• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Gedung Kantor LKPP Pendekatan Green Arsitektur 2013 BAB II STUDI. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja LKPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Gedung Kantor LKPP Pendekatan Green Arsitektur 2013 BAB II STUDI. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja LKPP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana

BAB II

STUDI

II.1. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja

II.1.1. Umum

Pemahaman secara umum terhadap Kerangka Acuan Kerja yang meliputi Latar belakang, maksud dan tujuan, Target perancangan, data wilayah dan point-point penting yang diinginkan pada dasarnya telah cukup lengkap.

II.1.2. Pemahaman Terhadap Lokasi

Seperti yang tertulis pada Latar belakang bahwa LKPP memiliki Aset yang berada di kawasan prestisius Jakarta yaitu dikawasan CBD rasuna Epicentrum, sedangkan rasuna Epicentrum merupakan super block terbesar di CBD, kawasan ini berada di tengah kota Jakarta yang memungkinkan akan mudah dan cepat untuk akses kepusat kesibukan perkantoran.

Menurut pengamatan saya kawasan ini menonjolkan taman dan free space untuk public, dilihat dari space pedestrian yang cukup luas dan tertata dengan baik. Permasalahanya :

1. Aset tanah milik LKPP tidak terlalu luas untuk menyediakan public space. 2. Akan menjadi Satu satunya bangunan Pemerintah dikawasan tersebut dan

memiliki dana terbatas yaitu.

3. Lahan berada disudut luar menghadap bundaran yang artinya bangunan ini akan secara tidak langsung menjadi bangunan yang berada di pusat Akses jalan dan memiliki beberapa view menguntungkan.

Gambar 2.1. Lokasi pembangunan Gedung LKPP LKPP

(2)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Atas dasar permasalahan di atas maka konsep pembangunan LKPP diharapkan akan bisa menyumbangkan atau ikut berpartisipasi untuk menjadi bangunan yang memiliki pendekatan Arsitektur terhadap kawasan tersebut.

1. Bagaimana Penyediaan untuk public space di lahan yang tidak begitu luas. 2. Bagaimana gedung LKPP mempunyai cirri khas dan Unik agar tidak

tenggelam diantara gedung gedung sekitar yang pastinya memiliki Dana yang cukup besar.

3. Bagaimana Orientasi Gedung untuk memanfaatkan Lahan yang memiliki berberapa view menguntungkan.

Dalam Kaitannya dengan pengembangan wilayah CBD Rasuna Epicentrum secara keseluruhan maka diperlukan kebijakan dan setrategi perancangan sehingga selaras atau tidak keluar dari konsep kawasan CBD Rasuna Epicentrum.

II.1.3. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja dan Masukan untuk Penyempurnaanya

1. Konsep Arsitektur Kota, konteks bangunan dengan kawasan CBD Rasuna Epicentrum. Desain mempertimbangkan masterplan kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan, khususnya akses jalan masuk menuju site.

Tanggapan :

konsep arsitektur kota itu sendiri harus dapat memberikan kenyamanan pengguna kota, mengatasi permasalahan fisik kota, kerusakan lingkungan.

Untuk penyelarasan terhadap rancangan tata layout dan

Mempertimbangkan akses menuju site sesuai masterplan yang telah direncanakan, bangunan akan memiliki 2 pintu untuk akses dan berorientasi terhadap plaza/bundaran.

Pedestrian untuk pejalan kaki akan disesuaikan konsep kawasan dengan pola 2 arah dan dibatasi pohon.

2. Desain Ruang Luar; Pada level lantai dasar bangunan berupa penyediaan plasa atau communal space pada bangunan dan lansecape yang selaras dan berkesinambungan dengan kawasan serta untuk kegiatan seremonial. Tanggapan :

(3)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Lantai dasar akan dimaksimalkan untuk ruang public dan untuk kegiatan kegiatan bersama yang memerlukan space Luas, beberapa plaza akan diletakan di kedua sisi site karena letak yang strategis mengingat site memiliki 2 pintu utama.

3. Desain Bangunan kantor yang terdiri atas Basement, Mezzanine dan Lantai kantor. Mezzanine berfungsi sebagai area lobby terletak antara lantai dasar/ plaza dan lantai bangunan kantor sehingga ekspresi dari massa bangunan memiliki kesan mengambang (floating)

Tanggapan :

Konsep ini memaksimalkan open space pada lantai dasar untuk menyumbangkan kenyamanan bagi pengguna jalan dan menciptakan kesan luas terhadap site.

4. Arsitektur Gedung Kantor LKPP ; Bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat mempresentasikan bangunan gedung kantor pemerintah yang inovatif dan progresif sekaligus Adaptatif terhadap perkembangan Arsitektur kedepan.

Tanggapan :

Konsep rancangan sesuatu yang beda dengan bangunan sekitar, agar memiliki identitas sendiri untuk bangunan tersebut namun masih tanggap dengan kondisi lingkungan sekitar.

5. Arsitektur Gedung Kantor LKPP ; memiliki karakter kuat (well designed) dan Khas, mengingat object tersebut sebagai satu satunya bangunan pemerintah dalam kawasan CBD Rasuna Epicentrum.

Tanggapan :

Gedung LKPP akan di rancang dengan bentuk yang berbeda dengan bangunan – bangunan di sekitar, namun tidak menghilangkan karakter bangunan pemerintah.

6. Arsitektur Gedung Kantor LKPP ; mempertimbangkan Aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energy yang evisien dan memanfaatkan tata cahaya dan udara secara cerdas

(4)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Desain bangunan menggunakan curtainwall untuk memaksimalkan cahaya masuk sebagai penerangan, dan konsep ruang terbuka disetiap lantainya untuk sirkulasi udara dapat berganti dengan baik.

7. Desain Tata ruang dalam; mencerminkan efisiensi penggunaan ruang, fleksible dengan desain detail teknis bangunan, desain yang terintegrasi dengan system struktur, mekanikal dan elektrikal serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisiensi bagi sebuah bangunan kantor. Tanggapan :

Untuk mengurangi kesan serius dan rawan stress, Penempatan Layout Ruangan disesuaikan dengan Grid struktur dan disediakan shaf shaf khusus untuk mekanikal dan elektrikal dan sebaiknya dirancang dengan suasana santai. Agar dapat memaksimalkan tugas masing masing.

8. Penyediaan Aksesibilitas; bagi para difable baik diarea dalam dan Luar bangunan serta lngkungan.

Tanggapan :

Pada area luar akan di sediakan akses khusus untuk para difable yang mengarah secara langsung ke fasilitas – fasilitas yang lainya sekaligus dapat berfungsi sebagai penunjuk arah sehingga para difable dapat mandiri untuk berada dilingkungan Gedung LKPP

9. Taksiran Biaya pembangunannya; masih dalam koridor yang wajar bagi ukuran bangunan kantor pemerintah. Spesifikasi teknisnya diupayakan menggunakan bahan bahan yang mudah didapat dan diutamakan menggunakan kandungan local yamg paling optimal. Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable), pendekatan sistemwide dalam perancangan, mencakup penerapan standard dan modul yang fleksible baik untuk material maupun peralatan. Tanggapan :

Dimaksimalkan untuk menggunakan bahan bahan local namun tetap ada beberapa material yang harus didatangkan secara khusus.

10.Optimum Reliability; dengan memperhatikan durable design details, praktis dan mudah dalam pemeliharaan.

(5)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Memberikan detail desain yang simple sehingga memudahkan pemeliharaan.

11.Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable Arsitektur).

Tanggapan :

Untuk mendapatkan Desain yang Hemat energy dan ramah lingkungan sehingga dapat menjadi bangunan berkelanjutan dan mampu bersaing dikawasan yang merupakan kawasan mahal

12.Material bangunan dipertimbangkan menggunakan material yang low embodied energy atau low embodied carbon’

Tanggapan :

Menggunakan bahan bangunan yang sehat bagi lingkungan dan pembangunan yang tidak dapat menimbulkan pencemaran udara dan suara.

13.Rancangan mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan melalui metode pelaksanaan yang menggunakan energy yang rendah dalam proses konstruksi.

Dari Point- point Kerangka Acuan diurutkan dengan jelas bahwasanya

pendekatan dalam penyusunan rencana dititik beratkan terhadap

penyumbangan untuk public Area, bagaimana bangunan bisa tanggap dengan keadaan lingkungan sekitar dan yang menjadi point utama adalah menjadikan bangunan kantor LKPP sebagai bangunan yang hemat energy.

Agar menjadi bangunan yang sehat bagi public mengingat berada dipusat kota yang notabenya banyak polusi dan krisis Ruang terbuka hijau maka dapat memanfaatkan atap menjadi Ruang terbuka Hijau dan beberapa penempatan RTH di dalam Bangunan

(6)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana II.1.4. Tanggapan Terhadap Program Ruang dan Rincian Organisasi

1. Tanggapan Terhadap Program Ruang

Didalam kerangka Acuan Kerja telah dirinci Ruang ruang secara detail lengkap dengan Dimensi Ruang, jadi lebih mudah untuk acuan perancangan, namun masih fleksible untuk dimensi ruang, selama masih batas kewajaran. Mungkin penambahan ruang yang diperlukan akan muncul pada saat proses perancangan.

2. Tanggapan terhadap Rincian Organisasi

Begitupun Rincian organisasi sangat lengkap untuk membantu perancangan hubungan antar ruang agar tetap tercipta mudahnya akses antar ruang.

a. Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli dan Syarat syarat Aplikasi Desain

 Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli

Didalam Kerangka Acuan Kerja sudah dijelaskan tentang syarat-syarat Tenaga Ahli yang kompeten, kreatif dan dapat menciptakan desain yang original.

 Tanggapan Aplikasi Desain

Untuk Pengaplikasian rancangan pun sudah terperinci dengan jelas dalam Kerangka Acuan kerja.

II.2. Studi Pustaka

II.2.1. Pengertian Green Arsitekture

Green arsitekture adalah bukan suatu gaya, tren atau vernacular dan juga bukan hal yang baru. Ini adalah berhubungan denngan iklim, dengan geografis, dan dengan kebudayaan yang merupakan suatu carayang tepat bagi arsitektur dan bangunan, penggabungan yang terbaik keduanya teknologi baru dan lama. Pada intinya adalah prinsip menghormati dan merawat bumi.1

1

Andy Horn, A Manifesto for green Arsitektural 6 Broad Principles for a Greener Approach to Arsitekture, South Afrika, March, 1998.Pg.2

(7)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana II.2.2. Tinjauan terhadap green Architecture & Green Building

Green Arsitekture atau arsitekture hijau pada dasarnya berupaya untuk membentuk suatu lingkungan yang lebih menyenangkan bagi pemakainya dan memberi nilai tambah bagi generasi masa depan yang akan menggunakanya.

Fakta menunjukan bahwa lingkungan binaan mempunyai dampak yang luas terhadap lingkungan alam, kesehatan manusia dan ekonomi. Oleh karena itu dengan mengadopsi strategi green building, kita dapat memaksimalkan baik kinerja ekonomi maupun lingkungan . Metoda pembangunan green dapat diintegrasikan dengan bangunan pada beberapa tahap, dari mulai perancangan dan pembangunan, sampai kepada renovasi hingga kepada perobohan bangunan. Apabila strategi green building diintegrasikan pada tahap awal proyek, maka keuntungan penting akan didapat. Potensi keuntungan green building dapat meliputi :

1. Manfaat terhadap lingkungan

 Meningkatkan dan melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati

 Meningkatkan kualitas air dan udara

 Mengurangi limbah padat

 Melestarikan sumber daya alam 2. Manfaat terhadap ekonomi

 Mengurangi biaya operasional

 Meningkatkan nilai asset dan laba

 Meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan

 Siklus hidup mengoptimalkan kinerja ekonomi 3. Keuntungan terhadap kesehatan dan komunitas

 Meningkatkan kualitas udara

 Meningkatkan kenyamanan dan kesehatan penghuni

 Mengurangi tekanan pada infrastruktur local

(8)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Dibawah ini adalah aspek-aspek yang berkenaan dengan prinsip green building :

1. Desain Surya pasif

Desain surya pasif adalah istilah yang digunakan mencakup berbagai strategi dan pilihan yang mengusung desain bangunan hemat energy dan meningkatkan kenyamanan penghun. Desain surya pasif menyeimbangkan semua aspek dari penggunaan energy di gedung, diantaranya yaitu pencahayaan, pendinginan, pemanasan, dan ventilasi. Mencakup penggunaan dalam suatu konsep strategi hemat energy. (Muhammad Rosich, 2010)

Ide dasar dari desain surya pasif adalah untuk memungkinkan cahaya, panas, dan aliran udara ke dalam sebuah bangunan. Tujuanya adalah untuk mengendalikan masuknya sinar matahari dan udara mengalir ke dalam gedung pada saat yang tepat dan untuk menyimpan dan mendistribusikan panas dan udara dingin sehingga tersedia ketika diperlukan.

Desain surya pasif menawarkan banyak manfaat bagi penghuni bangunan melalui berbagai system diantaranya yaitu :

a. Pencahayaan Siang Hari

Pencahayaan alami adalah praktek membawa cahaya ke sebuah interior gedung dan mendistribusikan dengan cara memberikan suatu kelebihan yang diinginkan dan penerangan dari sumber cahaya buatan yang lebih berkualitas. Hal ini akan mengurangi kebutuhan sumber cahaya listrik, sehingga menggunakan listrik dan biaya yang terkait. Study membuktikan bahwa menciptakan pencahayaan alami sehat dan lingkungan kerja yang lebih merangsang daripada system penchayaan buatan dan dapat meningkatkan produktivitas hingga 15%. (Muhammad Rosich, 2010)

Pencahayaan alami secara signifikan dapat mengurangi konsumsi energy dan biaya operational. Energy yang digunakan untuk pencahayaan pada bangunan dapat berkontribusi sebear 40-50% dari total konsumsi energy. Selain itu ditambah ruang beban pendinginan yang dihasilkan dari limbah panas yang dihasilkan oleh lampu dapat berjumlah 3-5% selama dari total penggunaan energy. Strategi pencahayaan alami dapat menyimpan 50-80% dari pencahayaan energy. (Muhammad Rosich, 2010)

(9)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Amplop bangunan, atau “kulit bangunan” terdiri dari bahan structural dan sentuhan akhir yang melampirkan ruang, memisahkan dalam dari luar. Ini termasuk dinding, jendela, pintu, atap, dan lantai permukaan. Amplop bangunan harus menyeimbangkan persyaratan untuk ventilasi dan pencahaaan, sementara menyediakan panas dan perlindungan kelembaban sesuai dengan kondisi iklim. Desain amplop adalah factor utama dalam menentukan jumlah energy yang akan digunakan dalam operasi sebuah bangunan. Selain itu, secara keseluruhan dampak siklus lingkungan hidup dan biaya energy yang terkait dengan produksi dan transportasi dalam amplop yang berbeda sangat bervariasi (Muhammad Rosich – 2010 :18-19)

Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Muhammad Rosich (2010 :18-19) diantaranya yaitu

1) Bentuk dan Orientasi Bangunan

• Pilih bentuk tapak bangunan dengan persyaratan untuk pencahayaan alami, pemanasan matahari dan pendinginan dan fungsi.

• Tapak dan orientasi bangunan yang dapat meminimalisir efek turbulensi angin.

2) Pintu, Jendela dan Bukaan

• Ukuran dan posisi pintu, jendela dan ventilasi dalam amplop bangunan harus dipertimbangkan dari pencahayaan alami, pemanasan dan strategi ventilasi.

• Bukaan dalam amplop bangunan selama cuaca panas difungsikan untuk mengurangi penetrasi sinar matahari langsung kebagian dalam bangunan. • Pilih yang tepat untuk kaca jendela, dimana posisi yang harus diletakkan. 2. Sistem Bangunan dan Kualitas Lingkungan Dalam Ruangan

Merancang dan menginstal ramah lingkungan dan system hemat energy memiliki dampak jangka panjang pada biaya operasi yag efektif (Muhammad Rosich – 2010 :19).

a. HVAC, Elektrikal dan system plumbing

Jumlah energy yang digunakan setiap tahun oleh pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan (HVAC) biasanya berkisar 40 – 60 % dari keseluruhan

(10)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana konsumsi energy dala sebuah bangunan, tergantung pada desain bangunan, penggunaan strategi energy terbarukan, iklim, fungsi bangunan dan kondisi. Teknologi kantor, termasuk perangkat telekomunikasi, computer pribadi, jaringan, mesin fotokopi, printer, dan peralatan lain yang telah merevolusi di tempat kerja 10 tahun terakhir, membentuk pertumbuhan energy tercepat beban dalam bangunan. Tim management harus menasehati pengguna bangunan, dampak energy yang efisien terhadap peralatan kantor. Peralatan terbaru menawarkan pengurangan energy lebih dari 75%. (2)

Pertimbangan desain elektrikal (Muhammad Rosich – 2010 : 20), antara lain : • Tentukan hemat energy peralatan kantor.

• Tentukan peralatan hemat energy.

• Perhatikan tegangan system yang lebih tinggi. • Gunakan K-rated transformer.

• Ukuran konduktor dipastikan benar.

Penggunaan air pada bangunan (Muhammad Rosich – 2010 : 20), antara lain : • Penggunaan air langsung

• Pengeluaran energy yang digunakan dalam memompa air, pemurnian, pengobatan dan pemanasan.

b. Kualitas Udara dalam Ruangan

Desain untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan melibatkan empat prinsip yang saling terkait yang harus dilaksanakan secara keseluruhan: pengendalian sumber, pengendalian ventilasi, pengendalian aktivitas penghuni, dan pemeliharaan gedung. (3)

2

.Mark Ledbetter and Loretta A. Smith, “Guide to Energy-Efficient Office Equipment”

3

.Steve M. Hayes, Ronald v. Gobbell, and Nicholas R. Ganick, Indoor Air Quality, Solutions and

(11)

Tugas Akhir – Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Hal – hal yang harus diperhatikan dalam mengatur kualitas udara dalam ruangan diantaranya yaitu :

• Bahan-bahan konstruksi, perabot dan peralatan.

• Pembungkus Bangunan.

• Sistem Ventilasi.

• Maintenance.

• Penghuni.

c. Akustik

Akustik memiliki dampak signifikan pada keseluruhan kualitas lingkungan dalam ruangan, jumlah emisi atau polusi kebisingan dibuang keluar bangunan. Latar belakang tingkat kebisingan, privasi, dan pemisahan antara jenis ruang tertentu memiliki implikasi penting untuk membangun lingkungan kerja penghuni.

Pertimbangan masalah perencanaan : (5)

• Identifikasi zonasi mengenai kebisingan dan menentukan persyaratan proyek.

• Tentukan dampak system bangunan yang diusulkan di daerah sekitarnya dan kondisi ambient. Meminimalkan atau mengurangi polusi suara yang dihasilkan oleh bangunan dengan menilai setiap noiseproducing.

• Pertimbangkan bagaimana tingkat kebisingan dari sumber eksternal di sekitar gedung akan mempengaruhi penghuninya.

Tabel. 1 Kriteria kebisingan untuk type ruang kantor : (6)

Type Ruang Kantor Tingkatan Kebisingan (%)

Studio 20 - 25

Ruang Direksi, Ruang Telekonferens 25 - 30

Ruang Konferensi 30 - 35

Ruang Privat 35

Lobby, Toilet, Koridor, Ruang Operasi Komputer, Area Retail 40

Gudang, Ruang Loker 45

Dapur/ Pantry, Laundry, Ruang Komputer 50

Garasi, Basement 60

5

American Society for Heating, Refrigerating, and Air – Conditioning Engineers, “sound and vibration,” chap. 7 in 1993 ASHRAE Handbook : Fundamentals (Atlanta : ASHRAE, 1993), 7.9.

6

Cryl M. Harris, Handbook of Acoustical Measurements and Noise Control (New York : McGraw-Hill, 1991), 2.15

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi pembangunan Gedung LKPP LKPP

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur intrinsik novel Ombak Sandyakalaning karya Tamsir A.S; (2) nilai pendidikan yang terdapat dalam novel

penelitian: 1) tes tembakan freethrow. Metode analisis data menggunakan t-test. Olah data menggunakan SPSS versi 16. Hasil penelitian setelah diolah menggunakan rumus

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif, dimana bertujuan untuk mengetahui tingkat kondisi fisik altet bolabasket SMA Negeri 3 Payakumbuh yang berkenaan

Veritabanına veri ekleme ve silme gibi işlemler için veritabanı uç noktası olarak fonksiyonlar değil, stored procedure'ler kullanılır. T-SQL dışında CLR dillerinde de

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam Pasal 15 ayat (1) menjelaskan tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah

Sudah menjadi tugas para penyedia jasa untuk membuktikan atau menyatakan yang tidak nyata menjadi sesuatu yang dapat memberikan bukti fisik dan citra dari penawaran

Hasil pendugaan nilai heterosis dan heterobeltiosis menunjukkan bahwa genotipe IPB 9 x IPB 1 dapat dijadikan alternatif dalam memperoleh hibrida karena memiliki

Saat kamu belajar tentang gaya dan gerak, kamu telah bekerja sama dengan teman- temanmu.. Catatlah sikapmu yang masih perlu diperbaiki saat