Informasi Sebelum Penerapan SIMDA Keuangan Sebagai Aplikasi Pengolah Data Keuangan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk

Point pertanyaan STS TS S SS Rata-rata

T ertimbang Relevan

1 data laporan keuangan dinas

dapat diperoleh secara lengkap 7 2 2,22

2 data yang telah sesuai dengan kebutuhan untuk memantau posisi keuangan dinas dan menilai kinerja dinas?

9 2,00

3 informasi yang dihasilkan dapat mendukung proses pengambilan keputusan?

4 5 2,56

4 informasi yang dihasilkan dengan dapat digunakan untuk analisis laporan keuangan lebih lanjut.

6 3 2,33

Sub Jumlah 2,28

Akurat

1 pengolahan data dapat melakukan prosedur akuntansi dengan benar dan cermat

1 8 1,89

2 data dapat diubah bila terjadi

kesalahan 1 1 7 2,67

3 pengolahan data transaksi menjadi laporan keuangan dapat dilakukan dengan benar

2 5 2 2,00

4 informasi yang dihasilkan dapat

dipercaya 4 5 2,56

Sub Jumlah 2,28

Ketepatan Waktu

1 Sistem dapat menghasil kan laporan triwulanan, bulanan, dan tahunan saat dibutuhkan?

8 1 2,11

2 Informasi dapat diperoleh saat

dibutuhkan? 2 5 2 2,00

3 penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan deadline yang telah ditentukan?

2 6 1 1,89

Sub Jumlah 2,00

(7)

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kualitas Informasi Setelah Penerapan SIMDA Keuangan Sebagai Aplikasi Pengolah Data Keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk

Keterangan:

STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 poin

TS (Tidak Setuju) : 2 poin

S (Setuju) : 3 poin

SS (Sangat Setuju) : 4 poin

Sumber: diolah oleh peneliti

Point pertanyaan STS TS S SS Rata-rata

T ertimbang Relevan

1 data laporan keuangan dinas

dapat diperoleh secara lengkap 1 8 3,89

2 data yang telah sesuai dengan kebutuhan untuk memantau posisi keuangan dinas dan menilai kinerja dinas?

3 6 3,67

3 informasi yang dihasilkan dapat mendukung proses pengambilan keputusan?

4 5 3,56

4 informasi yang dihasilkan dengan dapat digunakan untuk analisis laporan keuangan lebih l anjut.

5 4 3,44

Sub Jumlah 3,64

Akurat

1 pengolahan data dapat melakukan prosedur akuntansi dengan benar dan cermat

3 6 3,67

2 data dapat diubah bila terjadi

kesalahan 2 5 2 3,00

3 pengolahan data transaksi menjadi laporan keuangan dapat dilakukan dengan benar

3 6 3,67

4 informasi yang dihasilkan dapat

dipercaya 5 4 3,44

Sub Jumlah 3,44

Ketepatan Waktu

1 Sistem dapat menghasil kan laporan triwulanan, bulanan, dan tahunan saat dibutuhkan?

3 6 3,67

2 Informasi dapat diperoleh saat

dibutuhkan? 1 8 3,89

3 penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan deadline yang telah ditentukan?

4 5 3,56

Sub Jumlah 3,70

(8)

Hasil evaluasi penilaian kriteria akurat menun-jukan kenaikan nilai rata-rata tertimbang sebesar 50,87%. Hal ini menunjukan bahwa aplikasi SIMDA Keuangan mampu manghasilkan informasi dengan ketepatan atau tingkat kebenaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan pengolahan data manual. Proses penyusunan laporan secara otomatis yang dilakukan oleh aplikasi SIMDA Keuangan saat melalukan input data, membuat bendahara tidak perlu lagi membuat atau menyusun laporan keuang-an karena proses tersebut telah dilakukkeuang-an oleh logika komputer yang mengerjakanya secara otomatis. Selisih nilai rata-rata tertimbang kriteria akurat me-miliki selisih nilai yang paling kecil bila dibandingkan dengan kriteria lain yang ditunjukkan dengan angka 12.35%. Hal Ini menunjukan bahwa perubahan kesalahan data dalam pengolahan data dengan apli-kasi SIMDA Keuangan maupun dengan pengolahan manual sulit untuk dilakukan, mengingat prosedur koreksi data dalam aplikasi SIMDA Keuangan setelah diterbitkan SP2D oleh BUD harus dilakukan oleh administrator di DP2KAD hal ini tentunya akan menghambat proses koreksi tersebut mengingat jumlah instansi yang menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan ini juga banyak.

Hasil evaluasi penilaian kriteria tepat waktu me-nunjukan kenaikan nilai rata-rata tertimbang sebesar 85% yang berarti bahwa aplikasi SIMDA Keuangan mampu menghasilkan laporan keuangan dengan lebih cepat bila dibandingkan dengan pengolahan manual. Peningkatan kecepatan pengolahan data dan penyajian data ini dikarenakan SIMDA Keuang-an merupakKeuang-an aplikasi komputer yKeuang-ang mengguna-kan logika komputer, sehingga proses penyusunan laporan keuangan tidak perlu lagi melalui proses pengulangan input angka-angka atau pemindahan dari satu buku ke buku lain.

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Pengukuran Kualitas Informasi Sebelum dan Setelah Penerapan Simda Keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk

Sumber: Data diolah oleh peneliti No. Kriteria

p enilaian

Sebelum penerapan SIMDA Setelah Penerapan SIMDA

Selisih rata-rata tertimbang Jumlah komponen yang dinilai Rata-rata tertimban g Jumlah komponen yang dinilai Rata-rata tertimbang 1 Relevan 4 2,28 4 3,64 1,36 2 Akurat 4 2,28 4 3,44 1,16 3 Tepat Waktu 3 2,00 3 3,70 1,70 Rata-rata keseluruhan 2,19 3,60 1,41

KESIMPULAN

Dari beberapa uraian yang telah dijelaskan da-lam pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

• Aplikasi SIMDA Keuangan yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk se-bagai aplikasi pengolah data keuangan merupa-kan aplikasi sistem informasi manajemen yang secara terintegratif mengelola keuangan peme-rintah daerah mulai dari proses penganggaran, penatausahaan, sampai dengan pembukuan/ akuntansi. Prosedur pengelolaan keuangan se-perti yang telah dijelaskan dalam Permendagri No.13 tahun 2006 telah diimplementasikan dengan cukup baik oleh aplikasi SIMDA Keuangan. Namun terdapat kekurangan yakni fungsi pembukuan/akuntansi dalam aplikasi SIMDA Keuangan Dinas Kabupaten Nganjuk belum dapat diaplikasikan secara maksimal karena fungsi menu pembukuan/akuntansi di-disable oleh admin SIMDA Keuangan dan hanya dapat dilakukan oleh admin/operator Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DP2KAD).

• Untuk menjamin tujuan pengelolaan keuangan, maka diterapkan pengendalian intern atas aplikasi SIMDA Keuangan. Pengendalian yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut sudah sangat memadai, ditunjukan dengan ada-nya pengendalian aplikasi yang menjamin bah-wa masukan/input data keuangan dalam SIMDA Keuangan telah diotorisasi, divalidasi, dan dicek kelengkapnya untuk diproses dalam aplikasi SIMDA Keuangan. Selain itu aplikasi SIMDA Keuangan telah memberikan fungsi verifikasi pada dokumen keuangan yang telah diproses sehingga kebenaran dalam dokumen tersebut dapat lebih dipercaya.

(9)

• Aplikasi SIMDA Keuangan telah menghasilkan informasi laporan keuangan dan informasi ke-uangan lainya dengan kualitas relevansi, akurasi dan ketepatan waktu yang lebih baik daripada pengolahan dengan sistem sebelumnya atau sistem manual. Namun koreksi kesalahan data setelah diterbitkanya SP2D memiliki prosedur yang cukup rumit sehingga menghambat proses koreksi tersebut.

KETERBATASAN

Berdasarkan kesimpulan dan hasil analisis pada aplikasi SIMDA Keuangan sebagai pengolah data keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik beberapa permasalahan atau keterbatasan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dalam pengolahan data keuangan melalui aplikasi SIMDA Keuangan. Beberapa kerterbatasan tersebut antara lain:

• Adanya perubahan atau masa transisi dalam pengolahan data keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk yang dulunya menerapkan sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi dengan aplikasi SIMDA Keuangan. Hal terse-but menyebabkan terjadinya perubahan culture pengolahan data keuangan yang ektrim. Peru-bahan culture tersebut meliputi pencatatan baik pencatatan penatausahaan keuangan maupun pencatatan akuntansi. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan fungsi akuntansi dalam pengelolaan data keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk tidak dapat diterapkan secara optimal. Perubahan culture tersebut tidak memberikan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana pengolahan data keuangan terutama data akuntansi melalui aplikasi SIMDA Keuangan.

• Terbatasnya tenaga administrator aplikasi SIMDA Keuangan di DP2KAD. Hal ini meng-akibatkan proses koreksi data setelah diterbit-kannya SP2D oleh BUD tidak mampu dilaksa-nakan secara optimal.

SARAN

Berdasarkan keterbatasan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan kedepan antara lain sebagai berikut:

• Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk perlu menempatkan minimal satu personil yang benar-benar memahami bidang akuntansi. Hal ini akan membantu dinas dalam melaksanakan prosedur akuntansi sehingga dinas mampu mengusulkan kebijakan-kebijakan akuntansi yang kaitanya masih dalam urusan Dinas Kese-hatan Kabupaten Nganjuk kepada PEMDA melalui DP2KAD. Usulan tersebut dapat men-cakup usulan jurnal penyesuaian terkait dengan penyusutan aset yang pengelolaanya digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. • Untuk DP2KAD Kabupaten Nganjuk sebagai

entitas akuntansi Pemerintah Daerah Kabupa-ten Nganjuk perlu melakukan penambahan fungsi administrator untuk menangani proses koreksi data saat SP2D telah selesai diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah. Hal ini akan mempercepat proses koreksi, mengingat jumlah SKPD dan UPTD pengguna aplikasi SIMDA Keuangan cukup banyak, sehingga dapat dila-kukan proses pengambilan keputusan yang be-nar bila data yang telah masuk merupakan data yang sudah dikoreksi.

DAFTAR RUJUKAN

Bastian, I. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2011.

Program Aplikasi Komputer SIMDA: SIMDA Versi 2.1. http://www.bpkp.go.id/index.php? idunit =19&idpage=516 diakses pada 12 September 2012. Handayani, W. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Malang:

Bayumedia.

Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Zakaria. 2005. Pengembangan Sistem Informasi Audit Maternal dan Perinatal Berbasis Jaringan untuk Mendukung Pemantauan Kematian Ibu dan Bayi di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton,

Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Gambar

Gambar 1. Gambaran  Aplikasi  dan  Menu  SIMDA Keuangan  Dinas  Kesehatan  Kabupaten Nganjuk
Gambar 2. Prosedur  Input  Bukti  Penerimaan  pada Aplikasi SIMDA Keuangan
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kualitas Informasi Sebelum Penerapan SIMDA Keuangan Sebagai Aplikasi Pengolah Data Keuangan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
Tabel 3. Hasil Pengukuran Kualitas Informasi Setelah Penerapan SIMDA Keuangan Sebagai Aplikasi Pengolah Data Keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
+2

Referensi

Dokumen terkait

1) Tahap PersiapanTSGKP.. Persiapan ing kene yaiku nyiapake bab apa wae kang digunakake sajrone TSGKP. Wiwit saka musyawarah kanggo netepake dina kang pas nganti

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Faktor

Tapi, saat ia hendak bertanya penyebab semua yang terjadi, Airin memasang wajah kecewanya pada Bara.. “Kamu mabuk lagi, Bar ?,”Airin bertanya dengan

Berdasarkan hasil uji t-test dependen terdapat pengaruh pemberian es krim ubi jalar ungu terhadap kadar kolesterol total dengan nilai p = 0,021 < 0,05.Pada

Namun untuk mendapatkan mutu beton yang diinginkan tidak hanya mencampurkan semen Portland atau jenis semen yang lainnya dengan agregat halus, agregat kasar dan air, tetapi

berdosa, Paus Fransiskus, meng- akui bahwa beliau melakukan “pengakuan dosa” setiap dua minggu sekali. Itulah teladan seorang Bapa rohani yang arif, sederhana,

Tercapainya kadar obat tersebut tergantung dari jumlah obat yang diberikan, keadaan dan kecepatan obat diabsorbsi dari tempat pemberian dan distribusinya oleh aliran

adalah rugi-rugi yang terjadi dalam jaringan distribusi tenaga listrik karena adanya hambatan terhadap arus yang mengalir melalui material penghantar jaringan karena adanya