• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Teori Fan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dasar Teori Fan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM FAN TEST FAN TEST 11.. TTuujjuuaann 1. 1.11 TITIUU

-- Diharapkan setelah melakukan praktikum mDiharapkan setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat menjelaskanahasiswa dapat menjelaskan

fungsi dan cara kerja peralatan pengujian Fan. fungsi dan cara kerja peralatan pengujian Fan.

-- Mengerti pengMengerti penggunaan gunaan Nosel, Nosel, entuenturi dan ri dan orifice untuk orifice untuk mengukur mengukur lajulaju

aliran udara. aliran udara. 1.

1.!! TITI" " 

-- DiDihahararapkpkan setean setelalah h memelaklakukukan prakan praktitikukum m mamahahasisiswswa a dadapapatt

menggam#arkan karakteristik tekanan terhadap laju aliran untuk putaran menggam#arkan karakteristik tekanan terhadap laju aliran untuk putaran tetap.

tetap.

-- Menganalisis dan Menganalisis dan menge$aluasi hmenge$aluasi hasil pengujian.asil pengujian.

22.. DaDassar ar TTeeororii !.1 Teori Umum % !.1 Teori Umum %

Fan adalah alat untuk mengalirkan udara. "arena itu fan dikenal Fan adalah alat untuk mengalirkan udara. "arena itu fan dikenal dengan se#utan penukaran, penghem#us atau pem#uang udara. &lat ini dengan se#utan penukaran, penghem#us atau pem#uang udara. &lat ini  #an'ak dijumpai

 #an'ak dijumpai pada sistem pada sistem $entilasi dan $entilasi dan peralatan pendingin peralatan pendingin udara jugaudara juga  pada

 pada instalasi instalasi 'ang 'ang mengalirkan mengalirkan udara udara panas panas dan dan gas gas #uang. #uang. (elain (elain itu,itu, masih #an'ak lagi penggunaan fan ini di Industri. Tinggi tekan 'ang masih #an'ak lagi penggunaan fan ini di Industri. Tinggi tekan 'ang dihasilkan fan, pada umumn'a, rendah di#andingkan jenis mesin)mesin dihasilkan fan, pada umumn'a, rendah di#andingkan jenis mesin)mesin  pengalir udara 'ang lain seperti #lower dan kom

 pengalir udara 'ang lain seperti #lower dan kompresor.presor. Da

Da''a a mamasusukakan n ''ang ang didigugunanakakan n didipeperoroleleh h dadari ri momototor r liliststririk.k. *fisiensi fan adalah per#andingan antara da'a aliran udara di#anding da'a *fisiensi fan adalah per#andingan antara da'a aliran udara di#anding da'a  poros

 poros untuk untuk menggerakkan menggerakkan fan. fan. Da'a Da'a aliran aliran udara udara 'ang 'ang dihasilkandihasilkan tergantung pada tekanan dan laju aliran udara. +ada pengujian dalam tergantung pada tekanan dan laju aliran udara. +ada pengujian dalam  #angunan 'ang #esar, #lower

 #angunan 'ang #esar, #lower sering digunakan karena sering digunakan karena tekanan antarann'atekanan antarann'a 'ang tinggi 'ang diperlukan untuk mengatasi turun tekan dalam sistem 'ang tinggi 'ang diperlukan untuk mengatasi turun tekan dalam sistem $entilasi. (e#agian #esar #lower #er#entuk sentrifugal. lower juga dapat $entilasi. (e#agian #esar #lower #er#entuk sentrifugal. lower juga dapat digunakan untuk memasok udara draft ke #oiler dan tungku. Fan #iasan'a digunakan untuk memasok udara draft ke #oiler dan tungku. Fan #iasan'a dig

digunaunakan kan untuntuk uk tektekanaanan n renrendahdah. . TTekekanaanan n 'a'ang ng dihdihasiasilkalkan n #ia#iasansan'a'a kur

kurang ang dardari i -. -. l#/l#/in!in!0.0.2 2 k+ak+a3. 3. (e#(e#alialikn'kn'a, a, #lo#lower wer digdigunaunakan kan padpadaa tekanan 'ang relatif le#ih tinggi, namun #iasan'a le#ih rendah dari 1. tekanan 'ang relatif le#ih tinggi, namun #iasan'a le#ih rendah dari 1. l#/in!01-.! k+a3.

(2)

Fan, #lower dan kompresor di#edakan oleh metode 'ang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan s'stem operasin'a. The  American Society of Mechanical Engineers 0&(M*3menggunakan rasio spesifik, 'aitu rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap, untuk  mendefinisikanfan, #lower, dan kompresor 0 Ta#el !.1 3

Ta#el 1. +er#edaan antara Fan, lower dan "ompresor  Peralatan Perbanin!an S"esi#i$  Kenai$an Te$anan %&&'!( Fan (ampai1,11   114 lower  1,11 sampai 1,!- 114

)

!-44 "ompresor  5e#ihdari 1,!- ) a. Kara$teristi$ siste&

Istilah 6resistansi sistem7 digunakan #ila mengacu tekanan statis. 8esistansi  system merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistem. 8esistansi sistem merupakan fungsi pola susunan saluran,  pengam#ilan, lengkungan dan penurunan tekanan 'ang melintasi  peralatan, se#agai contoh bag filter atau siklon. 8esistansi sistem  #er$ariasi terhadap $olume aliran udara 'ang memasuki sistem. Untuk 

$olume udara tertentu, fan dalam sistem dengan saluran sempit dan  #an'ak tikungan dengan radius pendek akan #ekerja le#ih keras untuk 

mengatasi resistansi sistem 'ang le#ih #esar daripada dalam sistem dengan saluran 'ang le#ih #esar dan dengan le#ih sedikit jumlah #elokan dan  panjang. (aluran panjang 'ang sempit dengan #an'ak #engkokan dan tikungan akan memerlukan le#ih #an'ak energi untuk menarik udara untuk  melaluin'a. (e#agai aki#atn'a, untuk kecepatan fan 'ang sama, fan akan mampu menarik le#ih sedikit melalui sistem ini daripada 'ang melalui sistem pendek tanpa ada #elokan. Dengan #egitu maka resistansi sistem meningkat jika $olume udara 'ang mengalir ke sistem meningkat. (e#alikn'a, resistansi #erkurang jika alirann'a #erkurang. Untuk  menentukan #erapa $olume fan 'ang akan dihasilkan, penting untuk  mengetahui karakteristik resistansi sistem. +ada sistem 'ang ada, resistansi sistem dapat diukur. +ada sistem 'ang sudah didesain, namun tidak 

(3)

di#angun, resistansi sistem harus dihitung. "ur$a resistansi sistem dihasilkan dengan #er#agai laju aliran pada sum#u) 9 dan resistansin'a  pada sum#u)'.

b. Karakteristik fan

"arakteristik fan dapat din'atakan dalam #entuk kur$a fan. "ur$a fan merupakan kur$a kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi 'ang spesifik. "ur$a fan merupakan penggam#aran grafik dari sejumlah  parameter 'ang saling terkait. iasan'a se#uah kur$a akan dikem#angkan untuk sekumpulan kondisi 'ang di#erikan termasuk% $olum fan, tekanan statis sistem, kecepatan fan, dan tenaga 'ang diperlukan untuk  menggerakan fan pada desainer sistem akan mengetahui kondisi pada kur$a fan dimana fan akan #eroperasi. Dari #an'ak kur$a 'ang diketahui, kur$a tekanan statis 0(+3 versus aliran, merupakan kur$a 'ang sangat  penting. +erpotongan kur$a sistem dan tekanan statis merupakan titik 

operasi. ila resistansi sistem #eru#ah, titik operasi juga #eru#ah. (ekali titik operasi ditetapkan, da'a 'ang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus 'ang melintas melalui titik operasi ke titik   potong dengan kur$a tenaga 0:+3. (e#uah garis lurus 'ang digam#ar  melalui perpotongan dengan kur$a tenaga akan mengarah ke da'a 'ang diperlukan pada sum#u tegak lurus se#elah kanan..

(4)

;am#ar !. "ur$a *fisiensi Fan c. Karakteristik sistem dan kurva fan

+ada #er#agai sistem fan, resistansi terhadap aliran udara 0tekanan3 jika aliran udara meningkat. (e#agaimana dise#utkan se#elumn'a, resistansi ini #er$ariasi dengan kuadrat aliran. Tekanan 'ang diperlukan oleh sistem  pada suatu kisaran aliran dapat ditentukan dan 6kur$a kinerja sistem7

dapat dikem#angkan 0ditunjukkan se#agai (<3.

"emudian kur$a sistem ini dapat diplotkan pada kur$a fan untuk  menunjukan titik operasi fan 'ang se#enarn'a pada =&= dimana dua kur$a 0N1 dan (<13 #erpotongan. Titik operasin'a 'aitu aliran udara > 1 terhadap tekanan +1. (e#uah fan #eroperasi pada kinerja 'ang di#erikan oleh pa#rik pem#uatn'a untuk kecepatan fan tertentu. 0grafik kinerja fan memperlihatkan kur$a untuk serangkaian kecepatan fan3. +ada kecepatan fan N1, fan akan #eroperasi sepanjang kur$a kinerja N1 se#agaimana ditunjukkan dalam ;am#ar 2. Titik operasi fan 'ang se#enarn'a tergantung pada resistansi sistem, titik operasi fan 6&7 adalah aliran 0>13 terhadap tekanan 0+13. Dua metode 'ang dapat digunakan untuk  menurunkan aliran udara dari >1 ke >!%

• Metode pertama adalah mem#atasi aliran udara dengan menutup se#agian

damper dalam sistem. Tindakan ini men'e#a#kan kur$a kinerja sistem

'ang #aru 0(<!3 dimana tekanan 'ang dikehendaki le#ih #esar untuk  aliran udara 'ang di#erikan. Fan sekarang akan #eroperasi pada == untuk  mem#erikan aliran udara 'ang #erkurang >! terhadap tekanan 'ang le#ih tinggi +!.

(5)

• Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan menurunkan

kecepatan dari N1 ke N!, menjaga damper ter#uka penuh. Fan akan  #eroperasi pada =<= untuk mem#erikan aliran udara >! 'ang sama, namun  pada tekanan + 'ang le#ih rendah. ?adi, menurunkan kecepatan fan merupakan metode 'ang jauh le#ih efisien untuk mengurangi aliran udara karena da'a 'ang diperlukan #erkurang dan le#ih sedikit energi 'ang dipakai.

;am#ar . "ur$a "inerja Fan . )u$u& #an

Fan #eroperasi di#awah #e#erapa hukum tentang kecepatan, da'a dan tekanan. +eru#ahan dalam kecepatan 0putaran per menit atau 8+M3  #er#agai fan akan memprediksi peru#ahan kenaikan tekanan dan da'a

(6)

;am#ar 2. "ecepatan, Tekanan dan Da'a fan *. Proses Pra$ti$u&

*.1 Peralatan

1. Instalasi +engujian Fan test !. Termometer 

. Meter Torsi 2. Meter "ecepatan

. Meter Tegangan dan &rus 4. Meter Tekanan

@. Dua #uah Manometer  *.2 Persia"an Per+obaan

1. Men'usun pipa)pipa sesuai pengujian 'ang akan dilakukan atau ditentukan oleh pem#im#ing.

!. Menghu#ungkan ujung)ujung manometer 'ang pendek pada saluran masukan dan keluaran peukur laju aliran dengan menggunakan pipa  plastic 'ang tersedia. <ek agar arahn'a tidak ter#alik.

. Mengu#ungkan manometer 'ang #esar dengan udara luar dan ujung satun'a dengan saluran pipa, setelah pipa pengarah. Dengan demikian,  per#edaan tekanan di dalam saluran dan udara luar dapat diketahui. 2. Menutup ujung saluran keluaran udara 0jangan rapat sekali, ini akan

mengaki#atkan torsi start 'ang #esar3. *.* Proseur Kerja

1. Men'iapkan ta#el data pengukuran.

(7)

. Menghidupkan catu da'a listrik.

2. Mem#esarkan kecepatan motor fan sampai mencapai harga tertentu 0A--)1!-- rpm3. <atatlah #esaran)#esaran 'ang diperlukan.

. Mem#uka katup keluar sampai diperoleh laju aliran 'ang kira)kira sama dengan #eda tekanan -.- "pa pada $enture. ila kecepatan turun, kem#alikanlah sesuai dengan kecepatan pengujian dengan menam#ah  putaran. <atatlah #esaran)#esaran 'ang diperlukan.

4. Mengulangi prosedur 1) untuk #er#agai pem#ukaan katup. @. Mengulangi prosedur 1)4 untuk #er#agai kecepatan

KERTAS KER,A KK 1

(8)

Mempelajari rumus)rumus 'ang rele$an mengenai o#jek praktikum. II. TU-AS 

Tabel 3.1 rumus – rumus yang relevan

No Para&eter Ru&us Unit Note 1 Da'a poros N B T . C Catt T B Torsi

CB "ecepatan sudut ! *fisiensi fan B Nu/ N E  NuBDa'a udara statis

 NBDa'a pemasukan  5aju aliran

udara  B 1,!1G +. m/s +$BTekanan kecepatan

2 ilangan 8e'nold µ   ρ  dv = 8e D B diameter   B kecepatan  ρ B kerapatan udara  µ Bkekentalan kinematis  5aju aliran udara -.-1αε   ρ H  P  v= ∆ m/s αε Bkoefisien  P  ∆ Bmeter tekanan $enturi  ρ B kerapatan udara 4 "ecepatan udara @.2 P -01- PS 3 TPv !  + = m/s TB temperatur a#solute +$Btekanan kecepatan +-Btekanan udara 0mili

ar3

+( B tekanan static pipa @ Tekanan dinamik   "ρ  !   P d  ! ! 2 =  N/m !  B kecepatan udara  ρ B kerapatan udara A Tekanan statis pada fan 2 !2 d   sg   s#   P   P   P  = +δ   N/m!  sg   P  B tekanan statis di  pengukuran !2 δ  B koefisien gesek  +d2B tekanan dinamik   Da'a  penggerak  poros $  "T  n  %  4-!π  = Catt

nB putaran per menit TB torsi

1- Da'a statis

udara  % n =v "P  s#  Catt

v

B laju aliran udara

 s# 

 P  B tekanan statis pada fan 11 *fisiensi *fisiensi B u  %   %  E  N B da'a poros

(9)

"eterangan Ta#el %

-  N B putaran fan 08pm3

- T B torsi 0N.m3

- +atm B tekanan atmosfer 0+a3 - +statis B tekanan statis 0"+a3

- B meter tekanan $enture 0"+a3 - J B massa jenis udara 0kg/m3

- Kϵ B koefisien udara dengan $entur' noLLle.

- B per#andingan tekanan

- >$ B laju aliran udara

-  B kecepatan aliran udara 0m/s3 - 8e B #ilangan re'nold

- B 0+a3

- B total tekanan keluaran)tekanan dinamik 0+a3

- B koefisien gesek antara titik pangkal dengan ujung keluaran -  NF B da'a poros 0watt3

-  Nu B da'a statis udara 0watt3

-  B efisiensi

/. Data )asil Pra$ti$u&

Ta#el 2.1 Data hasil praktikum 0"ondisi tertutup3 No. S"ee %r"&( 0 %olt( I %A( T %N&( T %o3( Pat& %Pa( Pstatis %Pa( 4P %Pa( 5 %$!6&*( 1 A-- 2 -. -.- 1 1-1! 1!- 1-- 1.1!4 ! -- - -. -.1! 1. 1-1! 1! 1- 1.1!4  1---  -. -.1! 1. 1-1! 12- @ 1.1!4 2 11-- 4- -. -.11 1. 1-1! 12- 1! 1.1!4  1!-- 4 -. -.1 ! 1-1! 1- 1- 1.1!4

Ta#el 2.! Data hasil praktikum 0"ondisi ter#uka !E3 No. S"ee %r"&( 0 %olt( I %A( T %N&( T %o3( Pat& %Pa( Pstatis %Pa( 4P %Pa( 5 %$!6&*( 1 A-- 2 -.@ -.-4 1 1-1! 12- - 1.1!4 ! -- - -.A -.- 1 1-1! 12 @ 1.1!4  1---  -. -.- 1 1-1! 1- 1-- 1.1!4 2 11-- 4- 1 -.- 1 1-1! 14- 1! 1.1!4  1!-- 4 1 -.- ! 1-1! 1- 1- 1.1!4

(10)

Ta#el 2. Data hasil praktikum 0"ondisi ter#uka -E3 No. S"ee %r"&( 0 %olt( I %A( T %N&( T %o3( Pat& %Pa( Pstatis %Pa( 4P %Pa( 5 %$!6&*( 1 A-- 2 -.@ -.- ! 1-1! 1- 1-- 1.1!4 ! -- - 1 -.- ! 1-1! 1- 1-- 1.1!4  1---  1.! -.1 1 1-1! 1- 1@ 1.1!4 2 11-- 4- 1.1 -.12 1 1-1! 12- !! 1.1!4  1!-- 4 1.! -.1@ ! 1-1! 12- -- 1.1!4

Ta#el 2.2 Data hasil praktikum 0"ondisi ter#uka @E3 No. S"ee %r"&( 0 %olt( I %A( T %N&( T %o3( Pat& %Pa( Pstatis %Pa( 4P %Pa( 5 %$!6&*( 1 A-- 2 -.@ -.1 ! 1-1! 1!- 1! 1.1!4 ! -- - -. -.14 ! 1-1! 1- 14 1.1!4  1---  1 -.! ! 1-1! 1- !1 1.1!4 2 11-- 4- 1.! -.1A ! 1-1! 1- !@- 1.1!4  1!-- 4 1.1 -.! ! 1-1! 12- ! 1.1!4

Ta#el 2. Data hasil praktikum 0"ondisi ter#uka 1--E3 No. S"ee %r"&( 0 %olt( I %A( T %N&( T %o3( Pat& %Pa( Pstatis %Pa( 4P %Pa( 5 %$!6&*( 1 A-- 2 -.A -.1 !. 1-1! 1! 1! 1.1!4 ! -- - -.A -.11 !. 1-1! 1- 1@ 1.1!4  1---  1 -.14 ! 1-1! 1! !!- 1.1!4 2 11-- 4- 1.! -.1 ! 1-1! 1! !@- 1.1!4  1!-- 4 1.2 -.!2 ! 1-1! 1- ! 1.1!4

(11)

3onto7 "er7itun!an etail seba!ai beri$ut %"aa "er+obaan "erta&a $onisi tertutu" 

 Dari parameter 'ang terukur diperoleh data % • 8pm B

A--• Torsi B -,- Nm • +sg B 1!- +a • p B 1--+a

• Tekanan udara atmosfer B 1-1! +a • Temperature B 1<

• 8apat massa udara B 1,1!4 kg/m

 +erhitungan %

1. +er#andingan tekanan dapat diperoleh%

8  pdB 1 ) 0+sf terlalu kecil jika di#anding dengan +atm, maka +sf  dianggap -3

B 1 ) B -,

!. Dari grafik terhadap rpd untuk O B B B -,4

Untuk mencari nilai KP dari kur$a KP terhadap 8  pd #entuk O B -,4. Dengan 8  pd B -, ditarik garis keatas sehingga #erpotongan dengan garis linier, kemudian perpotongann'a ditarik garis kekiri sehingga akan mendapatkan nilai KP B 1,-2

(12)

. >$ B -,-1. KP.

B -,-1. 1,-2. B -,- m/s

2. ilangan 8e'nold 08e3 8e B

B

B 2A,@2

. "oefisien gesekan udara 0Q!23

Mencari nilai Q!2dari kur$a Q!2terhadap #ilangan re'nold

Dengan #ilangan re'nold B 2A,@2 ditarik garis keatas sehingga  #erpotongan dengan kur$a. +erpotongan terse#ut ditarik garis kekiri

sehingga akan mendapatkan nilai Q!2B -, 4. Tekanan dinamik 

+d2B  " &

B  " 1,1!4 B 1,A +a

@. Tekanan statis pada fan +sfB +sg R Q!2.+d2 B 1!- R 0-,! 9 1,A3 B 1!4,@ +a  s m  '  !  v ,F-4 / 2 3 24 , -0 12 ,  -FF , -2 ! ! = = = π 

(13)

A. Da'a masukan untuk menggerakkan fan  Nf  B B B 2,1 watt . "eluaran da'a  NuB >$ . +sf  B -,- 9 1!4,@ B 1!,4 watt 1-. *fisiensi fan 0F3 f B . 1--E B . 1--E B -- E No. S"ee

%r"&( R " 89 %&*6s(: 0 %&6s( Re ;2/ P/%Pa( Ps#%Pa( N %'att( %'att(Nu <

1 A-- -. 1.-2 -.- .-4 2A.@2 -.! 1.A-!-@ 1!4.@- 2.1-2@4 1!.411@ -! -- -. 1.-2 -.1!1@ @.!41! 2!-A-.4 -.2 !.@-1 1.-1 11.12! 14.22 12  1--- -. 1.-2 -.-A4- .14-@ !@.2 -. 12.A1 12.1A 1!.@12 1!.2--1 . 2 11-- -. 1.-2 -.1111 4.4-42 A212.!2 -.4 !2.@!A 12A.A11 1!.4@41 14.!A4 1  1!-- -. 1.-2 -.1!1@ @.!41! 2!-A-.4 -.2 !.@-1 14-.-1 1A.A@12 1.2@4!@

1-Ta#el .! Data hasil perhitungan 0kondisi ter#uka !E3

(14)

1 A-- 1.--- 1.-2 -.-@-! 2.11 !2!.- -.4 .-1- 12.422 .-!A@1 1-.-A1 !-! -- -. 1.-2 -.-A4- .14-@ !@.2 -. 12.A1 1-.1A 2.@12!A4 1!.!-11 !@  1--- -. 1.-2 -.- .-4 2A.@2 -.! 1.A-!-@ 14.@- .!A- 1.12 ! 2 11-- -. 1.-2 -.1111 4.4-42 A212.!2 -.4 !2.@!A 14A.A11 .2@12 1A.@24 2  1!-- -. 1.-2 -.1!1@ @.!41! 2!-A-.4 -.2 !.@-1 14-.-1 11.12! 1.2@4!@ 1@

Ta#el . Data hasil perhitungan 0kondisi ter#uka -E3

No. S"ee%r"&( R " 8> %&*6s(: 0 %&6s( Re ;2/ P/%Pa( Ps#%Pa( N %'att( %'att(Nu <

1 A-- -. 1.-2 -.- .-4 2A.@2 -.! 1.A-!-@ 14.@- 2.1-2@4 1.4-2A ! ! -- -. 1.-2 -.- .-4 2A.@2 -.! 1.A-!-@ 14.@- 2.@12!A4 1.4-2A !A  1--- -.A 1.-2 -.112 @.A22 22!.2 -. 2.44! 121.2@ 1.41- 1A.A222 1 2 11-- -.A 1.-2 -.12- A.A 1A.11 -. 22.24 12.@- 14.1 !.-2 12  1!-- -.@ 1.-2 -.1@!- 1-.!@!14 11.- -.! .2-4! 1.-1 !1.@12 !@.4!2 1!

?. Data )asil Per7itun!an

Ta#el .1 Data hasil perhitungan 0kondisi tertutup3

Ta#el .2 Data hasil perhitungan 0kondisi ter#uka @E3

No. S"ee%r"&( R " 8> %&*6s(: 0 %&6s( Re ;2/ P/%Pa( Ps#%Pa( N %'att( %'att(Nu < %=(

1 A-- -. 1.-2 -.1111 4.4-42 A212.!2 -.4 !2.@!A 1!A.A11 1!.@12 12.-2A! 11.@AA2 ! -- -.A 1.-2 -.1!@4 @.41A-4 2212.4- -. !.4@21 12-.@A!! 1.-A@1 1@.4!!@ 11.-4A1  1--- -.A 1.-2 -.124 A.44-1 -@.A1 -. 2!.@222 122.-24 !-.!A !-.@A4 1--.11! 2 11-- -.@ 1.-2 -.14! .@2-! 42@.1@ -. .24A 12@.424 !-.@2!A4 !2.-@!A 114.1@1  1!-- -.@ 1.-2 -.1@1 1-.414 4121.1- -.! 42.4@1 14-.21 !.12!A4 !A.@4 112.@2!

Ta#el . Data hasil perhitungan 0kondisi ter#uka 1--E3

No. S"ee%r"&( R " 8> %&*6s(: 0 %&6s( Re ;2/ P/%Pa( Ps#%Pa( N %'att( %'att(Nu < %=(

1 A-- -. 1.-2 -.1111 4.4-42 A212.!2 -.4 !2.@!A 1.A11 1-.A!2 12.A4--A 14.-4 ! -- -.A 1.-2 -.112 @.A22 22!.2 -. 2.44! 121.2@ 1-.@12 1A.A222 1@.1AAA  1--- -.A 1.-2 -.12@ A.@4 -4!.! -. 2.42 1.@4 14.@41 !-.1 1!!.-2 2 11-- -.@ 1.-2 -.14! .@2-! 42@.1@ -. .24A 12!.424 !1.A!2 !.!A1!! 1-4.-1  1!-- -.@ 1.-2 -.1@1 1-.414 4121.1- -.! 42.4@1 1-.21 -.1@12 !4.44! A.@41

(15)

&nalisa ;rafik%

(16)

 Analisa grafi()

?ika +utaran semakin tinggi maka >$ akan semakin naik hal ini dise#a#kan + 'ang semakin meningkat jika putaran dinaikkan

&nalisa ;rafik 

?ika >$ semakin #esar maka efisiensi akan turun hal ini dise#a#kan kenaikan da'a keluaran le#ih #esar dari pada da'a masukan

4. "esimpulan

Dari data hasil praktikum fan test diatas, maka dapat disimpulkan #ahwa % a. esar Nu #er#anding lurus dengan #esar kecepatan fan, sehingga semakin

cepat putaran motor, maka #esar da'a static udara 0Nu3 semakin #esar. egitu juga se#alikn'a.

 #. esar >$ #er#anding lurus dengan kecepatan putaran dan pem#ukaan katup. (ehingga semakin #esar kecepatan putaran fan disertai pem#ukaan katup 0kondisi ter#uka 1--E ) -E3, maka >$ juga semakin #esar.

c. esar kecepatan udara 03 #er#anding lurus dengan T, pem#ukaan katup, dan 8+M. (ehingga apa#ila semakin #esar T, pem#ukaan katup, dan 8+M maka  juga semakin #esar. egitu juga se#alikn'a.

(17)
(18)

Gambar

Tabel 3.1 rumus – rumus yang relevan

Referensi

Dokumen terkait

Momen primer sering juga di sebut momen jepit adalah momen yang terjadi pada ujung ujung balok . namun pada beberapa literatur analisis struktur terdapat perbedaan dalam perjanjian tanda momen

GIC merupakan semen yang paling tepat digunakan sebagai basis pada tumpatan komposit karena GIC mempunyai sifat yaitu tidak mengiritasi pulpas,

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peta spasial yang dihasilkan dari tahun 2010 – 2019 Kota Banda Aceh Sebagian besar

Di samping itu ciri-ciri dari seorang pemimpin dalam kepemimpinan pendidikan Islam antara lain adalah memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan

Salah satu hormon terpenting yang dihasilkan oleh lobus anterior adalah hormon  pertumbuhan, yang merangsang pertumbuhan otot dan tulang serta membantu mengatur metabolisme..

Bobot kering tajuk sebagai peubah penting penelitian pupuk P menunjukkan rata-rata BC 2 F 3 baik pada persilangan Batur x Kasalath, dan Batur x NIL-C443 terjadi peningkatan

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Dilakukan pencatatan level sedasi dan respons hemodinamik (detak jantung) pada saat sebelum pemberian obat, setelah pemberian obat, sesaat setelah laringoskopi intubasi, menit ke