• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT LUNAK DISTRIBUSI BANTUAN HIBAH MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY (STUDI KASUS : DINAS PERIKANAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT LUNAK DISTRIBUSI BANTUAN HIBAH MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY (STUDI KASUS : DINAS PERIKANAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANGKAT LUNAK DISTRIBUSI BANTUAN HIBAH

MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY

(STUDI KASUS : DINAS PERIKANAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Kartini

1

, Dedy Syamsuar

2

, Ahmad Syazili

3

1

Mahasiswa Teknik Informatika

Universitas Bina Darma

1

kartiniii90@gmail.com, 2

Dosen Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Bina Darma

2

dedy_syamsuar@yahoo.com, 3

Dosen Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Bina Darma

3

syazili@binadarma.ac.id

Abstrak. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam era sekarang sudah sangat meluas di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Salah satu contoh penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang banyak digunakan adalah dalam pelayanan diberbagai bidang administrasi di instansi pemerintah maupun swasta. Penggunan hal tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. Dinas Perikanan merupakan salah satu Instansi yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Salah satu tugas dari Dinas Perikanan adalah pendistribusian berbagai macam bantuan baik berupa benih ikan maupun peralatan pendukung lainnya kepada petani-petani di seluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam hal ini setiap bantuan yang diberikan harus selalu di pantau guna mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Salah satu kendala yang dihadapi dalam setiap kegiatan pemantauan ini, yaitu masih dilakukannya pengecekan secara langsung dengan cara mendatangi petani ke wilayah nya, sehingga banyak memakan waktu dan menjadi kurang efisien. Oleh karena itu dibutuhkan suatu inovasi berupa teknologi yang memanfaatkan perangkat lunak guna mendukung kegiatan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan suatu metodologi berbasis Soft System Methodology.

Kata kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dinas Perikanan dan Soft System Methodology

Abstract. The development of Information and Communication Technology (ICT) in the now era so widespread through around the world including Indonesia. One example the use of Information and Communication Technology is the widely used in various fields of service in the administration of government and private agencies. The use of it is aimed to provide ease in any activities that would be carried out. Department of Fisheries is one of the institutions that are in the Musi Banyuasin Government. One of the serve Department of Fisheries is distribution of various kinds of assistance such as fish fry and other ancillary equipment to farmers in all regions of Musi Banyuasin. In this case any assistance provided should always be monitored to determine the extent to which the level of success that has been achieved. One of the obstacles faced in each of these monitoring activities, are still doing checks directly by visiting the farmer to his territory, so time-consuming and less efficient. Therefore we need a form of technology innovation that utilizes software to support these activities. One way is to develop a methodology based on Soft System Methodology.

Keywords: Information and Communication Technology (ICT), Department of Fisheries, and Soft System Methodology

(2)

1. PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini salah satunya diakibatkan oleh proses penyampaian informasi yang berjalan begitu lancar. Di jaman yang serba modern ini segala macam informasi dengan mudah dapat kita peroleh melalui berbagai media contohnya untuk media non elektronik adalah koran dan majalah sedangkan media elektronik adalah PC/Laptop yang dilengkapi dengan jaringan internet. Tanpa terhalang jarak dan waktu semua informasi tersebut bisa dengan cepat diterima kapanpun dan dimanapun.

Menurut Haag dan Keen (1996) Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi.

Dinas Perikanan merupakan salah satu SKPD yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Salah satu tugas dari Dinas perikanan adalah mendistribusikan bantuan kepada petani dalam hal budidaya ikan. Bantuan yang diberikan kepada petani dilakukan setiap tahun dan pada waktu tertentu petani diharuskan untuk melapor ke Dinas Perikanan jika mendekati waktu panen. Pelaporan dilakukan guna untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan distribusi bantuan hibah yang telah dilakukan oleh para petani. Pelaporan tersebut tentunya berkaitan erat dengan sumber pembiayaan pembelian bibit ikan itu sendiri yaitu dari APBD Kabupaten Musi Banyuasin, bantuan Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan dan dana CSR (Corporate Social Responsibility) perseroan atau perusahaan. Pelaporan yang dilakukan para petani ini masih menggunakan cara manual yang artinya pihak petani yang mendatangi Dinas Perikanan ataupun pihak Dinas Perikanan sendiri yang melakukan kunjungan langsung ke lokasi. Hal ini dinilai kurang efektif karena terlalu banyak menyita waktu sehingga menjadi tidak produktif, serta sering terjadi ketidaksesuaian data administrasi sehingga rawan terjadinya manipulasi.

Melihat kondisi yang ada pada Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin, serta merujuk pada kajian yang telah dilakukan oleh Haratawan et al.,(2000) dan Ranius A.Y dan Damayanti R. N (2000) yang menyatakan bahwa terdapat ketidak akuratan informasi dalam penyampaian informasi karena masih menggunakan sistem manual, maka perlu dipergunakan manfaat dari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai salah satu solusi yaitu berupa perangkat lunak berbasis Soft System Methodology (SSM).

Untuk mendapatkan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan maka proses pengembangan perangkat lunak tersebut haruslah menggunakan sebuah metodologi. Untuk itu

dalam melakukan analisis pengembangan digunakan Soft System Methodology (SSM). Soft System Methodology merupakan sebuah metode atau strategi pembangunan dan pengembangan perangkat lunak yang menitikberatkan pada pemecahan masalah berdasarkan ketertarikan dari peneliti. Soft System Methodology memandang suatu masalah merupakan satu kesatuan yang memiliki cabang masalah yang berbeda. membagi ke dalam 2 desain, desain “dunia nyata” dan desain sistem yang akan dibangun (Checkland: 1990). Berdasarkan uraian diatas maka penulis dalam penelitian ini akan melakukan penelitian dengan judul Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) Dengan harapan hasil penelitian ini nantinya akan membantu pihak Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin dalam hal pencatatan dan pelaporan data pembudidya ikan yang dilakukan.

Tabel 1.1 Data Awal Daftar Jumlah Kelompok Petani Penerima Bantuan Hibah dari Tahun 2012 – 2016 (APBD dan APBN)

No Tahun Bantu an Jumla h/Kel ompo k Tani Hasil Panen (Rata-Rata) Sumber Bantua n 1 2012 28 2 – 3 Ton APBD 2 2013 29 10 Unit Kolam/ Keramb a APBD 3 2014 24 2 – 4 Ton APBD & APBN 4 2015 14 3.65 – 6.6 Ton APBN 5 2016 10 0.95 – 1.3 Ton APBN 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Visi dan Misi Dinas Perikanan

Dinas perikanan sebagai Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang mengurusi urusan pilihan dibidang perikanan. Serta berperan aktif dalam pelestarian lingkungan perairan secara umum. Dalam mewujudkan tujuan tersebut dinas perikanan merumuskan Visi Dinas Perikanan yaitu “Terwujudnya Produktifitas Perikanan yang Tinggi dengan menjagga kelestarian lingkungan pada tahun 2017”

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan dirumuskan 2 (dua) misi yaitu:

a. Meningkatkan produktifitas perikanan yang inovatif untuk meningkatkan pendapatan pelayanan

(3)

b. Peningkatan pengelolaan lingkungan perairan berbasis pemberdayaan masyarakat

2.2. Landasan Teori 2.2.1 Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2010) mendefinisikan perangkat lunak adalah perintah program komputer yang bila di eksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang di inginkan. Sedangkan menurut Melwin (2007) mendefinisikan perangkat lunak berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua intruksi yang mengarah pada sistem komputer.

Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak menjembatani interaksi user dengan komputer yang hanya memahami bahasa mesin.

2.2.2 Budidaya

Budidaya adalah Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan. Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air. Istilah akuakultur yang diambil dari istilah dalam Bahasa Inggris Aquaculture. Akuakultur merupakan suatu proses Pembiakan Organisme Perairan dari mulai proses produksi, penanganan hasil sampai pemasaran (Wheaton, 1977). Ikan yang paling banyak dibudidayakan adalah ikan mas, ikan lele, ikan patin, ikan nila serta berbagai jenis ikan lainnya. 2.2.3 Soft System Methology (SSM)

Soft System Methology (SSM) adalah sebuah metodologi untuk menganalisis dan pemodelan sistem yang mengintegrasikan teknologi (hard) sistem dan human (soft) sistem. SSM adalah pendekatan untuk pemodelan proses di dalam organisasi dan lingkungannya dan sering digunakan dalam pemodelan manajemen perubahan, di mana organisasi pembelajaran itu sendiri merupakan manajemen perubahan (Satria: 2012).

Gambar 2.1 Soft System Methology (Satria: 2012)

1. Situation Considered Problematic, problem yang dimaksudkan lebih sesuai disebut problem situation, karena umumnya masalah yang harus diselesaikan lebih dari satu sehingga perlu identifikasi satu per satu; 2. Problem Situation Expressed,

mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan observasi, interview, workshop dan diskusi yang dilanjutkan dengan formulasi & presentasi masalah-masalah tersebut, yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk Rich Picture;

3. Root Definitions of Relevant Systems, mengkaitkan masalah terhadap sistem yang ada, yang dilanjutkan dengan membuat root definitions yangmenjelaskan proses / transformasi untuk mencapai tujuan (To do X, by Y, to achieve Z), untuk menguji root definitions tersebut dengan melakukan CATWOE analysis

4. Conceptual Models, membuat model sistem konsepsual untuk masing-masing sistem, model digambarkan dengan Activity model, yang dilanjutkan dengan menentukan dan mengukur kinerja (performance) model tsb (efficacy, efficiency & effectiveness); 5. Comparisons with Reality, membandingkan

antara model konsepsual tsb dengan kenyataannya dan biasanya akan timbul ide-ide baru untuk perubahan;

6. Debate about Change, bersama-sama dengan stakeholders hasil-hasil tahapan sebelumnya diskusikan, hasilnya adalah perubahan, dan perubahan tersebut harus sistematis (cara maupun tujuan) dan feasible untuk dilaksanakan.

7. Action to improve the problem situation, Melakukan tindakan bearti mengimplementasikan perubahan yang dibutuhkan dan dilakukan.

2.2.4 UML (Unified Modelling Language) Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011) Unified Modelling Language adalah bahasa standar yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek

3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Akademik 2016/2017, yaitu antara bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Februari 2017. Penelitian ini bertempat di Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin yang beralamat di Jl. Kolonel Wahid Udin Kelurahan Kayuara, Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan 30711.

(4)

3.2 Data Penelitian

Dalam melakukan penelitian dengan judul Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) maka data yang dibutuhkan yaitu:

1. Data petani 2. Data kecamatan 3. Data desa 4. Data bibit ikan 5. Data panen 3.3 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011) “penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka, mempelajari buku, artikel, jurnal, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibuat. Selain itu, mempelajari beberapa teori lainnya yang dirasakan perlu.

2. Dokumentasi, Mencari dokumen-dokumen seperti pencatatan bantuan hibah yang ada hubungannya dengan pembahasan masalah-masalah serta melengkapi data-data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini. 3. Wawancara, Pada tahap ini penulis

melakukan wawancara dengan pihak Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin mengenai objek penelitian dan berbagai kebutuhan user yang akan menggunakan perangkat lunak ini.

3.5 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase-fase dalam model waterfall (Model Spiral) menurut referensi Pressman:

Gambar 1 Waterfall (Pressman: 2010)

1) Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.

2) Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.

3) Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Selain itu juga proses modeling yang terdiri dari analisis dan desain menggunakan soft system methodology. soft system methodology memiliki 7 fase yaitu Situation Considered Problematic, Problem Situation Expressed, Root Definitions of Relevant, Conceptual Models, Comparisons with Reality, Debate about Change dan Action to improve the problem.

4) Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5) Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.

(5)

4. HASIL PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan berupa Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin). Dimana dalam pembuatan perangkat lunak tersebut data yang penulis ambil dari Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin. Perangkat Lunak ini sendiri memiliki empat menu inti untuk pengunjung, tujuh menu inti untuk admin dan tiga menu inti untuk petani . Menu untuk pengunjung adalah bentuan hibah, laporan panen, laporan bantuan dan tentang aplikasi. Menu untuk admin adalah menu user, kecamatan, desa, petani, bantuan hibah, laporan panen dan laporan bantuan. Menu untuk petani adalah data panen, laporan panen dan laporan bantuan. Perangkat lunak ini juga telah dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan menggunakan black box testing. Dimana dari hasil pengujian mengunjukkan dari empat menu inti pengunjung, tujuh menu inti admin dan tiga menu inti petani disimpulkan bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) ini telah sesuai dengan yang diinginkan.

Halaman Pertama Perangkat Lunak

Untuk tampilan situs

http://localhost/disperik , responden nomor satu, dua dan tiga menjawab sangat tidak baik, karena situs ini belum dihosting dan belum bisa di akses menggunakan browser apapun kecuali Mozila Firefox. Oleh karena itu perlu adanya pembaruan terhadap ketergunaan fasilitas perangkat lunak tersebut.

Gambar 1 Halaman Utama Perangkat lunak

Gambar 2 Halaman Login 4.1 Halaman Utama Admin

Halaman admin adalah halaman admin untuk menginput data kecamatan, data desa, data petani, data bantuan hibah, melihat laporan bantuan hibah, dan melihat laporan panen selanjutnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3 Halaman Utama Admin 4.2 Halaman Halaman Utama Admin

Halaman data kecamatan adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan penambahan, pengeditan dan penghapusan data kecamatan. Pada halaman data kecamatan data yang dimasukkan adalah nama kecamatan dan keterangan. Gambar berikut ini dapat dilihat tampilan dari halaman data kecamatan.

(6)

4.3 Halaman Data Desa

Halaman Data Desa adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan penambahan, pengeditan dan penghapusan data desa. Pada halaman desa data yang dimasukkan adalah nama desa, keterangan dan memilih kecamatan dari desa tersebut. Gambar 4.5 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman data desa.

Gambar 5 Halaman Data Desa 4.4 Halaman Data Bantuan Hibah

Halaman data bantuan hibah adalah halaman untuk admin mengelolah data bantuan hibah. Data bantuan hibah yang dilolah merupakan bagian dari distribusi bantuan kepada petani. Pada halaman ini data yang dimasukkan adalah nama bantuan hibah, jumlah, pilih satuan, tahun, sumber bantuan, pilih jenis bantuan dan pilih petanin . Gambar 4.7 dapat dilihat tampilan halaman data bantuan hibah.

Gambar 6 Halaman Data Bantuan Hibah

4.5 Halaman Data Petani

Halaman data petani ini adalah halaman yang digunakan admin untuk mengelolah data petani. Pada halaman data petani data yang dimasukkan adalah nama petani, nama kelompok,

keterangan, pilih desa, username dan password petani tersebut.gambar 4.6 berikut dapat dilihat tampilan halaman data petani.

Gambar 7 Halaman Data Petani

4.6 Halaman Utama Petani

Halaman petani adalah halaman petani untuk menginput data panen, melihat laporan bantuan hibah, dan melihat laporan panen selanjutnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 8 Halaman Utama Petani

4.7 Halaman Data Panen

Halaman Data Panen adalah halaman yang diperuntukkan khusus petani untuk menginput data hasil panen petani. Pada gambar 4.9 dapat dilihat tampilan dari halaman data panen.

(7)

Gambar 9 Halaman Data Panen 4.8 Halaman Laporan Panen

Halaman laporan panen adalah digunakan untuk melihat data laporan panen berdasarkan data panen yang diinput oleh petani berdasarkan kecamatan masing-masing petani penerima bnatuan selanjutnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 10 Halaman Laporan Panen

4.9 Halaman Laporan Bantuan Hibah Halaman laporan bantuan hibah digunakan untuk melihat data laporan bantuan hibah berdasarkan data bantuan hibah , klik tombol “tampilkan” maka laporan bantuan hibah bisa untuk dilihat seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 11 Halaman Laporan Bantuan Hibah 3.10 Pengujian Sistem

Pengujian sistem yang dilakukan pada Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) ini menggunakan metode pengujian black box testing. Pengujian black box digunakan untuk mengetahui fungsionalitas dari masing-masing komponen yang ada pada Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin). Dalam melakukan pengujian penulis membuat rencana pengujian sebagai acuan dalam melakukan pengujian. Rencana pengujian tersebut dapat penulis perlihatkan pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel Rencana Pengujian

No Komponen Objek Pengujian Metode Pengujian 1 Data Kecamatan Input, update,

delete Black Box

2 Data Desa Input, update,

delete Black Box

3 Data Petani Input, update,

delete Black Box

4 Data Bantuan Hibah

Input, update,

delete Black Box

5 Data Panen Input, update,

delete Black Box

6 Data Laporan

Panen view Black Box

7 Data Laporan

Bantuan view, search Black Box Dari rencana pengujian pada tabel 4.1 diatas maka didapat hasil pengujian terhadapat Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) berikut:

(8)

3.11 Pengujian Data Kecamatan Tabel Pengujian Data Kecamatan

Kasus dan Hasil Ujicoba a. Input data kecamatan

Data masukan Memasukan data kecamatan sesuai dengan field yang disediakan pada form data kecamatan

Yang diharapkan

Proses masukkan data. Klik button simpan data, data disimpan ke database dan dapat menampilkan pesan data berhasil disimpan Pengamatan Data kecamatan berhasil

dimasukan ke database dan menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak b. Edit data kecamatan

Data masukan Memilih data kecamatan yang akan diubah dari daftar data kecamatan

Yang diharapkan

Dapat menampilkan form edit, dapat merubah data kecamatan, kemudian proses disimpan, menampilkan pesan perubahan berhasil dilakukan

Pengamatan Data kecamatan dapat di edit dan kembali ke halaman kecamatan

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak c. Delete data kecamatan

Data masukan Memilih data kecamatan pada daftar kecamatan Yang

diharapkan

menampilkan pesan proses penghapusan data berhasil, dan kembali ke halaman kecamatan

Pengamatan Menampilkan pesan penghapusan data berhasil dan kembali ke halaman kecamatan

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak 3.12 Pengujian Data Desa

Tabel Pengujian Data Desa

Kasus dan Hasil Ujicoba a. Input data desa

Data masukan Memasukan data desa sesuai dengan field yang disediakan sediakan pada form data desa

Yang diharapkan

Proses masukkan data. Klik button simpan data, data disimpan ke database dan dapat menampilkan pesan data berhasil disimpan

Pengamatan Data desa berhasil dimasukan ke database dan menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak b. Edit data desa

Data masukan Memilih data desa yang akan diubah dari daftar data desa

Yang diharapkan

Dapat menampilkan form edit, dapat merubah data desa, kemudian proses disimpan, menampilkan pesan perubahan berhasil dilakukan

Pengamatan Data desa dapat di edit dan kembali ke halaman desa Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak c. Delete data desa

Data masukan Memilih data kelurahan pada daftar desa

Yang diharapkan

Menampilkan pesan proses penghapusan data berhasil, dan kembali ke halaman desa

Pengamatan Menampilkan pesan penghapusan data berhasil dan kembali ke halaman desa

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak

3.13 Pengujian Data Petani Tabel Pengujian Data Petani

Kasus dan Hasil Ujicoba a. Input data petani

Data masukan Memasukan data petani sesuai dengan field yang disediakan sediakan pada form data petani

Yang diharapkan

Proses masukkan data. Klik button simpan data, data disimpan ke database dan dapat menampilkan pesan data berhasil disimpan

Pengamatan Data petani berhasil dimasukan ke database dan menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak b. Edit data petani

Data masukan Memilih data petani yang akan diubah dari daftar data petani

Yang diharapkan

Dapat menampilkan form edit, dapat merubah data

(9)

petani, kemudian proses disimpan, menampilkan pesan perubahan berhasil dilakukan

Pengamatan Data petani dapat di edit dan kembali ke halaman petani

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak c. Delete data petani

Data masukan Memilih data petani pada daftar petani

Yang diharapkan

Menampilkan pesan proses penghapusan data berhasil, dan kembali ke halaman petani

Pengamatan Menampilkan pesan penghapusan data berhasil dan kembali ke halaman petani

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak

3.14 Pengujian Data Bantuan Hibah Tabel Pengujian Data Bantuan Hibah

Kasus dan Hasil Ujicoba a. Input data bantuan hibah

Data masukan Memasukan data bantuan hibah sesuai dengan field yang disediakan sediakan pada form data bantuan hibah

Yang diharapkan

Proses masukkan data. Klik button simpan data, data disimpan ke database dan dapat menampilkan pesan data berhasil disimpan

Pengamatan Data bantuan hibah berhasil dimasukan ke

database dan

menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak b. Edit data bantuan hibah

Data masukan Memilih data bantuan hibah yang akan diubah dari daftar data bantuan hibah

Yang diharapkan

Dapat menampilkan form edit, dapat merubah data bantuan hibah, kemudian proses disimpan, menampilkan pesan perubahan berhasil dilakukan

Pengamatan Data bantuan hibah dapat di edit dan kembali ke halaman bantuan hibah Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak

c. Delete data bantuan hibah

Data masukan Memilih data bantuan hibah pada daftar bantuan hibah

Yang diharapkan

Menampilkan pesan proses penghapusan data berhasil, dan kembali ke halaman bantuan hibah

Pengamatan Menampilkan pesan penghapusan data berhasil dan kembali ke halaman bantuan hibah

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak 3.15 Pengujian Data Panen

Tabel Pengujian Data Panen

Kasus dan Hasil Ujicoba a. Input data panen

Data masukan Memasukan data panen sesuai dengan field yang disediakan sediakan pada form data panen

Yang diharapkan

Proses masukkan data. Klik button simpan data, data disimpan ke database dan dapat menampilkan pesan data berhasil disimpan

Pengamatan Data panen berhasil dimasukan ke database dan menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak b. Edit data panen

Data masukan Memilih data panen yang akan diubah dari daftar data panen

Yang diharapkan

Dapat menampilkan form edit, dapat merubah data panen, kemudian proses disimpan, menampilkan pesan perubahan berhasil dilakukan

Pengamatan Data panen dapat di edit dan kembali ke halaman panen

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak c. Delete data panen

Data masukan Memilih data lokasi pada daftar panen

Yang diharapkan

Menampilkan pesan proses penghapusan data berhasil, dan kembali ke halaman panen

Pengamatan Menampilkan pesan penghapusan data berhasil dan kembali ke halaman panen

(10)

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak

3.16 Pengujian Laporan Panen Tabel Pengujian Laporan Panen

Kasus dan Hasil Ujicoba View Laporan Panen

Data masukan Memilih menu laporan panen dengan cara mengklik menu laporan panen yang ada di halaman utama

Yang diharapkan

Menampilkan laporan panen yang pada perangkat lunak

Pengamatan Dapat menampilkan laporan panen berdasarkan kecamatan

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak

3.16 Pengujian Laporan Bantuan Tabel Pengujian Laporan Bantuan

Kasus dan Hasil Ujicoba View Laporan Bantuan

Data masukan Memilih menu laporan bantuan berdasarkan tahun yang dicari dengan cara mengklik menu laporan bantuan yang ada di halaman utama

Yang diharapkan

Menampilkan laporan bantuan berdasarkan tahun yang dipilih

Pengamatan Dapat menampilkan laporan bantuan berdasarkan tahun yang dipilih

Kesimpulan [] Diterima [ ] Ditolak

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) telah dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL serta SQLyog Enterprise.

2. Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi

Banyuasin) dapat menampilkan data berupa data bantuan hibah dan data laporan hasil panen petani.

3. Perangkat Lunak Distibusi Bantuan Hibah menggunakan soft system methodology (Studi Kasus : Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin) ini telah berjalan sesuai dengen fungsinya hal tersebut ditunjukkan dari hasil pengujian yang menyatakan semua fungsional perangkat lunak dapat diterima. Sehingga perangkat lunak ini telah sesuai dengan kebutuhan pengguna pada Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin.

Daftar Pustaka

1. Melwin, S. Daulay. (2007). Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer. Andi, Yogyakarta

2. Pressman, Roger S.(2010), Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I) Penerbit Andi, Yogyakarta.

3. Pressman, Roger S. (2010), Metode Pengembangan Sistem Penerbit Andi, Yogyakarta.

4. Satria, Riri. 2012. Soft System Methodology. Online wordpress.com

5. Shalahuddin M dan A.S Rosa. 2011. Unified

Gambar

Tabel  1.1 Data Awal Daftar Jumlah  Kelompok Petani Penerima Bantuan Hibah  dari Tahun 2012 – 2016 (APBD dan APBN)
Gambar 2.1 Soft System Methology (Satria:
Gambar 2 Halaman Login
Gambar 7 Halaman Data Petani
+4

Referensi

Dokumen terkait

Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara

Reading this book An Introduction To Radio Frequency Engineering By Christopher Coleman in soft documents will certainly additionally reduce you to get the resource quickly. You may

Rasa saling percaya yang bahkan terkadang tidak bisa terbentuk pada orang-orang yang saling mengenal di dunia nyata ini ternyata dapat terbentuk dari interaksi yang terjadi

1. Sejak lahir hingga dewasa, individu terlibat dalam pergaulan sosial budaya. Dalam proses tersebut, individu mendapatkan nilai dan norma dan peran sosial sehingga

[r]

Berdasarkan hasil analisis dari 10 pengertian Pendidikan Kewarganegaraan , terdapat beberapa hal-hal penting sehingga saya berpendapat bahwa pendidikan

Sebagai sub sistem dari sistem pembanguna nasional, pendidikan islam harus mewujudkan pula tujuan pendidikan nasional secara utuh, sedang sebagai bagian integral dari

Secara sistematis garis-garis besar isi skripsi ini tentang (a) latar belakang masalah dengan menguraikan kerangka pikir atas dasar yang melatarbelakangi masalah