• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU T/A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU T/A"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU T/A 2014-2015

2.1 Gambaran Umum Geografis, Administratif dan Demografi Kabupaten

Labuhanbatu

Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda datang kesebuah kampung di Hulu Labuhanbilik tepatnya di Desa Sei Rakyat sekarang. Di kampung ini Belanda membangun tempat pendaratan kapal dari batu beton. Tempat ini berkembang menjadi tempat persinggahan dan pendaratan kapal yang kemudian menjadi kampung besar dengan nama Pelabuhanbatu. Masyarakat mempersingkat sebutannya menjadi Labuhanbatu, nama ini kemudian melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.

Sebelum kemerdekaan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu a) Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang, b) Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir, c) Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama, dan d) Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhanbilik Setelah kemerdekaan keempat kesultanan ini menjadi wilayah Kabupaten Labuhanbatu sesuai ketetapan komite nasional daerah keresidenan Sumatera Timur tanggal 19 Juni 1946.

Kabupaten Labuhanbatu secara geografis terletak pada kordinat antara 1º41’ - 2º44’ LU (Lintang Utara) dan 99º33 - 100º22 BT (Bujur Timur) dengan ketinggian 0 – 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Kabupaten Labuhanbatu

(2)

merupakan salah satu daerah yang berada di kawasan Pantai Timur di bagian timur Provinsi Sumatera Utara.

Sebelum pemekaran, wilaya administratif Kabupaten Labuhanbatu terdiri atas 22 Kecamatan dan 243 desa/kelurahan. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara, maka wilayah administratif Kabupaten Labuhanbatu Ibukotanya Rantauprapat setelah dimekarkan menjadi 3 (tiga) bagian menempati area seluas 922.318 Ha (9.223,18 km2) atau setara dengan 12,87% dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari 9 Kecamatan dan 98 desa/kelurahan. Dari pemekaran tersebut, posisi Kabupaten Labuhanbatu berada diantara Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Saat ini secara administrasi, wilayah Kabupaten Labuhanbatu sebalah utara berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka, di bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Riau.

Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari kawasan pamai dan Kawasan non pantai Kawasan pantai terdapat di wilayah 3 (tiga) kecamatan, yakni Kecamatan Panai Tengah, Kecamatan Panai Hilir, dan Kecamatan Panai Hulu. Sedangkan kawasan non pantai terdapat di wilayah 6 (enam) kecamatan lainya, yaitu

(3)

Kecamatan Bilah Barat, Kecamatan Rantau Utara, Kecamatan Rantau Selatan, Kecamatan Bilah Hulu, Kecamatan Pangkatan dan Kecamatan Bilah Hilir.

Meskipun telah mekar, Kabupaten Labuhanbatu tetap memiliki wilayah yang bervariasi dari laut hingga bukit. Akibat kawasan Labuhanbatu yang berada di sekitar wilayah laut dan daratan, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu memproyeksikan sebuah rencana strategis penataan ruang. Tujuan penataan ruang Kabupaten Labuhanbatu pada prinsipnya merupakan sarana/alat yang menggambarkan perencanaan ruang Kabupaten Labuhanbatu dalam mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Labuhanbatu masa kini maupun akan datang sesuai kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sehingga dapat ditetapkan bahwa tujuan penataan ruang Kabupaten Labuhanbatu, adalah : ”Mewujudkan Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Sebagai Pusat Jasa Dan Agro Industri Yang Berdaya Saing Dengan Mengoptimalkan Posisi Strategis Dan Potensi Perkebunan Dan Industri Yang Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan”

Sektor pertanian dan perkebunan memberikan kontribusi 23,4% dalam pembentukan PDRB Kabupaten Labuhanbatu, sehingga menjadi sektor kedua terbesar dalam struktur perekonomian kabupaten. Sektor ini digerakkan oleh sub sektor perkebunan rakyat, dimana kelapa sawit dan karet menjadi komoditas utama. Produksi kelapa sawit sebesar 413.864 Ton dengan luas panen 32.463 Ha, sementara produksi getah karet sebesar 17.642 Ton dengan luas panen 18.777 Ha. Di samping kedua komoditas, komoditas yang cukup menonjol adalah kelapa yang menghasilkan produksi sebesar 3.163 Ton dengan luas panen 3.389 Ha.

(4)

Secara keseluruhan, perkebunan rakyat memiliki luas panen terbesar dan mengambil porsi terbesar dalam struktur mata pencaharian penduduk. Kemudian dari sub sektor pertanian tanaman pangan juga memiliki peran penting, dimana padi sawah merupakan komoditas utama. Produksi padi adalah sebesar 88.532 Ton dengan luas panen 24.257 Ha. Selanjutnya, sub sektor perikanan juga memiliki peran menonjol terutama perikanan laut, dimana sentra perikanan berada di Kecamatan Pantai Hilir dan lokasi pemasaran ke Kota Tanjung Balai. Sektor pertambangan memberikan kontribusi yang terbatas dalam perekonomian kabupaten, yaitu hanya 1,22% dalam pembentukan PDRB kabupaten. Sektor ini digerakkan oleh beberapa kegiatan penambangan Galian-C yang tersebar di beberapa kecamatan.

Untuk lebih jelasnya mengenai Luas Wilayah, Peta Orientasi Terhadap Provinsi Sumatera Utara dan Peta Administrasi Kabupaten Labuhanbatu dapat dilihat pada Tabel 2.1 :

Tabel 2.1 : Perbandingan Wilayah Admnistratif per Kecamatan di Kabupaten

Labuhanbatu

No Kecamatan

Jumlah Luas Wilayah

Desa Kelurahan Administrasi Terbangun Ha (%) thd total Ha (%) thd total 1 Bilah Hulu 24 - 29.323 11.45 - - 2 Pangkatan 7 - 35.547 13.88 - -

(5)

3 Bilah Barat 10 - 20.298 7.92 - - 4 Bilah Hilir 11 2 43.083 16.82 - - 5 Panai Hulu 7 - 27.631 10.79 - - 6 Panai Tengah 9 1 48.374 18.89 - - 7 Panai Hilir 7 1 34.203 13.35 - - 8 Rantau Selatan - 9 6.432 2.51 - -

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015

Tabel 2.2 : Rasio Jumlah Penduduk di Kabupaten Labuhanbatu

Tahun 2014 No. Kabupaten Jlh Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Jlh Penduduk Laki-laki (jiwa) Jlh Penduduk Perempuan (jiwa) Rasio Jenis Kelamin (x100) Rasio Beban Tanggungan (x100) 1. Labuhanbatu 415.110 162.065 209.924 205.186 102,30 61,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015

Kabupaten Labuhanbatu memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang potensial serta kondisi sosial budaya. Sosial budaya di daerah Labuhanbatu di wamai oleh corak heterogenitas penduduk yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama dengan pola budaya yang berbeda dan hingga saat ini terbina dalam toleransi yang cukup baik, sehingga hubungan kekearabatan berlangsung cukup baik dan harmonis.

(6)

Masalah kependudukan dari tahun ke tahun selalu mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah pada khususnya. Di mana masalah kependudukan ini sangat berkaitan emt dengan pembangunan fasilitas - fasilitas publlik diantaranya, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Berdasarkan hasil Pendafraran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B), jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2009 sebanyak 417.584 jiwa dengan pertmnbuhan sebesar 2,03% mengakibatkan kepadatan penduduk daerah Labuhanbatu meningkat dari 159,72 jiwa /Kmz menjadi 163,03 jiwa/Kmz. Komposisi penduduk menurut gender Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari 210.358 jiwa penduduk laki - laki (50,38%) dan 207.226 jiwa penduduk perempuan (49,62%). Jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Labuhanbatu sebesar 93.943, yang rata - rata 4jiwa per rumah tangga. Anngka sex rasio sebesar 101,5% yang berarti pedcembangan penduduk laki - laki lebih besar dibanding dengan penduduk perempuan.

Penduduk Kabupaten Labuhanbatu mayoritas bersuku batak yaitu sebanyak 187.349 jiwa kemudian diikuti dengan suku jawa sebanyak 166.792 jiwa, suku melayu sebanyak 28.072 jiwa dan suku lainya 26.567 jiwa, suku minang sebanyak 4.478 jiwa, dan suku aceh sebanyak 1.159 jiwa. Sedangkan agama yang dianut penduduk Kabupaten Labuhanbatu mayoritas agama islam sebanyak 345.959 jiwa, kristen protestan sebanyak 49.799 jiwa, kristen katolik sebanyak 9.860 jiwa, budha sebanyak 8.096 jiwa, dan hindu sebanyak 382 jiwa, dan lainya sebanyak 321 jiwa.

(7)

2.2 Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu

Kabupaten Labuhanbatu yang beribukota di Rantau Prapat adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsiSumatera Utara. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Secara administratif, pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu (Induk) yang terdiri atas 9 (sembilan) wilayah Kecamatan dengan 75 (tujuh puluh lima) Desa dan 23 (dua puluh tiga) Kelurahan serta 172 (seratus tujuh puluh dua) lingkungan dan 494 (empat ratus sembilan puluh empat) Dusun31 dipimpin oleh Bupati dr. H. Tigor Panusunan Siregar dan Suhari Pane yang didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Buruh dan Partai Damai Sejahtera (PDS) memperoleh legitimasi sah lewat kontestasi Pemilihan Kepala daerah tahun 2010 hingga masa bakti tahun 2015.

Visi Pembangunan Labuhanbatu 2010-2015 adalah “Labuhanbatu Mandiri 2015 menuju “Labuhanbatu Sejahtera 2020”.32

Berdasarkan penjabarannya,

31

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu selatan di Provinsi Sumatera Utara dan Undang Nomor 23 Tahun 20018 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara

32

RPJMD Kabupaten Labuhanbatu 2010-2015 : “Mandiri adalah suatu tata kehidupan masyarakat yang ditandai dengan suatu kondisi di mana masyarakat berkemampuan untuk memenuhi lima komponen dasar berupa terpenuhinya kebutuhan hidup dasar manusia yakni pangan,sandang papan,pendidikan dan kesehatan Kesejahteraan masyarakat di tandai oleh semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberikan perhatian utama pada terpenuhinya kebutuhan dasar pokok manusia yang meliputi pangan ,papan,

(8)

pencapaian Pemerintahan Daerah yang hendak diraih oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu tidak hanya sekedar kemajuan dibidang fisik dan ekonomi saja , akan tetapi berupaya untuk dapat meraih kemajuan –kemajuan pada dimensi mental – Spritual (berahklakul karimah ), keagamaan, kebudayuaan dan non fisik,agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin. Misi Pembangunan Labuhanbatu dalam rangka mewujudkan visi pembangunan tersebut adalah menyelenggarakan Pemerintahan yang efesien,efektif,bersih dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.33

Dalam mencapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan serta program dan kegiatan pemerintah, Kepada Daerah berkewajiban membentuk perangkat daerah yang merupakan organisasi atau sandang,kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja ,yang didukung oleh infrastruktur sosial budaya ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan ada upaya pengentsan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.”

33

RPJMD Kabupaten Labuhanbatu 2010-2015 :

1. Meningkatkan kecerdasasan dan kualitas sumber daya kmanusia /SDM yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,melalui pelayanan pendidikanyang merata dan berkualitas.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu ,terjangkau dan brkeadilan serta memperdayakan masyarakat dan keluarga untuk mendorong tumbuhnyaparadigma hidup sehat , termasuk pengobatan gratis ,bagi keluarga yang kurag mampu.

3. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh-sunguh sentra-sentra ekonomi rakyat utamanyaperkebunan, pertanian,industri,perdagangan dan jasa yang brwawasan lingkungan ,lembaga keuangan dan dan koperasi, yang didukung oleh infrastruktur yang mememadai.

4. Meningkatkan pelaksanaan penegakan hokum yang berorientasi pada pemberantasan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme menuju terciptanya Good Governance.

5. Melakukan revitalisasi bidang pertanian dalam rangka penigkatan pendapatan masyarakat. 6. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi pembangunan

melalui penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja 7. Pemerataan pembangunan dan hasilnya,serta pengembangan kawasan,baik untuk

pengembangan wilayah maupun kebutuhan investasi; dan

8. Mengembangkan paham kebangsaan dan mendorong berkembangnya kehidupan beragama guna mewujudkan rasa aman dan ketentraman masyarakatMemperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dan kekurangan yang terjadi penyelenggaraan pemerintahan yang lalu (Ika Bina En Pabolo).

(9)

lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing Daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah.Dasar utama penyusunan organisasi perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri. Pembentukan perangkat daerah semata-mata didasarkan pada pertimbangan rasional untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangandaerah secara efektif dan efisien.

Penataan Organisasi Perangkat Daerah serta penyusunan struktur organisasi pada Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) saat ini dilakukan berdasarkan pada kerangka regulasi serta kebutuhan obyektif dan kondisi lingkungan strategis daerah. Kerangka regulasi yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai perubahan terhadap Peraturan Pemerintah sebelumnya. Selain PP No. 41/2007, penataan kelembagaan perangkat daerah juga memperhatikan peraturan perundang-undangan yang memiliki relevansi dengan program penataan organisasi.

Adapun Regulasi Pemerintah yang menjadi dasar pedoman pembentukan perangkat daerah Kabupaten Labuhanbatu, adalah : 1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) dan 2)

(10)

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

Skema 2.1 : Model Kelembagaan Pemerintah Daerah berdasarkan PP No.

41/2007.34

Sumber : Adaptasi dari Peraturan Pemerintah Nomor. 41 tahun 2007,

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

Implementasi regulasi perundangan perangkat daerah diharapkan dapat menciptakan kelembagaan pemerintahan dan organisasi perangkat daerah yang

34

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) : “ Pada tingkat puncak, atau dimensi politis, ada jabatan Bupati/Walikota dan Legislatif. Dua macam jabatan ini merupakan hasil dari pilihan masyarakat. Pada lapis kedua, ada jabatan Sekretaris Daerah. Jabatan Sekretaris Daerah selama ini dianggap sebagai jabatan administratif atau karir puncak di daerah. Pada lapis ketiga, ada jabatan lini opersional dan pendukung. Pada lapis keempat, ada staf operasional dan staf pendukung.”

BUPATI DAN DPRD

SEKRETARIS DAERAH

BADAN-BADAN DAN KANTOR-KANTOR

STAFF OPERASIONAL

DINAS-DINAS SEKRETARIS DEWAN STAF PENDUKUNG &

STAFF OPERASIONAL STAFF OPERASIONAL

JABATAN

KARIR

(11)

mampu menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat, situasi dan kondisi perubahan paradigma, visi, dan misi yang berkembang dewasa ini. Pengembangan organisasi yang lebih proporsional, datar (flat), hierarki yang pendek, bersifat jejaring, fleksibel dan adaptif. Dengan restrukturisasi birokrasi, diharapkan daerah lebih mampu berprakarsa dan efisien dalam mengambil kebijakan perencanaan, pelaksanaan, atau pun pengawasan pembangunan35.

Restrukrisasi birokrasi di Kabupaten Labuhanbatu diwujudkan dengan membentuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang didasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu, yang terdiri atas ; 1) Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 34 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Labuhanbatu, 2) Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 35 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, 3) Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu, dan 4) Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 37 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Labuhanbatu.

Lebih lanjut, Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu berada dibawah koordinasi Sekretariat Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati. Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok

35

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) : Ringkasan Eksekutif Rekomendasi Kebijakan Penataan Kelembagaan Pemerintahan Daerah

(12)

membantu Bupati dalam menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis, antara lain ; 1) Menyusun Kebijakan Pemerintah Daerah, 2) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah, 3) Memantu dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah, 4) Membina administrasi dan aparatur Pemerintah Daerah, dan 5) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu, terdiri atas ; 1) Sekretaris Daerah, 2) Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, 3) Asisten Administrasi Pemerintahan Bagian Pemerintahan Umum, Bagian Pertanahan, Bagian Hukum, 4) Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Bagian Ekonomi dan Pembangunan, Bagian Kesejahteraan Rakyat, dan Bagian Humas, 5) Asisten Administrasi Umum Bagian Organisasi dan PAN, Bagian Umum dan Protokoler, Bagian Keuangan dan Bagian Pengolahan Data Elektronik.

Demi tercapainya efektifitas dan efisiensi tugas pemerintahan, Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu mendelegasikan tugas wewenang operasional dan administratif kepada Dinas Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang terdiri atas ; Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga, Pengairan, Pertambangan dan Energi, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Pasar dan Kebersihan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

(13)

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan.

Sedangkan dalam menunjang kinerja SKPD, maka turut dibentuk Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang meliputi ; Inspektorat Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian Daerah, Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, Kantor Informasi Penyuluh Pertanian, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi, dan Rumah Sakit Umum Daerah.

Secara ringkas, Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dapat dilihat pada skema :

(14)

DINAS DAERAH

- Dinas Pendidikan

- Dinas Kesehatan

- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

- Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

- Dinas Bina Marga, Pengairan, Pertambangan dan Energi

- Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

- Dinas Pasar dan Kebersihan

- Dinas Kehutanan dan Perkebunanan

- Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan

Skema 2.2 : Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu

Sumber : labuhanbatukab.go.id

DPRD

SEKRETARIAT DPRD

- Bag. Umum & Protokoler - Bag. Persidangan

- Bag. Keuangan

ASISTEN

ADMINISTASI PEMERINTAHAN

- Bag. Pemerintahan Umum

- Bag. Pertanahan

- Bag. Hukum

ASISTEN

ADMINSTRASI PEREKONOMIAN, PEMBANGUNAN DAN KESRA

- Bag. Ekonomi dan Pembangunan

- Bag. Kesejahteraan Rakyat

- Bag. Hubungan Masyarakat

ASISTEN ADMINISTRASI UMUM

-Bag. Organisasi dan PAN

-Bag. Umum dan Protokoler

-Bag. Keuangan

-Bag. Pengelolaan Data Elektronik

DESA/KELURAHAN

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

- Inspektorat Kabupaten

- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

- Badan Kepegawaian Daerah

- Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan

- Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

- Badan Lingkungan Hidup

- Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

- Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian

- Kantor Ketahanan Pangan

- Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

- Rumah Sakit Umum Daerah

SATPOL PP KECAMATAN BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL STAF AHLI: 1.Bid. Hukum & Politik

2.Bid. Pemerintahan

3.Bid. Pembangunan

4.Bid. Kemasyarakatan & Sdm

(15)

2.3 Gambaran Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Kabupaten Labuhanbatu 2014-201936

Pada pemilu tahun 2014 partai politik yang menjadi peserta pemilu di Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 12 partai politik. Berdasarkan rekapitulasi KPU Labuhanbatu, seluruh partai politik tersebut dapat mengirimkan utusannya masing-masing di DPRD Kabupaten Labuhanbatu yang berjumlah 45 kursi. Konfigurasi perolehan kursi didominasi oleh PDI Perjuangan sebanyak 6 kursi, kemudian disusul Partai Demokrat yang juga mendapatkan 6 kursi, Partai Golkar, Partai Hanura, dan PPP yang juga sama-sama memperoleh 5 kursi, Partai Gerinda sebanyak 4 kursi, Partai Nasdem, PKB, dan PAN sebanyak 3 kursi, PBB dan PKPI sebanyak 2 kursi, PKS sebanyak 1 kursi. Berikut disajikan data anggota DPRD Labuhanbatu periode 2014-2019 :

Tabel 2.3 : Daftar Anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Periode 2014-2019

No. Nama Anggota DPRD / DAPIL Partai Politik

1. Arjan Priadi, A.Md, Dapil 2

Partai Nasdem 2. HM Arsyad Rangkuti, Dapil 3

3. Sri Indra Jaya, Dapil 5

4. Marisi Ulises Hasibuan, SH, Dapil 1

PKB

5. Ilham Pohan, Dapil 3

6. Ema Wibasari Pasaribu, Dapil 5

7. Herlina Hasibuan, SH, Dapil 5 PKS 8. Dahlan Bukhari, ST, Dapil 1

PDIP

9. Ir. Mara Munte, Dapil 2

10. Abd Rahman Haiky, Dapil 2

11. Suparji, SE, Dapil 3

12. Aminuddin Manurung, SE, Dapil 4

13. Parsono, Dapil 5

14. Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd, Dapil 1

Partai Golkar 15. Truly Simanjuntak, SMIP, Dapil 1

36

(16)

16. Hj. Meika Riyanti Siregar, SH, Dapil 2 17. Hj. Nurmaya Shofa Tanjung, Dapil 3

18. David Siregar, Dapil 4

19. Dipatopan, SE, Dapil 1

Partai Gerindra Partai Gerindra 20. Abdul Roni Harahap, Dapil 2

21. Abdul Karim Hasibuan, SH, Dapil 3

22. Budiono, Dapil 4

23. Kamaluddin Rambe, Dapil 1

Partai Demokrat 24. Akhyar P Simbolon, SE, Dapil 2

25. Suriana, Dapil 3

26. Hj. T. Meliana, S.Psi. M.Sp, Dapil 4 27. Eka Purnama Sari, S.ST, Dapil 4

28. Irham, Dapil 5

29. Ir. Manor Ritonga, Dapil 1

PAN

30 Ahmad Jais, Dapil 2

31. Drs. Zulham Irianto, Dapil 4 32. Hj. Siti Rohaiyah, Dapil 1

PPP

33. Hj. Siti Raudah, Dapil 2

34. Azmain, SP, Dapil 3

35. H. Ilham, S.Pd, Dapil 4

36. Muniruddin, S.Ag, Dapil 5 37. Daniel Saut Parlindungan Tambunan, Dapil 1

Partai Hanura 38. Hj. Juraidah Harahap, A.Md, Dapil 2

39. Saurina R Pangaribuan, Dapil 3 40 Nurjannah Ritonga, Dapil 4 41. Gunawan Hutabarat, ST, Dapil 4 42. Akhmat Saipul Sirait, Dapil 2

PBB 43. Mara Abidin Hasibuan, Dapil 3

44. Osman Naibaho, SE, Dapil 3

PKPI 45. Daniel Saut Parlindungan Tambunan, Dapil 5

Sumber : Dokumen DPRD Kabupaten Labuhanbatu 2014

Selanjutnya, berdasarkan peraturan dan tata tertib DPRD Kabupaten Labuhanbatu, anggota legislatif Kabupaten Labuhanbatu dibagi kembali atas beberapa fraksi. Fraksi merupakan pengelompokan Anggota DPRD berdasarkan kekuatan Partai Politik yang mencerminkan Partai Politik peserta pemilu yang bukan merupakan Alat Kelengkapan Dewan. Fraksi memiliki tugas menentukan dan mengatur segala sesuatu yang menyangkut urusan Fraksi, meningkatkan kualitas, kemampuan, efisiensi dan efektifitas kerja anggota. Delapan Fraksi

(17)

DPRD Kabupaten Labuhanbatu ditetapkan, dalam Rapat Paripurna pada masa persidangan pertama di gedung dewan setempat, Rabu 22 Oktober 2014. Kedelapan fraksi DPRD Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari enam murni dan dua fraksi gabungan, dijabarkan sebagai berikut

1. Fraksi PDI-Perjuangan yaitu; Penasehat : Dahlan Bukhari,

Ketua : Aminuddin Manurung, Wakil ketua : Abdul Rahman Haiky, Wakil Ketua : Akhmad Saipul Sirait, Sekretaris : Parsono, Wakil Sekretaris : Suparjie, Bendahara : Mara Munthe dan anggota : Mara Abidin Hasibuan.

2. Fraksi Demokrat, yaitu; Penasehat : Suriana, Ketua : Irham, Wakil Ketua : Hj T Meliana, Sekretaris : Eka Purnama Sari, Wakil Sekretaris : Akhyar P Simbolon, dan Bendahara : Kamaluddin Rambe.

3. Fraksi Golkar, yaitu; Penasehat : Hj Meika Riyanti Siregar, Ketua : Hj Ellya Rosa Siregar, Wakil Ketua : Hj Nurmaya Shopa Tanjung, Sekretaris : Trully Simanjuntak dan Bendahara : David Siregar.

4. Fraksi Hanura, yaitu; Penasehat : Gunawan Hutabarat, Ketua :

Hj Juraidah Harahap, Wakil Ketua : H Burhanuddin Harahap, Sekretaris : Saurina R Pangaribuan, dan Bendahara : Nurjannah Ritonga.

5. Fraksi PPP, yaitu; Ketua : Muniruddin, Wakil Ketua : H Ilham

Pohan, Sekretaris : Hj Siti Rohaiyah dan dua anggota masing-masing Azmain serta Hj Siti Raudah.

6. Fraksi Gerindra, yaitu; Ketua : Abdul Karim Hasibuan, Wakil Ketua : Dipa Topan, Sekretaris : Budiono dan anggota : H Abdul Roni Harahap.

7. Fraksi Perubahan terdiri dari gabungan NasDem, PKB dan

PKPI, Ketua : Ilham Pohan, Wakil Ketua : Osman Naibaho, Sekretaris : Sri Indra Jaya dan empat anggota di antaranya, Marisi Ulises Hasibuan, HM Arsyad Rangkuti, Ema Wibasari Pasaribu, Arjan Priadi dan Daniel SP Tambunan.

8. Fraksi gabungan dari PAN dan PKS diberi nama Fraksi

Amanat Keadilan dengan komposisi Ketua : Manor Ritonga,

Wakil Ketua : Ahmad Zais Rambe, Sekretaris : Herlina Hasibuan serta anggota : Zulham Irianto.

(18)

Sedangkan dalam menjalankan fungsinya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah membentuk alat kelengkapan dewan. Alat kelengkapan dewan terdiri atas Pimpinan DPRD, Badan Musyawarah, Komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran, Badan Kehormatan dan Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh Rapat Paripurna, Susunan Alat Kelangkapan DPRD ditetapkan oleh DPRD dalam rapat Paripurna atas usul Fraksi-fraksi dan di umumkan dalam Rapat Paripurna. Alat kelengkapan DPRD ini mengatur tata kerja sendiri dengan persetujuan Pimpinan DPRD.

Pimpinan DPRD Kabupaten Labuhanbatu bersifat kolektif terdiri dari seorang Ketua dan tiga orang Wakil Ketua yang mencerminkan Fraksi-fraksi. Masa jabatan Pimpinan DPRD dipilih dari dan oleh Anggota DPRD dalam Rapat Paripurna. Adapun susunan Pimpinan DPRD Kabupaten Labuhanbatu dijabat oleh Dahlan Bukhari (PDI-P) sebagai Ketua, Suriana (Demokrat) sebagai Wakil Ketua I, Hj Meika Riyanti Siregar (Golkar) sebagai Wakil Ketua II, dan Gunawan Hutabarat (Hanura) sebagai Wakil Ketua III.

Pimpinan DPRD tersebut mempunyai tugas ; memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk mengambil keputusan, menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja Ketua dan Wakil Ketua, menjadi juru bicara DPRD, melaksanakan dan memasyarakatkan putusan DPRD, mengadakan konsultasi dengan Kepala Daerah dan Instansi Pemerintah lainnya sesuai dengan putusan DPRD, mewakili DPRD dan/atau alat kelengkapan DPRD di pengadilan, melaksanakan putusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau

(19)

rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam Rapat Paripurna DPRD.

Berdasarkan Undang-undang Pemerintahan Daerah nomor 23 tahun 2014 pasal 166 ayat (1) DPRD kabupaten/kota yang beranggotakan lebih dari 35 (tiga puluh lima) orang membentuk 4 (empat) komisi. Komisi yang dimaksud merupakan Alat Kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada permulaan masa keanggotan DPRD. Setiap anggota DPRD di wajibkan menjadi anggota dari salah satu Komisi yang ada di DPRD atas usul dari fraksi masing-masing kecuali Pimpinan DPRD. Sementara untuk Anggoota DPRD Pengganti Antar Waktu menduduki tempat anggota yang di gantikannya. Komisi mempunyai tugas ; mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia dan Daerah, melakukan pembahasan terhadap rancangan Peraturan Daerah, dan rancangan keputusan DPRD, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan sesuai dengan bidang komisi masing-masing, membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang di sampaikan oleh Kepala Daerah dan masyarakat kepada DPRD, menerima, menampung dan membahas serta menindak lanjuti aspirasi masyarakat, memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah, melakukan kunjungan kerja Komisi yang bersangkutan atas persetujuan Pimpinan DPRD, mengadakan rapat kerja dan dengar pendapat, mengajukan usul kepada Pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang lingkup bidang masing-masing komisi, dan

(20)

memberikan laporan tertulis kepada Pimpinan DPRD tentang hasil pelaksanaan tugas komisi.

Jumlah serta bidang tugas masing-masing Komisi pada DPRD Labuhanbatu terdiri 4 Komisi yang di tetapkan.; 1) Komisi A (Bidang Pemerintahan) yang meliputi urusan Pemerintahan, Ketertiban, Penerangan/ Pers, Hukum/Perundangan-Undangan, Kepegawaian/Aparatur, Perizinan, Sosial Politik, Organisasi Masyarakat dan Pertanahan. Diketua oleh HM Arsyad Rangkuti, wakil ketua : Muniruddin SAg, sekretaris : Nurjannah Ritonga, anggota : Ilham Pohan, Irham Nasution, Parsono dan Aminuddin Manurung. 2) Komisi B (Bidang Perekonomian dan Keuangan) yang meliputi urusan Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan, Pengadaan Pangan, Logistik, Koperasi, Pariwisata, Keuangan Daerah, Perpajakan, Retribusi, Perbankan, Perusahaan Daerah, Perusahaan Patungan, Dunia Usaha dan Penanaman Modal. Diketuai oleh H Burhanuddin Harahap, wakil ketua : Mara Munte, sekretaris : Emma Wibasari Pasaribu, anggota : Arjan Priyadi, Ajmain, Mara Abidin Hasibuan, Hj. Ellya Rosa Siregar, dan Eka Purnama Sari, Komisi C (Bidang Pembangunan) yang meliputi urusan Pekerjaan umum, Tata Kota, Pertamanan, Kebersihan, Perhubungan, Pertambangan dan Energi, Perumbahan Rakyat dan Lingkungan Hidup. Diketua oleh Hj Siti Rohaya, wakil ketua : Osman Naibaho MSi, sekretaris : Abdurahman Haiky, anggota : Marisi Ulises Hasibuan SH, Hj Siti Raudoh, Ahyar P Simbolon, Trully Simanjuntak, Hj T Meliana dan Hj Juraidah Harahap, serta Komisi D (Bidang Kesejahteraan Rakyat) yang meliputi urusan Ketangakerjaan, Agama, Kebudayaan, Sosial, Kesehatan, Kependudukan

(21)

dan Keluarga Berencana, Transmigrasi, Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kepemudaan dan Olahraga, Peran Wanita. Diketuai oleh Suparji, wakil ketua : Kamaluddin Rambe, sekretaris : H Ilham, anggota : Daniel Saut P Tambunan, Sri Indrajaya, Hj. Nurmaya Sofa Tanjung, H Irham, Saurina R Pangaribuan dan Ahmad Saipul Sirait.

Lebih lanjut, terkait struktur alat kelengkapan DPRD yang diatur pada pasal 168 Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu dilengkapi 4 Badan yang terdiri dari Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Legislasi dan Badan Kehormatan.

Badan Musyawarah (Banmus) merupakan Alat Kelangkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada permulaan masa keanggotaan DPRD. Anggota Badan Musyawarah ditetapkan setelah terbentuknya Pimpinan DPRD, Komisi-komisi, Panitia Anggaran dan Fraksi. Anggota Badan Musyawarah terdiri dari unsur fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggota dan sebanyak-banyaknya tidak lebih dari setengah anggota DPRD. Badan Musyawarah mempunyai tugas ; memberikan pertimbangan tentang penetapan program kerja DPRD baik diminta atau tidak, menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD, memutuskan pilihan mengenai isi risalah rapat apabila timbul perbedaan pendapat, memberikan saran pendapat untuk memperlancar kegiatan, merekomendasikan pembentukan panitia khusus

(22)

Sesuai dengan Tata Tertib DPRD Kabupaten Labuhanbatu Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Badan Musyawarah sedangkan Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris Badan Musyawarah bukan anggota. Dengan demikian susunan Pimpinan dan Keanggotaan Badan Musyawarah dijabarkan sebagai berikut : Ketua : Dahlan Bukhari, sekretaris : Agus Salim Siregar, anggota : Emma Wibasari Pasaribu, Sri Indra Jaya, Marisi Ulises Hasibuan SH, H Ilham, Hj Siti Raudoh, Hj Juraidah Harahap, Nurjannah Ritonga, Ahyar P Simbolon, Hj T Meliana, Parsono, Abdurahman Haiky dan Mara Munte.

Badan Anggaran (Banggar) merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Badan Anggaran terdiri dari Pimpinan DPRD, satu wakil dari setiap komisi dan utusan fraksi berdasarkan pertimbangan jumlah Anggota. Masa keanggotaan Badan Anggaran dapat dirubah setiap tahun. Badan Anggaran mempunyai tugas ; memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan anggaran pendapatan dan belanja daerah selambatlambatnya lima bulan sebelum ditetapkannya anggaran pendapatan dan belanja daerah berupa poko-pokok pikiran DPRD, memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan penetapan, perubahan dan perhitungan APBD sebelum ditetapkan dalam rapart paripurna, memberikan saran dan pendapat kepada DPRD mengenai para rancangan APBD, rancangan APBD baik penetapan, perubahan dan perhitungan APBD yang telah disampaikan Kepala Daerah, memberikan saran dan pendapat terhadap rancangan perhitungan

(23)

anggaran yang oleh Kepala Daerah kepada DPRD, dan menyusun anggaran belanja DPRD dan memberikan saran terhadap penyusunan anggaran belanja sekretariat DPRD. Susunan Pimpinan dan Keanggotaan Badan Anggaran adalah sebagai berikut : Ketua : Dahlan Bukhari, sekretaris : Agus Salim Siregar, anggota : Ilham Pohan, Osman Naibaho, HM Arsyad Rangkuti, Muniruddin, Hj Siti Rohaiya, Burhanuddin Harahap, Saurina R Pangaribuan, Irham Nasution, Kamaluddin Rambe, Aminuddin Manurung, Suparji dan Ahmad Saipul Sirait.

Badan Legislasi (Baleg) dibentuk oleh DPRD pada permulaan masa keanggotaan DPRD dan merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. Jumlah anggotanya ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pimpinan Badan Legislasi terdiri dari l (satu) orang Ketua dan paling banyak 3 (tiga) dan dipilih dalam rapat Badan Legislasi yang dipimpin oleh Pimpinan DPRD Kabupaten setelah susunan dan keanggotaan Badan Legislasi ditetapkan.

Badan Legislasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD. Tugas Badan Legislasi adalah memberikan pertimbangan dan menyelesaikan rancangan Peraturan Daerah yang disusun antara DPRD dan Eksekutif berdasarkan program prioritas melalui koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus. Badan Legislasi (Baleg) dipimpin oleh Eka Purnamasari dan anggotanya adalah Daniel SP Tambunan, Arjan Priyadi, Mara Abidin Hasibuan, Ajmain, Hj Juraidah Harahap, Parsono dan Marisi Ulises Hasibuan SH.

(24)

Badan Kehormatan (BK) merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan ditetapkan dengan keputusan DPRD. Anggotanya Badan Kehormatan dipilih dari dan oleh anggota DPRD dengan jumlah lima (lima) 5 orang. Pimpinan Badan Kehormatan terdiri atas seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Kehormatan.

Tugas Badan Kehormatan adalah mengamati, mengevaluasi, disiplin, etika dan moral para anggota DPRD dalam rangka menjaga martabat, kehormatan sesuai dengan kode etik DPRD. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Kehormatan dapat menyampaikan rekomendasi kepada Pimpinan DPRD berupa rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti adanya pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD. Badan Kehormatan (BK) diketuai Mara Abidin Hasibuan, anggota Ilham Pohan, Saurina R Pangaribuan, Irham Nasution dan Hj Siti Raudoh.

Mengenai struktur dan alat kelengkapan Dewan, Pimpinan DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lain apabila diperlukan yang bersifat tidak tetap berupa Panitia Khusus dengan Keputusan DPRD. Anggota Panitia Khusus terdiri atas anggota komisi terkait yang mewakili semua unsur fraksi. Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Panitia Khusus dipilih dari dan oleh anggota. Dalam melaksanakan tugas Panitia Khusus bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD. Masa kerja Panitia Khusus ditetntukan oleh Pimpinan DPRD.

(25)

2.4 Rincian Dokumen Pelaksanaan APBD Kabupaten Labuhanbatu 2014-2015

Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah disebutkan bahwa pemerintah daerah memiliki peluang yang luas untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Dalam Perencanaan Anggaran dan Belanja Negara, pemerintah menganut prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Jumlah penerimaan daerah untuk pembangunan daerah baik yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Penerimaan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi sangat menentukan kinerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu. Namun, pemerintah daerah juga harus menanggung konsekuensi yang sesuai, yakni daerah harus memberikan pertanggungjawaban atas pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efisien dan efektif, khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan konsekuensi yang dimiliki oleh pemerintah daerah adalah dengan menyusun dan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada pemerintah pusat dan masyarakat luas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimaksud adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang juga merupakan instrumen utama untuk melaksanakan kebijakan yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

(26)

APBD merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah, sehingga analisis pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi daerah.

APBD tersebut harus menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu, masyarakat juga berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

Namun dalam perkembangannya, sistematika anggaran berbasis kinerja muncul sebagai pengganti dari anggaran yang bersifat tradisional. Anggaran berbasis kinerja pada dasarnya memiliki makna yang mendalam yaitu suatu pendekatan sistematis dalam proses penyusunan anggaran yang mengaitkan pengeluaran yang dilakukan organisasi pemerintahan di daerah dengan kinerja yang dihasilkannya serta menggunakan informasi kinerja yang terencana. Proses penyusunan anggaran pemerintah daerah, dimulai dengan dokumen-dokumen

(27)

perencanaan seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Sedangkan, pada tingkat satuan kerja pemerintah daerah (SKPD), dokumen-dokumen tersebut meliputi Rencana Stratejik (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD. Dalam implementasinya penerapkan penganggaran berbasis kinerja tidak hanya dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen tersebut, melainkan substansi dari dokumen-dokumen tersebut harus ada keselarasan antar dokumen-dokumen dengan memperhatikan indikator kinerja yang hendak dicapai. Indikator-indikator kinerja di SKPD dituangkan dalam Renja SKPD seyogyanya terdapat keselarasan dalam pencapaian indikator kinerja yang termuat dalam Renstra SKPD. Indikator kinerja Renja SKPD harus selaras dengan indikator-indikator kinerja yang dituang dalam RKA SKPD. Keselarasan indikator kinerja secara otomatis akan dapat mengaitkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam dokumen perencanaan strategis (Renstra SKPD) yang selanjutnya dituangkan dalam program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan SKPD.

Perkembangan APBD Kabupaten Labuhanbatu selama kurun waktu dua tahun (2014 - 2015) kebijakan pengelolaan keuangan daerah meliputi kebijakan penerimaan keuangan daerah dan pengeluaran keuangan daerah seperti yang digambarkan pada Tabel 2.4 berikut :

(28)

Tabel 2.4 : Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014 dan 2015

No. Realisasi Anggaran Tahun

2014 2015

A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 965,922,141,497 1,050,104,470,027

a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 107,270,501,235 146.290.700.510

a.1.1 Pajak daerah 44.785.167.000 62.700.000.000

a.1.2 Retribusi daerah 37.921.717.000 48.241.585.126

a.1.3 Hasil pengolahan kekayaan daerah yang

dipisahkan 7.000.000.000 15.500.000.000

a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 17.563.617.235 19.849.115.384

a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 656.577.223.000 691.229.138.517

a.2.1 Dana bagi hasil 54.876.305.000 46.276.938.517

a.2.2 Dana alokasi umum 561.476.208.000 593.025.840.000

a.2.3 Dana alokasi khusus 40.224.710.000 51.926.360.000

a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 202.074.417.262 212.584.631.000

a.3.1 Hibah -- 1.250.000.000

a.3.2 Dana darurat -- --

a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada

kab./kota 89.965.870.000 77.965.870.000

a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus 81.980.341.000 116.914.633.000 a.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah

daerah lainnya 30.128.206.262 11.000.000.000

A 3.6 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah -- 5.454.128.000

B Belanja (b1 + b.2) 1,002,405,604,995 1,121,966,245,591

b.1 Belanja Tidak Langsung 524,260,254,889 614,552,796,353

b.1.1 Belanja pegawai 490.599.095.972 537.665.009.436

b.1.2 Bunga 77.079.917 77.079.917

b.1.3 Subsidi _ _

b.1.4 Hibah 13.814.000.000 54.734.000.000

b.1.5 Bantuan sosial 5.632.500.000 1.000.000.000

b.1.6 Belanja bagi hasil 1.500.000.000 1.500.000.000

(29)

b.1.8 Belanja tidak terduga 1.500.000.000 1.435.000.000

b.2 Belanja Langsung 478,145,350,106 507,413,449,238

b.2.1 Belanja pegawai 57.053.473.220 62.313.284.100

b.2.2 Belanja barang dan jasa 164.364.274.968 212.315.978.592

b.2.3 Belanja modal 256.727.601.918 232.784.186.546

Sumber : Disadur dari Perda APBD Kabupaten Labuhanbatu tahun 2014 dan

tahun 2015

Dari penjabaran tabel tersebut, dapat dinilai secara seksama peningkatan anggaran Kabupaten Labuhanbatu kurun waktu 2014-2014. Pada skema pendapatan daerah, terjadi peningkatan signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), sedangkan pada struktur pengeluaran, terjadi peningkatan signifikan pada pos Belanja Yidak Langsung.

Kedudukan APBD sangatlah penting sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah dalam proses pembangunan di daerah di Kabupaten Labuhanbatu. APBD juga merupakan alat/wadah untuk menampung berbagai kepentingan publik yang diwujudkan melalui program dan kegiatan. APBD merupakan instrumen kebijakan yaitu sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah yang harus mencerminkan kebutuhan riil masyarakat sesuai dengan potensi dan karakteristik daerah serta dapat memenuhi tuntutan terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada kepentingan dan akuntabilitas publik. Proses penganggaran yang telah direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan tertib serta disiplin akan mencapai sasaran yang lebih optimal. APBD juga menduduki posisi sentral dan vital dalam upaya pengembangan kapabilitas dan

(30)

efektivitas pemerintah daerah. Proses pembangunan di era otonomi daerah memberikan celah dan peluang yang besar bagi Pemerintah Daerah dalam menentukan kebijakan dan arah pembangunan yang mengutamakan potensi serta keunggulan daerah sesuai dengan karakteristik daerah sehingga esensi dari dokumen APBD yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dari semangat otonomi daerah itu sendiri. Pemerintah Daerah juga dituntut melakukan pengelolaan keuangan daerah yang tertib, transparan dan akuntabel agar tujuan utama dapat tercapai yaitu mewujudkan good governance dan clean goverment.

Gambar

Tabel 2.1 :  Perbandingan Wilayah Admnistratif per Kecamatan di Kabupaten  Labuhanbatu
Tabel 2.2 :  Rasio Jumlah Penduduk di Kabupaten Labuhanbatu
Tabel 2.3 :  Daftar Anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Periode 2014-2019  No.  Nama Anggota DPRD / DAPIL  Partai Politik  1
Tabel 2.4 :  Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten  Labuhanbatu Tahun 2014 dan 2015

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Pohon; memiliki bunga yang tumbuh di bagian axil dari daun, bunga berwarna kuning; memiliki ukuran buah 4-5 cm dan panjang biji di dalamnya 2-3 cm dengan warna

Seperti halnya yang telah disampaikan di atas, Pegadaian Syariah Kendal memiliki beberapa produk yaitu: Arrum (Ar-Rahn untuk usaha mikro kecil), Mulia (Murabahah

Input Kode Aktiva () Nama Aktiva () Kategori () Tgl Perolehan () Harga Perolehan () Usia Ekonomis () Nilai Residu () Tarif Penyusutan () Beban Penyusutan/Thn () Beban Penyusutan/Bln

Menimbang, bahwa permohonan cerai talak dalam perkara a quo adalah atas kehendak Pemohon/Terbanding, dan berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan

Ancak önemle belirtmek gerekir ki burada, üçüncü tür tasavvufta söz.. konusu olacak olan “be ş erî s ı fatlar ı n” kökünden temizlenmesi gibi

- Bila pada kehamilan 28-30 minggu masih didapatkan letak sungsang, maka dilakukan ultrasonografi untuk mencari kemungkinan adanya kelainan leta k   plasenta ( plasenta previa ),

Sementara itu pada kasus diatas menjadikan perhatian pada dunia pendidikan zaman modern ini menurut penulis sangatlah tidak pantas, karena jika saja seorang guru

[r]