• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

(LKjIP)

TAHUN

2016

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 Pengadilan Negeri Muaro. Keseluruhan dari program-program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Muaro ini.

Pengadilan Negeri Muaro merasa bertanggung jawab untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) berdasarkan surat dari Plt. Sekretaris Mahkamah Agung RI. No. 323/SEK/OT.01.2/11/2016 Tanggal 17 Nopember 2016, Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini mengacu kepada Program Kerja Tahun 2016 yang lalu yang telah disusun dengan memperhatikan potensi dan peluang maupun kendala yang dihadapi. Berkaitan hal tersebut dalam tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan visi, misi sebagai sumber data dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada.

Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini kami menyadari masih terdapat kekurangan, namun demikian laporan ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun-tahun yang akan datang.

Muaro Sijunjung, 03 Januari 2017 PENGADILAN NEGERI MUARO

SEKRETARIS

NIP. 19710907 199303 1 001

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini merupakan gambaran kinerja dari Pengadilan Negeri Muaro selama tahun 2016 sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Program Kerja.

Sebagai salah satu instasi pemerintah, Pengadilan Negeri Muaro dengan wilayah hukumnya meliputi 4 ( empat ) Kecamatan di Kabupaten Sijunjung dan 11 (sebelas) kecamatan di Kabupaten Dharmasraya dibawah lingkungan Pengadilan Tinggi Padang, dalam pembuatan dan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dapatlah dijadikan bahan evaluasi oleh Pengadilan Tinggi Padang. Menyangkut pertanggungjawaban program dan kegiatan yang dilaksanakan selama satu tahun anggaran dalam tahun 2016 yang diteruskan kepada Sekretaris Mahkamah Agung RI dan Laporan tersebut sekaligus merupakan evaluasi pada Pengadilan Negeri Muaro. Evaluasi dimaksud untuk menilai seberapa jauh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berupa program dan kegiatan selama tahun anggaran 2016.

Dalam LKjIP ini tertuang kinerja utama dari Pengadilan Negeri Muaro yang didukung DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2016 adalah Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Muaro.

Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Negeri Muaro adalah menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan Perkara Pidana dan Perkara Perdata pada Pengadilan Tingkat Pertama, serta penyampaian Banding, Kasasi, dan PK yang menjadi tugas Pengadilan Tingkat Pertama ke Pengadilan Tingkat Banding dan Mahkamah Agung RI.

Dalam misi ini sesuai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan dalam bentuk program dan kegiatan yang berbentuk fisik maupun non fisik termasuk peningkatan sumber daya manusia sebagai penunjang untuk mencapai misi Pengadilan Negeri Muaro yang seluruh dananya sudah dianggarkan dalam DIPA ( Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran )Tahun 2016.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1

B. Tugas dan Fungsi ... 2

C. Sistematika Penyajian ... 3

BAB ll PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis... 4

B. Indikator Kinerja Utama... 7

C. Rencana Kinerja Tahun 2016 ... 8

D. Penetapan Kinerja ... 9

BAB lll AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja ... 11

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ... 12

C. Akuntabilitas Keuangan ... 17 BAB lV PENUTUP A. Kesimpulan ... 19 B. Saran-saran ... 19 BAB V LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja 2. Struktrur Organisasi

3. Reviu Indikator Kinerja Utama

4. Matriks Rencana Strategis 2015 - 2019 5. SK Tim Penyusunan LAKIP

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan kehidupan berbangsa yang sejahtera, aman, tenteram, dan tertib. Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan tersebut dan menjamin persamaan kedudukan warga negara dihadapan hukum maka diperlukan upaya menegakkan ketertiban, keadilan, kebenaran, dan kepastian hukum yang mampu memberikan pengayoman kepada masyarakat, dalam kerangka tersebut dibutuhkan suatu lembaga peradilan yang independen, berwibawa dan dipercaya masyarakat pencari keadilan.

Pengadilan pada peradilan umum adalah Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi. Peradilan Umum merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman sebagai bagian dari pelaksanaan kekuasaan yudikatif yang diberikan UUD 1945. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai peradilan tingkat banding. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Muaro dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan penyelenggaraan peradilan di tingkat pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan oleh publik.

Dengan dasar demikian Pengadilan Negeri Muaro menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja yang dicapai selama tahun 2016.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2

B. TUGAS DAN FUNGSI

1.

Tugas Pokok dan Kewenangan Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang :

Pengadilan Negeri sebagai badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman, adalah merupakan Pengadilan Tingkat Pertama, dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain sesuai Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan Kehakiman.

Tugas

2.

Pengadilan Negeri sebagai lembaga peradilan tingkat pertama mempunyai fungsi utama yaitu :

Fungsi

1) Fungsi Peradilan ( Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 )

a. Menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara

b. Mengajukan berkas perkara yang mengajukan upaya hukum ke tingkat banding, kasasi dan Peninjauan Kembali (PK)

c. Melaksanakan putusan (eksekusi) terhadap putusan yang telah mempunyai kekuasaan hukum tetap

2) Fungsi Nasehat

a. Pengadilan Negeri dapat memberi nasehat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada lembaga pemerintah daerah lembaga lain yang meminta ( Undang-Undang No. 5 tahun 2004 )

b. Melakukan pengawasan terhadap para narapidana yang ada di rutan/lembaga permasyarakan di wilayah hukumnya.

3) Fungsi Administratif

Pengadilan Negeri wajib mempertanggung jawabkan secara organisatoris, administratif dan finansial kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

4) Fungsi Lain

SElain tugas pokok untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan memutus perkara berdasarkan Undang-undang NO. 4 tahun 2004 dan No. 5 tahun 2004, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3

C. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Muaro dalam tahun 2016, dengan bentuk sajian sebagai berikut :

1 Kata Pengantar 2 Ringkasan Eksekutif 3 Daftar Isi

BAB I Pendahuluan : pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang ,

tugas dan fungsi serta sistematika Penyajian.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja , menguraikan program kerja

Pengadilan Negeri Muaro dalam tahun 2016

Akuntabilitas Kinerja , mengurai tentang capaian kinerja Pengadilan Negeri

Muaro

Penutup , menguraikan simpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja

(LKjIP). Harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Muaro.

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

4

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Muaro diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPNJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Muaro.

Adapun Visi dari Pengadilan Negeri Muaro adalah :

“MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI MUARO YANG AGUNG”

a. Badan Peradilan menunjukkan lembaga Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya. Kata Badan Peradilan digunakan untuk membedakannya dari lembaga penegak hukum lainnya, seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, dsb ;

Penjelasan

b. Indonesia, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Mahkamah Agung ;

c. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran;

Melalui visi ini, ingin menjadikan MA dan badan peradilan di bawahnya sebagai lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5

dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara.

Visi MA merujuk pada TAP MPR No. 7/MPR/2001 Tentnag Visi Indonesia Masa Depan. Untuk memperjelas upaya pencapaian visi tersebut, MA dan peradilan di bawahnya menurunkannya dalam 4 (empat) pilar misi yang diuraikan pada bagian berikutnya.

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Muaro menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan ;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Menigkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;

1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja pengadilan agar lebih efektif dan efisien;

Tujuan

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Negeri Muaro akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu sampai lima tahun kedepan dan memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Negeri Muaro adalah sebagai berikut :

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan; 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengadilan;

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek dari tujuan, sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Negeri Muaro adalah sebagai berikut :

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

6

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Negeri Muaro dalam tahun 2015-2019. karena keenam sasaran tersebut belum dapat menjelaskan sasaran yang akan dicapai setiap tahunnya secara spesifik dan terukur, maka Pengadilan Negeri Muaro dalam tahun 2016 menetapkan sasaran yang akan tercapai dalam tahun 2015 dengan memperhatikan fungsi Pengadilan Negeri Muaro serta mendukung Lembaga Pengadilan Tinggi Padang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran tersebut tercerminkan dalam sasaran program yang dituangkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2016.

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

7

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Pengadilan Negeri Muaro telah menetapkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 sebagai berikut :

KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara

zetting plaat

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

8

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016

Adapun Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Muaro tahun 2016, sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100% b. Persentase perkara yang diselesaikan 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100% Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% c. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100%

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat

100% c. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100%

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9

D. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus pendapatan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Muaro menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Muaro sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase perkara yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100% c. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

100% Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% c. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100%

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat

100% c. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

10

Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti.

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs,

outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indikator; menetapkan

rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan, menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan persentasenya.

Hasil pengukuran kinerja masing-masing sasaran akan diuraikan dalam Pengukuran Kinerja sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100% 100% 100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan

100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100% 100% 100%

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% 100% 100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

1:20 1:20 1:20

Peningkatan aksesibilitas

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

12

masyarakat

terhadap peradilan (acces to justice)

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara

zetting plaat

100% 100% 100%

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100% 100% 100%

Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% 100% 100%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100% 100% 100%

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2016 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Negeri Muaro telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

I. SARARAN MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA

Pencapaian sasaran Penyelesaian perkara pada tahun 2016 sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100% 100% 100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan

100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

13

a. Indikator Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan.

Persentase sisa perkara Pidana, Perdata yang masing-masing ditargetkan selesai 100% pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 100%. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2014, yaitu pidana sejumlah 14 perkara, Perdata sejumlah 7 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2015.

Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100% menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Muaro telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya.

b. Persentase perkara yang diselesaikan Perkara Pidana

Perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2016 adalah 196 perkara sebesar 98,81% , yaitu perbandingan perkara yang diminutasi 196 perkara dengan perkara yang diregister 178 perkara.

Persentase perkara pidana yang diselesaikan pada tahun 2016 ditargetkan 100%

Keadaan perkara Pidana di Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2016

No Bulan Sisa Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 26 18 12 32 2 Februari 32 13 16 29 3 Maret 29 12 16 25 4 April 25 17 12 30 5 Mei 30 17 16 31 6 Juni 31 21 21 31 7 Juli 31 12 6 37 8 Agustus 37 31 29 39 9 September 39 8 30 17

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

14

10 Oktober 17 14 13 18 11 Nopember 18 13 14 17 12 Desember 17 2 11 8 Jumlah 178 196 8 Perkara Perdata

Perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2016 adalah 7 perkara sebesar 100% , yaitu perbandingan perkara yang diminutasi 7 perkara dengan perkara yang diregister 7 perkara.

Persentase perkara pidana yang diselesaikan pada tahun 2016 ditargetkan 100%

Keadaan perkara Perdata di Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2016

No Bulan Sisa Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 4 - 2 2 2 Februari 2 - - 2 3 Maret 2 2 1 3 4 April 3 - 1 2 5 Mei 2 - - 2 6 Juni 2 - - 2 7 Juli 2 - - 2 8 Agustus 2 - 1 1 9 September 1 - - 1 10 Oktober 1 2 1 2 11 Nopember 2 1 1 2 12 Desember 2 2 - 4 Jumlah 7 7 4

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

15

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

Bahwa penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan untuk perkara perdata sebanyak 8 perkara.

II. SASARAN MENINGKATNYA AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM

Pencapaian sasaran meningkatnya aksepbilitas putusan hakim :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Peningkatan aksepbilitas putusan hakim

Persentase penurunan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

III. SASARAN PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN

PERKARA

Pencapaian sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

1:20 1:20 1:20

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.

Ukuran capaian indikator kinerja persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap telah mencapai target dan direalisasikan sepenuhnya (100%)

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis telah sesuai target dan direalisasikan sepenuhnya (100%)

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

16

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara di Pengadilan Negeri Muaro yaitu satu berbanding dua puluh (1:20).

IV. SASARAN MENINGKATNYA AKSEBILITAS MASYARAKAT TERHADAP

PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)

Pencapaian peningkatanaksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) :

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100% 100% 100%

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat

100% 100% 100%

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online sdalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100% 100% 100%

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Perkara prodeo yang diselesaikan telah memenuhi target yang diharapkan sepenuhnya (100%)

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat

Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat telah memenuhi target yang diharapkan sepenuhnya (100%)

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online sdalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online sdalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus telah dapat kami laksanakan sepenuhnya (100%)

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

17

V. SASARAN MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

Pencapaian meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100% 100% 100%

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti telah direalisasikan dan capaian 100%.

VI. SASARAN MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN

Pencapaian meningkatnya kualitas pengawasan

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100% 100% 100%

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti, bahwa setiap pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti dan dicarikan jalan keluarnya

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Bahwa setiap kali adanya temuan dari hasil pemeriksaan eksternal telah dilaksanakan sepenuhnya dan ditindaklanjuti.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dana yang dialokasikan sebesar Rp. 4.184.054.000,- dan dana yang terserap sebesar Rp. 3.027.501.424,- Jika dilihat dari jumlah realisasikan, maka persentasenya adalah 72,36%

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

18

2. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum dana yang dialokasikan sebesar

Rp. 97.180.000 Realisasi sebesar Rp. 88.658.500,- Persentase realisasikan adalah

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

19

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program.

Evaluasi yang dilaksanakan terhadap program pada Pengadilan Negeri Muaro menggambarkan pencapaian yang baik. Kendala dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan sebagian kecil masih berupa belum terselesaikannya keluaran ditahun berjalan, misalnya Pemberian bantuan hukum, karena hal ini menyangkut terhadap perkara yang masih berjalan, jadi belum dapat diukur setelah tahun anggaran.

Apabila dilihat dari permasalahan penyusunan lakip, maka dibandingkan antara matrik pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran dengan tabel keuangan terlihat kurang sinerginya perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran kegiatan program yang tertuang dalam renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan program dan kegiatan dengan pengalokasian keuangan. Permasalahan lain berupa renstra yang belum memuat semua kegiatan dan indikatornya pun perlu direvisi sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan lain. Namun secara umum hambatan dan kendala yang ada sudah dapat diatasi.

B. SARAN

Mengingat situasi keuangan Pemerintah yang masih memprihatinkan sehingga dana yang dialokasikan untuk Kegiatan Pokok belum berimbang dengan hasil yang diharapkan sehingga hasil yang maksimal belum terwujud.

Masih adanya Pagu Anggaran kegiatan yang belum maksimal penggunaannya dikarenakan Pagu Anggaran kegiatan tersebut belum sesuai dengan tupoksi yang ada di Pengadilan Negeri Muaro.

Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara alokasi dana untuk kegiatan pokok harus sesuai dengan RKA-KL yang diajukan sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud.

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

20

Pagu Anggaran kegiatan yang besar dapat dialihkan untuk Pagu Anggaran kegiatan yang masih kurang sehingga Pagu Anggaran kegiatan dengan realisasinya dapat berimbang dan maksimal.

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

21

BAB V

LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja

2. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Muaro 3. Reviu Indikator Kinerja Utama

4. Matriks Rencana Strategis 2015-2019 5. SK Tim Penyusunan LAKIP

(26)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 UNIT KERJA : PENGADILAN NEGERI MUARO

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persantase mediasi yang diselesaikan b. Persantase mediasi yang menjadi

akta perdamaian

c. Persantase sisa perkara yang diselesaikan

d. Persantase perkara yang diselesaikan e. Persantase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksmal 6 bulan f. Persantase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persantase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Persantase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu, tempat dan para pihak

d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

100% 100% 100% 100% 1:20 4 Peningkatan aksepbilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100% 100%

100%

5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

6 Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Peresentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100% 100%

(27)

Kegiatan 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang Anggaran Rp. 2.626.314.000,- Rp. 856.255.000,-

Ketua Pengadilan Tinggi Padang

NIP. 19530105 198103 1 002

H. HUSNI RIZAL, S.H

Muaro Sijunjung , 03 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Muaro

NIP. 19660324 199203 1 004

(28)

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MUARO KETUA KAMIJON, SH WAKIL KETUA RIOS RAHMANTO,SH PANITERA EFENDI, SH KELOMPOK FUNGSIONAL 1. ZOSPRIDA 2. ROSWITA 3. ROSMAIZONI 4. TAFRIOZA

5. SUKMA TRIANA SARI, SH 6. HARDI NIKO PASMANA, SH (JSP) WAPAN EFENDI, SH SEKRETARIS ERITASRIZAL, SH PANITERA MUDA PERDATA ARLIS BAIRTA, SH PANITERA MUDA PIDANA BS. FIRMANSYAH, SH PANITERA MUDA HUKUM RIKY HP, SH SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN ORTALA AMSALMAN SUBBAGIAN UMUM KEUANGAN M. YATIM SUBBAGIAN PERENCANAAN IT DAN PELAPORAN NURLAILI A. STAF ROSMAIZONI

HARDI NIKO PASMANA, SH

STAF

SUKMA TRIANA SARI, SH SILVI NIRMALASARI, SH RAHMAD CANDRA E F ARI GAMES RIZAL

STAF ALEXSANDER LEO M.PUTRA, SH UTURISNO STAF LENI MARISA STAF DINI OKTORINA, SE AMDANIL FIRMAN HAKIM, A.Md SURYA MARDAYANI SUPRAWANDI ( Kontrak ) AFRIZAL AGUS ( Kontrak ) ABASRI ( Kontrak ) ROMALIS ( Kontrak ) EFRIAL ( Kontrak )

STAF FIRMAN HAKIM, A.Md RIDHO EFENDI (Kontrak) HAKIM

1. YUDISTIRA ALFIAN, SH 2. RANUM FATIMAH FLORIDA, SH 3. FERYANDI, SH

(29)

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MUARO

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan

Perbandingan antara perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan dengan cara mediasi

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Perbadingan antara perkara yang dimediasi dengan perkara yang selesai dengan akta perdamaian.

Hakim Mediasi Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Persentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dengan perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan. Hakim Majelis Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

Perbandingan antara perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan perkara yang diputus

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK

Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(30)

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu.

Panitera dan Juru Sita

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat

Panitera dan Juru Sita

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara yang diputus

Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk

Majelis Hakim dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat

Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara zetting

plaat

Majelis Hakim dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on

line dalam waktu maksimal

1 hari kerja sejak diputus.

Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan Kepanitera/Kesekreta riatan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi)

Ketua Pengadilan & Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(31)

6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

Ketua Pengadilan & Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

(32)

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

NOMOR : 01 /SK/KPN/I/PN.Mrj/2016

TENTANG

REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN NEGERI MUARO

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

Menimbang

: 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;

2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPNJM) Tahun 2004 – 2009, dan dimulainya Rencana

Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) Tahun 2005 –

2025maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau mereview untuk

penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Mengingat

: 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.

2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi.

4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.

6. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Negeri.

7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi,

Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.

11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat

Mahkamah Agung.

12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan

Mahkamah Agung.

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja.

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

D

D

I

I

L

L

A

A

N

N

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro – Sijunjung

(33)

Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 19 Desember 2011 tentang Pembahasan Review Indikator

Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra)

Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2015 – 2019.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

: KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MUARO

2016.

Pertama

: Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini

merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik

Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana

kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan

akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan

dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010.

Kedua

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja

dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Padang

Ketiga

Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini,

Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk :

a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka

meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas

kinerja.

b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada

Ketua Pengadilan Negeri Muaro

Keempat

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Muaro Sijunjung

Pada Tanggal : 04 Januari 2016

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

NIP. 19670906 199212 1 001

HERRY SURYAWAN, SH

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Padang

(34)

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

D

D

I

I

L

L

A

A

N

N

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro – Sijunjung Telp. 0754 – 20066 Fax. 20065. (27511)

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

Nomor : 03 /SK/KPN/I/PN.Mrj/2016

TENTANG

TIM PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUN 2017

PENGADILAN NEGERI MUARO

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

Menimbang

Mengingat

:

:

1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan 4 Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansii

Pemerintah;

2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Tahun 2004-2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Tahun 2004-2009 maka Mahkamah Agung RI perlu

meninjau kembali atau mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja

Utama (IKU);

1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer ;

2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi;

4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;

5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;

6. Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 1997 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi Struktur

Organisasi dan Tata Kerja;

11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah

Agung;

12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah

Agung;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

Utama (IKU)

(35)

Memperhatikan

:

Hasil Rapat Tanggal 19 Desember 2011 tentang Pembahasan Review Indikator

Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Srategis (Renstra)

Pengadilan Negeri Muaro Tahun 2015-2019;

M E M U T U S K A N

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

:

:

:

:

:

Menunjuk dan mengangkat yang namanya tersebut dalam lampiran Keputusan ini

sebagai TIM PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUN 2017.

Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan 2017 merupakan perbandingan antara

sasaran yang menguraikan indikator kinerja dan target, serta program yang ingin

dicapai, sehingga dapat direalisasikan dalam bentuk Dokumen Penetapan Kinerja

Tahunan 2017

Dalam rangka lebih menigkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini,

Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk :

a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka

meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas

kinerja

b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan

kepada Ketua Pengadilan Negeri Muaro

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : MUARO SIJUNJUNG

PADA TANGGAL : 04 JANUARI 2016

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

NIP. 19670907 199212 1 001

HERRY SURYAWAN, SH

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Ketua Pengadilan Tinggi Padang di Padang.

2. Ketua Pengadilan Negeri Muaro.

(36)

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

D

D

I

I

L

L

A

A

N

N

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro – Sijunjung Telp. 0754 – 20066 Fax. 20065. (27511)

Daftar Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Muaro

Nomor

: 03 /SK/KPN/I/PN.Mrj/2016

NO

NAMA/NIP

PANGKAT GOL.

RUANG

JABATAN

KETERANGAN

1

2

3

4

5

1

EFENDI, SH

NIP. 19640119198402 1 001

Penata TK. I (III/d)

Panitera

2

ERITASRIZAL, SH

NIP. 19710907199303 1 001

Penata TK.I (III/d)

Sekretaris

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

(37)

MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 - 2019

Tujuan

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Muaro dapat memenuhi

butir 1 dan 2 di atas

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

2015

2016

TARGET KINERJA

2017

2018

2019

Meningkatnya penyelesaian

perkara.

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang diselesaikan.

- perdata

- pidana

c. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Peningkatan aksepbilitas putusan

Hakim.

Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

(38)

Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara.

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi

dan PK yang disampaikan secara lengkap.

b. Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis.

c. Persentase penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak.

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan

tempat.

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

Peningkatan penyelesaian

perkara.

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan.

b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara zetting plaat.

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang

menarik perhatian masyarakat) yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan.

Meningkatnya kualitas

pengawasan

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang berkekuatan

hukum tetap yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti.

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

(39)

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

D

D

I

I

L

L

A

A

N

N

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro – Sijunjung Telp. 0754 – 20066 Fax. 20065. (27511)

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

Nomor : 02 /SK/KPN/I/PN.Mrj/2017

TENTANG

REVIU TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 2015-2019

PENGADILAN NEGERI MUARO

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

Menimbang

Mengingat

:

:

1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan 4 Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansii

Pemerintah;

2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Tahun 2004-2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Tahun 2004-2009 maka Mahkamah Agung RI perlu

meninjau kembali atau mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja

Utama (IKU);

1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer ;

2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi;

4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;

5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;

6. Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 1997 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi Struktur

Organisasi dan Tata Kerja;

11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah

Agung;

12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah

Agung;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

Utama (IKU)

(40)

M E M U T U S K A N

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

:

:

:

:

:

Menunjuk dan mengangkat yang namanya tersebut dalam lampiran Keputusan ini

sebagai TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Rencana Kinerja Tahun 2015-2019 merupakan gambaran atau visionable dari kinerja

dan rencana kerja kinerja lembaga Pengadilan Negeri Muaro, sehingga berorientasi

pada hasil yang dicapai sebagai sarana atau proses untuk tercapainya Visi, Misi,

Tujuan , Sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam rangka lebih menigkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini,

Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk :

a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka

meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas

kinerja

b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan

kepada Ketua Pengadilan Negeri Muaro

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : MUARO SIJUNJUNG

PADA TANGGAL : 03 Januari 2017

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

NIP. 19660324 199203 1 004

K A M I J O N, SH

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Ketua Pengadilan Tinggi Padang di Padang.

2. Ketua Pengadilan Negeri Muaro.

(41)

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

D

D

I

I

L

L

A

A

N

N

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro – Sijunjung Telp. 0754 – 20066 Fax. 20065. (27511)

Daftar Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Muaro

Nomor

: 02 /SK/KPN/I/PN.MR/2017

NO

NAMA/NIP

PANGKAT GOL.

RUANG

JABATAN

KETERANGAN

1

2

3

4

5

1

EFENDI, SH

NIP. 19640119198402 1 001

Penata TK. I (III/d)

Panitera

2

ERITASRIZAL, SH

NIP. 19710907199303 1 001

Penata TK.I (III/d )

Sekretaris

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

(42)

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO Nomor : 03 /SK/KPN/I/PN.Mrj/2017

TENTANG

PENUNJUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP)TAHUN 2016

PENGADILAN NEGERI MUARO KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

Menimbang :

: Bahwa untuk melaksanakan ketentuan dari Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 23 Tahun 2012 tentang Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja ;

Mengingat : a) Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung; b) Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi;

c) Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;

d) Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;

e) Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

f) Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

g) Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi Struktur Organisasi dan Tata Kerja;

h) Peraturan Pemerintah Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung;

i) Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung RI;

j) Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.

Memperhatikan : Surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 516-1/SEK/KU.KU.01/11/2015 Tanggal 17 Nopember 2015 tentang Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

M E M U T U S K A N

PERTAMA : Mengangkat dan menunjuk nama-nama yang tersebut dalam daftar lampiran Keputusan ini sebagai TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) TAHUN 2016.

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

D

D

I

I

L

L

A

A

N

N

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro – Sijunjung Telp. 0754 – 20066 Fax. 20065. (27511)

(43)

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KETIGA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEEMPAT : Salinan Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : MUARO SIJUNJUNG PADA TANGGAL : 03 JANUARI 2017

KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO

K A M I J O N,S.H

NIP. 19660324 199203 1 004

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Ketua Mahkamah Agung RI di Jakarta. 2. Sekretaris Mahkamah Agung RI di Jakarta. 3. Ketua Pengadilan Tinggi Padang di Padang. 4. Ketua Pengadilan Negeri Muaro.

Referensi

Dokumen terkait

Telenursing merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi yang bisa diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada

Apabila hasil penjumlahan / pengurangan adalah positif, maka hasil jumlah yang ditampilkan sudah benar, sedangkan apabila hasil penjumlahan / pengurangan adalah negatif, maka

Nilai skewness pada stasiun ini menunjukkan nilai positif dan mengindikasikan material yang terendapkan berbutir halus dengan ukuran antara 1/8 – ¼ mm (AGU –

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui model/konsep balanced scorecard yang sesuai dengan karakteristik organisasi di sektor pemerintahan dan penerapan konsep

Pada penelitian ini didapatkan dari total 40 pasien subjek DM bila dilakukan analisis latensi gelombang P100 terhadap 4 variabel bebas yaitu jenis kelamin, umur, lama DM

Perseroan membutuhkan dana untuk belanja modal tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp 800 miliar, dan sebanyak Rp 300 miliar berasal dari kas negara. (Positive) • PT

Teknologi co-processing dalam industri semen didefinisikan sebagai teknik pemakaian kembali limbah suatu industri sebagai substitusi bahan bakar fosil dan bahan baku semen