• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Highlights 2. Laporan Presiden Komisaris President Commisioner's Report 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ikhtisar Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Highlights 2. Laporan Presiden Komisaris President Commisioner's Report 4"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Ikhtisar Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Highlights 2 Laporan Presiden Komisaris | President Commisioner's Report 4

Laporan Presiden Direktur | President Director's Report 6

Profil Perusahaan | Company Profile 9

• Struktur Organisasi | Organizational Structure 10

• Struktur Perusahaan | Corporate Structure 10

• Visi & Misi Perusahaan | Company Vision & Mission 11

• Anggota Dewan Komisaris | Board of Commissioners 12

• Anggota Direksi | Board of Directors 15

• Sumber Daya Manusia | Human Resource 19

• Prestasi dan Penghargaan | Achievements and Accreditations 20

• Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information 23

Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis 25 • Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha | Operational Review 26 • Analisa Kinerja Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Review 36

• Aspek Pemasaran | Market Outlook 40

Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance 42

Pernyataan Manajemen atas Laporan Tahunan 2006 48

| The Management Statement for the Annual Report 2006

Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statement 49

CONTENTS

DAFTAR ISI

1

2

3

4

5

6

7

8

(2)

2

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

(dalam jutaan Rupiah -

in million Rupiah

)

2006

2005

2004

2003

2002

Ikhtisar Laba Rugi -

Income Statement Summary

Penjualan Bersih 5,470,730 4,834,003 6,807,579 5,729,506 5,560,902 Net Sales Laba Kotor 731,433 738,155 1,124,385 871,821 848,140 Gross Profit Laba Usaha 365,121 407,296 683,774 265,617 373,092 Operating Income

Penghasilan (Beban) Lain-lain (54,674) (225,598) (436,751) 390,648 1,463,191

Other Income (Expenses)

Laba (Rugi) Bersih 118,401 346,835 478,150 871,131 3,822,714

Net Income (Loss)

Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rp.) 37 109 151 275 1,207

Net Earnings (Loss) per Share (Rp)

Jumlah Saham yang beredar (juta lembar) 3,168 3,168 3,168 3,168 3,168

Number of Issued Shares (million)

Ikhtisar Neraca -

Balance Sheet Summary

Aktiva Lancar 2,423,220 2,539,179 1,867,328 3,076,481 2,884,127 Current Assets Aktiva Tetap 3,185,429 3,178,874 3,186,298 6,514,756 6,824,484 Fixed Assets Investasi 366,494 439,846 427,513 2,152 284 Investment Jumlah Aktiva 7,276,025 7,479,373 6,341,117 12,173,255 12,457,376 Total Assets

Kewajiban Jangka Pendek 1,247,198 1,090,747 1,297,817 1,969,588 4,753,504

Current Liabilities

Kewajiban Jangka Panjang 3,893,585 4,358,700 3,358,802 8,951,956 7,504,579

Long Term Liabilities

Jumlah Kewajiban 5,140,783 5,449,447 4,656,619 10,921,544 12,258,083 Total Liabilities

Pemilikan Minoritas dalam Anak Perusahaan - - (39) (74,570) (230,260)

Minority Interest

Jumlah Ekuitas 2,135,242 2,029,926 1,684,537 1,326,281 429,553

Total Equity

Ikhtisar Keuangan Konsolidasi

(3)

3

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

2006

2005

2004

2003

2002

Rasio-rasio Keuangan - Financial Ratios

Laba Kotor / Penjualan Bersih (%) 13.4 15.3 16.5 15.2 15.3

Gross Profit / Net Sales (%)

Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih (%) 2.2 7.2 7.0 15.2 68.7

Net Income (Loss) / Net Sales (%)

Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aktiva (%) 1.6 4.6 7.5 7.2 30.7

Net Income (Loss) / Total Assets (%)

Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas (%) 5.5 17.1 28.4 65.7 889.9

Net Income (Loss) / Shareholders’ Equity (%)

Aktiva Lancar / Kewajiban Jangka Pendek 1.9 2.3 1.4 1.6 0.6

Current Ratio

Modal Kerja 1,176,022 1,448,432 569,511 1,106,893 (1,869,377) Working Capital

Jumlah Kewajiban / Ekuitas 2.4 2.7 2.8 8.2 28.5

Total Liabilities / Shareholders Equity

Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva 0.7 0.7 0.7 0.9 1.0

Total Liabilities / Total Assets

1) Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Ramli Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

2) Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2004 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta Mustofa & Halim (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

3) Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

4) Pada akhir Nopember 2005, Perusahaan menjual seluruh penyertaan saham PT. Langgeng Bajapratama (LBP) dan kepemilikan mayoritas Perusahaan di PT. Polychem Indonesia Tbk (d.h. PT. GT Petrochem Indonesia Tbk [GTPI]) terdilusi menjadi 28,9%. Atas transaksi tersebut laporan laba rugi LBP dan GTPI dikonsolidasi sampai dengan Nopember 2004 dan neraca LBP dan GTPI tidak dikonsolidasi lagi pada tanggal 31 Desember 2005.

5) Pada akhir Pebruari 2005, Perusahaan menjual seluruh penyertaan saham PT. Meshindo Alloy Wheel Corp. (MAWC) . Atas transaksi tersebut laporan laba rugi MAWC dikonsolidasi sampai dengan Pebruari 2005 dan neraca MAWC tidak dikonsolidasi lagi pada tanggal 31 Desember 2005.

1) The consolidated financial statement for the year ended December 31, 2006 and 2005 have been audited by Osman Ramli Satrio & Partners (Member of Deloitte Touche Tohmatsu), Registered Public Accountants, with Unqualified Opinion.

2) The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2004 have been audited by Hans Tuanakotta Mustofa & Halim (Member of Deloitte Touche Tohmatsu), Registered Public Accountants, with Unqualified Opinion.

3) The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2003 and 2002 have been audited by Hans Tuanakotta & Mustofa (Member of Deloitte Touche Tohmatsu), Registered Public Accountants, with Unqualified Opinion.

4) At the end of November 2005, the Company sold all of its ownership interest in PT. Langgeng Bajapratama (LBP) and the Company’s majority ownership in PT. Polychem Indonesia Tbk (formerly known as PT. GT Petrochem Indonesia Tbk [GTPI]) was diluted to 28.9%. As a result of the said transactions, the statements of income of LBP and GTPI were consolidated up to November 2005 and the balance sheets of LBP and GTPI were no longer consolidated as of December 31, 2004.

5) At the end of February 2005, the Company sold all of its ownership interest in PT. Meshindo Alloy Wheel Corp. (MAWC). As a result of the said transaction, the statement of income of MAWC was consolidated up to February 2005 and the balance sheet of MAWC was no longer consolidated as of December 31, 2005.

(4)

4

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

Laporan Presiden Komisaris

President Commisioner’s Report

“Kepercayaan dan kerjasama yang

berkesinambungan dari semua

pihak merupakan kunci seluruh

pencapaian dan prestasi yang

diraih pada tahun 2006 serta

kekuatan paling penting dan

berharga bagi Perusahaan. ”

“Constant trust and cooperation

from each and every contributor is

the key to all of the achievements

and performance accomplished in

2006 and is the greatest and most

valuable strength for the Company.”

Keputusan Pemerintah untuk mencabut subsidi BBM pada paruh kedua tahun 2005 mengakibatkan naiknya BBM dan tingginya tingkat suku bunga membuat Industri otomotif Indonesia mengalami penurunan di tahun 2006. Kenaikan harga-harga bahan baku, terutama karet alam, memberi tekanan cukup berat bagi industri ban. Akibat tingginya harga minyak bumi pada tahun 2006, permintaan ban skala global juga mengalami penurunan. Meskipun industri otomotif cenderung menurun, total penjualan ban Perusahaan kembali mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya-upaya Perusahaan untuk tetap fokus memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efisien dengan tujuan mengeksplorasi dan memanfaatkan peluang yang tersedia. Kami menilai langkah-langkah yang diambil oleh Dewan Direksi dalam menghadapi tantangan berat di tahun 2006 adalah tepat dalam mempertahankan kinerja keuangan dan operasional Perusahaan. Hal tersebut juga tercermin dengan diraihnya penghargaan “Best Managed Company in Indonesia in 2006” dari Euromoney.

The decision of our Government to remove substantial fuel subsidies in the second half of the year 2005 caused rapid increases in fuel and related products’ prices, followed by a relatively high interest rates which caused the Indonesian automotive industry to slow down in 2006. The increasing prices of raw materials, natural rubber especially, imposed a great amount of pressure on the tire industry. The demand for tires also declined globally due to the high oil prices in 2006.

Despite the declining trend in the automotive industry, the Company’s total revenue increased compared to the previous year. This achievement is the result of the Company’s continued efforts to stay focused on utilizing its resources efficiently to explore and capitalize on all available opportunities. Amidst all of the challenges in 2006, we noted that the Board of Directors had taken the appropriate strategies and actions to uphold the financial and operational performance of the Company. These efforts were also reflected in them being accorded the “Best Managed Company in Indonesia in 2006” award from Euromoney Magazine.

(5)

5

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

Atas Nama Dewan Komisaris / On behalf of the Board of Commissioners

Dibyo Widodo

Presiden Komisaris / President Commissioner

Jakarta, April 2007 Dewan Komisaris telah mengkaji dan menyetujui laporan

keuangan PT. Gajah Tunggal Tbk. tahun 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Satrio & Rekan, anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu International.

Mengingat besarnya potensi pasar ban serta adanya captive demand dari Michelin, Perusahaan sedang melakukan ekspansi kapasitas produksi agar dapat terus meraih hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Selain itu, dalam mengantisipasi persaingan pasar dalam negeri maupun global, terutama dengan sesama produsen berbiaya-rendah, Perusahaan akan lebih memfokuskan diri pada riset dan pengembangan produk. Dewan Komisaris juga mendukung strategi dan langkah-langkah yang diambil Dewan Direksi demi tercapainya misi Perusahaan yaitu: menjadi produsen terkemuka berbagai jenis ban berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif, sekaligus memaksimalkan keuntungan dan laba bagi pemegang saham tanpa melupakan tanggung jawab Perusahaaan dalam menyumbangkan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham.

Dalam menjalankan peran pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen. Komite Audit memiliki hak penuh dan akses tidak terbatas terhadap semua catatan, karyawan, sumber daya dan dana, dan juga aktiva Perusahaan lainnya dalam melaksanakan tugas.

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2006, telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan: jabatan Presiden Komisaris dipegang oleh kami Dibyo Widodo menggantikan Rudolf Kasenda, Wakil Presiden Komisaris dijabat oleh Mulyati Gozali menggantikan Phang Shun Pen yang kemudian menjabat sebagai komisaris. Jajaran Komisaris Independen mendapatkan tambahan satu anggota baru yaitu Sang Nyoman Suwisma.

Kepercayaan dan kerjasama yang berkesinambungan dari semua pihak merupakan kunci seluruh pencapaian dan prestasi yang diraih pada tahun 2006 serta kekuatan paling penting dan berharga bagi Perusahaan. Oleh karena itu saya, mewakili Dewan Komisaris, mengucapkan terima kasih kepada Dewan Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi serta komitmen yang telah diberikan kepada Perusahaan.

Kami juga menyampaikan penghargaan kepada para pelanggan, mitra kerja, pemegang saham, dan kreditur yang telah memberikan dukungan dalam tahun 2006.

The Board of Commissioners has reviewed and approved PT. Gajah Tunggal Tbk.’s 2006 Financial Statements, audited by the public accounting firm of Osman Satrio & Partners, member of Deloitte Touche Tohmatsu International.

Considering its true market potential and the captive demand from Michelin, the Company is expanding its production capacity to obtain better results in the years to come. In addition, to anticipate tougher competition in both domestic and global markets, especially against low-cost producers, the Company will focus more on its product research and development. The Board of Commissioners also supports the strategies and actions taken by the Board of Directors in achieving the Company’s mission: to be the leading producer of a complete range of competitively priced, superior quality tires while maximizing profitability and returns for shareholders without overlooking the Company’s responsibility to contribute added value to all stakeholders of the Company.

In its role as the supervisory body, the Board of Commissioners is assisted by an Audit Committee chaired by an Independent Commissioner. The Audit Committee has full rights and unlimited access to any records, employees, resources, and funds, as well as other assets of the Company in performing its duty.

As decided by the Annual General Shareholders’ Meeting held in June 2006, there were some changes in the Company’s Board of Commissioners, being: the appointment of myself, Dibyo Widodo as President Commissioner, replacing Rudolf Kasenda and Vice President Commissioner Mulyati Gozali replacing Phang Shun Pen, who was then appointed as Commissioner. Sang Nyoman Suwisma was introduced to the Board as a new member of Independent Commissioners.

Constant trust and cooperation from each and every contributor is the key to all of the achievements and performance accomplished in 2006 and is the greatest and most valuable strength for the Company. Therefore, on behalf of the Board of Commissioners I would like to express our sincerest gratitude to Our Board of Directors and employees for their dedication and commitment to the Company.

We would also like to express our appreciation to all of our customers, partners, shareholders, and creditors who have given their support in the year 2006.

(6)

6

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

Setelah sukses dalam penawaran obligasi Global dan mencapai peringkat korporasi internasional sebagai produsen ban terintegrasi dan ternama, selama tahun 2006 Perusahaan terus melaksanakan strateginya untuk tumbuh dengan menghasilkan produk berkualitas serta memperbaiki brand equity.

Lonjakan yang cukup besar pada harga bahan baku dan bahan bakar minyak selama tahun 2006 menjadikan tahun 2006 sebagai tantangan bagi manajemen kami, namun kami berhasil mengelola Perusahaan pada arah strategi yang telah mulai dijalankan sejak tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 Perusahaan berhasil meningkatkan penjualan lebih dari 13% menjadi Rp. 5,47 trilyun, sementara laba kotor tahun laporan adalah sebesar Rp. 731 milyar dan laba bersih Rp. 118 milyar.

With our successful Global bond offering in 2005 as well as securing international corporate rating as a reputable integrated tire manufacturer, in 2006 the Company continued to pursue its strategy to grow through producing consistent high quality products and improving its brand equity.

Significant and rapid increases in both our major raw material prices and energy costs during 2006 had made the year a challenging one for our management team, but we managed to move the Company forward along our chosen strategy, which was set in motion in prior years. In 2006, the Company has managed to grow its revenue by more than 13% to Rp. 5.47 trillion. Gross profit for the reporting year was Rp. 731 billion and net profit of Rp. 118 billion.

“Lonjakan yang cukup besar pada

harga bahan baku dan bahan bakar

minyak selama tahun 2006 menjadikan

tahun 2006 sebagai tantangan bagi

manajemen kami, namun kami berhasil

menggerakkan Perusahaan ke depan

dalam jalur strategi yang telah mulai

dijalankan sejak tahun-tahun

sebelumnya.”

“Significant increase in both raw

material and fuel prices during 2006

made the year a challenging one for

our management team, but we

managed to move the Company

forward in the strategy path of

growth and improvement of brand

equity set in motion in prior years.“

Laporan Presiden Direktur

(7)

7

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

From aforementioned 2006 revenue, our radial tires sales contributed more than Rp. 1.8 trillion, representing a growth of approximately 4% over the previous year. Our motorcycle tires sales contributed revenue of Rp. 965 billion, representing a growth of more than 21.5% over the previous year. This increase in revenue was mainly driven by the increase of our production capacity in 2006 which was comfortably absorbed by the market demand generated by our continuing investment in supplying to the motorcycle OEM market.

Our bias tires sales strengthened its lead in the domestic market while contributing total revenue of around Rp. 1.86 trillion, representing a growth of approximately 24% from the previous year. This revenue increase was achieved through an increase in the prices of our bias product lines. Our Styrene Butyl Rubber (SBR) division increased its revenue contribution by 62% to IDR 346 billion in sales to third party customers, while supplying almost half of its output to the need of our tire production. Our TC divisions contributed almost Rp. 500 billion in sales, which is 10% less than the previous year.

The Company expects sales growth to continue in the next few years, which will be mainly driven by further increases in our radial tire sales to meet Michelin’s off-take contract, the strengthening our GT Radial sales in both domestic and export market, as well as the aggressive growth of motorcycle tire demand from the rapidly growing population of motorcycles in Indonesia.

In 2006, in line with the Company’s expectation, Michelin’s off-take program increased its volume by almost 100% to a total delivery of more than 1.2 million tires. Furthermore, in 2007, Michelin’s off-take will be expanded by 1 million more tires, which is on schedule to reach the contractual target of 5 million tires per year by 2010.

In the domestic market, the Company expects strengthened consumer purchasing power due to better economic condition as well as a more favorable regulatory environment for automotive industry. In April 2007, the Indonesian government’s release of import tariff on automotive components will reduce the overall cost of an automobile, which is expected to have positive impact on the car population and in turn the GT Radial tire sales. The motorcycle population is also expected to grow in 2007, as the declining interest will spawn sales of new motorcycles. In the past, under a similarly favorable economic condition the Indonesian new motorcycle sales grew at a rate of almost 20% a year, reflecting the underlying demand in the market. The Company’s clear market leadership and its investment in the OEM market can materialize into a high demand in the higher margin replacement market.

Dari total penjualan tahun 2006 tersebut, penjualan ban radial kami menyumbangkan lebih dari Rp. 1,8 trilyun, sebuah kenaikan sekitar 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan ban sepeda motor menyumbangkan Rp. 965 milyar, naik lebih dari 21.5% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan yang besar ini terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas produksi kami yang diimbangi dengan daya serap pasar yang baik karena usaha kami yang berkesinambungan dalam memasok pasar Original Equipment Manufacturer (OEM) sepeda motor di masa lalu.

Produk ban bias Perusahaan terus menjadi yang terdepan di pasar dalam negeri. Segmen ban bias menyumbangkan sekitar Rp. 1,86 trilyun, meningkat 24% dari tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan ini terjadi karena harga jual produk meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Divisi Styrene Butyl Rubber (SBR) berhasil meningkatkan nilai kontribusi penjualan kepada pihak ketiga sebesar 62%, menjadi Rp. 346 milyar, dan sementara itu memasok hampir setengah hasil produknya untuk memenuhi kebutuhan produksi ban perusahaan. Sumbangan divisi Tire Cord (TC) dalam penjualan mendekati angka Rp. 500 milyar, turun 10% dibanding tahun sebelumnya.

Perusahaan memperkirakan pertumbuhan penjualan ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang, sebagian besar didorong oleh terus meningkatnya penjualan ban radial untuk memenuhi kontrak off-take Michelin, menguatnya penjualan ban GT Radial kami baik di pasar dalam negeri maupun ekspor, serta meningkatnya kebutuhan akan ban sepeda motor yang disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan populasi sepeda motor di Indonesia.

Pada tahun 2006, sesuai dengan proyeksi perusahaan, produksi program off-take Michelin meningkat hingga mendekati 100% dan menghasilkan penjualan sebanyak lebih dari 1,2 juta ban. Lebih jauh lagi, pada tahun 2007 nanti, produksi untuk program off-take Michelin akan bertambah 1 juta ban lebih banyak, sesuai dengan jadwal mencapai target kontrak sebesar 5 juta ban per tahun hingga 2010.

Dalam pasar domestik, Perusahaan memperkirakan adanya penguatan daya beli yang didorong oleh membaiknya kondisi ekonomi, serta regulasi yang lebih mendukung perkembangan industri otomotif. Tarif impor komponen otomotif yang diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada bulan April 2007 akan mengurangi biaya keseluruhan produski sebuah mobil, yang diharapkan akan memberi dampak positif pada populasi mobil dan seiring dengan itu penjualan ban GT Radial diharapkan akan meningkat pula.

Populasi sepeda motor diharapkan juga akan meningkat pada tahun 2007, karena terpacu dengan menurunnya tingkat suku bunga bank yang selanjutnya akan mendorong penjualan sepeda motor baru. Pada tahun-tahun sebelumnya dimana kondisi ekonomi masih bagus, penjualan sepeda motor baru di Indonesia meningkat dengan tingkat pertumbuhan mendekati 20% per tahun. Hal tersebut menggambarkan adanhya tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi. Keunggulan produk Perusahaan sebagai market leader serta investasi pada pasar OEM akan mampu menghasilkan permintaan produk perusahaan dengan keuntungan yang lebih tinggi pada pasar replacement.

(8)

8

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

Atas Nama Direksi / On behalf of the Board of Directors

Christopher Chan SC

Presiden Direktur / President Director

Jakarta, April 14, 2007

Our timely expansion of our radial tire and motorcycle tire production facilities will allow us to transform these market demands into sales growth in the near future. While we began the initial phase of this expansion in 2005, during 2006 the management decided to restrain the Company’s capital spending for these expansion efforts to account for a softening global and domestic market demand especially the first semester. However, with improving conditions at the later past of 2005 and better outlook for the subsequent years, we will recover the pace of this expansion to enable the Company to capture the growing market demand of those products.

We continued our efforts to strengthen our brand equity in the Indonesian market by increasing the number of our multi-brand TireZone retail outlets, participating in various automotive exhibitions, and organizing various events to engage our consumers with our tire brands. We have launched an additional 5 TireZone outlets during the reporting year, to a total of 24 of such outlets operating in the 14 largest cities of Indonesia by the end of 2006. Internationally, we worked with our distributors in various countries on promotional events and media to improve our brand values in those countries. A worthy mention amongst our international brand activities is one conducted by the Company’s dealer in New Zealand, who provided attractive incentives to its retailers and sponsored a GT-Radial racing team that participated in the annual national racing events.

We believe that our professional management team, its entrepreneurship values, and its close attention to product quality has proven to be the key in ensuring the trust, confidence, and support that the Company continued to receive from its shareholders, creditors, suppliers, and customers. We are also glad to note that the quality of our management is recognized by Euromoney Magazine, who cited the Company as ‘the Best Managed Company in Indonesia’ for 2006. Also, we would like to note that despite the difficult business environment the Company faced in 2006, our corporate and bond rating remained unchanged.

The 2006 Annual General Shareholders Meeting had decided that our Vice President Mulyati Gozali is replaced by Dr. Tan Enk Ee, to take the Vice President Commissioner position in the Board of Commissioners.

Peningkatan kapasitas produksi ban radial dan sepeda motor yang kami lakukan akan memberi kesempatan untuk mengubah permintaan pasar ini menjadi pertumbuhan penjualan dalam waktu dekat. Walaupun tahap awal ekspansi ini telah kami mulai pada tahun 2005, selama tahun 2006 manajemen memutuskan membatasi pengeluaran modal Perusahaan untuk upaya ekspansi ini seiring menurunnya permintaan pasar global dan domestik. Namun demikian, pada tahun-tahun berikutnya, kami akan memulihkan langkah ekspansi ini agar Perusahaan mampu menjawab permintaan pasar yang terus bertumbuh untuk produk-produk ban radial dan sepeda motor.

Usaha-usaha Perusahaan dalam memperkuat brand equity di pasar domestik antara lain dengan menambah jumlah gerai ritel multy brand TireZone, ikut serta dalam berbagai pameran otomotif, serta menyelenggarakan berbagai acara dengan melibatkan konsumen dengan menggunakan merek ban kami. Kami telah meluncurkan 5 gerai TireZone tambahan selama tahun 2006, sehingga pada akhir tahun 2006 sebanyak 25 gerai sudah beroperasi di 14 kota besar di Indonesia. Dalam skala internasional kami bekerja sama dengan distributor kami di berbagai negara dalam berbagai acara dan media promosi untuk meningkatkan nilai merek kami di negara-negara tersebut. Salah satu yang menonjol untuk disebutkan dari sekian banyak aktivitas merek kami adalah yang

disel

enggarakan ol

eh

dealer Perusahaan di Selandia Baru, yang menawarkan insentif menarik kepada para penjual eceran mereka dan mensponsori tim balap GT Radial yang berpartisipasi dalam balap nasional tahunan.

Kami percaya bahwa tim manajemen kami yang profesional, yang mempunyai jiwa nilai kewirausahaannya, serta pengawasan ketat pada kualitas produk terbukti memegang peranan penting dalam membangun kepercayaan serta dukungan yang tak henti-hentinya kepada Perusahaan dari para pemegang saham, kreditur, pemasok, dan pelanggan. Kualitas manajemen kami juga diakui oleh majalah Euromoney, yang menganugerahi kami sebagai ‘The Best Managed Company in Indonesia’ pada tahun 2006. Kami juga ingin menyampaikan bahwa kami berhasil mempertahankan peringkat perusahaan dan obligasi kami di tengah gejolak bisnis yang dihadapi Perusahaan selama tahun 2006.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, tahun 2006, menunjuk dr. Tan Enk Ee sebagai Wakil Presiden Direktur, menggantikan posisi Ibu Mulyati Gozali yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris dalam Dewan Komisaris.

(9)

9

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

Profil Perusahaan

Company Profile

Plant Expansion and Development

The Company expanded its production capacity and diversified its product range by producing motorcycle tires in 1971, followed by bias tires for passenger and commercial vehicles in 1981. In the early ‘90s, the Company started to produce radial tires for passenger cars and light trucks.

The Company currently operates 5 modernized tires and inner tubes manufacturing plants for many types and sizes of radial, bias and motorcycle tires, and 2 tire-related product plants which manufacture tire cord and SBR (Styrene Butadiene Rubber). These five tire plants together with the tire cord plant are strategically located in Tangerang, about 30 kilometers west of Jakarta, Indonesia. The Company’s SBR plant is located at the Chemical Industrial park in Merak, Banten.

During 2005, the Company has commenced to expand its production capacity of radial and motorcycle tires at sites adjacent to the current tire plants.

In 2006, motorcycle tire production capacity increased by 22%.

Ekspansi dan Perkembangan Pabrik

Perusahaan meningkatkan kapasitas produksi dan memperagam rangkaian produknya dengan memproduksi ban sepeda motor pada tahun 1971, dilanjutkan dengan memproduksi ban bias untuk kendaraan berpenumpang serta kendaraan niaga pada tahun 1981. Pada awal tahun 1990an, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk kendaraan berpenumpang dan truk ringan.

Saat ini Perusahaan mengoperasikan 5 pabrik pembuat ban dan ban dalam yang telah dimodernisasi untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, bias, dan sepeda motor, serta 2 pabrik penghasil produk yang berhubungan dengan ban yang memproduksi kain ban dan Styrene Butadiene Rubber (SBR). Kelima pabrik ban serta pabrik kain ban berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer sebelah barat Jakarta, Indonesia. Pabrik SBR milik Perusahaan bertempat di komplek Industri Kimia di Merak, Banten.

Selama 2005, Perusahaan telah memulai ekspansi kapasitas produksi ban radial dan ban sepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban saat ini.

Pada tahun 2006 kapasitas produksi ban sepeda motor telah meningkat sebesar 22%.

Establishment

Established in 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk began its tire manufacturing by producing bicycle tires. Thereafter, the Company has grown to become the largest integrated tire producer in South-East Asia.

Pendirian Perusahaan

Didirikan pada tahun 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan bertumbuh menjadi produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara.

Integrasi Vertikal

Perusahaan terus berusaha mengurangi biaya produksi serta menjamin kelancaran pasokan bahan baku untuk produksinya melalui strategi integrasi vertikal—yang dilakukan dengan cara mengakuisisi aset-aset yang memproduksi bahan baku utama yang dibutuhkan Perusahaan dalam proses produksinya.

Pada tahun 2004 Perusahaan mengintegrasikan aset produksi kain ban dan SBR. Sekitar setengah hasil produksi kain ban dan SBR Perusahaan digunakan untuk produksi ban, sedangkan setengah sisanya dijual kepada pihak ketiga.

Vertical Integration

The Company continued to pursue the reduction of its production costs and to secure the supply of raw materials for its manufacturing operations through a vertical integration strategy - which was executed through the acquisition of assets that produce key raw materials for its manufacturing process.

The Company integrated its tire cord and synthetic rubber manufacturing assets in 2004. Around half of the Company’s tire cord and SBR production output were used for its tire production, with the remaining half sold to third parties.

(10)

10

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Annual Report

PT. Gajah Tunggal Tbk

Etilena Glikol & Etoksilat

Ethylene Glycol & Ethoxylate

Benang Poliester

Polyester Filament

Serat Poliester

Polyester Staple Fiber

Ban Radial / Radial Tires

Ban Bias dan Ban Dalam Kendaraan Roda 4 / Bias Tire & Tubes Ban Luar dan Ban Dalam Sepeda Motor / Motorcycle Tires & Tubes Kain Ban / Tire Cord

Karet Sintetis (SBR) / Synthetic Rubber (SBR)

PT. Polychem Indonesia Tbk

(formerly known as

PT GT Petrochem Industries Tbk)

PT. Filamendo Sakti

Distributor Kain & Ban Karet Sintetis (SBR)

Tire Cord & Synthetic Rubber (SBR) Distributor

PT. Prima Sentra Megah

Chief Operating Officer

( Director Operations )

Director R & D

Director

Non-Tire Industries

Director

General Affairs & HRD

Investor Relations

Struktur Organisasi

|

Organizational Structure

Vice President Director

President Director

Director Finance

Struktur Perusahaan

|

Corporate Structure

Benang Kain Ban Nilon Nylon Filament

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 48.5%, sedangkan sisanya sebesar 41.5%

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa proses menggoreng kentang dengan minyak goreng Kelapa Sawit menggunakan Oven Microwave pada setiap tahap penggorengan

Nilai ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh FK-NNC lebih tinggi daripada nilai ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh Algoritma C4.5 dan laju error (APER) yang

Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang menempatkan siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam bekerja sama dalam suatu kelompok kecil untuk mencapai

memiliki status sosial yang rendah dan mendapat kritikan dari berbagai sisi. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana polisi dapat diharapkan melindungi HAM jika hak-hak

Forum kemitraan ini berfungsi antara lain : pertama, memberi informasi tentang masalah- masalah yang dihadapi warga maupun kebutuhannya karena pandangan masyarakat

Sesuai dengan bidang pendidikan yang diselenggarakan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya tahun 2015 memiliki mahasiswa dari tiga jurusan dengan enam prodi, yaitu prodi