• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN VIRTUAL BOX DALAM PRAKTIKUM INTERKONEKSI ROUTING MENGGUNAKAN METODA RIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN VIRTUAL BOX DALAM PRAKTIKUM INTERKONEKSI ROUTING MENGGUNAKAN METODA RIP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN VIRTUAL BOX DALAM PRAKTIKUM

INTERKONEKSI ROUTING MENGGUNAKAN METODA RIP

Fati Gratianus Nafiri Larosa

Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Methodist Indonesia e-mail: fatignlarosa@gmail.com

ABSTRACT

Main benefit of RoutingInformation Protocol (RIP) is simplicity. Easy to design the basic funcionality of simple router and easy for Network Administrator to configure. When configuring routers, RIP does not support Classless Inter-Domain Routing (CIDR). In this paper, routing interconnection practising use a virtualized environment, that is Oracle VM Virtual Box. It’s a freeware.Four router usesMikrotik RouterOS 5.25 on Virtual Box to interconnect fourLAN’susing the RIP method. Another OS are Windows XP, Windows Server 2003, Linux Fedora and Laptop’s Windows 7.

Keywords: Oracle VM VirtualBox, Mikrotik RouterOS, RIP, Interconnect

1. PENDAHULUAN

Internet merupakan kombinasi dari jaringan yang terkoneksi melalui berbagai Router. Ketika suatu paket bergerak dari suatu sumber ke suatu tujuan, kemungkinan akan melalui banyak Router hingga mencapai Router yang terletak pada jaringan tujuan.Router memeriksa suatu routing table ketika suatu paket telah siap untuk diteruskan. Routing table menetapkan jalur optimal untuk paket. Routing table dapat bersifat static maupun dynamic. Static routing table tidak sering berubah, sedangkan dynamic routing tablesecara otomatis diperbaharui ketika ada suatu perubahan di Internet. Internet membutuhkan dynamic routing table yang harus diperbaharui manakala suatu route mengalami kegaglan (down), lalu diperbaharui ketika suatu route yang lebih baik telah terbuat [2].

Routing Information Protocol (RIP) merupakan salah satu dari Interior Gateway Protocol (IGP) yang paling tua dan paling sederhana[4].

Untuk implementasi Praktikum Interkoneksi Routing tersebut, maka dalam paper ini ditampilkan Oracle VM Virtual Box sebagai media pembelajaran untuk menyediakan lingkungan virtual (virtual environment) untuk beberapa Sistem Operasi seperti Windows Server 2003, Windows XP, Linux Fedora 12 dan Mikrotik RouterOS. Mikrotik RouterOS bertindak sebagai Router untuk interkoneksi berbagai jaringan yang ada.Dari lingkungan virtual tersebut juga dapat

berkomunikasi dengan Sistem Operasi pada Laptop yaitu Windows 7.

2. TINJAUAN PUSTAKA Virtualisasi

Virtualisasi merupakan istilah yang mengacu pada pembuatan suatu versi virtual (daripada versi aktual), termasuk virtual computer,yang menyerupai mesin yang dapat menjalankan program layaknya seperti mesin aktual/fisik sesungguhnya [1].

Oracle VM Virtual Boxadalah salah satu aplikasi virtualisasi, di mana dapat di-install pada komputer baik yang berbasis Intelmaupun AMD, tidak membutuhkan fitur processor yang dibangun dalam hardware baru seperti Intel Vt-x atau AMD-V. Bahkan Oracle VM Virtual Box dapat digunakan pada hardware/processor lama yang tidak mendukung hardware virtulization.

Oracle VM Virtual Box dapat di-install pada Sistem Operasi Windows, Mac, Linux atau Solaris, baik yang 32 bit maupun 64 bit, dan menjalankan berbagai Sistem Operasi sebanyak yang dikehendaki, berdampingan dengan aplikasi lainnya. Keterbatasan secara praktisnya adalah Disk Space dan Memory [5].

Mikrotik RouterOS

MikroTik adalah pabrik peralatan jaringan komputer dari Latvia, yang menjual produk wireless dan router. Produk utama MikroTik

(2)

adalah Sistem Operasi berbasis Linux Kernel, dikenal sebagai MikroTik RouterOS, ter-install pada RouterBoard Series atau pada komputer. Komputer yang sudah di-install MikroTik RouterOS berubah menjadi router jaringan dan mengimplementasi berbagai fitur tambahan seperti Firewall, Virtual Private Network (VPN), Bandwidth Management, Wireless AP &Client dan masih banyak fungsi lainnya. Mikrotik dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan juga beberapa fungsi server [7].

DynamicRouting

Pembuatan dan perawatan Routing Table yang dilakukan secara otomatis oleh Router disebut Dynamic Routing. Untuk menjalankan Dynamic Routingterhadap update routing table, suatu router harus mengumpulkan routing information tentang topologi jaringan baik yang ada maupun perubahanannya. Kemudian router mengkalkulasi routing distance terpendek atau route cost untuk masing-masing tujuan yang dapat dijangkau.

Ketika dikalkulasi otomatis oleh router, nilai distanceatau nilai cost dapat berubah sepanjang waktu untuk menggambarkan kecepatan bit jaringan (bandwidth), penundaan transmisi terkini (delay), beban jaringan (load), reliabilitas jaringan (reliability) atau beberapa ukuran lainnya.[4].

Routing Information Protocol (RIP)

Komunikasi routing information dari satu router ke router lainnya adalah tugas dari routing protocol.Routing Information Protocol (RIP) adalah induk dari semua routing protocol. RIP merupakan distance vector routing protocol (protokol routing vektor jarak) yang sederhana, yang cocok sebagai Interior Gateway Protocol (IGP) untuk jaringan yang kecil. Algoritma routing-nya berdasarkan pada suatu parameter tunggal, yaitu jumlah hop terkecil (smallest hopcount) ke suatu tujuan, yakni maksimum 15 hop. Tujuan dengan jalur lebih dari 15 hop dianggap tidak terjangkau/tidak dapat dicapai (unreachable).

Kelebihan utama RIP adalah kemudahan dalam implementasi, yang hanya membutuhkan pekerjaan konfigurasi kecil oleh operator. Juga ketersediaan secara luas pada peralatan router dari pabrik yang berbeda.Kekurangan utama RIP

adalah beban berat dari lalu lintas routing protocol yang membebankan pada jaringan, yaitu setiap router harus berulangkali menyatakan routing table yang utuh kepada seluruh “tetangganya”.

RIP versi original adalah RIP-1 yang ditetapkan pada RFC (Request for Comment)1058yang hanya mendukung Classful IP Addressdan message yang tidak diotentikasi. RIP-2 yang ditetapkan pada RFC 17RIP-23 mendukung tidak hanya Classless Inter-Domain Routing (CIDR) dan Variable Length Subnet Masks (VLSM), namun juga otentikasi message. Batasannya tetap maksimum 15 hop.

3. METODOLOGI PENELITIAN Alokasi IP Address

Jaringan pada tulisan ini disusun menggunakan empat Router, yang saling terhubung (interkoneksi). Masing-masing Router merupakan Gateway pada masing-masing Local Area Network, namun masih dalam SubNet Mask yang sama, yakni 255.255.255.0 (CIDR /24).

Tabel 1 IP Address Router

R1 R2 R3 R4

Fa0/0 192.168.1.254 192.168.100.2 192.168.10.2 192.168.200.2 Fa0/1 192.168.10.1 192.168.20.1 192.168.3.254 192.168.30.2

Fa1/0 192.168.100.1 192.168.2.254 192.168.20.2 192.168.40.1 Fa1/1 192.168.200.1. 192.168.30.1 192.168.40.2 192.168.4.254

Tabel 2IP Network

192.168.1.0 192.168.10.0 192.168.100.0 192.168.2.0 192.168.20.0 192.168.200.0 192.168.3.0 192.168.30.0

192.168.4.0 192.168.40.0

Pada setiap Local Area Network dihubungkan beberapa Komputer, baik Server maupun Client. Rinciannya adalah sebagai berikut:

- LAN1LinuxFedora12 dan WinServer2003 - LAN2WinXP1 dan WinXP2

- LAN3WinXP3 dan Win7 - LAN4WinXP4 dan WinXP5

Alokasi IP Address yang terhubung pada

masing-masing LAN, dengan SubNet Mask

255.255.255.0, tertera pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2IP Address Komputer

LAN1 LAN2 LAN3 LAN4

Komp1 192.168.1.251 192.168.2.1 192.168.3.1 192.168.4.1

Komp2 192.168.1.252 192.168.2.2 192.168.3.2 192.168.4.2

(3)

Perancangan Jaringan

Jaringan dirancang ke dalam 4 kelompok LAN yang saling terkoneksi seperti Gambar 1 di bawah ini. Teknik Routing antar Router

menggunakanDynamic Routing dengan metoda RIP-1.

Semua Router menggunakan Mikrotik RouterOS versi 5.25 yang berbasis Linux.

Gambar 1.Rancangan Interkoneksi Jaringan

Skenario Virtual Machine

Berdasarkan Perancangan Jaringan akan dibuat beberapa Virtual Machine sebagai Guest OS pada Oracle VM Virtual Box:

- LinuxFedora12, RAM 512 MB, VHD 5 GB - WinServer2003,RAM 256 MB, VHD 5 GB - WinXP1, RAM 128 MB, VHD 5 GB - WinXP2, RAM 128 MB, VHD 5 GB - WinXP3, RAM 128 MB, VHD 5 GB - WinXP4, RAM 128 MB, VHD 5 GB - WinXP5, RAM 128 MB, VHD 5 GB - R1, RAM 64 MB, VHD 512 MB, 4 Ethernet - R2, RAM 64 MB, VHD 512 MB, 4 Ethernet - R3, RAM 64 MB, VHD 512 MB, 4 Ethernet - R4, RAM 64 MB, VHD 512 MB,4 Ethernet

Khusus untuk Win7 yang dipergunakan adalah Sistem Operasi yang telah tersedia pada Laptop (Host OS).

Skenario Pengujian

Pengujian yang dilakukan adalah: - ping antar Server atau Client

- tracert antar Server atau Client

- akses halaman web yang disediakan LinuxFedora12

- akses halaman web yang disediakan WinServer2003

Agar Laptop dan Virtual Machine dapat saling berkomunikasi, diaktifkan/enableVirtualBox

Host-Only Network pada Network Connection.

(4)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Instalasi OS pada Virtual Machine

Persiapan instalasi OS, maka dibuat konfigurasi berikut pada Oracle VM Virtual Box yakni:

- NetworkAttached to: Host Only Adapter - Storage tergantung SO yang akan di-install

dan pemilihan virtual CD/DVD disk file seperti 2k3se.iso (Win Server 2003), xpprosp3.iso (Win XP Pro Sp3), fedora12-i386-DVD.iso (Linux Fedora 12) dan mikrotik-5.25.iso (Mikrotik OS Router). Semua Virtual Machine yang telah dibuat, di-Start (paling tidak satu per satu) untuk instalasi OS.

Konfigurasi Jaringan LinuxFedora12

Linux Fedora 12 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.1.251

Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.1.254

DNS : 192.168.1.251

Linux Fedora 12 sebagai Web Server, maka harus ada konfigurasi DNS,mulai dari

named.conf, misalnya seperti potongan Gambar 3

berikut.

Gambar 3.named.conf

Kemudian konfigurasi fikomumi.com.zone adalah seperti Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4.fikomumi.com.zone

Berikutnya adalah konfigurasi

fikomumi.com.rev.zone seperti Gambar 5 berikut

ini.

Gambar 5. fikomumi.com.rev.zone Konfigurasi untuk web site yang akan diakses oleh LAN yakni e-learning.fikomumi.com.zone seperti Gambar 6berikut ini.

(5)

Konfigurasi resolf.conf seperti Gambar 7 berikut ini.

Gambar 7. resolf.conf

Konfigurasi host.conf seperti Gambar 8 berikut ini.

Gambar 8.host.conf

Berikutnya adalah pembuatan directory lokasi web site yakni pada

“/var/www/e-learning.fikomumi.com” dan file utama

index.html di dalam directory tersebut. Konfigurasi Jaringan WinServer2003

Windows Server 2003 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.1.252 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.1.254 Preferred DNS : 192.168.1.252 Alternate DNS : 192.168.1.251

Kemudian di-install Active Directory melalui menu Start>Run>dcpromo dengan Full DNS Namegpv.edu.Setelah di-Restart konfigurasi DNS melalui menu Start>Programs>Administrative Tools>DNS[5].

Pada Forward Lookup Zone dibuat PrimaryZone yang baru misalnya info.gpv.edu. Pada info.gpv.edu, dibuat New Host (A) dengan IP Address192.168.1.252.

Pada Reverse Lookup Zone dibuat Primary Zone yang baru dengan IP Network yaitu 192.168.1. Pada 192.168.1.x Subnet, dibuat New Pointer (PTR)… dengan Host IP Number yaitu 252denganHost nameyakniinfo.gpv.edu.

Berikutnya adalah pembuatan folder lokasi web site, pada c:\web site\info.gpv.edu dan file utama index.html di dalam folder tersebut. Lalu konfigurasi IIS Manager terhadap folder web site dan homepage.

Konfigurasi Jaringan WinXP dan Win7 Selanjutnya adalah konfigurasi jaringan untuk komputer Client yaitu beberapa WinXP dan Win7. WinXP1 dikonfigurasi seperti berikut:

IP Address : 192.168.2.1 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.2.254 Preferred DNS : 192.168.1.251 Alternate DNS : 192.168.1.252 WinXP2 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.2.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.2.254 Preferred DNS : 192.168.1.251 Alternate DNS : 192.168.1.252 WinXP3 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.3.1 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.3.254 Preferred DNS : 192.168.1.251 Alternate DNS : 192.168.1.252 Win7 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.3.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.3.254 Preferred DNS : 192.168.1.251 Alternate DNS : 192.168.1.252 WinXP4 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.4.1 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.4.254 Preferred DNS : 192.168.1.251 Alternate DNS : 192.168.1.252 WinXP5 dikonfigurasi seperti berikut: IP Address : 192.168.4.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.4.254 Preferred DNS : 192.168.1.251 Alternate DNS : 192.168.1.252

Konfigurasi IP Address pada Mikrotik 5.25

Setelah di-install atau di-clone, maka terdapat empat Mikrotik sebagai Router dan masing-masing harus:

- Ganti nama Router - Konfigurasi IP Address

(6)

Pada Mikrotik RouterOS terdapat empat Ethernet, di mana ether1=Fa0/0, ether2=Fa0/1, ether3=Fa1/0 dan ether4=Fa1/1.

Untuk Mikrotik 5.25 (R1), konfigurasi IP Address melalui beberapa perintah berikut:

 system identity set name=R1

 ip address add address=192.168.1.254/24 interface=ether1

 ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2

 ip address add address=192.168.100.1/24 interface=ether3

 ip address add address=192.168.200.1/24 interface=ether4

 ip address print

Gambar 9. IP Address pada R1

Untuk Mikrotik 5.25 (R2), konfigurasi IP Address melalui beberapa perintah berikut:

 system identity set name=R2

 ip address add address=192.168.100.2/24 interface=ether1

 ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether2

 ip address add address=192.168.2.254/24 interface=ether3

 ip address add address=192.168.30.1/24 interface=ether4

 ip address print

Gambar 10. IP Address pada R2

Untuk Mikrotik 5.25 (R3), konfigurasi IP Address melalui beberapa perintah berikut:

 system identity set name=R3

 ip address add address=192.168.10.2/24 interface=ether1

 ip address add address=192.168.3.254/24 interface=ether2

 ip address add address=192.168.20.2/24 interface=ether3

 ip address add address=192.168.40.2/24 interface=ether4

 ip address print

Gambar 11. IP Address pada R3

Untuk Mikrotik 5.25 (R4), konfigurasi IP Address melalui beberapa perintah berikut:

 system identity set name=R4

 ip address add address=192.168.200.2/24 interface=ether1

 ip address add address=192.168.30.2/24 interface=ether2

 ip address add address=192.168.40.1/24 interface=ether3

 ip address add address=192.168.4.254/24 interface=ether4

 ip address print

Gambar 12. IP Address pada R4

Konfigurasi RIP pada Mikrotik 5.25

Setiap Router terhubung ke empat IP Network yang berbeda, sesuai dengan Rancangan Interkoneksi Jaringan pada Gambar 1 di atas.

Untuk Mikrotik 5.25 (R1), konfigurasi RIP melalui beberapa perintah berikut:

 routing rip network add network=192.168.1.0/24  routing rip network add

network=192.168.2.0/24  routing rip network add

(7)

 routing rip network add network=192.168.4.0/24  routing rip network add

network=192.168.10.0/24  routing rip network add

network=192.168.20.0/24  routing rip network add

network=192.168.30.0/24  routing rip network add

network=192.168.40.0/24  routing rip network add

network=192.168.100.0/24  routing rip network add

network=192.168.200.0/24  ip routeprint

Untuk Mikrotik 5.25 (R2), konfigurasi RIP melalui beberapa perintah berikut:

 routing rip network add network=192.168.1.0/24  routing rip network add

network=192.168.2.0/24  routing rip network add

network=192.168.3.0/24  routing rip network add

network=192.168.4.0/24  routing rip network add

network=192.168.10.0/24  routing rip network add

network=192.168.20.0/24  routing rip network add

network=192.168.30.0/24  routing rip network add

network=192.168.40.0/24  routing rip network add

network=192.168.100.0/24  routing rip network add

network=192.168.200.0/24  ip route print

Untuk Mikrotik 5.25 (R3), konfigurasi RIP melalui beberapa perintah berikut:

 routing rip network add network=192.168.1.0/24  routing rip network add

network=192.168.2.0/24  routing rip network add

network=192.168.3.0/24

 routing rip network add network=192.168.4.0/24  routing rip network add

network=192.168.10.0/24  routing rip network add

network=192.168.20.0/24  routing rip network add

network=192.168.30.0/24  routing rip network add

network=192.168.40.0/24  routing rip network add

network=192.168.100.0/24  routing rip network add

network=192.168.200.0/24  ip route print

Untuk Mikrotik 5.25 (R4), konfigurasi RIP melalui beberapa perintah berikut:

 routing rip network add network=192.168.1.0/24  routing rip network add

network=192.168.2.0/24  routing rip network add

network=192.168.3.0/24  routing rip network add

network=192.168.4.0/24  routing rip network add

network=192.168.10.0/24  routing rip network add

network=192.168.20.0/24  routing rip network add

network=192.168.30.0/24  routing rip network add

network=192.168.40.0/24  routing rip network add

network=192.168.100.0/24  routing rip network add

network=192.168.200.0/24  ip route print

Selesai konfigurasi seluruh jaringan, maka dilakukan pengujian (test). Selama pengujian Firewall pada semua node di-nonaktifkan.

Ping

Dari WinXP1 (192.168.2.1)ping ke WinXP4 (192.168.4.1) dan WinXP5 (192.168.4.5). Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 13. Dari Win XP3 (192.168.3.1) ping ke LinuxFedora12 (192.168.1.251) dan

(8)

WinServer2003 (192.168.1.252). Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 14.

Tracert

Dari Win7dan WinXP5 melakukan tracert ke zone “e-learning.fikomumi.com” dan zone “info.gpv.edu”. Hasilnya seperti pada Gambar 15 dan Gambar 16.

Gambar 13. Ping ke 192.168.4.1 dan 192.168.4.2

Gambar 14. Ping ke 192.168.1.251 dan 192.168.1.252

Gambar 15. Tracert dari Win7 ke dua zone

Gambar 16. Tracert dari WinXP5 ke dua zone

Akses Halaman Web

Sebagai Web Server, pada LinuxFedora 12 dan WindowsServer2003 telah tersedia dua website dengan URL yaitu http://e-learning.fikomumi.com dan http://info.gpv.edu.Kemudian diakses oleh Win7. Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 17 dan Gambar 18.

(9)

Gambar 18. Website info.gpv.edu

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa Oracle VM Virtual Box dapat mengimplementasi Mikrotik RouterOS versi 5.25 sebagai Router dengan salah satu metode Dynamic Routing yaitu RIP (Routing Information Protocol).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agus Prihanto, “Pemanfaatan Virtualbox untuk Mensimulasikan Interkoneksi Jaringan OSPF dengan RouterOS Mikrotik”, STE 2013, Universitas Negeri Surabaya

[2] Behrouz A. Farouzan, “Data

Communications and Networking 3rd Edition”, Mc Graw Hill Higher Education [3] Fati G N Larosa, “Pemanfaatan Virtual Box

dalam Praktikum Routing Menggunakan Metoda Static Routing”, Majalah Ilmiah Methoda Vol 4 No 1 (Januari – April 2014) [4] Martin P.Clark, ”Data Networks, IP and the

Internet: Protocols, Design and Operation”, Wiley

[5] Oracle VM VirtualBox User Manual, Version 4.2.10 Edition, Oracle Corporation

[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Virtualization, diakses pada tanggal 4 Nopember 2014, jam 12:30

[7] http://en.wikipedia.org/wiki/MikroTik, diakses pada tanggal 4Nopember 2014, jam 15:48

Gambar

Gambar 1.Rancangan Interkoneksi Jaringan
Gambar 5. fikomumi.com.rev.zone
Gambar 10. IP Address pada R2
Gambar 16. Tracert dari WinXP5 ke dua zone  Akses Halaman Web
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kamus bahasa indonesia koordinator mempunyai arti orang yang melakukan koordinasi atau yang mengoordinasi.. Koordinator betugas sebagai pemegang kendali atas

Peran negara tidak hanya terbatas sebagai pengatur jalannya roda perekonomian melainkan dengan pendirian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu untuk

Walaupun pekerja diperbolehkan untuk kreatif, mempelajari hal-hal baru, dan dapat menyampaikan tentang apapun yang terjadi di tempat kerja, serta memiliki

Fabric slashing adalah salah satu teknik dari memanipulasi kain dengan cara menumpukkan beberapa kain lalu memotong satu atau beberapa lapis dari tumpukan kain tersebut

yang dahulunya merupakan rumah bagi masyarakat menengah keatas, sedangkan budaya yang masih hidup (the living culture) berupa upacara / ritual balimau kasai,

Meningkatnya pangsa pasar produk IATT dalam negeri % 9.75 Meningkatnya nilai ekspor produk IATT non migas rata-rata per tahun % 10 3 Meningkatnya kemampuan SDM IATT Jumlah

Dengan menggunakan varietas unggul jahe putih besar (Cimanggu-1) dihasilkan rata-rata 27 ton rimpang segar, calon varietas unggul jahe putih kecil (JPK 3; JPK 6) dengan cara

Untuk mengembangkan kapabilitas sekolah di Indonesia dalam rangka mengembangkan pendidikan karakter dengan cepat dan efektif, kita memerlukan pendekatan yang dapat