• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN EUKALIPTUS DI PT. WIRAKARYA SAKTI, PROVINSI JAMBI MUHAMMAD ASRAF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN EUKALIPTUS DI PT. WIRAKARYA SAKTI, PROVINSI JAMBI MUHAMMAD ASRAF"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN

EUKALIPTUS DI PT. WIRAKARYA SAKTI, PROVINSI

JAMBI

MUHAMMAD ASRAF

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Eukaliptus di PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2013 Muhammad Asraf NIM E14090129

(4)
(5)

ABSTRAK

MUHAMMAD ASRAF. Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Eukaliptus di PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi. Dibimbing oleh AHMAD HADJIB.

PT. Wirakarya Sakti memiliki luasan total konsesi sebesar 293 812 ha. Hutan tanaman tersebut memiliki tanaman pokok jenis Akasia dan Eukaliptus. Areal konsesi yang sangat luas tersebut tentunya memerlukan suatu alat bantu untuk menduga potensi tegakan, salah satunya berupa tabel tegakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun tabel tegakan jenis Eukaliptus di IUPHHK-HT PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi. Tabel tegakan dapat digunakan dalam perencanaan hutan untuk mengetahui potensi tegakan dan membantu pengaturan hasil hutan. Penelitian ini menggunakan dimensi kerapatan dalam penentuan kualitas tempat tumbuh. Kerapatan dipilih sebagai penciri kualitas tempat tumbuh karena persentase keberhasilan tumbuh tegakan tidak 100% di lapangan disebabkan kematian tanaman seiring pertumbuhannya, sehingga kerapatan berperan penting dalam penciri kualitas tempat tumbuh. Selain itu juga perusahaan terus mengembangkan penelitian jenis Eukaliptus terkait penilaian kualitas tempat tumbuh. Dari hasil rekapitulasi konsistensi dimensi tegakan, diperoleh nilai rata-rata konsistensi terbesar adalah dimensi kerapatan yaitu sebesar 72.77% dibandingkan dengan nilai konsistensi dimensi tinggi, volume, diameter berturut-turut yaitu 71.09%, 67.59%, 66.66%. Dengan begitu kerapatan tegakan dijadikan sebagai indikator penciri kelas kualitas tempat tumbuh dalam tabel tegakan.

Kata kunci: tabel tegakan, eukaliptus, kerapatan, kualitas tempat tumbuh

ABSTRACT

MUHAMMAD ASRAF. Construction of Stand Table for Eucalyptus at Plantation Forest Eucalyptus in PT. Wirakarya Sakti, Province Jambi. Supervised by AHMAD HADJIB.

PT. Wirakarya Sakti has a total area concession of 293 812 ha. This plantation forest has a main plants species Acacia and Eucalyptus. A very large areal extend is certainly require a tool to estimate potential stand, one of which is a stand table. This study aims to construct a stand table for species Eucalyptus in IUPHHK-HT PT. Wirakarya Sakti in Jambi. Stand table can be used in forest planning to predict the potential stand and helps regulated forest products. This study uses dimensional density in determining site qualities. Density was selected as identifiers of site quality because the successful of percentage growing plant was not 100% in the field caused by death as its plants grow then density became necessary in determining site qualities. In addition, the company were continues to develop research related to matching site quality species Eucalyptus. From recapitulation of dimensional consistency stands, the

(6)

average values obtained the highest consistency is the dimension of density which equals to 72.77% if compared with the value of high dimensional consistency, volume, diameter in a row is 71.09%, 67.59%, 66.66%. So that density use as indicator of the site class quality in the stand table.

(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Manajemen Hutan

PENYUSUNAN TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN

EUKALIPTUS DI PT. WIRAKARYA SAKTI,

PROVINSI JAMBI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

(8)
(9)

Judul Skripsi : Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Eukaliptus di PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi

"Nama : Muhammad Asraf NIM : E14090129

Disetujui oleh

Ir Ahmad Hadjib, MS Pembimbing

(10)

Judul Skripsi : Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Eukaliptus di PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi

Nama : Muhammad Asraf NIM : E14090129

Disetujui oleh

Ir Ahmad Hadjib, MS Pembimbing

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Didik Suharjito, MS Ketua Departemen

(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2013 ini ialah Inventarisasi Hutan, dengan judul Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Eukaliptus di PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Ahmad Hadib, MS selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Ambok dari RDD (Research and Development Department) di Sei Tapah, Jambi dan Bapak Bambang Kusworo dan Bapak Yan Alfred dari bagian PMD (Planning and Management Department) PT. Wirakarya Sakti yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak (Wennedy), bunda (Wilza), serta seluruh keluarga tercinta (Mutiara, Rehan, dan Atira) atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2013 Muhammad Asraf

(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR vi vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan Penelitian 1 Manfaat Penelitian 1 METODE 2

Lokasi dan Waktu Penelitian 2

Bahan 2

Alat 2

Prosedur Analisis Data 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Deskripsi Data 6

Penyusunan Kelas Tegakan 6

Diagnostik Data 7

Pemulusan Kurva Pertumbuhan 8

Konsistensi Kelas Tegakan 9

Model Pertumbuhan dalam Penyusunan Tabel Tegakan 10

Penyusunan Tabel Tegakan 15

SIMPULAN DAN SARAN 16

Simpulan 16

Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 17

(13)

DAFTAR TABEL

1 Kriteria pembagian selang kelas tegakan berdasarkan kurva normal 3

2 Sebaran plot kontinyu dimensi tegakan 6

3 Nilai statistik dimensi tinggi 6

4 Nilai statistik dimensi diameter 7

5 Nilai statistik dimensi kerapatan 7

6 Nilai statistik dimensi volume 7

7 Rekapitulasi nilai konsistensi kelas tegakan 9 8 Frekuensi nilai konsistensi dimensi tinggi dan diameter 9 9 Frekuensi nilai konsistensi dimensi kerapatan dan volume 9 10 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas I 10 11 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas I 11 12 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas I 11 13 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas II 12 14 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas II 12 15 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas II 12 16 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas III 12 17 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas III 13 18 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas III 13 19 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas IV 13 20 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas IV 13 21 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas IV 14 22 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas V 14 23 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas V 14 24 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas V 14

25 Tabel tegakan Eukaliptus 15

DAFTAR GAMBAR

1 Kurva distribusi normal 3

2 Kurva pertumbuhan kelas tegakan sebelum pemulusan kurva 8 3 Kurva pertumbuhan kelas tegakan setelah pemulusan kurva 8

DAFTAR LAMPIRAN

1 Nilai selang kelas dimensi tegakan 18

2 Data plot pencilan dimensi tegakan 20

3 Hasil regresi pemulusan kurva tegakan 23

(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Wirakarya Sakti adalah salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas Group Forestry yang bergerak di bidang pengadaan bahan baku pulp dan paper. Luasan total konsesi IUPHHK-HT di Provinsi Jambi tersebut mencapai 293 812 ha. Hutan tanaman tersebut memiliki tanaman pokok jenis Akasia dan Eukaliptus.

Areal konsesi yang sangat luas tersebut tentunya memerlukan suatu alat bantu untuk menduga potensi tegakan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah tabel tegakan. Tabel tegakan bermanfaat dalam penaksiran volume tegakan secara cepat. Dengan adanya tabel tegakan di PT. Wirakarya Sakti maka dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengontrolan tegakan dan pengaturan hasil sehingga dapat menentukan keputusan yang tepat dalam pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan.

Rumusan Masalah

Penelitian jenis Eukaliptus terus dikembangkan oleh perusahaan terkait penilaian kualitas tempat tumbuh (site quality). Dalam pengelolaannya jenis Eukaliptus ditanam pada tanah mineral sehingga butuh persyaratan tanah yang cukup subur. Dari kondisi di lapangan terdapat areal-areal tegakan yang tidak optimal, ditandai dari kematian tanaman pada umur tertentu dan pertumbuhan tanaman yang kurang baik sehingga menghasilkan riap volume tegakan yang rendah. Dengan adanya kebutuhan perusahaan terhadap tabel tegakan jenis Eukaliptus yang belum tersedia, maka disusunlah tabel tegakan jenis Eukaliptus ini.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ialah menyusun tabel tegakan hutan tanaman jenis Eukaliptus dan mencari dimensi tegakan yang mencirikan kualitas tempat tumbuh.

Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bagi perusahaan dalam penaksiran potensi tegakan jenis Eukaliptus sebagai dasar dalam perencanaan hutan dan melakukan pengaturan hasil.

(15)

2

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Hutan Tanaman Industri PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April 2013.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data hasil pengukuran secara periodik Permanent Sample Plot (PSP) tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 jenis Eucalyptus pellita. Kegiatan inventarisasi dilakukan oleh bagian planning survey sub bagian inventarisasi di IUPHHK-HT PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi.

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam analisis data meliputi: alat tulis dan laptop. Perangkat lunak pengolahan data dilakukan dengan software Minitab 14 dan Microsoft Office Excel.

Prosedur Analisis Data

Tahapan analisis data yang dilakukan dalam penyusunan tabel tegakan adalah sebagai berikut:

Penyiapan Data

Tahap pertama dalam pengolahan data adalah input data dan mengelompokkan data plot berdasarkan umur dengan menggunakan software Microsoft Excel.

Pembentukan Kelas Tegakan

Setelah eksplorasi data, dilakukan perhitungan data plot setiap dimensi tegakan (tinggi, diameter, kerapatan dan volume) untuk setiap umur berupa nilai statistik yaitu rataan, simpangan baku, dan ragam. Nilai statistik digunakan untuk melihat pemusatan data dan sebaran data setiap dimensi tegakan.

Selanjutnya pembentukan kelas tegakan dibagi ke dalam selang kelas yang dibuat berdasarkan distribusi normal. Distribusi frekuensi normal merupakan distribusi yang paling sering digunakan dalam statistika. Dengan menggunakan distribusi normal, penyajian data dapat lebih bermakna untuk data kontinyu (Sokal dan Rohlf 1991).

(16)

3

m-2s m-s m-1/2s mean m+1/2s m+s m+2s

Gambar 1 Kurva distribusi normal

Kurva pada Gambar 1 dipengaruhi oleh rata-rata (m) dan simpangan baku (s). Dengan menggunakan sebaran pada kurva di atas, maka akan didapatkan 5 selang kelas tegakan untuk setiap kelompok umurnya dengan kriteria selang seperti yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Kriteria pembagian selang kelas tegakan berdasarkan kurva normal

Kelas tegakan Selang kelas tegakan 1 m-2s sampai dengan m-s 2 m-s sampai dengan m-0.5s 3 m-0.5s sampai dengan m+0.5s 4 m+0.5s sampai dengan m+s 5 m+s sampai dengan m+2s Diagnostik Data

Diagnostik data dilakukan untuk melihat data pencilan yang terdapat pada data pengamatan sesuai dengan sebaran data setelah didapatkan perhitungan statistik nilai rata-rata dan simpangan baku. Data yang berada di bawah selang kelas tegakan 1 atau berada di atas selang kelas tegakan 5 merupakan data pencilan sehingga tidak dimasukkan ke perhitungan selanjutnya.

Pemulusan Kurva Pertumbuhan Kelas Tegakan

Kurva pertumbuhan dibuat dengan cara penarikan garis dari nilai tengah setiap kelas yang sudah dibentuk. Dengan pemulusan kurva dapat dilihat kecenderungan (trend) pertumbuhan dimensi tegakan setiap kelasnya. Digunakan 5 model sebagai berikut:

1. Model linier y = a + bx

2. Model polinomial pangkat 2 y = a + bx + cx2 3. Model polinomial pangkat 3 y = a + bx + cx2 + dx3 4. Model logaritmik y = a + b ln(x)

(17)

4

Kelas Tegakan Setelah Pemulusan Kurva

Kelas tegakan disusun kembali sesuai dengan model dari pemulusan kurva yang telah didapatkan.

Pengelompokkan Plot

Kelas tegakan setelah pemulusan kurva digunakan untuk mengelompokkan data dimensi tegakan dari plot PSP terhadap kelas tegakan yang telah dibentuk sebelumnya.

Konsistensi Kelas Tegakan

Konsistensi kelas tegakan merupakan plot yang memiliki nilai kelas tegakan yang sama selama umur daur. Semakin banyak plot yang memiliki kelas tegakan yang sama, maka nilai konsistensi kelas tegakan semakin besar. Dimensi tegakan yang memiliki nilai konsistensi kelas tegakan paling besar dipilih sebagai penciri kualitas tempat tumbuh.

Penentuan Model Pertumbuhan

Penelitian ini menggunakan model-model pertumbuhan dalam penyusunan tabel tegakan. Variabel yang digunakan adalah umur dan dimensi tegakan yang terpilih sebagai penciri kualitas tempat tumbuh, dengan fungsi sebagai berikut:

Y = f(T,X) Keterangan:

Y = dimensi tegakan (tinggi, diameter, kerapatan, volume) T = umur

X = dimensi tegakan penciri kualitas tempat tumbuh

Prodan (1968) mengajukan beberapa model matematika yang sering digunakan untuk menggambarkan kurva pertumbuhan, yaitu:

Log Y = Log β0 + β1 Log t

Ln Y = Ln βo + β1 Ln t

Keterangan:

Y = nilai karakteristik pertumbuhan, seperti: tinggi, diameter, tinggi, volume t = umur tegakan

k = konstanta

βo, β1, β2... βp = koefisien regresi

Bruce dan Schumacher (1950) mengajukan model matematika lain yang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan, yaitu:

Y = βo + β1t + β2t2 + ...+ βptp

Y = βo + β1/t

Keterangan:

Y = nilai karakteristik pertumbuhan, seperti: tinggi, diameter, lbds, volume t = umur

(18)

5

Pemilihan Model Terbaik

Pemilihan model terbaik dilakukan dengan melihat tingkat ketepatan model penduga sebagai hasil dari analisis data yang telah dilakukan. Untuk menguji ketepatan model penduga digunakan analisis regresi terhadap model yang dibuat melalui uji perhitungan sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2) dan Koefisien Determinasi Terkoreksi (R2adj)

Koefisien determinasi mengukur besarnya keragaman peubah tidak bebas yang dapat diterangkan oleh keragaman peubah bebasnya. Perhitungan besarnya koefisien determinasi dimaksudkan untuk melihat tingkat ketelitian dan keeratan hubungan.

Koefisien determinasi terkoreksi adalah koefisien determinasi yang sudah dikoreksi oleh derajat bebas dari jumlah kuadrat sisa (JKS) dan jumlah kuadrat tengahnya (JKT).

Keterangan :

JKS = jumlah kuadrat sisa JKT = jumlah kuadrat total (n-p) = derajat bebas sisaan (n-1) = derajat bebas total 2. Simpangan Baku

Simpangan baku merupakan tingkat keakuratan dari model ditunjukkan oleh nilai selisih antara data dengan nilai dugaan. Perhitugan simpangan baku (s) yaitu:

Keterangan:

s = simpangan baku Ya = nilai sesungguhnya Yi = nilai dugaan (n-p) = derajat bebas sisa

Pemilihan model terbaik adalah yang memiliki hubungan regresi antara peubah bebas dengan peubah tidak bebasnya bersifat nyata, model yang memiliki nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai koefisien determinasi terkoreksi (R2adj)

(19)

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Data PSP (Permanent Sample Plot) diperoleh dari pengukuran PSP secara kontinyu setiap tahunnya selama satu daur dan PT. Wirakarya Sakti menetapkan daurnya selama 5 tahun. Pengukuran PSP dilakukan oleh bagian inventarisasi dari seksi PMD (Planning and Management Department). Penelitian ini menggunakan data PSP jenis Eukaliptus. Plot PSP berbentuk lingkaran dengan jari-jari sebesar 7.98 m atau seluas 0.02 ha. Jenis Eukaliptus merupakan salah satu dari tanaman pokok di PT. Wirakarya Sakti selain Akasia. Jenis ini merupakan kayu serat yang baik untuk bahan baku pulp and paper.

Jumlah plot yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 250 plot seperti disajikan pada Tabel 2. Jumlah plot setiap dimensi berbeda disebabkan tidak semua data memiliki kelengkapan data.

Tabel 2 Sebaran plot kontinyu setiap dimensi tegakan

Dimensi tegakan Jumlah plot

Diameter 65

Tinggi 68

Kerapatan 60

Volume 57

Jumlah 250

Penyusunan Kelas Tegakan

Dimensi tegakan yang disusun yaitu dimensi diameter rata-rata, tinggi rata-rata, kerapatan rata-rata dan volume rata-rata. Kelas tegakan dibentuk berdasarkan distribusi normal. Distribusi normal digunakan berdasarkan nilai statistik setiap dimensi tegakan yaitu berupa nilai tengah, simpangan baku, dan ragam. Nilai statistik setiap dimensi tegakan dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6.

Tabel 3 Nilai statistik dimensi tinggi

Umur Nilai statistik

(tahun) Rata-rata tinggi (m) Simpangan baku Ragam

1 4.07 1.73 2.98

2 9.17 2.48 6.13

3 12.76 2.52 6.34

4 16.91 2.53 6.38

(20)

7

Tabel 4 Nilai statistik dimensi diameter

Umur Nilai statistik

(tahun) Rata-rata diameter

(cm) Simpangan baku Ragam

1 3.59 1.75 3.06 2 7.58 2.02 4.09 3 9.89 2.09 4.39 4 12.35 2.14 4.59 5 14.09 4.85 23.55

Tabel 5 Nilai statistik dimensi kerapatan

Umur Nilai statistik

(tahun) Rata-rata kerapatan

(pohon/ha) Simpangan baku Ragam

1 1 279 362.90 131 730 2 1 107 377.50 142 506 3 974 355.27 126 215 4 913 383.81 147 307 5 796 334.37 111 804

Tabel 6 Nilai statistik dimensi volume

Umur Nilai statistik

(tahun) Rata-rata volume (m3) Simpangan baku Ragam

1 4.55 5.13 26.30

2 27.61 20.03 401.25

3 52.45 36.60 1 339.31

4 96.72 58.63 3 437.89

5 103.84 62.27 3 877.17

Dari hasil nilai statistik berupa nilai rata-rata dan simpangan baku, kelas tegakan dibagi ke dalam 5 kelas tegakan mengikuti kurva distribusi normal, pengkelasan dilakukan pada setiap umur tegakan, yaitu pada umur 1 tahun hingga 5 tahun sesuai daur tebang yang ditetapkan perusahaan. Nilai selang dari setiap kelas tegakan dapat dilihat pada Lampiran 1.

Diagnostik Data

Diagnostik data dilakukan untuk melihat data pencilan, dimana nilainya berada di bawah selang kelas 1 karena bernilai negatif atau berada di atas selang kelas 5 yang dikategorikan tidak masuk dalam rentang kelas tegakan yang telah disusun. Data pencilan untuk setiap dimensi dapat dilihat pada Lampiran 2.

(21)

8

Pemulusan Kurva Pertumbuhan

Kurva pertumbuhan kelas tegakan berfungsi untuk melihat pertumbuhan setiap dimensi tegakan. Pemulusan kurva dilakukan karena kurva kelas tegakan yang terbentuk belum memiliki persamaan dan kecenderungan (trend) pertumbuhan yang tepat. Dalam pemulusan kurva digunakan 5 model perbandingan untuk mewakili kurva pertumbuhan yaitu model linear, logaritma, eksponensial, polinomial pangkat dua, polinomial pangkat tiga. Berdasarkan hasil regresi pada Lampiran 3, dapat dilihat bahwa model yang memiliki R2 terbesar adalah model polinomial pangkat 3, dimana hampir semua model memiiki nilai R2 sebesar 99% (mendekati 1 atau 100%) untuk semua kelas dan dimensi tegakan. Dengan demikian model polinomial pangkat 3 digunakan dalam pemulusan kurva.

Gambar 2 Kurva pertumbuhan tegakan sebelum pemulusan kurva

Keterangan: (a) Kurva pertumbuhan dimensi tinggi; (b) Kurva pertumbuhan dimensi diameter; (c) Kurva pertumbuhan dimensi kerapatan; (d) Kurva pertumbuhan dimensi volume

Gambar 3 Kurva pertumbuhan kelas tegakan setelah pemulusan kurva

Keterangan: (a) Kurva pertumbuhan dimensi tinggi; (b) Kurva pertumbuhan dimensi diameter; (c) Kurva pertumbuhan dimensi kerapatan; (d) Kurva pertumbuhan dimensi volume

(22)

9

Konsistensi Kelas Tegakan

Dimensi tegakan sebagai penentu kualitas tempat tumbuh dipilih berdasarkan nilai konsistensi kelas tegakan paling besar. Konsistensi kelas tegakan adalah nilai persen dari jumlah kelas tegakan yang sama untuk setiap plot pada setiap tahunnya. Semakin banyak plot yang memiliki kelas yang sama pada setiap tahunnya atau selama daur, maka nilai konsistensi kelas tegakan semakin tinggi.

Pada Tabel 7, dimensi tegakan yang memiliki nilai rata-rata dan median konsistensi tegakan terbesar adalah dimensi kerapatan dengan nilai 72.77% dan 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dimensi kerapatan memiliki konsistensi terbesar, sehingga dimensi tersebut memiliki kelas cenderung sama untuk setiap tahunnya dibanding dimensi lainnya.

Tabel 8 Frekuensi nilai konsistensi dimensi tinggi dan diameter

Frekuensi tinggi Frekuensi diameter

Konsistensi Mutlak Relatif Kumulatif Mutlak Relatif Kumulatif

(%) (Plot) (%) (%) (Plot) (%) (%) 25 1 1.64 1.64 1 1.64 1.64 33.33 5 8.20 9.84 2 3.28 4.92 50 14 22.95 32.79 22 36.07 40.98 60 0 0 32.79 1 1.64 42.62 66.66 9 14.75 47.54 7 11.48 54.10 75 14 22.95 70.49 15 24.59 78.69 80 0 0 70.49 1 1.64 80.33 100 18 29.52 100 12 19.67 100 Jumlah 61 61

Tabel 9 Frekuensi nilai konsistensi dimensi kerapatan dan volume

Frekuensi tinggi Frekuensi diameter

Konsistensi Mutlak Relatif Kumulatif Mutlak Relatif Kumulatif

(%) (Plot) (%) (%) (Plot) (%) (%) 25 1 1.69 1.69 0 0 0 33.33 0 0 1.69 1 1.82 1.82 50 15 25.42 27.11 17 30.91 32.73 60 3 5.08 32.20 0 0 32.73 66.66 5 8.47 40.67 13 23.64 56.36 75 19 32.20 72.88 6 10.91 62.27 80 1 1.69 74.57 0 0 62.27 100 15 25.42 100 18 32.73 100 Jumlah 59 55

Tabel 7 Rekapitulasi nilai konsistensi

Kriteria Dimensi tegakan

Tinggi Diameter Kerapatan Volume

Rata-rata (%) 71.09 67.59 72.77 66.66

(23)

10

Pada Tabel 8 dan Tabel 9 menunjukkan bahwa frekuensi relatif untuk konsistensi 75%, 80% dan 100% dari dimensi kerapatan sebesar 32.20%, 1.69%, dan 25.42%. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai frekuensi relatif dimensi tegakan lainnya (diameter, tinggi dan volume). Dengan begitu nilai konsistensi dari dimensi kerapatan dapat dijadikan faktor penentu kualitas tempat tumbuh (site quality).

Hasil yang diperoleh dari nilai konsistensi dimensi tegakan menunjukkan bahwa dimensi kerapatan memiliki kemampuan terbaik untuk mencirikan kualitas tempat tumbuh dibandingkan dimensi tegakan lainnya, hasil yang sama dengan Siregar (2008) dimana kerapatan juga menjadi indikator penciri kualitas tempat tumbuh. Siregar (2008) juga mengatakan kerapatan atau populasi memberikan kemampuan mencirikan kualitas tempat tumbuh yang lebih baik, walaupun tidak mencirikan kualitas tempat tumbuh 100% selama daur tegakan.

Menurut Bruce dan Schumacher (1950) ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan selain faktor waktu, beberapa faktor lainnya seperti: intensitas atau kerapatan tegakan; tegakan (apakah tegakan seumur atau campuran); faktor iklim, seperti: temperatur, presipitasi, kecepatan angin (distribusi tahunan); faktor tanah, yaitu: karakteristik fisik tanah pada perbedaan horizonnya, komposisi kimia, dan bahan organik. Semua faktor tadi disebut site factor. Hal lain berbeda menurut Simon (2007) bahwa penciri kualitas tempat tumbuh yang biasa digunakan adalah peninggi atau tinggi rata-rata karena di dalam hutan tanaman pohon-pohon yang seumur akan mempunyai tinggi yang relatif sama. Namun dari kondisi persentase keberhasilan tumbuh tegakan yang tidak 100% disebabkan banyak tanaman mati pada umur tertentu, maka kerapatan atau populasi dapat menjadi faktor yang menentukan kualitas tempat tumbuh.

Model Pertumbuhan dalam Penyusunan Tabel Tegakan

Model pertumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pertumbuhan dari Bruce dan Schumacer (1950) dan Prodan (1968) yaitu dimana peubah yang digunakan adalah peubah umur dan kerapatan tegakan sebagai kelas penciri kualitas tempat tumbuh.

Model Pertumbuhan Kelas Tegakan I

Hasil uji statistik berupa analisis regresi yang diperoleh dari peubah umur dan kerapatan tegakan sebagai dimensi tegakan penciri kualitas tempat tumbuh kelas tegakan I pada Tabel 10, Tabel 11, dan Tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 10 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas I

No Model R2

R2adj s

1 D = -1.82 + 0.00117N + 0.397U - 0.00524U2 50 48 1.42

2 D = 6.97 + 0.00118N - 55.932/U 52 50.8 1.38

3 Log D = 0.825 + 0.1419 Log U + 0.000825N 50.3 47.8 0.49 Keterangan: D = diameter (cm), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

(24)

11

Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 10 yaitu dimensi diameter, model yang memiliki nilai R2 dan R2adj tertinggi adalah model 2 yaitu 52% dan

50.8%. Dari ketiga model yang disusun untuk model pertumbuhan diameter pada kelas kerapatan 1 di atas, dimensi diameter memiliki nilai R2 dan R2adj relatif

rendah yaitu kurang di bawah 70%, hal ini menunjukkan bahwa faktor umur dan kerapatan belum cukup menjelaskan diameter secara baik.

Dimensi tinggi pada Tabel 11, nilai R2 dan R2adj tertinggi adalah model 1

yaitu sebesar 79.5% dan 79.1% artinya bahwa peubah bebas (dimensi umur dan kerapatan) dapat menerangkan keragaman peubah tak bebasnya (dimensi tinggi) sebesar 79.5%, sedangkan sisanya sebesar 20.5% tidak dapat diterangkan oleh peubah bebasnya atau disebabkan oleh faktor lain.

Dimensi volume pada Tabel 12, nilai R2 dan R2adj tertinggi adalah model 2

yaitu sebesar 76.3% dan 75.1% yang artinya peubah bebasnya (dimensi umur dan kerapatan) dapat menerangkan keragaman peubah tak bebasnya (dimensi volume) sebesar 76.3%, sedangkan sisanya sebesar 23.7% tidak dapat diterangkan oleh peubah bebasnya atau disebabkan oleh faktor lain.

Dilihat dari kriteria uji s yang menunjukkan tingkat keakuratan dari suatu model, dihasilkan nilai s terkecil yaitu model 3 untuk dimensi diameter sebesar 0.2 dan dimensi tinggi dan volume memiliki nilai s terkecil sebesar 0.13 yaitu pada model 3.

Dari hasil ketiga model yang telah disusun pada masing-masing dimensi tegakan, dipilih satu model terbaik yang akan digunakan dalam penyusunan tabel tegakan, yaitu model yang memiliki kesalahan pendugaan terkecil. Berdasarkan kriteria pemilihan model terbaik dari statistik uji yang dilakukan terhadap ketiga model, diperoleh model pertumbuhan terbaik pada kelas tegakan I untuk penyusunan tabel tegakan adalah model 3 yaitu Log D = 0.825 + 0.1419 Log U + 0.000825N untuk dimensi diameter, model 3 yaitu Log T = -0.665 + 1.056 Log U + 0.0000931N untuk dimensi tinggi dan model 3 yaitu Log V = -0.535 + 1.194 Log U + 0.000106N untuk dimensi volume.

Tabel 11 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas I

No Model R2

R2adj s

1 T = -3.087 + 0.000572N + 0.628U - 0.00635U2 79.5 79.1 1.75 2 T = 14.62 + 0.000209N - 124.267/U 77.7 77.4 1.82 3 Log T = -0.665 + 1.056 Log U + 0.0000931N 73.5 73.2 0.13 Keterangan: T = tinggi (m), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 12 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas I

No Model R2

R2adj s

1 V = -10.66 + 0.001375N + 1.65U - 0.01968U2 74.6 72.6 3.67 2 V = 30.03 + 0.001767N - 294.35/U 76.3 75.1 3.51 3 Log V = -0.535 + 1.194 Log U + 0.000106N 69.4 67.8 0.13 Keterangan: V = volume (m3), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

(25)

12

Model Pertumbuhan Kelas Tegakan II

Hasil uji statistik berupa analisis regresi yang diperoleh dari peubah umur dan kerapatan tegakan sebagai dimensi tegakan penciri kualitas tempat tumbuh kelas tegakan II pada Tabel 13, Tabel 14, dan Tabel 15 sebagai berikut:

Berdasarkan kriteria pemilihan model terbaik dari statistik uji yang dilakukan terhadap ketiga model, diperoleh model pertumbuhan terbaik pada kelas kerapatan II untuk penyusunan tabel tegakan adalah model 2 yaitu D = 11.21 + 0.000191N – 92.13/U untuk dimensi diameter, model 3 yaitu Log T = -0.655 + 1.059 Log U + 0.000064N untuk dimensi tinggi, dan model 3 yaitu Log V = -0.606 + 1.305 Log U + 0.000121N untuk dimensi volume.

Model Pertumbuhan Kelas Tegakan III

Hasil uji statistik berupa analisis regresi yang diperoleh dari peubah umur dan kerapatan tegakan sebagai dimensi tegakan penciri kualitas tempat tumbuh kelas tegakan III pada Tabel 16, Tabel 17, dan Tabel 18 sebagai berikut:

Tabel 16 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas III

No Model R2 R2adj s

1 D = -1.59 + 0.000173N + 0.479U - 0.00438U2 76.5 76.2 1.70 2 D = 13.119 + 0.00005N - 109.793/U 73.8 73.5 1.79 3 Log D = -0.59 + 0.969 Log U + 0.00005N 68.9 68.6 0.15 Keterangan: D = diameter (cm), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 13 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas II

No Model R2 R2adj s

1 D = -2.17 + 0.000341N + 0.522U - 0.00597U2 76.3 75.8 1.38 2 D = 11.21 + 0.000191N - 92.13/U 76.7 76.5 1.36 3 Log D = -0.6458 + 0.0.9624 Log U + 0.000983N 63.4 63.0 0.16 Keterangan: D = diameter (cm), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 14 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas II

No Model R2 R2adj s

1 T = -2.44 + 0.00033N + 0.558U - 0.00479U2 82.7 82.5 1.67 2 T = 15.30 - 0.00093N - 132.56/U 78.8 78.6 1.85 3 Log T = -0.655 + 1.059 Log U + 0.000064N 77.5 77.3 0.12 Keterangan: T = tinggi (m), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 15 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas II

No Model R2 R2adj s

1 V = -32.29 + 0.007881N + 2.73U - 0.0277U2 57.9 56.4 9.19 2 V = 45.79 + 0.005445N - 553.768/U 52.8 51.7 9.67 3 Log V = -0.606 + 1.305 Log U + 0.000121N 65.2 64.5 0.16 Keterangan: V = volume (m3), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

(26)

13

Tabel 17 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas III

No Model R2 R2adj s

1 T = -1.08 + 0.00018N + 0.46U - 0.00257U2 83.7 83.4 1.89 2 T = 17.11 - 0.00047N - 145.9/U 76.6 76.3 2.26 3 Log T = -0.629 + 1.056 Log U + 0.00006N 79.1 78.9 0.12 Keterangan: T = tinggi (m), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 18 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas III

No Model R2 R2adj s

1 V = -55.76 + 0.0195N + 3.022U - 0.017U2 55.1 54 18.5

2 V = 68.29 + 0.0135N - 1060/N 43.6 42.7 20.6

3 Log V = -1.05 + 1.61 Log U + 0.000186N 70.6 70.2 0.17 Keterangan: V = volume (m3), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Berdasarkan kriteria pemilihan model terbaik dari statistik uji yang dilakukan terhadap ketiga model, diperoleh model pertumbuhan terbaik pada kelas tegakan III untuk penyusunan tabel tegakan adalah model 3 Log D = -0.59 + 0.969 Log U + 0.00005N untuk dimensi diameter, model 3 Log T = -0.629 + 1.056 Log U + 0.00006N untuk dimensi tinggi, dan model 3 Log V = -1.05 + 1.61 Log U + 0.000186N untuk dimensi volume.

Model Pertumbuhan Kelas Tegakan IV

Hasil uji statistik berupa analisis regresi yang diperoleh dari peubah umur dan kerapatan tegakan sebagai dimensi tegakan penciri kualitas tempat tumbuh kelas tegakan IV pada Tabel 19, Tabel 20, dan Tabel 21 sebagai berikut:

Tabel 19 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas IV

No Model R2 R2adj s

1 D = -0.70 + 0.00023N + 0.435U - 0.00347U2 76.8 76.5 1.80 2 D = 14.071 + 0.00056N - 114.205/U 72.8 72.5 1.95 3 Log D = -0.586 + 0.979 Log U + 0.000045N 70.6 70.4 0.15 Keterangan: D = diameter (cm), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 20 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas IV

No Model R2 R2adj s

1 T = -1.15 + 0.000491N + 0.42U - 0.00154U2 83.3 83 2.06 2 T = 17.57 - 0.00016N - 157.186/U 74 73.7 2.56 3 Log T = -0.6572 + 1.076 Log U + 0.000066N 80.4 80.2 0.12 Keterangan: T = tinggi (m), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

(27)

14

Berdasarkan kriteria pemilihan model terbaik dari statistik uji yang dilakukan terhadap ketiga model, diperoleh model pertumbuhan terbaik pada kelas tegakan IV untuk penyusunan tabel tegakan adalah model 3 yaitu Log D = -0.586 + 0.979 Log U + 0.000045N untuk dimensi diameter, model 3 yaitu Log T = -0.6572 + 1.076 Log U + 0.000066N untuk dimensi tinggi dan model 3 yaitu Log V = -1.317 + 1.77 Log U + 0.000222N untuk dimensi volume.

Model Pertumbuhan Kelas Tegakan V

Hasil uji statistik berupa analisis regresi yang diperoleh dari peubah umur dan kerapatan tegakan sebagai dimensi tegakan penciri kualitas tempat tumbuh kelas tegakan V pada Tabel 22, Tabel 23, dan Tabel 24 sebagai berikut:

Tabel 22 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan diameter kelas V

No Model R2 R2adj s

1 D = -0.319 - 0.00033N + 0.41U - 0.00297U2 76.8 76.5 1.85 2 D = 14.41 - 0.00071N - 116.26/U 72.1 71.9 2.03 3 Log D = -0.59 + 0.984 Log U + 0.00044N 71.3 71 0.14 Keterangan: D = diameter (cm), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 23 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan tinggi kelas V

No Model R2 R2adj s

1 T = -1.27 + 0.000654N + 0.4089U - 0.00297U2 83 82.7 2.13 2 T = 17.63 + 0.0000423N - 161.197/U 73 72.8 2.67 3 Log T = -0.667 + 1.082 Log U + 0.000069N 80.7 80.5 0.12 Keterangan: T = tinggi (m), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Tabel 24 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas V

No Model R2 R2adj s

1 V = -101.213 + 0.049N + 2.86U + 0.0042U2 60.6 59.9 29.6 2 V = 77.866 + 0.042N - 1879.1/U 40.6 39.9 36.3 3 Log V = -1.57 + 1.918 Log U + 0.000282N 74.4 74 0.19 Keterangan: V = volume (m3), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

Dari hasil penyusunan ketiga model pertumbuhan dari setiap dimensi tegakan, dipilih salah satu model terbaik yang akan digunakan dalam penyusunan tabel tegakan yaitu model yang memiliki kesalahan pendugaan terkecil. Berdasarkan kriteria pemilihan model terbaik dari statistik uji yang dilakukan terhadap ketiga model, diperoleh model pertumbuhan terbaik pada kelas tegakan V untuk penyusunan tabel tegakan adalah model 3 yaitu Log D = -0.59 + 0.984 Log U + 0.000044N untuk dimensi diameter, model 3 yaitu Log T = -0.667 +

Tabel 21 Rekapitulasi analisis regresi model pertumbuhan volume kelas IV

No Model R2 R2adj s

1 V = -71.51 + 0.030N + 2.76U - 0.00382U2 58.9 58.1 13.1

2 V = 76.62 + 0.023N - 1419.97/U 41.2 40.4 17.5

3 Log V = -1.317 + 1.77 Log U + 0.00022N 72.3 71.9 0.18 Keterangan: V = volume (m3), N = kerapatan (pohon/ha) U = umur (bulan)

(28)

15

1.082 Log U + 0.000069N untuk dimensi tinggi, dan model Log V = -1.57 + 1.918 Log U + 0.000282N untuk dimensi volume.

Penyusunan Tabel Tegakan

Penyusunan tabel tegakan dilakukan berdasarkan kelas kerapatan sebagai penciri kualitas tempat tumbuh. Peubah umur dan kerapatan dimasukkan ke dalam model pertumbuhan tegakan terbaik yang telah dipilih pada setiap kelas tegakan (Kelas tegakan I – Kelas tegakan V). Tabel tegakan yang disusun, secara berturut-turut memiliki kualitas tempat tumbuh yang baik dimulai dari kelas tegakan I hingga kelas tegakan V. Dengan begitu kelas tegakan I merupakan kelas tegakan yang memiliki kualitas tempat tumbuh terendah, sedangkan kelas tegakan V merupakan kelas tegakan dengan kualitas tempat tumbuh yang paling baik.

Tabel 25 Tabel tegakan Eukaliptus Umur 1 tahun

Kelas Kerapatan Rataan tinggi Rataan diameter Rataan volume

(pohon/ha) (m) (cm) (m3/ha) I <733 3.50 2.42 6.76 II 734-993 3.54 3.72 8.36 III 994-1 282 3.80 3.75 8.43 IV 1 283-1 548 4.03 3.47 8.64 V 1 549-1 826 4.23 3.56 10.32 Umur 2 tahun

Kelas Kerapatan Rataan tinggi Rataan diameter Rataan volume

(pohon/ha) (m) (cm) (m3/ha) I <550 6.96 4.07 14.80 II 551-832 7.24 7.53 19.76 III 833-1 098 7.83 7.57 23.76 IV 1 099-1 376 8.28 6.76 27.00 V 1 377-1 648 8.70 6.92 34.82 Umur 3 tahun

Kelas Kerapatan Rataan tinggi Rataan diameter Rataan volume

(pohon/ha) (m) (cm) (m3/ha) I <427 10.42 5.46 23.33 II 428-696 10.71 8.78 32.21 III 697-988 11.83 10.15 43.59 IV 989-1 265 12.58 9.87 52.30 V 1 266-1 552 13.18 10.25 71.12

(29)

16

Tabel 25 tegakan Eukaliptus (lanjutan) Umur 4 tahun

Kelas Kerapatan Rataan tinggi Rataan diameter Rataan volume

(pohon/ha) (m) (cm) (m3/ha) I <347 13.80 6.76 32.28 II 348-663 14.45 9.41 46.14 III 664-904 15.84 11.47 66.81 IV 905-1 170 16.94 12.95 82.89 V 1 171-1 441 17.84 13.42 115.05 Umur 5 tahun

Kelas Kerapatan Rataan tinggi Rataan diameter Rataan volume

(pohon/ha) (m) (cm) (m3/ha) I <292 16.98 8.00 41.59 II 293-629 18.70 9.81 62.80 III 630-798 19.49 11.52 91.46 IV 799-1 045 21.13 15.91 114.81 V 1 046-1 220 21.93 16.35 152.94

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Tabel tegakan jenis Eukaliptus dapat disusun berdasarkan kelas kerapatan tegakan yang diperoleh dari nilai konsistensi rata-rata terbesar dimensi tegakan. Apabila D adalah diameter, T adalah tinggi, V adalah volume, U adalah umur dan N adalah kerapatan, model terpilih sebagai berikut: kelas tegakan I yaitu Log D = 0.825 + 0.1419 Log U + 0.000825N untuk diameter, Log T = -0.665 + 1.056 Log U + 0.0000931N untuk tinggi dan Log V = -0.535 + 1.194 Log U + 0.000106N untuk volume, kelas tegakan II yaitu: D = 11.21 + 0.000191N – 92.13/U untuk diameter, Log T = 0.655 + 1.059 Log U + 0.000064N untuk tinggi dan Log V = -0.606 + 1.305 Log U + 0.000121N untuk volume, kelas tegakan III yaitu: Log D = -0.59 + 0.969 Log U + 0.00005N untuk diameter, Log T = -0.629 + 1.056 Log U + 0.00006N untuk tinggi, Log V = -1.05 + 1.61 Log U + 0.000186N untuk volume, kelas tegakan IV yaitu: Log D = -0.586 + 0.979 Log U + 0.000045N untuk diameter, Log T = -0.6572 + 1.076 Log U + 0.000066N untuk tinggi dan Log V = -1.317 + 1.77 Log U + 0.000222N untuk volume, kelas tegakan V yaitu: Log D = -0.59 + 0.984 Log U + 0.000044N untuk diameter, Log T = -0.667 + 1.082 Log U + 0.000069N untuk tinggi, dan Log V = -1.57 + 1.918 Log U + 0.000282N untuk volume.

(30)

17

Saran

1. Perlu dilakukan validasi model dari persamaan model yang telah ditetapkan. 2. Perlu dilakukan penyesuaian site class kembali untuk tegakan yang

pertumbuhannya kurang baik dari indikator populasi atau kerapatan yang optimum.

DAFTAR PUSTAKA

Bruce D dan Schumacher FX. 1950. Forest Mensuration. New York (US): Mc Graw-Hill.

Chapman dan Meyer. 1949. Forest Mensuration. New York (US): Mc Graw-Hill. Prodan M. 1968. Forest Bometrics. London (GB): Pergamon Oxford Univ Pr. Siregar GN. 2008. Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Akasia (Acacia

crassicarpa A. CUNN. EX BENTH) Studi Kasus Areal Rawa Gambut Hutan Tanaman PT. Wirakarya Sakti. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Simon H. 2007. Metode Inventore Hutan. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

Sokal RR dan Rohlf FJ. 1991. Pengantar Biostatistika. Edisi kedua, Narullah, penerjemah; Sastrosumarto S. Editor. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada Univ Pr. Terjemahan dari: Introduction of Biostatistic. Ed 2.

(31)

18

LAMPIRAN

Lampiran 1 Nilai selang kelas dimensi tegakan

Dimensi tinggi (m)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 0.61 1.42 2.34 2.34 2.72 3.21 3.21 4.07 4.93 2 4.22 5.47 6.69 6.69 7.35 7.93 7.93 9.17 10.41 3 7.73 9.02 10.25 10.25 10.89 11.50 11.50 12.76 14.02 4 11.86 13.23 14.39 14.39 15.13 15.65 15.65 16.91 18.17 5 9.35 10.69 13.74 13.74 14.05 15.93 15.93 18.12 20.32 Dimensi diameter (cm)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 0.09 0.91 1.84 1.84 2.23 2.71 2.71 3.59 4.46 2 3.54 4.66 5.56 5.56 6.16 6.57 6.57 7.58 8.60 3 5.70 6.48 7.79 7.79 8.19 8.84 8.84 9.89 10.93 4 8.06 9.18 10.21 10.21 10.79 11.28 11.28 12.35 13.42 5 4.38 7.08 9.23 9.23 9.98 11.66 11.66 14.09 16.51

Dimensi kerapatan (pohon/ha)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 554 735 917 917 997 1 098 1 098 1 279 1 461 2 352 541 730 730 818 919 919 1 107 1 296 3 264 441 619 619 712 796 796 974 1152 4 145 337 529 529 615 721 721 913 1105 5 127 294 462 462 699 629 629 796 963 Dimensi volume (m3)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 -5.71 -3.15 -0.58 -0.58 0.70 1.98 1.98 4.55 7.11

2 -12.46 -2.44 7.57 7.57 12.58 17.59 17.59 27.61 37.62

3 -20.74 -2.45 15.85 15.85 25.00 34.15 34.15 52.45 70.75

4 -20.55 8.77 38.08 38.08 52.74 67.40 67.40 96.72 126.04

(32)

19

Lampiran 1 Nilai selang kelas dimensi tegakan (lanjutan) Dimensi tinggi (m) Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 4.93 5.33 5.80 5.8 6.66 7.53 10.41 11.11 11.64 11.64 12.88 14.12 14.02 14.63 15.28 15.28 16.54 17.8 18.17 18.92 19.44 19.44 20.7 21.96 20.32 20.79 22.51 22.51 24.7 26.9 Dimensi diameter (cm) Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 4.46 4.86 5.34 5.34 6.17 7.08 8.60 9.17 9.61 9.61 10.67 11.63 10.93 11.61 11.98 11.98 13.32 14.08 13.42 14.02 14.49 14.49 15.64 16.63 16.51 15.78 18.94 18.94 18.68 23.79

Dimensi kerapatan (pohon/ha)

Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 1 461 1 544 1 643 1 643 1 818 2 006 1 296 1 392 1 485 1 485 1 679 1 862 1 152 1 241 1 329 1 329 1 505 1 685 1 105 1 187 1 297 1 297 1 472 1 681 963 1 041 1 130 1 130 1 212 1 465 Dimensi volume (m3) Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 7.11 8.39 9.67 9.67 12.24 14.8 37.62 42.63 47.64 47.64 57.65 67.67 70.75 79.90 89.05 89.05 107.35 125.64 126.04 140.69 155.35 155.35 184.67 213.99 134.98 150.54 166.11 166.11 197.25 228.38 Keterangan:

BBK : Batas bawah kurva BTK : Batas tengah kurva BAK : Batas atas kurva

(33)

20

Lampiran 2 Data plot pencilan dimensi tegakan

Diameter

Resort No Petak Luas (Ha) Tgl Tanam Tgl Inventaris Umur (Bln) Tinggi (m) Diameter (cm) Populasi/ Ha Potensi (m3/Ha) Sei. Tapah 01ATPH07601 9.10 02/02/2004 09/03/2005 13 7.81 6.96 1080 16.1 Sei. Tapah 01ATPH28100 23.00 26/09/2005 23/08/2007 23 4.00 3.00 360 0.5

Sei.

Mersam 01DMSM04800 27.80 15/12/2004 17/12/2006 24 0.00 0.00 0 0.0 Bk. Baling 01ABKB02200 26.60 17/04/2005 21/04/2008 36 19.24 12.75 1080 132.6 Bk. Baling 01ABKB02300 29.60 19/04/2005 21/04/2008 36 17.11 14.14 1240 166.6 Bk. Baling 01ABKB02500 20.00 16/04/2005 21/04/2008 36 15.50 10.26 1600 102.5 Sei. Dasal 01ADSL03204 3.00 24/07/2004 11/08/2007 37 15.00 10.00 1280 75.4 Sei. Tapah 01ATPH07601 9.00 02/02/2004 15/04/2007 38 15.00 12.00 820 69.5

Sei.

Singoan 01CSNG26700 39.12 27/05/2005 25/05/2008 36 15.62 10.00 840 51.5 Sei.

Benanak 01DBNN07301 20.00 24/03/2004 05/04/2007 37 15.00 12.00 827 70.1

Tinggi

Resort No Petak Luas

(Ha) Tgl Tanam Tgl Inventaris Umur (Bln) Tinggi (m) Diameter (cm) Populasi/ Ha Potensi (m3/Ha) Sei. Tapah 01ATPH07601 9.1 02/02/2004 09/03/2005 12 7.81 6.96 1080 16.1 Sei. Tapah 01ATPH28100 23 26/09/2005 23/08/2007 23 4 3 360 0.5

Sei.

Mersam 01DMSM04800 27.8 15/12/2004 17/12/2006 24 0 0 0 0 Bk. Baling 01ABKB02200 26.6 17/04/2005 21/04/2008 36 19.24 12.75 1080 132.6 Bk. Baling 01ABKB02300 29.6 19/04/2005 21/04/2008 36 17.11 14.14 1240 166.6 Bk. Baling 01ABKB02500 20 16/04/2005 21/04/2008 36 15.5 10.26 1600 102.5 Sei. Dasal 01ADSL03204 3 24/07/2004 11/08/2007 37 15 10 1280 75.4 Sei. Tapah 01ATPH07601 9 02/02/2004 15/04/2007 38 15 12 820 69.5

Sei. Singoan 01CSNG26700 39.12 27/05/2005 25/05/2008 36 15.62 10 840 51.5 Sei. Benanak 01DBNN07301 20 24/03/2004 05/04/2007 37 15 12 827 70.1 Sei. Benanak 01DBNN07701 7 10/03/2004 05/04/2007 37 16 12 960 86.8 Sei. Mersam 01DMSM00600 21.3 24/02/2005 03/03/2008 37 15.49 12.03 1360 119.8 Sei. Mersam 01DMSM03200 19.6 10/05/2005 02/07/2008 38 15.36 11.06 640 47.2 Sei. Mersam 01DMSM05100 20.4 23/02/2005 02/03/2008 37 16.45 12.64 1600 165 Sei. Mersam 01DMSM05200 23.1 24/03/2005 02/03/2008 36 17.85 12.33 160 17 Sei. Mersam 01DMSM07400 27.4 20/04/2005 09/03/2008 35 15.73 12.44 960 91.6 Sei. Mersam 01DMSM07700 28.5 01/03/2005 09/03/2008 36 15.12 12.12 1400 122 Sei. Baung 01FSBG08002 6 10/09/2004 12/09/2007 36 7 5 920 6.3

(34)

21

Lampiran 2 Data plot pencilan dimensi tegakan (lanjutan) Kerapatan

Resort No Petak

Luas

(Ha) Tgl Tanam Tgl Inventaris

Umur (Bln) Tinggi (m) Diameter (cm) Populasi/Ha

Sei. Dasal 01ADSL00603 4 19/03/2004 28/04/2007 37 9 6 1240

Sei. Tapah 01ATPH28100 23.4 26/09/2005 04/07/2008 34 8.74 5.41 320

Ds. Kuap 01CDKP22404 4 05/05/2004 28/06/2007 37 9 5 1640 Sei. Singoan 01CSNG25700 39.64 20/02/2005 11/02/2008 36 10.9 7.88 640 Sei. Mersam 01DMSM04000 21 25/10/2004 21/11/2007 37 8 6 1240 Sei. Mersam 01DMSM04800 27 15/12/2004 22/11/2007 35 12 10 120 Sei. Mersam 01DMSM05100 20.4 23/02/2005 02/03/2008 37 16.45 12.64 1600 Sei. Mersam 01DMSM05200 23.1 24/03/2005 02/03/2008 36 17.85 12.33 160 Sei. Mersam 01DMSM07800 23 25/11/2004 20/11/2007 36 11 8 620 Sei. Mersam 01DMSM09100 34.2 31/03/2005 09/03/2008 36 13.68 9.23 160 Sei. Baung 01FSBG08002 6 10/09/2004 12/09/2007 36 7 5 920 Bk. Baling 01ABKB02300 29.6 19/04/2005 07/03/2009 47 20.11 16.34 1160

Sei. Tapah 01ATPH28100 23.4 26/09/2005 11/08/2009 47 17.3 15.27 120

Sei. Mersam 01DMSM04800 27.8 15/12/2004 13/11/2008 47 16.25 11.93 40 Sei. Mersam 01DMSM05100 20.4 23/02/2005 26/03/2009 49 21.62 13.53 1640 Sei. Mersam 01DMSM09100 34.2 31/03/2005 31/03/2009 48 17.6 12.52 120 Sei. Baung 01FSBG08002 6.5 10/09/2004 17/09/2008 48 9.86 6.17 840

(35)

22

Lampiran 2 Data plot pencilan dimensi tegakan (lanjutan) Volume

Resort No Petak Luas

(Ha) Tgl Tanam Tgl Inventaris

Umur (Bln) Tinggi (m) Populasi /Ha Potensi (m3/Ha)

R panjang 01ARWP15700 15.00

19-Apr-2005 17-Feb-2009 46 20.42 1400 199.5

Sei. Tapah 01ATPH03401 22.10

10-Feb-2004 07-Mar-2005 13 6.33 1280 14.1

Sei. Tapah 01ATPH03401 22.10

10-Feb-2004 10-Mar-2006 25 10.55 880 35.7

Sei. Tapah 01ATPH03401 22.00

10-Feb-2004 17-Apr-2007 38 13.00 940 58.0

Sei. Tapah 01ATPH03401 22.10

10-Feb-2004 13-Jan-2008 47 17.38 740 97.1

Sei. Tapah 01ATPH07601 9.10

02-Feb-2004 09-Mar-2005 13 7.81 1080 16.1

Sei. Tapah 01ATPH28100 23.40

26-Sep-2005 04-Jul-2008 34 8.74 320 3.2 Ds. Kuap 01CDKP22404 4.74 05-Mei-2004 20-Agust-2006 27 7.54 1440 7.9 Ds. Kuap 01CDKP22404 4.00 05-Mei-2004 28-Jun-2007 37 9.00 1640 14.5 Sei. Mersam 01DMSM07700 28.50 01-Mar-2005 31-Mar-2009 48 20.22 1400 209.9 Sei. Mersam 01DMSM07800 23.80 25-Nop-2004 13-Sep-2005 10 1.49 680 0.0 Sei. Mersam 01DMSM07800 23.80 25-Nop-2004 19-Des-2006 25 7.54 600 6.9 Sei. Mersam 01DMSM07800 23.00 25-Nop-2004 20-Nop-2007 36 11.00 620 17.1 Sei. Mersam 01DMSM14500 29.90 07-Mar-2005 18-Feb-2006 11 1.01 1120 0.0 Sei. Mersam 01DMSM14500 29.00 07-Mar-2005 30-Mar-2007 24 8.00 960 10.9

R panjang 01ARWP15700 15.00

19-Apr-2005 17-Feb-2009 46 20.42 1400 199.5

Sei. Tapah 01ATPH03401 22.10

(36)

23

Lampiran 3 Hasil regresi pemulusan kurva

Dimensi tinggi

Model

Kelas Linear Logaritmik Eksponensial

1 y = 2.6304x + 0.0722 y = 6.8781ln(x) + 1,3774 y = 1.4352e0,4927x R² = 0.8104 R² = 0.8951 R² = 0.7566 2 y = 3.0446x + 0.8939 y = 7.823ln(x) + 2.5371 y = 2.577e0,4006x R² = 0.8952 R² = 0.9548 R² = 0.8167 3 y = 3.5851x + 1.4518 y = 9.0053ln(x) + 3.5846 y = 3.6631e0,36x R² = 0.9671 R² = 0.9858 R² = 0.8776 4 y = 3.873x + 2.5374 y = 9.7127ln(x) + 4.8565 y = 4.814e0,3254x R² = 0.9733 R² = 0.9889 R² = 0.8877 5 y = 5.7239x + 0.052 y = 13.208ln(x) + 4.5772 y = 5.3827e0,3451x R² = 0.8419 R² = 0.7242 R² = 0.9127 Dimensi diameter Model

Kelas Linear Logaritmik Eksponensial

1 y = 1.6846x + 0.6089 y = 4.5545ln(x) + 1.3019 y = 1.0697e0,477x R² = 0.7354 R² = 0.8684 R² = 0.6721 2 y = 2.0131x + 1.4322 y = 5.2782ln(x) + 2.4176 y = 2.2548e0,3558x R² = 0.8615 R² = 0.9567 R² = 0.7709 3 y = 2.5762x + 1.7701 y = 6.4584ln(x) + 3.3147 y = 3.2668e0,3223x R² = 0.9771 R² = 0.9921 R² = 0.8848 4 y = 2.6702x + 3.0786 y = 6.7257ln(x) + 4.6491 y = 4.4602e0,2781x R² = 0.9711 R² = 0.9953 R² = 0.8892 5 y = 2.9987x + 3.9018 y = 7.4495ln(x) + 5.7649 y = 5.5387e0,2597x R² = 0.9844 R² = 0.9815 R² = 0.9206 Dimensi kerapatan Model

Kelas Linear Logaritmik Eksponensial

1 y = -108.55x + 795.52 y = -277.5ln(x) + 735.55 y = 887.8e-0,23x R² = 0.9449 R² = 0.9974 R² = 0.9861 2 y = -79.83x + 1007.8 y = -217ln(x) + 976.1 y = 1021.2e-0,099x R² = 0.7409 R² = 0.8846 R² = 0.7342 3 y = -116.16x + 1362.5 y = -291ln(x) + 1292.7 y = 1409.7e-0,114x R² = 0.9735 R² = 0.987 R² = 0.987 4 y = -121.17x + 1644.5 y = -299.6ln(x) + 1567.8 y = 1687e-0,095x R² = 0.9809 R² = 0.9685 R² = 0.9848 5 y = -141.84x + 1962.8 y = -340.8ln(x) + 1863.6 y = 2020.6e-0,094x R² = 0.9588 R² = 0.8943 R² = 0.9416

(37)

24

Lampiran 3 Hasil regresi pemulusan kurva (lanjutan)

Dimensi tinggi Model Polinomial 2 Polinomial 3 y = -0.8951x2 + 8.001x – 6.1936 y = -0.5215x3 + 3.7985x2 – 4.3067x + 2.5678 R² = 0.9417 R² = 0.9876 y = -0.7648x2 + 7.6332x – 4.4594 y = -0.3527x3 + 2.4093x2 – 0.6901x + 1.4656 R² = 0.9743 R² = 0.9916 y = -0.5158x2 + 6.6802x – 2.1591 y = -0.1197x3 + 0.5614x2 + 3.8555x – 0.1483 R² = 0.9951 R² = 0.9967 y = -0.5041x2 + 6.8974x – 0.991 y = -0.015x3 – 0.369x2 + 6.5433x – 0.7389 R² = 0.9964 R² = 0.9964 y = 1.376x2 – 2.532x + 9.6839 y = 1.542x3 – 12.502x2 + 33.86x – 16.222 R² = 0.91 R² = 0.998 Dimensi diameter Model Polinomial 2 Polinomial 3 y = -0.7729x2 + 6.3218x – 4.8011 y = -0.2396x3 + 1.3839x2 + 0.6663x – 0.7752 R² = 0.9522 R² = 0.9736 y = -0.6377x2 + 5.8391x – 3.0315 y = -0.126x3 + 0.4966x2 + 2.8648x – 0.9142 R² = 0.9825 R² = 0.9874 y = -0.3112x2 + 4.4432x – 0.4081 y = 0.0812x3 – 1.0419x2 + 6.3593x – 1.7721 R² = 0.997 R² = 0.9984 y = -0.3673x2 + 4.8737x + 0.5077 y = 0.1012x3 – 1.2778x2 + 7.2613x – 1.1919 R² = 0.9968 R² = 0.9988 y = -0.2321x2 + 4.391x + 2.2774 y = 0.2148x3 – 2.1649x2 + 9.4593x – 1.3305 R² = 0.9927 R² = 1 Dimensi kerapatan Model Polinomial 2 Polinomial 3 y = 21.348x2 – 236.63x + 944.95 y = -2.7967x3 + 46.518x2 – 302.64x + 991.94 R² = 0.9961 R² = 0.997 y = 38.114x2 – 308.52x + 1274.6 y = 8.9875x3 – 42.773x2 – 96.411x + 1123.6 R² = 0.9774 R² = 0.9909 y = 13.065x2 – 194.55x + 1454 y = -7.94x3 + 84.525x2 – 381.94x + 1587.4 R² = 0.9908 R² = 0.9973 y = 7.8571x2 – 168.31x + 1699.5 y = -7.7375x3 + 77.495x2 – 350.92x + 1829.4 R² = 0.9866 R² = 0.9924 y = -7.2714x2 – 98.211x + 1911.9 y = -16.1x3 + 137.63x2 – 478.17x + 2182.4 R² = 0.9623 R² = 0.9801

(38)

25

Lampiran 3 Hasil regresi pemulusan kurva (lanjutan)

Dimensi volume

Model

Kelas Linear Logaritmik Eksponensial

1 y = 3.8372x – 9.2779 y = 8.5889ln(x) – 5.9903 y = 2.898e0,4512x R² = 0.8061 R² = 0.6525 R² = 0.857 2 y = 15.304x – 16.278 y = 36.768ln(x) – 5.5726 y = 0.6767e1,0238x R² = 0.9599 R² = 0.8951 R² = 0.8031 3 y = 26.77x – 23.279 y = 64.947ln(x) – 5.1549 y = 3.8498e0,7511x R² = 0.9674 R² = 0.9199 R² = 0.8559 4 y = 38.237x – 30.279 y = 93.126ln(x) – 4.7372 y = 7.056e0,6968x R² = 0.9691 R² = 0.9287 R² = 0.8627 5 y = 49.703x – 37.279 y = 121.31ln(x) – 4.3195 y = 10.282e0,6724x R² = 0.9697 R² = 0.9331 R² = 0.865 Dimensi volume Model Polinomial 2 Polinomial 3 y = 0.9388x2 – 1.7958x – 2.7061 y = -0.7363x3 + 7.5654x2 – 19.172x + 9.6636 R² = 0.8737 R² = 0.9164 y = 0.0248x2 + 15.155x – 16.105 y = -1.9903x3 + 17.938x2 – 31.817x + 17.333 R² = 0.9599 R² = 0.9833 y = -0.8894x2 + 32.106x – 29.504 y = -3.2443x3 + 28.309x2 – 44.459x + 25 R² = 0.9689 R² = 0.9894 y = -1.8035x2 + 49.057x – 42.903 y = -4.4984x3 + 38.682x2 – 57.104x + 32.669 R² = 0.9721 R² = 0.9915 y = -2.7176x2 + 66.009x – 56.303 y = -5.7523x3 + 49.053x2 – 69.747x + 40.337 R² = 0.9738 R² = 0.9925

(39)

26

Lampiran 4 Nilai selang kelas dimensi tegakan setelah pemulusan kurva Dimensi tinggi (m)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 0.69 1.56 2.42 2.42 2.83 3.28 3.28 4.15 5.01 2 3.90 5.14 6.38 6.38 6.90 7.61 7.61 8.85 10.09 3 8.20 9.46 10.72 10.72 11.56 11.98 11.98 13.24 14.50 4 11.55 12.81 14.07 14.07 14.68 15.33 15.33 16.60 17.86 5 9.43 11.62 13.82 13.82 14.16 16.01 16.01 18.20 20.39 Dimensi diameter (cm)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 0.13 1.04 1.88 1.88 2.32 2.75 2.75 3.63 4.50

2 3.38 4.18 5.41 5.41 5.91 6.42 6.42 7.43 8.44

3 5.93 7.21 8.03 8.03 8.55 9.07 9.07 10.12 11.17

4 7.91 8.70 10.05 10.05 10.59 11.12 11.12 12.19 13.26

5 4.42 7.20 9.27 9.27 10.49 11.70 11.70 14.13 16.55

Dimensi kerapatan (pohon/ha)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 556 733 919 919 993 1 101 1 101 1 282 1 464 2 343 550 721 721 832 909 909 1 098 1 287 3 277 427 633 633 696 810 810 988 1 166 4 136 347 520 520 663 712 712 904 1 096 5 130 292 464 464 629 631 631 798 966 Dimensi volume (m3)

Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

(tahun) BBK BTK BAK BBK BTK BAK BBK BTK BAK

1 -4.65 -2.68 0.48 0.48 1.46 3.04 3.04 5.61 8.17

2 -16.70 -4.31 3.33 3.33 9.53 13.35 13.35 23.36 33.38

3 -14.39 0.36 22.21 22.21 29.59 40.51 40.51 58.81 77.11

4 -24.80 6.90 33.84 33.84 49.69 63.16 63.16 92.47 121.79

(40)

27

Lampiran 4 Nilai selang kelas dimensi tegakan setelah pemulusan kurva (lanjutan) Dimensi tinggi (m) Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 5.01 5.42 5.88 5.88 674 7.61 10.09 10.75 11.33 11.33 12.56 13.80 14.50 15.17 15.76 15.76 17.02 18.28 17.86 18.57 19.12 19.12 20.38 21.65 20.39 20.88 22.59 22.59 24.78 26.97 Dimensi diameter (cm) Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 4.50 4.89 5.37 5.37 6.25 7.12 8.44 9.03 9.45 9.45 10.46 11.47 11.17 11.82 12.22 12.22 13.26 14.31 13.26 13.89 14.33 14.33 15.40 16.48 16.55 15.82 18.98 18.98 21.41 23.83

Dimensi kerapatan (pohon/ha)

Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 1 464 1 548 1 645 1 645 1 826 2 008 1 287 1 376 1 476 1 476 1 648 1 853 1 166 1 265 1 343 1 343 1 552 1 698 1 096 1 170 1 288 1 288 1 441 1 672 966 1045 1 133 1 133 1 220 1 467 Dimensi volume (m3) Kelas 4 Kelas 5 BBK BTK BAK BBK BTK BAK 8.17 9.75 10.73 10.73 13.89 15.86 33.38 37.20 43.40 43.40 51.04 63.43 77.11 88.04 95.41 95.41 117.26 132.00 121.79 135.27 151.11 151.11 178.05 209.74 136.03 151.90 167.16 167.16 198.89 229.43 Keterangan:

BBK : Batas bawah kurva BTK : Batas tengah kurva BAK : Batas atas kurva

(41)

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang pada tanggal 15 Oktober 1991 sebagai anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Wennedi Syafri dan Ibu Wilza Nur. Pada tahun 2009 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Padang dan pada tahun yang sama lulus seleksi di IPB melalui jalur SNMPTN dan menempuh pendidikan Tingkat Persiapan Bersama (TPB) selama satu tahun (2009 s.d. 2010) dan selanjutnya menempuh Program studi manajemen hutan, Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 2010. Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam organisasi mahasiswa daerah Padang-Pariaman (HMPD) dan organisasi kemahasiswaan sebagai staf dan anggota Forest Management Student Club (FMSC).

Penulis telah mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) pada tahun 2011 di Gunung Sawal dan Pangandaran, Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) tahun 2012 di Gunung Walat Sukabumi dan Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat serta Praktek Kerja Lapang (PKL) pada tahun 2013 di IUPHHK-HT PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Penyusunan Tabel Tegakan Hutan Tanaman Eukaliptus di PT. Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi.

Gambar

Tabel 4  Nilai statistik dimensi diameter
Tabel 9  Frekuensi nilai konsistensi dimensi kerapatan dan volume
Tabel 25  Tabel tegakan Eukaliptus  Umur 1 tahun
Tabel 25 tegakan Eukaliptus (lanjutan)  Umur 4 tahun

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan manajemen SDM dan peningkatan mutu di lembaga pendidikan merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas pendidikan, maka diperlukan langkah dan upaya

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi dalam penaksiran volume tegakan dengan tidak mengurangi ketelitian yang diharapkan, diusahakan dalam penyusunan tabel

Kandungan thiamin pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, keragaan hemositologi, dan respon imun non-spesifik benih ikan kerapu bebek.. Diperlukan

- Pada pertemuan berikutnya siswa diminta menyiapkan diri, menguasai dialog, dan mampu mengembangkan keterampilan berbicara sesuai dengan topik diskusi yang akan disampaikan

Adapun mengenai pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, yang merupakan suatu metode atau

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

(data selengkapnya lihat pada lampiran 3).. Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan Cronbach Alpha dengan cara menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan