• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN SENSITIFITAS KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) K.G.P.A.A. MANGKUNAGORO I KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN SENSITIFITAS KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) K.G.P.A.A. MANGKUNAGORO I KARANGANYAR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

KAJIAN SENSITIFITAS KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) K.G.P.A.A. MANGKUNAGORO I KARANGANYAR

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan

Oleh

HENDRO WIDIYANTO

A131208012

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Hendro Widiyanto. A131208012. 2014. Kajian Sensitifitas Kawasan Taman

Hutan Raya (TAHURA) K.G.P.A.A. Mangkunagoro I Karanganyar. Tesis. Program

Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret 2014. Dibimbing oleh Slamet Minardi dan Sunarto.

ABSTRAK

Taman Hutan Raya (TAHURA) KGPAA Mangkunagoro I Karanganyar mempunyai fungsi sebagai sistem penyangga kehidupan, pelestarian keanekaragaman hayati beserta ekosistem dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan kawasan TAHURA secara efektif dan efesien untuk menjaga kelestarian fungsi TAHURA, diperlukan penataan kawasan berupa penentuan blok/zonasi ke dalam unit-unit bagian. Kajian sensitifitas ekologi digunakan sebagai kriteria dalam penentuan blok/zonasi kawasan TAHURA. Penelitian ini bertujuan 1. Mengidentifikasi kriteria Sensitifitas kawasan TAHURA KGPAA Mangkunagoro I Karanganyar 2. Menentukan blok/zonasi kawasan TAHURA KGPAA Mangkunagoro I berdasarkan tingkat sensitifitas.

Penggabungan penggunaan Sistem Informasi Geografis (GIS) dan survei digunakan untuk mengukur tingkat sensitifitas ekologi terhadap pengaruh dinamika perubahan ekologi sesuai fungsi masing-masing blok/zonasi kawasan TAHURA. Survei vegetasi dan satwa digunakan untuk mengetahui potensi biotik kawasan TAHURA. Pengambilan sampel vegetasi dan satwa dengan membuat metode transek line masing-masing jarak 400m, jumlah sampel vegetasi sebanyak 46 petak ukur dan jumlah sampel satwa (aves) sebanyak 25 petak ukur. Pengambilan sampel vegetasi bentuk petak ukur bujur sangkar dengan ukuran kuadrat sesuai tingkat pertumbuhan, jarak antar petak ukur 100m. Pengamatan satwa (aves) dalam radius 50m dengan jarak antar titik pengamatan 200m.

Hasil survei vegetasi dan satwa diklasifikasikan dalam penilaian skoring, selanjutnya dimasukan kedalam peta vegetasi dan peta satwa. Peta kelerengan dan ketinggian tempat dibuat dengan metode Digital Elevation Model (DEM) dari peta kontur Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000 dengan interval ketinggian 12,5m dengan memanfaatkan software ArcGIS 10.0. Penentuan sensitifitas ekologi merupakan hasil overlay atau tumpang susun dari peta vegetasi, peta satwa, peta ketinggian tempat, dan peta kelerengan TAHURA.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat Sensitifitas kawasan TAHURA Mangkunagoro I dalam penentuan blok/zonasi, yaitu: blok/zona perlindungan 107,25 ha (41,0%) sangat sensitive, blok koleksi sangat sensitif dan sensitif 136,51 ha (52,2%), blok pemanfaatan 17,46 ha (6,7%) sensitif dan tidak sensitive, dan areal 0,46 ha (0,2%) tidak sensitif berada di tengah blok perlindungan masih direncanakan sebagai blok/zona tradisional. Berdasarkan tingkat sensitifitas kawasan TAHURA Mangkunagoro I, yaitu: sangat sensitif 130,48 ha (49,9%),

sensitif 122,66 ha (46,9%), dan tidak sensitif 8,55 ha (3,2%).

Kata kunci : Sensitifitas TAHURA, vegetasi, satwa, ketinggian, kelerengan, penentuan blok/zonasi.

(6)

vi

Hendro Widiyanto. A131208012. 2014. A Sensitivity Study on Taman Hutan Raya (TAHURA) Area of K.G.P.A.A Mangkunagoro I Karanganyar. Thesis. Ecology Study Program, Postgraduate Program, Sebelas Maret University, 2014. Under guidance of Slamet Minardi dan Sunarto.

ABSTRACT

Taman Hutan Raya (Tahura = Great Jungle Park) of KGPAA

Mangkunagoro I Karanganyar serves to buffer life, living diversity and ecosystem preservation, and is beneficial to the community welfare. The effective and efficient management of TAHURA area to preserve the function of TAHURA requires the organization of area related to determining block/zoning in some units. The ecological sensitivity study is used as a criterion in determining block/zoning of TAHURA area. This research aimed 1) to identify the sensitivity criteria of TAHURA area of KGPAA Mangkunagoro I Karanganyar, and 2) to determine the block/zoning in TAHURA area of KGPAA Mangkunagoro I Karanganyar by sensitivity level.

The integration of geographical information system (GIS) and survey was used to measure the level of ecological sensitivity to the effect of ecological change dynamic according to the function of each block/zoning in TAHURA area. Vegetation and wildlife survey was employed to find out the biotic potency of TAHURA area. The sample of vegetation and wildlife was taken by means of developing line transect method with 400 m distance, 46 compartments of vegetation sample and 25 compartments of wildlife (aves) sample. The vegetation sample with square compartment shape was taken using squared size according to growth level and 100-m interval between compartments. The observation on wildlife (aves) was conducted in 50 m radius and 200m interval between observation points.

The result of vegetation and wildlife survey was classified in scoring, and was included into vegetation and wildlife maps. Slope and height maps were developed using Digital Elevation Model (DEM) from Indonesian Earth Surface (Rupa Bumi Indonesia = RBI) contour map in scale 1:25,000 with height interval of 12.5 m by utilizing ArcGIS 10.0 software. The determination of ecological sensitivity constituted the overlay result of vegetation, wildlife, altitude, and slope maps of TAHURA.

The result of research showed sensitivity level of TAHURA Mangkunagoro I area in determining block/zoning: protection block/zone of 107.25 ha (41.0%) was very sensitive, collection block of 136.51 ha (52.2%) was very sensitive and sensitive, utilization block of 17.46 ha (6.7%) was sensitive and not sensitive, and of 0.46 ha (0.2%) was not sensitive existing amid protection block still devised as traditional block/zone. Considering the sensitivity level, the area of TAHURA Mangkunagoro I belonged to very sensitive of 130.48 ha (49.9%), sensitive of 122.66 ha (46.9%) and not sensitive of 8.55 ha (3.2%).

Keywords: sensitivity of TAHURA, vegetation, wildlife, height, slope, block

(7)

vii MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(Al-Insyirah: 6)

“Berperilaku baik dan lemah lembutlah kepada Ibumu, Ibumu, Ibumu, dan Ayahmu” (Al-quran & Al-hadist).

“Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah,

kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.

“kemanapun dan dimanapun hinggap tidak akan pernah menyebabkan dahan patah ataupun rusak meskipun rapuh (An-Nahl).

(8)

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecil ini penulis persembahkan untuk:

 Istri (Regita Riyantina) yang selalu support dan mendoakanku untuk

selalu bersabar, Ananda tercinta (Akhtar Reyhansyach dan Aisy Reyhansyach) yang selalu berbagi cerita dan menguatkanku

 Ibu & Bapak yang selalu support dan mendoakanku untuk selalu

bersabar (E.L. Murtiatun dan Saridi), Kakak Wiwi, dan Adik-adik (Edy, Rio & Rigi).

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan kontribusi, memberikan inspirasi dan semangat yang tiada henti baik selama proses pembelajaran maupun dalam penyelesaian penelitian ini.

1. Menteri Kehutanan, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan, dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah VIII Surabaya dan berbagai pihak di jajaran Kementerian Kehutanan yang telah memberikan ijin tugas belajar.

2. Prof. Dr Ahmad Yunus, M.Sc., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

3. Prof. Dr. Ir. Slamet Minardi, MP selaku pembimbing utama yang telah

banyak memberikan semangat, masukan dan arahan serta pengajaran dalam

penyelesaiaan penelitian ini.

4. Dr. Sunarto, M.Si selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta pengajaran dalam penyelesaiaan penelitianini. 5. Dr. Prabang Setiyono, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan penguji yang telah banyak memberikan arahan, kritik dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini. 6. Prof. Ir. M.T Budiastuti, M.Si selaku penguji yang telah banyak memberikan

arahan, kritik dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

7. Soegiharto, S. Hut, MP selaku Kepala Balai, Kepala Seksi, dan segenap staff karyawan Balai Penelitian Tumbuhan dan Pengelolaan (BPTP) Taman Hutan Raya (TAHURA) Mangkunagoro I Karanganyar, yang telah membantu penulis dalam penyediaan data.

(10)

x

8. Balai Pengelolaan DAS Solo Kementerian Kehutanan yang telah membantu penulis dalam penyediaan data.

9. Segenap Dosen Program Studi S2 Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret,

yang telahmengajarkan ilmu pengetahuan kepada penulis.

10. Segenap Karyawan dan Staf Pengelola Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret yang telah membantu selama proses perkuliahan.

11. Rekan-rekan mahasiswa S2 Program Studi Ilmu Lingkungan Angkatan 2012 Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. yang selalu menemani disaat suka dan duka, memberikan bantuan, dorongan dan motivasi selama menempuh studi pascasarjana dan penyusunan tesis ini. Semoga persaudaraan yang ada akan tetap selalu terjalin.

12. Husain Nukman, Baroto Agus Aryhadi, Rusiman, dan segenap teman alumni IKA SKMA yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

13. Keluarga Bapak Sudjono, Bapak Suparmin dan Ibu Nasriah yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

14. Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dan seluruh pihak yang ikut membantu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari dengan sesungguhnya bahwa tulisan ini sangat jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu koreksi dan saran pembaca sangat diharapkan. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Desember 2014

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... ... v

ABSTRACT ... ... vi

MOTTO ... ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ... ix

DAFTAR ISI ... ... xi

DAFTAR TABEL ... ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Lingkungan Hidup ... 7

a. Pengertian Lingkungan Hidup ... 7

b. Konsep Lingkungan Hidup ... 7

c. Komponen dan Manfaat Lingkungan Hidup... 8

d. Jenis Lingkungan Hidup ... 9

e. Asas Lingkungan Hidup ... 9

2. Hutan ... 11

a. Jenis-jenis Hutan di Indonesia ... 12 b. Jenis-jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan variasi iklim, Jenis

(12)

xii

Tanah dan Bentang Alam ... 12

c. Jenis-jenis Hutan Berdasarkan Pembentukan... 13

d. Jenis-jenis Hutan Berdasarkan Status ... 13

e. Jenis-jenis Hutan Berdasarkan Jenis Tanaman ... 13

f. Jenis-jenis Hutan Berdasarkan Fungsi ... 14

g. Hutan Rakyat ... 15

3. Zonasi Hutan... 17

a. Zona Inti... ... 18

b. Zona Rimba; Zona Perlindungan Bahari untuk Wilayah Perairan . 18 c. Zona Pemanfaatan ... 18

d. Zona Tradisional ... 19

e. Zona Rehabilitasi ... 19

f. Zona Religi, Budaya dan Sejarah ... 19

g. Zona Khusus ... 19

4. Taman Hutan Raya (TAHURA) KGPAA Mangkunagoro I ... 20

B. Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

1. Waktu Penelitian ... 28

2. Tempat Penelitian ... 28

B. Sumber Data dan Peralatan ... 28

1. Sumber Data….. ... 28

2. Peralatan dan Bahan ... 30

C. Tatalaksana Penelitian ... 30

1. Jenis Penelitian ... 30

2. Prosedur Penelitian... 30

3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

4. Variabel Penelitian…….. ... 38

5. Analisis Data ... 38

(13)

xiii

1. Vegetasi ... 41

2. Satwa ... 41

3. Ketinggian Tempat ... 41

4. Kelerengan…….. ... 42

E. Penentuan Blok Pengelolaan ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian ... 44

1. Letak, Luas, dan Batas ... 44

2. Geologi ... 44

3. Topografi ... 45

4. Iklim dan Hidrologi ... 45

5. Kondisi Tutupan Lahan ... 46

6. Potensi Hayati ... 47

7. Potensi Bukan Hayati ... 51

8. Aksesbilitas ... 53

9. Pengelolaan ... 53

10. Sejarah Kawasan ... 54

11. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ... 55

B. Kriteria Sensitifitas ... 56

1. Penilaian Sensitifitas Ekologi ... 56

2. Penentuan Blok/Zonasi Berdasarkan Tingkat Sensitifitas ... 58

3. Pengelolaan Kawasan Tahura Mangkunagoro I ... 64

a. Blok Perlindungan ... 65

b. Blok Koleksi ... 69

c. Blok Pemanfaatan... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Implikasi ... 77

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... ... 78 LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 28

Tabel 2. Jenis Data yang diambil ... 35

Tabel 3. Penilaian Sensitifitas Ekologi ... 39

Tabel 4. Klasifikasi Penilaian Sensitifitas. ... 40

Tabel 5. Sistem Skoring Sensitifitas. ... 40

Tabel 6. Komposisi Kelas Kelerengan Kawasan TAHURA Mangkunagoro I... 45

Tabel 7. Curah Hujan Rata-rata di Beberapa Kecamatan Sekitar Mangkunagoro I Periode 2003 – 2008.. ... 46

Tabel 8. Kondisi Tutupan Lahan TAHURA Mangkunagoro I ... 46

Tabel 9. Komposisi Tumbuhan Berdasarkan Famili. ... 48

Tabel 10. Indek Nilai Penting (INP) Vegetasi. ... 49

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berpikir ... 27

Gambar 2 Peta Kawasan TAHURA Mangkunagoro I ... 29

Gambar 3 Metode Sensitifitas Ekologi ... 42

Gambar 4 Penentuan Blok/zonasi TAHURA Mangkunagoro I berdasarkan Tingkat Sensitifitas ... 43

Gambar 5 Peta Vegetasi TAHURA Mangkunagoro I ... 57

Gambar 6 Peta Satwa Liar TAHURA Mangkunagoro I ... 59

Gambar 7 Peta Ketinggian TAHURA Mangkunagoro I ... 60

Gambar 8. Peta Kelerengan TAHURA Mangkunagoro I ... 61

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Identifikasi Kawasan TAHURA Mangkunagoro I ... 80

Lampiran 2. Peta Pengambilan Sampel Vegetasi. ... 81

Lampiran 3. Peta Pengambilan Sampel Satwa (Aves) ... 82

Lampiran 4. Kondisi Sosial Ekonomi Desa Sekitar TAHURA Mangkunagoro I 83 Lampiran 5. Data Vegetasi Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan Dalam Blok/zona.. ... 85

Lampiran 6. Data Vegetasi Tumbuhan Bawah………..………88

Lampiran 7. Data Penyebaran Satwa (Aves) ... 89

Lampiran 8. Data Penyebaran Satwa (Mamalia) ... 91

Lampiran 9. Data Tabulasi Sensitifitas Ekologi Dalam Penentuan Blok/zonasi TAHURA Mangkunagoro I ... 92

Lampiran 10. Foto Tempat Wisata Sekitar TAHURA Mangkunagoro I ... 96

Referensi

Dokumen terkait

Analisis hasil skala rasa sakit SAR tipe minor pada saat pemeriksaan, kontrol hari pertama, kontrol hari kedua, dan kontrol hari ketiga dengan pemberian gel

Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 3 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja badan

[r]

Actions in a society may reflect values that their share. From the analysis in the Chapter IV, it is concluded that American society in Mitch Albom’s Tuesdays with

DAN DARI RUSUK YANG DIAMBIL TUHAN ALLAH DARI MANUSIA ITU, DIBANGUN-NYALAH SEORANG PEREMPUAN, LALU DIBAWA-NYA KEPADA MANUSIA ITU.” KEJADIAN 2:21-22 “SEBAB ITU SEORANG

Pendaoatan dan Belenja Daerah (APBD-P) Tahun 2014 1 dengan ini disarnpaikan kepada Saudara untuk segera :. Meng'1mumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) BarangfJasa

dengan kegiatan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan yang kompleks. Kevalidan yang diperoleh pada setiap produk yaitu untuk RPP memperoleh rata-rata total

 ‘And economies that adopt the formal rules of another economy will have very different performance. characteristics than the first economy because of different informal norms