• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN JARINGAN KERJASAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN JARINGAN KERJASAMA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

DISEMINASI HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN

JARINGAN KERJASAMA

Penanggung Jawab :

Abdul Muis Hasibuan, SP. M.Si

BALAI PENELITIAN TANAMAN INDUSTRI DAN PENYEGAR

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1 Judul RDHP : Diseminasi Teknologi Tanaman Industri dDan Penyegar

2 Judul RODHP : Pengembangan dan Pendampingan Jaringan Kerjasama

3 Nama Unit Kerja : Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 4 Alamat Unit Kerja : Jalan Raya Pakuwon Km 2, Parungkuda

Sukabumi 43357

Telp (0266) 7070941, Fax (0266) 6542087,

e-mail: balittri@litbang.deptan.go.id,

balittri@gmail.com

5 Sumber Dana : DIPA Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar TA. 2016

6 Status Kegiatan : Lanjutan 7 Penanggungjawab

a. Nama : Abdul Muis Hasibuan, SP. M.Si b. Pangkat/Golongan : III c/Penata

c. Jabatan : Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan Jasa Penelitian

8 Lokasi Kegiatan : Pakuwon, Sukabumi 9 Tahun Mulai : 2015

10 Tahun Selesai : 2015

11 Output : Terjalinnya dan tertindaklanjutinya kerjasama dengan mitra

12 Jangka Waktu : 1 Tahun

13 Biaya Kegiatan : Rp. 67.000.000,- Koordinator Program

Ir. Edi Wardiana, M.Si. NIP. 19620324 198903 1 001

Penanggung Jawab RDHP,

Abdul Muis Hasibuan, SP, M.Si NIP. 19820810 200604 1 001 Mengetahui :

Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar

Prof (R). Dr. Ir. Risfaheri, M.Si

NIP. 19640117 198903 1 002

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kekhadirat Allah S.W.T. atas Rahmat dan Karunia-Nya Laporan Akhir Tahun kegiatan Pengembangan dan Pendampingan Jaringan Kerjasama telah selesai disusun. Kegiatan ini dibiayai dari DIPA Balai Penelitian Tanaman Tanaman Industri dan Penyegar tahun anggaran 2015.

Kegiatan ini terutama ditujukan untuk mempercepat diseminasi dan difusi inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Balittri kepada pengguna dan stakeholders terkait serta untuk memperoleh umpan balik dari berbagai pihak mengenai teknologi tepat guna yang diperlukan bagi pengguna dan lokasi pengembangannya.

Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra kerjasama Balittri serta seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya kerjasama yang baik antara Balittri dengan mitra-mitra kerjasama.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv RINGKASAN EKSEKUTIF ... v EXECUTIVE SUMMARY ... ii I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 2

1.3. Keluaran Yang Diharapkan ... 2

II. METODOLOGI ... 3

2.1. Tahapan ... 3

2.2. Prosedur Pelaksanaan ... 3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 5

3.1. Penandatangan Naskah Kerjasama ... 5

3.2. Tindaklanjut Kerjasama ... 8

3.3. Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia ... 12

IV. PENUTUP ... 14

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Kerjasama Bimbingan Teknis Balittri Tahun 2015 ... 12

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Pertemuan dalam Rangka Penandatangan Kerjasama antara Balittri dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung . 6

2. Penandatangan Naskah Kerjasama antara Balittri dengan Dinas Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota ... 7

3. Kunjungan Kepala Balittri ke PT. Tambi untuk Tindak Lanjut Kerjasama Pelepasan Varietas Unggul Teh ... 8

4. Penampilan Varietas Unggul Kopi LIM 1 ... 9

5. Penampilan Varietas Unggul Kopi LIM 2 ... 10

6. Pengawalan dan Pendampingan Teknologi Kopi di Aceh Selatan ... 11

7. (A) Penelitian Karet di Lahan Marjinal, (B) Persiapan Lahan Untuk Kebun Entres Kopi Robusta ... 11

(7)

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Judul RDHP : Pengembangan dan Pendampingan Jaringan Kerjasama

2. Tujuan : 1. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan mitra, agar inovasi teknololgi berkembang di masyarakat mencapai 5 tepat (tepat guna teknologi, tepat aplikasi teknologi, tepat waktu, tepat tempat dan tepat alat bahan).

2.

Meperluas mitra kerjasama, baik dari dalam maupun luar negeri.

3.

Mempertajam arah program penelitian dan pengembangan Balittri sesuai dengan kebutuhan pengguna.

5. Keluaran : 1. Inovasi teknologi dari Balittri berkembang dimanfaatkan para pengguna.

2. Penambahan 1-2 mitra kerjasama dari dalam dan luar negeri yang baru.

3. Tajam dan kongkritnya penerapan teknologi hasil penelitian Balittri.

6. Ruang Lingkup

Kegiatan : 1.2. Kerjasama bantuan teknis Kerjasama pengembangan penelitian 3. sama pengembangan sumberdaya manusia 7. Metodologi : 1. Desk Study

2. Kunjungan/mengundang/menerima instansi calon mitra kerjasama

3. Pertemuan membahas kerjasama dengan mitra terkait

4. Hasil kunjungan dan pertemuan dengan setiap mitra dilaporkan kepada Kepala Balittri untuk di oprasionalkan sesuaikan dengan arah strategi program penelitian dan pengembangan Balittri 5. Kepala Balittri menetapkan penanggung jawab dan

pelaksana kerjasama

6. Setiap pelaksana kerjasama menyampaikan laporannya kepada Kepala Balittri dengan tindasan kepada Tim Kerjasama

8. Hasil : Pelaksanaan kegiatan pengenmbangan dan pendampingan kerjasama merupakan salah satu bentuk upaya untuk mempercepat diseminasi hasil penelitian kepada pengguna. Selama tahun 2015, telah dilakukan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama baru dengan mitra potensial yaitu Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung serta DInas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain itu, tindak lanjut dari perjanjian kerjasama yang telah ditantangani sebelumnya baik oleh Balittri maupun Puslitbang Perkebunan merupakan sebuah langkah

(8)

penting dalam upaya mewujudkan perjanjian kerjasama yang telah disepakati sehingga tujuannya dapat dicapai

9. Personalia :

Peneliti Utama : Abdul Muis Hasibuan

Anggota : Yulius Ferry, Dibyo Pranowo, Saefudin, Handi Supriadi, Samsudin Eko Heri Purwanto

10. Pembiayaan : APBN TA. 2015, DIPA Balittri Rp.

(9)

67.000.000,-EXECUTIVE SUMMARY

1. RDHP Title : Development and Follow Up Cooperation Network 2. Objective : 1. Improving the quality of cooperation with partners

2.

Expanding cooperation partner

3.

Sharpen the direction of research and development programs according to user needs . 3. Output : 1. Technological innovation adopted by users .

2. Addition of 1-2 cooperation partners

3. Sharp and concrete application of research results 4. Scope of Actvities : 1. Technical assistance agreements

2. Research cooperation

3. Human resource development 5. Methodology : 1. Desk Study

2. Visite/invite/accept the agency prospective cooperation partners

3. The meeting discussed cooperation with relevant partners

4. The results of the visit and meeting with each partner reported adjust the strategic direction of research and development programs

5. Implementing cooperation in charge 6. Report

6. Result : Implementation and development of cooperation activities is one of the efforts to accelerate the dissemination of research results to the user. During 2015, we conducted the signing of new cooperation agreements with potential partners, namely Temanggung District and Lima Puluh Kota District. In addition, follow-up of the cooperation agreements that have been previously signed is an important step in efforts to achieve an agreement that has been agreed and the objective can be achieved

7. Personnel :

Responsible Person : Abdul Muis Hasibuan

Member : Yulius Ferry, Dibyo Pranowo, Saefudin, Handi Supriadi, Samsudin Eko Heri Purwanto

8.

Budget : APBN FY. 2015, DIPA Balittri Rp. 67.000.000,-

(10)

1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor : 65/Permentan/OT.140/10/2011, tanggal 12 Oktober 2011, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) mendapat mandat untuk melakukan penelitian tanaman karet (industri) dan tanaman kopi, kakao dan teh (penyegar). Komoditas yang diamanatkan tersebut merupakan komoditas yang sangat strategis secara nasional dan telah menjadi sumber penghidupan jutaan rakyat Indonesia. Oleh karena peranan Balittri yang menangani penelitian dan pengembangan dari komoditas tersebut sangat penting dan memiliki peran yang sangat strategis.

Untuk mengakselerasi adopsi teknologi komoditas karet, kopi, kakao dan teh tersebut, Balittri harus memiliki jaringan kerjasama dan kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga teknis seperti Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta, dan lembaga lainnya. Kerjasama dan kemitraan yang dimaksudkan di sini adalah kesepakatan antara Balittri dengan mitra kerjasama dari dalam maupun luar negeri dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi komoditas mandat.

Saat ini Balittri telah memiliki Kebun Percobaan yang cukup luas dengan penataan yang telah disejalankan dengan fungsinya. Kebun percobaan lingkup Balittri sebagai tempat penelitian, pengembangan, perbanyakan benih sumber, wisata serta pendidikan terdiri atas KP Pakuwon 150 ha; KP Cahaya negeri 30 ha, dan KP. Gunung Putri 5,5 ha. Di samping itu Balittri juga telah memiliki Laboratorium Terpadu yang representatif untuk melakukan perakitan dan pengembangan teknologi komoditas mandat. Dengan dukungan SDM yang handal, semua potensi tersebut dapat dijadikan sebagai media dan sarana kerja sama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri. Kerjasama yang ditawarkan Balittri pada tahun 2015 meliputi :

1. Kerjasama bantuan teknis teknologi komoditas mandat,

2. Kerjasama penelitian dan pengembangan komoditas mandat yang dapat mendorong percepatan adopsi teknologi,

3. Kerjasama pelatihan dan magang teknologi komoditas,

4. Kerjasama penyediaan bahan tanaman unggul yang tersertifikasi, dan

5. Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia, yang dapat meningkatkan profesionalisme kedua belah pihak .

(11)

2

1.2. Tujuan

Tujuan kegiatan pengembangan jaringan kerja sama ini adalah :

1. Menjaring mitra kerja sama untuk pengembangan komoditas mandat yang semakin luas dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri,

2. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan mitra yang sudah dirintis sebelumnya, 3. Mempertajam arah program penelitian dan pengembangan Balittri sesuai dengan

kebutuhan pengguna. 1.3. Keluaran

1. Pemanfaatan teknologi yang dihasilkan oleh Balittri semakin berkembang.

2. Penambahan 2 mitra kerjasama dari pemerintah daerah, 2 mitra dari pihak swasta dan 1 kerjasama luar negeri.

(12)

3

II. METODOLOGI

2.1 Tahapan

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya serta penjaringan mitra kerja sama baru. Kegiatan pengembangan jaringan kerjasama tahun 2015, meliputi : 1. Kerjasama bantuan teknis

 Seleksi Blok Penghasil Tinggi (BPT)  Seleksi Pohon Induk Unggul

 Pendaftaran dan pelepasan varietas spesifik lokasi  Indikasi Geogafis

 Pembangunan perkebunan  Perbenihan

 Pembudidayaan tanaman  Penanganan Pasca panen

 Pemanfaatan teknologi Balittri lainnya 2. Kerjasama pengembangan penelitian

 Mengidentifikasi dan menginventarisir instansi yang memerlukan kerjasama dalam

pengembangan penelitian.

 Menjajaki kemungkinan kerja sama dengan instansi tersebut.  Mengadakan pertemuan untuk merumuskan bentuk kerja sama.  Pembuatan MoU kerjasama pengembangan penelitian.

 Pelaksanaan kerjasama .

 Monitoring dan evaluasi kegiatan kerjasama pengembangan penelitian.

3. Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia

 Mengidentifikasi dan menginventarisir instansi yang memerlukan kerjasama dalam

pengembangan sumberdaya manusia.

 Menjajaki kemungkinan kerja sama dengan instansi tersebut.  Mengadakan pertemuan untuk merumuskan bentuk kerja sama.  Pembuatan MoU kerjasama pengembangan sumberdaya manusia.  Pelaksanaan kerjasama .

(13)

4

2.2. Prosedur Pelaksanaan

 Desk Study

 Kunjungan/mengundang/menerima instansi calon mitra kerjasama  Pertemuan membahas kerjasama dengan mitra terkait

 Hasil kunjungan dan pertemuan dengan setiap mitra dilaporkan kepada Kepala Balittri untuk di oprasionalkan sesuaikan dengan arah strategi program penelitian dan pengembangan Balittri

 Kepala Balittri menetapkan penanggung jawab dan pelaksana kerjasama

 Setiap pelaksana kerjasama menyampaikan laporannya kepada Kepala Balittri dengan tindasan kepada Tim Kerjasama

(14)

5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Penandatangan Naskah Kerjasama

Pada tahun 2015, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri dan Penyegar melakukan berbagai kegiatan kerja sama, baik kerja sama penelitian seperti penyediaan sarana penelitian, persiapan pelepasan varietas unggul maupun bimbingan teknis tanaman industri dan penyegar. Selama tahun 2015, telah ditandatangi 2 (dua) perjanjian kerjasama baru dengan pemerintaj daerah, yaitu sebagai berikut:

1. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Sukabumi, Jawa Barat tentang Pengembangan Komoditas Perkebunan

Penandatanganan perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bupati Temanggung dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian nomor 050/15/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012 tentang kerjasama bidang pertanian. Naskah perjanjian kerjasama ini ditandatangani pada hari jumat, 11 Desember 2015 bertempat di Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Jl. Suyoto No. 7 Temanggung oleh Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Prof. (R) Dr. Ir. Risfaheri, M.Si dengan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Temanggung Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM (Gambar 1) (Naskah Perjanjian Kerjasama terlampir (Lampiran 1). Kerjasama ini bertujuan untuk:

 Mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan pengembangan komoditas kopi dan kakao di Kabupaten Temanggung.

 Melaksanakan perbaikan budidaya dan penerapan inovasi teknologi untuk komoditas kopi dan kakao di Kabupaten Temanggung.

Sementara itu, kerjasama antara Balittri dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung melingkupi penelitian, pengembangan, bimbingan teknologi, transfer teknologi, evaluasi/karakterisasi sumberdaya pertanian, pertukaran informasi dan peningkatan akses pasar global. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan 2019.

(15)

6

Gambar 1. Pertemuan dalam Rangka Penandatangan Kerjasama antara Balittri dengan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung

2. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, tentang Pengembangan Komoditas Perkebunan

Penandatanganan perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang tertuang dalam nota kesepahaman nomor 490.1/HK.220/I.5/2015 tentang kerjasama bidang pertanian.

Naskah perjanjian kerjasama ini ditandatangani pada hari rabu, 23 Desember 2015 bertempat di Dinas Tanaman Pangan, Hortikulura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota, Bukit Limau, Jl. Negara Payakumbuh – Pekanbaru Km. 10 Sarilamak oleh Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Prof. (R) Dr. Ir. Risfaheri, M.Si dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulura dan Perkebunan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Ir. Aprizil Nazar (Gambar 2) (Naskah Perjanjian Kerjasama terlampir (Lampiran 2). Kerjasama ini bertujuan untuk:

(16)

7

 Mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka

mewujudkan tujuan pengembangan komoditas kakao di Kabupaten Lima Puluh Kota.

 Melakukan observasi dan perakitan varietas/klon unggul kakao untuk dilepas sebagai varietas unggul

 Melaksanakan perbaikan teknologi kakao, meliputi budidaya proteksi dan pascapanen di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Sementara itu, kerjasama antara Balittri dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kabupaten Lima Puluh Kota melingkupi observasi dan perakitan varietas/klon unggul kakao, penelitian perbaikan teknologi kakao, bimbingan teknis, pelatihan dan gelar teknologi. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan 2019.

Gambar 2. Penandatangan Naskah Kerjasama antara Balittri dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota

(17)

8

3.2. Tindaklanjut Kerjasama

Selain menjalin kerjasama dengan dengan instansi lain, Balittri juga berkewajiban menindaklanjuti kerjasama secara teknis sesuai tugas dan fungsinya untuk perjanjian yang telah ditandatangani oleh Badan Litbang Pertanian dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

1. Kerjasama dengan PT. Tambi, Wonosobo

Balittri menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah pada tahun 2013 dalam upaya pelepasan varietas unggul the Tb1 dan Tb2. Tindak lanjut yang dilakukan terkait dengan kerjasama tersebut adalah komitmen Balittri untuk tetap melakukan penelitian teh dalam rangka pelepasan varietas (Gambar 3). Walaupun Tb1 dan Tb2 sudah pernah diajukan pada sidang pelepasan varietas tanaman perkebunan pada tahun 2013 yang pada saat itu belum disetujui untuk dilepas sebagai varietas unggul, namun, Tim Penilai Pelepasan Varietas (TP2V) tanaman perkebunan memberikan kesempatan untuk melengkapi data produksi. Keputusan tersebut ditindaklanjuti oleh Balittri dan PT. Tambi untuk tetap melakukan kerjasama hingga varietas unggul teh tersebut siap dilepas pada tahun 2016.

Gambar 3. Kunjungan Kepala Balittri ke PT. Tambi untuk Tindak Lanjut Kerjasama Pelepasan Varietas Unggul Teh

(18)

9

2. Kerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Kepulauan

Meranti, Provinsi Riau

Perjanjian kerjasama antara Balittri dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Meranti ditandatangi pada tahun 2013 yang tujuan utamanya adalah pelepasan varietas unggul kopi liberoid Meranti. Kerjasama tersebut berakhir pada tahun 2015 yang salah satu keluaran utamanya adalah keberhasilan pelepasan vareitas unggul kopi Liberoid LIM 1 dan LIM 2 pada dalam sidang pelepasan varietas tahap II tanggal 22 Oktober 2015.

Varietas unggul kopi Liberoid Meranti 1 (LIM 1) merupakan hasil seleksi pada populasi kopi Liberoid di Desa Kedaburapat Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Kopi tersebut memiliki rata-rata produksi 2,37 kg biji kering/pohon/tahun atau setara dengan 1,69 ton biji kopi/ha dengan jumlah populasi 714 tanaman. Selain itu, varietas kopi LIM 1 juga memiliki keunggulan tahan penyakit karat daun dan agak tahan sampai tahan terhadap hama penggerek buah kopi (Gambar 4). Dari sisi cita rasa, varietas ini berhasil memperoleh nilai kesukaan (preferensi) berkisar antara 80 – 84,25 atau rata-rata 82,28. Dengan demikian, varietas kopi LIM 1 memiliki mutu citarasa “excellent”. Tingkatan mutu tersebut merupakan yang tertinggi untuk cita rasa kopi. Varietas ini juga adaptif di lahan sup optimal (gambut) dengan tipe iklim A.

Gambar 4.Penampilan Varietas Unggul Kopi LIM 1

Selain LIM 1, TP2V juga menetapkan pelepasan Kopi Liberoid Meranti 2 (LIM 2). Varietas tersebut juga merupakan hasil seleksi pada populasi kopi Liberoid di desa Kedaburapat Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Propinsi Riau (Gambar 5). Kopi ini memiliki buah yang besar dan memiliki potensi produksi 2,78 kg kopi biji/pohon/tahun atau setara dengan 1,98 ton biji kopi/ha dengan jumlah populasi 714 tanaman. Varietas ini memiliki ketahanan terhadap penyakit karat daun dan hama penggerek buah kopi. Sama halnya dengan varietas LIM 1, varietas LIM 2 juga adaptif di

(19)

10

lahan sup optimal (gambut) dengan tipe iklim A. Umur panen kopi rata-rata 3 tahun. Nilai citarasa dari varietas kopi LIM 2 mencapai 84,50 sehingga dapat dikategorikan memiliki mutu “excellent”.

Gambar 5.Penampilan Varietas Unggul Kopi LIM 2

3. Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dengan Kabupaten Aceh Selatan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kabupaten Aceh Selatan, yang salah satu lingkupnya adalah pengembangan kopi pada tahun 2014. Sebagai Balai Penelitian di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang memiliki madanta komoditas kopi, Balittri melakukan pengawalan dan tindaklanjut dari kerjasama tersebut. Salah satu tindak lanjut yang dilakukana dalah pengawalan pembangunan kebun entres kopi rosbusta serta pengawalan teknologi kopi kepada petani (Gambar 6).

(20)

11

Gambar 6. Pengawalan dan Pendampingan Teknologi Kopi di Aceh Selatan

4. Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dengan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat

Seperti halnya dengan Kabupaten Aceh Selatan, kerjasama dengan Kabupaten Landak merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dengan Kabupaten Landak dengan komoditas yang ditangani antarai lain, karet, kopi dan kakao. Pada tahun 2015, sebagai tindaklanjut kerjasama tersebut, Balittri melaksanakan penelitian budidaya karet di lahan marjinal (Gambar 7a). Selain itu, Balittri juga akan menindaklanjutinya dengan membangun kebun entres kopi robusta di lahan yang telah disediakan oleh Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Landak (Gambar 7b).

Gambar 7. (A) Penelitian Karet di Lahan Marjinal, (B) Persiapan Lahan Untuk Kebun Entres Kopi Robusta

(21)

12

3.3. Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia.

Kerjasama dibidang pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan Balittri dengan Pihak ketiga menyangkut pelatihan, pengiriman narasumber dalam rangka penyusunan petunjuk teknis, kunjungan wisata ilmiah, maupun kegiatan magang yang dilakukan pihak ketiga di Balittri. Pada tahun 2015, terjalin kerjasama dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia pertanian dengan 12 instansi yang dilaksanakan dalam 19 kegiatan (Tabel 1).

Tabel 1. Kerjasama Bimbingan Teknis Balittri Tahun 2015

No Instansi Kegiatan

1 Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat a) Bimbingan teknis perbenihan dan pengenalan varietas kopi

b) Pembinaan demplot intensifikasi kopi dan kakao

c) Pembinaan teknis demplot rehabilitasi karet d) Bimbingan teknis intensifikasi kopi di Garut

dan Sumedang 2 Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kabupaten Bogor

a) Temu teknis teknologi budidaya karet

b) Temu teknis pascapanen kopi

c) Temu teknis pengembangan kopi rakyat d) Temu teknis pembuatan kebun entres karet 3 Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Cianjur Bimbingan teknis bagi para pengusaha perkebunan besar sewasta maupun perkebunan negara di Kabupaten Cianjur. Materi manajemen budidaya tanaman

4 Dinas Perkebunan Provinsi

Kalimantan Tengah a) Pelatihan petugas teknis budidaya tanaman perkebunan se-Kalimantan Tengah. Materi budidaya dan pengembangan komoditi karet b) Pembinaan dan pengembangan perbenihan

se-Kalimantan Tengah

c) Temu Penangkar Benih Tanaman

Perkebunan se-Kalimantan Tengah 5 Dinas Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Landak

Pelatihan kegiatan budidaya kakao dan kopi 6 Balai Pengawasan dan

Pengembangan Mutu Benih Dinas Perkebunan Provinsi Jambi

Pelatihan peningkatan SDM petugas perbenihan

7 Politeknik Pertanian Negeri Pangajene Kepulauan Sulawesi Selatan

Pelatihan peningkatan SDM staf Dosen dan staf Pranata Laboratorium Pendidikan

8 Dinas Pertanian Perkebunan

(22)

13

Temanggung

9 Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Tengah Bimbingan teknis budidaya tanaman perkebunan 10 Balai Perbenihan dan Kebun

Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Pelatihan kultur jaringan 11 Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Aceh Selatan

Pelatihan petugas kebun entres dan petani kopi

(23)

14

Pelaksanaan kegiatan pengenmbangan dan pendampingan kerjasama merupakan salah satu bentuk upaya untuk mempercepat diseminasi hasil penelitian kepada pengguna. Selama tahun 2015, telah dilakukan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama baru dengan mitra potensial yaitu Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung serta DInas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain itu, tindak lanjut dari perjanjian kerjasama yang telah ditantangani sebelumnya baik oleh Balittri maupun Puslitbang Perkebunan merupakan sebuah langkah penting dalam upaya mewujudkan perjanjian kerjasama yang telah disepakati sehingga tujuannya dapat dicapai.

(24)

15

LAMPIRAN

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

Gambar

Gambar 2. Penandatangan Naskah Kerjasama antara Balittri dengan Dinas Tanaman  Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota
Gambar 3. Kunjungan Kepala Balittri ke PT. Tambi untuk Tindak Lanjut Kerjasama  Pelepasan Varietas Unggul Teh
Gambar 4. Penampilan Varietas Unggul Kopi LIM 1
Gambar 5. Penampilan Varietas Unggul Kopi LIM 2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pektin dari limbah kulit buah dapat digunakan sebagai alternatif sumber polisakarida dalam pembuatan edible film.. Limbah

- Dengan diperlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tetang Irigasi, dipandang perlu adanya Peraturan Daerah yang mengatur tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Irigasi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA ILMU.. PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi antara NAA dan BAP dalam beberapa konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah daun, tinggi plantlet, dan jumlah akar dari

Hal ini menunjukkan bahwa jika terdapat siswa yang mempunyai nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan sekolah (x < 72) maka siswa tersebut dinyatakan tidak tuntas

Iman marang Kitab, ora sadermo biso moco lan ngerti terjemahane , kudu biso mawas kang tersurat utowo kang tersirat lan biso mapakake ono Uripe sarto , ngerteni opo kang

Total realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp4,76 Triliun mengalami penurunan sebanyak 11,82% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp5,40

[r]