INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2015-2018
A.
LATAR BELAKANG
Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, yang telah diubah beberapa kali, terakhir oleh Undang Undang Nomor 12
Tahun 2008, memberi kewenangan daerah menyusun Struktur Organisasi Perangkat
Daerah berdasarkan kebutuhan, karakteristik dan potensi yang dimiliki daerah, sehingga
dengan kewenangan yang dimilikinya, daerah dapat dan mampu merespon dinamika
yang ada dalam masyarakat lebih baik.
Sejalan dengan kebijakan Perundang-undangan tersebut, Pemerintah Kota
Prabumulih yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 06 Tahun 2001 selalu
berusaha menyikapinya melalui peraturan daerah yang telah dikeluarkan.
Dalam Peraturan daerah Kota Prabumulih Nomor .... Tahun 2015 yang
merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2001 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, ditetapkan bahwa dinas daerah merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Badan Lingkungan Hidup dibentuk dengan pertimbangan agar pelaksanaan
desentralisasi di bidang lingkungan hidup lebih optimal dengan mengacu pada seluruh
potensi yang terdapat di Kota Prabumulih.
Peranan lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan yang berwawasan
lingkungan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian di Kota
Prabumulih, selain itu juga berperan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup
sehingga peranan Badan Lingkungan Hidup tidak kalah pentingnya dalam
pembangunan, terutama dalam sistem operasional dan manajerial pada instansi
pemerintah yang lebih efisien dengan penerapan Teknologi Pengelolaan Lingkungan.
Peranan-peranan tersebut dalam bentuk dilaksanakan program kegiatan yang telah
direncanakan oleh Badan Lingkungan Hidup yang dituntut untuk menjalankan tugas
dan fungsinya secara maksimal dan mengacu pada sistem
Good Governance
untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Lingkungan Hidup harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hak untuk meminta
penjelasan atau jawaban atas kinerja. Untuk mewujudkan hal tersebut maka harus ada
sistem pertanggung jawaban yang tepat dan jelas dan dapat diukur, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Oleh karena itu, kegiatan pada Badan Lingkungan Hidup harus memenuhi asas
akuntabilitas dengan menetapkan Indikator-Indikator yaitu Indikator Kinerja Utama
untuk mengukur keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.
Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan merupakan dasar untuk menentukan
keberhasilan yang akan dicapai dan juga merupakan arah yang hendak dicapai artinya
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme). Adapun dasar -dasar terselenggaranya “ Good Governance”
yaitu Tap MPR RI No. XI/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
KKN, Undang -Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas KKN serta Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Perumusan Indikator Kinerja Utama adalah lanjutan atau langkah utama dari
pelaksanaan Rencana Strategis dalam pelaksanaan pembangunan selama lima tahun
guna mencapai visi dan misi Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsinya.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
Dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup
2015-2018 mempunyai maksud dan tujuan untuk dicapai dalam tiga tahun kedepan, berikut
dijabarkan maksud dan tujuan tersebut.
B.1. Maksud
Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih 2015-2018
merupakan penjabaran dan ukuran dari Rencana Strategis Badan Lingkungan
Hidup Kota Prabumulih Tahun 2015-2018 yang telah disusun dalam rangka
memberikan ukuran dan arah keberhasilan terhadap semua kegiatan pembangunan
sektor lingkungan hidup selama 3 (tiga) tahun kedepan.
B.2. Tujuan
Penyusunan Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup bertujuan untuk
lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas Badan Lingkungan Hidup
dalam turut mendukung suksesnya pencapaian indikator sasaran pembangunan
daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Prabumulih tahun 2013-2018,
tujuan dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut ukuran keberhasilan yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Badan Lingkungan Hidup
Kota Prabumulih.
C.
LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum Pembuatan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : PER/20/M.PAN/II/2008 tanggal 26
November 2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U)
KOTA
: Prabumulih
SKPD
: Badan Lingkungan Hidup
TUGAS
: Melaksanakan kewenangan otonomi kota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Lingkungan Hidup
FUNGSI
: a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan;
b.
Perumusan kebijakan operasional tata lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pemulihan dan
penaatan lingkungan serta komunikasi lingkungan;
c.
Pelaksanaan koordinasi penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan evaluasi pengelolaan lingkungan dan
pemberian rekomendasi UKL/UPL dan SPPL;
d.
Pelaksanaan koordinasi dan bimbingan teknis pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas
lingkungan dan penaatan lingkungan;
e.
Pelaksanaan penegakan hukum lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi di bidang lingkungan hidup.
f.
Pengelolaan kesekretariatan meliputi : perencanaan, umum dan keuangan;
No
Sasaran Renstra
Indikator Kinerja Utama
Penanggung
Jawab
Sumber Data
Keterangan
1.
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
persampahan dan
drainase perkotaan
yang berwawasan
lingkungan
-
Prosentase sarana penunjang
pengolahan sampah terpadu
Bid. Penaatan dan Komunikasi Lingkungan
Data pengadaan
tempat pengelolaan
persampahan
Jumlah sarana penunjang pengolahan sampah terpadu yg diadakan Total Kebutuhan sarana
penunjang
pengolahan sampah terpadu
berdasarkan kebutuhan titik
pantau Adipura
X 100%
2.
Tercapainya kembali
pemulihan pada
lingkungan yang telah
tercemar sesuai
dengan standar baku
mutu lingkungan yang
berlaku
-
Prosentase jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang
menaati persyaratan
adminstratif dan teknis
pencegahan pencemaran
lingkungan
Bidang
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
dan
Pengelolaan
Limbah
Data Pelaksanaan
Pemantauan Kualitas
Lingkungan
Jumlah usaha/kegiatan yg diawasi Jumlah usaha/kegiatan yg mempunyai
potensi pencemaran air X 100%
Bidang
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
dan
Pengelolaan
Limbah
Data Pelaksanaan
Pengujian
emisi/polusi udara
akibat aktivitas
industri
Jumlah usaha/kegiatan yg diawasi Jumlah usaha/kegiatan yg mempunyai
potensi sumber emisi tidak bergerak
-
Prosentase besaran emisi gas
rumah kaca dengan perlakukan
Bidang
Pengendalian
Kerusakan dan
Pemulihan
Lingkungan
Data Pelaksanaan
Monitoring,
reporting dan
verifikasi emisi GRK
Emisi GRK thn yg dipantauTarget Emisi GRK thn yg dipantau X 100%
-
Prosentase jumlah tindak
lanjut pengaduan masyarakat
akibat dugaan pencemaran
Lingkungan hidup
Bidang
Pengendalian
Kerusakan dan
Pemulihan
Lingkungan
Data Pelaksanaan
Koordinasi sengketa
dan Pos Pengaduan
Jumlah pengaduan masyarakat yg ditindaklanjuti
Total pengaduan masyarakat akibat dugaan pencemaran
X 100%
3.
Terbangunnya ruang
terbuka hijau untuk
aktivitas rekreasi,
olahraga dan
paru-paru lingkungan alam
-
Rasio Ruang Terbuka Hijau per
satuan luas wilayah
Bidang
Pengendalian
Kerusakan dan
Pemulihan
Lingkungan
Data Pelaksanaan
Pembuatan Taman
Kota atau
Penanaman Pohon
Luas RTH yang ada Luas wilayah Kota Prabumulih
No
Sasaran Renstra
Indikator Kinerja Utama
Penanggung
Jawab
Sumber Data
Keterangan
4.
Terwujudnya
pengelolaan sumber
daya alam, dan
sumber daya buatan
dengan menaati
kaidah pengelolaan
lingkungan dan
dokumen AMDAL
-
Persentase daerah resapan air
Bidang
Pengendalian
Kerusakan dan
Pemulihan
Lingkungan
Data Pelaksanaan
Pembuatan Taman
Kota atau
Penanaman Pohon
Luas RTH yg dibangun x 100 % Luas RTH yang ada-
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan AMDAL (dokumen
lingkungan)
Bidang Tata
Lingkungan
Data pelaksanaan
Koordinasi &
Inventarisasi
Penyusunan Dok.
Ling
Jumlah usaha/kegiatan yg memiliki AMDAL (dokumen lingkungan) yg
telah diawasi Jumlah usaha/kegiatan yang
memiliki AMDAL (dokumen lingkungan) X 100%
5.
Terwujudnya
penegakan sanksi
secara konsisten bagi
pelanggar atau
pencemar lingkungan
-
Jumlah sanksi yang dikeluarkan
Bidang
Pengendalian
Kerusakan dan
Pemulihan
Lingkungan
Data Pelaksanaan
Koordinasi sengketa
dan Pos Pengaduan
Jumlah surat peringatan yang dikeluarkan untuk kegiatan / usaha yg melanggar atau mencemari lingkungan
6.
Tercapainya
peningkatan
pelayanan
administrasi
perkantoran
-
Prosentase pelayanan
administrasi kantor
Bagian Umum
(Sekretariat)
Data Pelaksanaan
surat masuk - keluar
Jumlah Bulan Pelayanan x 100 % Total Pelayanan selama 12 bulan
-
Prosentase sarana dan
prasarana yang memadai
Bagian Umum
(Sekretariat)
Data Sarana dan
Prasarana Kantor
Sarana prasarana yang ada x 100% Kebutuhan Sarana dan Prasarana
No
Sasaran Renstra
Indikator Kinerja Utama
Penanggung
Jawab
Sumber Data
Keterangan
-
Prosentase Laporan Keuangan
dan Kinerja yang disampaikan
Bagian
Perencanaan
dan Keuangan
(Sekretariat)
Data Capaian kinerja
dan Anggaran
Jumlah Laporan x 100 % Total Laporan7.
Terpenuhinya
peningkatan
kompetensi aparatur
-
Prosentase Pegawai yang
mengikuti Pendidikan,
pelatihan dan Bimtek
Sekretariat
Data Pelatihan dan
Diklat
Pegawai yang Ikut Pelatihan x 100% Total Pegawai
8.
Tercapainya
peningkatan disiplin
pegawai
-
Prosentase Pakaian Seragam
BLH
Sekretariat
Data Pengadaan
Pakaian
Jumlah pakaian yg dibuat
Total Pegawai X 100%
Kepala Badan Lingkungan Hidup,
Ir. DWI KORYANA
Pembina Tk. I
Keterangan :
No
Indikator Kinerja Utama
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
1. Prosentase kinerja pengelolaanpersampahan
a. Pengertian:
Kinerja pengelolaan persampahan adalah b. Definisi operasional:
Prosentase kinerja pengelolaan persampahan adalah jumlah alat
1 Prosentase jenis usaha yang mempunyai dokumen lingkungan
Jenis usaha yang wajib memiliki dokumen lingkungan adalah
2
Prosentase jumlah
pengaduan akibat dugaan
adanya pencemaran
c. Pengertian:
Volume kemacetan adalah jumlah kendaraan yang melintas pada suatu titik rawan kemacetan seperti persimpangan jalan dan pusat keramaian yang ada di ruas jalan kota
d. Definisi operasional:
Berkurangnya Volume Kemacetan adalah prosentase jumlah kendaraan yang melintas terhadap satuan waktu tertentu dalam hal ini adalah menit.
3 Terpenuhinya Standar Keselamatan Bagi Angkutan Umum
a. Pengertian :
1. Angkutan umum adalah angkutan orang dan/atau barang menggunakan kendaraan umum dengan dipungut bayaran
2. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan
b. Definisi Operasional:
Terpenuhinya standar keselamatan adalah prosentase terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam kota.
4 Tersedianya Unit Pengujian Kendaraan Bermotor
a. Pengertian:
Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kengiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen kendaraan bermotor, kerata gandengan, dan kereta tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyratan teknis dan laik jalan
b. Definisi operasional:
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4.000 kendaraan bermotor wajib uji
No
Indikator Kinerja Utama
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
5 Jumlah Arus PenumpangAngkutan Umum
a. Pengertian :
1. Arus penumpang adalah jumlah orang-orang yang menggunakan angkutan umum sebagai alat perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan memberikan bayaran
2. Jumlah ketersediaan kursi bagi penumpang penggua angkutan umum yang dihitung berdasarkan jumlah rit atau perjalanan sekali berangkat
b. Definisi operasional:
Jumlah arus penumpang Angkutan umu adalah prosentase julah penumpang dalam satu tahun terhadap jumlah
ketersedian kursi angkutan umum berdasarkan rit atau perjalanan selama satu tahun
6 Tersedianya Halte Yang Melayani Angkutan Umum
a. Pengertian :
Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan bermotor umum untuk menaikan dan menurunkan penumpang b. Definisi Oprasional
Tersedianya Halte Yang Melayni Angkutan Umum adalah prosentase tersedianya halte pada setiap kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap kebutuhan halte pada suatu kota
7 Jumlah Terminal Yang Melayani Angkutan Umum
a. Pengertian:
Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikan dan menurunkan orang dan/atau barang serta pemindahan moda angkutan b. Definisi Operasional:
Tersedinya terminal angkutan penumpang adalah prosentase jumlah terminal penumpang yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap total jaringan pelayanan AKDP, Ankutan Kota dan Angkutan Pedesaan 8 Tersedianya Angkutan Umum
Yang Telah Tersedia Jaringan jalan untuk jaringan Jalan Dalam Kota
a. Pengertian :
Jaringan Jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ)
b. Definisi Operasional:
Tersedianya angkutan umum Yang melayani wilayah yang telah tersedian jaringan jalan untuk jaringan jalan dalam kota adalah prosentase jaringan jalan kota yang telah terlayni angkutan umum terhadap jumlah total jaringan jalan dalam suatu kota
9 Tersedianya Angkutan Darat a. Pengertian:
1. Angkutan Darat adalah angkutan orang dan/atau barang yang menggunakan Kendaraan
2. Penumpang angkutan darat adalah jumlah ketersediaan kursi bagi angkutan darat
b. Definisi operasional:
Tersedinya angkutan darat adalah prosentase jumlah kendaraan angkutan darat yang ada terhadap jumlah kursi asngkutan darat yang ada
10 Tingkat Peran Sera Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Angkutan
a. Pengertian:
Peran serta masyarakat adalah sejumlah masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan pelayanan transportasi, seperti izin trayek, Kier, penyuluhan
No
Indikator Kinerja Utama
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
b. Definisi operasional:Tingkat peran serta masyarakat dalam meningkatkan pelayanan angkutan adalah prosentase jumlah masyarakat yang ikut kegiatan pelayanan angkutan terhadap jumlah target masyarakat yang akan diikut sertakan
11 Prosentase Peningkatan Pelayanan Parkir
a. Pengertian:
Pelayanan parker adalah sejumlah titik parker yang sudah ditarik restribusinya secara resmi dan disetorkan ke kas daerah
Prosentase peningkatan pelayanan parker adalah prosentase titik parker yang sudah dilayani terhadap total keseluruhan titik parker yang ada
12 Cakupan Pengembangan dan pemebrdayaan Kelompok Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan
a. Pengertian:
Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM adalah kelompok yang dibentuk oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat secara mandiri kreatif yang aktivitasnya melakukan kegiatan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah
b. Definisi Operasional:
Cakupan Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan adalah prosentase jumlah KIM terhadap jumlah KIM yang harus ada
13 Tersedianya LPSE/ Eprocurenment
a. Pengertian:
1. Eprocurenment adalah system lelang pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah melalui elektonik yaitu internet
2. LPSE adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik b. Definisi opersional:
Tersedianya LPSE/Eprocurenment adalah jumlah lelang yang dilakukan terhadap total lelang yang direncanakan 14 Tersedianya Media Informasi
Yang dapat di akses publik
a. Pengertian:
Website adalah system penyebaran informasi berbasis elektronik melalu internet
b. Definisi operasional:
Tersedianya Media Informasi Yang dapat di akses public adalah prosentase informasi yang diupload dalam website terhadap total informasi yang ada di Pemkot
15
Tingkat Diseminasi dan Pendistribusian Informasi
a. Pengertian:
Penyebaran informasi secara timbal balik yang dilakukan oleh pemerintah di tiap kelurahan/desa/kampung atau sebutan lainnya melalui :
1. Media Masa seperti majalah, radio dan televisi 2. Media Baru seperti Website (media online)
3. Media Tradisional seperti pertunjukan rakyat, pemutaran film dan pameran
4. Media Interpersonal seperti sarasehan, caramah/diskusi, lokakarya
5. Media Luar Ruang seperti bulletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk, baliho dan buku informasi
b. Definisi opersional:
Tingkat Diseminasi adalah prosentase diseminasi yang dilakukan terhadap total kebutuhan diseminasi.
No
Indikator Kinerja Utama
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
16 Jumlah pengkajian BidangKomunikasi dan Informasi
a. Pengertian:
Adalah aplikasi atau system informasi yang akan digunakan dalam jaringan internet informasi publik
b. Definisi opersional:
Jumlah pengkajian Bidang Kominfo adalah jumlah pengkajian atau aplikasi yang dilakukan selama 1 tahun 17 Jumlah SDM Yang Memahami
dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi
a. Pengertian :
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang atau pegawai yang melakukan kegiatan dibidangnya
Jumlah SDM Yang Memahami dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi adalah prosentase pegawai atau orang yang mengikuti kegiatan kominfo terhadap rencana orang atau pegawai yang akan diikut sertakan dalam kegiatan kominfo
18 Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Pengertian:
Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah semua kegiatan yang mengacu kepada pelayanan adminitrasi kantor
b. Definisi operasional:
Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran adalah prosentase jumlah bulan kegiatan yang dilakukan sekama satu tahun terhadap jumlah bulan dalam satu tahun 19 Prosentase sarana dan
prasarana yang memadai
a. Pengertian:
Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu berupa benda yang dapat mendukung kegiatan perkantoran sehari-hari b. Definisi operasional:
Prosentase sarana dan prasarana yang memadai adalah prosentase sarana dan prasarana yang ada terhadap total kebutuhan sarana dan prasarana
20 Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan
a. Pengertian:
Laporan adalah dokumen yang mengetangahkan apa yang akan dicapai suatu kegiatan dan hasil dari suatu kegiatan b. Definisi operasional:
Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah prosentase laporan yang dibuat terhadap laporan yang seharusnya dibuat
21 Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek
a. Pengertian:
Pegawai atau SDM adalah orang yang ikut dalam pengelolaan suatu organisasi sesuai bidangnya yaitu SDM bidang terminal, PKB, MRLL dan Kominfo serta administrasi kantor dan hukum
b. Definisi operasional:
Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek adalah prosentase SDM yang ikut pelatihan terhadap jumlah SDM yang ada
22 Jumlah Pakaian Seragam Dishubkominfo
a. Pengertian:
Pakaian seragam adalah pakain yang wajib dikenakan berkenaan dengan kegiatannya dalam suatu organisasi b. Definisi operasional:
Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah jumlah pakaian sergam yang dibuat