• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Jakarta)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

356

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Jakarta)

Muslikhah, Widya Susanti, Siti Rosyafah

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya Likhah.sstt@gmail .com

ABSTRAK

Tingkat kesehatan suatu perusahaan selayaknya apabila suatu perusahaan dilakukan pengukuran ataupun penilaian kinerja perusahaan tersebut.Tujuannya adalah untuk menemukan kelemahan didalam kinerja perusahaan yang dapat menyebabkan masalah pada perusahaan tersebut. Demikian juga dengan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Jakarta yang merupakan sebuah perusahaan yang yang tentunya selalu ingin mengetahui tingkat kesehatan usahanya dari tahun ke tahun, yaitu dengan cara menilai kinerja manajemen perusahannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan obyek penelitian adalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan terhadap data–data kuantitatif yang berupa laporan keuangan. Data sekunder yang diperoleh dari www.idx.com. Sedangkan alat analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas dan rasio aktivitas dengan metode Time Series Analyis.

Kata kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Aktifitas .

ABSTRACK

The level of health of a company should be if a company conducted measurement or assessment of company performance tersebut.Tujuannya is to find weaknesses in the company's performance that can cause problems in the company. Likewise with PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Jakarta, which is a company that certainly always wants to know the level of business health from year to year, that is by assessing the performance of company management. This research is descriptive qualitative research with research object is PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk is done by using calculation of quantitative data in the form of financial statements. Secondary data obtained from www.idx.com. While the financial ratio analysis tool that includes the ratio of liquidity and activity ratio by Time Series Analyis method.

PENDAHULUAN

Perkembangan Dunia bisnis yang sangat pesat akan membuat perusahaan melakukan usaha-usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup yang beraneka ragam. Seiring dengan pulihnya keadaan dari masa krisis yang berkepanjangan diseluruh kawasan Asia khususnya Indonesia, pihak-pihak yang berkepentingan

(2)

357 terhadap perkembangan suatu perusahaan salah satuya adalah pihak manajemen yang harus dapat menyusun rencana perusahaan yang lebih baik dari periode-periode sebelumnya dengan memperbaiki sistem pengawasan dan menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih tepat. Hal yang terpenting bagi pihak manajemen adalah bagaimana tujuan perusahaan dapat tercapai melalui cara kerja yang efektif dan efisien, aktiva aman dan terjaga dengan baik, struktur permodalan sehat dan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan, baik di bidang keuangan maupun di bidang operasi.

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kriditor usaha lainnya, pemerintah, masyarakat dan manajemen perusahaan, tidak bisa terlepas dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan (Harahap 2013:1).

Seiring dengan majunya teknologi sekarang ini berbagai macam perusahaan dituntut harus mengembangkan usahanya dengan semaksimal mungkin. Salah satunya adalah mendaftarkan perusahaannya pada Bursa Efek Indonesia atau pasar modal, dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan membuat persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Manfaat dari pasar modal adalah membuat peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang atau menengah dengan dana dari investor.

PT Indofood Sukses Makmur merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang industri makanan ringan, serta memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi bahkan juga mengembangkan kegiatan usaha minuman dengan memasuki bidang usaha air minum dalam kemasan “AMDK” melalui akuisisi aset AMDK termasuk merk Club yang berlokasi di Jakarta dan merupakan perusahaan yang

(3)

358 telah dikenal oleh masyarakat luas bahkan seluruh Indonesia dengan produk - produk yang dipasarkannya.

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk juga merupakan perusahaan yang telah go public dan listing di Bursa Efek Indonesia. Untuk dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, maka diperlukan penilaian terhadap kinerja keuangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk selama 5 (lima) periode yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Yang mana hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis terhadap kinerja keuangan melalui rasio-rasio keuangan. Adapun dari beberapa rasio yang digunakan oleh PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yaitu rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas, penulis tertarik untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan rasio aktivitas.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penggunaan analisis rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Jakarta.

TINJAUAN TEORITIS Laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kriditor usaha lainnya, pemerintah, masyarakat dan manajemen perusahaa, tidak bisa terlepas dari laporan keuangan.. menurut Harahap (2013:1) : “ Laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan.”

Menurut Gumanti (2011:103) jenis laporan keuangan yaitu: 1. Neraca (balance sheet)

Merupakan laporan tentang kekayaan dan kewajiban atau beban suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2. Laporan laba-Rugi (income statement)

Menunjukkan kinerja operasi suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu dan juga menunjukkan seberapa efisien perusahaan mampu menjalankan

(4)

359 kegiatan usaha serta seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan besaran modal secara keseluruhan.

3. Laporan perubahan modal (statement of changes in capital)

Menunjukkan seberapa besar bagian atau porsi dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan yang diinvestasikan kembali ke perusahaan yang mempengaruhi besaran modal secara keseluruan.

4. Laporan arus kas (cash flow)

menyajikan informasi tentang arus kas bersih dan tiga kegiatan utama diperusahaan, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari pendanaan dan arus kas dari aktivitas investasi.

Tujuan Analisis laporan keuangan

Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan, selain itu tujuan laporan keuangan menurut Harahap (2011:197)mengatakan pendapat mengenai tujuan analisis laporan keuangan sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analisis laporan keuangan dengan tujuan memilih kemungkinan investasi atau merger.

2. Forecasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

4. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Disamping tujuan tersebut diatas, analisis kewajaran laporan keuangan yang disajikan. Dengan melakukan analisis laporan maka informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan suatu pos dengan

(5)

360 pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti kebenaran penyusunan laporan keuangan.

Analisis rasio keuangan

Jumingan (2011,118), analisis rasio keuangan yaitu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kecil artinya kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar pembanding. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembanding dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, penganalisis tidak dapat menyimpulkan apakah rasio-rasio itu menunjukkan kondisi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Kasmir (2013:104), menjelaskan analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya.

Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Dengan menganalisis sebuah laporan keuangan akan didapatkan sebuah gambaran keadaan suatu perusahaan. Manfaat analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2011:109) yaitu :

“Untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya”

Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Untuk mengukur kondisi atau kinerja keuangan perusahaan dapat menggunakan analisis rasio-rasio keuangan. Menurut Kasmir (2013:110), analisis rasio yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan meliputi:

1. Rasio Likuiditas

Kasmir (2013:110), rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Atau dengan kata lain rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendeknya yang jatuh tempo atau rasio yang digunakan untuk

(6)

361 mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat di tagih. Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain:

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan suatu perusahaan. Untuk menghitung Current Ratio menggunakan rumus :

Aktiva Lancar

Current Ratio = x 100%

Utang Lancar

b. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan. Untuk menghitung Quick Ratio menggunakan rumus :

Aktiva Lancar - Persediaan

Quick Ratio = x 100% Utang Lancar

c. Cash Ratio (Rasio Kas)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi membayar utang-utang jangka pendeknya. Untuk menghitung Cash Ratio menggunakan rumus :

(7)

362 Kas

Cash Ratio = x 100%

Utang Lancar

2. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)

Menurut Kasmir (2013:172) rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien danefektif dalam mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya. Jenis-jenis rasio aktivitas yang umum digunakan oleh perusahaan yaitu :

a. Inventory Turn Over (Rasio Perputaran Persediaan)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini berputar dalam satu periode. Rasio ini dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, maka semakin jelek demikian pula sebaliknya semakin besar rasio ini, maka akan semakin baik. Untuk menghitung Inventory Turn Over menggunakan rumus :

Harga Pokok Penjualan

ITO = Rata-Rata Persediaan

b. Total Asset Turn Over (Rasio Perputaran Total Aset) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Untuk menghitung Total Assets Turn Over menggunakan rumus :

(8)

363 Penjualan

TATO = Total Aktiva

c. Receivable Turn Over (Rasio Perputaran Piutang)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu tahun periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya), dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik, sebaliknya jika rasio semakin rendah ada Over Investment dalam piutang. Untuk menghitung Receivable Turn Over menggunakan rumus :

Penjualan Kredit RTO =

Rata-Rata Piutang

d. Fixed Asset Turn Over

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau belum. Untuk menghitung Fixed Asset Turn Over menggunakan rumus :

Penjualan

FATO = Total Aktiva Tetap

e. Working Capital Turn Over (Perputara Modal Kerja)

Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. artinya, seberapa banyak modal kerja

(9)

364 berputar selama satu periode atau dalam suatu periode. Untuk mengitung Working Capital Turn Over menggunakan rumus :

Penjualan Bersih

WCTO = Modal Kerja Rata-Rata

Pengertian Kinerja Keuangan

Munawir (2010:30), kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan. Pihak yang berkepentingan sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan rasio keuangan dengan standar rasio, kinerja keuangan juga dapat dinilai dengan membandingkan rasio keuangan tahun yang dinilai dengan rasio keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan membandingkan rasio keuangan pada beberapa tahun penilaian dapat dilihat bagaimana kemajuan ataupun kemunduran kinerja keuangan sesuai dengan kegunaan masing-masing rasio tersebut.

Fahmi (2012:239) pengertian dari kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja keuangan sangat diperlukan oleh semua perusahaan demi berkembangnya perusahaan tersebut, perusahaan dapat dinilai kinerjanya oleh pihak terkait sesuai dengan ruang lingkup bisnisnya. Dalam melakukan penilaian kinerja keuangan diperlukan proses atau tahapan sehingga akan diperoleh hasil akhir kinerja suatu perusahaan.

Fahmi (2012:240), tahapan dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum terdapat 5 (lima) tahap, yaitu :

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia

(10)

365 akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

2. Melakukan perhitungan.

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.

3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

Metode yang paling umum digunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu :

a. Time Series Analysis,

Yaitu metode dengan membandingkan rasio-rasio yang dimiliki suatu perusahaan dengan rasio-rasio beberapa periode sebelumnya atau dari periode satu ke periode lainnya. Dari metode analisis ini dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki suatu perusahaan dari setiap periode. Sehingga metode ini dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan rencana dimasa yang akan datang untuk kemajuan perusahaan.

b. Cross sectional approach,

Metode analisis perbandingan rasio keuangan dengan cara membandingkan rasio-rasio yang dimiliki suatu perusahaan dengan perusahaan industri yang sejenis pada periode yang sama. Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat kecenderungan posisi keuangan perusahaan lain dalam industri yang sejenis sehingga dapat diketahui tingkat kemajuan suatu perusahaan sepanjang waktu.

Dari hasil penggunaan kedua metode ini diharapkan nantinya akan dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, tidak baik, dan sangat tidak baik.

4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut baru selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendalan yang dialami oleh perusahaan tersebut.

(11)

366 5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan.

Pada tahap terakhir ini ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suat input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

Dengan adanya tahapan dalam menganalisis kinerja keuangan akan memudahkan pihak yang menilai kinerja untuk memeriksa hasil kinerja keuangan suatu perusahaan, bagi pihak manajemen dapat digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki kesalahan yang terjadi dimasa lalu, membantu memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Analisis Laporan Keuangan

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para praktisi laporan keuangan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan. Performa suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan tersebut. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat diketahui keadaan financial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu. Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan analisis atau interpretasi terhadap laporan keuangan. Hasil analisis tersebut dapat diketahui prestasi serta kelemahan yang dimiliki perusahaan, sehingga pihak-pihak tang berkepentingan dengan perusahaan dapat menggunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari obyek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan. Tujuan studi kasus adalah melakukan penelitian secara mendalam mengenai obyek yang diteliti untuk memberikan gambaran lengkap mengenai obyek tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan dan menginterpresentasikan data kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang ada, sehingga dapat diambil kesimpulan selanjutnya memberikan saran.

(12)

367

Jenis Data dan Sumber Data

Data atau informasi yang di kumpulkan harus relevan dengan permasalahan yang diteliti, artinya data itu harus bertalian, mengenai dengan tepat, jenis data dari penelitian ini terdiri dari :

a. Data Primer

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa melalui media perantara).

b. Data Sekunder

Merupakan jenis data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang diperoleh melalui pengamatan literature, dokumen-dokumen dari perusahaan dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder karena data yang diperoleh peneliti berasal dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dengan cara mendownload. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan laporan keuangan perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mencatat, mengklasifikasikan dan menggunakan data sekunder yang berupa data-data dari dokumen-dokumen yang sudah ada berupa laporan neraca dan laporan laba-rugi perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Dalam hal ini dokumen diambil dengan cara mendowload pada situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode kualitatif dengan melakukan perhitungan terhadap data-data kuantitatif. Metode kualitatif ini merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan observasi dan mengaplikasikannya dalam hasil penelitian. Dalam hal ini data yang digunakan sebagai penganalisian adalah data laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba-rugi selama 5 periode yaitu mulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan cara membandingkan, melakukan perhitungan dan mengaplikasikan dalam hasil-hasil penelitian.

(13)

368 Tahap-tahap yang dilakukan untuk menganalisis data adalah dengan menghitung data dari laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba-rugi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan menggunakan rasio keuangan dengan metode time series analysis. Rasio keuangan perusahaan tersebut adalah rasio likuiditas, dan rasio aktivitas. Rumus-rumusan alisis rasio keuangan tersebut menurut Kasmir (2013:134,180) adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio Aktiva Lancar Current Ratio = x 100% Utang Lancar b. Quick Ratio c Cash Ratio Kas Cash Ratio = x 100% Lancar 2. Rasio Aktivitas

a. Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turn Over)

Penjualan TATO =

Total Aktiva

Aktiva Lancar - Persediaan

Quick Ratio = x100% Utang Lancar

(14)

369 b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Penjualan ITO =

Persediaan

c. Fixed Asset Turn Over

Penjualan FATO =

Total Aktiva Tetap

d. Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja)

Penjualan Bersih WCTO =

Modal Kerja

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel 1

Ikhtisar Rasio Keuangan Pt. Indofood Sukses Makmur, Tbk

RASIO 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA RASIO KET CR 190 % 200 % 167 % 188 % 174 % 183,8 % Baik QR 140 % 141 % 124 % 143 % 140 % 137.6 % Baik CSR 101 % 102 % 70 % 62 % 52 % 77.4 % Baik

ITO 7 kali 6 kali 7 kali 7 kali 8 kali 7 Kali Baik

TATO 0,9 kali 0,9 kali 0,8 kali 0,8 kali 0,7 kali 0,82 Kali Baik

FATO 3,50 kali 3,17 2,50 kali 2,88 kali 2,55 kali 2,92 Kali Baik

WCTO 3,9 kali 3,8 kali 4,5 kali 3,5 kali 3.6 kali 3,86 Kali Baik

(15)

370 Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Jakarta hampir secara keseluruan mengalami kondisi berfluktuasi atau tidak stabil karena manajemen perusahaan masih belum optimal dalam mengelola perusahaan dan tidak cukup efektif dalam menggunakan yang dimilikinya.

SIMPULAN

Berdasarkan penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas dan rasio aktivitas selama 5 tahun berturut-turut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan berfluktuatif atau tidak stabil, yang berarti bahwa manajemen perusahaan masih belum optimal dalam mengelola perusahaannya. Hal ini dapat dilihat dari Current ratio, quick ratio, dan cash ratio selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang menandakan kondisi perusahaan stabil atau cenderung meningkat. Dengan demikian kinerja keuangan perusahaan jika dilihat dari rasio likuiditas dinilai cukup baik.

b. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan berfluktuasi hal ini disebabkan karena perusahaan tidak cukup efektif dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari total asset turn over, fixed asset turn over dan working capital turn over yang menunjukkan nilai dibawah rata-rata standar industri. Secara keseluruhan jika dilihat dari rasio aktivitas, kinerja keuangan perusahaan dinilai kurang baik selama 5 tahun yaitu tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

SARAN

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam kinerja keuangan perusahaan, maka akan dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

a. Hendaknya perusahaan menjaga tingkat rasio likuiditas yang optimal untuk menghindari adanya tingkat likuiditas yang rendah. Bila rasio likuiditas terlalu rendah maka kurang efektif dalam mengelola aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan.

(16)

371

b. Perusahaan hendaknya lebih efisien dan efektif dalam mengelola persediaannya dan menaikkan tingkat penjualannya agar laba yang diperoleh semakin tinggi. Dan sebaiknya pihak manajemen dapat lebih meningkatkan dan memperbaiki kinerja perusahaan secara keseluruhan agar perusahaan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong,M. Dan Baron, A. 2004, Manajemen Kinerja – Realita Baru.London: Intitute Of Personalia Dan Pembangunan.

Donald E. Kieso, 2002, Akuntansi Intermediate, Edisi Ke Sepuluh, Penerbit : rlangga, Jakarta.

Fahmi, Irham 2011, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung Fahmi, Irham 2015, Manajemen Kinerja Teori Dan Aplikasi, Cetakan Ketiga,Alfa Beta,

Bandung.

Hanafi, Mahduh dan Abdul Halim, 2012, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: (UPP) STIM YKPN.

Harahap, Sofyan 2013, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan Kesebelas, Rajawali Pers, Jakarta.

Herry,S.E, M.Si. (2012).Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009,Pedoman Standart Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Iskandar, Fitiya 2011, Peranan Analisis Rasio Keuangan Untuk Media Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. XL. Axiata Tbk, Skripsi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Surabaya. Jumingan, 2011, Analisis Laporn Keuangan, Edisi Keempat, Universitas Tunas

Pembangunan Surakarta, Jakarta.

Kasmir, 2015, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Kasmir, 2013, Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan Ke-6, Rajawali Pers, Jakarta.

Lestari, Endah. 2013, Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulungagung, Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta

(17)

372 Munawir, S. 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas,

Liberty, Yogyakarta.

Sakdiyah, siti 2013, Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Asahimas Flat Glass, Tbk, Skripsi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Surabaya.

Triyaningtyas 2012, Analisis Rasio Keuangan Sebagai Media Evaluasi Kinerja Keuangan Pada CV. Percetakan Fajar Mojokerto, Skripsi, STIE PERBANAS, Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap 45 mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka cenderung melibatkan teman atau

Kesimpulan yang diperleh dari hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut; (1)Distribusi dari lama rawat inap pasien DBD mengikuti pola ditribusi Generalized

Chlor tjukup dapat diperoleh dari pabrik soda projek rayon dan benzen dari kilang minjak atau tanur

dan rumput laut, maka diperlukan lokasi yang terlindung dari pengaruh angin dan gelombang yang besar. Lokasi yang terlindung biasanya di perairan teluk atau perairan yang

Penelitian ini menganalisis dua variabel bebas yaitu disiplin kerja guru (X1) dan pengelolaan proses belajar mengajar (X2) yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

Berdasarkan defenisi budaya dan organisasi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa budaya organisasi adalah suatu pola yang diciptakan dan dikembangkan oleh

jam ini sebagai adsorben bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari parameter proses seperti konsentrasi zat warna yang digunakan yaitu Orange DNA 13 yang mana mempunyai berat

Hasil dari penelitian dengan melalui tinjauan aspek-aspek desain yaitu : Aspek Psikologi Pengguna, Aspek Ergonomi dan Antropometri, Aspek Material, Aspek Sistem dan Aspek Rupa,