• Tidak ada hasil yang ditemukan

16-22 Desember Pelajaran dari Sebuah Doa Desember Bertindaklah Sesuai dengan Doa Yesus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "16-22 Desember Pelajaran dari Sebuah Doa Desember Bertindaklah Sesuai dengan Doa Yesus"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

16-22 Desember

Pelajaran dari Sebuah Doa

HALAMAN 3 NYANYIAN: 68, 6

23-29 Desember

B ertindaklah Sesuai dengan

Doa Yesus

HALAMAN 18 NYANYIAN: 57, 56

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published

semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis,

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill,

34567

October 15, 2013

Vol. 134, No. 20 Semimonthly INDONESIAN

ARTIKEL PELAJARAN

˝ Pelajaran dari Sebuah Doa

˝ Bertindaklah Sesuai dengan Doa Yesus

Dengan merenungkan Firman Allah setiap hari, doa kita akan semakin bermakna. Benarnya hal itu ditunjukkan di artikel pertama yang membahas doa orang Lewi untuk umat Allah. Artikel kedua membahas bagaimana kita bisa bertindak sesuai dengan salah satu doa Yesus. Kedua doa itu menjadi contoh agar kita mendahulukan kepen-tingan Yehuwa sebelum meminta sesuatu.

(3)

”BANGKITLAH, agungkan Yehuwa, Allahmu, dari waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak tertentu.” Dengan kata-kata itu, orang Lewi mengun-dang umat Allah yang sudah berkumpul untuk berdoa bersama kepada Yehuwa. Itu adalah salah satu doa terpanjang dalam Alkitab. (Neh. 9:4, 5) Peristiwa itu terjadi di Yerusalem pada tahun 455 SM, tanggal 24 bulan Tisri, yaitu bulan ketujuh dalam kalender Yahu-di. Seraya kita membahas latar belakang pertemuan

1. Peristiwa apa yang akan kita bahas? Pertanyaan apa saja yang perlu kita renungkan?

Pelajaran dari Sebuah Doa

”Biarlah mereka mengagungkan

namamu yang mulia.”—NEH. 9:5.

APA JAWABAN SAUDARA?

Hal-hal baik apa yang orang Israel lakukan sewaktu orang Lewi mengundang mereka berkumpul?

Contoh apa di zaman dahulu yang membuktikan bahwa Allah bertindak sesuai dengan arti nama-Nya?

(4)

itu, renungkanlah pertanyaan berikut: ’Kebiasaan baik apa yang dimiliki orang Lewi sehingga pertemu-an itu begitu menggugah? Pelajarpertemu-an apa saja ypertemu-ang bisa kita tarik dari doa yang dipersiapkan dengan baik itu?’—Mz. 141:2.

BULAN YANG ISTIMEWA

2 Sebulan sebelum pertemuan tersebut, tembok

Ye-rusalem selesai dibangun kembali. (Neh. 6:15) Pro-yek itu rampung hanya dalam 52 hari. Lalu, umat Allah mulai memberikan perhatian pada kebutuhan rohani mereka. Maka, pada hari pertama bulan ber-ikutnya, yaitu bulan Tisri, mereka berkumpul di la-pangan untuk mendengar Ezra dan beberapa orang Lewi membacakan dan menjelaskan Hukum Allah. (Gambar 1 di edisi standar) Seluruh anggota keluar-ga, termasuk anak-anak, berdiri dan menyimak ”dari fajar sampai tengah hari”. Sungguh bagus teladan me-reka! Dewasa ini, kita berhimpun di Balai Keraja-an yKeraja-ang nyamKeraja-an, tapi kadKeraja-ang-kadKeraja-ang pikirKeraja-an kita

(5)

mulai melayang dan memikirkan hal-hal yang kurang penting. Jika demikian, renungkan kembali teladan orang-orang Israel itu. Mereka tidak hanya mende-ngarkan, tapi juga menghayatinya, bahkan menangis saat menyadari bahwa selama ini mereka tidak mena-ati Hukum Allah.—Neh. 8:1-9.

3 Namun, ini bukan saatnya untuk mengaku dosa.

Mengingat itu adalah hari perayaan, Yehuwa ingin agar umat-Nya bersukacita. (Gambar 2) (Bil. 29:1) Jadi, Nehemia memberi tahu mereka, ”Pergilah, ma-kanlah apa yang berlemak dan minumlah apa yang manis, dan kirimkanlah makanan kepada orang yang untuknya tidak disediakan apa-apa; karena hari ini kudus bagi Tuan kita, dan janganlah merasa sakit hati, karena sukacita Yehuwa adalah bentengmu.” Umat itu pun menaatinya, dan hari itu berubah men-jadi hari yang menggembirakan.—Neh. 8:10-12.

4 Besoknya, para kepala keluarga berkumpul untuk

3. Perintah apa yang orang Israel taati?

4. Apa yang dilakukan para kepala keluarga Israel? Hal penting apa yang dilakukan selama Perayaan Pondok ini?

(6)

membicarakan bagaimana bangsa itu bisa lebih menaati Hukum Allah. (Gambar 3) Setelah mempel-ajari Hukum, mereka ternyata harus merayakan Pera-yaan Pondok pada bulan itu, pada tanggal 15-21 Tisri, yang ditutup dengan pertemuan yang khidmat pada tanggal 22. Maka, mereka segera bersiap-siap. (Gam-bar 4) Perayaan yang mereka adakan menghasilkan ”sukacita yang sangat besar” karena sejak zaman Yo-sua, belum pernah ada Perayaan Pondok semeriah itu. Suatu hal penting selama perayaan ini adalah pembacaan Hukum Allah ”hari demi hari, dari hari pertama sampai hari terakhir”.—Neh. 8:13-18.

HARI PENGAKUAN D O SA

5 Dua hari kemudian, tanggal 24 Tisri, adalah saat

yang tepat bagi umat itu untuk mengakui dosa me-reka. Ini bukan hari untuk makan dan bersenang-senang. Jadi, umat Allah berpuasa dan mengenakan kain goni sebagai tanda berkabung. Sekali lagi, Hu-kum Allah dibacakan selama tiga jam pada pagi hari.

5. Apa yang umat Allah lakukan sebelum orang Lewi memanjatkan doa bagi mereka?

(7)

Siangnya, ”mereka membuat pengakuan dan sujud kepada Yehuwa, Allah mereka”. (Gambar 5) Lalu, orang Lewi memanjatkan doa bagi seluruh umat. (Gambar 6)—Neh. 9:1-4.

6 Orang Lewi sering membaca Hukum Allah

se-hingga mereka bisa mempersiapkan doa yang penuh arti itu. Sepuluh ayat pertama khusus menyebutkan perbuatan dan sifat Yehuwa. Selanjutnya, orang Lewi mengungkapkan berbagai dosa orang Israel dan men-jelaskan mengapa mereka tidak layak mendapat ’belas kasihan Allah yang limpah’. (Neh. 9:19, 27, 28, 31) Doa kita kepada Yehuwa akan lebih bervariasi dan pe-nuh arti jika kita merenungkan Firman Allah se-tiap hari, seperti kebiasaan orang Lewi. Jadi, kita mendengarkan Yehuwa sebelum berdoa kepada-Nya. —Mz. 1:1, 2.

7 Dalam doa itu, hanya ada satu permintaan

sederhana, yang dicatat di bagian akhir ayat 32,

6. Mengapa orang Lewi bisa memanjatkan doa yang penuh arti? Apa pe-lajarannya bagi kita?

7. Apa yang orang Lewi minta dari Allah, dan apa pelajarannya bagi kita?

(8)

”Sekarang, oh, Allah kami, Allah yang besar, perka-sa, membangkitkan rasa takut, yang berpegang pada perjanjian dan kebaikan hati yang penuh kasih, ja-ngan biarkan tampak kecil di hadapanmu semua ke-sukaran yang menimpa kami, raja-raja kami, pembe-sar-pembesar kami, para imam kami, nabi-nabi kami, bapak-bapak leluhur kami, dan seluruh umatmu se-jak zaman para raja Asiria sampai hari ini.” Teladan orang Lewi ini patut kita tiru. Sewaktu berdoa, kita hendaknya memuji dan bersyukur kepada Yehuwa ter-lebih dahulu sebelum meminta sesuatu.

MEMUJI NAMA ALLAH YANG MULIA

8 Orang Lewi rendah hati. Meskipun doa mereka

sudah dipersiapkan dengan baik, mereka merasa bah-wa kata-kata mereka tidak bisa sepenuhnya meng-ungkapkan pujian yang selayaknya Yehuwa terima. Karena itu, doa tersebut diawali dengan permohonan yang rendah hati ini untuk umat Allah, ”Biarlah mereka mengagungkan namamu yang mulia, yang

8, 9. (a) Orang Lewi mengawali doa mereka dengan rendah hati. Jelas-kan. (b) Dua ”bala tentara langit” apa yang disebutkan oleh orang Lewi?

(9)

ditinggikan di atas semua pengagungan dan pujian.” —Neh. 9:5.

9 Isi doa itu selanjutnya: ”Engkau sajalah Yehuwa;

engkau telah membuat langit, bahkan langit segala la-ngit dan seluruh bala tentaranya, bumi dan semua yang ada padanya, lautan dan semua yang ada di da-lamnya; engkau memelihara hidup semuanya; dan bala tentara langit sujud kepadamu.” (Neh. 9:6) Ya, Yehuwa menciptakan seluruh alam semesta, langit be-serta ”bala tentaranya”, yaitu tak terhitung banyak-nya bintang. Ia juga menciptakan bumi kita yang indah dan segala isinya, yang sanggup menunjang ke-hidupan beragam makhluk yang terus berkembang biak. Ini semua disaksikan oleh malaikat-malaikat ku-dus, yang juga dapat disebut ”bala tentara langit”. (1 Raj. 22:19; Ayb. 38:4, 7) Para malaikat ini de-ngan rendah hati melakukan kehendak Allah dede-ngan melayani manusia ”yang akan mewarisi keselamat-an”. (Ibr. 1:14) Sungguh bagus teladan para malai-kat! Seperti mereka, kita juga ingin bersatu padu

(10)

melayani Yehuwa bagaikan bala tentara yang terlatih. —1 Kor. 14:33, 40.

10 Berikutnya, orang Lewi menyebutkan apa yang

Allah lakukan bagi Abram. Hingga usia 99 tahun, ia belum punya anak dari istrinya Sarai. Pada waktu itu-lah Yehuwa mengganti namanya menjadi Abraham, yang berarti ”bapak kumpulan banyak orang”. (Kej. 17:1-6, 15, 16) Allah juga berjanji bahwa benihnya akan mewarisi tanah Kanaan. Manusia sering melu-pakan janji mereka, tapi Yehuwa tidak. Hal ini dise-butkan dalam doa orang Lewi, ”Engkaulah Yehuwa, Allah yang benar, yang memilih Abram dan memba-wanya keluar dari Ur, kota orang Khaldea dan menja-dikan namanya Abraham. Engkau mendapati hatinya setia di hadapanmu; sehingga diadakanlah perjanji-an dengperjanji-an dia untuk memberinya tperjanji-anah orperjanji-ang Ka-naan, . . . untuk diberikan kepada benihnya; lalu engkau melaksanakan firmanmu, karena engkau adil-benar.” (Neh. 9:7, 8) Mari kita tiru Allah kita yang

10. S ebutkan teladan yang bisa kita tiru dari apa yang Allah lakukan bagi Abraham.

(11)

adil-benar dengan selalu berupaya menepati janji kita. —Mat. 5:37.

HAL-HAL MENAKJUBKAN YANG YEHUWA LAKUKAN

11 Nama Yehuwa berarti ”Ia Menyebabkan

Menja-di”, dan ini menunjukkan bahwa Allah terus beker-ja sampai beker-janji-Nya terwujud. Contoh bagus tentang hal ini adalah apa yang Allah lakukan bagi keturun-an Abraham ketika mereka menjadi budak di Mesir. Tampaknya mustahil bangsa itu bisa dibebaskan dan tinggal di Tanah Perjanjian. Tapi, Allah melakukan berbagai hal sampai janji-Nya terwujud, sehingga Ia terbukti layak menyandang nama Yehuwa yang agung dan tiada bandingnya.

12 Doa yang dicatat Nehemia itu menyebutkan

ten-tang Yehuwa, ”Engkau melihat penderitaan bapak-bapak leluhur kami di Mesir, dan jeritan mereka di Laut Merah engkau dengar. Lalu engkau memberikan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat di hadapan Firaun

11, 12. Apa arti nama Yehuwa? Bagaimana ini terbukti benar sewaktu Ia bertindak bagi keturunan Abraham?

(12)

dan semua hambanya dan semua orang di negerinya, karena engkau mengetahui bahwa mereka telah ber-tindak dengan angkuh terhadap bapak-bapak leluhur kami; lalu engkau membuat nama bagi dirimu se-perti pada hari ini. Laut engkau belah di hadapan mereka, sehingga mereka menyeberang di atas ta-nah yang kering di tengah-tengah laut; dan pengejar-pengejar mereka kaulemparkan ke tempat yang dalam seperti sebuah batu ke laut yang dahsyat.” Lalu, doa itu menguraikan hal lain yang Yehuwa lakukan bagi umat-Nya, ”Engkau menaklukkan di hadapan mere-ka penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan . . . Lalu mereka merebut kota-kota yang berbenteng dan tanah yang gemuk dan mengambil sebagai milik rumah-rumah yang penuh dengan hal-hal baik, perigi-perigi yang digali, kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun dan pohon-pohon untuk makanan yang lim-pah, dan mereka mulai makan dan dikenyangkan dan menjadi gemuk dan bermewah-mewah dalam kebaik-anmu yang besar.”—Neh. 9:9-11, 24, 25.

(13)

13 Ada banyak hal lain lagi yang terus Allah

laku-kan agar janji-Nya terwujud. Misalnya, tidak lama se-telah Israel keluar dari Mesir, Yehuwa memenuhi ke-butuhan rohani mereka. Hal ini disebutkan dalam doa orang Lewi, ”Di atas Gunung Sinai engkau turun dan berbicara dengan mereka dari surga dan selanjutnya memberi mereka keputusan-keputusan hukum ser-ta hukum-hukum kebenaran yang lurus, peraturan-peraturan serta perintah-perintah yang baik.” (Neh. 9:13) Yehuwa berupaya mengajar umat-Nya agar me-reka layak menyandang nama-Nya yang kudus dan mewarisi Tanah Perjanjian. Tapi, mereka mengabai-kan hal-hal baik yang mereka pelajari.—Baca Nehe-mia 9:16-18.

DISIPLIN DIBUTUHKAN

14 Doa orang Lewi menyebutkan dua dosa yang

di-lakukan orang Israel. Ini terjadi tidak lama setelah

13. Bagaimana Yehuwa memenuhi kebutuhan rohani Israel, tapi apa tanggapan mereka?

14, 15. (a) Bagaimana Yehuwa menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya yang berdosa? (b) Apa yang kita pelajari dari cara Allah mem-perlakukan bangsa pilihan-Nya?

(14)

mereka berjanji menaati Hukum Allah di Gunung Si-nai. Akibatnya, mereka pantas dibiarkan mati di pa-dang belantara. Namun, doa itu memuji Yehuwa, ”Engkau, dalam belas kasihanmu yang limpah, tidak meninggalkan mereka di padang belantara . . . Sela-ma empat puluh tahun engkau menyediakan Sela- makan-an bagi mereka . . . Mereka tidak kekurmakan-angmakan-an apa-apa. Pakaian mereka tidak menjadi usang, dan kaki mereka tidak menjadi bengkak.” (Neh. 9:19, 21) De-wasa ini, Yehuwa juga menyediakan segala yang kita butuhkan agar bisa melayani Dia dengan setia. Kita tentu tidak mau menjadi seperti ribuan orang Israel yang mati di padang belantara karena tidak taat dan tidak beriman. Ya, semua itu ”ditulis untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu akhir sis-tem-sistem ini tiba”.—1 Kor. 10:1-11.

15 Sayangnya, setelah mewarisi Tanah Perjanjian,

orang Israel malah mengikuti ibadat yang amoral dan haus darah kepada dewa-dewi Kanaan. Maka, Ye-huwa membiarkan bangsa-bangsa tetangga menindas

(15)

bangsa pilihan-Nya. Sewaktu mereka bertobat, Ye-huwa berbelas kasihan, mengampuni mereka, dan menyelamatkan mereka dari musuh. Hal ini terja-di ”berulang-kali”. (Baca Nehemia 9:26-28, 31.)

Orang Lewi mengakui, ”Engkau terlalu lunak terha-dap mereka selama bertahun-tahun dan terus membe-rikan kesaksian tentang mereka dengan rohmu mela-lui nabi-nabimu, dan mereka tidak memberi telinga. Akhirnya engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa dari berbagai negeri.”—Neh. 9:30.

16 Bahkan setelah kembali dari pembuangan,

orang Israel mulai tidak taat lagi. Namun, apa yang berbeda? Orang Lewi menjelaskannya dalam doa me-reka, ”Lihat! Hari ini kami adalah budak-budak; dan mengenai negeri yang engkau berikan kepada bapak-bapak leluhur kami untuk dimakan buahnya dan hal-hal yang baik darinya, lihat! kami adalah budak-budak di sana, dan hasilnya berlimpah-limpah bagi

16, 17. (a) S etelah pembuangan, keadaan bangsa Israel tidak sama de-ngan apa yang dialami leluhur mereka saat memasuki Tanah Perjanjian. Apa bedanya? (b) Apa yang diakui orang Israel, dan apa janji mereka?

(16)

raja-raja yang telah engkau tetapkan atas kami oleh karena dosa-dosa kami, dan . . . kami berada dalam kesesakan yang hebat.”—Neh. 9:36, 37.

17 Apakah orang Lewi menyiratkan bahwa Allah

ti-dak adil? Sama sekali titi-dak! Mereka mengakui, ”Eng-kau adil-benar sehubungan dengan semua yang telah menimpa kami, karena dengan setia engkau telah ber-tindak, namun kamilah yang telah berlaku fasik.” (Neh. 9:33) Kemudian, doa yang tidak mementing-kan diri itu diakhiri dengan janji yang sungguh-sung-guh bahwa mulai saat itu, bangsa tersebut akan me-naati Hukum Allah. (Baca Nehemia 9:38; 10:29)

Lalu, janji itu ditulis dalam sebuah dokumen dan 84 pemimpin bangsa Yahudi mengesahkannya dengan meterai mereka.—Neh. 10:1-27.

18 Kita membutuhkan disiplin dari Yehuwa agar

la-yak memasuki dunia baru-Nya. Rasul Paulus berta-nya, ”Apakah ada putra yang tidak didisiplin oleh

18, 19. (a) Apa yang kita butuhkan agar bisa selamat memasuki dunia baru Allah? (b) Apa yang hendaknya kita doakan tanpa henti, dan meng-apa?

(17)

bapaknya?” (Ibr. 12:7) Kita memperlihatkan bah-wa kita rela menerima petunjuk Allah dalam hidup kita dengan bertekun melayani Dia dan bersedia di-latih oleh-Nya. Dan, jika kita melakukan dosa seri-us, kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan mengampuni kita kalau kita benar-benar bertobat dan menerima disiplin-Nya dengan rendah hati.

19 Tidak lama lagi, nama Yehuwa akan semakin

di-muliakan ketika Ia melakukan hal yang lebih he-bat daripada pembebasan bangsa Israel dari Mesir. (Yeh. 38:23) Umat-Nya kala itu benar-benar mewa-risi Tanah Perjanjian. Maka, semua hamba Yehuwa yang setia juga pasti akan mewarisi kehidupan da-lam dunia baru Allah. (2 Ptr. 3:13) Karena memi-liki harapan yang begitu menakjubkan, kita hendak-nya tanpa henti mendoakan penyucian nama Allah yang mulia. Artikel berikutnya akan membahas se-buah doa lain. Dengan bertindak sesuai dengan doa itu, kita akan menikmati berkat Allah, sekarang dan selamanya.

(18)

HARI semakin malam pada tanggal 14 Nisan ta-hun 33 M. Yesus dan sahabat-sahabatnya baru saja merayakan Paskah, yang mengingatkan mere-ka bagaimana Allah membebasmere-kan leluhur me-reka dari perbudakan di Mesir. Tapi, murid-mu-rid Yesus yang setia akan mendapat ”pembebasan abadi” yang jauh lebih besar. Keesokan harinya, Pemimpin mereka yang tidak berdosa itu akan

1, 2. Apa yang Yesus lakukan setelah ia merayakan Paskah bersama para rasulnya pada tahun 33 M?

B ertindaklah Sesuai dengan

Doa Yesus

”Bapak, . . . muliakanlah putramu, agar putramu

dapat memuliakan engkau.”—YOH. 17:1.

APA PENDAPAT SAUDARA?

Apa artinya benar-benar ”mengenal” Allah?

Bagaimana doa Yesus di Yohanes pasal 17 dijawab pada abad pertama?

Bagaimana dewasa ini kita bisa bertindak sesuai dengan doa Yesus?

(19)

dibunuh oleh para musuh. Namun, kejahatan itu akan berubah menjadi berkat karena darah Ye-sus akan menjadi dasar untuk membebaskan umat manusia dari dosa dan kematian.—Ibr. 9:12-14.

2 Agar kita tidak pernah melupakan

pemberi-an Allah ypemberi-ang pengasih ini, Yesus memulai suatu perayaan baru sebagai ganti Paskah tahunan. Ia mengambil roti tak beragi, memecah-mecahkan-nya, dan membagikannya kepada ke-11 rasul yang setia. Ia mengatakan, ”Ini mengartikan tubuhku yang diberikan demi kepentingan kamu. Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan aku.” Lalu, ia juga mengedarkan secawan anggur merah, dan mengatakan, ”Cawan ini mengartikan perjanjian baru atas dasar darahku, yang akan dicurahkan demi kepentingan kamu.”—Luk. 22:19, 20.

3 Perjanjian Hukum antara Allah dan bangsa

Israel jasmani akan segera berakhir. Itu akan

3. (a) Perubahan besar apa yang terjadi setelah kematian Yesus? (b) Pertanyaan apa saja yang hendaknya kita renungkan mengenai doa Yesus di Yohanes pasal 17?

(20)

digantikan oleh perjanjian yang baru antara Yehu-wa dan para pengikut Yesus yang terurap. Yesus sangat mengkhawatirkan kesejahteraan bangsa ro-hani yang baru itu. Orang Israel jasmani terpecah-belah secara sosial dan agama sehingga nama ku-dus Allah tercela. (Yoh. 7:45-49; Kis. 23:6-9) Nah, Yesus ingin para pengikutnya tetap bersatu agar mereka bisa bekerja sama untuk memuliakan nama Allah. Jadi, apa yang Yesus lakukan? Ia memohon bantuan Bapaknya dalam sebuah doa yang paling indah. Kita sungguh bersyukur bisa membacanya. (Yoh. 17:1-26; lihat gambar di awal artikel dalam edisi standar.) Seraya kita membahas doa ini, re-nungkanlah: ”Apakah Allah menjawab doa Yesus? Apakah saya bertindak selaras dengan doa itu?”

YANG TERPENTING BAGI YESUS

4 Yesus mengajarkan banyak hal kepada

mu-rid-muridnya hingga larut malam. Kemudian, ia

4, 5. (a) Apa yang kita pelajari dari bagian awal doa Yesus? (b) Bagai-mana Yehuwa menjawab permintaan pribadi Yesus?

(21)

menengadah dan berdoa, ”Bapak, jamnya telah tiba; muliakanlah putramu, agar putramu da-pat memuliakan engkau, sama seperti engkau te-lah memberikan kepadanya wewenang atas semua makhluk, agar, sehubungan dengan semua yang te-lah engkau berikan kepadanya, ia dapat memberi-kan kehidupan abadi kepada mereka. . . . Aku telah memuliakan engkau di bumi, dengan me-nyelesaikan pekerjaan yang engkau berikan un-tuk kulakukan. Maka sekarang engkau, ya, Ba-pak, muliakanlah aku di sisimu dengan kemuliaan yang kumiliki di sisimu sebelum dunia ada.” —Yoh. 17:1-5.

5 Di bagian awal doa itu, perhatikan apa yang

Yesus anggap paling penting, yaitu agar Bapak surgawinya dimuliakan. Hal ini sesuai dengan permohonan pertama dalam contoh doa Yesus, ”Bapak, biarlah namamu disucikan.” (Luk. 11:2) Berikutnya, ia mendoakan murid-muridnya, yaitu

(22)

agar ia bisa ”memberikan kehidupan abadi kepa-da mereka”. Setelah itu, Yesus menyatakan ke-inginan pribadinya, ”Bapak, muliakanlah aku di sisimu dengan kemuliaan yang kumiliki di sisimu sebelum dunia ada.” Yehuwa mendengar doa Put-ra-Nya yang setia dan memberikan lebih daripada yang ia minta, yaitu ’nama yang lebih unggul da-ripada nama semua malaikat’.—Ibr. 1:4.

’MENGENAL SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR’

6 Dalam doanya, Yesus juga menyebutkan apa

yang harus kita lakukan untuk mendapat karunia kehidupan abadi. (Baca Yohanes 17:3.) Ia

menga-takan bahwa kita harus ”terus memperoleh penge-tahuan” tentang Allah dan Kristus. Bagaimana ca-ranya? Pertama, kita harus berusaha keras untuk belajar lebih banyak tentang Yehuwa dan Putra-Nya. Kedua, kita harus menerapkan apa yang kita

6. Untuk mendapat kehidupan abadi, apa yang harus dilakukan para ra-sul? Dari mana kita tahu bahwa mereka berhasil?

(23)

pelajari tentang Allah. Para rasul sudah melaku-kan kedua hal ini, sebab Yesus selanjutnya menga-takan, ”Perkataan yang engkau berikan kepadaku telah kuberikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.” (Yoh. 17:8) Tapi untuk mendapat kehidupan abadi, mereka perlu terus merenungkan perkataan Allah dan menerapkannya dalam kehi-dupan sehari-hari. Apakah para rasul yang setia berhasil melakukannya hingga akhir hidup mereka di bumi? Ya. Dari mana kita tahu? Karena nama mereka masing-masing tertulis pada ke-12 batu fondasi Yerusalem Baru di surga.—Pny. 21:14.

7 Menurut para pakar bahasa Yunani,

ungkap-an ”terus memperoleh pengetahuungkap-an” juga bisa ber-arti ”harus terus-menerus mengenal”. Kedua mak-na itu saling melengkapi dan sama-sama penting. Jadi, ini adalah proses untuk terus belajar lebih ba-nyak tentang Allah, Pribadi yang paling agung di alam semesta. Mengenal Allah tidak sekadar

(24)

mengetahui sifat-sifat dan kehendak Allah. Ini juga melibatkan hati kita; kita harus mengasihi Dia, bersahabat akrab dengan-Nya. Kita pun ha-rus mengasihi saudara-saudari kita. Alkitab men-jelaskan, ”Ia yang tidak mengasihi tidak menge-nal Allah.” (1 Yoh. 4:8) Mengemenge-nal Allah juga berarti menaati Dia. (Baca 1 Yohanes 2:3-5.)

Sungguh besar hak istimewa kita bisa bersahabat dengan Yehuwa. Jangan sampai kita seperti Yu-das Iskariot, yang kehilangan persahabatan yang berharga ini. Mari kita bekerja keras menjaga-nya. Dengan demikian, kita akan memenuhi sya-rat untuk memperoleh karunia kehidupan abadi. —Mat. 24:13.

”OLEH KARENA NAMAMU SENDIRI”

8 Dari doa Yesus di Yohanes pasal 17, kita

ya-kin bahwa dia tidak hanya mengasihi para rasul, tapi juga kita pada zaman sekarang. (Yoh. 17:20)

8, 9. Apa yang paling penting bagi Yesus selama pelayanannya di bumi? Kebiasaan Yahudi apa yang pasti ia benci?

(25)

Namun, kita harus mengerti bahwa yang paling penting bagi Yesus bukanlah keselamatan kita. Tujuan utama pelayanannya di bumi, dari awal hingga akhir, adalah menyucikan dan memuliakan nama Bapaknya. Sebagai contoh, sewaktu menje-laskan tujuannya datang ke bumi, Yesus memba-cakan gulungan Yesaya, ”Roh Yehuwa ada padaku, karena ia mengurapi aku untuk menyatakan kabar baik kepada orang miskin.” Sewaktu membacakan ayat ini di sinagoga di Nazaret, Yesus pasti menye-but nama Allah dengan jelas.—Luk. 4:16-21.

9 Lama sebelum Yesus datang ke bumi, para

pemimpin agama Yahudi telah melarang orang menyebut nama Allah. Yesus pasti membenci ke-biasaan tersebut. Ia mengatakan kepada para pe-nentangnya, ”Aku telah datang dengan nama Ba-pakku, tetapi kamu tidak menerima aku; jika

orang lain datang dengan namanya sendiri, kamu akan menerima orang itu.” (Yoh. 5:43) Kemudian

(26)

beberapa hari sebelum kematiannya, Yesus menya-takan lagi hal terpenting dalam hidupnya, dengan berdoa, ”Bapak, muliakanlah namamu.” (Yoh. 12:28) Jadi, kita tidak heran bahwa dalam doa yang sedang kita bahas, Yesus berulang kali me-nyatakan soal memuliakan nama Bapaknya.

10 Yesus berdoa, ”Aku telah membuat

nama-mu nyata kepada orang-orang yang engkau beri-kan kepadaku dari dunia. Mereka adalah milik-mu, dan engkau memberikan mereka kepadaku, dan mereka telah menjalankan firmanmu. Juga, aku tidak ada lagi di dunia, tetapi mereka ada di dunia dan aku akan datang kepadamu. Bapak Yang Kudus, jagalah mereka oleh karena namamu sendiri yang telah engkau berikan kepadaku, agar mereka dapat menjadi satu sama seperti kita.” —Yoh. 17:6, 11.

10, 11. (a) S ewaktu memberitahukan nama Bapaknya, apa yang Yesus lakukan? (b) D engan tujuan apa murid-murid Yesus memberitahukan nama Yehuwa?

(27)

11 Sewaktu memberitahukan nama Bapaknya

kepada murid-muridnya, Yesus tidak sekadar me-nyebutkan nama itu secara lisan. Yesus juga mem-bantu mereka mengenal siapa Yehuwa itu, dengan mengajarkan sifat-sifat Allah yang menakjubkan dan hal-hal yang Ia lakukan bagi manusia. (Kel. 34:5-7) Kini, sebagai raja di surga, Yesus te-rus membantu murid-muridnya memberitahukan nama Yehuwa ke seluruh penjuru bumi. Dengan tujuan apa? Agar lebih banyak murid dikumpul-kan sebelum sistem fasik ini diakhiri. Pada waktu itu, Yehuwa akan menyelamatkan saksi-saksi-Nya yang loyal, dan semua orang akan mengetahui nama Yehuwa yang agung!—Yeh. 36:23.

”AGAR DUNIA DAPAT PERCAYA”

12 Sewaktu berada di bumi, Yesus berupaya

ras membantu murid-muridnya mengatasi ke-lemahan mereka. Ini penting agar mereka bisa

12. Tiga hal penting apa yang harus kita lakukan agar bisa menyelesai-kan pekerjaan yang Yesus mulai?

(28)

menyelesaikan pekerjaan yang telah Yesus mulai. Ia berdoa, ”Sebagaimana engkau mengutus aku ke dunia, aku juga mengutus mereka ke dunia.” Su-paya mereka berhasil, Yesus memohon kepada Ye-huwa untuk membantu murid-muridnya melaku-kan tiga hal penting. Pertama, agar mereka tidak menjadi bagian dari dunia Setan. Kedua, agar me-reka menerapkan kebenaran Firman Allah sehing-ga bisa tetap kudus. Ketisehing-ga, Yesus berkali-kali me-mohon agar murid-muridnya dipersatukan dalam ikatan kasih seperti yang terjalin antara dirinya dan Bapaknya. Ini hendaknya menggugah kita un-tuk berpikir, ’Apakah saya melakukan tiga hal yang Yesus sebutkan dalam doanya?’ Yesus ya-kin bahwa jika murid-muridnya melakukan hal-hal itu, ’dunia dapat percaya bahwa Yehuwa-lah yang telah mengutus dia’.—Baca Yohanes 17:15-21.

13 Jika kita mempelajari buku Kisah Para

Ra-sul, kita tahu bahwa doa Yesus dijawab. Orang

(29)

Kristen masa awal terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi, orang kaya dan miskin, budak dan orang merdeka. Kemungkinan untuk terpecah-belah sangat besar. Tapi, mereka begitu erat bersa-tu sehingga dapat diumpamakan seperti anggo-ta-anggota tubuh manusia yang kepalanya adalah Yesus. (Ef. 4:15, 16) Hal itu sangat menakjubkan di tengah-tengah dunia Setan yang terpecah-belah! Kita patut bersyukur kepada Yehuwa yang telah mewujudkan hal itu melalui roh kudus-Nya yang kuat.—1 Kor. 3:5-7.

14 Sayangnya, persatuan ini tidak bertahan

sete-lah kematian para rasul. Sebagaimana dinubuat-kan, kemurtadan besar terjadi, dan akibatnya Ke-kristenan terpecah menjadi banyak sekte. (Kis. 20:29, 30) Tapi, pada tahun 1919, Yesus membe-baskan para pengikutnya yang terurap dari ceng-keraman agama palsu dan mengumpulkan mereka

(30)

dalam ”ikatan pemersatu yang sempurna”. (Kol. 3:14) Dan, sebagai hasil pengabaran mereka, lebih dari tujuh juta ”domba-domba lain” yang berasal dari ”semua bangsa dan suku dan umat dan baha-sa” kini juga menyembah Yehuwa secara terpadu bersama kaum terurap. (Yoh. 10:16; Pny. 7:9) Ini adalah jawaban yang luar biasa atas doa Yesus, ”Agar dunia memiliki pengetahuan bahwa engkau-lah [Yehuwa] yang teengkau-lah mengutus aku dan bah-wa engkau mengasihi mereka sebagaimana engkau mengasihi aku.”—Yoh. 17:23.

PENUTUP YANG INDAH

15 Pada malam 14 Nisan itu juga, Yesus telah

memberikan kemuliaan, atau kehormatan kepada para rasul. Ia membuat perjanjian dengan mere-ka bahwa meremere-ka amere-kan memerintah bersama dia dalam Kerajaannya. (Luk. 22:28-30; Yoh. 17:22)

15. Apa yang secara khusus Yesus mohonkan bagi para pengikutnya yang terurap?

(31)

Kini, Yesus berdoa bagi semua orang yang bakal menjadi pengikutnya yang terurap, ”Bapak, sehu-bungan dengan apa yang telah engkau berikan ke-padaku, aku ingin agar, di mana aku berada, me-reka juga berada bersamaku, supaya dapat melihat kemuliaanku yang telah engkau berikan kepadaku, karena engkau mengasihi aku sebelum dunia dija-dikan.” (Yoh. 17:24) Domba-domba lain tidak iri tapi turut bersukacita. Ini juga bukti adanya persa-tuan di antara semua orang Kristen sejati dewasa ini.

16 Karena hasutan para pemimpin agama,

ke-banyakan orang sengaja mengabaikan bukti bah-wa Yehubah-wa memiliki umat yang bersatu dan be-nar-benar mengenal Dia. Hal yang sama terjadi juga pada zaman Yesus. Maka, ia menutup doa-nya dengan kata-kata yang indah ini, ”Bapak yang adil-benar, dunia sesungguhnya tidak mengenal

16, 17. (a) Tekad apa yang Yesus nyatakan dalam penutup doanya? (b) Apa seharusnya tekad kita?

(32)

engkau; tetapi aku mengenal engkau, dan mereka ini tahu bahwa engkaulah yang telah mengutus aku. Dan aku telah memberitahukan namamu ke-pada mereka dan akan memberitahukannya, agar kasih yang engkau limpahkan kepadaku ada dalam diri mereka dan aku dalam persatuan dengan me-reka.”—Yoh. 17:25, 26.

17 Tidak ada keraguan bahwa Yesus telah

bertin-dak sesuai dengan doanya. Dan sebagai Kepala si-dang, ia terus membantu kita memberitahukan nama dan kehendak Bapaknya. Mari kita taati pe-rintah Yesus untuk mengabar dan membuat murid dengan penuh semangat. (Mat. 28:19, 20; Kis. 10:42) Selain itu, mari kita berupaya keras menja-ga persatuan kita yang berharmenja-ga. Denmenja-gan demiki-an, kita akan bertindak sesuai dengan doa Yesus, demi kemuliaan nama Yehuwa dan kebahagiaan kekal kita.

Kunjungiwww.jw.org/id atau pindai kode

5

Referensi

Dokumen terkait

SIG merupakan suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,

PENEKANAN PADA PENATAAN FASILITAS WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN

Dari Tabel 2 diperoleh data bahwa antigen ND yang disimpan pada suhu 4°C (suhu refrigerator) masih memiliki titer antigen yang stabil dan tidak mengalami penurunan baik pada

Khusus untuk kredit korporasi sektor infrastruktur melonjak pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp74 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu

Pengkajian keselamatan “landfill alamiah” yang berupa lahan tercemar TENORM merupakan bagian terpadu dari tahapan pengelolaan limbah TENORM yang harus dilakukan,

Di sisi lain, kebutuhan masyarakat untuk memperoleh tambahan penghasilan semakin mendesak sehingga perlu meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap produk

Prestasi kerja haruslah dimiliki karyawan, karena semakin tinggi prestasi kerja yang didapatkan oleh karyawan, maka perusahaan akan memberikan imbalan yang sesuai,

Variabel citra merek dan kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian karena semakin baik citra merek yang diberikan oleh produsen, maka akan semakin tinggi