• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI FIRING LINE DAN DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 TANJUNGMORAWA T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI FIRING LINE DAN DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 TANJUNGMORAWA T.P 2013/2014."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI FIRING LINE DAN

DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES

SAINS, BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI EKOSISTEM SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 4

TANJUNGMORAWA

T.P 2013/2014

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

DIAN ROSYALIN BRANGZO DAULAY NIM: 8126173003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI FIRING LINE DAN

DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES

SAINS, BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI EKOSISTEM SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 4

TANJUNGMORAWA

T.P 2013/2014

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

DIAN ROSYALIN BRANGZO DAULAY NIM: 8126173003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Dian Rosyalin Brangzo Daulay. Pengaruh Penggunaan Strategi Firing Line dan Discovery terhadap Keterampilan Proses Sains, Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tanjungmorawa. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Agustus 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran firing line dengan Discovery dalam mempelajari materi ekosistem terhadap keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa di SMP. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 4 Tanjungmorawa Tahun Pelajaran 20013/2014, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VII-A, VII-B dan VII-C yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling, kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran firing line dan kelas B dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda, soal tes kemampuan berpikir kritis dan soal tes keterampilan proses sains. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment, teknik analisis data menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan aplikasi SPSS ver. 19.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang sangat signifikan strategi pembelajaran firing line, discovery dan tradisional terhadap keterampilan proses sains siswa (Fhitung = 32,422, P= 0,000), (2) terdapat pengaruh yang sangat signifikan strategi pembelajaran firing line, discovery dan tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Fhitung = 9,337, P= 0,000), (3) terdapat pengaruh yang sangat signifikan strategi pembelajaran firing line, discovery dan tradisional terhadap hasil belajar siswa (Fhitung = 11,664, P= 0,000). Maka kelas terbaik untuk keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa adalah kelas yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran firing line. Sebagai tinjak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru dapat menerapkan strategi firing line dan discovery dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang maha

Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga tesis dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi Firing

Line dan Discovery Terhadap Keterampilan Proses, Berpikir Kritis dan Hasil

Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII SMPN 4 Tanjungmorawa

T.P 2013/2014” dapat terselesaikan

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam

menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Biologi di

Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan

dan arahan pemikiran pembimbing yang terhormat Prof. Dr.rer.nat. Binari

Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, arahan, nasehat, bimbingan,

motivasi dan kemudahan yang Bapak berikan.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas

Negeri Medan, Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Dr. Hasruddin, M.Pd, Dr. Rahmat

Mulyana, M.Si dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku narasumber yang telah

banyak memberikan masukan dan saran dalam penulisan tesis ini. Dr. Mufti

Sudibyo, M.Si, Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si selaku

(8)

ii

berpikir kritis serta Bapak dan Ibu dosen Pembina mata kuliah di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Biologi yang

telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

Teristimewa penulis ucapkan buat kedua orang tuaku yang kubanggakan

Ibunda dan Ayahanda yang kucintai Rosdiana Siregar dan Syahnan Daulay.

Terima kasih banyak atas kasih sayang, motivasi serta dukungan doa. Terkhusus

buat abang-abangku yang kusayangi, Ibrahim Daulay, S.E, M. Anggi Daulay.,

S.S., M.Hum dan Zozo Daulay, S.H yang juga memberikan semangat, motivasi

yang tak ternilai. Rasa terima kasih juga buat Ibunda-ibunda ku tercinta mak wek

dan mak nung banyak dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis.

Yang tersayang buat Sahabat seperjuanganku Tri Suci naibaho, Nanda Pratiwi,

Firdaus Fahdi dan Dicky Sahputra selama dua tahun kita selalu bersama, canda

tawa serta lelucon yang selalu menghiasi hari-hari kita ketika kejenuhan datang,

saling mendukung dan membantu satu sama lain. Untuk Pendidikan Biologi

A-1’2012 Always in my heart kenangan manis kita bersama yang selalu tersimpan

rapi di hati dari awal perjumpaan kita hingga akhir tugas Tesis kita

masing-masing selesai.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

Tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat konstruktif dan inovatif dari para pembaca demi sempurnanya Tesis ini.

Kiranya isi Tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

(9)

iii

Medan, September 2014

Penulis,

(10)

iv BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 10 2.1. Kerangka Teoritis 10 2.2.1. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Firing Line dan Discovery terhadap Pembelajaran Keterampilan Proses Sains 33 2.2.2. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Firing Line dan Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis 34 2.2.3. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Firing Line dan Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa 36 2.3. Hipotesis Penelitian 37

BAB III. METODE PENELITIAN 39

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 39

(11)

v

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 59 4.1. Hasil Penelitian 59

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 59 4.1.1.1. Pretes dan Posttes Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Tradisional 59 4.1.1.2. Pretes dan Posttes Berpikir Kritis Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Tradisional 61 4.1.1.3. Pretes dan Posttes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Tradisional 62 4.1.2. Uji Persyaratan Statistik 64

4.1.2.1. Uji Normalitas 64

4.1.2.2. Uji Homogenitas 69

4.1.2.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 69

4.2. Pembahasan 73

4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery

dan Tradisional) Terhadap Hasil Belajar Siswa 73 4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery

dan Tradisional) Terhadap Berpikir Kritis Siswa 76 4.2.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery

dan Tradisional) Terhadap Keterampilan Proses Sains

(12)

vi

4.3. Keterbatasan Penelitian 80

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 81

5.1. Kesimpulan 81

5.2. Implikasi 81

5.3. Saran 82

(13)

iv

Tabel 3.5. Kategori Reliabilitas Suatu Tes 56 Tabel 3.6. Kategori Indeks Kesukaran Soal Tes 57

Tabel 3.7. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes 58

Tabel. 4.1. Tabel Data Hasil Belajar Siswa dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung 59 Tabel. 4.2. Tabel Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung 61

Tabel. 4.3. Tabel Keterampilan Proses Sains Siswa dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung 63

Tabel. 4.4. Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes Hasil Belajar Siswa 66

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes Berpikir Kritis Siswa 67 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes Keterampilan

Proses Sains Siswa 69

Tabel 4.7. Hasil Uji Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery Dan Pembelajaran Langsung) Terhadap Hasil Belajar,

(14)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Daur Ekosistem 30 Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian 45 Gambar 4.1. Grafik Pengaruh Strategi Pembelajaran Firing Line,

Discovery dan Pembelajaran Langsung terhadap Hasil 60 Belajar Biologi Siswa

Gambar 4.2. Grafik Pengaruh Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 62 Gambar 4.3. Grafik Pengaruh Strategi Pembelajaran Firing Line,

Discovery dan Pembelajaran Langsung terhadap

(15)

iv

Lampiran 7. Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains 123 Lampiran 8. Kunci Jawaban Tes 125

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 126

Lampiran 10. Skor Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains 130 Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal 133

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Soal 135 Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 136 Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Tes 138 Lampiran 15. Rata-rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar, Berpikir

Kritis dan Keterampilan Proses Sains 140 Lampiran 16. Uji Normalitas Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan

Keterampilan Proses Sains 146

Lampiran 17. Uji Homogenitas Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan

Keterampilan Proses Sains 148

Lampiran 18. Uji Hipotesis Anacova Hasil Belajar, Berpikir Kritis

Dan Keterampilan Proses Sains 150

Lampiran 19. Uji Lanjut (Uji Tukey) Hasil Belajar, Berpikir Kritis

Dan Keterampilan Proses Sains 152

Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian 155

Lampiran 21. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian Lampiran 22. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 23. Surat Izin Melakukan Penelitian dari PPs UNIMED Lampiran 24. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari

Sekolah

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan sangat

diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas, terbuka dan

demokratis serta mampu bersaing secara terbuka di era globalisasi, sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Indonesia. Kinerja pendidikan

menuntut adanya upaya pembenahan dan penyempurnaan berbagai aspek

pendidikan yang mendukungnya, seperti: perubahan kurikulum, peningkatan

kualitas guru, pengadaan buku ajar, melengkapi sarana dan prasarana serta

peralatan laboratorium sekolah.

Walaupun telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan mutu pendidikan, namun hasil yang diperoleh belum

menggembirakan seperti yang terungkap dalam nilai rata-rata nasional untuk mata

pelajaran biologi khususnya propinsi Sumatera utara masih di bawah standar yaitu

12,6. Sumatera utara masih jauh di bawah propinsi lain yang nilai rata-rata

nasional biologinya di atas 16,5 ( Hartono, 1995).

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan,

sikap dan keterampilan proses dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa.

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk

(17)

2

pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan mampu

memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Galbreath (1999, dalam Arnyana, 2006) mengemukakan bahwa pada abad

pengetahuan, modal intelektual, khususnya kecakapan berpikir tingkat tinggi

terutama berpikir kritis, merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang handal.

Afcariono (2008) juga menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi

khususnya berpikir kritis sangat penting diajarkan di sekolah karena ketrampilan

ini sangat diperlukan oleh siswa untuk sukses dalam kehidupannya. Oleh karena

itu, seorang ahli pendidikan, John Dewey, sejak awal mengharapkan agar siswa

diajarkan kecakapan berpikir kritis (Johnson, 2002).

Namun sampai saat ini, kecakapan berpikir kritis siswa belum ditangani

secara sungguh-sungguh oleh para guru di sekolah sehingga siswa masih banyak

yang kurang terampil menggunakan kemampuan berpikir kritis yang berdampak

pada hasil belajar siswa rendah. Hal ini mendukung pernyataan Ariyati (2010)

bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya kemampuan

berpikir kritis siswa. Pada umumnya pembelajaran diarahkan untuk menghafal

dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin

aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi

susah untuk dikembangkan.

Permasalahan yang sama juga ditemukan di SMP Negeri 4

Tanjungmorawa. Berdasarkan hasil observasi awal dan komunikasi langsung

(18)

3

berpikir kritis rendah yang ditunjukkan dengan minimnya aktivitas bertanya,

menjawab, menanggapi dan mengemukakan pendapat, menalar, belum terbiasa

menyelesaikan suatu masalah dengan baik, dan mencoba mengambil suatu

kesimpulan secara induksi dan deduksi masih sangat kurang dalam kegiatan

pembelajaran di kelas. Guru juga masih menggunakan strategi pembelajaran

tradisional yang didominasi ceramah sehingga proses pembelajaran berlangsung

satu arah, siswa mendengarkan dan mencatat, sekali-kali bertanya dan menjawab

pertanyaan guru.

Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar IPA banyak yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) rata-rata yang ditetapkan sekolah

yaitu 70, terutama materi Ekosistem yang dipelajari di kelas VII, yaitu pada tahun

pelajaran 2012/2013 KKM yang ditetapkan sekolah 70, nilai rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 67.

Berdasarkan data nilai rata-rata IPA yang diperoleh siswa dalam tahun

terakhir tersebut, terlihat masih adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan

yang diharapkan tercapai dalam kurikulum SMP pada standar kompetensi mata

pelajaran IPA, yaitu mengetahui peranan manusia pada ekosistem serta memiliki

kesadaran dan mampu berperan serta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam. Standar kompetensi

IPA di SMP keseluruhan menuntut kemampuan berpikir kritis siswa untuk

mampu mengenali gejala-gejala alam, mengidentifikasi ekosistem dan dampaknya

sehingga siswa menyadari pentingnya manjaga ekosistem lingkungan serta

(19)

4

lingkungan yang berhubungan dengan kompetensi produktif dan pengembangan

diri khususnya dalam lingkungan kerja dan umumnya dalam lingkungan

masyarakat.

Materi IPA SMP khususnya di kelas VII tentang ekosistem merupakan

salah satu materi paling penting yang harus dipelajari siswa karena berhubungan

dengan aplikasi sains dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Namun, pada

prakteknya proses pembelajaran tentang ekosistem yang dilakukan oleh guru di

dalam kelas masih berorientasi guru sehingga masih belum mampu mengaktifkan

siswa secara optimal dalam kegiatan belajar dan belum mampu membiasakan

siswa-siswa untuk berpikir kritis.

Agar pembelajaran di kelas menjadi efektif dan siswa terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran serta dapat melatih kemampuan berpikir kritis maka

guru perlu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran ideal yang mampu

mengarahkan dan menuntut siswa untuk membentuk sendiri pengetahuannya. Jadi

peran guru dalam proses pembelajaran adalah membantu agar proses

pembentukan pengetahuan oleh siswa dapat berjalan dengan baik, sehingga siswa

terbiasa dan mampu mempertanggungjawabkan pemikirannya serta terlatih untuk

menjadi pribadi yang mengerti, kritis, kreatif dan rasional.

Di antara banyak strategi pembelajaran yang ada, strategi pembelajaran

aktif Firing Line dan strategi pembelajaran Discovery yang memiliki dasar filosofi

konstruktivisme, mampu mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya

(20)

5

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif

Firing Line dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu

masalah dan dapat membantu pada hal-hal penting yang sulit dilupakan siswa.

Sehingga lebih ingat dengan pelajaran yang telah disampaikan. Sedangkan

Discovery merupakan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan

sesuatu konsep atau prinsip”. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna,

mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat

kesimpulan dan sebagainya (Roestiyah, 2001). Dengan kelebihan yang ada dalam

Firing Line dan Discovery, maka perlu diterapkan strategi pembelajaran ini di

sekolah sebagai solusi agar siswa lebih diberdayakan dan aktif dalam aktivitas

belajar dapat melatih kemampuan berpikir kritis yang diharapkan bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran dengan keterampilan proses sains juga sangat jarang

dilaksanakan untuk sekolah menengah pertama sehingga menyebabkan tidak

berkembangnya tingkat berpikir kritis siswa dalam pembelajaran biologi.

Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau

intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual dengan

melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya, keterampilan

manual terlibat dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau

perakitan alat, keterampilan sosial dimaksudkan bahwa dengan keterampilan

proses siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar

(21)

6

Berdasarkan fakta-fakta diatas, perlu dilakukan studi komparatif untuk

mengetahui sejauh mana kedua strategi pembelajaran ini (firing line dan

discovery) dapat meningkatkan hasil belajar, berpikir kritis dan ketrampilan

proses sains siswa terutama di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa, dengan demikian

berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu adanya

penelitian mengenai pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif Firing Line

dan Discovery terhadap keterampilan proses sains, berpikir kritis dan hasil belajar

siswa pada materi ekosistem siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjungmorawa.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan,ditemukan beberapa

identifikasi masalah yaitu: (1) Hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP masih

tergolong rendah; (2) Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah; (3)

Keterampilan proses sains sangat jarang dilakukan guru IPA khususnya biologi;

(4) Materi ekosistem berhubungan dengan kehidupan nyata menuntut kemampuan

berpikir kritis siswa belum dibelajarkan secara optimal; (5) Keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran belum meningkat; (6) Guru masih cenderung mendominasi

proses pembelajaran di kelas; dan (7) Belum adanya inovasi yang menerapkan

strategi pembelajaran aktif Firing Line dan Discovery khususnya pada materi

(22)

7

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

telah diuraikan, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini. Batasan

masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Pengaruh strategi pembelajaran aktif Firing Line, Discovery dan

pembelajaran langsung terhadap keterampilan proses sains, berpikir kritis

dan hasil belajar siswa.

b. Materi yang diberikan kepada siswa, selama penelitian dibatasi hanya pada

materi peranan manusia di dalam ekosistem.

c. Kemampuan berpikir kritis siswa diukur dengan menggunakan tes

kemampuan berpikir kritis.

d. Kemampuan siswa yang dianalisis adalah hasil belajar biologi dalam

bidang kognitif, keterampilan proses sains dan berpikir kritis siswa.

e. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan

Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran

langsung terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP Negeri 4

(23)

8

2. Apakah terdapat pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran

langsung terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 4

Tanjungmorawa pada materi ekosistem?

3. Apakah terdapat pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran

langsung terhadap hasil belajar biologi siswa di SMP Negeri 4

Tanjungmorawa pada materi ekosistem?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung

terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa

pada materi ekosistem?

2. Pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa

pada materi ekosistem?

3. Pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung

terhadap tes hasil belajar siswa di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa pada materi

ekosistem?

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan

(24)

9

maupun secara praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai

bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai

pengaruh penggunaan strategi terhadap keterampilan proses sains, kemampuan

berpikir kritis siswa dan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem; dan (2)

sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi

peneliti pendidikan yang relevan dimasa yang akan datang.

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai bahan acuan

dalam pengambilan kebijakan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu

guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya peningkatan

hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran yang tepat dan

(25)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan dengan strategi pembelajaran (firing line, discovery dan

pembelajaran langsung) terhadap hasil belajar siswa.

2. Ada pengaruh yang signifikan dengan strategi pembelajaran (firing line, discovery dan

pembelajaran langsung) terhadap berpikir kritis siswa.

3. Ada pengaruh yang signifikan dengan strategi pembelajaran (firing line, discovery dan

pembelajaran langsung) terhadap keterampilan proses sains siswa.

5.2. Implikasi

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi

pembelajaran (firing line, discovery dan pembelajaran langsung) terhadap hasil belajar, berpikir

kritis dan keterampilan proses sains siswa. Hal ini memberi penjelasan dan penegasan bahwa

strategi pembelajaran firing line dan discovery merupakan salah satu faktor yang menjadi

perhatian untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena

melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partipasi aktif siswa

dalam pembelajaran sehingga keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran akan tercapai.

Dengan demikian konsekuensinya apabila penerapan strategi pembelajaran yang kurang

tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partipasi siswa dalam

(26)

kritis dan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran firing

line lebih baik daripada strategi pembelajaran discovery dan strategi pembelajaran langsung.

Sedangkan rata-rata hasil belajar, berpikir kritis dan keterampilan proses sains strategi

pembelajaran discovery lebih baik daripada strategi pembelajaran langsung.

5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu disarankan sebagai berikut:

1. Kepada guru Mata Pelajaran IPA Biologi agar memaksimalkan kegiatan pembelajaran

dengan berbagai strategi pembelajaran yang variatif diantaranya yaitu strategi pembelajan

firing line dan strategi pembelajaran discovery.

2. Peneliti lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran firing line dan discovery disamping

kepada Guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada

siswa bagaimana mekanisme strategi pembelajaran firing line dan discovery dan apa yang

perlu dan tidak perlu dilakukan agar pada saat pembelajaran berlangsung, kejanggalan dan

kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan.

3. Dari hasil penelitian yang sudah ada, peneliti hendaknya dapat mengembangkan strategi

pembelajaran yang lebih baik lagi digunakan untuk siswa agar tidak terfokus pada strategi

pembelajaran firing line dan discovery saja. Mungkin ada lebih banyak lagi strategi

(27)

84

DAFTAR PUSTAKA

Ajaja, O.P. 2010. Effects of field Studies on Learning Outcome in Biology. Abraka, Nigeria. Journal Department of Science Education, Delta State University. J Hum Ecol, 3 (171-177) : 2008

Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3 (2) : Maret 2008. Ango, M, L., 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in

the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. 16 (1) : University of Jos, Plateau, Nigeria.

Arikunto, S., 2003, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Ariyati, E. 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika dan IPA, 1 ( 2) : Juli 2010.

Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, IKIP Negeri Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 Th. XXXIX Juli 2006, ISSN 0215-8250.

Dahar, R., W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Davies, I. K., 1986. Pengelolaan Belajar, Rajawali press, Jakarta.

Deden, 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Kelas VI SDN 47 Rambin Sangau. Artikel Penelitian Jurusan Pendidikan Dasar Universitas Tanjungpura Pontianak.

Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the Relationship between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education. 6 (3) : (114-132).

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Gunawan, A. W., (2003), Genius Learning Strategy, Gramedia, Jakarta.

(28)

85

Hartono, H. S., (1995), Prestasi Belajar IPA Siswa SMU Negeri, http://www.depdiknas.go.id/publiksi/brief (diakses pada tanggal 26 Juli 2014)

Haryono. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.

Hilmina. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Discovery melalui Kegiatan Laboratorium pada Konsep Sistem Koloid. Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12, Jakarta Pusat, Kelas XI.

Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc.

Juniarsih, 2013. Pengaruh Pendekatan keterampilan Proses dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Negeri 4 Percut Sei Tuan. Medan: Pascasarjana Unimed Medan.

Khairiah, A. 2013. Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tentang Polusi Lingkungan di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Medan: Pascasarjana Unimed Medan.

Markaban. 2006. Strategi Pembelajaran. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Muhaimin. 2008. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Mulyasa, E., 2005. Implementasi Kurikulum 2004. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nur, A. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Firing Line dengan Pendekatan Active Learning pada Materi Penanaman Senyawa Kimia di MA An-Nidham Demak. Semarang: Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

Nurhadi. 1996. Kurikulum 2004, Pertanyaan Dan Jawaban, PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Discovery Improves Critical Thinking in General Educational Biology. Article. CBE-Life Sciences Education, 7 (327-337).

(29)

86

Rosyada, D., 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis ,Penerbit Kencana, Jakarta.

Rustaman. 2009. Keterampilan Proses Sains. Bogor: Ghalia Indonesia.

Salmana, A., 1994. Profesionalisme Keguruan, Penerbit Kanisius, Jakarta.

Sanjana, W., 2005. Pembelajaran Dalam Implemantasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sholihah, 2008. Penerapan Strategi Active Learning Type Firing Line Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif pada Materi Pokok Peranan Manusia di Dalam Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Piri Ngaglik Sleman. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rienika Cipta.

Silberman, M. L., 1996. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Penerbit Nuansa Dan Nusa Media, Bandung.

Sudijono, A., 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT.Raja Grapindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N., 2005. Metoda Statistika, Transito, Bandung.

Sudjana, N., 2005. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sudjadi, B.S., 2004. Biologi Sains Dan Kehidupan, Yudistira, Jakarta.

Suryabarata, S., 1983. Metodologi penelitian, PT. Raja Grapindo Persada, Jakarta.

Syamsuri, I., 2004. Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Syah. M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective pedagogy: Evidence from Four Institutional case Studies. The Journal of Higher Education, 73 (6): 740-763.

(30)

87

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Daur Ekosistem Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada BPR diukur dari ratio likuiditas, ratio rentabilitas dan ratio permodalan.. Bagi

DALAM PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHAHAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan konsumen dalam

Tujuan penelitian ini adalah; pertama untuk mengidentifikasi bentuk transposisi dan modulasi yang terdapat pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk

Langkah penelitian ini menggunakan metode perhitungan penggalian potensi pajak untuk mengetahui potensi pajak penghasilan atas dividen yang masih dapat digali, dan

Maka dari itu, peneliti tertarik untuk menguji secara empiris tentang bagaimana hubungan antara nilai tugas mata kuliah Psikodiagnostik dengan orientasi tujuan dalam mata

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dan kandungan nilai karakter yang terdapat dalam buku materi ajar Bahasa Indonesiaku Bahasa

HEREBY DECLARE their intention to work collaboratively and cooperatively, in accordance with their respective laws and regulations, on the Development of a Reg ional