• Tidak ada hasil yang ditemukan

20 Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "20 Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL KURIKULUM

SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

PUSAT KURIKULUM

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

(2)

ABSTRAK

Pengembangan Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional

Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan dengan itu, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk menyelengarakan sekolah yang bertraf internasional.

Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia pada sekolah yang menyebut diriny bertaraf internasionl bik sekolah swasta maupun negeri meliputi TK, SD, SMP, dan SMA. Hasil studi memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik, keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI. Studi merekomendasikan disusunnya model kurikulum bertaraf internasional.

Tujuan disusunnya model ini untuk memberikan wacan pada satuan pendidikan model

kurikulum yang diperkaya dengan kurikulum sekolah unggul dari negara anggota OECD

dan / atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah.

Ruang lingkup model ini adalah 12 model kurikulum meliputi jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA yaitu mata pelajaran bahasa Ingrris (3 model), Sains (3 model), Matematika (3 model), dan TIK (3 model).

(3)

DAFTAR ISI

Abstrak i

Daftar Isi ii

Bab I. Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 3

C. Ruang Lingkup 4

Bab II. Kajian Konsep 5

A. Landasan Kebijakan 5

B. Konsepsi Sekolah/ Madrasah Bertaraf Internasioal 6

1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional 6

2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian 7

3. Karakteristik SBI dan Implmentasinya terhadap model Kurikulum 8

4. Sistematika Model Kurikulum SBI 10

Bab III. Model Kurikulum Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional

A. SD:

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh

layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan

dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Selanjutnya, untuk menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan

pada Standar Nasional Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang

bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan

sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan

strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah

memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa

Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun

sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan

pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi

kehidupan suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan

berakhlak mulia yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera.

Pendidikan juga meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni

dan toleran dalam kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan

memantapkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis.

Disisi lain era globalisasi saat ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional (ASEAN) maupun internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potensi Sumber Daya Alam (SDA) semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif” pada tahun 2025 (Renstra Depdiknas 2005-2009, hal: 12). Keinginan untuk bersaing dengan mutu pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri, dengan harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20

(5)

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya

satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi

sekolah yang bertaraf internasional”. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di

forum internasional.

Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang

penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia meliputi

satuan pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA. Studi dilakukan di 22 provinsi yang

mewakili seluruh Indonesia pada 48 sekolah yang menyatakan dirinya bertaraf

Internasional dari TK hingga SMA baik sekolah negeri maupun swasta. Hasil studi

berhasil memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik,

keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI.

Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf

internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang

pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar

yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk

menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman

Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar dan Menengah menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga

memiliki daya saing di forum internasional”.

Dari sisi kurikulum sekolah/madrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP. Selain itu muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.

(6)

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, serta menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.

Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan pada sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan

baik melalui workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun

langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain

penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian

kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan

SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan

bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan

model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas

Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba

model di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY.

Hasil uji coba sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untuk

menghasilkan model yang sudah final.

B. Tujuan

Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat

menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model

kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat:

1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang

dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan;

2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya

dari kurikulum negara maju;

3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model

kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi

jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah

(7)

1. Model kurikulum SD terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,

Sains, dan ICT/TIK

2. Model kurikulum SMP terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,

Sains, dan ICT/TIK

3. Model kurikulum SMA terdiri dari 6 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,

(8)

BAB II. KAJIAN KONSEP

A. Landasan Kebijakan

Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional secara yuridis formal berlandaskan

pada:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dalam Pasal 50 menyatakan bahwa:

Ayat (1): Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri.

Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.

Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan

sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk

dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama

pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada

jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang

pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf

internasional.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan

bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf

internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara

pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk

mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112

(9)

8. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Beraraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam bab IV tentang peranan Institusi berkenaan dengan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional menyatakan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) melakukan model adaptasi dan adopsi kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

B. Konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional

1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional (SBI)

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang

sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang

lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut

dijabarkan sebagai berikut:

a. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional

Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian.

b. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota

OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu

dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:

c. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam

Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah

satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai

(10)

d. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar

Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu

negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian SBI

Selain memenuhi Standar Isi, memenuhi SKL, dan menerapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), serta menerapkan sistem satuan kredit semester di

SMP/MTs, model kurrikulum SBI ini memenuhi:

1. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing;

2. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang

sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau

negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan; dan

3. menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar

Kompetensi Lulusan.

Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik yang memenuhi Standar Proses.

Selain itu, proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci

tambahan sebagai berikut:

1) proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi

sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur,

kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa

inovator;

2) diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota

OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam

bidang pendidikan;

3) menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;

4) pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan

menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya,

kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan

(11)

Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris, juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum

internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol, Jepang, Arab, dan China.

Penilaian dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan sebagai bentuk

akuntabilitas kinerja pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian

terhadap peserta didik dilakukan oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan,

dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan yang memenuhi

Standar Penilaian.

Selain itu, proses penilaian diperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model

penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya

yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

3. Karakteristik SBI dan Implementasinya terhadap Model Kurikulum

Berdasarkan konsepsi SBI di atas, ada 4 aspek yang terkait dengan karakteristik

SBI yang digunakan sebagai acuan pengembangan model Kurikulum SBI yang

diperkaya dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan /

atau negara maju lainnya berstandar Internasional, yaitu:

a. Aspek Fisik

b. Aspek Intelektual

c. Aspek Sosial

d. Aspek Spiritual

Keempat aspek disebut sebagai aspek FISS dijabarkan dalam karakteristik SBI dan

implikasinya terhadap kurikulum sebagai berikut:

a. ASPEK FISIK

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 1. Melatih peserta didik

untuk disiplin dan bermotivasi tinggi agar mampu bersaing di dunia internasional.

1. Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai standard yang berlaku secara universal (mis: menghargai waktu, budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargai orisinalitas, taat pada peraturan sekolah dan negara, berani mengambil resiko, dll).

2. Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

3. Membuka wawasan peserta didik agar dapat membandingkan kemajuan di negaranya dengan kemajuan di negara-negara lain.

(12)

b. ASPEK INTELEKTUAL

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 2. Menggunakan standar

1. Mengadaptasi dan/ atau mengadopsi (menerapkan) isi, metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secara komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu. 2. Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasuk

riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran dengan eksperimen)

3. Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antara etika, sains, estetika, dan teknolgi (misalnya kloning) 4. Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan

iInteraksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (seperti pelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikan kesehatan dan sosial)

5. Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan riset dan penulisan karya ilmiah.

1. Menciptakan komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community)

dalam sekolah.

2. Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan, baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secara lisan dan tulisan

4. Menerapkan bidang ICT sebagai daya saing di dunia internasional.

1. Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

2. Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapat menerapkan ICT dengan baik.

3. Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah. 4. Menyediakan sofware and hardware yang memadai untuk

menerapkan ICT di sekolah. 5. Menggunakan sistem

pengelolaan

pembelajaran satuan kredit semester (sks)

1. Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasarana pendukung.

2. Menerapkan sistem SKS di SMA.

c. ASPEK SOSIAL

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 6. Mengembangkan sikap

peduli terhadap

lingkungan alam, sosial, dan budaya Indonesia

1. Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang konservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggung jawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnya menggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya).

2. Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadap lingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuk sampah organik dan non organik, menyediakan lahan untuk bercocok tanam/green house)

(13)

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum

4. Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempat pengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari-tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampilan khas Indonesia, dll)

a. Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang

b. Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain c. Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalin

kerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain

d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik bersifat nasional maupun internasional

e. Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budaya bangsa Indonesia dan bangsa lainnya.

d. ASPEK SPIRITUAL

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 8. Mengembangkan peserta

1. Menjadikan peserta didik subyek pembelajaran

2. Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan warga negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain. 3. Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yang

benar (Learning How to Learn).

4. Memberikan pengenalan nilai-nilai universal

4. Sistematika Model Kurikulum SBI

Model kurikulum disusun dengan sistematika berikut:

1. Pendahuluan

2. Tujuan

3. Ruang Lingkup

4. Proses pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Kementerian Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan teremahannya (Bandung: CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2013), h.113.. yang lebih mendalam tentang materi-materi yang ada didalam

Sedang- kan manfaat praktis yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bagi Siswa, diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil

Berdasarkan paparan di atas perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, minat wirausaha dan hasil belajar siswa dengan jalan

Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran Biologi Berbasis SR-MM dan Pembelajaran Konvensional Hasil analisis anakova menunjukkan pembelajaran Biologi yang

Menurut Logan dan Loban (Tarigan, 1986:58-59), menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Proses menyimak terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut. a) Tahap

penelitian, jenis data, jumlah subjek , serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan penelitian. Analisis data yang digunakan pada tahap penelitian ini adalah analisis

Untuk bidang perbaikan disain kemasan produk (F2), fokus perhatian tertuju pada b24 karena nilai loading factor paling tinggi 0,819 butirnya adalah kebersamaan

Bahan yang diperlukan adalah bibit anggrek phalaenopsis amabilis dalam botol siap pindah tanam (planlet), fungisida dithane, pupuk daun lengkap dengan N tinggi dekastar,