• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN NGAWI

2016-2021

(2)

Daftar Isi

Pengantar ... Daftar Isi ... BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1.2 Landasan Hukum... 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Sistematika Penulisan ... BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 2.2 Sumber Daya Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 2.3 Kinerja Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah ... BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ... 3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN ...

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Kerja

Perangkat Daerah ... 4.2 Strategi dan Kebijakan ...

(3)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 5.1 Matrik Rencana Program Kegiatan Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ... 5.2 Sinkronisasi Program Renstra dan RPJMD... 5.3 Program yang diampu oleh 2 bidang / bagian atau lebih....

BAB VI INDIKATOR KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 6.1 Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaraan RPJMD... 6.2 Sinkronisasi Program di Renstra dan RPJMD...

(4)

KATA PENGANTAR

Renstra (Rencana Strategis) Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi 2016-2021 disusun sebagai pedoman dan arah pembangunan pendidikan yang hendak dicapai dalam periode 2016-2021 dengan mempertimbangkan capaian pembangunan pendidikan yang telah dilakukan hingga saat ini. Selain sebagai upaya untuk mengonsolidasikan kekuatan, Renstra ini juga disusun sebagai sarana mengakomodasi isu-isu strategik yang berkembang dan mengatasi hambatan implementasi untuk kemudian memfokuskan diri pada pendayagunaaan peluang yang tersedia dalam menghadapi tantangan dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Pengalaman dalam pelaksanaan Renstra sebelumya merupakan titik evaluasi yang baik untuk lebih menajamkan identifikasi berbagai isu kebijakan, memantapkan arah yang harus ditempuh, dan menciptakan kondisi yang kondusif dalam pelaksanaan berbagai kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan.

Renstra ini diharapkan dapat lebih menjelaskan kiprah Dinas Pendidikan dalam upaya turut menyukseskan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2016-2021, khususnya pada ranah pendidikan. Keseluruhan hal itu diharapkan dapat lebih mendorong anggota Dinas Pendidikan berkinerja lebih baik dan segenap para pemangku kepentingan untuk turut bahu membahu dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan.

Renstra ini disusun untuk periode lima tahun ke depan dan seyogianya dipandang sebagai dokumen yang fleksibel (dinamis) sehingga perlu disesuaikan dengan setiap perubahan yang muncul dalam pelaksanaannya, dalam arti dapat mendorong tumbuhnya sikap antisipatif terhadap berbagai kemungkinan perubahan yang dapat menghambat pencapaian visi organisasi. Dengan demikian, analisis kekuatan, kelemahan,tantangan, dan peluang haruslah merupakan proses yang berkelanjutan.

Ngawi, Juli 2016

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

Drs. ABIMANYU, M.Si Pembina Utama Muda NIP 19600531 198603 1 011

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap Daerah harus menyusun Rencana Pembangunan Daerah secara sistematis terarah terpadu dan tanggap terhadap perubahan, baik perencanaan jangka panjang (25 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal itu setiap daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut akan menjadi acuan untuk menyusun rencana SKPD.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembangunan pendidikan di Kabupaten Ngawi dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) 2014-2019.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Tahun 2016-2021 sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngawi Tahun 2016-2021. Renstra Dinas Pendidikan ini merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

(6)

1.2 Landasan Hukum

Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi 2016-2021 disusun di bawah pijakan hukum. Pijakan hukum di samping memberi aspek legal juga memberikan gambaran tentang komponen apa saja yang harus dipersiapkan dan dikembangkan sesuai dengan standar nasional, regional maupun lokal yang berlaku. Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi 2016-2021 adalah :

a. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

b. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

c. Permendagri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

d. SK LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

e. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405)

f. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi no. 09 tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah kabupaten Ngawi Tahun 2008 no 09)

1.3

Maksud dan Tujuan

Renstra yang disusun oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi ini merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (mid term planning) yang berfungsi sebagai pengejawantahan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Ngawi periode 2016-2021 dalam bidang pendidikan. Karenanya, maksud dan tujuan disusunnya Renstra ini, antara lain sebagai berikut:

(7)

1. Maksud Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

a. Menetapkan arah, visi, dan misi, serta strategi Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi dalam mencapai visi dan misi.

b. Mensinkronisasikan, mengintegrasikan, dan menyelaraskan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan baik pada tataran nasional maupun pada tataran Kabupaten Ngawi.

2. Tujuan Penyusunan Renstra

a. Memberikan pedoman, petunjuk, referensi dalam menyusun Rencana Kinerja (Renja) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) bidang pendidikan.

b. Sebagai media sinkronisasi berbagai kebijakan dan input di bidang pendidikan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dengan aspirasi masyarakat.

1.4

Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi tahun 2016-2021 ini mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan sistematikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1.2 Landasan Hukum... 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Sistematika Penulisan ... BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 2.2 Sumber Daya Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 2.3 Kinerja Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah ...

(8)

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ... 3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN ...

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Kerja

Perangkat Daerah ... 4.2 Strategi dan Kebijakan ... BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 5.1 Matrik Rencana Program Kegiatan Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ... 5.2 Sinkronisasi Program Renstra dan RPJMD... 5.3 Program yang diaampu oleh 2 bidaang / bagian atau lebih....

BAB VI INDIKATOR KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 6.1 Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaraan RPJMD... 6.2 Sinkronisasi Program di Renstra dan RPJMD...

(9)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI

Dinas Pendidikan Kabupaten merupakan institusi perumus dan pengembang kebijakan pendidikan sehingga dalam mengaktulisasikan berbagai kebijakan tersebut diberikan berbagai wewenang sehingga pencapaian tujuan pendidikan secara makro dapat dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka Dinas Pendidikan Kabupaten perlu memiliki deskripsi yang jelas tentang tugas dan fungsinya. Secara yuridis formal hal ini telah diundangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ngawi dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 38 tahun 2008, di mana tugas Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ngawi adalah membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang pendidikan nasional sebagaimana yang diatur dalam Peraturan perundang-undangan.

A.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

1. Tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan dan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2. Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan ;

(10)

Pendidikan ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendidikan ; d. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas ; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008. Sesuai dengan perda tersebut setiap kecamatan memiliki UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas Pendidikan. UPTD ini menjadi bagian tak terpisahkan dari struktur organisasi Dinas Pendidikan karena berada dalam garis administratif yang langsung bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan yang mengkoordinasikan tugas dan fungsi kependidikan secara horisontal maupun vertikal di tingkat kecamatan. Gambar struktur organisasi secara utuh dapat ditemukan pada Gambar 1, setelah halaman ini.

(11)

(12)

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi terdiri dari : 1. Kepala;

2. Sekretariat;

3. Bidang Pendidikan Dasar; 4. Bidang Pendidikan Menengah;

5. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal; 6. Bidang Ketenagaan;

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

a. Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan : 1. Seksi Pendidikan Layanan Khusus; 2. Seksi Pendidikan SD; dan

3. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar.

b. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan : 1. Seksi Pendidikan SMP;

2. Seksi Pendidikan SMA/SMK; dan

3. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana SMP/SMA/SMK

c. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, membawahkan :

1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; 2. Seksi Pendidikan Masyarakat; dan

3. Seksi Pengembangan Potensi Masyarakat.

d. Bidang Ketenagaan, membawahkan : 1. Seksi Tenaga Pendidik;

(13)

2. Seksi Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Pengembangan Sumber Daya Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

TUGAS DAN FUNGSI : A. SEKRETARIAT 1. TUGAS

Pengorganisasian penyusunan program dan pelaporan, ketatausahaan, keuangan dan kebutuhan rumah tangga Dinas Pendidikan.

2. FUNGSI

a. Pembagian tugas kepada Kepala Sub Bag untuk kelancaran pelaksanaan tugas ; b. Pengkoordinasian Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugas agar terjalin

kerjasama yang baik;

c. Pengawasan pelaksanaan tugas Kepala Sub Bagian agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;

d. Penilaian prestasi kerja Kepala Sub Bagian dilingkungan Sekretariat sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier;

e. Pengelolaan administrasi umum dan keuangan;

f. Pengelolaan urusan rumah tangga , surat menyurat dan kearsipan; g. Pelayanan teknis di Bidang ketatausahaan;

h. Penyusunan program dan pelaporan dinas;

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

B. BIDANG PENDIDIKAN DASAR 1. TUGAS

Melaksanakan, menyusun rencana, memberi petunjuk, mengkoordinasi dan menilai pelaksanaan kegiatan Pendidikan Dasar serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum, mengkoordinasi pelaksanaan pengadaan, mendistribusi sarana pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(14)

2. FUNGSI

a. Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pendidikan Dasar sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Pembagian tugas kepada Kepala Seksi sesuai dengan tugasnya;

c. Pengkoordinasian Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik;

d. Pengawasan pelaksanaan tugas Kepala Seksi agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;

e. Penyusunan petunjuk penerimaan siswa, pelaksanaan kurikulum, evaluasi belajar di Pendidikan Dasar;

f. Penilaian kinerja Kepala Seksi di lingkungan Bidang Pendidikan Dasar sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier;

g. Penyusunan rekomendasi ijin pendirian lembaga Pendidikan Dasar dan pemberian bantuan kepada lembaga swasta sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. Penyusunan rencana kebutuhan sarana pendidikan berdasarkan data dan informasi serta ketentuan yang berlaku;

i. Pengevaluasian pelaksanaan kurikulum, serta pendayagunaan sarana prasarana pendidikan;

j. Penyusunan laporan hasil kinerja Bidang Pendidikan Dasar sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

k. Pelestarian lingkungan sekolah yang sehat;

l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

C. BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH 1. TUGAS

Melaksanakan penyusunan rencana, memberi petunjuk, mengkoordinasi, menilai pelaksanaan kegiatan dan melaksanakan bimbingan pendidikan pada SMA/SMALB

(15)

dan SMK/SMKLB Negeri/Swasta serta mengevaluasi pelaksanaan kurikulum, mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan dan mendistribusi sarana pendidikan.

2. FUNGSI

a. Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pendidikan Menengah sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

b. Pembagian tugas kepada Kepala Seksi sesuai dengan tugasnya ;

c. Pengkoordinasian Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik ;

d. Penilaian kinerja Kepala Seksi di lingkungan Bidang Pendidikan Menengah sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier ;

e. Menyusun petunjuk penerimaan siswa, pelaksanaan kurikulum, evaluasi belajar, usaha kesehatan sekolah, dan organisasi intra sekolah di SMA/SMALB dan SMK/SMKLB Negeri dan Swasta ;

f. Menghimpun, mengelola dan penyajian data SMA/SMALB dan SMK/SMKLB Negeri dan Swasta ;

g. Penyusunan rencana pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di SMA/SMALB dan SMK/SMKLB Negeri dan Swasta ;

h. Penyebarluasan petunjuk pelaksanaan program pendidikan di SMA/SMALB dan SMK/SMKLB Negeri dan Swasta ;

i. Pemberian bimbingan teknis edukatif dan administratif pada SMA/SMALB dan SMK/SMKLB Negeri dan Swasta ;

j. Kerjasama dengan instansi dan lembaga lain dalam rangka pelaksanaan pendidikan di SMA/SMALB dan SMK/SMKLB Negeri dan Swasta ;

k. Penyusunan konsep rekomendasi ijin pembukaan lembaga SMA/SMALB dan SMK/SMKLB serta pemberian bantuan kepada lembaga pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

(16)

l. Penyusunan rencana kebutuhan sarana pendidikan lembaga SMA/SMALB dan SMK/SMKLB berdasarkan data dan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

m.Pengevaluasian pelaksanaan kurikulum di SMA/SMALB dan SMK/SMKLB serta pendayagunaan sarana prasarana pendidikan ;

n. Penyusunan laporan hasil kinerja Bidang sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas ;

o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

D. BIDANG PENDIDIKAN PAUD, NONFORMAL DAN INFORMAL (PAUDNI) 1. TUGAS

Melaksanakan penyusunan rencana, memberi petunjuk, mengkoordinasi dan menilai serta pembinaan dan pengembangan kegiatan PAUD, Nonformal dan Informal (PAUDNI) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. FUNGSI

a. Penyusunan konsep dan program kerja Bidang PAUDNI sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Pembagian tugas kepada Kepala Seksi sesuai dengan bidangnya;

c. Pengkoordinasian Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik;

d. Pengawasan pelaksanaan tugas Kepala Seksi agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;

e. Penilaian prestasi kerja Kepala Seksi dilingkungan Bidang PAUDNI;

f. Penyusunan rencana kegiatan serta pembinaan dan pengembangan Bidang PAUDNI berdasarkan data dan informasi;

g. Penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan Bidang PAUDNI;

h. Penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan tenaga teknis dan sarana pendidikan Bidang PAUDNI;

(17)

i. Penyusunan konsep rekomendasi / pemberian ijin kursus-kursus sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. Pengevaluasian pelaksanaan kegiatan Bidang PAUDNI;

k. Perekomendasian usul pemberian bantuan kepada kelompok masyarakat dan organisasi yang melaksanakan kegiatan Bidang PAUDNI;

l. Penyelenggaraan pelayanan teknis di Bidang PAUDNI;

m. Penyusunan laporan hasil kerja Bidang sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

n. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

E. BIDANG KETENAGAAN 1 TUGAS

Melaksanakan mutasi kepegawaian, pengembangan karir, kesejahteraan, pelatihan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD, Sekolah Dasar, SMP, SMA, SMK dan PLB.

2 FUNGSI

a. Penyusunan perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan;

b. Penyusunan kebijakan teknis bidang peningkatan mutu dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan;

c. Pelaksanaan mutasi kepegawaian yang meliputi pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai sesuai ketentuan yang berlaku;

d. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai;

e. Pengelolaan sistem informasi managemen dan pendataan kepegawaian; f. Pelaksanaan pengembangan karier pendidik dan tenaga kependidikan; g. Pembinaan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan;

(18)

i. Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi tenaga pendidik dan Penilaian Kinerja Pegawai;

j. Pelaksanaan penyebarluasan pedoman dan peraturan perundang-undangan tentang administrasi kepegawaian;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

B.

Sumber Daya Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ngawi memiliki sumber daya pegawai sampai dengan Juli 2016 ditampilkan pada tabel berikut:

a. Keadaan Pegawai

Institusi Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi memiliki jumlah pegawai dengan susunan sebagaimana tabel-tabel berikut :

Tabel.1. Susunan Kepegawaian

NO STATUS DINAS UPT

L P L P 1 Struktural  Eselon I - - - -  Eselon II 1  Eselon III 5  Eselon IV 10 5 17 - 2 Fungsional 36 18 86 92 3 Staf 37 29 88 70 JUMLAH 89 52 191 165 T O T A L 497

(19)

Tabel.2. Tingkat Pendidikan

No.

Ijazah TK SD SMP SMU SMK Jumlah

1. SD - - - - 2. SMP - - - - 3. SMU 440 409 20 5 18 892 4. D1 9 19 9 37 5. D2 77 628 1 - 2 708 6. D3 Keguruan 242 2.073 29 9 5 2.358 7. Sarmud penddk - - - 3 8 11 8. Sarmud lainnya 20 120 153 48 47 388 9. S1 Pendidikan 17 31 5 - 26 79 10. S1 Lainnya 79 2.221 1.741 569 871 5.481 11. S2 - 122 37 26 76 261 12. S3 - 32 59 26 23 140 13 S3 Lainnya - - 6 - 5 11 JUMLAH 850 5.803 2.097 691 1.078 10.519

Tabel.5. Jumlah Penilik dan Pengawas

NO JABATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Penilik Sekolah 28 71% 11 29% 2 Pengawas TK/SD 52 69% 23 31% 3 Pengawas SMP 13 100% - - 4 Pengawas SMA/SMK 9 100% - - JUMLAH 87 87% 13 13% T O T A L 136

(20)

a. Sarana/Prasarana Dinas 1. Gedung

No. DESKRIPSI JUMLAH

1. Gendung kantor 1 Unit

2. Mess Dinas -

3. Gedung Arsip 1 Ruang

4. Gedung Dinas 1 Unit

5. Gedung UPTD 19 Unit

6. Gedung-gedung lain

a. Koperasi -

b. Perpustakaan -

c. UKS dan kantor lain 1 Ruang

2. Inventaris Kantor

No. DESKRIPSI JUMLAH

1. Mebelair 7 Set

2. Meja-Kursi Pimpinan 6 Set

3. Meja-Kursi Tamu 6 Set

4. Meja-Kursi Staf 82 set

5. Meja kursi rapat 25 Buah

6. Bufet/almari kaca 15 Buah

Almari filling kayu 17 Buah

Filling kabinet 12 Buah

Peralatan kantor 21 Buah

Komputer 45 Unit

Resso -

Fotocopy -

Laptop 25 Unit

LCD-Proyektor 9 Unit

Mesin Ketik Manual 1 Unit

Mesin Ketik Elektrik -

3. Peralatan Sound System/Alat Kesenian

No. DESKRIPSI JUMLAH

1. Sound lapangan / ruang 2 Set

2. Peralatan Band 1 Set

3. Organ/ elektrial 1 Buah

(21)

5. Perangkat wayang kulit -

6. Kulintang -

4. Peralatan Transportasi

No. DESKRIPSI JUMLAH

1. Kendaraan Roda empat 4 Unit

2. Kendaraan roda dua 210 Unit

C. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan

Melalui berbagai upaya intensif dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pengendalian program-program pembangunan pendidikan yang didukung dengan semakin harmonisnya koordinasi antar sektor serta stage holders, maka dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir telah dapat diwujudkan peningkatan keberhasilan pembangunan pendidikan, khususnya dalam aspek perluasan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang pra sekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang ditandai dengan peningkatan APK pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Keberhasilan tersebut dapat dipergunakan sebagai pijakan untuk menyusun perencanaan program dan proyeksi pembangunan pendidikan dan kebudayaan pada masa yang akan datang. Namun demikian, keberhasilan berdasarkan peningkatan APK harus terus dikaji dan dievaluasi sebelum ditetapkan sebagai dasar penyusunan proyeksi karena pada dasarnya tinggi rendahnya APK ditentukan juga oleh perkembangan jumlah penduduk.

Dengan adanya kecenderungan kenaikan penduduk usia sekolah pada tiga tahun terakhir, maka dalam penyusunan Renstra pendidikan perlu dikembangkan alternatif program yang efisien dalam rangka mencegah adanya fasilitas pendidikan yang dibangun sekarang atau 15-20 tahun yang akan datang namun kemudian menjadi fasilitas yang diam pada masa sepuluh tahun mendatang meskipun APM dan APK nya meningkat.

(22)

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan menggunakan SWOT untuk menganalisis permasalahan. Analisa SWOT terdiri dari Faktor Isu internal dan Isu eksternal. Analisa SWOT merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui kekuatan ( Strenght) . Kelemahan ( Weakness). Peluang ( Opportunities) dan Ancaman ( Threat ).

1. Kekuatan (Strengths)

i. Adanya semangat jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi untuk terus mengupayakan sosialisasi dan pemantapan sistem pendidikan berdasarkan prinsip otonomi yang demokratis serta manajemen berbasis sekolah dan masyarakat. ii. Adanya konsistensi dan kesinambungan upaya meningkatan penuntasan Wajar

DikDas 9 tahun melalui gerakan nasional oleh pemerintah dan masyarakat.

iii. Tersedianya dana yang bersumber dari APBD, Dekonsentrasi maupun APBN yang memungkinkan pembangunan Pendidikan Kabupaten Ngawi dapat terselengarakan sesuai dengan rencana.

iv. Tersedianya sarana-prasarana Pendidikan yang terdistribusikan di lembaga-lembaga sekolah.

v. Tersedianya tenaga pendidik baik di jalur sekolah maupun luar sekolah.

vi. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pendidikan yang relatif memadai.

vii. Terprogram dan terlaksananya Pendidikan Non Formal yang berorientasi pada aspek hidup dan kelangsungan kehidupan.

(23)

(Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kursus, dan Kelompok Bermain). ix. Tersedianya lembaga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencetak lulusan

memiliki keterampilan yang siap memasuki pangsa kerja.

x. Tersedianya lembaga Pendidikan Berkebutuhan Khusus (Inklusi) bagi anak yang memiliki kelainan maupun keistimewaan luar biasa yang dapat mendukung wajar Dikdas 9 tahun dan penyiapan sumber daya manusia.

xi. Tersedianya jaringan teknologi komunikasi dan informasi untuk pengembangan model pendidikan masa depan.

xii. Tersedianya dana untuk memenuhi sasaran kebutuhan sarana-prasarana pendidikan secara keseluruhan baik sekolah negeri maupun swasta.

xiii. Tersedianya program kerja pembinaan dan pengembangan kebudayaan pada masa yang akan datang.

2. Kelemahan (Weakness)

i. Kurang tersedianya sarana-prasarana pendidikan terutama untuk masyarakat daerah marjinal (pinggiran).

ii. Kurang meratanya penyaluran tenaga kependidikan dan tenaga pendidik di lembaga-wembaga sekolah baik kuantitas maupun bidang keahliannya.

iii. Belum tersedianya lembaga atau pusat pendidikan keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus.

(24)

memadai/profesional sesuai bidang tugas/fungsi yang diembannya, sehingga berakibat pada hasil program belum optimal.

v. Terbatasnya alokasi dana dari APBD dan APBN bagi penyelenggaraan Pendidikan Inklusi yang menyebabkan sasaran dan target program Inklusi kurang terlayani secara menyeluruh.

vi. Kurang adanya kerjasama yang mantap antara tamatan pendidikan kejuruan dengan dunia usaha khususnya keterampilan yang diperlukan.

3. Tantangan/Ancaman

i. Sering terjadi peberdaan persepsi kebijaksanaan pendidikan antara kewenangan dan mekanisme Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Ngawi dengan masyarkat dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pendidikan.

ii. Belum sepenuhnya pendidikan diprioritaskan sebagai bagian terpenting dalam pembangunan manusia seutuhnya.

iii. Kurang aktifnya program standarisasi tenaga kependidikan, serta kurang lancarnya proses peningkatan karier tenaga kependidikan yang dialokasikan untuk seluruh wilayah Kabupaten Ngawi.

iv. Sulitnya menyadarkan masyarakat terbelakang akan arti pentingnya belajar serta rendahnya pengetahuan dan kemampuan tutor terhadap metode pembelajaran khususnya metode pembelajaran orang dewasa.

(25)

menyekolahkan anak-anaknya berdasarkan perbedaaan gender.

vi. Sulitnya mendeteksi anak berkebutuhan khusus terutama bagi masyarakat pedesaan dengan apresiasi pendidikan yang rendah.

vii. Rendahnya kualitas lulusan sekolah yang menghasilkan siswa kejuruan untuk memenuhi standar kerja serta lemahnya etos kerja, disiplin dan kemampuan berbahasa Asing.

viii. Menurunnya kesadaran anak/siswa akan nilai luhur warisan seni dan budaya, yang dapat mengakibatkan semakin minimnya pemahaman nilai-nilai sosio-kultural. ix. Masih dirasakan adanya dikotomi penyelenggaraan pendidikan umum dan

pendidikan luar biasa.

x. Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan penentu kebijakan tentang arti pentingnya pedidikan inklusi.

xi. Makin tingginya tuntutan masyarakat dan dunia usaha/dunia industri di era global terhadap mutu lulusan pendidikan sekolah dan luar sekolah.

xii. Secara geografis di Kabupaten Ngawi banyak wilayah hutan yang sulit dijangkau. xiii. Tidak semua permasalahn pendidikan dapat ditangani dengan sistem konvensional

(sekolah).

4. Peluang (Opportunities)

i. Tertampungnya jumlah anak usia sekolah sesuai jenjang pendidikan memberikan indikator keberhasilan Program Wajar Diknas 9 tahun, dengan melihat APK SD/MI

(26)

= 101,20%; APK SMP/MTs = 98,96%; APK SMA/MA = 81,05%.

ii. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran sosial masyarakat akan pentingnya pendidikan baik sekolah umum maupun kejuruan, termasuk pendidikan luar sekolah.

iii. Munculnya sekolah-sekolah umum/perguruan agamis yang menunjang peningkatan Angka Partisipasi serta terselenggaranya sekolah terbuka.

iv. Potensi keanekaragaman warisan budaya dan seni masyarakat Kabupaten Ngawi yang diselamatkan, dilestarian, dan ditumbuhkembangkan.

v. Berkembangnya penyelenggaraan pendidikan yang diprakarsai masyarakat dalam bentuk yayasan.

vi. Tersedianya perguruan tinggi swasta yang mampu menampung lulusan SLTA. vii. Banyaknya sentra usaha sebagai pelatihan/ praktik siswa SMK.

viii. Besarnya jumlah sasaran Pendidikan Non Formal garapan yang belum terjangkau oleh layanan Pendidikan Non Formal karena berbagai faktor penyebab.

ix. Banyaknya potensi Pendidikan Non Formal yang belum digali/ dimanfaatkan secara oiptimal dalam mendukung pelaksanaan program-program Pendidikan Non Formal utamanya menyangkut penyediaan sarana-prasarana dan sumber belajar. x. Potensi teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk

memecahkan permasalahan-permasalahan pendidikan.

xi. Pemerintah Kabupaten Ngawi memprioritaskan pendidikan sebagai bahan terpenting dalam pembangunan manusia seutuhnya.

(27)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pokok-pokok kebijakan strategis, program, sasaran, serta strategi pelaksanaan pembangunan pendidikan yang dirancang dalam Renstra 2016-2021 ini disusun dengan mempertimbangkan keadaan dan tantangan dalam lingkungan strategis agar sasaran lima tahun ke depan dapat lebih fokus, realistis, dan konsisten dengan prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan yang efisien, efektif, akuntabel, dan demokratis.

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

1. Bagaimana langkah nyata untuk memastikan anak bisa sekolah hingga lulus sekolah menengah.

2. Belum tercapainya peningkatan mutu pada semua jenjang Pendidikan, ditandai adanya indikator-indikator keberhasilan.

3. Masih banyak Guru yang belum berijasah S1/D4 sehingga perlu terobosan agar semua guru bisa berijasah S1/D4.

4. Apa langkah kongkrit untuk meningkatkan hasil uji kompetensi guru agar meningkat

5. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan hasil ujian nasional.

6. Masih adanya kebutuhan rehabilitasi gedung pada Pendidikan Dasar, sehingga cukup memadai atau ideal sebagai tempat penyelenggaraan pembelajaran.

7. Bagaimana mempraktekkan dan membiasakan sopan santun siswa terhadap Guru, orang tua dan lingkugannya.

8. Bagimana peran masyarakat agar terlibat aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

(28)

Penjabaran makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

Ngawi Sejahtera : kondisi masyarakat Kabupaten Ngawi yang mampu

memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani dengan kemandirian ekonomi secara layak dan berdaya saing.

Berakhlak : mewujudkan masyarakat Kabupaten Ngawi yang dijiwai oleh penghayatan nilai-nilai agama, budi pekerti luhur dan berbudaya dengan indikator kesalehan sosial dalam suasana kondusif dan nyaman

Berbasis Pedesaan : subyek utama pembangunan dan pemberdayaan berada

di pedesaan dibarengi dengan pertumbuhan dan pemerataan di seluruh wilayah Kabupaten Ngawi

Barometer Jawa Timur : ukuran kemajuan yang dicapai wilayah Kabupaten

Ngawi di propinsi Jawa timur

Dalam upaya untuk mencapai visi tersebut di atas ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

2. Meningkatkan pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta berdaya saing;

3. Mengembangkan iklim usaha dan ekonomi kerakyatan berbasis agraris;

4. Pembaharuan tata kelola pemerintahan daerah dan desa serta pelayanan publik yang baik, bersih dan akuntabel;

5. Meningkatkan kualitas infrastruktur sesuai dengan daya dukung lingkungan dan fungsi ruang;

6. Meningkatkan budaya yang berlandaskan kearifan dan keagamaan dalam suasana yang kondisif.

7. Meningkatkan kondusifitas daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pemberdayaan sebagai barometer pembangunan di Jawa Timur

Ngawi Sejahtera, Berakhlak Berbasis Pedesaan Sebagai

Barometer Jawa Timur”

(29)

Dari ke tujuh misi tersebut di atas, yang terkait dengan kebijakan pembangun sektor pendidikan terdapat pada misi ke-dua. Dari misi tersebut tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah: (1) meningkatkan pelayanan dasar bidang pendidikan yang prima; (2) meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan; (3) meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan temasuk peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; (4) meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan terwujudnya pendidikan dasar 9 tahun yang berkualitas; (5) tuntasnya buta aksara.

Tiga dari lima tujuan di atas, adalah yang langsung mengerucut pada tujuan pembangunan sektor pendidikan, yaitu terdapat pada point (1), point (2), dan point (3), dengan sasaran masing-masingnya yaitu: (a) terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan; (b) meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; (c) meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat; (d) meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan; (e) meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat; (f) meningktnya minat dan budaya baca masyarakat.

Adapun prioritas pembangunan pemerintah daerah pada sektor pendidikan antara lain adalah: peningkatan mutu dan aksesibilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, dengan difokuskan pada beberapa aspek, antara lain yaitu: (a) peningkatan kualitas dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; (b) peningkatan akses layanan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.

C. Telaahan Renstra Kemendiknas dan Renstra Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur

1. Telaahan Renstra Kemendiknas

Titik berat dari Renstra Kemdiknas 2014-2019 adalah pada pencapaian 5 tujuan strategis yaitu :

(30)

Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan

2) Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan

3) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan serta berkebutuhan khusus (inklusi) di semua provinsi, kabupaten dan kota

4) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten dan kota

5) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten dan kota.

6) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan tinggi bermutu, relevan, berdaya saing internasional dan berkesetaraan di semua provinsi.

7) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. 8) Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya

layanan prima pendidikan nasional

2. Telaahan Renstra Pendidikan Propinsi Jawa Timur

Visi yang dirumuskan dengan tujuan agar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dapat berperan aktif, antisipatif, inovatif, dan produktif sesuai dengan eksistensinya dalam kerangka pembangunan Jawa Timur, diterjemahkan menjadi sejumlah indikator visi sebagai berikut;

1. Insan yang cerdas adalah insan yang memiliki daya kapabilitas tinggi dalam merealisasikan kecerdasan spiritual (beriman dan takwa), kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kinestetis. Kecerdasan spiritual tercermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam hal olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur, dan kepribadian unggul. Kecerdasan emosional tecermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam hal olah rasa untuk meningkatkan kualitas (a) sensitivitas dan apresiasi terhadap kehalusan dan keindahan seni dan budaya dan (b) kompetensi dalam mengekspresikannya. Kecerdasan sosial tecermin melalui

(31)

kemampuan beraktualisasi diri dalam realitas interaksi sosial. Kecerdasan intelektual tecermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam hal olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan sikap kritis, kreatif, dan imajinatif. Kecerdasan kinestetis tecermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam bidang olah raga untuk mewujudkan insan adiraga yang sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil, dan trengginas.

2. Insan yang berakhlak adalah insan yang memiliki kapabilitas tinggi dalam (a) merealisasikan pikiran dan tindakan positif dan (b) menghindari pikiran dan tindakan negatif sesuai dengan norma agama, sosial, dan perundang-undangan/peraturan yang berlaku;

3. Insan yang profesional adalah insan yang memiliki kapabilitas tinggi dalam mengekspresikan kinerja dan produk kerja. Memahami dan melaksanakan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan, mampu berkomunikasi secara efektif yang relevan dengan pengembangan bidang kerjanya.

4. Insan yang berbudaya adalah insan yang memiliki kapabilitas tinggi dalam interaksi dan adaptasi sosial, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur hasil olah hati, olah pikir, olah rasa, olah batin, dan olah rohani yang terkandung dalam budaya bangsa.

Pada hakikatnya indikator visi ini sejalan dan merupakan keinginan untuk mewujudkan falsafah pembangunan Jawa Timur, yakni : Noto Roso, Among Roso, Mijil Tresno, AgaweKaryo. Falsafah tersebut memberikan legitimasi terbentuknya insan yang berbudaya harus mampu mengatur perasaan diri sendiri sebelum berbagi rasa, bersemangat dan menyamakan persepsi dengan orang lain, sehingga timbul saling menghormati dan timbul rasa kasih manusiawi (silih asih dan silih asah) sebagai sendi terciptanya saling pengertian dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk selanjutnya bersama-sama membangun bangsa ini (silih asuh).

(32)

Timur dirumuskan sebagai berikut:

1. mewujudkan pemerataan pendidikan dengan (a) meningkatkan angka partisipasi murni dan angka transisi dan (b) menurunkan angka putus sekolah melalui jalur sekolah dan luar sekolah;

2. membangun karakter peserta didik yang berlandaskan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kemandirian, kejujuran (anti korupsi kolusi dan nepotisme), peduli terhadap perubahan lingkungan dan memiliki empati terhadap kesenjangan sosial yang ada di sekelelilingnya;

3. mewujudkan kelangsungan program pemberian bantuan pendidikan;

4. meningkatan kualitas pendidikan dengan menaikkan nilai rata-rata hasil evaluasi akhir pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler;

5. meningkatkan peran serta pendidikan dalam pembangunan daerah dan pengentasan kemiskinan dan pengangguran;

6. meningkatkan jumlah lembaga pendidikan yang bertaraf nasional dan internasional;

7. meningkatkan kualitas: (a) tata kelola pendidikan, (b) peran serta masyarakat terhadap pendidikan melalui manajemen mutu berbasis sekolah, (c) pencitraan publik, dan (d) daya saing;

8. meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pendidikan baik formal maupun nonformal, termasuk pendidikan kesetaraan;

9. meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pendidikan sehingga mampu memberikan kesempatan belajar kepada semua segmen masyarakat;

10.meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi mereka yang memiliki kendala geografis, fisik, tempat, dan waktu, dengan model pembelajaran alternatif;

(33)

11.mewujudkan masyarakat yang gemar belajar, bekerja, dan berusaha melalui pelaksanaan program utama Pendidikan Non Formal yang berbasis pada kebutuhan belajar masyarakat;

12.meningkatkan peran pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi daerah;

13.memfasilitasi perencanaan pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenjang pendidikan di seluruh wilayah Jawa Timur;

14. merumuskan kebijakan pembinaan dan pengembangan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang dapat mendukung perwujudan pendidik dan tenaga kependidikan profesional, produktif, berdedikasi tinggi, sejahtera, dan memiliki rasa aman dalam menjalankan profesinya;

15.memfasilitasi pemerintah daerah, dewan pendidikan daerah, dan komite sekolah dalam penerapan kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan baik formal maupun informal;

16. menjalin kerja sama dengan semua pemangku kepentingan (stakeholders), dalam pembinaan dan pengembangan mutu pendidik dan tenaga kependidikan baik formal maupun informal;

17.melaksanakan akuntabilitas dan pencitraan publik terhadap kinerja pembangunan pendidik dan tenaga kependidikan melalui sistem informasi pendidik dan tenaga kependidikan yang lengkap, andal dan dapat dipercaya;

18.memfasilitasi pengembangan pendidikan berbasis keagamaan sehingga secara bertahap terjadi kesejajaran mutu dengan pendidikan umum;

19.meningkatkan perluasan dan pemerataan serta peningkatan mutu pendidikan seni budaya di sekolah dalam rangka pengembangan karakter dan budi pekerti bangsa;

20.mewujudkan internalisasi nilai budaya kepada pelajar melalui kegiatan pergelaran, festival, pameran, parade dan bentuk sajian seni budaya yang positif.

(34)

Tahun 2019 merupakan tahun terakhir periode renstra kementerian pendidikan dan kebudayaan, sementera dokumen renstra dinas pendidikan Kabupaten Ngawi merupakan renstra periode 2016-2021, oleh karena itu dapat dilakukan telaahan secara mendalam terhadap kebijakan nasional yang terkait dengan pembangunan pada sektor pendidikan yang dapat diselaraskan antara program nasional dan kabupaten dalam 5 (lima) tahun ke depan, namun demikian, sebagai langkah awal telaahan dapat dilakukan dengan berpijak pada penyusunan rancangan rencana pembangunan secara teknokratik yang berdasarkan pada peraturan menteri perencanaan nasional / kepala badan perencanaan pembangunan nasional nomor 1 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019.

3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan tujuan penyelenggaraan penataan ruang Kabupaten Ngawi adalah Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pertanian Jawa – Bali yang didukung oleh industri dan perdagangan, melalui: (1) Mengkaji ulang RTRW Kabupaten Ngawi Tahun 2006-2016; (2) Menjaga sinkronisasi, konsistensi, dan kesinambungan antar produk tata ruang, program pembangunan, dan kebijaksanaan. (3) Menyiapkan perwujudan dengan melaksanakan dan mengakomodasi program-program pembangunan; (4) Mendayagunakan produk tata ruang sebagai alat penataan, penyusunan program pembangunan dan pengendalian secara optimal.

Dilihat dari kebijakan dan strategi penetapan pola ruang wilayah Kabupaten Ngawi maka pendidikan masuk pada strategi yaitu meningkatkan kesadaran akan lingkungan melalui pendidikan, pariwisata, penelitian dan kerjasama pengelolaan kawasan. RTRW Kabupaten Ngawi berimplikasi terhadap semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di setiap titik yang memungkinkan terjadinya pertambahan penduduk yang lebih tinggi, hal ini merupakan konsekuensi dari sebuah wilayah yang dimungkinkan lebih memberikan jaminan kepada masyarakat untuk keberlangsungan kehidupan

(35)

yang lebih layak. Selain itu, upaya peningkatan layanan pendidikan di wilayah-wilayah pedesaan harus mendapat perhatian lebih serius melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta berbagai alternatif pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayah masing-masing.

4

Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan berbagai permasalahan yang muncul sebagai hasil analisis kondisi layanan pendidikan dan kondisi geografis yang ada di Kabupaten Ngawi, maka secara umum berikut adalah hal-hal yang patut menjadi perhatian dalam konteks penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Ngawi, antara lain :

1. Kondisi geografis beberapa sekolah di wilayah yang sulit dijangkau dengan kondisi transportasi menyebabkan sebaran lokasi sekolah relatif tidak merata di tingkat kecamatan;

2. Kondisi sarana dan prasarana sekolah yang belum memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang bermutu;

3. Belum meratanya mutu pendidikan dan kualifikasi tenaga pendidik pada setiap jenjang pendidikan.

a) Capaian kompetensi siswa masih rendah (dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal).

b) Kekurangan Guru Kelas, Guru PAI SD & SMP, Guru Penjaskes serta Guru Mapel SMP

c) Rata-rata nilai uji kompetensi guru masih rendah d) Masih rendahnya minat baca

4. Masih terbatasnya usaha untuk meningkatkan kualitas sekolah menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) dan untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada seluruh jenjang pendidikan

1. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan

a) Perlunya peningkatan keterampilan hidup masyarakat melalui pemerataan akses kursus keterampilan di setiap kecamatan dan penambahan jumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

(36)

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

a) Upaya peningkatan mutu pendidikan dengan mengimplementasikan Smart City yaitu meng-online-kan semua Lembaga Pendidikan dengan intranet dan internet sehingga mempermudah akses informasi dan komunikasi.

b) Masih rendahnya tingkat prestasi akademik maupun non-akademik siswa SD/MI Kabupaten Ngawi pada tingkat povinsi, nasional, maupun regional. c) Mutu akademik siswa SD/MI, dalam bentuk hasil UASBN, masih perlu

ditingkatkan, paling rendah hasil UASBN pada matapelajaran IPA. Selain karena kompetensi Guru yang masih perlu ditingkatkan, mutu akademik ini juga terkait dengan kondisi sarana dan prasarana sekolah yang belum memadai, seperti alat peraga dan media pembelajaran, perpustakaan

d) Demi meningkatkan keunggulan lokal sejak awal pada jenjang SD, pembelajaran Muatan Lokal harus ditingkatkan. Dan di tengah arus globalisasi, secara khusus perlu dilakukan upaya pelestarian dan penggunaan Bahasa Daerah.

e) Perlunya peningkatan daya saing pendidikan kejuruan (SMK) berbasis keunggulan lokal melalui: (1) Re-engineering SMK; (2) Pemberdayaan Unit Produksi; (3) Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi; (4) Peningkatan kualitas Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan (5) Peningkatan kerjasama institusi pasangan (memperluas mitra kerja), baik dalam negeri maupun luar negeri.

f) Belum tersedianya secara memadai Tenaga Kependidikan, yaitu: (1) Tenaga Administrasi untuk SD Negeri; (2) Tenaga Laboran untuk Laboratorium IPA di SMP Negeri, untuk Laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi di SMA Negeri, dan untuk Laboratorium Teknologi di SMK Negeri; (3) Tenaga Pustakawan untuk SMP Negeri, SMA Negeri, dan SMK Negeri.

g) Perlunya peningkatan profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah.

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik

a) Masih rendahnya tingkat implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

(37)

perlu dilakukan lebih baik dengan peningkatan kapasitas stakeholder sekolah, termasuk dalam perencanaan tingkat sekolah sehingga layanan pendidikan menjadi optimal.

c) Layanan UPTD Pendidikan yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan pendidikan di kecamatan perlu ditingkatkan.

d) Ketersediaan data pendidikan yang akurat dan valid perlu ditingkatkan sebagai proses dari Decision Support System serta sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi pendidikan yang optimal.

e) Upaya peningkatan tata layanan pendidikan yang baik dalam sektor pendidikan(Good Governance Sektor Pendidikan) dilakukan secara sistematis dan terencana. Secara khusus perlu upaya inovatif untuk penyebar-luasan kemajuan pendidikan di Kabupaten Ngawi.

(38)

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pembangunan pendidikan nasional senantiasa didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subyek yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Sebagaimana cita-cita yang tersebut dalam dokumen Renstra Kemendikbud 2010-2014 bawah pembangunan pendidikan nasional lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Pembentukan masyarakat maju selalu diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi kemanusiannya kurang berkembang menuju masyarakat maju dan berkembang yang mengaktualisasikan potensi kemanusiannya secara optimal. Bahkan, pada era global sekarang, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan masyarakat Indonesia pada masyarakat berbasis pengetahuan. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

(39)

2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Meningkatkan Layanan Pendidikan yang prima 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan pendidikan

Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD

65,70% 66,36% 67,02% 67,69% 68,37% 69,05% 2 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan 2. Meningkatnya pencapaian pelaksanaan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar

APM SD/SDLB 95,37 91,33 91,78 92,24 92,70 93,17

3. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan APM SD Laki-laki 94,96 95,44 95,91 96,39 96,88 97,36 APM SD Perempuan 95,78 87,22 87,65 88,09 88,53 88,97 APK SD/SDLB/Paket A 100,65 100,10 99,82 99,55 99,29 99,04 APK SD Laki-laki 104,98 103,41 102,37 101,35 100,34 99,33 APK SD Perempuan 96,31 96,79 97,27 97,76 98,25 98,74

Angka putus sekolah SD 0,04% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

APM SMP/SMPLB 90,29 90,75 91,20 91,66 92,11 92,57 APM SMP Laki-laki 92,19 92,65 93,11 93,58 94,05 94,52 APM SMP Perempuan 88,40 88,84 89,29 89,73 90,18 90,63 APK SMP/SMPLB/Paket B 98,95 99,04 99,13 99,21 99,30 99,39 APM SMP Laki-laki 100,51 100,39 100,27 100,15 100,03 99,91 APM SMP Perempuan 97,40 97,69 97,99 98,28 98,58 98,87

Angka putus sekolah SMP 0,16% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Angka melanjutkan SD/MI ke SMP

96,65% 97,61% 98,59% 99,58% 100,57% 101,58%

Jumlah siswa jenjang pendidikan dasar penerima bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)

69.500 anak 70.000 anak 70.500 anak 70.500 anak 70.500 anak 70.500 anak

Persentase SD/SMP yang memenuhi Standar Pelayanan Mininal (SPM)

61,96% 63,51% 65,10% 66,73% 68,39% 70,10%

APM SMA/SMK/SMLB/Paket C 69,59 70,99 72,41 73,85 75,33 76,84

APM SMA/MA Laki-laki 54,49 55,58 56,69 57,82 58,98 60,16

APM SMA/MA Perempuan 84,70 86,39 88,12 89,89 91,68 93,52

APK SMA/SMK/SMLB/Paket C 81,72 82,41 83,11 83,83 84,56 85,30

APK SMA/MA Laki-laki 64,07 65,35 66,65 67,99 69,35 70,73

APK SMA/MA Perempuan 99,37 99,47 99,57 99,67 99,77 99,87

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi

(40)
(41)

Angka melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK

94,31% 95,26% 96,21% 97,17% 98,14% 99,12%

Jumlah siswa jenjang pendidikan menengah penerima bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar

9.500 anak 9.750 anak 9.750 anak 9.750 anak 9.750 anak 9.750 anak

Angka putus sekolah SMA/SMK 0,13% 0,12% 0,11% 0,10% 0,09% 0,08%

Persentase kecamatan yang memiliki minimal 1 sekolah menengah

89,47%

Persentase angka Melek Huruf 94,07% 95,01% 95,96% 96,92% 97,89% 98,87%

Persentase angka Rata-rata Lama Sekolah

7,9 8,5 9,2 9,9 10,7 11,6

Jumlah anak yang berkebutuhan khusus

375 anak 386 anak 395 anak 406 anak 417 anak 328 anak

Persentase jumlah Guru TK yang bersertifikat Pendidik

31,79% 32,11% 32,43% 32,76% 33,09% 33,42%

Peningkatan nilai rata-rata kompetensi pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tendik Paud dan dikmas mencapai 8,0

63,06 65,06 67,06 69,06 71,06 73,06

Persentase guru dikdasmen bersertifikat pendidik

60,11% 63,12% 66,27% 69,59% 73,07% 76,72%

Peningkatan nilai rata-rata kompetensi pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dikdas menmencapai 8,0

63,7 65,7 67,7 69,7 71,7 73,7

% PTK PAUD dan Dikmas berkualifikasi S1/D4

99,20% 99,30% 99,40% 99,50% 99,60% 99,70%

% PTK PAUD dan Dikmas memperoleh peningkatan kompetensi

67,80% 68,00% 68,21% 68,41% 68,62% 68,82%

Persentase PTK Dikdas memenuhi kualifikasi minimal S1/D4

94% 95% 96% 97% 98% 99%

Persentase PTK Dikmen memenuhi kualifikasi minimal S1/D4

96%

Persentase Layanan Pendidikan Manajemen Berbasis Sekolah

70,85% 71,56% 72,28% 73,00% 73,73% 74,47%

(42)

C.

Strategi dan Kebijakan

1. Strategi

a. Peningkatan jangkauan pelayanan Pendidikan yang berkualitas pada jenjang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah (SM);

b. Peningkatan mutu pendidikan;

c. Peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan (Efisiensi dan Manajemen)

d. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan non formal di Kabupaten Ngawi baik secara kuantitatif maupun kualitatif;

e. Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada berbagai pihak terkait dan masyarakat luas untuk memberiakan prioritastinggi dan kepedulian bagi pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Ngawi sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah

f. Meningkatkan keberpihakan terhadap masyarakat tidak mampu agar akses dan aspirasi mereka terhadap pendidikan tetap berlanjut dan mampu mengentaskan mereka dari lingkaran kemiskinan

g. Memberiakan keluasan kepada penyelenggara pendidikan dalam pemilihan strategi dan metode pembelajaran dengan tetap memperhatikan standart kopetensi yang berlaku secara maksimal pada setiap jenis dan jenjang pendidikan

h. Meningkatkan kemampuan akademik dan professional , serta meningkatkan jamminan kesejahteraan guru sehingga mampu berfungsi secara optimal dalam proses pembelajaran dan pembudayaan peserta didik

i. Memberdayakan institusi penyelenggraan pendidikan melalui peningkatan kemandirian dan peningkatan akuntabilitas pengelolaan lembaga

sekolah

(43)

2. Kebijakan

a. Memaksimalkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas secara efektif dengan fokus pada penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan optimalisasi Wajar Dikmen 12 Tahun;

b. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dalam rangka menghadapi berbagai tuntutan yang berkembang;

c. Memberi perhatian khusus pada proses pembinaan anak, remaja dan generasi muda dalam rangka pemantapan keimanan dan ketakwaan yang tinggi serta penguatan karakter dan penguasaan berbagai keterampilan menuju profil insan yang Mandiri, Terampil, Andal dan Berakhlak Mulia;

d. Meningkatkan pelestarian dan mengembangkan kebudayaan daerah sebagai unsur budaya yang dinamis yang diwarisi dari nilai luhur peningkatan interaksi budaya antar generasi;

e. Mendorong lembaga pendidikan untuk menciptakan iklim belajar mengajar yang lebih kompetitif berdasar pada potensi akademis dan daerah

(44)

Tabel 4.2

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1. Meningkatkan Mutu layanan Pendidikan

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam layanan pendidikan

1. Penguatan sistem pelayanan dan perencanaan program kegiatan

1. Peningkatan kualitas

koordinatif pelayanan prima dalam perencanaan

2. Meningkatnya Mutu layanan Pendidikan

2. Penguatan kelembagaan, prosedur kerja, dan

sumberdaya manusia untuk peningkatan Akreditasi Sekolah

2. Peningkatan pengelolaan lembaga dan pembinaan kepegawaian yang efektif dan berkelanjutan

3. Meningkatnya capaian pemerataan dan perluasan kesempatan belajar

1. Peningkatan jangkauan pelayanan Pendidikan yang berkualitas pada jenjang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah (SM).

1. Memaksimalkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas secara efektif dengan fokus pada penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan optimalisasi Wajar Dikmen 12 Tahun 4. Meningkatnya kualitas

Pendidikan

1. Pemerataan tenaga pendidik berkompeten di seluruh daerah

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik

2. Peningkatan Rata-rata Nilai Ujian

(45)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

1. Program Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini 2. Program Pembinaan Pendidikan Sekolah Dasar

3. Program Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal

5. Program Pendidikan Inklusi

6. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2. INDIKATOR KINERJA

Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi dapat diukur berdasarkann beberapa tolok ukur, meliputi : perluasan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar; peningkatan mutu pendidikan pada semua jenjang pendidikan; peningkatan manajemen pelayanan pendidikan; peningkatan sarana-prasarana aparatur; peningkatan mutu sumber daya manusia; pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya lokal.

a. Dari segi Pemerataan dan Perluasan Kesempatan Belajar

Beberapa indikator yang dipakai sebagai acuan untuk melihat pemerataan dan perluasan kesempatan belajar adalah :

(46)

2) Angka Partisipasi Murni, perbandingan antar jenjang, rasio (Siswa/Sek, Siswa/kelas);

3) Siswa/Guru, Kelas/R.Kelas/Guru;

4) Angka Melanjutkan, tingkat pelayanan sekolah dan kepadatan penduduk; dan 5) Angka Partisipasi Sekolah, tingkat peluang anak sekolah dan kepadatan

penduduk.

6) Jumlah siswa semua jenjang penerima bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

7) Persentase Kecamatan yang memiliki minimal 1 sekolah menengah

b. Dari segi Peningkatan Mutu Pendidikan pada Semua Jenjang Pendidikan

Beberapa indikator mutu pendidikan yang dipakai sebagai acuan untuk melihat sejauh mana mutu pendidikan dari suatu daerah :

1) Prosentase Lulusan; 2) Angka Mengulang; 3) Angka Putus Sekolah; 4) Angka Kelayakan Mengajar;

5) Prosentase Kesesuaian Guru Mengajar; 6) Prosentase Kondisi Ruang Kelas;

7) Prosentase Kondisi Ruang Kelas; 8) Angka Partisipasi Dan Satuan Biaya;

9) Jumlah sekolah yang dipersiapkan akreditasi minimal B;

(47)

minimal baik (pendidikan karakter);

11)Persentase Sekolah yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM); 12)Persentase Guru bersertifikat pendidik;

13)Peningkatan nilai rata-rata kompetensi pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan;

14)Persentase Pendidik yang berkualifikasi S1/D4;

c. Dari segi Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan

Untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas di bidnag manajemen pendidikan dapat digunakan indikator sebagai berikut

1) tingkat Kemandirian lembaga pendidikan utamanya sekolah di bidang pendanaan

2) tingkat kemampuan sekolah dalam mengakomodasikan kebutuhan masyarakat sekitar dalam kurikulum nasional maupun lokal dan peran serta orang tua siswa dan masyarakat sebagai stake holder sekolah dalam pengambilan keputusan di sekolah (penyusunan RAPBS, dst.)

d. Dari segi Peningkatan Sarana-Prasarana Aparatur

Untuk mengukur keberhasilan peningkatan sarana-prasarana aparatur dapat diukur dari:

1) tingkat keseimbangan proporsional antara profesi personal aparatur dengan jumlah dan mutu sarana-prasarana yang dimanfaatkan;

2) tingkat keseimbangan antara keberadaan dan kecanggihan sarana-prasarana (komputer-internet-web) dengan tingkat profesionalitas

(48)

personal yang mengoperasionalkan; dan

3) tingkat keseimbangan antara jumlah dan mutu kendaraan (roda dua) dengan jumlah personal yang memanfaatkannya (guru di daerah terpencil; pengawas; kepala sekolah; dan pejabat struktural.

e. Dari segi Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia

Untuk mengukur keberhasilan di bidang mutu sumber daya manusia dapat diukur dari:

1) tingkat kemampuan; kreatifitas spesifikasi; dan tanggung jawab kinerja semua karyawan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan

2) tingkat kebersamaan dan kerukunan dalam kinerja dan peningkatan prestasi; serta dalam pengembangan hubungan kekeluargaan.

(49)

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp 0 2 3 6 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Layanan Pendidikan yang prima 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan pendidikan Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD 01 01 01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Prosentase Pelayanan Administrasi Perkantoran 85,11% 18% 2.212.791.175,00 18% 2.212.791.175,00 20% 2.434.070.250,00 21% 2.555.773.762,50 22% 2.683.562.450,63 100% 12.098.988.813,13 2 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan 2. Meningkatnya pencapaian pelaksanaan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar

APM SD/SDLB 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

18% 3.875.000,00 18% 3.875.000,00 20% 4.262.500,00 21% 4.475.625,00 22% 4.699.406,25 100% 21.187.531,25

3. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan

APM SD/MI Laki-laki 02 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah rekening jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik yang dibayarkan 19 UPTD dan 1 Dinas 68,99 18% 447.000.000,00 18% 447.000.000,00 20% 491.700.000,00 21% 516.285.000,00 22% 542.099.250,00 100% 2.444.084.250,00 4 Terwujudnya pendidikan dasar 9 tahun yang berkualitas 4. Meningkatnya model lembaga pendidikan murah yang mampu menyediakan tenaga kerja produktif siap pakai

APM SD/MI Perempuan

06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional 4 Pajak mobil/kendaraan jabatan/dinas/operasional 99,00 18% 6.562.500,00 18% 6.562.500,00 20% 7.218.750,00 21% 7.579.687,50 22% 7.958.671,88 100% 35.882.109,38 5. Meningkatnya bahan-bahan peraga dan buku-buku praktikum yang menunjang penguasaan kompentensi teknis untuk sekolah-sekolah kejuruan

APK SD/SDLB/Paket A 07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan jasa administrasi keuangan 123 orang 99,88 18% 823.038.750,00 18% 823.038.750,00 20% 905.342.625,00 21% 950.609.756,25 22% 998.140.244,06 100% 4.500.170.125,31 6. Meningkatnya kualitas sarana pendukung untuk pendidikan luar sekolah

APK SD/MI Laki-laki 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan alat tulis kantor 41 jenis barang 19 UPTD 99,90 18% 242.095.500,00 18% 242.095.500,00 20% 266.305.050,00 21% 279.620.302,50 22% 293.601.317,63 100% 1.323.717.670,13 7. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan pendidikan

APK SD/MI Perempuan 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 7 jenis barang 19 UPTD

99,36 18% 65.334.300,00 18% 65.334.300,00 20% 71.867.700,00 21% 75.461.085,00 22% 79.234.139,25 100% 357.231.524,25

8. Meningkatkan kemampuan membaca masyarakat

Angka putus sekolah SD 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 20 jenis barang 19 UPTD

98,78 18% 45.279.000,00 18% 45.279.000,00 20% 49.806.900,00 21% 52.297.245,00 22% 54.912.107,25 100% 247.574.252,25 2020 KONDISI KINERJA PADA AKHIR INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN Th.2015

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TABEL : 5.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATOR DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN NGAWI

Referensi

Dokumen terkait

53 Rancangan Layar Detail Sales pada menu Users untuk Manajer Header  Nama User  Copyright  Search :  Home  Image  Message  Image  Product  Image  Transaction  Image 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat anatomi kayu tusam alami dan tanaman; mengukur dimensi serat; mengukur turunan dimenasi serat dan membandingkan mutu

Peran pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut berdasarkan hasil kuesioner

Karena apabila komunikasi antara alat dan PC Operator (Laptop) terhalang oleh ruangan lain atau sebuah gedung, maka koneksi akan terhambat sehingga terjadi

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian harga pokok variabel5. Mahasiswa dapat menentukan

Multiple sistem atrophy adalah penyakit degeneratif yang memiliki gejala parkinsonisme, dengan atau tanda cerebellar dan gangguan autonomy

Atas izin dan syukur serta anugrah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) tahun 2014-2019, disusun sebagai wadah penjabaran visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan