• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Katalog BPS: 1101002.6271

Statistik Daerah

Kota Palangka Raya

2014

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA PALANGKA RAYA

Jembatan Kahayan, Palangka Raya

(2)
(3)

STATISTIK DAERAH

KOTA PALANGKA RAYA

2014

(4)

STATISTIK DAERAH KOTA PALANGKA RAYA 2014

ISSN

: 2087-4464

No. Publikasi

: 62710.1403

Katalog BPS

: 1101002.6271

Ukuran Buku

: 17,6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman : iii + 31 halaman

Naskah:

Penanggung Jawab Umum : Sindai M.O. Sea, SE

Penulis

: Dzikronah

Rosalinda Nainggolan

Gambar Kulit dan Tata Letak

Rosalinda Nainggolan

Dzikronah

Diterbitkan Oleh:

Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya

(5)

Publikasi Statistik Daerah Kota

Palang-ka Raya 2014 diterbitPalang-kan oleh Badan Pusat

Statistik Kota Palangka Raya berisi berbagai

data dan informasi terpilih seputar Kota

Pal-angka Raya yang dianalisis secara sederhana

untuk membantu pengguna data memahami

perkembangan pembangunan serta potensi

yang ada di Kota Palangka Raya.

Publikasi Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014 diterbitkan untuk

melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap

ta-hun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih

menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan

di berbagai sektor di Kota Palangka Raya dan diharapkan dapat menjadi bahan

rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk

penyem-purnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi

tuntu-tan kebutuhan data statistik, baik oleh instuntu-tansi/dinas pemerintah, swasta,

ka-langan akademisi maupun masyarakat luas.

Kepala Badan Pusat Statistik

Kota Palangka Raya

Sindai M.O. Sea, SE

i

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(6)

Bab

Uraian

Hal

Bab

Uraian

Hal

1.

Geografi dan Iklim

1

10.

Energi

11

2.

Pemerintahan

2

11.

Konstruksi

12

3.

Penduduk

4

12.

Hotel

13

4.

Ketenagakerjaan

5

13.

Transportasi dan Komunikasi

14

5.

Pendidikan

6

14.

Perbankan

15

6.

Kesehatan

7

15.

Harga-harga

16

7.

Perumahan

8

16.

PDRB

17

8.

Pembangunan Manusia

dan Kemiskinan

9

17.

Perbandingan Regional

19

9.

Pertanian

10

Lampiran Tabel

23

DAFTAR ISI

(7)

Tabel

Uraian

Hal

3

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

23

4

Upah Minimum Regional (UMR) Menurut Sektor Tahun 2011-2013 (Rupiah)

24

8.1

Komponen Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/

Kota Se Kalimantan Tengah Tahun 2012-2013

25

8.2

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota Se Kalimantan Tengah

Tahun 2012-2013

26

14

Posisi Pinjaman Rupiah dan Valuta Asing Yang Diberikan Bank Umun dan BPR

Menurut Sektor Ekonomi dan Jenis Penggunaan Di Palangka Raya (juta

rupiah)

27

15

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Palangka Raya Menurut Kelompok

Penge-luaran (2007=100) 2013

28

16.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar

Har-ga Berlaku (ADHB) Menurut LapanHar-gan Usaha 2011-2013 (Jutaan Rupiah)

29

16.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar

Har-ga Konstan (ADHK) Tahun 2000 Menurut LapanHar-gan Usaha 2011-2013 (Jutaan

Rupiah)

29

16.3

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka

Raya Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha 2011-2013

(persen)

30

16.4

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka

Raya Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000 Menurut Lapangan

Usaha 2011-2013 (persen)

30

16.5

Sumber Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka

Raya Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000 Menurut Lapangan

Usaha 2011-2013 (persen)

31

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

iii

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(8)
(9)

Palangka Raya Kota Cantik begitulah sebutan untuk Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah ini. Kota Palangka Raya adalah sa-lah satu kota di Indonesia yang sengaja dibangun dengan membuka hutan belantara melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kaha-yan, Provinsi Kalimantan Tengah. Letaknya yang berada di tengah-tengah Indonesia dan mempunyai wilayah terluas kedua (2.678,51 km2) di Indonesia memunculkan wacana

un-tuk memindahkan ibukota atau pusat pemerintahan Indonesia ke Palangka Raya.

Selain di tengah-tengah Indonesia, Pal-angka Raya juga berada di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geo-grafis, Palangka Raya terletak pada 113° 30’-114°07’ Bujur Timur dan 1°35’-2°24’ Lin-tang Selatan. Palangka Raya berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas di sebelah Utara dan Timur, dengan Kabupaten Pulang Pisau di sebelah Selatan, dan dengan Kabu-paten Katingan di sebelah Barat.

Suhu udara di Kota Palangka Raya selama tahun 2013 berkisar antara 26,8 °C sampai dengan 28,0 °C. Jumlah hari hujan yang terjadi sebanyak 240 hari dalam se-tahun, lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2012 (214 hari). Rata-rata curah hujan pertahunnya 281,64 mm dan kelembaban udara rata-rata 84,58 persen.

URAIAN MAKS MIN

Suhu (°C) 26,8 28,0

Kelembapan (%) 80 87

Jumlah Hari Hujan (hari) 12 26

Curah Hujan (mm) 121,2 561,1

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tahukah Anda?

Ketinggian kota Palangka Raya disekitar rentang 16—75 km dpl. Wilayah yang memilki ketinggian 75 km dpl tersebut terletak di Kecamatan rakumpit.

1

Gambar

1.1

Peta Kota Palangka Raya

Tabel

1.1

Statistik Geografi dan Iklim Kota Palangka Raya Tahun 2014

1

GEOGRAFI DAN IKLIM

Hujan turun lebih sedikit di Palangka Raya tahun 2013

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(10)

Pemerintahan Kota Palangaka

Raya yang tepat merayakan Hari Jadi

Kota Palangka Raya pada tanggal 17

Juli, saat ini masih dipimpin oleh H.M.

Riban Satia, S.Sos., M.Si. Ini adalah

kali kedua beliau memimpin Kota

Pal-angka Raya yang terdiri dari 5

Keca-matan dan terbagi menjadi 30

Ke-lurahan.

Kaum perempuan mendominasi di

jajaran Pemerintahan Kota Palangka

Raya dari tahun ke tahun. PNS

per-empuan di kota ini mencapai 4.169

orang, dibandingkan laki-lakinya hanya

2.467 orang. Dominasi perempuan ini

dikarenakan 41 persen PNS adalah

guru yang memang diminati oleh kaum

perempuan.

Dari sisi pendidikan PNS, pada

tahun 2014 sebagian besar PNS

ber-pendidikan S1 yaitu sebesar 50,47

per-sen. Sedangkan PNS yang

berpendidi-kan Diploma dan SLTA masing-masing

sebesar 22,08 persen dan 21,28

per-sen. PNS yang berpendidikan S2&S3

hanya sebanyak 261 orang (3,93%).

Sisanya atau sebagian kecil (2,25%)

adalah PNS yang berpendidikan SLTP

dan SD.

Tahukah Anda?

Selain H.M. Riban Satia, S.Sos., M.Si, sebelumnya sudah pernah ada yang menjabat sebagai Walikota Palangka Raya sebanyak 2 periode, yaitu Letkol. Inf. W. Sandi

Gambar

2.1 PNS Menurut Tingkat Pendidikan tahun 2013

Tabel

2.1

Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya

PEMERINTAHAN

Pegawai Negeri Sipil Kota Palangka Raya didominasi

oleh kaum perempuan

Sumber : BKPP Kota Palangka Raya.

DINAS/

INSTANSI Laki-laki Perem-puan Jumlah

Sekretariat 140 88 228 Inspektorat 21 21 42 Badan 191 247 438 Dinas 801 911 1.712 Kantor 86 26 112 Kecamatan 233 126 359 Sekolah 995 2 750 3 745 2013 2 467 4 169 6 636 2012 2 482 4 171 6 653

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

2

(11)

Peta perpolitikan di Kota Palangka Raya pada tahun 2013 relatif merata. Hal ini dapat dilihat dari pesebaran anggota DPRD berdasarkan latar belakang partai politiknya. Kursi-kursi DPRD itu diduduki dari PDI Per-juangan sebanyak 4 orang, Partai Demokrat 3 orang, Partai Golkar 3 orang, Partai Gerindra 2 orang, Partai Keadilah Sejahtera 2 orang, Partai Amanat Nasional 2 orang dan sisanya masing-masing satu orang un-tuk Partai Hanura, PKPI, PKB, PDP, PPP, PDS, PBB, PBR, dan Partai Buruh.

Perpolitikan Kota Palangka Raya masih didominasi oleh laki-laki. Dari 25 orang ang-gota DPRD, empat diantaranya adalah per-empuan. Dilihat dari tingkat pendidikannya terdapat 14 orang lulusan S1, 6 orang lu-lusan S2, dan 5 orang lulu-lusan SLTA. Se-dangkan berdasarkan kelompok umur, ang-gota DPRD yang terbanyak ada dikelompok umur produktif yaitu umur 36-49 tahun.

APBD Kota Palangka Raya tahun 2013 dianggarkan untuk pembangunan wilayah kota sebesar Rp. 893,30 milyar dan real-isasinya sebesar Rp. 874,86 milyar. Penda-patan yang diterima pemerintah Kota Pal-angka Raya dari tahun ke tahun masih

mengandalakan pendapatan transfer,

dengan persentase sebesar 92,90 persen. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah hanya menyumbang 7,10 persen saja. Tahun 2013 sumber dari pendapatan lain-lain yang sah seperti pendapatan hibah tidak ada lagi.

PEMERINTAHAN

Tidak ada pendapatan Hibah di tahun 2013

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014 3

Tabel

2.2

APBD Kota Palangka Raya (Milyar Rp)

URAIAN 2011 2012 2013

Pagu DIPA 649,02 715,74 893,30

Realisasi 642,48 719,84 874,86

PAD 34,97 50,52 63,46

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Gambar

2.2

Jumlah Anggota DPRD Kota Palangka Raya menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

JENIS BELANJA

DAERAH Anggaran Realisasi

Belanja Operasi 752,42 676,57

Belanja Modal 197,59 173,33

Belanja Tidak Terduga 0,64 0,00

Jumlah Belanja Daerah 950,65 849,90

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel

2.3

Anggaran dan Realisasi Belanja Kota Palangka Raya Tahun 2013 (Milyar Rp)

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

2

0 5 10 15 SLTA Diploma S1 S2 4 0 12 5 1 0 2 1 Laki-Laki Perempuan

http://palangkakota.bps.go.id

(12)

PENDUDUK

Masih lebih banyak penduduk laki-laki daripada perempuan

Jumlah penduduk di suatu daerah di-pengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk baik masuk maupun keluar. Jumlah penduduk Kota Palangka Raya pada tahun 2013 sebanyak 244.500 jiwa. Angka ini meningkat dari tahun 2012 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 6,49 persen. Dengan luas wilayah

sekitar 2.678,51 km2 penambahan

penduduk tersebut meningkatkan pula kepadatan penduduk Kota Palangka Raya yaitu menjadi sebanyak 91 jiwa setiap satu km2.

Angka sex ratio dari tahun 2011 ke ta-hun 2013 levelnya tidak mengalami peru-bahan signifikan yaitu 104,60. Artinya bah-wa masih lebih banyak penduduk berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Angka terse-but mengindikasikan bahwa setiap 100

penduduk perempuan terdapat 104

penduduk laki-laki.

Struktur penduduk Kota Palangka Raya dilihat dari piramida penduduknya tergo-long dalam struktur penduduk muda. Ke-lompok umur 20-24 tahun mempunyai alas paling lebar dari kelompok umur lainnya. Artinya jumlah penduduk pada kelompok ini lebih banyak dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini dikarenakan oleh Kota Pal-angka Raya adalah tempat pilihan untuk berkuliah bagi mahasiswa asal kabupaten-kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah.

3

Gambar

3.1 Piramida Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013

URAIAN 2011 2012 2013 Jumlah Penduduk (jiwa) 224 663 229 599 244 500 Pertumbuhan Penduduk (%) 1,67 2,19 6,49 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 84 86 91 Jumlah Laki-laki (Jiwa) 114 898 117 414 125 000 Jumlah Perempuan (Jiwa) 109 765 112 185 119 500 Sex Ratio (%) 104,68 104,66 104,60

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel

3.1

Beberapa Indikator Kependudukan Kota Palangka Raya

Sumber : BPS Kota Palangka Raya.

Tahukah Anda?

Rata-rata anggota rumah tangga di Kota Palangka Raya ada sebanyak 3 sampai dengan 4 orang. 15,000 5,000 5,000 15,000 0-4 1--14 20-24 30-34 40-44 50-54 60-64 70-74 Laki-laki Perempuan

http://palangkakota.bps.go.id

(13)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Palangka Raya pada tahun 2013 yaitu 62,41% mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 dengan persentase

sebesar 57,79%. Namun persentase

tersebut lebih rendah dibanding tahun 2011 67,02%. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,12 persen sudah lebih baik daripada tahun 2012 sebesar 6,38. Hal ini dikarenakan kesempatan

bekerja di Palangka Raya kembali

bertambah.

Penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja yaitu sebesar 94,88 persen. Sebanyak 35,04 persen penduduk yang bekerja berada di sektor perdagangan. Sektor lain yang diminati adalah sektor jasa-jasa dan sektor konstruksi. Sementara itu Upah Minimum Regional (UMR) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selama periode 2011-2013 UMR Kota Palangka Raya meningkat dari Rp 1,21 juta menjadi Rp.1,92 juta per bulan.

Berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir persentase penduduk yang bekerja masih didominasi oleh penduduk berlatar pendidikan SMA dan SMK sebesar 37,04%. Yang berlatar pendidikan diploma dan uni-versitas hanya sebesar 18,15%. Sedangkan penduduk bekerja yang berpendidikan SMP sebesar 16,21%, SD sebesar 19,50% dan yang tidak atau belum tamat SD sebesar 9,10%.

4

KETENAGAKERJAAN

Dari tiga sektor utama, hanya sektor perdagangan yang

mengalami peningkatan persentase bekerjanya

5

Tabel

4.1

Indikator Ketenagakerjaan Kota Palangka Raya

Gambar

4.1 Tingkat Pendidikan yang berkerja Tahun 2013

Sumber : Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Tengah 2013

URAIAN 2011 2012 2013 TPAK (%) 67,02 57,79 62,41 Angkatan Kerja (000 orang) 110,3 94,1 107.6 % Bekerja 96,18 93,62 94,88 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,82 6,38 5,12 UMR ( 000 Rp) 1 212,0 1 466,6 1 920,5 % Bekerja di sektor Perdagangan 28.98 30,17 35,04 % Bekerja di sektor Jasa-jasa 26,79 27,50 26,05 % Bekerja di sektor Konstruksi 12.95 13,22 8,55

Sumber : Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Tengah 2013

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

Tidak/Bel um Tamat SD 9.10% SD 19.50% SMP 16.21% SMA & SMK 37.04% Diploma & Univ 18.15%

http://palangkakota.bps.go.id

(14)

PENDIDIKAN

Penduduk Palangka Raya Telah Menikmati Program

Wajib Belajar 9 tahun

Gambaran pendidikan di suatu daerah dapat dilihat dari keseimbangan jumlah murid terhadap fasilitas dan tenaga pengajar yang tersedia. Secara umum se-makin tinggi jenjang pendidikannya sese-makin berkurang jumlah fasilitas maupun tenaga pengajarnya. Hingga tahun 2013, di Kota Palangka Raya terdapat 128 SD/MI, 58 SMP/MTs, 29 SMA, dan 17 SMK.

Rasio murid per guru merupakan salah satu ukuran ketersediaan akan fasilitas pen-didikan. Pada tahun 2013, seorang guru pada jenjang pendidikan SD, memiliki beban mengajar 12-13 murid. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, rasio murid per gurunya cukup ideal dibandingkan dengan jenjang pendidikan dasar. Setiap guru SMP dan SMA memiliki beban sekitar 8-10 orang murid.

Dengan ketersediaan fasilitas tersebut di atas, dua indikator pendidikan kini menignkat. Kota Palangka Raya dapat menghapus buta aksara yang ditunjukkan dengan Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 99,55 persen pada tahun 2013. Bila dibandingkan secara gender, AMH untuk laki-laki selalu lebih tinggi dibandingkan dengan AMH perempuan. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kota Palangka Raya semakin meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2013 mencapai 10,90 tahun. Artinya rata-rata penduduk kota Palangka Raya dapat menempuh pendidikan hingga kelas 1 SMA.

5

Gambar

5.2 Rata-rata Lama Sekolah Kota Palangka Raya (tahun)

Tabel

5.1

Angka Melek Huruf 15 Tahun Ke Atas Kota Palangka Raya (%)

Sumber : Susenas, 2013 Sumber : Susenas 2013

URAIAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA/

SMK

Jumlah Sekolah 128 58 46

Jumlah Kelas 1 964 448 426

Jumlah Guru 2 319 1 307 1 345

Jumlah Siswa 29 113 12 496 10 818

Rasio Murid Per Kelas 14,82 27,89 25,39

Rasio Murid Per Guru 12,55 9,56 8,04

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel

5.1

Statistik Pendidikan Kota Palangka Raya Tahun 2013

10.55 10.57 10.8 10.9 2010 2011 2012 2013 94 96 98 100 2011 2012 2013 98.87 96.78 99.56 98.66 98.64 99.19 Laki-laki Perempuan

http://palangkakota.bps.go.id

(15)

Puskesmas masih menjadi tempat ru-jukan terbesar dalam hal pengobatan. Sebanyak 45,55 persen masyarakat berobat ke puskesmas, sedangkan rumah sakit dan praktek dokter persentasenya sekitar 23

persen. Masyarakat sudah berpikiran maju

dalam hal memakai penolong pertama saat melahirkan. Tenaga Medis seperti dokter, bidan dan tenaga medis lainnya masih yang terbesar persentasenya dalam penolong kelahiran yaitu sebanyak 92,72 persen,

sementara sisanya (7,28%) masih

mempercayakan dukun dan keluarga

sebagai penolong kelahiran bayi.

Indikator lainnya juga digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan daerah terutama di bidang kesehatan adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Tahun 2013 AHH penduduk kota Palangka Raya bertambah menjadi 73,69 tahun.

Selain pemberian ASI ekslusif hal pent-ing yang juga perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah mengikutsertakan anak-anak mereka dalam imunisasi. Imunisasi dapat mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian bayi -balita. Hal tersebut dapat menurunkan Angka Kematian Bayi. Pada tahun 2013 masyarakat sudah lebih memperhatikan pemberian imunisasi bagi anak mereka terbukti bahwa sudah semua jenis imunisasi dilakukan dan rata-rata sebanyak 87 persen masyarakat Kota Pal-angka Raya mengikutsertakan balita mere-ka untuk imunisasi.

6

KESEHATAN

Perbandingan jumlah tenaga kesehatan dengan jumlah

penduduk adalah 1 : 650 orang

7

Tabel

6.1

Indikator Kesehatan Kota Palangka Raya

Gambar

6.1 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi,2013

Sumber : Susenas,2013 URAIAN 2011 2012 2013 Tempat Berobat %) Rumah Sakit 20,88 23,76 22,86 Praktek Dokter 28,32 23,16 22,26 Puskesmas 44,45 31,71 45,55 Petugas Kesehatan 5,00 13,44 8,84 Batra 0,00 0,00 0,00 Lainnya 1,54 7,93 0,48

Penolong Kelahiran Pertama (%)

Medis 91,35 92,76 92,72 Non Medis 8,65 7,24 7,28 Angka Harapan Hidup (tahun) 73,50 73,61 73,69 Sumber : Susenas 2013 Tahukah Anda?

Jumlah akseptor KB dengan Metode Operasi Pria (MOP) jauh dari target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, yaitu 4 dari sebanyak 30 target.

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(16)

PERUMAHAN

Tidak Ada Lagi Rumah Beralaskan Tanah

Di Kota Palangka Raya

Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan cerminan kesehatan masyarakat. Beberapa kriteria rumah sehat menurut Kementrian Kesehatan RI adalah atap berplafon, dinding permanen, dan jenis lantai bukan tanah. Mengacu pada kriteria tersebut perumahan di Kota Palangka Raya bisa dikatakan memenuhi kriteria rumah sehat. Sekitar 74,51 persen rumah beratapkan seng dan 14,99 persen beratapkan genteng, 62,25 persen telah berdinding tembok dan tidak ada rumah yang jenis lantainya tanah.

Penyediaan lahan baru bagi

pembangunan perumahan mendesak

dipikirkan oleh Pemerintah Kota untuk

menghindari permasalahan perumahan.

Pada tahun 2013 di Kota Palangka Raya ada sekitar 10,90 persen rumah tangga yang menempati rumahnya dengan ukuran luas kurang dari 20 m2. Angka tersebut tidak lebih

baik dibandingkan dengan tahun 2012 (9,96%).

Tingkat kepedulian penduduk Kota Palangka Raya untuk kebersihan cukup tinggi. Rumah tangga dengan akses air bersih dan penggunaan tempat buang air besar rata-rata dimilki sendiri. Sebagai dae-rah perkotaan, sumber penerangan di rumah

tangga sebanyak 99,07 persen

menggunakan listrik dan 0.93 persen sumber penerangannya non listrik.

7

Gambar

7.1

Persentase Rumah Dengan Jenis Dinding, Atap, dan Lantai Terluas Di Kota Palangka Raya Tahun 2013

Tabel

7.1

Perkembangan Fasilitas Rumah Tangga di Kota Palangka Raya (%)

URAIAN 2011 2012 2013

Ruta dengan luas

lantai, < 20 m2 7,48 9,96 10,90 Ruta Akses Air Bersih

Sendiri 80,20 82,92 84,11

Bersama&Umum 19,80 17,08 15,89

Lainnya 0,00 0,00 0,00

Ruta Pengguna Buang Air Besar

Sendiri 81,33 86,81 89,76

Bersama&Umum 18,40 8,16 9,36

Tidak Ada 0,27 5,03 0.87

Ruta Sumber Penerangan

Listrik 96,18 95,30 99,07

Non Listrik 3,82 4,70 0.93

Sumber : Susenas, 2013

Tahukah Anda?

Ada sebanyak 18,06 persen rumah tang-ga yang menguasai tempat tingtang-gal

Tembok 65.25% Marmer 52.27% Seng 74.51% Kayu 34.56% Kayu 27.56% Genteng 14.99% Semen 18.32% Lainnya 10.50% Dindi ng Lantai Atap Sumber: Susenas 2013

http://palangkakota.bps.go.id

(17)

Pembangunan suatu daerah terus

menerus dilakukan secara

berkesinambungan dan bertahap.

Pengukuran pencapaian hasil pembangunan perlu dilakukan agar dapat dilakukan evaluasi. Salah satunya dengan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks ini mencerminkan capaian kemajuan program pemerintah daerah di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. IPM Kota Palangka Raya selama periode empat tahun terakhir mengalami peningkatan menjadi 79,52 pada tahun 2013 (angka se-mentara). Peringkat IPM Kota Palangka Raya menduduki rangking pertama di Kali-mantan Tengah.

Nilai reduksi shortfall Kota Palangka Raya tahun 2012-2013 menunjukan angka positif yaitu sebesar 1,06 persen. Artinya upaya pemabangunan pemerintah Kota Palangka Raya terhadap peningkatan

pembangunan manusia berpengaruh

sebesar 1,06 persen. Jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah, angka ini hanya bisa menduduki posisi diurutan kelima.

Indeks kedalaman (P1) naik dari 0,17 persen pada tahun 2011 menjadi 0,37

persen pada tahun 2012. Hal ini

mengindikasikan adanya penurunan

pengeluaran penduduk miskin yang semakin mendekati garis kemiskinan. Sedangkan P2 turun menjadi 0,08 persen. Penurunan ini

menandai ketimpangan pengeluaran

penduduk miskin semakin mengecil.

8

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEMISKINAN

Indeks Pembangunan Manusia Kota Palangka Raya

masih menduduki peringkat pertama

9

Gambar

8.1

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Palangka Raya 2010-2013)

Gambar

8.2 Ilustrasi Kemiskinan Kota Palangka Raya Tahun 2012

Sumber : BPS Prov. Kalimantan Tengah

URAIAN 2011 2012 Penduduk Miskin (%) 4,69 4,24 Indeks Kedalaman (%) 0,16 0,37 Indeks Keparahan (%) 0,17 0,08 Garis Kemiskinan (000 Rp) 235,2 258,3 TId ak Mi ski n 95, 76% Mi ski n 4,24% Nilai Ukuran Garis Kemiskinan Rp 258.381 Tabel

8.1

Indikator Kemiskinan di Kota Palangka Raya 78.03

78.78

79.3 79.52

2010 2011 2012 2013

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

Sumber : BPS Prov. Kalimantan Tengah

(18)

PERTANIAN

Luas Panen Padi seluas 53 hektar

Sektor pertanian bukanlah

kontribu-tor utama dalam perekonomian Kota

Pal-angka Raya. Hal ini dapat dilihat dari luas

panen dan produktivitas komoditas

tana-man pangannya. Peranan sektor

per-tanian terhadap PDRB Kota Palangka

Raya pun hanya sebesar 5,29 persen

dengan laju pertumbuhan sebesar 3,78

persen pada tahun 2013 (lihat lampiran

tabel). Dengan kontribusi dan laju

sebe-sar itu hanya mampu mendorong

perekonomian sebesar 0,20 persen

Selama tiga tahun terakhir, produksi

komoditas-komoditas tanaman pangan

cukup berflkutuasi. Pada tahun 2013,

lu-as panen padi selulu-as 53 ha yang berada

di Kecamatan Pahandut dan Rakumpit.

Komoditas jagung merupakan komoditas

palawija terbanyak yang diusahakan

dengan luas panen 605 ha dan produksi

1.372 ton di tahun 2013. Sementara itu,

kedelai merupakan komoditas baru yang

mulai diproduksi di Kota Palangka Raya.

Kecamatan Rakumpit merupakan wilayah

dimana produk kedelai ini dihasilkan.

Lu-as panen dan produksi ubi kayu

men-galami peningkatan bila dibandingkan

dengan tahun 2012. Sedangkan luas

panen dan produksi ubi jalar mengalami

sedikit penurunan di tahun 2013.

Tahun 2013 produktivitas ubi kayu

dan ubi jalar masih mendominasi

komodi-ti tanaman pangan yang ada di Kota

Pal-angka Raya dengan nilai diatas 8 ton/ha.

Sedangkan komoditas padi, jagung dan

kacang kedelai produktivitasnya berkisar

pada angka 2 ton/ha.

9

Tabel

9.1

Indikator Statistik Tanaman Pangan Kota Palangka Raya

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014 Gambar

9.1 Produktivitas Tanaman Pangan 2013 (Ton/Ha)

Tahukah Anda?

Produksi jagung Kota Palangka Raya mayoritas dalam bentuk jagung manis?

URAIAN

2011 2012 2013

Padi

Luas Panen (ha)

218

6

53

Produksi (ton)

439

12

109

Jagung

Luas Panen (ha)

870

595

605

Produksi (ton)

1 701 1 405 1 372

Kedelai

Luas Panen (ha)

80

-

5

Produksi (ton)

116

-

6

Ubi Kayu

Luas Panen (ha)

118

99

115

Produksi (ton)

1 394

767

941

Ubi Jalar

Luas Panen (ha)

35

37

35

Produksi (ton)

245

327

309

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

(19)

Peningkatan produksi dan penjualan listrik dapat mencerminkan peningkatan ke-mampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Produksi listrik di Kota Palangka Raya paling melonjak di tahun 2010 yaitu sebesar 471,9 juta KwH, berbeda jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan di tahun 2013 produksi listrik mencapai 723,0 juta Kwh dengan listrik terjual sebanyak 620,1 juta Kwh, dipakai sendiri 2,9 juta KwH, dan susut 99,9 juta KwH.

Perusahaan Listrk Negara (PLN)

cabang Palangka Raya menjamin pasokan listrik untuk pelanggan rumah tangga, sosial, industri, bisnis, dan pemerintah dengan tarif yang berbeda-beda. Listrik paling banyak terjual kepada jenis pelanggan rumah tangga. Nilai penjualan listrik kepada pelanggan ru-mah tangga sebesar Rp 264.955,6 juta atau sebesar 54,0 persen dari total penjualan. Ru-mah tangga dengan daya 450-2.200 VA merupakan konsumsi listrik terbesar yaitu sebesar 383,2 juta Kwh dengan nilai penjualan sebesar Rp. 244.221,8 juta.

Tetapi ketersediaan listrik yang cukup besar di Kota Palangka Raya belum sepe-nuhnya menjangkau daerah pelosok kota. Hal itu dikarenakan belum ada akses jalan darat sebagai penghubung antar desanya seperti di Kecamatan Rakumpit. Di kecama-tan ini masih ada beberapa desa yang belum dialiri listrik dari PLN.

10

ENERGI

Pelanggan Rumah Tangga Konsumsi Listrik Terbesar

11

Gambar

10.1

Produksi dan Penjualan Listrik Di Kota Palangka Raya (juta KwH)

Tabel

10.1 Listrik Terjual Di Kota Palangka Raya Tahun 2013

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2013

Tahukah Anda?

Desa Bukit Rawi (Pulang Pisau), Desa Tumbang Jutuh dan Tumbang Kelaken (Gunung Mas) mendapat pasokan listrik dari Palangka Raya.

JENIS TARIF

Listrik

Terjual

(000 KwH)

Nilai

Penjualan

(juta Rp)

Sosial

18 994,1 13 347,2

Rumah Tangga (R)

R1 daya 450-2200 VA

383 157,9 244 221,8

R2 daya 3500 –5500 VA

14 581,8 15 249,0

R3 daya 6600 VA

4 154,0

5 484,8

Industri

12 728,0 12 144,4

Bisnis

132 629,0 136 785,3

Pemerintah

38 463,9 42 957,6

Lainnya

15 371,9 20 063,3

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(20)

KONSTRUKSI

Jumlah pembangunan perumahan di Palangka Raya menurun

Realisasi penjualan rumah yang secara keseluruhan melalui BTN cabang Palangka Raya terjadi penurunan pada tahun 2013. Tetapi bila dilihat dari pihak yang mengerjakan, rumah yang dikerjakan oleh pengembang swasta mengalami pening-katan. Sementara rumah yang dikerjakan oleh Perum Perumnas menurun drastis sebanyak 205 unit. Beberapa kriteria rumah yang ditawarkan seperti ukuran rumah, ba-han-bahan yang digunakan dalam pembu-atan rumah, lokasi rumah dan persyarpembu-atan yang ditawarkan masing-masing pengelola sangat berbeda jauh. Sehingga trend penjualan setiap pengelola tidak sama.

Selain bangunan untuk rumah tinggal, sektor konstruksi juga mencakup pemban-guan bangunan bukan tempat tinggal, pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, pelabuhan, dan lainnya. Tahun 2013, Nilai Tambah Bruto (NTB) sektor konstruksi sebe-sar Rp. 362 milyar. Kontribusi sektor ini ter-hadap PDRB Kota Palangka Raya adalah sebesar 6,60 persen dengan pertumbuhan 8,07 persen. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 8,55 persen dari total tenaga kerja.

11

URAIAN 2011 2012 2013

Selesai Dibangun (unit) 761 763 656

Nilai (Milyar Rp) 46 58 59

Sumber : Kalimantan Tengah Dalam Angka 2014

Tabel

11.1

Pembangunan Perumahan Di Kota Palangka Raya

Sumber : Kalimantan Tengah Dalam Angka 2014 Gambar

11.1 Realisasi Penjualan Rumah

Tahukah Anda?

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Sukamara menduduki ranking 14 se-Kalteng. Artinya harga konstruksi di Sukamara adalah yang paling mahal di Kalteng. URAIAN 2011 2012 2013 NTB ADHB (milyar Rp) 267 309 362 Kontribusi terhadap PDRB (%) 6,44 6,53 6,60 Pertumbuhan (%) 8,89 8,35 8,07 Tenaga Kerja (%) 12,95 13,22 8,55

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Tabel

11.2

Indikator Konstruksi Kota Palangka Raya

24 19 172 261 56 805 740 589 502 600 0 200 400 600 800 1000 2009 2010 2011 2012 2013 Perum Perumnas Developer Swasta

(21)

Jumlah hotel bintang pada tahun 2013 sebanyak 4 unit, tidak ada pembukaan hotel bintang baru pada tahun ini. Jumlah kamar yang tersedia sebanyak 403 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 605 unit. Sedangkan jumlah hotel non bintang ada sebanyak 41 unit, sebanyak lima hotel tidak beroperasi lagi. Jumlah kamar dan tempat

tidur hotel non bintang mengalami

penurunan. Kini, jumlah kamar tersedia sebanyak 1.208 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 1.878 unit.

Tahun 2013 persentase Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang maupun hotel non bintang mengalami penurunan. Berdasarkan dari jenis hotelnya, TPK hotel berbintang cenderung lebih tinggi dibandingkan tingkat hunian kamar hotel

non bintang. Tentu saja pengguna

akomodasi lebih memilih hotel berbintang yang menawarkan akomodasi yang lengkap dan nyaman.

Bila dilihat setiap bulannya, TPK hotel bintang yang rendah adalah di bulan Januari dan Agustus, bahkan lebih rendah diband-ing TPK hotel non bintang. Pada bulan Agustus 2013 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Pada bulan ini pemerintah mau-pun swasta cenderung mengurangi kegiatan yang menggunakan hotel.

12

HOTEL

Tingkat Hunian Kamar Hotel Menurun

13

Tabel

12.1

Indikator Ketenagakerjaan Kota Palangka Raya

Gambar

12.1 Tingkat Penghunian Kamar (%) Kota Palangka Raya Tahun 2013

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

URAIAN 2011 2012 2013

Akomodasi 50 45 45

Hotel Berbintang 4 4 4

Hotel Non Berbintang 46 41 41

Jumlah Kamar 1 354 1 607 1 611

Hotel Berbintang 313 377 403

Hotel Non Berbintang 1 041 1 230 1 208

Jumlah Tempat Tidur 2 099 2 502 2 483

Hotel Berbintang 480 566 605

Hotel Non Berbintang 1 619 1 936 1 878

Tingkat Penghunian Kamar (%)

Hotel Berbintang 65,62 63,20 56,65

Hotel Non Berbintang 56,14 56,42 55,66

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(22)

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Lalu lintas udara di Bandara Tjilik Riwut meningkat

Panjang jalan di Kota Palangka Raya sampai akhir tahun 2013 mencapai 911,83 km. Berdasarkan kondisi permukaan jalan, 104,02 km dalam kondisi baik, 141,56 km kondisi sedang, 259,57 km kondisi rusak dan 406,69 km kondisi rusak berat.

Sedangkan menurut permukaannya,

sepanjang 304,81 km (33,43%) telah diaspal.

Lalu lintas angkutan udara di Bandar

Udara Tjilik Riwut menunjukkan

peningkatan. Jumlah pesawat terbang yang datang maupun berangkat setahun terakhir mengalami peningkatan, sekitar 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah kedatangan penumpang juga meningkat dari tahun sebelumnya.

Kini handphone bukan lagi barang mewah dimana hampir di setiap rumah tangga memiliki handphone. Berdasarkan Susenas 2012, rata-rata anggota rumah tangga di Kota Palangka Raya berjumlah 3 sampai 4 orang (3,8) dan setiap rumah tangga memiliki 2 hingga 3 unit handphone (2,77). Maka sekitar di atas 70 persen

penduduk Palangka Raya memliki

handphone di tangannya. Sementara penggunaan telepon rumah sudah mulai tidak diperlukan lagi. Terlihat rumah tangga yang memiliki telepon rumah di tahun 2012 (10,74%) berkurang dibandingkan tahun 2011 (8,02%).

13

Gambar

13.1 Klasfikasi Permukaan Jalan Di Kota Palangka Raya Tahun 2013

URAIAN 2011 2012 2013 Pesawat terbang Berangkat 3 225 3 652 5 568 Datang 3 230 3 648 5 572 Penumpang Berangkat 304 077 330 895 327 296 Datang 302 081 354 457 368 819 Transit 6 059 45 503 53 042

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel

13.1

Lalu lintas Angkutan Udara Dalam Negeri di bandara Tjilik Riwut Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Sumber : Susenas 2012 Gambar

13.2 Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (%)

(23)

Industri perbankan menjadi lebih kompetitif dengan hadirnya dua cabang bank baru di Palangka Raya. Tahun 2013, jumlah bank menjadi 16 kantor cabang dengan jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 130 unit yang tersebar di berbagai tempat dan milik dari beragam kantor bank yang ada di Kota Palangka Raya.

Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan diberikan kewenangan untuk menerima simpanan uang masyarakat. Hingga Desember 2013, posisi simpanan masyarakat di Kota Palangka Raya terbesar adalah dalam bentuk tabungan. Setiap tahunnya posisi simpanan uang masyarakat selalu meningkat baik dalam bentuk tabungan, simpanan berkala, maupun giro.

Bank juga memberikan fasilitas kredit untuk konsumsi, modal kerja, maupun in-vestasi. Pada tahun 2013, bahkan dalam 3

tahun terakhir, fasilitas kredit yang

disalurkan ke masyarakat baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing lebih banyak digunakan untuk konsumsi (37,53 persen). Sedangkan pinjaman untuk modal kerja hanya sebesar 34,88 persen dan untuk in-vestasi sebesar 23,99 persen. Jumlah nomi-nal pinjaman masyarakat untuk keperluan konsumtif pun cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan perilaku kon-sumtif masyarakat Kota Palangka Raya.

14

PERBANKAN

Perilaku Masyarakat Kota Palangka Raya Masih Konsumtif

15

Tabel

14.1

Statistik Perbankan Kota Palangka Raya

Gambar

14.1

Persentase Posisi Pinjaman Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Jenis Penggunaan

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Kalteng Juli 2014

URAIAN 2011 2012 2013

Jumlah Bank (Unit) 13 14 16

Jumlah ATM 56 66 130

Dana Perbankan (Milyar Rp)

Tabungan 2 638 3 246 3 665

Simpanan Berjangka 993 1 305 1 486

Giro 933 1 020 811

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(24)

HARGA-HARGA

Kenaikan harga di Palangka Raya lebih rendah dibanding Sampit

Hampir semua komoditas pokok men-galami pergerakan harga selama tahun 2013. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas ikan asin gabus yaitu sekitar 4 persen. Sementara harga beras banjar

sela-ma dua tahun terakhir mengalami

penurunan. Komoditas yang tidak mengala-mi perubahan harga yaitu mengala-minyak goreng, garam cap kapal, dan bahan baju sersin.

Kenaikan harga-harga secara umum disebut dengan inflasi, sedangkan penurun-annya disebut deflasi. Pada tahun 2013 laju inflasi Kota Palangka Raya mencapai angka 6,45 persen, artinya kenaikan harga barang dan jasa rata-rata lebih tinggi 6,45 persen dibandingkan tahun 2012 dan lebih rendah dibandingkan di Sampit, Kabupaten Kota-waringin Timur (7,25 persen). Laju inflasi Palangka Raya dan Sampit masih termasuk dalam kategori inflasi ringan.

Laju inflasi bulanan menunjukkan ke-naikan harga bulan tertentu dibandingkan bulan sebelumnya. Laju inflasi di Kota Pa-langka Raya mempunyai pola musiman. Hal itu terlihat dari laju inflasi cenderung naik di bulan Nopember sampai Januari dimana terdapat hari raya Natal. Setelah itu, laju inflasi memiliki trend menurun dan naik lagi menjelang hari raya Idul Fitri yaitu di bulan Juli sampai Agustus. Setelah bulan-bulan ini berlalu, harga-harga pun turun kembali.

15

Gambar

15.1

Laju Inflasi Kota Palangka Raya, 2013(%)

KOMODITAS 2011 2012 2013

Beras Banjar (Rp/Kg) 11 740 11 271 10 000

Ikan Asin Gabus 54 583 70 833 74 167

Minyak Goreng 13 833 14 000 14 000

Gula Pasir 10 677 12 366 12 476

Garam Cap Kapal 2 000 2 000 2 000

Minyak Tanah 6 250 7 271 6 875

Sabun Cream Ekonomi 4 500 4 500 4 667

Bahan Baju Sersin 30 000 30 000 30 000

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel

15.1

Rata-rata Harga Eceran 9 Bahan Pokok Di Kota Palangka Raya

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tahukah Anda?

Pada tahun 2013, laju inflasi Kalteng sebesar 6,79 persen, dan laju inflasi nasional sebesar 8,38 persen.

(25)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro yang digunakan untuk mengetahui gambaran kekayaan atau sumber daya ekonomi yang dihasilkan suatu daerah dan perkembangannya pada periode waktu ter-tentu. PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) atau sumber daya ekonomi yang Kota Palangka Raya pada tahun 2013 sebesar Rp 5.476 milyar. Ini merupakan total nilai tambah bruto (NTB) yang

dibentuk oleh seluruh sektor-sektor

ekonomi di Kota Palangka Raya yang mempunyai peranan 8,62 persen terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Tengah.

Sektor dengan NTB terbesar akan menjadi kekuatan dan tulang punggung perekonomian suatu daerah. Kekuatan ekonomi Kota Palangka Raya berada pada sektor jasa-jasa. Sektor ini memberikan sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Palangka Raya yaitu 35,50 per-sen pada tahun 2013. Kemudian secara

beturut-turut disusul oleh sektor

pengangkutan dan komunikasi 17,60 per-sen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 16,66 persen. Ketiga sektor ini digabung membentuk kekuatan ekonomi Palangka Raya sebesar 69,76 persen. Per-lakuan yang dilakukan pada sektor ini akan berpengaruh pada perekonomian Kota Pa-langka Raya secara keseluruhan.

16

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa-jasa Masih Menjadi Kekuatan Ekonomi Palangka Raya

17

Tabel

16.1

PDRB Kota Palangka Raya (ADHB) Menurut Lapangan Usaha (Rp Milyar)

Gambar

16.1 Distribusi PDRB Kota Palangka Raya Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013

Pertanian 237 259 290

Pertambangan &

Penggalian 62 66 77

Industri Pengolahan 187 203 227 Listrik, Gas & Air

Bersih 109 125 138

Bangunan 267 309 362

Perdagangan, Hotel &

Restoran 672 791 912

Pengangkutan &

Komunikasi 750 838 964

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 391 468 562

Jasa-jasa 1 473 1 678 1 944

PDRB 4 148 4 736 5 476

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(26)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Pertumbuhan Ekonomi Palangka Raya Capai Angka Tertinggi

Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai hasil kinerja yang dilakukan oleh seluruh stake holders, baik pemerintah, dunia usaha mapun masyarakat dalam pembangunan ekonomi menuju keadaan yang lebih baik. Kinerja ekonomi Kota Palangka Raya sela-ma tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding tahun 2012, ditandai dengan per-tumbuhan PDRB sebesar 7,72 persen. Per-tumbuhan ini merupakan perPer-tumbuhan tertinggi Kota Palangka Raya selama satu dekade terakhir. Menurut lapangan usaha-nya, sektor jasa-jasa mengalami pertum-buhan tertinggi (2,84 persen). Tingginya pertumbuhan sektor ini merupakan sinyal perkembangan aktivitas ekonomi.

Sumber pertumbuhan digunakan untuk mengidentifikasi peranan masing-masing sektor terhadap perekonomian total (total PDRB). Sektor yang menjadi sumber pertumbuhan terbesar berbeda-beda setiap

tahunnya bergantung dengan

perkembangan kondisi perekonomian pada tahun tersebut. Pada tahun 2013, sektor jasa-jasa menyumbang 2,84 persen untuk pertumbuhan ekonomi Palangka Raya. Kontributor terbesar lainnya yaitu sektor perdagangan (1,43 persen), keuangan (1,27 persen). Sedangkan kontributor terendah adalah sektor listrik gas dan air bersih sebe-sar sebesebe-sar 0,08 persen.

16

Gambar

16.2 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya (%)

Tabel

16.2

Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya (%)

Sumber : BPS Kota Palangka Raya.

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013

Pertanian 0,02 0,13 0,20

Pertambangan &

Penggalian 0,02 0,05 0,16

Industri Pengolahan 0,11 0,10 0,25

Listrik, Gas & Air Bersih 0,06 0,11 0,08

Bangunan 0,71 0,68 0,66

Perdagangan, Hotel &

Restoran 1,88 2,02 1,43

Pengangkutan &

Komunikasi 0,99 0,73 0,83

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 0,79 1,13 1,27

Jasa-jasa 2,40 2,59 2,84

PDRB 6,99 7,55 7,72

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

(27)

Kotawaringin Timur merupakan kabu-paten mempunyai sumber daya ekonomi terbesar di Kalimantan Tengah dengan PDRB ADHB tahun 2013 sebesar Rp 12.005,7 milyar. Kabupaten dengan sumber daya ekonomi terbesar lainnya yaitu Kapuas

dan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kekuatan sumber daya ekonomi ketiga ka-bupaten ini berada di sektor pertanian. Ber-beda dengan Kota Palangka Raya yang mengandalkan sektor jasa-jasa.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk wilayah Kalimantan Tengah dicapai oleh Kabupaten Kotawaringin Timur (7,96 per-sen). Diikuti oleh Kota Palangka Raya (7,72 persen) dengan komoditas andalannya sektor jasa. Pertumbuhan tertinggi ketiga diraih oleh Kabupaten Kotawaringin Barat yang kekuatan ekonominya terletak pada subsektor perkebunan.

Isu penting yang menjadi

per-bandingan wilayah pada aspek

ketenagakerjaan adalah masalah pengang-guran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi se-Kalimantan Tengah ada-lah Kabupaten Katingan (5,82 persen) dan berada di atas TPT Provinsi Kalimantan Tengah (3,09 persen). Kabupaten Kapuas mempunyai TPT paling rendah yaitu sebe-sar 1,51 persen.

17

PERBANDINGAN REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Palangka Raya menempati urutan

kedua

19

Tabel

17.1

PDRB ADHB dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah Tahun 2013**)

Gambar

17.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Se-Kalimantan Tengah Tahun 2013 KAB/KOTA PDRB ADHB ( Milyar Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)

Kotawaringin Barat 6 775,6 7,55 Kotawaringin Timur 12 005,7 7,96 Kapuas 7 166,8 6,73 Barito Selatan 3 204,5 6,45 Barito Utara 3 333,5 7,13 Sukamara 1 481,4 6,54 Lamandau 1 596,3 6,91 Seruyan 3 498,4 6,57 Katingan 3 925,6 6,59 Pulang Pisau 1 923,0 6,98 Gunung Mas 1 836,8 6,75 Barito Timur 2 062,5 6,69 Murung Raya 2 983,7 6,67 Palangka Raya 5 475,7 7,72

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah **) Angka Sangat Sementara

Sumber : Statistik Ketenagakerjaan Kalteng Agustus 2013

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(28)

PERBANDINGAN REGIONAL

Penduduk Miskin Lebih Banyak Di Daerah Kaya

Tingginya laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah belum menjamin daerah tersebut akan terbebas dari kemiskinan.

Kabupaten Kotawaringin Timur yang

mempunyai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi namun memiliki penduduk miskin paling banyak di Kalimantan Tengah. Sebaliknya, Kabupaten Sukamara yang sumber daya ekonomiya paling kecil mempunyai jumlah penduduk miskin paling kecil.

Perkembangan pembangunan manusi diukur dengan Indeks Pembangunan Manu-sia (IPM). Capaian IPM untuk Kalimantan Tengah sendiri berada di posisi ketujuh pada tingkat nasional. Untuk di dalam Kalimantan Tengah, capaian terbaik diraih oleh Kota Palangka Raya dengan IPM sebesar 79,52 persen. Sedangkan capaian IPM terendah diraih oleh Kabupaten Pulang Pisau dengan IPM sebesar 73,18 persen.

Jika dilihat dari nilai reduksi shortfall tahun 2012-2013, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Barito Timur mempunyai reduksi shorfall terendah yaitu sebesar 0,43 persen. Artinya upaya pembangunan pemerintah Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Barito Timur terhadap peningkatan pembangunan manusia berpengaruh sebesar 0,43 persen. Sedangkan daerah yang pembangunan manusianya paling cepat adalah Kabupaten Kotawaringin Barat dengan reduksi shortfall sebesar 1,65 persen.

17

Gambar

17.2 Jumlah Penduduk Miskin Di Kalimantan Tengah Tahun 2012 (ribu orang)

Tabel

17.2

Indeks Pembangunan Manusia, 2013

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah

KAB/KOTA IPM Peringkat Shortfall Reduksi

Kalimantan Tengah 75,68 7 0,88 Kotawaringin Barat 75,11 4 1,65 Kotawaringin Timur 75,40 3 1,07 Kapuas 74,48 6 0,58 Barito Selatan 74,54 5 0,77 Barito Utara 76,13 2 0,68 Sukamara 73,24 13 1,33 Lamandau 73,29 12 0,62 Seruyan 73,36 11 0,43 Katingan 73,83 10 0,62 Pulang Pisau 73,18 14 1,56 Gunung Mas 74,26 7 0,72 Barito Timur 73,86 9 0,43 Murung Raya 73,98 8 0,80 Palangka Raya 79,52 1 1,06

Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah

(29)

LAMPIRAN TABEL

(30)
(31)

Kecamatan/Kelurahan Laki-laki Perempuan Penduduk Jumlah

(1) (2) (3) (4) [010] PAHANDUT 43 653 41 938 85 591 [001] Pahandut 14 026 13 278 27 304 [002] Panarung 11 543 11 018 22 561 [003] Langkai 14 054 13 871 27 925 [004] Tumbang Rungan 345 345 690 [005] Tanjung Pinang 1 472 1 365 2 837 [006] Pahandut Seberang 2 213 2 061 4 274 [011] SABANGAU 8 217 7 642 15 859 [001] Kereng Bangkirai 3 558 3 287 6 845 [002] Sabaru 1 600 1 525 3 125 [003] Kalampangan 2 022 1 887 3 910 [004] Kameloh Baru 342 306 649 [005] Bereng Bengkel 568 525 1 093 [006] Danau Tundai 125 112 237 [012] JEKAN RAYA 64 760 62 233 126 993 [001] Menteng 21 170 20 278 41 448 [002] Palangka 23 271 22 411 45 682 [003] Bukit Tunggal 19 183 18 308 37 491 [004] Petuk Katimpun 1 136 1 236 2 372 [020] BUKIT BATU 6 686 6 185 12 871 [001] Marang 481 405 886 [002] Tumbang Tahai 1 189 1 134 2 324 [003] Banturung 2 052 1 862 3 915 [004] Tangkiling 1 592 1 474 3 066 [005] Sei Gohong 746 701 1 448 [006] Kanarakan 182 214 396 [007] Habaring Hurung 443 395 838 [021] RAKUMPIT 1 684 1 502 3 186 [001] Petuk Bukit 486 420 906 [002] Pager 184 155 340 [003] Panjehang 134 120 253 [004] Gaung Baru 116 111 228 [005] Petuk Berunai 347 319 667 [006] Mungku Baru 318 286 604 [007] Bukit Sua 98 91 189 [6271] PALANGKA RAYA 125 000 119 500 244 500

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

23

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(32)

Tabel 4. Upah Minimun Regional (UMR) Menurut Sektor

Tahun 2011 – 2013 (Rupiah)

SEKTOR 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan

dan Perikanan, Pertanian Tanaman Lainnya 1 212 026 1 745 894 1 920 483

Penebang Hutan 1 212 026 1 745 894 1 920 483

Industri Pengolahan 1 212 026 1 745 894 1 920 483

Bangunan 1 269 743 1 815 732 1 997 305

Pertambangan dan Penggalian 1 269 743 1 536 389 1 997 305

Lainnya (Perdagangan, Hotel dll.) 1 212 026 1 745 894 1 920 483

Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014

(33)

KABUPATEN/KOTA Angka Harapan Hidup (tahun) Angka Melek Huruf (persen) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah PPP) 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kotawaringin Barat 71,75 71,79 94,98 96,12 7,97 7,99 641,79 643,40 Kotawaringin Timur 69,84 69,92 98,77 98,78 8,08 8,08 649,44 652,24 Kapuas 71,02 71,11 97,24 97,29 7,34 7,35 641,86 643,00 Barito Selatan 68,42 68,47 98,98 99,28 8,47 8,48 644,94 646,15 Barito Utara 72,36 72,39 98,71 98,72 8,40 8,41 639,09 640,84 Sukamara 67,98 68,04 95,75 96,61 7,47 7,62 648,08 648,38 Lamandau 67,36 67,45 98,68 98,70 7,83 7,84 643,89 645,12 Seruyan 68,09 68,12 99,32 99,33 7,78 7,80 638,66 639,78 Katingan 67,70 67,72 99,49 99,50 8,36 8,45 640,94 641,96 Pulang Pisau 67,74 67,79 96,23 96,56 7,67 7,93 644,84 646,52 Gunung Mas 68,23 68,28 99,64 99,70 8,79 8,81 637,92 639,58 Barito Timur 67,98 68,00 98,01 98,03 8,83 8,84 639,69 640,91 Murung Raya 68,26 68,28 99,95 99,96 7,52 7,53 645,00 647,49 Palangka Raya 73,61 73,69 99,53 99,55 10,80 10,90 647,91 649,15 KALIMANTAN TENGAH 71,41 71,47 97,88 97,99 8,15 8,17 644,21 646,01

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah

Tabel 8.1. Komponen Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota Se Kalimantan Tengah Tahun 2012 - 2013

25

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(34)

KABUPATEN/KOTA

IPM Peringkat Shortfall Reduksi

2012 2013 2012 2013 2012-2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kotawaringin Barat 74,69 75,11 4 4 1,65 Kotawaringin Timur 75,14 75,40 3 3 1,07 Kapuas 74,33 74,48 6 6 0,58 Barito Selatan 74,34 74,54 5 5 0,77 Barito Utara 75,97 76,13 2 2 0,68 Sukamara 72,88 73,24 13 13 1,33 Lamandau 73,13 73,29 12 12 0,62 Seruyan 73,24 73,36 11 11 0,43 Katingan 73,67 73,83 10 10 0,62 Pulang Pisau 72,75 73,18 14 14 1,56 Gunung Mas 74,08 74,26 7 7 0,72 Barito Timur 73,75 73,86 9 9 0,43 Murung Raya 73,77 73,98 8 8 0,80 Palangka Raya 79,30 79,52 1 1 1,06 KALIMANTAN TENGAH 75,46 75,68 7 7 0,88

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah

Tabel 8.2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah Tahun 2012 - 2013

(35)

27

Bulan Tabungan Simpanan

Berjangka Giro (1) (2) (3) (4) Januari 3 025 410 1 319 575 1 145 635 Februari 2 898 840 1 403 030 1 164 025 Maret 3 087 155 1 425 567 1 107 052 April 3 118 324 1 505 646 1 145 193 Mei 3 085 156 1 511 340 1 166 719 Juni 3 092 031 1 576 797 1 093 446 Juli 3 254 910 1 663 716 1 069 004 Agustus 3 212 680 1 656 986 1 013 242 September 3 341 951 1 705 486 1 117 231 Oktober 3 350 207 1 700 287 939 581 November 3 323 963 1 543 389 1 025 303 Desember 3 664 774 1 485 645 811 055

Sumber: Palangka Raya Dalam Angka 2014

Tabel 14. Posisi Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Di Palangka Raya (juta rupiah), 2013

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(36)

Tabel 15. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Palangka Raya Menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100), 2013

BULAN

Kelompok Pengeluaran

Bahan Makanan man,Rokok & Tembakau Makanan jadi, Minu- Perumahan Sandang

(1) (2) (3) (4) (5) 01. Januari 192,46 159,73 130,51 168,49 02. Februari 190,81 162,15 129,25 168,77 03. Maret 193,60 162,05 128,77 168,76 04. April 193,52 162,36 129,36 167,97 05. Mei 190,12 164,35 130,34 167,64 06. Juni 189,71 165,09 131,26 166,49 07. Juli 194,54 165,10 131,45 166,29 08. Agustus 201,63 166,85 131,91 167,63 09. September 192,18 167,61 132,39 170,69 10. Oktober 187,89 169,23 134,16 171,55 11. November 188,50 170,59 134,96 172,17 12. Desember 195,68 170,38 135,92 171,82 BULAN Kelompok Pengeluaran

Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & olahraga Transportasi & Komunikasi Umum

(1) (2) (3) (4) (5) 01. Januari 130,13 117,52 105,58 147,29 02. Februari 130,49 117,61 105,75 147,15 03. Maret 130,83 117,75 106,09 147,80 04. April 131,57 118,44 106,07 147,97 05. Mei 132,47 118,44 105,45 147,58 06. Juni 132,52 118,44 110,07 148,67 07. Juli 132,80 118,78 119,15 151,77 08. Agustus 133,03 119,64 118,18 153,85 09. September 134,21 119,64 117,23 151,85 10. Oktober 134,21 122,74 116,03 151,47 11. November 134,26 122,80 115,87 152,04 12. Desember 134,28 122,89 117,64 154,28

http://palangkakota.bps.go.id

(37)

LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 237 140,69 258 718,53 289 746,42

Pertambangan dan Penggalian 61 794,34 66 093,39 76 923,81

Industri Pengolahan 187 319,08 202 560,05 227 163,49

Listrik, Gas dan Air Bersih 108 559,11 125 186,88 138 028,47

Bangunan 267 219,29 309 109,30 361 565,72

Perdagangan, Hotel dan Restoran 672 122,11 790 676,43 912 206,22

Pengangkutan dan Komunikasi 750 034,44 837 850,58 963 710,53

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 391 246,13 467 841,28 562 378,97

Jasa-jasa 1 472 551,95 1 677 644,37 1 944 006,95

Produk Domestik Regional Bruto 4 147 987,15 4 735 680,80 5 475 730,58 Tabel 16.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar

Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 90 818,50 93 075,33 96 594,32

Pertambangan dan Penggalian 25 951,37 26 819,56 29 649,98

Industri Pengolahan 85 928,90 87 688,77 92 231,36

Listrik, Gas dan Air Bersih 25 335,84 27 118,90 28 633,00

Bangunan 136 518,39 147 917,68 159 848,77

Perdagangan, Hotel dan Restoran 320 735,12 354 673,64 380 458,17

Pengangkutan dan Komunikasi 288 867,64 301 076,31 315 990,40

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 127 959,05 146 868,22 169 760,67

Jasa-jasa 571 784,24 615 168,28 666 211,83

Produk Domestik Regional Bruto 1 673 899,06 1 800 406,68 1 939 378,50 Tabel 16.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar

Harga Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (Jutaan Rupiah)

Sumber: BPS Kota Palangka Raya *) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

29

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(38)

LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 5,72 5,46 5,29

Pertambangan dan Penggalian 1,49 1,40 1,40

Industri Pengolahan 4,52 4,28 4,15

Listrik, Gas dan Air Bersih 2,62 2,64 2,52

Bangunan 6,44 6,53 6,60

Perdagangan, Hotel dan Restoran 16,20 16,70 16,66

Pengangkutan dan Komunikasi 18,08 17,69 17,60

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9,43 9,88 10,27

Jasa-jasa 35,50 35,43 35,50

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 Tabel 16.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota

Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (persen)

LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,30 2,48 3,78

Pertambangan dan Penggalian 1,30 3,35 10,55

Industri Pengolahan 2,02 2,05 5,18

Listrik, Gas dan Air Bersih 3,99 7,04 5,58

Bangunan 8,89 8,35 8,07

Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,12 10,58 7,27

Pengangkutan dan Komunikasi 5,66 4,23 4,95

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,76 14,78 15,59

Jasa-jasa 7,03 7,59 8,30

Produk Domestik Regional Bruto 6,99 7,56 7,72

Tabel 16.4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (persen)

Sumber: BPS Kota Palangka Raya *) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

(39)

LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,02 0,13 0,20

Pertambangan dan Penggalian 0,02 0,05 0,16

Industri Pengolahan 0,11 0,10 0,25

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,06 0,11 0,08

Bangunan 0,71 0,68 0,66

Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,88 2,02 1,43

Pengangkutan dan Komunikasi 0,99 0,73 0,83

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,79 1,13 1,27

Jasa-jasa 2,40 2,59 2,84

Produk Domestik Regional Bruto 6,99 7,55 7,72

Sumber: BPS Kota Palangka Raya *) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

31 Tabel 16.5. Sumber Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka

Raya Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (persen)

Statistik Daerah Kota Palangka Raya 2014

(40)
(41)
(42)

D A T A

D A T A

D A T A

MENCERDASKAN BANGSA

MENCERDASKAN BANGSA

MENCERDASKAN BANGSA

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA PALANGKA RAYA

Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No.5

Telp./Fax. (0536) 3222098

Homepage: http://

palangkakota.bps.go.id

Gambar

Tabel  Uraian  Hal
Tabel 3.  Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
Tabel 4.  Upah Minimun Regional (UMR) Menurut Sektor    Tahun 2011 – 2013 (Rupiah)
Tabel 8.1.  Komponen Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)    Kabupaten/Kota Se Kalimantan Tengah Tahun 2012 - 2013
+5

Referensi

Dokumen terkait

Not Verified IUIPHHK UD Fira Karya Mandiri tidak memiliki Nomor Induk Kepabean (NIK) dan tidak melakukan ekspor produksinya yang berupa kayu gergajian karena sesuai

Pertumbuhan Kredit Bank Umum Konvensional dan pembiayaan Bank Umum Syariah yang juga terus tumbuh membaik setiap tahunnya diharapkan dapat mendorong keberhasilan

Karakter yang dapat digunakan untuk membedakan masing-masing aksesi rambutan, adalah lebar biji, tebal biji, total padatan terlarut (TSS), diameter buah, tekstur rambut, dan

Faktor – faktor yang mempengaruhi konflik keluarga – pekerjaan terhadap kepuasan kerja yaitu (1) Jenis Pekerjaan karena pekerjaan sebagai dosen awalnya bukan merupakan

Yanchuik inia nukurinkia tuke nii nawantrin unuinin armiayi tsankuran penker pujusmi tusar, tura yanchuikia inia juntrinkia kajeu armiayi turau asamti tuke nawan

Perilaku agresif dan kecemasan merupakan masalah psikologis yang normal terjadi pada anak-anak, keduanya memiliki kaitan yang sangat erat, begitupula empati.. Ketika

Cooperative Professional Development Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Mi Ma’arif Nu Porodeso Sekaran Lamongan. Imam Bawani, MA. dan Dosen pembimbing II Dr. Penerapan model

: PSK merupakan projek pembangunan setempat melibatkan masyarakat Orang Asli di perkampungan tradisional yang tertumpu di pinggir bandar dan kawasan pedalaman.