• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu instansi pemerintah didirikan dengan beberapa tujuan yang di maksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu instansi pemerintah didirikan dengan beberapa tujuan yang di maksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Suatu instansi pemerintah didirikan dengan beberapa tujuan yang di maksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Peran manusia dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi pemerintahan.

Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi. Untuk mencapai produktivitas kerja pegawai yang tinggi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan, faktor yang sangat penting untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi adalah pelaksanaan displin kerja dari para pegawai.

Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan (2016 : 10) manajemen sumber daya manusia adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.

Kedisiplinan menurut Menurut Malayu S.P Hasibuan (2017:193) Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseoang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat penacapaian tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang menurun akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan kerja yang berlaku tidak saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil, tetapi juga pada sebuah organisasi yang memperkerjakan banyak sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan. Pembuatan suatu peraturan disiplin bertujuan aga para pegawai dapat melakukan pekerjaan tersebut

(2)

sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karna itu, peraturan disiplin pada perusahaan-perusahaan swasta tidak akan banyak berbeda dengan organisasi publik.

Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang bergerak dalam bidang pengelolaan Tanaman Pangan Dan Hortikultura tentunya menerapakan disiplin kerja pada karyawannya. Penerapan disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu kerja dan disiplin dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan instansi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai

Adapun peraturan kerja yang berlaku di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yaitu:

1. Jam Kerja

Kerja diartikan sebagai proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber daya, pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan kebutuhan yang ada.

Peraturan jam kerja di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura adalah 5 (lima) hari kerja dalam seminggu. Adapun peraturannya sebagai berikut:

a.Senin sampai dengan kamis pukul 07.30 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat 45 (enam puluh menit) menit mulai pukul 12.00 – 13.00 WIB.

b.Jum’at pukul 07.30 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat 1 (satu) jam 45 (empat puluh lima) menit mulai pukul 11.45 – 13.00 WIB.

2. Apel

Apel atau yang biasa disebut dengan upacara merupakan salah satu aktivitas yang wajib dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang ada di Apel atau yang biasa disebut dengan upacara merupakan salah satu aktivitas yang wajib dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang ada di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:60) apel adalah wajib hadir dalam upacara resmi (bersifat kemiliteran) untuk diketahui hadir tidaknya atau untuk mendengar amanat. Pelaksanaan Apel di Dinas Pertanian Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk

(3)

meningkatkan komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan secara langsung. Apel ini dilaksanakan setiap hari Senin pukul 07.30-08.00 WIB. 3. Jika diadakan Apel seluruh karyawan diwajbkan untuk mengikutinya

4. Karyawan yang tidak masuk kerja, wajib memberitahukan kepada pimpinan langsung secara lisan atau tulisan.

5. Karyawan tidak diperbolehkan untuk keluar ruangan saat jam kerja kecuali ada izin dari atasan/pimpinan.

6. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara.

Kondisi disiplin kerja Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat dinilai masih kurang baik dalam hal tingkah laku dan sikap yang kurang mematuhi peraturan perusahaan. Berdasarkan data absensi dan tingkah laku karyawan dibawah ini yang kurang mematuhi peraturan perusahaan yaitu:

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Absensi Karyawan Terhadap Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikulturan provinsi Jawa Barat Bagian Kepegawaian Periode Bulan Januari-Maret

2020 Bulan Jumlah Karyawan Telat (%) Tidak Apel (%) Mangkir (%) Januari 10 20 30 10 Februari 10 40 20 30 Maret 10 20 0 10

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Tanaman pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

1. Karyawan yang tidak mengikuti Apel

Mengingat pentingnya kegiatan apel maka pimpinan mewajibkan seluruh karyawan untuk melaksanakan apel. Pada kenyataannya tidak seluruh karyawan melaksanakan apel masih ada karyawan yang terkadang tidak mengikuti apel.

(4)

Contohnya apel dimulai pukul 07.30 dan selesai pada pukul 08.00 sedangkan karyawan tersebut datang pada pukul 08.15. Pada tabel diatas dijelaskan bahwa karyawan yang tidak mengikuti apel terbanyak ada di bulan januari yaitu 30% 2. Karyawan yang terlambat untuk masuk kerja

Keterlambatan karyawan dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan dan kinerja pegawai. Keterlambatan ini juga masih terjadi di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Seperti halnya masuk kerja yaitu pukul 07.30 tetapi masi banyak pegawai dinas yang datang lebih dari itu. Pada tabel diatas karyawan yang terbanyak telat ada di bulan Februari yaitu 40%

3. Karyawan tidak menyelsaikan tugas tepat waktu

Tugas merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Salah satu tanggung jawabnya yaitu menyelesaikan tugas tepat waktu. Pada Hal ini juga yang masih terlihat di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat meskipun hanya sebagian kecil karyawan yang terkadang tidak menyelesaikan tugas tepat waktu tetapi sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dan dari data tabel diatas karyawan yang mangkir terbanyak ada di bulan Februari yaiitu 30%

Dampak dari ketidakpatuhan karyawan terhadap peratursn-peraturan yang dibuat oleh perusahaan yaitu:

1. Karyawan menjadi tidak patuh terhadap pimpinan

Patuh terhadap pimpinan memang merupakan kewajiban dari setiap karyawan tetapi apabila pimpinan apabila pimpinan tersebut tidak berlaku adil maka karyawan akan menjadi tidak patuh terhadap pimpinan. Contoh ketidakpatuhan karyawan terhadap pimpinan yaitu tidak mendengarkan apa yang diperintahkan oleh pimpinan dan tidak mengerjakan tugas yang diperintahkan pimpinan. 2. Tujuan perusahaan tidak tercapai

Tujuan perusahaan akan tercapai apabila semua pihak yang terlibat didalamnya bekerja sama dengan baik. Karyawan merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan perusahaan.

(5)

3. Produktivitas karyawan menjadi menurun

Perusahaan harus dapat menjaga, memelihara kesehatan dan semangat kerja karyawannya karena karyawan merupakan asset perusahaan. Apabila kesehatan karyawan terganggu dan semangat kerja karyawan menurun maka karyawan tidak akan bekerja dengan optimal. Ini akan berdampak pada produktivitas karyawan itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul : “TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA BARAT”

1.2 Identifikasi Masalah

Disiplin merupakan hal penting, karena disiplin tidak hanya diperlukan dalam berkerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan disiplin kerja yang baik akan dapat meningkatkan kelancaran operasional perusahaan. Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab merupakan kewajiban bagi karyawan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diidentifikasikan masakah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan disiplin kerja di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura ?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura?

3. Bagaimana pemecahan masalah yang berkaitan dengan disiplin pada Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura?

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik

Adapun tujuan dari praktik kerja lapangan ini adalah untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang informasi mengenai kedisiplinan pada karyawan

(6)

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat sebagai bahan menyusun Tugas Akhir di Universitas Widyatama. Adapun tujuan peninjauan adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan disiplin kerja karyawan yang ada di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui kendala yang mempengaruhi tingkat disiplin kerja karyawan pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. 3. Untuk mengetahui cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan disiplin

kerja pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir

Dari hasil kerja praktek dan pengumpulan data yang kemudian di tuangkan dalam bentuk tugas akhir ini,penulis banyak mendapat manfaat diantaranya :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran berupa saran positif serta dapat memberikan informasi untuk menyempurnakan prosedur suatu tinjauan pelaksanaan dalam melaksanakan disiplin kerja di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

2. Penulis

Akan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai sumber daya manusia serta berbagai bahan perbandingan antara teori yang pernah didapatkan di saat perkuliahan dengan observasi langsung ke kondisi yang sebenarnya.

3. Pihak lain

Semoga dapat menambahkan pengetahuan untuk bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Metode Penelitian Tugas Akhir

Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah metode deskriptif atau penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2017:2) diartikan

(7)

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis-jenis data dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau responden, yaitu orang yang dijadikan objek penelitian. Penulis memperoleh data primer dengan melakukan wawancara kepada karyawan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalu pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder diperoleh penulis dari perusahaan berupa profil perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Selain itu, data sekunder dapat diperoleh dari studi dokumentasi yaitu seperti buku,jurnal,situs internet yang dapat menjadi referensi pendukung yang dapat diolah lebih lanjut.

Teknik penelitian data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: 1. Penelitian lapangan (Field research)

Teknik pengumpulan data ini dilaksanakan melakukan peninjauan secara langsung terhadap objek peneliti yang dilakukan melalui:

a. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015:72) wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu.

(8)

Menurut Sugiyono (2015: 204) observasi merupakan kegiatan pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi partisipan dan non-partisipan. c. Penelitian Kepustakaan (library research)

Untuk memperoleh data pendukung dari sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah yang di identifikasi.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk menyusun laporan tugas akhir penulis melakukan penelitian di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl. Surapati No.71, Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 4 Februari 2020 sampai 4 Maret 2020.

Gambar

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Absensi Karyawan Terhadap Dinas Tanaman Pangan Dan  Hortikulturan provinsi Jawa Barat Bagian Kepegawaian Periode Bulan Januari-Maret

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan atau sasaran dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut. Dampak keuangan

Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak

Nilai indeks maturity domain PO9LA adalah 2.25 yang berarti repeatable / proses dapat diulang, mempunyai nilai yang ekivalen dengan risk-level matrix sebesar 22.5

[r]

Yaki akan melompat dari satu pohon ke pohon yang lain, sesekali berhenti untuk mengambil buah- buahan atau menangkap hewan-hewan kecil, dan pada akhirnya berhenti

Dengan menggunakan Perintah HTML yang telah dibahas diatas, buatlah program html untuk menampilkan hasil seperti layar berikut: pada Bagian Akhir tuliskan nama, nim,

Berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Bandar Lampung dalam penelitian pendahuluan terdapat sejumlah siswa yang masih memiliki

Diharapkam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik, menurunkan tingkat stres kerja pada karyawan