• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PENGEMBANGAN SUPLEMEN MATERI PEMBELAJARAN PPKN KEPADA GURU-GURU SMKN 1 SUKASADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PENGEMBANGAN SUPLEMEN MATERI PEMBELAJARAN PPKN KEPADA GURU-GURU SMKN 1 SUKASADA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 949

PELATIHAN PENGEMBANGAN SUPLEMEN MATERI

PEMBELAJARAN PPKN

KEPADA GURU-GURU SMKN 1 SUKASADA

Wayan Kertih1, I Nyoman Natajaya2, Wayan Mahardika Prasetya Wiratama3 1,2Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FHIS UNDIKSHA; 3Prodi Pendidikan Teknik Elektro FTK

UNDIKSHA

ABSTRACT

This Community Service (PkM) aimsat improving the insight and skills of teachers in PPKn subjects in developing Material Supplements and Learning Media based on community empowerment as a learning resource according to the demands of the 2013 Curriculum.The target audience for this PkM is PPKn Teachers at SMKN 1 Sukasada. This PkM activity begins with conducting a situation analysis of the real conditions of PPKn learning. The framework for problem-solving isconducted through activities: workshops, training, simulations and mentoring. To measure the level of success of the entire series of activities, an evaluation is conducted on the range of processes and the end of the activity.The results of this PkM activity: 1) The insights and understanding of PPKn teachers at SMK Negeri 1 Sukasada about the Nature and strategies of PPKn Learning according to the demands of the implementation of the 2013 Curriculum are classified as very good; and 2) The skills of PPKn teachers at SMK Negeri 1 Sukasada in developing supplementary materials and learning media for PPKn based on community empowerment as media and learning sources are in the very good category.

Keywords: PPKn Material Supplement, PPKn Learning Media, Community as a Learning Source ABSTRAK

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertjuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan guru-guru mata pelajaran PPKn dalam mengembangkan Suplemen Materi dan Media Pembelajaran yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Khalayak sasaran PkM ini adalah Guru-Guru PPKn di SMKN 1 Sukasada. Kegiatan PkM ini diawali dengan melakukan kegiatan analisis situasi terhadap kondisi riil pembelajaran PPKn. Kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui kegiatan: workshop, pelatihan, simulasi dan pendampingan. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut, dilakukan evaluasi pada rentang proses dan akhir kegiatan. Hasil kegiatan PkM ini: 1) Wawasan dan pemahaman guru-guru PPKn SMK Negeri 1 Sukasada tentang Hakikat dan strategi Pembelajaran PPKn sesuai tuntutan pemberlakuan Kurikulum 2013 tergolong dalam katagori sangat baik; dan 2) Keterampilan guru-guru PPKn SMK Negeri 1 Sukasada dalam mengembangkan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai media dan sumber belajar tergolong dalam kategori sangat baik. .

Kata Kunci: Suplemen Materi, Sumber Belajar

A. PENDAHULUAN

1. Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru PPKn di SMK Negeri 1 Sukasada, terungkap bahwa mereka masih

mengalami kesulitan dalam

mengembangkan materi pembelajaran melalui pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar. Mereka mengakui bahwa

wawasan dan kemampuannya

mengembangkan pembelajaran PPKn sebagaimana yang diharapkan dalam Kurikulum 2013 masih sangat terbatas.

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 950 Mereka masih memerlukan adanya kegiatan

yang memungkinkan mereka untuk memperoleh wawasan dan kemampuan yang optimal dalam melaksanakan tugas atau profesinya secara profesional sebagai Guru PPKn. Karena masih terbatasnya wawasan dan kemampuan guru-guru dalam pengembangan gagasan-gagasan seperti ini, lebih-lebih dalam praktik pembelajaran PPKn di SMKN 1 Sukasada Kabupaten Buleleng.

Bedasarkan hasil telaah terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan terungkap bahwa program pembelajaran PPKn, isinya tidak lebih dari program indoktrinasi pengetahuan dan nilai-nilai berupa fakta-fakta dan konsep-konsep yang mekanistik dan tidak bermakna. Dari hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran PPKn di kelas, juga belum mampu memberikan keterampilan proses agar peserta didik memahami realitas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pembelajaran PPKn yang dilakukan guru kurang powerful. Artinya: kurang bermakna, kurang integratif, kurang berbasis nilai, kurang menantang, dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran PPKn kurang bermakna dapat diketahui dari pembelajaran PPKn yang lebih berbasis pada fakta-fakta dan konsep-konsep yang terlepas-lepas dan kurang terkait dengan pengalaman siswa serta kurang diaplikasikan pada dunia kehidupan siswa yang riil dalam masyarakat.

Kondisi seperti di atas, tentu saja tidak sesuai dengan tujuan PPKn untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan think globally, act locally,

respect and commit to the nationally

(Winataputra, 2010; Aziz Wahab dan Sapriya, 2011). Kemudian Soemantri (2001)). Untuk mewujudkan hakikat dan

tujuan Pendidikan PPKn yang demikian itu, maka pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar seyogyanya perlu dilakukan guru dalam rangka pembelajaran PPKn di sekolah. Pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran PPKn sebagai program pendidikan sosial yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan-keterampilan sosial kepada peserta didik secara langsung, aktual dan menyentuh segi-segi kepentingan manusia dalam kehidupannya di masyarakat ((Cogan, 1999; Sapriya (2001; Somantri, 2001).

Hasil analisis terhadap lingkungan sekitar sekolah menunjukkan bahwa terdapat berbagai unsur penting kehupan masyarakat yang dapat dijadikan sumber belajar ataupun sebagai bidang kajian dalam pembelajaran PPKn di SMKN 1 Sukasada. Diantaranya: Monumen Buanakerta, objek-objek Wisata, pusat-pusat pemerintahan, sentra-sentra ekonomi rakyat, sentra-sentra pertanian, persawahan, perkebunan, dan sumber-sumber belajar lainnya. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan, diantaranya: Kertih dan Iyus A. Haris (2018}; Sriartha dan Kertih {2019}, telah membuktikan bahwa penggunaan lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar dapat mengembangkan nilai-nilai afeksi yang bermuara pada aspek sosial-ekonomi dan budaya dan politik masyarakat sekitarnya. Hasil-hasil penelitian tersebut mengisyaratkan bahwa penggunaan lingkungan dan latar kehidupan masyarakat sebagai sumber belajar pada dasarnya mengarahkan proses dan hasil belajar siswa pada aspek-aspek yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, dan berbagai aspek kepentingan yang bertalian dengan itu.

Terkait dengan pengembangan materi dalam pembelajaran PPKn,

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 951 penelitian Sukadi dalam rangka penulisan

Disertasinya (2006) merekomendasikan agar guru-guru tidak lagi hanya menggunakan sumber belajar berupa buku teks dan LKS yang dikembangkan oleh penulis-penulis yang substansi materinya hanya menyangkut kajian tentang masyarakat Indonesia dalam maknanya sebagai satu entitas tunggal. Guru-guru PPKn perlu difasilitasi untuk mengembangkan materi pembelajaran dengan sumber-sumber belajar dan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik dan perkembangan masyarakat lokal dan global. Begitu pula guru-guru perlu disarankan untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran PPKn, terutama sumber-sumber belajar yang ada di masyarakat dan tidak hanya menggunakan buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar.

Berdasarkan latarbelakang dan analisis situasi di atas, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran PPKn di SMKN 1 Sukasada Kabupaten Buleleng belum oftimal sesuai visi, misi, dan tujuannya. Untuk itulah kegiatan P2M ini dilakukan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, teridentifikasi permasalahan yang ingin dicarikan alternatif pemecahannya melalui PkM ini, sebagai berikut.

1) Kurangnya wawasan dan pemahaman guru-guru di SMK Negeri 1 Sukasada Kabupaten Buleleng tentang Hakikat dan strategi Pembelajaran PPKn sesuai tuntutan pemberlakukan Kurikulum 2013.

2) Kurangnya keterampilan guru-guru PPKn SMK Negeri 1 Sukasada Kabupaten Buleleng dalam mengembangkan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn berbasis

pada pemberdayaan masyarakat sebagai media dan sumber belajar. 3. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan ini adalah: meningkatkan wawasan dan keterampilan guru-guru mata pelajaran PPKn di SMK Negeri 1 Sukasada

Kabupaten Buleleng dalam

mengembangkan pembelajaran PPKn yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar.

Secara lebih rinci dapat diuraikan tujuan dari program ini adalah:

1) Meningkatkan kinerja guru-guru mata pelajaran PPKn SMK Negeri 1 Sukasada

Kabupaten Buleleng dalam

mengembangkan program pembelajaran PPKn secara kontekstual berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar.

2) Meningkatkan kinerja guru-guru mata pelajaran PPKn SMK Negeri 1 Sukasada

Kabupaten Buleleng dalam

mengembangkan Media pembelajaran PPKn secara kontekstual berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis, antatara lain:

1) Memberikan wawasan kepada guru-guru dalam mengembangkan konsep baru tentang belajar dan pembelajaran PPKN yang berbasis latar konteks sejarah, sosial budaya, politik, pemerintahan, ekonomi, agama, struktur masyarakat lokal yang di dalamnya tercermin adanya nilai-nilai dan sikap serta pola tindakan tentang perlunya mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat dalam upaya memberdayakan dan menghasilkan warganegara yang baik.

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 952 2) Meningkatkan wawasan dan

keterampilan guru dalam

mengembangkan program dan melaksanakan pembelajaran PPKN yang lebih bersifat kontekstual, berbasis konstruktivis, dan berlandaskan juga nilai-nilai budaya lokal masyarakat. 3) Secara praktis, produk kegiatan P2M ini

dapat membantu guru-guru SMK Negeri 1 Sukasada dalam mengembangkan praktik belajar dan pembelajaran yang lebih bersifat kontekstual, berbasis konstruktivisme, dan berlandaskan juga pengembangan nilai-nilai budaya lokal

dalam hubungannya dengan

kepentingan-kepentingan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.

B. METODE PELAKSANAAN 1. Khalayak Sasaran

Kegiatan P2M ini dilakukan pada latar (setting) sekolah dan kelas pembelajaran PPKn sebagai latar utama. Sekolah yang dijadikan sebagai subyek sasaran adalah SMKN 1 Sukasada, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Dipilihnya SMKN 1 Sukasada sebagai khalayak sasaran PkM ini, karena sekolah ini berada di Lokasi DAS Banyumala, yang merupakan wilayah yang saat ini dikembangkan oleh Pemkab. Buleleng sebagai daerah wisata. Sementara itu, tema PkM ini dipilih agar unsur-unsur penting kehidupan masyarakat di sekolah dapat tersosialisasikan dalam program pembelajaran PPKn. Dengan demikian akan terjadi kerjasama dan keterkaitan secara mulualis antara sekolah dengan masyarakat.

Guru yang dilibatkan sebagai subjek sasaran utama dalam kegitan ini sebanyak 4 (empat) orang guru PPKn. Kegiatan PkM ini juga melibat GuruGuru Di Jursan Multi Media dan pegawai perpustakaan dan laboran. Dan melibatkan

3 orang mahasiswa sebagai teknisi. Dengan demikian jumlah keseluruhan yang terlibat dalam PkM ini diperkirakan sebanyak 10 orang.

2. Keterkaitan

Pihak-pihak yang terkait dan manfaat yang diperoleh dalam kegiatan ini oleh pihak terkait tersebut adalah:

1) Pemerintah Kabupaten Buleleng, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng dan Masyarakat di wilayah DAS Banyumala. Di man, program ini dapat membantu merealisasikan visi, misi, dan salah satu program yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan di Kabupaten Buleleng serta dapat mensosialisasikan keberadaan unsur-unsur penting kehidupan masyarakat di wilayah DAS Banyumala.

2) Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualis antara LPTK sebagai institusi pendidikan formal dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga dan berbagai potensi yang ada dapat disumbangkan kepada khalayak luas, khususnya yang berkenaan dengan sektor pendidikan. Bagi Undiksha, khusnya bagi dosen pengampu mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran hasil kegiatan ini dapat dijadikan sebagai materi kuliah.

3) Bagi Guru-Guru PPKn di SMKN 1 Sukasada kegiatan PkM ini dapat membantu memecahkan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Bagi Jurusan c/q Guru Multimedia SMKN 1 Sukasada, kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang praktik bagi siswa untuk berlatih mengembangkan media pembelajaran.

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 953 3. Kerangka Pemecahan Masalah

Kegiatan tersebut diawali dengan melakukan kegiatan analisis situasi terhadap kebijakan kurikulum PPKn yang berlaku dan kondisi riil pembelajaran PPKn di SMK Negeri 1 Sukasada. Berdasarkan analisis situasi tersebut dilakukan program

peningkatan wawasan dalam

pengembangan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar oleh nara sumber yang kompeten dalam bidang itu melalui kegiatan

”Workshop”. Untuk meningkatkan

keterampilan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran PPKn, khususnya dalam memilih dan mengembangkan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn, dilakukan pelatihan. Selanjutnya, dalam rangka mendapatkan model terbaik

(best practise) pembelajaran PPKn berbasis

pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar, dilakukan uji coba melalui pendampingan. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut, akan dilakukan evaluasi pada rentang proses dan akhir kegiatan, yaitu pada saat dilakukan pelatihan dan pendampingan, dan pada saat berakhirnya uji coba kemampuan dan keterampilan guru Kegiatan evaluasi.

4. Metode Kegiatan

Mengacu pada fokus masalah dan tujuan dari kegiatan ini, maka digunakan beberapa metode, diantaranya:

1) Metode ceramah dan diskusi, untuk memberikan pengetahuan wawasan kepada guru dalam pengembangan materi pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar oleh nara sumber yang kompeten dalam bidang itu.

2) Metode pelatihan melalui workshops pengembangan materi pembelajaran

PPKN berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar. Metode ini digukan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam

mengembangkan program

pembelajaran PPKn, khususnya dalam memilih dan mengembangkan suplemen materi pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar. 3) Metode simulasi pelaksanaan

pembelajaran PPKn berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar melalui pendampingan. Metode ini diterapkan dalam rangka mendapatkan model terbaik (best practise) pembelajaran PPKn berbasis

pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar, dilakukan uji coba melalui pendampingan.

.

5. Rancangan Evaluasi

Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut, akan dilakukan evaluasi. Kriteria dan indikator pencapaian tujuan dan tolak ukur yang digunakan untuk menjustifikasi tingkat keberhasilan kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut:

Sumber Data Indikator Kriteria Keberhasilan Instrumen Guru Pemahaman dan wawasan guru dalam mengem-bangkan Suplemen materi dan media pembelajaran PPKnber basis pember-dayaan masya-rakat sebagai Terjadi peningkatan pengetahuan dan wawasan guru dalam mengembangkan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn Pedoman wawancara lembar observasi (daftar tilik)

(6)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 954 sumber belajar Guru Keterampilan guru mengem-bangkan pembel-ajaran PPKn berbasis pember-dayaan masya-rakat sebagai sumber belajar Terjadinya perubahan yang positif terhadap keterampilan guru dalam mengem-bangkan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn berbasis pember-dayaan masya-rakat sebagai sumber belajar Pedoman wawancara dan Lembar penilaian Handout dan Media Pembelajaran

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Kegiatan

Penjajagan pertama ke SMK Negeri 1 Sukasada dilaksanakan pada tanggal: 28 Juni 2020. Bertemu dengan Kepala SMK Negeri 1Sukasada, Drs. I Made Darwis Wibawa, M.M, Dalam pertemuan ini disepakati pelaksanaan PkM sesuai dengan proposal yang disetujui pihak LP2M Undiksha. Kepala sekolah menyambut baik kegiatan ini, di mana pada awal Tahun Pelajaran 2020/2021SMK Negeri 1 Sukasada juga telah merencanakan kegiatan yang berfokus pada “Pengembangan Suplemen Materi Pembelajaran melalui Pemberdayaan Masyarakat sebagai Media dan Sumber Belajar”.

Kepala sekolah juga bersedia menugaskan Guru PPKn yang dilibatkan dalam kegiatan P2M ini, dan memfasilitasi keperluan untuk pelaksanaan kegiatan, seperti: Ruangan tempat pelaksanaan kegiatan, soundsistem, dan peralatan lain yang ada di sekolah yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan baik secara daring maupun luring.

Pertemuan dengan khalayak sasaran di SMK Negeri 1 Sukasada dilaksanakan pada tanggal: 5 Juli 2020. Bertemu dengan Guru-guru pengampu Mata Pelajaran PPKn yang berjumlah 4 (empat) orang sebagai subyek sasaran utama dalam kegiatan ini, 2 (dua) orang Guru TI, Wakasek Kurikulum dan Kepala sekolah. Kegiatan ini juga melibatkan 5 orang mahasiswa sebagai khalayak sasaran.

Hasil pertemuan dengan khalayak sasaran semuanya bersedia dan sepakat untuk mengikuti kegiatan Pelatihan sesuai dengan yang telah direncanakan. Pada pertemuan ini juga disepakati kegiatan tahap berikutnya, yaitu: untuk kegiatan Pelatihan disepakati dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 26 Agustus 2020 dan dilanjutkan dengan kegiatan Pelatihan Pengembangan Suplemen Materi, Media dan Sumber Belajar. Kegiatan ini disepakati

dilaksanakan secara daring

mempergunakan aplikasi Zoom Meeting sebagai kegiatan pokoknya, via WhatsApps Group sebagai sarana pendampingannya, dan google form sebagai sarana evaluasinya.

Kegiatan P2M yang dilaksananakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting pada hari Rabu, 26 Agustus 2020. Pelatihan ini melibatkan seluruh guru-guru PPKn di SMK N 1 Sukasada, Wakasek Kurikulum, dan Mahasiswa Undiksha dari Prodi S2 Pendidikan IPS dan Mahasiswa S1 prodi PPKn Undiksha. Pelatihan ini juga dihadiri oleh Kepala SMKN 1 Sukasada yakni bapak Drs. I Made Darwis Wibawa, M.M, disela-sela sambutan yang disampaikannya, beliu menyambut baik kegiatan pelatihan ini dan menjelaskan urgensi dari pelaksanaan program ini adalah untuk merupakan kerjasama natara perguruan tinggi sebagai pihat dengan spesialisasi akademisnya dan sekolah sebagai best praktisnya dalam hal pendidikan dan pembelajaran, semoga

(7)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 955 kegiatan semacam ini tetap dilaksanakan

secara berkala dan berkelanjutan dalam upaya membentuk guru-guru di SMKN 1 Sukasada yang Profesional dan memenuhi kualifikasi tugak pokoknya sebagai pengajar dan pendidik.

Sebagai aspek legalitas penyelenggaran program ini, maka acara P2M dengan tema dibuka secara resmi oleh ketua LP2M Undiksha yangni Prof. Dr. Gede Astra Wesnawa, M.Si. Dalam rangkaian acara ini beliu menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan perpanjangan dari tri darma perguruan tinggi dan untuk mewujudkan visi misi lebaga Undiksha. Disampaikan pula bahwa melalui lembaga P2M dalam tahun anggara 2020 ini program dipukuskan pda daerah-daerah Das Banyumala, termasuk di wilayah yang melingkupi SMKN 1 Sukasada ini yang pelakasanaan program-programnya juga melingkupi persoalan-persoalan pngajaran dan pendidikan. Dalam kerangka ini tema P2M yang laksanakan oleh tim pelaksana dirasakan perlu untuk dilakukan.

Kegiatan Pelatihan dilaksanakan pada: Rabu, 26 Agustus 2020 dilaksanakan secara daring mempergunakan aplikasi Zoom Meeting sebagai kegiatan pokoknya, via WhatsApps Group sebagai sarana pendampingannya, dan google form sebagai sarana evaluasinya. Peserta kegiatan Workshops berjumlah 20 orang, terdiri dari: Tim pelaksana P2M, Guru-guru PPKn SMK N 1 Sukasada, Mahasiswa S2 Pendidikan IPS dan Mahasiswa S1 Prodi PPKn Undiksha. Sebagai Narasumber dalam kegiatan P2M ini adalah: Dr. Drs. I Wayan Kertih, M.Pd. Sebagai moderator yakni bapak I Gusti Ngurah Agung Supadma Yasa, S.Pd, dan Bapak Kepala sekolah dan Wakasek Kurikulum sebagai pendamping kegiatan ini. Kegiatan selanjutnya setelah Workshops adalah

pelatihan mengembangkan Suplemen Materi dan Media melalui Pemberdayaan Masyarakat sebagai Sumber Belajar dan mengintegrasikannya ke dalam RPP. 2. Pemabahasan Hasil Kegiatan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan workshop, tampak bahwa sebagian besar peserta workshops, khususnya para guru memahami pentingnya mengembangkan pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar. Tampak juga adanya peningkatan pemahaman dan wawasan peserta workshops tentang hakikat, tujuan, manfaat pengembangan sumber belajar dalam pembelajaran PPKn . Mereka juga tampak semakin memahami bahwa Buku teks atau buku paket bukan menjadi satu-satunya sumber dan bahan ajar yang digunakan guru untuk membelajarkan IPS.

Peserta Pelatihan juga tampak memahami bahwa Pembelajaran tidak harus selalu ketat tersekat dengan tembok kelas. Hanya berlangsung secara ketat mengikuti jadwal pelajaran di kelas. Melainkan perlu didayagunakannya masyarakat dan kehidupan di lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar. Perlu penyediaan dan penggunaan sejumlah pengalaman belajar (Learning Experiences) kepada peserta didik secara langsung, aktual dan menyentuh segi-segi kepentingan manusia (peserta didik) dalam kehidupannya di masyarakat. Peserta Pelatihan juga memahami pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar perlu dilakukan guru dalam rangka pembelajaran PPKn di sekolah. Keniscayaan pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar tersebut karena sejalan dengan visi dan misi pendidikan PPKn .

Peserta Pelatihan mengungkapkan bahwa cara-cara pembelajaran yang demikian itu sesungguhnya telah biasa

(8)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 956 mereka lakukan. Hanya saja karena

keterbatasan waktu, dan beberapa kendala lainnya, seperti padatnya aktivitas siswa di

sekolah, upaya-upaya untuk

memberdayakan nilai-nilai kearifan local sebagai sumber belajar baru bisa ia lakukan melalui model percontohan. Guru model mengakui belum bisa menggunakan strategi yang memberikan pengalaman siswa secara langsung atau mengemasnya dalam bentuk media audio-visual, seperti: vedio dan sejenisnya dalam pengkajian atau pemberdayaan masyarakat dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai sumber belajar yang keberadaannya menyebar dalam masyarakat. Karena itu, ke depan mereka tetap berharap agar kegiatan sejenis dapat dilangsungkan sampai pada sesi pemodelan melalui pelatihan dan pedampingan yang lebih intensif.

Gambaran Hasil Pelatihan dan Respon Peserta Pelatihan “Pengembangan Suplemen Materi Pembelajaran PPKn Melalui Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Media Dan Sumber Belajar Kepada Guru-Guru SMKN 1 Sukasada Kabupaten Buleleng” dapat dikategorikan memnuhi kualifikasi Sangat Baik dan respon yang ditunjukan dari data-data di bawah ini tergolong pada antusias dan kegiatan ini sangat brmanfaat untuk pengembangan profesi guru yang bersangkutan.

1. Hasil Tes Pemahaman Materi PPKn Statistics deskriptif rerataTot N Valid 4 Missing 0 Mean 9.50 Median 10.00 Mode 10 Minimum 8 Maximum 10 Frekuensi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 8 1 25.0 25.0 25.0 10 3 75.0 75.0 100.0 Total 4 100.0 100.0

Data menunjukan nilai rata-rata pengetahuan tentang substasi, visi, misi, tujuan PPKn, pengetahuan tentang sumber, media dan bahan ajar Guru-Guru PPKn di SMKN 1 Sukasada berada pada kategori sangat Baik dengan nilai 9, 5 (rentang sekor dari 1 s/d 10).

Jika dilihat dari kurva nornal dilihat dari frekuensinya regolong pada sebagian besar guru PPKn di SMKN 1 Sukasada telah memahami substanis Pelatihan ini 75% mendapat sekor sempurna, dan 25% mendapat sekor 80. Dengan demikian kesimpulannya adalah pelatihan ini telah dapat meningakatkan pengetahuna guru tentang substasi, visi, misi, tujuan PPKn, pengetahuan tentang sumber, median dan bahan ajar

Nilai tentang Respon Peserta Pelatihan Statistics retot N Valid 4 Missing 0 Mean 3.95 Median 4.00 Mode 3a

(9)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 957 Statistics retot N Valid 4 Missing 0 Mean 3.95 Median 4.00 Mode 3a

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown retot Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3.3 1 25.0 25.0 25.0 3.8 1 25.0 25.0 50.0 4.2 1 25.0 25.0 75.0 4.5 1 25.0 25.0 100.0 Total 4 100.0 100.0

Dari nilai diatas dapat disimpulakan bahwa, respon berada pada kategori antara Sangat Setuju = SS, dan Setuju = S tentang pelaksanakan pelatihan ini. Kegiatan P2M ini menurut peserta dikatakan sangat bermanfaat.

C. SIMPULAN DAN SARAN-SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan PkM ini, dapat disimpulkan bahwa:

1) Wawasan dan pemahaman guru-guru PPKn SMK Negeri 1 Sukasada tentang Hakikat dan strategi Pembelajaran PPKn sesuai tuntutan pemberlakuan Kurikulum 2013 tergolong dalam katagori sangat baik. . Guru PPKn memahami pentingnya mengembangkan pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar. Keniscayaan pemberdayaan masyarakat sebagai sumber belajar tersebut karena sejalan dengan visi dan misi pendidikan PPKn . 2) Keterampilan guru-guru PPKn SMK

Negeri 1 Sukasada dalam

mengembangkan suplemen materi dan media pembelajaran PPKn berbasis pada pemberdayaan masyarakat sebagai media dan sumber belajar tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini tampak pada RPP yang dibuat guru sebagai produk dari hasil pelatihan yang telah mengintegrasikan sumber-sumber belajar dari lingkungan sekitar sekolah sebagai suplemen materi PPKn, antara lain: Monumen Buanakerta, objek Wisata Gitgit, pusat-pusat pemerintahan, sentra ekonomi rakyat, sentra-sentra pertanian, persawahan, perkebunan di sekitar DAS.

2. Saran/Rekomendasi

Pembelajaran PPKn sesuai sesuai tuntutan Kurikulum 2013, tidak harus selalu ketat tersekat dengan tembok kelas. Hanya berlangsung secara ketat mengikuti jadwal pelajaran di kelas. Melainkan perlu didayagunakannya masyarakat dan kehidupan di lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar. Untuk itu, perlu penyediaan dan penggunaan sejumlah

(10)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 958 pengalaman belajar (Learning Experiences)

kepada peserta didik secara langsung, aktual dan menyentuh segi-segi kepentingan manusia (peserta didik) dalam kehidupannya di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. (1989). The Effective

Teacher: Study Guide and

Readings. McGraw-Hill Inc,

Singapore

AECT (1977). The Difinion of Educational

Technology. Washington-AET.

……….. (1970). Learning Resources Program. Washington-AET.

Azis W., (2010). Inovasi Pembelajaran

PPKn dalam Membangun

Karakter Peserta Didik.

FPPPKN-UPI Bandung.

Jarolimek, J. (1987). Social Studies in

Elementary Education Macmillan

Publishing Company and Collier Macmillan Publishers: New York-London.

Kaelan, H. 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma. Kertih, W. 2007. Pengembangan Model

Keterampilan Proses Berbasis Kompetensi di Skolah Dasar.

Penelitian Pundamental.

Kertih dan Iyus A.H. (2018). P Peennggeemmbbaannggaann SSuupplleemmeenn MMaatteerrii P Peemmbbeellaajjaarraann IIPPSS mmeellaalluuii P Peemmbbeerrddaayyaaaann MMaassyyaarraakkaatt s seebbaaggaaii SSmmbbeerr BBeellaajjaarr ((LLaappoorraann P Peenneelliittiiaann))..LLPP22MMUUnnddiikksshhaa. . Ragan W.B & Mc. Aulay, J.D. 1964. Social

Studies for Today’s Children.

Appleton-Century-Croft. Meredith Pub, USA.

Schuncke, G.M. 1988. Elementary Social

Studies; Knowing, Doing,

Caring. MacMillan Pub.Co,

USA.

Somantri, M. N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan PPKN.

Bandung: PT Remaja

Posdakarya.

Schuncke, G.M. 1988. Elementary Social

Studies; Knowing, Doing,

Caring. MacMillan Pub.Co,

USA.

Stopsky, F. dan Lee, S. (1994). Social

Studies in a Global Society. New

York: Delmar Publishers Inc. Sukadi, 2003. Implementasi odel

Konstruktivis dalam

Pembelajaran PPKN: Model Praktik Belajar Kewarganegaraan pada Pembelajaran PPKn Tingkat SLTP. Laporan Penelitian. Singaraja: IKIP negeri Singaraja. ………. (2006).Pendidikan PPKN sebagai

Rekonstruksi Pengalaman Budaya berbasis Idiologi Tri Hita Karana pada SMU Negeri 1 Ubud Gianyar Bali.Sekolah Pascasarjana UPI:

Bandung.

Sriartha dan Kertih (2019). PPeemmaannffaaaattaann K Keeaarriiffaann LLookkaall SSuubbaakk sseebbaaggaaii S SuummbbeerrBBeellaajjaarrPPeennaannaammaannLLiitteerraassii S Soossiiaall BBuuddaayyaa ddaann LLiitteerraassii E Ekkoollooggiiss SSiisswwaa ddaallaamm P Peemmbbeellaajjaarraann IIPPSS ddii SSeekkoollaahh M Meenneennggaahh PPeerrttaammaa ((LLaappoorraann P Peenneelliittiiaann))..LLPP22MMUUnnddiikksshha a Suwarma Al Muchtar. (2001). Epistimologi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial. Bandung: Gelar Pustaka

Mandiri.

Winataputra, U.S. (2001). Jati diri

Pendidikan Kewarganegaraan

sebagai Wahana Sistemik

Pendidikan Demokrasi (Suatu

Kajian Konseptual dalam Konteks

Pendidikan PPKN).Sekolah

Pascasarjana UPI: Bandung. ...(2010). Peran Pendidikan Ilmu

Perngetahuan Sosial (PPPKN)

dalam Konteks Pembangunan

Karakter Bangsa; Kebijakan,

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini sangat berguna untuk memperoleh pemahaman dan untuk memperdalam kajian ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama perkuliahan selain itu penulis

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang mengenai Penerapan

Komposit adalah salah satu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen dimana sifat mekanik

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perancangan rumah tipe 36 yang mengakomodasi seluruh aktivitas hunian dan memiliki efektivitas ruang dalam adalah rumah

sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi yang akan

Substansi norma agama Islam hanya dapat diterapkan dalam tata hukum nasional jika diundangkan secara konstitusional dan sesuai dengan Pancasila dan UUD-NRI Tahun 1945

News Event File News Event Report Cases Campaign Target Target Lead Opportunity Lead Opportunity 1 Customer Relationship Management System Customers Sales

MEMENUHI Auditee telah memiliki Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode tahun 2011–2020 telah