• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KOTA PRABUMULIH

TAHUN 2015-2018

A.

LATAR BELAKANG

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, yang telah diubah beberapa kali, terakhir oleh Undang Undang Nomor 12

Tahun 2008, memberi kewenangan daerah menyusun Struktur Organisasi Perangkat

Daerah berdasarkan kebutuhan, karakteristik dan potensi yang dimiliki daerah, sehingga

dengan kewenangan yang dimilikinya, daerah dapat dan mampu merespon dinamika

yang ada dalam masyarakat lebih baik.

Sejalan dengan kebijakan Perundang-undangan tersebut, Pemerintah Kota

Prabumulih yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 06 Tahun 2001 selalu

berusaha menyikapinya melalui peraturan daerah yang telah dikeluarkan.

Dalam Peraturan daerah Kota Prabumulih Nomor .... Tahun 2015 yang

merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2001 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, ditetapkan bahwa dinas daerah merupakan unsur

pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Badan Lingkungan Hidup dibentuk dengan pertimbangan agar pelaksanaan

desentralisasi di bidang lingkungan hidup lebih optimal dengan mengacu pada seluruh

potensi yang terdapat di Kota Prabumulih.

Peranan lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan yang berwawasan

lingkungan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian di Kota

Prabumulih, selain itu juga berperan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup

sehingga peranan Badan Lingkungan Hidup tidak kalah pentingnya dalam

pembangunan, terutama dalam sistem operasional dan manajerial pada instansi

pemerintah yang lebih efisien dengan penerapan Teknologi Pengelolaan Lingkungan.

Peranan-peranan tersebut dalam bentuk dilaksanakan program kegiatan yang telah

direncanakan oleh Badan Lingkungan Hidup yang dituntut untuk menjalankan tugas

dan fungsinya secara maksimal dan mengacu pada sistem

Good Governance

untuk

(2)

mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan.

Setiap kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Lingkungan Hidup harus dapat

dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hak untuk meminta

penjelasan atau jawaban atas kinerja. Untuk mewujudkan hal tersebut maka harus ada

sistem pertanggung jawaban yang tepat dan jelas dan dapat diukur, sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berdaya guna, berhasil guna,

bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Oleh karena itu, kegiatan pada Badan Lingkungan Hidup harus memenuhi asas

akuntabilitas dengan menetapkan Indikator-Indikator yaitu Indikator Kinerja Utama

untuk mengukur keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.

Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan merupakan dasar untuk menentukan

keberhasilan yang akan dicapai dan juga merupakan arah yang hendak dicapai artinya

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari KKN (Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme). Adapun dasar -dasar terselenggaranya “ Good Governance”

yaitu Tap MPR RI No. XI/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas

KKN, Undang -Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang

bersih dan bebas KKN serta Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Perumusan Indikator Kinerja Utama adalah lanjutan atau langkah utama dari

pelaksanaan Rencana Strategis dalam pelaksanaan pembangunan selama lima tahun

guna mencapai visi dan misi Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan Tugas Pokok dan

Fungsinya.

B.

MAKSUD DAN TUJUAN

Dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup

2015-2018 mempunyai maksud dan tujuan untuk dicapai dalam tiga tahun kedepan, berikut

dijabarkan maksud dan tujuan tersebut.

B.1. Maksud

Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih 2015-2018

merupakan penjabaran dan ukuran dari Rencana Strategis Badan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih Tahun 2015-2018 yang telah disusun dalam rangka

(3)

memberikan ukuran dan arah keberhasilan terhadap semua kegiatan pembangunan

sektor lingkungan hidup selama 3 (tiga) tahun kedepan.

B.2. Tujuan

Penyusunan Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup bertujuan untuk

lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas Badan Lingkungan Hidup

dalam turut mendukung suksesnya pencapaian indikator sasaran pembangunan

daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Prabumulih tahun 2013-2018,

tujuan dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut ukuran keberhasilan yang

berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Badan Lingkungan Hidup

Kota Prabumulih.

C.

LANDASAN HUKUM

Landasan Hukum Pembuatan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah Peraturan

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : PER/20/M.PAN/II/2008 tanggal 26

November 2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU)

(4)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U)

KOTA

: Prabumulih

SKPD

: Badan Lingkungan Hidup

TUGAS

: Melaksanakan kewenangan otonomi kota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Lingkungan Hidup

FUNGSI

: a.

Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan;

b.

Perumusan kebijakan operasional tata lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pemulihan dan

penaatan lingkungan serta komunikasi lingkungan;

c.

Pelaksanaan koordinasi penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan evaluasi pengelolaan lingkungan dan

pemberian rekomendasi UKL/UPL dan SPPL;

d.

Pelaksanaan koordinasi dan bimbingan teknis pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas

lingkungan dan penaatan lingkungan;

e.

Pelaksanaan penegakan hukum lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi di bidang lingkungan hidup.

f.

Pengelolaan kesekretariatan meliputi : perencanaan, umum dan keuangan;

(5)

No

Sasaran Renstra

Indikator Kinerja Utama

Penanggung

Jawab

Sumber Data

Keterangan

1.

Terpenuhinya

kebutuhan sarana

persampahan dan

drainase perkotaan

yang berwawasan

lingkungan

-

Prosentase sarana penunjang

pengolahan sampah terpadu

Bid. Penaatan dan Komunikasi Lingkungan

Data pengadaan

tempat pengelolaan

persampahan

Jumlah sarana penunjang pengolahan sampah terpadu yg diadakan Total Kebutuhan sarana

penunjang

pengolahan sampah terpadu

berdasarkan kebutuhan titik

pantau Adipura

X 100%

2.

Tercapainya kembali

pemulihan pada

lingkungan yang telah

tercemar sesuai

dengan standar baku

mutu lingkungan yang

berlaku

-

Prosentase jumlah usaha

dan/atau kegiatan yang

menaati persyaratan

adminstratif dan teknis

pencegahan pencemaran

lingkungan

Bidang

Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan

dan

Pengelolaan

Limbah

Data Pelaksanaan

Pemantauan Kualitas

Lingkungan

Jumlah usaha/kegiatan yg diawasi Jumlah usaha/kegiatan yg mempunyai

potensi pencemaran air X 100%

Bidang

Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan

dan

Pengelolaan

Limbah

Data Pelaksanaan

Pengujian

emisi/polusi udara

akibat aktivitas

industri

Jumlah usaha/kegiatan yg diawasi Jumlah usaha/kegiatan yg mempunyai

potensi sumber emisi tidak bergerak

(6)

-

Prosentase besaran emisi gas

rumah kaca dengan perlakukan

Bidang

Pengendalian

Kerusakan dan

Pemulihan

Lingkungan

Data Pelaksanaan

Monitoring,

reporting dan

verifikasi emisi GRK

Emisi GRK thn yg dipantau

Target Emisi GRK thn yg dipantau X 100%

-

Prosentase jumlah tindak

lanjut pengaduan masyarakat

akibat dugaan pencemaran

Lingkungan hidup

Bidang

Pengendalian

Kerusakan dan

Pemulihan

Lingkungan

Data Pelaksanaan

Koordinasi sengketa

dan Pos Pengaduan

Jumlah pengaduan masyarakat yg ditindaklanjuti

Total pengaduan masyarakat akibat dugaan pencemaran

X 100%

3.

Terbangunnya ruang

terbuka hijau untuk

aktivitas rekreasi,

olahraga dan

paru-paru lingkungan alam

-

Rasio Ruang Terbuka Hijau per

satuan luas wilayah

Bidang

Pengendalian

Kerusakan dan

Pemulihan

Lingkungan

Data Pelaksanaan

Pembuatan Taman

Kota atau

Penanaman Pohon

Luas RTH yang ada Luas wilayah Kota Prabumulih

(7)

No

Sasaran Renstra

Indikator Kinerja Utama

Penanggung

Jawab

Sumber Data

Keterangan

4.

Terwujudnya

pengelolaan sumber

daya alam, dan

sumber daya buatan

dengan menaati

kaidah pengelolaan

lingkungan dan

dokumen AMDAL

-

Persentase daerah resapan air

Bidang

Pengendalian

Kerusakan dan

Pemulihan

Lingkungan

Data Pelaksanaan

Pembuatan Taman

Kota atau

Penanaman Pohon

Luas RTH yg dibangun x 100 % Luas RTH yang ada

-

Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan AMDAL (dokumen

lingkungan)

Bidang Tata

Lingkungan

Data pelaksanaan

Koordinasi &

Inventarisasi

Penyusunan Dok.

Ling

Jumlah usaha/kegiatan yg memiliki AMDAL (dokumen lingkungan) yg

telah diawasi Jumlah usaha/kegiatan yang

memiliki AMDAL (dokumen lingkungan) X 100%

5.

Terwujudnya

penegakan sanksi

secara konsisten bagi

pelanggar atau

pencemar lingkungan

-

Jumlah sanksi yang dikeluarkan

Bidang

Pengendalian

Kerusakan dan

Pemulihan

Lingkungan

Data Pelaksanaan

Koordinasi sengketa

dan Pos Pengaduan

Jumlah surat peringatan yang dikeluarkan untuk kegiatan / usaha yg melanggar atau mencemari lingkungan

6.

Tercapainya

peningkatan

pelayanan

administrasi

perkantoran

-

Prosentase pelayanan

administrasi kantor

Bagian Umum

(Sekretariat)

Data Pelaksanaan

surat masuk - keluar

Jumlah Bulan Pelayanan x 100 % Total Pelayanan selama 12 bulan

-

Prosentase sarana dan

prasarana yang memadai

Bagian Umum

(Sekretariat)

Data Sarana dan

Prasarana Kantor

Sarana prasarana yang ada x 100% Kebutuhan Sarana dan Prasarana

(8)

No

Sasaran Renstra

Indikator Kinerja Utama

Penanggung

Jawab

Sumber Data

Keterangan

-

Prosentase Laporan Keuangan

dan Kinerja yang disampaikan

Bagian

Perencanaan

dan Keuangan

(Sekretariat)

Data Capaian kinerja

dan Anggaran

Jumlah Laporan x 100 % Total Laporan

7.

Terpenuhinya

peningkatan

kompetensi aparatur

-

Prosentase Pegawai yang

mengikuti Pendidikan,

pelatihan dan Bimtek

Sekretariat

Data Pelatihan dan

Diklat

Pegawai yang Ikut Pelatihan x 100% Total Pegawai

8.

Tercapainya

peningkatan disiplin

pegawai

-

Prosentase Pakaian Seragam

BLH

Sekretariat

Data Pengadaan

Pakaian

Jumlah pakaian yg dibuat

Total Pegawai X 100%

Kepala Badan Lingkungan Hidup,

Ir. DWI KORYANA

Pembina Tk. I

(9)

Keterangan :

No

Indikator Kinerja Utama

Penjelasan Indikator Kinerja Utama

1. Prosentase kinerja pengelolaan

persampahan

a. Pengertian:

Kinerja pengelolaan persampahan adalah b. Definisi operasional:

Prosentase kinerja pengelolaan persampahan adalah jumlah alat

1 Prosentase jenis usaha yang mempunyai dokumen lingkungan

Jenis usaha yang wajib memiliki dokumen lingkungan adalah

2

Prosentase jumlah

pengaduan akibat dugaan

adanya pencemaran

c. Pengertian:

Volume kemacetan adalah jumlah kendaraan yang melintas pada suatu titik rawan kemacetan seperti persimpangan jalan dan pusat keramaian yang ada di ruas jalan kota

d. Definisi operasional:

Berkurangnya Volume Kemacetan adalah prosentase jumlah kendaraan yang melintas terhadap satuan waktu tertentu dalam hal ini adalah menit.

3 Terpenuhinya Standar Keselamatan Bagi Angkutan Umum

a. Pengertian :

1. Angkutan umum adalah angkutan orang dan/atau barang menggunakan kendaraan umum dengan dipungut bayaran

2. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan

b. Definisi Operasional:

Terpenuhinya standar keselamatan adalah prosentase terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam kota.

4 Tersedianya Unit Pengujian Kendaraan Bermotor

a. Pengertian:

Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kengiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen kendaraan bermotor, kerata gandengan, dan kereta tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyratan teknis dan laik jalan

b. Definisi operasional:

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4.000 kendaraan bermotor wajib uji

No

Indikator Kinerja Utama

Penjelasan Indikator Kinerja Utama

5 Jumlah Arus Penumpang

Angkutan Umum

a. Pengertian :

1. Arus penumpang adalah jumlah orang-orang yang menggunakan angkutan umum sebagai alat perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan memberikan bayaran

2. Jumlah ketersediaan kursi bagi penumpang penggua angkutan umum yang dihitung berdasarkan jumlah rit atau perjalanan sekali berangkat

b. Definisi operasional:

Jumlah arus penumpang Angkutan umu adalah prosentase julah penumpang dalam satu tahun terhadap jumlah

(10)

ketersedian kursi angkutan umum berdasarkan rit atau perjalanan selama satu tahun

6 Tersedianya Halte Yang Melayani Angkutan Umum

a. Pengertian :

Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan bermotor umum untuk menaikan dan menurunkan penumpang b. Definisi Oprasional

Tersedianya Halte Yang Melayni Angkutan Umum adalah prosentase tersedianya halte pada setiap kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap kebutuhan halte pada suatu kota

7 Jumlah Terminal Yang Melayani Angkutan Umum

a. Pengertian:

Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikan dan menurunkan orang dan/atau barang serta pemindahan moda angkutan b. Definisi Operasional:

Tersedinya terminal angkutan penumpang adalah prosentase jumlah terminal penumpang yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap total jaringan pelayanan AKDP, Ankutan Kota dan Angkutan Pedesaan 8 Tersedianya Angkutan Umum

Yang Telah Tersedia Jaringan jalan untuk jaringan Jalan Dalam Kota

a. Pengertian :

Jaringan Jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ)

b. Definisi Operasional:

Tersedianya angkutan umum Yang melayani wilayah yang telah tersedian jaringan jalan untuk jaringan jalan dalam kota adalah prosentase jaringan jalan kota yang telah terlayni angkutan umum terhadap jumlah total jaringan jalan dalam suatu kota

9 Tersedianya Angkutan Darat a. Pengertian:

1. Angkutan Darat adalah angkutan orang dan/atau barang yang menggunakan Kendaraan

2. Penumpang angkutan darat adalah jumlah ketersediaan kursi bagi angkutan darat

b. Definisi operasional:

Tersedinya angkutan darat adalah prosentase jumlah kendaraan angkutan darat yang ada terhadap jumlah kursi asngkutan darat yang ada

10 Tingkat Peran Sera Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Angkutan

a. Pengertian:

Peran serta masyarakat adalah sejumlah masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan pelayanan transportasi, seperti izin trayek, Kier, penyuluhan

No

Indikator Kinerja Utama

Penjelasan Indikator Kinerja Utama

b. Definisi operasional:

Tingkat peran serta masyarakat dalam meningkatkan pelayanan angkutan adalah prosentase jumlah masyarakat yang ikut kegiatan pelayanan angkutan terhadap jumlah target masyarakat yang akan diikut sertakan

11 Prosentase Peningkatan Pelayanan Parkir

a. Pengertian:

Pelayanan parker adalah sejumlah titik parker yang sudah ditarik restribusinya secara resmi dan disetorkan ke kas daerah

(11)

Prosentase peningkatan pelayanan parker adalah prosentase titik parker yang sudah dilayani terhadap total keseluruhan titik parker yang ada

12 Cakupan Pengembangan dan pemebrdayaan Kelompok Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan

a. Pengertian:

Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM adalah kelompok yang dibentuk oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat secara mandiri kreatif yang aktivitasnya melakukan kegiatan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah

b. Definisi Operasional:

Cakupan Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan adalah prosentase jumlah KIM terhadap jumlah KIM yang harus ada

13 Tersedianya LPSE/ Eprocurenment

a. Pengertian:

1. Eprocurenment adalah system lelang pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah melalui elektonik yaitu internet

2. LPSE adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik b. Definisi opersional:

Tersedianya LPSE/Eprocurenment adalah jumlah lelang yang dilakukan terhadap total lelang yang direncanakan 14 Tersedianya Media Informasi

Yang dapat di akses publik

a. Pengertian:

Website adalah system penyebaran informasi berbasis elektronik melalu internet

b. Definisi operasional:

Tersedianya Media Informasi Yang dapat di akses public adalah prosentase informasi yang diupload dalam website terhadap total informasi yang ada di Pemkot

15

Tingkat Diseminasi dan Pendistribusian Informasi

a. Pengertian:

Penyebaran informasi secara timbal balik yang dilakukan oleh pemerintah di tiap kelurahan/desa/kampung atau sebutan lainnya melalui :

1. Media Masa seperti majalah, radio dan televisi 2. Media Baru seperti Website (media online)

3. Media Tradisional seperti pertunjukan rakyat, pemutaran film dan pameran

4. Media Interpersonal seperti sarasehan, caramah/diskusi, lokakarya

5. Media Luar Ruang seperti bulletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk, baliho dan buku informasi

b. Definisi opersional:

Tingkat Diseminasi adalah prosentase diseminasi yang dilakukan terhadap total kebutuhan diseminasi.

No

Indikator Kinerja Utama

Penjelasan Indikator Kinerja Utama

16 Jumlah pengkajian Bidang

Komunikasi dan Informasi

a. Pengertian:

Adalah aplikasi atau system informasi yang akan digunakan dalam jaringan internet informasi publik

b. Definisi opersional:

Jumlah pengkajian Bidang Kominfo adalah jumlah pengkajian atau aplikasi yang dilakukan selama 1 tahun 17 Jumlah SDM Yang Memahami

dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi

a. Pengertian :

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang atau pegawai yang melakukan kegiatan dibidangnya

(12)

Jumlah SDM Yang Memahami dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi adalah prosentase pegawai atau orang yang mengikuti kegiatan kominfo terhadap rencana orang atau pegawai yang akan diikut sertakan dalam kegiatan kominfo

18 Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Pengertian:

Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah semua kegiatan yang mengacu kepada pelayanan adminitrasi kantor

b. Definisi operasional:

Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran adalah prosentase jumlah bulan kegiatan yang dilakukan sekama satu tahun terhadap jumlah bulan dalam satu tahun 19 Prosentase sarana dan

prasarana yang memadai

a. Pengertian:

Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu berupa benda yang dapat mendukung kegiatan perkantoran sehari-hari b. Definisi operasional:

Prosentase sarana dan prasarana yang memadai adalah prosentase sarana dan prasarana yang ada terhadap total kebutuhan sarana dan prasarana

20 Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan

a. Pengertian:

Laporan adalah dokumen yang mengetangahkan apa yang akan dicapai suatu kegiatan dan hasil dari suatu kegiatan b. Definisi operasional:

Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah prosentase laporan yang dibuat terhadap laporan yang seharusnya dibuat

21 Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek

a. Pengertian:

Pegawai atau SDM adalah orang yang ikut dalam pengelolaan suatu organisasi sesuai bidangnya yaitu SDM bidang terminal, PKB, MRLL dan Kominfo serta administrasi kantor dan hukum

b. Definisi operasional:

Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek adalah prosentase SDM yang ikut pelatihan terhadap jumlah SDM yang ada

22 Jumlah Pakaian Seragam Dishubkominfo

a. Pengertian:

Pakaian seragam adalah pakain yang wajib dikenakan berkenaan dengan kegiatannya dalam suatu organisasi b. Definisi operasional:

Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah jumlah pakaian sergam yang dibuat

Referensi

Dokumen terkait

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan

Erfan Soebahar, Periwayatan dan Penulisan hadis Nabi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2002), hlm.. memahami bagaimana proses mendidik seorang anak pasca

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh

Demikian Proposal ini kami buat yang berisikan Kegiatan dari Program Kerja Senat Mahasiswa Insan Pembangunan Periode 2017-2018.Kami selaku panitia mengharapkan

difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang