MODEL KURIKULUM
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
ABSTRAK
Pengembangan Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan dengan itu, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk menyelengarakan sekolah yang bertraf internasional.
Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia pada sekolah yang menyebut diriny bertaraf internasionl bik sekolah swasta maupun negeri meliputi TK, SD, SMP, dan SMA. Hasil studi memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik, keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI. Studi merekomendasikan disusunnya model kurikulum bertaraf internasional.
Tujuan disusunnya model ini untuk memberikan wacan pada satuan pendidikan model
kurikulum yang diperkaya dengan kurikulum sekolah unggul dari negara anggota OECD
dan / atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah.
Ruang lingkup model ini adalah 12 model kurikulum meliputi jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA yaitu mata pelajaran bahasa Ingrris (3 model), Sains (3 model), Matematika (3 model), dan TIK (3 model).
DAFTAR ISI
Abstrak i
Daftar Isi ii
Bab I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Ruang Lingkup 4
Bab II. Kajian Konsep 5
A. Landasan Kebijakan 5
B. Konsepsi Sekolah/ Madrasah Bertaraf Internasioal 6
1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional 6
2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian 7
3. Karakteristik SBI dan Implmentasinya terhadap model Kurikulum 8
4. Sistematika Model Kurikulum SBI 10
Bab III. Model Kurikulum Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional
A. SD:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh
layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan
dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selanjutnya, untuk menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan
pada Standar Nasional Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang
bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan
sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa
Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun
sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan
pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi
kehidupan suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan
berakhlak mulia yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera.
Pendidikan juga meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni
dan toleran dalam kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan
memantapkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis.
Disisi lain era globalisasi saat ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional (ASEAN) maupun internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potensi Sumber Daya Alam (SDA) semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif” pada tahun 2025 (Renstra Depdiknas 2005-2009, hal: 12). Keinginan untuk bersaing dengan mutu pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri, dengan harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi
sekolah yang bertaraf internasional”. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di
forum internasional.
Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang
penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia meliputi
satuan pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA. Studi dilakukan di 22 provinsi yang
mewakili seluruh Indonesia pada 48 sekolah yang menyatakan dirinya bertaraf
Internasional dari TK hingga SMA baik sekolah negeri maupun swasta. Hasil studi
berhasil memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik,
keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI.
Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf
internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang
pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar
yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar dan Menengah menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga
memiliki daya saing di forum internasional”.
Dari sisi kurikulum sekolah/madrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP. Selain itu muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, serta menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan pada sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan
baik melalui workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun
langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain
penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian
kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan
SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan
bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan
model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas
Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba
model di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY.
Hasil uji coba sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untuk
menghasilkan model yang sudah final.
B. Tujuan
Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model
kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat:
1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang
dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan;
2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya
dari kurikulum negara maju;
3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model
kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi
jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah
1. Model kurikulum SD terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Sains, dan ICT/TIK
2. Model kurikulum SMP terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Sains, dan ICT/TIK
3. Model kurikulum SMA terdiri dari 6 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
BAB II. KAJIAN KONSEP
A. Landasan Kebijakan
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional secara yuridis formal berlandaskan
pada:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam Pasal 50 menyatakan bahwa:
• Ayat (1): Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri.
• Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
• Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama
pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada
jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang
pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf
internasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan
bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf
internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara
pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk
mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112
8. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Beraraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam bab IV tentang peranan Institusi berkenaan dengan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional menyatakan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) melakukan model adaptasi dan adopsi kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
B. Konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional
1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional (SBI)
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang
sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang
lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional
Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
b. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota
OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:
c. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam
Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah
satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
d. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar
Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu
negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian SBI
Selain memenuhi Standar Isi, memenuhi SKL, dan menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), serta menerapkan sistem satuan kredit semester di
SMP/MTs, model kurrikulum SBI ini memenuhi:
1. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing;
2. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang
sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan; dan
3. menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar
Kompetensi Lulusan.
Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik yang memenuhi Standar Proses.
Selain itu, proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan sebagai berikut:
1) proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi
sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur,
kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa
inovator;
2) diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota
OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan;
3) menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;
4) pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan
menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya,
kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan
Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum
internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol, Jepang, Arab, dan China.
Penilaian dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian
terhadap peserta didik dilakukan oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan yang memenuhi
Standar Penilaian.
Selain itu, proses penilaian diperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model
penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya
yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
3. Karakteristik SBI dan Implementasinya terhadap Model Kurikulum
Berdasarkan konsepsi SBI di atas, ada 4 aspek yang terkait dengan karakteristik
SBI yang digunakan sebagai acuan pengembangan model Kurikulum SBI yang
diperkaya dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan /
atau negara maju lainnya berstandar Internasional, yaitu:
a. Aspek Fisik
b. Aspek Intelektual
c. Aspek Sosial
d. Aspek Spiritual
Keempat aspek disebut sebagai aspek FISS dijabarkan dalam karakteristik SBI dan
implikasinya terhadap kurikulum sebagai berikut:
a. ASPEK FISIK
Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 1. Melatih peserta didik
untuk disiplin dan bermotivasi tinggi agar mampu bersaing di dunia internasional.
1. Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai standard yang berlaku secara universal (mis: menghargai waktu, budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargai orisinalitas, taat pada peraturan sekolah dan negara, berani mengambil resiko, dll).
2. Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
3. Membuka wawasan peserta didik agar dapat membandingkan kemajuan di negaranya dengan kemajuan di negara-negara lain.
b. ASPEK INTELEKTUAL
Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 2. Menggunakan standar
1. Mengadaptasi dan/ atau mengadopsi (menerapkan) isi, metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secara komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu. 2. Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasuk
riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran dengan eksperimen)
3. Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antara etika, sains, estetika, dan teknolgi (misalnya kloning) 4. Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan
iInteraksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (seperti pelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikan kesehatan dan sosial)
5. Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan riset dan penulisan karya ilmiah.
1. Menciptakan komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community)
dalam sekolah.
2. Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan, baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secara lisan dan tulisan
4. Menerapkan bidang ICT sebagai daya saing di dunia internasional.
1. Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
2. Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapat menerapkan ICT dengan baik.
3. Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah. 4. Menyediakan sofware and hardware yang memadai untuk
menerapkan ICT di sekolah. 5. Menggunakan sistem
pengelolaan
pembelajaran satuan kredit semester (sks)
1. Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasarana pendukung.
2. Menerapkan sistem SKS di SMA.
c. ASPEK SOSIAL
Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 6. Mengembangkan sikap
peduli terhadap
lingkungan alam, sosial, dan budaya Indonesia
1. Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang konservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggung jawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnya menggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya).
2. Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadap lingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuk sampah organik dan non organik, menyediakan lahan untuk bercocok tanam/green house)
Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum
4. Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempat pengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari-tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampilan khas Indonesia, dll)
a. Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang
b. Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain c. Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalin
kerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain
d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik bersifat nasional maupun internasional
e. Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budaya bangsa Indonesia dan bangsa lainnya.
d. ASPEK SPIRITUAL
Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum 8. Mengembangkan peserta
1. Menjadikan peserta didik subyek pembelajaran
2. Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan warga negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain. 3. Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yang
benar (Learning How to Learn).
4. Memberikan pengenalan nilai-nilai universal
4. Sistematika Model Kurikulum SBI
Model kurikulum disusun dengan sistematika berikut:
1. Pendahuluan
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Proses pembelajaran