• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam pasal 11 ayat (1) menyebutkan bahwa urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan, dimana ayat (2) menyebutkan Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar menurut pasal 12 ayat (1) adalah pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta sosial.

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2015 pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5(lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Pasal 2 ayat (1) RPJMN merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Presiden hasil Pemilihan Umum Tahun 2014. Ayat (3) menyebutkan bahwa RPJMN berfungsi sebagai berikut:

a. Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga

b. Bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daerah dengan memperhatikan tugas dan fungsi pemerintah daerah dalam mencapai sasaran Nasional yang termuat dalam RPJM Nasional

c. Pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah

Mengacu pada Visi pembangunan yang tertuang dalam RPJMN yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat penyusun Rencana Strategis peroide tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13.1/PRT/M/2015 dimana Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 adalah:

“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

(2)

Kemudian berdasarkan Visi tersebut telah ditetapkan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Kementeria Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, salah satu tujuannya adalah Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat yangterpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang berkualitas untukkeseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan. Tujuanini akan dicapai melaluisasaran strategis, yaitu:

a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum danperumahan rakyat antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran. c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional.

Merujuk pada sasaran strategis huruf (a) di atas maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengharuskan setiap daerah untuk menyusun Dokumen Rencana Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 17 Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Tabalong 2015-2019 telah ditetapkan Visi Kabupaten Tabalong yaitu:

Terwujudnya Tabalong yang Agamais, Sejahtera dan Mandiri.

dengan Misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Agamais

Dalam misi ini pembangunan diarahkan agar tercapai masyarakat madani yang beretika dan bermoral melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, memperkuat kelembagaan keagamaan, pendidikan dan kemasyarakatan.

b. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam misi ini pembangunan diarahkan agar masyarakat mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan dan kebutuhan dasar lainnya melalui kebijakan pembangunan daerah yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat serta upaya pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup.

c. Potensi Sumber Daya.

Dalam misi ini pembangunan diarahkan pada tercapainya sistem yang handal dan dinamis yang mampu bertindak sesuai keadaan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bijak melalui penguatan kelembagaan ekonomi, sosial budaya dan pemerintahan.

(3)

Mengacu padaMisi kedua RPJMD Kabupaten Tabalong 2015-2019 telah ditetapkan Tujuan dari misi ini adalah meningkatkan potensi SDM dan SDA, daya saing dan pertumbuhan ekonomi dimana salah satu Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong sebagai Dinas Teknis yang melaksanakan urusan wajib Pemerintahah Daerah di Bidang Pekerjaan Umum menetapkan Visi di dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum dengan mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Tabalong yaitu :

“Tersedianya infrastruktur pekerjaan umum yang handal, bermanfaat dan berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya Tabalong yang agamais, sejahtera dan mandiri”.

Untuk mencapai Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong yang sudah di atas, telah dirumuskan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong sebagai berikut:

1. Menyediakan prasarana dan sarana infrastruktur dalam mendukung kegiatan ekonomi daerah dan pengembangan wilayah guna peningkatan kesejahteraan rakyat

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyediaan air bersih, ketahanan pangan, sarana dan prasarana perumahan dan permukiman serta fasilitas pelayanan publik

3. Menyediakan sumber daya manusia aparatur pekerjaan umum yang profesional.

Kebijakan yang telah ditetapkan dalam mendukung Misi Kedua dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong adalah Penyusunan dokumen perencanaan prasarana air bersih, irigasi serta sarana dan prasarana perumahan dan permukiman serta fasilitas pelayanan publik. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan yang tertuang dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Dokumen RPIJM ini disusun dengan maksud sebagai wujud kemandirian Kabupaten Tabalong dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan baik diperkotaan maupun perdesaan. Adapun tujuan disusunnya RPIJM ini adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya selama 5(lima) tahun.

(4)

1.3 Kedudukan RPIJM

Untuk menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi,dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas yang disebut NAWA CITA, yaitu:

a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikanrasa aman kepada seluruh warga negara.

b. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahanyang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dandesa dalam kerangka negara kesatuan.

d. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakanhukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

e. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehinggabangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategisekonomi domestik.

h. Melakukan revolusi karakter bangsa.

i. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU Nomor 25 tahun 2004, maka kedudukan RPIJM Kabupaten Tabalong Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

a. Tingkat Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyusun Renstra tahun 2015-2019 mengacu pada Nawacita dan RPJMN 2015-2019. Kemudian renstra Kemen PUPR 2015-2019 ini dijabarkan lebih detail kedalam Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015-2019.

b. Tingkat Provinsi, RPJMD Provinsi merupakan penjabaran RPJMN 2015-2019 oleh Pemerintah Provinsi. Berdasarkan RPJMD Provinsi maka setiap SKPD Provinsi menyusun Renstra SKPD Provinsi, merujuk pada Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Renstra SKPD Provinsi dalam bentuk Renstra Cipta Karya/Rencana Aksi Daerah 100-0-100 Provinsi.

c. Tingkat Kabupaten, Pemerintah Kabupaten/Kota menjabarkan RPJMD Provinsi dalam bentuk RPJMD Kabupaten. Berdasarkan RPJMD Kabupaten/Kota tersebut SKPD Kabupaten/Kota menyusunRenstra SKPD, dengan mengacu pada Renstra SKPD Kabupaten/Kota dan Renstra Cipta Karya/Rencana Aksi

(5)

Daerah 100-0-100 Provinsi disusunlah RPIJM Bidang Cipta Karya beserta turunannya yaitu Memorandum Program

Berdasarkan uraian diatas jelas sekali kedudukan RPIJM adalah sebagai bagian yang tak terpisahkan dan merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabalong khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tabalong 2015-2019, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tabalong Tahun 2005 - 2025 dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong 2015-2019, dengan tetap memperhatikan arahan RPJM Nasional 2010 – 2014 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 - 2015.

Pola Hubungan Dokumen RPIJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya juga memperhatikan dokumen Rencana Tata Rang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tabalong Tahun 2014 - 2034 dan Dokumen RTRW Provinsi Kalimantan Selatan. Perencanaan ruang yang telah dipersiapkan dalam dokumen RTRW, baik itu pola ruang maupun struktur ruang harus sejalan dengan perencanaan pembangunan jangka menengah yang akan disusun. Pola hubungan yang tidak terpisahkan ini seperti terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM RENSTRA KEMENPUPR 2015-2019 RPJMN 2015-2019 NAWACITA RENSTRA DJCK 2015-2019 RPJMD PROVINSI RENSTRA SKPD PROVINSI RENSTRA CIPTA KARYA/RAD GERAKAN NASIONAL 100-0-100 PROVINSI RPJMD KABUPATEN/ KOTA RENSTRA SKPD KABUPATEN/ KOTA RPIJM BIDANG CIPTA KARYA NASIONAL PROVINSI KAB/KOTA MEMORANDUM PROGRAM

(6)

1.4 Muatan RPIJM

Sesuai dengan Pedoman penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maka muatan RPIJM Kabupaten Tabalong 2016-2020 terdiri dari 8(delapan) Bab dengan rincian adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya

Bab II Profil Kabupaten Tabalong

Bab ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi serta isu-isu strategis Kabupaten Tabalong

Bab III Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bab ini berisikan arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bab IV Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Bab ini berisikan pembahasan mengenai analisa sosial, ekonomi dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisa kemiskinan

Bab V Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bab ini berisikan pembahasan mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan dan alternatif pendanaan.

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan regulasi Kabupaten Tabalong

Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di Kabupaten Tabalong

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor yaitu sektor Pengembangan kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisa kebutuhan serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing.

Bab VIII Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Bab ini membahas mengenai matrik program investasi RPIJM Kabupaten Tabalong dan matrik keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten Tabalong.

Gambar

Gambar 1.1  Kedudukan RPIJM RENSTRA KEMENPUPR  2015-2019 RPJMN  2015-2019 NAWACITA  RENSTRA  DJCK  2015-2019 RPJMD   PROVINSI RENSTRA SKPD PROVINSI  RENSTRA CIPTA KARYA/RAD GERAKAN  NASIONAL 100-0-100 PROVINSI RPJMD   KABUPATEN/ KOTA RENSTRA SKPD KABUPATEN

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu pemberian masalah diawali dengan masalah yang sederhana untuk siswa kemudian menuju ke masalah yang lebih sulit Pemberian masalah yang tidak tepat

Analisis Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, Pengalaman Kerja, dan Pendidikan Etika Bisnis terhadap Persepsi Etis Mahasiswa dengan Program Studi sebagai..

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa 1) sebagian besar, tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran sudah memenuhi prinsip kerja sama dan kesantunan. Namun, masih ada

Melihat pemaparan diatas serta hasil pengamatan peneliti di lapangan bahwa dalam penerapan teknik pembelajaran round table pada mata pelajaran Fiqih materi jinayah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan pengunjung mengenai event “Fresh 5k” melalui publisitas di Bandar Djakarta Surabaya. Alasan

Dalam proses pengolahan data pada kantor PPAT Muhammad Zaini, S.H sudah menggunakan sistem yang cukup baik, dimana calon klien akan mendatangi kantor PPAT Muhammad Zaini,

Dosen Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

didik akan merasa senang kalau gum tersebut tidak hadir di kelas. Dengan beban tugas administratif, pengembangan karier, dan masalah kehidupan pribadinya, seorang gum dapat