PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA
Oleh :
Margaretha Aurelia Pasaribu NIM 4103331029
Program StudiPendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Margaretha Aurelia Pasaribu dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 Oktober 1991.
Ayah bernama (almarhum) Parulian Pasaribu dan ibu bernama Hotlina Erita
Maharani Siregar dan merupakan anak tunggal. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD St. Yoseph 1 Medan dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Swasta Kristen Immanuel Medan dan lulus pada tahun
2006. Penulis melanjutkan sekolah pada tahun 2006 di SMA Swasta Kristen
Immanuel Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis diterima di
Program Studi Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
iv KATA PENGANTAR
Hormat dan pujian bagi Allah di tempat Maha Tinggi atas berkat
penyertaan dan segala kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi berjudul “Penerapan Media Permainan Chemopoly Berbasis Model Pembelajaran Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Mol Kelas X SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada : Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si, sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak
awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Hafni Indriati, M.Si, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si
dan Ibu Dra. Ani Sutiani ,M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D, selaku Dosen
Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs.
Jamalum Purba M.Si, selaku ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si
selaku ketua Prodi Jurusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Ramly, M.Pd
selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Medan dan Ibu Husnah, S.Pd selaku guru
Kimia dan kepada siswa/I SMA Negeri 4 Medan kelas X yang telah banyak
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat
Ayahanda tercinta almarhum Parulian Pasaribu, Ibunda tercinta Hotlina Siregar,
Opung St. Parmonangan Siregar dan Ester Napitupulu yang senantiasa berdoa dan
memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga, moril
v para mami (one, black, wat, bidan dan icik), an, sepupu tersayang (Mimi, Gogo,
Neo, Ririn, Kevin, Farrel dan Marco), uda (Uda Mimi, Uda Neo, Uda Junani) dan
nantulang yang selalu satu suara untuk terus mendukung penulis dengan luar
biasa.
Penulis juga menyampaikan terima kasih untuk teman-teman Kimia
Ekstensi 2010 dan secara khusus "nine icons" (Agus, Apri, Desni, Irma, Jusni,
Made, Rena, Rosa) yang selama 4 tahun sudah berjuang bersama-sama. Terima
kasih juga untuk saudara seiman di Departemen Pelayanan Pemuda Mahasiswa
YPDPA Sumut (B'Ramlam, B'Nando, B'Roy, B'Ger, B'Edi/Barbie, B'Darwin,
K'Yensi, K'Lucy, K'Lusi, K'SovImut, K'Rifma, Tika, MariaManis, Putri, Diana,
Winny) dan departemen lain yang ikut mendukung, untuk seluruh doa dan
penghiburan yang luar biasa. Terima kasih juga untuk teman-teman "Dupatu"
SMA Immanuel yang juga mendukung penulis menyelesaikan tulisan ini (Vinny,
Rosi, Gresita, Sarah dan kawan-kawan). Terima kasih juga untuk teman-teman
PPLT SMAN 1 Tanah Jawa 2013 dan murid-murid yang juga masih mendukung
penulis (Puteri Utami Jane, dkk). Terima kasih juga untuk seluruh abang/kakak
yang bekerja di tempat fotokopi dan rental printer untuk semua pelayanannya membantu penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk seluruh teman
dan saudara yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah mendukung
penulis .
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2014
Penulis,
iii
PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA
Margaretha Aurelia Pasaribu (NIM 4103331029) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan media permainan chemopoly yang berbasis model pembelajaran
Numbered Head Together pada konsep mol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Medan yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan mengambil 2 kelas eksperimen secara acak yaitu kelas X IPA7 sebagai kelas eksperimen I dan X IPA 1 sebagai kelas eksperimen II. Banyaknya sampel dalam kelas masing-masing 32 siswa. Instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakukan model pembelajaran Numbered Head Together dengan media permainan chemopoly dan kelas eksperimen II diberikan perlakukan model pembelajaran Numbered Head Together tanpa media. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata gain sebesar 0,6949±0,0366 sedangkan kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata gain sebesar 0,64478±0,09316. Persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah 70,12% sedangkan kelas eksperimen II adalah 65,34%. Data kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogeny sehingga diperoleh hasil uji t dengan thitung > ttabel (6,30>1,670) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil pelajar pada konsep mol dengan penerapan media permainan chemopoly berbasis model pembelajaran Numbered Head Together
lebih baik dibanding dengan hasil belajar menggunakan model pembelajaran
Numbered Head Together tanpa media.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.6. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Pengertian Belajar 8
2.2. Hasil Belajar 10
2.3. Pembelajaran Kooperatif 11
2.3.1. Kelemahan dan kelebihan Pembelajaran Kooperatif 15
2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 17
2.4.1.Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT 18
2.4.2.Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT 20
2.5. Media Pembelajaran 21
2.5.1 Media Pembelajaran Chemopoly 23
vii
2.6.1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel 24
2.6.2. Hubungan Mol dengan Massa Molar 25
2.6.3. Hubungan Mol dengan Volume Molar Gas 26
2.7. Kerangka Konseptual 30
2.8. Hipotesis Penelitian 31
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.4. Instrumen Penelitian 34
3.4.1. Uji Validitas 34
3.4.2. Tingkat Kesukaran Soal 36
3.4.3. Daya Pembeda 37
3.4.4. Uji Reabilitas 37
3.5. Rancangan Penelitian 39
3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian 42
3.7. Tehnik Analisis Data 43
3.7.1. Menghitung Rata-Rata Masing-masing Kelompok 43
3.7.2. Mencari Standar Deviasi 43
3.7.3. Uji Normalitas 43
3.7.4. Uji Homogenitas 44
3.7.5. Uji Hipotesis 44
3.7.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 45
BAB IV 46
4.1. Hasil Penelitian 46
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 46
4.1.1.1. Validitas Tes 46
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 46
viii
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 47
4.1.1.5. Distraktor 47
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 48
4.1.2.1. Data Pretest Siswa 48
4.1.2.2. Data Post test Siswa 48
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 49
4.1.3.1. Uji Normalitas 50
4.1.3.2. Uji Homogenitas 50
4.1.3.3. Uji Hipotesis 50
4.1.3.4. Peningkatan Hasil Belajar 51
4.2. Pembahasan 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58
5.1. Kesimpulan 58
5.2. Saran 58
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Fase-Fase Model Pembelajaran Kooperatif 14
Tabel 3.1.Kriteria Validitas Tes 35
Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 37
Tabel 4.1. Data Ringkas Hasil Pretest Siswa 48
Tabel 4.2. Data Ringkas Hasil Posttest Siswa 49
Tabel 4.3 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Gain 49
Tabel 4.4. Uji Normalitas 50
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Sampel 50
Tabel 4.6. Uji Hipotesis Data Gain 51
Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 51
Tabel 4.8. Persen Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Konsep Mol 30
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 38
Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II 49
Gambar 4.2. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen I 52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 61
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 69
Lampiran 3 Instrumen Tes 96
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal dan Kunci Jawaban 105
Lampiran 5 Papan Chemopoly 107
Lampiran 6 Soal Pendukung Permainan Chemopoly 108
Lampiran 7 Instrumen Test Valid 109
Lampiran 8 Tabel Kisi dan Kunci Jawaban Valid 115
Lampiran 9 Data Validasi Instrumen Test 117
Lampiran 10 Data Realibilitas Instrumen Test 121
Lampiran 11 Data Tingkat Kesukaran Instrumen Test 122
Lampiran 12 Data Daya Pembeda Instrumen Test 124
Lampiran 13 Data Distraktor Instrumen Test 126
Lampiran 14 Rekapitulasi Analisis Instrumen Sebelum Validasi 130
Lampiran 15 Rekapitulasi Analisis Instrumen Setelah Validasi 132
Lampiran 16 Data Pretest-Posttest Kelas Eksperimen I 133
Lampiran 17 Data Pretest-Posttest Kelas Eksperimen II 134
Lampiran 18 Tabulasi Nlai 135
Lampiran 19 Perhitungan Standar Deviasi 139
Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Data 140
Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas 143
Lampiran 22 Pehitungan Uji Hipotesis 145
xii
Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 152
Lampiran 25 Tabel Nilai r-Product Moment 154
Lampiran 26 Tabel Nilai Krisis Distribusi Chi Kuadrat 155
Lampiran 27 Tabel Nilai Dalam Distribusi t 156
Lampiran 28 Tabel Nilai Persentil Untuk Distribus f 157
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Undang-Undang No.20 Tahun 2003).
Melalui pengembangan Kurikulum 2013 ini diharapkan akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegritas. Dalam hal ini
pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter
peserta didik, berupa panduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat
didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang
dipelajarainya secara kontekstual. Kurikulum 2013 memungkinkan para guru
menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang
mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajarai. Oleh
karena itu, peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan
karakter yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para
peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah
kompetensi dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat
penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya. (Mulyasa, 2013)
Keterlaksanaan proses pembelajaran yang diberikan di Sekolah Menengah
Atas meliputi berbagai bidang studi. Salah satunya adalah bidang studi kimia,
yaitu rumpun IPA. Tujuan penting mata pelajaran kimia bagi peserta didik yaitu
2 berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting dalam kecakapan hidup
(Depdiknas , 2006). Sebagian konsep ilmu kimia tergolong abstrak, karena itu
dalam pengajaran kimia diperlukan media pembelajaran yang dapat
memvisualisasikan konsep abstrak menjadi nyata (Suyatno, 2005).
Berdasarkan pengalaman penulis yang telah dilaksanakan pada masa
PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) di SMA Negeri 1 Tanah Jawa
Kabupaten Simalungun, siswa di kelas XI IPA dan XII IPA tidak dapat
mengaplikasikan konsep mol dengan baik. Sementara dalam pembelajaran ilmu
kimia, siswa seharusnya menguasai konsep mol. Hal ini terlihat pada
pembelajaran konsep mol di kelas X tidak dikuasai dengan baik sehingga
dampaknya di kelas XI IPA dan XII IPA, siswa kewalahan dalam mengerjakan
soal-soal.
Proses pembelajaran yang dilakukan guru selama PPLT cenderung
menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak
menarik dan siswa menjadi pasif karena tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh
gurunya, dan berdampak pada nilai latihan, tugas bahkan nilai Ujian Tengah
Semester yang tidak memuaskan.
Paradigma yang lama adalah guru memberikan pengetahuan kepada siswa
yang pasif. Dalam konteks pendidikan tinggi, paradigma lama ini juga berarti jika
seseorang mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam suatu bidang, pasti akan
dapat mengajar. Tidak perlu tahu mengenai proses belajar mengajar yang tepat,
tapi hanya perlu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam botol kosong yang
siap menerimanya. Banyak guru masih menganggap paradigma lama ini sebagai
satu-satunya alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dan
mengharapkan siswa Duduk, Diam, Dengar, Catat dan Hafal serta mengadu siswa
satu dengan yang lain (Anita Lie, 2010).
Media pembelajaran merupakan perangkat alat bantu atau pelengkap yang
digunakan oleh pendidik atau guru dalam rangka berkomunikasi dengan siswa
3 Sigit Priatmoko, Achmad Binadja, dan Seli Triana Putri (2008) , fungsi dari media
selain membantu menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, juga untuk
menarik minat siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran,
sehingga aktif dalam proses pembelajaran, sehingga motivasi belajar siswa dapat
meningkat. Salah satu media pembelajaran yang diminati siswa adalah permainan.
Dengan demikian pada tulisan ini telah dilakukan penelitian dengan menggunakan
media permainan Chemopoly.
Untuk itu salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
minat belajar siswa adalah dengan menggunakan media pengajaran . Ini sejalan
dengan pendapat Usman (2002) yang menyatakan penggunaan media dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
Selanjutnya Kemp dan Dayton (dalam Azhar 2000) menyebutkan bahwa
pemakaian media pengajaran dapat membuat pengajaran bisa lebih menarik dan
meningkatkan minat. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan
membantu siswa tetap terjaga dan memperhatikan materi pelajaran.
Berangkat dari permasalahan di atas perlu dilakukan suatu cara agar
pengajaran kimia tampak lebih menarik sehingga siswa tidak cepat jenuh dalam
mengikuti pelajaran. Salah satu cara yang diterapkan peneliti ini adalah
pengajaran kimia dengan penggunaan media permainan Chemopoly dengan model pembelajaran NHT.
Menurut hasil penelitian Aldina Husnazulfa Taqwima, Ashadi dan Budi
Utami di tahun 2013 menyimpulkan bahwa penggunaan permainan Chemopoly
dalam pelajaran kimia secara khusus pada materi sistem koloid lebih
menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan
media Chem Card. Hal ini dibuktikan dengan terdapat peningkatan nilai rata-rata sebesar 53,67 poin dari hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan dengan
4 Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Diah Candra Trisanti dan
I Gusti Made Sanjaya mengenai pengembangan media permainan stoichio game
pada materi pokok konsep mol bagi siswa SMA sekolah berstandar Internasional
pada tahun 2013, diperoleh penilaian respon positif siswa dengan persentase
rata-rata sebesar 95,71%. Dan disimpulkan bahwa media permainan layak digunakan
sebagai media pembelajaran kimia.
Hasil penelitian lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti
adalah penelitian dari Resti Septianingrum, Budi Utami dan Bakti Mulyani yang
menyimpulkan bahwa penerapan NHT disertai media teka-teki silang dapat
meningkatkan kemampuan memori dan prestasi belajar pada materi sistem koloid
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hal ini dibuktikan dari hasil
penilaian aspek kognitif dan kemampuan memori, masing-masing dari siklus
pertama sebesar 33,33% dan 47,22%, serta pada siklus kedua terjadi peningkatan
signifikan pada aspek kognitif dan kemampuan memori masing-masing 69,44%
dan 72,22%.
Dari masalah dan beberapa hasil penelitian di atas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan mengadaptasi media permainan Chemopoly
pada materi konsep mol. Diharapkan dengan permainan akan membantu siswa
dalam memahami aplikasi konsep mol dengan baik dan menjadi bekal untuk
mengerjakan soal-soal kimia di kelas yang lebih tinggi. Dengan demikian dari
uraian di atas, penulis telah melakukan penelitian dengan judul "Penerapan
Media Permainan Chemopoly Berbasis Model Pembelajaran Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Mol Kelas X SMA" dan dalam tulisan ini dapat diketahui hasil yang diperoleh berupa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media permainan Chemopoly
berbasis model pembelajaran Numbered Head Together lebih baik daripada peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together
5 1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Pelajaran kimia kurang diminati oleh para siswa
2. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan
guru.
3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, model yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal metode direct
intruction masih mendominasi dalam pembelajaran.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Media yang digunakan adalah permainan Chemopoly
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Kooperatif tipe Numbered Heads Together
3. Materi yang diberikan dibatasi pada materi konsep mol
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Medan
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Apakah penerapan media permainan chemopoly yang berbasis model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada bahasan
6 1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan apakah penerpan media
permainan chemopoly yang berbasis model pembelajaran NHT pada konsep mol dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 4 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Guru; hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau
wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan
konsep mol, siswa dengan menerapkan strategi permainan yang dipadukan
dengan model pembelajaran Numbered Heads Together.
2. Bagi Siswa; penelitian ini diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa
dan peran aktif siswa selama proses pembelajaran serta melatih siswa
untuk bekerjasama, sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.
3. Bagi Sekolah; penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk
perbaikan kondisi pembelajaran kimia dan untuk menerapkan metode
pembelajaran yang lebih tepat di sekolah SMA Negeri 4 Medan.
4. Bagi peneliti : Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti
dalam pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together). Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka
dibuat suatu definisi operasional sebagai berikut :
1. Strategi permainan Chemopoly adalah adopsi permainan monopoli, dimana bentuk serta aturan-aturan permainan diubah sesuai dengan fungsi
sebagai media dalam pembelajaran kimia. Strategi ini berpotensi membuat
7
2. Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Biasanya diawali dengan membagi
kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok
sengaja diberi nomor untuk memudahkan kinerja kerja kelompok,
mengubah posisi kelompok, menyusun materi, mempresentasikan, dan
mendapat tanggapan dari kelompok lain.
3. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai aktivitas dalam
belajar.
4. Konsep mol adalah konsep yang menguhubungkan massa zat dengan
jumlah partikel yang terkandung didalamnya. Dimana konsep mol ini
merupakan salah satu inti dari materi stoikiometri yang akan berlanjut
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan media permainan chemopoly berbasis model pembelajaran Numbered Head Together lebih baik yakni sebesar 70,12% dari pada peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan
model pembelajaran Numbered Head Together tanpa media sebesar 65,34%.
5.2 Saran
1. Bagi guru kimia agar dapat melakukan inovasi pembelajaran dengan
mengembangkan model pembelajaran Numbered Head Together dengan media-media permainan lainnya sehingga siswa tertarik dan termotivasi
untuk meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas berupa sarana dan
prasarana pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang relevan pada
materi atau pokok bahasan kimia yang lain dengan menambahkan alokasi
waktu agar hasil yang dicapai lebih maksimal dan mengembangkan media
59 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2011), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta,
Rineka Cipta
Danim, S, (1995), Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Depdiknas, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
Djamarah, (2006), Strategi Dalam Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Huda, M., (2011), Cooperative Learning Metode, Tekhnik, Struktur dan Model Penerapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Lie, A, (2010), Cooperatif Learning Mempratekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas, P.T. Grasindo, Jakarta
Priatmoko, S., Binadja, A., Putri, S.T., (2008), Pengaruh Media Permainan Truth and Dare Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Dengan Visi SETS,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.2 No.1, 2008, hlm : 230-235
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1, Erlangga, Jakarta
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Septianingrum, R., Utami, B., Mulyani, B., (2014), Penerapan Metode Numbered Head Together Disertai Media Tekateki Silang Untuk Meningkatkan Kemampuan Memori Dan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Sistem Koloid Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Karanganyer Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.3 No. 1 Tahun 2014, Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret
Sholichah, S., Sugiarto, B., (2013), Hubungan Keterampilan Metacomprehension Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Di Kelas X-2 SMAN 11 Surabaya, Unesa Journal of Chemical Education Vol. 2 No.2 pp. 24-31 May 2013
60 Slavin, R.E, (2009), Cooperative Learning. Terjemahan Narulita Yusron.
Bandung, Nusa Media
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru, Bandung, Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia
Suyatno, (2005), Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, Jakarta , Grasindo
Taqwima, A.H., Ashadi, Utami B., (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Metode Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Chemopoly Game Dan Chem-Cards Game Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Kencana, Surabaya.
Trisanti, D.C. & Sanjaya, G.M., (2013), Pengembangan Media Permainan Stoichio Game Pada Materi Pokok Konsep Mol Bagi Siswa SMA Sekolah Berstandar Internasional, Unesa Journal of Chemical Education Vol. 2 No.2 pp.181-187, May 2013
Usman, N., (2002), Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
www.artikelbagus.com