SKRIPSI
Diajukan Oleh :
BAGUS ANDREANSYAH 0813010108/ FE / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
UNGGUL SURABAYA
Yang diajukan
Bagus Andreansyah 0813010108/FE/EA
Disetujui untuk lisan oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. Eko Riyadi, MAks Tanggal :………...
NIP. 195705011993031001
Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. TEKNINDO
GEOSISTEM UNGGUL SURABAYA
Disusun Oleh :
BAGUS ANDREANSYAH
0813010108 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji skripsi
Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J uni 2013
Pembimbing : Tim Penguji :
Pembimbing Utama Ketua
Dr s. Ec. Eko Riyadi, M.Aks Dr s. Ec. Muslimin, MSi
NIP. 195705011993031001
Sekr etasris
Dra. Ec. Siti Sundar i, Msi
Anggota
Dr s. Ec. Eko Riyadi, M.Aks
NIP. 195705011993031001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi Universitasn Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan judul “ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi Pada PT. Teknindo Geosistem Unggul
Sur abaya”.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal
itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H.R. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono, MSi., Ak, CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks, selaku Dosen Pembimbing yang
Surabaya, 13 Juni 2013
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9
2.2 Landasan Teori ... 14
2.2.1 Pengertian Akuntansi Secara Umum ... 14
2.2.2 Sistem Informasi ... 14
2.2.2.1 Penegertian Sistem Informasi ... 14
2.2.3 Sistem Informasi Akuntansi ... 15
2.2.3.1 Definisi Sistem Informasi Akuntansi ... 15
2.2.3.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 16
2.2.3.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 17
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. ... 23
2.2.6 Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 24
2.2.7 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 25
2.2.8 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Parisipasi Pemakai, Kemampuan Tejnik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. ... 26
2.2.9 Kerangka Pikir ... 27
2.2.10 Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 30 3.1.1 Definisi Operasional ... 30
3.1.2 Pengukuran Variabel ... 31
3.1.2.1 Variabel Terikat (Y) ... 31
3.1.2.2 Variabel Bebas (X) ... 32
3.2 Teknik Penentuan Sempel ... 35
3.2.1 Obyek Penelitian ... 35
3.2.2 Populasi ... 35
3.2.3 Sampel ... 35
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.3.1 Jenis Data ... 36
3.3.2 Sumber Data ... 36
3.4.4 Uji Asumsi Klasik ... 39
3.4.5 Analisa Linier Berganda... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 43
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Teknindo Geosistem Unggul Surabaya ... 43
4.1.2 Tujuan Perusahaan ... 44
4.2. Deskripsi Jawaban Responden ... 45
4.2.1 Gambaran Umum Responden ... 45
4.2.2 Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) 46 4.2.3 Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X2) 47 4.2.4 Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) 48 4.2.5 Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 49
4.3 Uji Kualitas Data ... 50
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 50
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Partisipasi Pemakai (X2)... 52
4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) ... 53
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
4.5.1 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 63
4.5.2 Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi ... 64
4.5.3 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem
Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi... 65
4.5.4 Implikasi ... 66
4.5.5 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang 67
4.5.6 Keterbatasan Penelitian ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2. Saran... 70
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Bagus Andreansyah
ABSTRAK
Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai informasi oleh faktor – faktor yang meliputi dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal sistem informasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah meneliti faktor apa saja yang memepengaruhi kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Faktor – faktor tersebut diantaranya : keterlibatan dukungan manajemen puncak, keberadaan program pelatihan dan pendidikan yang kurang, sehingga faktor – faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam kinerja sistem informasi agar dalam pengembangan sistem informasi dapat memperbaiki pengendalian intern serta dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. Teknindo Geosistem Unggul Surabaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer sampai staff karyawan PT. Teknindo Geosistem Unggul Surabaya dengan sebanyak 32 responden, penelitian ini berlandaskan pendekatan kuantitatif denga teknik analisis regresi linier sederhana.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti pada saat ini, persaingan, perubahan,
dan perkembangan yang cepat dewasa ini dapat mempengaruhi sistem
informasi. Sistem informasi tidak akan pernah berkembang dengan
sendirinya, tetapi perlu didukung oleh banyak faktor yang mampu
menjadikan efektifitas sistem akan tercapai. Lingkungan disekitar
perusahaan semakin kompleks dan bergejolak akibat kemajuan di bidang
komunikasi, transportasi, dan teknologi. Persaingan pun menjadi semakin
global dan tidak mengenal batas dengan itu dibutuhkan suatu sistem
informasi yang mampu menangkap, mencipta, dan memanupilasi
informasi internal dan eksternal secara efektif dan efisisen seperti yang
telah dikemukakan oleh Sunarti dan Nur Indriantoro (1998:193).
Sistem Informasi Akuntansi dapat dinilia kinerjanya, agar tidak
membawa kegagalan dalam perusahaan. Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai Sistem Informasi
Akuntansi dan pemakaian dari Sistem Informasi Akuntansi itu sendiri.
Soegiharto (2001) dan Tjhai Fung Jen (2002) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada
informasi, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen puncak, Formaslisasi
pengembangan sistem informasi, Program pelatihan dan pendidikan
pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi, dan Lokasi
departemen sistem informasi.
Hal tersebut tampak pada kebetulan dan persepsi manajerial,
lingkungan usaha dan teknologi informasi yang lebih relevan dan tepat
waktu untuk mengambil keputusan. Di beberapa perusahaan, manajemen
keuangan merasakan bahwa informasi keuangan yang disediakan oleh
sistem informasi perusahaan tidak lagi memadai untuk memenuhi semua
kebutuhan perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa informasi merupakan
hal yang pokok dalam suatu perusahaan sehingga dapat diibaratkan
sebagai nafas kehidupan perusahaan. Suatu perusahaan yang tidak
memiliki atau mendapatkan informasi akan segera mati atau berakhir.
Bagian terpenting dari seluruh informasi yang dibutuhkan manajemen.
Khususnya manajemen perusahaan, adalah informasi akuntansi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:22) pengembangan sistem
biasanya terdiri dari tiga tahap umum: analisis sistem, perancangan sistem,
dan implementasi sitem. Untuk menghindari penolakan terhadap sistem
yang dikembangkan, maka diperlukan partisipasi dari pemakai. Partisipasi
pemakai berpengaruh pada tiap tahap pengembangan sistem informasi
Sebagai akibat dari perubahan lingkungan ekstern organisasi
perusahaan, sistem informasi baru yang diperlukan oleh manajemen
dengan kriteria-kriteria tertentu yaitu: relevan, tepat waktu, akurat,
lengkap, dan merupakan rangkuman. Oleh karena itu, apabila terdapat
adanya keuasangan atau ketidak cocokan dari sistem informasi (khususnya
informasi akuntansi), maka harus segera diadakan modifikasi, dan
pengembangan sistem informasi. Tahapan pengembangan sistem secara
umum dimulai dengan perencanaan, analisis, desain, pemilihan,
implementasi, dan diakhiri dengan pengperasian sistem
(Husein,2004:248).
Dalam tahap perancangan dan analisis sistem informasi dapat
mendesain sistem yang mampu bekerja sama dengan pemakai sistem
informasi (user). Agar tidak ada hambatan dalam pemakaian sistem
informasi, maka diusahakan agar sistem tersebut mudah digunakan dan
lebih fleksibel. Karena secanggih apapun sistem yang dibuat, namun
seandainya dalam perencanaan sistemnya tidak memperlihatkan faktor
manusia sebagai pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi
hambatan-hambatan yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara
teknologi yang digunakan pemakainya. Untuk itu, dalam perancangan
sistem, sebaiknya pemakai dapat terlibat aktif, demikian juga sampai pada
proses pengujiannya.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Akuntansi adalah sebagai berikut keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi,
ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan
pemakai, dan keberadaan dewan pengarah sistem informasi.
Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada
puncak organisasi yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan
kesuksesan karyawan. Dukungan manajemen dan keterlibatan manajemen
puncak ini memegang peran penting dalam tahap siklus pengembangan
sistem, dan dalam keberhasilan implementasi sistem informasi. Selain itu,
manajemen puncak melalui kekuatan, dan pengaruh untuk
mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan
pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem,
dan akan berpengaruh pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Oleh
karena itu, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan
meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak.
Partisipasi pemakai sangat dibutuhkan dalam proses
pengembangan sistem informasi. Partisipasi yang dipakai adalah bentuk
keterlibatan individu yang nyata atau kegiatan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi mulai tahap perencanaan, pengembangan,
Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi berperan
penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan
informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Oleh
karena itu setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem
informasi berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah transaksi
dengan cepat dan terintegrasi dapat menyimpan data dan mengambil data
dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik,
menghasilkan laporan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat
menjadi alat bantu dalam mengambil keputusan.
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika
informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai informasi oleh
faktor-faktor yang meliputi Dukungan Manajemen Puncak, Partsispasi
Pemakai, dan kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap narasumber
PT. TEKNINDO GEOSISTEM UNGGUL SURABAYA (Bapak Rama
Adiwena, Manajer Keuangan) informasi yang dihasilkan dari Sistem
Informasi Akuntansi pada PT. TEKNINDO GEOSISTEM UNGGUL
SURABAYA digunakan oleh para penggunanya sebagai dasar
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyusunan strategi,
tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Tetapi pada
realisasinya sistem informasi yang digunakan PT. TEKNINDO
GEOSISTEM UNGGUL SURABAYA terdapat beberapa permasalahan
akuntansi departemen keuangan dengan departemen akuntansi. Kurangnya
kerjasama dalam dua departemen tersebut menyebabkan keterlambatan
dalam pengungkapan hasil informasi yang kurang tepat dan akurat tidak
adanya system cut off dalam laporan keuangan akibat dari sering
terlambatnya dokumen-dokumen dari departemen keuangan untuk
diserahkan ke departemen akuntansi .
Permasalahan dalam penelitian ini adalah meneliti faktor apa saja
yang mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat
neningkatkan kinerjanya. Faktor-faktor tersebut diantaraya: keterlibatan
Dukunan Manajemen Puncak , keberadaan program pelatihan dan
pendidikan yang kurang, sehingga factor-faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam kinerja system informasi agar dalam
pengembanfan system informasi dapat memperbaiki pengendalian intern
serta dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat.
Sistem informasi akuntansi tersebut diharapkan informasi yang
dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai
informasi. Serta mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi,
dimana kerja sistem akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas
pemakaian sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka
perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:
“Apakah terdapat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,
Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi,
terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. TEKNINDO
GEOSISTEM UNGGUL SURABAYA ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang
diharapkan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menguji secara empiris adanya pengaruh Dukungan Manajemen
Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem
Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.
TEKNINDO GEOSISTEM UNGGUL SURABAYA
1.4. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi beberapa
pihak, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan
untuk lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
2. Bagi universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ekonomi sehingga
dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelititan selanjutnya yang
sejenis, khususnya yang berkaitan dengan Sistem Informasi
Akuntansi
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
untuk membandingkan antara teori dan praktek, sehingga dapat
menambah wawasan berfikir tentang kondisi perusahaan dan
menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis di masa yang akan
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan tentang
masalah Sistem Informasi Akuntansi oleh pihak lain yang dapat dipakai
sebagai bahan masukan, dan beban pengkajian yang berkaitan dengan
penelitian ini antara lain:
1. Andreas Emmanuel Hadisoebroto (2004)
a. Judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi
Akuntansi (Studi pada Karyawan PDAM di Wilayah Provinsi Jawa
Timur)”.
b. Rumusan Masalah
“Apakah ada pengaruh antara Partisipasi Pemakai dalam
pengembangan sistem informasi, Dukungan Manajemen Puncak,
Program Pelatihan dan Pendidikan, serta Kemampuan Teknik
Personal Pemakai dengan keberhasilan sistem informasi pada
PDAM?”.
c. Hasil penelitian
Partisipasi Pengguna, Dukungan Manajemen Puncak mempunyai
pengaruh posistif yang signifikan terhadap keberhasilan Sistem
Pelatihan dan Pendidikan memberikan Pengaruh yang negatif
terhadap keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi.
2. Oriana Hayu Anggraeni (2011)
a. Judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. Karya Anugerah Mandiri Surabaya”.
b. Rumusan Masalah
“Apakah faktor partisipasi Pemakai, Kemampuan teknik Personal,
Dukungan Manajemen Puncak, Program Pelatihan dan Pendidikan
berpengaruh posistif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
pada PT. Karta Anugerah Mandiri Surabaya”.
c. Hasil penelitian
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh secara positif
signifikan dengan Partisipasi pemakai. Sedangkan Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhdapa Kemampuan Teknik Personal, Dukungan Manajemen
Puncak, dan Program pelatihan dan Pendidikan.
3. Yullian Ayu Putri (2011)
a. Judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
b. Rumusan masalah
1. “Apakah terdapat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,
Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Pemakai
Sistem Informasi, Program Pelatihan dan Pendidikan
pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
PT. Intermas Tata Trading Surabaya?”.
2. “Manakah diantar variabel Dukungan Manajemen Puncak,
Partispasi pemakai, kemampuan teknik Personal Pemakai
Sistem Informasi, program Pelatihan dan pendidikan
pemakai yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Intermas Tata
Trading Surabaya?”.
c. Hasil Penelitian
Program pelatihan dan Pendidikan Pemakai serta Kemampuan
Teknik Personal berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi, Sedangkan Dukungan Manajemen Puncak,
dan Partisipasi Pemakai tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi.
3. Andrean Febriarto (2011)
a. Judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. PJB”.
b. Rumusan Masalah
1. “Apakah terdapat pengaruh signifikan antara Partisipasi
Pemakai, kemampuan teknik personal, dan Dukungan
Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. PJB?”.
2. “Apakah Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi
Pemakai, berpengaruh lebih dominan terhadap Kinerja
Sistem Informasi pada PT. PJB?”.
c. Hasil Penelitian
Partispasi Pemakai, Kemampuan teknik personal, Dukungan
Manajemen Puncak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi.
Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai pendamping baik
landasan teori maupun uji hipotesisnya. Penelitian terdahulu digunakan
sebagai argumentasi yang kuat dan logis, bahwa penelitian dengan
permasalahan yang dimaksudkan dipandang perlu untuk dilaksanakan.
Penelitian yang dilakukan saat ini berbeda dengan penelitian
terdahulu. Adapun perbedaannya antara lain: Objek, tempat, dan lokasi
Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu (Studi pada Karyawan PDAM di Wilayah Provinsi Jawa Timur)
X1 = Keterlibatan Pemakai X2 = Partisipasi Pemakai X3 = Kemampuan Teknik Personal
X4 = Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai X5 = Ukuran Organisai X6 = Dukungan Manajemen Puncak
X7 = formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
Y = Keberhasilan Sistem Informasi akuntansi 2 Oriana Hayu
Anggraeni (2011)
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Karya Anugerah Mandiri Surabaya
X1 = Partisipasi Pemakai X2 = Kemampuan Teknik Personal
X3 = Dukungan Manajemen Puncak
X4 = Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Informasi Akuntansi pada PT. Intermas Tata Trading Surabaya
X1 = Dukungan Manajemen Puncak
X2 = Partisipasi Pemakai X3 = Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai X4 = Kemampuan Teknik Personal
Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi 4 Andrean Febriarto
(2011)
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PJB
X1 = Partisipasi Pemakai X2 = kemampuan Teknik Personal
X3 = Dukungan manajemen Puncak Informasi Akuntansi pada PT. Teknindo Geosistem Unggul Surabaya
X1 = Dukungan Manajemen Puncak
X2 = Partisipasi Pemakai X3 = kemampuan Teknik Personal
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum
Menurut Warren dan Fess (2005:10), akuntansi adalah sistem
informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Menurut Kieso dan Weygandt (2008:2), akuntansi adalah
pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi
keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai berkepentingan.
Berdasarkan pengertian dari kedua definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi
yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kuantitatif yang
dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern maupun intern untuk mengambil
keputusan. Sedangkan dalam bahasa perusahaan, melalui akuntansilah,
perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.
2.2.2. Sistem Infor masi
2.2.2.1.Pengertian Sistem Infor masi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:6) sistem informasi
“berbasis-komputer” merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan
lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang
Menurut Dewett dan Jones (2001) dalam handayani (2010), Sistem
Informasi (SI) menawarkan sinergi dan efisiensi informasi pada suatu
organisasi.
2.2.3. Sistem Infor masi Akuntansi
2.2.3.1.Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui suatu
perusahaan sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien
dan efektif dalam menyajikan informasi.
Menurut Melyadi (2001:3), Sistem Informasi Akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang di koordinasi untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para
pembuat keputusan.
Menurut Kieso dan Weygandt (2008:72), Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data
transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Dari ketiga uraian definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu entitas untuk mentranformasikan data ekonomi menjadi informasi
akuntansi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai
informasi, dan sangat dibutuhkan pihak manajerial dalam mengambil
suatu keputusan yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
2.2.3.2.Unsur-Unsur Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Husein (2004:3-5) elemen-elemen penting salam suatu
Sistem Informasi Akuntansi adalah :
1. Pemakai akhir (end User), terdiri dari pemakai akhir eksternal dan
pemakai akhir internal. Pemakai akhir eksternal adalah para kreditur,
pemegang saham, investor potensial, pajak, pemerintah, pemasok, dan
pelanggan, sedangkan pemakai akhir internal adalah pihak manajemen
di setiap tingakatan organisasi.
2. Sumber data, adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem
informasi dari sumber eksternal dan internal.
3. Pengumpulan data, yaitu tahap operasional yang tujuannya untuk
memastikan bahwa data yang memasuki sitem itu sah, lengkap, dan
bebas dari kesalahan.
4. Pemrosesan data, adalah data yang diolah untuk menghasilkan
informasi.
5. manajemn database, bertugas untuk menyimpan, memperbaiki,
dokumen operasional seperti laporan keuangan, atau tampilan di layar
komputer.
7. Umpan balik, yakni berbentuk output yang dikirimkan kembali ke
sistem sebagai sumber data.
2.2.3.3.Tujuan Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Husein (2004:5-6), tujuan dari setiap Sistem Informasi
Akuntansi adalah meneydiakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai
atau pengguna. Pemakai ini mungkin dari internal seperti manajer, atau
dari eksternal seperti pelamggan.
1. Untuk mendukung operasian harian
2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern
perusahaan
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan
perusahaan
Dari tujuan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) diatas maka peneliti
dapat mengambil kesimpulan yaitu Sistem Informasi meneydiakan
informasi bagi semua karyawan operasional perusahaan setiap harinya.
2.2.3.4.Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Simamora (2002:8-14) sistem akuntansi melayani
kebutuhan informasi dari beragam pemakai informasi. Para pemakai
laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan yaitu pemakai internal,
a. Pemakai internal
1. Manajer dan staf internal. Manajer-manajer perusahaan
memakain informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran
organisasinya, mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran
tersebut dan mengambil tindakan/langkah korektif manakala
dibutuhkan. Pemakai Internal dapat meminta jenis informasi
apapun yang mereka butuhkan, yang mampu disediakan oleh
sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas
aktivitas/operasi internal perusahaan.
2. pemilik perusahaan atau dewan direksi, membutuhkan
informasi untuk mengevaluasi kinerja manajer dan
menentukan imbalan bagi manajer manakala kinerja mereka
mengesankan.
b. Pemakai Eksternal
1. Pemegang Saham, pemegang saham memerlukan laporan
eksternal bertujuan untuk menjawab pertanyaan pemegang
saham itu sendiri, seperti: berapa laba usaha tahun berjalan dan
tahun lalu?, apakah aktiva memadai untuk mencapai rencana
bisnis?, apakah biaya pemasaran sesuai dengan tingkat dan
jenis penjualan?, apakah tagihan pelanggan dibayar secara
2. Investor, Investor memasok dana yang dibutuhkan untuk
memulai kegiatan usaha. Untuk memulai kegiatan usaha.
Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal
potenisal biasanya mengkalkulasi besarnya pendapatan yang
diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka.
3. Kreditor, Kreditor adalah pihak yang menyediakan barang atau
jasa, dan sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik berupa
kucuran kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor
berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan
melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan
terjadwal.
4. Auditor Eksternal, untuk memeriksa, dan memberikan opini
tentang apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan eksternal dari
perusahaan-perusahaan yang bersaing digunakan oleh auditor
untuk membantu menilai kewajiban laporan keuangan klien.
5. Karyawan, para karyawan menaruh perhatian pada penilaian
posisi finansial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi
keselamatan pekerjaan mereka. Serikat pekerja, dan kelompok
karyawan memakai informasi akuntansi untuk mengevaluasi
kesanggupan perusahaan dalam mengkompensasi tenaga
kerjanya. Karyawan juga mengevaluasi risiko, dan imbalan
6. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam
upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai
dasar untuk membuat statistik pendapatan nasional, dan
statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik
pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus
dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka-angka yang
tertera dalam laporan keuangan.
7. Pemasok, pemasok kerapkali memakai informasi akuntansi
tentang pelanggan mereka untuk menilai risiko
ketidaksanggupan pembeli membayar barang dan jasa yang
dibelinya.
8. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba (nonprofit
organizations) seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti
asuhan, menakai informasi akuntansi untuk merenanakan dan
mengelola bermacam-macam aktivitasnya. Mereka perlu
menyusun anggaran, menggaji pegawai, membeli peralatan,
yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi.
9. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada
informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan
keuangan untuk mengevaluasi sepak terjang perusahaan
2.2.3.5.Kualitas Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Hall (2001:17) Karakteristik kualitas informasi meliputi:
1. Relevan, Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan.
2. Tepat waktu, umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam
menentukan kegunaannya, informasi harus tidak lebih tua dari periode
waktu tindakan yang didukungnya.
3. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.
4. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.
5. Rangkuman, informasi harus diagresasi agar sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
2.2.3.6.Pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:437) Pengmbangan sistem
adalah proses memodifikasi atau mengganti bagian-bagian atau
keseluruhan sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu,
dan sumber daya, dan merupakan aktivitas yangs edang berlangsung pada
perusahaan.
Pengembangan sistem infromasi dilihat dari pendekatannya pada
dasarnya dapat dibagi menjadi, yaitu sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan tradisional (SLDC
– System Development Life Cycle).
b. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan alternatif:
Pengembangan sistem informasi dengan cara tradisional
didasarkan pada anggapan bahwa rancangan dan pemrograman sistem
yang modern memerlukan biaya mahal dan waktu yang lama untuk
adaptasi bagi penggunanya.
2.2.4. Faktor-faktor yang berpengaruh pada Kinerja SIA
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi baik dan buruknya
kinerja susatu Sistem Informasi Akuntansi. Menurut penelitian terdahulu
yaitu penelitian Jen (2002) dalam Luciana (2006) faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah: Dukungan Manajemen Puncak, Keterlibatan Pemakai
dalam Proses Pengembanagan Sistem, dan Kemampuan Teknik Personal
Sistem Informasi.
2.2.4.1.Dukungan Manajemen Puncak
Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa semakin
besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan
kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang posistif antara dukungan
manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA
dengan kinerja SIA.
2.2.4.2.Partisipasi Pemakai
Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa keterlibatan
pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan
2.2.4.3.Kemampuan Teknik Per sonal Sistem Infor masi
Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa semakin
tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan kinerja SIA
dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik
personal SIA dengan kinerja SIA.
2.2.5. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak ter hadap Kinerja Sistem
Infor masi Akuntansi.
Teori yang mendukung pengaruh Dukungan Manajemen Puncak
dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah Teori Kelompok. Teori
Kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakal pada
psikologi sosial. Teori yang dikembangkan Miftah Thoha dalam Yullian
(2011) menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka
harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin yang
memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh tang
posistif terhadap sikap, kepuasan, dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan
yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pemimpin kepada
bawahan.
Menurut Lestari (2010), Dukungan Manajemen Puncak yang
memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, dan
pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan
keinginan pemakai untuk menggunakan sstem informasi yang ada dan
Dengan teori diatas, maka Dukungan Mnajemen Puncak
berpengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi
yang memungkinkan pemakai informasi berpartisipasi dalam setiap
pengembangan sistem untuk memberikan kepuasan bagi para pemakai.
2.2.6. Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Infor masi
Akuntansi
Teori yang mendukung pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah teori Y dari Mc Gregor. Teori
ini dipelopori oleh Mc Gregor (1957) ini diantaranya bahwa orang-orang
akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan
apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang
sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab
(http://www.forumbebas.com/archive/index.php/thread-66519.html)
Pemakai atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat
dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem atau teknologi.
Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer menyangkut aspek
manusia dan dampak perubahan yang disebabkannya adalah penting,
untuk memperhatikan keberadaan manusia dalam pemanfaatan suatu
teknologi. Banyak penelitian membuktikan bahwa faktor individu dan
faktor organisasional sangat berpengaruh terhadap kesuksesan
Dengan teori diatas, maka partisipasi pemakai informasi
merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan
pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan
bagi para pemakai dan pemakai tersebut akan bersedia untuk
menggunakan sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan.
2.2.7. Pengaruh Kemampuan Teknik Per sonal Sistem Infor masi terhadap
Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi
Teori yang mendukung pengaruh kemampuan teknik Personal
terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah Teori Pencapaian
Prestasi oleh McClelland. Teori ini didasari asumsi bahwa perubahan
perilaku muncul karena individu ingin berhasil. Individu yang memiliki
predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik,
memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan
memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang
menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang lebih
baik, maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi, dan
hasrat ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar
(http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-motivasi-herzberg-dan-mcclelland)
Menurut Lestari (2010), pemakai Sistem Informasi yang memiliki
kemampuan, dimana kemampuan tersebut diperoleh dari pendidikan dan
Informasi Akuntansi dan akan terus menggunakannya dalam membantu
menyelesaikan pekerjaannya.
Dari teori diatas, maka Kemampuan teknik Personal Sistem
Informasi merupakan kemampuan individu yang didapat dari pendidikan
dan pengalamannya, itu semua akan sangat membantunya dalam
menyelesaikan pekerjaannya, dan meningkatkan kepuasan dalam
menggunakan Sistem Informasi Akuntansi.
2.2.8. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Parisipasi Pemakai,
Kemampuan Tejnik Personal Pemakai Sistem Infor masi Akuntansi
Ter hadap Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi.
Tjhai fung jen (2002;139) mengatakan bahwa dengan adanya
Dukungan Manajemen Puncak yang semakin tingii dalam proses untuk
pengenmbangan system dan operasinya, kepuasan pemakai akan dalam
menggunakan system yang ada semakin tinggi pula.
Tjhai fung jen (2002;138) mengatakan bahwa dengan keterlibatan
pemakai yang sering dalam pengembangan system informasi, maka
kinerja system informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan
memberikan kepuasan bagi para pemakai.
Tjhai fung jen (2002;138) mengatakan bahwa semakin tinggi
Tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan
Berdasarkan teori diatas bahwa keberhasila perusahaan dalam
pencapaian tujuan perusahaan bergantu pada manajer dalam memperoleh
informasi yang cepat dan tepat, serta pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi secara elektif dan efisien.
2.2.9. Kerangka Pikir
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan dirumuskan,
serta untuk pendukung hasil penelitian diajukan beberapa premis yaitu :
Premis 1 :
Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal system
informasi akuntansi dan pemakaian system (Choe,1996).
Premis 2 :
Partisipasi pemakai mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemakai
(Setianingsih,1998)
Premis 3 :
Partisipasi pemakai dan dukungan manajemen puncak mempunyai
pengaruh yang positif terhadap kepuasan pemakai (setianingsih,1998).
Premis 4 :
Pengembangan system informasi yang diformalisasi akan meningkatkan
kinerja atau kesuksesan system informasi (soegiharto,2001)
Premis 5 :
Kemampuan teknik personal system informasi memberikan kontribusi
Premis 6 :
Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam
proses pengembangan system informasi (Lau,2004).
Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat
digambarkan dalam suatu bagan kerangka piker yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Uji Regresi Linier Berganda
Kemampuan Teknik Personal
(X3)
Part isipasi Pemakai
(X2)
Dukungan M anajemen Puncak
(X1)
Kinerja SIA
2.2.10. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang dapat
digunakan sebagai dugaan sementara adalah :
H1 : Bahwa partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak,
kemampuan teknik personal system informasi akuntansi
berpengaruh positif tehadap kinerja system informasi akuntansi.
(didukungg oleh premis 1, 2, 3, 4, 5, dan 6).
H2 : Bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh paling dominan
terhdap kinerja system informasi akuntansi. (didukung oleh premis
1, 2, 3, 4, 5, dan 6).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 1 variabel
terikat (Y) yaitu Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dan 3 variabel
bebas (X) yaitu Dukungan Manajemen Puncak (X1), Partisipasi Pemakai
(X2), dan Kemampuan Teknik Personal (X3).
Adapaun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
1. Variabel Terikat
a. Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Kinerja Sistem informasi (Y) adalah penilaian atas efektifitas
sistem informasi di dalam organisasi dengan menggunakan
kepuasan pemakai, pemakaian sistem dan kualitas sistem informasi
sebagai ukurannya.
2. Variabel bebas
pengembangan, dan pengorganisasian sistem informasi bagi
perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
b. Partisipasi Pemakai (X2) adalah keikutsertaan yang dilakukan oleh
pemakai mulai tahap perencanaan, analisis, desain, pemilihan,
implementasi, dan operasional/pengembangan Sistem Informasi.
c. Kemampuan Teknik Personal (X2) adalah kemampuan yang
dimiliki oleh pemakai sistem informasi dalam menggunkan sistem
yang diperolehnya dari pendidikan maupun pengalaman.
3.1.2. Pengukuran Variabel
3.1.2.1.Variabel Terikat (Y)
1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ini diukur dengan
menggunakan instrument berupa kuesioner yang dikembangkan oleh
Choe dalam Oriana (2011), dengan 16 item pertanyaan yang terdiri 11
dimensi untuk kepuasan pemakai, 2 dimensi untuk pemakaian sistem
informasi, dan 3 dimensi untuk kualitas sistem.
Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala interval,
dengan teknik penyusunan skala semantic differential yaitu skala yang
disusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya
terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri
Dengan Pola sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat Tidak setuju Sangat Setuju
Penelitian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan tingkat
kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja
sistem informasi tidak sangat memuaskan, nilai 4 menunjukkan tingkat
kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja
sistem informasi cukup memuaskan, nilai 5 sampai 7 menunjukkan
tingkat kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk
kinerja sistem informasi sangat memuaskan.
3.1.2.2.Variabel Bebas (X)
1. Var iabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)
Variabel dukungan Manajemen Puncak (X1) ini diukur dengan
menggunakan instrument kusisioner yang dikembangkan oleh
Vanlommel dan Debrabander (1975) dalam Oriana (2011), dengan 5
item pernyataan. Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic
differential yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinum
dengan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri atau sebaliknya yang
mempunyai 7 item. Teknik pengukuran, sehingga menghasilkan data
berskala interval. Teknik pengukuran variabel dengan pola:
Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan tingkat
perhatian tinggi, harapan yang tinggi, perencanaan operasi sistem, dan
penggunaan komputer untuk dukungan manajemen puncak tidak baik,
nilai 4 menunjukkan tingkat perhatian tinggi, harapan yang tinggi,
perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk
Dukungan Manajemen Puncak cukup baik, nilai 5 sampai 7
menunjukkan tingkat perhatian tinggi, harapan yang tinggi,
perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk
Dukungan Manajemen Puncak sangat baik.
2. Var iabel Partisipasi Pemakai (X2)
Variabel Partisipasi Pemakai (X2) diukur dengan menggunakan
instrument berupa kuisioner yang dikembangakan oleh Vanlommel dan
DeBrabander (1975) dalam Oriana (2011), dengan 5 item pertanyaan.
Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential yaitu
skala yang disusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban sangat
positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya
disebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 titik (sumarsono,
2004:25,54). Dengan Pola sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat Tidak setuju Sangat Setuju
Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan
pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana
baik, nilai 4 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian,
keamanan sistem, rencana pelaksanaan, pengujian terhadap sistem
untuk partisipasi pemakai cukup baik, nilai 5 sampai 7 menunjukkan
pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana
pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk partispasi pemakai sangat
baik.
3. Var iabel Kemampuan Teknik Per sonal (X3)
Variabel Kemampuan Teknik personal (X3) diukur dengan
menggunakan instrument berupa kuisisoner yang dikembangkan oleh
Ives at al (1983) dalam Oriana (2011), dengan 4 item pertanyaan.
Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential yaitu
skala yang disusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban sangat
positifnya terletak disbelah kanan dan jawaban sangat negatifnya
disebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 item. Teknik
pengukuran, sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik
pengukuran, sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik
pengukuran variabel dengan pola:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat Tidak setuju Sangat Setuju
Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan tingkat
kualitas untuk kemampuan teknik personal sistem informasi cukup
baik, nilai 5 sampai 7 menunjukkan tingkat kemampuan, pengaruh
bekerja, meningkatkan kualitas untuk kemampuan teknik personal
sistem informasi sangat baik.
3.2. Teknik Penentuan Sempel
3.2.1. Obyek Penelitian
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Teknindo
Geosistem Unggul Surabaya yang berlokasi di Wisma SIER Lantai 1, Jl.
Rungkut Industri Raya No. 10, Surabaya.
3.2.2. Populasi
Populasi menurut Sumarsono (2004:44) merupakan kelompok
subjek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik
tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau objek lain, dan
kelompok tersebut dikenali generalisasi dari hasil penelitian, sedangkan
populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah para karyawan yang
menggunakan sistem infromasi akuntansi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer sampai staf
karyawan PT. Teknindo Geosisitem Unggul Surabaya yang berjumlah 80
orang.
3.2.3. Sampel
Sampel adalah bagian dari seluruh populasi yang mempunyai ciri
sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi. (Sumarsono,
2004:44)
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
manajer sampai staf kayawan PT. Teknindo Geosistem Unggul Surabaya
yang berjumlah 32 orang.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. J enis Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
dan obyek peneliti
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari sumber data yang
telah ada, misalnya struktur organisasi
3.3.2. Sumber Data
Sumber data merupakan asal mula pengambilan data, dimana
sumber data dalam penelitian dari sumber intern perusahaan yaitu, PT
Teknindo Geosistem Unggul Surabaya khususnya kepada para manajer
dan karyawan pengguna sistem informasi.
3.3.3. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi beberapa kelompok,
antara lain:
a. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan untuk
memenuhi gambaran yang nyata mengenai data yang didapat dari
wawancara dan kuisisoner.
b. Wawancara
Merupakan cara pengumpulan data dengan tanya jawab langsung
dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam perusahaan tersebut.
c. kuisisoner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan yang sudah tersusun rapi dan terstruktur, tertulis kepada
responden untuk diisi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan
kemudian untuk tiap jawaban diberikan nilai (skor).
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat
pengukur itu (kuisioner) menukur apa yang diinginkan. Valid atau
tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor
yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total
yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi
dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono,
2004:31)
Tingkat signifikan dapat diperoleh dengan membandingkan r
hitung dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai r hitung > r tabel maka butir atau variabel tersebut dianggap
valid.
b. Jika nilai r hitung < r tabel maka butir atau variabel tersebut dianggap
tidak valid.
3.4.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006;45) realibilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuisisoner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Suatu kuisisoner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban kuisioner seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu – waktu. Formula yang digunakan untuk menguji
reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari
cronbach alpha.
a. Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel
b. Jika nilai alpha ≤ 060 berarti pernyataan tidak reliabel
3.4.3. Uji Normalitas
mengetahui data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan
dengan metode Kolmogorov Smirnov.
Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti
distribusi normal adalah:
Jika nilai siginifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka
distribusi adalah tidak normal,
Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka
distribusi adalah normal
3.4.4. Uji Asumsi Klasik
Regresi linier berganda dengan persamaan Y = β0 + β1X1 + β2X2 +
β3X3 + e persamaan regresi diatas harus bersifat BLUE (Best Linear
Unibased Estimator) artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak
boleh bias. Untuk bisa dikatakan alat ukur yang BLUE, maka persamaan
regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik sebagai berikut :
a. Tidak boleh terjadi autokorelasi
b. Tidak boleh terjadi multikolieritas
c. Tidak boleh terjadi heteroskedasitisitas
Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka
persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi BLUE, sehingga pengambilan
keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. Berikut ini uraian singkat
1. Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya (Ghozali, 2006:99)
2. Multikorelasi
Menurut Ghozali (2006:95) uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan (2) nilai
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya.
Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen
lainnya. Tolerance ( 1-Rj2) mengukur valiabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas
yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2006:96)
3. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pangamatan lainnya. Jika variance dari resudual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:125)
Salah satu cara untuk mendeteksi ada dua atau tidak adanya
Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Rank
Spearman yaitu membandingkan antara nilai residual dengan variabel
bebas (X)
1. Nilai Probabilitas > 0,05 berarti bebas dari Heteroskedastisitas
2. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena dari Heteroskedastisitas
3.4.5. Analisa Linier Berganda
Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian diatas, maka teknik
analisis digunakan adalah analisis linier berganda dengan alasan bahwa
metode ini dapat digunakan sebagai model prediksi terhadap satu variabel
independen dengan beberapa variabel independen dengan persamaan
sebagai berikut (anonim 2011, L-21):
Y = Kinerja Sistem Infomasi Akuntansi
X1 = Dukungan Manajemen Puncak
X2 = Partisipasi Pemakai
X3 = Kemampuan Teknik Personal
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien Regresi Variabel X1
β2 = Koefisien Regresi Variabel X2
β3 = Koefisien Regresi Variabel X3
e = Kesalahan Baku
Sumber: Anonim 2011, Pedoman Penyusunan usulan penelitian dan
Skripsi jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN ”VETERAN” Jawa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejar ah Singkat PT. Teknindo Geosistem Unggul Sur abaya
PT. Teknindo Geosistem Unggul didirikan pada tahun 1996 di
Surabaya dengan komitmen untuk memberikan layanan yang berkualitas
dan teknologi dalam berbagai Geosynthetics. Dalam hanya beberapa tahun
saja, melalui kerja keras, dedikasi dan track record yang terbukti, kamu
telah menetapkan diri sebagai perusahaan terkemuka di aplikasi
Geosynthetics dan layanan perbaikan tanah konstruksi teknik sipil dan
teknik lingkungan di Indonesia.
PT. Teknindo Geosistem Unggul menawarkan berbagai layanan yang
komprehensif yang mencakup investigasi situs, usulan desain proyek,
pelaksanaan pekerjaan perbaikan tanah, aplikasi Geosynthetics,
instrumentation geoteknik dan monitoring.
Jangkauan kami meliputi pengadaan dan pemasangan geotekstil non
woven, geotekstil non woven, geomembrane, geogrid, geopipe, vertical
wick drain, horizontal strip drain dan produk geosintetik lainnya dan
4.1.2. Tujuan Perusahaan
Sebelum menganalisa data yang diperoleh khususnya masalah yang
dihadapi perusahaan, terlebih dahulu perlu diketahui tujuan perusahaan.
Karena setiap perusahaan dan bahkan kegiatan yang terwujud pasti
mempunyai tujuan yang merupakan sasaran utama yang akan dicapai.
Dengan menentukan tujuan yang hendak dicapai, berarti perusahaan atau
setiap kegiatan yang terealisir dapat merupakan pedoman dalam
menjalankan operasi atau sebagai koreksi dan ukuran sejauhmana hasil yang
diperoleh.
Demikian pula dengan PT. Teknindo Geosistem Unggul, juga
mempunyai tujuan dalam menjalankan operasinya, yaitu :
a. Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah :
1. Berusaha meningkatkan produktivitas kerja perusahaan
2. Dapat mempertahabkan posisi perusahaan dalam persaingan
3. Berusaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan
b. Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan adalah :
1. Menjaga laba optimal
2. Menjaga kontinuitas perusahaan
4.2. Deskr ipsi J awaban Responden
4.2.1. Gambaran Umum Responden
1. Deskr ipsi r esponden berdasar kan jenis kelamin
Identitas responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
4.1. dalam tabel 4.1 terlihat bahwa dari 32 responden, 21 responden
(66%) adalah laki-laki dan 11 responden (34%) adalah perempuan.
Tabel 4.1
Identitas Responden Menur ut J enis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Prosentase (%)
Laki-laki 21 66
Perempuan 11 34
Total 32 100
2. Deskr ipsi r esponden berdasar kan usia
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 32 responden
diperoleh gambaran responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Identitas Responden Menurut Usia
Usia Jumlah Prosentase (%)
< 26 tahun 3 9
26 – 35 tahun 8 25
36 – 45 tahun 12 38
> 45 tahun 9 28
Total 32 100
Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berusia antara 36 –
45 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau sebesar 38%. Responden yang
responden berusia antara 26 sampai dengan 35 tahun sebanyak 8 orang
atau sebanyak 25%, dan responden berusia dibawah 26 tahun sebanyak 3
orang atau sebanyak 9%.
4.2.2. Deskr ipsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)
Dukungan manajemen puncak adalah suatu dorongan yang dilakukan
oleh sekelompok eksekutif yang terlibat dalam kegiatan pengembangan, dan
pengorganisasian sistem informasi bagi perusahaan dalam mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan. Berikut ini deskripsi jawaban responden pada
variabel dukungan manajemen puncak :
Tabel 4.3
Deskr ipsi J awaban Responden Pada Variabel Dukungan Manajemen Puncak
No Uraian Skor
1 2 3 4 5 6 7
1 Manajemen puncak memberikan perhatian
2 Manajemn puncak memiliki harapan yang
3 Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam
4 Manajemen puncak sering melibatkan diri dalam masalah yang berhubungan dengan sistem informasi di perusahaan
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan 23,1% responden menjawab skor
5; 22,5% responden menjawab skor 6 dan 4,4% responden menjawab skor
7, ini berarti 50% responden menyatakan bahwa manajemen puncak telah
memberikan dukungan terhadap sistem informasi akuntansi, terbukti dari
perhatian dan keterlibatannya dalam penggunaan sistem informasi serta
mengevaluasi kinerja sistem informasi tersebut.
4.2.3. Deskr ipsi Variabel Partisipasi Pemakai (X2)
Partisipasi pemakai adalah keikutsertaan yang dilakukan oleh pemakai
mulai tahap perencanaan, analisis, desain, pemilihan, implementasi, dan
operasional/pengembangan Sistem Informasi. Berikut ini deskripsi jawaban
responden pada variabel partisipasi pemakai:
Tabel 4.4
Deskr ipsi J awaban Responden Pada Variabel Partisipasi Pemakai
No Uraian Skor
1 2 3 4 5 6 7
1 Tingkat partisipasi dalam pembuatan kebiijaksanaan
2 Tingkat partisipasi dalam proses perancangan file, pengkodean program dan penyiapan prosedur dari SIA yang dikembangkan
0
3 Tingkat partisipasi dalam proses pembuatan pengendalian dan
4 Tingkat partisipasi dalam proses pengujiam SIA 5 Tingkat partisipasi dalam
kegiatan pelatihan untuk para pemakai SIA
6 Tingkat partisipasi dalam menentukan bentuk input atau output dan format laporan
Lanjutan Tabel 4.4
Deskr ipsi J awaban Responden Pada Variabel Partisipasi Pemakai
No Uraian Skor
1 2 3 4 5 6 7
7 Tingkat partisipasi dalam rencana pelaksanaan kegiatan dan laporan kemajuan SIA
0
8 Tingkat partisipasi dalam pembentukan program SIA 9 Tingkat partisipasi dalam
memberikan dampak program SIA Sumber : Data diolah (Lampiran 3)
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan 26,1% responden menjawab skor
5; 33,3% responden menjawab skor 6 dan 15,6% responden menjawab skor
7, ini berarti 75% responden menyatakan bahwa dirinya ikut serta mulai
tahap perencanaan, pengembangan, sampai tahap implementasi sistem
informasi.
4.2.4. Deskr ipsi Variabel Kemampuan Teknik Per sonal (X3)
Kemampuan teknik personal adalah kemampuan yang dimiliki oleh
pemakai sistem informasi dalam menggunkan sistem yang diperolehnya dari
pendidikan maupun pengalaman. Berikut ini deskripsi jawaban responden
Tabel 4.5
Deskr ipsi J awaban Responden Pada Variabel Kemampuan Teknik Per sonal
No Uraian Skor
1 2 3 4 5 6 7
1 Tingkat kemampuan dalam menggunakan SIA 2 Dengan memiliki kemampuan
spesialis, lebih mahir dalam menggunakan SIA
3 Pengaruh lamamnya bekerja terhadap kemampuan
4 Dengan menggunakan SIA dapat meningkatkan kualitas kerja Sumber : Data diolah (Lampiran 3)
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan 33,6% responden menjawab skor
5; 21,9% responden menjawab skor 6 dan 7,1% responden menjawab skor
7, ini berarti 62,6% responden menyatakan bahwa dirinya memiliki
kemampuan dalam menggunakan sistem informasi akuntansi yang
diterapkan perusahaan.
4.2.5. Deskr ipsi Variabel Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi (Y)
Kinerja sistem informasi adalah penilaian atas efektifitas sistem
informasi di dalam organisasi dengan menggunakan kepuasan pemakai,
pemakaian sistem dan kualitas sistem informasi sebagai ukurannya. Berikut
ini deskripsi jawaban responden pada variabel kinerja sistem infornasi
Tabel 4.6
Deskr ipsi J awaban Responden Pada Variabel Kinerja Sistem Infornasi Akuntansi
No Uraian Skor
1 2 3 4 5 6 7
1 KinerjaSIA yang ada sekarang sudah baik 2 SIA yang digunakan saat
ini sesuai dengan
3 Informasi yang diasilkan oleh SIA yang ada Sumber : Data diolah (Lampiran 3)
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan 26,0% responden menjawab skor
5; 39,6% responden menjawab skor 6 dan 26,1% responden menjawab skor
7, ini berarti 91,7% responden menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi yang ada di perusahaan memiliki kinerja yang baik yaitu
responden puas terhadap SIA karena sistem informasi akuntansi tersebut
mampu membantu departemen berfungsi lebih baik, meningkatkan kinerja,
memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
4.3. Uji Kualitas Data
4.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Dukungan Manajemen
Puncak (X1)
Uji validitas pada variabel dukungan manajemen puncak dilakukan
sebanyak 1 (satu) kali putaran, karena semua item pernyataannya yaitu 5
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak
No Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1 X1.1 0,803 Valid
2 X1.2 0,890 Valid
3 X1.3 0,884 Valid
4 X1.4 0,762 Valid
5 X1.5 0,926 Valid
Sumber : Lampiran 4
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua item pada variabel
dukungan manajemen puncak memiliki nilai Corrected Item Total
Correlation diatas 0,30 sehingga item-item tersebut dinyatakan valid.
Setelah dilakukan uji validitas, untuk uji selanjutnya adalah uji
reliabilitas dimana hasil uji reliabilitas pada variabel dukungan manajemen
puncak adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak
Sumber : Lampiran 4
Hasil uji reliabilitas di atas menyebutkan bahwa nilai alpha
cronbach’s yang dihasilkan variabel dukungan manajemen puncak sebesar
0,942 lebih besar dari 0,60 sehingga variabel dukungan manajemen puncak
dinyatakan reliabel.
Reliability Statistics
.942 5
Cronbach's