• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Mencit (Mus musculus) Model Asma Alergi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Mencit (Mus musculus) Model Asma Alergi."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP KETEBALAN EPITEL DAN KELILING LUMEN BRONKUS MENCIT

(Mus Musculus) MODEL ASMA ALERGI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

AULIA ULFAH MUTIARA DEWI G0013048

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul: Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Mencit (Mus

musculus) Model Asma Alergi

Aulia Ulfah Mutiara Dewi, NIM: G0013048, Tahun: 2016

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari Selasa, Tanggal 29 November 2016

Pembimbing Utama

Nama : Suyatmi, dr., M.Biomed.Sci (...) NIP : 1972 0105 2001 12 2001

Pembimbing Pendamping

Nama : Fikar Arsyad Hakim, dr. (...) NIP : 198411082009121005

Penguji

Nama : Zulaika Nur Afifah, dr., M.Kes (...) NIP : 1987092820130201

Surakarta, ...

Ketua Tim Skripsi Kepala Program Studi

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta,

(4)

iv ABSTRAK

Pendahuluan: Kortikosteroid mmeiliki efek samping yang besar yaitu osteoporosis, hipertensi, diabetes, katarak, glaukoma, supresi hypothalamic-pituitary-adrenal axis, striae pada kulit, dan kelemahan otot, sehingga dibutuhkan pengobatan alternatif asma dengan efek samping yang lebih kecil. Teh hijau (Camellia sinensis) diduga memiliki efek antiasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengeahui pengaruh ekstrak teh hijau terhadap ketebalan epitel dan keliling lumen bronkus mencit model asma alergi.

Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik yang menggunakan rancangan penelitian post test only with control group design. Subyek penelitian berupa mencit galur Balb/C jantan, berusia 6-12 minggu, dan berat badan ±20-30 gram. Sampel 25 mencit dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor. Ekstrak teh hijau diperoleh dengan metode perkolasi. Induksi asma kronis menggunakan ovalbumin. Kelompok normal (N), kelompok kontrol positif (K+), dan kontrol negatif (K-) sebagai kelompok kontrol penelitian. Kelompok perlakuan 1 dan 2 (KP1 dan KP2) merupakan kelompok yang diberikan ekstrak teh hijau. Perlakuan diberikan selama 60 hari. Pada hari ke-60 mencit dikorbankan secara servical dislocation dan bronkus mencit dibuat preparat dengan pengecatan Hematoksilin Eosin. Ketebalan epitel dan keliling lumen bronkus diukur menggunakan aplikasi Image Raster 3. Data ketebalan epitel dianalisis dengan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Post Hoc dengan Least Significance Difference (LSD) dan Uji Kruskal Wallis untuk data keliling lumen bronkus.

Hasil: Rerata ketebalan epitel pada N, K(+) K(-), KP1, dan KP2 berturut-turut sebesar 11,5±1,4μm; 13,3±1,7μm; 15,6±3,1μm; 14,5±2μm; dan 12,8±1,5μm. Uji One Way ANOVA menunjukkan perbedaan ketebalan epitel yang signifikan pada seluruh kelompok dengan nilai p=0,000 (p<α). Hasil Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan yang signifikan antara KP2 dan K(-) dengan nilai p=0,004 (p<α). Rerata keliling lumen sebesar 1601,1±537,7μm; 1406,8±579,6μm; 1387±332,9μm; 1452,4±297,2μm; 1570,9±381,6μm berturut-turut pada N, K(+) K(-), KP1, dan KP2. Uji Kruskal Wallis diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan keliling lumen bronkus pada seluruh kelompok perlakuan dengan nilai p=0,723. Kesimpulan: Ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) dapat menurunkan ketebalan epitel pada dosis 22,4mg/20grBB, tetapi tidak mempengaruhi keliling lumen bronkus secara signifikan.

(5)

v ABSTRACT

Aulia Ulfah Mutiara Dewi, G0013048, 2016. Effect of Green Tea (Camellia sinensis) Extract on Epitelial Thickness and Bronchial Circumference of Mice (Mus musculus) Model of Allergic Asthma. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Introduction: Corticosteroid has various side effects such as osteoporosis, hypertension, diabetic, cataracts, glaucoma, suppression of hypothalamic-pituitary-adrenal axis, striae on the skin, and muscle weakness, so alternative treatment which has smaller risk is needed. Green tea (Camellia sinensis) has antiasthma effects. This research aimed to know the effect of green tea extract (Camellia sinensis) on epitelial thickness and bronchial circumference of mice (Mus musculus) model of allergic asthma.

Methods: This was experimental laboratoric research using post test only with controlled group design. This research involved male Balb/c mice aged 6-12 weeks, and ±20-30g weight. Twenty five samples of mice were divided into 5 groups, each group consisted of 5. Green tea extract used percolation method. Chronic asthma induction by ovalbumin. The normal group (N), positive control group (K+), and negative control group (K-) were control groups in experiment. The treatment group (KP1, KP2) were given green tea extract (Camellia sinensis). These treatments were given for 60 days, on the 60th day mice were sacrificed with neck dislocation. Mice bronchus were processed by standard histopathological method and stained with Hematoxylin Eosin. Epithelial thickness and circumference of the bronchial lumen was measured by Image Raster 3. Data was analyzed using One-Way ANOVA test and followed by Post Hoc with Least Significance Difference (LSD) test for epithelial thickness, Kruskall Wallis test for cirfumference of the bronchial lumen.

Result: Data showed epitelial thickness of N, K(+) K(-), KP1, and KP2 respectively were 11.5±1.4μm; 13.3±1.7μm; 15.6±3.1μm; 14.5±2μm; and 12.8±1.5μm. The results of One-Way ANOVA test showed a significant differences of epitelial thickness in five groups, p=0.000. The results of post Hoc test showed significance difference between KP2 and K(-) with p value is 0.004. Data of bronchial circumference of N, K(+) K(-), KP1, and KP2 respectively were 1601.1±537.7μm; 1406.8±579.6μm; 1387±332.9μm; 1452.4±297.2μm; and 1570.9±381.6μm. Kruskal Wallis showed there were no significance difference of bronchial circumference between pairs of all groups with p = 0.723.

Conclusions: Green tea extract (Camellia sinensis) could decrease epithelial thickness in dose: 22.4mg/20grBW but had no significant effect on bronchial circumference.

(6)

vi PRAKATA

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan hidayah Allah SWT sehingga mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Mencit (Mus musculus) Model Asma Alergi.”

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini dapat terlaksana berkat adanya bimbingan, arahan, bantuan, dan koreksi dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sinu Andhi Jusup, dr., M.Kes selaku Ketua Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Kusmadewi, dr., M.Gizi, selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Suyatmi, dr., M.Biomed Sc. dan Fikar Arsyad Hakim, dr. selaku Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi.

5. Zulaika Nur Afifah, dr., M.Kes. selaku Penguji Utama yang telah menguji dan memberi masukan terhadap skripsi ini.

6. Bapak Sukidi, Bu Asih, dan Bu Dewi selaku karyawan laboratorium histologi dan patologi anatomi yang telah membantu terlaksananya penelitian.

7. Orang tua penulis, Subekti dan Aryani serta seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan yang tiada henti dalam penyusunan skripsi ini.

8. Nafis, Imas, Agung, Khaniva, Beby, Kelompok tutorial B10, Diksar 24, Asisten Histologi 2013, Alacritas, serta teman-teman yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu, atas dukungan dan motivasi yang telah diberikan.

Penulis meyakini bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, kritik, dan nasihat yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta,

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Asma ... 6

2. Bronkus ... ... 19

3. Teh Hijau (Camellia sinensis) ... 15

B. Kerangka Pemikiran ... 31

C. Hipotesis ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Lokasi Penelitian ... 33

(8)

viii

D. Desain Penelitian ... 35

E. Identifikasi Variabel Penelitian ... 36

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 36

G. Alat dan Bahan Penelitian ... 39

H. Cara Kerja ... 40

1. Tahap Persiapan Percobaan ... 40

2. Tahap Uji Penelitian ... .... 42

3. Tahap Pengukuran Hasil ... 42

I. Alur Penelitian ... 44

J. Teknik Analisis Data Statistik ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 47

A. Data Hasil Penelitian ... 47

B. Analisis Data ... 51

BAB V. PEMBAHASAN ... 55

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Saran ... 61

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Endotipe pada Asma ... 6

Tabel 2.2 Molekul yang Dilepaskan oleh Sel Mast... 12

Tabel 2.3 Klasifikasi, Struktur, dan Sumber Flavonoid pada Tanaman... 23

Tabel 2.4 Struktur Kimia Flavonoid... 23

Tabel 2.5 Kandungan Komponen Senyawa Katekin dalam Daun Teh Segar ... 24

Tabel 2.6 Jenis Teh dan Karakteristik Kandungannya ... 29

Tabel 2.7 Kandungan Quercetin dalam Makanan ... 30

Tabel 2.8 Senyawa Katekin yang Terdegradasi Pada Pengolahan Berbagai Jenis Teh ... 30

Tabel 4.1 Rerata Ketebalan Epitel Bronkus Kanan dan Kiri Mencit (Mus musculus) pada Masing-masing Kelompok Perlakuan ... 47

Tabel 4.2 Rerata Keliling Lumen Bronkus Kanan dan Kiri Mencit (Mus musculus) pada Masing-masing Kelompok Perlakuan ... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Shapiro Wilk pada Ketebalan Epitel Bronkus Kanan dan Kiri ... 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Least Significance Difference (LSD) Ketebalan Epitel Bronkus Kanan dan Kiri ... 53

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Interaksi Faktor Gen, Lingkungan, Respon Imun, dan Epitel .. 8

Gambar 2.2 Hubungan Faktor Host (Genetik) dan Lingkungan terhadap Inflamasi Kronis pada Asma ... 8

Gambar 2.3 Diferensiasi sel CD 4+... 11

Gambar 2.4 Respon Imun terhadap Alergen dalam Patogenesis Asma ... 15

Gambar 2.5 Transduksi Sinyal pada Reseptor Growth Factor melalui jalur RAS/RAF/MAP kinase ... 18

Gambar 2.6 Hasil Biopsi Endotrakeal Pewarnaan Hematoxylin Eosin dari Kelompok Kontrol, Asma Sedang, dan Asma Berat Menunjukkan Peningkatan Proliefrasi Epitel dan Penebalan Lamina Retikularis ... 18

Gambar 2.7 Hasil Biopsi Endotrakeal dengan Pewarnaan Antiretinoblastoma (anti-Rb), Marker Proliferasi Sel, dari Kelompok Kontrol, Asma Sedang, dan Asma Berat. Sel dengan Rb-positif Menunjukkan Warna Coklat.... ... 19

Gambar 2.8 Epitel Respirasi ... 20

Gambar 2.9 Potongan Melintang Bronkus ... 21

Gambar 2.10 Daun Segar Tanaman Teh ... 22

Gambar 2.11 Struktur Molekul Katekin ... 24

Gambar 2.12 Struktur Molekul Epikatekin, Epikatekin Galat, Epigalokatekin, dan Epigalokatekin Galat ... 25

(11)

xi

Gambar 2.14 Struktur Molekul Katekin ... 24 Gambar 4.1 Boxplot Data Ketebalan Epitel Bronkus ... 48 Gambar 4.2. Boxplot Data Keliling Lumen Bronkus ... 49 Gambar 4.3. Gambaran Mikroskopis Perhitungan Ketebalan Epitel dan

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Nilai Konversi Dosis Manusia dan Hewan Lampiran 2. Tabel Daftar Volume Maksimal Bahan Uji pada

Pemberian Peroral

Lampiran 3. Tabel Pengamatan Mikroskopis Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Kanan dan Kiri Mencit (Mus musculus)

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Kanan dan Kiri Mencit (Mus musculus)

Lampiran 5. Foto Gambaran Mikroskopis Bronkus Kanan dan Kiri Mencit (Mus musculus)

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian Lampiran 7. Ethical Clearance Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM DATABASE DATA PASIEN PADA PUSKESMAS RAWANG PASAR IV, KECAMATAN RAWANG PANCA ARGA, KABUPATEN ASAHAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2010..

Sedangkan tanaman dengan pemaparan lindi artifisial menunjukkan jumlah biomassa tinggi sehingga akan tumbuh lebih baik karena mampu menghasilkan bahan kering

hal tersebut karena rancangan troli usulan mempunyai beberapa perbaikan sub-fungsi lama memiliki karakteristik teknis yang mampu menjawab kendala troli terdahulu

Setelah penulis melakukan perawatan luka diabetes melitus

The negative elevation bias (negative mean error) exhibited by GDEM v3 in open land cover areas is important because it is indicative of the overall performance of

Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang

After conducting the research, it can be concluded that there is significant correlation between students’ vocabulary mastery and reading comprehension in

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengimplementasikan algoritma k-nearest neighbor classifier dan naïve bayes classifier untuk menghasilkan klasifikasi beasiswa