• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengantar pelayaran niaga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pengantar pelayaran niaga"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR PELAYARAN

PENGANTAR PELAYARAN

NIAGA

NIAGA

(2)

Asal Mula Timbulnya Pelayaran

Pengantar Pelayaran Niaga - Drs. Wuryo Husodo, MM

Kegiatan pelayaran niaga timbul karena adanya

kebutuhan untuk mengangkut barang barang niaga

yang dihasilkan di suatu tempat dan akan dijual di

tempat lain sehingga timbullah semboyan ”The Flag

Follow The Trade” (bendera atau kapal mengikuti

perdagangan)

Namun demikian ada juga kalanya beberapa pihak

mencoba membalikkan semboyan tersebut menjadi

“The Flag Promotes The Trade”

, misalnya untuk

memajukan perekonomian suatu daerah.

(3)

Sejak abad ke-7 sampai abad ke-15 Indonesia telah memiliki

peranan dalam pelayaran antar negara, yaitu sebagai berikut:

•dengan letak yang strategis, Indonesia menjadi pintu gerbang lalu

lintas perdagangan dan pelayaran di asia

•pusat-pusat perdagangan di Indonesia muncul sebagai pemasok

barang komoditi ekspor bagi bangsa-bangsa di asia

•negara-negara di nusantara dapat mengamankan wilayah

perairannya, sehingga memberi jaminan keamanan kepada setiap

bangsa yang ingin berhubungan dagang dengan Indonesia

•pusat-pusat perdagangan di Indonesia banyak disinggahi

kapal-kapal asing, karena memiliki sejumlah sarana yang dibutuhkan

oleh para pedagang

•dengan kepandaian dan keberanian mengarungi samudera yang

luas, bangsa Indonesia ikut berperan dalam meramaikan hubungan

perdagangan internasional.

(4)

Potensi Pelayaran Niaga

Potensi Pelayaran Niaga

Bagi dunia perdagangan pada umumnya, khususnya

perdagangan internasional, pelayaran niaga memegang

peranan yang sangat penting dan hampir semua barang

ekspor dan impor diangkut dengan kapal laut. Demikian

juga pengangkutan barang dalam volume besar dari

satu daerah ke daerah yang lain dalam satu Negara,

lebih banyak menggunakan jasa fasilitass angkutan laut.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan sebagai

berikut :

a.

Unit capacity kapal jauh lebih besar untuk

pengangkutan dalam jumlah besar sekaligus.

b. Biaya bongkar muatnya lebih efisien

dibandingkan melalui darat.

c. Biaya angkut per unit lebih murah karena

pengangkutannya dalam jumlah banyak.

(5)

Industri Jasa Pelayaran

Industri jasa pelayaran merupakan usaha

industri jasa transportasi laut atau shipping

industri yang memberikan manfaat yang

sangat besar bagi perpindahan suatu barang,

baik memberikan manfaat secara

place utility

yaitu barang yang disatu tempat kurang

bermanfaat dipindahkan ke tempat yang

manfaatnya lebih besar, maupun memberikan

manfaat

time utility

yaitu barang dari satu

tempat yang saat tertentu sudah diproduksi

dan berlebihan dipindahkan ketempat yang

pada waktu yang relatif sama belum

(6)

Pihak-pihak Dalam Kegiatan

Pihak-pihak Dalam Kegiatan

Pelayaran Niaga

Pelayaran Niaga

Dalam suatu pengiriman atau pengapalan barang dengan

Dalam suatu pengiriman atau pengapalan barang dengan

kapal laut terdapat 3 (tiga) pihak yang saling

kapal laut terdapat 3 (tiga) pihak yang saling

berhubungan hukum satu sama lain ;

berhubungan hukum satu sama lain ;

Pengirim Barang (Shipper

Pengirim Barang (

Shipper

), yaitu orang atau badan

), yaitu orang atau badan

hukum yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari

hukum yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari

suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan pemuatan) untuk

suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan pemuatan) untuk

diangkut ke pelabuhan tujuan.

diangkut ke pelabuhan tujuan.

Pengangkut barang (Carrier

Pengangkut barang (

Carrier

), yaitu perusahaan pelayaran

), yaitu perusahaan pelayaran

yang melaksanakan pengangkutan barang dari pelabuhan

yang melaksanakan pengangkutan barang dari pelabuhan

muat untuk diangkut/disampaikan ke pelabuhan tujuan

muat untuk diangkut/disampaikan ke pelabuhan tujuan

dengan kapal.

dengan kapal.

Penerima barang (Consignee

Penerima barang (

Consignee

), yaitu orang atau badan

), yaitu orang atau badan

hukum kepada siapa barang kiriman ditujukan. Hak dan

hukum kepada siapa barang kiriman ditujukan. Hak dan

kewajiban ketiga pihak dalam pengapalan diatur oleh

kewajiban ketiga pihak dalam pengapalan diatur oleh

perundang-undangan nasional/peraturan pemerintah dan

perundang-undangan nasional/peraturan pemerintah dan

beberapa konvensi internasional yang telah dibentuk

beberapa konvensi internasional yang telah dibentuk

guna mengatur masalah pelayaran, baik segi

guna mengatur masalah pelayaran, baik segi

teknis-nautis pelayaran maupun segi niaganya.

(7)

Disamping ketiga pihak tersebut, masih terdapat pihak-pihak yang tidak saling berhubungan hukum/tidak diatur oleh undang-undang namun memiliki peranan yang yang sangat penting dalam dunia pelayaran, yaitu :

• Perusahaan ekspedisi muatan kapal laut, forwader, dan lain-lain (Ekspeditur), adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha mengurus dokumen-dokumen dan formalitas yang diperlukan untuk mengirim/ mengeluarkan barang ke/dari kapal atau ke/dari gudang/lapangan penumpukan container di pelabuhan.

Ekspeditur menjadi wakil dari pengirim/penerima barang muatan kapal laut. Untuk muatan ekspor, tugas dan kewajiban ekspeditur dianggap selesai bila

barangbarang sudah dimuat ke atas kapal dan Bill of Lading (B/L) sudah diambil untuk diserahkan kepada orang yang memberi kuasa untuk mengurus pemuatan kepada Bank Devisa. Untuk muatan impor, dimulai dengan pembuatan dokumen-dokumen impor (invoerpass, dan lain-lain) sampai pembayaran dan biaya-biaya yang berkenaan dengan pengeluaran barang dari gudang pabean untuk

selanjutnya diserahkan kepada prinsipal di daerah bebas (di luar daerah pengawasan bea dan cukai).

• Perusahaan Pergudangan (Warehousing) yaitu usaha penyimpanan barang di dalam gudang pelabuhan, menunggu pemuatan ke atas kapal atau pengeluaran dari gudang. Perusahaan Bongkar Muat (Stevedoring) yaitu usaha pemuatan atau pembongkaran barang-barang muatan kapal. Sering kali perusahaan stevedoring bekerja sama dengan perusahaan angkutan pelabuhan melalui

tongkang. Hal ini sering dilakukan apabila waktu menunggu giliran penambatan terlalu lama atau fasilitas tambat kapal terlalu sedikit.

• Lembaga Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwader) adalah perusahaan yang mengkoordinir angkutan multimoda sehingga terselenggara angkutan secara terpadu sejak dari door shipper sampai dengan door consignee.

(8)

Peta Bumi Ekonomi, Pelayaran, Pelabuhan

(9)

Pelabuhan-pelabuhan di

Pelabuhan-pelabuhan di

Indonesia

Indonesia

Jawa

• Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat

• Tanjung Priok, Jakarta

• Ciwandan, Banten

• Merak, Banten

• Sunda Kelapa, Jakarta

• Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur

• Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur

• Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah

• Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah

• Kalianget, Madura

• Pelabuhan Kalimas, Surabaya

• Kamal, Madura

• Pelabuhan Batu Guluk, Madura

• Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi

• Pelabuhan Ujung, Surabaya

• Pelabuhan Gresik

• Pelabuhan Petrokimia Gresik

• Pelabuhan Siam - Maspion V , Manyar Gresik

• Pelabuhan Teluk Kali Lamong , Kalianak Surabaya • Pelabuhan Kalimireng Manyar Gresik

(10)

Sumatera

• Belawan, Sumatera Utara

• Teluk Bayur, Sumatera Barat

• Jambi • Bengkulu

• Panjang, Lampung

• Pelabuhan Pangkal Balam,

Bangka-Belitung

• Tanjung Pandan, Bangka-Belitung

• Sungai Pakning, Dumai, Riau

• Krueng Geukueh, Aceh

• Kijang, Bintan

• Bakauheni, Lampung

• Pelabuhan Batam Centre • Pelabuhan Nongsa, Batam

• Pelabuhan Bulang Linggi, Kepulauan Riau

• Pelabuhan Muara, Padang

• Pelabuhan Sri Bintan Pura, Bintan

• Pelabuhan Tanjung Api-api, Palembang

• Pelabuhan Sekupang, Kepulauan Riau

• Pelabuhan Tanjung Balai, Sumatera Utara

• Pelabuhan Telaga Punggur, Batam

Kalimantan

• Banjarmasin, Batu Licin, Satui,

Kalimantan Selatan

• Dwikora, Kalimantan Barat

• Palangkaraya, Sampit-Kotim, Kumai-Kobar, Bagendang-Sampit, Kuala Pembuang-Seruyan, Kalimantan Tengah

• Semayang, Balikpapan

• Malundung, Tarakan

• Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin

• Pelabuhan Samudera, Batulicin

• TPK Palaran,Samarinda

Nusa Tenggara

• Benoa, Bali

• Lembar, Lombok

• Waingapu, Sumba

• Kupang, Timor Barat

• Kabupaten Belu, Kantor Pelabuhan Atapupu

• Kabupaten Timur Tengah Utara,

Kantor Pelabuhan Wini

• Kabupaten Flores Timur, Larantuka

(11)

Sulawesi

Makassar

,

Sulawesi Selatan

• Palopo,

Sulawesi Selatan

• Belopa,

Sulawesi Selatan

• Malili,

Sulawesi Selatan

• Pare Pare,

Sulawesi Selatan

• Kendari,

Sulawesi tenggara

• Buton,

Sulawesi Tenggara

• Bitung,

Sulawesi Utara

• Palu,

Sulawesi Tengah

• Polewali, Sulawesi Barat

• Barru , Sulawesi Selatan Bar

• Paotere, Makassar

• Pamatata, Selayar

• Pelabuhan penyeberangan

Bajoe-Watampone, sulawesi selatan

Maluku Utara

• Administrasi Pelabuhan Ternate • Kantor Pelabuhan Buli

• Kantor Pelabuhan Daruba • Kantor Pelabuhan Sanana • Kantor Pelabuhan Tobelo • Kantor Pelabuhan Labuha • Kantor Pelabuhan Gebe • Kantor Pelabuhan Jailolo • Kantor Pelabuhan Soa Sio • Kantor Pelabuhan Laiwui

Maluku

• Administrasi Pelabuhan Ambon • Kantor Pelabuhan Tuhelu

• Kantor Pelabuhan Saumlaku • Kantor Pelabuhan Wahai

• Kantor Pelabuhan Waisarisa • Kantor Pelabuhan Namlea • Kantor Pelabuhan Amahai • Kantor Pelabuhan Geser • Kantor Pelabuhan Leksula • Kantor Pelabuhan Tual

(12)

Papua Barat

• Administrasi Pelabuhan

Sorong

• Administrasi Pelabuhan

Manokwari

• Administrasi Pelabuhan

Fak-fak

• Kantor Pelabuhan Kaiman

• Kantor Pelabuhan Bintuni

• Kantor Pelabuhan

Taminbuan

• Kantor Pelabuhan Wasior

Papua

• Administrasi Pelabuhan

Jayapura

• Administrasi Pelabuhan

Biak

• Administrasi Pelabuhan

Merauke

• Kantor Pelabuhan Nabire

• Kantor Pelabuhan Agats

• Kantor Pelabuhan

Pomako

(13)
(14)

1. Pelayaran Tetap (Linier Service)

Yaitu pelayaran yang dijalankan secara tetap dan teratur,

baik dalam hal keberangkatan maupun kedatangan di

pelabuhan, trayek yang dijalani, tariff angkutan dan

syarat-syarat perjanjian pengangkutan.

2. Pelayaran Tidak Tetap (Tramper)

Pelayaran tidak tetap merupakan pelayaran yang tidak

terikat oleh ketentuan formal apapun yang baik menyangkut

wilayah operasi, trayek yang dijalani, tarif yang berlaku,

maupun persyaratan dan ketentuan perjanjian

pengangkutan. Kapal-kapal perusahaan pelayaran tramper

inimerupakan pelayaranliar tetapi pelayaran bebas yang

mengikuti hokum pasar yang berlaku.

(15)

Trayek Pelayaran di

Trayek Pelayaran di

Indonesia

Indonesia

1.

Angkutan laut, terdiri atas:

- angkutan laut dalam negeri;

- angkutan laut luar negeri;

- angkutan laut khusus; dan

- angkutan laut pelayaran-rakyat.

2.

Angkutan Sungai dan Danau

3.

Angkutan Penyeberangan

4.

Angkutan di Perairan untuk Daerah

masih Tertinggal dan/atau Wilayah

Terpencil

(16)

• Sailing Schedule: Jadwal pelayaran

yang berisi tentang informasi

Pelabuhan yang disinggahi,

tanggal/jam kedatangan dan

keberangkatan,nama kapal dan

beberapa informasi yang relevan

(17)

Pengusaha Kapal Niaga

Pengantar Pelayaran Niaga - Drs. Wuryo Husodo, MM

Definisi Kapal menurut UU NOMOR 17

TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk

dan jenis tertentu, yang digerakkan

dengantenaga angin, tenaga mekanik,

energi lainnya, ditarik atau ditunda,

termasuk kendaraan yang berdaya dukung

dinamis, kendaraan di bawah permukaan

air, serta alat apung dan bangunan

(18)

Ukuran-ukuran Kapal Niaga

Ukuran-ukuran Kapal Niaga

Ukuran kapal, baik yang berupa ukuran ruang

maupun ukuran bobot (berat) ditentukan oleh

bentuk kapal yang bersangkutan.

Dalam dunia perkapalan istilah tonase (tonnage)

kapal mempunyai dua pengertian, yaitu :

1.

Menunjukkan ukuran berat (bobot),

dinyatakan dalam satuan

METRIC TON

(1000kg), atau

LONG TON

(1016kg).

2.

Menunjukkan ukuran ruangan (volume),

dinyatakan dalam satuan hitungan

kaki kubik

(

cubic feet

)

atau

register ton

.

1 register ton = 100 cubic feet

(19)

Istilah-istilah Tonnage Kapal

Istilah-istilah Tonnage Kapal

• Gross Register Tonnage (GRT),

volume

kotor

.

• Nett Register Tonnage (NRT),

volume

bersih

.

• Displacemen Tonnage,

berat benaman

• Dead Weight Tonnage (DWT),

bobot mati

(

bobot selisih antara Displacement

Tonnage Loaded dengan Displacement

Tonnage light

)

(20)

Jenis-jenis Kapal

Jenis-jenis Kapal

Ada banyak jenis-jenis kapal di dunia pelayaran.

Banyak penggolongan jenis kapal berdasarkan

kriteria-kriteria tertentu. Penggolongan

jenis-jenis kapal antara lain :

1. Jenis Kapal Menurut Bahannya

2. Jenis Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya

3. Jenis Kapal Berdasarkan Mesin Penggerak

Utamanya

4. Jenis Kapal Khusus Berdasarkan Fungsinya

5. Jenis Kapal-Kapal Khusus (Mempunyai Tugas

(21)

Jenis-jenis Kapal Niaga

Jenis-jenis Kapal Niaga

Ditinjau dari segi niaga, dapat diadakan

pembagian jenis-jenis kapal berdasarkan

konstruksi bangunan kapal dan sifat muatan.

Antara lain :

1. Kapal Barang

- General Cargo Carrier

- Bulk Cargo Carrier

- Tanker

- Special Designed Ship

- Container Vessel

2. Kapal Penumpang

3. Kapal Barang Penumpang

4. Kapal Barang dengan akomodasi

penumpang terbatas

(22)

Faktor-faktor Kondisi Kapal Niaga

Faktor-faktor Kondisi Kapal Niaga

Kapal niaga yang hendak berlayar di laut

harus memenuhi syarat-syarat tertentu

yang tergantung kepada jenis kapal,

wilayah pelayaran, jenis muatan, dan

faktor lain sesuai kebutuhan dan atau

persyaratan yang ditetapkan oleh

penguasa.

Syarat pertama yang harus dipenuhi

adalah bahwa kapal harus layak laut

(

seaworthy

).

(23)

Pemenuhan Kelaiklautan kapal :

A. Ship’s documents

1. Surat Tanda Kebangsaan (certificate of registry)

2. Surat Ukur (meetbrief)

3. Sertifikat Layak Laut (seaworthy certificate)

4. Sertifikat Lambung Timbul (loadline certificate)

5. Daftar ABK (sijil, monsterrol)

6. Petikan dari daftar kapal

7. Sertifikat Keamanan Radio (radio safety certificate)

8. Sertifikat Keamanan (safety certificate)

9. Sertifikat Kesehatan (bill of health)

10. Surat Bebas Tikus (derrating certificate)

B. Klasifikasi Kapal Niaga

Setiap kapal yang dipergunakan atau akan

dipergunakan bagi pelayaran di laut, wajib

mendaftarkan diri pada salah satu badan penguji

bangunan kapal yang diakui oleh negara dimana kapal

didaftarkan.

(24)

Peraturan-peraturan di Bidang Pelayaran Kapal

Niaga (Angkutan Laut)

Beberapa peraturan hukum yang menyankut dunia pelayaran dan

kelautan antara lain :

Kitab undang - undang dagang ( 1 Mei 1848, diperbarui 1933 dan

berlaku mulai berlaku mulai 1938 ) Tentang pengangkutan laut

indonesia.

Undang - undang pelayaran Indonesia 1936 tentang keterbukaan

perdagangan luar negeri telah diterbitkan kebijaksanaan mengenai

Impres Nomor : 4 / 1985 dan pak Nov 21 / 1988.

Ordonansi kapal - kapal 1935 tentang persyaratan kapal untuk alat -

alat perlengkapan dan pengawakan, sebagian besar dari peraturan -

peraturan disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan SOLAS

1974.

(25)

• Peraturan perijazahan pelaut 1939

disesuaikan dengan struktur Departemen

perhubungan serta silabi STCW 1978, OK

1935 PPP 1939 adalah produk hukum

keselamatan pelayaran, yang tidak

termasuk Hukum laut publik maupun

Hukum laut perdata ( lahir dari perjanjian

Internasional )

• Undang – undang nomor 4 tahun 1960

tentang wilayah laut Teritorial dan

lingkungan maritime 1939, diamendir

dengan undang - undang No.17 tahun

1985 tentang konvensi Hukum Laut

(26)

Pokok-pokok Pengetahuan di Bidang Pelayaran

Niaga

Jenis Golongan Muatan Kapal Niaga :

muatan curah cair (bulk liquid cargo)

muatan curah padat (bulk solid cargo)

muatan dalam container (containerized cargo)

muatan dalam kemasan (karton, peti, drum dsb)

(packaged cargo)

muatan yang didinginkan (refrigerated cargo)

muatan lepas (tanpa kemasan) (loose cargo)

Muatan berat (heavy load)

penumpang (passenger)

(27)

Pengapalan Muatan

Pengapalan Muatan

Proses pengapalan muatan sudah

dimulai sejak pengirim muatan

membukukan muatannya kepada

pengangkut untuk diangkut ke

pelabuhan tujuan atau pelabuhan

pembongkaran tertentu

(28)

FAKTOR-FAKTOR KONDISI

FAKTOR-FAKTOR KONDISI

PEMUATAN (CARGO

PEMUATAN (CARGO

HANDLING)

HANDLING)

Pengusaha kapal selalu berusaha agar supaya

kapalnya dapat melakukan pemuatan dengan baik,

artinya memuat dan memadatkan muatan

sedemikian rupa sehingga ruang muatan dan daya

angkut kapal dapat didayagunakan secara

maksimal, dan disamping itu muatan-muatan

dipadatkan sesuai dengan persyaratan yang

dikehendakinya.

Untuk mewujudkan niat itu, beberapa faktor harus

dipenuhi oleh muatan yang hendak dimuat,

oleh ruang muatan maupun cargo handling

equipment yang harus dipergunakan bagi

pemuatan atau pembongkaran jenis-jenis muatan

tertentu.

(29)

Faktor-faktor penting yang mempunyai

pengaruh atas timbulnya

kerusakan-kerusakan muatan

adalah sebagai berikut :

• Pembungkus Muatan (kemasan,

packaging)

• Merk pada Kemasan (shipping Mark)

• Perlengkapan Bongkar Muat

(30)

Hak dan Kewajiban

Hak dan Kewajiban

Pengangkut

Pengangkut

• Pengaturan kewajiban dan hak pihak-pihak dalam

pengangkutan laut terdapat dalam Bab V A Buku II KUHD

untuk barang dan Bab V B Buku II KUHD untuk penumpang.

dua bab ini berlaku sebagai lex specialis pengangkutan laut,

sedangkan Bab I sampai dengan Bab IV Buku III KUHPerdata

berlaku sebagai lex generalis.

• Dalam perjanjian pengangkutan laut, kewajiban pokok

pengangkut adalah sebagai berikut :

1.

Menyelenggarakan pengangkutan barang dari pelabuhan

pemuatan sampai di pelabuhan tujuan dengan selamat;

2.

Merawat, memelihara, menjaga barang yang diangkut

dengan sebaik-baiknya;

3.

Menyerahkan barang yang diangkut kepada penerima

dengan sebaik-baiknya dalam keadaan lengkap, utuh,

tidak rusak atau tidak terlambat.

• Kewajiban pokok ini diimbangi dengan hak atas biaya

(31)

Macam-macam Usaha Pelayaran

BENTUK-BENTUK PENGUSAHAAN KAPAL NIAGA

Berdasarkan luas wilayah operasi dikenal adanya bentuk-bentuk

usaha pelayaran :

1. Pelayaran lokal, yaitu pelayaran yang bergerak dalam batas

daerah atau lokalitas tertentu didalam satu propinsi atau dalam

propinsi-propinsi yang berbatasan.

2. Pelayaran Nusantara, atau pelayaran interinsuler, yaitu

perusahaan pelayaran meliputi seluruh wilayah perairan

Indonesia tetapi tidak sampai menyeberang ke luar wilayah

teritorial Indonesia.

3. Pelayaran Samudera, yaitu jenis usaha pelayaran yang

beroperasi dalam perairan internasional, bergerak antara satu

negara ke negara lainya untuk mengangkut barang impor dan

ekspor dari dan ke negara-negara tertentu di dunia.

(32)

Pembagian jenis usaha pelayaran

berdasarkan sifat atau pelayanan yang

diberikan :

1. Liner Service (pelayaran tetap)

Yaitu pelayaran yang dijalankan

secara tetap dan teratur, baik dalam

hal kedatangan maupun keberangkatan

kapal di/dari

pelabuhan, dalam hal

trayek, dalam hal tarif angkutan serta

dalam hal syarat-syarat dan perjanjian

(33)

Freight conference adalah persekutuan

perusahaan-perusahaan pelayaran liner

service antar benua yang melayani

trayek tertentu, untuk bekerjasama

dalam mengatur masalah-masalah :

a. Penetapan tarif angkutan pelayaran

samudera.

b. Pembagian alokasi muatan diantara

para anggota conference.

c. Penetapan syarat-syarat dan

perjanjian pengangkutan yang

dikehendaki untuk diterapkan atau

dipergunakan dalam trayek pelayaran

yang bersangkutan.

(34)

Rate agreement

adalah persekutuan

perusahaan-perusahaan pelayaran liner

service antar benua yang melayani jalur

pelayaran tertentu, yang bekerjasama

hanya dalam masalah penetapan tarif

angkutan dan syarat-syarat perjanjian

pengangkutan saja.

Timbulnya freight conferernce dan rate

conference adalah sebagai akibat dari

persaingan yang tajam antara para

pengusaha pelayaran itu sendiri, baik

pengusaha liner service melawan trampers

maupun antara liner service sendiri.

(35)

2. Tramper Service (pelayaran tidak

tetap)

Yaitu bentuk usaha pelayaran bebas, yang

tidak terikat oleh ketentuan-ketentuan

formal apapun. Kapal-kapal yang diusahakan

dalam pelayaran tramper tidak mempunyai

trayek-trayek tertentu, jadi kapal itu berlayar

ke mana saja dan membawa muatan apa

saja sepanjang tidak dilarang oleh kekuasaan

negara.

Usaha tramping dapat dijalankan dengan

biaya yang relatif rendah sehingga tarif

angkutan yang dikenakan oleh perusahaan

tramp ini tergolong rendah.

(36)

Keagenan Usaha Pelayaran

(37)

Perwakilan Perusahaan Pelayaran

Referensi

Dokumen terkait

Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor. Kegiatan ekspor impor dilakukan antarnegara untuk mencukupi kebutuhan rakyat

Untuk berlayar dari satu tempat ke tempat lain, kapal dalam pelayaran terlebih dahulu harus mengikuti garis yang telah ditetapkan/diplot di peta. Garis tersebut memotong

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.04/2007 tentang Pengeluaran Barang Impor Atau Barang Ekspor Dari Kawasan Pabean Untuk Diangkut Terus Atau Diangkut Lanjut

Dalam perdagangan internasional terdapat dua kegiatan pokok, yaitu kegiatan impor dan kegiatan ekspor. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Orang atau

1) Muatan kapal ( cargo ) merupakan objek dari pengangkutan dalam sistem transportasi laut, dengan mengangkut muatan sebuah perusahaan pelayaran niaga dapat

kemungkinan bahaya atau resiko yang menimpa muatan kapal, yang ditanggung adalah barang-barang yang diangkut dari/ke luar negeri (pengangkutan samudra) atau diangkut antar

Ramainya jalur pelayaran kawasan Teluk Tomini dan perairan Gorontalo telah mendorong munculnya para bajak laut yang juga melakukan perdagangan.. Mereka melakukan kerjasama

Jiwa Keterbukaan perdagangan internasional Rasio penjumlahan total ekspor ditambah dengan penjumlahan total impor barang dan jasa terhadap Produk Domestik Bruto PDB riil