• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL

PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

2015

RENCANA STRATEGI

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

(2)
(3)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015 - 2019 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……...………. i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Kondisi Umum ………...……… 1

B. Faktor Internal dan Eksternal ...………...…………... 3

1. Kekuatan dan Kelemahan ... 3

2. Peluang dan Ancaman ………...………...….. 8

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 12

A. Visi………...……… 12

B. Misi………...…………... 13

C. Tujuan………...……... 13

D. Sasaran………...…... 14

BAB III. ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 15

A. Arah dan Kebijakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 15 B. Strategi Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 16 1. Strategi umum ... 16

2. Strategi khusus ... 16

C. Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) ... 18

1. Kegiatan Bagian Perencanaan ...………...…... 21

2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan ... 22

3. Kegiatan Bagian Umum ... 22

4. Kegiatan Bagian Evaluasi dan Pelaporan ... 23

BAB IV. PENDANAAN ... 24

(4)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015 - 2019 iii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Organisasi Sekretariat Ditjen PKH ..…....……… 2 Gambar 1.2. Estimasi Kebutuhan Pelayanan Berdasarka Renstra

Mitra Kerja ...

(5)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015 - 2019 iv DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah SDM Aparatur Sekretariat Ditjen PKH menurut Golongan ...

6

Tabel 3.1. Arsitektur dan Informasi Kinerja Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan ....………...

20

Tabel 4.1. Rencana Kebutuhan Pembiayaan per Sub Kegiatan Sekditjen PKH ...………..…………..……

(6)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015 - 2019 v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan ...

27 Lampiran 2. Standar Baku Pengukuran Indikator Kinerja (SBPIK)

Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan... 31

(7)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

ekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan salah satu organisasi Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan (Ditjen PKH). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai

tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Ditjen PKH menyelenggarakan fungsi: 1. Koordinasi, penyusunan rencana program, anggaran, kerjasama, serta pelaksanaan

hubungan masyarakat (Humas), dan informasi publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan, penyusunan laporan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN);

3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

5. Pelaksanaan urusan Tata Usaha (TU)

6. Penempatan jabatan fungsional di setiap bagian yang memerlukan.

Sekretariat Ditjen PKH dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal. Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen PKH ini dilakukan oleh unit kerja yang terdiri dari Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Evaluasi dan Pelaporan serta Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi Sekretariat Ditjen PKH tersebut disajikan pada Gambar 1.1 berikut.

(8)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 2

Gambar 1.1 Bagan Organisasi Sekretariat Ditjen PKH

Dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, Sekretariat Ditjen PKH telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sejak tahun 2013 yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja. Disamping itu, Sekretariat Direktorat Jenderal telah ditetapkan sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) secara berturut-turut di lingkungan Kementerian Pertanian dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Rencana Strategis Sekretariat Ditjen PKH Tahun 2015-2019 dibuat dengan mengacu

pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019, yang difokuskan pencapaian Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat dalam mendukung pembangunan pertanian/peternakan berbasis bio industri.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan Renstra periode sebelumnya (tahun 2010-2014), diantaranya masih ditemui kendala koordinasi dukungan manajemen dan administrasi dalam mengintegrasikan layanan dan kegiatan diberbagai tingkatan, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasif untuk peningkatan mutu pelayanan yang dituangkan dalam Renstra Sekretariat Ditjen PKH tahun 2015-2019.

(9)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 3

Sebagai unit kerja Eselon II lingkup Ditjen PKH, maka di dalam menyusun visi dan misinya, Sekretariat Ditjen PKH mengacu pada visi dan misi Direktorat Jenderal

PKH tahun 2015-2019. Demikian juga dalam menetapkan tujuan dan sasaran merujuk

kepada kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis dibidang peternakan dan kesehatan hewan, sebagaimana dituangkan dalam Renstra Ditjen PKH tahun 2015-2019, yaitu peningkatan produksi pangan asal ternak, peningkatan daya

saing peternakan dan peningkatan kesejahteraan peternak. B. Faktor Internal dan Eksternal

Dalam menentukan arah kebijakan dukungan manajemen ke depan, perlu diidentifikasi

dan dianalisis faktor utama yang mempengaruhi kinerja Sekretariat Ditjen PKH ke depan. Faktor utama tersebut meliputi faktor internal berupa kekuatan dan

kelemahan dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan

a. Organisasi

Di dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Ditjen PKH dilengkapi dengan unit kerja yang terdiri dari empat bagian yaitu Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Evaluasi dan Pelaporan; serta ditambah Kelompok Jabatan Fungsional dan unit Manajemen PSDSK. Setiap Bagian terdiri dari 3 (tiga) subbagian, sehingga

keseluruhan terdapat 12 subbagian dan 1 kelompok pejabat fungsional. Rincian tugas pekerjaan masing– masingunit kerja seperti dituangkan dalam

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 57/Permentan/OT.140/9/2011 tanggal 28 September 2011, tentang rincian tugas Eselon IV lingkup Ditjen PKH.

b. Sumber Daya Manusia (SDM)

Saat ini, SDM aparatur Sekretariat Ditjen PKH berjumlah 166 orang, terdiri atas pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan fungsional umum, dengan jenjang pendidikan S-3 sebanyak 1 orang (0,6%), S-2 sebanyak 21 orang (12,6%), S-1 sebanyak 64 orang (38,5%), Diploma sebanyak 6 orang (3,6%), SMA/SMK 67 orang (40,4%), dan Sekolah Dasar 5 orang (3,0%).

Sekretariat Ditjen PKH memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk mengembangkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, tugas belajar (Sarjana dan Pasca Sarjana) serta pengembangan lainnya seperti orientasi kerja,

(10)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 4

bimbingan teknis, workshop, seminar, Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi, apresiasi dan studi banding baik di dalam maupun di luar negeri. c. Sarana dan Fasilitas Kerja

Sarana dan fasilitasi kerja yang telah disediakan relatif telah memadai dalam menunjang pelaksanaan tugas fungsi, baik berupa perangkat keras dan lunak. Pada dasarnya seluruh pejabat administrasi dan pejabat fungsional telah dilengkapi dengan sarana dan fasilitas kerja. Fasilitas kerja mencakup perangkat keras dan lunak, alat dan bahan perkantoran serta fasilitas untuk menghadiri rapat, training dan perjalanan dinas. Untuk menggambarkan berjalannya pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut maka dapat digambarkan pada estimasi kebutuhan pelayanan berdasarkan Renstra Mitra Kerja pada Gambar 1.2 berikut.

Gambar 1.2. Estimasi Kebutuhan Pelayanan Berdasarkan Renstra Mitra Kerja. Dari Gambar 1.2 tersebut, terlihat pejabat administrasi dari Eselon II, Eselon III dan Eselon IV bertugas dalam pelayanan surat atau dokumen yang masuk dan

(11)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 5

keluar. Eselon III yaitu bagian perencanaan, keuangan dan perlengkapan, umum, dan evaluasi pelaporan melaksanakan pelaksanaan kegiatan yang selanjutnya Eselon IV memproses surat atau dokumen tersebut sesuai dengan fungsinya. Audit internal, tinjauan manajemen pelatihan, sumber daya, tindakan koreksi, tindakan pencegahan, analisa data, umpan balik pelanggan dan perbaikan kesinambungan dilakukan oleh Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai konsekuensi diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

d. Struktur dan Optimalisasi Pejabat Fungsional

Struktur organisasi relatif telah mencukupi untuk melaksanakan tugas fungsi namun mengingat aspek-aspek terbesar yang dihadapi oleh Sekretariat Ditjen PKH adalah koordinasi internal (lintas Eselon II Pusat dan UPT) dan eksternal (lingkup Kementerian/Lembaga didalam dan luar negeri) maka telah dikembangkan jabatan fungsional dimaksud mencakup: (a) Pranata Komputer, (b) Analis Kepegawaian, (c) Arsiparis, (d) Perencana, (e) Pranata Humas, (f) Perancang Peraturan Perundangan, (g) Statistisi, dan (h) Pustakawan.

Keberadaan pejabat fungsional tersebut selain untuk memperkuat para pejabat struktural, juga wujud tanggung jawab Sekretariat dalam mengembangkan efisiensi struktur organisasi dan pemberian kesempatan para pejabat fungsional dalam mengembangkan karir sesuai kekahliannya.

e. Sistem Manajemen dan Dukungan Teknologi Informasi

Sistem manajemen yang semakin mengarah pada efisiensi pengelolaan aspek perkantoran yang didukung oleh teknologi berbasis elektronik pemerintah/

e-Government yaitu: e-Office, e-Planning, e-Budgetting, e-Procurement, e-Performance dan e-Audit menjadi kekuatan Sekretariat Ditjen PKH dalam

melaksanakan tugas fungsinya. Dukungan dari Internal Ditjen PKH dan para

Stakeholder terkait koordinasi fungsional di lingkungan Kementerian Pertanian

telah dirasakan lebih baik sehingga dapat mendukung kelancaran dalam pelaksanaan masing-masing tugas pokoknya. Hubungan fungsional dengan

instansi terkait lainnya di luar Kementerian Pertanian cukup baik, khususnya yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan peternakan dan

(12)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 6 Kelemahan

a. Sumber Daya Manusia Aparatur

Sumber daya manusia aparatur secara kuantitas cukup memadai namun masih perlu dioptimalkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan pengelompokan golongan jumlah SDM aparatur berturut-turut adalah sebagai berikut : Gol IV sebanyak 9 orang; Gol III sebanyak 132 orang; Gol II sebanyak 24 orang dan yang paling sedikit adalah Gol I sebanyak 1 orang (per tanggal 10 November 2014). Kondisi SDM Aparatur Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara rinci disajikan pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1. Jumlah SDM Aparatur Sekretariat Ditjen PKH menurut Golongan

Dari Tabel 1.1. tersebut nampak bahwa dari segi kuantitas telah memadai namun dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan. Disamping itu, masih dijumpai permasalahan antara lain belum optimalnya kinerja pegawai yang mengakibatkan ada pegawai yang memiliki beban kerja tinggi di sisi lain masih ada pegawai yang beban kerjanya kurang, serta penempatan pegawai belum sepenuhnya didasarkan pada analisis jabatan dan analisis beban kerja.

b. Pelaksanaan reward and punishment

Pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi telah diupayakan setiap tahunnya, antara lain pemberian kesempatan peningkatan kompetensi bagi pegawai melalui pendidikan/pelatihan formal dan informal baik di dalam maupun luar negeri. Demikian juga dengan pelaksanaan pemberian punishment yang sudah mulai diterapkan, meskipun belum dilaksanakan dengan baik. Pemberian tunjangan kinerja masih mengarah pada tingkat kehadiran pegawai, namun kedepannya diharapkan dapat mengarah pada hasil atau capaian prestasi kerja pegawai.

No Gol/Ruang S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Jumlah

1 I 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2

2 II 0 0 0 0 0 5 0 0 11 0 5 21

3 III 0 13 63 0 2 1 0 0 49 0 0 128

4 IV 1 8 2 0 0 0 0 0 0 0 0 11

(13)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 7

c. Fungsi sekretariat sebagai koordinator kegiatan teknis

Fungsi sekretariat sebagai koordinator kegiatan teknis belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, karena masih kurangnya koordinasi antara Direktorat Teknis dan Sekretariat Ditjen PKH dalam pengelolaan kegiatan terkait. Masih kurangnya koordinasi ini terlihat dalam pekerjaan-pekerjaan teknis fungsional yang masih dibebankan kepada sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan. Sebaliknya, fungsi sekretariat sebagai pemandu atau pendukung pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya dirasakan dengan baik dalam mempermudah pekerjaan teknis operasional.

d. Penataan aset pemerintah

Aset pemerintah yang berasal dari APBN baik kegiatan di SKPD dan Kantor Daerah (KD) masih ada permasalahan yang harus dilakukan penataan antara lain; (i) penyelesaian hibah aset /BMN bersumber dari TP/DK sebelum tahun 2011; (ii) penyelesaian hibah/aset BMN yang berasal dari reklasi belanja 526 barang yang diserahkan kepada masyarakat/Pemda, masih dalam proses penyelesaian; (iii) penyelesaian BMN/mobil, peralatan berasal dari hibah bantuan FAO; (iv) penyelesaian pemanfaatan lahan yang berada di UPT dikuasai pihak lain.

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dengan penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan yang disusun selama ini mengacu dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional

telah berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bahkan perencanaan telah disusun hingga dua tahun ke depan. Namun demikian pelaksanaan ini belum sejalan dan sinergi dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, terutama dari segi waktu pelaksanaannya. Akibatnya hasil monev belum bisa sepenuhnya dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan ke depan.

f. Pengembangan data base dan informasi, fungsi perpustakaan, kearsipan dan pelayanan rekomendasi online

Data dan informasi merupakan dasar dan pijakan dalam pengambilan keputusan atau tindakan, namun demikian perhatian terhadap pentingnya database dan informasi masih terbatas, hal ini terlihat dari kurang tersedia dan tertatanya data dan informasi fungsi di setiap unit kerja.

(14)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 8

Perpustakaan digital telah dikembangkan dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana, namun belum optimal karena belum semua UPT mengembangkan perpustakaan digital dan masih kurangnya tenaga pustakawan.

Kearsipan telah mendapatkan penghargaan sebagai penataan arsip terbaik lingkup Kementerian Pertanian, namun masih ada kelemahan antara lain jumlah sumber daya manusia (Arsiparis) yang sangat terbatas dan prosedur pelaksanaan arsip yang belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Pelayanan rekomendasi online masih harus disempurnakan baik sistem, jaringan, teknologi dan peralatannya serta penyempurnaan Sistem Operasional Prosedur (SOP), maupun sumber daya manusia.

2. Peluang dan Ancaman

Faktor eksternal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyusunan perencanaan strategis ke depan. Dengan mengidentifikasi aspek peluang dan ancaman yang ada, maka diharapkan Sekretariat ditjen peternakan dan keswan akan mampu me-reposisi diri sebagai organisasi yang mempunyai existensi dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan peternakan dan keswan.

Peluang

a. Pemberian tunjangan kinerja, tunjangan kinerja diartikan sebagai fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi atas dasar kinerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai. Saat ini, pemberian tunjangan kinerja belum sepenuhnya memperhitungkan hasil atau kinerja output yang dihasilkan oleh seorang pegawai, masih terbatas pada absensi kehadiran. Diharapkan dengan adanya pemberian tunjangan kinerja, setiap pegawai mencapai output kinerja yang telah ditetapkan oleh organisasi sesuai dengan SKP yang telah ditetapkan. Tunjangan kinerja individu pegawai dapat meningkat atau menurun sejalan dengan peningkatan atau penurunan kinerja yang diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah disepakati bersama. Sehingga pemberian tunjangan kinerja merupakan peluang bagi aparatur yang bekerja di sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan.

b. Sistem promosi terbuka, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan

Instansi Pemerintah, Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama pada kementerian / lembaga dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,

(15)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 9

kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan sistem ini, diharapkan dapat menempatkan seseorang pada posisi yang tepat sesuai dengan kompetensinya dan semua orang memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk mengisi jabatan tersebut. Sistem promosi yang terbuka ini juga merupakan peluang bagi aparat Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan.

c. Pengembangan e-Government, e-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Kementerian Pertanian telah menerapkan e-procurement untuk proses pengadaan barang dan telah membuat sistem e-proposal untuk

pengajuan usulan kegiatan dari kabupaten kota. Sedangkan untuk perizinan

on-line masih dalam tahap pembangunan sistem dan jaringan. Beberapa

manfaat yang diharapkan dengan adanya e-government adalah meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN). Karena teknologi e-Government terus berkembang maka menjadi peluang bagi setiap aparatur untuk dapat memanfaatkannya.

d. Dukungan Regulasi Daerah, peraturan dan perundang-undangan yang telah diterbitkan hendaknya tersosialisasikan dengan menyeluruh kepada seluruh

stakeholder, terutama yang ada di daerah. Hal ini dimaksudkan agar daerah

menyusun peraturan turunan sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan di daerah. Saat ini sudah banyak daerah yang telah menerbitkan perda terkait

peternakan dan kesehatan hewan sebagai bentuk dukungan dalam hal regulasi. Namun untuk menjamin keberlanjutan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan diperlukan dukungan regulasi bidang peternakan dan kesehatan hewan antara lain terkait kawasan peternakan dan pelarangan pemotongan betina produktif. Kondisi saat ini mulai tumbuh dukungan regulasi daerah untuk pelarangan pemotongan betina produktif sehingga merupakan peluang bagi Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan untuk turut melakukan pembinaan.

(16)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 10 Ancaman

a. Perubahan kebijakan perencanaan dan anggaran.

Adanya perubahan kebijakan pada aspek perencanaan dan anggaran baik secara nasional dan sektoral merupakan ancaman dalam pelaksanaan tugas fungsi Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan. Perubahan kebijakan tersebut dapat mengganggu pencapaian target yang telah ditetapkan sehingga memerlukan proses revisi atau adendum yang memakan waktu. Terkait dengan perubahan kebijakan anggaran adalah pemotongan anggaran pada tahun berjalan dapat mengubah asumsi target yang telah ditetapkan dalam mendukung pencapaian output fungsi dan outcome. Perubahan kebijakan perencanaan dan anggaran akan menyebabkan terganggunya siklus perencanaan peternakan secara nasional dan mengganggu proses monitoring dan evaluasi. Dampak ancaman lainnya adalah pemotongan anggaran yang menyangkut kepentingan peternak atau kelompok telah diverifikasi, tentu hal ini tidak mudah dilakukan karena terkait dengan aspek-aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

b. Kebijakan daerah yang tidak sinkron dengan pusat (otonomi daerah).

Kebijakan daerah yang tidak sinkron dengan pusat terlihat dari soal waktu penyusunan Renstra dan Renstrada. Ketidaksinkronan ini akan berdampak terhadap tumpang tindihnya perencanaan kegiatan baik yang difasilitasi oleh APBN dan APBD sebagai akibat perbedaan penetapan RPJMN dan RPJMD. Selain itu, perbedaan tersebut akan berdampak pada waktu dan jadwal penyelenggaraan musrenbang, musrenbangtan, dan musrenbangda. Sehingga adakalanya penetapan penentuan kegiatan prioritas dan lokasi kegiatan berbeda persepsi dengan unsur-unsur daerah.

Perbedaan lokasi dan prioritasi kegiatan akan menjadi ancaman tersendiri dalam pengembangan kawasan yang menuntut adanya sinergisme kegiatan operasional dalam mendukung kinerja program.

c. Pemanfaatan Lahan

Pemanfaatan lahan yang belum optimalkan sehingga berpotensi untuk diokupasi oleh masyarakat.Banyak aset hibah dari pihak donor tidak didistribusikan sesuai dengan mekanisme yang ada.

(17)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 11

d. Distribusi Aset Hibah Ex Proyek Bantuan

Distribusi asset hibah ex-proyek bantuan telah dilakukan pencatatan sesuai ketentuan tetapi di dalam pemanfaatan belum optimal disebabkan proses pemindahtanganan masih perlu persetujuan dari instansi terkait sehingga belum tersedia biaya operasional oleh APBD.

e. Penyelesaian Aset TP/DK

Adanya perubahan regulasi dan keterbatasan waktu dalam regulasi tersebut sehingga penyelesaian penataan asset TP/DK dapat diselesaikan secara optimal.

f. Belum terpenuhinya usulan formasi.

Belum terpenuhinya usulan formasi dan keseimbangan antara tenaga administrasi, tenaga fungsional umum, dan tenaga fungsional teknis menyebabkan belum dapat ditentukan target kinerja masing-masing tenaga tersebut. Kebutuhan formasi yang sangat mendesak adalah formasi tenaga fungsional teknis dan tenaga fungsional umum yang adakalanya aparat Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan yang bekerja di satu bagian mencari formasi tenaga fungsional teknis yang sudah ada padahal yang bersangkutan bekerja selaku fungsional umum. Selain akan terganggunya pencapaian kinerja yang telah ditetapkan, kondisi ini merupakan ancaman bagi Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan dalam pembinaan jenjang dan karir staf.

(18)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 12 BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. Visi

ewujudkan pelayanan prima dalam mendukung pemenuhan pangan hewani asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat.

Unsur-unsur Pelayanan prima sesuai Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, diartikan bahwa Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan dalam mendorong dan memfasilitasi akan memperhatikan beberapa hal berikut, yaitu :

1. Kesederhanaan, artinya bahwa prosedur pelayanan publik tidak berbelit diselenggarakan secara mudah, cepat, dan tidak berbelit-belit, mudah dipahami; 2. Kejelasan, meliputi persyaratan teknis administratif dan publik, unit kerja atau

pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik, rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran;

3. Kepastian waktu, pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan;

4. Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah;

5. Keamanan, mengandung arti proses dan hasil pelayanan dapat memberikan keamanan, kenyamanan, dan kepastian hukum kepada masyarakat;

6. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;

7. Kelengkapan sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika);

8. Kemudahan akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika;

9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas; 10. Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu

yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat.

Pemenuhan pangan hewani asal ternak yang terdiri dari daging, telur dan susu merupakan salah satu amanah dari Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kebutuhan pangan hewani asal ternak diperlukan untuk pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan tubuh manusia, kebutuhan tersebut harus

(19)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 13

dipenuhi dengan mengutamakan sumber daya lokal. Sistem yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan hewani asal ternak yaitu dengan sistem agribisnis peternakan rakyat. Agribisnis peternakan merupakan kegiatan usaha yang terkait dengan subsektor peternakan, mulai dari penyediaan sarana produksi, proses produksi (budidaya), penanganan pasca panen, pengolahan, sampai pemasaran produk ke konsumen.

B. Misi

Menjabarkan dari Visi yang ditetapkan, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Keswan akan mengemban Misi:

1. Menyusun rencana pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; 2. Melaksanakan hubungan masyarakat;

3. Melaksanakan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, dan pengelolaan SDM aparatur;

4. Pembentukan dan penataan peraturan perundang-undangan, penyusunan perjanjian dan bantuan hukum dibidang peternakan dan kesehatan hewan;

5. Melaksanakan pengeluaran dan pelaporan urusan keuangan dan barang milik negara;

6. Melaksanakan pengumpulan, penyajian data dan informasi publik;

7. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta tindak lanjut hasil pengawasan;

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan Visi dan Misi di atas, Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan PKH menentukan tujuan yang hendak dicapai organisasi sebagai berikut:

1. Menyusun dokumen perencanaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan 2. Menyediakan data dan menyampaikan informasi kebijakan pembangunan

peternakan dan kesehatan hewan

3. Mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan menata sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur;

(20)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 14

5. Melaksanakan pembentukan dan penataan regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif;

6. Melaksanakan pencairan dan pertanggungjawaban pemakaian anggaran sesuai peraturan perundang-undangan;

7. Mewujudkan penyusunan laporan keuangan dan barang milik negara yang berkualitas;

8. Meningkatkan pelayanan manajemen evaluasi, monitoring dan pelaporan serta fasilitasi penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA).

D. Sasaran

Sasaran pembangunan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan diuraikan sebagai berikut :

1. Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) nilai A (sangat baik);

2. Indeks penerapan nilai budaya kerja (IPNBK) nilai A (sangat baik); 3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) nilai A (sangat baik);

4. Pelayanan informasi publik nilai A (sangat baik);

(21)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 15 BAB III

ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Arah dan Kebijakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

ebagai bagian dari 12 program yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengemban satu program nasional yaitu Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat.

Dengan mengacu pada RPJMN, arah kebijakan umum pembangunan peternakan dan kesehatan hewan 2015 – 2019 adalah untuk: (i) menjamin ketersediaan dan mutu benih dan bibit ternak; (ii) meningkatkan populasi dan produksi ternak; (iii) meningkatkan produksi pakan ternak; (iv) meningkatkan status kesehatan hewan; (v) menjamin produk hewan yang ASUH dan berdaya saing; dan (vi) meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Kebijakan ketersediaan dan mutu benih dan bibit ternak akan diarahkan untuk: (i) meningkatkan produksi bibit, benih dan sertifikasi; dan (ii) penguatan kelembagaan

perbibitan ternak. Sedangkan dalam aspek produksi ternak diarahkan untuk : (i) meningkatkan penerapan manajemen budidaya; (ii) memperkuat usaha dan kelembagaan peternak; (iii) melaksanakan restrukturisasi perunggasan; dan (iv) melaksanakan Good Farming Practices (GFP).

Pada aspek produksi pakan ternak diarahkan untuk: (i) meningkatkan produksi HPT

berkualitas; (ii) meningkatkan produksi pakan olahan dan bahan bakan; serta (iii) meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan.

Aspek kesehatan hewan diarahkan untuk : (i) meningkatkan status kesehatan hewan; (ii) meningkatkan sertifikasi CPOBH, kompartemen bebas AI, dan kesehatan hewan untuk ekspor-impor; (iii) meningkatkan sistem kesehatan hewan; (iv) meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi vaksin dan bahan biologik serta obat hewan.

Pada aspek keamanan produk hewan akan diarahkan untuk ; (i) meningkatkan jaminan

kemanan pangan asal ternak; (ii) meningkatkan pencegahan penyakit zoonosis; (iii) meningkatkan penerapan kesrawan; dan (iv) mendorong pengembangan produk

peternakan prospektif dan berorientasi ekspor.

Selanjutnya, pada aspek dukungan manajemen teknis dan kesekretariatan diarahkan untuk : (i) meningkatkan implementasi SAKIP; (ii) meningkatkan pelayanan prima pada masyarakat; (iii) meningkatkan kerjasama internasional; (iv) meningkatkan budaya kerja yang baik; (v) menyusun NSPK dan regulasi pendukung; (vi) membangun dan mengembangkan sistem informasi PKH yang handal.

(22)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 16

B. Strategi Sekretariat Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan

Strategi Sekretariat Ditjen PKH dikembangkan dengan merujuk pada Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan serta Visi-Misi-Tujuan-sasaran Sekretariat Ditjen PKH. Rujukan ini digunakan untuk mencermati faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi tercapainya cita-cita organisasi sebagaimana tertuang dalam rujukan tersebut. Konteks faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal tersebut selanjutnya menjadi kerangka acuan dalam pemetaan dinamika sistem strategis lingkungan tugas Sekretariat Ditjen PKH secara holistik.

Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Sekretariat Ditjen PKH telah menetapkan strategi-strategi sebagai berikut:

1. Strategi umum

a. Melakukan dan meningkatkan koordinasi untuk mencapai sinergitas program dan kegiatan;

b. Melakukan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia aparatur melalui pendidikan dan latihan;

c. Melaksanakan Reformasi Birokrasi pada Ditjen PKH;

d. Menerapkan arsitektur dan informasi kinerja dalam pelaksanaan kegiatan dan pengukuran kinerjanya;

e. Menyeimbangkan jumlah SDM aparatur teknis yang mencakup pejabat administrasi dan pejabat fungsional.

2. Strategi Khusus

a. Strategi Bidang Perencanaan.

1) Memperkuat penerapan perencanaan bottom up planing dan topdown policy (fokus lokasi, prioritas kegiatan dan komoditas dengan penganggaran yang efisien);

2) Memperkuat kerjasama luar negeri guna mengakses perkembangan peternakan dan kesehatan hewan secara global;

3) Meningkatkan pelaksanaan kehumasan untuk mengangkat citra Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan;

(23)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 17

b. Strategi Bidang Keuangan dan Perlengkapan

1) Mengamankan dan menetapkan Barang Milik Negara (BMN) sesuai peruntukan;

2) Peningkatan peran keuangan Ditjen PKH yang akurat dan tepat waktu sesuai sistem akuntansi instansi pemerintah;

3) Mencegah dan menyelesaikan TP/TGR satker lingkup Ditjen Peternakan Kesehatan Hewan;

4) Memperkuat pengelolaan keuangan Satker Lingkup Ditjen PKH. c. Strategi Bidang Umum

1) Memberdayakan Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIHP) dan Non RIHP;

2) Mengevaluasi dan menyempurnakan organisasi Ditjen PKH (pusat dan UPT); 3) Mengevaluasi dan menyusun peraturan perundang-undangan di bidang

peternakan dan kesehatan hewan;

4) Mewujudkan pelayanan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, keamanan, kearsipan dan kepustakaan, serta pelayanan rekomendasi online yang terintegrasi, efektif dan efisien.

d. Strategi Bidang Evaluasi dan Pelaporan

1) Mengukur pencapaian indikator pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan;

2) Penyediaan data statistik peternakan dan kesehatan hewan;

3) Meningkatkan dan memberikan rekomendasi terhadap percepatan progres kegiatan keberhasilan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan dengan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan secara berkala;

4) Memberikan rekomendasi untuk percepatan program pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi untuk penyusunan dan perbaikan pelaksanaan program /kegiatan periode berikutnya, melakukan monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan secara berkala;

(24)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 18

5) Meningkatkan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan penyelesaian tindak lanjut LHP.

C. Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK)

Sebagai salah satu bagian unit kerja pada Ditjen Peternakan dan Keswan maka Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan merupakan satu kesatuan dan merupakan pendukung kebijakan pembangunan Ditjen Peternakan dan Keswan. Kebijakan tersebut mendukung program ketahanan pangan nasional dengan program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan agribisnis peternakan rakyat. Sehingga arah kebijakan pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal terutama difokuskan untuk : (i) mendukung dan mensinergiskan pelaksanaan kegiatan produksi benih dan bibit ternak; produksti ternak, produksi pakan ternak; penanganan kesehatan hewan; penjaminan keamanan produk hewan; dan kesekretariatan dalam mendukung pencapaian program; (ii) terwujudnya pelaksanaan SAKIP yang pada Ditjen Peternakan dan Keswan.

Tugas Pokok Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan adalah Memberikan Pelayanan Teknis dan Administrasi Kepada seluruh unit organisasi di Lingkungan Ditjen Peternakan dan Keswan. Sedangkan fungsinya meliputi : (i) koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran dan kerjasama, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publikdi bidang peternakan dan kesehatan hewan; (ii) pengelolaan keuangan dan perlengkapan; (iii) evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; (iv) evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan (v) pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan terdiri dari:

1. Bagian Perencanaan

2. Bagian Keuangan dan Perlengkapan 3. Bagian Umum

4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan 5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya tersebut secara khusus Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas penyelenggaraan administrasi publik yang bertujuan untuk meningkatkan

pelayanan prima kepada masyarakat dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan

(25)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 19

Kebijakan yang ditempuh adalah melaksanakan sistem kepemerintahan yang baik

(good governance) dan sistem pemerintah yang bersih (clean government) melalui

sistem perencanaan dan penganggaran yang partisipatif dan inovatif melalui “Peningkatan Koordinasi dan Dukungan Manajemen di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan”.

Berdasarkan hasil evaluasi atas penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja selama 8 tahun terakhir, sudah banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman penerapan sistem tersebut. Dari berbagai pengalaman yang sudah dijalani tersebut, Pemerintah bertekad bahwa mulai tahun anggaran 2016, akan dijalankan sistem penganggaran berbasis outcome secara penuh sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003.

Mulai tahun 2015 Kementerian Keuangan telah menyusun Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) sebagai konsekuensi dari anggaran yang berbasis kinerja. ADIK sebenarnya telah mulai disusun tetapi arsitektur dari masing-masing Eselon I dan Eselon II dianggap belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 136 Tahun 2014 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.

Sehingga untuk tahun 2016 disusunlah Arsitektur dan Informasi Kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Penyusunan ADIK dimaksudkan Proses penyusunan Rancangan APBN dan rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga dilakukan dengan sistem penganggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas penyusunan anggaran tersebut, maka akan dilakukan kegiatan penataan arsitektur dan informasi kinerja dalam RKA-K/L yang melibatkan seluruh instansi.

Penerapan sistem penganggaran berbasis outcome ini akan diawali dengan penataan arsitektur kinerja dalam dokumen RKA-K/L yang selanjutnya akan diikuti penguatan dan penajaman informasi kinerja yang jelas, relevan, dan terukur.

Adapun ADIK untuk Eselon II Sekeretariat Ditjen Peternakan dan Keswan telah disusun pada Tabel 3.1 berikut.

(26)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 20

Tabel 3.1. Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan

INPUT AKTIFITAS Es II OUTPUT Es II OUTPUT ESELON I

1. Anggaran 2. SDM 3. Sarana dan Prasarana 4. Peralatan dan Mesin 5. Prasarana dan Sarana 6. Data dan Informasi 7. NSPK 8. Kelembaga an Peternakan dan Kesehatan Hewan 1. Menyusun dokumen

perencanaan program, anggaran dan kerjasama

2. Melaksanakan kegiatan

kehumasan dan informasi publik 3. Pengembangan kompetensi

pegawai

4. Melaksanakan hubungan masyarakat

5. Melaksanaan pengelolaan keuangan dan perlengkapan 6. Mengevaluasi dan

menyempurnakan organisasi dan tatalaksana

7. Mengelola urusan kepegawaian 8. Evaluasi dan pelaporan kegiatan

bidang peternakan dan keswan 9. Penyajian dan pengembangan

data dan informasi

10. Pelaksanaan urusan TU dan RT 11. Menyusun NSPK dan Regulasi 12. Pembinaan, koordinasi dan

Sosialisasi

1. Implementasi SAKIP Indikator :

a. Penilaian SAKIP

b. Opini kinerja pelaksanaan keuangan

Pelaksanaan SAKIP

2. Sistem informasi Indikator :

a. Jumlah sistem informasi yang terpelihara b. Jumlah sistem informasi yang dibangun

Akuntabilitas Kinerja Organisasi

3. IPNBK dan IKM Indikator : a. Nilai IPNBK b. Nilai IKM c. Evaluasi SKP Pelayanan Publik 4. NSPK dan Regulasi Indikator :

a. Jumlah NSPK yang diterbitkan b. Jumlah regulasi yang diterbitkan 5. Pengelolaan Data dan Informasi Publik

Indikator :

a. Jumlah dokumen data dan informasi yang diterbitkan

(27)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 21

Pada Tabel 3.1 tersebut, input yang diberikan kepada Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan berupa anggaran, sumber daya manusia, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, prasarana dan sarana, data dan informasi, dan Norma Standar, Pedoman dan Kriteria.

Berdasarkan input yang ada, berikut dengan aktifitas dalam melaksanakan tugas fungsi yang dimiliki, indikator kinerja output yang harus tercapai oleh sekretariat Ditjen PKH adalah implementasi SAKIP dengan indikator peningkatan implementasi SAKIP dan peningkatan kualitas terhadap akuntabilitas kinerja; pengembangan informasi kinerja dengan indikator Jumlah sistem informasi yang terpelihara dan Jumlah sistem informasi yang dibangun; Informasi capaian kinerja dengan indikator jumlah dan kualitas informasi kinerja dan ketepatan waktu penyampaian informasi kinerja; NSPK dan regulasi dengan indikator jumlah NSPK yang diterbitkan dan jumlah regulasi yang diterbitkan; palaksanaan budaya kerja dan pelayanan publik dengan indikator Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja dan Indeks Kepuasan Masyarakat; pengelolaan informasi publik dengan indikator penilaian informasi publik

Aktivitas yang akan dikerjakan oleh Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan dalam mendukung kinerja outputnya yang selanjutnya akan diterjemahkan menjadi RKAKL yang berdasarkan tugas fungsi diterjemahkan sebagai berikut:

1. Kegiatan Bagian Perencanaan

a. Penyusunan rencana dan program. Untuk menghasilkan program dan kegiatan yang operasional, ditempuh melalui: penyusunan bahan kebijakan program; rencana kerja pemerintah (RKP), penetapan kinerja, nota keuangan, rencana kerja (Renja) dan pedoman; koordinasi, sinkronisasi dan sosialisasi kebijakan serta perencanaan program; dan peningkatan kualitas perencanaan.

b. Penyusunan anggaran. Dalam mendukung pencapain program dan kegiatan, diperlukan perencanaan anggaran yang tepat dalam mendukung pencapaian target yang sudah ditetapkan, yang ditempuh melalui: penyusunan standard pembiayaan kegiatan; sosialisasi perencanaan anggaran; pedoman; dan penerbitan dokumen anggaran mendukung pencapaian target program/kegiatan. c. Pelaksanaan kerja sama, hubungan masyarakat dan informasi public. Untuk

mendukung kegiatan tersebut ditempuh melalui: penyebaran informasi, penyusunan profil, pameran dan sosialisasi kebijakan pembangunan peternakan dan keswan; pelaksanaan kegiatan berbantuan dan kerjasama luar negeri;

(28)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 22

penelaahan dokumen kerjasama luar negeri; dan penyusunan kinerja kegiatan berbantuan.

2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan

a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, akan ditempuh melalui : penatausahaan pembukuan verifikasi dan pelaksanaan anggaran; pembinaan administrasi pengelolaan keuangan; pengelolaan DIPA; penyelesaian kerugian negara; penerbitan Surat Perintah Membayar; dan Pembinaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

b. Pelaksanaan urusan akutansi dan verifikasi, yang akan difasilitasi melalui : penyusunan laporan keuangan semesteran tingkat UAPPA; penyusunan laporan keuangan bulanan tingkat UAKPA kantor pusat; penyusunan laporan serapan DIPA; monitoring serapan anggaran; sosialisasi dan pemantauan penyusunan laporan keuangan dengan aplikasi SAK.

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, akan ditempuh melalui : penyusunan laporan BMN; rencana pemanfaatan, penggunaan, penghapusan, dan pemindahtanganan BMN; penguatan dan perawatan kelengkapan sarana dan prasarana perkantoran; analisis kebutuhan serta pendistribusian BMN dan pelaksanaan apresiasi barang dan jasa.

3. Kegiatan Bagian Umum

a. Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana dan urusan

kepegawaian, meliputi: pelaksanaan evaluasi dan penataan kelembagaan Ditjen

Peternakan Dan Keswan; perencanaan dan pengembangan pegawai, pengembangan jabatan fungsional; penyusunan Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); evaluasi dan penilaian kinerja UPT; analisis jabatan dan analisis beban kerja; evaluasi kinerja dalam rangka reformasi birokrasi; administrasi pengelolaan kepegawaian; penyusunan rencana pengembangan pegawai; pengembangan budaya kerja; dan penyusunan pedoman/juklak/juknis jabatan fungsional serta sosialisasi jabatan fungsional.

b. Penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan

pemberian bantuan hukum, meliputi: penyiapan dan penyusunan bahan

peraturan perundangan (UU, PP, Perpres, Permentan/Kepmentan, Keputusan Dirjen) sesuai dengan amanat undang-undang dan kebutuhan masyarakat; evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan; harmonisasi dan

(29)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 23

sosialisasi peraturan undangan; dokumentasi peraturan perundang-undangan; penyusunan perjanjian dan advokasi hukum.

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga,melalui : penataan arsip, penataan penyimpanan dokumen dan kepustakaan; apresiasi, pembinaan dan penguatan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan keamanan serta pelayanan rekomendasi online.

4. Kegiatan Bagian Evaluasi dan Pelaporan

a. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi. Pelaksanaan kegiatan ini akan dicapai melalui : pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data, dan dipublikasikan dalam buku statistik; validasi data dan informasi; pengembangan sistem informasi; pengembangan sistem perstatistikan dalam bentuk instrument; dan pemeliharaan data.

b. Penyiapan analisis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan program, melalui : penyusunan instrumen pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan; mengumpulkan, mengolah, menyajikan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan; menyiapkan bahan analisis pelaksanaan program dan kegiatan; menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern.

c. Penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut hasil pengawasan di bidang peternakan dan kesehatan hewan, melalui : penyiapan bahan laporan

pelaksanaan program/kegiatan; menyiapkan bahan laporan lingkup Kementerian Pertanian rapat pimpinan dan; bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); bahan evaluasi dan tindak lanjut Laporan Hasil Pengawasan (LHP).

(30)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 24 BAB IV

PENDANAAN

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan Arsitektur dan Informasi Kinerja, telah ditetapkan target kinerja output Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan. Dalam rangka pencapaian kinerja output yang telah dituangkan dalam ADIK tersebut diperlukan kerangka pendanaan dan kinerja serta rencana kegiatan selama periode 2015-2019. Target kinerja kegiatan dan kebutuhan pendanaan Sekretariat Ditjen PKH adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Rencana Kebutuhan Pembiayaan per Sub Kegiatan Sekditjen PKH

2015 2016 2017 2018 2019 1. 93.011 101.463 108.878 170.602 136.595 610.549 a. 40.930 38.153 41.968 46.165 51.981 219.197 b 2.310 2.772 3.049 3.354 3.690 15.175 c. 19.091 24.807 28.980 82.714 36.294 191.886 d. 10.831 13.735 10.685 11.754 15.354 62.358 e. 19.849 21.996 24.196 26.615 29.277 121.933 2 - 200.786 214.841 229.880 245.971 263.189 1.154.668 293.797 316.304 338.758 416.573 399.785 1.765.217 Gaji dan Layanan perkantoran

TOTAL

Penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi program/kegiatan serta penyediaan Penyusunan laporan kepegawaian, organisasi , hukum dan administrasi perkantoran

Penyusunan pelaporan/pelaksanaan administrasi keuangan dan aset yang berkualitas

Kegiatan Sekretariat Lainnya

Melaksanakan penyusunan perencanaan, program, dan anggaran

Melaksanakan penyusunan kerjasama, pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik

URAIAN GROUP OUTPUT/OUTPUT

NO ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS (Juta) TOTAL

(Rp. Juta)

Penerapan SAKIP

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, dapat disampaikan bahwa aktifitas kegiatan untuk mendukung tugas fungsi Sekretariat Ditjen diarahkan pada 2 kegiatan utama untuk mendukung penerapan SAKIP dan kegiatan kesekretariatan lainnya. Selama periode 5 tahun mendatang total kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan

(31)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 25

dukungan manajemen adalah sebesar Rp. 1.765,2 miliar yang dipergunakan untuk pelaksanaan penerapan SAKIP sebesar Rp. 610,54 miliar dan pelaksanaan kegiatan sekretariat lainnya sebesar Rp. 1.154,6 miliar. Untuk lebih detailnya, dapat dilihat pada Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan yang disajikan pada Lampiran 1.

Alokasi anggaran untuk pelaksanaan SAKIP dimanfaatkan untuk memfasilitasi pelaksanaan penyusunan perencanaan, program, dan anggaran; melaksanakan penyusunan kerjasama, pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi program/kegiatan serta penyediaan data/informasi yang berkualitas; dan menyusunan laporan kepegawaian, organisasi, hukum dan administrasi perkantoran. Sedangkan alokasi anggaran untuk kegiatan kesekretariatan lainnya atau kegiatan rutin dipergunakan untuk memfasilitasi gaji dan keperluan layanan perkantoran.

Berdasarkan pendistribusiannya, pendanaan APBN kegiatan kesekretariatan akan didistribusikan pada Kantor Pusat, Kantor Daerah dan Dekonsentrasi. Untuk dana kantor pusat dan kantor daerah adalah kegiatan perencanaan, evaluasi, umum dan keuangan. Sedangkan sumber dana lainnya yaitu tugas pembantuan dan dana alokasi khusus disalurkan melalui aktivitas dan komponen pada masing-masing direktorat teknis.

(32)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 26 BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019. Selain itu, dalam penyusunan Rencana Strategis juga berpedoman dan memperhatikan hasil analisis potensi dan permasalahan Sekretariat Direktorat Jenderal yang di dalamnya memuat visi, misi, kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan.

Diharapkan Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal ini dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja/program Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019.

(33)

Lampiran 1. Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

1 Implementasi SAKIP 1. 726,00 656,00 665,00 670,00 676,00 93,011 101,463 108,878 170,602 136,595 2 Sistem informasi yang

terpelihara dan terbangun

a. DK/TP/KD/KP 40.930 38.153 41.968 46.165 51.981

i. Penyusunan Perencanaan Dokumen - - - - 1.200

- Penyusunan Renstra Ditjen 2020-2024 Dokumen KP - - - - 1 800 800

- Penyusunan Renstra Sesdit 2020-2024 Dokumen KP - - - - 1 400 400

ii. Penyusunan Program 38.185 35.133 38.646 42.511 46.762

- Penyusunan dokumen perencanaan Kinerja

- Penyusunan RKT Dokumen KD/KP 24 24 24 24 24 80 1.000 1.100 1.210 1.331 4.721 - Penyusunan PK Dokumen KD/KP 24 24 24 24 24 70 100 110 121 133 534 - Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dokumen KD/KP 3 3 3 3 3 300 3.300 3.630 3.993 4.392 15.615 5 Target IPNBK dan IKM - Penyusunan Pedoman Dokumen KP 3 3 3 3 3 450 495 545 599 659 2.747 - Penyusunan Kebijakan Tahunan Dokumen KP 12 12 12 12 12 1.100 1.210 1.331 1.464 1.611 6.716 - Sosialisasi e-Proposal Kab/Kota dan Apresiasi Perencanaan Dokumen DK/KP 34 34 34 34 34 2.530 2.783 3.061 3.367 3.704 15.446 - Pengembangan database kawasan peternakan Dokumen DK 104 20 30 35 40 3.150 1.500 1.650 1.815 1.997 10.112 - Penyusunan Program dan anggaran Dokumen DK/KD 34 34 34 34 34 21.586 23.745 26.119 28.731 31.604 131.786 iii Manajemen Pengemangan Kawasan Laporan KP 1 1 1 1 1 8.918 1.000 1.100 1.210 1.331 13.559

iv Penyusunan Anggaran 2.745 3.020 3.322 3.654 4.020

- Penyusunan HSPK Dokumen KP 1 1 1 1 1 40 44 48 53 58 243 - Penyusunan RKAKL/DIPA Dokumen DK/TP/KD/KP 57 57 57 57 57 1.854 2.039 2.243 2.467 2.714 11.316 - Penyusunan Dokumen Perubahan Dokumen DK/TP/KD/KP 1 1 1 1 1 510 561 617 679 747 3.114 - Penyusunan Anggaran DAK Dokumen KP 1 1 1 1 1 137 150 166 182 200 835 - Penyusunan Revisi Anggaran Dokumen KP 12 12 12 12 12 205 226 248 273 300 1.252

b 2.310 2.772 3.049 3.354 3.690

- Pengembangan hubungan kerjasama luar negeri Dokumen KP 1 1 1 1 1 800 960 1.056 1.162 1.278 5.255 - Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pengelolaan informasi

publik.

Dokumen KP 1 1 1 1 1 1.510 1.812 1.993 2.193 2.412 9.919

INDIKATOR KINERJA FUNGSI URAIAN INDIKATOR KEGIATAN SATUAN DK/TP/KD/KP TARGET ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS (Juta) TOTAL

Penerapan SAKIP

Melaksanakan penyusunan perencanaan, program, dan anggaran

Melaksanakan penyusunan kerjasama, pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik

3

Jumlah NSPK dan Regulasi yang diterbitkan 4

Kualitas Pelayan Informasi Publik

6

Jumlah dan ketepatan waktu penyampaian informasi kinerja

(34)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 28

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

c. DK/KP 19.091 24.807 28.980 82.714 36.294

i. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi. 6.972 11.947 14.250 65.834 16.726

-Tersajinya buku penyajian data peternakan dan kesehatan hewan Buku KP/DK/KD 35 35 35 35 35 6.833 11.125 12.363 13.750 15.306 59.377 - Ter-update -nya informasi peternakan dan kesehatan hewan melalui

website

Dokumen KP 1 1 1 1 1 139 822 986 1.184 1.420 4.551

-Tersedianya data peternakan melalui pendataan (survei/sensus) Laporan KP/DK - - 1 1 - - - 900 50.900 - 51.800 ii. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Peternakan dan Kesehatan

Hewan

10.371

8.360 9.730 11.380 13.560

- Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Peternakan dan Keswan

Laporan

KP/DK/TP/KD

57 57 57 57 57 8.673 6.040 7.080 8.400 10.250 40.443 - Penyusunan Laporan Pelaksanaan SPI Laporan KP/DK/TP/KD 57 57 57 57 57 1.698 2.320 2.650 2.980 3.310 12.958

iii. Pelaporan dan TLHP 1.748 4.500 5.000 5.500 6.008

- Penyusunan Laporan Bahan Kebijakan Laporan KP 16 16 16 16 16 525 1.540 1.650 1.760 1.790 7.265 - Penyusunan LAKIP Dokumen KD/KP 24 24 24 24 24 246 770 880 1.100 1.232 4.228 - Tindaklanjut LHP Dokumen DK/KP/KD 50 50 50 50 50 977 2.190 2.470 2.640 2.986 11.263

d. KD/KP 10.830,67 13.735,34 10.685,11 11.753,62 15.353,53

i. Organisasi dan Kepegawaian 9 9 9 9 9 3.386 5.546 4.097 4.506 7.382 24.916

- Evaluasi dan Penyempurnaan Organisasi Dokumen KP 1 1 1 1 1 219 241 265 291 321 1.337 - Evaluasi dan Pengembangan Budaya Kerja Dokumen KP 1 1 1 1 1 543 597 657 723 795 3.315 - Evaluasi dan Penyempurnaan Ketatalaksanaan dan Reformasi

Birokrasi

Dokumen KP 1 1 1 1 1 91 100 110 121 133 556 - Evaluasi, Penyempurnaan dan Pengembangan Jabatan Fungional

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dokumen KP 1 1 1 1 1 934 1.027 1.130 1.243 1.367 5.702 - Pengembangan Pegawai Dokumen KP 1 1 1 1 1 92 1.923 111 122 2.559 4.806 - Pengelolaan Urusan Tata Usaha Kepegawaian Dokumen KP/KD 1 1 1 1 1 505 556 611 672 739 3.083 - Evaluasi Kinerja Pegawai Dokumen KP 1 1 1 1 1 96 106 116 128 141 586 - Pengelolaan Urusan Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Unit Ditjen

PKH

Dokumen KP 1 1 1 1 1 595 655 720 792 871 3.633 - Pembinaan Administrasi Kepegawaian Dokumen KP/KD 1 1 1 1 1 311 342 376 414 455 1.899

INDIKATOR KINERJA FUNGSI URAIAN INDIKATOR KEGIATAN SATUAN DK/TP/KD/KP TARGET ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS (Juta) TOTAL

Penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi program/kegiatan serta penyediaan data/informasi yang berkualitas

Penyusunan laporan kepegawaian, organisasi , hukum dan administrasi perkantoran

(35)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 29

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

ii. Hukum 23 23 22 22 22 4.875 5.363 3.479 3.827 4.209 21.752

- Penyusunan RUU tentang perubahan atas UU No 18 Tahun 2009 Dokumen KP 1 2.000 4.200 - Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden Dokumen KP 1 1 1 1 1 800 880 968 1.065 1.171 4.884 - Penyusunan Rancangan Peraturan / Keputusan Menteri Dokumen KP 12 12 12 12 12 1.200 1.320 1.452 1.597 1.757 7.326 - Pelaksanaan Sosialisasi dan Harmonisasi Peraturan

Perundang-Undangan

Dokumen KP 2 2 2 2 2 300 330 363 399 439 1.832 - Pelaksanaan Bantuan Hukum Bidang Peternakan dan Kesehatan

Hewan

Dokumen KP 3 3 3 3 3 225 248 272 299 329 1.374 - Penyusunan Perjanjian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dokumen KP 3 3 3 3 3 225 248 272 299 329 1.374 - Penyusunan Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang

Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dokumen KP 1 1 1 1 1 125 138 151 166 183 763

iii. Ketatausahaan dan Rumah Tangga 5 5 5 5 5 2.570 2.827 3.110 3.421 3.763 15.690

- Pembinaan dan Pengembangan Ketatausahaan Dokumen KP 1 1 1 1 1 1.230 1.353 1.488 1.637 1.801 7.509 - Pembinaan dan Pengembangan Kearsipan Dokumen KP 1 1 1 1 1 420 462 508 559 615 2.564 - Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital Dokumen KP 1 1 1 1 1 320 352 387 426 469 1.954 - Pembinaan dan Pengembangan ISO 9001:2008 Dokumen KP 1 1 1 1 1 300 330 363 399 439 1.832 - Pembinaan dan Pengembangan UPR Dokumen KP 1 1 1 1 1 300 330 363 399 439 1.832 e. DK/KP 19.849,39 21.996,13 24.195,74 26.615,32 29.276,85 -

i. Perlengkapan 4.812,00 5.355,00 5.890,50 6.479,55 7.127,51

- Workshop Penyusunan Laporan BMN Tk. UAPPB Eselon 1 Dokumen KP 2 2 2 2 2 1.340 1.474 1.621 1.784 1.962 8.181 - Apresiasi pengelolaan Barang Milik Negara Dokumen KP 1 1 1 1 1 566 623 685 753 829 3.455 -Penyusunan dan Pengelolaan Laporan BMN Tk. UAKPB dan UAPPB

Eselon I

Dokumen KP 4 4 4 4 4 144 200 220 242 266 1.072 - Penataan aset pusat Dokumen KP 3 1 1 1 1 760 836 920 1.012 1.113 4.640 - Persiapan dan pelaks. penghapusan aset Dokumen KP 1 1 1 1 1 48 75 83 91 100 396 -Penyusunan lap. persediaan BMN Tk. UAKPB satker Ditjennak dan

Keswan

Dokumen KP 1 1 1 1 1 134 147 162 178 196 818 - Sosialisasi dan Koordinasi Barang Milik Negara Dokumen KP 5 5 5 5 5 1.200 1.600 1.760 1.936 2.130 8.626 - Dukungan Layanan Pengadaan Dokumen KP 1 1 1 1 1 620 400 440 484 532 2.476

INDIKATOR KINERJA FUNGSI URAIAN INDIKATOR KEGIATAN SATUAN DK/TP/KD/KP TARGET ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS (Juta) TOTAL

(36)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 30

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

ii. Verifikasi dan Akuntansi 9.678 10.746 11.821 13.003 14.303

-Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester 1 dan 2 Tk. UAPPA Es.1

Dokumen KP 2 2 2 2 2 1.340 1.474 1.621 1.784 1.962 8.181 - Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan Tk. UAPPA Es.1 Dokumen KP 4 10 10 10 10 224 246 271 298 328 1.368 -Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan Tk. UAKPA Kantor Pusat

dan Serapan DIPA

Dokumen KP 4 10 10 10 10 374 411 453 498 548 2.283 - Sosialisasi dan Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan Dokumen KP 4 4 4 4 4 920 1.012 1.113 1.225 1.347 5.617 - Pelaporan SAK dan SIMAK BMN Laporan KP/DK/KD 56 56 56 56 56 6.820 7.502 8.253 9.078 9.986

Pelaporan Keuangan Semesteran dan Tahunan Laporan KP - 4 4 4 4 - 100 110 121 133

iii. Perbendaharaan 5.359 5.895 6.484 7.133 7.846

- Penatausahaan , pembukuan verifikasi dan pelaksanaan anggaran Dokumen KP 1 1 1 1 1 874 961 1.058 1.163 1.280 5.336 - Pembinaan administrasi pengelolaan keuangan Dokumen KP 3 3 3 3 3 887 976 1.073 1.181 1.299 5.415 - Penetapan pengelola DIPA Dokumen KP 1 1 1 1 1 108 119 131 144 158 659 - Penyelesaian kerugian negara Dokumen KP 1 1 1 1 1 572 629 692 761 837 3.492 - Pembinaan Pengelolaan PNBP Dokumen KP 2 2 2 2 2 246 271 298 327 360 1.502 - Penyusunan target dan pagu PNBP Dokumen KP 1 1 1 1 1 616 678 745 820 902 3.761 - Penyusunan tarif atas jenis PNBP Dokumen KP 1 1 1 1 1 1.516 1.668 1.834 2.018 2.220 9.255 - Peningkatan Kapasitas SDM bagian keuangan dan perlengkapan Dokumen KP 1 1 1 1 1 540 594 653 719 791 3.297

2

- Layanan perkantoran Bulan KP/KD 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 200,79 214,84 229,88 245,97 263,19

293,797 316,304 338,758 416,573 399,785 1.765,217

INDIKATOR KINERJA FUNGSI URAIAN INDIKATOR KEGIATAN SATUAN DK/TP/KD/KP TARGET ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS (Juta) TOTAL

Kegiatan Sekretariat Lainnya

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Organisasi Sekretariat Ditjen PKH
Gambar 1.2.   Estimasi Kebutuhan  Pelayanan Berdasarkan Renstra Mitra Kerja.
Tabel 3.1. Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) Sekretariat Ditjen Peternakan dan Keswan
Tabel 4.1.  Rencana Kebutuhan Pembiayaan per Sub Kegiatan Sekditjen PKH

Referensi

Dokumen terkait

Populasi yang diteliti adalah semua anak usia 2 – 4 tahun di Posyandu Ngronggo Wilayah Kerja Puskesmas Wilayah Selatan Kota Kediri dengan menggunakan metode purposive sampling

Pada setiap awal proses pembelajaran, mahasiswa mengawali dengan salam, cek kehadiran siswa, mengisi jurnal mengajar, dan dilanjutkan dengan apersepsi atau memberikan

dari informan saya di Ayutthaya melaporkan bahwa mereka melakukan meditasi; dan, bahkan, para Bhikkhu ini pun bermeditasi hanya ‘dari waktu ke waktu’ saja,

Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan pernikahan usia muda di tahun 2015 dengan perbandingan tahun 2011, tingginya pernikahan usia muda sebagian besar

Dari hasil uji t di atas, dapat disimpulakan bahwa biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya deteksi atau penilaian, biaya kegagalan internal, dan

Allah  mengawalinya dengan wanita, karena ia adalah fitnah paling besar bagi laki-laki, lalu anak-anak yang dijadikan sebagai kebanggaan, kemudian harta yang dikumpulkan serta

 perencanaan struktur abutment uktur abutment jembatan dari jembatan dari beton bertulang beton bertulang yang meliputi yang meliputi perhitungan dan perhitungan dan gambar

 Peralatan Fisik : Ketika perangkat lunak Navigasi dijalankan, maka sistem akan mencari direktori peralatan dan direktori sistem navigasi untuk DLL peralatan dan membangun