PABRIK SILICA GEL DARI SODIUM CARBONATE DAN PASIR
SILIKA DENGAN PROSES HYDROLYSIS
PRA RENCANA PABRIK
OLEH :
TIARA TARADITA
0931010045
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"
JAWA TIMUR
SILIKA DENGAN PROSES HYDROLYSIS
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Kimia
OLEH :
TIARA TARADITA
0931010045
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"
JAWA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN
PABRIK SILICA GEL DARI SODIUM CARBONATE DAN
PASIR SILIKA DENGAN PROSES HYDROLYSIS
DISUSUN OLEH:
TIARA TARADITA
0931010045
Surabaya, 17 Mei 2013
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Lisan
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT
Disusun oleh :
TIARA TARADITA
0931010045
Telah dipertahankan di hadapan dan di terima oleh Dosen Penguji
Pada tanggal : 17 Mei 2013
Tim Penguji : Pembimbing :
1. 1.
Ir. Dwi Hery Astuti, MT Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT
NIP. 19590520 198703 2 001 NIP. 19650731 199203 2 001
2.
Ir. Kindriari Nurma W, MT
NIP. 19600228 198803 2 001
3.
Ir. Nana Dyah S., MKes
NIP. 19600422 198703 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
Ir. Sutiyono, MT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan
segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan
tugas akhir “Pra Rencana Pabrik Silica Gel Dari Sodium Carbonate Dan Pasir
Silika Dengan Proses Hydrolysis”, dimana tugas akhir ini merupakan tugas yang
diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas akhir “Pra Rencana Pabrik Silica Gel Dari Sodium Carbonate Dan
Pasir Silika Dengan Proses Hydrolysis” ini disusun berdasarkan pada beberapa
sumber yang berasal dari beberapa literatur, data – data, majalah kimia, dan
internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan
baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya tugas akhir ini
kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri, UPN ”Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh Civitas Akademika Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua yang selalu mendoakan kami.
7. Semua pihak yang telah membantu, baik saran serta dorongan dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena
itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya
tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga tugas akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, Mei 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
INTISARI iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II-1
BAB III NERACA MASSA III-1
BAB IV NERACA PANAS IV-1
BAB V SPESIFIKASI ALAT V-1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA VI-1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII-1
BAB VIII UTILITAS VIII-1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK IX-1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN X-1
BAB XI ANALISA EKONOMI XI-1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN XII-1
Perencanaan pabrik silica gel ini diharapkan dapat berproduksi dengan
kapasitas 60.000 ton/tahun dalam bentuk gel. Pabrik beroperasi secara continuous
selama 330 hari dalam setahun.
Kegunaan dari silica gel adalah :
- Untuk proses penyerapan
- Untuk pengemasan makanan
Secara singkat, uraian proses dari pabrik silica gel adalah sebagai berikut :
Pertama, sodium carbonate direaksikan dengan pasir silika membentuk
sodium silicate pada furnace, kemudian sodium silicate direaksikan dengan
sulfuric acid sehingga terdekomposisi menjadi silica dan sodium sulfate.
Pada saat reaksi berlangsung dengan suasana asam sulfuric acid maka silica
yang terdekomposisi berubah bentuk menjadi gel. Silica gel kemudian
difiltrasi dengan filter press dan dikeringkan pada spray dryer kemudian
siap untuk dipasarkan.
Pendirian pabrik berlokasi di Kebomas, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 126 orang
Sistem Operasi : Continuous
Analisa Ekonomi :
Massa Konstruksi : 2 Tahun
Umur Pabrik : 10 Tahun
Fixed Capital Investment ( FCI ) : Rp. 407.511.563.165
Working Capital Investment ( WCI ) : Rp 227.032.381.029
Total Capital Investment ( TCI ) : Rp 634.543.944.193
Biaya Bahan Baku : Rp 1.141.708.572.346
Biaya Utilitas :
- Steam =107878196 lb/tahun
- Air Pendingin =6504962935 lb/tahun
- Listrik =8327123,9 kW/tahun
- Bahan Bakar =1145571 liter/tahun
Biaya Produksi Total ( Operation Cost ) : Rp 1.198.703.383.064
Hasil Penjualan Produk ( Sale Cost ) : Rp 1.570.680.000.000
Laju Pengembalian Modal Terhadap Bunga Bank
Internal Rate Of Return : 33,6%.
Rate On Equity : 36,8%.
Waktu Pengembalian Modal ( Pay Out Periode ) : 3,84 tahun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Beberapa orang berpendapat bahwa silica gel adalah produk yang
ditemukan pada beberapa tahun terakhir, akan tetapi pada kenyataannya silica gel
telah dipersiapkan dan diperkenalkan pada awal tahun 1931. Pada saat itu Steven
S. Kistler dari Universitas Pacific di California telah mengemukakan teori
pembuatan gel, dimana hasil penelitiannya mempunyai kesimpulan bahwa suatu
liquid dapat dipisahkan oleh solid tanpa merusak struktur dari solid yang
dipergunakan.
Pada penelitian yang pertama kali dilakukan oleh Kistler, silica gel
dipersiapkan dengan cara mengkondensasi larutan sodium silicate dengan asam,
akan tetapi penelitian ini gagal, karena silica gel tidak mampu menyerap lebih
banyak. Pada penelitian selanjutnya, Kistler melakukan pencucian silica gel
dengan alcohol sebelum silica gel tersebut dimanfaatkan. Hasil terakhir silica
gel dari penelitian tersebut hampir sama dengan produk silica gel pada saat ini.
Pada beberapa tahun terakhir, silica gel telah dipergunakan secara luas
sebagai media pengering ( drying agent ) pada industri kimia. Kemampuan dari
silica gel sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dari silica gel seperti luas
permukaan, diameter porositas, distribusi ukuran porositas, hal ini sangat
I - 2 Utilit Pendahuluan
I.2. Manfaat
Kegunaan terbesar dari silica gel adalah sebagai media pengering ( drying
agent ) pada industri kimia. Akan tetapi dengan perkembangan ilmu teknologi,
silica gel mempunyai kegunaan lain yaitu sebagai catalyst support, media
pemisah, media penyerap dan media pemucat untuk minyak bumi.
I.3. Tujuan
Kebutuhan silica gel di dunia dan di Indonesia khususnya, semakin
meningkat. Silica gel merupakan media pengering ( drying agent ) yang paling
sering dipergunakan secara luas di dunia.
Perencanaan Kapasitas Produksi :
Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2015 dimana masa konstruksi
pabrik dimulai pada awal tahun 2013. Perencanaan kapasitas produksi didasarkan
pada kebutuhan silica gel yang terus meningkat baik kebutuhan dalam negeri
maupun kebutuhan dunia. Kapasitas produksi sebagai acuan diambil dari Badan
Pusat Statistik ( BPS ).
Tabel I.3.1. Data Impor Silica Gel
Tahun Jumlah ( kg )
2000 5.539.194
2001 4.631.877
2003 6.737.326
2004 7.826.207
2006 21.713.981
2007 28.902.030
Berdasarkan data tersebut dapat menentukan kapasitas produksi pabrik
silica gel yaitu sebesar 60.000 ton/tahun.
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
I.4.1. Bahan Baku
A. Sodium Carbonate ( Perry 7ed: 1999 )
Rumus molekul : Na2CO3
Berat molekul : 106
Warna : putih
Bentuk : serbuk
Specific gravity : 2,533
Melting point ( oC ) : 851
Boiling point ( oC ) : dekomposisi
I - 4 Utilit Pendahuluan
Solubility / 100 parts, hot water : 48,5 ( H2O = 104oC )
B. Pasir Silika ( Perry 7ed: 1999 )
Rumus molekul : SiO2
Berat molekul : 60
Warna : kecoklatan
Bentuk : hexagonal
Specific gravity : 2,65
Melting point ( oC ) : 1425
Boiling point ( oC ) : 2230
Solubility / 100 parts, cold water : tidak larut
Solubility / 100 parts, hot water : tidak larut
C. Sulfuric Acid ( Perry 7ed: 1999 )
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98
Warna : tidak bewarna
Bentuk : larutan pekat
Melting point ( oC ) : 10,49
Boiling point ( oC ) : dekomposisi pada suhu 340oC
Solubility / 100 parts, cold water : larut sebagian
I.4.2. Produk
A. Silica Gel (www.desiccachemicals.com )
Rumus molekul : SiO2.nH2O
Berat molekul : 600 gr/L
Warna : transparan
Bentuk : granular
Average pore diameter : 21 Å
Temperature range ( oC ) : 120 – 250
Adsorption : 29% - 40%
Loss drying : 2% - 5%
II - 1 Utilit Seleksi dan Uraian Proses
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II.1 Tinjauan Proses
Beberapa tahun perkembangan dalam teknologi, pembuatan silica gel ini
dapat dilakukan dengan dua macam cara dengan bahan baku yang berbeda.
Bahan baku yang dipergunakan adalah alkali silicate atau lebih umum dikenal
dengan nama sodium silicate. Pada pengendalian bahan baku utama, dapat
dipergunakan sodium silicate secara langsung atau dapat dengan cara mereaksikan
sodium carbonate dengan pasir silika.
Proses pembuatan silica gel dapat dibedakan menjadi dua bagian utama
yaitu : (US. Patent no. 0020018743)
1. Pembuatan silica gel dengan proses hydrolysis
2. Pembuatan silica gel dengan proses hydrothermal
II.1.A. Pembuatan Silica Gel dengan Proses Hydrolisis
Pada pembuatan silica gel dengan proses hydrolysis ini, beberapa macam
bahan baku dapat dipergunakan untuk proses ini. Bahan baku utama yang dapat
dipergunakan adalah : silicon alkoxide, sodium silicate, sodium silicatevia sodium
carbonate dan pasir silika dan beberapa alkali silicate lainnya.
dihydrolysis dengan bantuan sulfuric acid sehingga terbentuk silica hydrosol yang
berbentuk gel. Produk hydrolysis, kemudian dikeringkan.
Beberapa cara hydrolysis telah dikenalkan oleh beberapa peneliti, seperti
penelitian di Jepang ( JP-A-62-113713 ) yang menemukan cara pembuatan silica
gel dengan proses hydrolysis sodium silicate dalam bentuk larutan dengan asam
mineral. Hasil penelitian ini mempunyai keunggulan dari porositas silica gel yang
terdistribusi, dengan menjaga kondisi pH tetap dibawah 2,5.
II.1.B. Pembuatan Silica Gel dengan Proses Hydrothermal
Pada pembuatan silica gel dengan proses hydrothermal ini, perlakuan
pemanasan pada suhu tinggi dengan metode batch flow drying dapat merubah
karakteristik produk silica gel menjadi lebih mempunyai porositas yang tinggi dan
mempunyai kemampuan penyerapan yang baik.
Pada proses ini, pertama-tama sodium silicate dihydrolysis dengan bantuan
sulfuric acid sehingga terbentuk silica hydrosol yang berbentuk gel. Produk silica
hydrogel kemudian dipanaskan dengan metode batch flow drying pada suhu
antara 50oC sampai dengan 150oC dengan waktu sekitar 10 jam. Produk silica gel
II - 3 Utilit Seleksi dan Uraian Proses
II.2. Seleksi Proses
Parameter
Nama Proses
Hydrolysis Hydrothermal
Bahan Baku Sodium Silicate Sodium Silicate
Proses Reaksi Batch (3 Jam) Batch (10 Jam)
Suhu Reaksi 50oC – 100oC 50oC – 150oC
Pemisahan Filtrasi Distilasi
Instalasi Mudah Rumit
Porositas Memenuhi Pasar Memenuhi Pasar
Dari tinjauan proses pembuatan silica gel diatas maka dapat kami
simpulkan bahwa proses yang dipilih adalah proses pembuatan silica gel dengan
proses hydrolysis dari sodium silicate via sodium carbonate dan pasir silika
dengan faktor :
a. Bahan baku mudah didapat
b. Proses yang digunakan lebih sederhana
c. Suhu reaksi lebih rendah
II.3 Uraian Proses
Flowsheet dasar yang direncanakan ditunjukkan pada gambar II.1. :
Gambar II.1. Flowsheet Dasar Pabrik Silica Gel Dari Sodium Carbonate dan
Pasir Silika dengan Proses Hydrolysis.
Gambar II.2. Flowsheet Pengembangan Pabrik Silica Gel Dari Sodium
II - 5 Utilit Seleksi dan Uraian Proses
Pada pra rencana pabrik silica gel ini, dibagi menjadi 4 unit pabrik, dengan
pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Produk Kode Unit : 100
2. Unit Reaksi dan Pemurnian Kode Unit : 200
3. Unit Pengeringan Kode Unit : 300
4. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 400
Adapun uraian proses pembuatan silica gel dengan proses hydrolysis
adalah sebagai berikut :
Pertama – tama sodium carbonate dari supplier diumpankan menuju silo
sodium carbonate F – 110 dengan bantuan screw conveyor J – 111 dan bucket
elevator J – 112. Dari silo F – 110, sodium carbonate kemudian diumpankan pada
electric furnace Q – 210 dengan bantuan screw conveyor J – 113. Secara
bersamaan, pasir silika dari supplier diumpankan menuju ke silo F – 120 dengan
bantuan screw conveyor J – 121 dan bucket elevator J – 122. Dari silo F – 120,
pasir silika kemudian diumpankan pada electric furnace Q – 210 dengan bantuan
screw conveyor J – 123.
Pada furnace Q – 210 terjadi reaksi pembentukan sodium silicate pada
suhu 1260oC dengan tekanan atmospheric. Reaksi yang terjadi :
Reaksi yang terjadi : ( New Logic Research )
Produk reaksi berupa gas carbon dioxide dikeluarkan pada nozzle bagian atas
furnace menuju ke udara bebas, sedangkan produk sodium silicate dikeluarkan
pada bagian bawah furnace dan kemudian didinginkan pada cooling conveyor
J – 220 sampai dengan suhu 30oC. Sodium silicate yang sudah didinginkan,
kemudian diumpankan pada silo F – 222 dengan bantuan bucket elevator J – 221.
Sodium silicate dari silo F – 222 kemudian diumpankan pada reaktor
R -230 untuk bereaksi dengan sulfuric acid yang dipompa dari tangki F – 130.
Pada reaktor terjadi reaksi hydrolysis sodium silicate dengan sulfuric acid pada
suhu 60oC dengan waktu tinggal selama 3 jam. Reaksi yang terjadi :
Reaksi – 1 : Na2O.SiO2(S) + H2SO4(Aq) SiO2(S) + H2O (L) + Na2SO4(S)
Reaksi – 2 : 2NaCl (S) + H2SO4(Aq) Na2SO4(S) + 2HCl (Aq)
Reaksi – 3 : Fe2O3(S) + 3H2SO4(Aq) Fe2(SO4)3(Aq) + 3H2O (L)
Reaksi – 4 : Al2O3(S) + 3H2SO4(Aq) Al2(SO4)3(Aq) + 3H2O (L)
Reaksi – 5 : CaO (S) + H2SO4(Aq) CaSO4(S) + H2O (L)
Reaksi – 6 : MgO (S) + H2SO4(Aq) MgSO4(Aq) + H2O (L)
Produk reaksi berupa larutan silica, kemudian dipompa ke tangki pelarut
M – 240 untuk melarutkan impuritis silica gel dengan air. Larutan kemudian
dipompa menuju ke filter press H – 250 untuk proses pemisahan cake dan filtrat.
II - 7 Utilit Seleksi dan Uraian Proses
sedangkan cake berupa silica gel diumpankan menuju ke silo F – 253 dengan
bantuan screw conveyor J – 251 dan bucket elevator J – 252.
Cake silica gel dari silo F – 253 kemudian diumpankan pada spray dryer B – 3110
melalui nozzle atomization yang telah ditentukan ukuran pengeluaran silica gel
sebesar 3 mesh. Pada spray dryer B – 310 terjadi proses pengeringan silica gel
pada suhu 120oC dengan bantuan udara panas secara counter – current. Udara
panas dihembuskan dengan blower G – 312 dan dipanaskan pada heater E – 311
sampai dengan suhu 175oC. Udara panas dan padatan terikut kemudian
dipisahkan pada cyclone H – 313. Udara panas dibuang ke udara bebas
sedangkan padatan diumpankan ke cooling conveyor J – 320 bersamaan dengan
produk bawah dryer untuk didinginkan sampai 30oC. Dari cooling conveyor
J – 320, silica gel kemudian ditampung pada tangki produk F – 410 dengan
bantuan bucket elevator J – 321 dan siap untuk dipasarkan dengan ukuran produk
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas yang direncanakan = 60000 ton/tahun
Waktu operasi = 330 hari/tahun
24 jam/hari
Basis bahan baku = 1000 kg/jam Soda Ash
Scale Up factor = 13,3905
Produksi = 7575,7576 kg/jam
1. ELECTRIC FURNACE ( Q - 210 )
Masuk Kg Keluar Kg
* Soda Ash (dari F-110) * Produk Na.Silicate (ke F-222)
Na2CO3 13363,67075 Na2O.SiO2 15390,49818
Na2SO4 13,39045 Na2SO4 13,39045
NaCl 6,69523 NaCl 6,69523
H2O 6,69523 Fe2O3 12,27353
13390,45165 Al2O3 9,97224
CaO 16,10900
* Pasir Silika (dari F-120) MgO 23,77995
SiO2 7575,83333 15472,71858
Fe2O3 12,27353 * Produk gas buang
Al2O3 9,97224 CO2 5549,00590
III - 2 Utilit Neraca Massa
MgO 23,77995 5588,68623
H2O 32,98510
7670,95315
21061,40480 21061,40480
2. REAKTOR ( R – 230 )
Masuk Kg Keluar Kg
* Produk Na.Silicate ( dari F - 222 ) *Produk Silica gel ( ke M – 240 )
Na2O.SiO2 15390,49818 SiO2 7575,83333
Na2SO4 13,39045 Na2SO4 17930,38442
NaCl 6,69523 HCl 4,17697
Fe2O3 12,27353 Fe2(SO4)3 30,73272
Al2O3 9,97224 Al2(SO4)3 33,46232
CaO 16,10900 CaSO4 39,10600
MgO 23,77995 MgSO4 71,01501
15472,71858 H2SO4 625,43474
H2O 2564,74609
28874,89159
*Sulfuric Acid (dari F-130)
H2SO4 13134,12956
H2O 268,04346
13402,17302
3. TANGKI PELARUT ( M – 240 )
Masuk Kg Keluar Kg
*Produk silica gel ( dari R – 310 ) *Campuran produk ( ke H - 250 )
SiO2 7575,83333 SiO2 7575,83333
Na2SO4 17930,38442 Na2SO4 17930,38442
HCl 4,17697 HCl 4,17697
Fe2(SO4)3 30,73272 Fe2(SO4)3 30,73272
Al2(SO4)3 33,46232 Al2(SO4)3 33,46232
CaSO4 39,10600 CaSO4 39,10600
MgSO4 71,01501 MgSO4 71,01501
H2SO4 625,43474 H2SO4 625,43474
H2O 2564,74609 H2O 124701,68323
28874,89159 151011,82873
*Air Proses
H2O 122136,93714
III - 4 Utilit Neraca Massa
4. FILTER PRESS ( H – 250 )
Masuk Kg Keluar Kg
*Campuran produk ( ke H – 250 ) *Cake silica gel ( ke B – 310 )
SiO2 7575,83333 SiO2 7575,83333
Na2SO4 17930,38442 H2O 3120,44805
HCl 4,17697 10696,28138
Fe2(SO4)3 30,73272
Al2(SO4)3 33,46232 *Filtrat ke pengolahan :
CaSO4 39,10600 Na2SO4 16137,34598
MgSO4 71,01501 HCl 3,75928
H2SO4 625,43474 Fe2(SO4)3 27,65945
H2O 124701,68323 Al2(SO4)3 30,11609
151011,82873 CaSO4 35,19540
MgSO4 63,91350
*Dari utilitas H2SO4 562,89127
Air pencuci 4668,42286 H2O 123454,66640
Air pencuci 4668,42286
144983,97021
5. SPRAY DRYER ( B – 310 )
Masuk Kg Keluar Kg
*Cake silica gel ( dari H – 250 ) *Silica gel ( Ke F – 410 )
SiO2 7575,83333 SiO2 7568,25750
H2O 3120,44805 H2O 30,39461
10696,28138 7598,65211
*Udara
Udara + H2O uap 19003,93237 *H2O uap+ padatan ( ke H – 313 )
udara+H2O uap 19003,93237
H2O ( uap ) 3090,05344
SiO2 7,57583
3097,62927
III - 6 Utilit Neraca Massa
6. CYCLONE ( H – 313 )
Masuk kg Keluar kg
*Udara ( ke udara bebas ) *Silica gel ( ke F – 410 )
Udara + H2O uap 19003,93237 SiO2 7,50008
H2O (uap) 3090,05344
SiO2 7,57583 *Udara (ke udara bebas)
Udara + H2O uap 19003,93237
H2O (uap) 3090,05344
SiO2 0,07576
BAB IV
NERACA PANAS
Kapasitas Produksi = 60000 ton
Satuan = kilo kalori
Waktu Operasi = 1 jam proses
Suhu Refference = 25oC = 298,15 K
Scale up Factor = 13,39045
1. ELECTRIC FURNACE ( Q – 210 )
Masuk Kkal Keluar Kkal
*H Soda Ash ( dari F – 110 )
Na2CO3 18217,45682 Na2O.SiO2 4391186,24887
Na2SO4 15,46503 Na2SO4 3818,86165
NaCl 6,89707 NaCl 2070,69227
H2O 33,47613 Fe2O3 3769,77686
18273,29505 Al2O3 3705,21473
CaO 5147,71694
*H Pasir silika ( dari F – 120 ) MgO 8822,78872
SiO2 9077,61544 4418521,30004
IV - 2 Utilit Neraca Panas
* Produk gas buang
Al2O3 13,05886 CO2 2022973,37311
CaO 17,02472 H2O 22733,77430
MgO 35,36972 2045707,14742
H2O 164,92549
9319,94706 ∆HR Reaksi 650602,14903
Q supply 6090561,11191 Q loss 304528,05560
6768756,50305 6768756,50305
2. COOLING CONVEYOR ( J – 220 )
Masuk Kkal Keluar Kkal
*H Produk Na.Silicate ( ke F – 222 ) *H Produk Na.Silicate ( ke F – 222)
Na2O.SiO2 4391186,24887 Na2O.SiO2 16769,39648
Na2SO4 3818,86165 Na2SO4 15,46098
NaCl 2070,69227 NaCl 6,90382
Fe2O3 3769,77686 Fe2O3 11,95283
Al2O3 3705,21473 Al2O3 13,05886
CaO 5147,71694 CaO 17,02472
MgO 8822,78871 MgO 35,36972
16869,16740
Q terserap 4401652,13264
3. REAKTOR ( R – 230 )
Masuk Kkal Keluar Kkal
*Produk Na.Silicate ( dari F – 222 ) *Produk Silica gel ( ke M – 240 )
Na2O.SiO2 16769,39648 SiO2 63676,82623
Na2SO4 15,46098 Na2SO4 144920,35406
NaCl 6,90382 HCl 27,92753
Fe2O3 11,95283 Fe2(SO4)3 178,07856
Al2O3 13,05886 Al2(SO4)3 217,36978
CaO 17,02472 CaSO4 260,98778
MgO 35,36972 MgSO4 551,36332
16869,16740 H2SO4 8928,09505
*Sulfuric Acid (dari F-130) H2O 89766,11311
H2SO4 26804,34603 308527,11543
H2O 1340,21730
28144,56334
∆HR Reaksi 3087220,36116 Q terserap 2823706,97647
IV - 4 Utilit Neraca Panas
4. TANGKI PELARUT ( M – 240 )
Masuk Kkal Keluar Kkal
*Produk silica gel ( dari R – 230 ) *Campuran produk ( ke H – 250 )
SiO2 63676,82623 SiO2 12787,25945
Na2SO4 144920,35406 Na2SO4 31081,50698
HCl 27,92753 HCl 5,97180
Fe2(SO4)3 178,07856 Fe2(SO4)3 38,17033
Al2(SO4)3 217,36978 Al2(SO4)3 46,62626
CaSO4 260,98778 CaSO4 54,22430
MgSO4 551,36332 MgSO4 118,57882
H2SO4 8928,09505 H2SO4 1915,76786
H2O 89766,11311 H2O 935834,99834
308527,11543 981883,10415
*Air Proses
H2O 610684,68571
∆H solution 62671,30295
981883,10415 981883,10415
5. SPRAY DRYER ( B – 310 )
Masuk Kg Keluar Kg
*Cake Silica Gel ( dari H – 250 ) *Silica Gel ( Ke F - 410 )
SiO2 12787,25945 SiO2 230977,82358
H2O 23417,68306 H2O 3799,32605
36204,94251 234777,14963
H udara + H2Ouap 3690854,07360 *H2O uap (ke udara bebas)
H2O(uap) + padatan 135021,49042
H udara + H2O uap 3357260,37606
3492281,86648
3727059,01611 3727059,01611
6. HEATER ( E – 313 )
Masuk Kg Keluar Kg
*H dari udara bebas *H ke B-330
Udara + H2O uap 93159,09950 Udara panas + H2O uap 3357260,37606
Q supply 3435896,08059 Q loss 171794,80403
IV - 6 Utilit Neraca Panas
7. COOLING CONVEYOR – 2 ( J – 320 )
Masuk Kkal Keluar Kkal
*H silica gel (dari B-313) *H silica gel (ke F-410)
SiO2 230977,82358 SiO2 9068,53783
H2O 3799,32605 H2O 151,97304
*H silica gel (dari H-313) Q terserap 225731,37341
SiO2 174,73465
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. SILO Na2CO3 ( F – 110 )
Fungsi : Menampung soda ash dari supplier
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Volume : 6725,775 cuft = 191,969 m3
Diameter : 12 ft
Tinggi : 60 ft
Tebal shell : 5/16 in
Tebal tutup atas : 5/16 in
Tebal tutup bawah : 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C ( Brownell & Young : 253)
Jumlah : 4 buah
2. SCREW CONVEYOR – 1 ( J – 111)
Fungsi : Membawa bahan dari supplier ke J -112
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Kapasitas : 186,827 cuft/jam
Panjang : 30 ft
V - 2 Utilit Spesifikasi Alat
Kecepatan Putaran : 10 rpm
Power : 3,4 hp
Jumlah : 1 buah
3. BUCKET ELEVATOR – 1 ( J – 112 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 111 ke F -110
Type : Continuous Bucket Elevator
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 1/4 in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 25 ft
Ukuran feed (max.) : ¾ in
Bucket speed : 215 ft/menit
Putaran Head shaft : 41 rpm
Lebar belt : 7 in
Power total : 2 hp
Jumlah total : 1 buah
4. SCREW CONVEYOR – 2 ( J – 113 )
Fungsi : Membawa bahan dari F – 110 ke Q - 210
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Panjang : 30 ft
Diameter : 14 in
Kecepatan Putaran : 10 in
Power : 3,4 hp
Jumlah : 1 buah
5. SILO SiO2( fine ground ) ( F – 120 )
Fungsi : Menampung pasir silika dari supplier
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Volume : 7393,863 cuft = 210,519 m3
Diameter : 12 ft
Tinggi : 62 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : 3/8 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell and Young: 253 )
Jumlah : 2 buah
6. SCREW CONVEYOR – 3 ( J – 121 )
Fungsi : Membawa bahan dari supplier ke J -120
Type : Plain spouts or chutes
V - 4 Utilit Spesifikasi Alat
Kapasitas : 102,693 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 12 in
Kecepatan Putaran : 10 rpm
Power : 1,9 hp
Jumlah : 1 buah
7. BUCKET ELEVATOR – 2 ( J – 122 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 121 ke F - 120
Type : Continuous Bucket Elevator
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Kapasitas : 7670,953 kg/jam = 7,671 ton/jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 1/4 in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 25 ft
Ukuran feed ( max. ) : ¾ in
Bucket speed : 73 ft/menit
Putaran Head shaft : 14 rpm
Lebar belt : 7 in
Power total : 1,5625 hp
8. SCREW CONVEYOR – 4 ( J – 123 )
Fungsi : Membawa bahan dari F – 120 ke Q -210
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Kapasitas : 102,478 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 12 in
Kecepatan Putaran : 10 rpm
Power : 1,9 hp
Jumlah : 1 buah
9. TANGKI PENAMPUNG H2SO4 ( F – 130 )
Fungsi : Menampung sulfuric acid dari supplier
Type : Silinder tegak dengan tutup atas dish dan bawah datar
Dasar pemilihan : Umum digunakan pada tekanan atmospheric
Volume : 9444,939 cuft
Diameter : 23 ft
Tinggi : 23 ft
Tebal shell : 7/16 in
Tebal tutup atas : 7/16 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C( Brownell and Young : 253 )
V - 6 Utilit Spesifikasi Alat
10. POMPA – 1 ( L – 131 )
Fungsi : Mengalirkan sulfuric acid dari F – 130 ke R - 230
Type : Centrifugal Pump
Dasar pemilihan : Sesuai untuk viskositas rendah, efisiensi tinggi
Rate Volumetrik : 32,710 gpm
Total Dynamic Head : 44 ft.lbf/lbm
Efisiensi motor : 81%
Power : 1,6 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
11. ELECTRIC FURNACE ( Q – 210 )
Fungsi : Mereaksikan pasir silika dan soda ash membentuk sodium
silicate.
Type : XLE 4080 ( L & L Special Furnace Co. )
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Kapasitas maksimum : 1500 lb
Temperature : maksimum 1648oC ( 3000oF)
Control Voltage : 208 - 240 Volts ; 3 phase
Lebar : 42 in
Panjang : 39 in
Diameter : 81 in
Kaloric Load : 96 kWh
= 128,7381 hp = 129 hp
Bahan : Heavy Gauge Steel with external bracing angles
( welded )
Isolasi : Ceramic Fiber
Tebal isolasi : 24 in
Jumlah : 1 buah
12. COOLING CONVEYOR – 1 ( J – 220 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai suhu 30oC
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Kapasitas : 160,045 cuft/jam
Panjang : 45 ft
Diameter : 12 in
Kecepatan Putaran : 12 rpm
Power : 4,4 hp
Tebal jaket standard : 2 in
Jumlah : 1 buah
13. BUCKET ELEVATOR – 3 ( J – 221 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 220 ke F - 222
Type : Continuous Bucket Elevator
V - 8 Utilit Spesifikasi Alat
Kapasitas : 15472,719 kg/jam = 15,473 ton/jam
Ukuran : 8 in x 5 in x 5 1/4 in
Bucket spacing : 14 in
Tinggi elevator : 25 ft
Ukuran feed (max.) : ¾ in
Bucket speed : 129 ft/menit
Putaran Head shaft : 25 rpm
Lebar belt : 7 in
Power total : 2 hp
Jumlah total : 1 buah
14. SILO SEMENTARA – 1 ( F – 222 )
Fungsi : Menampung soda ash dari supplier
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Volume : 1911,502 cuft
Diameter : 7,9 ft
Tinggi : 39,3 ft
Tebal shell : 1/4 in
Tebal tutup atas : 1/4 in
Tebal tutup bawah : 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell and Young: 253 )
15. REAKTOR ( R – 230 )
Perhitungan dan penjelasan ada pada bab VI Spesifikasi Alat Utama.
16. POMPA – 2 ( L – 231 )
Fungsi : Mengalirkan bahan dari R – 230 ke M – 240
Type : Reciprocating Pump
Dasar pemilihan : Untuk viskositas tinggi dan bahan mengandung solid
Rate Volumetrik : 54,927 gpm
Total Dynamic Head : 40,276 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 3,592 hp
Jumlah : 1 buah
17. TANGKI PELARUT ( M – 240 )
Fungsi : Melarutkan bahan yang tidak diinginkan dengan air
Type : Silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conical
dilengkapi dengan pengaduk.
Dasar pemilihan : Sesuai untuk fase solid – liquid
Operasi : Batch
Dimensi Shell
Diameter shell, inside = 9,72 ft
Tinggi shell = 19,43 ft
V - 10 Utilit Spesifikasi Alat
Dimensi Tutup
Tebal tutup atas ( dishead ) = ¼ in
Tebal tutup bawah ( conical ) = ¼ in
Bahan konstruksi = Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah tangki = 2 buah
Sistem Pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 buah flat balde dengan 2 buah impeller
Diameter impeller = 3,24 ft
Panjang blade = 0,81 ft
Lebar blade = 0,65 ft
Power motor = 67,5 hp
18. POMPA – 3 ( L -241 )
Fungsi : Mengalirkan bahan dari M – 240 ke H - 250
Type : Reciprocating Pump
Dasar pemilihan : Untuk viskositas tinggi dan bahan mengandung solid
Rate Volumetrik = 592,657 gpm
Total Dynamic Head = 40,11 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor = 88%
Power = 12,75 hp
19. FILTER PRESS ( H – 250 )
Fungsi : Memisahkan filtrat dan cake
Type : Plate and frame filter press with double frame
Dasar pemilihan : Sesuai dengan kadar solid pada bahan
Bahan konstruksi : Rubber – covered cast iron
Kapasitas = 1188,4 cuft
Ukuran = 30 in x 30 in
Tebal frame = 2 1/2
Jumlah frame = 61 frame
Tekanan = 40 psi ( Foust, hal. 670 )
Jumlah alat = 2 buah ( 1 buah standby running )
20. SCREW CONVEYOR – 5 ( J – 251 )
Fungsi : Membawa bahan dari H – 250 ke J – 252
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Kapasitas = 211,146 cuft/jam
Panjang = 30 ft
Diameter = 14 in
Kecepatan Putaran = 12 rpm
Power = 2,680 hp
V - 12 Utilit Spesifikasi Alat
21. BUCKET ELEVATOR – 4 ( J – 252 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 251 ke F - 253
Type : Continuous Bucket Elevator
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Kapasitas = 10696,281 kg/jam = 10,696 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 1/4 in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 25 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = 172 ft/menit
Putaran Head shaft = 33 rpm
Lebar belt = 7 in
Power total = 2 hp
Jumlah total = 1 buah
22. SILO SEMENTARA – 2 ( F – 253 )
Fungsi : Menampung bahan selama 8 jam
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Volume = 1689,17 cuft
Diameter = 7,55 ft
Tinggi = 37,75 ft
Tebal tutup atas = 3/16 in
Tebal tutup bawah = 3/16 in
Bahan konstruksi = Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell and Young : 253 )
Jumlah = 1
23. SPRAY DRYER ( B – 310 )
Fungsi : Mengeringkan dan sizing silica gel dengan bantuan udara
panas.
Type : Counter – current nozzle atomization
Dasar pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan dan ukuran produk
Volume = 351,910 cuft
Diameter = 4,821 ft
Tinggi = 19,285 ft
Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup atas = 3/16 in
Tebal tutup bawah = 3/16 in
Bahan konstruksi = Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell and Young:253 )
Jumlah = 1 buah
Nozzle Atomization
Type = Standard perforated pipe
Bahan konstruksi = Commercial steel
Diameter = 6,73 mm
V - 14 Utilit Spesifikasi Alat
24. HEATER ( E – 311 )
Fungsi : Memanaskan udara sampai dengan suhu 175oC
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Changer ( Fixed Tube )
Dasar pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Tube : Dari Kern : T. 9, untuk 3/4 in. OD tubes on 1-in. triangular pitch;
n ( tube passes ) = 2
Panjang = 16
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube, Nt = 1024
Passes = 2
Shell : ID = 37
Passes = 1
Heat Exchanger Area, A = 678,59 ft2 = 63,04 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
25. BLOWER ( G – 312 )
Fungsi : Memindahkan udara dari udara bebas ke B – 310
Type : Centrifugal Blower
Dasar pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan, efisiensi tinggi
Rate volumetrik = 7475,924
Efisiensi motor = 80%
Power = 77 hp
Jumlah = 1 buah
26. CYCLONE ( H – 313 )
Fungsi : Untuk memindahkan padatan dari gas
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : Efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Diameter partikel = 0,000045 ft
Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup atas = 3/16 in
Tebal tutup bawah = 3/16 in
Jumlah = 1 buah
27. COOLING CONVEYOR – 2 ( J – 320 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai suhu 30oC
Type : Plain Spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Kapasitas = 101,618 cuft/jam
Panjang = 30 ft
Diameter = 10 in
Kecepatan Putaran = 10 rpm
V - 16 Utilit Spesifikasi Alat
Jumlah = 1 buah
28. BUCKET ELEVATOR – 5 ( J – 321 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 320 ke F - 410
Type : Continuous Bucket Elevator
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Kapasitas = 7575,758 kg/jam = 7,576 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 1/4 in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 25 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = 122 ft/menit
Putaran Head shaft = 23 rpm
Lebar belt = 7 in
Power total = 2 hp
Jumlah total = 1 buah
29. SILO SILICA GEL ( F – 410 )
Fungsi : Menampung produk silica gel
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Volume = 4303,823 cuft
Tinggi = 52 ft
Tebal shell = 5/16 in
Tebal tutup atas = 5/16 in
Tebal tutup bawah = 5/16 in
Bahan konstruksi = Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell and Young:253 )
VI - 1 Utilit Spesifikasi Alat Utama
BAB VI
SPESIFIKASI ALAT UTAMA
VI.1. Keterangan Alat
Nama Alat : REAKTOR ( R – 230 )
Fungsi : Mereaksikan sodium silicate dan sulfuric acid membentuk silica
gel.
Type : Silinder tegak, tutup atas dishead dan tutup bawah conical
dilengkapi dengan pengaduk dan jaket.
Jenis : Batch
VI.2. Prinsip Kerja
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi dan kapasitas
produksi maka reaktor dapat dibedakan jenisnya yaitu : reaktor berpengaduk
merupakan fase solid sedangkan sulfuric acid merupakan fase liquid maka dipilih
jenis reaktor tangki berpengaduk ( mixed flow ) untuk memudahkan dan
mempercepat kontak reaksi.
Reaktor tangki berpengaduk ( mixed flow ) ini berupa silinder tegak
dengan tutup atas berbentuk standart dishead head dan tutup bawah berbentuk
conical yang dilengkapi dengan jaket yang berfungsi sebagai penjaga suhu.
VI.3. Kondisi Operasi
Tekanan Operasi : 1 atm
Suhu Operasi : 60oC
Waktu Tinggal : 3 jam
Kondisi Bahan Baku :
Sodium Silicate
Komponen Berat (kg) Fraksi berat
ρ (gr/cc)
Perry 7ed, T.2-1
Na2O.SiO2 15390,4982 0,9947 3,4142
Na2SO4 13,3905 0,0009 2,698
NaCl 6,6952 0,0004 2,163
Fe2O3 12,2735 0,0008 5,12
Al2O3 9,9722 0,0006 3,99
CaO 16,1090 0,0010 3,32
MgO 23,7800 0,0015 3,65
15472,7186 1,0000
ρ campuran =
1
VI - 3 Utilit Spesifikasi Alat Utama
= 213,135 lb/cuft
Sulfuric Acid
Komponen Berat (kg) Fraksi berat
ρ (gr/cc)
Perry 7ed, T.2-1
H2SO4 13134,130 0,9800 1,834
H2O 268,043 0,0200 1
13402,173 1,0000
ρ campuran =
1
∑
Fraksi komponenρ komponen x 62,43lb/cuft= 112,618 lb/cuft
ρ campuran semua = 150,703 lb/cuft
Rate massa = 28874,892 kg/jam = 63657,586 lb/jam
Rate volumetrik = rate massa ( lb/jam ) = 422,404 cuft/jam
densitas ( lb/cuft )
VI.4. Perencanaan Dimensi Reaktor
Bentuk reaktor = Silinder tegak, tutup atas dishead, tutup bawah conical
Waktu tinggal = 3 jam ( US Patent no. 0020018743 : 8 )
Rate massa = 28874,89 kg/jam = 63657,58601 lb/jam
ρ bahan = 150,703 lb/cuft
Volumetrik bahan = 422,404 cuft/jam = 7,040 cuft/menit
Untuk density = 150,703 lb/cuft bahan termasuk kelas D dengan F = 3
( Badger, Tabel 16-6 )
Dengan waktu tinggal 3 jam dimana volume bahan mengisi 80% volume tangki
Volume bahan = 1267,212 cuft
Volume tangki = 1584,015 cuft
Menentukan Ukuran Tangki Dan Ketebalannya
Diambil dimention ratio = H / D = 2 ( Ulrich; T.4-27 hal. 248 )
Volume tangki = ¼ . π . D2 . 2D
1584,015 = 1008,927
D = 10 ft = 120 in
H = 20 ft = 241 in
Menentukan Tebal Minimum Shell
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min =
P x ri
fE-0,6P+ C ( Brownell and Young, Pers. 13-1, hal. 254)
dengan :
t min = tebal shell minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in (1/2 D)
C = faktor korosi ; in (digunakan 1/8)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 grade C,
maka f = 12650 psi ( Brownell and Young, T.13-1 )
P operasi = P hydrostatic = ρ x H = 21 psi
VI - 5 Utilit Spesifikasi Alat Utama
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
P design = 23 psi
R = 1/2 D = 5 ft = 60 in
t min = 0,2625 in digunakan t = 5/16 in
Dimensi Tutup Atas, Standard Dishead
Untuk D = 120 in dengan ts = 5/16 in, dari Brownell Tabel 5.7 didapat :
icr = 7 ¼ in dan rc = 114 in
Tebal Standard Torispherical Dishead ( Atas )
0,885 x P x rc
th = + C ( Brownell and Young; pers.13.12 )
fE - 0,1P
dengan :
th = tebal dishead minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = knuckle radius ; in ( Brownell and Young; Tabel 5.7 )
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
C = faktor korosi ; in ( digunakan 1/8 in )
f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA - 283 grade C
maka f = 12650 psi
th = 0,355 in, digunakan t = 3/8 in
Penentuan Dimensi Tutup Atas Dishead
Dimana : ID = ID shell = 120 in
a = ID/2 = 60 in
Rc ( r ) = radius of dish = 114 in
icr ( rc ) = inside crown radius = 7 ¼ in
( Brownell and Young; Tabel 13.1 )
AB = ID/2 - icr = 53 in
BC = r - icr = 107 in
AC = √( BC )2 - ( AB )2 = 93 in
b = r - √( BC )2 - ( AB )2 = 21 in
sf = straight flange = dipilih 2 in = 2 in Brownell and Young Tabel 5.6
t = tebal dishead = 5/16 = 0,3125 in
OA = t + b + sf = 24 in
Tutup Bawah, Conis
P x D
Tebal Conical = + C ( Brownell, hal. 118 ; ASME Code) 2 cos α ( Fe - 0,6P )
dengan α = 1/2 sudut conis = 30/2 = 15o = 0,966
tc = 0,267 in = 5/16 in
Tinggi Conical
h = tag α ( D - m ) ( Hesse, hal. 91-92 )
2
Keterangan :
α = Cone angle = 15o = 0,267949
D = Diameter tangki, ft
m = 1 ft
VI - 7 Utilit Spesifikasi Alat Utama
VI.4.1. Perhitungan Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade ( Perry 6ed ; hal.19-9 )
Diameter impeler ( Da ) = 1/3 diameter shell = 3,343 ft
Lebar blade ( w ) = 0,2 diameter impeller = 0,669 ft
Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,836 ft
Penentuan Putaran Pengaduk
V = π x Da x N ( Joshi, hal; 389 )
dengan :
V = peripheral speed ; m/menit. Untuk pengaduk jenis turbin :
peripheral speed = 200-250 m/menit ( Joshi, hal; 389 )
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk, N = 70 rpm = 1,167 rps
Da = 3 ft = 1,019 m
V = π x 0,915 x 70 = 223,979 m/menit ( memenuhi range 200 - 250 m/menit )
Penentuan Jumlah Pengaduk
sg bahan = ( ρ bahan/ρ reference ) x sg reference ( Himmelblau 5ed : hal. 24 )
= 2,4140
Jumlah pengaduk = ( tinggi liquid x sg ) / diameter tangki ( Joshi, hal; 389 )
= 3,862325 ≈ 4 buah
Bilangan Reynolds ( NRe )
Putaran Pengaduk, N = 70 rpm = 1,167 rps
sg bahan = ( ρ bahan/ρ reference ) x sg reference
μ campuran = 0,000277 lb/ft.dt ( berdasarkan sg bahan )
ρ campuran = 150,703 lb/cuft
Nre = ρ x D2x N / μ = 63806867
Karena Nre > 10000 maka digunakan baffle ( Perry 6ed, hal 19-8 )
Untuk Nre > 10000 diperlukan 4 buah baffle, sudut 90o ( Perry 6ed, hal 19-8 )
Lebar Baffle
J = J/Dt =1/12
Lebar baffle, J = 0,836 ft
Untuk Nre > 10000 perhitungan power digunakan Ludwig, Vol. 1 pers. 5.5
P = K3x ρ x N3 x D5
g
dengan :
P = power ; hp
K3 = faktor mixer ( turbin ) = 6,3 ( Ludwig, vol. 1 T.5.1, hal. 192 )
g = konstanta gravitasi ; lb/dt2
ρ = densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
VI - 9 Utilit Spesifikasi Alat Utama
Untuk 4 buah impeller maka power input = 282,603 hp
Perhitungan Losses Pengaduk :
Gland losses ( kebocoran tenaga akibat poros dan bearing ) = 10% ( Joshi, 399 )
Gland Losses 10% = 28,260 hp
Power input dengan gland losses = 310,864 hp
Transmission system losses = 20% ( Joshi, 399 )
Transmission system losses 20% = 62,173 hp
Power input dengan transmission system losses = 373,036 hp
Digunakan power motor = 373 hp
VI.4.2. Perhitungan Sistem Pendingin
Perhitungan Jaket
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern, hal 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 60oC
Penentuan jaket berdasarkan rate terbesar, Q = 2823707 kkal/jam
= 11197879,53 btu/jam
Suhu masuk bahan rata-rata = 30oC = 86 oF
Suhu keluar bahan = 60oC = 140 oF
∆T = 54 oF
Kebutuhan media = 141185,35 kg/jam = 311257,22 lb/jam
Densitas media = 62,43 lb/cuft
Rate volumetrik = rate massa ( lb/jam ) = 2261,4985 cuft/jam
densitas ( lb/cuft )
Asumsi kecepatan aliran = 3 ft/dt ( Kern, T. 12, hal. 845 )
Luas penampang = rate volumetrik ( cuft/dt ) = 0,209 ft2
kecepatan aliran ( ft/dt )
Luas penampang = π / 4 ( D22 - D12 )
dengan :
D1 = diameter luar bejana = di bejana + ( 2 x tebal ) = 10,0818 ft
D2 = diameter dalam jaket = 10,1309 ft
Spasi = D2 - D1 = 0,025 ft = 0,2952 > ¼ in
2
Maka digunakan spasi jaket = 5/16 in
D jaket = 10,1309 + ( ¼ in / 12 ) = 10,134 ft
Penentuan Tebal Jaket
Tebal jaket berdasarkan ASME Code untuk cylindrical :
t min =
P x ri
fE-0,6P+ C ( Brownell and Young, Pers. 13-1, hal. 254)
dengan :
t min = tebal shell minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( 1/2 D )
C = faktor korosi ; in ( digunakan 1/8 )
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
VI - 11 Utilit Spesifikasi Alat Utama
maka f = 12650 psi ( Brownell and Young, T. 13-1 )
R = 1/2 D = 5,067 in
t min = 0,264 in digunakan t = 1/4 in
Penentuan Tinggi Jaket
Ud = 300 btu/jam.ft2oF ( Kern, Tabel 8 )
A = Q / Ud x ∆t = 620,2642 ft2
A jaket = A shell + A conis
A shell = π . D . h ( silinder )
A conis = 0,785 ( D x m ) √4h2 + ( D - m ) + 0,785 d2 ( Hesse : pers. 4-16 )
Untuk diameter ≤ 114 in, m = 12 in = 1 ft
d = inside diameter jaket = 10,134 ft
D = outside diameter jaket OD + ( 2 x tebal jaket ) = 10,074 ft
A conis = 268,677 ft
A jaket = A shell + A conis
620,264227 = ( π ( 10,134 x 1,210 ) h ) + 268,677 ft
h jaket = 19 ft
Spesifikasi
Nama alat : REAKTOR ( R - 230 )
Fungsi : Mereaksikan sodium silicate dan sulfuric acid membentuk silica gel.
Type : Silinder tegak, tutup atas dishead dan tutup bawah conical dilengkapi
pengaduk dan jaket.
Jenis : Batch
Dimensi Shell
Diameter shell, inside = 10 ft
Tinggi shell = 20 ft
Tebal shell = 5/16 in
Dimensi Tutup
Tebal tutup atas ( dishead ) = 3/8 in
Tinggi tutup atas = 21 in
Tebal tutup bawah ( conis ) = 5/16 in
Tinggi tutup bawah = 1,210 ft
Bahan konstruksi = Carbon steel SA-283 grade C
( Brownell and Young : 253 )
Jumlah = 3 buah ( semi-continuous system )
Sistem Pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 4 buah impeller.
Diameter impeller = 3,3 ft
VI - 13 Utilit Spesifikasi Alat Utama
Lebar blade = 0,7 ft
Power motor = 373 hp
Sistem Pendingin
Diameter jaket = 10,134 ft
Tinggi jaket = 19 ft
Jaket spacing = 5/16 in
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. Dengan alat
instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat dicatat
kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki seta
mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses
produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa adanya alat instrumentasi
maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah ditentukan
dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi maka dapat segera
VII - 2 Utilit Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia,
seperti densitas, kandungan air dll.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
Level, range dan fungsi dari alat instrumentasi.
Ketelitian hasil pengukuran.
Konstruksi material.
Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
Mudah diperoleh di pasaran.
Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat intrumentasi manual
atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai
dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif,
sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat
instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perencanaan pabrik ini
sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
Melakukan pengukuran.
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus
dicapai.
Melakukan perhitungan.
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol
menjadi signal yang bisa dibaca ( yaitu dengan tekanan fluida ).
2. Receiving Element / Elemen Pengontrol
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari
sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca,
digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian
sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan
VII - 4 Utilit Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
3. Transmitting Element
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element.
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang
lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga
terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila
terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor operator sinyal error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Final control element adalah untuk mengkoreksi harga variabel
manipulasi. Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini :
1. Flow Control ( FC )
Mengontrol aliran setelah keluar pompa.
2. Flow Ratio Control ( FRC )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa.
3. Level Control ( LC )
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan
sebagai ( WC ) Weight Control.
4. Level Indicator ( LI )
5. Pressure Control ( PC )
Mengontrol tekanan pada aliran / alat.
6. Pressure Indicator ( PI )
Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat.
7. Temperature Control ( TC )
Mengontrol suhu pada aliran / alat.
Tabel VII.1. Instrumentasi Pada Pabrik
No. Nama Alat Instrumentasi
1. Tangki Penampung LI ; PI
2. Pompa FC ; LC
3. Reaktor TC ; PI
4. Heat Exchanger TC
5. Furnace TC ; PC
6. Cooling Conveyor TC
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan besar yang disebabkan
oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh
peralatan itu sendiri.
Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah
VII - 6 Utilit Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia.
3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
dan pabrik ini pada khususnya.
VII.2.1. Bahaya Kebakaran
A. Penyebab Kebakaran
Adanya nyala terbuka ( open flame ) yang datang dari unit utilitas,
workshop dan lain-lain.
Adanya loncatan bungan api yang disebabkan karena korsleting
aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrument
lainnya.
B. Pencegahan
Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi
proses yang dikerjakan.
Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang
Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang
terlindung, jauh dari daerah yang panas serta memungkinkan
untuk terjadinya kebakaran.
Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga
kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran.
C. Alat Pencegah Kebakaran
Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle
otomatis.
Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah
dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlah pada
perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadan kebakaran tipe karbon
dioksida.
Karena bahan baku ada yang beracun maka perlu digunakan
kantong - kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan
pada daerah - daerah strategis pada pabrik ini.
No. Tempat Jenis Berat serbuk Jarak semprot Jumlah
1. Pos Keamanan YA-10L 3,5 Kg 8 m 3
2. Kantor YA-20L 6,0 Kg 8 m 2
3. Daerah Proses YA-20L 8,0 Kg 7 m 4
4. Gudang YA-10L 4,0 Kg 8 m 2
5. Bengkel YA-10L 8,0 Kg 7 m 2
6. Unit Pembangkitan YA-20L 8,0 Kg 7 m 2
VII - 8 Utilit Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan
maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk
kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain
mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh
maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena
mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai
berikut:
A. Vessel
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan
kerusakan fatal, cara pencegahannya :
Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan
korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik
ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan
pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasa
dipakai untuk tangki penyimpanan, perpipaan dan peralatan lainnya
dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan
standart ASME ( America Society Mechanical Engineering ).
Memperhatikan teknik pengelasan.
Penyediaan manhole dan handhole ( bila memungkinkan ) yang
memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan
tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk dipergunakan.
B. Heat Exchanger
Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena
kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya
thermal expansion.
Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.
Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara
sendiri-sendiri.
Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut.
Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak
terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan
fase dalam pipa.
C. Peralatan yang Bergerak
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati maka akan
menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan
VII - 10 Utilit Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.
Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan
ruang gerak.
D. Perpipaan
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya, perpipaan juga harus ditinjau dari segi
keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat
membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur, tersandung
dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kebocoran - kebocoran bahan kimia yang berbahaya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka dapat dilakukan
dengan cara :
Pemasangan pipa hendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam
tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadinya
kebocoran.
Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan
konstruksi dari steel.
Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan
terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena
perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing
atau pondasi yang bergerak.
Pemberian warna pada masing - masing pipa yang bersangkutan akan
E. Listrik
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik
dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya
dapat dilakukan :
Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda dengan cara di
cat