• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP WANITA PREMENOPAUSEMENGHADAPI MENOPAUSE DI DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP WANITA PREMENOPAUSEMENGHADAPI MENOPAUSE DI DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP WANITA PREMENOPAUSEMENGHADAPI MENOPAUSE

DI DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

APRILIYA UCIK IRMAWATI 1113009

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran Dukungan Suami Terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulisnya kepada :

1. Kuswanto Harjo, dr., M.Kes selaku Ketua Setikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di lembaga ini.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Setikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

3. Ika Fitria Ayuningtyas, S.Si.T,. M.Kes selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Nike Fatiasari, M.Psi.Psikolog selaku dewan penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan saran dan bimbingan.

5. Ibu Murtini selaku kader posyandu kecamatan Gamping yang sudah banyak membantu dalam terlaksana Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan moril dan materil demi terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis sehingga terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya, Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi pembaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Dengan keterbatasan waktu yang ada penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini perlu dikoreksi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini mendapatkan perbaikan.

Wassalamu”alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, Juni 2016 Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x INTISARI ... xi ABSTRACT ... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 7 E. Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori ... 10

B. Kerangka Teori... 44

C. Kerangka Konsep ... 45

D. Pertanyaan Penelitian ... 45

BAB III ASUHAN KEBIDANAN A. Desain Penelitian ... 46 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46 C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46 D. Variabel Penelitian ... 46

E. Definisi Operasional... 48

F. Alat dan Metode Penelitian ... 48

G. Validitas dan Reliabilitas ... 51

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 52

I. Etika Penelitian ... 56

J. Pelaksanaan Penelitian ... 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61

B. Pembahasan ... 69

C. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keaslian Penelitian ... 7

Tabel 2 Definisi Operasional ... 47

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner ... 49

Tabel 4 Proporsi Dukungan Suami Berdasarkan Kriteria ... 62

Tabel 5 Proporsi Dukungan Suami Terhadap Ibu Premenopause ... 64

Tabel 6 Proporsi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional ... 64

Tabel 7 Proporsi Responden Berdasarkan Dukungan Penilaian ... 65

Tabel 8 Proporsi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental ... 66

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pengantar Instrumen

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3. Kuesioner Dukungan Suami terhadap Wanita Premenopause menghadapi Menopause

Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Sleman Lampiran 5. Surat Izin Studi Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Sleman Lampiran 5. Jadwal Bimbingan KTI

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP WANITA PREMENOPAUSE MENGHADAPI MENOPAUSE

DI DEPOK ANBARKETAWANG GAMPING SLEMAN

Apriliya Ucik Irmawati1, Ika Fitria Ayuningtyas2

INTISARI

Latar Belakang: Premenopause merupakan permulaan transisi klimaterik, yang

dimulai (2-5) tahun sebelum terjadi masa menopause. Ledakan menopause pada tahun-tahun mendatang sulit dibendung. WHO memperkirakan di tahun 2030 ada 1,2 miliar wanita berusia di atas 50 tahun. Hasil wawancara yang dilakukan didapatkan dari 10 responden ibu yang mendapatkan dukungan suami menghadapi menopause sebanyak 4 orang (40%) dan ibu yang tidak mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 6 orang (60%).

Tujuan: Diketahuinya dukungan suami terhadap wanita premenopause

menghadapi menopause di Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

Metode: Jenis penelitian merupakan deskriptif. Teknik pengambilan sampel

menggunakan non probabillity sampling dengan metode Quota sampling dengan besar sampel sebanyak 61 ibu berusia 40 – 50 tahun. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner tertutup dan analisa data adalah analisis univariat.

Hasil: Dukungan suami terhadap wanita premenopause yaitu dukungan

informasional dalam kategori kurang sebanyak 31 responden (51,8%), dukungan penilaian dalam kategori baik sebanyak 35 responden (57,4%), dukungan instrumental dalam kategori baik sebanyak 32 responden (52,5%), dukungan emosional dalam kategori baik sebanyak 36 responden (59%).

Kesimpulan: Dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi

menopause dalam kategori kurang sebanyak 34 responden (54,7%).

Kata Kunci: Dukungan, Premenopause, Menopause

1

Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen Pembimbing Program Studi Kebidanan (D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

HUSBAND SUPPORT OVERVIEW OF THE PREMENOPAUSE WOMEN IN FACING MENOPAUSE PHASE IN DEPOK AMBARKETAWANG

GAMPING SLEMAN

Apriliya Ucik Irmawati1, Ika Fitria Ayuningtyas2,

ABSTRACT

Background : Premenopause is the starting of climaterict transition, which

usually started 2-5 years before the menopause phase occurance. The menopause blasting in the coming years is hard to prevent. WHO predicted that in the year 2030 there will be 1,2 billions of women that aged 50 years old or older. The results were obtained from the interviews of 10 housewives respondents which 4 person (40%) were supported by their husband in facing menopause and 6 person (60%) were not supported by their husband in facing menopause.

Aim : To knowing the husband support to their premenopause wives

in facing menopause phase in Depok Ambarketawang Gamping

Sleman.

Methods : This research was a kind of descriptive research. The

sampling technique was using non probability sampling with quota

sampling method with a samples of 61 housewives aged 40-50 years

old. The data were obtained using closed questionnaire and univariate

data analysis.

Results : The husband support to their premenopause houswives were; poor

categorized informational support of 31 respondents (51.8%), good categorized valuation support of 35 respondents (57.4%), good categorized instrumental support of 32 respondents (52.5%), and good categorized emotional support of 36 respondents (59%).

Conclusion : The husband support to their premenopause housewives in facing

menopause phase was moderate categorized of 34 respondents (54,7%).

Keywords : Support, Premenopause, Menopause

1

Student of D-3 of Midwifery Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita mengalami banyak perubahan siklus kesehatan reproduksi, sampai suatu saat pertumbuhan dan perkembangan akan terhenti pada suatu tahapan sehingga banyak perubahan yang terjadi. Premenopause merupakan permulaan transisi klimaterik, yang dimulai beberapa (2-5) tahun sebelum terjadi masa menopause. Premenopause menjadi momok tersendiri pada wanita, karena efek sampingnya banyak mempengaruhi keharmonisan rumah tangga bila tidak di lakukan persiapan dalam menghadapi menopause. Premenopause menimpa wanita yang berusia lebih dari 40 tahun (Proverawati, 2010).

Study of Women’s Health Across the Nation di Amerika Serikat mendapatkan hasil bahwa status menopause secara signifikan berhubungan dengan tekanan psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengalami stres diawal premenopause sebanyak 28,9%, di tahap premenopause sebanyak 20,9% dan di tahap post menopause sebanyak 22% (Bromberger dkk, 2009).

Menurut Mulyani (2013), salah satu gejala yang paling banyak dilaporkan menjelang menopause adalah mudah tersinggung, takut, gelisah, mudah marah sebanyak 90%, gejolak panas (hot flushes) sebanyak 70%, depresi sebanyak 70%, sakit kepala sebanyak 70%, cepat lelah, sulit berkonsentrasi, dan mudah lupa sebanyak 65%, berat badan bertambah sebanyak 60%, nyeri tulang dan otot sebanyak 50%, gangguan tidur sebanyak 50%, konstipasi sebanyak 40%, jantung berdebar-debar sebanyak 40%, gangguan libido sebanyak 30%, kesemutan sebanyak 25%, dan mata berkunang-kunang sebanyak 20%. Menopause tidak

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

dapat dihindari, namun resiko timbulnya keluhan dapat menurun jika mempersiapkan diri secara fisik maupun psikis (Proverawati, 2010).

Bagi seorang wanita yang memasuki masa menopause, dukungan dari orang terdekat seperti dukungan dari suami adalah hal yang penting karena akan mengurangi atau menurunkan rasa kecemasan yang dialaminya dalam menghadapi menopause syndrome. Seseorang yang merasa takut, jika memiliki teman atau orang lain yang mendukung seperti suami, maka ketakutannya akan berkurang (Janah dkk, 2014). Dukungan suami merupakan faktor eksternal paling baik dalam membantu istri untuk melalui masa menopause tanpa ketakutan berlebihan. Suami yang tidak menuntut istri untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan dapat meyakinkan baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkam ketika datang masa menopause. Dukungan suami memang penting dalam membantu perempuan menjalani masa menopause, namun faktor internal dari dalam perempuan itu sendiri mutlak harus dimiliki. Karena seperti apapun suami memahami dan mendukung, akan sia-sia saja jika perempuan terus berkutat dengan pemikiran-pemikiran negatif mengenai perubahan fisik dan seksual yang mereka alami. Bukan tidak mungkin jika suami akan bingung dan kesal karena kehabisan cara untuk menenangkan istri (Khadijah, 2014).

Menurut data dari WHO (World Health Organization), ledakan menopause pada tahun-tahun mendatang sulit sekali dibendung. WHO memperkirakan di tahun 2030 ada 1,2 miliar wanita yang berusia di atas 50 tahun. Sebagian besar dari mereka (sekitar 80%) tinggal di negara berkembang dan

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

setiap tahunnya populasi wanita menopause meningkat sekitar 3%. Perkiraan kasar menunjukan akan terdapat sekitar 30-40 juta kaum wanita usia lanjut dari seluruh jumlah penduduk Indonesia sebesar 240-250 juta. Dalam kategori wanita usia lanjut tersebut (usia lebih dari 60 tahun), hampir 100 persen telah mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Khadijah, 2014).

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2013 penduduk Indonesia tahun 2000-2010 jumlah perempuan berusia di atas 50 tahun adalah 20,9 juta orang, diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 137,1 juta orang dengan jumlah wanita yang hidup dalam umur menopause sekitar 30,3 juta orang atau 11,5 % dari total penduduk, dengan umur rata-rata 49 tahun. Secara demografi terjadi peningkatan kelompok lanjut usia akan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan khusus.

Menurut data Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) 2015 jumlah menopause di Indonesia 252.164,8 juta orang. Salah satu Propinsi di Indonesia angka harapan hidup tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 15,02% dari total penduduk lanjut usia di Indonesia, jumlah penduduk di provinsi DIY tahun 2015 mencapai 3.666,5 juta penduduk yaitu laki-laki sebanyak 49,47% sedangkan perempuan 50,53%, jumlah penduduk perempuan berusia 40-44 tahun (134,3 juta penduduk), usia 45-49 tahun (132,3 juta penduduk) dan usia 50-54 tahun (119,8 juta penduduk).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Sleman merupakan Kabupaten dengan jumlah penduduk menopause tertinggi di DIY pada tahun 2015 sebanyak 1.141.733 orang, terdiri dari penduduk laki-laki 574.913 orang dan perempuan sebanyak 566.805 orang, sedangkan perempuan yang memasuki usia menopause sebanyak 78.288 orang. Kabupaten Bantul menduduki urutan ke dua dengan jumlah perempuan yang memasuki usia menopause sebanyak 72.813 orang, Kabupaten Gunung Kidul dengan jumlah perempuan yang memasuki usia menopause sebanyak 54.101 orang, Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah perempuan yang memasuki usia menopause sebanyak 31.138 orang, dan Kota Yogyakarta menduduki urutan terakhir dengan jumlah perempuan yang memasuki usia menopause sebanyak 28.455 orang (BPS DIY, 2015).

Pembagian wilayah Kabupaten Sleman terdiri dari 17 wilayah kecamatan, 86 desa, dan 1.212 dusun. Kecamatan Gamping jumlah penduduk usia 40-50 tahun sebanyak 96.304 orang terdiri dari laki-laki 49.006 orang dan perempuan 47.298 orang. Berdasarkan demografi kependudukan Desa Ambarketawang dengan jumlah penduduk 22.369 orang terdiri dari 11.055 orang perempuan dan 11.314 orang laki-laki, sedangkan wanita usia 40-50 tahun yang akan mengalami menopause ada 3.615 orang (BPS DIY, 2015). Dusun Depok merupakan salah satu padukuhan di Desa Ambarketawang dengan jumlah penduduk 1.570 ribu penduduk. Menurut Kader Posyandu Dusun Depok Ibu Murti, Dusun Depok dibagi menjadi 6 RT, serta jumlah wanita usia 40-50 tahun sebanyak 157 orang. Data dari posyandu lansia yang di lakukan pada tanggal 27 April 2016 tercatat ibu usia 40-50 tahun, 10 ibu mengeluh sakit kepala yang sangat berlebih, 8 ibu

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

mengeluh nyeri sendi. Dari hasil wawancara dengan Bidan Desa Setempat, Bidan mengatakan bahwa sering ada keluhan mengenai kekhawatiran ibu untuk menghadapi menopause, ibu merasa takut dan cemas akan datangnya menopause, dikarenakan ibu merasa takut kesehatannya akan menurun saat memasuki masa menopause.

Hasil wawancara yang sudah dilakukan kepada 10 orang ibu-ibu yang berusia 40-50 tahun di Dusun Depok pada tanggal 27 April 2016, meliputi permasalahan terhadap dirinya dalam menghadapi menopause seperti takut terhadap perubahan fisik, mudah tersinggung, stress, depresi, cemas pada penyakit yang timbul saat menopause, dan takut terhadap penurunan ingatan. Hasil wawancara juga meliputi dukungan suami seperti suami memberikan nasehat agar mau menerima perubahan yang terjadi pada masa menopause, suami memberikan dorongan sehingga istrinya dapat percaya diri dan suami memeriksakan kesehatan istrinya ke tenaga kesehatan. Kebanyakan ibu-ibu mengatakan bahwa mereka takut dan tidak siap dalam menghadapi menopause terutama perubahan fisik pada masa menopause, sebagian besar mereka tidak mendapatkan dukungan dari suami terhadap ketakutan dan ketidaksiapan yang dialami, hanya beberapa yang mendapatkan dukungan dari suami disaat istri mengalami ketakutan menghadapi menopause seperti memeriksakan kesehatan istrinya ke tenaga kesehatan, suami memberikan dorongan sehingga istrinya dapat percaya diri. Menurut pengakuan ibu Murti (Ibu Kader Posyandu Lansia) menyatakan bahwa suami tidak memberikan dukungan karena menurut kebanyakan suami menganggap terjadinya menopause adalah hal yang wajar dan semua orang akan mengalaminya. Hasil

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

dari wawancara didapatkan bahwa 10 responden ibu yang mendapatkan dukungan dari suami menghadapi menopause sebanyak 4 orang (40%) dan ibu yang tidak mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 6 orang (60%). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Dukungan Suami Terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause Di Depok Ambarketawang Gamping Sleman Tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana Gambaran Dukungan Suami Terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause Di Depok Ambarketawang Gamping

Sleman? ”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum :

Diketahuinya dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

2. Tujuan Khusus :

a. Diketahuinya dukungan informasional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

b. Diketahuinya dukungan penilaian suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

c. Diketahuinya dukungan instrumental suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

d. Diketahuinya dukungan emosional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Depok Ambarketawang Gamping Sleman.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Kebidanan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan mengenai menopause.

2. Bagi Pengguna

a. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana untuk melakukan penelitian yang serupa.

b. Bagi Perpustakaan

Sebagai bahan bacaan di perpustakaan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat di gunakan sebagai upaya preventif sehingga diharapkan suami dapat memberikan dukungan pada ibu premenopause yang akan memasuki masa menopause.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian No Nama, Judul,

dan tahun

Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan 1 Sitti Khadijah¹, Eka Noor Fitriana 2, Penelitian survey analitk, dengan pendekatan cross sectional,

Pada dukungan suami dengan kecemasan menghadapi masa klimaksterium yang Lokasi penelitian, waktu penelitian, Metode penelitian kuantitatif Alat

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8 Nurlatifah. (2014) Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Klimaksteri um pada usia 40 – 60 tahun menggunakan teknik pengambilan Purposive Sampling, Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data primer (kuesioner) dan data sekunder (data register) di wilayah kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin 2014. Subjek penelitian ini adalah suami istri usia 40 – 60 tahun yang berjumlah 63 sampel yang menggunakan teknik pengambilan sempel purposiv sampling.

terbanyak adalah dukungan suami sedang dan kecemasan ibu ringan sebanyak 26 orang (62%) dan dukungan suami dengan kecemasan masa klimaksterium yang terkecil adalah dukungan sedang dan kecemasan berat sebanyak 1 orang (2,4%). Pada uji statistic Rank Spearman yang dilakukan

didapatkan hasil p value >α

yaitu 0.722>0.05 ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan menghadapi masa klimakterium pada wanita usia 40-60 tahun. Artinya Dukungan suami baik, sedang, atau kurang kecemasan tetap. variabel, jumlah populasi, sampel dan tempat penelitian. mengguna kan kuesioner dan data primer 2 Tunjung Sri Yulianti1, Endang Dwi Ningsih2, Ahmad Nur Kholik3. (2014) Hubungan Dukungan Sosial Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Premenopau se Di Dusun Wonokerto Desa Wonokerto Kecamatan Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan desain penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pre menopause yang berusia 40- 50 tahun di Dusun Wonokerto Desa Wonokerto Kecamatan Kedunggalar Ngawi sejumlah 20 orang. Sampel penelitian adalah semua ibu pre menopause di Dusun Wonokerto Desa Wonokerto

Kecamatan

Didapatkan data ada 17 responden (85%) memiliki dukungan sosial suami yang optimal dan 3 responden (15%) memiliki dukungan sosial suami kurang optimal. ada 7 responden (35%) tidak ada kecemasan dan 3 responden (15%) memiliki kecemasan berat. Peneliti menemukan bahwa : Responden yang dukungan sosial suaminya kurang optimal dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 1 responden. Responden yang dukungan sosial suaminya kurang optimal dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 2 responden. Dukungan sosial suaminya optimal dan tidak ada

Lokasi penelitian, waktu, metode penelitian, variabel, jumlah populasi, sampel dan tempat penelitian. Metode penelitian kuantitatif Umur responden

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Kedunggala r Ngawi Kedunggalar Ngawi yang berjumlah 20 orang dengan teknik sampling jenuh. Peneliti menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengambil data masing-masing variabel. Metode pengumpulan data dengan cara observasi langsung kepada subjek

kecemasan sebanyak 7 responden. Dukungan sosial suaminya optimal tetapi mengalami kecemasan ringan sebanyak 6 responden. Dukungan sosial suaminya optimal tetapi mengalami kecemasan sedang sebanyak 3 responden. Dukungan sosial suaminya optimal tetapi mengalami kecemasan berat sebanyak 1 responden. 3 Umi Nikhlah 1), Surjani 2), Chichik N 3) . (2015). Hubungan Pengetahua n Suami Tentang Menopause Dengan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri Yang Mengalami Menopause Di Desa Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan perhitungan besar kecilnya sub-sub populasi. Sampel pada penelitian ini adalah suami yang mempunyai istri menopause di Desa Harjosari sejumlah 85 ibu menopause terdiri dari 9 dusun. Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang berupa kuesioner, yang diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden dengan hasil pengetahuan suami tentang menopause dengan sikap suami dalam menghadapi istri yang mengalami menopause di Desa Harjosari

Sebagian besar suami memiliki sikap yang tidak mendukung dalam menghadapi istri yang menopause, yaitu sejumlah 44 orang (51,8%). Berdasarkan distribusi frekuensi per item dapat diketahui bahwa sebanyak 45 (53,0%) suami tidak mendukung yaitu tentang

“Saya akan memberi

pengertian kepada istri bahwa menopause merupakan hal yang wajar yang setiap wanita akan

mengalaminya”, sejumlah

43 (50,6%) suami tidak mendukung sejumlah 49 (57,7%) suami mendukung. Hal ini dapat diketahui bahwa sebagian besar suami di Desa Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang memiliki sikap yang tidak mendukung dalam menghadapi istri yang menopause, yaitu sejumlah 44 orang (51,8%). Lokasi penelitian, waktu, metode penelitian, variabel, jumlah populasi, sampel dan tempat penelitian. Metode penelitian deskriptif

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Sleman terdiri dari 17 Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Gamping. Kecamatan Gamping memiliki 5 Desa dan Dusun Depok berada di Desa Ambarketawang. Pembagian wilayah administrasi di Dusun Depok dibagi menjadi 6 RT, batas wilayah disebelah timur adalah Padukuhan Sorogeneng, sebelah barat Padukuhan Balecatur, sebelah selatan Padukuhan Mancasan, dan sebelah utara Padukuhan Balecatur. Jarak Dusun Depok dengan pemerintah desa sekitar 1 km, dengan pemerintahan kecamatan 1,5 km, dari ibukota kabupaten 10 km, dan dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 25 km.

Dusun Depok merupakan wilayah kerja Puskesmas Gamping 1, Jarak Puskesmas dengan Dusun Depok 1 km. Progran-program kesehatan yang sudah berjalan di Dusun Depok adalah posyandu balita, posyandu lansia, arisan dasa wisma, senam umum, dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan selama 15 menit efektif setelah selesai acara PKK dusun. Program-program yang berkaitan tentang menopause belum pernah dilakukan. Untuk kegiatan posyandu ibu-ibu sendiri dilakukan pengecekan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan, tidak ada selingan penyuluhan, sehingga informasi baru tidak didapatkan oleh ibu usia 40-50 tahun terutama mengenai menopause.

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2. Karakteristik Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik responden dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4 Proporsi karakteristik Suami Responden di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman

Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Umur 40 – 49 50 – 59 60 – 69 20 32 9 33 52 15 Jumlah 61 100 Pendidikan Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi 1 14 24 18 4 2 23 39 30 7 Jumlah 61 100 Pekerjaan Petani Buruh Swasta Wiraswasta PNS 11 23 12 8 7 18 38 20 13 11 Jumlah 61 100 RT/RW 1/29 2/29 3/29 1/30 2/30 3/30 10 11 10 10 10 10 16 18 16 16 16 16 Jumlah 61 100 Perkawinan Ke Pertama Kedua 54 7 89 11 Jumlah 61 100

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63 Gangguan Psikis Ingatan Menurun Kecemasan Perubahan Mood Mudah Tersinggung Menurunnya Romantisme Bingung Sulit Berkonsentrasi Rasa Cemburu Kehilangan Kesenangan Merasa Kurang Dihargai

18 12 2 19 0 7 3 0 0 0 0 30 20 3 31 0 11 5 0 0 0 0 Jumlah 61 100 (Sumber: Data Primer, 2016)

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 61 responden sebagian besar berumur 50–59 tahun sebanyak 32 responden (52%), mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 24 responden (39%), bekerja sebagai buruh sebanyak 23 responden (38%) dengan perkawinan pertama sebanyak 54 responden (89%) dan gangguan psikologis yang paling banyak dirasakan responden adalah mudah tersinggung sebanyak 19 responden (31%).

3. Analisa Hasil Penelitian

a. Dukungan Suami terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Tabel 5 Proporsi responden berdasarkan dukungan suami terhadap ibu premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok Ambarketawang

Gamping Sleman

Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Kurang 27 34 44,3% 55,7% Jumlah total 61 100%

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman mayoritas mempunyai dukungan kurang yaitu sebanyak 34 responden (55,7%).

b. Dukungan Informasional Suami terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan informasional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 6 Proporsi responden berdasarkan dukungan informasional suami terhadap ibu premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok

Ambarketawang Gamping Sleman

Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Kurang 30 31 49,2% 50,8% Jumlah total 61 100%

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 6 dapat dikategorikan bahwa dukungan informasional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

Depok Ambarketawang Gamping Sleman menunjukkan dukungan kurang yaitu 31 responden (49,2%).

c. Dukungan Penilaian Suami terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan penilaian suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 7 Proporsi responden berdasarkan dukungan penilaian suami terhadap ibu premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok

Ambarketawang Gamping Sleman

Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Kurang 35 26 57,4% 42,6% Jumlah total 61 100%

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 7 dapat dikategorikan bahwa dukungan penilaian suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu 35 responden (57,4%).

d. Dukungan Instrumental Suami terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan instrumental suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Tabel 8 Proporsi responden berdasarkan dukungan instrumental suami terhadap ibu premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok

Ambarketawang Gamping Sleman

Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Kurang 32 29 52,5% 47,5% Jumlah total 61 100%

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 8 dapat dikategorikan bahwa dukungan instrumental suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu 32 responden (52,2%).

e. Dukungan Emosional Suami terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan emosional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 9 Proporsi responden berdasarkan dukungan emosional suami terhadap ibu premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok Ambarketawang

Gamping Sleman

Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Kurang 36 25 59% 41% Jumlah total 61 100%

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 9 dapat dikategorikan bahwa dukungan emosional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu 36 responden (59%).

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

f. Tingkat Dukungan Suami terhadap Wanita Premenopause menghadapi Menopause Berdasarkan Karakteristik (Umur, Pendidikan, Pekerjaan, RT/RW, Perkawinan, Gangguan Psikis)

Tabel 10 Proporsi Tingkat Dukungan Suami berdasarkan karakteristik (Umur, Pendidikan, Pekerjaan, RT/RW, Perkawinan, Gangguan Psikis)

Karakteristik Dukungan Jumlah Kurang Baik Umur 40 – 49 50 – 59 60 – 69 F 12 17 5 % 20 28 8 F 8 15 4 % 13 25 7 F 25 32 9 % 33 52 15 Total 34 56 27 44 61 100 Pendidikan Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi 1 8 15 9 1 2 13 25 15 2 0 6 9 9 3 0 10 15 15 5 1 14 24 18 4 2 23 39 30 7 Total 34 56 27 44 61 100 Pekerjaan Petani Buruh Swasta Wiraswasta PNS 7 15 5 4 3 11 25 8 7 5 4 8 7 4 4 7 13 12 7 7 11 23 12 8 7 18 38 20 13 11 Total 34 56 27 44 61 100 RT/RW 1/29 2/29 3/29 1/30 2/30 3/30 4 6 7 7 3 7 7 10 11 11 5 11 6 5 3 3 7 3 10 8 5 5 11 5 10 11 10 10 10 10 16 18 16 16 16 16 Jumlah 34 56 27 44 61 100 Perkawinan Ke Pertama Kedua 29 5 48 8 25 2 41 3 54 7 89 11 Jumlah 34 56 27 44 61 100

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Gangguan Psikis Ingatan Menurun Kecemasan Perubahan Mood Mudah Tersinggung Menurunnya Romantisme Bingung Sulit Berkonsentrasi Rasa Cemburu Kehilangan Kesenangan Merasa Kurang Dihargai 10 5 2 12 0 2 3 0 0 0 0 16 8 3 20 0 3 5 0 0 0 0 8 7 0 7 0 5 0 0 0 0 0 13 11 0 11 0 8 0 0 0 0 0 18 12 2 19 0 7 3 0 0 0 0 30 20 3 31 0 11 5 0 0 0 0 Total 34 56 27 44 61 100 (Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 10 mayoritas dukungan suami dalam kategori kurang, dilihat dari umur mayoritas responden berumur 50 – 59 tahun sebanyak 17 responden (20%), mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 15 responden (25%), bekerja sebagai buruh sebanyak 15 responden (25%) dengan perkawinan pertama sebanyak 29 responden (48%) dan gangguan psikologis yang paling banyak dirasakan responden adalah mudah tersinggung sebanyak 12 responden (20%).

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

B. Pembahasan

1. Dukungan Suami terhadap Wanita Premenopause Menghadapi Menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami umum mayoritas dukungan kurang sebanyak 34 responden (55,7%), tetapi jika dilihat dari 4 macam dukungan seperti dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional, hanya dukungan informasional yang dikategorikan kurang, sedangkan dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional adalah dukungan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi Nikhlah (2015) dengan judul

“Hubungan Pengetahuan Suami Tentang Menopause Dengan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri Yang Mengalami Menopause Di Desa Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang” Sebagian besar ibu mendapatkan dukungan kurang sejumlah 44 orang (51,8%).

Menurut sebagian wanita pada saat melakukan penelitian mereka banyak mengeluh bahwa suami kebanyakan berperilaku tidak peduli dengan masa menopause yang akan dialami oleh istrinya, bahkan suami mengatakan bahwa menoapuse bukan menjadi masalah yang berat karena semua wanita akan mengalami massa tersebut. Sebagian besar suami di Dusun Depok tidak menganggap masalah yang berarti dengan perubahan istri menjadi tidak menstruasi maka suami tidak pernah memberikan penghargaan apabila istrinya dapat menghadapi menopause dengan benar. Suami memberikan perhatian penuh kepada istrinya setiap hari tetapi tidak hanya pada saat menghadapi menopause

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

saja dan suami mengagnggap apabila istrinya mengalami ingatan menurun dan sulit berkonsentrasi tidak terlalu menghiraukan karena apabila seseorang sudah menginjak keusia yang lebih tua pasti ingatan dan daya berkonsentrasi akan menurun.

Bagi seorang wanita yang memasuki masa menopause, dukungan dari orang terdekat seperti dukungan dari suami adalah hal yang penting karena akan menentukan atau menurunkan rasa kecemasan yang dialaminya dalam menghadapi menopause syndrome. Seseorang yang merasa takut, jika memiliki teman atau orang lain yang mendukung, seperti suami maka ketakutannya akan berkurang. Dukungan suami merupakan faktor eksternal paling baik dalam membantu istri untuk melalui masa menopause tanpa ketakutan berlebihan. Suami yang tidak menuntut istri untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan dapat meyakinkan baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan ketika datang masa menopause (Janah dkk, 2014).

Dukungan suami kurang karena responden mayoritas berusia 50 – 59 tahun sebanyak 17 responden (20%). Hasil penelitian tidak sejalan dengan pendapat Departemen Kesehatan RI (2006) bahwa umur 50-59 tahun merupakan masa tengah baya lanjut dimana periode ini merupakan suatu masa ketika seseorang dapat merasa puas dengan keberhasilannya dan pengembangan perhatian terhadap orang lain atau masyarakat sekitar. Suami menganggap bahwa istri yang akan menghadapi menopause tidak membutuhkan perhatian penuh dari suaminya karena istri dapat mengatasi sendiri bagaimana cara menghadapi

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

71

menopause yang benar, bahkan ada suami yang mengatakan bahwa tanpa diberitahu suami, istri sudah dapat mencari informasi-informasi sendiri mengenai menopause karena sumua wanita mengalami hal tersebut.

Dukungan suami kurang mayoritas responden berpendidikan SMP sebanyak 15 responden (25%). Menurut Wawan dan Dwi (2010) pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang termasuk juga perilaku seseorang pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan dalam pembangunan. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sebaliknya semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin sukar untuk menyerap dan menerima informasi dari luar. Jika pendidikan suami yang rendah ini akan kesulitan dalam hal menyerap dan menerima informasi dari luar sehingga wajar jika dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause ini masih kurang. Tingkat pendidikan dan status ekonomi yang rendah pada seseorang dan menyebabkan orang tersebut mudah mengalami gangguan psikologis. Tingkat pendidikan seseorang individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam mengurangi masalah baru (Hawari, 2011).

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Dukungan Suami kurang karena mayoritas pekerjaan responden dalam penelitian ini sebagai buruh sebanyak 23 responden (38%), seseorang yang tidak memiliki pekerjaan atau mempunyai pekerjaan yang tidak tetap lebih rendah kepeduliannya terhadap sesama dari pada seseorang yang bekerja atau seseorang yang mempunyai pekerjaan tetap (Hawari, 2011).

Gangguan psikis responden pada wanita premenopause menghadapi menopause dalam penelitian mayoritas mudah tersinggung sebanyak 12 responden (20%). Wanita yang mengalami masa menopause akan merasa lebih mudah dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Perasaan menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya (Pieter, 2013).

2. Dukungan Informasional Suami terhadap Wanita Premenopause menghadapi Menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan informasional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman adalah dukungan kurang sebanyak 31 responden (50,8%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa dukungan informasional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause masih kurang karena Suami masih banyak yang tidak memberikan suatu informasi kepada istrinya tentang masalah apa saja yang akan dialami oleh wanita yang menghadapi masa menopause, mereka masih menganggap bahwa istrinya dapat

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

73

mencari informasi sendiri karena masa menopause dialami oleh semua wanita, jadi menurut kebanyakan suami mereka tidak peduli dengan masa menopause yang akan dialami oleh istrinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan dari suami yang baik yaitu suami mengingatkan istri tentang perilaku negatif yang dapat memperburuk kesehatan dan suami menjelaskan setiap istri bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui tentang keluhan-keluhan yang dirasakan seperti ingatan menurun.

Suami dengan memberikan informasional maka ibu akan terpapar informasi mengenai menopause. Adanya dukungan informasional suami diharapkan ibu tidak mengalami gangguan psikologis menghadapi menopause (Hause dalam Setiadi, 2008). Suami juga dapat membantu meyakinkan dan bekerja sama dengan ibu tentang cara menghadapi menopause yang benar seperti suami memberikan konseling bahwa berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita, suami memberikan nasehat agar mau dan bisa menerima status quo (keadaan dirinya pada saat ini) dan diharapkan dapat memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya, suami memberikan nasehat agar dapat menerima keadaannya dengan lapang dada, memberikan nasehat agar selalu mengomunisasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi kepada suaminya, suami memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual seperti ibadah teratur, suami menganjurkan untuk berolah raga secara teratur, dan suami memberikan nasihat untuk konsultasi dokter obsgyn atau psikolog (Suryani, 2012).

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3. Dukungan Penilaian Suami terhadap Wanita Premenopause menghadapi Menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan penilaian suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman adalah dukungan baik sebanyak 35 responden (57,4%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa dukungan penilaian suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause sudah baik. Namun dari hasil penelitian juga didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari suami sebagian kurang yaitu dukungan dari suami tidak senang ketika ibu membahas tentang perubahan menopause. Dari hasil pada saat melakukan penelitian banyak ibu yang mengatakan bahwa suami jarang memberikan pujian kepada istrinya apabila istri menerima perubahan dengan senang hati.

Wujud dari dukungan penilaian suami adalah suami memberikan memberikan pujian–pujian dan penghargaan, minimal ucapan terima kasih atau ucapan penghargaan yang dapat menimbulkan rasa bangga terhadap tekanan yang dialami pada saat menopause akan hilang (Dahro 2012). Suami berfungsi sebagai pemberi umpan balik yang positif, menengahi penyelesaian masalah yang merupakan suatu sumber dan pengakuan identitas anggota keluarga (Suryani, 2012).

4. Dukungan Instrumental Suami terhadap Wanita Premenopause menghadapi Menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan instrumental suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

75

Ambarketawang Gamping Sleman adalah dukungan baik sebanyak 32 responden (52,5%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa dukungan instrumental suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause sudah baik. Namun dari hasil didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari suami sebagian kurang yaitu dukungan dari suami tidak menyediakan waktu untuk menemani istri disaat istri merasa kehilangan kesenangan.

Hampir setiap keluarga dapat menyediakan kebutuhan anggota keluarganya dalam bentuk uang, bantuan langsung atau instrumental paling efektif ketika bantuan tersebut terlihat dengan tepat oleh individu. Dukungan instrumental diartikan oleh individu sebagai bukti cinta atau penghargaan (Cohen & McKay, 2015).

5. Dukungan Emosional Suami terhadap Wanita Premenopause menghadapi Menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan emosional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman adalah dukungan baik sebanyak 36 responden (59%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa dukungan emosional suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause sudah baik. Namun dari hasil penelitian juga didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari suami sebagian kurang yaitu dukungan dari suami tidak mengajak istri berkomunikasi membahas keluhan yang istri alami saat ini seperti rasa cemburu meningkat, suami masih tidak mau membahas tentang masa-masa menopause karena banyak yang perpendapat bahwa istri sudah bisa menanganinya sendiri

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

tanpa harus suami memberitahu bagaimana cara mengatasinya. Dukungan emosional ini dapat membantu mengembalikan rasa percaya diri atau mengurangi rasa perasaan yang tidak adekuat, komunikasi yang penuh perhatian serta menganggap bahwa orang tersebut berharga adalah salah satu cara untuk memberikan dukungan emosional pada orang lain (Safarino, 2006).

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan secara door to door untuk penjelasan tentang cara pengisian dan maksud dari setiap soal kurang efisien karena setiap rumah harus menjelaskan satu persatu kepada responden.

2. Penelitian ini hanya satu variabel saja sehingga penelitian ini tidak dapat menggali lebih banyak lagi mengenai dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause.

(36)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Proporsi dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman dalam kategori kurang sebanyak 34 responden (55,7%).

2. Proporsi dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman dilihat dari dukungan informasi dalam kategori kurang sebanyak 31 responden (50,8%), dukungan penilaian dalam kategori baik sebanyak 35 responden (57,4%), dukungan instrumental dalam kategori baik sebanyak 32 responden (52,5%), dan dukungan emosional dalam kategori baik sebanyak 36 responden (59%).

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Ilmu Kebidanan

Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswi khususnya kebidanan, sehingga mahasisiwi kebidanan dapat mengetahui bagaimana pengetahuan dukungan suami terhadap wanita premenopause menghadapi menopause dan penelitian ini sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai dukungan suami terhadap ibu menopause dan dapat diaplikasikan dengan baik.

(37)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan meningkatkan jumlah variabel penelitian, dan diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala premenopause

3. Bagi Perpustakaan

Diharapkan perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta menambah koleksi buku-buku terutama buku berjudul tentang menopause karena masih sangat sedikit, dan untuk pengembalian buku yang sudah dibaca lebih baik dikumpul pada meja yang sudah disediakan sehingga petugas perpustakaan mengambil buku di meja untuk dikembalikaan ke rak buku agar rak buku lebih rapi.

4. Bagi Masyarakat

Suami dapat berpartisipasi dan bekerjasama dengan petugas kesehatan dengan memberikan dukungan kepada istri dalam menghadapi menopause dengan cara memberikan dukungan (informasional, penilaian, instrumental, dan emosional).

(38)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. (2015). Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2014. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

_________________. _____. Kota Yogyakarta Dalam Angka 2015. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

_________________. _____. Sleman Dalam Angka 2015. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

_________________. _____. Bantul Dalam Angka 2014. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

_________________. _____. Gunung Kidul Dalam Angka 2015. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

_________________. _____. Kulon Progo Dalam Angka 2015. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta: Bappenas. Available at:

http://www.bappenas.go.id/files/5413/9148/4109/Proyeksi_Penduduk_In donesia_2010-2035. Diakses pada tanggal 11 April

Bromberger, JT dkk. (2009). Prospective Study of The Determinants of Age at Menopause. Am J Epidemiologi, 145 (2): 124-133

Budiman, A. (2013). Kapita Selekta: Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Cohen, Sheldon & Mc.Kay, Garth (2015). Sosial Support, Stress abd the Baffering Hypothesis: A Theoretical Analysus (serial online), http//www.psy.cmu.edu. (diakses pada tanggal 28 Juni 2016).

Dahro, A. (2012). Psikologi Kebidanan Analisa Perilaku Wanita untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

(39)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Friedman, M.M., Browden, V.R., dan Jones, E.G.( 2010).Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek Edisi 5. Jakarta: EGC.

Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hidayat, A. A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika.

HK. Joseph. (2010). Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (OBSGYN). Yogyakarta: Nuha Medika.

Janah, dkk. (2014). Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kejadian Menopause Syndrome Pada Istri DiKelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang. volume 2

nomor 1 pada Januari 2014 diakses pada tanggal 12 Maret 2016.

Jeffry S. N, Spencer A, R, Beverly G. (2005). Psikologi Abnormal. Edisi ke-5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Khadijah. (2014). Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Klimakterium Pada Wanita Usia 40-60 Tahun. Banjarmasin. Volume 14 Pada Bulan Desember 2014. Diakses pada tanggal 02 Maret 2016.

Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana

Lestary, D. (2010). Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta: Garai ilmu.

Mulyani, S. (2013). Menopause: Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita di Usia Pertengahan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Murti. (2016). Data Penduduk Dukuh Depok Usia 40-50 Tahun. Yogyakarta: Ibu Kader Posyandu

Notoatmodjo, S.( 2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi Ketiga. Jakarta:

Salemba Medika.

Pieter, H. Z., Janiwarty, B. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing

(40)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Proverawati, A. (2010). Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika.

Purnawan, I. (2008). Pengantar Perilaku Manusia.Jakarta: EGC.

Purwoastuti, E. (2008). Menopause Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius

Riwidikdo, Handoko. (2010).Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Safarino, E. P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Fifth Edition. USA: John Wiley & Sons.

Sarwono. S. W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi 1. Yogyakarta:

Grahafindo Persada.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryani, Widyasih. (2012). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya. Taylor dkk. (2009). Psikologi Sosial (edisi ke dua belas). Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Umi Nikhlah. (2015). Hubungan Pengetahuan Suami Tentang Menopause Dengan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri Yang Mengalami Menopause Di Desa Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.Volume 2 nomor 1.Di akses pada 18 Juli 2016

Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Widyanto. (2014). Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Nuha Medika.

Yulianti, dkk. (2014). Hubungan Dukungan Sosial Suami Dengan TingkatKecemasan Ibu Pre Menopause Di Dusun WonokertoDesa Wonokerto Kecamatan Kedunggalar Ngawi.Volume 2 nomor 1 Pada Bulan Maret 2014.Diakses pada tanggal 02 Maret 2016.

Gambar

Tabel  4  menunjukkan  bahwa  dari  61  responden  sebagian  besar  berumur  50 –59  tahun  sebanyak  32  responden  (52%),  mayoritas  berpendidikan  SMP  sebanyak  24  responden  (39%),  bekerja  sebagai  buruh  sebanyak  23  responden  (38%)  dengan  pe
Tabel 5 Proporsi responden berdasarkan dukungan suami terhadap ibu  premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok Ambarketawang
Tabel 8 Proporsi responden berdasarkan dukungan instrumental suami  terhadap ibu premenopause menghadapi menopause Di Dusun Depok
Tabel 10 Proporsi Tingkat Dukungan Suami berdasarkan karakteristik (Umur,  Pendidikan, Pekerjaan, RT/RW, Perkawinan, Gangguan Psikis)

Referensi

Dokumen terkait

If you click the file link that’s displayed after the error message, a new window opens that displays the source code for the page and highlights the line with the error, as shown

Chapter 3 , Loading Your Data to Redshift , will takes you through the steps of creating tables, and the steps necessary to get data loaded into the database.. Chapter 4 ,

This book is a collection of problems on the design, analysis, and verification of algorithms for use by practicing programmers who wish to hone and expand their skills, as a

Berdasarkan hasil yang akan dicapai pada tingkat Sekolah Menengah Atas diharapkan dapat membimbing siswa untuk memahami nilai- nilai keagamaan sesuai Buddha Dharma dan sekaligus

Memenuhi Dari hasil verifikasi data informasi yang tercantum dalam dokumen packing list sudah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa

[r]

Simpulan, Perancangan Infografis Panduan Siaga Bencana Gempa Dan Tsunami Pada Media Booklet sebagai media penyampai informasi kepada masyarakat kota Padang mengenai

Masalah-masalah yang disebutkan diatas juga didapati didalam masyarakat yang ada di Desa Tolotoyon KeCamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow dimana masih