• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul : Pengaruh Rasio Keuangan, Kondisi Pasar Modal, dan Perubahan Nilai Tukar terhadap Return

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul : Pengaruh Rasio Keuangan, Kondisi Pasar Modal, dan Perubahan Nilai Tukar terhadap Return"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : Pengaruh Rasio Keuangan, Kondisi Pasar Modal, dan Perubahan Nilai Tukar terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia

Nama : I Made Panji Dwitya Putra Pradnya Handara NIM : 1306205093

Abstrak

  Investasi berupa kepemilikan saham di pasar modal bertujuan untuk memeroleh return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Berbagai macam teknik digunakan investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasinya. Salah satu teknik yang digunakan adalah analisis fundamental. Analisis fundamental berguna untuk mengetahui kondisi emiten, pertumbuhan industri, dan aspek makro ekonomi suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari indikator-indikator dalam analisis fundametal terhadap return saham. Adapun indikator analisis fundamental yang diuji dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), dan Current Ratio (CR), kondisi pasar modal yang diestimasikan oleh pertumbuhan IHSG, serta kondisi makro ekonomi yang diestimasikan oleh perubahan nilai tukar.

Penelitian dilakukan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015 yang berjumlah 11 perusahaan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik sensus. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan dengan melakukan uji asumsi klasik agar memeroleh model regresi yang tidak bias.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 55 unit analisis data, ditemukan bahwa secara parsial ROE, EPS, CR, dan pertumbuhan IHSG berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan perubahan nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Jadi, dalam membantu pengambilan keputusan investasi, investor dapat memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada rasio keuangan (ROE, DER, EPS, dan CR) dan kondisi pasar modal melalui pertumbuhan IHSG karena terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

(2)

vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 13

2.1.1 Return saham ... 13

2.1.2 Analisis fundamental ... 14

2.1.2.1 Analisis ekonomi dan pasar modal ... 15

2.1.2.2 Analisis industri ... 20

2.1.2.3 Analisis perusahaan ... 20

2.2 Hipotesis Penelitian ... 24

2.2.1 Pengaruh ROE terhadap return saham ... 24

2.2.2 Pengaruh DER terhadap return saham ... 26

2.2.3 Pengaruh EPS terhadap return saham ... 27

2.2.4 Pengaruh CR terhadap return saham ... 28

2.2.5 Pengaruh pertumbuhan IHSG terhadap return saham ... 29

2.2.6 Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap return saham ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 32

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 33

3.3 Objek Penelitian ... 33

3.4 Identifikasi Variabel ... 33

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 37

3.6.1 Jenis data ... 37

(3)

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ... 38

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 39

3.9 Teknik Analisis Data ... 39

3.9.1 Uji statistik deskriptif ... 40

3.9.2 Uji normalitas ... 40

3.9.3 Regresi linier berganda ... 40

3.9.4 Uji asumsi klasik ... 41

3.9.5 Uji kelayakan model ... 43

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian .... 45

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45

4.2.1 Uji statistik deskriptif ... 45

4.2.2 Uji normalitas ... 49

4.2.3 Model regresi linier berganda ... 50

4.2.4 Uji asumsi klasik ... 52

4.2.4.1 Uji autokorelasi ... 52

4.2.4.2 Uji multikolinieritas ... 53

4.2.4.3 Uji heteroskedastisitas ... 54

4.2.5 Uji kelayakan model ... 55

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

4.3.1 Pengaruh ROE terhadap return saham ... 59

4.3.2 Pengaruh DER terhadap return saham ... 60

4.3.3 Pengaruh EPS terhadap return saham ... 61

4.3.4 Pengaruh CR terhadap return saham ... 62

4.3.5 Pengaruh pertumbuhan IHSG terhadap return saham ... 62

4.3.6 Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap return saham ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 65 5.2 Saran ... 66 DAFTAR RUJUKAN ... 67 LAMPIRAN ... 73        

(4)

viii

DAFTAR TABEL  

No. Tabel Halaman

3.1 Daftar Perusahaan Food and Beverage ... 39

4.1 Uji Statistik Deskriptif ... 46

4.2 Uji Normalitas ... 49

4.3 Regresi Linier Berganda ... 50

4.4 Uji Autokorelasi ... 53

4.5 Uji Multikolinieritas ... 54

4.6 Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.7 Uji Keterandalan Model (Uji F) ... 56

4.8 Uji Koefisien Determinasi ... 59

 

   

(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN  

No. Lampiran Halaman

1 Tabulasi Data ... 73

2 Uji Statistik Deskriptif ... 80

3 Uji Normalitas ... 81

4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 82

5 Uji Autokorelasi ... 84

6 Uji Multikolinieritas ... 85

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Investasi di pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi aset finansial yang kini banyak diminati oleh para investor. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Investasi yang dilakukan di pasar modal dapat berupa kepemilikan saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya.

Investasi dalam bentuk kepemilikan saham banyak diminati karena memberikan return yang tinggi, namun investor akan dihadapkan pada ketidakpastian antara return saham dan risiko yang dapat terjadi. Saham merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal. Keuntungan yang diharapkan oleh investor dalam berinvestasi saham adalah memeroleh return yang tinggi. Return saham menjadi indikator penting bagi kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai kepada para investornya.

Sumber-sumber return investasi saham terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss) (Tandelilin, 2010:102). Yield mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh dari investasi secara periodik. Yield dalam

(8)

  2  

investasi saham ditunjukkan oleh besarnya dividen yang diperoleh investor, sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga saham yang memberikan keuntungan (kerugian) kepada investor.

Nilai return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital gain (loss). Dividen tidak dipilih untuk mengestimasi return saham karena tidak semua perusahaan mampu memberikan dividen secara rutin kepada pemegang sahamnya. Alasan perusahaan tidak membagikan dividen adalah karena laba yang tersedia digunakan untuk melakukan ekspansi, laba perusahaan sedang mengalami penurunan, ataupun perusahaan menderita kerugian.

Investasi dalam bentuk saham juga tak terlepas dari risiko. Investor yang rasional akan mempertimbangkan dua hal, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan risiko (risk) yang terkandung dalam alternatif investasi yang dilakukan (Dewi, 2012). Risiko yang dihadapi oleh investor berupa capital loss dan perusahaan terlikuidasi. Semakin tinggi risiko suatu investasi yang dihadapi, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor (Husnan dan Enny, 2012:229).

Strategi untuk memeroleh keuntungan yang diharapkan dengan risiko tertentu dalam berinvestasi saham adalah dengan cara melakukan analisis terhadap saham-saham yang akan ditransaksikan oleh investor. Melalui analisis tersebut, maka investor akan mendapatkan berbagai bahan pertimbangan untuk keputusan investasi yang harus dilakukannya.

(9)

Pada analisis saham dikenal dua teknik analisis yang populer di kalangan investor, yaitu teknik analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental adalah analisis untuk mengetahui kondisi emiten, pertumbuhan industri, dan aspek makro ekonomi suatu negara (Bambang, 2009:63). Analisis teknikal merupakan teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan data pasar historis, seperti informasi harga dan volume saham (Tandelilin, 2010:392).

Analisis saham dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu teknik analisis di atas ataupun mengkombinasikan keduanya untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat dalam melakukan keputusan investasi. Penelitian ini akan fokus terhadap analisis fundamental. Analisis tersebut dapat membantu investor untuk mengetahui kondisi fundamental investasi pada saham tertentu. Pada saat melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis fundamental secara top-down approach. Proses penilaian saham secara top-down approach terdiri dari tiga tahapan, yaitu dimulai dari analisis ekonomi dan pasar modal, analisis industri, serta analisis perusahaan melalui rasio keuangan (Tandelilin, 2010:339). Penelitian ini menguji beberapa indikator pada analisis fundamental pada tahap analisis ekonomi dan analisis perusahaan dalam pengaruhnya terhadap return saham.

Analisis ekonomi memerhatikan kondisi makro ekonomi dan kondisi pasar modal suatu negara. Kondisi makro ekonomi merupakan salah satu lingkungan yang memengaruhi kinerja perusahaan. Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang akan sangat berguna dalam

(10)

  4  

pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan, sehingga investor harus memerhatikan beberapa indikator ekonomi makro. Beberapa variabel ekonomi makro yang sering diperhatikan investor adalah Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat pengangguran, inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar (Tandelilin, 2010:343).

Pada penelitian ini, perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dipilih sebagai indikator kondisi makro ekonomi di Indonesia. Nilai tukar mencerminkan posisi nilai uang suatu negara terhadap negara lain, sedangkan perubahan nilai tukar adalah selisih tingkat nilai tukar tahun sekarang dengan tahun sebelumnya atas tingkat nilai tukar tahun sebelumnya (Indraswari dan Santi, 2013). Alasan dalam pemilihan Dolar AS sebagai perbandingan terhadap nilai Rupiah adalah karena Dolar AS merupakan mata uang dalam perdagangan internasional yang telah diakui secara resmi oleh berbagai negara di dunia (uangindonesia.com).

Hasil penelitian oleh Riantani dan Maria (2013), Poluan (2013), serta Suteja dan Patrisius (2015) menyatakan bahwa perubahan nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Tetapi, hasil penelitian tersebut bertentangan dengan hasil penelitian oleh Zhu (2012) dan Rosiana, dkk. (2014) yang menyatakan bahwa perubahan nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Penelitian oleh Dwita dan Rose (2012) serta Firmansyah (2015) juga menyatakan bahwa perubahan nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Kondisi suatu pasar modal yang sedang menguntungkan atau tidak merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh investor dalam melakukan analisis ekonomi

(11)

dan pasar modal. Kondisi pasar modal dapat menjadi acuan bagi investor dalam melakukan keputusan investasi. Kondisi tersebut salah satunya dapat dilihat melalui tren pergerakan harga saham secara menyeluruh yang terjadi di pasar modal. Untuk mengetahui kondisi pasar modal melalui tren pergerakan harga saham, investor dapat menggunakan indeks harga saham sebagai pedomannya.

Kondisi pasar modal di Indonesia pada penelitian ini diestimasi dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Alasan dipilihnya IHSG karena IHSG merupakan indeks harga saham yang dapat menilai kondisi pasar modal secara umum dan mampu mengukur tren pergerakan harga saham yang terjadi di bursa, serta paling banyak digunakan oleh investor. Pertumbuhan IHSG memberikan sinyal positif bahwa kondisi pasar modal sedang berada dalam posisi menguntungkan untuk berinvestasi karena diakibatkan oleh kenaikan harga saham di bursa.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurhidayat (2009) dan Yuswandy (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan IHSG berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Tetapi, penelitian oleh Indraswari dan Santi (2013) menemukan hasil berbeda yang menyatakan bahwa pertumbuhan IHSG berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Analisis perusahaan dengan menggunakan informasi rasio dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah didapatkan. Kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat melalui lima aspek, yaitu aspek profitabilitas, aspek solvabilitas, aspek pasar, aspek likuiditas, dan aspek aktivitas. Namun, pada penelitian ini aspek aktivitas tidak digunakan karena

(12)

  6  

belum ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada penelitian-penelitian sebelumnya.

Aspek profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memeroleh laba. Return on Equity (ROE) akan digunakan sebagai variabel bebas yang mengestimasi aspek profitabilitas perusahaan. ROE berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki. Alasan dipilihnya ROE adalah karena rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Jadi, salah satu cara untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham adalah berdasarkan nilai ROE yang berhasil dicapai.

Penelitian yang dilakukan oleh Khan et al. (2013), Indraswari dan Santi (2013), Petcharabul dan Suppanunta (2014), Wijesundera et al. (2015), Saleh (2015), serta Har dan Muhammad (2015) menyatakan bahwa ROE terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun, hasil penelitian tersebut bertentangan dengan hasil yang diperoleh oleh Susilowati dan Tri (2011), Syarifudin (2013), dan Anwaar (2016) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Aspek solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya. Aspek solvabilitas dalam penelitian ini akan diestimasi dengan Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan perbandingan atas utang perusahaan terhadap modal sendiri untuk mengetahui perbandingan penggunaan antara utang dan modal sendiri. Alasan

(13)

dipilihnya DER adalah karena rasio ini mampu menggambarkan sumber pendanaan perusahaan guna memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor. Nilai DER yang semakin tinggi mencerminkan struktur permodalan perusahaan lebih banyak memanfaatkan utang-utang relatif terhadap ekuitas (Hermuningsih, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2012), Gunadi dan Wijaya (2015), Abdullah et al. (2015), dan Utami et al. (2015) menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Namun, hasil penelitian oleh Susilowati dan Tri (2011), Khan et al. (2013), Zadeh et al. (2013), Nuryana (2013), serta Dita dan Isrochmani (2014) menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Aspek pasar menunjukkan pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan perusahaan atau mengukur kemampuan manajemen menciptakan nilai pasarnya di atas biaya investasi (Wiagustini, 2013:86). Aspek pasar dalam penelitian ini akan diestimasi dengan Earning Per Share (EPS). EPS adalah keuntungan yang diterima oleh pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimilikinya. Alasan pemilihan EPS adalah karena EPS mampu menunjukkan distribusi besarnya keuntungan yang diterima oleh pemegang saham per lembar saham yang dimiliki, sehingga informasi ini sangat bermanfaat bagi pemegang saham.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Absari, dkk. (2012), Khan et al. (2013), Emamgholipour et al. (2013), Ghi (2015), serta Allozi dan Ghassan (2016) menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal yang berbeda diungkapkan oleh penelitian Sinambela (2013), Tamuunu dan

(14)

  8  

Farlaen (2015), serta Abdulmannan dan Taufik (2015) yang menyatakan EPS berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Aspek likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Sartono, 2014:116). Pengukuran likuiditas dalam penelitian ini menggunakan Current Ratio (CR). CR merupakan salah satu ukuran likuiditas yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya melalui aktiva lancar yang dimiliki. Alasan pemilihan CR adalah karena rasio ini mampu menggambarkan kondisi perusahaan mengenai risiko likuiditas dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jadi, semakin likuid sebuah perusahaan, maka akan meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut (Parwati dan Mertha, 2016).

Penelitian oleh Yuliantari dan Sujana (2014), Tamuunu dan Farlaen (2015), serta Parwati dan Mertha (2016) menyatakan bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun, berbeda dengan penelitian oleh Zadeh et al. (2013) serta Khotimah dan Isrochmani (2015) yang menemukan hasil bahwa CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

Objek penelitian yang digunakan dalam menguji pernyataan-pernyataan di atas adalah sub sektor dari perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Perusahaan sub sektor food and beverage dipilih sebagai objek penelitian karena beberapa alasan. Pertama, kondisi perusahaan sub sektor food and beverage ini paling stabil dalam masa krisis dibandingkan dengan sektor lain, sebab dalam kondisi krisis maupun

(15)

tidak, makanan dan minuman selalu dibutuhkan oleh masyarakat (Nawalani dan Wiwik, 2015). Kedua, Thendra Chrisnanda (dalam Gideon, 2015) menyatakan bahwa perusahaan sub sektor food and beverage banyak melakukan aktivitas impor atas bahan baku produksi, tentu saja hal ini berhubungan dengan nilai tukar. Ketiga, perusahaan-perusahaan yang bergerak di sub sektor food and beverage akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, studi empiris terdahulu yang meneliti mengenai pengaruh rasio keuangan, kondisi pasar modal, dan perubahan nilai tukar terhadap return saham, masih ada ditemukannya research gap antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh faktor-faktor analisis fundamental, yaitu rasio keuangan yang diestimasi oleh ROE, DER, EPS, dan CR, kondisi pasar modal yang diestimasi oleh pertumbuhan IHSG, serta perubahan nilai tukar yang diestimasi oleh perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada return saham di perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka terdapat rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu:

1) Apakah rasio keuangan (ROE, DER, EPS, dan CR) berpengaruh signifikan terhadap return saham?

(16)

  10  

2) Apakah kondisi pasar modal (pertumbuhan IHSG) berpengaruh signifikan terhadap return saham?

3) Apakah perubahan nilai tukar (Rupiah terhadap Dolar AS) berpengaruh signifikan terhadap return saham?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh rasio keuangan (ROE, DER, EPS, dan CR) terhadap return saham.

2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kondisi pasar modal (pertumbuhan IHSG) terhadap return saham.

3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perubahan nilai tukar (Rupiah terhadap Dolar AS) terhadap return saham.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka peneliti berharap dapat memberikan kegunaan, baik secara teoritis maupun praktis untuk berbagai pihak. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(17)

1) Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi empiris terhadap ilmu manajemen keuangan mengenai pengaruh ROE, DER, EPS, CR, pertumbuhan IHSG, dan perubahan nilai tukar terhadap return saham.

2) Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan untuk pertimbangan emiten dalam mengelola keuangan perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada bagian ini akan diuraikan isi dari skripsi yang penyajiannya disusun bab per bab untuk memudahkan penulisan dan pembahasan bagiannya masing-masing, seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika dalam penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Merupakan bab yang menguraikan tentang teori-teori relevan mengenai keterkaitan antara rasio keuangan, kondisi pasar modal, dan perubahan nilai tukar dengan return saham. Bab ini juga membahas tentang penelitian terdahulu yang menjadi salah satu acuan dalam perumusan hipotesis.

(18)

  12   BAB III METODE PENELITIAN

Merupakan bab yang menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Merupakan bab yang meliputi gambaran umum daerah atau wilayah penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab yang berisi simpulan dan saran untuk dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pembaca maupun bagi peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kelompok Pemberian jus buah tomat (perlakuan) terdapat perbedaan yang bermakna kadar SOD sebelum dan sesudah pemberian jus bauh tomat

yang telah memberikan kemudahan dan ijin serta memperlancar penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Cummulative Virtual Water (CVW) berdasarkan konsumsi makanan antara Karangturi siswa SMA, untuk menetapkan perbedaan Cummulative

Ezeket a szezonáli- san korrigált adatsorokat felhasználva, a /3/ és /4/ egyenletek alapján újrabecsültük az átmenetvalószín ű ségeket: az S belépési (állásvesztési)

Menimbang, bahwa Undang — Udang tidak mernberikan defenisi atau pcngertian apa itu bukti yang cukup ataupun bukti permulaan dalam hal penyidik akan melakukan penangkapan

Konon, kalau kita berniata melakukan meditasi untuk meningkatkan ketakwaan kepada Ilahi, maka akan mendapat ilmu putih dengan kebaikan yang abadi yang bersemayam dalam jiwanya..

Pelaksanaan sistem penomoran ini mengalami kendala yaitu jika ada pasien yang pindah tempat tinggal ataupun pisah Kepala Keluarga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam

3 Namun, setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 46/PUU-VIII/2010 tentang anak sah, di mana Mahkamah Konstitusi tetap mempertahankan pasal 42 Undang-undang