PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI FIRING LINE DAN
DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS, BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI EKOSISTEM SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 4
TANJUNGMORAWA
T.P 2013/2014
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
DIAN ROSYALIN BRANGZO DAULAY NIM: 8126173003
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI FIRING LINE DAN
DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS, BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI EKOSISTEM SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 4
TANJUNGMORAWA
T.P 2013/2014
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
DIAN ROSYALIN BRANGZO DAULAY NIM: 8126173003
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Dian Rosyalin Brangzo Daulay. Pengaruh Penggunaan Strategi Firing Line dan Discovery terhadap Keterampilan Proses Sains, Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tanjungmorawa. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Agustus 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran firing line dengan Discovery dalam mempelajari materi ekosistem terhadap keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa di SMP. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 4 Tanjungmorawa Tahun Pelajaran 20013/2014, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VII-A, VII-B dan VII-C yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling, kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran firing line dan kelas B dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda, soal tes kemampuan berpikir kritis dan soal tes keterampilan proses sains. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment, teknik analisis data menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan aplikasi SPSS ver. 19.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang sangat signifikan strategi pembelajaran firing line, discovery dan tradisional terhadap keterampilan proses sains siswa (Fhitung = 32,422, P= 0,000), (2) terdapat pengaruh yang sangat signifikan strategi pembelajaran firing line, discovery dan tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Fhitung = 9,337, P= 0,000), (3) terdapat pengaruh yang sangat signifikan strategi pembelajaran firing line, discovery dan tradisional terhadap hasil belajar siswa (Fhitung = 11,664, P= 0,000). Maka kelas terbaik untuk keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa adalah kelas yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran firing line. Sebagai tinjak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru dapat menerapkan strategi firing line dan discovery dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang maha
Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga tesis dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi Firing
Line dan Discovery Terhadap Keterampilan Proses, Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII SMPN 4 Tanjungmorawa
T.P 2013/2014” dapat terselesaikan
Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Biologi di
Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan
dan arahan pemikiran pembimbing yang terhormat Prof. Dr.rer.nat. Binari
Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, arahan, nasehat, bimbingan,
motivasi dan kemudahan yang Bapak berikan.
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas
Negeri Medan, Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Dr. Hasruddin, M.Pd, Dr. Rahmat
Mulyana, M.Si dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku narasumber yang telah
banyak memberikan masukan dan saran dalam penulisan tesis ini. Dr. Mufti
Sudibyo, M.Si, Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si selaku
ii
berpikir kritis serta Bapak dan Ibu dosen Pembina mata kuliah di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Biologi yang
telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
Teristimewa penulis ucapkan buat kedua orang tuaku yang kubanggakan
Ibunda dan Ayahanda yang kucintai Rosdiana Siregar dan Syahnan Daulay.
Terima kasih banyak atas kasih sayang, motivasi serta dukungan doa. Terkhusus
buat abang-abangku yang kusayangi, Ibrahim Daulay, S.E, M. Anggi Daulay.,
S.S., M.Hum dan Zozo Daulay, S.H yang juga memberikan semangat, motivasi
yang tak ternilai. Rasa terima kasih juga buat Ibunda-ibunda ku tercinta mak wek
dan mak nung banyak dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis.
Yang tersayang buat Sahabat seperjuanganku Tri Suci naibaho, Nanda Pratiwi,
Firdaus Fahdi dan Dicky Sahputra selama dua tahun kita selalu bersama, canda
tawa serta lelucon yang selalu menghiasi hari-hari kita ketika kejenuhan datang,
saling mendukung dan membantu satu sama lain. Untuk Pendidikan Biologi
A-1’2012 Always in my heart kenangan manis kita bersama yang selalu tersimpan
rapi di hati dari awal perjumpaan kita hingga akhir tugas Tesis kita
masing-masing selesai.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
Tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat konstruktif dan inovatif dari para pembaca demi sempurnanya Tesis ini.
Kiranya isi Tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
iii
Medan, September 2014
Penulis,
iv BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 10 2.1. Kerangka Teoritis 10 2.2.1. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Firing Line dan Discovery terhadap Pembelajaran Keterampilan Proses Sains 33 2.2.2. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Firing Line dan Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis 34 2.2.3. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Firing Line dan Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa 36 2.3. Hipotesis Penelitian 37
BAB III. METODE PENELITIAN 39
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 39
v
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 59 4.1. Hasil Penelitian 59
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 59 4.1.1.1. Pretes dan Posttes Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Tradisional 59 4.1.1.2. Pretes dan Posttes Berpikir Kritis Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Tradisional 61 4.1.1.3. Pretes dan Posttes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Tradisional 62 4.1.2. Uji Persyaratan Statistik 64
4.1.2.1. Uji Normalitas 64
4.1.2.2. Uji Homogenitas 69
4.1.2.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 69
4.2. Pembahasan 73
4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery
dan Tradisional) Terhadap Hasil Belajar Siswa 73 4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery
dan Tradisional) Terhadap Berpikir Kritis Siswa 76 4.2.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery
dan Tradisional) Terhadap Keterampilan Proses Sains
vi
4.3. Keterbatasan Penelitian 80
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 81
5.1. Kesimpulan 81
5.2. Implikasi 81
5.3. Saran 82
iv
Tabel 3.5. Kategori Reliabilitas Suatu Tes 56 Tabel 3.6. Kategori Indeks Kesukaran Soal Tes 57
Tabel 3.7. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes 58
Tabel. 4.1. Tabel Data Hasil Belajar Siswa dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung 59 Tabel. 4.2. Tabel Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung 61
Tabel. 4.3. Tabel Keterampilan Proses Sains Siswa dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung 63
Tabel. 4.4. Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes Hasil Belajar Siswa 66
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes Berpikir Kritis Siswa 67 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes Keterampilan
Proses Sains Siswa 69
Tabel 4.7. Hasil Uji Strategi Pembelajaran (Firing Line, Discovery Dan Pembelajaran Langsung) Terhadap Hasil Belajar,
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagan Daur Ekosistem 30 Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian 45 Gambar 4.1. Grafik Pengaruh Strategi Pembelajaran Firing Line,
Discovery dan Pembelajaran Langsung terhadap Hasil 60 Belajar Biologi Siswa
Gambar 4.2. Grafik Pengaruh Strategi Pembelajaran Firing Line, Discovery dan Pembelajaran Langsung terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 62 Gambar 4.3. Grafik Pengaruh Strategi Pembelajaran Firing Line,
Discovery dan Pembelajaran Langsung terhadap
iv
Lampiran 7. Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains 123 Lampiran 8. Kunci Jawaban Tes 125
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 126
Lampiran 10. Skor Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains 130 Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal 133
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Soal 135 Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 136 Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Tes 138 Lampiran 15. Rata-rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar, Berpikir
Kritis dan Keterampilan Proses Sains 140 Lampiran 16. Uji Normalitas Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan
Keterampilan Proses Sains 146
Lampiran 17. Uji Homogenitas Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan
Keterampilan Proses Sains 148
Lampiran 18. Uji Hipotesis Anacova Hasil Belajar, Berpikir Kritis
Dan Keterampilan Proses Sains 150
Lampiran 19. Uji Lanjut (Uji Tukey) Hasil Belajar, Berpikir Kritis
Dan Keterampilan Proses Sains 152
Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian 155
Lampiran 21. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian Lampiran 22. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 23. Surat Izin Melakukan Penelitian dari PPs UNIMED Lampiran 24. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari
Sekolah
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan
kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan sangat
diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas, terbuka dan
demokratis serta mampu bersaing secara terbuka di era globalisasi, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Indonesia. Kinerja pendidikan
menuntut adanya upaya pembenahan dan penyempurnaan berbagai aspek
pendidikan yang mendukungnya, seperti: perubahan kurikulum, peningkatan
kualitas guru, pengadaan buku ajar, melengkapi sarana dan prasarana serta
peralatan laboratorium sekolah.
Walaupun telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan, namun hasil yang diperoleh belum
menggembirakan seperti yang terungkap dalam nilai rata-rata nasional untuk mata
pelajaran biologi khususnya propinsi Sumatera utara masih di bawah standar yaitu
12,6. Sumatera utara masih jauh di bawah propinsi lain yang nilai rata-rata
nasional biologinya di atas 16,5 ( Hartono, 1995).
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan,
sikap dan keterampilan proses dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa.
Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk
2
pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan mampu
memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Galbreath (1999, dalam Arnyana, 2006) mengemukakan bahwa pada abad
pengetahuan, modal intelektual, khususnya kecakapan berpikir tingkat tinggi
terutama berpikir kritis, merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang handal.
Afcariono (2008) juga menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi
khususnya berpikir kritis sangat penting diajarkan di sekolah karena ketrampilan
ini sangat diperlukan oleh siswa untuk sukses dalam kehidupannya. Oleh karena
itu, seorang ahli pendidikan, John Dewey, sejak awal mengharapkan agar siswa
diajarkan kecakapan berpikir kritis (Johnson, 2002).
Namun sampai saat ini, kecakapan berpikir kritis siswa belum ditangani
secara sungguh-sungguh oleh para guru di sekolah sehingga siswa masih banyak
yang kurang terampil menggunakan kemampuan berpikir kritis yang berdampak
pada hasil belajar siswa rendah. Hal ini mendukung pernyataan Ariyati (2010)
bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa. Pada umumnya pembelajaran diarahkan untuk menghafal
dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin
aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi
susah untuk dikembangkan.
Permasalahan yang sama juga ditemukan di SMP Negeri 4
Tanjungmorawa. Berdasarkan hasil observasi awal dan komunikasi langsung
3
berpikir kritis rendah yang ditunjukkan dengan minimnya aktivitas bertanya,
menjawab, menanggapi dan mengemukakan pendapat, menalar, belum terbiasa
menyelesaikan suatu masalah dengan baik, dan mencoba mengambil suatu
kesimpulan secara induksi dan deduksi masih sangat kurang dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Guru juga masih menggunakan strategi pembelajaran
tradisional yang didominasi ceramah sehingga proses pembelajaran berlangsung
satu arah, siswa mendengarkan dan mencatat, sekali-kali bertanya dan menjawab
pertanyaan guru.
Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar IPA banyak yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) rata-rata yang ditetapkan sekolah
yaitu 70, terutama materi Ekosistem yang dipelajari di kelas VII, yaitu pada tahun
pelajaran 2012/2013 KKM yang ditetapkan sekolah 70, nilai rata-rata yang
diperoleh siswa adalah 67.
Berdasarkan data nilai rata-rata IPA yang diperoleh siswa dalam tahun
terakhir tersebut, terlihat masih adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan
yang diharapkan tercapai dalam kurikulum SMP pada standar kompetensi mata
pelajaran IPA, yaitu mengetahui peranan manusia pada ekosistem serta memiliki
kesadaran dan mampu berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam. Standar kompetensi
IPA di SMP keseluruhan menuntut kemampuan berpikir kritis siswa untuk
mampu mengenali gejala-gejala alam, mengidentifikasi ekosistem dan dampaknya
sehingga siswa menyadari pentingnya manjaga ekosistem lingkungan serta
4
lingkungan yang berhubungan dengan kompetensi produktif dan pengembangan
diri khususnya dalam lingkungan kerja dan umumnya dalam lingkungan
masyarakat.
Materi IPA SMP khususnya di kelas VII tentang ekosistem merupakan
salah satu materi paling penting yang harus dipelajari siswa karena berhubungan
dengan aplikasi sains dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Namun, pada
prakteknya proses pembelajaran tentang ekosistem yang dilakukan oleh guru di
dalam kelas masih berorientasi guru sehingga masih belum mampu mengaktifkan
siswa secara optimal dalam kegiatan belajar dan belum mampu membiasakan
siswa-siswa untuk berpikir kritis.
Agar pembelajaran di kelas menjadi efektif dan siswa terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran serta dapat melatih kemampuan berpikir kritis maka
guru perlu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran ideal yang mampu
mengarahkan dan menuntut siswa untuk membentuk sendiri pengetahuannya. Jadi
peran guru dalam proses pembelajaran adalah membantu agar proses
pembentukan pengetahuan oleh siswa dapat berjalan dengan baik, sehingga siswa
terbiasa dan mampu mempertanggungjawabkan pemikirannya serta terlatih untuk
menjadi pribadi yang mengerti, kritis, kreatif dan rasional.
Di antara banyak strategi pembelajaran yang ada, strategi pembelajaran
aktif Firing Line dan strategi pembelajaran Discovery yang memiliki dasar filosofi
konstruktivisme, mampu mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya
5
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif
Firing Line dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu
masalah dan dapat membantu pada hal-hal penting yang sulit dilupakan siswa.
Sehingga lebih ingat dengan pelajaran yang telah disampaikan. Sedangkan
Discovery merupakan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan
sesuatu konsep atau prinsip”. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna,
mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya (Roestiyah, 2001). Dengan kelebihan yang ada dalam
Firing Line dan Discovery, maka perlu diterapkan strategi pembelajaran ini di
sekolah sebagai solusi agar siswa lebih diberdayakan dan aktif dalam aktivitas
belajar dapat melatih kemampuan berpikir kritis yang diharapkan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan keterampilan proses sains juga sangat jarang
dilaksanakan untuk sekolah menengah pertama sehingga menyebabkan tidak
berkembangnya tingkat berpikir kritis siswa dalam pembelajaran biologi.
Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau
intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual dengan
melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya, keterampilan
manual terlibat dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau
perakitan alat, keterampilan sosial dimaksudkan bahwa dengan keterampilan
proses siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar
6
Berdasarkan fakta-fakta diatas, perlu dilakukan studi komparatif untuk
mengetahui sejauh mana kedua strategi pembelajaran ini (firing line dan
discovery) dapat meningkatkan hasil belajar, berpikir kritis dan ketrampilan
proses sains siswa terutama di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa, dengan demikian
berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu adanya
penelitian mengenai pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif Firing Line
dan Discovery terhadap keterampilan proses sains, berpikir kritis dan hasil belajar
siswa pada materi ekosistem siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjungmorawa.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan,ditemukan beberapa
identifikasi masalah yaitu: (1) Hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP masih
tergolong rendah; (2) Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah; (3)
Keterampilan proses sains sangat jarang dilakukan guru IPA khususnya biologi;
(4) Materi ekosistem berhubungan dengan kehidupan nyata menuntut kemampuan
berpikir kritis siswa belum dibelajarkan secara optimal; (5) Keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran belum meningkat; (6) Guru masih cenderung mendominasi
proses pembelajaran di kelas; dan (7) Belum adanya inovasi yang menerapkan
strategi pembelajaran aktif Firing Line dan Discovery khususnya pada materi
7
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini. Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Pengaruh strategi pembelajaran aktif Firing Line, Discovery dan
pembelajaran langsung terhadap keterampilan proses sains, berpikir kritis
dan hasil belajar siswa.
b. Materi yang diberikan kepada siswa, selama penelitian dibatasi hanya pada
materi peranan manusia di dalam ekosistem.
c. Kemampuan berpikir kritis siswa diukur dengan menggunakan tes
kemampuan berpikir kritis.
d. Kemampuan siswa yang dianalisis adalah hasil belajar biologi dalam
bidang kognitif, keterampilan proses sains dan berpikir kritis siswa.
e. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan
Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran
langsung terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP Negeri 4
8
2. Apakah terdapat pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran
langsung terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 4
Tanjungmorawa pada materi ekosistem?
3. Apakah terdapat pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran
langsung terhadap hasil belajar biologi siswa di SMP Negeri 4
Tanjungmorawa pada materi ekosistem?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung
terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa
pada materi ekosistem?
2. Pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa
pada materi ekosistem?
3. Pengaruh strategi Firing Line, Discovery dan pembelajaran langsung
terhadap tes hasil belajar siswa di SMP Negeri 4 Tanjungmorawa pada materi
ekosistem?
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
9
maupun secara praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai
bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
pengaruh penggunaan strategi terhadap keterampilan proses sains, kemampuan
berpikir kritis siswa dan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem; dan (2)
sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi
peneliti pendidikan yang relevan dimasa yang akan datang.
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai bahan acuan
dalam pengambilan kebijakan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu
guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya peningkatan
hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran yang tepat dan
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan dengan strategi pembelajaran (firing line, discovery dan
pembelajaran langsung) terhadap hasil belajar siswa.
2. Ada pengaruh yang signifikan dengan strategi pembelajaran (firing line, discovery dan
pembelajaran langsung) terhadap berpikir kritis siswa.
3. Ada pengaruh yang signifikan dengan strategi pembelajaran (firing line, discovery dan
pembelajaran langsung) terhadap keterampilan proses sains siswa.
5.2. Implikasi
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi
pembelajaran (firing line, discovery dan pembelajaran langsung) terhadap hasil belajar, berpikir
kritis dan keterampilan proses sains siswa. Hal ini memberi penjelasan dan penegasan bahwa
strategi pembelajaran firing line dan discovery merupakan salah satu faktor yang menjadi
perhatian untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena
melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partipasi aktif siswa
dalam pembelajaran sehingga keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran akan tercapai.
Dengan demikian konsekuensinya apabila penerapan strategi pembelajaran yang kurang
tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partipasi siswa dalam
kritis dan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran firing
line lebih baik daripada strategi pembelajaran discovery dan strategi pembelajaran langsung.
Sedangkan rata-rata hasil belajar, berpikir kritis dan keterampilan proses sains strategi
pembelajaran discovery lebih baik daripada strategi pembelajaran langsung.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu disarankan sebagai berikut:
1. Kepada guru Mata Pelajaran IPA Biologi agar memaksimalkan kegiatan pembelajaran
dengan berbagai strategi pembelajaran yang variatif diantaranya yaitu strategi pembelajan
firing line dan strategi pembelajaran discovery.
2. Peneliti lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran firing line dan discovery disamping
kepada Guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada
siswa bagaimana mekanisme strategi pembelajaran firing line dan discovery dan apa yang
perlu dan tidak perlu dilakukan agar pada saat pembelajaran berlangsung, kejanggalan dan
kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan.
3. Dari hasil penelitian yang sudah ada, peneliti hendaknya dapat mengembangkan strategi
pembelajaran yang lebih baik lagi digunakan untuk siswa agar tidak terfokus pada strategi
pembelajaran firing line dan discovery saja. Mungkin ada lebih banyak lagi strategi
84
DAFTAR PUSTAKA
Ajaja, O.P. 2010. Effects of field Studies on Learning Outcome in Biology. Abraka, Nigeria. Journal Department of Science Education, Delta State University. J Hum Ecol, 3 (171-177) : 2008
Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3 (2) : Maret 2008. Ango, M, L., 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in
the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. 16 (1) : University of Jos, Plateau, Nigeria.
Arikunto, S., 2003, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Ariyati, E. 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika dan IPA, 1 ( 2) : Juli 2010.
Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, IKIP Negeri Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 Th. XXXIX Juli 2006, ISSN 0215-8250.
Dahar, R., W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Davies, I. K., 1986. Pengelolaan Belajar, Rajawali press, Jakarta.
Deden, 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Kelas VI SDN 47 Rambin Sangau. Artikel Penelitian Jurusan Pendidikan Dasar Universitas Tanjungpura Pontianak.
Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the Relationship between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education. 6 (3) : (114-132).
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Gunawan, A. W., (2003), Genius Learning Strategy, Gramedia, Jakarta.
85
Hartono, H. S., (1995), Prestasi Belajar IPA Siswa SMU Negeri, http://www.depdiknas.go.id/publiksi/brief (diakses pada tanggal 26 Juli 2014)
Haryono. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.
Hilmina. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Discovery melalui Kegiatan Laboratorium pada Konsep Sistem Koloid. Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12, Jakarta Pusat, Kelas XI.
Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc.
Juniarsih, 2013. Pengaruh Pendekatan keterampilan Proses dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Negeri 4 Percut Sei Tuan. Medan: Pascasarjana Unimed Medan.
Khairiah, A. 2013. Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tentang Polusi Lingkungan di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Medan: Pascasarjana Unimed Medan.
Markaban. 2006. Strategi Pembelajaran. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Muhaimin. 2008. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Mulyasa, E., 2005. Implementasi Kurikulum 2004. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nur, A. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Firing Line dengan Pendekatan Active Learning pada Materi Penanaman Senyawa Kimia di MA An-Nidham Demak. Semarang: Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
Nurhadi. 1996. Kurikulum 2004, Pertanyaan Dan Jawaban, PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Discovery Improves Critical Thinking in General Educational Biology. Article. CBE-Life Sciences Education, 7 (327-337).
86
Rosyada, D., 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis ,Penerbit Kencana, Jakarta.
Rustaman. 2009. Keterampilan Proses Sains. Bogor: Ghalia Indonesia.
Salmana, A., 1994. Profesionalisme Keguruan, Penerbit Kanisius, Jakarta.
Sanjana, W., 2005. Pembelajaran Dalam Implemantasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sholihah, 2008. Penerapan Strategi Active Learning Type Firing Line Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif pada Materi Pokok Peranan Manusia di Dalam Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Piri Ngaglik Sleman. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rienika Cipta.
Silberman, M. L., 1996. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Penerbit Nuansa Dan Nusa Media, Bandung.
Sudijono, A., 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT.Raja Grapindo Persada, Jakarta.
Sudjana, N., 2005. Metoda Statistika, Transito, Bandung.
Sudjana, N., 2005. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Sudjadi, B.S., 2004. Biologi Sains Dan Kehidupan, Yudistira, Jakarta.
Suryabarata, S., 1983. Metodologi penelitian, PT. Raja Grapindo Persada, Jakarta.
Syamsuri, I., 2004. Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Syah. M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective pedagogy: Evidence from Four Institutional case Studies. The Journal of Higher Education, 73 (6): 740-763.
87