• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT

Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.

Metoda Hax dan Bitran

Metode ini terdiri dari 2 algoritma yaitu :

1) Algoritma untuk memecah rencana agregat dalam jumlah produksi famili 2) Algoritma untuk memecah jumlah produksi famili dalam jumlah produk

individu (item)

Menentukan famili produk yang akan diproduksi

- Mempertimbangkan jumlah produk tersedia dan jumlah permintaan setiap produk dalam famili

- Jika ekspektasi jumlah produk pada akhir periode < safety stock, maka seluruh produk dalam famili tersebut diproduksi

Jika min {

q

ij,t – SS ij } 0 (1)

j εi

maka j εi diproduksi pada periode t

Dimana :

q

ij,t = Iij,t -1 - Dij,t (2)

j : produk i : famili produk

q

ij,t : ekspektasi jumlah produk j famili i pada akhir periode t

Iij,t –1 : jumlah persediaan produksi j famili i pada periode t-1

Dij,t : jumlah permintaan produk j famili i pada periode t

(2)

Tabel 1

i j I ij,t-1 D ij,t Faktor Konversi SS ij Ekspektasi Jumlah

(K ij ) (I ij,t-1 - Dij,t) A 1 240 170 0,85 50 70 A 2 285 200 1,1 75 85 A 3 122 100 0,9 40 22 B 4 223 130 1,15 50 93 B 5 290 170 1,05 50 120 B 6 193 110 1,2 40 83 B 7 420 210 1,15 60 210 C 8 235 150 0,75 40 85 C 9 135 100 0,85 50 35 C 10 180 140 0,8 50 40

- Tabel 1 menggambarkan 10 produk dengan 3 famili. Dengan membandingkan dua kolom terakhir (SS ij &

q

ij,t ) diketahui produk 3,9 & 10 mempunyai

q

ij,t <

SS ij sehingga famili A dan C diproduksi

- Kumpulan produk yang diproduksi disebut set produk z. - Berapa banyak dari tiap famili terpilih untuk diproduksi?

Formulasi model oleh Hax dan Bitran : hi Xi Si Min Z =

+

Kij Dij, t (3) i Z 2 Xi ji dengan kendala : Xi = X* (4) i z Xi LBi (5) Xi UBi (6) Di mana :

Si : biaya setup memproduksi famili i

X* : kebutuhan produksi yang ditentukan oleh rencana agregat Kij : factor konversi untuk unit item j famili i ke unit produksi agregat

Dij, t : permintaan produk j dalam famili i pada periode t

(3)

Xi : jumlah unit famili i yang diproduksi

LBi: batas bawah untuk produksi famili i

UBi : batas atas untuk produksi famili i

Z : kumpulan famili yang diproduksi

Batas bawah ditentukan oleh kebutuhan untuk memenuhi persediaan pengaman pada periode berikutnya

LBi = max [ 0, Kij (Dij, t - Iij, t -1 + SS ij)] (7)

j i

Batas atas diperlukan untuk menjamin kelebihan persediaan tidak terakumulasi. Misalkan suatu kebijakan menentukan tidak lebih dari n periode pasokan disimpan.

Perhitungannya :

n-1

UBi = Kij [ ( Dij, t + k) - Iij, t –1 + SS ij ] (8)

j i

Jika  UBi < X* maka solusi menghasilkan unit di atas batas atas

i Z

Kelebihan produksi dialokasikan relatif terhadap biaya persediaan. Jika biaya tiap famili sama, maka tingkat produksi :

X* UBi

Yi* = (9)

UBi

i Z

Jika  LBi > X* maka masalah tidak fisible dan persediaan akan dibawah batas

i Z

persediaan pengaman. Sehingga rencana produksi didistribusikan pada famili lain untuk menyeimbangkan biaya kekurangan persediaan. Pada biaya konstan, resiko Back- Order diratakan dengan :

X* LBi

Yi* = (10)

LBi

(4)

Jika  LBi X* UBi maka algoritma berikut akan mendistribusikan i Z i Z

kapasitas produksi tersedia

Family Disagregation Algorithm

Tentukan  = 1, p¹ = X* dan Z¹ = Z, untuk iterasi 1  Langkah 1

Hitung untuk semua i

S

i

 ( K

ij

D

ij

,

t

)

j i

Y

i

= . P

 S

i

 ( K

ij

D

ij

,

t

)

iZ’ j I  Langkah 2 Untuk i

Jika LBi Yi UBi maka Yi* = Yi

Untuk famili lain lanjutkan langkah 3

 Langkah 3

Bagi famili lain dalam dua grup

Z+ = { i Z : Yi > UBi} Z - = { i Z : Yi < LBi} + Hitung : ∆ = (Yi

UBi) i Z+ - ∆ = (LBi

Yi ) i Z –

(5)

Lanjutkan langkah 4

Langkah 4

+ -

Jika

maka

y

i* = UBi untuk semua i Z+ + -

Jika

<

maka

y

i* = LBi untuk semua i Z -

Misalkan  = + 1

+ 1

Z = Z - (semua famili Yi* yang ditemukan) + 1

P = P - Yi* (untuk semua i yang dijadwalkan pada iterasi ) + 1

- Jika Z = maka hentikan - Jika tidak, ulangi langkah 1

Contoh : Masalah pada tabel 1

Batas atas adalah tiga kali permintaan periode mendatang dikurangi persediaan awal. Rencana produksi agregat 450 unit. Biaya setup famili A dan C secara berurutan adalah Rp 2000,- dan Rp 1000,-

Maka : SA Kij Dij, t = 953 j A SC Kij Dij, t = 556 j C X* = 450 LBA = 16,2 UBA = 736 LBC = 20,8 UBC = 493

(6)

Untuk iterasi = 1 953 YA¹ = * 450 = 284 1509 556 YC¹ = * 450 = 166 1509

Karena keduanya berada dalam batas bawah & batas atas maka YA* = 284

YC* = 166

Item Disaggregation Algorithm  Langkah 1

Untuk setiap famili yang diproduksi, tentukan jumlah N yang memenuhi dengan :

N Yi*  Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t –1] j i n=1  Langkah 2 Hitung : N Ei = Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t –1 ] - Yi* j i n=1 Langkah 3

Untuk setiap produk dalam famili I, hitung jumlah produksi

N Ei Dij, n

Yij* = Dij, n + SS ij - Iij, t –1

-

n=1 Kij Dij, n j i

Jika Yij* < 0 untuk suatu produk, misal j = g maka -Yij* = 0

(7)

Contoh sebelumnya : YA* = 284 Langkah 1 : YA* = 284 < 0,85 (170 + 170 + 50 – 240) + 1,1 (200 + 200 + 75 –285) + 0,9 (100 + 100 + 40 – 122) YA* = 284 < 442,7 N =2 Langkah 2 : E = 442,7 – 284 = 158,7 Langkah 3 : 158,7*170 YA1* = (170 + 170 + 50 + - 240) – = 90,6 91 unit 454,5 158,7*200 YA2* = (200 + 200 + 75 + - 285) – = 120,2 120 unit 454,5 158,7*100 YA3* = (100 + 100 + 40 + - 120) – = 83,1 83 unit 454,5

Dengan cara yang sama untuk famili C, hasil algoritma : YC8* = 42

YC9* = 73

(8)

Diketahui : SA = 500, SB = 1.000, SC = 1.500, SSB6 = 90

Produksi agregat, X* = 500 Batas atas : 3 Dij, t

Ditanya : - Disagregasi famili - Disagregasi item Jawab :

i J I ij,t-1 D ij,t (K ij ) SS ij (I ij,t-1 - Dij,t)

A 1 240 170 0,85 50 70 A 2 285 200 1,1 75 85 A 3 122 100 0,9 40 22 B 4 223 130 1,15 50 93 B 5 290 170 1,05 50 120 B 6 193 110 1,2 40 83 B 7 420 210 1,15 60 210 C 8 235 150 0,75 40 85 C 9 135 100 0,85 50 35 C 10 180 140 0,8 50 40

Sehingga famili yang diproduksi adalah Z = {A, B,C }

 Penentuan batas bawah famili (LBi) & batas atas famili (UBi)

LBi = max [0,Kij (Dij, n

-

Iij, t –1 + SS ij )] j i

LBA = max [0, 0.85 (-20)] + max [0, 1.1 (-10)] + max [0, 0.9 (18)] = 0 + 0+ 16.2 = 16.2

LBB = max [0, 1.15 43)] + max [0, 1.05 70)] + max [0, 1.2 (7)] + max [0, 1.15

(-150) = 0 + 0+ 8.4 + 0 = 8.4

LBC = max [0, 0.75 (-45)] + max [0, 0.85 (15)] + max [0, 0.8 (10) = 0 + 12.75 + 8 =

20.75 n - 1 UBi = Kij [ (Dij, t + k)

-

Iij, t –1 + SS ij ] ; SS ij = 0 j i k = 0 UBA = 0.85 (3*170 – 240) + 1.1 (3* 200 – 285) + 0.9 (3*100 – 122) = 736.2 UBB = 1.15 (3*130 – 223) + 1.05 (3* 170 – 290) + 1.2 (3*110 – 193) + 1.15 (3*210 – 420) = 828.95 UBC = 0.75 (3*150 – 235) + 0.85 (3* 100 – 135) + 0.8 (3*140 – 180) = 493.5

(9)

LBi = 16.2 + 8.4 + 20.75 = 45.35 j i

UBi = 736.2 + 828.95 + 493.5 = 2,058.65 j i

X* = 500

Karena  LBi X* UBi terpenuhi maka dilanjutkan pada algoritma i Z i Z Disagregasi Famili Iterasi 1. = 1, p¹ = X* dan Z¹ = Z

S

i

 ( K

ij

D

ij

,

t

)

j i

Y

i

= . P

 S

i

 ( K

ij

D

ij

,

t

)

iZ’ j I

S

A

 ( K

Aj

D

ij

,

t

) =

500 (0.85*170 + 1.1*200 + 0.9*100) = 476.7 j A

S

B

 ( K

Bj

D

ij

,

t

) =

1,000 (1.15*130 + 1.05*170 + 1.2*110 + 1.15*210) j B = 837.6

S

C

 ( K

Cj

D

ij

,

t

) =

1

,

500 (0.75*150 + 0.85*100 + 0.8*140) = 681.4 j C 476,7 YA¹ = * 500 = 119,4 476,7 + 837,6 + 681,4 837,6 YB¹ = * 500 = 209,9 476,7 + 837,6 + 681,4

(10)

681,4 YC¹ = * 500 = 170,7 476,7 + 837,6 + 681,4 Karena LBA YA¹ UBA maka YA* = 119.4 Karena LBB YB¹ UBB maka YB* = 209.9 Karena LBC YC¹ UBC maka YC* = 170.7

Algoritma Disagregasi Item

Langkah 1 (Menentukan N tiap famili)

N Yi*  Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t –1 ] j i n=1 i = A 2 2 119,4 0,85 [ ( 170) + 50 - 240 ] + 1,1 [ ( 200) + 75 - 285 ] + n=1 n=1 2 0,9 [ ( 100) + 40 - 122 ] = 127,5 + 209 + 106,2 n=1 N =2 i = B 2 2 209,9 1,15 [ ( 130) + 50 - 223 ] + 1,05 [ ( 170) + 50 - 290 ] + n=1 n=1 2 2 1,2 [ ( 110) + 90 - 193 ] + 1,15 [ ( 210) + 60 - 420 ] n=1 n=1 = 100,1 + 105 + 140,4 + 69 N =2 i = C 2 2 170,7 0,75 [ ( 150) + 40 - 235 ] + 0,85 [ ( 100) + 50 - 135 ] + n=1 n=1 2 0,8 [ ( 140) + 50 - 180 ] = 78,75 + 97,75 + 120 n=1 N =2

(11)

N Ei = Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t –1 ] - Yi* j i n=1 EA = 127,5 + 209 + 106,2 – 119,4 = 323,3 EB = 100,1 + 105 + 140,4 + 69 – 209,9 = 204,6 EC = 78,75 + 97,75 + 120 – 170,7 = 125,8

 Langkah 3 (Menentukan produksi tiap item)

N Ei Dij, n Yij* = Dij, n + SS ij - Iij, t –1

-

n=1 Kij Dij, n j i i = A, j = 1,2,3 323,3 (170) YA1* = 2*170 + 50 – 240

-

0,85 (170) + 1,1 (200) + 0,9 (100) 323,3 (170) = 150

-

= 29 454,5 323,3 (200) YA2* = 2*200 + 75 – 285

-

0,85 (170) + 1,1 (200) + 0,9 (100) 323,3 (200) = 190

-

= 48 454,5 323,3 (100) YA3* = 2*100 + 40 – 122

-

0,85 (170) + 1,1 (200) + 0,9 (100) 323,3 (170) = 118

-

= 47 454,5

(12)

i = B, j = 4,5 204,6 (130) YB4* = 2*130 + 50 – 223

-

1,15 (130) + 1,05 (170) + 1.2 (110) + 1,15 (210) 204,6 (130) = 87

-

= 49,1 701,5 204,6 (170) YB5* = 2*170 + 50 – 290

-

1,15 (130) + 1,05 (170) + 1.2 (110) + 1,15 (210) 204,6 (170) = 100

-

= 50,4 701,5

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan strategi perencanaan agregat bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi, namun dalam kenyataannya tidak hanya faktor biaya saja yang menjadi bahan pertimbangan

Usulan alternatif keputusan terhadap kapasitas produksi dan rencana produksi untuk mengatasi kekurangan kapasitas pada WC V antara lain mengoreksi rencana produksi

Model EPQ ini dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui panjang siklus persediaan, frekuensi produksi, dan total biaya persediaan minimal yang harus dikeluarkan

Pengendalian persediaan memegang peranan penting dalam proses produksi karena besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan dan penyimpana barang,

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perencanaan persediaan bahan baku produksi yang tepat untuk menimalkan biaya persediaan yang dikeluarkan

Kapasitas harian dapat ditingkatkan sampai 25% melalui lembur dengan tambahan biaya sebesar Rp1.500 per unit dari biaya produksi pada jam kerja reguler. Jika terjadi

Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan

Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi atau melakukan penghematan dengan mempertimbangkan penghematan- penghematan (potongan pembelian,