• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN 2012"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Visi dan Misi SKK Migas 2

Prinsip Kelembagaan (Core Values) 3

Sambutan Kepala SKK Migas 4

Sejarah Berdirinya SKK Migas 6

Pimpinan BPMIGAS / SKMIGAS / SKK Migas 8

Ringkasan Laporan Tahunan 2012 14

POTRET KINERJA SKK MIGAS

A. Wilayah Kerja Kegiatan Usaha Hulu Migas 22

B. Kegiatan Eksplorasi 26

C. Kegiatan Pengembangan & Pemeliharaan Sumur 31

D. Kegiatan Produksi Minyak & Gas Bumi 33

E. Lifting Minyak & Gas Bumi 38

F. Penerimaan Negara 42

G. Realisasi Investasi Kontraktor KKS Produksi 44

H. Realisasi Investasi Kontraktor KKS Eksplorasi 45

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI

A. Realisasi Proyek Baru 49

B. Improved Oil Recovery 50

C. Reaktivasi Sumur Sumur Suspended 52

D. Forum Operator Kontraktor KKS Wilayah Kerja Eksplorasi (FOKWE) 53

E. Kerjasama Dengan Lembaga Lain 56

F. Sharing Knowledge 57

MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN

A. Pengadaan Tanah & Perizinan 62

B. Pengamanan Obyek Vital Nasional 65

C. Peraturan Perundang-undangan 68

D. Pencurian Minyak di Sumbagsel 70

PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA

A. Lapangan Banyu Urip 75

B. Indonesian Deepwater Development (IDD) 76

C. Lapangan Abadi 78

D. Lapangan Jangkrik & Jangkrik North East (JNE) 79

E. Lapangan Bukit Tua 80

F. Lapangan Ande Ande Lumut 81

G. North Duri Development Area-13 (NDD Area-13) 82

H. Proyek Pengembangan Block Corridor 83

I. Proyek Pengembangan Lapangan Ruby 84

J. Lapangan Kepodang 85

K. Pengembangan Terintegrasi Lapangan Gas Senoro & Area Matindok 86

L. Tangguh Expansion Project Train 3 88

PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL

A. Pemanfaatan Barang & Jasa Dalam Negeri 92

B. Pencapaian Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tahun 2012 94 C. Nilai Komitmen Transaksi Pembayaran Pengadaan Melalui Bank BUMN/BUMD 95

D. Pengelolaan National Capacity Building (NCB) 96

E. Pembangunan Berkelanjutan 98

INTERNAL SKK MIGAS

A. Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) SKK Migas 2011-2015 102 B. Penataan Fungsi Organisasi BPMIGAS (Sekarang SKK Migas) 103

C. Sertifikasi ISO 9001: 2008 104

D. Pengelolaan & Pengembangan SDM Internal 106

E. Pengelolaan & Pengembangan SDM KKS 110

F. Realisasi Anggaran & Belanja SKK Migas 112

G. Pelaksanaan LHKPN Karyawan SKK Migas 113

H. Sistem Teknologi Komunikasi & Informasi (ICT) 114 Peta Wilayah Kerja Migas & GMB di Indonesia 2013 117

PENDAHULUAN BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI LAMPIRAN

DAFTAR ISI

(4)

VISI DAN MISI SKK MIGAS

VISI DAN MISI

SKK MIGAS

Menjadi mitra proaktif dan terpercaya dalam mengoptimalkan

manfaat industri hulu minyak dan gas bumi bagi bangsa dan

seluruh pemangku kepentingan serta menjadi salah satu

lokomotif penggerak aktivitas ekonomi Indonesia.

Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan kontrak kerja sama dengan semangat kemitraan

untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha

hulu minyak dan gas bumi guna sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat.

PENDAHULUAN

VISI

MISI

(5)

PROFESSIONAL:

Bertindak sebagai seorang profesional yang berkomitmen tinggi.

RESPONSIVE :

Cepat tanggap terhadap permintaan informasi dan penyelesaian masalah.

UNITY IN DIVERSITY :

Mensinergikan perbedaan untuk mewujudkan pencapaian yang lebih baik.

DECISIVE :

Berani mengambil risiko dengan didasari oleh perhitungan dan pertimbangan matang sesuai kewenangan yang dimiliki.

ETHICS :

Menjalankan bisnis dengan standar etika yang tinggi dan konsisten.

NATION FOCUSED :

Memaksimalkan potensi dan kemampuan nasional.

TRUSTWORTHY :

Menjaga kredibilitas sehingga mendapatkan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

PRINSIP KELEMBAGAAN

(CORE VALUES)

(6)

SAMBUTAN KEPALA SKK MIGAS

“Perubahan lembaga dari BPMIGAS ke SKK Migas dapat

dilakukan dalam waktu singkat dan berjalan mulus, sehingga tidak

mengganggu kegiatan operasional sehari-hari. Untuk itu saya

mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang memberikan

respon cepat terhadap perubahan yang terjadi, dan semua pihak

yang mendukung proses dapat berjalan lancar.”

(7)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Terima kasih kepada Allah SWT karena telah memperkenankan industri hulu migas tetap dapat berjalan lancar, walaupun menghadapi badai permasalahan. Perubahan lembaga dari BPMIGAS ke SKK Migas dapat dilakukan dalam waktu singkat dan berjalan mulus, sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional sehari-hari. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang memberikan respon cepat terhadap perubahan yang terjadi, dan semua pihak yang mendukung proses dapat berjalan lancar.

Pada akhir 2012 kami tetap dapat mempersembahkan penerimaan Negara dari kegiatan hulu migas yang lebih besar dari target yang ditetapkan. Kami juga berhasil menjaga agar realisasi produksi dan lifting mendekati target yang ditetapkan

Pemerintah. Bahkan dalam kaitan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, kami mencatatkan sejumlah prestasi, seperti berhasil mempertahankan tingkat penggunaan komponen dalam negeri, baik barang dan jasa, dalam kisaran yang cukup tinggi. Dalam hal ini kami juga memberikan porsi besar kepada BUMN-BUMN negeri ini untuk ikut terlibat dalam industri hulu migas. Kami juga terus mengembangkan peranan perbankan nasional melalui pemanfaatan jasa perbankan nasional pada kegiatan usaha hulu migas. Yang tidak kalah penting, kami juga berusaha meningkatkan alokasi gas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk menghasilkan dampak berantai pada perekonomian.

Namun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang membutuhkan tenaga ekstra untuk melaksanakannya, utamanya terkait dengan upaya meningkatkan produksi pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kinerja lembaga pada 2012 dan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa kami tidak bisa bekerja baik ini tanpa bantuan seluruh komponen bangsa.

Pencatatan kinerja dalam buku ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kami terhadap dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Kami berharap di tahun-tahun mendatang mendapatkan dukungan yang lebih besar dari seluruh stakeholders agar dapat merealisasikan kegiatan industri hulu migas, sehingga dapat menghasilkan manfaat maksimal bagi Negara.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Rudi Rubiandini R.S.

SAMBUTAN KEPALA

SKK MIGAS

(8)

Pada 13 November 2012 Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan Amar Putusan Nomor 36/PUU-X/2012 yang menyatakan bahwa frasa-frasa terkait dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan UUD’45 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Putusan ini berimplikasi pada dialihkannya tugas BPMIGAS kepada Pemerintah cq. Kementerian terkait.

BPMIGAS sebagai lembaga negara yang sudah satu dasawarsa melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu migas adalah pihak pertama yang menunjukkan kepatuhan dan penghormatan terhadap putusan MK tersebut. Begitu putusan dibacakan, pimpinan BPMIGAS menginstruksikan para pekerja untuk segera menghentikan pekerjaan yang terkait dengan tugas dan fungsi institusi ini sebagai badan pelaksana. Sebagai bentuk kepatuhan, BPMIGAS juga mematikan email pekerja untuk pihak luar, sekaligus menutup website yang biasa digunakan oleh lembaga ini untuk berkomunikasi dengan publik.

Di sisi lain, Pemerintah segera bertindak untuk memastikan operasi hulu migas tidak terganggu pasca putusan MK ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan dan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sejalan dengan putusan MK yang menyatakan bahwa fungsi dan tugas BPMIGAS akan diambil alih oleh Menteri terkait, Perpres tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan tugas, fungsi, dan organisasi BPMIGAS dialihkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perpres ini juga menyebutkan bahwa seluruh proses kegiatan yang sedang ditangani BPMIGAS dilanjutkan oleh Menteri ESDM.

Tugas yang sedang dilakukan oleh BPMIGAS, seperti persetujuan rencana program dan anggaran (work program and budget / WP&B), rencana pengembangan lapangan (plan of development / POD), otorisasi pengeluaran (authorization for expenditure / AFE), serta perizinan, pengawasan, dan pelaksanaan apapun yang sedang berjalan dilanjutkan berdasarkan Perpres tersebut.

Perpres Nomor 95 Tahun 2012 tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri ESDM, yaitu Keputusan Menteri ESDM No. 3135 K/08/ MEM/2012 dan Keputusan Menteri ESDM No. 3136 K/73/MEM/2012 yang juga terbit pada tanggal 13 November 2012. Keputusan Menteri ESDM No. 3135 K/08/MEM/2012 mengalihkan pelaksanaan tugas, fungsi dan organisasi dari BPMIGAS kepada Satuan Kerja

Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS). Satuan

SEJARAH BERDIRINYA

SKK MIGAS

SEJARAH BERDIRINYA SKK MIGAS

BPMIGAS adalah pihak pertama yang menunjukkan kepatuhan dan penghormatan terhadap Amar Putusan Nomor

36/PUU-X/2012 yang dikeluarkan Mahkamah Konsitusi.

(9)

Sedangkan Keputusan Menteri ESDM No. 3136 K/73/MEM/2012 mengalihkan seluruh pejabat dan pekerja BPMIGAS kepada SKMIGAS dan menginstruksikan agar pejabat dan pekerja tetap melanjutkan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Dengan maksud memberikan kepastian hukum kepada investor, pada 14 Januari 2013, melalui Perpres Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraaan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, dibentuklah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menyelenggarakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sampai dengan diterbitkannya undang-undang baru di bidang minyak dan gas bumi. Dengan pembentukan tersebut maka seluruh tugas dan tanggung jawab SKMIGAS beralih kepada SKK Migas.

Dalam rangka pengendalian, pengawasan, dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh SKK Migas, Perpres Nomor 9 Tahun 2013 juga membentuk suatu Komisi Pengawas. Susunan pengurus Komisi Pengawas terdiri dari Ketua (Menteri ESDM), Wakil Ketua (Wakil Menteri Keuangan) dan 2 orang Anggota (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Wakil Menteri ESDM).

Berdasarkan sejarah pendiriannya, pencapaian kinerja SKK Migas dalam Laporan Tahunan 2012 ini juga merupakan pencapaian fungsi dan tugas Pemerintah dalam pengelolaan industri hulu minyak dan gas bumi yang dulu dilaksanakan oleh BPMIGAS maupun yang dilaksanakan oleh SKMIGAS.

Pencapaian kinerja industri hulu migas tahun 2012 ini merupakan hasil kerja seluruh pemangku kepentingan di sektor hulu migas sebagai tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara. Hasil yang telah dicapai merupakan hasil usaha maksimal di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri hulu migas baik teknis maupun non teknis.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan pada 2012, industri hulu minyak dan gas bumi berhasil memberikan kontribusi yang maksimal bagi Negara melalui sejumlah keberhasilan antara lain memaksimalkan Penerimaan Negara hingga melebihi target yang ditetapkan dalam APBN-P 2012, meningkatkan alokasi gas domestik untuk memberikan dampak berantai terhadap ekonomi nasional, meningkatkan kapasitas nasional dan mempertahankan ketahanan energi nasional.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan pada 2012, industri hulu minyak dan gas bumi berhasil memberikan kontribusi yang maksimal bagi Negara.

(10)

1. KEPALA SKK MIGAS

Rudi Rubiandini R.S. dilantik sebagai Kepala SKK Migas pada 16 Januari 2013 setelah menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM sejak 14 Juni 2012. Rudi Rubiandini bukan orang asing bagi industri hulu migas. Peraih gelar Doktor Ingenieurs (Dr.-Ing) bidang teknologi migas dari Technische Universitaet Clausthal, Jerman, ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan BPMIGAS (2010-2011) dan Deputi Pengendalian Operasi (2011-2012) pada lembaga yang sama. Jauh sebelum bergabung dengan BPMIGAS, dosen di jurusan Perminyakan ITB ini juga telah lama dikenal sebagai konsultan berbagai proyek pengembangan lapangan migas, sebagai trainer pada berbagai kursus teknis bagi pekerja industri hulu migas dan narasumber pada berbagai seminar. Rudi telah membuat puluhan perangkat lunak (software) bidang keteknikan hulu migas dan menulis beberapa buah buku. Alumni Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB), ini juga aktif membantu Pemerintah antara lain sebagai Wakil Ketua Tim Pengawas Peningkatan Produksi Migas (TP3M) Departemen ESDM dan sebagai Wakil Ketua Tim Investigasi Kecelakaan Migas. Pria kelahiran Tasikmalaya, 9 Februari 1962 ini juga memiliki pengalaman lapangan yang luas antara lain dalam menangani kejadian blowout pada beberapa lapangan migas di Indonesia.

2. WAKIL KEPALA SKK MIGAS

Johanes Widjonarko dilantik sebagai Wakil Kepala SKK Migas pada 8 Februari 2013. Sebelumnya dia menjabat sebagai Wakil Kepala BPMIGAS (2012) dan sebagai Deputi Umum pada lembaga yang sama (2011). Pria kelahiran 28 September 1962 ini menamatkan pendidikan Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta pada 1988, kemudian meraih gelar Master Ilmu Administrasi Kebijakan Bisnis, Universitas Indonesia pada tahun 2001. Widjonarko memulai karirnya dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Kementerian ESDM sejak 1991. Selama bertugas di Ditjen Migas, Widjonarko terlibat secara aktif sebagai anggota tim dalam menyusun dan menyiapkan berbagai konsep Peraturan Perundangan, seperti penyusunan konsep Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (cost recovery), termasuk lebih dari tujuh tahun menyiapkan konsep kontrak kerja sama dan penawaran wilayah kerja migas. Sejak tahun 2007, bertanggung jawab untuk menyiapkan rumusan kebijakan sub sektor minyak dan gas bumi, diantaranya kebijakan alokasi gas bumi. Pada 2011, Widjonarko juga ditunjuk sebagai Ketua Tim Teknis Sektor ESDM untuk menyusun Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011 – 2025.

PIMPINAN SKK MIGAS PERIODE

14 JANUARI 2013 - SEKARANG

PIMPINAN BPMIGAS / SKMIGAS / SKK MIGAS

PENDAHULUAN

PIMPINAN SKK MIGAS PERIODE 14 JANUARI 2013 - SEKARANG

(11)

3. SEKRETARIS SKK MIGAS

Gde Pradnyana dilantik sebagai Sekretaris SKK Migas pada 8 Februari 2013 setelah sebelumnya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Operasi pada BPMIGAS. Gde bergabung dengan BPMIGAS pada 19 November 2002 sebagai Kepala Divisi Operasi Fasilitas Konstruksi sehingga melepaskan tugasnya sebagai pengajar di ITB. Sebelum menjadi pimpinan, jabatan Gde adalah Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas pada lembaga yang sama. Lahir di Klungkung, Bali, 28 April 1960, Gde meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari ITB pada 1984. Gde kemudian melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar Master of Science in Ocean Engineering, University College London, pada 1988 dan Doctor of Philosophy in Offshore Engineering, University of Oxford, pada 1992. Pada 2010, Gde mengikuti Program Pendidikan Reguler pada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Selama 25 tahun lebih perjalanan karirnya di industri hulu migas, Gde telah berpengalaman menangani proyek-proyek penting, diantaranya proyek West Seno TLP, Kilang LNG Tangguh, serta Proyek Anjungan Kerisi, dan North Belut.

4. PENGAWAS INTERNAL SKK MIGAS

Priyo Widodo dilantik sebagai Pengawas Internal SKK Migas pada 8 Februari 2013. Pria kelahiran Yogyakarta, 19 Maret 1960 ini adalah lulusan Sarjana Akuntansi Universitas Gajah Mada (UGM) pada 1985 dan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia pada 1994, serta telah berkiprah dalam bidang pengendalian keuangan industri hulu migas selama lebih dari 25 tahun. Di awal karirnya, Priyo bekerja pada Pertamina dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Perhitungan Bagian Negara pada Direktorat Manajemen Production Sharing (Dit. MPS). Priyo kemudian melanjutkan karirnya pada BPMIGAS dari 2003 sampai 2012. Dalam lembaga ini Priyo telah menduduki beberapa jabatan, antara lain sebagai Kepala Divisi Pengendalian Finansial; Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran; dan Vice President Management Representative Pertamina EP Wilayah Timur.

5. DEPUTI PENGENDALIAN PERENCANAAN SKK MIGAS

Aussie B. Gautama dilantik menjadi Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas pada 8 Februari 2013 setelah bekerja sebagai tenaga ahli konsep eksplorasi dan cadangan BPMIGAS. Pria kelahiran Canberra, 22 Agustus 1955 ini adalah lulusan Teknik Geologi dari ITB dan seorang geologis dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Semenjak 1982 sampai September 2012, Aussie bekerja pada Total E&P Indonesie dengan posisi terakhir sebagai Vice President Geosciences & Reservoir. Selama bekerja pada Total E&P Indonesie, Aussie terlibat dalam beberapa proyek pengembangan lapangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, diantaranya adalah sebagai geologis di proyek Elmworth, Kanada; geologis senior pada Lapangan Tunu, Kalimantan Timur; dan Head 3G Studies di Proyek Egina, Preowei, Nigeria.

(12)

6. DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI SKK MIGAS

Muliawan dilantik sebagai Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas pada 8 Februari 2013. Pria kelahiran Jakarta, 20 Februari 1961 ini adalah alumni Teknik Tambang Eksplorasi ITB dan Program Magister Manajemen dari UGM. Muliawan telah memiliki pengalaman panjang dalam bidang operasi kegiatan hulu migas, baik saat masih bekerja di Pertamina maupun saat bergabung dengan BPMIGAS. Beberapa jabatan yang pernah dipegang oleh Muliawan di BPMIGAS antara lain Kepala Divisi Operasi Produksi dan Kepala Perwakilan Sumatera Bagian Utara. Muliawan telah mengikuti puluhan pelatihan terkait teknis operasi industri hulu migas baik di dalam maupun luar negeri.

7. DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN SKK MIGAS

Akhmad Syakhroza dilantik sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas pada 8 Februari 2013. Pria kelahiran Bengkulu, 30 November 1963 ini lulus dari jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada 1987, melanjutkan Master bidang Accounting, Finance, and Information System dari Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat, lulus pada 1991, kemudian meraih Doktor bidang Organization Behavior and Management Accounting dari Faculty of Business and Public Management, Edith Cowan University, Perth, Australia pada 2001. Selain sebagai pengajar Fakultas Ekonomi, UI, Syakhroza sempat aktif sebagai auditor, konsultan sampai dengan komite audit perusahaan swasta.

8. DEPUTI PENGENDALIAN KOMERSIAL SKK MIGAS

Widhyawan Prawiraatmadja dilantik sebagai Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas pada 8 Februari 2013 setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan BPMIGAS (2011) dan Deputi Perencanan (2012-2013) pada lembaga yang sama. Lahir di Bandung, 4 Agustus 1960, Widhyawan meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari ITB pada 1987. Dia melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar Doktor bidang Ekonomi dari University of Hawaii pada 2002. Selama lebih dari 20 tahun berkarir di sektor energi, Widhyawan pernah menjabat beberapa posisi eksekutif baik di badan usaha milik negara maupun perusahaan multinasional, di antaranya sebagai Country Executive for GE Energy Indonesia.

9. DEPUTI PENGENDALIAN DUKUNGAN BISNIS SKK MIGAS

Gerhard M. Rumeser dilantik sebagai Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas pada 8 Februari 2013. Gerhard yang lahir di Magelang, 22 Maret 1956 ini meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari ITB pada tahun 1984. Gelar master bidang manajemen sumberdaya manusia diraihnya dari Rutgers State University, Amerika Serikat pada tahun 1999. Selama lebih dari 20 tahun berkarir di industri hulu migas, Gerhard memiliki pengalaman luas dalam bidang manajemen sumber daya manusia, diantaranya pernah menjabat sebagai Country HR Manager pada BP Indonesia, dan telah memegang beberapa jabatan di BPMIGAS, antara lain Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia & Rumah Tangga,serta Deputi Umum.

PIMPINAN BPMIGAS / SKMIGAS / SKK MIGAS PENDAHULUAN

(13)

PIMPINAN SKMIGAS PERIODE

13 NOVEMBER 2012 - 14 JANUARI 2013

1. MENTERI ESDM SELAKU KEPALA SKMIGAS

Ir. Jero Wacik, S.E. dilantik sebagai Menteri ESDM pada 18 Oktober 2011 setelah sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata sejak

21 Oktober 2004. Dengan dibentuknya SKMIGAS melalui Perpres Nomor 95 Tahun 2012, Jero merangkap tugas sebagai Kepala SKMIGAS sampai dengan terbentuknya SKK Migas berdasarkan Perpres Nomor 9 Tahun 2013. Lahir di Singaraja, Bali pada tanggal 24 April 1949, Jero meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada 1974 dan gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1983.

2. WAKIL KEPALA SKMIGAS Johanes Widjonarko

3. DEPUTI PERENCANAAN SKMIGAS Widhyawan Prawiraatmadja

4. DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN SKMIGAS Akhmad Syakhroza

5. DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI SKMIGAS Gde Pradnyana

6. DEPUTI UMUM SKMIGAS Gerhard M. Rumeser

7. Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum SKMIGAS

Lambok H. Hutauruk menjabat sebagai Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum BPMIGAS dan selanjutnya SKMIGAS periode 9 Oktober 2009 - 7 Februari 2013, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 3 Juli 1954, Lambok menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Teknik Sipil, Darmstadt University, Jerman, pada tahun 1983 dan kemudian pada 1984, melanjutkan S2 di bidang Manajemen Konstruksi di Braunschweig University, Jerman.

(14)

1. KEPALA BPMIGAS

R. Priyono menjabat sebagai Kepala BPMIGAS periode 29 April 2008 - 13 November 2012. Lahir di Pati, Jawa Tengah, 12 September 1956, R. Priyono meraih gelar sarjana geologi dari ITB pada 1976. Selanjutnya R. Priyono memulai karir di Ditjen Migas Departemen ESDM. Sebelum menjadi Kepala BPMIGAS, jabatan terakhirnya adalah Direktur Hulu, Ditjen Migas Departemen ESDM. Saat menjabat sebagai Kepala BPMIGAS, R. Priyono memiliki visi untuk meningkatkan produksi migas, mengoptimalkan biaya dengan mengendalikan cost recovery, dan menyederhanakan birokrasi.

2. WAKIL KEPALA BPMIGAS Johanes Widjonarko

3. DEPUTI PERENCANAAN BPMIGAS Widhyawan Prawiraatmadja

4. DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN BPMIGAS Akhmad Syakhroza

5. DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI BPMIGAS Gde Pradnyana

6. DEPUTI UMUM BPMIGAS Gerhard M. Rumeser

7. DEPUTI EVALUASI DAN PERTIMBANGAN HUKUM BPMIGAS Lambok H. Hutauruk

PIMPINAN BPMIGAS SAMPAI DENGAN

13 NOVEMBER 2012

PIMPINAN BPMIGAS / SKMIGAS / SKK MIGAS PENDAHULUAN

(15)
(16)

Sejumlah pencapaian kinerja industri hulu minyak dan gas bumi pada tahun 2012 memiliki arti strategis bagi bangsa dan negara. Secara ringkas adalah sebagai berikut:

MEMAKSIMALKAN PENERIMAAN NEGARA:

Berhasil memberikan kontribusi pada penerimaan negara hingga sebesar US$34.9 miliar atau 104% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2012 sebesar US$33.48 miliar. Penerimaan negara yang dihasilkan dari penjualan minyak dan gas bumi adalah 58% dari gross revenue.

Berhasil meningkatkan harga jual rata-rata gas dari yang direncanakan dalam APBN-P 2012 sebesar US$8.23 per juta British Thermal Unit (MMBTU) menjadi US$10.59 per MMBTU (28,67%) melalui renegosiasi harga gas domestik, pengalihan penjualan LNG Tangguh Papua. Hal ini menjadi salah satu faktor signifikan di bawah kendali Pemerintah yang mendorong penerimaan negara melebihi target, selain harga minyak (Indonesian Crude Price / ICP) yang mencapai US$113 per barel.

Produksi minyak bumi sebesar 860 ribu barel per hari dari target APBN-P 2012 sebesar 930 ribu barel per hari (92,47%). Pencapaian jika dibandingkan dengan revisi work program and budget (WP&B) 2012 sebesar 878,5 ribu barel per hari, berhasil dicapai 98%. Sementara produksi gas pada tahun ini mencapai 8.150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Realisasi investasi di sektor hulu migas terus mengalami peningkatan. Pada 2012 realisasi investasi sebesar US$16.1 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$14 miliar (115%). Investasi di sektor hulu migas pada 2012 digunakan untuk membiayai kegiatan eksplorasi US$1.4 miliar, investasi kegiatan produksi dan pengembangan US$13.7 miliar dan administrasi US$1 miliar.

Pada 2012 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM telah menandatangani 25 Kontrak Kerja Sama (KKS) baru. Dari penambahan tersebut, jumlah KKS di bawah pengendalian SKMIGAS (sekarang

RINGKASAN LAPORAN

TAHUNAN 2012

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012

PENDAHULUAN

Realisasi investasi di sektor hulu migas terus mengalami peningkatan. Pada 2012, realisasi investasi di sektor hulu migas mencapai US$16.1 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$14 miliar (115%).

(17)

ENERGI UNTUK NEGERI :

Pasokan energi untuk domestik menjadi komitmen lembaga ini untuk terus dijaga agar dapat meningkatkan ketahanan energi dan memberikan efek berantai pada industri serta ekonomi nasional. Volume pasokan gas bumi untuk domestik pada 2012 mencapai 3,4 miliar BTU per day, naik 262% dibandingkan 2002 yang di bawah 1,3 miliar BTU per day.

Lembaga ini juga terus berusaha memaksimalkan pasokan minyak mentah untuk menjaga ketahanan energi nasional. 65% produksi minyak bumi dimanfaatkan untuk kebutuhan kilang domestik. Produksi lainnya diekspor karena merupakan bagian Kontraktor KKS, adanya keterbatasan penyerapan kilang domestik dan sebagai strategi untuk menetapkan ICP yang sangat dibutuhkan pada saat penghitungan harga LNG.

Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, lembaga ini telah mengalokasikan gas untuk kebutuhan transportasi namun hal tersebut belum dapat direalisasikan sepenuhnya karena belum siapnya infrastruktur program.

Pasokan energi untuk domestik menjadi komitmen lembaga ini yang terus dijaga agar dapat meningkatkan Ketahanan Energi dan memberikan efek berantai pada industri serta ekonomi nasional.

(18)

EFISIENSI :

Mekanisme pengadaan barang dan jasa Kontraktor KKS yang dilakukan secara bersama terus ditingkatkan, sebagai implementasi konsep Indonesia Incorporated. Pada 2012 kegiatan ini menghasilkan penghematan sebesar US$147.96 juta, atau lebih tinggi dari target sebesar US$125 juta, sehingga total penghematan yang berhasil dilakukan sejak program diluncurkan pada 2008 hingga 2012 mencapai US$355.6 juta.

Penghematan pada usaha pemanfaatan aset bersama sejak tahun 2009 hingga 2012 mengalami peningkatan. Pada 2012 telah berhasil dilakukan penghematan sebesar US$43 juta dari target sebesar US$30 juta, sehingga total jumlah

penghematan yang berhasil dilakukan melalui pemanfaatan aset bersama sejak 2009 mencapai US$148 juta.

Lembaga ini melakukan reformasi birokrasi sehingga proses persetujuan dapat dipercepat. Salah satu hasil reformasi tercermin dari percepatan proses persetujuan rencana pengembangan (Plan of Development / POD). Dengan meningkatnya kemampuan organisasi BPMIGAS (sekarang SKK Migas), proses persetujuan POD dapat dipercepat dari 47 hari pada 2006-2007 menjadi hanya 28 hari sejak 2010 dan persetujuan rencana kerja dan anggaran (WP&B) dapat disetujui sebelum Tahun Anggaran dimulai sejak 2010.

Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, lembaga ini mendapatkan hak untuk menggunakan biaya operasi sebesar 1% dari seluruh penerimaan minyak dan gas bumi. Realisasi anggaran yang disetujui tiap tahun rata-rata hanya 0,3%, termasuk realisasi tahun 2012. Lembaga ini tetap berhemat selama 10 tahun beroperasi sehingga sampai 2012 telah mengembalikan anggaran sebesar US$1.8 miliar ke kas negara.

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012 PENDAHULUAN

Dengan meningkatnya kemampuan organisasi BPMIGAS (sekarang SKK Migas), proses persetujuan POD dapat dipercepat.

(19)

TIDAK PRO-ASING / BERPIHAK PADA KEPENTINGAN NASIONAL :

Lembaga ini terus memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara mempertahankan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan

untuk menunjang kegiatan hulu migas melalui Pedoman Tata Kerja Nomor 007 REVISI-II/PTK/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai. Aturan tersebut memberikan preferensi harga kepada penyedia barang dan jasa dalam negeri dan mewajibkan pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertentu dalam syarat pengadaan barang dan jasa oleh Kontraktor KKS.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas perbankan nasional dan daerah (Bank BUMN dan BUMD), lembaga ini telah berkomitmen untuk menggunakan perbankan Nasional. Pada 2012 total komitmen transaksi pembayaran pengadaan barang dan jasa melalui Bank BUMN dan BUMD mencapai US$9 miliar. Berdasarkan pencapaian ini, total komitmen transaksi pengadaan barang dan jasa melalui BUMN/BUMD sejak April 2009 hingga 2012 mencapai sebesar US$24.28 miliar.

Nilai komitmen pengadaan barang dan jasa 2012 sebesar US$16.61 miliar dengan persentase TKDN sebesar 60,04% (cost basis).

Penggunaan TKDN juga melibatkan partisipasi BUMN-BUMN penyedia barang dan jasa. Sejak 2010 sampai 2012 nilai pengadaannya mencapai US$2.1 miliar dengan TKDN rata-rata 74,26%. SKK Migas berharap partisipasi BUMN-BUMN tersebut dapat ditingkatkan pada masa mendatang sehingga multiplier effect industri hulu migas dapat maksimal.

Lembaga ini terus memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara mempertahankan kebijakan pengadaan barang dan jasa.

(20)

KEBERPIHAKAN PADA MASYARAKAT :

Komitmen keberpihakan kepada masyarakat ditunjukkan melalui peningkatan anggaran tanggung jawab sosial industri hulu minyak dan gas bumi. Pada 2012 realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan terkait tanggung jawab sosial industri hulu minyak dan gas bumi mencapai Rp305 miliar, meningkat 171% dari tahun 2011 sebesar Rp178 miliar. Dari anggaran tersebut sebagian besar dialokasikan untuk bantuan pendidikan pada masyarakat.

Kepedulian sosial juga diwujudkan melalui bantuan reaksi cepat saat terjadi bencana gempa di Yogya, gempa Nias, gempa di Padang, bencana tanah longsor dan banjir bandang di Wasior dan bencana banjir di Jakarta.

PENAMBAHAN CADANGAN MINYAK DAN GAS :

SKK Migas meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi Pemerintah daerah dan pusat dalam proses perizinan kegiatan eksplorasi Kontraktor KKS. Kegiatan ini mutlak dilaksanakan dalam rangka menambah jumlah cadangan minyak dan gas bumi. Hasil koordinasi 2012 total jumlah realisasi pemboran sumur eksplorasi mencapai 96 sumur, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 83 sumur eksplorasi.

Rasio sukses pemboran sumur eksplorasi wildcat (dengan tes uji alir) sebesar 45% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 40%, dengan penemuan sumber daya sebesar 987 MMBOE. Kegiatan eksplorasi pada tahun 2012 banyak dilakukan di offshore yang memiliki risiko tinggi.

Mengingat risiko kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi cukup tinggi, sistem KKS dirancang untuk melindungi kepentingan Negara. Penerapan sistem KKS tersebut mengakibatkan biaya akibat kegagalan risiko eksplorasi tidak ditanggung Negara. Data menunjukkan bahwa dari 750 sumur eksplorasi yang dibor pada periode 2002 sampai dengan 2012, jumlah sumur yang tidak menghasilkan(dry hole) mencapai 328 sumur atau mendekati 50%, seluruh biaya terkait sumur dry hole dimaksud ditanggung investor.

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012 PENDAHULUAN

Komitmen keberpihakan kepada masyarakat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya anggaran tanggung jawab sosial industri hulu minyak dan gas bumi setiap tahunnya.

(21)

PROYEK-PROYEK UTAMA :

Dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional dilakukan pengembangan lapangan-lapangan minyak dan gas bumi baru melalui sejumlah proyek-proyek utama yaitu:

Banyu Urip – Mobil Cepu Ltd;

• Indonesia Deepwater Development (IDD) – Chevron Indonesia Company; Abadi – INPEX Masela Ltd.;

Jangkrik dan Jangkrik North East (JNE) – eni Muara Bakau B.V.; Bukit Tua – PC Ketapang II Ltd.;

Ande-Ande Lumut – AWE (Northwest Natuna) Pte. Ltd.;

• North Duri Development 13 (NDD-13) – PT Chevron Pacific Indonesia; Corridor – ConocoPhillips Grissik Ltd.;

Ruby – PearlOil (Sebuku) Ltd.; Kepodang – PC Muriah Ltd.;

Donggi Senoro – JOB Pertamina-Medco Tomori; Tangguh Train 3 – BP Berau Ltd.

Dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional dilakukan pengembangan lapangan-lapangan minyak dan gas bumi baru.

(22)
(23)

POTRET KINERJA

SKK MIGAS

(24)

A. WILAYAH KERJA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Salah satu cara yang dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan cadangan serta produksi minyak dan gas bumi (migas) adalah dengan melakukan usaha ekstensifikasi, yaitu menambah jumlah wilayah kerja baru. Sepanjang 2012 telah dilakukan 3 kali pengumuman pemenang tender wilayah kerja baru oleh Ditjen Migas yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) pada April, Juli, dan Oktober. Dari kegiatan tersebut, Pemerintah berhasil menambah 13 wilayah kerja migas serta 12 wilayah kerja Gas Metana Batubara (GMB).

Pada saat yang bersamaan, Pemerintah menyetujui pengembalian sepenuhnya 4 wilayah kerja oleh Kontraktor KKS (total relinquishment), yaitu wilayah kerja Asmat, wilayah kerja Bengara-II, wilayah kerja Halmahera, dan wilayah kerja Rembang. Di samping itu terdapat 18 wilayah kerja yang sedang dalam proses pengembalian wilayah kerja sepenuhnya. Wilayah kerja tersebut dikembalikan karena Kontraktor KKS tidak dapat memenuhi komitmen pasti yang telah ditetapkan atau tidak memperoleh temuan cadangan yang dapat dikembangkan sampai dengan berakhirnya masa eksplorasi.

Dari penambahan dan pengembalian wilayah kerja tersebut, maka pada akhir 2012 terdapat 308 wilayah kerja dengan rincian sebagai berikut:

Penambahan Wilayah Kerja Baru

Jumlah Wilayah Kerja Tahun 2012

Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan cadangan serta produksi minyak dan gas bumi (migas) adalah dengan melakukan ekstensifikasi atau menambah jumlah wilayah kerja baru.

WILAYAH KERJA KEGIATAN

USAHA HULU MIGAS

A.

TOTAL PRODUKSI GMB/CBM EKSPLORASI TERMINASI

ONSHORE 142 WK 36 WK 52 WK 53 WK 1 WK OFFSHORE 112 WK 24 WK 0 WK 74 WK 14 WK ONSHORE/ 54 WK 15 WK 2 WK 34 WK 3 WK OFFSHORE WK GMB/ WK MIGAS PROSES CBM AKTIF TERMINASI 54 WK 161 WK 18 WK WK WK PRODUKSI EKSPLORASI 75 WK 233 WK

(25)

Rincian penambahan dan jumlah wilayah kerja tiap tahun untuk wilayah kerja GMB, wilayah kerja produksi, dan wilayah kerja eksplorasi 350 300 250 200 150 100 50 0 2010 2011 2012 245 287 308 155 172 179 23 42 54 67 73 75 Jumlah WK WK Eksplorasi WK Produksi WK GMB

Jumlah Wilayah Kerja

Sepanjang 2012, Pemerintah berhasil menambah 13 wilayah kerja migas dan 12 wilayah kerja GMB. Pemerintah juga menyetujui pengembalian 4 wilayah kerja oleh Kontraktor KKS, sehingga pada akhir 2012 terdapat 308 wilayah kerja.

(26)

A. WILAYAH KERJA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Pada akhir 2012, terdapat 233 wilayah kerja eksplorasi yang terdiri dari 54 wilayah kerja GMB, 161 wilayah kerja migas, dan 18 wilayah kerja yang sedang dalam proses pengembalian wilayah kerja sepenuhnya. Sebanyak 119 wilayah kerja di antaranya telah memasuki tahap evaluasi komitmen pasti, mengingat kontrak-kontrak yang ditandatangani pada 2003-2009 telah melampaui masa eksplorasi lebih dari 3 tahun.

Dari 119 wilayah kerja eksplorasi, sebanyak 42 wilayah kerja dapat memenuhi komitmen pasti, sementara 59 wilayah kerja tidak dapat memenuhi komitmen pasti, dan 18 wilayah kerja lainnya diusulkan untuk dikembalikan sepenuhnya.

Wilayah Kerja Eksplorasi

42 (35%)

WK MEMENUHI KOMITMEN PASTI

59 (50%)

WK TIDAK MEMENUHI KOMITMEN PASTI

18 (15%)

WK PROSES TERMINASI

35%

50%

(27)

Hasil evaluasi menunjukkan, pemenuhan komitmen menemui berbagai kendala di lapangan. Kendala utama yang dihadapi terkait dengan masalah-masalah eksternal (47%), yaitu masalah sosial, perizinan, dan tumpang tindih lahan. Hambatan lainnya terkait dengan permasalahan internal Kontraktor KKS (24%) (operatorship, finansial, prioritas holding, dll), masalah ketersediaan alat dan jasa penunjang operasi (21%), serta masalah kompleksitas subsurface (8%).

Pada 2012, terdapat tambahan 2 wilayah kerja tahap produksi yang telah memperoleh persetujuan Plan of Development (POD) Pertama dari Menteri ESDM, yaitu wilayah kerja Tonga dan wilayah kerja Palmerah. Dengan adanya penambahan wilayah kerja produksi tersebut, maka jumlah wilayah kerja dengan status produksi telah mencapai 75 wilayah kerja, di mana sebanyak 60 wilayah kerja telah berproduksi dan sebanyak 15 wilayah kerja sedang dalam masa pengembangan.

Berdasarkan POD Pertama, kedua wilayah kerja tersebut akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 1.500 barel per hari pada tahun 2013.

Hambatan Pemenuhan Komitmen Pasti

Wilayah Kerja Produksi

47%

EKSTERNAL

24%

INTERNAL

21%

PERALATAN

8%

KOMPLEKSITAS SUBSURFACE

Terdapat 233 wilayah kerja eksplorasi, terdiri dari 54 wilayah kerja GMB, 161 wilayah kerja migas, dan 18 wilayah kerja yang sedang dalam proses pengembalian wilayah kerja sepenuhnya.

47%

21%

24%

(28)

B. KEGIATAN EKSPLORASI I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Terkait usaha ekstensifikasi untuk peningkatan cadangan migas, SKK Migas terus mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan kegiatan eksplorasi, baik di wilayah kerja eksplorasi maupun di wilayah kerja produksi.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup kegiatan studi geologi & geofisika (G&G), survei geofisika (survei seismik 2D dan seismik 3D), pemboran sumur eksplorasi, coring, dan test produksi. Khusus untuk wilayah kerja GMB, rangkaian kegiatan eksplorasi tersebut ditambah dengan kegiatan pemboran GMB (eksplorasi & corehole) dan dewatering.

Pada 2012, 241 Kontraktor KKS telah merealisasikan kegiatan studi G&G juga technical services from abroad (TSA) sebanyak 460 studi; terdiri dari 377 studi dikerjakan di dalam negeri, 46 studi dikerjakan melalui TSA, dan 37 studi dikerjakan secara in-house.

Anggaran total studi G&G dan TSA eksplorasi pada 2012 sebesar US$91,47 juta, dimana 310 studi merupakan authorization for expenditure (AFE) baru dan 113 studi merupakan AFE carry over dari tahun sebelumnya.

Pada 2012, Kontraktor KKS telah merealisasikan survei seismik 2D sebanyak

27 kegiatan sepanjang 13.995 km dan survei seismik 3D sebanyak 19 kegiatan seluas 6.165 km2.

Studi G&G dan TSA untuk Kegiatan Eksplorasi

Survei Seismik

Realisasi Survei Seismik 2D dan 3D periode 2007 - 2012

KEGIATAN

EKSPLORASI

B.

35.000 30.000 25.000 15.000 10.000 5.000 0 KM/KM 2 2007 2008 2009 2010 2011 2012 11.775 4.776 25.427 13.550 31.656 6.997 33.906 8.990 12.549 8.147 13.995 6.165 Survei Seismik 2D (Km) Survei Seismik 3D (Km2)

(29)

Pemboran Sumur Eksplorasi (Konvensional) Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi Penemuan Sumberdaya Sumur Wildcat 2012

Success Ratio Sumur Eksplorasi

(Wildcat, dengan tes uji alir)

Pada 2012, realisasi pemboran sumur eksplorasi (konvensional) sebanyak 96 sumur, yang terdiri dari 55 sumur di on-shore dan 41 sumur di off-shore.

Dari 96 sumur eksplorasi yang dibor, sebanyak 60 sumur masuk dalam kategori pemboran wildcat, di mana 27 sumur menemukan hidrokarbon yang terdiri dari 9 sumur penemuan minyak dan gas, 13 sumur penemuan gas, dan 5 sumur penemuan minyak. Adapun sisa 36 sumur masuk kategori pengeboran deliniasi.

Success ratio untuk pemboran sumur eksplorasi wildcat (dengan tes uji alir) sebesar 45% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 40%, dengan penemuan sumber daya sebesar 987 MMBOE.

100 80 60 40 20 0 42 33 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 30 24 26 38 22 32 43 37 24 50 16 54 11 61 26 54 22 59 41 55 Offshore 1200 1000 800 600 400 200 0 2008 2009 2010 2011 2012* 30 25 20 15 10 5 0

MMBOE Jumlah Sumur

27 23 19 24 27 154 235 508 361 987 Discovery 100 80 60 40 20 0 2008 2009 2010 2011 2012* 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0

Jumlah Sumur Persentase

57% 51% 35% 47% 45% 27 27 47 54 45 51 60 23 19 24 27 Success Ratio Wildcat * Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir

Discovery Onshore Jumlah Sumur Sumberdaya

(30)

Pada 2012, terdapat 3 Kontraktor KKS GMB yang memenuhi komitmen pasti yaitu Newton Energy Capital Ltd (Operator WK GMB Kutai), Vico CBM Indonesia (Operator WK GMB Sanga-Sanga), dan PT Medco CBM Sekayu (Operator WK GMB Sekayu). Realisasi kegiatan pada wilayah kerja GMB pada 2012 terdiri dari pemboran corehole sebanyak 16 kegiatan, pemboran eksplorasi sebanyak 14 kegiatan, studi G&G sebanyak 33 studi, dan dewatering–production test sebanyak 10 kegiatan.

Total produksi harian dari sumur uji produksi (dewatering/production test) sebesar +0.98 MMCFD, yang diproduksi dari 8 sumur di 3 wilayah kerja GMB, yaitu wilayah kerja GMB Sekayu, wilayah kerja GMB Sanga-Sanga, dan wilayah kerja GMB Muara Enim. B. KEGIATAN EKSPLORASI

I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Pemboran GMB

Aktifitas Kegiatan Pemboran Sumur GMB dan Pilot

2010 2011 2012 6 0 13 16 13 9 10 Dewatering Production test 14 9 Jumlah Kegiatan Studi G&G 40 30 20 0 2009 2010 2011 2012 3 9 12 33 Tes Produksi GMB 2010-2012 1.2 1 0,8 0,6 0.4 0.2 0 2010 2011 2012* 0 0.27 0.98 Exploratory 2 WK 2 SUMUR 3 WK 8 SUMUR Jumlah GMB Dalam MMCFD

SKK Migas terus mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang mencakup studi geologi & geofisika (G&G), survei geofisika (survei seismik 2D dan seismik 3D), pemboran sumur eksplorasi, coring, dan tes produksi.

Corehole

Jumlah Studi

(31)

Penentuan Status Eksplorasi (PSE) merupakan tahapan peralihan dari proses eksplorasi ke produksi. Pada 2012 tercapai 40 PSE untuk pengembangan penemuan eksplorasi sebesar 599 MMBOE yang akan dievaluasi lebih lanjut agar dapat diajukan menjadi POD.

Penentuan Status Eksplorasi (PSE)

1000 800 600 400 200 0 2010 2011 2012* 50 40 30 20 10 0 PSE Penemuan Eksplorasi 277 522 599 27 27 40 * Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir

(32)

Perkiraan besaran volumetrik resources (sumber daya) (status 1 Januari 2012) secara konservatif P50 original oil in-place (OOIP) sebesar 64,6 BSTB (oil case) dan P50 original gas in-place (OGIP) sebesar 197,4 TSCF (gas case).

Sampai 1 Januari 2012, telah dilakukan identifikasi terhadap 2.465 struktur, terdiri dari 1.211 struktur yang telah dilakukan survei (lead), 1.166 prospek siap bor, 38 prospek dengan indikasi hidrokarbon setelah dibor tetapi belum dilakukan uji produksi, dan 50 prospek penemuan hidrokarbon.

Berdasarkan POD yang disetujui pada 2012, terdapat penambahan cadangan migas yaitu minyak bumi sebesar 162,73 MMSTB dan gas bumi sebesar 3,78 TSCF.

Realisasi produksi migas selama 2012 adalah minyak bumi sebesar 314,67 MMSTB dan gas bumi sebesar 2,97 TSCF sehingga diperkirakan cadangan migas status 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

Reserve replacement ratio (RRR) minyak bumi pada 2012 sebesar 52%, sedangkan untuk gas bumi sebesar 127%. Hal ini berarti bahwa untuk setiap produksi 1 barel minyak bumi akan digantikan oleh 0,52 barel temuan minyak bumi. Sedangkan untuk setiap 1 TSCF gas bumi yang diproduksi akan digantikan dengan 1,27 TSCF gas bumi yang ditemukan. Adapun laju pengurasan atau withdrawal rate (WR) minyak bumi sebesar 8,41% dan gas bumi sebesar 2,87%.

B. KEGIATAN EKSPLORASI I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Sumber Daya dan Cadangan Migas

TERBUKTI POTENSIAL TERBUKTI + POTENSIAL

MINYAK & KONDENSAT (MMSTB) 3.590,58 3.671,64 7.262,22

GAS ASSO.+NON ASSO. (TSCF) 104,37 48,38 152,75

Reserve Replacement Ratio (RRR) minyak bumi pada 2012 sebesar 52%, sedangkan untuk gas bumi sebesar 127%.

(33)

Pada 2012, Kontraktor KKS telah merealisasikan kegiatan studi geologi, geofisika dan reservoir (GGR) juga TSA produksi sebanyak 156 studi, yang terdiri dari 136 studi dikerjakan di dalam negeri, 15 studi dikerjakan melalui TSA (proyek), dan 5 studi dikerjakan melalui TSA (QC).

Anggaran total studi GGR dan TSA produksi pada 2012 sebesar US$36,4 juta, yang terdiri dari US$29,1 juta untuk studi GGR, US$6,59 juta untuk TSA (proyek), dan US$731 ribu untuk TSA (QC).

Selama 2012, terdapat 47 persetujuan rencana pengembangan lapangan / plan of development (POD) yang terdiri dari 9 POD, 3 POD improved oil recovery (IOR), 2 POD Pertama, 15 plan of further development (POFD), 16 put on production (POP), dan 2 revisi POD.

Perkiraan biaya investasi dan operasi yang dikeluarkan oleh Kontraktor KKS, produksi migas, serta penerimaan negara dari 47 POD tersebut adalah sebagai berikut:

KEGIATAN PENGEMBANGAN

& PEMELIHARAAN SUMUR

C.

Studi G&G dan TSA untuk Kegiatan Produksi

Rencana Pengembangan Lapangan (POD) MINYAK (JUTA BBL)

162,73

GAS (BSCF)

3,788.49

LPG (JUTA BBL)

7,45

PENDAPATAN Pemerintah (US$ JUTA)

18,943.8

Kumulatif Produksi BIAYA INVESTASI (US$ JUTA)

14,319

BIAYA OPERASI (US$ JUTA)

6,997.2

TOTAL BIAYA INVESTASI & OPERASI

(US$ JUTA)

21,316.2

Biaya Operasi & Investasi

BIAYA OPERASI (US$ JUTA) 6,550.2

BIAYA ASR (US$ JUTA) 447

(34)

Dalam rangka mengurangi laju penurunan produksi, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan pemboran sumur tambahan (infill / sumur sisipan) serta pemeliharaan sumur (work over). Pada 2012, realisasi pemboran sumur produksi sebanyak 840 sumur atau kurang dari rencana kegiatan sebanyak 907 sumur. Hal ini dikarenakan adanya kendala pembebasan lahan, proses perizinan, dan ketersediaanrig.

Sementara, pemeliharaan sumur dilakukan melalui kerja ulang (workover) sebanyak 740 sumur atau 85% dari rencana 871 sumur. Hal ini dikarenakan skala prioritas penggunaan rig workover dan hambatan dalam memperoleh perizinan HO (Hiring Ordinase), perizinan bahan peledak, serta pengadaan rig workover. Sehingga rencana kegiatan belum dapat dieksekusi pada 2012.

Sedangkan pemeliharaan sumur (well service) telah dilakukan sebanyak 11.323 kegiatan atau 82,5% dari rencana 13.719 kegiatan.

Realisasi

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN & PEMELIHARAAN SUMUR I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Kegiatan Pemboran Sumur Produksi (Sumur Pengembangan) dan Pemeliharaan Sumur (Workover)

Jumlah Realisasi Pemboran Sumur Pengembangan Periode 2004-2012

Tabel Kiri:

Realisasi Pemboran Pengembangan

Tabel Kanan: RealisasiWorkover 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 0 442 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 563 614 749 985 1219 951 953 840 Jumlah Sumur 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 836 2011 2012 953 907 840 700 871 704 740 Jumlah Sumur 2011 2012 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Jumlah Sumur Revisi WP & B

(35)

Pada 2012, rata-rata produksi minyak dan gas bumi Indonesia mencapai sebesar 2,31 juta barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD).

Berdasarkan data produksi, periode 2007-2010 terjadi kenaikan produksi migas, namun 2012 mengalami penurunan, terutama disebabkan penurunan produksi dari Total E&P Indonesie, ExxonMobil Oil Indonesia Inc., dan PT. Chevron Pacific Indonesia.

Produksi minyak bumi dan kondensat pada 2012 mencapai 860 ribu BOPD atau 92,5% dari target APBN-P sebesar 930 ribu BOPD.

MINYAK KONDESAT GAS

Produksi Nasional

Minyak, Kondensat, dan Gas

Minyak Bumi dan Kondesat

Produksi Minyak dan Kondensat Periode 2012

KEGIATAN PRODUKSI

MINYAK & GAS BUMI

D.

APBN-P - 930 MBOPD

Revisi WP&B=878,5 MBOPD

950.000

900.000

850.000

800.000

750.000

Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 24 Jun 2012

-MCL: -24MBOPD Total S/D untuk TAR -HESS: -6 MBPOD, 18” pipeline pigging bbrp sumur di WHP-A dan WHP-B Shutdown -TEPI: Handil compressor maint.

15 Juli 2012

-JOBPPEJ, PEP, MCL: -52 MBPOD. Shutdown sumur-sumur SKW karena kendala pada saat proses penggantian Hose Off. Shore pipeline di FSO Cintanatomas dan pengurangan rate MCL ke Mudi 2.750 2.500 2.250 2.000 1.750 1.500 1.250 1.000 750 500 250 -2.572,72 142,40 1.272,90 2.464,46 132,65 1.208,78 2.636,46 132,21 1.119,90 2.587,63 133,72 1.012,86 2.521,94 129,16 966,77 2.459,02 127,03 935,09 2.373,85 122,74 883,25 2.254,89 118,39 836,01 2.308,91 124,15 852,63 2.370,57 122,33 826,47 2.526,49 120,45 824,45 2.404,76 107,80 794,30 2.315,18 97,09 762,82 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Produksi gas = 45% s.d 64% terhadap produksi minyak, kondensat, dan gas Produksi minyak = 49% s.d 32% terhadap produksi minyak, kondensat, dan gas

Produksi kondensat = 6% s.d 4 % terhadap produksi minyak, kondensat, dan gas 12% s.d 8% terhadap produksi gas

MBOEPD

BOPD

(36)

Dari pencapaian produksi pada 2012 hanya 3 dari 50 Kontraktor KKS produsen minyak bumi yang dapat memenuhi target APBN-P.

Terdapat 15 dari 50 Kontraktor KKS produsen minyak bumi yang produksinya lebih tinggi dibandingkan realisasi pada 2011, yaitu Hess (Indonesia-Pangkah) Ltd.,

PT. Pertamina EP, JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang, PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ, Mobil Cepu Ltd., PT. Sumatera Persada Energi, Medco E&P Tarakan, BP Berau Ltd., Camar Resources Canada Inc., Montd’Or Oil (Tungkal) Ltd., Santos (Sampang) Pty. Ltd., Star Energy (Kakap) Ltd., EMP Malacca Strait, S.A., Lapindo Brantas, Inc., dan JOB Pertamina-EMP Gebang.

Dari pencapaian produksi pada 2012 terdapat 10 Kontraktor KKS dengan total selisih produksi minyak bumi terbesar sebanyak 50,9 ribu BOPD, yaitu

Kangean Energy Indonesia, Ltd. (-69,8%), ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (-22,1%), ConocoPhilips Indonesia Inc. Ltd. (-18,2%), Total E&P Indonesie (-17,9%), PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (-16,1%),

PetroChina International Bermuda, Ltd. (-15,2%), CNOOC SES, Ltd. (-8,1%),

PetroChina International Jabung, Ltd. (-4,8%), PT. Chevron Pacific Indonesia (-4,5%), dan Chevron Indonesia Company (-3,8%).

15 Kontraktor KKS Dengan Produksi Minyak Lebih Tinggi Dari Periode 2011

10 Kontraktor KKS Dengan Selisih Produksi Minyak Terbesar Periode 2011 - 2012

D. KEGIATAN PRODUKSI MINYAK & GAS BUMI I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

HESS 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 -7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 -4.951 2.891 1.067 948 321 311 296 261 169 126 91 24 16 3.203 Pertamina JOBPT -JM PHE ONWJ MCL SPE Medco T arakan

BP Berau Camar Montd’Or Santos Sampang

Star Energy EMP Malacca Lapindo EMP Gebang -Total Kenaikan produksi dari 15 Kontraktor KKS tersebut terhadap Tahun 2011 sebesar 14,7 MBOPD 2011 2012 Selisih 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 -(17.500) (15.000) (12.500) (10.000) (7.500) (5.000) (2.500) -2.500 Total penurunan produksi

dari 10 Kontraktor KKS tersebut terhadap Tahun 2011 sebesar 50,9 MBPOD 2011 2012 Selisih CPI (15.995) (2.196) (1.874) (1.084) (982) (945) (850) (14.615) AL EP CICO EMOI (2.810) BOPD BBLS BOPD BBLS (9.581)

(37)

Penyebab utama tidak tercapainya produksi minyak bumi pada 2012 adalah:

Kontribusi produksi hasil pemboran pengembangan hanya sebesar 76,8% dari target, antara lain karena kendala proses pengadaan akibat terbatasnya ketersediaan rig, perizinan, subsurface, dan pembebasan lahan.

PetroChina International Jabung, Ltd. tidak dapat memproduksikan sumur yang sudah di bor akibat belum selesainya proses perizinan lahan untuk gelar pipa yang sudah memakan waktu lebih dari 2 tahun. Saat ini produksi minyak bumi dilakukan dengan metode trucking, sehingga terdapat potensi kondensat yang tidak dapat diambil sebesar ± 3000 BCPD dan potensi gas bumi yang harus di flare sebesar ± 30 MMSCFD.

Kerusakan fasilitas produksi seperti kompresor, gangguan suplai listrik, instrumentasi, artificial lift, kebocoran subsea umbilical riser and flowline (SURF), dan surface pipeline.

Kendala transportasi minyak bumi dengan metode trucking, antara lain di PT. Sele Raya Merangin Dua dan PetroChina International Jabung, Ltd.

Kendala kepasiran subsurface di Total E&P Indonesie.

Ditutupnya Lapangan Pagerungan Utara Offshore di Kangean Energy Indonesia, Ltd. karena tidak ekonomis.

Mundurnya realisasi project pemindahan Turbin di CNOOC SES, Ltd. pasca kebakaran di FSO Lentera Bangsa.

• Shutdown berkepanjangan di Kilang LNG Tangguh.

Belum adanya penambahan produksi yang signifikan dari PT Pertamina Hulu Energi WMO pasca perpanjangan (pengalihan) kontrak wilayah kerja West Madura Offshore.

Penyebab Utama Tidak Tercapainya Produksi Minyak Bumi Tahun 2012

(38)

Gas Bumi

Produksi Nasional Gas Bumi

Produksi dan Penyaluran Gas Bumi Periode 2012

Realisasi produksi gas bumi dalam beberapa tahun terakhir selalu meningkat, namun pada 2012 produksi turun menjadi sebesar 8.167 MMSCFD, terutama karena penurunan produksi Kontraktor KKS Total E&P Indonesie dan BP Berau Ltd.

Andalan produksi gas bumi nasional pada 2012 masih bertumpu kepada lapangan-lapangan yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie di Kalimantan Timur,

BP Berau Ltd. di Papua, PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi, ConocoPhillips di wilayah Sumatera dan Natuna, Vico Indonesia di Kalimantan Timur, juga lapangan lainnya yang dioperasikan oleh ExxonMobil Oil Indonesia Inc. di Aceh,

Petrochina International Jabung, Ltd. di Jambi, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, dan Kangean Energy Indonesia, Ltd.

D. KEGIATAN PRODUKSI MINYAK & GAS BUMI I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

9.600 8.800 8.000 7.200 6.400 5.600 4.800 4.000

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Okt-12 Nov-12 Dec-12*

Lifting APBN = 7,655MMSCFD Produksi

Produksi WP&B=8,523 MMSCFD

Lifting WP&B = 6,985 MMSCFD

Agustus 2012

-BP Berau: 900 MMSCFD, curtailment prod karena surging pada export line tangki-1 sejak 14 Agustus.

-Premier: 72 MMSCFD, Proyek Anoa Phase 4 sejak 13 Agustus.

-KEI (120 MMSCFD), Santos Madura (40 MMSCFD), COPI Grissik (26 MMSCFD), Hess (11 MMSCFD) Low demand hari besar keagamaan.

BP Berau: Persiapan dan pelaksanaan TAR-3 Train-1 (selama 36 hari) EMOI: TA NSO (selama 24 hari)

BP Berau: Shutdown Train #2 krn ditemukan api di Gas Turbin

BP Berau : Train 1 & 2 Unplanned Shutdown *Tambahan produksi dari sumur

pengembangan, WO, WS dan POP / Lapangan baru berdasarkan WP&B 2012 10,000 8.000 6,000 4.000 2.000 -6.498 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Gas Bumi 6.289 7.752 8.070 7.986 7.823 7.660 7.283 7.460 8.857 8.415 8.167 7.962 * Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir

MMSCFD MMSCFD Produksi Produksi WP&B Penyaluran Lifting APBN Lifting WP&B

(39)

10 Kontraktor KKS Dengan Selisih Produksi Gas Bumi Terbesar Periode 2011-2012

Penyebab utama tidak tercapainya produksi gas bumi pada 2012 adalah;

Kontribusi produksi hasil pemboran pengembangan sebesar 84% dari target, antara lain karena mundurnya jadwal pemboran, subsurface, dan kesiapan fasilitas produksi. Kerusakan fasilitas produksi seperti kompresor, gangguan suplai listrik, instrumentasi,

artificial lift, dan surface pipeline.

Kendala subsurface di Total E&P Indonesie. Ketidaksiapan pembeli untuk menyerap gas.

Dari pencapaian produksi pada 2012 terdapat 10 Kontraktor KKS dengan total selisih produksi gas bumi terbesar sebanyak 639 MMSCFD, yaitu Chevron Makassar (-31,1%), Santos Madura (-29,8%), Total E&P Indonesie (-19,1%), Star Energy (-18,6%),

Medco Lematang (-17,3%), ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (-17,0%),

PT Pertamina Hulu Energi WMO (-15,6%), PT Pertamina Hulu Eenergi ONWJ (-10,8%), CNOOC SES Ltd. (-4,9%), dan PT Pertamina EP (-0,6%).

2.500 2.000 1.500 1.000 500 -(500) (450) (300) (200) (100) -Total penurunan produksi dari

10 Kontraktor KKS tersebut terhadap Tahun 2011 sebesar 639 MMSCFD TOTAL EP (442) (35) (24) (8) (8) (7) (6) (6) (79) EMOI Santos Madura PHEWMO PHEONWJ Medco Lematang Star Energy Chevron Mkssr CNOOC Pertamina (25) 2011 2012 Selisih

Dari pencapaian produksi pada 2012 terdapat 10 Kontraktor KKS dengan total selisih produksi gas bumi terbesar sebanyak 639 MMSCFD

(40)

Realisasi lifting minyak bumi pada 2012 sebesar 860 ribu BOPD atau 92,5% dari target APBN-P 2012. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan bakar dalam negeri, maka SKK Migas berupaya memprioritaskan lifting minyak mentah bagian negara untuk disalurkan ke kilang-kilang domestik sesuai dengan spesifikasi minyak yang dapat diolah kilang-kilang tersebut. Pada 2012 lifting minyak mentah untuk kebutuhan domestik mencapai 66%.

Lifting Minyak Bumi Produksi, Lifting & Stock Minyak & Kondensat

Periode Jan - Des 2012

Lifting Gas Bumi

Pemanfaatan Gas Bumi Indonesia

Lifting dan Harga Gas Indonesia Periode 2012

LIFTING MINYAK

DAN GAS BUMI

E.

1,000,000 900,000 800,000 700,000 600,000 500,000 16,000,000 14,000,000 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 884,240

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

790,446 884,323 884,369 882,252 862,196 869,744 860,805 879,281 842,912 860,192 852,935 854,241 813,548 853,409 872,139 844,617 848,627 837,167 823,962 832,960 906,987 835,059 948,945 859,743 858,759 9 0 Produksi Lifting Total Stock

*Total closing stock adalah stock termasuk dead stock dan field stock

8,000 7,200 6,400 5,600 4,800 4,000 3,200 2,400 1,600 800 -8,000 7,200 6,400 5,600 4,800 4,000 3,200 2,400 1,600 800 -2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Ekspor Domestik Total 12,000 11,000 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 18,00 16,00 14.00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 7,464 Lifting Gas

Harga Gas Domestik

Harga Gas Ekspor

4,397 1,480 4,416 1,466 4,202 1,513 4,008 2,341 3,820 2,527 3,775 2,913 3,861 3,323 4,336 3,379 4,078 3,267 3,631 3,550 5,877 5,882 5,715 6,349 6,347 6,688 7,184 7,715 7,345 7,181 7,188 7,824 7,495 7,105 7,478 7,126 7,515 6,556 6,758 6,726 6,918 7,181 13,75 5,66 13,56 6,43 13,68 8,99 15,90 7,03 13,54 6,21 13,14 6,12 12,30 6,10 13,33 6,46 13,49 6,57 13,04 6,61 12,64 6,65 12,38 8,87 Produksi / Lifting (BOPD) BBTUD BBTUD

E. LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Stock

(BBLS)

(41)

Pada 2012 terjadi peningkatan pasokan gas kepada konsumen dalam negeri yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Total lifting gas bumi periode 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012 sebesar 7.180,69 BBTUD. Realisasi pemanfaatan lifting gas bumi untuk konsumen Dalam Negeri sebesar 3.550,07 BBTUD atau 49,44% dan untuk konsumen Luar Negeri sebesar 3.630,62 BBTUD atau 50,56%.

Gas Bumi untuk kebutuhan Dalam Negeri dimanfaatkan untuk: Pupuk dan Petrokimia sebesar 675,06 BBTUD (18,51%), Kelistrikan sebesar 948,62 BBTUD (26,72%),

Industri sebesar 1.186,89 BBTUD (33,43%), City Gas sebesar 0,45 BBTUD (0,01%),

Program konversi LPG sebesar 282,60 BBTUD (7,96%), LNG domestik sebesar 112,90 BBTUD (3,18%),

Keperluan lifting minyak sebesar 361,78 BBTUD (10,19%).

Pengiriman LNG domestik sebesar 112,91 BBTUD tersebut di atas merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan SKK Migas untuk mendukung program Pemerintah dalam rangka mengurangi subsidi energi primer ke PLN, yaitu dengan melakukan pengiriman LNG dari Blok Mahakam kepada pembeli dalam negeri melalui Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas di lepas pantai Tanjung Priok. Komitmen kontrak LNG ini dimulai sejak 25 April 2012 sebesar 1,5 MTPA (atau setara 26 Kargo LNG per tahun) untuk jangka waktu 10 tahun (sampai 2021).

Selain itu, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri, SKK Migas mengawasi dan mendorong on-stream lapangan-lapangan gas di Indonesia lebih cepat dari rencana. Untuk 2012, tambahan pasokan gas untuk dalam negeri yang sangat signifikan berasal dari Lapangan Terang (wilayah kerja Kangean), Lapangan Wortel (wilayah kerja Sampang), dan Lapangan South Mahakam (wilayah kerja Mahakam), serta Lapangan APN E/F (wilayah kerja ONWJ).

Realisasi Pemanfaatan Gas Bumi

oleh Pembelian Dalam Negeri Periode 2012

10.19%

LIFTING OIL

3.18%

LNG DOMESTIK

7.96%

LPG DOMESTIK

0.01%

CITYGAS

26.72%

LISTRIK

33.43%

INDUSTRI

18.51%

PUPUK

Pada 2012, tambahan pasokan gas untuk dalam negeri yang sangat signifikan berasal dari Lapangan Terang (wilayah kerja Kangean), Lapangan Wortel (wilayah kerja Sampang), dan Lapangan South Mahakam (wilayah kerja Mahakam), serta Lapangan APN E/F (wilayah kerja ONWJ). 33.43% 26.72% 18.51% 10.19% 7.96%

(42)

Komitmen SKK Migas dalam menyediakan pasokan gas untuk pembeli dalam negeri selama 2012 diwujudkan melalui penandatanganan 32 Perjanjian (Heads of Agreement, Perjanjian Jual Beli Gas dan Perubahan Perjanjian Jual Beli Gas). Rincian pemanfaatan gas dalam Perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Mendukung lifting minyak sebanyak 2 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 1,01 BCF. Pupuk dan Petrokimia sejumlah 2 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 286,35 BCF. Kelistrikan sebanyak 17 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 580,73 BCF. Industri sejumlah 10 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 156,89 BCF.

Selain itu 2012 menjadi tahun bersejarah bagi pemanfaatan LNG Indonesia terutama dari Lapangan Tangguh dengan ditandatanganinya Heads of Agreement untuk pemenuhan kebutuhan listrik PT PLN (Persero) untuk pasokan gas selama 20 tahun dan pasokan LNG setara 23,96 MT.

Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi Periode 2012

2

PERJANJIAN

LIFTING MINYAK

2

PERJANJIAN

PUPUK & PETROKIMIA

1

PERJANJIAN LNG DOMESTIK

17

PERJANJIAN KELISTRIKAN

10

PERJANJIAN INDUSTRI

E. LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

Komitmen SKK Migas dalam menyediakan pasokan gas untuk pembeli dalam negeri selama 2012 diwujudkan melalu penandatanganan 32 perjanjian. Pupuk Kelistrikan Industri 17 10 2 2 1

(43)

Untuk mendukung program Pemerintah mengenai konversi BBM ke BBG Transportasi, SKK Migas telah berkomitmen dalam penyediaan pasokan gas untuk BBG Jabodetabek (4 BBTUD), Palembang (1 BBTUD), dan Surabaya (5 BBTUD). Selain itu, SKK Migas telah mendorong Pemerintah Daerah (melalui BUMD) yang telah mendapatkan pasokan gas dari KKKS agar berpartisipasi dalam pengembangan BBG Transportasi dengan ditandatanganinya Memorandum of Agreement (MOA) untuk 20 kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mengembangkan Jaringan Gas untuk Rumah tangga, SKK Migas mendukung penyediaan gas guna memenuhi kebutuhan jaringan gas untuk rumah tangga di Surabaya, Tarakan, Palembang, Bekasi dan Depok. SKK Migas juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan jaringan gas untuk rumah tangga di Wajo, Blora, Bontang, dan Ogan Ilir.

Akumulasi Volume Kontrak Gas untuk Pembelian Dalam Negeri

25 20 15 10 5 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1,1 1,17 1,77 1,94 2,88 3,08 3,327 3,613 3,327 3,613 1,18 2,28 3,17 4,41 6,25 6,94 7,013 7,594 7,013 7,594 0,1 2,7 4,1 4,2 6,15 10,07 10,184 10341 10,184 10,341 Industri Kelistrikan Pupuk TCF Pupuk Kelistrikan Industri

(44)

Pada 2012 SKK Migas berhasil membukukan Penerimaan Negara sebesar

US$34.9 miliar (Periode tahun buku Januari – Desember 2012) atau 104% dari target APBN-P 2012. Pencapaian ini terealisasi dengan adanya optimalisasi harga gas bumi melalui perbaikan harga kontrak gas bumi domestik sehingga secara rata-rata lebih tinggi 11% dan rata-rata harga minyak bumi lebih tinggi 1% dibandingkan dengan 2011.

SKK Migas senantiasa melakukan pengendalian biaya operasi agar mencapai tingkat paling efektif dan efisien, sehingga memberikan kontribusi yang optimal pada pencapaian penerimaan Negara dari sektor hulu migas.

PENERIMAAN

NEGARA

F.

40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 -2007 2008 2009 2010 2011 2012* 22,203 23,793 30,659 35,302 19,104 19,950 26,060 26,497 32,406 35,798 33,485 34,934 107% 115% 104% 102% 110% 104% Target APBN/APBN-P Realisasi JUT A US$ F. PENERIMAAN NEGARA I. POTRET KINERJA SKK MIGAS

* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir

Gambar

Tabel Kiri:
Grafik	Penyaluran	2012 350.382  311.624 316.861 318.737 314.895 305.505 303.315 355.157 348.224 353.379 374.479 381.329 -5.087 -4.436 4.028 6.930 39.421 63.507 68.038 48.325 29.001 16.360 17.958 33.756345.295307.188320.889325.667354.316369.012371.353403.48
Gambar : Contoh Penerapan SOT pada ConocoPhillips
Gambar : Penggunaan Kertas Untuk Mencetak Turun Drastis

Referensi

Dokumen terkait

1) Dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas.. 2) Peneliti mampu

Penelitian yang terkini menemukan peran penting faktor nukleus kappa-light-chain-enhancer dari sel-sel B yang teraktifasi (NF- κB) pada GBM serta mengimplikasikan aktifasi NF

Produk akhir penelitian ini adalah model asesmen problem isomorfik dengan analisis berbantuan komputer untuk pembelajaran fisika pada materi kalor sebagai alat untuk

Faktor lain yang juga memiliki pengaruh cukup penting terhadap pertumbuhan ekonomi serta erat kaitannya dengan pajak adalah investasi. Menurut Henry Simamora

Astra Credit Companies Surakarta dilakukan dengan menggunakan perjanjian baku yang dibuat sendiri oleh para pihak dengan menggunakan perjanjian tambahan yaitu jaminan

PPK dibantu PPS menghimpun DPT, DPTb-1, DPTb-2, DPPh dan C7 yang telah menjadi 1 (satu) bagian per desa/ sebutan lain/kelurahan menjadi 1 (satu) bagian wilayah kecamatan

Dalam melakukan penyuluhan pada petani, media yang diperlukan adalah yang menarik minat petani dan disamping itu media penyuluhan tersebut juga dapat membantu dalam

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan diikuti oleh semua mahasiswa Fakultas