DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN
MAKALAH
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Desain dan Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu : Dr. Ahsan Hasbulloh, M.Ag
Oleh
KUWAT DWI WALUYO (1617652006) MUFID RIZAL SANI (1617652008)
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO
PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap pembelajaran, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan pembelajaran. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pembelajaran dapat diketahui. Hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi pengajar dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.
Di sekolah, seorang guru sering memberikan ulangan harian, tes tertulis, dan sebagainya, istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Jika dilihat dalam kontek yang lebih luas keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan tentang peserta didik, keputusan tentang kurikulum dan program atau juga keputusan tentang kebijakan pendidikan.
Selanjutnya makalah yang berjudul evaluasi pembelajaran ini akan menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi, bidang-bidang evaluasi, prinsip-prinsip dalam evaluasi, teknik-teknik evaluasi pembelajaran, dan langkah-langkah evaluasi pembelajaran.
EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian,1 sedangkan menurut istilah, evaluasi adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai dari sesuatu.2
Menurut Stuff Lebeam, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.3
Zainul dan Nasution mengatakan bahwa evaluasi adalah proses pengambilan keputusan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik menggunakan instrumen tes maupun non tes.4
Arikunto mengatakan evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.
Dari beberapa definisi di atas, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai mana tujuan-tujuan dicapai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai mana tujuan-tujuan pembelajaran dicapai.
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Menurut Dr. Basrowi tujuan evaluasi pada dasarnya digolongkan dalam empat kategori berikut:
a. Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi siswa.
b. Menentukan angka kemajuan masing-masing siswa yang dipakai sebagai laporan kepada orang tua.
1 Http://KBBI.web.id
2 Mardia Hayati, Desain Pembelajaran, (Pekan Baru: Yayasan Pustaka Riau.2009),hlm.51. 3 Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: Diva
Press,2013), hlm.73.
c. Memperoleh hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran.
d. Menentuka kenaikan tingkat atau status dan lulus tidaknya peserta didik. e. Menempatkan peserta didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat,
misalnya dalam menentukan program studi atau jurusan dengan tingkat kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa evaluasi dilaksanakan bukan hanya untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh, namun juga mempunyai tujuan untuk menentukan dan melihat hambatan-hambatan yang dialami.
Sementara evaluasi di dalam pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari fungsi evaluasi itu sendiri, adapun fungsi evaluasi adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan peserta
didik setelah mengalami kegiatan belajar mengajar.
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran. c. Utuk keperluan bimbingan dan konseling
d. Untuk keperluan pengembangan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.5
3. Bidang-Bidang Evaluasi Pembelajaran
Sebagai salah satu kriteria penilaian yang baik adalah yang jelas apa yang menjadi sasarannya. Untuk itu bagi seorang pemimpin sekolah sebelum melaksanakan evaluasi pembelajaan harus menentukan bidang-bidangnya terlebih dahulu, yaitu:
a. Murid sebagai objek terakhir dalam proses pendidikan b. Guru sebagai pelaksana program pendidikan
c. Kepala sekolah sebagai administrator dan supervisior.
5 M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
4. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:6
a. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)
Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan selanjutnya.
b. Prinsip Komprehensif (keseluruhan)
Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)
c. Prinsip Objektivitas
Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak didik.
d. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi yang baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat pengukur yang valid.
e. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan itu dapat dilihat dari niat guru, minat yang diberikan dalam penyelenggaraan test, bahwa pelaksanaan evaluasi semata-mata untuk kemajuan anak didik, dan juga kesungguhan itu diharapkan dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar itu, bukan sebaliknya.
5. Teknik Evaluasi Pembelajaran
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Dalam hal evaluasi, sekolah diberikan wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang dilakukan secara internal. Evaluasi internal atau sering juga disebut evaluasi diri, dilaksanakan oleh warga sekolah unutk memantau proses pelaksanaan dan mengevaluasi hasil program-program yang telah dilaksanakan.7 Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya dua macam teknik, yaitu teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji peserta didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.
a. Teknik tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.8
Ditinjau dari segi yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan menjadi empat golongan: 1) Tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan-kelemahan-kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.9
2) Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh manakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran
7E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 183.
8Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi…, h. 67.
dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah.sekolah tes formatif ini dikenal dengan istilah "ulangan harian".
3) Tes sumatif, adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan "ulangan umum", dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.10
b. Teknik non tes
Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan:11
1) Skala bertingkat (Rating scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
2) Quesioner (Angket)
Yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden) Daftar cocok (check list) yaitu deretan pernyataan di mana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah disediakan.
3) Wawancara (Interview)
Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
4) Pengamatan (observation)
Suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
5) Riwayat hidup
Gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.
10Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi…, h. 71-72. 11Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi…, h. 27-31.
6. Langkah-langkah Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau pengajaran sehingga perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan pendayagunaannyapun tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan program pembelajaran.12 Hasil dari evaluasi yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif).
Banyak ahli pedidikan banyak mengemukakan langkah-langkah pelaksanaan evaluasi. Namun dari banyak pendapat itu dapatlah disarikan menjadi empat langkah pokok, yaitu : perencanaan, pengumpulan data, analisis data, penafsiran hasil analisi data.13
Adapun langkah-langkah evaluasi di atas, menurut Anas Sujidono dapat diuraikan sebagai berikut:14
a. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar.
Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup:
1) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal ini disebabkan evaluasi tanpa tujuan maka akan berjalan tanpa arah dan mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya.
2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, afektif atau psikomotorik.
3) Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi, misalnya apakah menggunakan teknik tes atau non tes.
4) Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, seperti butir-butir soal tes.
5) Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi. 6) Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri.
12Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 45.
13Abdul Basir, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Universitas Air Langga, 1998), h. 6. 14Anas Sudijono Pengantar Evaluasi…, h. 93-97.
b. Menghimpun Data
Dalam evaluasi pembelajaran, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes pembelajaran.
c. Melakukan Verifikasi Data
Verifikasi data dimaksudkan untuk memisahkan data yang baik (yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau sekelompok individu yang sedang dievaluasi dari data yang kurang baik (yang akan mengaburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).
d. Mengolah dan Menganalisis Data
Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.
e. Memberikan Interpretasi dan Menarik Kesimpulan
Interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakikatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisaan
f. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang terkandung di dalamya, maka pada akhirnya evaluasi akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan terhadap fokus masalah yang ada dalam makalah ini, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai mana tujuan-tujuan pembelajaran dicapai. Sementara dalam proses evaluasi seorang evaluator harus memperhatikan tujuan dan fungsi, bidang-bidang evaluasi, prinsip-prinsip dalam evaluasi, teknik-teknik evaluasi pembelajaran, dan langkah-langkah evaluasi pembelajaran agar hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi pengajar dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Basir, 1998, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Universitas Air Langga Anas Sudijono, 2005, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
E. Mulyasa, 2005, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi,Bandung: Remaja Rosdakarya
M. Chabib Thoha, 2003, Teknik Evaluasi.Jakarta: Raja Grafindo
M. Hizbul Muflihin, 2013, Administrasi Pendidikan: Tinjauan Teori untuk Praktek
Manajerial bagi Guru dan Pimpinan Sekolah.Yogyakarta: Nuansa Aksara
M.Ngalim Purwanto, 2006. Prinsip-prinsip dan tekhnik evaluasi pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya
Mardia Hayati, 2009, Desain Pembelajaran, Pekan Baru: Yayasan Pustaka Riau Sitiatava Rizema Putra, 2013, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja,
Yogyakarta:Diva Press
Slameto, 2001, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto, 2002, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara