BAB IV
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
A.
DATA SEKUNDER
Pengumpulan data sekunder didapat dari hasil survei pada 4 lokasi
pelabuhan, yaitu Pelabuhan Makassar, Tanjung Emas, Tanjung Perak dan
Tanjung Priok.
1.
Pelabuhan Makassar
Gambar 4.1: Pelabuhan Makassar
a.
Kondisi Geografis
Pelabuhan Makassar secara geografi terletak di sebelah selatan
pulau Sulawesi, tepatnya pada posisi titik koordinat 05
°
08’08” LS
dan 119
°
24’02 BT.Kondisi pantai sekitar pelabuhan pada umumnya
landai, dasar laut terdiri dari lumpur dan pasir. Alur pelayaran
sepanjang 25 mil (bouy terluar) dengan lebar ±1 mil, kedalaman
rata-rata -10 sampai dengan -14 meter. Arus pasang mengarah ke
selatan dengan pasang tertinggi 140 dm dan pasang terendah 5 dm.
Tinggi gelombang di kolam bandar antara 0-1 meter dan antara 0-2
memanjang dermaga atau dari utara ke selatan dengan kecepatan
antara 0-2 knots, arah arus dipengaruhi oleh aliran Sungai Tallo yang
bermuara di DLKR. Kecepatan angin rata-rata 5-25 km/jam dengan
kecepatan maksimum 60-70 km/jam yang terjadi pada bulan
Desember – Januari.
b.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Fasilitas dan peralatan di Pelabuhan Makassar secara umum
akan di jelaskan secara umum, sebagai berikut :
1)
Dermaga
Tabel 4.1: Fungsi dan Ukuran Dermaga di Pelabuhan Makassar PANGKALAN DERMAGA DERMAGA FUNGSI
UKURAN Panjang (m') Lebar (m') Kedalaman (MLWS) Soekarno 100 Umum 100 11 12 101 Umum 330 11 12 102 Umum 230 11 12 103 Umum 290 11 12 104 Umum 180 11 12 105 Umum 180 11 12 Hatta Container Umum 850 30 12 Pangkalan Hasanuddin Umum 210 15 12 Kawasan Paotere
Paotere I Umum (Kapal Rakyat) 100 10 12 Paotere II Umum (Kapal Rakyat) 52,36 10 12 Paotere III Umum (Kapal Rakyat) 52 10 12 Paotere IV Umum (Kapal Rakyat) 52 10 12 Paotere V Umum (Kapal Rakyat) 33,5 10 12 Paotere VI Umum (Kapal Rakyat) 33,5 10 12 Paotere VII Umum (Kapal Rakyat) 33,33 10 12 Paotere VIII Umum (Kapal Rakyat) 33,33 10 12 Paotere IX Umum (Kapal Rakyat) 52,36 10 12 Paotere X Umum (Kapal Rakyat) 33,5 10 12 Paotere XI Umum (Kapal Rakyat) 50 10 12 Sumber: PT. Pelindo IV
Tabel 4.2: Klasifikasi Dermaga Di Pelabuhan Makassar
PANGKALAN DERMAGA KLASIFIKASI Konstruksi Kapasita s (t/m²) Tahun Pembuatan Soekarno
100 Caison dan lantai beton 1.100 1917 101 Caison dan lantai beton 3.630 1917 102 Caison dan lantai beton 2.530 1917 103 Caison dan lantai beton 3.190 1917 104 Caison dan lantai beton 1.980 1917 105 Caison dan lantai beton 1.980 1917 Hatta
Container Caison dan lantai beton 25.500 1997 Pangkalan
PANGKALAN DERMAGA KLASIFIKASI Konstruksi Kapasita s (t/m²) Tahun Pembuatan Kawasan Paotere
Paotere I Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 1.000 1980 Paotere II Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 523,60 1981 Paotere III Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 520 1986
Paotere IV Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 520 1989
Paotere V Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 335 1989
Paotere VI Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 335 1989
Paotere VII Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 333,33 1989 Paotere VIII Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 333,33 1989 Paotere IX Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 523,60 1991 Paotere X Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 335 1991
Paotere XI Tiang Pancang, beton dan
lantai beton 500 1995
Sumber: PT. Pelindo IV
2)
Alur Pelayaran
Kondisi alur pelayaran di palabuhan Makassar dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 4.3: Ukuran Alur Pelayaran
UKURAN ALUR Panjang (mil) Lebar (m) Kedalaman
(m) Pasang Tertinggi (M LWS) Pasang Terendah (MLWS) 2,5 150 10 1,8 0,9 Sumber: PT. Pelindo IV
3)
Kolam Pelabuhan dan Pinggiran
Kondisi kolam pelabuhan dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.4: Ukuran Kolam Pelabuhan Dan Pinggiran
UKURAN KOLAM UKURAN
PINGGIRAN Luas (ha) Kedalaman (m) Pasang Tertinggi (M LWS) Pasang Terendah (M LWS) Panjang (m') Pembuatan (Tahun) 315,20 9,7 1,8 0,9 1.581 1921 Sumber: PT. Pelindo IV
4)
Gudang
Dalam tabel 4.24. akan dijelaskan fasilitas gudang yang
meliputi : luas, kapasitas, dan konstruksi.
Tabel 4.5: Gudang Di Pelabuhan Makassar NAMA GUDANG UKURAN KETERANGAN Luas (m²) Kapasit as (t/m²) Tahun
Pembuatan Pemilik Konstruksi
Kondisi (%) 101
(Soekarno) 3.800 2.280 1990 Pelindo
Lantai Beton, dg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75 102
(Soekarno) 3.800 2.280 1989 Pelindo
Lantai Beton, dg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75
103
(Soekarno) 4.000 2.400 1985 Pelindo
Lantai Beton, dg Tembok, rangka baja dan Atap
Aluminium 70
104
(Soekarno) 3.800 2.280 1991 Pelindo
Lantai Beton, dg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75 105
(Soekarno) 3.800 2.280 1992 Pelindo
Lantai Beton, dg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium 75 CFS (Soekarno) 4.000 2.400 1994 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok,
rangka baja dan Atap Aluminium
90
Api
(Soekarno) 600 360 1980 Pelindo
Lantai Beton, dg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
60 Sumber: PT. Pelindo IV
5)
Lapangan Penumpukan
Fasilitas lapangan penumpukan di pelabuhan Makassar
meliputi : lokasi, luas, kapasitas, sebagai berikut :
Tabel 4.6: Lapangan Penumpukan Di Pelabuhan Makassar
LOKASI NAMA LUAS
(m2) KAPASITAS (t/m2) TAHUN PEMBUATAN Soekarno Ex Gudang 100 1.254 752 101 1.213 728 1990 102 1.158 1991 103 3.374 2.024 1984 104 1.017 610 1992 105 1.216 730 1992 106 925 555 1992 Ex Container Yard 21.937 13.162 1985 dan 1992 Ex Empty Container 3.347 2.008 1991 Ex Kaporlap 8.001 4.801 1995 Ex Pusri 8.417 5.050
LOKASI NAMA LUAS (m2) KAPASITAS (t/m2) TAHUN PEMBUATAN EX Gudang IMCO 2.800 1.680 Hatta Petikemas 75.000 45.000 1997 Multi Purpose I 17.000 10.200 1997 Multi Purpose II 22.446 13.468 1997 Paotere I 1.801 1.081 1986 II 1.974 1.184 1991 III 4.187 2.512 1990 Soekarno
Hatta Ex Gudang 100 Pelindo Aspal Hotmix 60 101 Pelindo Aspal Hotmix 50 102 Pelindo Aspal Hotmix 60 103 Pelindo Aspal Hotmix 60 104 Pelindo Aspal Hotmix 60 105 Pelindo Aspal Hotmix 60 106 Pelindo Aspal Hotmix 60 Ex Container Yard Pelindo Aspal Hotmix dan Paving Block 60 Ex Empty
Container Pelindo Paving Block 80 Ex Kaporlap Pelindo Paving Block 80
Ex Pusri Pelindo Tanah EX Gudang
IMCO Pelindo Tanah
Petikemas Pelindo Paving Block 60 Multi Purpose I Pelindo Paving Block 60 Multi Purpose II Pelindo Paving Block 60 Paotere I Pelindo Aspal 60
II Pelindo Aspal
III Pelindo Aspal 60 Sumber: PT. Pelindo IV
6)
Terminal Penumpang
Fasilitas utama Terminal Penumpang Pelabuhan Makasar
terdiri dari:
a)
Lapangan Parkir
b)
Ruang Tunggu Penumpang
c)
Dermaga Sandar.
Selain fasilitas utama terdapat pula fasilitas-fasilitas
pendukung terminal penumpang lainnya yang menambah
kelancaran, kenyamanan, dan keamanan pengguna jasa, yaitu:
a)
Fasilitas penyedia jasa komersial.
b)
Sistem Keamanan.
Sistem pengamanan yang diterapkan di Pelabuhan
Makassar meliputi: Pedagang asongan dan K5
dilarang memasuki halaman terminal, Pemeriksaan
tiket penumpang (sebelum check-in), Loket/meja
check-in
penumpang,
Pagar
mobile
untuk
memisahkan penumpang naik dan turun, Pemisahan
jalur dan pintu khusus untuk penumpang masuk dan
keluar.
c)
Ramp dan jalur khusus untuk penyandang cacat.
d)
Rambu petunjuk arah, larangan, dan informasi.
e)
Satuan
pengamanan
pelabuhan
pada
waktu
penumpang naik-turun.
f)
Satuan tenaga medis lengkap dengan mobil ambulans.
Tabel 4.7: Terminal Penumpang LUAS
(m2)
KAPASITAS (orang)
TAHUN
PEMBUATAN PEMILIK KONSTRUKSI
KONDISI (%) 4.000 1.600 1981 Pelindo Lantai Keramik, Dinding tembok/Triplek, Atap Aluminium 60 Sumber : PT. Pelindo IV
7)
Peralatan Bongkar Muat
Tabel 4.8: Peralata Bongkar Muat
NO PERALATAN BONGKAR MUAT
1 Crane 40 ton, 25 ton, 5 ton dan 3 ton masing-masing 1 Unit 2 Container Crane 2 Unit
NO PERALATAN BONGKAR MUAT 3 Transtainer 4 Reach stacker 5 Top Laoder 6 Forklift 7 Head truck 8 Chasis 9 Reefer Sumber: PT. Pelindo IV
8)
Pelayanan Air
Seluruh suplai air untuk keperluan operasional pelabuhan
dan kapal seluruhnya dipenuhi oleh pengelola pelayanan
air, dalam hal ini PDAM Kota Makassar. Sambungan dari
PDAM secara langsung dengan sistem pipa, volume air
yang dikeluarkan setiap bulan dicatat dan jumlah tersebut
yang dibayar oleh Pelabuhan Makassar. Sampel air secara
berkala diambil untuk ditest di laboratorium.
2.
Pelabuhan Tanjung Emas
a.
Kondisi Geografis
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terletak di pantai utara Jawa
Tengah pada posisi 06°53'00"LS s/d 06°57'00"LS serta
110°24'00"BT s/d 11026'02" BT.
Keadaan pantai sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, rendah
berawa-rawa dengan keadaan dasar laut lumpur. Kedalaman
terdangkal 3,5 m (L, W, S) dan yang terdalam 10 m (L, W, S).
Kondisi Pasang Surut di Pelabuhan Tanjung Emas :
Waktu Tolok
: GMT + 07.00
Muka Surutan
: (ZO) 60 cm dibawah DT
Sifat Pasut
: Campuran, condong ke harian tanggal.
Kondisi arus dapat dijelaskan sebagai berikut:
Arus
: 06°54'52".20 LS
Sifat arus sesuai dengan sifat pasut.
Posisi stasiun pasut: 110°25'50.41 BT
Kecepatan maksimum arus umum 0,31 knots dengan arah 324°
terjadi pada siang hari, waktu air menuju surut, dan pada sore
hari sekitar 0,28 knot dengan arah 164°. Arus ini lemah, baik
arus pasut maupun bukan arus pasut. Di pintu masuk pelabuhan
menunjukkan adanya arus melintang meskipun arus lemah.
b.
Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Fasilitas dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, secara
terperinci dapat dilihat dalam Tabel berikut.
Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR) di Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang meliputi : Daratan : 636 Ha, sedangkan
DLKR Perairan : 17.800 Ha, dan Ditetapkan dengan SK Bersama
antara Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No. 15
Tahun 1982 dan KM.69/AL.101/PHB-82 tanggal 14 Januari 1982.
Tabel 4.9 : Fasilitas Pelabuhan Tanjung Emas
N O NAMA P A N JA N G (M ) L E B A R (M ) K E D A L A M A N (M L W S ) P A S A N G T E R T IN G G I (M L W S ) P A S A N G T E R E N D A H (M L W S ) L U A S K A P A S IT A S (T /M 2) 1 Dermaga Samudera 605 25 -9,0 2 Dermaga Coaster 320 14,40 -4,5 3 Dermaga Pelra 496 1 -2,5 4 Dermaga XII 145 20 -3,5 5 Alur Pelayaran 0,8 200 3,5 s/d -10 -3,5 - 10 6 Kolam Pelabuhan - 10 - 10 - 5 17.800 Ha 7 Gudang 41.390 M2 3,0 8 Lapangan Penumpukan 97.063 M2 2,5 9 Terminal Penumpang 4.530M2
Selanjutnya peralatan bongkar muat yang ada di Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang, antara lain:
Kapal Pandu sebanyak : 1 unit 360 HP
Kapal Tunda sebanyak : 1 unit 2x400HP, 1 unit 2x725HP, &
1 unit 2x750HP
Kapal Kepil sebanyak : 2 unit 2x105 HP
Head Truck sebanyak : 2 unit 36 ton, 2 unit 40 ton, dan 20
unit 45 ton
Chasis Combo sebanyak : 4 unit 20” dan 24 unit 40”
Forklift sebanyak: 2 unit 2 ton, 6 unit 2,5 ton, 1 unit 4 ton, 1
unit 5 ton, dan 1 unit 7 ton.
Container Crane sebanyak : 2 unit 36 ton dan 2 unit 40 ton
Crane Darat sebanyak : 1 unit 11 ton dan 1 unit 25 ton
Top Loader sebanyak : 1 unit 30,5 ton dan 1 unit 36 ton
Rubber Tyred Gantry sebanyak : 8 unit 40 ton
Side Loader sebanyak : 2 unit 18 ton
Spreader sebanyak : 2 unit 20' dan 1 unit 40’
Spreader Combo sebanyak : 4 unit 20'/40’
c.
Kunjungan Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terdapat 2 jenis pelayaran
dalam negeri, yakni pelayaran antar pulau dan Pelayaran Rakyat.
Setiap tahun terjadi peningkatan arus kunjungan kapal, baik
pelayaran antar pulau maupun PELRA. Untuk lebih jelasnya,
secara rinci disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 : Data Kunjungan Kapal di Pelabuhan Tg. Emas Semarang Tahun 2005 - 2009
No URAIAN SAT REALISASI (TAHUN)
2005 2006 2007 2008 2009
1. Kapal < GT.175 Unit 1609 1356 1478 1467 1358 2. Kapal > GT.175 Unit 2673 2543 2298 2317 2373 3. Asing Unit 855 839 799 765 759
3.
Pelabuhan Tanjung Perak
a.
Kondisi Geografis
Pelabuhan Tanjung Perak terletak pada posisi 112
o43'22" garis
Bujur Timur dan 07
o11'54" Lintang Selatan, tepatnya di Selat
Madura sebelah utara kota Surabaya yang meliputi daerah
perairan seluas 1.574,3 ha dan daerah daratan seluas 574,7 ha.
Tinggi Gelombang maksimal di sekitar ambang luar 1,5 m dan
di tempat berlabuh kurang lebih 0,5 m. Rata-rata kecepatan
angin di pelabuhan 12 knot.
b.
Fasilitas Pelabuhan
Alur pelayaran barat merupakan alur utama untuk memasuki
pelabuhan Tanjung Perak yang panjangnya 25 mil laut, lebar
100 meter dengan kedalaman bervariasi antara 9,7 sampai 12
meter A.R.P dilengkapi dengan 24 buoy dan Stasiun Pandu di
Karang Jamuang yang siap melayani 24 jam.
Alur lainnya yaitu alur pelayaran timur, yang panjangnya 22,5 mil
laut, lebar 100 meter dengan kedalaman antara 2,5 sampai 5 meter
A.R.P dilengkapi dengan 8 buoy.
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan wajib Pandu.
Pelayanan pandu diberikan oleh 39 orang pandu yang terdiri dari
28 pandu laut dan 11 pandu bandar. Pandu Laut bertugas
memandu kapal selama berlayar di alur dan Pandu Bandar memandu
kapal untuk olah gerak dalam pelabuhan. Untuk keamanan dan
kelancaran olah gerak kapal di bandar, tersedia 8 kapal tunda
berkekuatan 800- 2400 HP, 5 kapal pandu berkekuatan 350 - 960
EB' dan 6 kapal kepil berkekuatan 125 - 250 MK.
Fasilitas Terminal yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak :
1)
Terminal Kontainer, yakni UTPK I dan UTPK II
•
Terminal Jamrud (Peruntukan Samudera Penumpang
antar pulau).
•
Berlian Terminal (Peruntukan Samudera).
•
Terminal Nilam (Peruntukan Barang Curah, Barang
Cair).
•
Terminal Mirah (Peruntukan Antar Pulau).
•
Terminal Intan (Peruntukan Bongkar Minyak).
•
Terminal Kalimas (Peruntukan Kapal Layar, Kapal
Fery).
•
Terminal
Penyeberangan
Ujung
I
Ujung
II
(Peruntukan Kapal Fery).
•
Terminal
Penumpang
yakni
Terminal
Gapura
Nusantara
Gapura
Surya
(Peruntukan
Kelas
Ekonomi).
Pelabuhan
Tanjung
Perak
memiliki
fasilitas
terminal
penumpang seluas 12.583 m
2. Kapal dapat dilayani pada tiga
dermaga yang konstruksinya terbuat dari beton, yang
selengkapnya disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 4.11 : Fasilitas Demaga di Pelabuhan Tanjung Perak
No. Nama Dermaga Konstruksi Panjang (m)
1. Jamrud Utara Beton 500
2. Jamrud Selatan Beton 120
3. Kade Perak Beton 120
Sumber : Kantor Adpel Tanjung Perak, 2010
4.
Pelabuhan Tanjung Priok
Pelabuhan Tanjung Priok berada di Kotamadya Jakarta Utara,
Propinsi DKI Jakarta dengan posisi koordinat antara 06º - 06' - 00'' LS
dan 106º - 53' - 00 BT dengan kedalaman alur -5 sampai dengan -14
mLWS dan kedalaman kolam PLB antara -5 sampai dengan -14
mLWS. Luas kolam pelabuhan mencapai
424 Ha yang terbagi atas
Pelabuhan Nusantara I (kedalaman 5-8 meter), pelabuhan Nusantara II
(kedalaman 6 - 8 meter), Pelabuhan I (kedalaman 5 - 9 meter),
Pelabuhan II (kedalaman 7 10 meter), Pelabuhan III (Kedalaman 9
-12 meter), Jakarta International Container Terminal I (Kedalaman 8,5
M s/d 14 M), Jakarta International Container Terminal II (Kedalaman
8 M s/d 11 M), Terminal Petikemas Koja (Kedalaman 14 M),
Dermaga Khusus Pertamina (Kedalaman 9 M s/d 12 M), Dermaga
Khusus Bogasari (Kedalaman 9 M s/d 10 M), Dermaga Khusus
Sarpindo (Kedalaman 9 M s/d 12 M), Dermaga Khusus DKP
(Kedalaman 9 M). Luas daratan Pelabuhan ini adalah 604 hektar dan
panjang penahan gelombang 8.456 meter dan panjang alur 16,853 M.
Fasilitas terminal peri kemas yang dimiliki pelabuhan Tanjung Priok
terdiri atas terminal konvensional yang memiliki fasilitas pelayanan
petikemas yang terdiri atas fasilitas gudang yang memiliki luas
169.956 M
2dan lapangan penumpukan seluas 423.678 M
2. Terminal
peti kemas yang ada terdiri atas CFS seluas 8.096 M
2dan lapangan
container seluas 60.92 M
2.
B.
KEBUTUHAN NSPK MENURUT RESPONDEN
Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada
responden yang terdiri dari unsur dari unsur Syahbandar, Otoritas Pelabuhan
dan Distrik Navigasi.
Dari hasil identifikasi dan inventarisasi tersebut dapat dikelompokkan dalam
susunan NSPK sebagai berikut.
1.
Aspek Sarana
Untuk bidang sarana terdiri dari Norma sebanyak 38 judul (51,35%),
Standar sebanyak 35 judul (47,3%), dan Kriteria sebanyak 1 judul
(1,35%) dari komposisi NSPK. Dari total 74 judul NSPK tersebut
62,16% saat ini sudah ada. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada
Tabel 4.12.
Tabel 4.12 : Jumlah NSPK Aspek Sarana
NO K A T E G O R I Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Bidang Perkapalan dan Kepelautan Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Bidang Navigasi Bidang KPLP S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da 1 N 8 - 29 - - - 1 - - - 2 S 1 2 7 22 - - - 3 3 P - - - - 4 K - 1 - - - - JUMLAH 9 3 36 22 - - 1 - - 3
Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 4.12. menunjukkan bahwa untuk norma aspek sarana yang
sudah ada terdiri atas 8 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut,
29 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, serta 1 judul bidang
navigasi. Standar sarana yang sudah ada terdiri dari 1 judul di bidang
lalu lintas dan angkutan laut, 7 judul di bidang perkapalan dan
kepelautan. Standar sarana yang belum ada terdiri dari 2 judul di
bidang lalu lintas dan angkutan laut, 22 judul di bidang perkapalan
dan kepelautan, serta 3 judul standar di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, tidak ada kategori pedoman
untuk sarana. Hanya ada 1 judul kriteria sarana di bidang lalu lintas
dan angkutan laut, dan sampai saat ini juga belum ada.
2.
Aspek Prasarana
Untuk aspek prasarana terdiri dari Norma sebanyak 54 judul
(40,60%), Standar sebanyak 66 judul (49,62%), dan Kriteria sebanyak
13 judul (9,77%) dari komposisi NSPK. Dari total 133 judul NSPK
tersebut baru 53,38% yang sudah ada. Untuk lebih jelasanya dapat
dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 : Jumlah NSPK Aspek Prasarana
NO K A T E G O R I Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Bidang Perkapalan dan Kepelautan Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Bidang Navigasi Bidang KPLP S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da 1 N 3 - - - 17 7 25 2 - - 2 S - 1 - 2 17 16 7 19 2 2 3 P - - - - 4 K - 3 - - - 4 - 6 - - JUMLAH 3 4 - 2 34 27 32 27 2 2 Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 4.13. menunjukkan bahwa untuk norma aspek sarana yang
sudah ada terdiri atas 3 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut,
17 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan dan 25 judul di bidang
navigasi. Norma aspek sarana yang belum ada terdiri dari 7 judul di
bidang pelabuhan dan pengerukan dan 2 judul di bidang navigasi.
Standar sarana yang sudah ada terdiri dari 17 judul di bidang
pelabuhan dan pengerukan, 7 judul di bidang navigasi dan 2 judul di
bidang KPLP. Standar sarana yang belum ada terdiri dari 1 judul di
bidang lalu lintas dan angkutan laut, 2 judul di bidang perkapalan dan
kepelautan, 16 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 19 judul di
bidang navigasi serta 2 judul standar di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, tidak ada kategori pedoman
untuk prasarana. Terdapat 13 judul kriteria prasarana yang belum
ada, dengan rincian 3 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut dan
4 judul kriteria di bidang pelabuhan dan pengerukan serta 4 judul di
bidang navigasi.
3.
Aspek Operasional
Untuk aspek operasional terdiri dari Norma sebanyak 95 judul
(14,96%), Standar sebanyak 158 judul (24,88%), pedoman sebanyak
355 judul (55,91%) dan Kriteria sebanyak 27 judul (4,25%) dari
komposisi NSPK. Dari total 635 judul NSPK tersebut baru 249 judul
(39,21%) yang sudah ada sedangkan 386 judul yang sudah identifikasi
belum ada. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 : Jumlah NSPK Aspek Operasional
NO K A T E G O R I Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Bidang Perkapalan dan Kepelautan Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Bidang Navigasi Bidang KPLP S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da 1 N 21 - 27 - 25 - 8 - 14 - 2 S 14 2 7 13 15 55 2 42 6 2 3 P 3 57 31 61 48 44 1 95 3 12 4 K 7 - 2 1 15 - - 2 - - JUMLAH 45 59 67 75 103 99 11 139 23 14 Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 4.14. menunjukkan bahwa untuk norma aspek operasional yang
sudah ada terdiri atas 21 judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut,
27 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 25 judul di bidang
pelabuhan dan pengerukan, 8 judul bidang navigasi dan 14 judul di
bidang KPLP. Standar operasional yang sudah ada terdiri dari 14 judul
di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 7 judul di bidang perkapalan
dan kepelautan, 15 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 2 judul
di bidang navigasi dan 6 standar di bidang KPLP. Standar operasional
yang belum ada terdiri dari 2 judul di bidang lalu lintas dan angkutan
laut, 13 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 55 judul di bidang
pelabuhan dan pengerukan, 42 judul di bidang navigasi serta 2 judul
judul di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, terdapat 86 judul pedoman
operasional yang sudah ada, sedangkan 269 judul pedoman belum
ada. Pedoman operasional yang sudah ada terdiri dari 3 judul di
bidang lalu lintas dan angkutan laut, 31 judul di bidang perkapalan
dan kepelautan, 48 judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 1 judul
bidang navigasi dan 3 judul di bidang KPLP. Sedangkan pedoman
operasional yang belum ada terdiri dari 57 judul di bidang lalu lintas
dan angkutan laut, 61 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 44
judul di bidang pelabuhan dan pengerukan, 95 judul bidang navigasi
dan 12 judul di bidang KPLP.
Dari identifikasi peraturan yang ada, terdapat 24 judul kriteria aspek
operasional yang sudah ada, sedangkan 3 judul kriteria operasional
belum ada. Kriteria aspek operasional yang sudah ada terdiri dari 7
judul di bidang lalu lintas dan angkutan laut, 2 judul di bidang
perkapalan dan kepelautan, dan 15 judul di bidang pelabuhan dan
pengerukan. Sedangkan kriteria operasional yang belum ada terdiri
dari 1 judul di bidang perkapalan dan kepelautan dan 2 judul di bidang
navigasi.
4.
Aspek SDM
Untuk aspek sumber daya manusia (SDM) terdiri dari Norma
sebanyak 95 judul (14,96%), Standar sebanyak 158 judul (24,88%),
pedoman sebanyak 355 judul (55,91%) dan Kriteria sebanyak 27 judul
(4,25%) dari komposisi NSPK. Dari total 635 judul NSPK tersebut
baru 249 judul (39,21%) yang sudah ada sedangkan 386 judul yang
sudah identifikasi belum ada. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada
Tabel 4.15..
Tabel 4.15 : Jumlah NSPK Aspek SDM NO K A T E G O R I Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Bidang Perkapalan dan Kepelautan Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Bidang Navigasi Bidang KPLP S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da S ud ah A da B el um A da 1 N - - 3 - 2 - 2 1 - - 2 S - - 8 10 - 1 3 2 2 3 3 P - - - - 4 - - 1 - - 4 K - - - 1 4 - - 4 - - JUMLAH - - 11 11 10 1 5 8 2 3 Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 4.15. menunjukkan bahwa untuk norma aspek SDM yang sudah
ada terdiri atas 3 judul di bidang perkapalan dan kepelautan, 2 judul di
bidang pelabuhan dan pengerukan, dan 2 judul bidang navigasi.
Terdapat 1 judul norma SDM di bidang navigasi yang belum ada.
Standar SDM yang sudah ada terdiri dari 8 judul di bidang perkapalan
dan kepelautan, 3 judul di bidang navigasi dan 2 judul di bidang
KPLP. Standar SDM yang belum ada terdiri dari 10 judul di bidang
perkapalan dan kepelautan, 1 judul di bidang pelabuhan dan
pengerukan, dan 4 judul di bidang navigasi.
Dari identifikasi peraturan yang ada, terdapat 4 judul pedoman untuk
SDM yang sudah ada, sedangkan 1 judul pedoman belum ada.
Pedoman untuk aspek SDM yang sudah ada terdiri dari 4 judul di
bidang pelabuhan dan pengerukan. Sedangkan pedoman aspek SDM
yang belum ada hanya ada 1 judul di bidang navigasi.
Dari identifikasi peraturan yang ada, terdapat 4 judul kriteria aspek
SDM yang sudah ada, sedangkan 5 judul kriteria SDM belum ada.
Kriteria aspek SDM yang sudah ada terdiri dari 4 judul di bidang
pelabuhan dan pengerukan. Sedangkan kriteria SDM yang belum ada
terdiri dari 1 judul di bidang perkapalan dan kepelautan dan 4 judul di
bidang navigasi.
C.
MATRIKULASI DATA PRIMER
Adapun secara lengkap hasil opini responden NSPK dapat dilihat dalam
table-tabel berikut.
PT. INAME UTAMA
IV-19
Tabel 4.16 : Matrikulasi NSPK yang sudah ada Aspek Sarana
No BIDANG K A T E G O R I
JUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
1 DITLALA N Angkutan Laut Dalam negeri PP20/2010 PASAL 1 BUTIR 3
2 DITLALA N angkutan laut khusus PP20/2010 PASAL 39
3 DITLALA N Angkutan Laut Lintas Batas PP20/2010 PASAL 29
4 DITLALA N Angkutan Laut Luar Negeri PP20/2010 PASAL 1 BUTIR 4
5 DITLALA N Angkutan Laut Pelayaran Rakyat PP20/2010 PASAL 45
6 DITLALA N Angkutan penyeberangan di dalam
negeri PP20/2010 PASAL 61 ayat 4 butir a
7 DITLALA N Angkutan sungai dan danau di dalam
negeri PP20/2010 PASAL 52 ayat 4 butir a
8 DITLALA S Standardisasi kapal perintis
berdasarkan lokasi perairan PP20/2010 PASAL 71 RSNI
9 DITKAPEL N Lambung Timbul PP 51/2002 pasal 90
10 DITKAPEL N Mesin Penggerak Utama dan Mesin
Bantu pada Kapal PP 51/2002 pasal 62
11 DITKAPEL N Penggerak Kemudi Utama dan bantu
pada Kapal PP 51/2002 pasal 62 ayat t
PT. INAME UTAMA
IV-20
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
13 DITKAPEL N Perlengkapan Navigasi dan
elektronikasi di atas kapal UU 17/2008 pasal 131 ayat 1
14 DITKAPEL S Standar Alat penolong atau alat-alat
keselamatan di atas Kapal PP 51/2002 pasal 70 ayat 3
15 DITKAPEL S
Standar teknis untuk kapal-kapal non
convention (Non Convention
Standard)
RSNI
16 DITKAPEL S
Standar desain kapal cepat (HSC) yang disesuaikan dengan karakteristik daerah pelayaran
RSNI
17 DITKAPEL S
Standardisasi peralatan pemisah air berminyak (OWS) untuk ukuran kapal GT 100 atau lebih
RSNI
PT. INAME UTAMA
IV-21
Tabel 4.17 : Matrikulasi NSPK yang belum ada Aspek Sarana
No BIDANG K A T E G O R I
JUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
1 DITLALA S Standar Kapal Penyeberangan di dalam
negeri PP20/2010 PASAL 62
diamanatkan pada
peraturan menteri
2 DITKAPEL S Standar Alat pemadam Kebkaran pada
Kapal PP 51/2002 pasal 69 ayat 2
3 DITKAPEL S Standar material untuk membangun
kapal PP 51/2002 pasal 60 ayat 1
4 DITKAPEL S Standar Mesin Penggerak Utama dan
Mesin Bantu pada Kapal PP 51/2002 pasal 62 ayat 1
5 DITKAPEL S Standar peralatan alarm darurat umum
6 DITKAPEL S Standar Perangkat Komunikasi Radio
Kapal PP 51/2002 pasal 73 ayat 1
7 DITKAPEL S Standar Perlengkapan Navigasi dan
elektronikasi di atas kapal PP 51/2002 pasal 72 ayat 1
8 DITKAPEL S Standar Perlengkapan Peralatan
meteorologi di atas kapal UU 17/2008 pasal 132 ayat 1
9 DITKAPEL S Standar Perlengkapan Petugas
Pemadam Kebakaran di Kapal PP 51/2002 pasal 69 ayat 1b
10 DITKAPEL S Standar Perlistrikan kapal PP 51/2002 pasal 66 ayat 1
11 DITKAPEL S Standar Sarana Penggerak Kemudi
Utama dan bantu pada Kapal PP 51/2002 pasal 62 ayat 1
12 DITKAPEL S Standardisasi Sertifikasi kelaikan kapal
PT. INAME UTAMA
IV-22
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
13 DITKAPEL S Isolasi kebakaran untuk sekat dan
geladak kapal barang PP 51/2002 pasal 68
SNI 10-4832-1998,
kadaluarsa
14 DIT-KPLP S Standardisasi Sertifikasi kelaikan
kapal penangkap ikan UU 17/2008 pasal 126 ayat 2 butir c
dalam UU disebutkan
jenis sertifikasi namun
belum ada standar
mengenai Sertifikasi
kelaikan kapal penangkap ikan
15 DIT-KPLP S Standardisasi Sertifikasi keselamatan
kapal barang UU 17/2008 pasal 126 ayat 2 butir a
dalam UU disebutkan
jenis sertifikasi namun
belum ada standar
mengenai Sertifikasi
keselamatan kapal barang
16 DIT-KPLP S Standardisasi Sertifikasi keselamatan
kapal penumpang UU 17/2008 pasal 126 ayat 2 butir b
dalam UU disebutkan
jenis sertifikasi namun
belum ada standar
mengenai Sertifikasi
keselamatan kapal
PT. INAME UTAMA
IV-23
Tabel 4.18 : Matrikulasi NSPK yang sudah ada Aspek Prasarana
No BIDANG K AT E G O RI
JUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
40 DITKAPEL S Standar prasarana/ pangkalan armada
penjaga laut dan pantai. UU 17/2008 pasal 279 ayat 1 Belum Dirinci
41 DITKAPEL S Standardisasi Sarana dan prasarana
pengamanan pelabuhan UU 17/2008 pasal 121 butir b Belum Dirinci
46 DITPELPENG N Alur pelayaran PP5/2010 PASAL 1 AYAT 1 BUTIR 12
47 DITPELPENG N DLKr dan DLKp PP61/2009 PASAL 1
54 DITPELPENG N Klasifikasi pelabuhan utama, pengumpul
dan pengumpan; PP61/2009 PASAL 6
55 DITPELPENG N Klasifikasi terminal khusus
56 DITPELPENG N Kolam pelabuhan PASAL 1 AYAT 1 BUTIR 23
57 DITPELPENG N Lahan daratan dan perairan PP61/2009 PASAL 33
58 DITPELPENG N Pelabuhan pengumpan lokal PP61/2009 PASAL 1 DAN 6
59 DITPELPENG N Pelabuhan pengumpan regional PP61/2009 PASAL 1 DAN 6
60 DITPELPENG N Pelabuhan pengumpul PP61/2009 PASAL 1 DAN 6
61 DITPELPENG N Pelabuhan utama PP61/2009 PASAL 1 DAN 6
62 DITPELPENG N Perairan pandu luar biasa PP5/2010 PASAL 108
PT. INAME UTAMA
IV-24
No BIDANG K A T E G O RIJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
64 DITPELPENG N Perairan wajib pandu kelas II PP5/2010 PASAL 109 AYAT 1
65 DITPELPENG N Perairan wajib pandu kelas III PP5/2010 PASAL 109 AYAT 1
66 DITPELPENG N Rencana induk pelabuhan PP61/2009 PASAL 1 AYAT 1 BUTIR 16
67 DITPELPENG N Rencana induk pelabuhan nasional PP61/2009 PASAL 1 AYAT 1 BUTIR 15
68 DITPELPENG N Terminal khusus PP61/2009 PASAL 1 AYAT 1 BUTIR 20
69 DITPELPENG N Terminal untuk kepentingan sendiri PP61/2009 PASAL 1 AYAT 1 BUTIR 21
86 DITPELPENG S Standar Teknis Kriteria Fasilitas
Infrastruktur Pelabuhan PP61/2009 PASAL 63 RSNI
87 DITPELPENG S Standar Terminal Penumpang Internasional
Kelas A PP61/2009 PASAL 24 RSNI
88 DITPELPENG S Standar Terminal Penumpang Internasional
Kelas B PP61/2009 PASAL 24 RSNI
89 DITPELPENG S Standar Terminal Penumpang Domestik
Kelas A. PP61/2009 PASAL 24 RSNI
90 DITPELPENG S Standar Terminal Penumpang Domestik
Kelas B. PP61/2009 PASAL 24 RSNI
91 DITPELPENG S Standar Terminal Penumpang Domestik
Kelas C. PP61/2009 PASAL 24 RSNI
92 DITPELPENG S Standar Rambu-rambu Pelabuhan RSNI
93 DITPELPENG S Standar Dermaga Curah Cair RSNI
PT. INAME UTAMA
IV-25
No BIDANG K A T E G O RIJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
95 DITPELPENG S Kriteria terminal khusus untuk dapat
menangani barang umum PP61/2009 PASAL 124 RSNI
96 DITPELPENG S Standar fasilitas transhipment peti kemas
pada pelabuhan utama. PP61/2009 PASAL 22 RSNI
97 DITPELPENG S Standar fasilitas transhipment untuk general
cargo pada pelabuhan utama PP61/2009 PASAL 22 RSNI
98 DITPELPENG S Standar fasilitas pemeliharaan dan
perawatan kapal di pelabuhan di pelabuhan. PP61/2009 PASAL 22 RSNI
99 DITPELPENG S Standar terminal khusus (TK). PP61/2009 PASAL 120 RSNI
100 DITPELPENG S Standar terminal untuk kepentingan sendiri
(TUKS). PP61/2009 PASAL 139 RSNI
101 DITPELPENG S
Standar fasilitas penampungan dan pengelolaan limbah kapal berdasarkan hierarkhi pelabuhan
PP61/2009 PASAL 22 RSNI
102 DITPELPENG S Standar peralatan bongkar muat petikemas
di pelabuhan konvensional. PP61/2009 PASAL 22 RSNI
103 DITPELPENG S Standar Desain Alur dan Kolam Pelabuhan PM 52 tahun 2011 pasal pasal 9 ayat 3
104 DITNAVIGASI N Automatic Identification System (AIS) PM 25/2011 Pasal 1 Butir 8
105 DITNAVIGASI N Batas wilayah perairan PM 25/2011 Pasal 21 Ayat (4)
106 DITNAVIGASI N Daftar kode signal
107 DITNAVIGASI N Dinas bergerak pelayaran PM 26/2011 Pasal 1 Butir 4
109 DITNAVIGASI N Global Maritime Distress and Safety System
PT. INAME UTAMA
IV-26
No BIDANG K A T E G O RIJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
110 DITNAVIGASI N Informasi cuaca khusus PP 5/2010 Pasal 86 Ayat (1) Butir c
111 DITNAVIGASI N Informasi cuaca pelabuhan PP 5/2010 Pasal 86 Ayat (1) Butir b
112 DITNAVIGASI N Informasi cuaca pelayaran PP 5/2010 Pasal 86 Ayat (1) Butir a
113 DITNAVIGASI N Instalasi di perairan PM 25/2011 Pasal 21 Ayat (4)
114 DITNAVIGASI N Local port station PM 26/2011 Pasal 1 Butir 9
115 DITNAVIGASI N Long range identification and tracking of
ships PM 26/2011 Pasal 1 Butir 10
116 DITNAVIGASI N Menara Suar PM 25/2011 Pasal 1 Butir 2
117 DITNAVIGASI N Pelampung Suar PM 25/2011 Pasal 1 Butir 4
118 DITNAVIGASI N Peralatan Hidrografi PP 5/2010 Pasal 32 Ayat (3)
119 DITNAVIGASI N Radar Beacon PM 25/2011 Pasal 1 Butir 7
121 DITNAVIGASI N Rambu Suar PM 25/2011 Pasal 1 Butir 3
122 DITNAVIGASI N Rencana Induk Kenavigasian PM 25/2011 Pasal 20 Ayat (2)
123 DITNAVIGASI N SBNP PM 25/2011 Pasal 1 Butir 1
PT. INAME UTAMA
IV-27
No BIDANG K A T E G O RIJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
125 DITNAVIGASI N Tanda Siang PM 25/2011 Pasal 1 Butir 5
126 DITNAVIGASI N Telekomunikasi pelayaran PM 26/2011 Pasal 1 Butir 1
127 DITNAVIGASI N Vessel Traffic Services PM 26/2011 Pasal 1 Butir 8
128 DITNAVIGASI N VTS centre dan sub centre PM 26/2011 Pasal 17 Ayat (1)
129 DITNAVIGASI N VTS sensor station PM 26/2011 Pasal 18 Ayat (1)
130 DITNAVIGASI N Zona keamanan dan keselamatan PM 25/2011 Pasal 1 Butir 15
132 DIT-KPLP S Standardisasi Sarana dan prasarana
pengamanan pelabuhan ISPS CODE
133 DIT-KPLP S
Standar teknis fasilitas pengamanan pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri sesuai ISPS Code
ISPS CODE
134 DIT-KPLP S Peralatan pemadam kebakaran di pelabuhan
PT. INAME UTAMA
IV-28
Tabel 4.19 : Matrikulasi NSPK yang belum ada Aspek Prasarana
No BIDANG K A T E G O R I
JUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
1 DITLALA K Kriteria jaringan trayek tetap dan teratur
angkutan laut dalam negeri PP20/2010 PASAL 6 ayat 2
diamanatkan pada peraturan menteri
2 DITLALA K Kriteria jaringan Trayek Tidak Tetap
dan tidak teratur PP20/2010 PASAL 6 ayat 1
diamanatkan pada peraturan menteri
3 DITLALA K Kriteria Trayek Angkutan Laut Lintas
Batas PP20/2010 PASAL 29 ayat 2
diamanatkan pada peraturan menteri
4 DITKAPEL S Standar prasarana/pangkalan armada
penjaga laut dan pantai. UU 17/2008 pasal 279 ayat 1
5 DITKAPEL S Standardisasi Sarana dan prasarana
pengamanan pelabuhan UU 17/2008 pasal 121 butir b
6 DITPELPENG K Kriteria perairan pandu luar biasa PP5/2010 PASAL 108
7 DITPELPENG K Kriteria perairan wajib pandu kelas I PP5/2010 PASAL 109 AYAT 1
8 DITPELPENG K Kriteria perairan wajib pandu kelas II PP5/2010 PASAL 109 AYAT 1
9 DITPELPENG K Kriteria perairan wajib pandu kelas III PP5/2010 PASAL 109 AYAT 1
10 DITPELPENG N Fasilitas dan peralatan pada pelabuhan
penyeberangan PP61/2009 PASAL 25,26
11 DITPELPENG N Fasilitas dan peralatan pada pelabuhan
sungai dan danau PP61/2009 PASAL 23,24
12 DITPELPENG N Fasilitas dan peralatan pada pelabuhan
PT. INAME UTAMA
IV-29
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
13 DITPELPENG N
Fasilitas dan peralatan pada terminal khusus nasional/internasional, regional dan lokal;
PP61/2009 PASAL 116
14 DITPELPENG N Klasifikasi pelabuhan penyeberangan PP61/2009 PASAL 6
15 DITPELPENG N Klasifikasi pelabuhan sungai dan danau PP61/2009 PASAL 6
16 DITPELPENG N Klasifikasi terminal khusus
17 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan penyeberangan lintas dalam kab/kota
USULAN
18 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan penyeberangan lintas kab/kota;
PP61/2009 PASAL 25,26
19 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan penyeberangan lintas propinsi/antar negara;
PP61/2009 PASAL 25,26
20 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan antar kab/kota dalam propinsi;
PP61/2009 PASAL 23,24
21 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan antar propinsi;
PT. INAME UTAMA
IV-30
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
22 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan dalam kab/kota;
PP61/2009 PASAL 25,26
23 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada pelabuhan utama, pengumpul dan pengumpan;
PP61/2009 PASAL 21,22
24 DITPELPENG S
Standar fasilitas dan peralatan pada terminal khusus nasional/internasional, regional dan lokal;
PP61/2009 PASAL 116
25 DITPELPENG S Standar klasifikasi pelabuhan
penyeberangan lintas dalam kab/kota PP61/2009 PASAL 6
26 DITPELPENG S Standar klasifikasi pelabuhan
penyeberangan lintas kab/kota; PP61/2009 PASAL 6
27 DITPELPENG S
Standar klasifikasi pelabuhan penyeberangan lintas propinsi/antar negara;
PP61/2009 PASAL 6
28 DITPELPENG S
Standar klasifikasi pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan antar kab/kota dalam propinsi;
PP61/2009 PASAL 6
29 DITPELPENG S
Standar klasifikasi pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan antar propinsi;
PP61/2009 PASAL 6
30 DITPELPENG S
Standar klasifikasi pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan dalam kab/kota;
PP61/2009 PASAL 6
31 DITPELPENG S Standar klasifikasi pelabuhan utama,
PT. INAME UTAMA
IV-31
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
32 DITPELPENG S
Standar klasifikasi terminal khusus nasional/internasional, regional dan lokal;
PP61/2009 PASAL 110
33 DITNAVIGASI N Fasilitas pangkalan
34 DITNAVIGASI N Radar Reflector
35 DIT-KPLP S Standar prasarana/pangkalan armada
penjaga laut dan pantai. UU 17/2008 pasal 279 ayat 1
dalam UU disebutkan namun belum ada standarnya
PT. INAME UTAMA
IV-32
Tabel 4.20 : Matrikulasi NSPK yang sudah ada Aspek operasional
No BIDANG K A T E G O R I
JUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
36 DITLALA K Kriteria kegiatan angkutan laut
pelayaran-rakyat PP20/2010 PASAL 45 namun belum detail
37 DITLALA K Kriteria Kegiatan Pelayaran Perintis PP20/2010 PASAL 71
38 DITLALA N Izin Usaha Bongkar Muat PP20/2010 PASAL 111 BUTIR A dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
39 DITLALA N Izin Usaha Pengurusan Jasa Transportasi PP20/2010 PASAL 111 BUTIR B dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
40 DITLALA N Izin Usaha Angkutan Perairan di Pelabuhan PP20/2010 PASAL 111 BUTIR C dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
41 DITLALA N
Izin Usaha Penyewaan Peralatan Angkutan Laut dan Peralatan Jasa Terkait dengan Angkutan Laut
PP20/2010 PASAL 111 BUTIR D dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
42 DITLALA N Izin Usaha Tally Mandiri PP20/2010 PASAL 111 BUTIR E dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
43 DITLALA N Izin Usaha Depo Peti Kemas PP20/2010 PASAL 111 BUTIR F dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
44 DITLALA N Izin Usaha Pengelolaan Kapal PP20/2010 PASAL 111 BUTIR G dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
45 DITLALA N Izin Usaha Perantara Jual Beli dan atau sewa
kapal PP20/2010 PASAL 111 BUTIR H
dalam UU disebutkan mengenai macam usaha jasa terkait
46 DITLALA N Izin Usaha Keagenan Awak Kapal PP20/2010 PASAL 111 BUTIR i dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
47 DITLALA N Izin Usaha Keagenan Kapal PP20/2010 PASAL 111 BUTIR j dalam UU disebutkan mengenai
macam usaha jasa terkait
48 DITLALA N Izin Usaha Perawatan dan Perbaikan Kapal PP20/2010 PASAL 111 BUTIR k dalam UU disebutkan mengenai
PT. INAME UTAMA
IV-33
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
49 DITLALA N Jenis, Struktur dan Golongan Tarif Angkutan
Barang di perairan PP20/2010 PASAL 174
50 DITLALA N Jenis, Struktur dan Golongan Tarif Usaha
Jasa terkait Angkutan di perairan PP20/2010 PASAL 176
51 DITLALA K Kriteria trayek tetap dan teratur dan tidak
tetap dan tidak teratur; PP 20/2010 PASAL 6 RSNI
52 DITLALA K Kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran
rakyat PP 20/2010 PASAL 45 RSNI
53 DITKAPEL K
Kriteria penetapan zona keamanan dan keselamatan di sekitar instalasi bangunan di perairan.
UU 17/2008 pasal 119 ayat 2; PP 5/2010 Pasal 94 ayat 5
Kriteria batas zona keamanan dan keselamatan sudah ada dalam PP 5/2010
54 DITKAPEL N Kegiatan pencarian dan pertolongan jiwa di
laut.
UU 17/2008 pasal 244 ayat 2, 258 ayat 1
55 DITKAPEL N Kegiatan salvage, pekerjaan bawah air, serta
eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut; UU 17/2008 pasal 204
56 DITKAPEL N Kelaiklautan Kapal UU 17/2008 bab IX
57 DITKAPEL N Keselamatan kapal UU 17/2008 pasal 124 ayat 1-2 sudah dirinci persyaratan
keselamatan kapal
58 DITKAPEL N Manajemen keamanan kapal. UU 17/2008 pasal 170
59 DITKAPEL N Manajemen keselamatan dan pencegahan
pencemaran dari kapal UU 17/2008 pasal 169
60 DITKAPEL N Pelaksanaan patroli laut; UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 poin a
61 DITKAPEL N Pelaksanaan pengawasan, pencegahan, dan
penanggulangan pencemaran di laut; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 poin b
62 DITKAPEL N Pelaksanaan penyidikan. UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 poin d,
pasal 282
63 DITKAPEL N Pelaksanan pengejaran seketika (hot pursuit); UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 poin b
64 DITKAPEL N Zona keamanan dan keselamatan di sekitar
instalasi bangunan di perairan.
UU 17/2008 pasal 119 ayat 2; PP 5/2010 Pasal 94 ayat 5
PT. INAME UTAMA
IV-34
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
65 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan prosedur pemeriksaan
dan pengujian keselamatan kapal. PP 51/2002 pasal 53-54
66 DITKAPEL S Standar prosedur pelaksanaan penjagaan dan
penegakan hukum di laut. UU 17/2008 pasal 44
Sudah ada sebagian, tetapi akan diatur lebih lanjut dalam PP
67 DITKAPEL S Standar keselamatan kapal-kapal yang
beroperasi di sungai dan danau RSNI
68 DITPELPENG P Tata Cara Penerbitan Sertifikat Pekerjaan
Pengerukan dan Reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal 3 ayat 5 69 DITPELPENG K Persyaratan penerbitan sertifikat pekerjaan
pengerukan PM 52 tahun 2011 pasal 3 ayat 3
70 DITPELPENG K Persyaratan teknis pekerjaan pengerukan PM 52 tahun 2011 pasal 4 ayat 2, pasal 5
71 DITPELPENG K Persyaratan lokasi pembuangan hasil keruk PM 52 tahun 2011 pasal pasal 5 ayat 5 72 DITPELPENG P Pedoman pelaksanaan pembuatan desain alur
dan kolam pelabuhan PM 52 tahun 2011 pasal pasal 9 ayat 2 73 DITPELPENG K Persyaratan Pekerjaan Pengerukan untuk
Kegiatan Penambangan PM 52 tahun 2011 pasal pasal 10
74 DITPELPENG K Persyaratan Izin Pekerjaan Pengerukan PM 52 tahun 2011 pasal pasal 11 ayat 2
75 DITPELPENG P Tata Cara Pengajuan Izin Pekerjaan
Pengerukan PM 52 tahun 2011 pasal pasal 11
76 DITPELPENG P Kewajiban Pemegang Izin Pekerjaan
Pengerukan PM 52 tahun 2011 pasal pasal 12
78 DITPELPENG K Persyaratan teknis pekerjaan reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 15 ayat 4
79 DITPELPENG P Tata Cara Pengajuan Izin Pekerjaan
Reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 16-19
80 DITPELPENG K Persyaratan Izin Pekerjaan Reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 18 butir a, b
PT. INAME UTAMA
IV-35
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
81 DITPELPENG P Kewajiban Pemegang Izin Pekerjaan
Reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 20
82 DITPELPENG K Persyaratan Badan Usaha Pengerukan dan
Reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 23
83 DITPELPENG P Tata Cara Pengajuan Izin Pendirian Badan
Usaha Pengerukan dan reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 24 84 DITPELPENG K Persyaraan Pencabutan Izin Usaha
Pengerukan dan Reklamasi PM 52 tahun 2011 pasal pasal 26-27
85 DITPELPENG P
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Pengerukan dan Reklamasi untuk membangun alur dan kolam pelabuhan sungai dan danau
PM 52 tahun 2011 pasal pasal 28 butir a
86 DITPELPENG P
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Pengerukan dan Reklamasi untuk memelihara kolam pelabuhan sungai dan danau
PM 52 tahun 2011 pasal pasal 28 butir c
87 DITPELPENG P
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Pengerukan dan Reklamasi untuk pembangunan
pelabuhan sungai dan danau
PM 52 tahun 2011 pasal pasal 28 butir b
89 DITNAVIGASI N Kegiatan pekerjaan bawah air PP 5/2010 Pasal 1 Ayat (26)
90 DITNAVIGASI N Kegiatan salvage PP 5/2010 Pasal 126
91 DITNAVIGASI N Kerangka kapal PP 5/2010 Pasal 1 Ayat (24)
92 DITNAVIGASI N
Komunikasi marabahaya, komunikasi segera dan keselamatan, serta siaran tanda waktu standar
PP 5/2010 Pasal 77
93 DITNAVIGASI N Pelayanan meteorologi PP 5/2010 Pasal 1 Ayat (10)
PT. INAME UTAMA
IV-36
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
95 DITNAVIGASI N Pengamatan laut PP 5/2010 Pasal 4 Ayat (2)
96 DITNAVIGASI N Sistim informasi SBNP PM 25/2011 Pasal 49
97 DIT-KPLP N Pengawasan Keselamatan dan keamanan
pelayaran; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir a
dalam UU disebutkan merupakan fungsi dari KPLP
98 DIT-KPLP N Pelaksanaan pengawasan, pencegahan, dan
penanggulangan pencemaran di laut; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir b
dalam UU disebutkan merupakan fungsi dari KPLP
99 DIT-KPLP N Pengawasan dan penertiban kegiatan serta
lalu lintas kapal; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir c
dalam UU disebutkan merupakan fungsi dari KPLP
100 DIT-KPLP N
Pengawasan dan penertiban kegiatan salvage, pekerjaan bawah air, serta eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut;
UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir d dalam UU disebutkan
merupakan fungsi dari KPLP
101 DIT-KPLP N Pengamanan Sarana Bantu
Navigasi-Pelayaran; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir e
dalam UU disebutkan merupakan fungsi dari KPLP
102 DIT-KPLP N Pelaksanaan kegiatan pencarian dan
pertolongan jiwa di laut. UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir f
dalam UU disebutkan merupakan fungsi dari KPLP
103 DIT-KPLP N Pelaksanaan patroli laut; UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir a
dalam UU disebutkan merupakan kewenangan dari KPLP
104 DIT-KPLP N Pelaksanan pengejaran seketika (hot pursuit); UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir b
dalam UU disebutkan merupakan kewenangan dari KPLP
105 DIT-KPLP N Memberhentikan dan memeriksa kapal di
laut. UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir c
dalam UU disebutkan merupakan kewenangan dari KPLP
106 DIT-KPLP N Pelaksanaan penyidikan. UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir d
dalam UU disebutkan merupakan kewenangan dari KPLP
PT. INAME UTAMA
IV-37
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
107 DIT-KPLP N Manajemen keselamatan dan pencegahan
pencemaran dari kapal UU 17/2008 pasal 169
dalam UU sudah disebutkan mengenai manajemen keselamatan kapal
108 DIT-KPLP N Manajemen keamanan kapal. UU 17/2008 pasal 170
dalam UU sudah disebutkan mengenai manajemen keamanan kapal
109 DIT-KPLP N Sertifikasi keselamatan kapal UU 17/2008 pasal 133 diamanatkan untuk diatur dalam
PP
100 DIT-KPLP N Zona keamanan dan keselamatan di sekitar
instalasi bangunan di perairan.
101 DIT-KPLP S Standar teknis pengangkutan barang
berbahaya melalui laut UU 17/2008 pasal 46, IMDG code
102 DIT-KPLP S Standar tatacara pengamanan fasilitas
pelabuhan UU 17/2008 pasal 121, ISPS CODE
103 DIT-KPLP S Standar sistem komunikasi pengamanan
pelabuhan ISPS CODE
104 DIT-KPLP P Pedoman tatacara dan prosedur pengamanan
fasilitas pelabuhan. ISPS CODE
PT. INAME UTAMA
IV-38
Tabel 4.21 : Matrikulasi NSPK yang belum ada Aspek Operasional
No BIDANG K A T E G O R I
JUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
150 DITLALA P Pedoman kegiatan angkutan laut dalam
negeri PP20/2010 PASAL 5
151 DITLALA P Pedoman Kegiatan angkutan laut dari dan ke
luar negeri PP20/2010 PASAL 23
152 DITLALA P Pedoman kegiatan angkutan laut lintas batas PP20/2010 PASAL 29 ayat 2
153 DITLALA P
Pedoman Penetapan Jenis, Struktur dan Golongan Tarif Angkutan Barang di perairan
PP20/2010 PASAL 172
154 DITLALA P
Pedoman Penetapan Jenis, Struktur dan Golongan Tarif Usaha Jasa terkait Angkutan di perairan
PP20/2010 PASAL 175
155 DITLALA P Pedoman Pengoperasian Kapal pada Trayek
Tetap dan Teratur PP20/2010 PASAL 11
156 DITLALA P Pedoman Pengoperasian Kapal pada Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur PP20/2010 PASAL 16
157 DITLALA P Pedoman pengoperasian kapal untuk Daerah
Masih Tertinggal dan/atau wilayah terpencil PP20/2010 PASAL 77
158 DITLALA P Pedoman Pengoperasian Kapal untuk
Kegiatan Angkutan Laut Luar Negeri PP 20/2010 PASAL 26
159 DITLALA P Pedoman Persyaratan Izin usaha angkutan
laut PP 20/2010 PASAL 94
160 DITLALA P Pedoman Persyaratan Keagenan Awak
Kapal PP 20/2010 PASAL 94
161 DITLALA P Pedoman Persyaratan Pengoperasian Kapal
PT. INAME UTAMA
IV-39
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
162 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Pelaporan
Pengoperasian Kapal pada Trayek Tetap dan Teratur
PP20/2010 PASAL 11 ayat 2
163 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Pelaporan
Pengoperasian Kapal pada Trayek Tidak tetap dan Tidak Teratur
PP20/2010 PASAL 11
164 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Pelaporan Rencana Pengoperasian Kapal Pada Trayek Tetap dan Teratur
PP20/2010 PASAL 9 ayat 1
165 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Angkutan Perairan di Pelabuhan PP20/2010 PASAL 125
166 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Depo Peti Kemas PP20/2010 PASAL 138
167 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Keagenan Awak Kapal
168 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Keagenan Kapal PP20/2010 PASAL 155
169 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Pengelolaan Kapal PP20/2010 PASAL 143
170 DITLALA P
Pedoman Tata Cara pemberian Izin Usaha Penyewaan Peralatan Angkutan Laut dan Peralatan Jasa Terkait dengan Angkutan Laut
PP20/2010 PASAL 129
171 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Perantara Jual Beli dan atau sewa kapal PP20/2010 PASAL 147
172 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Perawatan dan Perbaikan Kapal PP 20/2010 PASAL 151
173 DITLALA P Pedoman Tata Cara Pemberian Izin Usaha
PT. INAME UTAMA
IV-40
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
174 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penempatan Kapal pada
Trayek Angkutan Laut Lintas Batas PP20/2010 PASAL 29 ayat 3
175 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penempatan Kapal pada
Trayek Angkutan Laut Luar Negeri PP 20/2010 PASAL 28
176 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Penempatan Kapal Pelayaran Rakyat pada Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur
PP20/2010 PASAL 48
177 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penerbitan Izin Usaha
Bongkar Muat PP20/2010 PASAL 116
178 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penerbitan Izin Usaha
Pengurusan Jasa Transportasi
179 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penetapan jaringan
angkutan laut perintis PP20/2010 PASAL 72
180 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penetapan Jaringan
Trayek Angkutan Laut Dalam Negeri PP 20/2010 PASAL 10
181 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Penetapan Trayek Angkutan di Perairan untuk daerah masih tertinggal/wilayah terpencil
PP 20/2010 PASAL 78
182 DITLALA P Pedoman Tata Cara Penunjukan Keagenan
Awak Kapal
183 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Penyampaian dan Pengelolaan Data serta Penyusunan Sistem Informasi Angkutan di Perairan
PP20/2010 PASAL 201
184 DITLALA P
Pedoman Tata Cara Registrasi Penempatan Kapal Pada Jaringan Trayek Tramper untuk Angkutan Dalam Negeri
PP 20/2010 PASAL 6 AYAT (1)
185 DITLALA S Standardisasi pelayanan bongkar muat barang
PT. INAME UTAMA
IV-41
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
200 DITKAPEL P Pedoman Tata cara audit sertifikat
manajemen keselamatan UU 17/2008 pasal 169 ayat 5
lebih lanjut diatur dalam peraturan menteri
201 DITKAPEL P Pedoman Tata Cara Pemasangan Selar pada
Kapal
UU 17/2008 pasal 156 ayat 1, pp 51/2002
202 DITKAPEL P Pedoman Tata cara pemeriksaan dan
sertifikasi keselamatan kapal PP 51/2002 pasal 53-53
Belum rinci. Lebih lanjut diatur dalam KM
203 DITKAPEL P Pedoman Tata Cara Pemeriksaan
Kecelakaan Kapal PP 51/2002 pasal 88-89
diatur tersendiri, sudah ada dalam KM
204 DITKAPEL P Pedoman Tata Cara Pemuatan dan
Pemadatan Barang serta Pengaturan Balas PP 51/2002 pasal 91
belum rinci, lebih lanjut diatur dalam KM
205 DITKAPEL P
Pedoman Tata cara penanganan,
penempatan, dan pemadatan peti kemas serta pengaturan balas
UU 17/2008 pasal 149 ayat 2
206 DITKAPEL P Pedoman Tata Cara Penetapan Lambung
Timbul PP 51/2002 pasal 90
207 DITKAPEL P Pedoman Tata cara pengangkutan barang
berbahaya dan beracun KM 2 tahun 2010
208 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan Prosedur dan
persyaratan penutuhan kapal UU 17/2008 pasal 127 ayat 1 butir i
209 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan Prosedur penerbitan
sertifikat keselamatan kapal PP 51/2002 pasal 55
210 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan Prosedur Penerbitan Surat Izin Khusus bagi Kapal yang akan berlayar
PP 51/2002 pasal 6
211 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan Prosedur penolakan nahkoda untuk melayarkan kapalnya jika tidak memenuhi persyaratan keselamatan kapal
PT. INAME UTAMA
IV-42
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
212 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan Prosedur perjanjian
kerja untuk kesejahteraan awak kapal UU 17/2008 pasal 153
213 DITKAPEL P Pedoman pelaksanaan pengawasan
keselamatan dan keamanan pelayaran;
214 DITKAPEL P
Pedoman pelaksanaan pengawasan, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran di laut;
UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir b
215 DITKAPEL P Pedoman pengamanan Sarana Bantu
Navigasi-Pelayaran; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir e
216 DITKAPEL P
Pedoman pengawasan dan penertiban kegiatan salvage, pekerjaan bawah air, serta eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut;
UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir d
217 DITKAPEL P Pedoman pengawasan dan penertiban
kegiatan serta lalu lintas kapal; UU 17/2008 pasal 277 ayat 1 butir c
218 DITKAPEL P
Pedoman Tata Cara dan Persyaratan pembangunan dan pengerjaan kapal termasuk perlengkapannya
PP 51/2002 pasal 4 ayat 1 -4
219 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan prosedur audit dan penerbitan sertifikat manajemen keamanan kapal.
UU 17/2008 pasal 170 ayat 6
220 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan prosedur
memberhentikan dan memeriksa kapal di laut.
UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir c
221 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan prosedur pelaksanaan kegiatan pencarian dan pertolongan jiwa di laut.
UU 17/2008 pasal 244 ayat 2,
222 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan prosedur pelaksanaan
PT. INAME UTAMA
IV-43
No BIDANG K A T E G O R IJUDUL NSPK ACUAN KETERANGAN
223 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan prosedur pelaksanaan
penyidikan. UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir d
224 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan prosedur pelaksanan
pengejaran seketika (hot pursuit); UU 17/2008 pasal 278 ayat 1 butir b
226 DITKAPEL P Pedoman tatacara dan prosedur pemeriksaan
dan sertifikasi keselamatan kapal.
227 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan prosedur pengesahan gambar dan pengawasan pembangunan kapal
PP 51/2002 pasal 4 ayat 3
228 DITKAPEL P
Pedoman tatacara dan prosedur penilikan kapal dalam rangka memenuhi persyaratan keselamatan kapal
PP 51/2002 pasal 52 ayat 2
230 DITKAPEL S Standard manajemen keamanan kapal. UU 17/2008 pasal 170
231 DITKAPEL S Standard manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal UU 17/2008 pasal 169
232 DITKAPEL S Standardisasi Sertifikasi keselamatan kapal
barang UU 17/2008 pasal 126 ayat 2 butir b
233 DITKAPEL S Standardisasi Sertifikasi keselamatan kapal
penumpang UU 17/2008 pasal 126 ayat 2 butir a
235 DITKAPEL S Standar keselamatan kapal Negara
236 DITKAPEL S Standar pengamanan kerangka kapal UU 17/2008 pasal 203 Baru dirinci sebagian
237 DITKAPEL S Standar persyaratan perAlatan penolong di
kapal PP 51/2002 pasal 70 ayat 3 SNI 10-4135-1996, kadaluarsa
238 DITKAPEL S persyaratan peralatan penanggulangan