• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

1* Alat -.alat yang dlgunakan.

- Hitachi 557 double wave length double beam spectrophotometer.

- Melting point apparatus - Pipet volume

- Labu ukur - Beker glas - Labu Erlemeyer - Papan tetes.

2* Bahan - bahan yang

djgunakan-- Metaapiron dari P.T* Dttpadjgunakan-- Farma Jaya. (aertifikat analieis nomor ; 87967/L) - Diazepam dari P.T. Dupa- Farma Jaya*

(Archemia SPA Milano lot nomor : 3806) - Asam klorida (HCl) dari Merck#

- Aquadest*

3» Metode Penelitian, 3*1* Analisis kualitatif. 3*1*1* Metampiron.

a* Penentuan suhu lebur.

(2)

b. Peaks! warna dengan penambahan : X* FeCl^

2. HNO^ 3. DAB-HC1 4. AgN03

c. Peaksi kristal dengan : Zn Uranil asetat.

3.X.2. Diazepam.

a. Penentuan suhu Xebur.

b. Reaksi warna dengan penambahan : Formaldehida asam suXfat.

3*2. AnaXisia kuantitatif.

Sebelum dilakukan penetapan kadar diazepam dan metam­ piron daXara campuran* maka terXebih dahuXu dlbuat kurva serapan (spektra) terhadap panjang geXombang dari masing - masing Xarutan zat tersebut*

3.2.X. Penetapan kadar diazepam dan metampiron daXam cam -purannya dengan metode spektrofotometrlk cara gra -

fik.

3*2.X.X. Penyediaan Xarutan sampeX.

Pada penetapan kadar campuran diazepam dan metampiron dengan cara grafikr digunakan konsentrasi diazepam dan me­

tampiron dengan perbandingan XO ppm : 2500 ppm (sesual de­

ngan konsentrasi yang ada di pasaran yaitu berbanding X t

(3)

azepam 10 ppm dan 20 ppm, larutan metampiron 2500 ppm dan 5000 ppm* Pelarut yang digunakan ialah asam klorida 0,1 N. Pengamatan serapan ini, dilakukan pada panjang gelombang

310 nm sampai dengan 3^0 nm.

3.2.1*1*1. Pembuatan pelarut asam klorida 0,1 N.

Pelarut ini dibuat dengan jalan mengencerkan asam klo rida pekat sebanyak 20,83 ml dengan air sullng sehingga v& lumenya 2500 ml*

3*2*1.1.2* Pembuatan larutan diazepam* * Larutan diazepam 1000 ppm*

Ditimbang dengan teliti serbuk murni diazepam sebanyak 100 mg, dilarutkan dengan pelarut asam kl£

r±da 0,1 N sampai tepat 100*0 ml cfcl dalam labu ukur

100 ml*

* Larutan diazepam 10 ppm*

Diambil 1,0 ml dari larutan diazepam 1000 ppm d&tambahkan pelarut asam klorida 0,1 N sampai tepat 100.0 ml didalam labu ukur 100 ml*

* Larutan diazepam 20 ppm*

Diambil 2*0 ml dari larutan diazepam 1000 ppm ditambahkan pelarut asam klorida 0,1 N sampai tepat 100.0 ml di dalam labu ukur 100 ml*

(4)

3-2*1*1.3* Pembuatan larutan metampiron*

* Larutan metampiron 5000 ppm*

Ditimbang dengan teliti serbuk mum ! metampi - ron 250 mg, dilarutkan dengan pelarut asam klorida 0,1 N sampai tepat 50,0 ml di dalam labu ukur 50 ml*

* Larutan metampiron 2500 ppm*

Diambil 5,0 ml dari larutan metampiron 5000 ppm ditambahkan pelarut asam klorida 0,1 N sampai tepat 10,0 ml di dalam labu ukur 10 ml*

3*2*1*1*/+* Pembuatan sampel larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm*

Diambil 10,0 ml dari larutan diazepam 20 ppm dimasuk- kan ke dalam labu Erlemeyer kering serta bersih, kemudian

dimasukkan juga 10,0 ml larutan metampiron 5000 ppm, lalu dikocok sampai tercampur homogen*

3*2*1.2* Tehnik pengerjaan cara grafik*

3*2*1*2*1* Mencari absorpsivitas molar larutan diazepam 10 ppm ( £_d)*

Larutan diazepam 10 ppm dlamati serapannya pada pan -

Jang gelombang 310 nm sampai dengan JljQ nm, serapan (A)

yang diperoleh pada. tiap - tiap panjang gelombang dimasuk-

(5)

dimana r

& d ' = absorpsivitas molar larutan diazepam 10 ppm pada tiap - tiap panjang gelombang*

BMd = berat molekul diazepam (284,7).

Cd = konsentrasi diazepam dalam gram / liter. A = serapan larutan diazepam 10 ppm pada tiap -

tiap panjang gelombang.

3*2*1.2*2. Mencari absorpsivitas molar larutan metampiron 2500 ppm ( £_m) *

Sama seperti dengan 3*2.1.2.1. dimana serapan larutan

metampiron 2500 ppm diamati pada panjang gelombang 310 nm

sampai dengan 340 nm, serapan yang diperoleh pada- tiap —

tiap panjang gelombang dimasukkan rumus absorpsivitas: mo­ lar larutan metampiron 2500 ppm.

£... BMk

O n = — gjj- x A dimana :

= absorpsivitas molar larutan metampiron 2500 ppm pada- tiap - tiap panjang gelombang.

BMnt = berat molekul metampiron (351,4)*

Cm = konsentrasi metampiron dalam gram / liter*

A = ssrapan larutan motampiron 2500 ppm tiap - .tiap panjang gelombang.

(6)

3*2.1.2.3* Mencarl serapan total larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm (At).

Larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm :

2500 ppm seperti pada 3.2.1.1.^. diamati serapannya pada

panjang gelombang 310 nm sampai dengan 3^0 nm.

3.2.1.3. Tehnik perhitungan cara grafik. Dari serapan total fAt)

At = <£ld*Cd + <$-m.Cm

harga At, £ d dan £-m diperoleh pada tiap - tiap pan­ jang gelombang, Dari persamaan diatas dibuat persamaan ga­ ris lurus Y = aX + b

Sehingga persamaan diatas menjadl At/£d = Cm.^m/£d + Cd Dimana :

Y = At/£d a = Cm

X = £m/£d b = Cd

3*2.2. Penetapan kadar diazepam dan metampiron dalam cam- purannya dengan metode spektrofotometrik cara sera pan individual*.

Pada cara serapan indlvidualini, ada dua daerah peng- amatan serapan dan dua konsentrasi larutan campuran, yaitu

pada panjang gelombang 38O nm untuk larutan campuran diaz£

pam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm, dan pada panjang ge­ lombang 258 nm yntuk larutan campuran dia&epam dan metampi^ ron 0*1.ppm : 25 ppm. Untuk menentukan kadar diazepam yang didapat, maka untuk pelaksanaannya dibuat .juga persamaan

(7)

kurva baku larutan diazepam pada panjang gelombang 380 nm,

dan untuk menentukan kadar metampiron yang didapat, dibuat

persamaan kurva baku larutan metampiron pada panjang gelom bang 25S nm. Pelarut yang dipakai, sama dengan pelarut yang digunakan pada cara grafik yaitu asam klorida 0,1 N* 5»2»2#-l« Cara serapan individual pada larutan campuran

diazepam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm pada panjang gelombang 380 nm.

3.2.2.1.1. Penyediaan larutan sampel dan larutan baku di­ azepam*

* Larutan sampel

Larutan sampel yang digunakan adalah larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm sama seperti pada 3*2.1.1.4*

* Larutan baku diazepam.

Larutan baku diazepam didapat dari pengencer*-

an larutan diazepam 1000 ppm sampai di-peroleh laru.

tan baku diazepam 5 ppm* 7*5 PP® » 10 ppm , 15 ppm dan 20 ppm.

3*2.2.1.2. Tehnik pengerjaan cara serapan individual pada

larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm

r 2500 ppm pada panjang gelombang 380 nm. * Pembuatan persamaan kurva; baku larutan diazepam

Larutan baku diazepam 5 PP® > 7»5 PP® » 10 ppm , 15 ppm dan 20 ppm, diamati serapannya pada

(8)

panjang gelombang 380 nm* Hasil yang didapat, berti-

pa garl6 lurue antara kadar larutan baku diazepam

dengan serapan yang merupakan persamaan kurva baku larutan diazepam.

* Pengaraatan serapan sampel larutan campuran dlaze - pam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm*

Larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm diamati serapannya pada panjang ge - lombang 38O nm*

3*2*2.1*3. Tehnik perhitungan cara serapan individual pada1

larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm

: 250 ppm pada panjang gelombang 38O nm.

Serapan yang didapat pada pengaraatan larutan campuran diazepam dan metampiron 10 ppm : 2500 ppm, dimasukkan pada persamaan kurvabaku larutan diazepam, sehingga diperoleh kadar diazepam dalam larutan campuran tersebut*

(9)

3*2.2.2. Cara serapan individual pada larutan campuran diazepam dan metampiron 0,1 ppm : 25 ppm pada panjang gelombang 258 nm*

3.2.2.2.1. Penyediaan larutan sampel dan larutan baku metampiron.

* Larutan sampel campuran diazepam dan metampiron 0,1 ppm : 25 ppm#.

Diambil 10,0 ml larutan diazepam 0,2 ppm, di - masukkan ke dalam labu Erlemeyer kering sertfcbersih

kemudian dimasukkan juga larutan metampiron 30 ppm,

lalu dikocok sampai tercampur homogen. * Pembuatan larutan baku metampiron.

Dibuat dari pengenceran larutan metampiron 5000 ppm sampai didapatkan larutan baku metampiron 10 ppm > 1 5 ppm , 20 ppm , 25 ppm dan 30 ppm.

3*2.2.2.2. Tehnik pengerjaan cara' serapan individual pada larutan campuran diazepam dan metampiron 0,1

ppm : 25 ppm pada panjang gelombang 258 nm.

* Pembuatan persamaan- kurva baku larutan metampiron.

Larutan baku metampiron 10 ppm , 15 ppm , 20 ppm , 25 ppm dan 30 ppm, diamati serapannya pada panjang gelombang 258 nm. Hasil yang didapat berupa garis lurus antara kadar larutan baku metampiron d& ngan serapan, yang merupakan persamaan kurva baku larutan metampiron.

(10)

* Pengamatan serapan sampel larutan campuran diazepam dan metampiron 0,1 ppm : 25 ppm.

Larutan campuran diazepam dan metampiron 0,1 ppm : 25 ppm, dlamati serapannya pada panjang gelom bang 258 nm.

3.2.2.2.3* Tehnik perhitungan cara serapan individual pada1 larutan campuran diazepam dan metampiron 0,1 ppm : 25 ppm pada panjang gelombang 258 nm.

Serapan yang didapat pada pengamatan larutan campuran diazepam dan metampiron 0,1 ppm : 25 ppm, dimasukkan pada persamaan kurva baku larutan metampiron,sehingga didapat - kan kadar metampiron dalam campuran tersebut.

(11)

3*2* Pengolahan data*

Hasil perhitungan yang diperoleh pada penetapnn kadar diazepam dan metampiron dapat digunakan untuk mengetahui akurasi dan presisi cara penetapan kadar yang terpilih. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antara kadar yang didapat dengan kadar yang sesungguhnya maka dihi tung dengan uji t.

Untuk mengetahui akurasinya dikerjakan dengan cara membandingkan harga rata - rata yang diperoleh dengan ka - dar yang sesungguhnya, sedangkan untuk mengetahui presisi- nya dikerjakan dengan cara menghitung koefisien variasinya (kv) dengan rumus sebagai berikut :

kv = x 100 % (2)

x

Untuk perhitungan uji t dipakai rumus :

t _ a r . } i V ^ ( 2 ;

“ SD

dimana :

x = kadar rata - rata*

u s kadar yang sesungguhnya* n s banyaknya sampel percobaan*

SD = simpangan baku (standar deviasi)

Kadar rata - rata yang diperoleh dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna dengan kadar yang sesungguhnya a-

pabila : t hitung tabel^^. df) * dimana taraf sig

(12)

Untuk raelihat apakah ada perbedaan yang bermakna ant^ ra kadar yang didapat dari cara grafik dengan kadar yang didapat dari cara serapan individual* dihitung dengan uji

t sepasang* 0(yang digunakan adalah °(/Z* Jika t hitung

lebih kecil dari t tabel, berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar yang didapat dari cara grafik dengan kadar yang didapat dari cara serapan individual* Rumus uji t sepasang adalah :

dimana :

n = banyaknya sampel percobaan*

d = selisih kadar yang didapat dari cara grafik dengan kadar yang didapat dari cara serapan individual*

H = d rata - rata.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, memakai perbuatan melanggar hukum pada tanggung jawab pelaku usaha atas produknya yang merugikan konsumen menjadi saluran untuk menuntut ganti kerugian oleh

Untuk penggunaan kabel dengan ukuran yang dan jenis yang sama, untuk frekuensi yang tinggi akan memiliki redaman yang lebih besar dari penggunaan pada frekwensi yang lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pendapat guru tentang kepala sekolah dalam mengelola iklim sekolah kondusif di SMP Negeri Se-Kecamatan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana sikap siswa kelas XI di MAN Teluk Kuantanterhadap pembelajaran fisika, (2) bagaimana hasil belajar fisika

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Khitabah Terhadap Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas V MI AL

Limbah yang berasal dari pabrik- pabrik yang terletak di sepanjang sungai Barito atau dari penduduk kota Banjarmasin tertangkap oleh badan air yang ada di tengah Pulau Kaget

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mencari cara yang terbaik untuk memisahkan glukomanan dari pati pada umbi talas, iles-iles yang masih segar dan iles-iles yang sudah

Perangkat Pembelajaran Sains Berbasis Inkuiri (PSBI) dalam penelitian ini dikembangkan dengan mengacu pada model Dick &amp; Carey (2001) dengan tujuan untuk menghasilkan